I.
PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g Peny Penyak akit it tula tularr rode rodens nsia ia meru merupa paka kan n salah salah satu satu zoon zoonos osis is.. Peny Penyak akit it
bersumber binatang binata ng ini ditularkan oleh binatang pengerat, terutama tikus. Saat ini telah telah teriden teridentifi tifikas kasii penyeb penyebab ab penyaki penyakitt tular tular rodens rodensia, ia, yaitu yaitu 31 jenis jenis penyakit tular rodensia disebabkan oleh cacing, 28 jenis disebabkan oleh irus, 2! jenis disebabkan oleh bakteri, 1" jenis disebabkan oleh protozoa, 8 jenis disebabkan oleh ricketsia, dan " jenis penyakit disebabkan dise babkan oleh jamur. Penyakit tular rodensia dapat ditularkan secara langsung dan tidak langsung ke manusia atau he#an ternak$piaraan. %anifestasi penyakit ini dari ringan sampai berat, bahkan dapat menimbulkan kematian. &ejadian penyakit tular rodensia melib melibatk atkan an
bebe beberap rapaa
komp kompon onen en,,
baik baik
bina binata tang ng
rode rodens nsia ia,,
ling lingku kung ngan an,,
ektoparasit$endoparasit, maupun perilaku manusia secara langsung dan tidak langsung mendukung kelangsungan hidup dari tikus. Sebaran penyakit tular rodensia hampir di seluruh dunia. 'i (ndone (ndonesia sia dikena dikenall beberap beberapaa penyak penyakit it tular tular roden rodensia sia yang yang sering sering menjadi #abah dan meresahkan, bahkan menyebabkan kematian pada manusia, seperti leptospirosis dan pes. Sampai saat ini banyak penyakit tular rodensia di (ndonesia belum diketahui, karena keterbatasan deteksi dan diagnosis, serta minimnya bukti yang memberikan fakta bah#a lingkungan berpotensi memicu terjadinya penularan penyakit tersebut. )leh karena itu, untuk meningkatkan kemam kemampu puan an untu untuk k me#a me#asp spad adai ai dan dan menc menceg egah ah penu penula laran ran peny penyaki akitt tular tular rode rodens nsia ia,,
sanga sangatt
pent pentin ing g
meng mengin info form rmasi asi*k *kan an
dasar dasar*d *dasa asarr
keter keterpa padu duan an
pengetahuan identifikasi jenis, bionomi tikus beserta parasit paras it dan jenis penyakit yang ditimbulkan ditimbulkan.. Pengetahuan Pengetahuan tentang metode metode pencegahan pencegahan penyakit tular
1
rodens rodensia ia dengan dengan peneka penekanan nan pengen pengendal dalian ian tikus tikus dan parasit parasit,, serta serta cara*car cara*caraa pengamatan ekologi dan koleksi tikus beserta parasitnya sangat membantu dalam mengetahui, memahami dan mengen*dalikan penyakit tular rodensia. +ikus adalah binatang mamalia yang sering kita jumpai di sekitar kita. e#an mengerat ini identik dengan lingkungan kotor dan penyakit. -anyak penyakit yang dapat ditularkan melalui tikus, t ikus, baik melalui urinnya, gigitannya atau bahkan le#at gigitan kutu yang menempel di tubuhnya. +ikus kus term termas asuk uk rode rodent nt,, yaitu aitu mama mamali liaa yang ang sang sangat at meru merugi gika kan, n, mengganggu kehidupan serta kesejahteraan manusia, tetapi relatif bisa hidup berdampingan dengan manusia. kan tetapi tikus dapat menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya penyakit pes yang merupakan penyakit karantina sesuai dengan (nternational ealth /egulations 0(/ tahun 1!. Pes merupakan penyakit zoonosa terutama pada tikus dan rodent lain yang dapat ditularkan kepa kepada da manu manusi sia. a. Peny Penyak akit it yang yang dike dikena nall deng dengan an nama nama pesteurellosis atau yersiniosis/plague$sam yersiniosis/plague$sampar par ini bersifat bersifat akut akut diseba disebabka bkan n oleh oleh bakteri bakteri Yersinia pestis 0 Pasteurella Pasteurella pestis pestis 0'itjen PP% P4, 'epkes /(,2555. Penyakit yang terdaftar dalam &arantina (nternasional, termasuk dalam undang ‐undang 6o." tahun 18" tentang #abah penyakit menular dan termaktub di dalam peraturan %enk %enkes es /(. /(. 6o. 6o. 7!5$ 7!5$ %enk %enkes es$$ Per$ Per$ ((($ ((($ 18 18 tent tentan ang g peny penyak akit it yang ang menimb menimbulk ulkan an #abah, #abah, yang yang diatur diatur dalam dalam surat surat edaran edaran 'irekt 'irektora oratt 9ender 9enderal al PPP4 PPP4 6o. "71($P "71($P'.5 '.53.5 3.5"$( "$(:$1 :$1 .. Penyak Penyakit it ini sampai sampai sekaran sekarang g masih masih menjad menjadii masalah masalah keseha kesehatan tan yang yang dapat dapat menimb menimbulk ulkan an kejadi kejadian an luar luar biasa biasa 0&4- ataupun ata upun #abah 0--+&4 ;ogy ;ogyakarta, akarta, 255<. B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
2
dapun rumusan masalah yang akan di bahas mengenai penyakit tular rodensi adalah = 1. +ikus > 2. Para Parasi sitt +i +ikus > 3. +ungau ngau +ikus kus > ". &utu +i +ikus > 7. Pin Pinjal jal +i +ikus > C. Tujuan juan 1. ?ntuk ?ntuk mengeta mengetahui hui tentan tentang g tikus tikus.. 2. ?ntuk ?ntuk meng mengetah etahui ui tenta tentang ng parasi parasitt tikus. tikus. 3. ?ntuk ?ntuk menge mengetah tahui ui tentan tentang g tungau tungau tiku tikus. s. ". ?ntuk ?ntuk meng mengetah etahui ui tenta tentang ng kutu kutu tikus tikus.. 7. ?ntuk ?ntuk meng mengetah etahui ui tenta tentang ng pinja pinjall tikus. tikus. D. Manfaat 1. 'apat 'apat memaham memahamii tentan tentang g tikus. tikus. 2. 'apat 'apat memah memahami ami tent tentang ang paras parasit it tikus tikus.. 3. 'apat 'apat memah memahami ami tent tentang ang tung tungau au tikus tikus.. ". 'apat 'apat memah memahami ami tentan tentang g kutu kutu tiku tikus. s. 7. 'apat 'apat memah memahami ami tent tentang ang pinj pinjal al tikus tikus..
3
II. PEMBAHASAN A. Tkus 1. 'efinisi +ikus +ikus merupakan binatang pengerat yang sudah menjadi musuh
masyarakat karena sebagai faktor penyakit dan identik dengan image kotor. Selain itu tikus sering merusak property rumah kita karena sifat pengeratnya dan menjadi musuh para petani karena sering merusak tanaman$sa#ah mereka. -erbagai tindakan sering kita lakukan untukmembasmi tikus ini seperti dengan jebakan, lem ataupundengan racun. +ikus adalah binatang yang termasuk dalam ordo rodentia, sub ordo %yormorpha, family muridae. family muridae ini merupakan family yang dominan dari ordo rodentia karena mempunyai daya reproduksi yang tinggi, pemakan segala macam makanan 0omniorous dan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang diciptakan manusia. +ikus adalah mamalia yang termasuk dalam suku %uridae. Spesies tikus yang paling dikenal adalah mencit 0%us spp. serta tikus got 0/attus noregicus yang ditemukan hampir di semua negara dan merupakan suatu organisme model yang penting dalam biologi. 2. &lasifikasi +ikus &ingdom :ilum Sub filum &elas Sub kelas )rdo Sub ordo :amili Sub famili Aenus Spesies
nimalia @hordata etebrata %ammalia +heria /odentia %yomorpha %uridae %urinae -andicota, /attus, %us /attus tanezumi, /attus noregicus, /attus eBulans, /attus
4
tiomanicus,
/attus argentienter,
/attus ninienter, -andicota, %us musculus 3. -iologi +ikus +ikus merupakan sat#a liar dan sangat sering berhubungan dengan manusia. +ikus merupakan binatang yang paling menikmati positif dari kemajuan ekonomi negara*negara sia. ubungan tikus dengan manusia seringkali bersifat parasitisme, 0Priyambodo S, 255! tikus dan mencit adalah he#an mengerat 0rodensia yang lebih dikenal sebagai hama tanaman pertanian, perusak barang digudang dan he#an penggangu yang menjijikan di perumahan. -elum banyak diketahui dan disadari bah#a kelompok he#an ini juga memba#a, menyebarkan dan menularkan berbagai penyakit kepada manusia, ternak dan he#an peliharaan. %enimbulkan rasa takut$jijik pada orang tertentu. ampir tidak ada informasi menguntungkan tentang tikus
bagi
manusia,
terkecuali
untuk
binatang
percobaan
bagi
pengembangan ilmu pengetahuan. +ikus sebagian besar aktiitas hidupnya berada di lingkungan manusia 0commensal , keberadaan binatang tersebut sering diabaikan, banyak orang tidak peduli terhadap adanya tikus dalam rumah, bahkan secara sadar ataupun tidak manusia sendiri menyediakan makanan, tempat berlindung, dan sarana transportasi bagi binatang tersebut. +ikus sering menimbulkan kerugian bagi manusia, baik kerugian secara materi, maupun kerugian jasmani misalnya menularkan penyakit Cpes, leptospirosis, demam semak 0scrub typhus, Haemorragic Fever with Renal Syndrom 0hanta irus, salmonellosisD. 0Aage, &.4., 1!.
5
%enurut Eeber 0182, menyatakan bah#a dengan berkembangnya teknologi kesehatan modern diketahui bah#a tikus berpotensi menularkan 31 jenis penyakit cacing, 28 jenis penyakit irus, 2! penyakit bakteri, 1" jenis penyakit protozoa, 8 jenis penyakit ricketsia, dan " jenis penyakit jamur. 'ampak yang diakibatkan penyakit tersebut dapat ringan sampai fatal bagi kesehatan manusia dan he#an, bahkan beberapa jenis penyakit sangat mematikan baik bagi manusia maupun he#an ternak. Pengenalan kehidupan tikus pada umumnya ditujukan
untuk
kebutuhan pengendalian populasi, gangguan dibidang pertanian, kesehatan, dan rumah tangga telah menarik perhatian petugas pertanian, kesehatan, para ilmu#an biologi, kesehatan masyarakat, kimia dan sebagainya. )leh karena itu, untuk mengetahui lebih mendalam kehidupan tikus demi keberhasilan pengendalian, maka mempelajari aspek biologinya, terutama morfologi, taksonomi dan ekologi merupakan hal yang harus dilakukan. +ikus dicirikan adanya dua gigi seri atas dan ba#ah, tidak memiliki akar gigi sehingga tumbuh terus sepanjang hidupnya. +ikus tidak bertaring sehingga ada celah antara gigi seri dan geraham atau rumpang, untuk menjaga panjang gigi serinya tidak menembus tengkorak tikus harus mengasah gigi serinya dengan mengerat benda benda keras sepanjang hidupnya. 0-oeadi, 1! +ikus memiliki ciri*ciri kepala, badan dan ekor terlihat jelas. +ubuhnya tertutup rambut, ekor bersisik dan kadangkadang berambut, mempunyai sepasang daun telinga, mata, bibir kecil dan lentur. 'i sekitar hidung$moncong terdapat misae. -adan berukuran kecil 0F 755 mm, sehingga sering disebut sebagai mamalia kecil. 0/istiyanto, dkk, 2557.
6
-erdasarkan ukuran badannya, dibedakan tikus besar, sedang 0rat dan kecil 0mouse. +ikus berukuran badan besa atau sedang, ukuran panjang badan dan ekor G185 mm, sedangkan tikus kecil berukuran G 185 mm 0Aambar 1.
+ubuh tikus genus Rattus secara umum mempunyai bentuk atau ciri berbeda antara tikus berukuran besar, sedang dan kecil 0mencit. +ikus berukuran besar pada umumnya mempunyai hidung tumpul, mata dan telinga kecil, serta badan nampak gemuk dan tebal kulitnya, ekor relatif lebih pendek daripada badan. +ikus berukuran sedang bentuk hidung meruncing, mata dan telinga besar, badan ramping dan ekor lebih panjang daripada badan. +ikus kecil, panjang ekor sama dengan panjang badan, mempunyai ciri*ciri mirip tikus berukuran sedang, tetapi badannya lebih kecil. Pada mencit dan tikus muda, perbedaan terlihat pada bagian kepala
7
dan kaki, tikus muda bagian tersebut terlihat relatif besar atau tidak proposional dengan panjang dan besar tikus. +ikus memiliki pupil besar dan membran pengejap di sudut mata. %embran ini dapat ditarik di seluruh mata untuk perlindungan. +elinga terdiri dari bagian eksternal yang disebut pinna, meatus auditor dan liang telinga. nggota badan 0tungkai dan lengan beragam ukurannya. &aki depan lebih kecil dari pada kaki belakang. &aki depan memiliki " jari, sedang kaki belakang 7 jari. Hkor tikus lebih panjang, sama atau lebih pendek daripada badannya dan anus terletak di ba#ah ekor. )rgan reproduksi terletak di sebelah anterior anus 0Aambar 2.
@iri penting lain untuk membedakan jenis tikus adalah bagian tengkorak. ?kuran tengkorak tikus besar 0"8*71 mm, tikus sedang 038*"" mm lebih panjang dari tengkorak mencit 025 I 22 mm 0Aambar 3.
8
Selain ukuran tengkorak, kedudukan incisif foramina terhadap molar pertama rahang atas dan berbagai posisi palatum belakang terhadap geraham terakhir atas, serta lempeng zigomatik digunakan juga sebagai kunci identifikasi jenis tikus 0Aambar ".
Seperti umumnya rodensia, tikus memiliki celah antara gigi seri dan geraham 0diastema dengan susunan gigi sebagai berikut, pada seti ap rahang dijumpai 2 buah gigi seri di atas dan ba#ah, gigi taring dan gigi premolar tidak ada, tetapi mempunyai gigi molar sebanyak 3 pasang di atas dan 2 atau 3 pasang di ba#ah. 9umlah gigi tikus 1! buah. -entuk gigi seri ada tiga macam yaitu sumbu gigi seri mengarah ke depan 0 proodont , sumbu gigi
9
seri mengarah ke belakang 0opisthodont dan sumbu gigi seri arahnya tegak lurus 0orthodont . +etapi pada umumnya opisthodont . ". 9enis*jenis +ikus a. +ikus /umah 0/attus tanezumi +ikus ini mempunyai panjang ujung kepala sampai ujung ekor 225* 3<5 mm, ekor 151*185 mm, kaki belakang 25*3 mm, ukuran telinga 13* 23 mm, sedangkan rumus mamae 2J3K15. Earna rambut badan atas coklat tua dan rambut badan ba#ah 0perut coklat tua kelabu. ;ang terrnasuk dalam jenis tikus rumah 0rattus rattus yaitu tikus atap 0roof rat, tikus kapal 0ship rat, dan black rat. 9ika dilihat dari jarak kedekatan hubungan antara aktifitas tikus dengan manusia, tikus rumah merupakan jenis domestik, yaitu aktifitas dilakukan di dalam rumah manusia atau disebut juga tikus komensal 0comensal rodent atau synanthropic. ?mur tikus rumah rata*rata satu tahun dan mencapai de#asa siap ka#in pada umur 2*3 bulan baik pada tikus jantan maupun betina. %asa bunting selama 21*23 hari dan seek or tikus betina dapat melahirkan !*12 0rata*rata 8 ekor anak tikus. Setelah 2"*"8 jam melahirkan, tikus betina siap ka#in lagi atau disebutpost partum oestrus. +ikus rurnah merupakan binatang arboreal dan pemanjat ulung. &emampuan memanjat tembok kasar dan turun dengan kepala diba#ab sangat lihai, dan hila jatuh dari ketinggian 7,7 meter tidak akan menirnbulkan luka yang berarti bagi tikus. %akanan yang dibutuhkan seekor tikus dalam sehari sebanyak 15*17L dari berat badannya. Perilaku makan tikus dengan memegang makanan dengan kedua kaki depan, dan kebiasaan mencicipi makanan untuk menunggu reaksi makanan tersebut
10
dalam perutnya. al ini perlu diperhatikan apabila kita memberantas tikus dengan racun. +ikus mempunyai kebiasaan mencari makan dua kali sehari yaitu pada 1*2 jam setelah matahari tenggelam dan pada l*2 jam sebelum fajar. b. +ikus Aot 0/attus noregicus +ikus got ini mempunyai panjang ujung kepala sampai ekor 355* "55 mm, panjang ekornya 1<5*235 mm, kaki belakang "2*"< mm, tel inga 18*22 mm dan mempunyai rumus mamae 3J3K12. Earna rambut bagian atas coklat kelabu, rambut bagian perut kelabu. +ikus ini banyak dijumpai diseluruh air$roil$got di daerah kota dan pasar. c. +ikus 4adang 0/attus eBulans +ikus ladang mempunyai panjang ujung kepala sampai ekor 13* 3!7 mm, panjang ekor 158*1"< mm, kaki belakang 2"*37 mm dan ukuran telinga 11*28 mm dan mempunyai rumus mamae 2J2K8. Earna rambut badan atas coklat kelabu rambut bagian perut putih kelabu. 9enis tikus ini banyak terdapat di semak*semak dan kebun$ladang sayur* sayuran dan pinggiran hutan dan kadang*kadang masuk ke rumah. d. +ikus Sa#ah 0/attus rgentieter +ikus sa#ah 0/attus rattus argentienter merupakan hama yang dapat menimbulkan kerugian bagi tanaman pertanian, yang dapat menyerang tanaman padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan ubi*ubian. Panjang tikus sa#ah dari ujung kepala sampai ujung ekor 2<5*3<5 mm, panjang ekor 135*12 mm, dan panjang kaki belakang 32*3 mm, telinga 18*21 mm sedangkan rumus mamae 3J3K12. Earna rambut badan atas coklat muda berbintik*bintik putih, rambut bagian perut putih atau coklat pucat. +ikus jenis ini banyak ditemukan di sa#ah dan padang alang*alang. /. rattus argentienter 0tikus sa#ah adalah merupakan
11
binatang pengerat. +anda karakteristik binatang pengerat ditentukan dari giginya. Aigi seri berkembang sepasang dan membengkok, permukaan gigi seperti pahat. Selain itu terdapat diastema 0bagian lebar tidak bergigi yang memisahkan gigi seri dengan geraham, serta tidak mempunyai taring. Aigi lainnya berada di bagian pipi terdiri dari 1 geraham a#al 0premolar dan 3 geraham atau hanya tiga geraham 0nonim, 18. e. +ikus Eirok 0-andicota indica Panjang dari tikus #irok ini dari ujung kepala sampai ekor "55*785 mm, panjang ekornya 1!5*317 mm, kaki belakang "<*73 mm, telinga 2* 32 mm seangkan rumus mamae 3J3K12. Earna rambut badan atas dan rambut bagian perut coklat hitam, rambutnya agak jarang dan rambut di pangkal ekor kaku seperti ijuk, jenis tikus ini banyak dijumpai di daerah bera#a, padang alang*alang dan kadang*kadang di kebun sekitar rumah. f. %encit 0%us musculus %encit adalah binatang asli sia, (ndia, dan Hropa -arat. %encit 0 Mus musculus adalah anggota %uridae 0tikus*tikusan yang berukuran kecil. %encit mudah dijumpai di rumah*rumah dan dikenal sebagai he#an pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang* barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut*sudut lemari. %encit percobaan 0laboratorium dikembangkan dari mencit, melalui proses seleksi. Sekarang mencit juga dikembangkan sebagai he#an peliharaan. +ikus ini mempunyai panjang ujung kepala sampai ekor kurang dari 1<7 mm, ekor 81*158 mm, kaki belakang 12*18 mm, sedangkan telinga 8*12 mm, sedangkan rumus mamae 3J2K15. Earna rambut badan atas dan ba#ah coklat kelabu. 7. Perilaku %akan
12
'alam proses mengenali dan mengambil pakan yang ditemukan, tikus dan mencit tidak langsung memakan seluruhnya tetapi mencicipi terlebih dahulu. Sifat tikus berhati hati atau mudah curiga terhadap benda yang baru ditemuinya termasuk pakan disebut neofobia. nak tikus dan mencit mulai mengenal berbagai rasa pakan dari rasa susu induknya dan atau bau atau rasa dari sisa pakan induknya. ktifitas tikus mencari makan memiliki 2 puncak yaitu 1*2 jam setelah matahari terbenam dan 1*2 jam sebelum matahari terbit 0Priyambodo S, 255!. @ara makan tikus lebih teratur daripada mencit, tikus dalam kondisi optimal akan makan dalam jumlah dan #aktu tertentu. Sedangkan mencit akan makan selama masih ada makanan tersedia. +ikus dan mencit mempunyai perilaku menyimpan makanannya ke tempat berlindung atau sarangnya.
%eskipun
beberapa
jenis
tikus
komensal
didalam
perkembangannya digolongkan sebagai he#an pemakan segala, tikus dan mencit lebih menyukai makanan berukuran kecil. al ini terkait dengan perilaku tikus saat makan yang senang memegang makanan dengan kedua tungkai depannya 0/istiyanto, 251". +ikus termasuk kelompok binatang pemakan tumbuhan, makanan utamanya adalah biji bijian, buah buahan, tunas kuncup, daun muda dan jamur. +ikus yang hidup di lingkungan manusia biasanya mengkonsumsi semua bahan makanan manusia, sehingga beberapa ahli zoologi dan pertanian mengelompokkan tikus sebagai binatang pemakan segala 0omniora. &ebutuhan makan tikus setiap harinya kurang lebih 15 persen dari bobot tubuhnya, sedangkan minum 17 I 35 ml$hari. 9umlah ini dapat
13
berkurang apabila konsumsi makanannya sudah banyak mengandung air. %encit kebutuhan makanan 0kering kurang dari 25L berat badannya sedang kebutuhan air kurang lebih 3 ml per hari. !. Perilaku Sosial Perilaku sosial tikus mencakup menjaga #ilayah dan tingkatan sosial. +ikus hidup berkelompok dan menempati suatu ka#asan dengan sumber pakan dan perlindungan yang cukup. 'alam setiap kelompok terdapat satu jantan kuat di antara jantan de#asa lainnya. Seekor jantan dominan biasanya dicirikan dengan ukuran tubuh paling besar. +ikus betina yang sedang bunting atau menyusui mempunyai perilaku sama dengan tikus jantan dalam mempertahankan #ilayah kekuasaannya. Pada kondisi pakan melimpah beberapa jenis tikus dapat hidup bersama dalam satu #ilayah. +ikus riol dan tikus rumah hanya terpisah pada struktur bangunan sebagai pemisah. Sedangkan dalam kondisi pakan berkurang dan populasi meningkat kompetisi sosial memaksa tikus tikus jantan lain yang berkedududkan lebih rendah keluar dari polulasi tersebut. Sistem sosial betina M a. -etina de#asa membesarkan sendiri anaknya dengan menempati sarang sendiri. b. -etina dapat berhubungan terus dengan induknya dan membesarkan anak bersama*sama. c. 'alam satu sarang, betina dapat mempunyai satu atau lebih jantan 0tergantung pada kepadatan. d. Satu sarang terdiri atas beberapa betina dan sedikit jantan, serta keturunannya disebut Breeding demes. e. -etina dapat mengalami estrus secara serempak. Sistem sosial jantan M +ikus jantan menjaga #ilayah kekuasaan 0teritorial tergantung pada kepadatan populasinya 0per 7 meter persegi.
14
a. Pada kepadatan populasi rendah, 1 9antan mempertahankan #ilayah di sekitar sarang dengan satu atau lebih betina dan ka#in dengan betina tersebut 2 'i dalam suatu sistem sarang hubungan antar jantan 3 ditentukan oleh separasi home range b. Pada kepadatan populasi tinggi 1 9antan menentukan #ilayah kekuasaan secara agresif dengan menyerang jantan lainnya <. &emampuan :isik 'alam menunjang aktiitas hidupnya tikus juga memiliki kemampuan fisik bersifat istime#a, seperti = a. kses lubang= +ikus riol dan tikus rumah mampu masuk mele#ati lubang dengan diameter 5,7 * 5,<7 inchi, tikus mencit 5,27 inchi. b. %elompat danya struktur kaki belakang yang lebih besar, panjang dan berotot menyebabkan tikus mempunyai kemampuan baik untuk = 1 melompat tegak lurus dari posisi diam= 0a R. norvegicus= 2 kaki 0b R. taneumi= lebih dari 2 kaki 0c M. musculus= 1 kaki 2 %elompat tegak lurus dari posisi berlari 0a R. norvegicus= 3 kaki 0b R. taneumi= lebih dari " kaki 0c M. musculus= 2 kaki c. %emanjat +ikus rumah 0 Rattus rattus dan Mus sp bersifat ar!oreal yaitu lebih menyukai tempat tempat diatas tanah, merupakan pemanjat handal sedangkan tikus riol tidak bisa memanjat, tetapi apabila ada akses 0tangga tikus riol dapat naik sampai lantai tertinggi dari sebuah bangunan. d. -erenang dan menyelam= +ikus riol dan tikus rumah pandai berenang bahkan tikus riol 0 R. norvegicus mampu menyelam selama 35 detik. 0nonim, 2557 8. Panca (ndera
15
+ikus mempunyai indera sangat menunjang setiap aktiitasnya, indera penglihatan kurang berkembang baik dibanding " indera lainnya. a. (ndera penglihatan (ndera ini berupa saraf penerima rangsang cahaya terletak di mata, sebagai binatang malam tikus mempunyai mata sangat peka terhadap cahaya dengan intensitas tinggi. %ata tikus sangat baik untuk melihat dalam keadaan gelap atau remang remang pada jarak 15 m, bahkan mencit dapat mengenali benda pada jarak 17 m dan melihat sedalam 1 m. seperti kelompok pengerat lain, tikus merupakan binatang buta #arna. Semua benda dilihat sebagai #arna kelabu. Pada intensitas cahaya lemah tikus
kurang dapat
menerima
rangsang sehingga lebih
mudah
dikendalikan. b. (ndera penciuman Penciuman tikus sangat baik, bermanfaat untuk mencium urine dan sekresi genital dari tikus lain. +ikus dan mencit mengeluarkan feromon untuk menandai #ilayah jelajah, benda benda baru, menemukan pakan, perka#inan, menunjukkan arah pergerakkan dan sarana komunikasi dengan tikus kelompok lainnya. c. (ndera perasa (ndera perasa tikus terdapat pada lidah dan berkembang dengan sangat baik. +ikus got mampu membedakan umpan dengan kandungan estrogen 2 ppm. +ikus juga mampu mendeteksi minuman dengan kandungan senya#a phenylthiocarbamide 3 ppm. d. (ndera peraba /angsang rabaan, sebenarnya berupa tekanan yang diterima saraf. Pada tikus saraf ini terdapat di pangkal rambut yang tersebar di seluruh bagian tubuhnya. /ambut halus dan panjang yang tumbuh diantara
16
rambut normal pada bagian #ajah, kepala, tungkai, bagian tepi dan ba#ah tubuhnya disebut vi!rissae. -entuk rabaan tersebut dapat berupa sentuhan dengan lantai, dinding maupun benda benda didekatnya, hal ini dapat membantu tikus untuk menentukan arah dan memberi tanda apabila ada rintangan. +ikus biasanya bergerak antar objek melalui lintasan khusus dan selalu diulang ulang. Perilaku ini disebut tigmotaksis. e. (ndera pendengar +ikus memiliki tanggap akustik bimodal cochlear, artinya memiliki dua puncak akustik yang dapat terdengar oleh tikus. Puncak tersebut ada pada selang audible, puncak pertama frekuensi "5 kz untuk tikus dan 25 kz untuk mencit, puncak kedua pada suara ultrasonik yang dihasilkan oleh tikus 155 kz dan mencit 5 kz. Suara ultrasonik digunakan untuk melakukan komunikasi sosial, terutama pada tikus jantan untuk menunjukkan daerah kekuasaannya. nak tikus berumur 7 I 17 hari mengeluarkan suara dengan frekuensi "5 I !7 kz ketika kehilangan induknya. nak tikus baru lahir mengeluarkan suara ultrasonik sebagai reaksi lingkungan baru yang lebih dingin. . Siklus idup +ikus +ikus merupakan binatang peridi, berkembangbiak sangat cepat 0Aambar 15, perkembangbiakan sangat ditunjang oleh sifat*sifat sebagai berikut = a. %asa bunting singkat Sejak ka#in sampai melahirkan hanya 21 I 23 hari b. &emampuan birahi induk segera setelah melahirkan 0 post partum oestrus, satu dua hari setelah melahirkan induk siap dika#ini. c. &emampuan melahirkan sepanjang tahun 0 poliestrus, (nduk melahirkan anak tanpa mengenal musim$ masa istirahat bereproduksi.
17
d. -esarnya jumlah keturunan 9umlah anak 3I12 ekor rata*rata per kelahiran ! ekor. +ikus sa#ah 0 R.
argentiventer
mampu
melahirkan
1!
ekor,
uterus
mampu
mengandung janin 18 ekor. e. @epat menjadi de#asa nak tikus 0cindil ber#arna merah jambu, tidak berambut, mata dan telinga tertutup oleh selaput. -erat cindil ",7 I !,7 gram, cindil mencit 01,7 gram. ?mur 3 I ! hari telinga membuka sedang mata setelah 1" I 1! hari. gigi seri ba#ah tumbuh cindil berumur 15 hari, sedangkan gigi seri atas pada umur 11 hari. Setelah berumur 2 I 3 bulan anak tikus sudah siap ka#in. f. Siap ka#in sepanjang tahun +ikus jantan di daerah tropis siap ka#in setiap saat, pada daerah beriklim sedang musim dingin populasi menurun tetapi akan segera pulih ke tingkat populasi semula.
15. &eberadaan +ikus 'ikenal menempati hampir di semua habitat 0binatang kosmopolitan, jangkauan distribusi berdasar ketinggian tempat 0altitudinal sangat luas, dari pantai hingga gunung 05*2555 mdpl. Sarang tikus ditemukan dipohon
18
0N 27 m, dalam tanah kedalaman 2 m. utan dengan egetasi rapat, padang ilalang, hingga tanah berbatu tidak beregetasi dapat dijadikan hunian tikus. 4ingkungan berair, seperti ra#a*ra#a, got, saluran air tidak asing bagi tikus. 'i lingkungan pemukiman kumuh hingga perumahan me#ah dapat ditemukan tikus berkeliaran atau bersarang. )leh karena itu ada bermacam* macam nama lokal tikus dan digunakan sebagai pembeda jenis atau sub spesies, misalnya tikus rumah untuk R. taneumi, tikus ladang untuk R. e"ulans, tikus sa#ah untuk R. argentiventer. Pengetahuan nama lokal atau bahasa inggris sangat membantu dalam identifikasi. Persebaran tikus dalam buku
ini
dibedakan
menjadi
tiga
kelompok
berdasar
jauh$dekat
hubungannya dengan kehidupan manusia dan kesehatanM a. 9enis domestik 0domestic species +ikus domestik melakukan aktiitas hidup 0mencari makan, berlindung, bersarang, dan berkembang biak sangat bergantung dengan aktiitas manusia. 9enis ini dikenal pula sebagai synanthropic atau hidupnya di lingkungan pemukiman manusia. -anyak dijumpai di berbagai bagian lingkungan rumah, gudang, kantor dan fasilitas umum lainnya sepert pasar, terminal, stasiun dan -andar udara. +ikus menyukai tempat gelap dan kotor, seperti di atap, sela*sela dinding, sisa*sisa bahan bangunan, serta tempat sumber pakan seperti= dapur, almari, tempat menyimpan hasil panen atau pakan ternak. @ontoh tikus rumah R. taneumi, tikus got R. norvegicus, dan mencit rumah Mus musculus 0Aambar 11.
19
!. 9enis peridomestik #peridomestic species$ ktiitas hidup tikus sebagian besar dilakukan di luar rumah. 'ijumpai di lahan pertanian, perkebunan, sa#ah dan pekarangan rumah, misalnya tikus ladang R. e"ulans, tikus sa#ah R. argentiventer , tikus #irok Bandicota indica, dan mencit sa#ah M. caroli. +ikus domestik dan peridomestik juga disebut tikus komensal 0comensal rodent karena sering kontak dan berhubungan dengan manusia. c. 9enis silatik #sylvatic species$ +ikus jenis ini aktiitas hidupnya dilakukan jauh dari lingkungan manusia, memakan tumbuhan liar, bersarang di hutan dan jarang berhubungan dengan manusia. +ikus dada putih %iviventer &ulvescens, tikus belukar R. iomanicus. +ikus peridomestik dan silatik sering disatukan sebagai jenis lapangan 0 &ield species. %elakukan aktiitas tidak terbatas di dalam lingkungan dikelola manusia, #alaupun kadangkadang tinggal sementara di dalam rumah. 'engan tingginya mobilitas, maka tidak jarang tikus domestik ditemukan di lingkungan peridomestik dan silatik. -egitu pula sebaliknya, bahkan jenis tikus silatik dapat ditemukan di dalam rumah. 11. +ikus dan &esehatan +ikus sebagai sumber penyakit disebabkan interaksi tikus, artropoda, organisme
patogen
dan
lingkungan
20
fisikokimia
dikenal
sebagai
patobiosenosi. Sedangkan interaksi manusia, tikus dan penyakit biasa terjadi secara insidental atau kebetulan. Semua penyakit pada tikus berpotensi ditularkan ke manusia disebut penyakit bersumber tikus atau penyakit tular rodensia 0rodent !orne disease Penyakit tular rodensia ditularkan melalui kontak langsung 0digigit tikus dan tidak langsung 0berinteraksi dengan ektoparasit dan endoparasit. 'ampak penyakit bersumber tikus dapat ringan hingga fatal, bahkan beberapa jenis penyakit sangat mematikan. Perkembangan teknologi kedokteran telah mengidentifikasi 112 penyakit bersumber tikus dan terbagi berdasar jenis patogennya tabel 1. 6o
Patogen dan Penyakitnya
. 1.
@acing 031 penyakit 'at tapeworm in&ection( 'ysticercosis( )og tapeworm in&ection( )war& tapeworm( Hydatidosis( *nermicapsi&er in&ection( Polycystic hydated disease( Railietiniasis( Sparganosis( +ngiostrongyliasis( +scariasis( +spicularis( 'apillariasis( 'utaneous larva migrans( ntaro!iasis( -nathosomiasis( Pinworm in&ection( Strongyloidiosis( o"ocoriasis( trichinosis(
2.
'acingan Parascaris euorum( 'hinese liver &lu0e( irus 028 penyakit Bani( 'olorado tic0 &ever( 'rimean1'ongo haemorrhagic &ever( )uc0 hepatitis virus( astern uine encephalitis( ncephalomyocarditis( Penya0it mulut dan 0u0u, Penya0it tangan, 0a0i dan mulut( 2apanese B encephalitis( 3yasanar
21
&orest disease( 4assa virus( 4ouping ***( 4ym&otic chariomeningitis( ponawasan encephalitis( Po"( Pseudora!ies( Ra!ies( Ri&t valley &ever( St 4ouis encephalitis( 5eneuelan euine encephalitis(5elogenic vicerotropic &orm o& newcastle disease( 6estern euine encephalitis( 6itwaterstrand,
3.
Haemorrhagic fever with renal syndrom -akteri 02! penyakit
+riona in&ection( +trophic rhinitis, Brucellosis( 'ampylo!acteriosis( 'oli!acillosis( rysipeloid( in&ectious corya, Leptospirosis( 4isteriosis( Melioidiosis( Paracolo!actrum in&ection( Pasteurellosis( Pes( )emam gigitan ti0us( Relapsing &ever( Salmonellosis( Shigellosis( Streptococcosis, u!erculosis( tularemia( tyers disease( tyera
".
disease( Yersiniosis( Protozoa 01" penyakit +me!iasis( !alantidiasis( coccidiosis( -iardiasis( o"oplasmosis( 'hagas disease( Ba!esiosis( 5isceral leishmaniasis( +merican leishmaniasis(7ld world leishmaniasis(
7.
%osematosis( Sacosporidiosis /ickketsia 08 penyakit Bartonellosis( Boutonneeuse &ever( Murine typhus( %orth asian tic0 typhus( 8 &ever( Ric0ettsialpo"( Roc0y mountain spotted
!.
&ever( Scrub typhus 9amur 0" penyakit
<.
'andidiasis( Pneumocytosis( Ringworm( Sporotrichosis kanthosepalan 01 penyakit
22
Penya0it cacingan 0epala duri Penulisan dicetak tebal merupakan penyakit yang sudah dilaporkan di (ndonesia. 12. spek &esehatan %asyarakat a. Penularan dan Penyebaran +ikus +ikus dan mencit yang termasuk he#an mengerat 0rodensia. 9enis ini lebih dikenal sebagai hama tanaman pertanian, perusak barang di gudang dan he#an pengganggu$menjijikkan di perumahan. -elum banyak diketahui dan disadari bah#a kelompok he#an ini juga memba#a, menyebarkan dan menularkan berbagai penyakit kepada manusia, ternak dan he#an peliharaan. /odensia komensal yaitu rodensia yang hidup di dekat tempat hidup atau kegiatan manusia ini perlu lebih diperhatikan dalam penularan penyakit. +ikus dan mencit, penyakit bersumber rodensia yang disebabkan oleh berbagai agen penyakit seperti irus, rickettsia, bakteri, protozoa dan cacing dapat ditularkan kepada manusia secara langsung. sedangkan secara tidak langsung dapat melalui feses, urin dan ludah, melalui gigitan ektor ektoparasit tikus dan mencit 0kutu, pinjal, caplak, tungau. 'isamping itu kecoa juga merupakan ektor penularan penyakit yang cukup penting yang sering hidup di sekitar kita. 'ata dari (nternational 4eptospirosis Society 0(4S menyebutkan bah#a (ndonesia dinyatakan sebagai negara insiden leptospirosis tingkat tiga di dunia untuk mortalitas dengan kisaran kasus kematian antara 2,7L*1!,"7L atau rata*rata <,1L. 9a#a +engah merupakan salah satu proinsi yang melaporkan kasus suspek leptospirosis di (ndonesia. Sejak tahun 2515 jumlah kasus leptospirosis di 9a#a +engah mengalami
23
peningkatan tercatat pada tahun 2515 ditemukan 133 kasus dan @:/ 15,L 01" orang. &emudian pada tahun 2511 jumlah kasus meningkat menjadi 18" kasus dengan @:/ 1<,<" L 033 orang. Sampai dengan tri#ulan ((( tahun 2512 ini, di 9a#a +engah sudah ditemukan 118 kasus dengan angka @:/ 1!,7L 025 orang. 'alam kurun #aktu ter sebut &ota Semarang selalu menduduki peringkat tertinggi untuk kasus dan angka kematian akibat leptospirosis. Pada tahun 2512, kasus leptospirosis di &ota Semarang sebesar 81 kasus dengan angka kematian 0@:/ 1<, 28 L 01"orang. &ecamatan Aunungpati adalah satu dari 1! kecamatan di &ota Semarang yang menjadi daerah fokus leptospirosis karena sepanjang tahun 2512 ditemukan " kasus dengan 1 orang meninggal dengan (/ 7,3! dan @:/ 27 L. +ikus merupakan reseroar penting bagi bakteri leptospira, karena O75L tikus dapat mengeluarkan bakteri leptospira secara masif 0terus menerus melalui urin 0kencing selama hidupnya, tanpa menunujukkan gejala sakit. Seroar leptospira yang ditularkan oleh tikus merupakan seroar yang paling berbahaya, dari semua reseroar yang ada. 4ebih dari 75 jenis tikus yang diidentifikasi ternyata mengandung berbagai seroar leptospira. Sebanyak 2" seroar diisolasi dari tikus rumah /. tanezumi, 22 seroar dari tikus got /. noregicus dan 35 seroar dari mencit rumah %us musculus. +ikus merupakan he#an pengerat yang berbahaya bagi kesehatan sehingga perlu dilakukan pengendalian pada tikus sebagai sumber penularan penyakit 0ssimina, 2558M &ate, 255<. b. Penyakit yang 'isebabkan )leh +ikus
24
+ikus berperan sebagai tuan rumah perantara untuk beberpa jenis penyakit yang dikenal /odent -orne 'isease. Penyakit*penyakit yang tergolong /odent -orne 'isease adalah = 1 4eptospirosis 4eptospirosis merupakan infeksi akut disebabkan oleh bakteri leptospira berbentuk spiral yang menyerang mamalia dan dapat hidup di air ta#ar selama lebih kurang 1 bulan. +etapi dalam air laut, selokan dan air kemih yang tidak diencerkan akan cepat mati. -akteri ini dapat menyerang siapapun yang memiliki kontak dengan berbagai benda maupun he#an lain yang mengalami infeksi leptospirosis. -akteri ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir 0mukosa mata, hidung, kulit yang lecet atau atau makanan yang terkontaminasi oleh urine he#an terinfeksi leptospira. %asa inkubasi selama " * 1 hari. Pencegahan dapat dilakukan dengan membiasakan diri untuk ber*Perilaku idup -ersih dan Sehat 0P-S, melalui = a %enyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus. b %encucui tangan dengan sabun sebelum makan.%encucui tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sa#ah$kebun$sampah$tanah$selokan
dan
tempat*tempat
yang
tercemar lainnya. c %enghindari adanya tikus di dalam rumah$gedung. d %enghindari pencemaran oleh tikus.%elakukan desinfeksi terhadap tempat*tempat tertentu yang tercemar oleh tikus %eningkatkan penangkapan tikus. e Sanitasi sekitar rumah dan lingkungan, higiene perorangannya dilakukan dengan menjaga tangan selalu bersih. Selain terkena air
25
kotor, tangan dapat tercemar kuman dari binatang piaraan yang sudah terjangkit penyakit dari tikus atau he#an liar. f indari kontak dengan kencing binatang piaraan. g -iasakan memakai alat pelindung diri, seperti sarung tangan karet se#aktu berkontak dengan air kotor, pakaian pelindung kulit, beralas kaki, memakai sepatu bot, terutama jika kulit ada luka, borok, atau eksim. h Selalu membasuh tangan sehabis menangani binatang, ternak, atau membersihkan gudang, dapur, dan tempat*tempat kotor. i &ebersihan lingkungan, khususnya rumah, harus dilakukan secara terus menerus. 9angan memberi kesempatan tikus berkembang biak di dalam rumah. 2 Plague$Penyakit pes$Sampar$4a Peste Pes atau sampar atau plague atau la peste merupakan penyakit zoonosis yang timbul pada he#an pengerat dan dapat ditularkan pada manusia. Penyakit tikus ini menular dan dapat me#abah. Penyebaran penyakit plague$pes Plague, disebut juga penyakit pes, adalah infeksi yang disebabkan bakteri ;ersinia pestis 0;. pestis dan ditularkan oleh kutu tikus 0flea, enopsylla cheopis. Pess terbagi menjadi 2 yaitu = a Pes -ubo Pes -ubo merupakan penyakit yang mempunyai gejala demam tinggi, tubuh dingin, menggigil, nyeri otot, sakit kepala hebat, dan ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal paha, ketiak dan leher 0bubo. Pada pemeriksaan cairan bubo di laboratorium ditemukan kuman pes 0;ersinis pestis. b Pes Pneumonik Pes pneumonik adalah penyakit yang mempunyai gejala batuk secara tiba*tiba dan keluar dahak, sakit dada, sesak nafas,
26
demam, muntah darah. Pada pemeriksaan sputum atau usap tenggorok ditemukan kuman pes 0;ersinis pestis, dan apabila diperlukan dilakukan pemeriksaan darah untuk menemukan zat antinya. Penyakit ini menular le#at gigitan kutu tikus, gigitan$cakaran binatang yang terinfeksi plague, dan kontak dengan tubuh binatang yang terinfeksi. &utu yang terinfeksi dapat memba#a bakteri ini sampai berbulan2 lamanya. Selain itu pada kasus pneumonic plague, penularan terjadi dari dari percikan air liur penderita yang terba#a oleh udara. Pencegahan = )rang atau binatang di sekitar penderita plague harus diobati dengan antibiotic selambat*lambatnya < hari setelah kontak dengan penderita. %emakai sarung tangan, baju panjang, masker, dan goggle 0kacamata pada #aktu kontak dengan penderita plague. +idak mengijinkan kucing makan tikus, kelinci atau binatang hidup berdarah panas lainnya. +idak mengijinkan kucing bermain di luar rumah, terutama di daerah yang banyak terdapat sarang tikus. %engontrol populasi tikus dan kutu di lingkungan anda. aksinasi plague apabila akan bepergian ke daerah epidemi plague. 3 /at*-it :eer atau demam gigitan tikus /at*gigitan demam 0/-: adalah penyakit sistemik yang disebabkan oleh bakteri %oniliformis Streptobacillus yang dapat diperoleh melalui gigitan atau goresan dari binatang pengerat atau menelan makanan atau air yang terkontaminasi dengan kotoran
27
tikus dan biasanya dialami anak*anak di ba#ah 12 tahun dan penyakit ini memiliki masa inkubasi selama 1 hingga 22 hari. Aejala*gejala yang disebabkan oleh penyakit ini adalah demam, mual, muntah, sakit kepala, nyeri punggung dan sendi. " Sindrom hantairus paru 0PS antairus sindrom paru 0PS adalah penyakit mematikan yang ditularkan oleh tikus yang terinfeksi melalui urine, kotoran, atau air liur. %anusia bisa terkena penyakit ini ketika mereka menghirup irus aerosol. PS pertama kali diakui pada tahun 13 dan sejak itu telah diidentifikasi di seluruh merika Serikat. %eskipun jarang, PS berpotensi mematikan. /odent control di dalam dan sekitar rumah tetap menjadi strategi utama untuk mencegah infeksi hantairus. maka gejala yang dapat diamati adalah diare, muntah, mual, dan kram perut. 7 Salmonellisis Salmonellisis merupakan penyaklit yang disebabkan bakteri salmonella yang dapat menginfeksi he#an dan juga manusia. +ikus yang terinfeksi bakteri ini akan dapat menyebabkan kematian pada manusia
dan
salmonellisis
dapat
tersebar
dengan
melalui
kontaminasi feses. Aejalanya antara lain adalah gastroenteritis, diare, mual, muntah dan juga demam yang diikuti oleh dehidrasi. ! %urine typhus %urine typhus adalah penyakit yang disebabkan oleh /ickettsian typhi atau /. mooseri yang dapat ditularkan melalui gigitan pinjal tikus. Aejalanya antara lain adalah kedinginan, sakit
28
kepala, demam, prostration dan nyeri di seluruh tubuh. da juga bintil*bintil merah yang timbul di hari kelima hingga keenam. < /abies /abies merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf pusat dan memiliki gejala khas yaitu penderita jadi takut terhadap air dan karena inilah rabies juga sering disebut hidrofobia. +ikus menyebarkan penyakit ini melalui gigitan. Aejala a#al dari rabies tidaklah jelas, umumnya pasien merasa gelisah dan tidak nyaman. Aejala lanjut yang dapat diidentifikasi antara lain adalah rasa gatal di area sekitar luka, panas dan juga nyeri yang lalu bisa saja diikuti dengan sakit kepala, kesulitan menelan, demam dan juga kejang. 13. Pengendalian ektor +ikus %enurut E) 02557, ektor adalah serangga atau he#an lain yang biasanya memba#a kuman penyakit yang merupakan suatu risiko bagi kesehatan masyarakat. %enurut (skandar 018, ektor adalah anthropoda yang dapat memindahkan$menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan. Sedangkan menurut Soemirat 02557, keberadaan ektor penyakit dapat mempermudah penyebaran agent penyakit. al ini menentukan bah#a masuknya agent baru ke dalam suatu lingkungan akan merugikan kesehatan masyarakat setempat. a. Pengendalian &imia Pengendalian secara kimia#i dilakukan semata*mata
atas
pertimbangan bah#a pengendalian secara mekanis tidak memberikan hasil yang optimal atau tidak memberikan hasil yang sesuai dengan harapan pelanggan dan atau untuk aplikasi di luar bangunan. Pengendalian secara kimia#i tidak digunakan pada lokasi yang terdapat
29
aktifitas pengolahan$produksi makanan $ farmasi$ area sensitif lainnya. Penempatan racun pada industri makanan hanya dilakukan di luar ruangan yang tidak berhubungan dengan produksi dan dilakukan untuk jangka #aktu terbatas dan diba#ah penga#asan yang ketat. Pengendalian dengan cara kimia#i dilakukan dengan menggunakan umpan yang mengandung rodentisida 0racun tikus. lat*alat untuk aplikasi rodentisida = 1 +amper /esistant %erupakan tempat racun padat yang yang dapat melindungi dari pengaruh lingkungan. a &otak umpan ber*kunci 0+amper /esistant dipergunakan untuk pengumpanan di dalam ruangan umum dan ruangan terbuka. b +empatkan sticker petunjuk dan kartu cek list di atas setiap &otak umpan berkunci. c Penempatan +amper /esistant diletakkan jauh dari jangkauan anak* anak. d Setiap tempat racun umpan harus diberi nomor seri$pengenal$6o. penempatan untuk memudahkan monitoring dan pencatatan. 2 /acun %inum /acun minuman merupakan pilihan terbaik dalam pengendalian tikus, jika ketersediaan makanan di lokasi pemasangan banyak. plikasi racun minuman dapat dilakukan bersamaan dengan umpan racikan dengan hasil yang lebih baik. E/6(6A. ati*hati dalam aplikasi racun minuman, karena sifat racun minuman yang mudah menguap sehingga dapat menyebabkan kontaminasi. 3 Penanganan -angkai +ikus Pasca Pengendalian +ikus &umpulkan tikus yang terperangkap $ mati, musnahkan dengan cara membakar dan dikubur
30
dengan kedalaman sekurang*kurangnya 75 cm, begitu pula dengan setiap bahan sisa atau sisa pembungkus umpan racun. " Peralatan &eselamatan 'an Pakaian &erja 'alam melaksanakan aktiitas pengendalian tikus, kelengkapan keselamatan kerja yang harus dipenuhi meliputi = a Sarung tangan karet apabila berhubungan dengan rodentisida, bangkai tikus. b %asker penutup hidung dan mulut apabila berhubungan dengan bangkai tikus. c elmet apabila bekerja di area kolong bangunan atau daerah berbahaya atau bila ditentukan oleh pemilik$penanggungja#ab lokasi. d Sepatu safety dan safety glass dan tanda pengenal lainnya bila ditentukan oleh pemilik$penanggungja#ab lokasi. e Pakaian kerja yang dipergunakan khusus melakukan pekerjaan. f Pakai +anda Pengenal Perusahaan yang masih berlaku b. Pengendalian 4ingkungan -ila ditemukan tempat yang sanitasinya kurang baik dan bisa menjadi faktor penarik tikus atau bahkan sumber makanan tikus atau menjadi tempat sarang tikus, maka akan merekomendasikan diadakan perbaikan oleh klien. +ikus akan berkembang biak dan hidup dengan baik pada situasi dimana mereka dengan mudah mendapatkan makanan, air, tempat berlindung dan tempat tinggal yang tidak terganggu. -eberapa hal yang dapt dilakukan untuk meminimalisasi gangguan tikus = 1 %inimalisasi tempat bersarang$harborages antara lain = eliminasi rumput$semak belukar
31
2 %eletakkan sampah dalam garbage$tempat sampah yang memiliki konstruksi yang rapat, kuat, kedap air, mudah dibersihkan, bertutup rapi dan terpelihara dengan baik. 3 %eniadakan sumber air yang dapat mengundang tikus, karena tikus membutuhkan minum setiap hari " %enyimpan semua makanan atau bahan makanan dengan rapi ditempat yang kedap tikus. 7 Sampah harus selalu diangkut secara rutin minimal sekali sehari. ! %eningkatkan sanitasi tempat penyimpanan barang$alat sehingga tidak dapat dipergunakan tikus untuk berlindung atau bersarang. c. Pengendalian -iologis %emelihara binatang pemangsa tikus 0predator, seperti kucing. d. Pengendalian :isik dan %ekanik 1 Proofing (nfestation %emastikan bah#a seluruh konstruksi rumah tidak adanya celah yang memungkinkan tikus masuk, baik dari ba#ah pintu, lubang pembuangan air, atau dari ba#ah saluran air, mengeliminasi sarang atau tempat persembunyian tikus serta memangkas ranting pohon yang menjulur kebagunan, tidak membuat taman terlalu dekat dengan struktur bangunan, contohnya dengan memasang plat besi pada pohon. Pengendalian lainnya juga dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap, antara lain perangkap lem, perangkap jepit, perangkap massal dan perangkap elektrik. Perangkap merupakan cara yang paling disukai untuk membunuh atau menangkap tikus pada keadaan dimana tikus yang mati disembarang tempat sulit dijangkau dan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap serta sulit. 2 +reatment +ikus 0/odent @ontrol Pengendalian tikus menggunakan /at -aiting. Penggunaan trap untuk jangka panjang menimbulkan tikus jera umpan dan neophobia
32
terhadap trap. Penggunaan trap hanya untuk tempat*tempat yang sangat khusus dengan populasi tikus yang rendah. Penempatan /odent -ait dilaksanakan pada area tertentu yang akan menarik tikus dari dalam sarang ke luar, atau ketempat yang tidak sensitie, seperti area parkir$garden, setelah itu baru difokuskan untuk tikus yang aktifitasnya dengan radius pendek yakni tikus nyingnying 0mice$%us musculus, umpan ditempatkan di dalam. &eraguan akan adanya resiko bau bangkai dapat diatasi dengan konfigurasi penempatan umpan untuk setiap kategori jenis tikus, jadi dengan penempatan umpan pada suatu lokasi dapat dideteksi sampai sejauh mana lokasi tempat tikus tersebut mati, ditambah tenaga sericeman cukup berpengalaman mengatasi masalah tikus di puluhan /umah 0housing, %all, industri 0pergudangan, /umah Sakit, otel $ partemen. B. Parast Tkus 1. ubungan tikus dengan kehidupan manusia +ikus dapat menimbulkan permasalahan dalam kehidupan manusia sehari*hari baik secara langsung maupun tidak langsung. dapun gangguan dan kerugian yang diakibatkan oleh tikus antara lain = a. %enimbulkan masalah kesehatan +ikus berperan sebagai tuan rumah perantara untuk beberapa jenis penyakit yang dikenal sebagai rodent -orne disease antara lain penyakit pes, leptospirosis murine typhus, scru! typhus,rat!ite &ever.Sebagai contoh Salmononellosis. Salmonellosis merupa0an penyakit infeksi pada manusia atau binatang yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhimurium dan dikenal dengan infeksi keracunan makanan. Salmonellosis pada manusia
33
adalah khas dengan gastroenteritis yang akut, sakit perut, diare, pusing, muntah*muntah dan demam serta dehidrasi terutama pada bayi. +ikus dapat menyebabkan infeksi pada manusia melalui kotoran atau urin yang mengkontaminasi makanan. b. %enimbulkan kerusakan pada perabot rumah tangga +ikus merupakan binatanag pengerat biasa mengasah giginya dengan menggigit benda*benda yang keras seperti almari, jendela, pintu dan lain sebagainya. Selain itu juga sering merusak barang*barang lainnya seperti buku, pakaian dan perabot lainnya. 2. 9enis cacing parasit pada tikus a. 6ematoda @iri umum= 1 mempunyai saluran pencernaan dan rongga badan, rongga badan tersebut dilapisi oleh selaput seluler sehingga disebut SPH?')SH4 atau PSH')SH4)%. 2 Potongan melintangnya berbentuk bulat, tidak bersegmen dan ditutupi oleh kutikula yang disekresi oleh lapisan hipodermis 0lapisan sel yang ada diba#ahnya. Struktur anatomi = 1 Sistem integumen, permukaan luar tubuh cacing diselubungi oleh kutikula yang merupakan ikatan paling sedikit tersusun oleh 7 macam protein dan dapat dibedakan menjadi 3 lapis mulai dari permukaan secara berturutan adalah sebagai berikut = korteks, matriks dan basal. 'iba#ah integumen adalah hipodermis dan lapisan otot. 2 Sistem digesti, dimulai dari mulut pada ujung anterior tubuh yang dikelilingi oleh bibir, stoma atau rongga bukal$mulut 0tidak selalu ada, esofagus, katup esofagointestina, intestinum atau mesonteron,
34
sekum 0ada$tidak, rektum 0cacing betina dan kloaka 0cacing jantan dan anus. 3 Sistem saraf, sejumlah ganglia dan syaraf membentuk cincin yang mengelilingi ismus esofagus, dari cincin syaraf tersebut keluar ! batang syaraf menuju ke anterior dan " ke posterior. " Sistem reproduksi, jenis kelamin kebanyakan nematoda adalah terpisah 0uniseksual. Pada cacing jantan terdiri dari satu atau kadang* kadang dua testis tubuler. Siklus hidup cacing nematoda secara umum dapat dibagi menjadi dua= Secara langsung contohnya +ncylostoma sp., +scaris sp., richuris sp. 'an secara tak langsung contohnya helaia sp. 1 +scaris lum!ricoides scaris merupakan jenis cacing gilig yang besar berbentuk bulat dan panjang. Hkor cacing jantan berbentuk kerucut, tanpa sayap kaudal tetapi terdapat sejumlah papilla, memiliki tiga buah bibir pada bagian mulutnya. 'ua buah bibirnya terletak pada bagian dorsal. Siklus hidup= 'alam perkembangannya, melalui dua fase perkembangan yakni fase eksternal 0diluar tubuh ternak dan fase internal 0 di dalam tubuh ternak. :ase eksternal = dimulai sejak telur cacing scaris dikeluarkan bersama dengan feses dari dalam tubuh ternak penderita saat defikasi. 'i alam luar, pada kondisi lingkungan yang menunjang, telur akan berkembang sehingga didalam telur terbentuk lara stadium (. -ila kondisi tetap menunjang, lara stadium ( akan berubah menjadi lara stadium (( yang bersifat infeksius 0telur infektif dan siap menulari ternak babi apabila telur tertelan.
35
:ase internal dimulai saat telur yang infektif tertelan oleh hospes definitife. 2 ntero!ius vermicularis -erukuran kecil, ekor memiliki 2 pasang papila besar dan beberapa papilla kecil. @acing betina muda ber#arna hampir putih, agak melengkung dan memiliki ekor pendek dengan ujung membulat runcing. Siklus hidup = @acing betina dan betina muda hidup di caecum dan
colon crasum. Setelah pembuahan, betina yang de#asa
mengembara ke rectum dan merayap ke luar melalui anus. 3 richinella spiralis %orfologi = @acing de#asa kecil, tetapi sering muncul dalam jumlah besar, lara cacing menyebabkan efek yang serius dengan mengkista pada urat daging. @acing betina panjangnya 1," I1,! mm dan jantan 3*" mm, ukuran telur "5 B 35 mikron, telur akan menetas dalam uterus cacing betina 0iiparosa. Siklus hidup = pabila kista yang infektif termakan oleh induk semang, maka daging yang mengandung kista tercerna oleh pengaruh enzim pencernaan dan lara cacing akan terbebas. 4ara akan masuk kedalam usus halus dan menjadi de#asa kelamin.. kemudian cacing jantan dan betina ka#in , setelah ka#in dacacing jantan segera mati. @acing betina akan menembus kedalam mukosa usus melalui glandula liberkhun kedalam ruang limfe, disini cacing betina bertelur dan menetas didalam saluran uterus dari cacing. " Strongyloides stercoralis %erupakan cacing benang yang hidup bebas di alam dan bersifat parasitic didalam intestinum ertebrata.
36
Siklus hidup = -etina terbenam di dalam mukosa usus halus. telur ini menetas didalam tinja dan lara stadium ( dijumpai didalam tinja. 4ara stadium ( dapat berkembang langsung menjadi lara stadium 3 yang infektif 0siklus omogenik, atau berkembang menjadi bentuk jantan dan betina bebas yang akan dapat memproduksi lara infektif 0siklus heterogenik. -ila kondisi lingkungan menunjang siklus heterogenik yang dominant dan bila tidak menunjang siklus homogenik yang dominant. 3. Hktoparasit Pada +ikus Hktoparasit adalah sejenis parasit yang hidupnya pada inangnya 0he#an tuan rumah. e#an sejenis Hktoparasit ini juga dikenal dengan sebutan epizoa. e#an ektoparasit yang hidup secara parasit pada tubuh lain ini hidup dipermukaan bagian luar tubuh atau bagian*bagian lain yang mudah di jangkau dari luar. e#an jenis ektoparasit ini diketahui ada sekitar 75 jenis, akan tetapi yang banyak ditemui diantaranya adalah caplak, kutu, tengu, lalat dan tungau Parasit ini hidup pada he#an yang lebih besar, seperti kucing, anjing dan tikus. a. 9enis Hktoparasit pada +ikus Hktoparasit adalah parasit yang hidupnya menumpang di bagian luar
dari
permukaan
tubuh
inangnya.
Hktoparasit
yang
dapat
menginfestasi berbagai jenis tikus meliputi= 1 &utu 0liceM PolyplaB spinulosa dan oplopleura pacifica, 2 Pinjal 0fleaM enopsylla cheopis, 3 +ungau 0miteM 4aelaps echidninus, " @aplak 0tickM (Bodes sp. 0artini 187M &adarsan et al. 18!. Sebagai he#an parasit, kutu, pinjal,
37
tungau, dan caplak dapat menularkan berbagai macam organisme penyebab penyakit 0aryono et al. 2558. 1 olopleura pacifica H#ing, 12" . pacifica 0Aambar 1 merupakan kutu dari Subordo noplura. -erdasarkan klasifikasinya, . pacifica tergolong ke dalam &ingdom nimalia, :ilum rthropoda, &elas (nsecta, )rdo Phthiraptera, Subordo noplura, :amili oplopleuridae, Aenus oplopleura, dan Spesies . pacifica H#ing 0H#ing 137M oss 1!!. . pacifica pertama kali ditemukan pada /attus eBulans di kepulauan a#aii. . pacifica adalah parasit umum rattus dan merupakan salah satu kutu yang paling banyak ditemukan di #ilayah sia*Pasifik seperti 4aos, %alaya, :ilipina, +hailand, dan ietnam 0oss 1!!. 9enis kutu ini mengalami proses metamorfosis tidak sempurna, yaitu telur*nimfa* imago. Seluruh siklus hidupnya terjadi di tubuh induk inang. +elur kutu akan menempel pada rambut*rambut inang dengan bantuan zat perekat yang dihasilkannya.
Aambar 1 %orfologi oplopleura pacifica 0entral, 0a kepala, 0b toraks, dan 0c abdomen 0muslimin 251". 2 PolyplaB spinulosa -urmeister, 183 P. spinulosa 0Aambar 2 0syn. aematopinus spinulosus 'enny, 18"2 adalah kutu yang termasuk &ingdom nimalia, :ilum rthropoda, &elas (nsecta, )rdo Phthiraptera, Subordo noplura,
38
:amili :amili Polyp Polyplaci lacidae dae,, Aenus Aenus Polypl PolyplaB, aB, Spesie Spesiess P. spinulo spinulosa, sa, dan merupakan ektoparasit pada /attus 0Pratt et al. 1!!. P. spinulosa termasuk daftar 31 spesies dari Phthiraptera yang baru untuk daerah Hropa Hropa 0alien 0alien spesies spesies dan diangg dianggap ap pentin penting g bagi bagi keanek keanekara aragam gaman an hayati he#an 0&enis /oQues 2515. P. spinulosa merupakan jenis kutu pada tikus yang dapat menyebabkan iritasi, gatal*gatal, anemia, lemah, lemah, kehilan kehilangan gan berat berat badan badan dan bahkan bahkan kematia kematian n pada pada inang inang karena infeksi yang terlalu parah 0Shiraze et al. 2513. Selain itu, kutu ini juga memiliki peran sebagai ektor dari aemobartonell sp. /ata* rata siklus hidup kutu ini adalah 13 hari, memiliki ukuran kecil, yaitu berukuran
mulai
1*15
mm,
bermetamorfosis
bertahap
0paurometabola, tipe alat mulut menusuk dan mengisap 0@alaby %urry 1!M Shirazi et al. 2513.
Aambar 2 %orfologi PolyplaB spinulosa 0entral, 0a kepala, 0b toraks, dan 0c abdomen 0muslimin 251". 3 enops enopsyll yllaa cheopis cheopis /oths /othschi child, ld, 153 153 . cheopis 0Aambar 3 Secara sistematika, pinjal ini termasuk &ing &ingdo dom m
nima nimali lia, a,
:ilu :ilum m
rthr rthrop opod oda, a,
&ela &elass
(nse (nsect cta, a,
)rdo )rdo
Siph Siphon onap apter tera, a, :ami :amili li Puli Pulici cida dae, e, Aenus Aenus eno enopsy psylla lla,, Spes Spesies ies . cheopi cheopis, s, dan merupa merupakan kan ektopa ektoparasi rasitt pada pada /attus /attus 06oble 06oble 6oble 6oble 18. . cheopis adalah parasit dari he#an pengerat, terutama dari
39
Aenus /attus, dan merupakan ektor untuk penyakit pes dan murine tifus. al ini terjadi ketika pinjal menggigit he#an pengerat yang terinfe terinfeksi ksi dan kemudi kemudian an menggi menggigit git manusi manusia. a. Pinjal Pinjal tikus tikus orient oriental al terkenal terkenal memberikan memberikan kontribusi kontribusi bagi black death 0Sekra et al. 2515. (nfestasi pinjal bahkan pernah menyebabkan epidemi pes di daerah -oyolali, 9a#a +engah pada akhir 1!5an. al ini disebabkan pinjal dapat menularkan bakteri ;ersinia pestis, penyebab penyakit pes, dari tikus ke manusia 0&adarsan et al. 18!. Siklus hidup jenis pinjal ini merupa merupakan kan metamo metamorfos rfosis is sempur sempurna na yaitu yaitu telur* telur*lar lara*p a*pupa upa*ima *imago. go. 4ara yang baru menetas tidak memiliki tungkai. . cheopis bentuk tubuh tubuh pipih pipih ke sampin samping, g, beruku berukuran ran 3 mm. mm. Seluru Seluruh h tubuh tubuh tertutu tertutup p rambu rambut* t*ram rambu but, t, tipe tipe alat alat mulu mulutt beru berupa pa penu penusu suk k dan dan peng penghi hisap sap.. +ungkai ke*3 dari pinjal berukuran lebih besar dan lebih panjang dari pada dua pasang tungkai lainnya sehingga memungkinkannya untuk melompat. 4ompatannya sangat jauh dan tinggi dibandingkan ukuran tubuhnya 0aryono et al. 2558.
Aambar 3 %orfologi enopsylla cheopis, 0a kepala, 0b toraks, dan 0c abdomen 0%uslimin 251".
40
" 4aelap 4aelapss echidn echidninu inuss -erlese -erlese,, 188< 188< 4. echidninus 0Aambar " termasuk kelompok tungau dari )rdo carif cariform ormes, es, :amili :amili 4aelapi 4aelapidae dae,, Aenus Aenus 4aelaps 4aelaps,, dan Spesies Spesies 4. echidninus 06oble 6oble 18. &elompok tungau ini berukuran relatif kecil, memiliki panjang kurang dari 1 mm. 6amun ada pula tungau tungau besar besar yang yang dapat dapat mencap mencapai ai panjan panjang g < mm. 4. echidni echidninus nus memiliki memiliki gnathosoma gnathosoma terdiri dari epistoma, epistoma, tritosternum tritosternum 0berfungsi dalam dalam transpo transport rt cairan cairan tubuh tubuh,, palpus palpus yang yang beruas* beruas*rua ruas, s, keliser kelisera, a, kornikuli, kornikuli, hipostoma hipostoma berseta yang masing*masin masing*masing g sangat beragam dalam hal bentuk dan jumlah ruasnya tergantung pada kelompoknya. &elisera pada 4. echidninus teradaptasi untuk menusuk, menghisap atau mengun mengunya yah. h. +ubuh +ubuh dilind dilindung ungii oleh oleh dorsal dorsal shield shield$scu $scutum tum.. 4. echidn echidninu inuss memilik memilikii stigma stigma 0alat 0alat pertuk pertukaran aran )2 dan @)2 @)2 yang yang leta letakn kny ya ber berar aria iasi si yaitu aitu di pung punggu gung ng dors dorsal al,, anta antara ra pang pangka kall tungkai$koksa ke*2 dan ke*3, di sebelah koksa ke*3 atau di antara kelisera. 4etak stigma menjadi kunci penting untuk membedakan ordo tungau 0aryono et al. 2558.
41
Aambar " %orfologi 4aelaps echidninus 0entral, 0a keliseral, 0b peritreme, 0c anus, dan 0d seta 0muslimin 251". 7 (Bodes sp. 4atreille, 1<7 (Bodes sp. 0Aambar 7 termasuk kelompok carina dari :amili (Bodidae. 'i (ndonesia genus (Bodes dilaporkan hanya terdiri dari " spesies yaitu (. granulatus, (. spinicoBalis, (. #erneri, dan (. kopsteini. +iga spesies pertama adalah parasit pada tikus, sedang yang terakhir pada kelela#ar 0&adarsan 183. @aplak adalah ektoparasit penghisap darah pada he#an ertebrata. %emiliki ukuran lebih besar dari pada tungau. Panjang tubuh antara 2 sampai 35 mm. Selain ukurannya, caplak dibedakan dari tungau berdasarkan letak stigma yang berada di ba#ah koksa 0pangkal tungkai ke*". @aplak juga memiliki karakter* karakter khas tersendiri pada hipostoma, memiliki oseli$mata, tetapi tidak memiliki epistoma, corniculi, dan tritosternum 0aryono et al. 2558.
Aambar 7 %orfologi (Bodes sp. 0dorsal, 0a gnathosoma, 0b idiosoma, dan 0c tungkai 0'#ibadra 2558. C. Tungau Tkus +ungau adalah arachnida yang memiliki suatu gnathosoma0suatu
kapitulum anterior mulut yang mudah dibedakan dari arachnida lain, karena tidak adanya pembagian yang jelas antara cephalothoraB 0prosoma dan perut 42
0opisthosoma.+ungau merupakan he#an bertubuh kecil sampai mikroskopis dan umumnya berukuran 1 mm atau kurang. +ungau merupakan spesies yang melimpah diperkirakan terdiri atas 25.555 spesies dengan memiliki habitat antara lain tanah, humus, air ta#ar, air laut, dan tumbuhan, serta bersifat parasit pada he#an dan tanaman. -eberapa dari mereka memakan tumbuhan dan he#an yang masih hidup maupun yang sudah mati, sedangkan yang lain menghisap cairan tumbuhan. Selain itu beberapa dari mereka memiliki kebiasaan berada di kulit, darah atau jaringan dari ertebrata darat. +ungau merupakan spesies yang melimpah diperkirakan terdiri atas 25.555 spesies dengan memiliki habitat antara lain tanah, humus, air ta#ar, air laut, dan tumbuhan, serta bersifat parasit pada he#an dan tanaman. -eberapa dari mereka memakan tumbuhan dan he#an yang masih hidup maupun yang sudah mati, sedangkan yang lain menghisap cairan tumbuhan. Selain itu beberapa dari mereka memiliki kebiasaan berada di kulit, darah atau jaringan dari ertebrata darat. +ungau merupakan sekelompok he#an kecil bertungkai delapan yang, bersama*sama dengan caplak, menjadi anggota superordo carina. +ungau bukanlah kutu dalam pengertian ilmu he#an #alaupun sama*sama berukuran kecil 0sehingga beberapa orang menganggap keduanya sama. pabila kutu sejati merupakan anggota (nsecta 0serangga, tungau lebih berdekatan dengan laba*laba dilihat dari kekerabatannya. +ungau tikus tropis )rnithonyssus bacoti menyerang manusia meskipun juga terdapat tikus, menyebabkan bekas gigitan yang nyeri, gatal, dan menimbulkan dermatitis. +ungau ini adalah ektor murine typhus. %udah
43
terlihat, tungau ini ber#arna merah cerah hingga hitam dengan corak putih dan biasanya terlihat di dinding ruang ba#ah tanah, dapur, kamar mandi, dan tempat dimana terdapat tikus. +ungau terlepas dan jatuh dari hostnya setelah menghisap darah dan dapat bertahan hidup selama beberapa hari tanpa makan lagi. +ungau tikus rumah, 4iponyssoides sanguineus, secara klasik ditemukan pada tius rumah, dapat berpindah dari tikus ke dinding. +ungau ini dapat berperan sebagai ektor rickettsialpoB. Salah satu penyebab tungautikus yaitu dapt menyebabakan penykit +ifus semak adalah jenis penyakit yang ditularkan ke manusia dari tikus ladang dan tikus besar 0rat melalui gigitan tungau yang hidup pada he#an I he#an tersebut. +ifus ini disebabkan oleh /ickettsia tsutsugamushi yang hidup dalam 4eptotrombidium akamushi 0berasal dari :amili +rombiculidae. anya bentuk lara yang dapat menularkan penyakit. 4ara tungau 0 chigger melekatkan tubuh mereka ke permukaan kulit dalam proses untuk mendapatkan makanan. +ungau ini dapat menginfeksi inang atau menularkan riketsia ke mamalia lain atau tubuh manusia. +ifus ini sering disebut penyakit tsutsugamushi atau tifus tropis karena hanya terbatas di daerah tropis sia +enggara, (ndia, ustralia ?tara dan pulau I pulau di sekitarnya. (nfeksi disebut tifus semak karena penyakit ini biasanya terjadi sesudah orang mengunjungi semak. 6amun telah ditemukan juga bah#a penyakit ini dapat terjadi juga di area I area seperti pantai berpasir, hutan hujan di katulisti#a. D. !utu Tkus &utu mengacu pada berbagai artropoda berukuran kecil hingga sangat kecil. 6ama ini dipakai untuk sejumlah krustasea air kecil 0seperti kutu air ,
44
serangga 0seperti kutu kepala dan kutu daun, serta secara salah kaprah berbagai anggota carina 0tungau dan caplak , yang berkerabat lebih dekat dengan laba*laba daripada serangga. Semua disebut RkutuR karena ukurannya yang kecil. 'engan demikian, pengertian a#am istilah ini tidak memiliki arti taksonomi. 'alam arti lebih sempit, kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan berukuran kecil, yang dalam bahasa (nggris mencakup &lea 0kutu yang melompat, ordo Siphonaptera dan louse 0kutu yang lebih suka merayap, kebanyakan ordo Phtiraptera yangn semuanya adalah parasit. 'alam bahasa (ndonesia keduanya tidak dibedakan, malah mencakup juga sebagian dari kerabat #ereng 0ordo emiptera dan beberapa anggota ordo @oleoptera. ?ntuk menjelaskan, diberi keterangan di belakang kata RkutuR. Para biologi#an berusaha mendayagunakan kata tuma bagi kelompok Phtiraptera, #alaupun menyadari terdapat kesulitan dalam penerapannya.
Hktoparasit yang dapat menginfestasi berbagai jenis tikus meliputi= 1 &utu 0liceM PolyplaB spinulosa dan oplopleura pacifica, 2 Pinjal 0fleaM enopsylla cheopis, 3 +ungau 0miteM 4aelaps echidninus, " @aplak 0tickM (Bodes sp. 0artini 187M &adarsan et al. 18!. Sebagai he#an parasit, kutu, pinjal, tungau, dan caplak dapat menularkan berbagai macam organisme penyebab penyakit 0aryono et al. 2558. 1. olopleura pacifica H#ing, 12"
45
. pacifica 0Aambar 1 merupakan kutu dari Subordo noplura. -erdasarkan klasifikasinya, . pacifica tergolong ke dalam &ingdom nimalia, :ilum rthropoda, &elas (nsecta, )rdo Phthiraptera, Subordo noplura, :amili oplopleuridae, Aenus oplopleura, dan Spesies . pacifica H#ing 0H#ing 137M oss 1!!. . pacifica pertama kali ditemukan pada /attus eBulans di kepulauan a#aii. . pacifica adalah parasit umum rattus dan merupakan salah satu kutu yang paling banyak ditemukan di #ilayah sia*Pasifik seperti 4aos, %alaya, :ilipina, +hailand, dan ietnam 0oss 1!!. 9enis kutu ini mengalami proses metamorfosis tidak sempurna, yaitu telur*nimfa*imago. Seluruh siklus hidupnya terjadi di tubuh induk inang. +elur kutu akan menempel pada rambut*rambut inang dengan bantuan zat perekat yang dihasilkannya.
Aambar 1 %orfologi oplopleura pacifica 0entral, 0a kepala, 0b toraks, dan 0c abdomen 0muslimin 251". 2. PolyplaB spinulosa -urmeister, 183 P. spinulosa 0Aambar 2 0syn. aematopinus spinulosus 'enny, 18"2 adalah kutu yang termasuk &ingdom nimalia, :ilum rthropoda, &elas (nsecta, )rdo Phthiraptera, Subordo noplura, :amili Polyplacidae, Aenus PolyplaB, Spesies P. spinulosa, dan merupakan ektoparasit pada /attus 0Pratt et al. 1!!. P. spinulosa termasuk daftar 31 spesies dari Phthiraptera yang baru untuk daerah Hropa 0alien spesies dan dianggap penting bagi
46
keanekaragaman hayati he#an 0&enis /oQues 2515. P. spinulosa merupakan jenis kutu pada tikus yang dapat menyebabkan iritasi, gatal* gatal, anemia, lemah, kehilangan berat badan dan bahkan kematian pada inang karena infeksi yang terlalu parah 0Shiraze et al. 2513. Selain itu, kutu ini juga memiliki peran sebagai ektor dari aemobartonell sp. /ata*rata siklus hidup kutu ini adalah 13 hari, memiliki ukuran kecil, yaitu berukuran mulai 1*15 mm, bermetamorfosis bertahap 0paurometabola, tipe alat mulut menusuk dan mengisap 0@alaby %urry 1!M Shirazi et al. 2513.
Aambar 2 %orfologi PolyplaB spinulosa 0entral, 0a kepala, 0b toraks, dan 0c abdomen 0muslimin 251". 3. enopsylla cheopis /othschild, 153 . cheopis 0Aambar 3 Secara sistematika, pinjal ini termasuk &ingdom nimalia, :ilum rthropoda, &elas (nsecta, )rdo Siphonaptera, :amili Pulicidae, Aenus enopsylla, Spesies . cheopis, dan merupakan ektoparasit pada /attus 06oble 6oble 18. . cheopis adalah parasit dari he#an pengerat, terutama dari Aenus /attus, dan merupakan ektor untuk penyakit pes dan murine tifus. al ini terjadi ketika pinjal menggigit he#an pengerat yang terinfeksi dan kemudian menggigit manusia. Pinjal tikus oriental terkenal memberikan kontribusi bagi black death 0Sekra et al. 2515. (nfestasi pinjal bahkan pernah menyebabkan epidemi pes di daerah -oyolali, 9a#a +engah pada akhir 1!5an. al ini disebabkan pinjal dapat
47
menularkan bakteri ;ersinia pestis, penyebab penyakit pes, dari tikus ke manusia 0&adarsan et al. 18!. Siklus hidup jenis pinjal ini merupakan metamorfosis sempurna yaitu telur*lara*pupa*imago. 4ara yang baru menetas tidak memiliki tungkai. . cheopis bentuk tubuh pipih ke samping, berukuran 3 mm. Seluruh tubuh tertutup rambut*rambut, tipe alat mulut berupa penusuk dan penghisap. +ungkai ke*3 dari pinjal berukuran lebih besar dan lebih panjang dari pada dua pasang tungkai lainnya sehingga memungkinkannya untuk melompat. 4ompatannya sangat jauh dan tinggi dibandingkan ukuran tubuhnya 0aryono et al. 2558.
Aambar 3 %orfologi enopsylla cheopis, 0a kepala, 0b toraks, dan 0c abdomen 0%uslimin 251". ". 4aelaps echidninus -erlese, 188< 4. echidninus 0Aambar " termasuk kelompok tungau dari )rdo cariformes, :amili 4aelapidae, Aenus 4aelaps, dan Spesies 4. echidninus 06oble 6oble 18. &elompok tungau ini berukuran relatif kecil, memiliki panjang kurang dari 1 mm. 6amun ada pula tungau besar yang dapat mencapai panjang < mm. 4. echidninus memiliki gnathosoma terdiri
48
dari epistoma, tritosternum 0berfungsi dalam transport cairan tubuh, palpus yang beruas*ruas, kelisera, kornikuli, hipostoma berseta yang masing* masing sangat beragam dalam hal bentuk dan jumlah ruasnya tergantung pada kelompoknya. &elisera pada 4. echidninus teradaptasi untuk menusuk, menghisap atau mengunyah. +ubuh dilindungi oleh dorsal shield$scutum. 4. echidninus memiliki stigma 0alat pertukaran )2 dan @)2 yang letaknya berariasi yaitu di punggung dorsal, antara pangkal tungkai$koksa ke*2 dan ke*3, di sebelah koksa ke*3 atau di antara kelisera. 4etak stigma menjadi kunci penting untuk membedakan ordo tungau 0aryono et al. 2558.
Aambar " %orfologi 4aelaps echidninus 0entral, 0a keliseral, 0b peritreme, 0c anus, dan 0d seta 0muslimin 251". 7. (Bodes sp. 4atreille, 1<7 (Bodes sp. 0Aambar 7 termasuk kelompok carina dari :amili (Bodidae. 'i (ndonesia genus (Bodes dilaporkan hanya terdiri dari " spesies yaitu (. granulatus, (. spinicoBalis, (. #erneri, dan (. kopsteini. +iga spesies pertama adalah parasit pada tikus, sedang yang terakhir pada kelela#ar 0&adarsan 183. @aplak adalah ektoparasit penghisap darah pada he#an ertebrata. %emiliki ukuran lebih besar dari pada tungau. Panjang tubuh
49
antara 2 sampai 35 mm. Selain ukurannya, caplak dibedakan dari tungau berdasarkan letak stigma yang berada di ba#ah koksa 0pangkal tungkai ke* ". @aplak juga memiliki karakter*karakter khas tersendiri pada hipostoma, memiliki oseli$mata, tetapi tidak memiliki epistoma, corniculi, dan tritosternum 0aryono et al. 2558.
Aambar 7 %orfologi (Bodes sp. 0dorsal, 0a gnathosoma, 0b idiosoma, dan 0c tungkai 0'#ibadra 2558. E. Pnjal Tkus Pinjal masuk ke dalam ordo Siphonaptera yang pada mulanya dikenal
sebagai ordo phniptera. )rdo Siphonaptera terdiri atas tiga super famili yaitu Pulicoidea, @opysyllodea dan @eratophylloidea. &etiga super famili ini terbagi menjadi
Sembilan
ystrichopsyllidae, (schnopsyllidae
dan
famili
yaitu
Pyglopsyllidae, @eratophillidae.
Pulicidae,
/ophalopsyllidae,
Stephanocircidae, 'ari
semua
%acropsyllidae,
famili
dalam
ordo
Siphonaptera paling penting dalam bidang kesehatan he#an adalah famili Pulicidae.
50
Pinjal merupakan serangga ektoparasit yang hid up diluar tubuh inangnya. ( nang pinjal antara lain tikus, kucing, anjing, kelinci dan kelela#ar. Secara morfologi tubuh pinjal de#asa berbentuk pipih bilateral sehingga dapat dilihat dari samping. -entuk tubuh yang unik ini sesuai dengan inangnya, he#an*he#an berbulu lembut menjadi inang yang nyaman. -erdasarkan klasifikasinya pinjal masuk kedalam filum arthropoda, kelas insecta dan ordo Siphonaptera. +erdapat
beberapa
genus
pinjal
yang
penting
yaitu
unga,
'tenocephalides, dan 9enopsylla. Pinjal mempunyai ukuran kecil, laranya berbentuk cacing #vermi&orm$ sedangkan pupanya berbentuk kepompong dan membungkus diri dengan seresah. Pinjal mengalami metamorfosis sempuma. Perilaku pinjal secara umum merupakan parasit temporal, yaitu berada dalam tubuh hospes saat membutuhkan makan. 9angka hidup pinjal berariasi pada spesies pinjal tergantung pada mereka mendapatkan makanan atau tidak. Pinjal yang tidak mendapatkan makanan tidak dapat hidup dalam lingkungan kering, tetapi pada lingkungan lembab terutama apabila ada reruntuhan$tempat persembunyian maka pinjal dapat hid up selama berbulan*bulan. Pinjal mempunyai peranan penting dalam penularan penyakit, karena sebagai ektor berbagai penyakit pada he#an #oonosis$ maupun manusia. Sebagai ektoparasit, pinjal sering memberikan gangguan karena gigitannya dapat menyebabkan iritasi kulit. -eberapa spesies penting ialah Pule" iritans 0pinjal manusia, 9enopsylla cheopis0pinjal tikus asia, 'tenophalides canis 0pinjal anjing, dan 'tenophalides Felis 0pinjal kucing. Penyakit yang dapat ditularkan pinjal adalah pes #pes plague$, murinae thypus, tularemia, dan listeriosis. @ara penularan penyakit tersebut melalui
51
gigitan pinjal terutama oleh pinjal betina karena membutuhkan darah untuk pengembangan telur. Penularan terjadi jika proenticular pinjal tersumbat bakteri,
misalnya
yersinia
pestis
yang
membelah
diri
0propagatie
deelopment,jika pinjal menggigit hospes akan muntah 0regursitasi sehingga bakteri masuk kehospes melalui luka gigitan pinjal. %anusia sebagai inang sementara dapat menjadi sasaran gigitan pinjal. 'ari beberapa kejadian, gigitan pinjal ke manusia terjadi akibat manusia menempati rumah yang telah lama kosong, tidak tera#at, dan menjadi sarang tikus * kucing * anjing beranak. ?mumnya terjadi kegatalan terutama dikaki beberapa saat setelah memasuki ruang yang lama kosong, hal ini perlu dicurigai adanya pinjal did a lam rumah tersebut. Selain sebagai ektor beberapa penyakit, pinjal juga berperan sebagai inang cacing pita anjing$kucing )ypilidium caninum. ?mumnya telur cacing pita masuk pada pinjal pada fase lara yang mencari makan berupa bahan organik disekitar inang. +elur akan men etas dalam tubuh lara dan menetap sampai pinjal de#asa yang siap hinggap pada tubuh inang 0anjing, kucing dll. pabila pinjal de#asa termakan oleh inang maka cacing otomatis masuk dalam pencernaan dan berkembang menjadi cacing de#asa. @acing de#asa akan bertelur dan telur itu akan keluar bersama kotoran anjing$kucing. Pengamatan keberadaan pinjal merupakan tindakan terpenting dalam upaya pengendalian terpadu terhadap pinjal. @ara sederhana untuk mengetahui keberadaan pinjal adalah berjalan dalam ruang$rumah memakai kaos kaki putih dan menghitung jumlah pinjal yang menempel pada kaos kaki tersebut. Selain
52
itu dapat juga menggunakan penyedot debu manual dengan memasukkan sapu tangan dalam kantong penampung debu. Secara umum, untuk mengatasi adanya pinjal, formulasi insektisida serbuk #dust$ dapat diaplikasikan dalam lantai rumah, jalan tikus$lubang tikus. Selain dalam bentuk serbuk, dapat juga berupa fogs$aerosol 0biasanya malathion$ untuk fumigasi ruangan. Penggunaan insektisida mempunyai efektifitas yang berariasi dan perlu diperhatikan resistensi pinjal terhadap berbagai jenis insektisida. Selain cara kimia, cara mekanik dapat juga digunakan dalam pengendalian pinjal misalnya dengan membersihkan karpet , daerah dalam rumah yang biasanya disinggahi tikus serta tentunya sanitasi lingkungan
harus
teaga.
Selain
kedua
cara
diatas
sekarang
telah
dikembangkan cara biologi terutama untuk memutus siklus pinjal misalnya dengan bahan pengatur perkembangan serangga #insect growth regulatorii-R$ yang efeknya berupa penghambat kitin dan hormon juenil :ouvenile hormone and chitin inhi!itor$. (A/ berfokus pada pengendalian pinjal pra de#asa, baik pada inang maupun lingkungan. -entuk*bentuk (A/ berupa spray, shampoo collar bahkan dalam bentuk tablet yang diminumkan pada he#an piaraan. Selain penggunaan (A/, juga dikembangkan pembuatan aksin dengan menggunakan antigen yang berasal dari membrane usus pinjal, seperti keberhasilan penelitian aksin yang memberikan kekebalan sa pi terhadap serangan caplak. Pada umumnya, . @hoepis lebih suka pada tikus rumah karena berhubungan dengan perkembangan lara pinjal yang memerlukan kondisi kering seperti pada sarang tikus rumah. Aenus nosopsyllus = 6osopsyllus
53
fasciatus adalah pinjal tikus umum di daerah beriklim sedang. Pinjal tersebut menyerang banyak he#an lain tetapi tidak selalu menggigit orang. &lasifikasi pinjal tikus = Pinjal tikus utara 06osopsyllus fasciatus &lasifikasi = 1. 'omain = Hukaryota 2. &ingdom = nimalia 3. Phylum = rthropoda ". @lass = (nsecta 7. )rdo = Siphonaptera !. :amily = @eratophyllidae <. Aenus = 6osopsyllus 8. Species = 6.fasciatus :asciatus 6osopsyllus memiliki tubuh memanjang, panjangnya 3 hingga " mm. %emiliki pronotal ctenidium dengan 18*25 duri tapi tidak memiliki ctenidium genal. Pinjal tikus utara memiliki mata dan sederet tiga setae di ba#ah kepala. &edua jenis kelamin memiliki tuberkulum menonjol di bagian depan kepala. +ulang paha belakang memiliki 3*" bulu pada permukaan bagian dalam. &lasifikasi Pinjal +ikus )riental 0enopsylla cheopis 1. 2. 3. ". 7. !. <.
&ingsdom = nimalia Phylum = rthropoda @lass = (nsecta )rdo = Siphonaptera :amily = Pulicidae Aenus = enopsylla Species = . @heopis enopsylla cheopis adalah parasit dari he#an pengerat, terutama dari genus /attus, dan merupakan dasar ektor untuk penyakit pes dan murine tifus. al ini terjadi ketika pinjal menggigit he#an pengerat yang terinfeksi, dan kemudian menggigit manusia. Pinjal tikus oriental terkenal memberikan kontribusi bagi -lack 'eath.
54
'aur hidup pinjal = Pinjal termasuk serangga olometabolaus atau metamorphosis sempurna karena daur hidupnya melalui " stadium yaitu = telur* lara*pupa*de#asa. Pinjal betina bertelur diantara rambut inang. 9umlah telur yang dikeluarkan pinjal betina berkisar antara 3*18 butir. Pinjal betina dapat bertelur 2*! kali sebanyak "55*755 butir selama hidupnya 0Soiana dkk, 2553. +elur berukuran panjang 5,7 mm, oal dan ber#arna keputih*putihan. Perkembangan telur berariasi tergantung suhu dan kelembaban. +elur menetas menjagi lara dalam #aktu 2 hari atau lebih. &erabang telur akan dipecahkan oleh semacam duri 0spina yang terdapat pada kepala lara instar pertama. 4ara yang muncul bentuknya memanjang, langsing seperti ulat, terdiri atas 3 ruas toraks dan 15 ruas abdomen yang masing*masing dilengkapi dengan beberapa bulu*bulu yang panjang. /uas abdomen terakhir mempunyai dua tonjolan kait yang disebut anal struts, berfungsi untuk memegang pada substrata tau untuk lokomosi. 4ara ber#arna kuning krem dan sangat aktif, dan menghindari cahaya. 4ara mempunyai mulut untuk menggigit dan mengunyah makanan yang bisan berupa darah kering, feses dan bahan organic lain yang jumlahnya cukup sedikit. 4ara dapat ditemukan di celah dan retahkan lantai, diba#ah karpet dan tempat*tempat serupa lainnya. 4ara ini mengalami tiga kali pergantian kulit sebelum menjadi pupa. Periode lara berlangsung selama <*15 hari atau lebih tergantung suhu dan kelembaban. 4ara de#asa panjangnya sekitar ! mm. 4ara ini akan menggulung hingga berukuran sekitar "B2 mm dan berubah menjadi pupa. Stadium pupa berlangsung dalam #aktu 15*1< hari pada suhu yang sesuai, tetapi bisa
55
berbulan*bulan pada suhu yang kurang optimal, dan pada suhu yang rendah bisa menyebabkan pinjal tetap terbungkus di dalam kokon. Stadium pupa mempunyai tahapan yang tidak aktif atau makan, dan berada dalam kokon yang tertutupi debris dan debu sekeliling. Stadium ini sensitie terhadap adanya perubahan konsentrasi @)2 di lingkungan sekitarnya juga terhadap getaran. danya perubahan yang signifikan terhadap kedua factor ini, menyebabkan keluarnya pinjal de#asa dari kepompong. udson dan Prince 018" melaporkan pada suhu 2!,! T@, pinjal betina akan muncul dari kokon
setelah
7*8 hari,
sedangkan yang
jantan
setelah
<*15
hari.
Perilaku pinjal secara umum merupakan parasit temporal, berada dalam tubuh saat membutuhkan makanan dan tidak permanen. 9angka hidup pinjal berariasi pada spesies pinjal, tergantung dari makan atau tidaknya pinjal dan tergantung pada derajat kelembaban lingkungan sekitarnya. Pinjal tidak makan dan tidak dapat hidup lama di lingkungan kering tetapi di lingkungan lembab, bila terdapat reruntuhan yang bisa menjadi tempat persembunyian maka pinjal bisa hidup selama 1*" bulan. Pinjal tidak spesifik dalam memilih inangnya dan dapat makan pada inang lain. Pada saat tidak menemukan kehadiran inang yang sesungguhnya dan pinjal mau makan inang lain serta dapat bertahan hidup dalam periode lama. +ikus dan pinjal berinteraksi secara ektoparasit obligate sementara. 'alam interaksi ini pinjal de#asa selalu hidup menempel pada permukaan tubuh inang, sedangkan stadium pra de#asa tumbuh terlepas dari inangnya.
56
(nteraksi ini lebih bersifat leluasa, tidak seperti kutu 0noplura yang menetap selama hidupnya di tubuh tikus. (stilah inang se jati 0true host sering digunakan untuk menandai suatu inang tunggal atau inang pilihan yang dianggap paling utama jika seandainya satu jenis pinjal menempati beberapa jenis inang. (nang utama yaitu inang yang cocok atau sesuai untuk kelanjutan reproduksi pinjal dalam jangka #aktu yang
tidak terbatas. (stilah ini dipakai untuk
mengungkapkan hubungan asal nenek moyang. Pada umumnya pinjal menyukai mamalia yang hidup didalam sarang, lubang dan gua yang terinfeksi pinjal. malia yang membuat sarang terbuka atau tidak terlindung dan terkena sinar matahari tidak disukai oleh pinjal, namun beberapa jenis pinjal ditemukan hidup parasit pada enguin dan burung laut yang sarangnya berada di pantai atau di pulau*pulau terpencil tanpa pepohonan. Pinjal umumnya ditemukan pada mamalia ordo %onotremata, %arsupialia, (nsektiora, @hiroptera, Hdentata, Pholidota, 4agomarpha, /odentia, @arniora, yracoidea dan stiodaetyla, tetapi jarang ditemukan pada mamalia ordo 'ermoptera, Primata, +ubii dentate, Proboscidia, atau Perissodactyla.
57
III. PENUTUP A. !esm"ulan #. +ikus merupakan binatang pengerat yang sudah menjadi musuh masyarakat
karena sebagai faktor penyakitdan identik dengan image kotor. $. Hktoparasit adalah sejenis parasit yang hidupnya pada inangnya 0he#an tuan rumah. e#an sejenis Hktoparasit ini juga dikenal dengan sebutan epizoa. e#an ektoparasit yang hidup secara parasit pada tubuh lain ini hidup dipermukaan bagian luar tubuh atau bagian*bagian lain yang mudah di jangkau dari luar. %. +ungau adalah arachnida yang memiliki suatu gnathosoma0suatu kapitulum anterior mulut yang mudah dibedakan dari arachnida lain, karena tidak adanya pembagian yang jelas antara cephalothoraB 0prosoma dan perut 0opisthosoma.+ungau
merupakan
he#an
bertubuh
kecil
sampai
mikroskopis dan umumnya berukuran 1 mm atau kurang. &. &utu mengacu pada berbagai artropoda berukuran kecil hingga sangat kecil. 6ama ini dipakai untuk sejumlah krustasea air kecil 0seperti kutu air , serangga 0seperti kutu kepala dan kutu daun, serta secara salah kaprah berbagai anggota carina 0tungau dan caplak , yang berkerabat lebih dekat dengan laba*laba daripada serangga. 7. Pada umumnya, . @hoepis lebih suka pada tikus rumah karena berhubungan dengan perkembangan lara pinjal yang memerlukan kondisi
58
kering seperti pada sarang tikus rumah. Aenus nosopsyllus = 6osopsyllus fasciatus adalah pinjal tikus umum di daerah beriklim sedang. Pinjal tersebut menyerang banyak he#an lain tetapi tidak selalu menggigit orang. B. Saran 1. Penyakit tular rodensia merupakan salah satu zoonosis. Penyakit bersumber binatang ini ditularkan oleh binatang pengerat, terutama tikus. 2. Saat ini telah teridentifikasi penyebab penyakit tular rodensia, yaitu 31 jenis penyakit tular rodensia disebabkan oleh cacing, 28 jenis disebabkan oleh irus, 2! jenis disebabkan oleh bakteri, 1" jenis disebabkan oleh protozoa, 8 jenis disebabkan oleh ricketsia, dan " jenis penyakit disebabkan oleh jamur. 3. Penyakit tular rodensia dapat ditularkan secara langsung dan tidak langsung ke manusia atau he#an ternak$piaraan. %anifestasi penyakit ini dari ringan sampai berat, bahkan dapat menimbulkan kematian. &ejadian penyakit tular rodensia
melibatkan
beberapa
komponen,
baik
binatang
rodensia,
lingkungan, ektoparasit$endoparasit, maupun perilaku manusia secara langsung dan tidak langsung mendukung kelangsungan hidup dari tikus. Sebaran penyakit tular rodensia hampir di seluruh dunia. ". 'i (ndonesia dikenal beberapa penyakit tular rodensia yang sering menjadi #abah dan meresahkan, bahkan menyebabkan kematian pada manusia, seperti leptospirosis dan pes. Sampai saat ini banyak penyakit tular rodensia di (ndonesia belum diketahui, karena keterbatasan deteksi dan diagnosis, serta minimnya bukti yang memberikan fakta bah#a lingkungan berpotensi memicu terjadinya penularan penyakit tersebut. 7. )leh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan untuk me#aspadai dan mencegah
penularan
penyakit
tular
rodensia,
sangat
penting
menginformasikan dasar*dasar keterpaduan pengetahuan identifikasi jenis,
59
bionomi tikus beserta parasit dan jenis penyakit yang ditimbulkan. Pengetahuan tentang metode pencegahan penyakit tular rodensia dengan penekanan pengendalian tikus dan parasit, serta cara*cara pengamatan ekologi dan koleksi tikus beserta parasitnya sangat membantu dalam mengetahui, memahami dan mengendalikan penyakit tular rodensia.
60