LAPORAN PENDAHULUAN
PERDARAHAN ANTEPARTUM
A. Pengertian Pengertian Perdarahan Perdarahan Antepart Antepartum um Perdar Perdaraha ahan n antepa antepartum rtum adalah adalah perdar perdaraha ahan n pervag pervagina inam m semasa semasa kehamilan di mana umur kehamilan telah melebihi 28 minggu atau berat janin lebih dari 1000 gram (Manuaba, 2010). 2010). Sedangkan menurut iknj!sastr! (200"), perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam #ang timbul pada masa kehamilan kedua pada kira$kira %& dari semua kehamilan. 'adi dapat disimpulkan perdarahan antepartum adalah perdarahan #ang terjadi pada akhir usia kehamilan
. 'enis$je 'enis$jenis nis Perdar Perdaraha ahan n Antep Antepartu artum m Perdarahan antepartum dibagi menjadi 2, #aitu 1. Plas Plasen enta ta Prev Previa ia 2. S!lu S!lusi si! ! Plas Plasen enta ta
*. Plas Plasen enta ta Prev Previa ia 1. Pengertian Plasenta previa adalah plasenta atau biasa disebut dengan ari$ari #ang letakn#a letakn#a tidak n!rmal, n!rmal, #aitu pada bagian ba+ah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan rahim. Pada keadaa keadaan n n!rmal n!rmal ari$ari ari$ari terlet terletak ak dibagi dibagian an atas atas rahim rahim ( (ik iknj! nj!sast sastr!, r!, 200).
2. -lasi siikasi 'enis$jenis plasenta previa di dasarkan atas teraba jaringan plasenta atau ari$ari melalui pembukaan jalan lahir pada +aktu tertentu. a. Plasen Plasenta ta previa previa t!tali t!talis, s, #aitu #aitu apabil apabilaa seluru seluruh h pembuk pembukaan aan tertutu tertutup p !leh jaringan plasenta atau ari$ari.
b. Plasenta previa parsialis, #aitu apabila sebagian pembukaan tertutup !leh jaringan plasenta. /. Plasenta Plasenta Previa marginalis, marginalis, #aitu #aitu apabila apabila pinggir plasenta plasenta atau ari$ ari berada tepat pada pinggir pembukaan jalan ari. d. Plasenta Plasenta letak rendah, rendah, #aitu apabila apabila letak tidak n!rmal n!rmal pada segmen ba+ah rahim akan tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir (iknj!sastr!, 200).
%. ti!l!gi Mengap Mengapaa plasen plasenta ta atau ari$ari ari$ari bertum bertumbuh buh pada pada segmen segmen ba+ah ba+ah rahim tidak selalu jelas. Plasenta previa bisa disebabkan !leh dinding rahim di undus uteri belum menerima implantasi atau tertanamn#a ari$ari dinding rahim diperlukan perluasan plasenta atau ari$ari untuk memberikan nutrisi janin (Manuaba, 2010). isamping masih ban#ak pen#ebab plasenta previa #ang belum di ketahui ketahui atau belum jelas, berma/am$ma/am berma/am$ma/am te!ri dan akt!r$akt akt!r$akt!r !r dikemukakan sebagai eti!l!gin#a. Stras trasm mann ann
menga engata taka kan n
bah bah+a
ak akt!r t!r
terp terpen enti tin ng
adal adalah ah
vaskularisasi #ang kurang pada desidua #ang men#ebabkan atr!i dan peradangan, sedangkan br!+ne menekankan bah+a akt!r terpenting ialah villi kh!rialis persisten pada desidua kapsularis.
. 3akt 3akt!r !r$ $ak akt! t!rr eti!l! eti!l!gi gin# n#aa a. 4mur dan dan Par Parit itas as 1) Pada primig primigravida, ravida, umur di di atas % tahun lebih sering sering dari dari pada umur di ba+ah 2 tahun. 2) 5ebih sering pada paritas tinggi tinggi dari paritas paritas rendah rendah %) i 6nd! 6nd!ne nesi sia, a, plase plasent ntaa prev previa ia ban# ban#ak ak diju dijump mpai ai pada pada umur umur muda muda dan dan pari parita tass ke/il ke/il,, hal hal ini ini diseb disebab abka kan n ban# ban#ak ak +ani +anita ta 6nd!nesia menikah pada usia muda dimana end!metrium masih belum matang.
b. 7ip!plasia end!metrium, bila ka+in dan hamil pada umur muda /. nd!metrium /a/at pada bekas persalinan berulang$ulang, bekas !perasi, kuretase dan manual plasenta. d. -!rpus luteum bereaksi lambat, dimana end!metrium belum siap menerima hasil k!nsepsi. e. um!r$tum!r, seperti mi!ma uteri, p!lip end!metrium. . -adang$kadang pada mal nutrisi (Manuaba, 2010).
. Pat!isi!l!gi Perdarahan tanpa alasan dan tanpa rasa n#eri merupakan gejala utama dan pertama dari plasenta previa. alaupun perdarahann#a sering dikatakan terjadi pada tri+ulan ketiga, akan tetapi tidak jarang pula dimulai sejak kehamilan 20 minggu karena sejak itu segmen ba+ah rahim telah terbentuk dan mulai melebar serta menipis. engan bertambah tuan#a kehamilan, segmen ba+ah rahim akan lebih melebar lagi, dan leher rahim mulai membuka. Apabila plasenta atau ari$ari tumbuh pada segmen ba+ah rahim, pelebaran segmen ba+ah rahim dan pembukaan leher rahim tidak dapat diikuti !leh plasenta #ang melekat disitu tanpa terlepasn#a sebagian plasenta dari dinding rahim. Pada saat itulah mulai terjadi perdarahan. Sumber perdarahann#a ialah sinus uterus #ang ter!bek karena terlepasn#a plasenta dan dinding rahim atau karena r!bekan sinus marginalis dari plasenta. Perdarahann#a tidak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut !t!t segmen ba+ah rahim untuk berk!ntraksi menghentikan perdarahan itu, tidak sebagaimana serabut !t!t uterus menghentikan perdarahan pada kala 666 dengan plasenta #ang letakn#a n!rmal, makin rendah letak plasenta, makin dini perdarahan terjadi (inkj!sastr!, 200).
9. 3rekuensi 3rekuensi plasenta previa pada 6bu #ang hamil berusia lebih dari % tahun kira$kira 10 kali lebih sering dibandingkan dengan 6bu #ang kehamilan pertaman#a berumur kurang dari 2 tahun. Pada 6bu #ang sudah beberapa kali hamil dan melahirkan dan berumur lebih dari % tahun. -ira$kira kali lebih sering dibandingkan #ang berumur kurang dari 2 tahun. (inkj!sastr!, 200%)
". anda dan :ejala :ejala utama dari plasenta previa adalah timbuln#a perdarahan se/ara tiba$tiba dan tanpa diikuti rasa n#eri. Perdarahan pertama biasan#a tidak ban#ak sehingga tidak berbaha#a tapi perdarahan berikutn#a hampir selalu lebih ban#ak dari pada sebelumn#a apalagi kalau sebelumn#a telah dilakukan pemeriksaan dalam. alaupun perdarahann#a dikatakan sering terjadi pada tri+ulan ketiga akan tetapi tidak jarang pula dimulai sejak kehamilan 20 minggu karena sejak saat itu bagian ba+ah rahim telah terbentuk dan mulai melebar serta menipis. Pada plasenta previa darah #ang dikeluarkan akibat pendarahan #ang terjadi ber+arna merah segar, sumber perdarahann#a ialah sinus rahim #ang ter!bek karena terlepasn#a ari$ari dari dinding rahim. ;asib janin tergantung dari baha#an#a perdarahan dan han#a kehamilan pada +aktu persalinan (inkj!sastr!, 200)
8.
iagn!sis Pada setiap perdarahan antepartum, pertama kali harus di/urigai bah+a pen#ebabn#a ialah plasenta previa sampai kemudian tern#ata dugaan itu salah. Sedangkan diagn!sis bandingn#a meliputi pelepasan plasenta prematur (ari$ari lepas sebelum +aktun#a), persalinan prematur dan vasa previa (inkj!sastr!, 200)
<. Anamnesis Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung tanpa n#eri, tanpa alasan, terutama pada multigravida. an#akn#a perdarahan tidak dapat dinilai dari anamnesis, melainkan dari pemeriksaan darah (inkj!sastr!, 200)
10. Pemeriksaan 4ntuk menentukan penanganan #ang tepat, guna mengatasi perdarahan antepartum #ang disebabkan !leh plasenta previa. Perlu dilakukan beberapa langkah pemeriksaan. a. Pemeriksaan luar Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan letak janin b. Pemeriksaan inspekul! Pemeriksaan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sumber terjadin#a perdarahan /.
Penentuan letak plasenta tidak langsung Pemeriksaan ini bertujuan untuk megetahui se/ara pasti letak plasenta atau ari$ari. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dangan radi!grai, radi!is!t!pi dan ultras!n!grai.
d. Penentuan letak plasenta se/ara langsung. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menegakkan diagn!sis #ang tepat tentang adan#a dan jenis plasenta previa dan pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan se/ara langsung meraba plasenta melalui kanalis servikalis (inkj!sastr!, 200).
11. Pengaruh Plasenta Previa erhadap -ehamilan -arena dihalangi !leh ari$ari maka bagian terba+ah janin tidak terd!r!ng ke dalam pintu atas panggul, sehingga terjadilah kesalahan$ kesalahan letak janin seperti letak kepala #ang mengapung, letak sungsang atau letak melintang.
Sering terjadi persalinan prematur atau kelahiran sebelum +aktun#a karena adan#a rangsangan k!agulum darah pada leher rahim. Selain itu jika ban#ak plasenta atau ari$ari #ang lepas, kadar pr!gester!n turun dan dapat terjadi k!ntraksi, juga lepasn#a ari$ari dapat merangsang k!ntraksi (M!/htar, 200%)
12. Pengaruh Plasenta Previa erhadap Persalinan a. 5etak janin #ang tidak n!rmal, men#ebabkan persalinan akan menjadi tidak n!rmal b. ila ada plasenta previa lateralis, ketuban pe/ah atau dipe/ahkan dapat men#ebabkan terjadin#a pr!laps unikuli /. Sering dijumpai inersia primer d.
Perdarahan (M!/htar, 2011)
1%. -!mplikasi Plasenta Previa a. Pr!laps tali pusat (tali pusat menumbung) b. Pr!laps plasenta /. Plasenta melekat, sehingga harus dikeluarkan manual dan kalau perlu dibersihkan dengan ker!kan d. =!bekan$r!bekan jalan lahir karena tindakan e. Perdarahan setelah kehamilan . 6neksi karena perdarahan #ang ban#ak g. a#i lahir prematur atau berat badan lahir rendah (M!/htar, 2011)
1. Pragn!sis Plasenta Previa -arena dahulu penanganan plasenta previa relati
bersiat
k!nservati, maka angka kesakitan dan angka kematian 6bu dan ba#i tinggi, kematian 6bu men/apai 8$10& dari seluruh kasus terjadin#a plasenta previa dan kematian janin 0$80& dari seluruh kasus terjadin#a plasenta previa.
Sekarang penanganan relati bersiat !perati dini, maka angka kematian dan kesakitan 6bu dan ba#i baru lahir jauh menurun. -ematian 6bu menjadi 0,1$& terutama disebabkan perdarahan, ineksi, emb!li udara dan trauma karena tindakan. -ematian perinatal juga turun menjadi "$2&, terutama disebabkan !leh prematuritas, asiksia, pr!laps unikuli dan persalinan buatan (M!/htar, 200%).
1. Penanganan Plasenta Previa Setiap perdarahan #ang terjadi pada usia kehamilan di atas 22 minggu harus dianggap pen#ebabn#a adalah plasenta previa sampai tern#ata dugaan itu salah. Penderita harus diba+a ke rumah sakit #ang asilitasn#a /ukup. Ada 2 /ara penanganan #ang bisa dilakukan a. erapi ekspektati atau sikap menunggu ujuann#a adalah supa#a janin tidak terlahir sebelum +aktun#a dan tindakan #ang dilakukan untuk meringankan gejala$gejala #ang diderita. Penderita dira+at tanpa melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis servikalis. S#arat$s#arat bisa dilakukann#a terapi ekspektati adalah kehamilan belum matang, belum ada tanda$tanda persalinan, keadaan umum 6bu /ukup baik dan bisa dipastikan janin masih hidup. indakan #ang dilakukan pada terapi ekspektati adalah ra+at inap, tirah baring dan pemberian antibi!tik, kemudian lakukan pemeriksaan ultras!n!grai untuk memastikan tempat menempeln#a plasenta, usia kehamilan letak dan presentasi janin bila ada k!ntraksi. erikan !bat$!batan MgS> gr 6?, ;iedipin % @ 20 mghari, betamethas!n 2 mg 6? d!sis tunggal untuk pematangan paru$paru janin ila setelah usia kehamilan diatas % minggu, plasenta masih berada di sekitar !stium uteri internum maka dugaan plasenta previa menjadi jelas. Sehingga perlu dilakukan
!bservasi dan k!nseling untuk menghadapi kemungkinan keadaan ga+at darurat (Manuaba, 2010). b. erapi Akti atau indakan Segera anita hamil diatas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam #ang akti dan ban#ak harus segera dilaksanakan se/ara akti tanpa memandang kematangan janin. entuk penanganan terapi akti 1) Segera melakukan !perasi persalinan untuk dapat men#elamatkan 6bu dan anak atau untuk mengurangi kesakitan dan kematian. 2) Meme/ahkan ketuban di atas meja !perasi selanjutn#a penga+asan untuk dapat melakukan pert!l!ngan lebih lanjut %) idan #ang menghadapi perdarahan plasenta previa dapat mengambil sikap melakukan rujukan ke tempat pert!l!ngan #ang mempun#ai asilitas #ang /ukup. ) Pert!l!ngan
seksi!
sesarea
merupakan
bentuk
pert!l!ngan #ang paling ban#ak dilakukan (Manuaba, 2010). . S!lusi! Plasenta 1.
Pengertian S!lusi! Plasenta S!lusi! Plasenta adalah terlepasn#a plasenta atau ari$ari dari tempat perlekatann#a #ang n!rmal pada rahim sebelum janin dilahirkan (Saiuddin, 2009).
2. -lasiikasi S!lusi! Plasenta Menurut derajat lepasn#a plasenta a. S!lusi! Plasenta Parsialis ila han#a sebagian saja plasenta terlepasn#a dari tempat perletakann#a.
b. S!lusi! Plasenta !talis ila seluruh plasenta sudah terlepasn#a dari tempat perlekatann#a /. Pr!lapsus Plasenta ila plasenta turun ke ba+ah dan teraba pada pemeriksaan dalam %. ti!l!gi S!lusi! Plasenta Pen#ebab S!lusi! Plasenta adalah a. rauma langsung terhadap 6bu hamil 1) erjatuh trauma tertelungkup 2) endangan anak #ang sedang digend!ng %) Atau trauma langsung lainn#a b. rauma -ebidanan, artin#a s!lusi! plasenta terjadi karena tindakan kebidanan #ang dilakukan 1) Setelah versi luar 2) Setelah meme/ahkan air ketuban %) Persalinan anak kedua hamil kembar /. apat terjadi pada kehamilan dengan tali pusat #ang pendek akt!r predisp!sisi terjadin#a s!lusi! plasenta adalah 1) 7amil tua 2) Mempun#ai tekanan darah tinggi atau eklampsia %) ersamaan dengan pre$eklampsia atau eklampsia ) ekanan vena kava ineri!r #ang tinggi ) -ekurangan asam !lik (Manuaba, 2010). . Pat!isi!l!gi S!lusi! Plasenta Perdarahan dapat terjadi dari pembuluh darah plasenta atau uterus #ang membentuk hemat!ma pada desidua, sehingga plasenta terdesak dan akhirn#a terlepas. Apabila perdarahan sedikit, hemat!ma #ang ke/il itu han#a akan mendesak jaringan plasenta, peredaran darah antara rahim dan plasenta belum terganggu dan tanda serta gejalan#a pun tidak jelas. -ejadiann#a baru diketahui sete lah plasenta lahir, #ang pada pemeriksaan didapatkan /ekungan pada permukaan maternaln#a dengan bekuan darah lama #ang ber+arna kehitam$hitaman.
iasan#a perdarahan akan berlangsung terus menerus karena !t!t uterus #ang telah meregang !leh kehamilan itu tidak mampu untuk lebih
berk!ntraksi
menghentikan
perdarahann#a.
Akibatn#a,
hemat!ma retr!plasenter akan bertambah besar, sehingga sebagian dan akhirn#a seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim. Sebagian darah akan men#elundup di ba+ah selaput ketuban keluar dari vagina atau menembus selaput ketuban masuk ke dalam kant!ng ketuban atau mengadakan ekstravasasi diantara serabut !t!t rahim. ;asib janin tergantung dari luasn#a plasenta #ang terlepas dari dinding rahim. Apabila sebagian besar atau seluruhn#a terlepas, an!ksia akan mengakibatkan kematian janin. Apabila sebagian ke/il #ang
terlepas, mungkin tidak berpengaruh sama sekali, atau
mengakibatkan ga+at janin. aktu sangat menentukan hebatn#a gangguan pembekuan darah, kelainan ginjal, dan nasib janin. Makin lama sejak terjadin#a s!lusi! plasenta, makin hebat terjadin#a k!mplikasi (Manuaba, 2010). . 3rekuensi S!lusi! Plasenta S!lusi! plasenta terjadi kira$kira 1 diantara 0 persalinan (inkj!sastr!, 200). 9. anda dan :ejala S!lusi! Plasenta S!lusi! Plasenta #ang ringan pada umun#a tidak menunjukkan gejala #ang jelas, perdarahan #ang dikeluarkan han#a sedikit. api biasan#a terdapat perasaan sakit #ang tiba$tiba diperut, kepala terasa pusing, pergerakan janin a+aln#a kuat kemudian lambat dan akhirn#a berhenti. 3undus uteri naik, rahim teraba tegang. ". iagn!sis S!lusi! Plasenta iagn!sis s!lusi! plasenta bisa ditegakkan bila pada anamnesis ditemukan perdarahan disertai rasa n#eri, sp!ntan dan dikutip penurunan sampai terhentin#a gerakan janin dalam rahim.
8. Anamnesis ari anamnesis didapatkan rasa sakit #ang tiba$tiba diperut, perdarahan, dari jalan lahir #ang siatn#a hebat berupa gumpalan darah besar dan bekuan$bekuan darah. <. Pemeriksaan 4ntuk menentukan penanganan #ang tepat untuk mengatasi s!lusi! plasenta, pemeriksaan #ang bisa dilakukan adalah a. Pemeriksaan isik se/ara umum b. Pemeriksaan
khusus
berupa
pemeriksaan
dalam
serta
palpasi ditunjang
abd!men, dengan
auskultasi, pemeriksaan
ultras!n!gravi. 10. -!mplikasi S!lusi! Plasenta a. -!mplikasi langsung, adalah perdarahan, ineksi, emb!li dan s#!k !bstetrik. b. -!mplikasi
tidak
langsung,
adalah
/!uvelair
rahim,
hi!ibrin!genemia, nekr!sis k!rteks renalis #ang men#ebabkan tidak dipr!duksin#a air urin serta terjadi kerusakan$kerusakan !rgan seperti hati, hip!isis dan lain$lain (M!/htar, 200%). 11. Pr!gn!sis S!lusi! Plasenta a. erhadap 6bu -ematian anak tinggi, menurut kepustakaan "0$80& dari seluruh jumlah kasus S!lusi! plasenta. 7al ini dikarenakan perdarahan sebelum dan sesudah persalinan, t!ksemia gravidarum, kerusakan !rgan terutama nekr!sis k!rteks ginjal dan ineksi. b. erhadap Anak -ematian anak tinggi, menurut kepustakaan "0$80& dari seluruh jumlah kasus s!lusi! plasenta. 7al ini tergantung pada derajat pelepasan dari pelepasan plasenta, bila #ang terlepas lebih dari sepertiga ari$ari maka kemungkinan kematian anak 100& selain itu juga tergantung pada prematuritas dan tindakan persalinan.
/. erhadap -ehamilan erikutn#a iasan#a bila telah menderita pen#akit vaskuler dengan s!lusi! plasenta #ang lebih hebat dengan persalinan prematur (M!/htar, 2011).
12. Penanganan S!lusi! Plasenta a. erapi -!nservati Prinsipn#a
kita
menunggu
perdarahan
berhenti
dan
kemudian persalinan berlangsung sp!ntan. Sambil menunggu berhentin#a perdarahan kita berikan suntikan m!rin subkutan, stimulasi kardi!t!nika seperti /!ramine, /ardiB!l dan pentaB!l serta transusi darah. b. erapi akti Prinsipn#a kita men/!ba melakukan tindakan dengan maksud agar anak segera dilahirkan dan pedarahan berhenti. Pert!l!ngan persalinan diharapkan dapat terjadi dalam % jam, umumn#a dapat bersalin se/ara n!rmal. indakan bedah seksi! sesarea dilakukan apabila, janin hidup dan pembukaan belum lengkap, ga+at janin tetapi persalinan n!rmal tidak dapat dilaksanakan dengan segera, persiapan untuk seksi!
sesarea,
hemat!ma
mi!metrium
tidak
mengganggu
k!ntraksi rahim dan !bservasi ketat kemungkinan terjadin#a perdarahan ulang. Persalinan pervaginam dilakukan apabila 'anin hidup, ga+at janin, pembukaan lengkap dan bagian terendah didasar panggul, janin telah meninggal dan pembukaan C 2 /m (Saiuddin, 2009).
. iagn!sa -epera+atan 1. =esik! kekurangan /airan sehubungan dengan adan#a perdarahan. 2. P!tensial terjadi sh!/k hip!v!lemik sehubungan dengan adan#a perdarahan.
%. :anguan pemenuhan kebutuhan pers!nal h#giene sehubungan dengan aktivitas #ang terbatas. . :angguan
psik!l!gis
/emas
sehubungan
pengetahuan tentang kehamilan #ang bermasalah.
dengan
kurangn#a
3. 6ntervensi ;!
iagn!sa -epera+atan
1
=esik!
kekurangan Setelah dilakukan tindakan
/airan
sehubungan kepera+atan selam %@2
dengan perdarahan
ujuan
adan#a jam
6ntervensi
maslah
kekurangna
resik! /airan
berkurang dengan kriteria
1. -aji
=asi!nal tentan g
pengeluaran
1. idak
ada
tanda
tanda$tanda
2. >bservasi tanda$tanda vital.
suhu, nadi
darah, dalam
batas n!rmal %. lastisitas
kekurangan
tanda$tanda /airan
dan
m!nit!r perdarahan.
. Periksa g!l!ngan darah untuk antisipasi transusi. 9. 'elaskan pada klien untuk
turg!r
kulitbaik, membrane muk!sa
1. Mengetahui
mempertahankan /airan #ang masuk dengan ban#ak minum.
ban#akn#a
pendarahan pada klien 2. ekanan
. Pantau kadar elektr!lit darah.
dehidrasi 2. ekanan
/aiaran
(perdarahan).
%. >bservasi
hasil
b an#akn #a
darah,
nadi,
suhu tubuh #ang tidak n!rmal
mengindikasi
terjadin#a s#!k %. Mem!nit!r
pendarahan
setiap satu jam sekali, untuk
men/egah
terjadin#a s#!k . lektr!lit
digunakan
sebagai mengatur kadar air dalam tubuh . Mengetahui
g!l!ngan
lembab, tidak ada rasa
haus
#ang
berlebihan
". -!lab!rasi
dengan
sehubungan
dengan
d!kter letak
pla/enta.
darah
jika
diperlukan
terapi transusi darah 9. Memperban#ak dapat
minum
megurangi
terjadin#a dehidrasi dan men#eimbangkan /airan pada tubuh ". Mengetahui
letak
plasenta untuk dilakukan tindakan selanjutn#a
%
P!ten sial t erjadi s h! /k Setelah dilakukan tindakan hip!v!lemik sehubungan
kepera+atan selam %@2 dengan jam
adan#a perdarahan.
masalah
p!tensial
terjadi s#!k hip!v!lemik tidak terjadi dengan kriteria hasil
1. >bservasi
tanda$tanda
terjadin#a sh!/k hip!lemik. 2. -aji
tentang
pengeluaran (perdarahan).
ban#akn #a /airan
1. Pemeriksaan agar
bisa
dilakukan dilakukan
intervensi selanjutn#a 2. Mengetahu besarn#a // terjadin#a pendarahan
1. ;adi dalam batas #ang diharapkan 2. 6rama
%. >bservasi tanda$tanda vital. . >bservasi
jantung
kekurangan
dalam batas #ang diharapkan %. 6rama
pernapasan
dalam batas #ang
tanda$tanda /airan
dan
m!nit!r perdarahan.
g!l!ngan
darah
untuk antisipasi transusi.
diharapkan 7.
'elaskan pada klien untuk mempertahankan
vital untuk mengetahui terjadin#a s#!k . Mem!nit!r
. Pantau kadar elektr!lit darah. 9. Periksa
%. Pemeriksaan tanda$tanda
/airan
vital
dan
tanda$tanda pendarahan
untuk terjadin#a
men/ekah k!mplikasi
pendarahan . Memantau elektr!lit
kadar untuk
#ang masuk dengan ban#ak
mengetahui kadar /airan
minum.
dalam tubuh 9. Pemeriksaan
g!l!ngan
darah dilakukan untuk mengantisipasi
jika
dilakukan terapi transusi pada lkien
". Memperban#ak dapat
minum
megurangi
terjadin#a dehidrasi dan men#eimbangkan /airan pada tubuh
:anguan kebutuhan h#giene
pemenuhan Setelah dilakukan tindakan pers!nal kepera+atan selama %@2 sehubungan jam
maslah
dengan aktivitas #ang pemenuhan terbatas.
pers!nal teratasi
gangguan kebutuhan
h#giene dengan
dapat kriteria
hasil 1. Mampu
untuk
mempertahankan kebersih an
dan
penampilan
#ang
rapi se/ara mandiri
1. erikan penjelasan tentang pentingn#a pers!nal h#giene 2. erikan m!tivasi untuk tetap menjaga tanpa
pers!nal
h#giene
melakukan
aktivitas
#ang berlebihan
1. Memberi
penjelasan
tentang
pentingn#a
pemenuhan
pers!nal
h#giene untuk men/egah terjadin#a
ineksi
gangguan
pada
serta
agar
term!tivasi
mandikan klien bila klien
memenuhi
masih harus bedrest
pers!nal h#giene
mampu
klien
kulit, klien
%. eri sarana penunjang atau
2. Agar
dan
untuk kebutuhan
mau
dan
memenuhi
dengan atau tanpa
kebutuhan
alat bantu.
h#giene untuk men/egah k!mplikasi lebih lanjut
2. Mengungkapkan se/ara kepuasan kebersihan
verbal
%. Membantu klien dalam
tentang
memenuhi
tubuh
:angguan /emas
psik!l!gis Setelah dilakukan tindakan sehubungan 2@2 jam maslah /emas
dengan pengetahuan kehamilan bermasalah.
kurangn#a dapat
teratasi
dengan
tentang kriteria hasil #ang
1. -lien
mampu
mengidentiikasi dan mengungkapkan gejala /emas
kebutuhan
pers!nal h#giene #ang
dan h#giene !ral
pers!nal
adekuat
1. eri
dukungan
dan
pendidikan
1. Agar klien merasa lebih
untuk
rileks
dan
menurunkan ke/emasan dan
n#aman,
meningkatkan
dapat dik!ntr!l
pemahaman
dan kerja sama dengan tetap memberikan tentang mendengar perhatian, k!ntak
in!rmasi status dengan
janin, penuh
mempertahankan mata
dan
2.
dan
merasa /emas
Mempertahankan hubungan saling per/a#a dengan
klien
untuk
mempertahankan
rasa
per/a#a
agar
klien
2. ?ital
sign
dalam
batas n!rmal %. P!stur
tubuh,
ekspresi
berk!munikasi
dengan
mampu mengungkapkan
tenang, hangat dan empati
maslah
#ang
#ang tepat.
terjadin#a ke/emasan
+ajah,
2. Pertahankan hubungan saling
bahasa tubuh, dan
per/a#a dengan k!munikasi
pen#akit
tingkat
terbuka.
meng etahu
aktivitas
7ubungan
rasa
memi/u
%. eri pemahaman tentang agar
klien tentang
menunjukkan
saling per/a#a terjalin antara
pen#akit dan pr!sesn#a
berkurangn#a
pera+at
serta
ke/emasan
membuat
dan
klien
akan
klien
mudah
peningkatan
pemahaman
klien
mengungkapkan perasaann#a
tentang
dan mau bekerja sama.
se/ara adekuat
%. 'elaskan pera+atan
tentang
pr!ses
dan
pr!gn!sa
pen#akit
se/ara
bertahap.
engan
mengerti
pr!ses
pera+atan
dan
pen#akit
akan
pr!gn!sa
tentang
memberikan rasa tenang.
pen#akitn#a
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba,6:.,2010. 6lmu -ebidanan, pen#akit -andungan dan - untuk Pendidikan idan disi 2. 'akarta :*. Maril#nn . !enges D Mar# 3ran/es M!!rh!use. 2001. =en/ana Pera+atan Maternala#i, edisi kedua. Penerbit buku ked!kteran :*. 'akarta. Sandra M. ;ettina. 2001. Ped!man Praktik -epera+atan. Penerbit buku ked!kteran :*. 'akarta. Sar+!n!, 1<<", 6lmu -ebidanan. 'akarta Ea#asan bina pustaka Sar+!n! Pra+ir!hardj!. 7anai iknj!sastr!. 200. 6lmu -ebidanan. E!g#akarta Ea#asan ina Pustaka. iknj!sastr!, 7ania. 200". 6lmu -ebidanan. 'akarta Ea#asan ina