BAI' (JUAL-BELI)
Definisi bai' (Jual-Beli)
Secara bahasa bai' berarti: menerima sesuatu dan memberikan sesuatu yang lain. Kata bai' turunan dari kata "baa" yang berarti: depa. Hubungannya Hubungannya adalah kedua belah pihak (penjual dan pembeli) saling mengulurkan depanya untuk menerima dan memberikan. Secara istilah bai' berarti: saling tukar-menukar harta dengan tujuan kepemilikan. Hukum bai':
Hukum asal bai' adalah mubah, namun terkadang hukumnya bisa berubah menjadi ajib, haram, sunat dan makruh tergantung situasi dan k!ndisi berdasarkan asas maslahat. alil yang menjelaskan tentang hukum asal bai' berasal dari #l $uran, Hadist, %jma dan l!gika: #llah ber&irman: " adahal #llah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (#l a$arah: *+) abi bersabda : " enj enjua uall dan dan pemb pembel elii memil emilik ikii hak hak khiy khiyar ar (pil (pilih ihan an untu untukk mener enerus uska kann atau atau membatalkan akad jual-beli) selama mereka belum berpisah" H. ukhari- /uslim. ara ulama islam sejak 0aman abi hingga sekarang sepakat baha bai' secara umum hukumnya mubah. Secara l!gika Se!rang manusia sangat membutuhkan barang-barang yang dimiliki !leh manusia yang lain dan jalan untuk memper!leh barang !rang lain tersebut dengan cara bai' dan islam tidak melarang manusia melakukan hal-hal yang berguna bagi mereka. Bentuk-bentuk Bentuk-bentuk bai':
ari berbagai tinjauan, bai' dapat dibagi menjadi beberapa bentuk. erikut ini bentuk bentuk bai': itinjau dari sisi !byek akad bai' dibagi menjadi: 1) 2ukar-m 2ukar-menuka enukarr uang deng dengan an barang. barang. %ni bentuk bentuk bai' berdasar berdasarkan kan k!n! k!n!tasiny tasinya. a. /isalnya: /isalnya: 2ukar-menukar 2ukar-menukar m!bil dengan rupiah. *) 2uka 2ukarr-me menu nuka karr baran barangg deng dengan an bara barang ng,, dise disebu butt juga juga deng dengan an mu$ay mu$ayad adha hahh (bart (barter er). ). /isalnya: 2ukar-menukar 2ukar-menukar buku dengan jam tangan. 3) 2ukar-m 2ukar-menuka enukarr uang dengan dengan uang, disebut disebut juga juga dengan dengan shar&. /isalny /isalnya: a: 2ukar-m 2ukar-menuka enukar r rupiah dengan real.
itinjau dari sisi aktu serah-terima, bai' dibagi menjadi 4 bentuk: 1)
arang dan uang serah-terima dengan cara tunai. %ni bentuk asal bai'.
*)
5ang dibayar dimuka dan barang barang menyusul menyusul pada aktu yang disepakati, disepakati, ini dinamakan salam.
3)
arang diterima dimuka dan uang menyusul, disebut juga dengan bai' ajal (jual-beli tidak tunai). /isalnya: 6ual-beli kredit.
4)
arang dan uang tidak tunai, disebut juga bai' dain bi dain (jual-beli hutang dengan hutang).
itinjau dari cara menetapkan harga, bai' dibagi menjadi: 1) ai' ai' musaam musaamah ah (jual-bel (jual-belii den dengan gan cara taar-m taar-mena enaar ar), ), yaitu: yaitu: jualbe jualbeli li dimana dimana pihak pihak penjual tidak menyebutkan harga p!k!k barang akan tetapi menetapkan harga tertentu dan membuka peluang untuk ditaar. %ni bentuk asal bai'. *) ai' amanah, amanah, yaitu: yaitu: jual-beli jual-beli diman dimanaa pihak penjua penjuall menyebutka menyebutkann harga harga p!k!k p!k!k barang barang lalu menyebutkan harga jual barang tersebut. ai' jenis ini terbagi lagi menjadi 3 bagian: a) ai' ai' /urabaha /urabahahh yaitu: yaitu: pihak pihak penjua penjuall menyebu menyebutka tkann harga harga p!k!k p!k!k barang barang dan laba. laba. /isalnya: ihak penjual mengatakan," barang ini saya beli dengan harga p. 17.777 dan saya jual dengan harga p. 11.777 11.777 atau saya jual dengan laba 178 dari m!dal. b) ai' adh'iyyah, yaitu: pihak penjual menyebutkan harga p!k!k barang dan menjual barang tersebut dibaah harga p!k!k. /isalnya: enjual berkata," barang ini saya beli dengan harga p. 17.777,17.777,- dan akan saya jual dengan harga harga p. 9.777,- atau saya p!t!ng 178 dari harga harga p!k!k. c) ai' ai' tauliy tauliyah ah,, yaitu yaitu:: penj penjua uall meny menyeb ebut utka kann harg hargaa p!k! p!k!kk dan dan menj menjua uall bara barang ngny nyaa dengan harga tersebut. /isalnya: enjual berkata," barang ini saya beli dengan harga p. 17.777,- dan saya jual sama dengan harga p!k!k". Rukun Bai':
ai' memiliki 3 rukun: 1) elaku elaku transa transaksi ksi,, yaitu yaitu:: penjual penjual dan pembeli pembeli.. *) by byek ek tran transak saksi, si, yaitu yaitu:: harga harga dan barang barang.. 3) #k #kad ad (tra (trans nsak aksi si), ), yaitu aitu:: sega segala la tind tindak akan an yang ang dila dilaku kuka kann kedu keduaa-be bela lahh piha pihakk yang ang menunjukkan mereka sedang melakukan transaksi, baik tindakan tersebut berbentuk katakata atau perbuatan. #da * bentuk akad:
itinjau dari sisi aktu serah-terima, bai' dibagi menjadi 4 bentuk: 1)
arang dan uang serah-terima dengan cara tunai. %ni bentuk asal bai'.
*)
5ang dibayar dimuka dan barang barang menyusul menyusul pada aktu yang disepakati, disepakati, ini dinamakan salam.
3)
arang diterima dimuka dan uang menyusul, disebut juga dengan bai' ajal (jual-beli tidak tunai). /isalnya: 6ual-beli kredit.
4)
arang dan uang tidak tunai, disebut juga bai' dain bi dain (jual-beli hutang dengan hutang).
itinjau dari cara menetapkan harga, bai' dibagi menjadi: 1) ai' ai' musaam musaamah ah (jual-bel (jual-belii den dengan gan cara taar-m taar-mena enaar ar), ), yaitu: yaitu: jualbe jualbeli li dimana dimana pihak pihak penjual tidak menyebutkan harga p!k!k barang akan tetapi menetapkan harga tertentu dan membuka peluang untuk ditaar. %ni bentuk asal bai'. *) ai' amanah, amanah, yaitu: yaitu: jual-beli jual-beli diman dimanaa pihak penjua penjuall menyebutka menyebutkann harga harga p!k!k p!k!k barang barang lalu menyebutkan harga jual barang tersebut. ai' jenis ini terbagi lagi menjadi 3 bagian: a) ai' ai' /urabaha /urabahahh yaitu: yaitu: pihak pihak penjua penjuall menyebu menyebutka tkann harga harga p!k!k p!k!k barang barang dan laba. laba. /isalnya: ihak penjual mengatakan," barang ini saya beli dengan harga p. 17.777 dan saya jual dengan harga p. 11.777 11.777 atau saya jual dengan laba 178 dari m!dal. b) ai' adh'iyyah, yaitu: pihak penjual menyebutkan harga p!k!k barang dan menjual barang tersebut dibaah harga p!k!k. /isalnya: enjual berkata," barang ini saya beli dengan harga p. 17.777,17.777,- dan akan saya jual dengan harga harga p. 9.777,- atau saya p!t!ng 178 dari harga harga p!k!k. c) ai' ai' tauliy tauliyah ah,, yaitu yaitu:: penj penjua uall meny menyeb ebut utka kann harg hargaa p!k! p!k!kk dan dan menj menjua uall bara barang ngny nyaa dengan harga tersebut. /isalnya: enjual berkata," barang ini saya beli dengan harga p. 17.777,- dan saya jual sama dengan harga p!k!k". Rukun Bai':
ai' memiliki 3 rukun: 1) elaku elaku transa transaksi ksi,, yaitu yaitu:: penjual penjual dan pembeli pembeli.. *) by byek ek tran transak saksi, si, yaitu yaitu:: harga harga dan barang barang.. 3) #k #kad ad (tra (trans nsak aksi si), ), yaitu aitu:: sega segala la tind tindak akan an yang ang dila dilaku kuka kann kedu keduaa-be bela lahh piha pihakk yang ang menunjukkan mereka sedang melakukan transaksi, baik tindakan tersebut berbentuk katakata atau perbuatan. #da * bentuk akad:
1) #kad #kad dengan dengan kata-kata kata-kata,, dinama dinamakan kan juga juga den dengan gan ijab-$a ijab-$abul bul.. %jab, %jab, yaitu: yaitu: kata-k kata-kata ata yang diucapkan diucapkan terlebih terlebih dahulu. /isalnya: /isalnya: enjual berkata," berkata," baju ini saya jual dengan harga p. 17.777,17.777,- ;abul, ;abul, yaitu: kata-kata kata-kata yang diucapkan diucapkan kemudian. kemudian. /isalnya: /isalnya: embeli berkata," barang saya terima". *) #k #kad ad deng dengan an perb perbua uata tan, n, dina dinama maka kann juga juga deng dengan an mu'at u'atha hah. h. /isa /isaln lnyya: emb embel elii memberikan uang p. 17.777,- kepada penjual kemudian mengambil barang yang senilai itu tanpa terucap kata-kata dari kedua belah-pihak. Syarat-syarat Syarat-syarat Sa Bai':
Suatu bai' tidak sah bila tidak terpenuhi dalam suatu akad + syarat< 1) Sali Saling ng rela rela anta antara ra kedu keduaa-be bela lahh piha pihak. k. Kere Kerela laan an anta antara ra kedu keduaa bela belahh piha pihakk untu untuk k melakukan transaksi syarat mutlak keabsahannya, berdasarkan &irman #llah: "Hai "Hai !rang!rang-!ra !rang ng yang yang berima beriman, n, jangan janganlah lah kamu kamu saling saling memakan memakan harta harta sesamam sesamamuu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka samasuka di antara kamu." ( #n isaa: *9 ). Sabda abi: ai' (jual-beli) haruslah atas dasar kerelaan (suka sama-suka). H. %bnu /ajah. 6ika sese!rang dipaksa menjual barang miliknya dengan cara yang tidak dibenarkan hukum maka penjualan yang dia lakukan batal dan tidak terjadi peralihan kepemilikan. emikian pula halnya bila sese!rang dipaksa membeli. #dapun bila sese!rang dipaksa melakukan akad atas dasar hukum hukum maka akad yang dilakukan sah. /isalnya: Sese!rang yang dililit hutang dipaksa !leh $adhi (hakim) untuk menjual harta yang dimilikinya guna melunasi beban hutangnya. =ang serupa dengan pemaksaaan adalah canda dan sungkan. /isalnya: Sese!rang menjual>membeli barang dikarenakan sungkan atau bergurau. /aka akad yang dilakukan tidak sah karena ketiadaan unsur suka sama-suka. *) ela elaku ku akad akad adal adalah ah !ran !rangg yang yang dib! dib!le lehk hkan an mela melaku kuka kann akad akad,, yaitu yaitu !rang !rang yang yang tela telahh baligh, berakal, dan mengerti, maka akad yang yang dilakukan !leh anak di baah umur, umur, !rang gila atau idi!t, tidak sah kecuali dengan seijin alinya. erdasarkan &irman #llah, an janganlah kamu serahkan kepada !rang-!rang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan #llah sebagai p!k!k kehidupan. (#n isaa: ). an ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kain. Kemudian jika menurut menurut pend pendapatmu apatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. (#n isaa: ?).
#nak kecil dikecualikan dari kaidah di atas, dia b!leh melangsungkan akad yang bernilai rendah, seperti: membeli kembang gula. 3) Harta yang menjadi !byek transaksi telah dimiliki sebelumnya !leh kedua pihak. /aka tidak sah menjual-membeli barang yang belum dimiliki tanpa sei0in pemiliknya. erdasarkan sabda abi: "6angan engkau jual barang yang bukan milikmu". (H. #bu aud dan 2irmid0i). #dapun akil, ali anak kecil dan !rang gila serta pengurus anak yatim statusnya disamakan dengan pemilik. 6ika sese!rang menjual barang !rang lain tanpa i0in akadnya tidak sah. #kad ini dinamakan !leh para ahli &i$h tasharru& &udhuli. 4) byek transaksi adalah barang yang dib!lehkan agama. /aka tidak b!leh menjual barang haram, misalnya: khamer, r!k!k, alat musik, kaset lagu, @ide! p!rn! dll. erdasarkan sabda abi Sesungguhnya #llah bila mengharamkan suatu barang juga mengharamkan nilai jual barang tersebut. (H. #hmad). 2ermasuk dalam hal ini barang yang asal hukumnya haram namun dib!lehkan dalam keadaan darurat, seperti bangkai saat darurat, anjing buru dan anjing jaga. 2idak dibenarkan juga menjualnya. erdasarkan sabda abi 5ang hasil penjualan anjing adalah najis (H. /uslim). ) byek transaksi adalah barang yang bisa diserahterimakan. /aka tidak sah menual m!bil hilang, burung di angkasa, dll karena tidak dapat diserahterimakan. erdasarkan hadist abi: #bu Hurairah meriayatkan baha abi melarang jual beli gharar (penipuan). (H. /uslim). ?) byek transaksi diketahui !leh kedua belah pihak saat akad. /aka tidak sah menjual barang yang tidak jelas. /isalnya: enjual mengatakan, "#ku jual m!bil kepadamu" dan pembeli mengatakan "#ku terima", sedangkan dia belum melihat dan belum mengetahui spesi&ikasi m!bil tersebut. erdasarkan hadist abi yang diriayatkan #bu Hurairah di atas tentang larangan jual-beli gharar. byek transaksi dapat diketahui dengan dua cara< a) arang delihat langsung pada saat akad atau beberapa saat sebelumnya yang diperkirakan barang tersebut tidak berubah dalam jangka aktu itu. b) Spesi&ikasi barang dijelaskan dengan sejelas-jelasnya seakan-akan !rang yang mendengar melihat barang tersebut.
+) Harga harus jelas saat transaksi. /aka tidak sah jual-beli dimana penjual mengatakan "#ku jual m!bil ini kepadamu dengan harga yang akan kita sepakati nantinya". erdasarkan Hadist di atas yang melarang jual beli gharar. !ab" (#enerimaan Baran$)
ari penjelasan di atas telah kita ketahui baha akad jual beli yang sah akan berdampak beralihnya kepemilikan barang dari penjual kepada pembeli, kepemilikan beralih dikarenakan akad, sekalipun belum terjadi $abdh. /isalnya: penjual berkata, "#ku jual m!bilku kepadamu dengan harga 7 juta rupiah", pembeli berkata, "Saya terima". engan kata-kata tersebut kepemilikan barang telah berpindah dari penjual kepada pembeli alaupun surat balik nama belum keluar. #pabila surat balik nama telah keluar saat itu dikatakan kepemilikan m!bil telah berpindah dan telah terjadi $abdh. engan demikian, $abdh berarti pihak pembeli telah dapat menggunakan barang tersebut, dan $abdh lebih dari sekedar peralihan kepemilikan. %&nsekensi !ab"
#da dua hal yang merupakan k!nsekensi $abdh: 1) Keenangan menggunakan barang, seperti: menjualnya kembali. an tidak sah sese!rang yang membeli barang kemudian dia jual kembali sebelum terjadi $abdh atas barang tersebut. erdasarkan sabda abi: iriayatkan dari %bnu 5mar baha abi bersabda," barang siapa membeli makanan maka jangan dijual sebelum terjadi serah terima barang" (H. ukhari- /uslim). iriayatkan dari Hakim bin Hi0am, ia berkata," aku bertanya kepada rasulullah, jual beli apakah yang diharamkan dan yang dihalalkanA eliau bersabda," hai kep!nakankuB ila engkau membeli barang jangan dijual sebelum terjadi serah terima". H. #hmad. Hikmah akad ini diharamkan, karena pihak penjual masih mengusai barang yang dijual, manakala dia tahu pembeli meraup keuntungan yang besar dari penjualan barang tersebut ke pihak lain, kemungkinan dia enggan menyerahkannya. Hal ini sering menyebabkan sengketa antara tiga pihak. an islam sangat menjaga untuk tidak terjadinya permusuhan dan kebencian sesama pemeluknya. *) 2anggungjaab barang berpindah dari pihak penjual kepada pembeli. 6ikalau barang lenyap setelah terjadi jual beli dan sebelum terjadi $abdh maka barang berada dalam tanggungan pihak penjual karena barang masih dalam garansinya, kecuali sebab lenyapnya !leh si pembeli. ikecualikan dari kaidah di atas bilamana penjual bermaksud
menyerahkan barang kepada pembeli, tetapi pembeli mengulur aktu sehingga barang lenyap. /aka garansi ditanggung pembeli, karena kelalaiannya. ara ab"
enentuan cara $abdh merujuk kepada kebiasaan yang berlaku, caranya berbeda berdasarkan jenis barang, misalnya: 1) ;abdh pr!perti seperti rumah dan tanah dengan cara memberi peluang kepada pembeli untuk menempatinya. *) ;abdh makanan, pakaian dan perkakas dengan cara memindahkannya dari tempat semula. 3) ;abdh emas, perak dan permata dengan cara mengambilnya dengan tangan. 4) ;abdh uang dengan cara memegangnya dengan tangan atau dibukukan dalam rekening bank ) ;abdh m!bil dengan cara membaanya keluar dari tempat semula atau dengan cara menerima d!kumen yang telah tercantum nama pembeli. an begitu seterusnya, $abdh setiap barang merujuk kepada kebiasaan yang berlaku. %iar
/enurut bahasa khiar berasal dari kata ikhtiar yang bermakna memilih. /enurut istilah khiar adalah hak pelaku transaksi untuk meneruskan atau membatalkan akad. 6enis-jenis khiar, di antaranya : 1) Khiar majelis. /ajelis berarti: tempat transaksi, dengan demikian khiar majelis berarti hak pelaku transaksi untuk meneruskan atau membatalkan akad selagi mereka berada dalam tempat transaksi dan belum berpisah. iriayatkan dari Hakim bin Hi0am baha abi bersabda, "enjual dan pembeli memiliki hak khiar selama mereka belum berpisah maka jika keduanya jujur dan saling terbuka niscaya akad mereka diberkahi dan jika keduanya berdusta dan saling menutupi dicabut keberkahan dari akad yang mereka lakukan". (H. ukhari /uslim). 2erkadang, sese!rang setelah menjual atau membeli suatu barang timbul dalam dirinya penyesalan maka dengan khiar majelis dia berhak untuk rujuk. Khiar majelis merupakan hak kedua pihak, aktunya dimulai dari aal akad dan berakhir saat jasad kedua belah pihak berpisah dari tempat akad berlangsung sekalipun akad tersebut berlangsung lama.
ilamana akad berlangsung @ia telep!n aktu khiar berakhir dengan ditutupnya gagang telep!n. an bilamana berlangsung @ia internet menggunakan pr!gram messenger maka aktu khiar berakhir dengan ditutupnya pr!gram tersebut. an bila berlangsung dengan cara mengisi da&tar belanja maka ijabnya dengan mengisi da&tar yang kemudian dikirim ke pihak penjual, sedangkan pengiriman da&tar dari pihak penjual dianggap sebagai $abul. an khiar berakhir dengan terkirimnya da&tar belanja yang telah diisi sebelumnya. /ena&ikan>menggugurkan khiar: ib!lehkan mena&ikan dan menggugurkan khiar majelis. /ena&ikan khiar, yaitu: kedua belah pihak sepakat sebelum melakukan akad untuk tidak ada hak khiar bagi keduanya dan akad menjadi tetap dengan ijab dan $abul. /enggugurkan khiar, yaitu: kedua pihak melakukan transaksi, setelah transaksi dan sebelum berpisah mereka sepakat menggugurkan khiar, ini biasanya terjadi manakala mejelis akad terlalu lama. a) 5paya tipuan untuk menggugurkan khiar: 2idak dibenarkan kedua-belah pihak melakukan tipuan untuk menggugurkan khiar, seumpama: bersegera meninggalkan majelis akad dengan maksud hak khiar gugur dari pihak lain. erdasarkan hadist abi : enjual dan pembeli memiliki hak khiar selama mereka belum berpisah, kecuali akad khiar syarat dan tidak dib!lehkan sese!rang sengaja meninggalkan majelis akad karena khaatir pihak lain membatalkan akadnya. H. #hmad. *) Khiar Syarat: Khiar syarat, yaitu: kedua pihak atau salah satunya berhak memberikan persyaratan khiar dalam jangka aktu tertentu. /isalnya: embeli berkata," aku beli barang ini dengan syarat aku berhak khiar selama 1 minggu. /aka dia berhak meneruskan atau membatalkan transaksi dalam temp! tersebut sekalipun barang itu tidak ada cacatnya. alil: "iriayatkan dari #mru bin #u& baha abi bersabda," rang islam terikat dengan persyaratan (yang mereka buat) selagi syarat itu tidak mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram". (H. 2irmi0i). Syarat sah khiar syarat: #gar khiar syarat dianggap sah disyaratkan * hal:
a) Kedua belah pihak saling rela, baik kerelaannya terjadi sebelum atau saat akad berlangsung. b) Caktunya jelas sekalipun jangkanya panjang. erakhirnya masa khiar syarat Khiar syarat berakhir ditandai dengan berakhirnya jangka aktu yang telah disepakati atau keduanya sepakat mengakhiri aktu khiar sebelum berakhirnya aktu yang disepakati sebelumnya. 3) Khiar #ib Khiar aib yaitu hak pilihan untuk meneruskan atau membatalkan akad dikarenakan terdapat cacat pada barang yang mengurangi harganya. /isalnya: a) etak pada dinding rumah yang merupakan !byek akad. b) /esin m!bil tidak ber&ungsi. c) anyak terdapat buah busuk dibagian baah keranjang saat membelinya dalam jumlah besar. Hukum menutupi cacat barang ila terdapat cacat yang mengurangi harga barang maka pihak penjual berkeajiban menjelaskannya kepada pembeli, jika tidak dilakukannya maka dia termasuk !rang yang menipu. iriayatkan dari #bu Huraira baha abi meleati setumpuk tepung gandum yang dijual, lalu eliau memasukkan tangannya ke dalam tumpukan tersebut ternyata bagian dalamnya basah, eliau bertanya, "#pa ini hai penjual tepungA", ia menjaab, "2erkena hujan ahai asulullah", lalu eliau bersabda, "/engapa engkau tidak meletakkannya di bagian atas sehingga !rang dapat melihatnya. Sesungguhnya !rang yang menipu tidak termasuk g!l!nganku". H. /uslim. ari 5$bah bin #mir, ia berkata, "#ku mendengar abi bersabda, "Se!rang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak dibenarkan se!rang muslim menjual barang yang cacat kepada saudaranya melainkan ia jelaskan cacatnya". H. %bnu /ajah. Hak pembeli barang cacat Sese!rang yang membeli barang, ternyata barang tersebut cacat dan dia tidak mengetahui sebelumnya maka dia berhak memilih< 1)
/engembalikan barang dan menarik kembali uang yang telah dibayar.
*)
/enahan barang serta meminta sebagian dari uang yang telah dibayarkannya sesuai dengan kekurangan harga barang tersebut dikarenakan cacat. /isalnya:
ak Saleh
membeli m!bil dengan harga 4 juta rupiah, ternyata transmisinya tidak ber&ungsi maka untuk menentukan berapa uang yang harus dikembalikan penjual maka harga m!bil ditaksir !leh pedagang dalam keadaan baik umpamanya seharga 4 juta rupiah dan dalam k!ndisi transmisi rusak seharga 47 juta rupiah. engan demikian selisih antara * harga p. juta sama dengan 1>9 dari harga keseluruhan. /aka pembeli b!leh pilih antara menarik kembali seluruh uangnya yaitu 4 juta rupiah atau mengambil m!bil tersebut dan menarik 1>9 dari 4 juta rupiah D ? juta rupiah. 3)
/enjual arang engan Syarat tidak ada jaminan. #pabila penjual memberikan persyaratan kepada pembeli baha tidak ada jaminan kerusakan pada barang dan pembeli menyetujui persyaratan tersebut, maka apakah lepas tanggung jaab penjualA #taukah pembeli masih berhak menuntut kerugian jika kelak dia menemukan cacatA Hal ini ada * macam: (1) ila penjual menjelaskan cacatnya dan pembeli tahu, umpamanya: penjual berkata,"!li mesin m!bil sering berkurang," atau cacatnya nyata, umpamanya: tampak jelas bekas tabrakan pada bagian luar m!bil. /aka penjual telah lepas tanggungannya dan pembeli tidak memiliki khiar lagi. (*) embeli tidak tahu cacat barang dan penjual mensyaratkan lepas tanggungan dari segala cacat barang. /isalnya: %a berkata, "#ku jual barang ini kepadamu dengan syarat aku lepas tanggungan dari segala cacatnya. alam hal ini, pihak penjual lepas tanggungan dari seluruh cacat barang andai dia benar benar tidak mengetahui cacat sebelumnya karena khiar adalah hak pembeli manakala dia rela hal itu dib!lehkan. amun jika penjual tahu cacat barang sebelumnya lalu menyembunyikan dan mensyaratkan lepas tanggungan dari seluruh cacat barang maka dia tetap menjamin kerusakan barang tersebut, karena tindakan ini termasuk penipuan dan pengelabuan, padahal abi bersabda: " Sesungguhnya !rang yang menipu tidak termasuk g!l!nganku".
ersyaratan dalam jual-beli /aksud memberikan pesyaratan dalam jual beli adalah: salah satu pihak memberikan persyaratan tertentu di luar ketentuan akad agar mendapat nilai tambah. /isalnya: ak #hmad membeli m!bil dengan syarat m!bil tersebut harus dikirim ke k!ta di luar k!ta akad dilakukan. erbedaan antara memberikan persyaratan dalam jual-beli dan syarat sah jual-beli, yaitu:
1) Syarat sah jual-beli ditetapkan !leh agama sedangkan memberikan persyaratan dalam jual-beli ditetapkan !leh salah satu pihak pelaku transaksi. *) ila syarat sah jual-beli dilanggar maka akad yang dilakukan tidak sah, namun bilamana persyaratan dalam jual-beli yang dilanggar maka akadnya tetap sah hanya saja pihak yang memberikan persyaratan berhak khiar untuk melanjutkan atau membatalkan akad. E. Hukum asal memberikan persyaratan dalam bai': Hukum asal memberikan persyaratan dalam bai' adalah sah dan mengikat, maka dib!lehkan bagi kedua belah pihak menambahkan persyaratan dari akad aal. alil: "Hai !rang-!rang yang beriman, penuhilah a$ad-a$ad itu". (#l /aidah:1). "iriayatkan dari #mru bin #u& baha abi bersabda," rang islam terikat dengan persyaratan (yang mereka buat) selagi syarat itu tidak mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram". H. 2irmi0i. . 6enis-jenis persyaratan dalam bai': 6enis-jenis persyaratan dalam bai' dapat dibagi menjadi * bagian: 1) ersyaratan yang dibenarkan, dan ini merupakan hukum asal bai', diantaranya: a) ersyaratan yang sesuai dengan tuntutan akad. /isalnya: Sese!rang membeli m!bil dan mensyaratkan kepada penjual agar menanggung cacatnya. 6aminan barang bebas dari cacat sudah menjadi keajiban penjual baik disyaratkan !leh pembeli maupun tidak akan tetapi persyaratan disini bisa bertujuan sebagai penekanan. b) ersyaratan tautsi$iyyah, yaitu: penjual mensyaratkan pembeli mengajukan dhamin (penjamin>guarant!r) atau barang agunan. iasanya untuk jual-beli tidak tunai (kredit). an bilamana pembeli terlambat memenuhi angsuran maka penjual berhak menuntut penjamin untuk membayar atau berhak menjual barang agunan serta menutupi angsuran dari hasil penjualan barang tersebut. c) ersyaratan ash&iyyah, yaitu: pembeli mengajukan persyaratan kriteria tertentu pada barang atau cara tertentu pada pembayaran. /isalnya: embeli mensyaratkan arna m!bil yang diinginkannya hijau atau pembayarannya tidak tunai. d) ersyaratan man&aah pada barang. /isalnya: enjual m!bil mensyaratkan memakai m!bil tersebut selama 1 minggu sejak akad, atau pembeli kain mensyaratkan penjual untuk menjahitnya. e) ersyaratan ta$yidiyyah, yaitu: salah satu pihak mensyaratkan hal yang bertentangan dengan keenangan kepemilikan. /isalnya: enjual tanah mensyaratkan pembeli untuk tidak menjualnya ke !rang lain karena tanah tersebut bersebelahan dengan rumahnya dan dia tidak ingin mendapatkan tetangga yang kurang baik.
&)
ersyaratan akad &i akad, yaitu : menggabung dua akad dalam satu akad. /isalnya: enjual berkata," saya jual m!bil ini kepadamu seharga 47 juta rupiah dengan syarat anda jual rumah anda kepada saya seharga 17 juta rupiah. enjual berkata," saya jual m!bil ini kepadamu seharga 47 juta rupiah dengan syarat anda seakan rumah anda kepada saya seharga juta rupiah selama 1 tahun. ersyaratan ini dib!lehkan selama salah satu akadnya bukan akad $ardh.
*) Syarth ja0a'% (persyaratan denda>kalusul penalti), yaitu: persyaratan yang terdapat dalam suatu akad mengenai pengenaan denda apabila ketentuan akad tidak dipenuhi. ersyaratan ini dib!lehkan jika !byek akadnya adalah kerja dan bukan harta. /isalnya: Sese!rang membuat kesepakatan dengan k!ntrakt!r untuk membangun rumah seharga 77 juta rupiah. umah tersebut akan diterimanya setelah 1 tahun sejak akad ditandatangani, bilamana penyerahannya terlambat maka k!ntrakt!r dikenakan denda dengan pem!t!ngan sebanyak 18 dari harga keseluruhan untuk setiap
bulan
keterlambatan. ersyaratan ini dib!lehkan !leh &ata dean ulama Kerajaan #rab Saudi. Sese!rang menjual m!bil dengan cara kredit dan memberikan persyaratan denda keterlambatan pembayaran angsuran kepada pembeli sebanyak 18 dari harga keseluruhan untuk setiap bulan keterlambatan. ersyaratan denda ini termasuk riba dayn yang diharamkan. 3) Syarat takli$iyyah. /isalnya: enjual berkata," saya jual m!bil ini kepadamu dengan harga 7 juta rupiah jika !rang tuaku setuju. Falu pembeli berkata," saya terima". an jika !rang tuanya setuju maka akad menjadi sah. 2ermasuk dalam syarat ini persyaratan uang muka. Hampir keseluruhan bentuk persyaratan di atas dib!lehkan !leh islam dan ajib dipenuhi, karena keinginan manusia berbedabeda dan hal ini sesuai dengan tujuan umum jual beli dib!lehkan. ersyaratan yang tidak dibenarkan, terbagi menjadi * bagian: 1) ersyaratan yang dilarang !leh agama, diantaranya< persyaratan menggabung akad $ardh dengan bai'. /isalnya: pak #hmad meminjamkan uang kepada pak Khalid sebanyak 7 juta rupiah dan akan dikembalikan dalam jumlah yang sama dengan syarat pak Khalid menjual m!bilnya kepada pak #hmad dengan harga 37 juta rupiah. ersyaratan ini hukumnya haram karena merupakan media menuju riba, karena harga m!bil pak Khalid mungkin lebih mahal daripada taaran pak #hmad akan tetapi dia merasa sungkan menaikkan harga m!bil mengingat pinjaman yang akan diterimanya. asulullah bersabda:
"2idak dihalalkan menggabung akad pinjaman uang dengan akad bai'". H. #bu aud. *) ersyaratan yang bertentangan dengan tujuan akad. /isalnya: Sese!rang menjual m!bilnya dengan syarat kepemilikannya tidak berpindah kepada pembeli. ersyaratan ini bertentangan dengan tujuan akad, karena tujuan akad bai' adalah perpindahan kepemilikan barang dari penjual kepada pembeli dan dengan adanya persyaratan ini maka akad bai' menjadi semu. %nilah bentuk-bentuk persyaratan yang tidak dibenarkan dan tidak ajib dipenuhi, berdasarkan sabda abi: "Setiap persyarata yang bertentangan dengan agama #llah tidak sah sekalipun berjumlah 177 persyaratan". (H. ukhari-/uslim) Caktu ai' ai' tidak terikat dengan aktu tertentu dan dib!lehkan melakukan bai' kapan saja selama tidak menyebabkan tertinggalnya suatu keajiban. engan demikian tidak dib!lehkan !rang yang ajib shalat jumat melakukan akad setelah a0an dikumandangkan karena saat itu dia diperintahkan untuk bersegera menuju masjid melakukan rangkaian shalat jumat, berdasarkan &irman #llah: GHai !rang-!rang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat 6um'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat #llah dan tinggalkanlah jual beli. =ang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (;S. #l 6umu'ah : 9). an termasuk dalam hal ini juga, menghadiri shalat berjamaah, maka dilarang sese!rang berjual beli bila shalat jamaah telah dimulai. 2empat ai' ai' tidak disyaratkan dilakukan pada tempat tertentu, b!leh dilakukan dimana saja kecuali di masjid. erdasarkan sabda abi: iriayatkan dari #bdullah bin #mru bin #sh baha abi melarang berjual beli di dalam masjid. (H. #bu aud). iantara hikmah pelarangan ini agar masjid terjaga dari kegaduhan yang melalaikan seperti yang terjadi di pasar. 2ermasuk dalam larangan ini juga melakukan transaksi jual-beli saham dengan menggunakan #>telep!n genggam saat berada di dalam masjid. ai' =ang iharamkan iantara keagungan islam dan keindahannya baha muamalat yang diharamkan tidaklah terlalu banyak, berbeda dengan muamalat yang dib!lehkan jumlahnya tidak terbatas,
karena memang hukum asal muamalat adalah mubah. Kalau kita perhatikan muamalat yang diharamkan akan kita dapati baha< 1) 6umlahnya tidak terlalu banyak. *) Setiap muamalat yang diharamkan, #llah berikan gantinya.
/isalnya:
#llah
mengharamkan riba, sebagai gantinya dihalalkan jual beli tidak tunai, #llah mengharamkan judi, sebagai gantinya dihalalkan perl!mbaan dan lain-lain. 3) /uamalat yang diharamkan umumnya mengandung ke0aliman, maka hikmah pengharamannya menjaga tatanan hidup bermasyarakat dari e&ek ke0aliman. akt!r penyebab sebuah muamalat diharamkan. ara ulama menjelaskan secara umum &akt!r penyebab muamalat yang diharamkan ada 3 hal: 1) Ke0aliman. *) Iharar (tipuan) 3) iba. *akt&r #ertama : %e+aliman
/anakala sebuah muamalat mengandung ke0aliman terhadap salah satu pihak atau pihak manapun jua niscaya diharamkan. erdasarkan &irman #llah: "Hai !rang-!rang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu". (;S. #n isaa': *9). Ke0aliman mena&ikan suka sama-suka dan termasuk juga memakan harta !rang lain dengan jalan yang batil. iantara bentuk-bentuk jual-beli yang diharamkan karena mengandung ke0aliman, yaitu< 1) Ihisysy, yaitu dengan cara menyembunyikan cacat barang atau dengan cara menampilkan barang yang bagus dan menyelipkan diselanya barang yang jelek. ai' ini diharamkan berdasarkan sabda abi: " Sesungguhnya !rang yang menipu tidak termasuk g!l!nganku". *) ajsy. Secara bahasa berarti membangkitkan. Secara istilah memiliki beberapa bentuk< (a) Sese!rang menaikkan harga pada saat lelang sedangkan dia tidak berniat untuk membeli< baik ada kesepakatan sebelumnya antara dia dan pemilik barang atau perantara, maupun tidak. (b) enjual menjelaskan kriteria barang yang tidak sesungguhnya. (c) enjual berkata," harga p!k!k barang ini sekian," padahal dia berdusta. Hukum ajsy
dengan seluruh bentuk di atas hukumnya haram, karena merupakan penipuan dan pengelabuan terhadap pembeli. amun demikian, hukum akad jual-beli tetap sah dan pembeli berhak memilih antara mengembalikan barang atau meneruskan akad, jika harga barang yang dibelinya jauh lebih mahal dari harga pasaran. alilnya iriayatkan dari #bdullah bin 5mar, ia berkata," rasulullah melarang najsy". (H. ukhari- /uslim). 3) /enjual, membeli dan menaar barang yang terlebih dahulu dijual, dibeli dan ditaar !leh muslim yang lain. /isalnya: /enjual barang yang terlebih dahulu dijual !leh muslim yang lain, penjual berkata kepada !rang yang telah membeli suatu barang dengan harga p. 17.777,- dari !rang lain," aku jual barang yang sama kepadamu dengan harga p. 9.777,- atau aku jual barang yang lebih bagus kalitasnya kepadamu dengan harga p. 17.777,-" berharap pembeli membatalkan akad dengan !rang lain dan membeli darinya. /embeli barang yang terlebih dahulu dibeli !leh muslim yang lain, pembeli berkata kepada penjual yang telah menjual barangnya dengan harga p. 9.777,-," saya beli barang tersebut dari anda dengan harga p. 17.777,- ". /enaar barang yang terlebih dahulu ditaar !leh muslim yang lain, sese!rang mendapati dua !rang yang sedang taarmenaar dan keduanya hampir sepakat, lalu dia berkata kepada penjual," saya beli barang anda dengan harga di atas taarannya," atau dia berkata kepada pembeli," saya taarkan kepada anda barang yang sama dengan harga yang lebih murah.". 4) /enaar barang yang terlebih dahulu ditaar !leh muslim yang lain hukumnya haram dengan * syarat: (a) ilamana hampir terjadi saling kec!c!kan harga. engan demikian dalam tahap aal taar-menaar dan masih jauh dari kec!c!kan harga dib!lehkan bagi pihak ketiga untuk menaar. (b) 6ual-belinya tidak dengan cara lelang. engan demikian saat lelang dib!lehkan menaar barang yang sedang ditaar. Seluruh akad di$iyaskan dengan jual-beli. /aka jika sese!rang mengajukan lamaran ke salah satu instansi dan instansi tersebut menyatakan diterima dia lebih berhak mengisi l!!ngan tersebut daripada !rang lain. #dapun jika belum keluar pernyataan diterima dibenarkan !rang lain mengajukan lamaran. alilnya: iriayatkan dari #bu Hurairah baha abi bersabda," janganlah sebagian kalian menjual barang yang terlebih dahulu dijual !leh muslim yang lain". alam riayat /uslim," janganlah se!rang muslim menaar barang yang terlebih dahulu ditaar !leh saudaranya muslim yang lain". H. ukhari /uslim. Hikmah akad ini dilarang.
Hikmah larangan menjual, membeli dan menaar barang yang terlebih dahulu dijual, dibeli dan ditaar !leh muslim yang lain adalah menutup celah terjadinya permusuhan dan pertiakaian sesama muslim. %htikar (menimbun barang). %htikar yaitu menahan barang yang merupakan hajat !rang banyak dengan tidak menjualnya agar permintaan bertambah dan harga menjadi naik, saat itulah kemudian ia menjualnya. ara ulama sepakat baha ihtikar secara umum hukumnya haram. alilnya: iriayatkan dari /u'amar bin #bdullah baha abi bersabda, "rang yang melakukan ihtikar berd!sa". (H. /uslim). Syarat ihtikar diharamkan %htikar diharamkan bilamana terdapat * hal< 1) /elakukan ihtikar pada saat harga melambung, adapun menimbun barang pada aktu harga murah tidak dinamakan ihtikar. *) arang yang ditimbun merupakan hajat !rang banyak dan mereka terimbas dengan tindakan tersebut, seperti makanan p!k!k, bahan bakar, material bangunan, dll. #dapun barang yang tidak termasuk kebutuhan p!k!k maka tidak diharamkan menimbunnya. erlindungan hak cipta. /erupakan etika perniagaan, umumnya para pr!dusen barang meminta perlindungan hak cipta mereka dan melarang !rang lain meniru barang pr!duksi atau merek mereka. /ereka melakukan ihtikar atau m!n!p!li pr!duksi barang tersebut, termasuk dalam hal ini materi-materi ilmiah dan in&!rmasi, seperti buku, kaset, dan pr!gram k!mputer. erlindungan hak cipta dib!lehkan syariat dan ajib ditaati n!rmanya. an tidak termasuk ihtikar yang diharamkan karena beberapa hal: 1)
Hak cipta merupakan milik pembuatnya maka meniru atau mengk!pinya di anggap melanggar hak !rang lain.
*)
Hak cipta tidak termasuk kebutuhan p!k!k yang membuat !rang banyak menderita disebabkan tingginya harga.
3) embeli barang hak cipta disyaratkan untuk tidak memperbanyak atau menirunya, dan
ajib memenuhi persyaratan tersebut. /enjual barang yang digunakan untuk maksiat
/enjual barang yang mubah kepada pembeli yang diketahui akan menggunakannya untuk berbuat maksiat diharamkan, seperti: menjual anggur kepada pabrik minuman keras dan menjual senjata kepada peramp!k. egitu juga akad sea, seumpama< menyeakan tempat kepada !rang yang menjual barang haram, seperti kaset musik atau menyeakan gedung kepada bank k!n@ensi!nal dan lain-lain. alilnya irman #llah: an t!l!ng-men!l!nglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taka, dan jangan t!l!ng-men!l!ng dalam berbuat d!sa dan pelanggaran". (;S. #l /aidah: *). entuk jual beli ini merupakan ke0aliman terhadap pembeli karena membantunya berbuat maksiat padahal seharusnya dia dinasehati agar berhenti berbuat maksiat. *akt&r %e"ua: ,arar (#eniuan)
Iharar menurut bahasa berarti: resik!, tipuan dan menjatuhkan diri atau harta ke jurang kebinasaan. /enurut istilah, gharar berarti: jual beli yang tidak jelas kesudahannya. 6adi, asas gharar adalah ketidakjelasan. Ketidakjelasan itu bisa terjadi pada barang atau harga. Ketidakjelasan pada barang disebabkan beberapa hal: 1) isik barang tidak jelas. /isalnya: enjual berkata," aku menjual kepadamu barang yang ada di dalam k!tak ini dengan harga p. 177.777,-." dan pembeli tidak tahu &isik barang yang berada di dalam k!tak. *) Si&at barang tidak jelas. /isalnya: enjual berkata," aku jual sebuah m!bil kepadamu dengan harga 7 juta rupiah". an pembeli belum pernah melihat m!bil tersebut dan tidak tahu si&atnya. 3) 5kurannya tidak jelas. /isalnya: enjual berkata," aku jual kepadamu sebagian tanah ini dengan harga 17 juta rupiah". 4) arang bukan milik penjual, seperti menjual rumah yang bukan miliknya. ) arang tidak dapat diserah terimakan, seperti menjual jam tangan yang hilang. Ketidakjelasan pada harga disebabkan beberapa hal: 1) enjual tidak menentukan harga. /isalnya: enjual berkata," aku jual m!bil ini kepadamu dengan harga sesukamu". Falu mereka berpisah dan harga belum ditetapkan !leh kedua belah pihak. *) enjual memberikan * pilihan dan pembeli tidak menentukan salah satunya. /isalnya: enjual berkata,"saya jual m!bil ini kepadamu jika tunai dengan harga 7 juta rupiah dan jika tidak tunai dengan harga +7 juta rupiah". Falu mereka berpisah dan pembeli membaa m!bil tanpa menentukan harga yang mana disetujuinya.
3) 2idak jelas jangka aktu pembayaran. /isalnya: enjual berkata," saya jual m!t!r ini dengan harga juta rupiah dibayar kapan anda mampu". 6ika kita amati bentuk-bentuk diatas jelaslah baha seluruh akadnya mengandung unsur untung-rugi (spekulasi). ila salah satu pihak mendapat keuntungan pihak lain mengalami kerugian, inilah hakikat gharar. embeli k!tak yang tidak mengetahui isinya dengan harga p. 177.777,- mungkin mendapat untung jika ternyata isinya seharga p. 137.777,- dan mungkin mengalami kerugian jika ternyata isinya seharga p. 97.777,- . an begitulah seterusnya bentuk-bentuk akad yang lain. Hubungan Iharar dengan ;imar ;imar sama dengan gharar, karena asasnya juga ketidakjelasan yang berkemungkinan mendatangkan kerugian atau keuntungan. Hanya saja perbedaan antara keduanya baha $imar biasa terjadi pada permainan atau perl!mbaan sedangkan gharar terjadi pada akad jual beli. iantara bentuk $imar: 1) ua !rang atau lebih melakukan sebuah permainan dan masing-masing mengeluarkan sejumlah uang dengan syarat yang keluar sebagai pemenang dari permainan tersebut mengambil seluruh uang. *) ua !rang atau lebih melakukan taruhan. engan mengatakan jika yang keluar sebagai pemenang adalah kesebelasan yang saya unggulkan maka anda harus membayar uang sekian dan jika sebaliknya maka saya bayar uang kepada anda sekian. Hubungan Iharar dengan /aysir Iharar adalah salah satu bentuk maysir, karena maysir terbagi *: 1)
/aysir yang diharamkan karena mengandung unsur $imar, seperti misalnya diatas. %ni berarti maysir semakna dengan gharar. *) ermainan yang diharamkan sekalipun tidak disertai pembayaran uang. Sebagian
ulama sala& ditanya tentang maysir, dia menjaab," segala bentuk permainan yang melalaikan dari shalat dan 0ikrullah termasuk maysir. endapat ini diperkuat !leh %bnu 2aimiyah dan %bnu ;ayyim serta mereka menukilnya dari may!ritas para ulama. /enurut mereka sebab diharamkannya maysir bukanlah karena mengandung unsur spekulasi, akan tetapi karena maysir melalaikan sese!rang dari shalat, 0ikrullah dan menimbulkan kebencian serta permusuhan, sedangkan &ungsi uang hadiah hanyalah sebagai penarik !rang untuk ikut serta dalam permainan tersebut.
Hubungan Iharar dengan /ukhatarah (spekulasi). /ukhatarah lebih umum daripada gharar. /ukhatarah terbagi *: 1) /ukhatarah yang disebabkan !leh ketidakjelasan barang atau harga. /ukhatarah jenis ini termasuk $imar dan gharar. *) /ukhatarah yang disebabkan !leh karena pelaku akad belum dapat memastikan keuntungan dari akad niaga yang mereka lakukan, akan tetapi barang dan harganya jelas bagi mereka, yang tidak jelas, apakah akad niaga ini akan mendatangkan keuntungan besar atau sebaliknya. /ukhatarah jenis ini dib!lehkan dan tidak termasuk gharar karena seluruh akad niaga tidak terlepas dari mukhatarah jenis ini. %bnu taimiyah berkata," tidak ada satupun dalil yang mengharamkan seluruh bentuk mukhatarah. ahkan sebaliknya #llah dan asul-ya tidak mengharamkan seluruh bentuk mukhatarah yang pelaku akad masuk ke dalam area untung dan rugi. Karena seluruh pelaku niaga mengharapkan keuntungan dan menghindari kerugian. engan demikian mukhatarah jenis ini dib!lehkan berdasarkan dali dari #l $uran, hadist dan ijma, dan se!rang pedagang dapat disebut mukhathir (spekulan). erdasarkan hal di atas maka jual beli yang dilakukan secara cepat terhadap beberapa jenis barang seperti saham yang mengandung unsur spekulasi tinggi karena pembeli kemungkinan mendapat keuntungan dalam beberapa saat atau sebaliknya tidaklah dianggap $imar apabila rukun dan syarat jual beli terpenuhi, yang diantaranya barang dan harga jelas. ai' gharar hukumnya haram berdasarkan #l-;ur'an, hadist dan ijma. alil #l-;ur'an, &irman #llah 2a'ala: "Hai !rang-!rang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berk!rban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. /aka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat #llah dan sembahyang< maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)". (as. #l-/aidah : 9791) iriayatkan dari #bu Hurairah baha abi melarang jual beli Hashah (jual beli tanah yang menentukan ukurannya sejauh lemparan batu) dan juga melarang jual beli Iharar. (H. /uslim). Secara ijmaara ulama sepakat baha bai' gharar secara umum hukumnya haram.
Hikmah pelarangan bai' gharar Syariat islam melarang bai' gharar karena beberapa hal, yaitu termasuk memakan harta dengan cara yang batil, menimbulkan permusuhan sesama muslim, mengumpulkan harta dengan cara untung-untungan dan judi menyebabkan sese!rang lupa mendirikan shalat dan 0ikrullah serta menghancurkan dan menghilangkan keberkahan harta, membiasakan sese!rang menjadi pemalas, karena tidak perlu susah-payah, mengalihkan k!nsentrasi ber&ikir dari hal yang berguna kepada memikirkan keuntungan yang bersi&at semu. eberapa bentuk bai' gharar pada masa jahiliyah abi melarang beberapa bentuk bai' karena mengandung unsur gharar, diantaranya: 1) ai' Hashah. /isalnya: Sese!rang menjual tanahnya seukuran jauh lemparan batu yang dia lakukan. *) ai' mulamasah dan munaba0ah. /isalnya: enjual berkata," kain yang manasaja yang engkau sentuh atau lemparkan ke saya, saya jual dengan harga sekian". 3) ai' hablul hablah, yaitu: menjual janin dari janin yang ada di perut unta yang sedang hamil. #tau menjual suatu barang dengan cara tidak tunai dengan jangka aktu hingga janin dari janin yang ada di perut unta yang hamil ini lahir. /enjual buah yang belum masak, karena buah yang masih muda sebelum dipetik sangat rentan terkena hama, tapi bila arna buahnya sudah berubah menjadi kekuning-kuningan atau kemerah-merahan maka dib!lehkan. 4) ai' madhamin dan mala$ih. ai' madhamin yaitu: menjual sperma yang berada dalam sulbi unta jantan. ai' mala$ih: menjual janin unta yang masih berada dalam perut induknya. Kriteria Iharar =ang iharamkan Iharar dihukumi haram bilamana terdapat salah satu kriteria berikut: 1) 6umlahnya besar 6ika gharar yang sedikit tidak mempengaruhi keabsahan akad, seperti: pembeli m!bil yang tidak mengetahui bagian dalam mesin atau pembeli saham yang tidak mengetahui rincian aset perusahaan. %bnu ;ayyim berkata," gharar dalam jumlah sedikit atau tidak mungkin dihindari niscaya tidak mempengaruhi keabsahan akad, berbeda dengan gharar besar atau gharar yang mungkin dihindari". (0aadul maad jilid.J hal. *7). #l ;ara&i berkata," gharar dalam bai' ada 3 macam: (1) Iharar besar membatalkan akad, seperti menjual burung di angkasa. (*) Iharar yang sedikit tidak membatalkan akad dan hukumnya mubah, seperti
ketidakjelasan p!ndasi rumah atau ketidakjelasan jenis benang $amis yang dibeli. (3) Iharar sedang, hukumnya diperselisihkan !leh para ulama. #pakah b!leh atau tidak." ( &uruu$ jilid.%%% hal. *?). #l aji berkata," gharar besar yaitu rasi!nya dalam akad terlalu besar sehingga !rang mengatakan bai' ini gharar". ( /unta$a jilid. hal. 41). Keberadaannya dalam akad mendasar. 6ika gharar dalam akad hanya sebagai pengikut tidak merusak keabsahan akad. engan demikian menjual binatang ternak yang bunting, menjual binatang ternak yang menyusui dan menjual sebagian buah yang belum matang dalam satu p!h!n dib!lehkan. Calaupun janin, susu dan sebagian buah tersebut tidakjelas, karena keberadaanya hanya sebagai pengikut. #kad yang mengandung gharar bukan termasuk akad yang dibutuhkan !rang banyak. 6ika suatu akad mengandung gharar dan akad tersebut dibutuhkan !leh !rang banyak hukumnya sah dan dib!lehkan. %bnu 2aimiyah berkata," mudharat gharar di baah riba, !leh karena itu diberi rukhsah (keringanan) jika dibutuhkan !leh !rang banyak, karena jika diharamkan mudharatnya lebih besar daripada dib!lehkan". (;aaid nuraniyah hal.147). engan demikian dib!lehkan menjual barang yang tertimbun dalam tanah, seperti: !rtel, baang, umbi-umbian dan menjual barang yang dimakan bagian dalamnya, seperti: semangka telur dan lain-lain sekalipun terdapat gharar. Karena kebutuhan !rang banyak untuk menjual dengan cara demikian tanpa dibuka terlebih dahulu bagian dalamnya atau dicabut dari tanah. *) Iharar terjadi pada akad jual-beli. 6ika gharar terdapat pada akad hibah hukumnya dib!lehkan. /isalnya:Sese!rang bersedakah dengan uang yang ada dalam d!mpetnya padahal dia tidak tahu berapa jumlahnya. #tau sese!rang yang menghadiahkan bingkisan kepada !rang lain, !rang yang menerima tidak tahu isi dalam bingkisan tersebut, maka akadnya sah alaupun mengandung gharar.
#plikasi Iharar dalam /ualamat K!ntemp!rer Iharar berhubungan erat dengan beberapa muamalat k!ntemp!rer, diantaranya: #suransi. #suransi, yaitu: K!ntrak antara penanggung (perusahaan asuransi) dengan tertanggung untuk memberikan penggantian kepada tertanggung atas resik! kerugian yang tertera di dalam k!ntrak dan tertanggung berkeajiban membayar premi kepada perusahaan asuransi. /isalnya: Sese!rang membuat perjanjian dengan perusahaan asuransi untuk membayar premi
* juta rupiah setiap tahun dengan imbalan kesediaan perusahaan asuransi untuk mengganti kerugian saat terjadi kecelakaan pada kendaraan pihak tertanggung. Sejarah #suransi. #suransi dalam termin!l!gi deasa ini merupakan sebuah k!ntrak yang tidak ada pada 0aman dahulu. #suransi yang pertama kali muncul adalah asuransi laut pada abad ke-14 masehi di %talia. Saat itu ada sekel!mp!k !rang yang siap menanggung resik! yang dihadapi !leh kapal Lkapal dagang dan muatannya dengan imbalan uang yang mereka terima dari para pemilik barang. Kemudian muncul asuransi kebakaran, lalu asuransi jia, dan seterusnya mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Sampai-sampai sese!rang mengasuransikan jia, harta bahkan pertanggunggan resik!. an sebagian egara meajibkan rakyatnya membayar asuransi tertentu. byek #suransi. #suransi dapat dibagi berdasarkan !byeknya kepada beberapa bentuk: 1) #suransi kesehatan, yaitu: pihak asuransi menanggung seluruh biaya peng!batan pihak tertanggung. *) #suransi jia, yaitu: pihak asuransi memberikan uang dalam jumlah tertentu kepada ahli aris pihak tertanggung andai dia meninggal dunia. 3) #suransi pihak ketiga, yaitu: pertanggungan resik! karena tuntutan biaya ganti rugi dari pihak ketiga yang dirugikan, seperti kecelakaan lalu lintas atau kesalahan dalam pr!&esi. 4)#suransi pr!perti, seperti : rumah, barang dan lain-lain. 6enis #suransi terbagi *: 1) #suransi k!mersial. #suransi jenis ini yang menguasai dunia asuransi deasa ini, sehingga kata asuransi k!n!tasinya adalah asuransi jenis ini, yaitu : perjanjian antara dua belah pihak antara perusahaan asuransi dan pihak tertanggung yang menyatakan baha pihak tertanggung berkeajiban membayar sejumlah premi kepada pihak asuransi untuk memberikan penggantian kerugian kepada pihak tertanggung bila terjadi kerugian. K!ntrak ini tidak bertujuan k!!perati& atau s!lidaritas, akan tetapi semata-mata bertujuan mencari laba. an laba tersebut diper!leh dari selisih t!tal premi nasabah dan keajiban penggantian yang harus diberikan. *) #suransi K!!perati& ( taka&ul ).
#suransi taka&ul, yaitu: himpunan sekel!mp!k !rang yang menghadapi resik! yang sama, setiap angg!ta membayar iuran yang telah ditetapkan, iuran tersebut digunakan untuk mengganti kerugian yang menimpa angg!ta, jika t!tal iuran berlebih setelah diberikan gantirugi kepada angg!ta yang terkena kerugian, maka sisa iuran dibagikan kembali kepada para angg!ta dan jika t!tal iuran kurang dari jumlah uang ganti-rugi maka ditarik iuran tambahan dari seluruh angg!ta untuk menutupi de&isit atau rasi! bayaran ganti-rugi dikurangi. ara angg!tanya tidak bermaksud mencari laba akan tetapi bertujuan k!!perati& dan s!lidaritas mengurangi kerugian yang menimpa sebagian angg!ta. an setiap angg!ta merupakan pihak penanggung dan tertanggung. /isalnya: sekel!mp!k d!kter yang berjumlah 1777 !rang mendirikan yayasan asuransi k!!perati& dimana setiap angg!ta berkeajiban membayar iuran sebanyak 1 juta rupiah setiap tahun dengan tujuan membayar ganti-rugi tanggung-jaab kesalahan pr!&esi yang terjadi pada sebagian angg!ta. engan demikian t!tal biaya terhimpun setiap tahunnya 1,* milyar rupiah. 6ika t!tal biaya penggantian 1, milyar rupiah maka setiap angg!ta ditarik iuran tambahan sebanyak 377 ribu rupiah per-angg!ta atau biaya penggantian dip!t!ng 1> dan dibayar sebanyak 78 saja. entuk-bentuk #suransi K!!perati& (taka&ul ) deasa ini (a) #suransi s!sial yang diberikan pemerintah atau dean nasi!nal kepada rakyat. (b) r!gram pensiunan > tabungan hari tua dimana uang yang terkumpul diin@estasikan dalam bentuk usaha yang dib!lehkan syariah. (c) #suransi kesehatan yang dikel!la !leh pemerintah dan terkadang rakyat ditarik iuran secara simb!lis. (d) K!perasi syariah yang dibentuk !leh ikatan pr!&esi tertentu. Hukum #suransi. #suransi k!mersial 5lama k!ntemp!rer pada umumnya ber&ata baha asuransi k!mersial dengan segala bentuknya adalah hukum haram, baik asuransi jia, kesehatan, pr!perti, maupun kendaraan. Hal ini disebabkan beberapa alasan< (1) karena k!ntraknya berasaskan $imar dan gharar yang akadnya dikaitkan dengan kejadian yang tidak jelas, mungkin terjadi dan mungkin tidak terjadi. (*) Kedua belah pihak saat membuat akan tidak mengetahui apa yang akan diterima dan yang akan dibayar dan besarnya laba yang akan didapat !leh salah satu pihak sebanding dengan kerugian yang diderita pihak lain dengan demikian akad ini berada dalam area spekulasi, inilah hakikat gharar. /isalnya: Sese!rang mengasuransikan kendaraannya selama satu tahun dengan premi 1 juta rupiah, kemungkinan satu tahun berlalu ia tidak mengalami kecelakaan, dengan demikian premi yang dibayarkannya tanpa imbalan. =ang mendapat laba dalam hal ini adalah perusahaan asuransi, sedangkan pihak tertanggung rugi. 6ika dalam satu
tahun tersebut terjadi kecelakaan yang mengharuskan perusahaan asuransi membayar p. 3 juta, dalam hal ini pihak tertanggung mendapat laba dan perusahaan asuransi mendapat rugi. #suransi K!!perati& (2aka&ul) ara ulama k!ntemp!rer umumnya mem&atakan asuransi taka&ul hukumnya mubah sekalipun k!ntrak ini mengandung unsur gharar akan tetapi seperti yang telah dibahas sebelumnya, gharar dalam akad hibah dib!lehkan. 2ujuan dan rinsip asuransi taka&ul berbeda dengan asuransi k!mersial, asuransi taka&ul bertujuan merealisasikan s!lidaritas dan men!l!ng sesama pihak tertanggung, dengan prinsip ini @isi taka&ul sesuai dengan prinsip syariat islam, sedangkan asuransi k!mersial berprinsip untuk mencari laba karena itu diharamkan. engecualian Sekalipun asuransi k!mersial diharamkan karena mengandung gharar namun dikecualikan hukum haramnya pada k!ndisi tertentu dimana dampak ghararnya tidak merusak akad, di antaranya< 1) #pabila keberadaan asuransi tersebut dalam sebuah akad hanya sebagai pengikut. /isalnya: Sese!rang membeli barang elektr!nik m!bil dll dengan cara kredit. alam akad tercantum keajiban membayar asuransi. Sese!rang mengirim barang melalui jasa pengiriman barang yang dalam akad pengiriman tertera keajiban membayar asuransi. *) #pabila asuransi k!mersial tersebut merupakan kebutuhan !rang banyak. /isalnya: #suransi kendaraan yang diajibkan !leh sebuah egara. alam hal ini sese!rang hanya b!leh membayar asuransi kendaraan dengan premi yang paling murah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan egara tersebut. 3) #pabila asuransi k!mersial diterima tanpa premi. /isalnya: #suransi kesehatan
yang
diberikan !leh perusahaan kepada para karyaannya tanpa meajibkan mereka membayar premi.
5ndian berhadiah =ang dimaksud undian berhadiah adalah: undian yang dilaksanakan !leh perusahaan barang atau jasa dengan tujuan menarik para pembeli dan melariskan dagangan atau jasa yang mereka taarkan dengan cara memberikan hadiah untuk para pemenang yang ditentukan secara undian. Hukum dan beberapa bentuk undian berhadiah
1) 5ndian berhadiah tanpa menarik iuran dari peserta, maksudnya kup!n undian diberikan kepada peserta dengan cara cuma-cuma, maka hukum undian ini dib!lehkan syariat karena tidak ada dalil yang melarangnya dan juga gharar yang terdapat dalam akad ini yang disebabkan ketidaktahuan peserta akan &isik hadiah yang mereka terima tidak berdampak merusak akad. Karena gharar ini dalam akad hibah bukan akad jual beli. an gharar dalam akad hibah seperti yang telah dijelaskan hukumnya mubah. *) 5ndian berhadiah dengan membayar iuran, undian jenis ini diharamkan sekalipun jumlah iurannya sangat sedikit, karena ghararnya nyata, dimana peserta membayar iuran yang kemungkinan ia mendapatkan hadiah sehingga berlaba atau ia tidak mendapat apa-apa sehingga ia rugi, maka undian ini termasuk maysir. 6ika undian tersebut tidak menarik iuran secara khusus akan tetapi untuk dapat mengikuti undian disyaratkan membeli barang, seumpama: kup!n undian tertera pada majalah atau menempel pada suatu barang maka hukum mengikuti undian ini dib!lehkan karena keberadaan undian hanya sebagai pengikut dalam akad. Sebagaimana yang telah dijelaskan baha gharar yang hanya sebagai pengikut dalam akad tidaklah diharamkan. amun perlu diingat, jika pembeli membeli barang tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan kup!n sedangkan ia tidak membutuhkan barangnya maka hukumnya haram karena kup!n dalam hal ini adalah tujuan pembelian dan bukan sebagai pengikut. 2ransaksi berjangka (&utures) 2ransaksi berjangka, adalah: salah satu bentuk cara jual beli instrumen di pasar keuangan dimana berlangsungnya pembayaran dan penerimaan instrumen pada masa yang akan datang yang disebut dengan pay-day (aktu pembayaran). /isalnya: ak #hmad membeli 177 saham dari pak #li dengan harga 17 juta rupiah pada hari Kamis tanggal 4 6anuari, dimana saham dan uang diserahkan pada hari Senin tanggal 4 ebruari. 2ransaksi berjangka hukumnya haram karena< (1) enyerahan barang dan uang tidak tunai. an para ulama sepakat mengharamkan jual beli barang dan uang yang tidak tunai. (*) 2ransaksi ini mengandung gharar disebabkan turun-naik harga dalam jangka aktu tertentu. (3) ada umumnya saat k!ntrak terjadi, penjual belum memiliki barang yang dijualnya, ini termasuk menjual barang yang tidak dimiliki. 2ransaksi psi (!pti!n) psi adalah: salah satu cara jual beli instrumen di pasar keuangan dimana penyerahan uang yang berarti mendapatkan hak untuk membeli atau menjual instrumen pasar keuangan
dalam jangka aktu tertentu dengan harga yang tertera dalam k!ntrak. /isalnya: Hari ini harga saham salah satu perusahaan yang dijual di pasar keuangan bernilai 177 ribu rupiah, ak Khalid memperkirakan saham ini akan naik pada masa yang akan datang, maka dia memutuskan melakukan transaksi !psi dengan pak Maid dengan nilai p. .777,- sebagai imbalan kesediaan pak Maid untuk menjual sahamnya yang seharga 177 ribu rupiah kapanpun diminta pak Khalid selama jangka aktu 177 hari. #ndai perkiraan pak Khalid benar dan harga saham perusahaan tersebut menjadi 1*7 ribu rupiah maka pak Khalid mengambil haknya dengan k!ntrak !psi dan membeli saham dengan harga 177 ribu rupiah pada hari dimana harga saham tersebut 1*7 ribu rupiah, dari k!ntrak ini pak Khalid mendapat untung sebanyak p. 1.777,- yang merupakan selisih dari dua harga, harga k!ntrak !psi sebesar p. .777,- yang telah diberikan sebelumnya kepada pak Maid. #dapun jika harga saham tersebut tidak naik dapat dipastikan pak Khalid tidak akan mengambil hak transaksi !psi. 6ika harga saham tersebut turun menjadi 97 ribu rupiah dapat dipastikan pak Khalid akan membelinya di bursa saham daripada membelinya dari pak Maid. alam k!ndisi ini pak Khalid telah menderita kerugian sebanyak p. .777,- uang biaya k!ntrak !psi. 2ransaksi !psi hukumnya haram, karena< (1) /engandung gharar dalam jumlah yang besar. an jual beli ini termasuk judi karena berada dalam area spekulasi. (*) 5mumnya penjual !psi belum sempurna memiliki saham yang merupakan !byek akad, berarti ia menjual barang yang bukan miliknya. *akt&r %eti$a :Riba
/enurut bahasa riba berarti bertambah. Sesuatu menjadi riba apabila ia bertambah. Semakna dengan ini &irman #llah 2a'ala< "#llah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah." (#l-a$arah: *+?). /enurut istilah riba berarti bertambah atau keterlambatan dalam menjual harta tertentu. iba hukumnya haram berdasarkan #l-;ur'an, hadist dan ijma. iba termasuk d!sa besar dan + d!sa yang membinasakan. #llah tidak pernah mengumumkan perang dalam #l;ur'an terhadap se!rang pembuat d!sa apapun kecuali d!sa pemakan riba. Siapa yang menghalalkan hukum riba di@!nis ka&ir karena mengingkari suatu keajiban yang diketahui seluruh umat islam. #dapun !rang yang melakukan riba tanpa menganggap hukumnya halal di@!nis &asik. #l /aardi berkata, "2idak satu agama samai pun yang menghalalkan riba". #llah ber&irman menjelaskan syariat umatumat terdahulu,
"an disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya" (;S. #n isaa' : 1?1). "adahal #llah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba" (;S. #l a$arah : *+). "Hai !rang-!rang yang beriman, bertakalah kepada #llah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu !rang-!rang yang beriman. /aka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, baha #llah dan asul-ya akan memerangimu. an jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu p!k!k hartamu< kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya". (#l a$arah : *+ -*+9). Sarakhsyi berkata, "alam ayat-ayat tersebut, #llah menjelaskan ancaman untuk pemakan riba< 1) agai kemasukan syetan, &iman #llah: "rang-!rang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya !rang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila". (#l a$arah: *+). *) Kemusnahan, &irman #llah. "#llah memusnahkan riba". (;S. #l-a$arah : *+?). =ang dimaksud dengan kemusnahan adalah hartanya menjadi hilang. /enurut pendapat ahli ta&sir lain musnah keberkahan dan tidak dapat digunakan !leh pemilik atau ahli arisnya. 1) erang, &irman #llah: "aha #llah dan asul-ya akan memerangimu". (#la$arah : *+9). *) Ka&ir, &irman #llah: "an tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu !rang!rang yang beriman". (#l-a$arah : *+). an diakhir ayat riba #llah ber&irman: "an #llah tidak menyukai setiap !rang yang tetap dalam keka&iran, dan selalu berbuat d!sa". (#l-a$arah : *+?). 2a&sirnya: !rang akan menjadi ka&ir bila menghalalkan riba, dan berd!sa jika hanya memakannya. Kekal di neraka bagi !rang yang menghalalkannya, &irman #llah: "rang yang kembali (mengambil riba), maka !rang itu adalah penghuni-penghuni neraka< mereka kekal di dalamnya". (#la$arah : *+). Hadist abi, iriayatkan dari #bu Huraira, abi bersabda, G6auhi + hal yang membinasakanB ara sahabat berkata, GCahai, asulullah B apakah ituA eliau bersabda, GSyirik kepada #llah, sihir, membunuh jia yang diharamkan #llah tanpa hak, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, lari dari pertempuran, dan menuduh anita beriman yang lalai ber0ina.N /utta&a$ Oalaih.
iriayatkan dari 6abir, ia berkata," asulullah mengutuk !rang yang makan harta riba, pemberi harta riba, penulis akad riba dan saksi transaksi riba. /ereka semuanya sama". (H. /uslim). I.ma'
ara ulama sepakat baha hukum riba haram. Setiap muslim yang melakukan transaksi pinjam meminjam, jual beli berkeajiban terlebih dahulu mempelajari tentang muamalah ini agar transaksinya sah serta terhidar dari transaksi haram alaupun syubhat. an enggan mempelajarinya adalah d!sa dan kesalahan. agaimanapun juga !rang yang tidak tahu hukum muamalat akan terjerumus dalam riba, disegaja maupun tidak. iriayatkan dari ulama sala& baha mereka melarang melakukan transaksi niaga sebelum mempelajari &i$h muamalat agar tidak terjerumus dalam riba. iriayat dari 5mar, ia berkata,"6angan se!rang pun berdagang di pasar /adinah kecuali !rangyang mengerti &i$h muamalat, bila tidak ia akan terjerumus dalam riba". iriayatkan dari #li, ia berkata, "rang yang tidak mengerti &i$h muamalat dan melakukan niaga, ia akan berlumuran riba, kemudian berlumuran, kemudian berlumuran". /a0am-ma0am riba
iba terbagi dua: 1) iba ayn, yaitu riba yang terdapat dalam akad hutang seperti pinjam meminjam uang dan jual beli tidak tunai. 6enis ini terbagi *: a) enambahan hutang saat jatuh temp!. entuknya, sese!rang memiliki kredit terhadap !rang lain dalam bentuk pinjaman uang atau jual beli berjangka, tatkala jatuh temp! pembayaran, debitur tidak mampu membayar, maka pihak kreditur menambah jangka aktu pembayaran dengan syarat hutang bertambah. /isalnya: ak Saleh membeli m!bil pak Khalid seharga 7 juta rupiah yang akan dilunasi dalam aktu 3 tahun. 2atkala jatuh temp! pembayaran pak Saleh tidak memiliki uang untuk membayar, maka pak Khalid berkata, "#ku beri tenggang aktu satu tahun lagi dengan syarat hutang bertambah menjadi juta rupiah". 2ambahan juta rupiah itu yang dinamakan dengan riba. iba bentuk ini paling berbahaya dan sangat diharamkan. entuk ini dalam istilah &i$h dinamakan 0idni un0hirka (beri aku tambahan piutang, aku beri engkau tambahan tenggang aktu). alilnya adalah &irman #llah 2a'ala: "Hai !rang-!rang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda". (;S. #li %mran : 137).
;atadah mena&sirkan ayat ini, "entuk riba jahiliyah adalah sese!rang menjual barang tidak tunai hingga jangka aktu tertentu, bila jatuh temp! aktu pembayaran pembeli tidak mampu melunasinya ia harus membayar lebih dan aktu pembayaran diundur". b) iba yang disyaratkan pada akad pinjam meminjam. entuknya, sese!rang kredit kepada !rang lain dengan persyaratan debitur membayar lebih dari uang yang diterimanya. 6enis ini disebut riba $ardh, karena ribanya terdapat pada akad $ardh (pinjam-meminjam), dimana persyaratan riba pada saat akad $ardh berlangsung dan bukan pada saat jatuh temp! pembayaran. /isalnya: ak Saleh butuh uang tunai maka ia meminta pinjaman kepada pak Khalid sebanyak 7 juta rupiah, yang akan dibayar setelah 1 tahun. ak #gung menyanggupi dengan syarat dikembalikan sebesar juta rupiah. alil haramnya riba al $ardh, &irman #llah 2a'ala: "Hai !rang-!rang yang beriman, bertakalah kepada #llah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu !rang-!rang yang beriman. /aka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, baha #llah dan asul-ya akan memerangimu. an jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu p!k!k hartamu< kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya". (#l a$arah : *+-*+9). #yat di atas menjelaskan baha kreditur yang bertaubat dan meninggalkan transaksi riba hanya b!leh mengambil sejumlah uang yang ia pinjamkan dan sisanya adalah penganiyaan. ara ulama sepakat baha setiap bunga dari pinjaman yang disyaratkan !leh kreditur pada akad pinjam meminjam termasuk riba. Hikmah iba ayn diharamkan iba diharamkan karena mendatangkan dampak negati& terhadap indi@idu dan masyarakat. ampak negati& terhadap indi@idu adalah kebutaan nurani pelaku ribu dengan keeg!isan, keserakahan, kikir, dan menjadi budak harta yang berakhir dengan k!ndisi yang dijelaskan #llah tentang pelaku riba. "rang-!rang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya !rang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila". (;S. #l a$arah : *+). rang ini bagaikan !rang gila harta. ampaknya terhadap masyarakat adalah bila mana riba telah menjalar pada kehidupan sebuah masyarakat akan tampak e&ek negati&nya dari sisi s!sial dan ek!n!mi< 1) ari sisi s!sial, masyarakat akan dipenuhi rasa eg!is, dengki serta benci dan bukan saling kasih dan t!l!ng. /asyarakat terbagi menjadi dua g!l!ngan< kaya dan miskin, seperti kenyataan yang terjadi di negara kapitalis, dimana g!l!ngan kaya bersenang-senang tanpa
susah dan lelah dari hasil bunga riba yang diterima dari kaum miskin. ada saat yang sama g!l!ngan miskin menghabiskan umur mereka untuk membayar bunga hutang yang menghimpit mereka, yang terus berlipat ganda dengan berlalunya masa. ilamana si miskin terlambat membayar bunga, si kaya tanpa belas kasihan tidak ragu untuk menjual harta si miskin yang menjadi agunan lalu mengambil kreditnya yang jauh lebih besar daripada hutang p!k!k. Kesimpulan akhir dari sistem ek!n!mi kapitalis baha g!l!ngan kaya bertambah kaya dan g!l!ngan miskin bertambah miskin. ari sisi ek!n!mi, riba menyebabkan dampak negati& terhadap ek!n!mi sebuah egara, di antaranya< 1)
iba menyebabkan berkurangnya pr!yek dibidang pr!duksi barang, karena para pemilik m!dal umumnya menginginkan keuntungan tanpa mau menghadapi resik! kerugian. /aka cara yang aman hanyalah memberikan kredit dan mendapatkan (interest) bunga. an cara ini tidak terlalu memberikan andil dalam memajukan ek!n!mi sebuah egara.
*)
iba menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat. alam te!ri ek!n!mi dijelaskan baha meningkatnya jumlah uang yang beredar disebabkan banyaknya kredit yang dikucurkan bank dan para pemilik m!dal di suatu egara. Hal ini akan berdampak menurunnya daya beli mata uang egara tersebut, karena banyaknya jumlah uang yang beredar tidak diikuti dengan banyaknya jumlah barang dan jasa yang tersedia. erbeda dengan pr!&it (laba) yang dib!lehkan dalam syariah, karena laba tersebut dihasilkan dari k!relasi uang dan kerja. /aka banyaknya jumlah yang beredar diikuti secara riil dengan banyaknya jumlah barang dan jasa yang tersedia.
3)
iba menyebabkan tingginya harga barang dan jasa. Karena para pemilik usaha membiayai usaha mereka dengan kredit berbunga, maka mereka terpaksa menaikkan harga jual barang pr!duksi untuk menutupi biaya pr!duksi yang begitu tinggi disebabkan bunga kredit yang mesti mereka bayar.
Riba Bai'1
=aitu: iba yang !byeknya adalah akad jual-beli. iba jenis ini terbagai *: 1) iba adhl iba adhl, yaitu: menukar harta riba yang sejenis dengan ukuran atau jumlah yang berbeda. /aksud kata "harta riba" adalah: harta yang merupakan !byek riba, yaitu< emas, perak (uang>alat tukar) dan makanan p!k!k yang bisa disimpan dalam aktu lama. /aksud kata "sejenis" adalah: jenis harta riba. Pmas dengan seluruh macamnya satu jenis, kurma
dengan seluruh macamnya satu jenis, mata uang real Saudi dengan segala bentukya (kertas, l!gam, simpanan di rekening bank dan surat berharga, seperti: cek) satu jenis, mata uang rupiah satu jenis. /aksud kata " ukuran atau jumlah yang berbeda" adalah tidak sama ukurannya. /isalnya: /enukar satu gantang kurma jenis sukari dengan * gantang kurma jenis barhi dengan cara tunai. /enukar 177 gram emas baru dengan *77 gram emas usang dengan cara tunai. /enukar p. 17.777,- kertas dengan p. 9.77,- l!gam dengan cara tunai. alilnya: Giriayatkan dari 5badah bin Shamit baha abi bersabda," emas ditukar dengan emas, perak ditukar dengan perak, kurma ditukar dengan kurma, gandum bulat ditukar dengan gandum bulat, garam ditukar dengan garam, dan gandum panjang ditukar dengan gandum panjang, haruslah semisal dan sama ukurannya serta tunai. #pabila jenisnya berbeda, ukurannya juga b!leh berbeda dengan syarat tunai". H. /uslim. *) iba asi'ah, disebabkan keterlambatan serah-terima barang. iba nasi'ah, yaitu: menukar harta riba dengan harta riba yang 'illatnya sama dengan cara tidak tunai. /aksud kata "'illatnya sama" barang yang merupakan !byek tukar-menukar sama illatnya, seperti keduanya adalah alat tukar, atau keduanya makanan p!k!k yang tahan lama, baik jenisnya sama ataupun tidak. /aksud kata "tunai" transaksi serah-terima kedua barang dilakukan pada saat yang sama. /isalnya: /enukar 1 gantang kurma dengan 1 gantang gandum dengan cara tidak tunai. /enukar 177 gram emas dengan 177 gram emas dengan cara tidak tunai. /enukar S. 177 ,- dengan p. *.777,- dengan cara tidak tunai. alilnya: Giriayatkan dari 5mar bin Khattab baha abi bersabda," menukar emas dengan emas adalah riba kecuali dilakukan dengan cara tunai, menukar gandum bulat dengan gandum bulat adalah riba kecuali dilakukan dengan cara tunai, menukar kurma dengan kurma adalah riba kecuali dilakukan dengan cara tunai, menukar gandum panjang dengan gandum panjang adalah riba kecuali dilakukan dengan cara tunai ". (H. ukhari /uslim). Hadist ini menjelaskan baha menukar barang yang sejenis haruslah tunai. Sabda abi dalam hadist yang diriayatkan !leh 5badah di atas: "an apabila jenisnya berbeda ukurannya juga b!leh berbeda dengan syarat tunai". Hadis ini /enjelaskan baha menukar barang yang tidak sejenis dan masih satu 'illat juga harus dengan cara tunai. iii. /acam-macam harta riba. byek harta riba bai' ada ? jenis seperti yang disebutkan dalam hadist yang diriayatkan !leh 5badah di atas. Pnam jenis ini bisa dikel!mp!kkan menjadi * bagian:
1) 5ang Pmas dan perak, illatnya adalah barang berharga yang merupakan alat pembayar, dan di$iyaskan barang yang sama &ungsinya, seperti: mata uang m!dern. Setiap mata uang sebuah egara merupakan jenis tersendiri. eal Saudi satu jenis, upiah %nd!nesia satu jenis dan emas satu jenis. #dapun barang biasa yang bukan merupakan alat pembayar, seperti: barang tambang, rumah, m!bil, barang elektr!nik dan &urnitur tidak merupakan harta riba. *) Pmpat jenis makanan, yaitu: gandum bulat, kurma, garam dan gandum panjang, illatnya bahan makanan p!k!k dan tahan lama. an di$iyaskan makanan yang &ungsinya sama, yaitu makanan p!k!k suatu negeri yang bisa mengeyangkan dan tahan lama, seperti: beras, jagung, kacang arab dan lain-lain. #dapun barang yang tidak mengeyangkan dan tidak tahan lama, seperti: buah-buahan, sayuran, susu, kue dan !bat-!batan tidak merupakan harta riba. Kaidah dalam riba bai' alam tukar menukar harta riba ada kemungkinan yang terjadi: 1) /enukar harta riba dengan harta riba yang sejenis, seperti: emas ditukar dengan emas dan mata uang rupiah ditukar rupiah. 5ntuk keabshan akad ini dibutuhkan * syarat: (1) 5kuran keduanya harus sama. (*) Serah terima kedua barang harus tunai. 6ika syarat pertama tidak terpenuhi akad ini dinamakan riba &adhl, jika syarat kedua tidak terpenuhi akad ini dinamakan riba nasi'ah dan jika kedua syarat tidak terpenuhi akad ini dinamakan riba &adhl-nasi'ah. *) /enukar harta riba dengan harta riba yang tidak sejenis tapi satu illat, seperti: menukar kurma denga gandum, menukar emas dengan perak, menukar emas dengan rupiah atau menukar real dengan rupiah. 5ntuk keabsahan akad ini dibutuhkan satu syarat saja, yaitu: serah-terima kedua barang harus tunai dan tidak disyaratkan ukurannya sama.6ika syaratnya tidak terpenuhi akad ini disebut riba nasi'ah. 3) /enukar harta riba dengan harta riba yang tidak sejenis dan tidak satu illat, seperti: menukar kurma dengan emas atau menukar beras dengan uang rupiah. 4) /enukar harta riba dengan yang bukan harta riba, seperti: menukar m!bil dengan uang rupiah atau menukar rumah dengan uang d!lar. ) /enukar yang bukan harta riba dengan yang bukan harta riba, seperti menukar jam tangan dengan telep!n genggam atau menukar satu m!bil baru dengan * m!bil usang. 5ntuk n!m!r 3, 4 dan tidak disyaratkan sama ukuran dan juga tidak disyaratkan serah terima dengan cara tunai. Sebaliknya, dibenarkan melakukan akad dengan ukuran
berbeda dan tidak tunai (hutang). /aka b!leh menukar m!bil dengan uang rupiah dengan cara kredit dan b!leh menukar 1 telep!n genggam dengan * telep!n genggam serta serahterimanya baru dilakukan setelah 1 minggu. Hikmah iba bai' diharamkan. iba bai' diharamkan dalam rangka menutup celah terjadinya riba dayn. Karena riba &adhl ukurannya berbeda namun tunai dan riba nasi'ah tidak tunai namun ukurannya sama. Hal ini merupakan celah untuk terjadinya riba besar yaitu: riba dayn yang dilakukan !leh !rang jahiliyah. Karena hakikat riba dayn adalah kumpulan dari &adhl dan nasi'ah dimana terdapat ukuran yang tidak sama dan tidak tunai. rang yang memberikan kredit sebanyak p. 177.777,- dengan persyaratan dikembalikan p.117.777,- pada hakikatnya dia telah menggabungkan riba &adhl dan riba nasi'ah. Karena itu riba bai' diharamkan akar tidak terjadi riba yang besar yaitu: riba dayn. %bnu ;ayyim berkata," dalam transaksi tukar-menukar mata uang dan harta riba diharamkan kedua belah pihak berpisah sebelum saling serah terima barang agar ini tidak dijadikan celah untuk menghalalkan riba dayn yang merupakan induk riba. /aka syariah menghindarinya dengan meajibkan serah-terima dengan cara tunai dan meajibkan ukurannya sama. Kedua barang yang menjadi !byek transaksi yang sejenis tidak b!leh berlebih dari lainnya agar tidak ditukar segantang kurma bagus dengan * gantang kurma kalitas rendah sekalipun nilai rasi! segantang kurma bagus sama dengan * gantang kurma kalitas rendah demi menutup celah !rang menghalalkan riba dayn yang merupakan induk riba. =aitu: bila menukar segantang kurma bagus sama dengan * gantang kurma kalitas rendah dengan cara tunai saja dilarang padahal kalitasnya berbeda tentulah larangan penukaran jenis yang sama kalitasnya, seperti mata uang dengan cara penambahan jumlah sebagai imbalan pengunduran aktu pembayaran lebih dilarang lagi. %nilah hikmah pelarangan riba &adhl yang tidak banyak diketahui !rang, sehingga sebagian !rang mengatakan," saya tidak mengerti, kenapa riba &adhl diharamkan," padahal hikmah pelarangannya telah dijelaskan #llah, yaitu: menutup celah pelegalan riba dayn riba dengan kedua bentuknya diharamkan, riba dayn diharamkan karena mengandung ke0aliman dan riba bai' diharamkan sebagai penutup celah pelegalan riba dayn, dengan penjelasan ini terbukti kesempurnaan syariah dalam pelarangan dua bentuk riba. an ulama yang tidak membenarkan dalil sad 0ariah (menutup celah) bagi mereka pelarangan riba bai' merupakan taabudi (tidak diketahui hikmahnya).
erbedaan antara riba dayn dengan riba bai' iba bai' diharamkan untuk sad 0ariah, sedangkan riba dayn diharamkan karena 0atnya. iba bai' hanya pada ? jenis harta, sedangkan riba dayn berlaku pada seluruh jenis harta sesuai dengan ijma para ulama. %ndikasinya baha riba yang dilakukan !rang jahiliyah yang kemudian diharamkan #l $uran !byek transaksinya adalah unta. an unta tidak termasuk salah satu ? harta riba. #kad Shar& Shar& adalah: /empertukarkan mata uang dengan dengan mata uang. =ang dimaksud dengan mata uang di sini adalah emas, perak dan mata uang sebuah egara baik uang kertas maupun uang l!gam. Shar& hukumnya mubah bila syarat-syaratnya terpenuhi. Shar& bisa dibagi menjadi * bentuk: 1) /empertukarkan mata uang sejenis, seperti: menukar uang rupiah dengan pecahan rupiah yang lebih kecil. Syarat yang harus dipenuhi ada *: (1) 6umlahnya harus sama. (*) Serahterima harus dilakukan tunai. *) /empertukarkan mata uang yang berlainan jenis, seperti menukar mata uang rupiah dengan mata uang real. Hanya disyaratkan serah terima berlangsung sebelum berpisah dari majelis akad dan tidak disyaratkan jumlahnya sama. /aka dib!lehkan jumlah kedunya berbeda sesuai dengan kurs pasar di hari itu atau keduanya sepakat dengan kurs tersendiri. ai' '%nah #. e&inisi: Sese!rang membeli barang dengan cara kredit kemudian dia jual kembali barang tersebut kepada penjual dengan cara tunai dan harga dibaah harga jual-beli pertama. /isalnya: pak #nas butuh uang tunai sebanyak *7 juta rupiah dan ia tidak mendapatkan !rang yang mau memberikan pinjaman tanpa bunga, lalu ia membuat kesepakatan dengan pak adu membeli m!bil pak adu dengan harga * juta rupiah yang akan dilunasi dalam satu tahun. Falu pak #nas menjual kembali m!bil itu kepada pak adu dengan harga *7 juta rupiah tunai pada saat yang sama. Hukum
B.
ai' 'inah hukumnya haram karena merupakan rekayasa menghalalkan riba. /isal di atas hakikatnya adalah pak adu memberikan pinjaman uang kepada pak #nas sebesar *7 juta rupiah, yang akan dikembalikan !leh pak #nas setelah satu tahun sebanyak * juta rupiah, dan jual beli m!bil dalam akad tersebut hanya rekayasa dan bukan merupakan tujuan
transaksi. %ni jelas, karena m!bil pada saat yang sama kembali lagi kepada pemiliknya, yaitu: pak adu. alil
C.
QR T 4 UV Q WRUI T ) : X
Y Q ZU Q Q a8[ T \$ R ?\ * Q " " #] (7 ^>_V 7 Qr # `V T _ (? [
ila kalian melakukan transaksi 'inah, tunduk dengan harta kekayaan (hean ternak), mengagungkan tanaman dan meninggalkan jihad niscaya #llah timpakan kepada kalian kehinaan yang tidak akan dijauhkan dari kalian hingga kalian kembali kepada syariat #llah (dalam seluruh aspek kehidupan kalian). (H. #bu aud). U D QfQ] K, ) ,_ ,_
Q .Q_ Q_[ r\ 4 [ \ 8 ( :T I X I Q
%bnu #bbas ditanya hukum sese!rang menjual sehelai sutera dengan harga 177 dirham tidak tunai kemudian dia beli kembali sutera tersebut dengan harga 7 dirham tunai, %bnu #bbas berkata," menukar dirham dengan dirham dan jumlahnya berbeda sedangkan kain sutera hanya sebagai rekayasa". #l /uhalla jilid.% hal.4. . T " * Q Z _V * Q ]) Q>] : U] K, Q I X
UB
iriayatkan baha #nas bin /alik ditanya tentang hukum bai' 'inah, ia berkata," sesunguhnya #llah tidak akan tertipu, ini bai' yang diharamkan #llah dan rasul-ya". %'lam mua$$i'in jilid.3 hal.1+. %J. 2aarru$ #. e&inisi: Sese!rang butuh uang tunai, lalu dia membeli barang dengan cara kredit, kemudian barang tersebut dijualnya kepada pihak lain yang bukan pihak penjual dengan cara tunai dan dengan harga di baah harga beli. 2aarru$ turunan dari kata "ari$" yang berarti uang perak, karena dia membeli barang dengan tujuan mendapatkan uang tunai dari penjualan tersebut kepada pihak lain. /isalnya: ak #min butuh uang tunai sebanyak *7 juta rupiah dan ia tidak mendapatkan !rang yang mau memberikan pinjaman tanpa bunga, lalu ia membeli m!bil pak #man dengan harga * juta rupiah yang akan dilunasi dalam satu tahun. Kemudian pak #min menjual m!bil tersebut ke pak #li dengan harga *7 juta rupiah tunai. . Hukum
Hukum taarru$ mubah menurut pendapat may!ritas para ulama, karena tidak ada dalil yang mengharamkan. 2ransaksi in berbeda dengan bai' #'inah karena barang tidak kembali ke penjual pertama. J. A.
;ardh
e&inisi /enurut bahasa $ardh berarti: mem!t!ng. /enurut istilah berarti: memberikan harta kepada sese!rang atas dasar belas-kasihan dan dia akan mengembalikan gantinya setelah menggunakannya. Hubungan #ntara ayn dan ;ardh
B.
ayn lebih luas cakupannya daripada $ardh, karena dayn mencakup seluruh yang berada dalam tanggungan sese!rang, disebabkan !leh meminjam harta, membeli barang dengan cara tidak tunai, penggantian barang !rang lain karena suatu sebab atau diyat (k!mpensasi harta yang diterima keluarga terbunuh) atas tindakan kriminal. Hukum
C.
Hukum $ardh ditinjau dari sisi peminjam (debitur) mubah dan dari sisi pemberi pinjaman (kreditur) hukumnya sunat. alil hukum meminjam "Hai !rang-!rang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk aktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya". ( #l a$arah : ** ). #yat ini umum, mencakup seluruh jenis hutang termasuk $ardh (hutang pinjaman uang tunai). QD\ Q? ,_ T I \] _ ZU ,> * Q X
Q_ >U V_
: ZU Q_ I6Y ? ,Q2 T ^ Q_ >U ] I Q , Xd T J U) UC] 2 T U Q _4 Z(D 8 6 ) : Q_ 4 " 8 U _ T I X #bu a&i meriayatkan baha rasulullah meminjam seek!r unta dari salah se!rang shahabat, kemudian unta 0akat tiba di /adinah, maka beliau memerintahkan #bu a&i untuk membayar unta yang dipinjam abi, lalu #bu a&i kembali lagi ke abi seraya berkata," yang ada hanya unta yang bagus-bagus", abi bersabda," berikaan unta bagus, karena !rang yang baik adalah !rang yang paling baik membayar hutang". H. /uslim. ara ulama sepakat baha b!leh meminjam harta !rang lain dengan syarat berniat untuk membayarnya. alil hukum memberikan pinjaman irman #llah:
"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada #llah, pinjaman yang baik (mena&kahkan hartanya di jalan #llah), maka #llah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak". (#l a$arah: *4). #llah menyebut amal shaleh sebagai pinjaman, karena hakekat !rang yang beramal shaleh menginginkan imbalannya di hari akhirat, begitu juga halnya !rang yang memberikan pinjaman mengharap gantinya. Hadist abi: B l ` Y Q X ]U : ( W` ` ] o >U V_ Q q> W`IT Q D D 7\ D V g\] Q B T Qg\] V D\2 Qg\] Y QV Qt4 QV Q Y ]\ Y * QV T t4 4 U Z> Y Q Z` Q Z>]) T #bu Hurairah meriayatkan dari abi, ia bersabda: GSiapa yang melepaskan se!rang mukmin dari suatu kesulitan dunia, #llah melepaskan darinya suatu kesulitan di hari kiamat, siapa yang memudahkan !rang yang dalam kesusahan, #llah memudahkan urusannya di dunia dan akhirat, dan siapa yang menutup aib se!rang muslim, #llah tutup aibnya di dunia dan akhirat, dan #llah selalu men!l!ng se!rang hamba, selama hamba tersebut men!l!ng saudaranya". H. /uslim. 6ika niatnya memberikan pinjaman untuk mencari keuntungan dunia, pinjaman tersebut hukumnya mubah, karena tidak bermaksud meringankan beban saudaranya seiman. . #njuran menghindari hutang Sese!rang dib!lehkan berhutang bila dia berniat untuk melunasinya dan tidak dianjurkan berhutang bila dia tidak membutuhkannya. 4 U Y Q ZU X : ( ] * Q [U Q[U Q XQ>U
4 U V T) o YU * Q ]\U 8
iriayatkan dari #bu Hurairah baha abi bersabda," barangsiapa yang meminjam dan dia berniat untuk membayarnya niscaya #llah membayarkannya. an barang siapa yang meminjam dan dia tidak berniat membayarnya niscaya #llah musnahkan hartanya". H. ukhari. rang yang berhutang ajib mengembalikan pinjaman bila telah jatuh temp! pelunasan. an bagi yang mampu melunasi haram hukumnya menunda-nunda pembayaran, rasulullah bersabda," C, 9 Q Y @\ "rang kaya yang menunda melunasi hutangnya adalah 0alim". H. ukhari. embukuan Hutang
E.
isunatkan mencatat hutang dan memanggil saksi untuk menjaga hak dan keajiban kedua pihak, dan menutup kemungkinan terjadinya sengketa tentang ukuran, jenis dan temp! pembayaran, #llah ber&irman:
"Hai !rang-!rang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk aktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. an hendaklah se!rang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. an janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana #llah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah !rang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertaka kepada #llah 2uhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. 6ika yang berhutang itu !rang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah alinya mengimlakkan dengan jujur. an persaksikanlah dengan dua !rang saksi dari !rang-!rang lelaki (di antaramu)". (#l a$arah: **). F .
byek ;ardh Segala sesuatu yang b!leh diperjual-belikan b!leh dijadikan !byek $ardh, seperti: uang, makanan, pakaian, m!bil dan lain-lain. Hal ini mencakup:
1 .
/itsliyyat, yaitu: harta yang satuannya tidak berbeda dengan lainnya dari sisi nilai, seperti: uang, kurma, gandum dan besi.
2 .
;imiyyat, yaitu: harta yang satuannya berbeda dengan lainnya dari sisi nilai, seperti: hean ternak, pr!perti dan lain-lain. erdasarkan hadist yang menjelaskan baha abi meminjam unta.
3 .
/ana&i' (jasa), seperti: menempati sebuah rumah. /enurut %bnu 2aimiyah, b!leh meminjamkan jasa, seperti: sese!rang membantu temannya panen dan giliran dia yang panen teman juga ikut membantu, atau ia mempersilahkan temannya tinggal dirumahnya dengan imbalan dia tinggal di rumah temannya. ersyaratan bunga dalam akad $ardh
G.
ara ulama sepakat baha persyaratan memberikan tambahan diluar pinjaman untuk kreditur hukumnya haram dan termasuk riba, baik tambahan nilai, seperti: memberikan pinjaman p.177.777,- dengan syarat pengembalian p. 117.777,-, atau tambahan kalitas, seperti: memberikan pinjaman mata uang rupiah dengan syarat pengembalian dalam bentuk mata uang d!lar, maupun tambahan jasa, seperti: memberikan pinjaman uang kepada sese!rang dengan syarat dia meminjamkan m!bilnya kepada pemberi pinjaman selama 1 minggu. Karena tujuan utama transaksi $ardh adalah belas kasihan dan mengharap ganjaran dari #llah, maka bila pihak kreditur memberikan persyaratan tambahan dari nilai pinjaman hilanglah tujuan asal transaksi ini, yang membuat transaksi ini menjadi tidak sah, serta akad $ardh berubah menjadi transaksi untuk mengejar laba.
%bnu #bdul arr berkata," setiap nilai tambah diluar pinjaman alau dalam bentuk jasa yang diberikan kepada kreditur adalah riba, sekalipun segenggam makanan ternak dan hukumnya haram jika disyaratkan dalam akad". %bnu /un0ir berkata," para ulama sepakat baha persyaratan yang dibuat !leh pihak pemberi pinjaman agar penerima pinjaman memberikan nilai tambah atau hibah atas pinjaman adalah riba. Hadiah =ang iberikan ebitur Kepada Kreditur Sebelum Hutang ilunasi
H.
Hadiah yang diberikan debitur kepada kreditur sebelum hutang dilunasi dan kreditur tidak berniat mem!t!ng hutang debitur seharga hadiah atau memberikan imbalan yang lain tidak dib!lehkan, kecuali sebelum transaksi $ardh berjalan mereka telah saling bertukar hadiah, jika sebelumnya mereka telah sering bertukar hadiah maka hadiah pada masa kredit dib!lehkan. Hal ini disebabkan agar pemberian hadiah tidak menjadi sarana penambahan nilai pinjaman, atau sarana yang digunakan debitur agar kreditur mengulur temp! pembayaran. erdasarkan hal di atas, hadiah yang diberikan !leh bank kepada para nasabah pemilik rekening k!ran, seperti: jam tangan, telep!n genggam dan lain-lain tidak dib!lehkan karena hakikat simpanan pada rekening ini adalah $ardh. Kebaikan Saat /engembalikan injaman
I .
ebitur dianjurkan mengembalikan pinjaman dengan sesuatu yang lebih baik, umpamanya: dia meminjam sebanyak p.177.777,- dan mengembalikan p.117.777,- atau dia mengembalikan p.177.777,- ditambah seb!t!l par&um. engan catatan tambahan tersebut diberikan saat pelunasan hutang atau sesudahnya dan tambahan tersebut tidak disebutkan dalam akad $ardh baik secara tertulis maupun tidak. J .
Keajiban engembalian Hutang ebitur ajib mengembalikan hutang yang sama jenis, jumlah dan kalitasnya dengan
pinjaman. 6ika sese!rang memberikan pinjaman berupa uang tunai rupiah kemudian nilai tukarnya berubah (turun>naik) maka keajiban debitur hanyalah mengembalikan mata uang yang sama sekalipun nilai tukarnya turun. /isalnya: ak #mir meminjam uang pak Saleh sebanyak 17 juta rupiah yang akan dikembalikan dalam jangka 1 tahun. Saat meminjam, nilai tukar rupiah terhadap d!lar #merika p.9.777, maka keajiban pak #mir adalah mengembalikan 17 juta rupiah sekalipun nilai tukar rupiah terhadap d!lar melemah atau menguat saat pembayaran. Arisan