BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia dikenal memiliki luas perkebunan kelapa terbesar di dunia yakni 3,712 juta Ha, sebagian besar merupakan perkebunan rakyat (96,6%) sisanya milik negara (0,7%) dan swasta (2,7%). Dari potensi produksi sebesar 15 milyar butir pertahun hanya dimanfaatkan sebesar 7,5 milyar butir pertahun atau sekitar 50% dari potensi produksi. Masih banyak potensi kelapa yang belum dimanfaatkan karena berbagai kendala terutama teknologi, permodalan, dan daya serap pasar yang belum merata. Selain sebagai salah satu sumber minyak nabati, tanaman kelapa juga sebagai sumber pendapatan bagi keluarga petani, sebagai sumber devisa negara, penyedia lapangan kerja, pemicu dan pemacu pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya industri hilir berbasis minyak kelapa dan produk ikutannya di Indonesia. Banyaknya pohon kelapa yang tumbuh di Indonesia, khususnya di daerah dekat pantai, menyebabkan Indonesia diberi julukan sebagai negeri nyiur melambai. Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman yang serbaguna, baik untuk keperluan pangan maupun nonpangan. Setiap bagian dari tanaman kelapa, dari akar hingga pucuk daun, dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Pohon kelapa sering diberi julukanThe Tree of Life (pohon kehidupan) atau A Heavenly Tree (pohon surga). Batang kelapa dapat dipakai sebagai bahan bangunan, daunnya dianyam untuk atap rumah, daun muda untuk janur, tulang daun untuk sapu lidi, pelepah daun untuk kayu bakar, nira untuk gula merah, serta bagian buahnya untuk berbagai keperluan makanan, begitu juga dengan tempurungnya dapat digunakan sebagai Arang Aktif, bahkan penelitian membuktikan bahwa tempurung kelapa dapat digunakan sebagai bahan pengawet Alami makan. Sejatinya Indonesia patut bersyukur berada di lintasan garis khatulistiwa. Dengan sinar matahari sepanjang tahun kelapa tumbuh subur disemua provinsi. Riau menjadi daerah terkaya jumlah dan produksi dan kelapa. Lihatlah pemandangan sepanjang sepanjang pesisir pantai di Ujungkulon, provinsi banten. Sejauh mata memandang wilayah pesisir pantai itu kehijauan oleh rerimbunan cocos nucifera. nucifera. Hal sama juga tampak disepanjang pesisir Sumatera hingga Papua. Meski begitu dengan potensi demikian besar kelapa belum banyak dimanfaatkan. 1
Daging buahnya sebatas diolah menjadi kopra, minyak, dan santan. Limbahnya berupa sabut dan tempurung terlantar dibiarkan d ibiarkan begitu saja. Tiga tahun yang lalu penggunaan formalin untuk mengawetkan makanan merebak. Padahal, badan pengawasan obat dan makanan melarang penggunaan formalin untuk pengawet makanan, sebab formalin berda mpak buruk bagi kesehatan, seprti memicu depresi susunan saraf, memperlambat peredaran darah, dan kencing darah. Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat merusak. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air dan Metil Alkohol 10-15 % Formaldehid sebagai bahan pengawet jika dikonsumsi dapat merusak hati, ginjal, limpa, pancreas, otak dan menimbulkan kanker dalam jangka panjang terutama kanker hidung. Dapat menimbulkan vertigo dan rasa rasa mual dan muntah.
Formalin Formalin dikenal luas luas sebagai
bahan pembunuh hama ( desinfektan ) dan banyak digunakan dalam industri. Sejauh ini, ini, pemanfaatannya t idak dilarang namun setiap s etiap pekerja p ekerja yang terlibat t erlibat dalam pengangkutan dan pengolahan bahan ini harus ekstra hati-hati mengingat resiko yang berkaitan dengan bahan ini cukup besar. Formalin akhir-akhir ini sering digunakan dalam makanan seperti mie, ikan asin dan tahu dan makanan lainnya. Sebagai informasi tambahan
dari MSDS(Material Safety Data Sheet) mengenai
bahaya dari Formalin: Metil Alkohol jika dikonsumsi dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati, saraf dan menimbulkan kanker. Bahan pengawet beracun ini dilarang digunakn untuk mengawetkan makanan seperti tertuang dalam peraturan menteri kesehatan No. 68 tahun 1999. Untuk itu kami memberikan solusi pengganti formalin yaitu dengan asap cair yang sudah melalui proses penyaringan dengan kata lain dapat di pergunakan sebagai bahan penggati pengawet makanan, antara lain : Bakso, Ikan asin, asin, Ikan basah,Mie, Tahu, dll.
2
Daging buahnya sebatas diolah menjadi kopra, minyak, dan santan. Limbahnya berupa sabut dan tempurung terlantar dibiarkan d ibiarkan begitu saja. Tiga tahun yang lalu penggunaan formalin untuk mengawetkan makanan merebak. Padahal, badan pengawasan obat dan makanan melarang penggunaan formalin untuk pengawet makanan, sebab formalin berda mpak buruk bagi kesehatan, seprti memicu depresi susunan saraf, memperlambat peredaran darah, dan kencing darah. Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat merusak. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air dan Metil Alkohol 10-15 % Formaldehid sebagai bahan pengawet jika dikonsumsi dapat merusak hati, ginjal, limpa, pancreas, otak dan menimbulkan kanker dalam jangka panjang terutama kanker hidung. Dapat menimbulkan vertigo dan rasa rasa mual dan muntah.
Formalin Formalin dikenal luas luas sebagai
bahan pembunuh hama ( desinfektan ) dan banyak digunakan dalam industri. Sejauh ini, ini, pemanfaatannya t idak dilarang namun setiap s etiap pekerja p ekerja yang terlibat t erlibat dalam pengangkutan dan pengolahan bahan ini harus ekstra hati-hati mengingat resiko yang berkaitan dengan bahan ini cukup besar. Formalin akhir-akhir ini sering digunakan dalam makanan seperti mie, ikan asin dan tahu dan makanan lainnya. Sebagai informasi tambahan
dari MSDS(Material Safety Data Sheet) mengenai
bahaya dari Formalin: Metil Alkohol jika dikonsumsi dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati, saraf dan menimbulkan kanker. Bahan pengawet beracun ini dilarang digunakn untuk mengawetkan makanan seperti tertuang dalam peraturan menteri kesehatan No. 68 tahun 1999. Untuk itu kami memberikan solusi pengganti formalin yaitu dengan asap cair yang sudah melalui proses penyaringan dengan kata lain dapat di pergunakan sebagai bahan penggati pengawet makanan, antara lain : Bakso, Ikan asin, asin, Ikan basah,Mie, Tahu, dll.
2
1.2 Gambaran Umum Potensi Usaha
Kalau kita mencermati secara lebih mendetail mengenai kondisi perekonomian negara yang kurang stabil, maka apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku usaha, maka yang akan terlintas pertama kali di benak kita adalah mengenai bagaimana menciptakan sebuah unit usaha bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas ± pasan, produk apa yang akan kita produksi sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kiranya pemikiran tersebut pantas muncul ketika kita semua terhimpit terhimpit pada kondisi ekonomi yang sulit. Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan analisis mengenai hal ± hal yang potensial untuk melakukan usaha agar mampu memberikan manfaat ekonomi bagi kita. Dengan melihat potensi tanaman kelapa di daerah Aceh singkil yang lumayan cukup menjanjikan, serta tempurung kelapa yang masih dianggap sebagai limbah dari buah kelapa sendiri. Pada umumnya masyarkat setempat hanya membuang begitu saja tempurung kelapa yang dianggap sebagai limbah. Dengan melihat kondisi seperti ini terlintas dipikiran bagaimana caranya agar tempurung kelapa yang selama ini dianggap sebagai limbah menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis dan berdaya guna untuk kepentingan masyarakat Aceh Singkil. Untuk itu perlu dilakukan studi kelayakan bisnis pada Usaha Pengolahan Asap Cair yang akan dibuka di daerah Aceh Singkil.
Gambar
S ingkil ) 1.1 : Pulau Banyak ( Singkil 3
1.3 Gambaran Umum Industri a. Asap Cair
Asap diartikan sebagai suatu suspensi partikel-partikel padat dan cair dalam medium gas (Girard, 1992). Sedangkan asap cair menurut Darmadji (1997) merupakan campuran
larutan
dari
dispersi
asap
kayu
dalam
air
yang
dibuat
dengan
mengkondensasikan asap hasil pirolisis kayu. Cara yang paling umum digunakan untuk menghasilkan asap pada pengasapan makanan adalah dengan membakar serbuk gergaji kayu keras dalam suatu tempat yang disebut alat pembangkit asap (Draudt, 1963) kemudian asap tersebut dialirkan ke rumah asap dalam kondisi sirkulasi udara dan temperatur yang terkontrol (Sink dan Hsu, 1977). Produksi asap cair merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna yang melibatkan reaksi dekomposisi karena pengaruh panas, polimerisasi, dan kondensasi (Girard, 1992).
Gambar
1.2 : Asap Cair
Penggunaan berbagai jenis kayu sebagai bahan bakar pengasapan telah banyak dilaporkan. Pembuatan bandeng asap di daerah Sidoarjo, menggunakan berbagai jenis kayu sebagai bahan bakar seperti kayu bakau, serbuk gergaji kayu jati, ampas tebu dan kayu bekas kotak kemasan (Tranggono dkk, 1997). Namun untuk menghasilkan asap yang baik pada waktu pembakaran sebaiknya menggunakan jenis kayu keras seperti kayu bakau, rasa mala, serbuk dan serutan kayu jati serta tempurung kelapa, sehingga diperoleh ikan asap yang baik (Tranggono dkk, 1997). Asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu keras akan berbeda komposisinya dengan asap yang dihasilkan dari
4
pembakaran kayu lunak. Pada umumnya kayu keras akan menghasilkan aroma yang lebih unggul, lebih kaya kandungan aromatik dan lebih banyak mengandung senyawa asam dibandingkan kayu lunak (Girard, 1992). Asap memiliki kemampuan untuk mengawetkan bahan makanan karena adanya senyawa asam, fenolat dan karbonil. Seperti yang dilaporkan Darmadji dkk (1996) yang menyatakan bahwa pirolisis tempurung kelapa menghasilkan asap cair dengan kandungan senyawa fenol sebesar 4,13 %, karbonil 11,3 % dan asam 10,2 %. Aplikasi asap cair dalam pengolahan RSS dengan skala pabrik dapat berfungsisebagai pembeku dan pengawet dalam pengolahan RSS. Pembekuan sempurna terjadi dalam waktu 5 menit, dan pengeringan sit hanya memerlukan waktu selama 36 jam dan menghemat kayu bakar sebanyak 2,45 m3 per ton karet kering dibandingkan dengan pengolahan RSS secara normal. Hal ini akan banyak mengurangi pencemaran udara akibat pembakaran kayu, biaya pengolahan lebih efisien dan proses pengolahan lebih cepat dari 5-6 hari menjadi 2 hari. Mutu spesifikasi teknis, karakteristik vulkanisasi dan sifat fisik vulkanisat dari karet RSS yang dibekukan dan diawetkan dengan asap cair adalah setara dengan yang diproses secara konvensional. Di Amerika serikat, pengolah daging menggunakan asap cair yang telah mengalami pengendapan dan penyaringan untuk u ntuk memisahkan senyawa tar. Pasar internasional untuk produk asap cair ini meliputi Amerika, Eropa, Afrika, Australia, dan Amerika Selatan. Asap cair ini telah diaplikasikan pada pengawetan daging, termasuk daging unggas, kudapan dari daging, ikan salmon dan kudapan lainnya. Asap cair juga digunakan untuk menambah citarasa pada saus, sup, sayuran dalam kaleng, bumbu, rempah-rempah dan lain-lain (Tranggono dkk, 1997).
b. Komposisi Asap Cair
Asap cair mengandung berbagai senyawa yang terbentuk karena terjadinya pirolisis tiga komponen kayu yaitu selulosa, hemiselulosa hemiselulosa dan lignin. Lebih dari 400 senyawa kimia dalam asap telah berhasil diidentifikasi. Komponen-komponen tersebut ditemukan dalam jumlah yang bervariasi tergantung jenis kayu, umur tanaman sumber kayu, dan kondisi pertumbuhan kayu seperti iklim dan tanah.Komponen-komponen tersebut meliputi asam yang dapat mempengaruhi citarasa, pH dan umur simpan produk asapan; karbonil yang bereaksi dengan protein dan membentuk pewarnaan coklat dan 5
fenol yang merupakan pembentuk utama aroma dan menunjukkan aktivitas antioksidan (Astuti, 2000). Selain itu Fatimah (1998) menyatakan golongan-golongan senyawa penyusun asap cair adalah air (11-92 %), fenol (0,2-2,9 %), asam (2,8-9,5 %), karbonil (2,6-4,0 %) dan tar (1-7 %). Kandungan senyawa-senyawa penyusun asap cair sangatmenentukan sifat organoleptik asap cair serta menentukan kualitas produk pengasapan. Komposisi dan sifat organoleptik asap cair sangat tergantung pada sifatkayu, temperatur pirolisis, jumlah oksigen, kelembaban kayu, ukuran partikel kayu serta alat pembuatan asap cair (Girard, 1992).Diketahui pula bahwa temperatur pembuatan asap merupakan faktor yang paling menentukan kualitas asap yang dihasilkan. Darmadji dkk (1999) menyatakan bahwa kandungan maksimum senyawa-senyawa fenol, karbonil, dan asam dicapai pada temperatur pirolisis 600 oC. Tetapi produk yang diberikan asap cair yang dihasilkan pada temperatur 400 oC dinilai mempunyai kualitas organoleptik yang terbaik dibandingkan dengan asap cair yang dihasilkan pada temperatur pirolisis yanglebih tinggi. Adapun komponen-komponen penyusun asap cair meliputi:
Senyawa-senyawa fenol
Senyawa fenol diduga berperan sebagai antioksidan sehingga dapat memperpanjang masa simpan produk asapan. Kandungan senyawa fenol dalam asap sangat tergantung pada temperature pirolisis kayu. Menurut Girard (1992), kuantitas fenol pada kayu sangat bervariasi yaitu antara 10-200 mg/kg Beberapa jenis fenol yang biasanya terdapat dalam produk asapan adalah guaiakol, dan siringol. Senyawa-senyawa fenol yang terdapat dalam asap kayu umumnya hidrokarbon aromatik yang tersusun dari cincin benzena dengan sejumlah gugus hidroksil yang terikat. Senyawa-senyawa fenol ini juga dapat mengikat gugus-gugus lain seperti aldehid, keton, asam dan ester (Maga, 1987).
6
Senyawa-senyawa karbonil
Senyawa-senyawa karbonil dalam asap memiliki peranan pada pewarnaan dan citarasa produk asapan. Golongan senyawa ini mepunyai aroma seperti aroma karamel yang unik. Jenis senyawa karbonil yang terdapat dalam asap cair antara lain adalah vanilin dan siringaldehida.
Senyawa-senyawa asam
Senyawa-senyawa asam mempunyai peranan sebagai antibakteri dan membentuk cita rasa produk asapan. Senyawa asam ini antara lain adalah asam asetat, propionate, utirat dan valerat. Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis
Senyawa
hidrokarbon
polisiklis
aromatis
(HPA)
dapat
terbentuk
pada
osespirolisis kayu.Senyawa hidrokarbon aromatik seperti benzo(a)pirena merupakan senyawa yang memiliki pengaruh buruk karena bersifat karsinogen (Girard, 1992). Girard (1992) menyatakan bahwa pembentukan berbagai senyawa HPA selama pembuatan asap tergantung dari beberapa hal, seperti temperatur pirolisis, waktu dan kelembaban udara pada proses pembuatan asap serta kandungan udara dalam kayu.Dikatakan juga bahwa semua proses yang menyebabkan terpisahnya partikel-partikel besar dari asap akan menurunkan kadar benzo(a)pirena. Proses tersebut antara lain adalah pengendapan dan penyaringan. Senyawa benzo(a)pirena
Benzo(a)pirena mempunyai titik didih 310 oC dan dapat menyebabkan kanker kulit jika dioleskan langsung pada permukaan kulit. Akan tetapi proses yang terjadi memerlukan waktu yang lama (Winaprilani, 2003).
7
c.
Keuntungan dan Sifat Fungsional Asap Cair
Keuntungan penggunaan asap cair menurut Maga (1987) antara lain lebih intensif dalam pemberian citarasa, kontrol hilangnya citarasa lebih mudah, dapat diaplikasikan pada berbagai jenis bahan pangan, lebih hemat dalam pemakaian kayu sebagai bahan asap, polusi lingkungan dapat diperkecil dan dapat diaplikasikan ke dalam bahan dengan berbagai cara seperti penyemprotan, pencelupan, atau dicampur langsung ke dalam makanan. Selain itu keuntungan lain yang diperoleh dari asap cair, adalah seperti diterangkan di bawah ini:
Keamanan Produk Asapan
Penggunaan asap cair yang diproses dengan baik dapat mengeliminasi komponen
asap
berbahaya
yang
berupa
hidrokarbon
polisiklis
aromatis.
Komponenini tidak diharapkan karena beberapa di antaranya terbukti bersifat karsinogen pada dosis tinggi. Melalui pembakaran terkontrol, aging, dan teknik pengolahan yang semakin baik, tar dan fraksi minyak berat dapat dipisahkan sehingga produk asapan yang dihasilkan mendekati bebas HPA (Pszczola dalam Astuti, 2000). Aktivitas Antioksidan
Adanya senyawa fenol dalam asap cair memberikan sifat antioksidan terhadapfraksi minyak dalam produk asapan. Dimana senyawa fenolat ini dapat berperan sebagai donor hidrogen dan efektif dalam jumlah sangat kecil untuk menghambat autooksidasi lemak (Astuti, 2000). Aktivitas Antibakterial
Peran bakteriostatik dari asap cair semula hanya disebabkan karena adanya formaldehid saja tetapi aktivitas dari senyawa ini saja tidak cukup sebagai penyebab semua efek yang diamati. Kombinasi antara komponen fungsional fenol dan asamasam organik yang bekerja secara sinergis mencegah dan mengontrol pertumbuhan mikrobia (Pszczola dalam Astuti, 2000). Adanya fenol dengan titik didih tinggi dalam asap juga merupakan zat antibakteri yang tinggi (Astuti, 2000).
8
Potensi pembentukan warna coklat
Menurut Ruiter (1979) karbonil mempunyai efek terbesar pada terjadinya pembentukan warna coklat pada produk asapan. Jenis komponen karbonil yang paling erperan adalah aldehid glioksal dan metal glioksal sedangkan formaldehid dan hidroksiasetol
memberikan
peranan
yang
rendah.
Fenol
juga
memberikan
kontribusipada pembentukan warna coklat pada produk yang diasap meskipun intensitasnya tidak sebesar karbonil. Kemudahan dan variasi penggunaan
Asap cair bisa digunakan dalam bentuk cairan, dalam fasa pelarut minyak dan bentuk serbuk sehingga memungkinkan penggunaan asap cair yang lebih luas dan mudah untuk berbagai produk (Pszczola dalam Astuti,2000).
Manfaat
d.
Asap Cair
Asap cair memiliki banyak manfaat dan telah digunakan pada berbagai industri, antara lain : -
Industri Pangan
Asap cair ini mempunyai kegunaan yang sangat besar sebagai pemberi rasa dan roma yang spesifik juga sebagai pengawet karena sifat antimikrobia dan antioksidannya. Dengan tersedianya asap cair maka proses pengasapan tradisional dengan menggunakan asap secara langsung yang mengandung banyak kelemahan seperti pencemaran lingkungan, proses tidak dapat dikendalikan, kualitas yang tidak konsisten serta timbulnya bahaya kebakaran, yang semuanya tersebut dapat dihindari. -
Industri perkebunan Asap cair dapt digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional asap cair seperti
antijamur, antibakteri dan antioksidan tersebut dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan. -
Industri kayu
Kayu yang diolesi dengan asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap daripada kayu yang tanpa diolesi asap cair (Darmadji, 1999)
9
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Nama Unit Usaha
Unit usaha ini diberi nama ³CV. Lucky
Smoke´
dikarenakan usaha ini dapat
mengambil keuntungan dari asap yang selama ini orang beranggapan bahwasanya asap hanyalah penyebab utama terjadinya polusi, asap dapat membuat mata perih dan berbagai pandangan negatif lainnya mengenai asap. Lain halnya dengan asap yang satu ini, Asap Cair yang diperoleh dari hasil Pirolisis tempurung kelapa ini dapat memperoleh keuntungan, serta dapat menjadi bisnis yang menjanjikan untuk masa yang akan mendatang, dimana kita mengetahui bahwasanya sekarang ini banyak masyrakat yang khawatir akan isu maraknya penggunaan pengawet kimia terhadap produk makanan yang dapat membahayakan kesehatan. Jadi dengan melihat keadaan yang sedemikian prospek asap cair sebagai bahan pengawet yang alami dapat menjadi solusi dalam pemecahan permasalahan ini. Untuk lebih jelasnya mengenai nama serta alamat dari perusahaan ini dapat dilihat dibawah ini:
Nama Perusahaan
:
³CV. Lucky Smoke ³
Jenis Usaha
:
Asap Cair
Pimpinan Perusahaan
:
SUHAIDI
Alamat Perusahaan
:
Jl. H. Hamzah, Sukamakmur, Kec.Singkil
, Amd.
Kab. Aceh Singkil, Prov. NAD No.Telp Perusahaan
:
085260752570 10
2.2 Bidang Perusahaan
Perusahaan bergerak di bidang manufactur yaitu tempurung kelapa yang diolah menjadi asap cair yang digunakan sebagai pengawet makanan pengganti formalin. Dimana asap cair ini merupakan pengawet alami yang aman bagi kesehatan.
2.3 Visi Dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan
1. Mampu menembus pasar lokal dan international 2. Memberikan yang terbaik kepada masyarakat.
Misi
Perusahaan Jangka Panjang
1. Membuka Anak Perusahaan (cabang perusahaan) berbagai daerah di Aceh Singkil 2. Memperluas Segmentasi Pasar 3. Menjadikan Asap Cair sebagai Komoditi unggulan daerah Aceh Singkil
Misi
Perusahaan Jangka Pendek
1.
Menjalin hubungan kerja sama dengan pet ani Karet, serta para Nelayan.
2.
Menjalin hubungan kerja sama dengan pihak Kreditur dan Investor.
2.4 Kebijakan Perusahaan
Untuk Memajukan Perusahaan dan Meningkatkan Nilai Daya Saing Perusahaan terhadap pesaing lain yang bergerak dalam bidang yang sama, maka diperlukan suatu kebijakan yang dapat mendorong agar perusahaan tetap eksis dimasa yang akan datangnya. Adapun Kebijakan dari perusahaan Lucky Smoke yang di ambil kedepannya antara lain : 1. Melakukan sistem Quality Control ( QC) pada perusahaan, agar kualitas dari Produksi tetap terjaga dengan baik.
11
2. Melakukan Diversifikasi terhadap produk dengan maksud agar produk dapat lebih bernilai guna (Added Value), seperti mengolah Asap cair menjadi Asap Padat. Dimana asap padat ini merupakan produk yang biasa digunakan sebagai penambah cita rasa pada makanan, dimana dengan hanya menaburkan Asap Padat ini ke bahan makanan maka cita rasa dari makanan akan berubah seperti habis dibakar tanpa perlu pembakaran.
2.5 Rencana Perusahaan
Adapun rencana perusahaan agar dapat maju dan terus berkembang dimasa yang akan datang adalah : a. Memperkenalkan Asap Cair ke dunia maya dengan cara membuat situs atau Web perusahaan asap cair dari Lucky Smoke, agar asap cair tidak hanya berorientasi di lokal saja melainkan mampu menembus pasar Ekspor ke luar negeri. Dengan begitu dapat menambah devisa negara dan memajukan perusahaan Lucky Smoke. b. Membentuk suatu organisasi atau jaringan dengan para pengusaha asap cair di Indonesia, agar dapat saling bekerja sama untuk menembus pasar Internasional.
12
BAB III ANALISIS KELAYAKAN RENCANA BISNIS
3.1 Aspek Hukum Dan Legalitas I. Perizinan
A. Surat-surat izin yang dimiliki 1. Akta pendirian/akta notaris 2. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) 3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 4. Keanggotaan KADIN 5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 6. Legalitas Merek
B. Prosedur Perizinan 1. Akta Notaris
Pengajuan bisa dilakukan langsung dikantor notaris ditempat usaha berdomisili. Akta ini membutuhkan biaya Rp 1.000.000,- termasuk biaya pengajuan, pengurusan, verifikasi, dan formulir.
2.
SIUP
SIUP adalah Izin Usaha yang dikeluarkan Instansi Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota/Wilayah sesuai domisili perusahaan. SIUP digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha dibidang Perdagangan Barang/Jasa di Indonesia sesuai dengan KLUI ³Klasifikasi Lapangan Usaha I ndonesia´.
13
a. Penggolongan Siup
Berdasarkan besarnya jumlah Modal dan Kekayaan Bersih di luar tanah dan bangunan atau jumlah modal disetor dalam akta pendirian/perubahan, maka penggolongan SIUP dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu : i.
SIUP BESAR, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan
bersih
atau
modal
disetor
dalam
AKTA
PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai diatas Rp.500.000.000,- (limaratus juta rupiah). ii.
SIUP MENENGAH, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan
bersih
atau
modal
disetor
dalam
AKTA
PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai diatas Rp.200.000.000,- (duartus juta rupiah) s/d Rp. 500.000.000,- (limaratus juta rupiah). iii.
SIUP KECIL, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan
bersih
atau
modal
disetor
dalam
AKTA
PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai sampai dengan Rp.200.000.000(duartus juta rupiah).
b. Prosedur Permohonan
1. Perusahaan mengambil formulir, mengisi dan mengajukan permohonan SIUP beserta persyaratannya melalui Kantor Dinas Perindustrian & Perdagangan Kota/Wilayah sesuai domisili perusahaan untuk permohonan SIUP Menengah dan SIUP Kecil. 2. Sedangkan untuk permohonan SIUP-BESAR diajukan melalui Kanwil Perindustrian dan Perdagangan Kota/Propinsi sesuai domisili perusahaan.
14
c.
Persyaratan
-
Copy Akta pendiran (asli diperlihatkan)
-
Copy Akta perubahannya & Laporannya, jika ada (asli diperlihatkan)
-
Copy SK. Menteri Hukum & HAM RI (asli diperlihatkan) atau Bukti PNBP untuk PT-Baru
-
Copy Surat Keterangan Domisili perusahaan, (asli diperlihatkan)
-
Copy SITU-Surat Izin Tempat Usaha (bagi perusahaan yang dipersyaratan)
-
Copy Kontrak/Sewa T.Usaha/Surat Keterangan dar i pemilik gedung
-
Copy NPWP-Nomor Pokok Wajib Pajak (asli diperlihatkan)
-
Copy KTP Pemegang Saham atau NPWP jika Badan Usaha
-
Copy KTP Pengurus Perseroan (Direksi & Komisaris)
-
Copy
KK
jika
Pimpinan/Penanggung
Jawab
perusahaan
adalah
Wanita
Pas Photo Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan (3 x 4) 2 lembar -
d.
Copy Neraca Awal Perusahaan
Masa
Berlaku
SIUP berlaku selama perusahaan masih menjalankan kegiatan usaha perdagangan barang/jasa sejak tanggal dikeluarkan.
e. Biaya Pengurusan Siup
GOLONGAN
BIAYA
PROSES
BIAYA SUDAH TERMASUK
BESAR
Rp. 2.750.000,-
10 Hari Kerja
Pengambilan Formulir & Persyaratannya
MENENGAH
Rp. 1.750.000,-
10 Hari Kerja
Persiapan dan Pemeriksaan
KECIL
Rp. 850.000,-
10 Hari Kerja
Pengajuan
Permohonan
SIUP
Administrasi & Fee Jasa Kami
Legalisir Copy SIUP oleh Notaris ± Pas Photo 3 x 4= 2 lembar
15
Biaya
3.
Tanda
Daftar Perusahaan
a. Badan Hukum Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 Tentang ³WAJIB DAFTAR
PERUSAHAAN´. b. Prosedur Permohonan
Bagi permohonan TDP badan usaha/perusahaan PT-PMA, PT Non PMA, dan Yayasan maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan Pengesahan Akta Pendirian/Perubahan dari Menteri Kehakiman & HAM RI, atau persetujuan dan atau setelah tanggal penerimaan laporan.
Bagi
permohonan
TDP
badan
usaha
KOPERASI
maka
badan
usaha/perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan Pengesahan Akta Pendirian/Perubahan dari Instansi Terkait.
Bagi permohonan badan usaha/perusahaan CV atau perusahan perorangan maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu didaftarkan kepengadilan negeri setempat sesuai dengan Domisili Perusahaan.
Perusahaan mengambil formulir, mengisi, menandangani permohonan dan mengajukan permohonan TDP pada Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota/Kabupaten cq. Kantor Pendaftaran Perusahaan, sesuai domisili perusahaan.
Petugas dari Kantor Pendaftaran Perusahaan akan memeriksa dan meneliti, jika memenuhi syarat WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN, maka sertifikat TANDA DAFTAR PERUSAHAAN akan dikeluarkan.
c.
Persyaratan
Copy Akta Pendirian (asli diperlihatkan)
Copy Perubahan-perubahannya termasuk perubahan Modal, Kepemilikan Saham dan Perubahan Pengurus (asli diperlihatkan)
ASLI SK. Menteri Hukum & HAM RI dan Laporan perubahan Akta
Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan (asli diperlihatkan)
Copy
SIUP/SIUJPT/SIUPAL
atau
Izin
Operasional
Lainnya
(asli
diperlihatkan)
Copy KTP Pengurus (Direksi & Komisaris)
Asli TDP untuk Perubahan atau Perpanjangan 16
d. Masa Berlaku
Tanda Daftar Perusahaan berlaku selaku 5 (lima) tahun sejak tanggal dikeluarkan. e. Penawaran Biaya Pengurusan
Biaya yang dikeluarkan untuk kepengurusan TDP adalah Rp 2.500.000,- dalam proses 14 hari kerja.
4. Keanggotaan Kadin
a. Landasan Hukum Undang-undang No.1 tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri. Keppres No. 14 tahun 2004 tentang Persetujuan Perubahan AD/ART KADIN. Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
b.
Prosedur Permohonan Cara mendapatkan keanggotaan Kadin: Mengisi formulir keanggotaan KADIN dengan menyertakan biodata perusahaan
dengan lengkap, obyektif dan benar. Mencantumkan secara jelas bidang usaha dan produk utama perusahaan pada
formulir keanggotaan KADIN Propinsi KADIN. Mendaftarkan pada Sekretariat KADIN yang terdekat dengan domisili perusahaan di Kotamadya ataupun di Sekretariat KADIN. Melampirkan copy dokumen perusahaan dan perizinan yang dimiliki.
c. Persyaratan Kelengkapan data yang harus dilampirkan dalam berkas permohonan KTA KADIN keanggota baru : y
Untuk unit usaha yang berbentuk
PT, CV atau Koperasi (unit usaha yang
berdasarkan hukum) maka data yang dilampirkan yaitu Copy Akte Notaris atau Anggaran Dasar atau Keputusan Pemerintah dan untuk unit usaha yang
17
berbentuk Usaha Perorangan maka yang dilampirkan adalah Copy bukti diri yang sah dari pemilik/penanggung jawab usahanya. y
Melampirkan
Surat-Surat
Keterangan
atau
Izin
Usaha
yang
dimiliki
perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan usaha seperti: -
Copy Akte Pendirian Perusahaan
-
Copy KTP Pimpinan dan Tenaga Ahli Perusahaan.
-
Copy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)/ Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP).
-
Copy Domisili Perusahaan yang terakhir.
-
Copy Izin Operasional/Izin Tehnis dari Dept/Instansi yang bersangkutan dengan menunjukkan aslinya.
-
Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
-
Copy SPT-PPH Badan (tahun terakhir).
- Neraca Perusahaan Tahun terakhir
y
-
Bukti pengalaman kerja perusahaan
-
Pasfoto berwarna 3x4 sebanyak 2 lembar
Perusahaan yang mempunyai kantor cabang maka data kantor pusat maupun kantor cabang di lampirkan.
y
Membayar kontribusi iuran pertama minimum untuk 1 (satu) tahun sesuai dengan klasifikasi masing-masing perusahaan.
d. Biaya Kepengurusan Uang pangkal yang diberikan adalah Rp 375.000,- dan biaya pencetakan Rp 15.000,- dan biaya iuran pertahun adalah Rp 300.000,-. Jadi rekapitulasi dana untuk Kadin adalah Rp 690.000,e. Masa berlaku KTA KADIN. KTA berlaku untuk satu tahun kalender, mulai tanggal dikeluarkan, 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
18
5. Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )
Nomor
Pokok
Wajib
Pajak biasa
disingkat
dengan NPWP adalah nomor yang
diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. a.
Tatacara
Pendaftaran NPWP
Untuk mendapatkan NPWP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) setempat dengan melampirkan: Untuk
WP
Orang
Pribadi
Non-Usahawan:
Fotokopi Kartu
Tanda
Penduduk bagi penduduk Indonesia atau foto kopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing. Untuk WP Orang Pribadi Usahawan :
1. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagiorang asing; 2. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa. Untuk WP Badan :
1. Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukkan dari kantor pusat bagi BUT; 2. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus aktif; 3. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa
19
Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut/ Pemotong:
1. Fotokopi KTP bendaharawan; 2. Fotokopi surat penunjukkan sebagai bendaharawan. Untuk Joint Operation sebagai wajib pajak Pemotong/pemungut:
1. Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation; 2. Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation; 3. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus joint operation.
6.
Legalitas
Merek
a. Badan Hukum UU Hak Cipta No. 19 Thn 2002, UU Hak Paten No. 14 b. Persyaratan Persyaratan pendaftaran merek : - Etiket Merek (Logo) 3x3 : 25 lembar dan 9x9 = 25 lembar berwarna - Copy KTP Pemohon (apabila pribadi) - Copy Akte Perusahaan dilegalisir Notaris - Copy NPWP Perusahaan - KTP Direktur Perusahaan - Surat Kuasa - Surat Pernyataan
20
c. Lama Proses: - Cek Nama 2 hari - Resi , Nomor Registrasi 7 hari - Sertifikat 36 bln d. Harga - Cek nama Rp 100.000,- Sertifikat Rp 2.500.000 + PPn 10% e. Lama proses 14 hari kerja - Harga tergantung luas bangunan dan range amdal - Payment Negosiasi
21
3.2 ASPEK PEMASARAN Pemasaran (marketing) adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan ±
kegiatan penting yang memungkinkan individu atau perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran. a) Peluang Pasar
Pada beberapa tahun terakhir
ini kita ditakutkan dengan isu merebaknya pengawet
kimia seperti formalin yang berbahaya untuk kesehatan, dimana BPOM dan DINKES melarang
penggunaan
pengawet
kimia
yang
dapat
menyebabkan
kesehatan.
Berdasarkan pernyataan itu disinilah terletak peluang pasar untuk Industri Asap Cair yang dapat digunakan sebagai pengganti pengawet berbahaya untuk kesehatan. Dimana asap cair yang merupakan pengawet alami yang dihasilkan dari tempurung kelapa ini sangat aman digunakan sebagai pengawet makanan. Asap cair komoditas baru yang mulai tersohor dimata masyarakat sebagai bahan pengawet dan juga sebagai bahan koagulan pada petani karet. Produk hasil pembakaran tempurung kelapa dan kayu keras seperti bakau, dan rasmala ini popular karena multi fungsi. Produk yang mengandung senyawa asam, fenolat dan karbonil itu dapat bermanfaat sebagai bahan pengawet makanan, pembeku karet, pupuk,, disenfektan, antivirus dan obat. Karena multi manfaat inilah pantas jika pasar untuk produk asap cair ini terbuka lebar. b) Daerah Pemasaran ( Market Segmentasi)
Daerah yang menjadi sasaran untuk pemasaran asap cair adalah daerah pesisir pantai yang merupakan daerah para nelayan seperti daerah Aceh Singkil, Nias, Meulaboh, Banda Aceh, dan juga didaerah luar sumatera. Begitu juga untuk daerah yang berpotensi sebagai penghasil tanaman karet seperti Sumatera Utara dan daerah Jawa.
22
c)
Pasar sasaran ( Market
Targeting
)
Dalam penetuan sasaran pasar yang akan diraih oleh industri asap cair ini ditentukan berdasarkan kegunaan dan manfaat asap cair ini sendiri. Dimana asap cair yang berfungsi sebagai bahan pengawet pada makanan dan juga dapat digunakan sebagai bahan pembeku karet, maka sasaran pasar yang akan dituju adalah para Nelayan, para Petani Karet, serta para pengusaha kuliner yang ingin mengawetkan produk makanannya agar dapat bertahan lebih lama tanpamenimbulkan efek samping bagi kesehatan.
d) Volume dan Harga Penjualan
Berdasarkan permintaan / kebutuhan pasar yang diperoleh ( 20 ton/bulan ) maka Perusahaan LUCKY SMO KE menetapkan kapasitas produksi produk per bulan adalah sebesar 7.650 kg yang menghasilkan 2.142 liter/bulan. Produk ini di kemas dalam kemasan jeregan dengan isi 1 liter. Harga penjualan : Rp. 20.000 / liter Harga jual perbulan yang diperoleh adalah Rp. 42.840.000 / bulan
e) Persaingan dan Strategi Bersaing
-
Persaingan dari produk sejenis :
Produk asap cair merupakan produk yang baru dikembangkan di kalangan industri didaerah Aceh Singkil sehingga produk ini tidak memiliki banyak pesaing dari produk sejenis. -
Persaingan dengan bahan berbeda :
Pesaing lain dari bahan yang berbeda namun memiliki kesamaan fungsi adalah produk formalin. Produk formalin tersebut memang tergolong produk yang mudah diperoleh serta murah harganya. Namun kelebihan produk asap cair ini adalah asap cair merupakan produk bahan pengawet yang mengawetkan tanpa menimbulkan penyakit.
23
-
Strategi
Bersaing
Pesaing yang agak sulit untuk diimbangi adalah formalin yang sering digunakan oleh masyarakat dalam mengawetkan makanannya, selain murah formalin juga dapat mengawetkan makanan lebih lama. Untuk itu sangat perlu di susun strategi bersaing yang cocok dilakukan agar produk asap cair ini mampu menembus pasar regional. Adapun strategi yang akan dilakukan adalah : 1. Melakukan riset pasar lebih rinci 2. Menetapkan harga yang terjangkau dan kompetitif 3. Menciptakan kemasan produk yang lebih menarik 4. Menampilkan kegunaan dan keunggulan produk dalam kemasan 5. Dan yang paling terpenting adalah memberikan penyuluhan kepada mereka akan betapa pentingnya kesehatan dan pengaruh dari penggunaan pengawet kimia yang berbahaya yang dapat merugikan kesehatan.
f)
Ukuran Pasar dan Pertumbuhannya
Perusahaan akan melakukan evaluasi dengan mengumpulkan data tentang tingkat penjualan saat ini, tingkat pertumbuhan, dan kemampuan perolehan laba yang diharapkan pada setiap segmen. Perusahaan akan tertarik pada segmen yang mempunyai ukuran dan karakteritik pertumbuhan yang tepat. Sejak isu penggunaan pengawet formalin mencuat, permintaan asap cair tempurung meningkat 400 persen dan diperkirakan akan cenderung meningkat pula setiap tahunnya. Terlebih ketika sekarang sedang ada trend dari masyarakat yang lebih menyukai produk ± produk makanan maupun minuman herbal dan natural, maka kondisi tersebut jelas akan memunculkan peluang bagi kegiatan bisnis asap cair ini, hal tersebut juga akan meningkat seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan mereka.
24
g) Pangsa Pasar
Berdasarkan hasil riset yang diperoleh maka dapat diasumsikan permintaan konsumen terhadap produk adalah sebesar 10 sampai 20 ton per bulan. Namun untuk saat ini, Perusahaan Lucky Smok e dapat menentukan kapasitas produksinya adalah 2.142 liter per bulan. Perusahaan hanya mampu meraih pasar sebesar 10 %. Dan hal itu tidak mudah untuk meraih pangsa pasar yang sebesar itu. h)
Strategi
Pemasaran
a. Produk Produk yang ditawarkan adalah asap cair yang merupakan pengawet alami, dan aman digunakan untuk produk makanan. b. Tempat Tempat produk dipasarkan adalah di daerah supermarket, tempat berkumpulnya para pengusaha
makanan
serta
perusahaan
±
perusahaan
besar
yang
memang
membutuhkan bahan pengawet dalam jumlah yang besar. c. Harga Penetapan harga yang diterapkan kepada konsumen berdasarkan perhitungan harga produksi, dan harga ini juga berdasarkan riset pasar. d. Promosi Dalam
memperkenalkan
produk
asap
cair
ini,
Perusahaan
Lucky
Smoke
menggunakan berbagai cara promosi yaitu : a. Iklan via internet b. Pameran c. Brosur
25
i)
Metoda
Promosi
a. Iklan via internet Yang digunakan dalam memasarkan produk ini adalah via internet yang gratis dengan cara blogger. Caranya sangat mudah dan tidak memerlukan biaya. Namun dapat menggait konsumen dalam jumlah yang cukup besar. b. Pameran Sistem pameran yang dilakukan adalah bekerjasama dengan bagian koperasi dengan mengeluarkan sejumlah biaya. Dengan begitu Perusahaan Lucky Smoke dapat mengikuti pameran yang diadakan oleh bagian koperasi, biasanya sekali dalam setahun. c. Brosur Dalam memasarkan produk dengan brosur adalah menggunakan jasa sales yang akan menawarkan produk kepada konsumen. j) Jalur Pemasaran
GAMBAR
: TINGKATAN SALURAN PEMASARAN ASAP CAIR
26
3.3 ASPEK TEKNIK DAN
TEKNOLOGI
a. Nama Produk
Produk yang dihasilkan dari proses pengolahan atau pirolisis batok kelapa ini dinamakan dengan produk Asap Cair yang diproduksi oleh Perusahaan Lucky Smok e. b. Jenis Produk
Jenis produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan Lucky Smoke berbentuk cair dan digunakan sebagai bahan pengawet alami pada bidang usaha makanan, dan juga sebagai koagulan pada lateks atau karet. c.
Jumlah Produksi
Jumlah produk dari asap cair yang dihasilkan oleh Perusahaan Lucky Smoke per bulan adalah sebesar 7.650 kg yang menghasilkan 2.142 liter/bulan. d.
Mesin
dan Peralatan
Industri pengolahan Batok Kelapa menjadi produk asap cair membutuhkan mesin dan peralatan dalam pemerosesannya. Adapun mesin peralatan yang dibutuhkan disini antara lain : Hammer Mill : alat ini digunakan untuk menghancurkan atau memecahkan batok
kelapa. Mesin Pirolisis : adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan asap cair dari batok
kelapa. Dimana system pengolahannya batok kelapa dimasukkan pada mesin pirolisis o
ini dan kemudian dibakar dengan keadaan Vakum pada suhu 400 ± 500 C. Mesin Destilasi (Bak Pendingin)
: adalah suatu alat yang berupa bak atau silinder
dan di dalamnya terdapat pipa lurus atau spiral yang berfungsi untuk merubah uap menjadi cair. Pengeluaran panas dari uap lebih efektif dengan menggunakan pendingin
berbentuk
³tubular
condensor´,
karena
mempunyai
permukaan
yang lebih luas.
27
Alat penampung asap cair : alat ini digunakan untuk menampung hasil dari proses
pendinginan asap cair dari bak pendingin, dan ini merupakan produk asap cair yang siap pakai untuk koagulan lateks atau karet. Untuk penggunaan sebagai bahan pengawet diperlukan perlakuan destilasi ulang untuk mengurangi kadar tarnya.
e.
Lay Out Pabrik
Gambar
1. Lay Out Pabrik
28
f.
Proses Produksi
TEMPURUNG KELAPA
PENGERINGAN
PEMECAHAN
KONDENSASI
PRODUK GRADE B
PEMURNIAN
PRODUK GRADE A
PENGEMASAN
PRODUK ASAP CAIR
29
KETERANGAN : 1. Tempurung kelapa digunakan sebagai bahan baku dalam perolehan asap cair. 2. Pengeringan a. Alat
: Menggunakan cahaya matahari
b. Tujuan
: Untuk mengurangi kadar air di dalam bahan baku,
3. Pemecahan a. Alat
: Hammer mill
b. Tujuan
: Untuk memperkecil luas permukaan bahan baku,
4. Pembakaran a. Alat
: Pirolisator
b. Tujuan
: Untuk merubah atau memproses bahan baku menjadi Asap atau
menguapkannya , 5. Pendinginan a. Alat
: Destilator
b. Tujuan
: untuk mengkondensai asap yang diperoleh dari alat pirolisis untuk
menghasilkan asap cair, 6. Pengemasan a. Alat
: Jeregan dengan volume 1 liter
b. Tujuan
: Untuk mempermudah dalam pemasarannya.
30
3.4 ASPEK MANAJEMEN
Aspek manajemen ini diadakan agar suatu perusahaan dapat terkendali laju perkembangannya, serta mengetahui bagaimana prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Adapun tujuan dari aspek manajemen ini adalah untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan, sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya. Adapun aspek manajemen tersebut antara lain adalah : a. Planing ( Perencanaan )
Dalam hal ini agar perusahaan asap cair Lucky Smoke tetap eksis dan berkembang semakin pesat , perlu diadakan perencanaan yang baik dan pertimbangan yang matang. Disini perusahaan Luck Smoke sudah merencanakan dengan baik untuk perkembangan usaha ini, seperti merencanakan Segmentasi Pasa yakni mengelompokkan pasar yang akan diraih contohnya para Nelayan dan Petani Karet. b. Organizing (Pengorganisasian)
Dalam hal pengorganisasian perusahaan asap cair Lucky Smoke melakukan pembagian tugas yang jelas terhadap semua karyawan serta merincikan pekerjaan apa saja yang akan dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi konflik antara pekerja, tidak terjadi rebutan sumber atau fasilitas, serta menghindari terjadinya keksosongan pekerjaan yang menyebabkan ketidak efisienan kerja. Adapun susunan staf dalam perusahaan adalah : 1.
Direktur Umum
-
Memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan manajer.
-
Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan perusahaan.
-
Memeriksa laporan secara menyeluruh dan berkala.
Manajer
2.
Keuangan
-
Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan.
-
Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan.
31
-
Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
-
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
-
Merencanakan dan mengelola promosi perusahaan.
-
Memenuhi target pemasaran perusahaan.
-
Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Umum. Manajer pemasaran
3.
4.
5.
Manajer
Pemasaran
-
Merencanakan dan mengelola promosi perusahaan.
-
Memenuhi target pemasaran perusahaan.
-
Melakukan riset pemasaran.
-
Melakukan negosiasi dan kontrak kerjasama dengan pihak lain.
-
Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Umum.
Manajer
Produksi
-
Memilih Lokasi
-
Memilih Rancangan dan Tata Letak
-
Merencanakan proses produksi.
-
Merencanakan ketersedian bahan baku.
-
Merencanakan kualitas produk.
-
Menyusun rencana kapasitas produksi.
-
Memilih alat dan teknologi yang digunakan serta kapasitasnya.
-
Menetapkan kebutuhan tenaga kerja.
-
Menyusun ongkos produksi.
Manajer SDM
-
Membuat struktur organisasi.
-
Membuat perencanaan kebutuhan tenaga kerja dari masing-masing divisi dan menetapkan spesifikasi tenaga kerja. 32
-
Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi kepegawaian.
-
Melaksnakan Proses kegiatan Penggajian, kenaikan pangkat, kenaikan berkala, mutasi, kesejahteraan pegawai dan pembinaan pegawai.
-
Membuat laporan kegiatan Bagian Kepegawaian dan melaksanakan Tugas lain yang berhubungan dengan Tugasnya yang diberikan oleh atasan
6.
Manajer
-
Umum
memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional.
-
Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi, kepegawaian/personalia serta kesekretariatan.
-
Menyelenggarakan kegiatan dibidang kerumah-tanggaan, peralatan kantor dan perundang-undangan.
-
Mengurus perbekalan material dan peralatan tehnik.
-
Mengadakan pembelian barang-barang yang diperlukan perusahaan.
-
Membuat laporan kegiatan Bagian U mum.
-
Memberikan informasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
-
7.
Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab kepada Direktur Umum.
Sekretaris
-
Menerima telepon, menyusun dan membuat jadwal pimpinan, membuat surat, menyiapkan agenda rapat, mengatur daftar kegiatan perusahaan / organisasi, menyusun pembukuan perusahaan serta membantu pimpinan.
-
Menerima tamu, menghandle tiket, mencatat pengeluaran perjalanan dinas, mencatat pesan lewat telepon, mencatat janji-janji untuk pimpinan.
-
Mengadakan pencatatan dari semua kegiatan manajemen.
-
Sebagai alat komunikasi organisasi / perusahaan.
-
Sebagai pusat dokumentasi.
33
8.
Staf
administrasi
-
Merencanaan, pengorganisasian sampai dengan fungsi pengawasan.
-
Catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
9.
Supervisor
-
melakukan supervisi terhadap para staf pelaksanan rutinitas aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari.
-
10.
koordinator unit kerja.
Staf
-
HRD
Mengelolaan SDM itu secara sederhana d imulai dari reckrutmen, trainning, benefit, penilaian kinerja, perencanaan jenjang karir seluruh karyawan, PR dan pemutusan hubungan kerja.
11.
Staf
Akutansi
-
Membuat jurnal akuntansi atas seluruh transaksi perusahaan.
-
Mengelola semua data-data akuntansi perusahaan menurut sistem dan prosedur yang sudah baku.
-
Menyusun detil neraca untuk keperluan pembuatan laporan/jurnal keuangan secara berkala atau kapan saja diperlukan.
-
Mengelola semua data-data perpajakan yang terkait dengan transaksi perusahaan.
-
Menyiapkan rekonsiliasi pajak dan ko mersil.
-
Mengadministrasikan dokumen pendukung jurnal akuntansi dan perpajakan.
-
Memberikan masukan kepada Kepala Bagian tentang perubahan-perubahan sistem dan prosedur keuangan agar lebih efektif dan efisien.
34
12.
Staf
-
Keuangan
Membuat , mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu.
-
Memeriksa rangkuman kas kecil untuk memastikan penggunaan dan ketersediaan kas kecil yang efektif.
-
Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun pembayarakat.
-
Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen.
c.
Actuating ( Penggerakan )
Dalam hal ini perusahaan Lucky Smoke melakukan beberapa kegiatan bulanan seperti mengadakan pelatihan mengenai Asap Cair, mengadakan Traininig dan Motivasi untuk para pekerja agar bekerja dengan dedikasi yang tinggi. Serta menjalin hubungan yang baik antara pemimipin perusahaan dengan para staf agar kinerja perusahaan dapat berjalan dengan optimal.
d.
Controlling ( Pengawasan )
Perusahaan Lucky Smoke juga melakukan pengawasan terhadap perkembangan perusahaan, apakah perkembangannya sudah sesuai dengan yang sudah direncanakan pada awalnya, serta sejauh mana sudah perkembangan dari perusahaan. Ini sangat diperlukan agar rencana yang telah ditetapkan berjalan dengan optimal.
35
3.5 ASPEK SDM ( Sumber Daya
Manusia
)
Aspek Sumber daya manusia ini merupakan aspek yang sangat penting, dimana disini penentuan SDM yang akan digunakan dalam proses pelaksanaan Usaha Asap Cair ini. Disini perusahaan Lucky Smoke telah memilih SDM yang cukup berkualitas untuk dipekerjakan dibidangnya masing-masing. Adapun SDM yang dipekerjakan di Perusahaan Asap Cair ini adalah sebagai berikut : NO.
Jabatan
Tingkat Pendidikan
Kebutuhan
1
Direktur
S2 Teknik Kimia
1 orang
2
Manajer Keuangan
S1 Ekonomi
1 orang
3
Manajer Produksi
S1 Manajemen
1 orang
4
Manajer Umum
S1 Manajemen
1 orang
5
Manajer Pemasaran
S1 Ekonomi
1 orang
6
Manajer SDM dan personalia
S1 Manajemen
1 orang
7
Sekretaris
D3 Sekretaris
1 orang
8
Supervisor
D3
1 orang
9
Staf Marketing
D3
5 orang
10
Staf Pembukuan
D3 Akutansi
1 orang
11
Staf Pengadaan
D3 Akutansi
1 orang
12
Staf Akuntansi
D3 Akutansi
1 orang
13
Staf Humas
D3
1 orang
14
Staf Administrasi
D3
2 orang
15
Staf Sarana dan Prasarana
D3
1 orang
16
Karyawan Pengeringan
SMK/Sederajat
2 orang
17
Karyawan Pemecahan
SMK/Sederajat
1 orang
18
Karyawan Pembakaran
SMK/Sederajat
3 orang
19
Karyawan Pemurnian
SMK/Sederajat
1 orang
20
Karyawan Pengemasan
SMK/Sederajat
2 orang
36
3.6 ASPEK FINANSIAL
Adapun rincian dari biaya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA BAGIAN UMUM DALAM JANGKA BULAN PERTAMA NO
I
JENIS KEGIATAN
VOLUME SATUAN
BIAYA
TOTAL BIAYA
(Rp)
(Rp)
LEGALITAS USAHA
1 BADAN HUKUM/ AKTE NOTARIS
1
Paket
1,000,000.00
1,000,000.00
2 SIUP
1
Paket
2,750,000.00
2,750,000.00
3 TDP 4 KEANGGOTAAN KADIN
1 1
Paket Paket
2,500,000.00 690,000.00
2,500,000.00 690,000.00
5 KENAGGOTAAN ASOSIASI 6 PERPAJAKAN/NPWP
1 1
Paket Paket
850,000.00 -
850,000.00 -
7 AMDAL 8 SERTIFIKAT BADAN USAHA 9 IMB
1 1 1
Paket Paket Paket
750,000.00 2,000,000.00 1,000,000.00
750,000.00 2,000,000.00 1,000,000.00
1
Ls
100,000.00
100,000.00
SUB TOTAL I
11,640,000.00
10
II
ASURANSI BANGUNAN GEDUNG
OPERASIONAL KANTOR
1 ATK 2 BIAYA LISTRIK RUTIN 3 BIAYA PDAM RUTIN
1 1 1
Ls Ls Ls
250,000.00 200,000.00 200,000.00
250,000.00 200,000.00 200,000.00
4 BIAYA TELEPON RUTIN
1
Ls
150,000.00
150,000.00
SUB TOTAL II
800,000.00
III
INVESTASI USAHA
1 PENGADAAN LAHAN
1
Ha
10,000,000.00
10,000,000.00
2 PENGADAAN BANGUNAN
1
Ls
40,000,000.00
40,000,000.00
3 PENGADAAN LISTRIK
1
Ls
3,000,000.00
3,000,000.00
4 PENGADAAN PDAM 5 PENGADAAN TELEPON
1 1
Ls Ls
2,000,000.00 1,000,000.00
2,000,000.00 1,000,000.00
2
Unit
1,500,000.00
3,000,000.00
1
Ls
6 KENDARAAN OPERASIONAL PENGADAAN INVENTARIS 7 KANTOR
3,000,000.00
3,000,000.00 37
8
PENGADAAN MESIN PRODUKSI
1
Ls
139,310,000.00 SUB TOTAL III
IV
139,310,000.00 201,310,000.00
PEMELIHARAAN
1 BANGUNAN GEDUNG/LAHAN
1
Ls
166,666.67
166,666.67
2 MESIN DAN PERALATAN
1
Ls
250,000.00
250,000.00
3 KENDARAAN
1
Ls
166,666.67
166,666.67
SUB TOTAL IV
583,333.33
2,000,000.00 1,000,000.00
2,000,000.00 1,000,000.00
SUB TOTAL V
3,000,000.00
V
JAMINAN PRODUKSI
1 PENDAFTARAN MERK 2 PENDAFTARAN DEPKES VI
1 1
Ls Ls
PENGADAAN BAHAN BAKU
1 TEMPURUNG KELAPA 2 BOTOL PLASTIK 250 ML
7650 8568
Kg Bh
500.00 500.00
3,825,000.00 4,284,000.00
1
Kg
10,000.00
10,000.00
720
Bh
1,000.00
720,000.00
SUB TOTAL VI
8,839,000.00
3 LABEL SEGEL TUTUP BOTOL 4 KARDUS/ PACKING
JUMLAH TOTAL
226,172,333.33
KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA BAGIAN PEMASARAN DALAM JANGKA BULAN PERTAMA NO
JENIS KEGIATAN
VOLUME SATUAN
BIAYA
TOTAL BIAYA
(Rp)
(Rp)
I
BIAYA PAMERAN
1
Ls
3,000,000.00
3,000,000.00
II
BIAYA PEMBUATAN BROSUR
1
Ls
3,000,000.00
3,000,000.00
III
BIAYA DESAIN KEMASAN MERK
1
Ls
3,000,000.00
3,000,000.00
IV
RISET PASAR
1
Ls
300,000.00
300,000.00
JUMLAH TOTAL
9,300,000.00
38
KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERSONALIA DALAM JANGKA BULAN PERTAMA NO
VOLUME
SATUAN
1
Org
1 Gaji Pokok
1
Bln
2 Tunjangan
1
Bln
I
JENIS KEGIATAN
GAJI DIREKTUR Pend. S2
BIAYA
TOTAL BIAYA
(Rp)
(Rp)
2,500,000.00
2,500,000.00
-
2,500,000.00
x 1 orang 2,500,000.00 x 1 bulan SUB TOTAL I
II
GAJI MANAJER Pend. S1
1 Gaji Pokok 2 Tunjangan
5
Org
1 1
Bln Bln
1,750,000.00 -
2,500,000.00
1,750,000.00 1,750,000.00 x 5 orang 8,750,000.00 x 1 bulan
SUB TOTAL II
III
GAJI SUPERVISOR Pend. D3
1 Gaji Pokok 2 Tunjangan
1
Org
1 1
Bln Bln
1,000,000.00 -
8,750,000.00
1,000,000.00 1,000,000.00 x 2 orang 1,000,000.00 x 1 bulan
IV
GAJI STAF DAN PEKERJA
1 Gaji Pokok 2 Tunjangan
17
Org
1 1
Bln Bln
SUB TOTAL III
1,000,000.00
800,000.00 -
800,000.00 800,000.00 x 20 orang 13,600,000.00 39
x 1 bulan SUB TOTAL IV
V
BIAYA PEREKRUTAN
1
Ls
13,600,000.00
500,000.00
500,000.00
SUB TOTAL V
500,000.00
JUMLAH TOTAL
26,350,000.00
KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA BAGIAN PRODUKSI DALAM JANGKA BULAN PERTAMA NO
I
JENIS KEGIATAN
VOLUME SATUAN
HARGA
TOTAL HARGA
(Rp)
(Rp)
PENGADAAN MESIN PRODUKSI
1 PIROLISATOR 2 HAMMER MILL
3 1
Unit Unit
35,000,000.00 28,000,000.00
105,000,000.00 28,000,000.00
3 ALAT DESTILASI
1
Unit
6,000,000.00
6,000,000.00
4 ALAT PENUTUP SEGEL BOTOL
1
Unit
310,000.00 SUB TOTAL I
310,000.00 139,310,000.00
1 TEMPURUNG KELAPA 2 BOTOL PLASTIK 250 ML 3 LABEL SEGEL TUTUP BOTOL
7650 8568 1
Kg Bh Kg
500.00 500.00 10,000.00
3,825,000.00 4,284,000.00 10,000.00
4 KARDUS/ PACKING
720
Bh
1,000.00 SUB TOTAL II
720,000.00 8,839,000.00
II
PENGADAAN BAHAN BAKU
JUMLAH TOTAL
148,149,000.00
40
REKAPITULASI KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA UNTUK PENDIRIAN USAHA ASAP CAIR PADA CV. LUCKY SMOKE DALAM JANGKA BULAN PERTAMA
NO I
KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA (Rp)
NAMA DIREKSI
DIREKSI UMUM 226,172,333.33
II
DIREKSI PEMASARAN 9,300,000.00
III
IV
Anggaran Biaya Produksi Dimasukkan Kedalam Anggaran Biaya Umum
DIREKSI PRODUKSI DIREKSI SDM DAN PERSONALIA
26,350,000.00 JUMLAH TOTAL ANGGARAN
261,822,333.33
PENDAPATAN BER SIH / TAHUN = Rp 193.641.064 1. PAYBACK PERIOD (PP) ARUS KAS
SALDO
(Rp)
(Rp)
NO
TAHUN KE
TAHUN
1
0
2011
2
1
2012
193,641,064
-506,358,936
3
2
2013
216,877,992
-289,480,945
4
3
2014
275,435,049
-14,045,895
5
4
2015
344,293,812
330,247,916
6
5
2016
430,367,265
760,615,181
-700,000,000
-700,000,000
Payback Period (PP) = 5 tahun Kesimpulan : Karena PP < 8 tahun, rencana bisnis layak 41
2. NET PRESENT VALUE (NPV) ARUS KAS
NO
TAHUN KE
TAHUN
1
0
2011
2
1
2012
193,641,064
3
2
2013
216,877,992
4
3
2014
275,435,049
5
4
2015
344,293,812
6
5
2016
430,367,265
(Rp)
-700,000,000
NPV = Rp 331.450.260,80
Suku Bunga = 10 % per tahun KESIMPULAN : KARENA NPV > 0 MAKA RENCANA BISNIS LAYAK
3. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) ARUS KAS
NO
TAHUN KE
TAHUN
1
0
2011
2
1
2012
193,641,064
3
2
2013
216,877,992
4
3
2014
275,435,049
5
4
2015
344,293,812
6
5
2016
430,367,265
(Rp)
-700,000,000
IRR = INTERNAL RATE OF RETURN = 26% KARENA IRR = 26% > DARI SUKU BUNGA ( i=10%) MAKA BISNIS LAYAK
42
4. PROFABILITY INDEX (PI) ARUS KAS
NO
TAHUN KE
TAHUN
1
0
2011
2
1
2012
193,641,064
3
2
2013
216,877,992
4
3
2014
275,435,049
5
4
2015
344,293,812
6
5
2016
430,367,265
(Rp)
-700,000,000
Net Present Value
= Rp 1.064.595.286.88
Modal Awal
= Rp. 700,000,000
Profitability Index (PI) = Rp. 1.52 KARNA PI > 1 MAKA BISNIS LAYAK
43
3.7 ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK A. Aspek Ekonomi
Dengan berdirinya perusahaan Asap Cair Lucky Smoke ini di daerah Aceh Singkil khususnya Kecamatan Singkil akan dapat menjadi penggerak perekonomian masyarakat singkil. Dimana dengan berdirinya usaha ini dapat memberikan manfaat antara lain : -
Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat : Dengan adanya usaha ini dapat menampung tenaga kerja lokal tanpa perlu mengambil tenaga kerja asing.
-
Menghasilkan dan menghemat devisa : Penggunaan bahan baku batok kelapa yang merupakan hasil lokal daerah Aceh Singkil berarti dapat mengurangi penggunaan bahan impor, sudah tentu penggunaan bahan baku lokal ini menghemat devisa.
-
Menumbuhkan industri lain : Dengan adanya perusahaan asap cair ini dapat memperpanjang masa simpan pada produk makanan, sehingga produk makanan tidak cepat rusak. Hal ini dapat menjadi suatu pertumbuhan yang baik bagi industri makanan tersebut karena masa simpan produk makanannya lebih bertahan lama.
-
Menambah pendapatan Nasional : Sudah jelas bahwasanya dengan berdirinya usaha asap cair ini dapat menambah pendapatan nasional, dengan tumbuhnya bisnis ini maka produk-produk pengawet lainnya yang berasal dari luar dapat dikurangi bahkan ditiadakan sama sekali. Produk asap cair merupakan produk pengawet alami, sudah pasti banyak peminatnya bukan hanya dari lokal saja bahkan dari luar negeripun banyak peminatnya, dengan keadaan yang demikian jika ada permintaan ekspor terhadap produk tersebut sudah pasti bisnis ini akan menambah pendapatan nasional.
Untuk memajukan pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh Singkil juga diperlukan peranan Pemerinta Aceh Singkil. dalam hal ini peranan yang diperlukan dari pemerintah adalah Kebijakan Pemerintah dalam beberapa ha meliputi : -
Kebijakan Produksi : terdiri atas Subsidi / pajak langsung bagi produsen, perlindungan harga produksi dan sarana produksi serta pengaturan sarana produksi.
-
Kebijakan tidak langsung : yakni mengatur suku bunga dan alokasi kredit dari perbankan daerah Aceh Singkil serta Proteksi terhadap bahan pengawet kimia yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat Aceh Singkil. 44
B. Aspek Sosial
Tujuan daripada didirikannya usaha Asap Cair ini sudah pasti untuk memperoleh untung sebesar-besarnya. Namun demikian, perusahaan ini tidak dapat berdiri sendiri, perusahaan ini juga memerlukan
kerja sama dengan berbagai pihak seperti pihak
pengadaan bahan baku, pihak karyawan dan lainnya yang semua itu tersusun dalam satu tatanan kehidupan yang pluralistis dan kompleks. Salah satu komponen yang dimaksud adalah lembaga sosial. Perusahaan asap Cair ini merupakan sebagai lembaga sosial, dimana perusahaan ini selain membeli bahan baku dari pihak lain juga mengolahnya menjadi Asap Cair yang dapat dimanfaatkan masyarakat Daerah Aceh Singkil sebagai bahan pengawet alami dan bagi pihak petani karet dapat membantu menggumpalkan karet. Selain dapat membantu masyarakat dalam hal mengawetkan makanan dan membantu dari segi penggumpalan karet perusahaan Asap cair ini juga dapat memberikan kesempatan kepada para warga lokal Aceh Singkil untuk bekerja di Perusahaan ini. Untuk merealisasikan kegiatan perusahaan ini tidakah mudah . Disana sering timbul ancaman-ancaman
sekaligus
peluang-peluang
yang
datang,
seperti
dalam
hal
merealisasikan produk asap cair ini ke masyarakat tentu mengalami kendala. Karena asap cair ini belum terlalu dikenal oleh masyarakat dan ini memerlukan kerja yang ekstra tapi dengan optimis yakin bahwasanya pekerjaan ini bukanlah hal yang sia-sia.
C. Aspek Politik
Jelas bahwasanya aspek politik sangat mempengaruhi dunia bisnis perusahaan Asap Cair ini, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Semakin kacau kondisi politik suatu daerah di aceh singkil akan berdampak semakin kacau pula dunia bisnis di daerah tersebut. Didaerah Aceh Singkil Aspek Politik yang dapat mempengaruhi dunia bisnis adalah pada saat terjadinya pemilihan Bupati didaerah Aceh Singkil.
45
3.8 ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI
Dalam
membahas
aspek
lingkungan
industri
dari
perusahaan
asap
cair
mengemukakan ada 6 aspek yakni meliputi : -
Ancaman masuk pendatang baru
: Dimana suatu ancaman bagi perusahaan akan
datangnya pesaing baru, mengingat perusahaan jenis asap cair ini belum ada didaerah singkil sedangkan potensi untuk tanaman kelapanya cukup memadai. Hal ini dapat menjadi lirikan bagai pendatang baru untuk membuka usaha yang sejenis di daerah Aceh Singkil. Namun walaupun demikian, perusahaan asap cair Lucky Smoke tidak takut menghadapi hal yang seperti ini. Karena perusahaan Asap Cair Lucky Smoke telah melakukan antisipasi apabila adanya pendatang baru. Yakni mutu dari produk asap cair harus tetap terjaga dan harga dari asap cair juga distabilkan. Selain itu perusahaan asap cair juga membina kerja sama yang baik dengan para pemasok batok kelapa agar dapat berjalan dengan lancar, jika perlu dilakukan tanda tangan kontrak dengan para pemasok kelapa dengan demikian mereka akan menjadi terikat.
-
Persaingan sesama perusahaan didalam industrinya : Dalam hal ini tidak menjadi
kendala dengan Perusahaan Asap Cair Lucky Smoke, karena perusahaan ini merupakan perusahaan Asap Cair yang pertama didaerah singkil dan pesaing yang bergerak dalam bidang yang sama belum ada di Singkil. Ini merupakan suatu peluang bagi perusahaan untuk dapat Leader Market untuk produksi Asap Cair nantinya. -
Ancaman dari produk pengganti : Dalam hal ini perusahaan Asap Cair Lucky S moke
yang mengolah batok kelapa sehingga menghasilkan Asap Cair yang aman digunakan sebagai bahan pengawet makanan tidak perlu terlalu khawatir dengan produk pengganti. Karena produk pengganti yang biasa digunakan oleh masyarakat di daerah Aceh Singkil merupakan bahan ±bahan pengawet kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Jadi yang diperlukan bagi perusahaan Asap Cair Lucky Smoke adalah mendemonstrasikan akan manfaat dan kegunaan dari asap cair ini sendiri dibandingkan dengan bahan-bahan pengawet kimia yang berbahaya digunakan untuk kesehatan. Dengan demikian masyarakat pasti berpindah keproduk Asap Cair yang aman dan tidak berbahaya untuk kesehatan. 46
-
Kekuatan tawar menawar pembeli ( Buyers ) : Dalam hal ini perusahaan lah yang
menjadi penentu harga, karena perusahaan Asap Cair Lucky smoke ini merupakan perusahaan yang pertama berdiri di Aceh Singkil dan menjadi Leader Market didaerah Aceh Singkil. Namun walaupun demikian perusahaan ini tidak menjual produk Asap Cair terlalu mahal, tapi sesuai dengan standard nya, mengingat masyarakat di daerah Aceh Singkil yang rata-rata berpenghasilan dari Nelayan dan Petani. -
Kekuatan tawar menawar pemasok :
Disinlah hal yang paling ditakutkan oleh
perusahaan Asap Cair Lucky Smoke, karena perusahaan ini tidak mempunyai bahan baku sendiri dan didatangkan dari pihak pemasok batok kelapa. Hal yan gditakutkan disini adalah pemasok mampu melakukan integrasi kedepan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan Asap Cair Lucky Smoke. Disini antisipasi yang dilakukan perusahaan adalah dengan membuat tanda tangan kontrak dengan para pemasok, agar pemasok dan perusahaan terikat dan tidak saling bersaing nantinya. -
Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya : Pengaruh disini antara lain pengaruh
lingkungan masyarakat, pemasok, pemerintah dan juga pihak kreditor.
47
3.9 ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
Kegiatan pembangunan industri adalah salah satu kegiatan sektor ekonomi bertujuan untuk meningkatkan keejahteraan Masyarakat. Kontribusi sektor industri terhadap pendapatan nasional menggambarkan sejauh mana tingkat industrialisasi telah dicapai oleh satu negara. Karena itu pembangunan sektor industri sering mendapat prioritas utama dalam rencana pembangunan nasional bagi kebanyakan negara berkembang. Sektor industri dianggap sebagai perintis pembangunan ekonomi karena sektor ini umumnya jauh bertumbuh lebih cepat dibanding dengan sektor pertanian. Namun demikian pada akhir-akhir ini kita sering mendengar maraknya terjadi pencemaran Udara, Tanah dan Air yang bersumber dari pembangunan Industri. Hal ini terjadi karena kuragnya perhatian terhadap keberadaan llingkungan sekitar, sehingga menimbulkan kerugian bagi orang lain bahkan bagi keberlangsungan hidup anak cucu kita nantinya. Kualitas lingkungan dapatlah diartikan dalam kaitannya dengan kualitas hidup, yaitu dalam kualitas lingkungan yang baik terdapat potensi untuk berkembangnya kualitas hidup yang tinggi. Namun kualitas hidup sifatnya adalah subyektif dan relatif. Oleh sebab itu dalam membangun atau mendirikan perusahaan Asap Cair Lucky Smoke ini diadakan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
A M D A L
A N A L I S IS M E N G E N A I D A M P A K L I NG K U N G A N
M E R U P A K AN K A JI A N M E N G E N AI D A M P AK B E S AR D A N P E N T I N G S U A T U U S A H A D A N / ATA U YA N G D I R EN C A N A K A N YA N G D IP E R L U K AN
K E G IA T AN
PA D A L I N G K U N G AN
H ID U P
B AG I P R O SE S PE N G A M B IL A N
K E P U T U S AN
N o . 2 3 / 1 9 9 7 P a sa l 1 5 d a n P a s al 1 8 P P N o . 2 7/1 9 99 t en t an g A M D A L P P N o . 3 8/ 20 0 7 te n t an g K e w e n a n g an P e m e ri n ta h d an K e w en a n g a n P r ov in s i s e ba ga i D e r ah O t o nom P e ra t u ra n P e l ak s an a ( K e pm e n /K e p k a ) K e p m e n S e k to r al/K e p m e n e g K e p utu s an P e r da /G u b e rn u r UU
DA
A R
M
K A - A N D A L /A N D A L / R K L - R P L
48
Konsep analisis menenai dampak AMDAL berasal dari undang-undang NEPA 1969 di Amerika Serikat. Dalam undang-undang ini AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan. Di Indonesia, Analisa Mengenai Dampak Lingkungan tertera dalam pasal 16 undang-undang No. 4 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pelaksanaan diatur dengan peraturan pemerintah (PP) No. 29 tahun 1986 yang mulai berlaku pada 5 juni 1987. PP No. 29 tahun 1986 kemudian dicabut dan diganti dengan PP No. 51 tahun 1993. b.
Metode
-
Prakiraan Dampak
Pendekatan ³Dengan & Tanpa Proyek´ Besar dampak lingkungan (magnitude of impact ) dan arah dampak lingkungan yang akan terjadi di ruang dan waktu tertentu, diprakirakan dengan pendekatan sebagai berikut:
-
Prinsip Keterkaitan antar Dampak dari Proyek Prakiraan dampak suatu komponen harus mempertimbangkan prakiraan komponen lingkungan lain yang terkait. Contoh, prakiraan terhadap perubahan pendapatan nelayan harus mempertimbangkan hasil prakiraan da mpak populasi ikan. Dalam hal ini dengan berdirinya Asap Cair maka dapt menguntungkan para Nelayan, karena Asap Cair dapat digunakan sebagai bahan pengawet pada ikan hasil tangkapan nelayan, sehingga dapat memperpanjang masa simpan dari ikan.
49
c.
Prakiraan Dampak Sosial
Harus dapat memprakirakan siapa yang terkena dampak. ³Berapa banyak´ yang akan terkena dampak dan siapa kelompok/ golongan masyarakat yang terkena dampak. Dalam bentuk apa (in what way) terkena dampak, berapa lama dampak berlangsung dan seberapa dalam intensitas dampak yang ditimbulkan. Dalam hal ini dengan berdirinya perusahaan Asap Cair Lucky Smoke di daerah Aceh Singkil dampak negatif yang ditimbulkannya bisa dikatakan tidak ada, atau kalaupun ada dalam skala yang kecil yang tidak begitu berpengaruh baik itu untuk kesehatan, maupun keberadaan lingkungan sekitar perusahaan.
d. Evaluasi Sifat Penting Dampak
Sejauh mana perubahan lingkungan (dampak) akibat rencana kegiatan/usaha yang timbul bersifat mendasar terhadap: -
Stabilitas dan keberlanjutan kehidupan ekologi (ecological importance), dan/atau
-
Kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat ( social importance)
Setiap kelompok masyarakat memberi nilai penting yang berbeda-beda (ruang, waktu) terhadap dua segi kehidupan tersebut. Penting-tidaknya dampak sangat ditentukan oleh kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang terkena dampak. Sehingga sifat penting dampak sangat kontekstual: E mic, tergantung pada nilai-nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat yang
berkepentingan dengan dampak yang t imbul Relatif, apa yang dipandang penting saat ini dapat berubah di masa mendatang
50
e. Faktor penentu dampak penting: PP No. 2 7 Tahun 1999 1. Jumlah manusia yang terkena dampak 2. Luas wilayah persebaran dampak 3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung 4. Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak 5. Sifat kumulatif dampak Tolok ukur penting tidaknya dampak Keputusan Kepala BAPEDAL No. KEP-056 Tahun 1994, Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting .
51
3.10 ANTISIPASI RESIKO
Resiko merupakan kesempatan timbulnya kerugian pada suatu perusahaan, atau merupakan suatu yang tidak pasti keberlangsungannya dimasa yang akan datang. Dimana dalam perusahan terdapat 2 jenis resiko yakni : 1. Resiko yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan, seperti resiko Kebakaran, Banjir, Badai, serta penipuan oleh pihak-pihak tertentu. Resiko seperti ini biasanya sulit untuk diduga-duga dan kehadirannya pun secara tiba-tiba. Untuk mengatasi masalah ini Perusahaan Asap Cair Lucky Smoke membeli Asuransi untuk perusahaannya, sehingga jika terjadi hal-hal yang demikian maka dapat ditanggulangi oleh pihak Asuransi. 2. Resiko yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan, dimana resiko ini bisa saja timbul pada saat awal pembukaan Perusahaan Asap Cair ini, serta dapat juga saat meluncurkan produk Asap Cair dimana kita mengetahui bahwasanya produk ini merupakan suatu produk yang baru di daerah Aceh Singkil. Hal ini dapat diantisipasi dengan berbagai persiapan yang telah direncanakan sebelunya. Seperti untuk mengantisispasi resiko pada saat peluncuran produk baru, sudah barang tentu produk kita belum begitu dikenal dimasyarakat. Disini perusahaan Asap Cair tidak hanya berbicara teori saja kepada masyarakat, tapi langsung keaplikasinya atau praktiknya sehingga para konsumen nya lebih bisa mengerti apa itu manfaat serta kegunaan dari Asap cair itu sendiri.
A. RESIKO PADA ASPEK SDM Dalam hal ini perusahaan Asap Cair Lucky Smoke mempunyai kendala dipersonalianya. Dimana para karyawan yang akan dipekerjakan merupakan tamatan SMK atau sederjat yang pasti belum begitu mengetahui bagaiman teknik yang digunakan dalam perolehan Asap Cair, agar nantinya Asap Cair yang dihasilkan bermutu bagus. Disini antisipasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan adalah dengan cara memberikan pelatihan kepada karyawannya mengenai teknik dan cara pengolahan batok kelapa menjadi
52
asap cair. Dengan diadakannya pelatihan ini nantinya dapat menjadikan penambahan pengetahuan mengenai bagaimana mengolah asap cair yang baik. B. RESIKO PADA ASPEK KEUANGAN Dalam hal ini perusahaan lucky smoke menanggulangi resiko pada aspek keuangan dengan cara bekerja sama dengan pihak kreditor atau perbankan untuk mengatasi masalah keuangan perusahaan. C. RESIKO PADA PEMASARAN Dalam hal pemasaran yang paling ditakutkan adalah tidak adanya pasar yang dituju dari perusahaan, dalam hal ini perusahaan menananggulanginya dengan cara bekerja sama dengan para pengusaha asap cair yang berada diluar aceh singkil untuk dapat memasarkan produk, selain itu perusahaan Lucky Smoke juga meminta peran dari dinas perindustrian dan perdagangan untuk membantu dalam memasarkan produk asap cair perusahaan Lucky Smoke. D. RESIKO PADA ASPEK PRODUKSI / OPERASI Pada aspek produksi yang paling sering bermasalah adalah tidak sesuainya mutu dari asap cair dengan yang diharapkan, dalam hal ini perusahaan Lucky Smoke menanggulanginya dengan pengendalian terhadap aspek produksi atau melakukan Quality Control. E. RESIKO PADA ASPEK SISTEM INFORMASI Resiko yang ditakutkan disini adalah kurangnya informasi mengenai produk asap cair ini, bagaimana perkembangannya dipasaran serta seberapa besar permintaan konsumen terhadap produk asap cair ini harus diketahui agar dapat memaksimalkan jumlah produksi. Dalam hal ini perusahaan selalu mencari informasi terbaru menenai perkembangan asap cair baik itu melalui internet maupun dengan cara malakukan riset dipasaran.
53