T APPING REFRAMING INTUISI
A.S. Laksana
Trance Formasi Diterbitkan pertama kali dalam bentuk ebook, 2010
Karya-karya lain oleh A.S. Laksana: Hipnosis dan EFT 1. EFT: Keajaiban di Ujung Jari Anda 2. Teknik Lanjutan EFT: Bagaimana Para Master Bekerja 3. EFT in Action – Dari Trauma, Trauma, Depresi, hingga Kanker 4. Hipnosis Milton Erickson: Efektivitas Sugesti Tersamar 5. Beberapa Pertimbangan tentang Trance, Induksi, dan Resistensi: Kumpulan Tulisan Milton Erickson (sebagai penerjemah) penerjemah) Karya-karya Fiksi dan Umum: 6. Bidadari yang Mengembara, Kumpulan Cerpen (2004) 7. Creative Writing: Tip dan Strategi Penulisan Cerpen dan Novel 8. Podium DeTIK, Kumpulan Kolom 9. Medan Perang (Cerita Bersambung di Koran Tempo) 10. Ular di Tapak Tangan (Cerita Bersambung di Suara Merdeka) Terjemahan 11. Snow Country (Daerah Salju), oleh Kawabata Yasunari 12. The Godfather (skenario), oleh Francis Ford Coppola & Mario Puzzo 13. Menulis Skenario dalam 21 Hari, oleh Vicky King 14. Dunia yang Bahagia, Kahlil Gibran 15. After the Affair, oleh Janis Abrahms Spring & Michael Spring 16. The Little Secret That Can Change Your Life, oleh Joann Davis 17. Yakuza Moon: Memoar Putri Yakuza, oleh Shoko Tendo
http://hipnobook.blogspot.com
2
Karya-karya lain oleh A.S. Laksana: Hipnosis dan EFT 1. EFT: Keajaiban di Ujung Jari Anda 2. Teknik Lanjutan EFT: Bagaimana Para Master Bekerja 3. EFT in Action – Dari Trauma, Trauma, Depresi, hingga Kanker 4. Hipnosis Milton Erickson: Efektivitas Sugesti Tersamar 5. Beberapa Pertimbangan tentang Trance, Induksi, dan Resistensi: Kumpulan Tulisan Milton Erickson (sebagai penerjemah) penerjemah) Karya-karya Fiksi dan Umum: 6. Bidadari yang Mengembara, Kumpulan Cerpen (2004) 7. Creative Writing: Tip dan Strategi Penulisan Cerpen dan Novel 8. Podium DeTIK, Kumpulan Kolom 9. Medan Perang (Cerita Bersambung di Koran Tempo) 10. Ular di Tapak Tangan (Cerita Bersambung di Suara Merdeka) Terjemahan 11. Snow Country (Daerah Salju), oleh Kawabata Yasunari 12. The Godfather (skenario), oleh Francis Ford Coppola & Mario Puzzo 13. Menulis Skenario dalam 21 Hari, oleh Vicky King 14. Dunia yang Bahagia, Kahlil Gibran 15. After the Affair, oleh Janis Abrahms Spring & Michael Spring 16. The Little Secret That Can Change Your Life, oleh Joann Davis 17. Yakuza Moon: Memoar Putri Yakuza, oleh Shoko Tendo
http://hipnobook.blogspot.com
2
Daftar Isi Buku 4 Pengantar 6 Pendahuluan: Memadukan Dua Alat yang Sama-Sama Efektif 11 Reframing dalam EFT: Sebuah Tinjauan Sekilas 20 Cara Baru Menangani Rasa Sakit dengan EFT Oleh: Patricia Carrington PhD 32 Waktu dan Reframing: Teknik Mudah dengan Hasil Cepat Oleh: Tania Prince 38 Reframing untuk Masalah Kecanduan Oleh: Tania Prince 44 Lebih Lanjut tentang EFT dan Reframing Oleh: Tania Prince 52 Provocative Energy Techniques Oleh: David Lake, PhD 66 Mendengarkan Keluhan Tubuh Anda Oleh: Angie Muccillo 72 Mantra Tubuh Oleh: Nancy Porter-Steele, PhD 74 Merasakan dan Menelisik Emosi Oleh: Michelle Leuschen, MS
http://hipnobook.blogspot.com
3
Pengantar
uku ini sebelumnya tidak pernah saya niatkan untuk menjadi buku yang terpisah. Beberapa pendekatan yang saya himpun di sini semula dimaksudkan sebagai bagian dari buku lain yang berjudul “ Teknik Lanjutan EFT ”. Namun di tengah penulisan, tiba-tiba muncul begitu saja
keputusan untuk memisahkan beberapa teknik tertentu dan mengumpulkannya dalam buku tersendiri. Maka buku inilah jadinya. Keputusan itu saya ambil dengan pertimbangan bahwa salah satu hasil yang bisa kita lihat setelah penotokan adalah perubahan dalam cara orang memandang sesuatu yang semula menjadi masalah baginya. Ini sesuatu yang juga menjadi fokus pendekatan Reframing. Maka, begitulah, tiba-tba muncul dorongan untuk memisahkan pendekatan-pendekatan yang berfokus pada Reframing ke dalam buku tersendiri. Apa yang terjadi ketika dua pendekatan yang sama-sama efektif dipadukan dan digunakan bersama-sama dalam satu sesi penanganan? Apakah penggabungan itu akan melipatgandakan keampuhan penanganan kita?
http://hipnobook.blogspot.com
4
Inilah yang akan kita lihat pada beberapa pendekatan yang terhimpun di buku ini. Tak ada niat yang muluk-muluk kecuali menyatakan terus-terang bahwa buku ini hanya diniatkan untuk menyajikan apa adanya beberapa pendekatan alternatif yang ditawarkan oleh para Master yang berupaya memadukan kedua pendekatan itu, dan itu semua bisa anda coba. Maka, dengan tetap berpegang pada kenyataan bahwa EFT adalah teknik energi sebagaimana yang diingatkan oleh David Lake, kita akan bersama-sama melihat bagaimana kedua pendekatan ini dijalankan seiring. Satu hal yang terpenting bagi kita adalah sikap untuk selalu menyadari bahwa kita belajar dengan kerendahan hati dan kesediaan untuk membuka diri terhadap tawaran-tawaran orang lain. Pengetahuan bisa berasal dari mana saja. Dan dari setiap keping pengetahuan yang anda serap, anda akan menemukan sendiri pendekatan yang paling efektif bagi anda. Buku ini akan memberikan manfaat terbaiknya ketika kita bersedia memahami bahwa kita bisa banyak belajar dari para pendahulu kita dan dari sejumlah kemungkinan yang mereka tawarkan. Pada akhirnya tentu saja anda sendiri yang akan memilih dan memilah mana yang terbaik, dan mendapatkan inti pemahaman yang akan sangat berguna bagi peningkatan kecakapan anda sendiri. Seorang koki perlu berbelanja segala bahan sebelum menyajikan masakannya sendiri, bukan? Selamat membaca.
Salam. A.S. Laksana
http://hipnobook.blogspot.com
5
PENDAHULUAN
Memadukan Dua Alat yang SamaSama Efektif
ita telah mempelajari EFT dan anda mungkin sudah mempraktekkannya dengan ujung jari anda, dan mendapatkan hasil seketika yang mencengangkan. Prinsip dasar EFT menyebutkan bahwa penyebab segala bentuk emosi negatif adalah kekacauan dalam sistem energi tubuh. Penotokan pada titik-titik meridian adalah bentuk intervensi untuk membereskan kekacauan energi tubuh itu, dan dengan cara itulah kita menyingkirkan emosi negatif yang menyebabkan kita dirundung masalah. Dari sekian banyak orang yang berbagi cerita tentang keberhasilan penanganan mereka, kita bisa mendapatkan gambaran betapa efektif EFT sebagai sebuah pendekatan terapetik. Keberesan energi tubuh memberikan hasil yang wujudnya bisa beberapa macam. Ia bisa berupa kesembuhan orang dari penyakit fisik, bisa berupa lenyapnya semua emosi negatif, bisa hilangnya fobia dalam waktu cepat jika itu yang disasar dengan EFT, bisa dalam bentuk munculnya cara pandang baru dalam menghadapi isu-isu yang semula begitu menekan dan terus-menerus
http://hipnobook.blogspot.com
6
menjadi masalah. Pada orang-orang yang memendam perasaan tertekan oleh kejadian traumatik, misalnya, hasil penotokan bisa membuat orang itu kehilangan intensitas emosionalnya ketika mengingat lagi kejadian tersebut— sesuatu yang sebelumnya tak pernah bisa ia lakukan. Orang menjadi berani menengok kembali bahkan kejadian yang paling traumatis baginya tanpa guncangan emosi. Seperti ada cara pandang baru setelah penotokan berlangsung. Seperti tiba-tiba ada jarak tertentu anda seseorang dan kejadian traumatisnya di masa lalu. Anda tahu, itu efek yang lazim pada pendekatan reframing yang berhasil. Ketika cara berpikir seseorang menyebabkan berkembangnya berbagai masalah, maka yang perlu anda lakukan adalah mengubah cara pandang itu menjadi lebih konstruktif dan produktif. Dengan reframing kita membantu orang lain mendapatkan wawasan baru dalam melihat sebuah kejadian, atau isu tertentu, atau apa yang selama ini dianggap masalah. Reframing adalah pendekatan komunikasi yang dijalankan dengan cara enteng dan rileks, tetapi juga sangat licin dan cerdik, sehingga klien pada momen tertentu tiba-tiba tak bisa lagi mempertahankan cara pandang lamanya dan muncul kesadaran baru untuk menerapkan cara pandang yang lebih sehat. Tiba-tiba saya melihat bahwa dalam beberapa bagian ada kesamaan antara hasil yang didapat melalui EFT dan hasil yang dicapai melalui reframing. Saya kira persinggungan inilah, dan efektivitas kedua pendekatan, yang mengilhami munculnya beberapa pendekatan alternatif oleh para Master. Dan sebagaimana yang saya sampaikan dalam pengantar, persinggungan ini pulalah yang membuat saya memutuskan untuk menyajikan buku tersendiri
http://hipnobook.blogspot.com
7
yang membahas EFT dan Reframing. Apalagi, dalam upaya saya selama ini untuk mendalami EFT, saya mendapati beberapa pendekatan yang ditawarkan oleh para Master EFT yang secara langsung menyinggung-nyinggung dan bahkan memadukan EFT dengan Reframing. Setidaknya reframing menjadi bagian penting dari pendekatan-pendekatan ini. Dalam banyak hal, sesuai dengan karakteristik dasar Reframing sebagai teknik komunikasi terapetik, penguasaan terhadapnya akan meningkatkan kecakapan kita dalam membawakan EFT. Sesungguhnya ada satu model lagi yang bisa anda pelajari untuk mengasah kemampuan anda mendeteksi dan mengangkat apa yang tersembunyi di lapisan bawah kesadaran orang, yakni apa yang dalam Neuro Linguistic Programming di sebut dengan Meta Model. Dengan penguasaan terhadap Meta Model, anda akan lebih cakap menguber apa yang tersembunyi—sesuatu yang nantinya bisa anda totok dengan EFT. Saya merekomendasikan anda mendalami Meta Model. Ini juga pendekatan yang sangat efektif untuk merobohkan cara pandang yang mengembangbiakkan masalah. Dan anda bisa mendapatkan bahan-bahannya dalam buku-buku NLP. Sebagai pendahuluan tentang bagaimana menerapkan prosedur NLP pada praktek EFT anda, artikel yang ditulis oleh Dr. Alexander Lees, praktisi EFT dan pakar NLP dari Kanada, saya kira sangat memadai. Anda juga akan mendapatkan contoh bagaimana ia menerapkan prosedur NLP-nya pada penanganan yang ia lakukan terhadap salah satu kliennya yang menderita kanker.
http://hipnobook.blogspot.com
8
***
Saya menyertakan pendekatan selanjutnya yang agak berbeda ke dalam buku ini, yakni pendekatan “mendengarkan keluhan tubuh” yang ditawarkan oleh Master EFT Angie Muccillo dari Australia. Jika Reframing tampaknya lebih dekat dengan pikiran, dengan cara pandang, dengan apa yang diyakini seseorang (yang hendak kita ubah karena cara pandang lama klien kita menyebabkan setumpuk masalah), maka pendekatan Angie Muccillo jelas sekali lebih menekankan intuisi. Saya tidak berniat membuat perbandingan. Lagi pula mungkin akan keliru jika kita beranggapan bahwa reframing hanya mengandalkan pikiran. Master EFT Tania Prince dalam tulisan-tulisannya tentang reframing dan EFT (saya memuat tiga tulisannya di buku ini) selalu menyatakan bahwa reframing sangat mengandalkan intuisi. “Reframing mensyaratkan kesediaan terapis untuk menyingkirkan kehendaknya sendiri,” kata Tania Prince. “Anda hanya perlu mempercayai intuisi anda dan mengikuti apa yang keluar begitu saja dari benak anda tanpa anda merancang-rancang apa yang seharusnya terjadi.” Memang intuisi dalam reframing dan intuisi dalam “mendengarkan keluhan tubuh” agak berbeda dalam penerapannya. Pada pendekatan reframing, ketepatan timing untuk menyusupkan cara pandang baru itulah yang intuitif—artinya ia intuitif di pihak terapis. Sementara pada pendekatan lainnya, terapis mengajari klien bekerja secara intuitif untuk mendengarkan keluhan tubuhnya (sesuatu yang mungkin nyaris berada di luar pikiran sadar klien).
http://hipnobook.blogspot.com
9
Namun, di luar perbedaan itu, saya ingin menyatakan bahwa tujuan menyandingkan dua kecenderungan pada satu buku seperti sekarang ini hanyalah sebuah upaya untuk memberi penegasan, sekali lagi, bahwa EFT adalah perangkat yang sangat fleksibel. Anda bisa menggunakanya sesuai dengan preferensi anda. Atau lebih tepatnya, anda bisa menggunakan pendekatan yang mana pun dengan pertimbangan utamanya adalah kenyamanan klien anda. Mungkin suatu ketika anda menghadapi orang yang cenderung intuitif. Pada kesempatan lainnya anda menghadapi orang yang sangat rasional. Dan anda siap menghadapi menghadapi segala macam kecenderungan orang ketika peralatan anda lengkap. Dalam tahap untuk melengkapi diri dengan pelbagai perangkat, saya ingin mengingatkan anda bahwa pendekatan apa pun yang ditawarkan di dalam buku ini bukanlah harga mati. Semuanya bisa saja anda perlakukan sebagai panduan relatif yang anda pahami demi mematangkan jurus EFT anda sendiri. Contoh terbaik dari ini saya kira adalah Gary Craig sendiri. Dengan pendekatan apa ia bekerja? Saya kira ia bekerja dengan pendekatan apa saja: dengan nalar, dengan intuisi, dan bahkan dengan cara yang kadang-kadang ia sendiri sulit menjelaskannya.***
http://hipnobook.blogspot.com
10
Reframing dalam EFT: Sebuah Tinjauan Sekilas
REFRAMING
uatu hari istri saya meledak tak tertahankan melihat 2 anak kami bermain lompat-lompatan di tempat tidur dan tak bisa dihentikan sama sekali. Teriakannya tidak digubris dan ketika ia betul-betul meledak, anak-anak menghentikan sebentar, tetapi beberapa waktu kemudian akan melompat-lompat lagi dan istri saya akan meledak lagi. “Kau kan tahu aku tak suka tempat tidur jadi berantakan!” teriak istri saya. Pada saat itu saya juga tak tahan mendengar teriakan istri saya. Maka saya minta ia duduk tenang, saya ajak mengobrol, dan saya minta ia memejamkan mata sebentar. “Bayangkan kau masuk ke kamar dan lihatlah tempat tidurmu rapi, serapi yang kauinginkan,” kata saya. “Perasaanmu senang karena keadaan ini yang kauinginkan?” Ia mengangguk.
http://hipnobook.blogspot.com
11
“Oke, bayangkan keadaan seperti itu bertahan sehari... dua hari... tiga hari... seminggu... sebulan... dua bulan.... Kau senang jika keadaan serapi itu bertahan setahun? Atau dua tahun? Atau selamanya?” Ia mengiyakan. “Dan kau suka tempat tidurmu selalu rapi setiap hari? Dan selamanya serapi yang kauinginkan?” “Ya.” “Perasaanmu senang?” “Ya.” “Jadi di mana anak-anak yang kaucintai? Kau pasti hidup sendirian dan semua anak yang kaucintai meninggalkanmu. Mereka tak ada di rumah ini.” Tiba-tiba ia menangis. “Sekarang lihat lagi kamarmu. Beri kerutan sedikit pada seprai tempat tidurmu, beri kerutan lebih banyak, dan lihatlah tempat tidurmu sedikit berantakan, dan itu berarti anak-anak masih ada di rumah ini. Kau masih bersama orang-orang yang kaucintai.” Sekarang istri saya bisa lebih rileks melihat anak-anak bermain loncatloncatan di tempat tidur. Paling-paling ia hanya sedikit cemas kalau mereka terlalu bersemangat meloncat-loncat dan jatuh dari tempat tidur. Semudah itu mengubah kerangka berpikir orang? Ya. Semudah itu mendapatkan hasil terapetik? Ya.
http://hipnobook.blogspot.com
12
Dan kurang lebih seperti itulah reframing bekerja: Ada sebuah kejadian. Anda menyikapi kejadian itu dengan kerangka berpikir tertentu yang mungkin menyebabkan pikiran anda kalut atau emosi anda meledak. Reframing tidak mengubah kejadiannya; ia hanya menawarkan kerangka baru, yang lebih sehat, dalam melihat kejadian itu. Ketika anda bekerja dengan reframing, satu hal yang perlu anda ingat adalah bahwa orang merespons kejadian mengikuti kerangka berpikirnya sendiri, dan itu bukan reaksi langsung terhadap realitas eksternal. Ketika kita mengubah kerangka berpikir kita, maka respons kita akan berubah sekalipun realitas eksternalnya tetap seperti itu. “Reframing merupakan senjata terapetik ampuh yang bisa menjadikan anda lebih efektif untuk meraih hasil memuaskan dengan EFT. Reframing juga menyenangkan baik bagi klien maupun terapis,” kata Master EFT Tania Prince. Reframing sangat ampuh dan sejarah terapi modern telah menyaksikan keampuhan senjata terapetik ini ketika ia digunakan oleh orang-orang yang tepat: Milton Erickson, Virginia Satir, dan Fritz Perl. Ketiganya adalah orangorang yang mengilhami John Grinder dan Richard Bandler untuk melahirkan pendekatan baru yang kita kenal dengan nama Neuro Linguistic Programming. Milton Erickson, misalnya, menghadapi pasien yang mengidap fobia pada ruangan tertutup dengan mengubah persepsi tentang pintu dan jendela sebagai “sebuah rekahan pada dinding”. Dari sana ia bisa mengajukan pertanyaan dengan enteng kepada pasiennya, “Bukankah kau harus menutupnya jika dindingmu rekah?” Ia juga juga dengan enak menyingkirkan perasaan tertekan
http://hipnobook.blogspot.com
13
seorang gadis kecil yang mukanya penuh bercak dengan memberi sebutan baru kepada anak itu “Si Muka Kayu Manis”. Lihatlah, ia tidak mengubah apa pun pada wajah si gadis kecil; ia hanya memberi sebutan yang “dibutuhkan” oleh gadis itu untuk merasa bangga pada apa yang semula ia anggap masalah. Banyak terapis sekarang ini yang menggunakan reframing untuk mendorong klien menemukan cara pandang alternatif ketika cara pandang lamanya justru melahirkan masalah. Sebuah teknik untuk menginstalkan pikiran positif? Tidak selalu begitu jika anda; setidaknya ia bukan melulu teknik afirmasi. Reframing adalah teknik yang licin untuk menyusupkan kerangka berpikir baru demi melumpuhkan kerangka berpikir lama. Dan pada tingkatan tertentu anda harus licin juga dalam menyampaikannya. Milton Erickson adalah orang yang sangat licin dan ia nyaris selalu berhasil menundukkan simptom apa pun yang ia tangani.
KALIMAT SETUP EFT
Mengenai persinggungan EFT dan Reframing, saya ingin memulai pembicaraan dari awal sekali, yakni dari kalimat setup yang biasa kita nyatakan dan kita ulang tiga kali sebelum kita memulai putaran EFT. Upaya beberapa master EFT untuk memadukan kedua pendekatan ini memang secara langsung memberikan kesan bahwa EFT dan Reframing adalah dua pendekatan yang terpisah. Sebagai label, begitulah kenyataannya. Tetapi jika kita melihat hasil akhir dari kedua pendekatan itu, kita akan melihat jelas persinggungan di antara keduanya. EFT bekerja untuk menotok energi, reframing bekerja untuk mengubah cara pandang menjadi lebih konstruktif.
http://hipnobook.blogspot.com
14
Dan hasil akhir keduanya adalah munculnya wawasan baru dalam melihat sebuah kejadian. Paling tidak, berkembangnya wawasan baru itu sering merupakan salah satu efek yang kita rasakan setelah kita berhasil menyingkirkan emosi negatif dengan EFT. Sementara Reframing memang dimaksudkan untuk tujuan tersebut, maka tidak demikian dengan EFT. Sebagai teknik energi, EFT lebih berurusan dengan keberesan energi di tubuh kita. Lantas kenapa bisa muncul wawasan baru di benak kita pada saat kita selesai menjalani penotokan? Saya kira hal tersebut bukan sesuatu yang mengejutkan, bukan pula sebuah kebetulan. Sekarang, mari kita lihat momen ketika kita menotok titik karate atau mengusap sore spot sambil mengucapkan kalimat setup: “ Meskipun saya memiliki masalah_____, saya baik-baik saja dan saya menerima diri saya apa adanya .”
Kita bisa mengatakan bahwa pada dasarnya kalimat setup yang kita nyatakan itu mengandung formula reframing. Anda tahu, sebuah masalah akan menyiksa anda jika anda tidak bisa menerima keadaan anda dan anda terus dirundung kecemasan dengan masalah tersebut. Ketika anda bisa menerima keadaan anda dan anda baik-baik saja meskipun anda sakit kepala, misalnya, maka sakit kepala itu bukan lagi menjadi masalah. Artinya, masalah sakit kepala itu menjadi hilang dengan sendirinya sebab anda baik-baik saja dan tidak menganggap itu masalah. Hantu ada karena kita memikirkannya, bukan? Lalu, ketika para master EFT berupaya mengajukan pendekatanpendekatan alternatif mereka, melakukan modifikasi terhadap kalimat setup
http://hipnobook.blogspot.com
15
standar, kita tetap bisa melihat bahwa di dalam kalimat-kalimat itu tetaplah terkandung formula reframing. Perhatikan beberapa kalimat setup berikut ini, yang digunakan oleh David Lake dan Steve Wells dalam pendekatan yang mereka populerkan dengan nama Provocative Energy Techniques (PET): “Aku tidak menerima diriku (keadaanku) sama sekali... dengan sejumlah alasan... tetapi aku menerima itu semua apa adanya.”
Atau, “Aku benar-benar orang baik.... di mata hewan-hewan... tetapi bukan bagiku sendiri.”
Ada paradoks yang sengaja dimunculkan. Dan paradoks yang kita jumpai dalam kalimat-kalimat setup provokatif ini pada dasarnya tetap menggunakan formula yang serupa dengan kalimat setup standar (yang juga sangat paradoks): “Saya menderita masalah X, saya baik-baik saja.” Dan tampaknya paradoks itulah yang menggerakkan berlangsungnya proses reframing. Sebuah paradoks pada tingkat tertentu akan mengembangkan kebingungan pada pikiran sadar klien. Dan kebingungan tersebut akan membuka peluang bagi kita untuk menggoyahkan cara pandang yang lama dan membuka kemungkinan ke arah cara pandang baru. Saya pribadi merasa cukup nyaman menggunakan paradoks dan pembesar-besaran masalah yang ditawarkan oleh David Lake dalam beberapa penanganan yang saya pikir akan lebih efektif jika saya menggunakan cara tersebut. Ini pendekatan yang cukup licin dan di luar dugaan bahkan sering bisa diterapkan pada orang-orang yang merasa tidak sreg dengan kalimat setup standar karena terdengar negatif. Salah satu contohnya adalah
http://hipnobook.blogspot.com
16
penanganan terhadap seorang perempuan yang mengatakan bahwa ia sudah tidak tahan dengan perangai suaminya yang gemar berselingkuh. Kami memulai dengan kalimat setup sesuai prosedur standar: “ Meskipun saya memiliki suami yang gemar berselingkuh dan saya tersakiti oleh perilaku suami saya, saya sepenuh hati menerima keadaan saya dan memaafkan suami saya.” Ia mengikuti dengan terbata-bata.
“Saya tidak bisa menerima itu,” katanya. “Oke. Meskipun saya tidak bisa menerima perilaku suami saya yang gemar berselingkuh, saya bisa memahami diri saya sepenuhnya dan menerima diri saya bahwa saya tidak bisa menerima perilaku suami saya. ”
Ia bisa menerima. “ Meskipun saya lima belas tahun tersiksa sebagai istri lelaki bajingan, saya sepenuhnya menerima diri saya bahwa saya tersiksa menjadi istri seorang lelaki bajingan .”
“Dan apa yang membuat anda memilih lelaki bajingan sebagai suami?” tanya saya. Ia diam beberapa saat. Memandangi saya. Sesungguhnya ia memandangi sesuatu yang jauh sekali, mungkin di masa awal-awal mereka menikah. “Ia sangat baik pada waktu itu,” katanya. “Dan menikah dengan anda menjadikannya bajingan?” “Entahlah,” katanya. Saya meminta ia menotok titik karate.
http://hipnobook.blogspot.com
17
“Sekarang.... Meskipun ia lelaki yang baik pada mulanya dan saya menjadikannya bajingan setelah kami berumah tangga, saya memaafkan diri saya dan saya tidak sudi memaafkannya. ”
Dengan setup-setup seperti itu, klien saya malahan bisa menerimanya. Pekerjaan kami berjalan lancar dan kami menyelesaikan satu demi satu pelbagai kejadian yang memberinya emosi negatif. Termasuk yang kami selesaikan adalah ketidakmapuannya mengungkapkan diri dan ketidakberdayaannya di hadapan sang suami. Itu sesuatu yang berakar dalam sekali di masa kanak-kanak, yang tumbuh melalui pengalamannya dengan ayah yang selalu “membungkam” suaranya.
MEMBERI RUANG BAGI INTUISI
Tawaran yang lebih “lembut” bisa anda dapati pada pendekatan yang ditawarkan oleh Patricia Carrington. Kalimat setupnya memandu anda untuk mendapatkan kesadaran bahwa dalam kondisi apa pun anda tetap memiliki pilihan terbaik. Dan apa yang anda pilih itulah yang situasi baru yang hendak anda wujudkan dengan penotokan EFT. Kalimat setup yang ditawarkan oleh Pat juga bisa menjadi alternatif jika anda menghadapi klien yang tidak nyaman dengan kalimat setup standar. Apa yang ditawarkan oleh Pat terasa lebih mudah diterima dan lebih melayani kebutuhan psikologis orang yang pada dasarnya menginginkan pilihan yang lebih baik, jika mereka punya pilihan. Tujuan utamanya adalah memandu klien untuk melihat rasa sakit dan simptom lainnay dengan cara berbeda— cara yang lebih memberdayakan.
http://hipnobook.blogspot.com
18
Maka dalam pendekatan Pat, kita akan mendengar kalimat-kalimat setup seperti berikut: “ Meskipun saya menderita penyakit (tekanan, atau apa saja) ini, saya memilih menyadari bahwa ia ada untuk penyembuhan saya .”
Atau, “ Meskipun saya menderita penyakit_____, saya berterima kasih kepada Semesta yang mengirimkan rasa sakit (atau tekanan, dan sebagainya) ini sebagai jalan untuk penyembuhan diri saya .” “Meskipun saya memiliki perasaan marah pada suami saya, saya memilih mengekspresikan perasaan marah itu dalam cara yang memperkokoh hubungan kami.”
Dan seperti apa bentuk ekspresi kemarahan yang memperkokoh hubungan? Menurut Pat, anda tidak perlu mendeskripsikan seperti apa bentuknya. Biarkan saja semuanya berlangsung alamiah di tingkat bawah sadar dan bawah sadar anda akan memiliki caranya sendiri untuk mewujudkan itu. Anda hanya perlu memasukkan “kata kunci” dan menotoknya. Mungkin kesembuhan itu akan muncul dalam bentuk transformasi fisikal, cara pandang baru, gaya baru mengatasi penyakit, atau ia merupakan akibat dari situasi berbeda yang mengubah hidup anda. Pokoknya anda tidak perlu menduga-duga apa yang akan terjadi, tetapi penyembuhan itu akan terjadi dan rasa sakit itu adalah sinyal ke arah sana.***
http://hipnobook.blogspot.com
19
Memadukan EFT dan NLP Dr. Alexander R. Lees, Kanada
I. MENGGUNAKAN NLP UNTUK MEMBANGUN KEDEKATAN
Ketika Gary Craig mengadakan workshop EFT dan Penyakit Serius di Bellevue, saya mendapatkan kesempatan istimewa untuk menjadi asisten pada acara tersebut. Isu yang digarap di panggung bervariasi, namun kehebatan demonstrasi tersebut meninggalkan pertanyaan mendasar di benak saya, “Bagaimana cara Gary melakukan apa yang dilakukannya?” Saya kira jawaban-jawabannya mudah saja: • “Ia menciptakan EFT!” • “Ia bertahun-tahun mempraktekkan dan memperbaikinya.” • “Ia sekadar melemparkan sesuatu, dan memperhatikan apa yang terjadi.” • “Yah, ia seorang insinyur.” • “Ia mempunyai bakat alamiah.” • “Mungkin itu sudah bawaan lahir yang terus ia tingkatkan.” Daftar kemungkinan itu tak akan ada habisnya. Kita bebas memilih satu kemungkinan, atau memadukan beberapa, dan merasa puas dengan
http://hipnobook.blogspot.com
20
“wawasan” dan “pemahaman” baru kita. Beberapa dari anda mungkin tidak akan puas sekadar memahami dan berniat untuk memeriksa lebih lanjut. Bagi yang demikian, mereka akan menemukan pola tertentu yang tampak dalam pendekatan Gary. Dan memahami sebuah pola bisa sama dengan menemukan peta sebuah wilayah, yang tak lain adalah jalur menuju medan pikiran. Semua perjalanan diawali dengan langkah pertama, dan setiap langkah membawa ke langkah berikutnya, sampai ujung perjalanan. Variabelvariabelnya hanya kapan dan bagaimana. Untuk menguak bagaimana cara melakukan seperti yang Gary lakukan, mari kita eksplorasi hal itu. Dengan demikian orang-orang lain bisa mulai menciptakan peta mereka sendiri, jalur mereka sendiri untuk menjadi piawai. Kita akan menemukan dalam pembelajaran ini bagian-bagian atau langkah apa saja yang perlu kita lalui. Artikel ini akan menguak sedikit untuk anda. Langkah pertama adalah membangun Kedekatan ( Rapport ). Ini sebuah prasyarat. Kedekatan mengawali kepercayaan, atau menjadi perekat yang mempersatukan. Metafora untuk kedekatan adalah “Benang Emas” yang menjembatani perbincangan. Kedekatan dengan klien bisa dibangun dalam banyak cara. Beberapa buku tentang ini menganjurkan kita menyesuaikan bahasa tubuh, ekspresi wajah, nada suara, irama, dan volume, dan pola ucap orang lain. Hal-hal ini bisa dikombinasikan, atau digunakan sendiri-sendiri, dan anda akan kaget mendapati bahwa teknik ini akan membuat percakapan dengan seseorang mengalir lancar. Ini adalah contoh-contoh singkat, sekadar memberi gagasan pada anda.
http://hipnobook.blogspot.com
21
• Orang yang anda tangani bicara dengan irama, dan irama ini muncul dalam bentuk kelompok kata. Taruh kata, orang yang anda hadapi cenderung menggunakan kalimat dengan lima atau enam kata. Praktisi kemudian akan menjawab dengan cara yang sama, dengan kalimat-kalimat yang terdiri dari lima atau enam kata. • Contoh lain, mungkin nada bicara orang itu datar atau monoton. Praktisi bisa membawakan dirinya dengan nada bicara yang seperti itu juga. • Contoh lain lagi, mungkin orang itu cenderung duduk dengan menyilangkan pergelangan kakinya. Praktisi bisa menyilangkan tangannya di pergelangan atau menyilangkan kaki di pergelangan. Pengembangan penting dari konsep rapport ini adalah sebuah proses yang disebut pacing dan leading. Melakukan langkah-langkah untuk mendekatkan diri (rapport ) membuat praktisi bisa memasuki model dunia ( pacing) sang klien dengan lebih mudah, yang pada gilirannya membawa pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap problem yang mengemuka. Sekali tahap ini dicapai, praktisi kemudian bisa “menguji” dengan menawarkan solusi, sebutlah penotokan untuk membuang emosi yang menghambat, atau penotokan untuk “menyuntikkan” emosi positif yang dibutuhkan ( leading). Sebaliknya, pace dan lead juga merupakan cara yang luar biasa untuk “menguji” kedekatan (rapport ) itu sendiri. Mula-mula praktisi mencocokkan diri dengan beberapa aspek dari bahasa tubuh klien dan sebagainya ( pace). Kemudian secara halus ia membuat gerak tubuh atau mengubah kecepatan, nada dan volume suara, dan kemudian memperhatikan apakah klien juga
http://hipnobook.blogspot.com
22
membuat perubahan serupa. Jika klien melakukannya, kedekatan ( rapport ) terbangun. Jika klien tidak membuat penyesuaian, ini merupakan masukan bagi praktisi bahwa ia harus melanjutkan langkahnya untuk membangun kedekatan dan mengujinya lagi. Rapport , pace, dan lead bisa juga mengambil bentuk lain. Contohnya,
praktisi EFT mendengarkan kliennya, dan kemudian menyarikannya secara ringkas dan jelas. Ini menunjukkan bahwa anda memahaminya. Setelah itu anda bisa menambahkan, “Saya menduga di sinilah anda menginginkan perubahan,” atau pernyataan-pernyataan lain yang mengisyaratkan, “Mari kita tangani itu.” Jika klien menunjukkan penerimaan, berarti rapport , pace, dan lead anda sukses. Jika klien menjawah, “Ya, tapi....” dan terus memberikan informasi, praktisi bisa memutuskan untuk pace (mendengar) lebih lanjut, dan menguji lagi dengan cara yang sama: Yakni menyodorkan suatu pernyataan yang ringkas dan jelas tentang masalah yang ada, dan permintaan lain untuk mulai menggarap perubahan. Apa yang disampaikan di atas adalah bagian kecil dari banyak faktor yang mempengaruhi kualitas kita menjalankan EFT, dan semogalah membuat kita sama-sama menyadari bahwa Seni EFT memiliki struktur, dan ia bisa dipelajari. Karena itu, untuk menjawab pertanyaan, “Bagaimana cara Gary melakukan apa yang dilakukannnya?” mari kita mulai dengan memasukkan informasi tentang bagaimana membangun kedekatan ke dalam aplikasi EFT anda. Siapa tahu suatu hari nanti orang lain yang akan mengajukan pertanyaan
http://hipnobook.blogspot.com
23
kepada anda, “Bagaimana cara anda melakukan apa yang anda lakukan?” Anda juga akan menjadi hebat dengan cara anda.
II. REFRAMING DAN NLP
Sebuah kisah Tao menceritakan tentang seorang petani di sebuah desa miskin. Ia dianggap kaya raya karena memiliki seekor kuda yang biasa digunakan untuk membajak sawah dan sebagai alat angkut. Suatu hari kudanya lari. Semua tetangga mengatakan betapa sial kejadian ini, tetapi si petani hanya menjawab, “Mungkin.” Beberapa hari kemudian kuda itu kembali dan membawa dua kuda liar bersamanya. Para tetangga ikut girang pada nasib baiknya, tetapi si petani hanya mengatakan, “Mungkin.” Hari berikutnya, anak si petani mencoba menunggangi salah satu kuda liar; kuda itu melemparkannya dan kaki si anak patah. Para tetangga menyampaikan simpati atas nasib naasnya, tetapi si petani lagi-lagi mengatakan, “Mungkin.” Minggu depannya, para prajurit militer datang ke desa itu untuk mengambil para pemuda dalam program wajib militer. Mereka tidak mengambil anak petani itu karena kakinya patah. Ketika para tetangga mengatakan kepada si petani alangkah beruntungnya dia, si petani mengatakan, “Mungkin.” Makna setiap kejadian selalu tergantung pada “frame” yang kita gunakan. Ketika kita mengubah frame itu, kita mengubah maknanya. Mendapatkan dua kuda liar adalah kemujuran, sampai muncul konteks baru di mana kaki si anak
http://hipnobook.blogspot.com
24
lelaki patah. Patah kaki merupakan kemalangan dalam konteks kehidupan damai di desa itu, tetapi dalam konteks perekrutan wajib militer dan perang, tiba-tiba ia menjadi kemujuran. Ini disebut reframing: mengubah frame yang biasa dipakai untuk mempersepsi kejadian-kejadian demi mengubah maknanya. Ketika makna berubah, tanggapan seseorang dan perilakunya juga berubah. Reframing bukan hal baru. Banyak fabel dan dongeng melibatkan perilaku atau kejadian-kejadian yang berubah artinya ketika frame tentang mereka berubah. Seekor anak itik dianggap buruk rupa karena ia berbeda dari yang lain-lainnya, tetapi ketika ia ternyata menjadi angsa—ia menjadi lebih indah dibandingkan itik-itik lain yang dulu lebih indah darinya. Hidung merah Rudolf si rusa kutub yang tampak konyol ternyata bermanfaat untuk membimbing kereta Santa menembus malam berkabut. Cerita-cerita ini adalah contoh dari konsep yang disebut Reframing. Jika anda mau meluangkan waktu melakukannya, anda akan bisa menghadirkan kondiri yang lebih nyaman bagi seseorang untuk menerima EFT. Gary Craig sering menggunakannya, dengan sukses besar, dalam sesi EFT; ia menyusupkan reframing terutama dengan cara guyon. Maka, mulailah memahami konsep reframing. Dipadukan dengan teknikteknik NLP lainnya seperti rapport , pace, dan lead yang sudah kita bicarakan di atas, kita akan meningkatkan kemampuan EFT kita. Jika anda enggan melakukannya, reframing saja akan sangat membantu pekerjaan anda.
http://hipnobook.blogspot.com
25
Contoh penggunaan reframing adalah pada kasus Ted yang saya tangani. Ted mengidap kanker dan diramalkan umurnya paling banter tinggal dua pekan lagi. “Ted, kau pengusaha sukses, dan bateraimu selalu terisi penuh selama 40 tahun. Itu yang membuatmu begitu sukses. Kemudian kau mendapati dirimu mengidap kanker, sebuah tantangan lain, dan bateraimu tiba-tiba menjadi terkuras habis. Maka, ketimbang duduk ngobrol saja, meratapi bahwa kau tidak punya kekuatan lagi, kenapa kita tidak mulai dengan mengisi dulu bateraimu?” Kami menotok kepusingan, rasa mual, dan kurangnya energi; melakukan beberapa putaran untuk masing-masing isu itu, dengan berbagai variasi. Saat saya meninggalkannya, Ted menanyakan, “Hai, bagaimana mungkin hal beginian bisa membawa hasil hebat? Aku sebelumnya merasa seperti akan mati hari ini, dan meminta Alice membatalkan pertemuan ini.” Cerita selengkapnya, bisa anda baca pada artikel: “Kisah Ted” (hal. 42).
III. TIDAK MEMBACA PIKIRAN ORANG
Di awal tulisan ini, kita telah membicarakan beberapa komponen untuk membangun rapport , melakukan pace dan lead . Pada dua langkah terakhir itu ( pace dan lead ) bisa saja muncul polisi tidur. Dan apa kerja polisi tidur? Untuk memperlambat laju kita. Sedikit mengingatkan, pace dan lead adalah upaya kita untuk memasuki model dunia seseorang, atau proses untuk memahami persepsi orang lain mengenai sebuah kejadian, keadaan, atau situasi. Dalam proses ini, praktisi mungkin tiba-tiba menyadari bahwa ada
http://hipnobook.blogspot.com
26
yang keliru dengan yang telah ia lakukan. Selamat, anda menemukan polisi tidur pertama anda. Cara tercepat untuk merusak kedekatan adalah dengan berniat mengetahui isi pikiran orang lain. Ini merujuk pada tindakan membaca pikiran. Tak banyak orang di planet ini yang mempunyai kecakapan membaca pikiran orang lain. Jadi, biarkan urusan ini di tangan mereka. Bagi kita, ketika kita “menangkap sesuatu” selagi kita bekerja dengan klien, sampaikan informasi itu dalam bentuk pertanyaan, dan tunggu jawabannya. Dalam istilah Gary, “Tunggu sampai ia mendarat.” Pertanyaan yang jitu akan memicu proses reframing. Ia bisa memberikan wawasan baru atau pemahaman yang mendalam, dan itu akan membuat sesi berjalan mulus dan nyaman. Sebaliknya, jika anda mengatakan kepada seseorang bahwa ia melakukan kekeliruan, hal itu serupa dengan mencemooh orang yang terluka. Blunder semacam itu bisa menjebak praktisi ke arah tindakan melabeli perilaku atau reaksi orang. Dan kemudian berkutat mengurusi label itu. Anda tak perlu repot-repot dengan label. EFT bekerja dengan prinsip yang gamblang, yakni menemukan kejadian tertentu, menihilkan energi yang membangkitkan “masalah” dan menetralisirnya. Sekali medan energi berhasil dibereskan, ekspresinya (respons atau perilaku simptomatiknya) juga menghilang. Sebagai contoh, kita lihat orang yang fobia terhadap lift. Di sini anda akan mendengarkan sebuah masalah dengan dua komponen: 1. Lift, dan
http://hipnobook.blogspot.com
27
2. Cerita tentang bagaimana ketakutan itu mengekspresikan diri. Praktisi EFT bisa merespons dengan, “Jadi anda lebih suka menggunakan lift tanpa dicekam ketakutan?” Dengan persetujuan klien, praktisi kemudian menotok: “ Meskipun aku menyimpan ketakutan ini setiap kali aku menggunakan lift.... ”
Kemudian totoklah seluruh titik dengan frase pengingat: “ Takut lift .” Pendeknya, kita memulai sesi dengan lift plus respons fobianya , dan mengakhirinya dengan lift minus respons fobia itu. Mudah kelihatannya? Yah, mungkin, atau setidaknya anda bisa belajar membuatnya lebih mudah. Karena itu, jangan coba-coba membaca pikiran orang, memproyeksikannya, atau melabelinya. Belajarlah untuk: • Mendengarkan apa masalahnya, • Membantu mengidentifikasi emosi yang tak diinginkan. • Dan menotoknya. Dengan cara itu anda tahu betul bagaimana caranya mewujudkan kecakapan anda sebagai praktisi.
IV. PENGUMPULAN INFORMASI & EFT
Porsi pengumpulan informasi bisa menjadi sama penting dengan penotokan. Dalam sebuah sesi, sebagian waktu kita gunakan untuk mengumpulkan informasi yang tepat. Kita membicarakan hal-hal secara global dan spesifik dengan klien. “Saya terlukai,” adalah pernyataan global. Pertanyaan, “Sedalam apa luka anda? Siapa yang melukai? Anda terluka karena apa?” akan membawa kita ke
http://hipnobook.blogspot.com
28
hal-hal spesifik. Harap diingat, semakin spesifik semakin mudah kita menangani pekerjaan kita. Generalisasi adalah sebentuk komunikasi global, yakni kita menggunakan satu pengalaman untuk membuat kesimpulan besar. Penotokan terhadap generalisasi bisa saja menghasilkan peningkatan; klien (atau kita sendiri) akan merasa lebih baik. Namun, akan lebih memuaskan hasilnya jika kita membantu klien untuk lebih spesifik. Itulah salah satu alasan kita melakukan pengumpulan informasi. Saya menyarankan anda mempelajari NLP untuk meningkatkan kecakapan anda menggali hal-hal spesifik pada klien. Ada satu segmen khusus yang kita pelajari dalam NLP, yakni Meta Model. Dengan Meta Model kita akan mendalami bagaimana cara mengajukan pertanyaan untuk tujuan pengumpulan informasi, agar kita lebih komplet dalam memahami masalah. Penguasaan terhadap Meta Model akan membuat EFT kita lebih efektif dan lebih kokoh. Mari kita bandingkan contoh dua pembicaran antara praktisi dan klien di bawah ini. Yang pertama tanpa memahami Meta Model, yang kedua dengan pemahaman terhadap Meta Model.
Tanpa Meta Model: Klien: “Ibuku tidak mencintaiku.” Praktisi memperkenalkan EFT. Setelah satu putaran, ia menanyakan bagaimana sekarang keadaan klien. Klien: “Enak sekali. Saya merasa rileks.”
http://hipnobook.blogspot.com
29
Dengan Meta Model: Klien: “Ibuku tidak mencintaiku.” Praktisi: “Bagaimana kau tahu bahwa ibumu tidak mencintaimu?” Klien: “Hmm....” Praktisi: “Apa tepatnya yang dilakukan oleh ibumu, atau tidak dilakukannya, yang menyampaikan pertanda bahwa ia tidak mencintaimu?” Klien: “Dia tidak pernah tersenyum padaku.” Praktisi: “Apakah kau selalu tersenyum pada orang-orang yang kaucintai, sepanjang waktu?” Klien: “Yah, kukira tidak, sih.” Praktisi: “Pernahkah kau mengalami situasi di mana kau tidak mencintai seseorang, tetapi kau tersenyum padanya?” Klien: “Tentu saja pernah.” Praktisi: “Jadi, bagaimana kau tahu bahwa ibumu tidak tersenyum dan itu berarti ia tidak mencintaimu?” Klien: “Yah, kurasa aku tak bisa tahu.” Praktisi: “Katakan, apakah kau merasa tidak nyaman ketika kau bertemu dengan seorang perempuan, dan ia tidak tersenyum padamu?” Klien: “Begitulah.”
Ringkasan:
Pada contoh kedua, kita membongkar generalisasi, atau lebih spesifik lagi, menyingkirkan pengaruh merugikan dari sebuah generalisasi “negatif”.
http://hipnobook.blogspot.com
30
Klien (laki-laki) menjadi ragu pada keyakinannya semula, dan mulai menyadari situasi dirinya, misalnya perempuan akan membuatnya tidak nyaman ketika mereka tidak tersenyum padanya. Menggunakan EFT dengan menggali informasi tersembunyi ini akan lebih bermanfaat ketimbang sekadar menotok: “Ibuku tidak mencintaiku.” Keduanya akan bekerja, tetapi contoh kedua akan lebih kokoh. Ingatlah, anda sedang membantu, baik diri anda sendiri maupun orang lain. Anda bisa menawarkan solusi hanya jika anda “memahami” situasi. Begitupun klien anda; ia siap jika ia mengenali situasi dirinya. Pengumpulan informasi adalah bagian penting proses ini, dan mengembangkan keterampilan di wilayah ini akan memperkaya pengalaman anda. Stephen Covey, dalam bukunya, The 7 Habits of Highly Effective People mengatakan, “Berusahalah memahami, sebelum dipahami.” Yah, tetapi silakan memahami bahwa kadang kita perlu melakukan penotokan langsung. Di lain kesempatan, meluangkan waktu untuk mengumpulkan informasi akan lebih penting. Dengan mengetahui dua pendekatan itu, anda meningkatkan kesempatan anda untuk sukses melalui berbagai kecakapan, dan itulah yang diinginkan oleh klien anda.
V. KEDEKATAN (RAPPORT) BAWAH SADAR
Ketika anda mempelajari NLP, anda akan belajar bahwa manusia berpikir dalam “cara” tertentu atau dengan “saluran” tertentu. Dengan menyesuaikan diri pada saluran klien, atau cara berpikir yang mereka gunakan, praktisi EFT bisa lebih mudah mengembangkan kedekatan ( rapport ). Yang saya
http://hipnobook.blogspot.com
31
maksudkan adalah kedekatan atau situasi nyambung dengan bawah sadar seseorang. Ada tiga saluran utama, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Kita bisa menggunakan ketiganya untuk mengembangkan strategi mewujudkan rapport . Taruhlah anda dalam sebuah sesi dengan seseorang. Orang itu sedang menjelaskan masalahnya kepada anda (tahap pengumpulan informasi). Dengan pengetahuan tentang visual, auditori, dan kinestetik, anda bisa menyimak pemaparan orang secara lebih cermat. Anda bisa mendapatkan sinyal-sinyal yang menunjukkan dengan saluran yang mana orang itu mengakses masalahnya.
Visual
Seorang visual, mungkin akan mengatakan, “Saya akan tunjukkan kepada anda kejadiannya.” “Biar saya gambarkan apa yang telah terjadi.”
Orang yang dominan visual memproses informasi seperti melihat film di benak mereka dan dengan cara itulah mereka berbagi dengan anda. Ini sebuah contoh dari file saya: “Mary” sedang duduk di sofa dan tersengal-sengal setelah menyelesaikan cerita kilatya tentang kecelakaan yang ia alami. Saya mencocokkan diri dengan kecepatan bicaranya ketika saya mengatakan, “ Seperti sebuah film! Sekarang, ketika anda tidak mampu melihat diri anda sendiri bebas dari situasi tersebut, anda tak akan bisa melukiskan solusinya. Dan seluruh peta pikiran anda mengenai berbagai kemungkinan lantas menjadi kosong. ”
http://hipnobook.blogspot.com
32
Mary mengatakan, “ Astaga, Dok, kau paham!” Aku lantas bilang, “Saya ingin menunjukkan cahaya kepada anda. Apakah anda sudah pernah menyaksikan demonstrasi EFT? ”
Demi tujuan mengumpulkan informasi, anda bisa meminta keterangan lebih lanjut tentang satu hal (lebih rinci) dan anda memutuskan untuk mengajukan pertanyaan sebagai klarifikasi. Penanganan anda harus cocok dengan saluran yang digunakan oleh klien anda, sehingga meningkatkan rapport .
Auditori
Konsep yang sama juga berlaku untuk pemrosesan auditori dan kinestetik. Pada klien auditori, narasinya akan dipenuhi dengan predikat yang sesuai dengan itu. Misalnya, “ Dengar.” “Biar kusampaikan kepadamu.” “Apakah kedengarannya masuk akal?” “Apakah cerita seperti ini menyakiti telinga anda?” “Ia bicara , dan aku bicara , dan ia bicara.”
Contoh dari file saya: Jim berusia tujuh belas, bersandar dengan nyaman di kursi berbantalan tebal, khas remaja, dan memulai ceritanya. , “ Akan kuceritakan kepada anda ayah tiriku. Ia benar-benar pembual selalu mengatakan kepadaku apa yang harus dilakukan, bagaimana
http://hipnobook.blogspot.com
33
seharusnya aku bicara dengannya, dan bahwa aku tidak mendengarkan. Aku muak mendengarkannnya terus berkecumik. ”
Aku menjawab: “Kedengarannya ia menganggap dirinya orang penting, memberondongmu sepanjang waktu dengan berbagai perintah. Katakan
apakah ia juga menyalak pada ibumu?” Kemudian saya menambahkan,“ Kedengarannya kejam sekali. Apakah kau sudah mendengar tentang EFT ?”
Kinestetik
Orang yang dominan kinestetik akan membumbui narasinya dengan predikat yang tepat dengan kecenderungan kinestetik. Misalnya, “Saya merasa sengsara.” “Saja sekadar tidak mendapatkan pegangan tentang bagaimana menghadapi hal itu.”
Contoh dari file-ku: “Ya, Dok, (suaranya dalam sekali di dada, ada jeda di antara kata-kata, bicara sangat lambat—khas kinestetik) Aku tidak merasa bahwa istriku masih mencintaiku. Ia tidak lagi menggosok leherku atau menepuk-nepuk punggungku atas setiap upaya yang kulakukan. Kami sekarang jalan sendiri-sendiri dan suaranya terasa jauh sekali. ”
Saya menjawab: “ Aku tahu sangat menyakitkan bagi anda untuk bersinggungan dengan masalah seperti itu, tetapi memahami apa yang sedang berlangsung adalah
http://hipnobook.blogspot.com
34
langkah awal untuk memperoleh pegangan bagi berbagai kemungkinan solusi.”
Klien menjawab: “Aku berharap begitu, karena seluruh upayaku sia-sia sampai saat ini. ”
Lantas saya berkata: “Sebuah teknik yang disebut EFT adalah cara yang lembut untuk
memijat seluruh perasaan itu agar mengendor dan hilang .”
Intinya, kita bekerja dengan “saluran pengolah informasi” yang sama. Klien akan merasa tidak hanya didengarkan, tetapi juga dipahami. Tentu saja ada isyarat-isyarat lain yang harus dipelajari, yang akan memperkaya pengetahuan kita tentang bagaimana membantu orang lain mengatasi masalahnya. Namun, tulisan ini saya kira cukup memadai sebagai awalan. Lagipula, disajikan dengan cara bagaimanapun, EFT tetap alat yang luar biasa. Dan ketika anda terus mengasah the art of delivery , kecakapan anda niscaya akan meningkat pesat. Selamat mengembangkan pengetahuan.***
http://hipnobook.blogspot.com
35
Kisah Ted Dr. Alexander R. Lees
Catatan: Kalimat-kalimat yang diberi warna biru adalah bagian-bagian yang berhubungan dengan EFT: The Art of Delivery. Pembedaan ini diharapkan akan membantu anda lebih mudah dalam meningkatkan kecakapan EFT anda.
eberapa waktu lalu seseorang datang ke kantor saya dan ia sangat spesial. Namanya “Ted”. Saya tidak bisa menjelaskan kenapa kami nyambung (kami sangat berbeda) tetapi kami nyambung. Berkenalan dengannya sungguh istimewa. Saya akan menceritakan pertemuan kami kepada anda. Ted 60 tahun ketika kami pertama kali bertemu, akhir September 2004. Penampilan fisiknya bagus dan ia mengatakan dengan bangga mengenai ketaatannya pada olahraga teratur, makan yang benar, dan terus menjaga ketajaman pikiran. Ia memberitahu saya bahwa ia mempunyai beberapa staf yang memasoknya dengan informasi-informasi global yang berpengaruh pada berbagai bisnisnya. Masalahnya adalah penyalahgunaan alkohol, yang sudah berjalan 30 tahun. Saya menunjukkan penerimaan saya dan mencoba menariknya ke dalam diskusi mengenai alasan orang menenggak alkohol (bahwa alkohol
http://hipnobook.blogspot.com
36
digunakan untuk mengobati tekanan emosional yang tak terselesaikan). Hal itu rupanya tak terlalu memancing minatnya. Juga, setiap upaya yang saya lakukan untuk mengajaknya bicara perihal hubungannya dengan istri dan anak-anaknya, tak berhasil. Di luar hambatan-hambatan ini, kami menemukan jalan untuk melanjutkan pembicaraan. “Sekarang,” katanya tiba-tiba. “Apa yang sesungguhnya dilakukan oleh terapis?” Pada titik ini, saya tahu bahwa setidaknya ada satu hal yang membuatnya menjadi pengusaha sukses. Sosoknya berubah dalam sepersekian detik, sikapnya menjadi lebih kasar, dan saya merasa dua sinar laser menusuk tulang tengkorak saya. Ia menunjukkan dirinya sangat berkuasa. “Tergantung,” jawab saya, menatap matanya. “Pada?” itulah jawaban lisannya, tetapi matanya (tak berkedip) tetap menatap saya. “Apa masalahnya,” jawab saya. Pada saat yang sama saya berpikir, strategi tehku tidak jalan saat ini (kadang ketika saya perlu menenteramkan diri, saya mencecap teh untuk pengalih perhatian). Saya juga berpikir bahwa jika saya bermain catur dengan orang ini, saya akan kalah, dan dalam tempo cepat. “Lakukanlah,” kata Ted setelah diam beberapa saat, dan sedikit rileks, tatapannya beralih ke daftar kasusku. “Keluargaku mengatakan bahwa aku terlalu banyak minum,” katanya setelah pandangan matanya melemah. Ketika Ted mengatakan, “Keluargaku menganggap...” sesungguhnya ia sedang membuat jarak. Artinya, ia menghilangkan satu langkah dan ini bisa berarti banyak. Tetapi fokus utama saya pada saat ini adalah untuk
http://hipnobook.blogspot.com
37
menemukan apakah Ted sendiri “memiliki” masalah ini, atau ia sekadar merasa keluarganya mengatakan begitu. Dari tanggapannya, saya mungkin mendapatkan gambaran sejauh mana tingkat komitmennya, atau ia menemui saya karena ingin menenteramkan istri dan keluarganya. Ted melanjutkan, “Apakah, jika ada, yang bisa anda lakukan untuk itu?” “Mendapatkan keluarga baru?” jawab saya. Ia tertawa dan menyandarkan punggungnya di sofa. Saya melanjutkan, “Kau berpikir begitu?” “Mungkin,” jawabnya samar. “Dan apa yang anda tahu tentang bisnis?” Menarik. Jawaban ini menyiratkan (sedikitnya) bahwa Ted setuju dengan kerisauan keluarganya, tetapi juga menyarankan hal lain, yakni bahwa ia tidak cukup nyaman untuk berurusan dengan itu. Karena itu ia mengalihkan pembicaraan ke soal bisnis. Jika ia lebih kongruen, saya akan memperkenalkan EFT pada saat ini juga. Tetapi karena terjadi perubahan dalam pernafasannya (lebih pendek-pendek), saya memutuskan untuk pacing dengannya sedikit lagi. Pacing berarti kita menghadapi klien dalam model dunia mereka dan cara
berpikir mereka tentang segala sesuatu. Kata lainnya, saya melanjutkan upaya membangun kedekatan dengan Ted. Pada titik ini, saya tidak berupaya mempengaruhi atau mengubah apa pun. “Saya tahu, tak banyak untungnya mengecewakan keluarga, tak ada faedahnya membeli pelepas stres yang sangat mahal, dengan hasil yang buruk, dan jika anda bisa menemukan alternatif yang lebih menyenangkan, itulah
http://hipnobook.blogspot.com
38
yang perlu dikejar, anda mungkin akan meluangkan cukup waktu untuk mengeksplorasinya.” “Menarik,” jawabnya. “Orang terakhir yang kutemui ingin menelisik masa kanak-kanakku. Kau tidak meributkan hal itu?” Sampai di sini, Ted menggambarkan apa “yang diinginkan oleh orang terakhir yang ditemuinya.... “ Frase ini mengisyaratkan bahwa Ted tidak ingin melakukannya, tetapi sang konsultan melakukannya. Dan sekarang ia tetap tidak ingin menempuh cara itu. Memaksakan Ted untuk mengingat-ingat masa lalunya hanya akan menunjukkan kekakuan sang praktisi. “Jika kau bisa mengingat apa kejadian yang menyebabkanmu menenggak alkohol, aku tidak merasa perlu untuk membongkar gudang ingatanmu,” kata saya. Pernyataan tersebut berpihak kepadanya. Jika ia bisa menerimanya, kami bisa terus maju untuk membereskan itu, ketimbang hanya mendiskusikan halhal yang umum saja. Setelah saya memberikan pemaparan singkat tentang “titik-titik pengusir stres”, Ted menanyakan, “Bagus. Apa yang anda pikir?” Saya memperkenalkan EFT dengan menyebutnya “titik-titik pengusir stres” untuk menyesuaikan diri dengan model dunia Ted, cara pandangnya tentang segala sesuatu. Ia bisa dengan mudah menerima kata stres, tetapi menolak mendengar kata emosi. Juga, karena ucapan Ted ringkas-ringkas dan to the point, saya mengubah gaya saya menjadi seperti itu saat menanggapinya.
http://hipnobook.blogspot.com
39
Kemudan saya memintanya spesifik, seperti kapan dan di mana kebutuhan untuk minum itu muncul. Ted berpikir sejenak dan kemudian mengatakan ia ingin minum menjelang akhir pertemuan bisnis dan ia banyak menghadiri pertemuan seperti itu dalam seminggu. Putaran pertama EFT diarahkan pada “ Menjelang akhir pertemuan bisnis.” Empat kali dalam seminggu. Maka, sambil menotok titik karatenya,
saya meminta Ted menirukan: “Meskipun kebutuhan minum menguat menjelang akhir pertemuan Hari Selasa, aku menerima diriku sepenuhnya dan apa adanya.”
Ia mengulang frase ini tiga kali. Saya kemudian menotok dengan frase pengingat “Kebutuhan minum ini. ” Kami menggunakan pernyataan setup yang sama untuk ketiga pertemuan lainnya, dan kemudian menggarap masingmasing pertemuan itu dalam putaran sendiri-sendiri. Kemudian saya duduk dan menunggu. Tampak lebih rileks, Ted termangu beberapa saat, maka saya hanya menunggu. Sering sekali, dan biasanya ketika seseorang pertama kali mengalami penotokan EFT, ada kecenderungan ia akan “termangu” setelah selesainya penotokan Momen ini adalah bagian dari proses penyortiran, dan sebaiknya praktisi tidak mengganggunya. Dengan begitu, klien mempunya kesempatan untuk berefleksi dan memperhatikan perubahan yang sedang berlangsung. Ini bisa membantu menyatukan dan memantapkan perubahan. Seringkali, keadaan ini memunculkan sejumlah aspek ke permukaan.
http://hipnobook.blogspot.com
40
“Saya benar-benar tidak ingin pulang,” katanya beberapa saat kemudian. “Saya dan istri saya menjadi asing satu sama lain, hanya kami tinggal di rumah yang sama.” Di sini, Ted membagikan aspek lain dari masalahnya sekarang; sepotong puzzle, begitulah. Saya merenung beberapa saat. Saya tidak melihat celah untuk menanyakan apakah jadwal kerjanya dan jam kerjanya yang panjang ada hubungannya dengan ini, dan tak ada kesempatan untuk menyatakan bahwa ia telah menikahi gundik yang bernama cari uang, dan bahwa itulah prioritas hidupnya. Saya merasa subjek ini telah ia kubur dalam-dalam selamanya, tanpa penyelesaian apa pun, dan karena itu masing-masing menuntut kompensasi dalam caranya masing-masing. “Sekarang, bawa aku ke pintu rumahmu. Ketika kau di sana, apa yang terjadi?” tanyaku. Ted membayangkan dirinya melangkah keluar dari mobil, membuka pintu depan rumahnya, saya memperhatikannya dengan teliti. Wajahnya mulai berubah (bibirnya menipis, mata menyipit, dan tubuhnya menjadi agak kaku—semua adalah indikator beban emosional). Saya menghentikan ceritanya dan menanyakan kepadanya apa yang ia rasakan di dalam tubuhnya. Setelah mengosongkan apa yang ia rasakan dalam beberapa menit saat ia mencoba secara lisan merumuskan perasaannya terhadap istrinya, dan kemudian ia mengatakan, “ Kemarahan.” Saya mulai menotok titik PR, dan memintanya menirukan:
http://hipnobook.blogspot.com
41
“Meskipun saat aku pulang ke rumah setelah kerja seharian dan melihat wajah istriku dan aku menjadi marah, aku menerima diriku sepenuhnya dan apa adanya.” Ini diulang tiga kali, dan kami kemudian
menotok setiap titik dengan frase “ Kemarahan ini, kemarahan ini. ” “Kau tahu, ini membuatku frustrasi. Biasanya aku menyingkir dan pergi dan menenggak minuman.” Kami melanjutkan apa yang muncul dengan satu putaran tentang “Kebutuhan minum karena ia frustrasi. ” Dan kemudian satu putaran dengan “ketidakadilan (unfairness)” dan “kurangnya keintiman .” Kini saya ingin mempercepat waktu kunjungan yang dijadwalkan sekurangnya sekali seminggu dalam waktu satu bulan atau lebih. Ted jelas menunjukkan bahwa ia ingin bicara, melepaskan semua beban, dan ingin “membeli waktuku”, jika aku mau mendengarkannya saja. Aku mencoba “campur tangan” dan melakukan beberapa penotokan EFT menjelang Desember, saat Ted mengatakan ia benar-benar memerlukan alkohol untuk menikmati liburan. Ia mengatakan, keluarganya akan membuat segala rencana dan mempersiapkan kumpul-kumpul tanpa dirinya, sekalipun misalnya ia ada, dan menunjukkan kesan bahwa ia ingin bergabung. Kami menotok perasaan terasing dan kesepian. Putaran pertama (tanpa setup) dengan menggunakan frase pengingat “ Perasaan terasing ini ” tidak banyak membawa hasil. Kami melakukan satu putaran lagi, kali ini diawali dengan titik karate. Sambil menotok terus titik itu, saya meminta Ted berkata keras-keras: “Meskipun aku benar-benar diasingkan oleh keluarga yang kubela dengan bekerja keras, aku menerima diriku sepenuhnya dan apa
http://hipnobook.blogspot.com
42
adanya.” Ini diulangi tiga kali, kemudian kami berpindah ke titik-titik lain
dengan frase pengingat: “Perasaan terasing ini ”. Kami segera melanjutkannya dengan format yang sama, hanya kali ini menggunakan frase “Meskipun aku merasa kesepian ketika keluargaku membuat rencana tanpa melibatkan aku, aku menerima diriku sepenuhnya dan apa adanya.” Kali ini Ted keberatan mengatakan “ aku menerima diriku sepenuhnya dan apa adanya ”, maka kami menggantinya
dengan “Meskipun aku merasa kesepian ketika keluargaku membuat rencana tanpa melibatkan aku, aku baik-baik saja, tetapi kesepian ini menyiksaku.”
Frase baru ini dengan mudah diulangi dua kali lagi, sambil menotok titik karate, dan kami kemudian menotok titik-titik lainnya dengan frase pengingat “Perasaan kesepian ini, perasaan kesepian ini. ” Dengan determinasi dan kesungguhannya, Ted berhasil dalam upayanya meninggalkan alkohol. Dalam kesempatan ketika Ted terbuka untuk menggunakan EFT, atau lebih khusus lagi, menerapkannya, ia tampak sangat nyaman mengatakan, “EFT memudahkan kita bebas dari alkohol.” Ketika stresnya menumpuk lagi, Ted akan dengan mudah melakukan penotokan: “Meskipun aku membutuhkan alkohol dan ingin minum sekarang, aku menerima diriku sepenuhnya dan apa adanya.” Ia
kemudian akan melakukan penotokan satu putaran dengan menggunakan frase pengingat “kebutuhan minum ini, kebutuhan minum ini. ” Ada saat di mana ia melakukannya berkali-kali dalam sehari; ada juga yang hanya satu atau dua kali.
http://hipnobook.blogspot.com
43
Ted juga melaporkan bahwa, seiring waktu, dorongan untuk minum sangat berkurang, dan begitu juga frekuensi munculnya perasaan ingin/butuh minum yang ia rasakan. Akhirnya, yang menggembirakan adalah ketika ia melaporkan bahwa beberapa hal yang dulunya menjadi “pemicu” kini tidak lagi. Salah satu yang membuat saya makin mengaguminya adalah bahwa orang ini kokoh dan sering mengatakan, “Emosi tidak ada hubungannya dengan ini semua. Kalian semua keliru. Totok-menotok ini bagaimanapun membuat urusan menjadi lebih mudah, tetapi aku merasa sama saja.”
atal tahun 2004 adalah natal pertama Ted tanpa alkohol. Saya ingin mendengar kabarnya setelah liburan karena saya tahu ia akan berhasil. Ted punya keberanian, kehendak yang kuat, determinasi, dan EFT yang membantunya (itu yang ia akui sendiri). Dan itu semua demi mendapati... Natal yang Mengerikan! Pada Natal 2004, telepon saya berdering. “Selamat hari natal,” kata saya. Setelah beberapa saat sunyi, saya mendengar suara, “Tidak, saya mengidap kanker.” Ganti saya yang diam, dan saya memberi isyarat pada istri saya untuk menurunkan volume tape. Mungkin tampang saya kelihatan menyedihkan saat itu, atau karena ia bisa membaca pikiran saya, ia bisa membaca keinginan saya. “Dari Ted?” tanyanya pelan. Sebelum saya menyapa namanya, Ted melanjutkan, “Aku pusing sekali kemain, aku akhirnya jatuh. Pandanganku kabur, tetapi kini aku di rumah
http://hipnobook.blogspot.com
44
sakit. Dokter mengatakannya kepadaku pagi tadi. Kelihatannya tidak terlalu bagus.” “Aku harus ke sana,” kata saya kepada istri saya setenang mungkin. Ia menjawab, “Aku tahu, jaket dan kuncimu di dekat pintu. Kutaruh tehmu di travel mug.”
Tak lama setelah saya tiba, Ted meminta waktu buat kami berdua. Dalam suara tersendat ia mengatakan, “Ia menyebar di seluruh otakku. Ia ada juga di tulang belakang. Pankreas dan lambung termasuk, dan ada dua benda hitam di paru-paru kiriku. Mereka mengatakan kepadaku, paling lama mungkin dua minggu.” Perubahan pada semangat, sikap, dan nada bicaranya masih menyakitkan untuk saya ingat, tetapi saya tahu satu hal, dinamo lelaki ini melemah, dan prosesnya begitu cepat. Inilah momen di mana kalimat yang baik akan menolong dan kalimat yang keliru akan membuat keadaan makin parah. “Di luar itu, bagaimana hari-harimu?” tanya saya lemah. Di antara nafasnya yang tersengal-sengal, saya bisa merasakan indikasi bahwa ia belum ingin mati. Kami melakukan beberapa putaran lembut untuk kabar yang mengejutkan ini, dan ketakutannya dan kegelisahannya terhadap keluarganya. Dimulai dengan titik karate, saya mengucapkan untuk Ted: “Meskipun aku mengidap kanker di seluruh tubuhku, yang merupakan kabar buruk, aku memilih untuk ... menenangkan diriku. ”
Sering pendekatan ini berhasil, terutama jika praktisi memasukkan jeda setelah untuk... dan kemudian menyampaikan kata-kata: “ menenangkan
http://hipnobook.blogspot.com
45
diriku” dengan sedikit berbeda. Perbedaannya bisa pada nada suara, volume,
dan sebagainya. Teknik ini disebut sebagai sugesti yang ditanamkan . “Aku takut menjadi tenang,” begitulah responsnya. Kami segera melakukan satu putaran menggunakan frase pengingat: ketakutan ini, ketakutan ini. “Apa yang akan dilakukan oleh keluargaku?” tanyanya
kemudian. Putaran selanjutnya: “Meskipun aku merisaukan keluargaku, dan bagaimana mereka menangani segala sesuatu, aku menerima diriku sepenuhnya dan apa adanya.” Frase pengingatnya adalah “ Kerisauan terhadap keluargaku. ”
Setelah beberapa saat, Ted menyampaikan penyesalan, untuk pertama kalinya, “Seandainya aku sadar lebih awal, aku mungkin tahu semua ini....” Saya meraih tangannya lagi, dan dengan lembut menotok titik karate dan Ted menirukan, “Meskipun aku menyesal tidak lebih awal sadar, dan mungkin bisa merasakan sesuatu yang tidak beres, aku menerima diriku sepenuhnya dan apa adanya. ” Frase pengingatnya adalah “ Penyesalan ini ”.
Setelah kira-kira sepuluh menit, Ted menyampaikan berbagai penyesalannya—salah satunya adalah kurangnya waktu untuk keluarga. Saya menotok saja satu demi satu. Perawat datang selagi saya memegang tangannya. “Lebih baik?” ia menyelidik, yang membatalkan putaran lain untuk membereskan nafasnya yang tersengal-sengal, tetapi rona wajahnya kembali segar, dan matanya menunjukkan bahwa ia menikmati momen ini. Kunjungan hari berikutnya sedikit lebih muram, Ted memiliki sebuah agenda.
http://hipnobook.blogspot.com
46
“Dengar, Dok, aku perlu menjual rumahku. Istriku butuh bantuan untuk itu. Cucu pertamaku akan lahir beberapa bulan lagi. Ada beberapa keputusan bisnis yang harus kuambil. Aku perlu sedikit waktu. Aku harus mengubah segala sesuatu sehingga mereka (keluarga) bisa menjalankan bisnis dengan baik. Jika anda mau membantu, aku akan membayar anda saat itu juga. Ini penting sekali bagiku.” Penting sekali bagi setiap orang yang membaca ini untuk memahami kekuatan pribadi orang ini. Determinasinya, kemauannya, dan keuletannya telah kembali, dan dari sudut pandangnya, ini merupakan tantangan lain. Ia perlu waktu. Ada banyak hal yang harus dilakukan dan diagnosa dua minggu bukanlah waktu yang memadai. Ia dijadwalkan untuk penyinaran pada hari Selasa. Setelah itu kemoterapi. Tim ahli yang terdiri dari para dokter spesialis akan mengerjakan bagian-bagian mereka, dan apa yang ia butuhkan sekarang adalah yang ia namakan dukungan mental. Ia jelas tidak ingin membicarakan atau mendengar bahwa itu tidak mungkin, tetapi ia kongruen, dan gigih untuk mendapatkan lebih banyak waktu. Kami rutin bertemu, kadang beberapa hari berturut-turut. Kami menotok rasa mual, kepusingan, dan ketiadaan energi. Setelah itu semua, polanya menjadi seperti ini: Ted menolak efek samping penanganan medis, dan aku akan menotoknya untuk itu. Kadang, kami mengulang satu putaran ketika ia mengatakan, “Masih tetap ada”, atau “tidak hilang seluruhnya.” Selama sesisesi intensif ini, kami menggunakan prosedur 9 gamut sebelum menotok isu “Masih tetap.... ”
http://hipnobook.blogspot.com
47
Kami akan mengulang putaran, ketika diperlukan, sampai Ted merasa lebih nyaman, atau mengatakan, “Aku ingin tidur sekarang.” Ia tampak senang dengan hasilnya. Penyinaran dan kemoterapi terus dilanjutkan, begitu juga sesi kami. Ted melaporkan bahwa efek samping dari penanganan medis ini tampaknya menurun intensitas dan durasinya. “Mungkin menjadi terbiasa,” katanya suatu ketika. Dengan alasan apa pun, Ted menolak menotok sendiri. Ia lebih suka saya yang menotoknya. Jarang sekali saya bisa meyakinkannya untuk menotok diri sendiri, kecuali ketika di telepon. Jadi, kami menotok ketika determinasinya melemah, dan ketika ia “tidak ingin diteruskan lagi.” Kami menotok penyesalannya (terutama untuk kurangnya waktu bagi keluarga selama bertahun-tahun), menotok keyakinannya bahwa ia adalah ayah yang tak pernah ada di rumah, dan bahwa ia melewatkan banyak sekali momen-momen penting di dalam keluarganya. Selera humornya biasanya sangat baik, tetapi suatu hari ia menelepon dalam keadaan tertekan. Rumah duka menelepon, dan mulai membicarakan rencana pemakamannya sebelum ia tahu siapa yang sedang bicara itu. Setelah beberapa putaran EFT melalui telepon, humornya kembali dengan sengit dan ia menanyakan, “Siapa yang pernah mengatakan, ‘Gosip tentang kematianku terlalu dibesar-besarkan?’” Aku menjawab, “Mark Twain.” Ted mengatakan, “Bagus. Aku akan mengutip kalimat itu ketika keluargaku datang kemari. Pasti terdengar merdu sampai bermil-mil.” Kemudian ia menutup telepon.
http://hipnobook.blogspot.com
48
Beberapa hari kemudian, saya menelepon untuk menanyakan keadaannya. “Penguburanku direncanakan hari ini,” katanya. “Kau akan datang?” Aku balik mencandainya “Tidak bisa,” jawabnya. “Aku sedang menonton film yang kaubelikan untukku. Kemarilah.” Saya datang menemuinya. Pada Juni 2005, Ted merestrukturisasi sebagian besar urusan bisnisnya. Rumah besarnya di pantai akhirnya terjual, dan ia membeli rumah yang lebih cocok. Cucu pertamanya lahir pada bulan Juli. Ia menggendongnya, dan meneteskan air mata. Tak sampai dua minggu setelah itu ia mengundang saya ke rumah sakit. “Aku mengutip salah satu ucapanmu,” kataya, mencari-cari buku catatannya, “Tetapi aku tidak bisa menemukannya... sesuatu mengenai berlayar.” “Ketika jangkar diangkat, semua utang terbayar?” tanyaku. “Ya, itulah!” ia berbisik. Meskipun matanya terus berkedip, kami berdua tahu saatnya sudah tiba. “Aku akan berlayar segera. Keluargaku akan memerlukanmu beberapa waktu. Tolong ingatkan mereka bahwa kita telah mengubah dua minggu menjadi enam bulan plus dua minggu. Mereka benar-benar marah kutinggalkan, karena itu katakan pada mereka. Beritahu mereka.” Ted tertidur. Saya di sana beberapa waktu, merenungkan percakapan kami dan waktu yang kami lalui berdua, dan di atas semua itu, hal-hal yang kupelajari dari lelaki yang luar biasa ini.
http://hipnobook.blogspot.com
49
Ketika aku tiba di rumah, aku melihat catatan yang ia buat untukku: “Sebuah perubahan yang agak mendadak—dengan kesadaran.” Setelah pemakaman, salah seorang anaknya mendatangiku. “Kami akan memerlukan bantuan untuk semua ini,” katanya, “Terutama ibu saya. Bisakah saya datang kepada anda besok pagi?” Dan itulah saat dimulainya perjalanan penyembuhan sebuah keluarga.***
http://hipnobook.blogspot.com
50
Cara Baru Menangani Rasa Sakit dengan EFT Patricia Carrington PhD, Master EFT, Australia
da tiga metode yang bisa anda coba di sini, yang ketiga-tiganya berkaitan dengan kesadaran anda dalam melihat rasa sakit yang anda hadapi. Ketiga metode itu adalah: Melakukan Reframing terhadap Rasa Sakit, Mengalihkan Perhatian, dan “Mendengarkan” Rasa Sakit.
I. Melakukan Reframing terhadap Rasa Sakit
Jika anda membuka situs Gary Craig, anda akan tahu bahwa rasa sakit atau rasa nyeri ( pain) adalah urusan yang paling banyak ditangani dengan EFT. Tentu saja EFT tidak selalu berhasil mengurangi rasa sakit saat itu juga—tepatnya, kesembuhan tidak selalu terjadi seketika—tetapi ia hampir selalu berhasil sehingga banyak orang berpaling ke EFT untuk mengatasi rasa sakit mereka. Saya tidak akan meninjau berbagai cara yang dilakukan orang untuk mengatasi rasa sakit itu, tetapi saya menyarankan anda mencari cara anda sendiri dengan penuh kesungguhan. Berdasarkan minat saya sendiri untuk menggali cara baru penerapan EFT, saya ingin menawarkan beberapa cara
http://hipnobook.blogspot.com
51
mengendalikan rasa sakit yang mungkin tidak familiar bagi anda. Saya mendorong anda untuk mencobanya dengan kesadaran bahwa kita sama-sama sedang bereksperimen. Anda tahu, apa yang berhasil pada satu orang mungkin tidak berhasil pada orang lain, dan sebaliknya. Metode yang saya perkenalkan ini disebut “reframing” (pembingkaian ulang). Ini mencakup pelenyapan pemikiran anda mengenai rasa sakit atau ketidaknyamanan dalam konteks sekarang—biasanya dengan mengubah katakata yang anda gunakan untuk melukiskan kondisi anda kepada diri sendiri— dan menempatkan rasa sakit secara s ecara keseluruhan dalam konteks baru dengan melihatnya melalui cara pandang yang sepenuhnya berbeda. Saya akan memberikan contoh bagaimana cara ini bekerja. Dalam hal ini, yang paling saya ingat adalah cerita yang dituturkan oleh pemimpin workshop yang saya datangi beberapa tahun lalu. Lelaki ini memeragakan bagaimana kita mengarahkan cara pandang kita dan meminta kami memahami hubungan kuat antara pikiran dan tubuh dan efek dari reframing terhadap rasa sakit atau stres. Ia menceritakan pengalamannya sendiri setelah ia menjalani operasi tumor otak yang hampir fatal. Pada saat usianya menginjak pertengahan 30-an, ia mendapati kenyataan yang begitu memukul. Dokter menyatakan bahwa ia mengidap “tumor otak yang mustahil dioperasi”. Kecil sekali kemungkinannya bagi dia untuk menyelamatkan nyawa di meja operasi. Namun ia tetap menyetujui operasi. Karenanya, operasi yang berisiko fatal itu pun dilakukan. Ia ingat sekali bagaimana ia berbaring di rumah sakit setelah operasi. Ia merasa sunyi dan tanpa harapan, mendengarkan komentar para dokter di
http://hipnobook.blogspot.com
52
sekelilingnya mengenai keadaannya yang “tak mungkin tertolong” dan “tidak ada apa pun yang bisa dilakukan terhadapnya”. Ia merasa betul-betul sendirian dan begitu tercampakkan. Selama di rumah sakit, ia berturut-turut mengembangkan gejala yang aneh dan merisaukan. Beberapa kali sehari ia merasa seperti ada “seberkas kilat” menyambarnya dan melemparkannya ke lantai (atau dari lantai ke tempat tidur lagi). Ini sangat mengerikan dan ia merasa sedang mendekati saat-saat kematian. Kemudian suatu hari sesuatu yang tidak lazim terjadi. Dalam dirinya muncul suara—semacam ilham—yang memberitahu apa yang harus ia lakukan. Sejak itu ia segera memutuskan bahwa kilat yang mengguncangguncangnya itu adalah cahaya baru. Ia memutuskan untuk memberi label baru kepada cahaya ini sebagai pertanda penyembuhan. Karena itu, setiap kali datang kilat mengguncangnya ia akan mengatakan kepada tubuhnya, “Terima kasih. Aku tahu engkau sedang menyembuhkanku.” Setelah ia menyambut guncangan itu sebagai pertanda “penyembuhan”, dokter kemudian mengatakan sesuatu yang belum pernah ia dengar. Kondisinya membaik. Ia selamat. Cerita ini bukan melulu soal transformasi yang dialami oleh lelaki itu ketika dia di rumah sakit, tetapi t etapi juga bagaimana ia secara misterius membuktikan bahwa prediksi-prediksi dokter mengenai dirinya keliru. Ia bisa keluar dari rumah sakit lebih cepat, dengan proses yang tidak ti dak terjelaskan. Itu lebih dari 30 tahun lalu. Tumor otaknya tak pernah muncul lagi sejak itu. Ia waktu itu tidak mengenal EFT yang bisa membantunya melakukan melakukan
http://hipnobook.blogspot.com
53
“reframing”, tetapi sekarang ia bisa menerapkan strategi yang sama. Dengan strategi inilah anda menggunakan EFT untuk memandang rasa sakit dan simptom fisik lainnya dalam cara yang berbeda. Mula-mula anda perlu mengenali rasa sakit fisik, stres, atau ketidaknyamanan yang ingin anda sembuhkan, dan sebutlah ia “rasa sakit...... ini” atau “tekanan berat.......... ini”. Kemudian tulis penjelasan rinci tentang penyakit tersebut, atau katakan dengan jelas jika anda tidak punya pena dan kertas. Misalnya, anda mungkin melukiskan kondisi anda seperti ini: “Rasa sakit di sebelah kanan tangan kiri saya”, dan menambahkan beberapa detail untuk menjelaskannya. Buatlah deskripsi anda serinci mungkin. Kemudian, ketika menerapkan EFT, anda hanya akan mengatakannya secara simpel “rasa sakit ini” dan anda akan tahu apa maksud frase itu. Ukurlah skala rasa sakit anda dari 0-10 dan buatlah pernyataan sebagai berikut (untuk me- reframe) penyakit anda: “ Meskipun saya menderita penyakit penyakit (tekanan, atau apa saja) ini, ini, saya memilih menyadari bahwa ia ada untuk penyembuhan saya .”
Atau, berterima kasih kepada “ Meskipun saya memiliki penyakit ini, saya berterima Semesta yang mengirimkan rasa sakit ini sebagai jalan untuk penyembuhan diri saya .”
Kemudian kerjakan satu putaran EFT seperti biasa, yakni dengan menggunakan frase negatif dalam setup anda (misalnya rasa sakit ini .... rasa sakit ini.... dan sebagainya) sebagai pengingat pada tiap titik totokan.
http://hipnobook.blogspot.com
54
Selanjutnya, lakukan satu putaran EFT dengan frase positif (misalnya “saya berterima kasih kepada Semesta yang menyembuhkan saya melalui rasa sakit ini .”)
Atau, "Saya berterima kasih kepada Semesta yang mengizinkan rasa sakit ini membawa perubahan penting bagi saya selamanya .”
Kemudian periksalah skala intensitas anda lagi dan catat berapa angka rasa sakit (tekanan) anda sekarang. Terus ulangi putaran EFT sampai anda merasakan perubahan besar. Harapannya, anda akhirnya bisa merasakan bahwa simptom yang tidak mengenakkan itu kini adalah “sahabat” anda, yang membawa pesan baik kepada anda. Lalu, ambil kertas dan pena dan tulislah, satu demi satu, setiap “pesan” positif yang mungkin disampaikan kepada anda. Biarkan imajinasi anda berkembang seliar mungkin. Jangan hiraukan pernyataan anda logis atau tidak, tulis saja, misalnya seperti ini: “ Rasa sakit ini mengatakan kepada saya bahwa saya bisa selamat dari kondisi yang mengerikan, dan tetap hidup dan penuh harapan .”
Atau, “ Ia menyampaikan kepada saya bahwa saya jauh lebih kokoh (cerdas) ketimbang yang saya duga selama ini .”
Atau., “ Ia menyampaikan kepada saya bahwa ada banyak jalan untuk mengatasinya yang selama ini tidak saya sadari .”
Atau,
http://hipnobook.blogspot.com
55
“ Ia mengingatkan saya tentang daya hidup—kehendak tubuh saya untuk membantu kesembuhan saya .”
Dan sebagainya. Tidak ada batasan mengenai pesan apa yang mungkin masuk ke dalam pikiran anda jika anda mau melakukan eksperimen. Anda mungkin ingin melakukan lagi satu putaran EFT dengan frase positif yang berisi salah satu pesan di atas (misalnya “ daya hidup.... daya hidup....” atau “kemampuan ajaib bawah sadarku untuk menyembuhkan .”)
pada setiap titik totokan. Kemudian, anda bisa mengulangi putaran positif ini jika dibutuhkan. Kemudian ukur lagi level intensitas anda dan lihatlah berapa tingkat ketidaknyamanan anda sekarang. Metode ini bisa sangat transformatif sehingga saya betul-betul menyarankan anda mencobanya lain kali ketika anda ingin mengurangi tekanan fisik dalam diri anda. Ia akan membawa kabar baik kepada anda tentang kemampuan anda menyembuhkan diri sendiri.
II. Mengalihkan Perhatian (Refocusing)
Kita akan membicarakan proses Mengalihkan Perhatian sekarang. Prinsipnya, kita menurunkan perhatian kita terhadap rasa sakit (tekanan) yang hendak kita sembuhkan dan lebih berfokus pada peningkatan.. Hal ini sudah lama sekali dipraktekkan secara intuitif oleh orang-orang sebelum kita. Perhatikan bagaimana cara orang dewasa mengalihkan perhatian
http://hipnobook.blogspot.com
56
anaknya yang jatuh atau terbentur atau terluka karena sebuah kecelakaan kecil. Saat anak-anak jatuh, orang dewasa akan bilang, “Wah, kodoknya lari. Ayo kita cari.” Atau yang semacam itulah untuk mengalihkan perhatian si anak dari rasa sakitnya. Dengan demikian, si anak tidak lagi memikirkan rasa sakit yang dialaminya, dan tiba-tiba perhatiannya terpusat pada kodok yang lari. Dan sering ia berhenti menangis seketika. Ini bisa cocok dengan EFT, misalnya jika anda menotok anak anda yang terluka dengan menggunakan kalimat: “Sakit rasanya.... sakit rasanya.... sakit rasanya... ” dan diikuti dengan menotok satu putaran, “Peluk si (boneka) beruang... peluk si beruang... peluk si beruang.... ” atau “Si beruang mencintaimu.... ” dan sebagainya.
Anda bisa menggunakan prinsip ini untuk membantu diri sendiri dengan EFT ketika anda mengalami rasa sakit atau tekanan fisik. Inilah langkahnya: LANGKAH 1: Pusatkan pikiran anda pada rasa sakit/tekanan fisik, dan lukiskan secara rinci. Akan lebih baik jika anda menuliskannya. LANGKAH 2: Lakukan pemindaian (scan) mental terhadap tubuh anda sampai anda menemukan bagian tubuh mana yang anda rasakan nyaman atau normal, lebih baik satu bagian yang agak jauh dari rasa sakit atau nyeri itu. Perhatikan sensasi di bagian tubuh anda yang tidak sakit itu. Pemindaian bisa dilakukan seperti ini. Jika anda sakit gigi, setelah melakukan satu putaran EFT dengan frase negatif, “Sakit gigi ini”, anda kini akan memindai tubuh anda untuk menemukan bagian tubuh yang tidak merasakan sakit.
http://hipnobook.blogspot.com
57
Anda bisa menemukan banyak bagian tubuh anda yang tidak merasakan sakit. Ingatlah bahwa tubuh tersusun atas triliunan sel, dengan berbagai komponen, bisa kita sejajarkan dengan sebuah negara dengan sekian juta penduduknya. Beberapa daerah di “negara” tubuh ini, keadaannya baik-baik saja, bahkan seandainya banyak daerah lain menjerit karena merasa berada dalam bahaya. Bayangkan bahwa tangan kiri anda merasa sangat sehat sekalipun gigi anda sakit. Jika demikian, anda akan memindahkan perhatian pada tangan anda untuk melihat apakah anda bisa menemukan apa yang terasa nyaman pada tangan anda. Bukankah ia bisa memegang apa saja? Mungkin meja tempat anda meletakkan tangan anda? Perhatikan apakah tangan anda merasa nyaman bersentuhan dengan permukaan meja. Tangan suka merasakan apa saja yang ia sentuh, sebab itulah salah satu fungsi utamanya. Mereka seperti pemandu, merangsek maju dan berhubungan dengan lingkungan sehingga mereka bisa mengirimkan pesan balik kepada anda. Anda bagaimanapun merasa sangat suka jika tangan anda bersentuhan dengan permukaan yang nyaman. Jika anda bisa mengenali perasaan nyaman ini, anda akan menggunakannya dalam bagian selanjutnya pernyataan EFT anda. Anda sekarang bisa menotok dengan pernyataan kira-kira seperti ini: “ Meskipun gigiku sakit, aku memilih menaruh perhatian pada tanganku yang merasa nyaman saat ia menyentuh permukaan meja (atau apa saja yang
anda sentuh).”
http://hipnobook.blogspot.com
58
Setelah membuat pernyataan pada titik Karate Chop, lakukan satu putaran EFT, ulangi frase negatifnya saja, seperti “sakit gigi ini... sakit gigi ini...” pada setiap titik. Teruskan dengan satu putaran menggunakan frase positif saja, seperti “tanganku merasa nyaman menyentuh meja.... tanganku merasa nyaman menyentuh meja....” pada tiap titik. Kemudian ukur lagi tingkat intensitasnya dan perhatikan bagaimana sakit gigi anda. Mungkin intensitas rasa sakitnya sudah turun. Jika tidak ada perubahan sama sekali pada rasa sakit gigi anda (atau rasa sakit apa pun yang anda derita) setelah melakukan tindakan ini, maka pilih bagian lain di tubuh anda yang anda anggap baik-baik saja. Pikirkan hal-hal yang nyaman bagi bagian tubuh itu, dan fokuskan dengan menggunakan EFT. Di samping kegunaannya, teknik ini bisa mengembangkan kebiasaan yang berharga—bahwa anda nantinya akan spontan untuk mengarahkan perhatian anda pada bagian tubuh yang nyaman ketika anda merasa sakit di satu bagian tubuh yang lain. Ini membuat perasaan positif anda menurunkan tekanan rasa sakit dan mungkin mendorong kesembuhan. Tentu saja kebiasaan baik seperti ini pantas dikembangkan. Jika anda menggunakan teknik ini, anda akan menemukan bahwa kita sesungguhnya merasakan berbagai perasaan bersama-sama dengan rasa sakit atau tekanan itu, dan anda akan menyadari bahwa anda bisa menentukan pilihan: perasaan mana yang akan anda prioritaskan—rasa sakit atau rasa nyaman. Ini akan membebaskan anda dari rasa sakit.
http://hipnobook.blogspot.com
59
III: “Mendengarkan” Rasa Sakit anda demi Mempercepat Penyembuhan
Kita akan bicara tentang ‘memberi kasih sayang” kepada rasa sakit melalui EFT. Metode ini berhasil karena rasa sakit (atau berbagai bentuk ketidaknyamanan fisik) selalu menyerukan teriakan yang menghendaki tindakan kita. Rasa sakit bertingkah seperti bayi yang menjerit, dan kita harus melakukan sesuatu untuk memberinya perhatian sekalipun kita merasa malas melakukannya. Sebab jika kita tidak memberinya perhatian, dia akan menjerit semakin keras. Menghadapi bayi yang menjerit-jerit, anda tahu, kita tidak mungkin balas berteriak kepadanya. Maka, jika kita tidak tahu apa yang membuatnya menjerit-jerit, kita secara intuitif akan mencurahkan kasih sayang kita agar ia reda. Hebatnya, ini sering berhasil, dan si bayi pelan-pelan tenang kembali saat ia menyadari bahwa “panggilannya” didengarkan, dan bahwa seseorang yang ia percayai telah datang memberi pertolongan. Perhatian instingtif yang kita berikan kepada bayi ini bisa kita terapkan pada rasa sakit (tekanan) fisik yang kita alami—rasa sakit itu adalah “bayi yang menjerit” minta kasih sayang. Misalkan perut anda melilit tidak karuan, dan tidak ada yang bisa anda lakukan untuk meredakan sakitnya, dan anda memutuskan untuk menggunakan EFT. Maka, inilah langkah “menunjukkan kasih sayang” kepada rasa sakit anda. Buatlah pernyataan kira-kira seperti di bawah ini:
http://hipnobook.blogspot.com
60
“ Meskipun perut saya (atau apa pun sakit anda) menjerit meminta perhatian, saya memilih menunjukkan kasih sayang kepadanya, ketika ia sakit atau sehat. ”
Bayi, perut, atau bagian tubuh mana pun yang sakit—atau pikiran anda— butuh dicintai “seperti apa pun keadaannya”, cinta tanpa syarat yang diberikan kepadanya akan membuatnya merasa “lebih baik” dan ia akan benar-benar merasa lebih baik. Suatu saat ia membutuhkan kasih sayang kita, perhatian penuh kita, dan bukan kegelisahan dan kebingungan atau bentakan kita (“Tutup mulutmu!”). Ia akan menjadi tenang tatkala menyadari bahwa dirinya disayangi dan diterima apa adanya. Ketika menghadapi rasa sakit atau gejala fisik akut, penanganan lembut dan kasih sayang yang luar biasa bisa kita tunjukkan dengan mengatakan, sembari menotok, seperti ini misalnya: “ Meskipun aku menderita sakit ini, aku memilih memberinya perhatian dan kasih sayang .”
Atau, “ Meskipun saya menderita sakit ini, saya memilih mendengarkan tangisnya dan memberinya kasih sayang .”
Atau, “ Meskipun saya menderita sakit ini, saya memilih menyadari bahwa itu adalah tangisan yang meminta kenyamanan dan saya dengan tulus hati akan memberinya kenyamanan .”
Cara untuk menyampaikan pernyataan kasih sayang anda tak ada batasnya. Intinya adalah anda memahami prinsip yang mendasari pernyataan
http://hipnobook.blogspot.com
61
tersebut. Lalu totoklah setiap titik dengan frase negatif (“saya menderita sakit ini.” Atau “Sakit ini.... sakit ini...” dan sebagainya) dan kemudian lakukan lagi satu putaran dengan frase positif (“Saya memilih mendengar tangisnya dan menunjukkan kepadanya bahwa saya ada di sampingnya, membuatnya nyaman dan membantu kesembuhannya.” Saya menyarankan anda mencoba EFT dengan cara ini kelak ketika anda atau siapa pun mengalami sakit. Ini mungkin salah satu jalan yang bisa anda tempuh untuk membantu penyembuhan.***
http://hipnobook.blogspot.com
62
Waktu dan Reframing: Teknik Mudah dengan Hasil Cepat Tania Prince, Master EFT
Pendahuluan
enguasai keterampilan reframing akan memberi kita senjata ampuh yang menjadikan EFT kita semakin efektif. Reframing juga menyenangkan baik bagi terapis maupun klien. Dengan pertimbangan itu, saya menuliskan artikel ini, untuk berbagi informasi tentang reframing yang menakjubkan dan menyenangkan. Saya biasa menggunakannya.
Apa itu Reframing?
Reframing adalah seni dan kecakapan untuk membantu orang mengubah perspektif dan pandangan tentang isu-isu mereka. Reframing merupakan sarana terapetik yang bisa menciptakan perubahan cepat dan mendasar. EFT dan reframing pada dasarnya bisa dikombinasikan. Ada banyak macam reframing yang bisa kita gunakan. Saya menekankan pada artikel ini metode khusus yang sangat simpel dan biasa saya gunakan. Hasilnya selalu
http://hipnobook.blogspot.com
63
menakjubkan. Dan metode ini mudah sekali digunakan dan mudah juga bagi anda untuk meningkatkan kecakapan dengan cara ini.
Contoh: Menghadapi Kecanduan Alkohol
Ini kasus ketika saya menangani Carmen (bukan nama sebenarnya), klien saya yang memiliki masalah kecanduan alkohol. Ketika artikel ini saya tulis, Carmen sudah mengalami kemajuan yang luar biasa. Ia telah terbebas dari kecanduan dan sekarang hanya minum sedikit-sedikit untuk keperluan sosial. Carmen tinggal serumah dengan pacarnya. Ketika kami bertemu, saya menanyakan bagaimana ia mulai menenggak minuman. Ia menjelaskan bahwa itu hanya terjadi pada saat pacarnya keluar. Kapan pun pacarnya keluar rumah, ia merasa takut bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi pada lelaki itu dan mungkin ia tidak akan kembali. Selanjutnya ia menjelaskan bahwa perasaan semacam ini terus ada sepanjang hidupnya. (Pernyataan ini menyiratkan bahwa ada kejadian tertentu di masa kecilnya yang memberinya perasaan seperti ini.)
Menemukan Kejadian Kunci
Segera saya meminta Carmen untuk merasakan perasaan tersebut, yang biasa ia alami saat pacarnya keluar rumah. Ketika ia merasakan perasaaannya itu, saya menanyakan di mana letak perasaan itu dalam tubuhnya dan memintanya untuk memberi perhatian pada perasaan tersebut. Kami mulai mengetuk titik karate dan saya memintanya untuk terus memberi perhatian pada perasaan-perasaan yang muncul dan
http://hipnobook.blogspot.com
64
mengingat kapan kali pertama ia merasakan hal itu dalam hidupnya. Ini salah satu teknik yang saya gunakan untuk menemukan isu utama. Ketika ditanya kejadian apa yang terlintas dalam benaknya, Carmen menceritakan kejadian ketika ia berumur tiga tahun. Ia menangis di tangga rumahnya. Ibu dan Ayahnya pergi ke luar dan ia bangun dan berjalan menuruni tangga rumahnya. Di tengah-tengah ia berhenti dan terisak-isak.
Pergeseran Dulu dan Sekarang Titik Karate: “ Meskipun aku baru tiga tahun dan tidak ada seorang pun di sana, aku sendirian, aku sepenuhnya menerima dan menyayangi diriku.”
Titik Karate: “Meskipun tidak ada satu orang pun di sana dan aku ketakutan, aku sepenuhnya menerima dan menyayangi diriku.”
Titik Karate: “ Maka, meskipun mereka meninggalkan aku dan tidak ada seorang pun di sana, aku sepenuhnya menerima dan menyayangi diriku.”
Ujung Alis: “ Aku sendirian. ” Samping Mata: “Tak ada seorang pun di sana. ” Bawah Mata: “Mereka pergi, ibu dan ayah tidak pernah kembali.” Bawah Hidung : Saya mengubah nada suara dan menanyakan kepada
klien saya: “Berapa lama waktunya ketika mereka kembali lagi?”
Ia tertawa dan mengatakan, “ Kupikir hanya beberapa menit, tidak lama. ” Dagu: Saya mengubah nada suara menjadi seperti sebelum saya
mengajukan pertanyaan, dan melanjutkan, “ Saya sendirian. ” Selangka: “ Mereka tidak akan kembali lagi.”
http://hipnobook.blogspot.com
65
Kata-kata yang saya gunakan ketika mengatakan, “Saya sendirian”, mewakili pandangan Carmen 3 tahun. Ketika kami selesai, Carmen terheran-heran. Ia mengalami suatu perubahan. Ia tidak merasakan lagi emosi seperti sebelumnya.
Bagaimana Reframing ini Bekerja? •
Reframing bekerja pertama-tama dengan mengidentifikasi apa yang saat itu tidak terlihat oleh klien.
Jelas pada waktu kejadian itu berlangsung, Carmen kecil tidak pernah tahu bahwa kedua orang bahwa kedua orang tuanya akan kembali lagi. Ia melihat dalam perspektif dirinya waktu itu dan merasakan ketakutan yang luar biasa. Waktu seperti berhenti saat itu. •
Langkah kedua adalah memutuskan memutuskan bagaimana menyampaikan informasi dalam cara efektif tanpa kesan memaksa.
Ada banyak cara untuk mengkomunikasikan bahwa masalah tersebut sudah selesai dan sudah menjadi masa lalu. Anda bisa menyatakannya langsung sambil menotok: “Itu sudah s udah selesai.” Namun, dalam pandangan saya, mengajukan pertanyaan kepada klien, “Berapa lama waktunya ketika mereka kembali lagi?” merupakan cara yang lebih halus, yang bisa diterima
oleh klien tanpa penolakan.
Contoh Lain untuk Reframing yang Serupa
Contoh lain penggunaan reframing ini adalah ketika saya menghadapi orang-orang yang takut bicara di depan umum. Pada umumnya mereka merasa
http://hipnobook.blogspot.com
66
gelisah menunggu giliran bicara. Saya biasa meminta mereka merasakan kembali munculnya perasaan tersebut ketika kami bertemu untuk penanganan. Dan, sebagaimana dalam teknik terdahulu, saya meminta mereka mengingat kapan pertama kali perasaan yang sama muncul. Ketika mereka bisa menyampaikan kapan dan apa yang terjadi saat itu dan pada usia berapa kejadian itu berlangsung, saya kemudian memulai penanganan. Yang saya lakukan hanya mengulang masalah mereka pada kejadian pertama dan menggunakannya sebagai kalimat setup: “ Meskipun aku memiliki perasaan gelisah saat itu (kejadian pertama yang membangkitkan membangkitkan perasaan itu), aku menunggu dan tidak tahu apa yang akan terjadi, aku takut, aku sepenuhnya menerima dan menyayangi diriku.”
Pada dasarnya saya selalu berusaha memasuki dunia klien, dan hal itu akan membantu kita menciptakan kedekatan ( rapport ) dengan klien. Rapport merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan terapi. Selanjutnya melakukan penotokan seperti biasa. Ujung Alis : “Saya menunggu” Samping Mata: “Saya tidak tahu apa yang akan terjadi.” Bawah Mata: “Dan saya tetap menunggu.”
Kemudian saya mengubah nada bicara dan bertanya langsung ke klien sambil menotok titik Bawah Mata: “Sudah berapa lama kejadian itu berlalu?”
Sering klien menyampaikan jawaban seperti ini: “30 tahun lalu.”
Dan saya meneruskan penotokan.
http://hipnobook.blogspot.com
67
Bawah Hidung : “Saya masih menunggu, tiga puluh tahun kemudian.” Dagu: “Apakah baik-baik saja menyingkirkan masalah itu sekarang?Atau mungkin anda ingin mempertahankannya beberapa tahun lagi?”
Klien sering tertawa mendengar pertanyaan ini dan bersamaan dengan itu masalah mereka sering sudah tersingkir saat itu juga. Namun saya kadang masih melanjutkannya dengan menotok, “ Oh, tidak, saya tidak akan melepaskannya, saya akan mempertahankannya tiga puluh tahun lagi. ”
Poin-Poin Teknis Reframing
Reframing bekerja sempurna ketika disampaikan pada waktu yang tepat. Dan kapan waktu yang tepat? Itu sangat intuitif dan anda akan mengetahui itu dengan ketekunan anda menggunakan EFT. Karena itu persistensi menjadi hal yang sangat penting. Pada Carmen, yang menjadi penenggak alkohol ketika pacarnya di luar rumah, reframing bekerja cepat selagi penotokan berlangsung dan menciptakan perubahan mendasar pada cara pandangnya. Meskipun kejadian di masa kecil itu sangat menyiksa bagi Carmen, C armen, sesi untuk menyingkirkannya benar-benar sangat rileks, enteng, dan kami berdua menikmatinya. Kami sering ketawa-ketawa sepanjang sesi. Begitulah, reframing bekerja efektif dan kita bisa bersenang-senang bersenang-senang dengannya.***
http://hipnobook.blogspot.com
68
Reframing untuk Masalah Kecanduan Tania Prince, Master EFT
eframing adalah teknik komunikasi dengan tujuan membantu orang lain melihat masalah mereka dalam cara pandang yang berbeda. Anda tahu, cara anda memandang setiap masalah yang anda hadapi mempunyai pengaruh langsung terhadap kesehatan dan kebugaran anda. Ketika dikombinasikan dengan EFT, kedua teknik ini akan bekerja bersamasama untuk mewujudkan hasil yang cepat—dalam cara yang enak dinikmati. Sungguh menyenangkan bekerja dengan reframing. Proses reframing yang ditampilkan dalam tulisan ini bekerja demikian sederhana. Ia mudah juga dipelajari dan digunakan. Saya sudah menggunakan pendekatan ini berkali-kali di klinik saya selama bertahun-tahun dan hasilnya selalu mengesankan. Contoh berikut ini adalah penanganan yang saya lakukan terhadap klien yang kecanduan alkohol. Namun pendekatan yang sama bisa juga digunakan untuk masalah-masalah lain.
http://hipnobook.blogspot.com
69
Strategi Pendorong Perilaku Kecanduan
Sering ketika orang menenggak alkohol atau merokok, dan sebagainya yang membikin kecanduan, mereka hanya berpikir tentang kesenangan semata tanpa memikirkan konsekuensi yang harus mereka tanggung di masa mendatang. Hanya mengasosiasikan tindakan-tindakan itu dengan kesenangan, itulah bagian dari strategi yang mendorong mereka untuk menjadi seorang pecandu. (Strategi-strategi pendorong ini adalah proses berpikir yang kita gunakan untuk mengembangkan perasaan yang mendorong kita pada perilaku kecanduan tersebut.) Me-reframe konsekuensi-konsekuensinya bisa sangat efektif untuk kasus-kasus seperti ini.
Contoh: Kasus Kecanduan
Pada awal sesi klien saya menyebut bahwa alkohol mempengaruhi kehidupannya dan pada kenyataannya ia benar-benar tak bisa lepas darinya— sesuatu yang tak pernah ia perkirakan pada mulanya. Ia hanya menyebut mabuk, tanpa menyebut muntah-muntah. Sebelum melakukan reframing, kami menggali beberapa trauma yang terjadi sepanjang pengalaman hidupnya. Sebagian penanganan di bawah ini berlangsung setelah kami menyingkirkan beberapa trauma itu.
Me- reframe Konsekuensi
Saya mulai sesi dengan membawa klien mengingat kembali bagaimana ia telah memotivasi dirinya untuk minum. Pertanyaan saya adalah:
http://hipnobook.blogspot.com
70
“Aku ingin kau memikirkan apa pun yang kau ingin memikirkan dan mencoba dan menjadikan dirimu ingin minum.”
Klien saya tercenung beberapa saat: Oke, katanya. “Apa yang kaupikirkan?” “Aku berpikir sedang berada di kebun.”
Ia lantas merinci jawabannya. “Ketika aku selesai mengerjakan urusan-urusan rumah dan berbelanja dan bekerja seharian, minum adalah hadiah untuk itu semua.”
Kami memulai EFT sebagai berikut: Titik Karate: “Jadi meskipun aku ingin minum ketika aku memikirkan berada di kebun, itu adalah hadiah untukku, aku sepenuhnya menerima apa pun perasaanku.”
Titik Karate: “Jadi meskipun minum adalah hadiah untuk bekerja dan bersih-bersih seharian, aku sepenuhnya menerima dan menyayangi diriku.”
Titik Karate: “Jadi meskipun aku ingin minum ketika aku berpikir sedang berada di kebun, itu adalah hadiah bagiku, aku sepenuhnya menerima diriku.”
Ujung Alis: “Aku ingin minum, ketika aku berpikir sedang berada di kebun, itu hadiah bagiku.”
Samping Mata: “Aku ingin minum, ketika aku berpikir sedang berada di kebun, itu hadiah untuk seluruh pekerjaanku.”
Bawah Mata: “ Minum adalah hadiah. ” Bawah Hidung : “Ya, minum dan muntah-muntah adalah hadiah.” Dagu: “Apakah benar kau muntah-muntah?”
http://hipnobook.blogspot.com
71
“Ya,” jawab klien. “Yap, minum dan muntah-muntah adalah hadiah untukku.”
Selangka: “Ya, minum dan muntah-muntah adalah hadiah untuk kerjaku seharian.”
Sebagaimana yang sering terjadi pada reframing, bahasa tubuh klien berubah secara dramatis ketika reframing disodorkan. Pada saat itu kami berhenti menotok.
Menguji Hasil
Menguji hasil adalah bagian penting dari terapi. Untuk menguji kasus ini saya mengajukan pertanyaan: “Kapan kau berpikir mengenai minum sebagai hadiah, kapan itu terjadi?”
Wajahnya merengut dan ia mengatakan: “Aku baru saja melihat dalam benakku kejadian di kebun dan aku melihat diriku sendiri muntah-muntah.”
Ini reaksi yang khas. Strategi motivasionalnya semula adalah hanya melihat dirinya di kebun, menikmati pengalaman menyenangkan di sana. Sekarang ia melihat sebuah film yang melibatkan konsekuensi tindakan minum alkohol yang ia lakukan, muntah-muntah. Tidak ada lagi perasaan menyenangkan berkaitan dengan minum di kebun yang ada dalam pikirannya. Ketika saya menanyakan apa yang terpikir olehnya ketika ia berada di kebun, ia menjawab bahwa ia melihat dirinya sendiri “sedang berkebun dan membaca.” Minum tidak lagi ada di dalam benaknya.
http://hipnobook.blogspot.com
72
Titik-Titik Penting dalam Reframing
Perubahan cara pandang dimulai dengan membuat pernyataan simpel tentang masalah klien: “Meskipun minum adalah hadiah untuk pekerjaan dan bersih-bersih rumah yang saya lakukan seharian....”
Ini membuat saya di pihak klien, menerima kenyataan sebagaimana yang ia lihat. Anda bisa membangun kedekatan dengan cara seperti itu. Membangun dan memelihara kedekatan merupakan bagian penting dari terapi dan juga faktor penting bagi keberhasilan terapetik. Pada awal-awal sesi penotokan, saya terus menempatkan diri pada cara pandang klien. Anda akan lebih mudah melakukan reframing ketika anda bisa memahami dan memasuki cara pandang klien. Ketika anda me-reframe konsekuensi, ia berhasil dengan cara yang sepele. Tak ada ceramah, tak ada upaya untuk membicarakan masalah, hanya menambahkan kata “muntah-muntah” ke dalam frase pengingat. Dengan menanyakan: “ Apakah benar kau muntah-muntah ?”, saya memangkas kemungkinan bahwa apa yang saya sampaikan berbenturan dengan cara pandang klien dan itu juga membantu saya mempertahankan kedekatan dengannya. Dan itu juga mendorong klien berpikir tentang muntahmuntah. Orang-orang yang kecanduan alkohol dan rokok sering mendatangi terapis dan menyampaikan efek zat-zat adiktif itu dalam diri mereka. Tetapi mereka tetap minum dan merokok. Alasan untuk itu adalah, paling tidak
http://hipnobook.blogspot.com
73
sebagian, bahwa mereka hanya melihat kesenangan dan perasaan nyaman dan tidak melihat konsekuensi perilaku kecanduan mereka. Reframing bekerja sempurna ketika apa yang disodorkan itu tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh mereka tetapi terjadi spontan pada saat itu. Bagaimanapun reframing sungguh menyenangkan. Saya berharap anda bisa menikmati reframing sebagaimana saya menikmatinya. ***
http://hipnobook.blogspot.com
74
Lebih Lanjut tentang EFT & Reframing Tania Prince, Master EFT
ebagaimana saya sampaikan pada tulisan terdahulu, reframing adalah senjata fantastis bagi anda untuk membantu klien menyingkirkan masalahnya dan membuat sesi terapetik anda menjadi rileks dan menyenangkan. Ia bisa mewujudkan perubahan cepat secara mudah. Dalam tulisan ini saya menggarisbawahi dua reframing yang saya gunakan dengan klien-klien saya. Keduanya bekerja seketika, melumpuhkan emosi negatif saat itu juga ketika sesi sedang berlangsung. Meskipun reframing bisa terlihat kompleks, pada kenyataannya ia sangat mudah dipelajari. Saya menyertakan juga beberapa tip untuk memudahkan anda mempelajari teknik reframing.
Contoh 1: Menguak Bawah Sadar
Contoh di bawah ini menunjukkan kasus di mana reframing memberikan hasil seketika. Menariknya, klien/peserta pelatihan saya menggunakan reframing yang sama pada kliennya tak lama setelah sesi ini dan juga
http://hipnobook.blogspot.com
75
mendapatkan hasil yang sama persis, misalnya intensitas emosional terhadap satu isu turun ke tingkat 0 begitu dilakukan reframing.
Kasus: Kemarahan selama 16 Tahun Pernikahan yang Buruk
Latar Belakang
Saat saya mengadakan pelatihan EFT level 3, dua peserta pelatihan berkutat menangani isu kemarahan, yang sialnya tak pernah bisa diturunkan intensitasnya ke tingkat nol dan justru terus meningkat layaknya gunung api yang siap meletus. Salah seorang memendam kemarahan yang disebabkan oleh perkawinan yang penuh pelecehan selama 16 tahun. Meskipun perkawinannya sudah berakhir, ia masih menyimpan kemarahan yang tak menemukan penyelesaian berkaitan dengan kejadian-kejadian di sepanjang waktu itu. Pada kenyataannya, ia terlalu banyak memendam kemarahan dan emosi-emosi lain mengenai perkawinannya dan enggan menyinggung-nyinggung masalah itu. Dengan kata lain, “Kau tak ingin membicarakannya sama sekali .” (Itu katakatanya sendiri.) Akhirnya ia memutuskan bahwa sudah waktunya menyelesaikan masalah ini. Dalam sesi praktek dengan peserta pelatihan lain, ia mulai menotok masalah ini. Begitulah, mereka menotok dan kemarahan itu makin meningkat. Mereka sudah menotok langsung kemarahan itu dan juga dengan setup: “Tidak mau menyingkirkan kemarahan itu.” Kedua pendekatan itu tidak membawa hasil.
http://hipnobook.blogspot.com
76
Mengidentifikasi Alasan di Balik Alotnya Kemarahan
Ketika saya mendekati keduanya, saya meminta mereka menotok titik karate selagi saya mengajukan pertanyaan mengenai masalah tersebut. Pertanyaan pertama saya adalah: “Apa yang akan terjadi jika kau menyingkirkan masalahmu?”
Pertanyaan ini mengidentifikasi apa saja keuntungan yang didapat oleh klien dengan mempertahankan masalahnya. Klien mengatakan: “Itu berarti perkawinan selama 16 tahun itu sia-sia.”
Saya menjawab enteng, “Oke”, menerima pernyataannya itu, dan membangun kedekatan dengannya karena saya bisa memahaminya. Kemudian, sambil melanjutkan penotokan di titik karate, saya meminta klien mengatakan: “Meskipun saya merasa BENAR-BENAR MARAH, (menggunakan nada
suara benar-benar marah), saya sepenuhnya menarima dan menyayangi diri saya.”
Kami mengulangi pernyataan itu tiga kali dan kemudian mulai menotok titik-titik meridian, dimulai dari ujung kepala, lalu ujung alis, dan seterusnya. Saat kami menotok, saya mengubah frase pengingatnya dengan frase yang mewakili alasannya mempertahankan kemarahan. “Jika saya melepaskan kemarahan saya, itu berarti 16 tahun perkawinan saya hanyalah sia-sia.” Pernyataan itu diterima oleh klien (itu pernyataannya
sendiri, bukan?). Kemudian saya me-reframe pernyataan itu dengan mengatakan: “Jadi mempertahankan kemarahan itu sangat membawa manfaat.”
http://hipnobook.blogspot.com
77
Kemarahan menyingkir seketika. Sebagaimana biasa setelah terjadinya reframing, klien melanjutkan ke aspek-aspek masalahnya yang di antaranya adalah perasaan tolol untuk bertahan selama 16 tahun dalam perkawinan yang seperti itu.
Perspektif Klien
Saya pikir ketika anda menganalisa bagaimana reframing bekerja, sangatlah berguna untuk memahami apa yang ada di dalam diri klien saat itu. Informasi berikut ini disampaikan oleh klien/peserta pelatihan: Ia mengatakan, “Kemarahan itu menghambat saya. Aneh sekali saya terus mempertahankan itu. Sekarang semua kemarahan yang ditimbulkan oleh 16 tahun perkawinan itu lenyap.”
Selanjutnya ia mengatakan, “Ia menjadi bagian dari diri saya dalam waktu lama, sehingga sungguh mengejutkan bahwa sekarang ia tak ada lagi.”
Setelah penanganan itu, seluruh kemarahannya yang berkaitan dengan 16 tahun perkawinan melenyap. Sepekan berikutnya ia mengatakan, “Saya mencoba mengembalikan kemarahan itu... sekadar ingin tahu.” Dan ia tak bisa lagi mengembalikannya.
Titik Balik yang Mendorong Perubahan
Klien mengatakan bahwa menyingkirkan kemarahan itu berarti mengakui bahwa 16 tahun perkawinannya sia-sia belaka. Maka saya menyetujui dan membuat persamaannya: “ Jadi mempertahankan kemarahan itu adalah tindakan yang penuh manfaat ?”
http://hipnobook.blogspot.com
78
Maka, anda tahu, mendekati masalah dari sudut pandang klien merupakan cara yang sangat efektif untuk me-reframe cara pandang mereka.
Contoh 2: Menggunakan Contoh Tandingan untuk Melakukan Reframing terhadap Pecandu Alkohol
Dalam kasus ini, perubahan cara pandang klien terjadi sebelum sesi berakhir. Tepatnya, ketika kami mengevaluasi apa tujuan klien menjalani terapi, dan di tahap mana keadaan dirinya sekarang. Sebelum sesi dimulai, klien mengatakan kepada saya bahwa ia memiliki masalah fisik berkaitan dengan kebiasaannya minum, yakni ia biasa muntah darah dan ada masalah dengan livernya. Kendati demikian ia tidak bisa menghentikan kebiasaannya. Saya memulai Eft dengan menanyakan seburuk apa yang ia rasakan sekiranya ia “tidak pernah bisa lagi menenggak alkohol dalam hidupnya.” Ia bilang itu memberinya angka 10 dalam skala intensitas, yang berarti itu adalah kondisi terburuk. Kami menotok jawabannya: “Meskipun saya merasa hidup ini buruk sekali jika saya tidak pernah bisa lagi menenggak alkohol...”
Setelah satu putaran, intensitasnya turun menjadi sembilan—perubahan yang tidak berarti. Kami menotok lagi dan tidak ada penurunan. Pada putaran ketiga, saya memintanya menotok titik karate dengan kalimat setup:
http://hipnobook.blogspot.com
79
“Meskipun saya merasa tidak ada artinya hidup saya jika saya tidak bisa menenggak alkohol lagi...”
Saya memintanya terus menotok titik karate dan memintanya menjelaskan makna “hidup yang tidak ada artinya”. “Apakah itu semacam perasaan kehilangan sesuatu?”
Saya mengubah nada suara saya saat mengajukan pertanyaan tersebut. Klien menyetujui kata “kehilangan” itu. Kemudian saya melanjutkan: “Apakah itu kehilangan kesenangan?”
Ia membenarkan lagi. Kami menotok satu putaran. “Jadi meskipun saya merasa hidup ini sia-sia, saya merasa tak punya lagi kesenangan hidup jika tidak menenggak alkohol....”
Kami mengulangi kalimat itu tiga kali dan kemudian mulai menotok seluruh titik meridian, dan mengulangi: “Tak ada artinya, kehilangan kesenangan hidup jika tidak lagi menenggak alkohol.”
Saat menotok Bawah Mata, saya bertanya: “Bukankah kau bilang kau muntah darah karena menenggak alkohol?”
Reaksinya begitu cepat. Ia tergelak dan berhenti menotok. Perasaannya pada isu spesifik ini sepenuhnya hilang.
Titik Balik yang Mendorong Perubahan
Pada awal sesi, klien jelas menyimpan cara pandang:
http://hipnobook.blogspot.com
80
Alkohol sama dengan kesenangan hidup. Reframing bekerja dengan menyodorkan informasi bahwa alkohol bukanlah kesenangan hidup baginya. Pendekatan ini juga berhasil karena dibawakan dalam bentuk pertanyaanpertanyaan. Saat klien menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, ia sekaligus terbawa masuk ke situasi di mana alkohol sama sekali bukan kesenangan hidup baginya. Dan ia berhasil karena ketepatan timing. Sekali lagi, itu masalah intuisi yang akan anda dapatkan dengan ketekunan menggunakan EFT.
Tip-tip Reframing
1. Totoklah apa saja yang menghambat reframing. 2. Baca artikel dan buku-buku tentang Reframing Reframing mensyaratkan kesediaan terapis untuk menyingkirkan kehendaknya sendiri. Anda hanya perlu mempercayai intuisi dan mengikuti apa saja yang muncul begitu saja di benak anda tanpa merancang-rancang apa yang seharusnya terjadi. Untuk melakukan ini, sangat bermanfaat sekiranya anda menggunakan EFT utnuk menyingkirkan apa yang mungkin menghambat anda dalam melakukan reframing, seperti “Ini terlalu sulit,” atau “Saya tidak akan pernah bisa melakukannya.” Gampangnya, taruh saja setiap hambatan mental anda ke dalam kalimat setup EFT dan totoklah itu semua sampai anda bisa menyingkirkan semua hambatan itu. Dan anda hanya perlu rileks dalam menjalankan EFT dan reframing anda, juga dalam mematangkan penguasaan anda tentang reframing. Pikiran kita
http://hipnobook.blogspot.com
81
akan bekerja lebih baik ketika kita rileks, dan pada saat rileks itu juga kita akan belajar lebih baik dan dengan mudah bisa meningkatkan kecakapan kita..
***
http://hipnobook.blogspot.com
82
Provocative Energy Techniques David Lake, PhD (Australia)
David Lake, bersama-sama dengan Steve Wells, mengembangkan pendekatan gabungan yang mereka namakan Provocative Energy Therapy (PET). Mereka mengambil gaya komunikasi provokatif yang diperkenalkan oleh Frank Farrelly (Provocative Therapy) dan memadukannya dengan teknik energi EFT. Terapi Provokatif Frank Farrelly pada intinya adalah membesarbesarkan masalah, menantang agar klien jangan pernah berubah, dan dengan penuh humor menunjukkan kemungkinan paling ekstrem dengan itu semua. Disampaikan secara cerdik, tantangan untuk tidak berubah justru akan mendorong klien mewujudkan perubahan. Teknik yang sama juga sering digunakan oleh Milton Erickson; ia membuat pernyataan tentang klien, sehingga klien terdorong untuk membuktikan bahwa Erickson keliru. Pada saat itulah klien justru mewujudkan perubahan terapetik, yang sesungguhnya diarahkan –secara tersamar—oleh Erickson. Lihatlah bagaimana Erickson mendorong anaknya agar makan sayur bayam ketika anak itu menolak makan sayur. Ia menyetujui penolakan anaknya sembari mengatakan, “Ya, tidak usah. Kau belum cukup dewasa, kau belum cukup besar, kau belum cukup kuat.” Dan ketika anaknya membuktikan bahwa ia sudah cukup besar dengan menyantap sayur bayam, Erickson (yang terbukti keliru) lantas menggerutu, “Kau lebih besar dan lebih kuat dari yang kuduga.” Dalam tulisan berikut ini, anda akan menikmati bagaimana EFT dipadukan dengan provokasi. David Lake menyampaikan strategi penggabungan itu dan bagaimana menerapkan pendekatan gabungan itu dalam sesi terapetik yang dilakukannya bersama klien.
http://hipnobook.blogspot.com
83
Penyatuan Teknik Energi dengan gaya Terapi Provokatif
“Kita tidak menjadi tercerahkan dengan membayangkan selarik cahaya, tetapi dengan menerima kegelapan.”
-- C.G. Jung
endekatan campuran ini didasarkan pada efektivitas masing-masing teknik. Dari Terapi Provokatif kita mendapatkan elemen-elemen gaya komunikasi. Kita bisa menggabungkan hal ini dengan efektivitas EFT dalam mengatasi berbagai masalah. Teknik ini kami jalankan dengan “merangsang” berkembangnya keyakinan negatif melalui penggunaan humor dan paradoks (sembari menggunakan EFT secara cermat). Kami mendapati hasil yang kurang maksimal ketika kita hanya berfokus pada satu cara, misalnya hanya menggali hal-hal positif dalam kehidupan seseorang. Begitupun ketika hanya menggunakan ironi—tolong dibedakan dari sinisme—yang memberi apresiasi konstruktif terhadap kekeliruan cara pandang dan keterbatasan keyakinan. Menggunakan keduanya akan membawa kita ke arah rekonsiliasi dan keutuhan diri. Pada akhirnya kami meyakini bahwa memberikan dorongan pada hal-hal negatif akan sangat bermanfaat untuk memunculkan isu-isu tersembunyi yang bisa ditangani dengan EFT. Adapun esensi gaya Provokatif adalah: 1.
Penggunaan humor.
http://hipnobook.blogspot.com
84
2.
Mengembangkan kedekatan (rapport), rasa kasih dan empati dalam setiap sesi.
3.
Instruksi yang paradoksal, menyangkut “masalah” yang dihadapi klien.
4.
Kesediaan untuk berurusan dengan “sisi gelap”, dan segala pertentangan, untuk memusatkan konsentrasi pada hal-hal yang “tidak terpikirkan, tidak terkatakan, dan tidak bisa dilakukan” oleh klien.
Teknik energi yang kami gunakan adalah EFT. Yang kami lakukan di antaranya: 1.
Memperkenalkan gaya Provokatif dalam kalimat setup dan setiap pernyataan—ini merupakan seni Terapi Provokatif.
2.
Menggunakan sebanyak mungkin penotokan dan sebanyak mungkin sekuen dalam waktu yang tersedia.
3.
Bernafas panjang pada akhir tiap-tiap sekuen.
Hasil yang didapat dari penyatuan kedua teknik ini bagi klien biasanya berupa: 1.
Mereka segera bisa berurusan dengan hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak disadari.
2.
Perubahan
3.
Lebih bisa menerima diri sendiri.
4.
Sikap yang lebih rileks.
Hasil bagi terapis adalah: 1.
Bekerja leluasa dengan masalah riil.
http://hipnobook.blogspot.com
85
2.
Tidak pernah “mentok”
3.
Memperkuat keyakinan kita mengenai seperti apa dan di tingkat mana perubahan bisa diwujudkan.
4.
Menikmati sesi.
Terapi Provokatif
Terapi Provokatif adalah pendekatan terapetik yang didasarkan pada gaya komunikasi yang jenaka dan paradoksal, diperkenalkan oleh Frank Farrelly dan terus diperbaiki selama 4 dekade. Esensi dari pendekatan ini mencakup tindakan “memainkan secara jenaka peran sebagai devil’s advocate bagi klien, menempatkan diri pada sisi negatif klien yang mengalami kebimbangan untuk membuat perubahan, berusaha menunjukkan bagaimana kenegatifan itu muncul dalam situasi tertentu, dan melakukan apa saja yang bisa meningkatkan kesadaran dan kapasitas klien untuk berubah.” (F.F). Dalam Terapi Provokatif, terapis berusaha “memasuki” dunia fenomenologis dan pengalaman klien, memantulkan gambarannya kepada klien, dan (secara jenaka dan cerdik) membesar-besarkan dan memperluas aspek-aspek negatifnya. Dengan menegaskan dan membesar-besarkan “malapetaka dan kesuraman”, menyebutkan seluruh alasan kenapa ia “tidak perlu berubah”, dan kenapa perubahan membawa keburukan, terapis bisa menyusup langsung ke isu-isu tersembunyi, yang menjadi sasaran bagi terapi energi. Terapi Provokatif menggunakan penolakan klien terhadap perubahan untuk menawarkan perubahan—dan mendorong klien untuk
http://hipnobook.blogspot.com
86
mempertimbangkan aspek-aspek positif perubahan. Dengan berfokus begitu rupa pada malapetaka dan kesuraman, terapis memprovokasi klien untuk mempertimbangkan sisi positif masalahnya, dan mengumpulkan keberanian untuk bersikap tegas dan penerimaan diri.
"Yah, pada hari aku dilahirkan, Tuhan sedang sakit.”
--penyair Cesar Vallejo
Kami mendapati bahwa ketika klien menyampaikan keyakinan dan masalahnya, dan kami membesar-besarkannya sedemikian rupa, mereka sering tertawa pada hal itu. Mereka tahu bahwa dalam saat-saat paling gelap mereka mungkin sekali akan terpikir jalan eskrem seperti itu.
Gaya Provokatif
Dengan gaya provokatif terapis menyampaikan pesan terselubung kepada klien untuk melakukan perubahan, yang disampaikan dalam bentuk dorongan aneh untuk mempertahankan sistem keyakinan negatif dan masalah yang dihadapi klien.
Provocative Energy Techniques
Kemampuan humor yang baik merupakan persyaratan bagi terapis untuk menerapkan pendekatan ini, juga kesediaan untuk “memainkan” seperangkat ekspektasi dan keyakinan negatif klien yang dibesar-besarkan dan dicerca oleh terapis. Dengan humor yang baik terapis bisa mengembangkan suasana
http://hipnobook.blogspot.com
87
rileks saat menawarkan “saran terbalik” kepada klien untuk terus mempertahankan masalah dan keyakinan terbatasnya. Unsur-unsur kerileksan ini sering tidak muncul dalam terapi tradisional, bahkan dalam praktekpraktek terapi energi, di mana keseriusan sering disamakan dengan kebenaran universal. Humor dan kerileksan, yang dibarengi dengan penotokan, sering bisa membuat situasinya bisa tertahankan, bahkan ketika klien harus berurusan dengan isu-isu emosional yang sangat berat dan mendalam. Dalam hal ini humor dan penotokan memungkinkan permrosesan informasi secara cepat untuk menghasilkan cara pandang baru yang lebih berjarak dalam melihat masalah.
Kedekatan (Rapport)
Ini sesungguhnya prinsip penting dalam setiap pendekatan terapetik. Dalam PET terapis membangun kedekatan dengan klien tidak hanya di tingkat fisik, tetapi juga di tingkat konseptualisasi masalah. Terapis “memasuki” dunia klien dan kemudian menyuarakannya keras-keras dalam sesi apa saja yang perlu disuarakan. Itu akan membuat klien tahu bahwa “ seseorang memahami betapa buruknya aku. ” Kesediaan terapis untuk “menyuarakan apa
yang tak bisa disuarakan” oleh klien akan membawa kedekatan dengan kliennya.
http://hipnobook.blogspot.com
88
Memainkan Polaritas
Dalam PET, aspek-aspek emosional yang saling bertentangan dari dua sisi diangkat ke permukaan untuk “dibereskan”. Terapis energi provokatif dengan penuh humor membawa klien untuk “mondar-mandir” dari satu sisi emosional ke sisi lainnya (atau keduanya). Hal ini memungkinkan klien untuk membuat keputusan pada pilihan yang valid tanpa dibutakan oleh intensitas emosional yang sejauh ini menyiksa mereka.
Ringkasan Strategi Paradoksal Hukum Perubahan Paradoksal: Kita melakukan sesuatu untuk membuat
perubahan, dengan cara meningkatkan hal itu ketimbang mencoba menurunkannya. Jika perhatian sudah menyusut, buatlah lebih menyusut lagi; perbesar respons emosional yang problematis ketimbang berupaya menurunkannya. (Wolinsky, 1991, Trances People Live )
Reframing
Banyak terapis menggunakan reframing untuk mendorong klien mempertimbangkan makna-makna alternatif atas masalahnya. Dalam PET, suatu bentuk reframing yang lebih provokatif dan paradoksal bisa ditawarkan dengan cara menyisipkannya pada kalimat setup dan frase pengingat . Contohnya adalah dengan membalik masalah itu dan menjadikannya aset yang membawa manfaat. Ini mempunyai efek terciptanya perspektif baru dan membangkitkan hal-hal emosional yang mungkin ditekan atau tidak diakui.
http://hipnobook.blogspot.com
89
Reframing di sini bersifat asosiatif dan tidak selalu positif—tetapi selalu jenaka. (Catatan ASL: Mengenai strategi membalik masalah menjadi aset yang berfungsi terapetik, selain oleh Frank Farrelly, anda bisa menjumpai hal yang sama sering dilakukan oleh Milton Erickson. Anda masih ingat “Si Wajah Kayu Manis” yang saya contohkan pada bab pertama buku ini? Semacam itulah reframing bekerja.)
Mendorong Simptom
Dengan teknik ini anda mendorong atau menyarankan klien anda untuk melanjutkan saja perilaku simptomatiknya saat ini. Cara ini adalah sebuah “therapeutic double binds ” yang aman dari kegagalan. Dengan kata lain, klien seperti makan buah simalakama. Katakanlah klien anda memiliki simptom kecemasan (dan orang dengan simptom ini memiliki semua alasan untuk cemas). Mungkin ketika terus didorong untuk memunculkan simptomnya, klien justru tidak berhasil memperlihatkan kecemasannya ketika ia mencoba melakukannya secara sengaja. Di sini perilaku simptomatiknya menjadi tidak lagi spontan. Atau jika di hadapan anda ia berhasil memperlihatkan simptomnya, maka itu menunjukkan bahwa ia mampu mengendalikan perilaku tersebut. Simptom itu tidak lagi menguasainya karena sekarang ia bisa mengendalikannya. Ia berada di atas simptom.
http://hipnobook.blogspot.com
90
Menahan
Ini sebuah provokasi yang dilakukan dengan menghambat terjadinya perubahan. Model penahanan yang lebih lunak melibatkan penggunaan sugesti agar “pelan-pelan saja”, atau meminta klien untuk mempertimbangkan konsekuensi negatif perubahan, atau melihat nilai positif sekiranya klien terus mempertahankan situasinya. Secara paradoksal, pendekatan ini akan membantu klien mengatasi kegelisahan, memberi mereka kemungkinan untuk memandang perubahan secara lebih realistis, dan juga memprovokasi munculnya isu penting yang perlu penanganan dengan teknik penotokan demi mewujudkan perubahan.
Penempatan Posisi
Di sini terapis menyetujui dan bahkan melebih-lebihkan posisi negatif dan simptom klien demi mendorong klien untuk menggeser posisinya. Ketika terapis menyetujui simptom klien dan melebih-lebihkannya, klien kemungkinan besar justru terdorong untuk merespons sebaliknya (misalnya, “Aku tidak seburuk itu!”). Penempatan posisi semacam ini oleh terapis, atau bahkan dengan cara jenaka ia mencerca simptom kliennya (dengan kedekatan yang sudah terjalin baik) sering bisa membuat klien mampu melihat absurditas masalah mereka. Dalam PET, pernyataan yang mewakili posisi negatif klien langsung dimasukkan dalam pernyataan setup, dan pernyataan deskriptif dan asosiatif menyangkut posisi negatif itu (sering keyakinan identitas diri) ditotok pada
http://hipnobook.blogspot.com
91
tiap titik meridian. (misalnya, klien yang merasa putus asa bisa didorong untuk menotok, “Meskipun aku putus asa... dan hidupku berantakan... dan sebagainya.”) Semakin dekat pernyataan asosiatif itu pada keyakinan negatif klien, semakin kuat daya penyembuhannya melalui penotokan untuk meyingkirkan emosi yang melekat.
Utilisasi (Pemanfaatan)
Intinya, utilisasi melibatkan penerimaan atas apa pun perilaku klien, dan memanfaatkan apa saja perilaku yang tampak dan keyakinan klien tersebut. Dengan menerima perilaku simptomatik klien, terapis sekaligus melihat perilaku tersebut sebagai potensi untuk mewujudkan perubahan. Utilisasi diawali oleh Milton Erickson, yang menekankan pemanfaatan: a. Bahasa klien; b. Minat dan motivasi klien; c. Keyakinan dan kerangka referensi klien; d. Perilaku klien; e. Simptom klien; dan f.
Resistensi klien.
Jika mereka membawa resistensi, anda mendorong klien untuk memperlihatkan resitensi mereka ketimbang melawannya. Resistensi pada tingkat tertentu menunjukkan ambivalensi klien terhadap perubahan, dan penerimaan terhadap keraguan itu akan membuat klien bisa merasa lega. Keuntungan lain, penerimaan terapis terhadap perilaku simptomatik klien akan sangat bermanfaat untuk membangun kedekatan (rapport). Menotok
http://hipnobook.blogspot.com
92
ambivalensi itu—sembari menunjukkan penerimaan atau “kebenaran” posisi negatifnya—bisa membawa banyak perubahan pada klien menyangkut penyingkiran emosi negatif mereka. (Catatan ASL: Salah satu contoh kasus yang paling masyhur oleh Erickson adalah ketika ia menangani pasien yang merasa bahwa dirinya Yesus. Pasien ini mengatakan kepada orang-orang bahwa dirinya adalah Yesus dan kemudian menyampaikan ceramahnya. Ketika menghadapi orang itu, Erickson mengatakan, “Ya, aku tahu itu. Dan aku tahu betul sejarahmu. Kau adalah tukang kayu yang hebat sebelum ini.” Dan pasien itu dilibatkan dalam pekerjaan pertukangan. Ia sembuh dari masalahnya dan sekaligus mendapatkan pekerjaan. Tentang bagaimana Erickson melakukan pekerjaanpekerjaan “ajaib”-nya, anda bisa membacanya pada ebook Sugesti Terselubung: Mempelajari & Memahami Hipnosis Milton Erickson .)
Beberapa Setup EFT/PET (contoh ringkas):
General EFT "Aku menerima diriku meskipun aku tidak menerima diriku.”
Penanganan Kreatif
Mempergunakan setup EFT untuk penanganan kreatif atas masalah, diikuti dengan sugesti paradoksal—sebagai variasi tema—selagi menotok titik-titik. " Itu bukan aku—itu adalah kembaran jahatku yang melakukannya.”
http://hipnobook.blogspot.com
93
Pembesar-besaran dan Ironi “Empat puluh tahun pertama adalah yang terberat....”
Pendekatan Paradoksal atas Masalah Paradoksal "Meskipun aku tidak bisa menerima diriku, aku menerima bahwa aku tidak bisa menerima diriku, dan paling tidak aku bisa menerima bahwa aku tidak bisa menerima diriku apa adanya.”
--Terima kasih kepada Dr Alexander Lees untuk sumbangan setup ini.
Pernyataan ini menunjukkan kebenaran dan keabsahan untuk menyandingkan positif dan negatif bersama-sama. Ada perbedaan antara menjadi seimbang dan menjadi sempurna.
Pernyataan yang saling Bertentangan
Kita memanfaatkan cara pikiran bekerja dengan menyatakan ide-ide negatif yang diyakini, dan menambahkan pertentangan positifnya, ketika menggunakan EFT secara paradoksal: “Aku tidak menerima diriku sama sekali... dengan sejumlah alasan... tetapi aku menerima itu semua apa adanya.”
Atau dengan cara lain (positif ke negatif) “Aku benar-benar orang baik.... bagi hewan-hewan... tetapi bukan bagiku sendiri.”
http://hipnobook.blogspot.com
94
Menotok dengan frase-frase yang saling bertentangan:
Titik pertama: “Aku orang baik.” Titik kedua:
“Tidak selamanya.”
Titik ketiga:
“Aku melakukan sebaik-baiknya.”
Titik keempat: “Hal-hal yang tidak terlalu baik.” Titik kelima:
“Tetapi aku terus melakukannya” ... dsb
Teknik Provokatif bisa sangat berguna pada tahap-tahap terapi sebagai berikut: (i) Sebelum penotokan: Terapis menyusupkan asosiasi ke dalam benak
klien untuk memprovokasi keyakinan dan harapan—terutama yang sangat menyakitkan. Dalam tahap ini, terapis bisa menggunakan kalimat provokatif yang mengulir dan mengembangkan kebingungan. Misalnya, klien membawa anak perempuannya yang dianggap berperilaku buruk. Terapis, memahami ketakutan sang ibu, mengatakan, “Jadi kau sudah melahirkan seorang bajingan?” Ketika respons seperti ini tepat menyentuh ketakutan dan asumsi yang tak terucapkan pada diri klien, ia menghasilkan sebuah dorongan yang memaksa klien untuk “mengalami” hal itu. Klien merasa sangat memahaminya—tapi goyah. Pendekatan ini bisa sangat cepat mengangkat ke permukaan materimateri untuk ditotok. Faktanya, sangatlah bermanfaat untuk melibatkan keyakinan negatif klien dalam setup—biasanya dalam bentuk yang dilebih-lebihkan . Misalnya:
http://hipnobook.blogspot.com
95
“ Meskipun akulah penyebab semua masalah ini dan istriku mungkin meninggalkan aku karena ketololanku.... ”
(ii) Selama penotokan: Terapis meminta klien mengulangi pernyataan
provokatif itu (misalnya, pernyataan yang membangkitkan respons emosional). Hal ini bisa sangat produktif dibandingkan dengan menggunakan “frase pengingat” konvensional. Saat melakukan penanganan, semakin menyatu kita dengan klien, semakin baik materi yang kita asosiasikan, dan semakin baik hasil yang didapatkan. (iii) Setelah penotokan: Kita bisa menguji hasilnya, baik dengan cara
memprovokasi klien. Gary Craig beberapa kali mendemonstrasikan provokasi, yang meluncur spontan dari mulutnya, kepada klien yang baru saja ia tangani. (Baca buku Teknik Lanjutan .) Respons klien terhadap provokasi tersebut akan memperlihatkan sejauh mana kualitas penanganan yang kita lakukan. ***
http://hipnobook.blogspot.com
96
Mendengarkan Keluhan Tubuh Anda Angie Muccillo, EFT-CC
Jika Bahu yang Sakit bisa Bicara, Apa yang ia katakan?
nda mengeluhkan tubuh anda—bahu keparat ini, lutut kaku ini, leher karatan ini—tetapi bagaimana jika anda memberi kesempatan kepada tubuh anda untuk mengeluhkan anda? Saya tertarik untuk mengetahui apa yang akan mereka katakan. Latihan ini bertujuan memberi kesempatan kepada bagian-bagian tubuh anda untuk menyuarakan pendapat mereka, menyatakan rasa sakit mereka, dan anda benar-benar mendengarkan dan memperhatikan keluhan mereka. Inilah latihan mengasah “intuisi”. Anda perlu menghayati tubuh anda dan mencermati apa yang mereka inginkan dengan cara mendengarkan bagaimana ia merasakan penderitaannya. Dengan cara ini anda bisa membangun kembali atau menguatkan hubungan anda dengan tubuh anda. Kadang kita menghabiskan banyak waktu untuk mengeluhkan rasa sakit (meringis diam-diam atau berteriak-teriak) sehingga kita lupa diam sejenak dan mendengarkan pesan yang dikandung
http://hipnobook.blogspot.com
97
oleh rasa sakit itu. Ketika anda memahami apa yang membuat bahu anda marah, misalnya, maka anda bisa membebaskan kemarahan bahu anda itu dengan EFT. Mari kita lihat apa yang biasanya dinyatakan oleh bahu. Jika anda mendapati bahu anda mengeluh, maka perlakukan ia dengan baik dan totoklah. Totok saja titik-titik EFT terus-menerus saat anda membaca tulisan ini. Anda bisa menarik manfaat dari menotok contoh skrip tentang bahu yang gelisah di bawah ini.
Keluhan Bahu Anda
Hai, ini aku, bahumu, kau ingat aku, kan? Senang sekali akhirnya keluhanku didengar. Dari mana memulainya? Aku telah mencoba terusmenerus untuk mendapatkan perhatianmu, tetapi kau tidak pernah mendengarku. Aku telah berulang-ulang mengirimkan kepadamu tanda-tanda dan pesan-pesan sakit, tetapi kau mengabaikan semua peringatanku dan tak mengindahkan semua itu sama sekali. Tentang apa semua itu? Aku tidak paham kenapa aku harus menjadi merah sekali dan mengamuk lebih dulu sekadar untuk didengar. Inilah satu-satunya kesempatan engkau menyadari kehadiranku—dan ketika kau menyadarinya, yang kudapat hanya kutukan. “Bahu keparat!” teriakmu. Aku lebih suka meringkuk setiap kali kau melontarkan makian kepadaku. Bagaimana menurutmu perasaanku? Kau mengeluh tentang aku, alangkah kejamnya. Aku sedikit mengeluh tentang keadaanku. Aku memikul bebanmu dan kesusahanmu bertahun-tahun belakangan ini dan apa penghargaan yang kudapat? Tak ada! Jujur saja, aku
http://hipnobook.blogspot.com
98
jengkel dan marah padamu karena telah memperlakukanku sedemikian buruk. Aku sudah mendukungmu bertahun-tahun tetapi aku remuk dan hancur di bawah tekanan. Yang kuinginkan hanya dipahami bahwa aku melakukan tugasku dengan baik. Hanya sedikit pemahaman sudah cukup bagiku. Sedikit minat positif untuk berubah akan sangat menyenangkan. Tetapi kau tetap bilang ‘ya’, ketika seharusnya bilang ‘tidak’. Aku bosan dan muak dengan itu. Aku berharap kau mengikuti suara hatimu demi perubahan. Tetapi karena kau tidak mengikuti suara hatimu, kau selalu memaksakan dirimu sendiri dan bekerja terlalu keras dan panjang dan kau bahkan tidak menikmatinya. Kemudian kau membebankan semuanya padaku dan tak putus-putusnya mengeluhkan bahwa aku menyusahkanmu dan alangkah sakitnya aku sekarang dan aku menghentikanmu dari tindakantindakan yang perlu kaulakukan. Aku makin mengkerut setiap kali kau mengatakan ‘ya’ untuk sesuatu yang kau tidak berminat melakukannya atau tidak ingin memilikinya. Aku bosan dan muak jadi mengkerut sepanjang waktu. Jika kau terus-menerus memikul beban itu dan tidak belajar mengatakan ‘tidak’, ketika kau seharusnya mengatakan tidak, maka sudah selayaknya aku yang mewakilimu mengatakannya dengan caraku sendiri—dengan mengembangkan dan mengobarkan rasa sakit untuk mengingatkanmu. Aku mungkin bahkan menjadi kaku sehingga kau tidak bisa bergerak dan kemudian kau terpaksa menyetop apa yang kaulakukan. Aku tahu bahwa mungkin terlihat sedikit kasar tetapi hanya itulah cara untuk menyampaikan kepadamu bahwa aku terlalu banyak bekerja dan terlalu lelah dan berhak
http://hipnobook.blogspot.com
99
mendapatkan liburan. Mari kita bikin kesepakatan. Aku akan memberimu kenyamanan, dengan demikian kau bisa rileks dan memberiku istrirahat. Sepakat?
Panduan Menulis Skrip Anda Sendiri—Bagaimana Mendengarkan Keluhan-Keluhan Anda.
Langkah 1. Pilihlah keluhan fisik, dan mintalah keluhan anda itu untuk menyatakan dirinya sendiri. Langkah 2. Undanglah bagian tubuh anda yang sakit untuk berterus terang. Mintalah untuk membuat komplain keras demi mendapatkan gambaran yang jelas dan membuat kesepakatan. Langkah 3. Fokuskan pada bagian tubuh anda yang ingin anda sembuhkan—bahu, leher, punggung, perut—dan mintalah ia menyampaikan kepada anda perasaan mereka. Doronglah bagian tubuh itu untuk menyatakan setiap keluhan dan kejengkelannya; mintalah ia jujur dan tidak usah menahan diri. Dengarkan baik-baik dan tulis segala sesuatu yang anda ‘dengar’, catat setiap keluhan, setiap permintaan yang diabaikan, dan setiap bentuk gangguan. Di sini anda sedang melayani tubuh anda. Tugas anda sekadar mencatat. Silakan kreatif dalam proses ini. Langkah 4. Ketika anda sudah menyelesaikan skrip anda, bacalah kuatkuat dan dibarengi dengan penotokan pada titik-titik EFT atau usap-usaplah sore spot sampai anda selesai membaca skrip dan kemudian gunakan frase pengingat pada setiap titik, “Keluhan (nama bagian tubuh anda) ini.”
http://hipnobook.blogspot.com
100
Langkah 5. Tulislah jawaban atas keluhan itu dalam bentuk Rencana Perawatan Diri Sendiri. Inilah giliran anda untuk menanggapi keluhan tubuh anda. Tulis keluhan anda atau sampaikan saja secara lisan niat anda untuk menanggapi kegelisahannya. Anda mungkin ingin mulai dengan memahami keluhan-keluhannya dan menunjukkan empati terhadap apa yang telah ia alami. Anda kemudian bisa menjelaskan rencana tindakan anda demi menanggapi keluhan-keluhan ini. Contohnya, Rencana Perawatan Diri Sendiri untuk masalah bahu di atas bisa berbentuk surat seperti di bawah ini. Totoklah sekali lagi untuk mendapatkan manfaat darinya. Bahu Sayang, Ya, aku bisa mendengarmu dengan jelas dan jernih sehingga aku sudi meluangkan waktu dari jadwalku yang padat untuk mencatat bagaimana yang kaurasakan. Aku akhirnya tahu bahwa aku menjalani hidupku dengan rasa sakit, tetapi segalanya akan berubah sekarang. Meskipun di masa lalu aku melakukan kesalahan tidak mendengarmu, sekarang aku berjanji untuk merasakan apa yang kaurasakan dan melakukan apa yang perlu kulakukan untuk menenteramkanmu. Segera ketika aku merasakan tanda-tanda sakit darimu, aku berjanji akan berhenti dan melihat apa tindakanku yang membuatmu keberatan. Aku berjanji merawatmu, menghargaimu, menghormatimu dan mengapresiasi semua kerja kerasmu. Ya, aku tahu kau telah mendukungku sepanjang waktu dan kini aku meluangkan waktu untuk menunjukkan penghargaanku. Bagaimana kalau begini—aku akan pergi pijat sekurangnya dua minggu sekali (atau seminggu sekali jika keluhanmu terlalu keras). Aku akan mengikuti nasihatmu untuk
http://hipnobook.blogspot.com
101
mulai mengatakan tidak ketika aku ingin mengatakan tidak. Meskipun aku bersalah telah mengatakan ‘ya’ pada saat aku ingin bilang ‘tidak’, aku memilih untuk mengikuti kata hatiku sejak sekarang . Aku akan
mempertimbangkan benar-benar apa yang kulakukan dan apakah itu baik buatku. Aku peduli kepadamu dan fokus untuk menyeimbangkan kembali hidupku sehingga aku tidak harus bekerja terlalu memaksakan diri. Lihat apa yang kulakukan. Aku baru saja menemui bosku dan mengajukan cuti selama 6 minggu. Bukankah ini Rencana Merawat Diri Sendiri?
Apakah anda memerlukan bantuan ekstra untuk tuning in?
Jika anda kesulitan berempati pada tubuh anda dan tidak bisa “mendengar” pesan yang disampaikannya, cobalah tune up EFT ini: Meskipun aku tidak bisa berempati pada apa yang hendak disampaikan oleh tubuhku, aku memilih untuk mendengarkan apa pesan pada rasa sakit yang dideritanya. Meskipun aku tak bisa memahami kebutuhan tubuhku, aku memilih untuk mencoba mendengarkan dan mencatat apa yang dikatakan oleh tubuhku. Meskipun sampai sekarang aku menyia-nyiakan dan mengabaikan pesan dari tubuhku, aku memilih memberi perhatian sejak sekarang.
Rekomendasi
Teknik ini bisa digunakan untuk mengendalikan rasa sakit, apakah itu sakit kronis atau cedera yang sudah menahun, sakit, atau nyeri pasca-operasi.
http://hipnobook.blogspot.com
102
Semakin banyak anda mencatat keluhan tubuh anda dan menotok keluhan-keluhan itu, semakin melemah keluhan tubuh anda. Anda bisa menerapkan proses ini pada seluruh keluhan tubuh anda, mulailah dari yang paling parah. Menggunakan teknik ini secara rutin bisa mengurangi rasa sakit. Ia juga bisa digunakan untuk tindakan preventif dengan membuat diri anda menghayati tubuh anda dan memberinya apa yang ia butuhkan untuk menjadi betul-betul bugar, menyingkirkan beban-beban tertentu, mengurangi jam kerja, menambah waktu rekreasi, meningkatkan upaya kreatif, dan sebagainya.
Ada tambahan menarik dari Nancy Porter-Steele, PhD
Mantra Tubuh erhubungan dengan artikel menarik dari Angie Muccillo di atas, yakni mendengarkan tubuh, aku menawarkan sesuatu yang kukembangkan, dan yang kunamakan “Mantra Tubuh”. Mantra ini bisa diucapkan keras-keras atau dalam hati, sembarang waktu, dan terutama ketika duduk atau berbaring, ketika tubuh mulai melepaskan aktivitasnya, inilah seringkali momen ketika rasa sakit membetot perhatian.
http://hipnobook.blogspot.com
103
Mantra ini adalah, “Terima kasih, tubuh. Terima kasih, tubuh. Terima kasih, tubuh.” Ulangi berkali-kali. Jika ada bagian tertentu tubuh kita yang terasa tidak nyaman, arahkan mantra ke sana. Contohnya, “Terima kasih, punggung, atas apa yang sudah kaulakukan untukku. Terima kasih atas semua yang kauberikan kepadaku.” Saya sudah berbicara kepada tubuh saya bertahun-tahun, kadang menyampaikan penghargaan, kadang meminta maaf telah membuat tubuh saya menderita. Tubuh kita menyukainya, sungguh menyukainya. Semoga ini bermanfaat bagi tubuh-tubuh yang lain. ***
http://hipnobook.blogspot.com
104
Merasakan dan Menelisik Emosi Michelle Leuschen, MS
adang kita bisa menggunakan EFT untuk merasakan, mengalami, dan menggali emosi. Fokus utamanya adalah merasakan dan menerima, dan bukan melepaskan emosi. Tersingkirnya emosi bisa merupakan akibat saja, tanpa kita mengarahkannya ke sana. Contoh: Josh menotok kemarahannya demi membebaskan diri dari kemarahan itu. Hasilnya terbatas (setidaknya bagi dia). Segala sesuatu menjadi berubah ketika saya meminta Josh mengalami kemarahannya selama ia menotok. Saya bahkan menyarankan untuk sepakat tidak menyingkirkan kemarahan, untuk belajar hidup damai bersama kemarahan. Menerima kemarahan. Mungkin bahkan memandang kemarahan sebagai sekutu. Josh sangat ragu untuk merasakan kemarahannya, ia biasa menekan, menyangkal, dan memeranginya. Seperti banyak orang, Josh memiliki keyakinan irasional bahwa jika ia secara terang-terangan menunjukkan kemarahannya, itu akan menghancurkannya atau membuat dia kepayahan.
http://hipnobook.blogspot.com
105
Untuk berempati pada perasaan-perasaan ini, kita menggunakan pernyataan setup seperti ini: Meskipun aku memiliki kemarahan ini, aku bukanlah kemarahan itu, dan aku tetap bisa menyayangi diriku sendiri. Meskipun aku merasakan kemarahan ini, ia tidak mengalahkan aku. Ia tidak lebih kuat dibandingkan aku dan aku bisa mempercayai diriku sendiri untuk merasakan kemarahan itu. Meskipun aku orang yang melampiaskan kemarahan, aku tetap bisa mencintai dan menerima diriku sepenuhnya.
Bagi para klien yang sulit merasakan emosinya, praktisi bisa menanyakan, “Bisakah anda membiarkan diri anda merasakannya?” Praktisi bisa juga meminta klien menjadi pengamat bagi emosi yang dialaminya. Klien hanya pengamat dan bukan perwujudan dari emosi itu sendiri. Misalnya, jika ada kesedihan dalam diri anda, mula-mula anda hanya perlu menyadari keberadaannya dan kemudian melihat kesedihan itu secara akurat. Ada beda antara mengatakan “saya sedih” dan “ada kesedihan dalam diri saya.” Anda bukanlah kesedihan itu sendiri. Anda hanya mengalami perasaan atau emosi itu, atau lebih tepatnya vibrasi dari kesedihan itu. Dan anda terpisah dari semua perasaan itu. ***
http://hipnobook.blogspot.com
106