(288) 28 April 2004
“LIMA MENIT SAJA”
1
Landasan IMAn untuk MENIngkatkan Taqwa SAmbil beker JA JA
Apa Itu Hadits Shahih? (1-2) Mukaddimah Berita (khabar) yang dapat diterima bila ditinjau dari dari sisi sisi perbed perbedaan aan tingka tingkatan tannya nya terbag terbagii kepada kepada dua klasif klasifika ikasi si pokok, pokok, yaitu yaitu Shahîh Shahîh dan Hasan. Hasan. Masing-masing dari keduanya terbagi kepada dua klasifikasi lagi, yaitu Li Dzâtihi dan Li Ghairihi. Dengan demikian, klasifikasi berita yang diterima ini menjadi 4 bagian, yaitu: 1. Shahîh Li Dzâtih i (Shahih secara independen) 2. Hasan Li Dzâtihi (Hasan secara independen) 3. Shah (Shahi hih h kare karena na yang yang Shahîh îh Li Ghai Ghairi rihi hi (Sha lainnya/riwayat pendukung) 4. Has (Hasan an kare karena na yang yang Hasan an Li Ghai Ghairi rihi hi (Has lainnya/riwayat pendukung)
Dalam kajian kali ini, kita akan membahas seputar bagia bagian n pertam pertamaa di atas, atas, yaitu yaitu Shahîh Li Dzâtihi (Shahih secara independen) Definisi Shahîh
Secara Secara bahasa bahasa (etimol (etimologi ogi), ), kata kata (sehat (sehat)) adalah adalah anto antoni nim m dari dari kata kata (sak (sakit it). ). Bila Bila diun diungk gkap apka kan n terh terhad adap ap bada badan, n, maka maka memi memili liki ki makn maknaa yang yang sebena sebenarny rnyaa (haqiq (haqiqi) i) tetapi tetapi bila bila diungk diungkapk apkan an di dalam hadits dan pengertian-p pengertian-pengert engertian ian lainnya, lainnya, maka maknanya hanya bersifat kiasan (majaz). Secara istilah (terminologi), maknanya adalah: Hadits yang bersambung sanad (jalur transmisi) nya melalui periwayatan seorang periwayat yang 'adil, Dlâbith, dari periwayat semisalnya hingga ke akhirnya (akhir jalur transmisi), dengan tanpa adanya adanya syudzûdz syudzûdz (kejangg (kejanggalan alan)) dan juga juga tanpa tanpa 'illat (penyakit) Penjelasan Definisi Sanad bersambung : Bahwa setiap rangkaian dari dari para para peri periwa waya yatn tnya ya tela telah h meng mengam ambi bill periwayatan itu secara langsung dari periwayat di atasnya atasnya (sebelumny (sebelumnya) a) dari permulaan sanad hingga akhirnya. - Periwayat Yang 'Adil : Bahwa setiap rangkaian dari dari para para peri periwa waya yatn tnya ya memi memili liki ki krit kriter eria ia seoran seorang g Muslim Muslim,, baligh baligh,, beraka berakal, l, tidak tidak fasiq fasiq dan juga tidak cacat maruah (harga diri)nya. - Peri Bahwa seti setiap ap Periway wayat at Yang Yang Dlâbit Dlâbith h : Bah rang rangka kaia ian n dari dari para para peri periwa waya yatn tnya ya adal adalah ah oran orangg-or oran ang g yang yang hafa hafalan lanny nyaa mant mantap ap/k /kua uatt
-
-
(bukan (bukan pelupa), pelupa), baik mantap mantap hafalan hafalan di kepala ataupun mantap di dalam tulisan (kitab) Tanp Tanpa a Syud Syudzû zûdz dz : Bahwa hadits yang diriwayatkan itu bukan hadits kategori Syâdz (had (hadit itss yang yang diri diriwa waya yatk tkan an seor seoran ang g Tsiq Tsiqah ah bertentangan dengan riwayat orang yang lebih Tsiqah darinya) Tanpa 'illat : Bahwa hadits yang diriwayatkan itu itu buka bukan n hadi hadits ts kate katego gori ri Ma'l Ma'lûl ûl (yan (yang g ada ada 'illatnya). Makna 'Illat adalah suatu sebab yang tidak jelas/samar, tersembunyi yang mencoreng keshahihan suatu hadits sekalipun secara lahirnya kelihatan terhindar darinya.
Syarat-Syaratnya
Melalui Melalui defini definisi si di atas dapat dapat diketa diketahui hui bahwa bahwa syarat syarat-sy -syara aratt keshah keshahiha ihan n yang yang wajib wajib terpenu terpenuhi hi sehingga ia menjadi hadits yang Shahîh ada lima: Pertama, Sanadnya bersambung Ke-dua, Para periwayatnya 'Adil Ke-tiga, Para periwayatnya Dlâbith Ke-empat, Tidak terdapat 'illat Ke-lima, tidak terdapat Syudzûdz Bilamana salah satu dari lima syarat tersebut tidak terp terpen enuh uhi, i, maka maka suat suatu u hadi hadits ts tida tidak k dina dinama maka kan n dengan hadits Shahîh. Contohnya Untu Untuk k lebi lebih h mend mendek ekat atka kan n kepa kepada da pema pemaha hama man n definisi hadits Shahîh, ada baiknya kami berikan sebuah contoh untuk itu. Yait Yaitu, u, hadi hadits ts yang yang dike dikelu luark arkan an oleh oleh Imam Imam alalBukhari di dalam kitabnya Shahîh al-Bukhâriy, dia berkata: ('Abdullah bin Yusuf menceritakan kepada kami, dia berkat berkata, a, Malik Malik member memberita itakan kan kepada kepada kami, kami, dari Ibn Syihab, dari Muhammad bin Jubair bin Muth Muth'i 'im, m, dari dari ayah ayahny nya, a, dia dia berk berkat ata, a, aku aku tela telah h mend menden enga garr Rasu Rasulu lull llah ah Shal Shalla lallâ llâhu hu 'ala 'alaih ihii Wa Sallam telah membaca surat ath-Thûr pada shalat Maghrib)
Hadits ini dinilai Shahîh karena: 1. Sanadnya bersambung , sebab masing-masi masing-masing ng dari rangkaian para periwayatnya mendengar dari syaikhnya. Sedangkan penggunaan lafazh ( عنdari) oleh Malik, Ibn Syihab dan Ibn Jubair termasuk
Ummat Muslim yang dimuliakan Allah: Setiap Muslim berkewajiban untuk berdakwah sesuai dengan kemampuannya. Kesempatan kita saat ini untuk turut berdakwah adalah menyampaikan pesan ini kepada rekan, keluarga dan saudara kita yang belum mengetahuinya (hej)
(288) 28 April 2004
“LIMA MENIT SAJA”
2
Landasan IMAn untuk MENIngkatkan Taqwa SAmbil beker JA
mengindikasikan ketersambungannya karena mereka itu bukan periwayat-periwayat yang digolongkan sebagai Mudallis (periwayat yang suka mengaburkan riwayat). 2. Para periwayatnya dikenal sebagai orangorang yang 'Adil dan Dlâbith . Berikut data-data tentang sifat mereka itu sebagaimana yang dinyatakan oleh ulama al-Jarh wa at-Ta'dîl : a) 'Abdullah bin Yusuf : Tsiqah Mutqin b) Malik bin Anas : Imâm Hâfizh c) Ibn Syihab : Faqîh, Hâfizh disepakati keagungan dan ketekunan mereka berdua d) Muhammad bin Jubair : Tsiqah e) Jubair bin Muth'im : Seorang shahabat
tingkatan keshahihan itu didasarkan pada terpenuhinya syarat-syarat keshahihan, sementara sangat jarang terelasisasinya kualitas paling tinggi di dalam seluruh syarat-syarat keshahihan. Oleh karena itu, lebih baik menahan diri dari menyatakan bahwa sanad tertentu merupakan sanad yang paling shahih secara mutlak. Sekalipun demikian, sebagian ulama telah meriwayatkan pernyataan pada sanad-sanad yang dianggap paling shahih, padahal sebenarnya, masing-masing imam menguatkan pendapat yang menurutnya lebih kuat. Diantara pernyataan-pernyataan itu menyatakan bahwa riwayat-riwayat yang paling shahih adalah: 1. Riwayat az-Zuhriy dari Salim dari ayahnya ('Abdulah bin 'Umar ; ini adalah pernyataan yang 3. Tidak terdapatnya kejanggalan (Syudzûdz) dinukil dari Ishaq bin Rahawaih dan Imam sebab tidak ada riwayat yang lebih kuat darinya. Ahmad. 4. Tidak terdapatnya 'Illat apapun. 2. Riwayat Ibn Sirin dari 'Ubaidah dari 'Aliy (bin Abi Thalib) ; ini adalah pernyataan yang dinukil Hukumnya dari Ibn al-Madiniy dan al-Fallas. Wajib mengamalkannya menurut kesepakatan 3. Riwayat al-A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah (ijma') ulama Hadits dan para ulama Ushul Fiqih dari 'Abdullah (bin Mas'ud) ; ini adalah pernyataan serta Fuqaha yang memiliki kapabilitas untuk itu. yang dinukil dari Yahya bin Ma'in. Dengan demikian, ia dapat dijadikan hujjah 4. Riwayat az-Zuhriy dari 'Aliy dari al-Husain dari syari'at yang tidak boleh diberikan kesempatan ayahnya dari 'Aliy ; ini adalah pernyataan yang bagi seorang Muslim untuk tidak dinukil dari Abu Bakar bin Abi Syaibah. mengamalkannya. 5. Riwayat Malik dari Nafi' dari Ibn 'Umar ; ini adalah pernyataan yang dinukil dari Imam al Makna Ungkapan Ulama Hadits "Hadits ini Bukhariy. Shahîh" "Hadits ini tidak Shahîh" Kitab Yang Pertama Kali Ditulis Dan Hanya 1. Yang dimaksud dengan ucapan mereka "Hadits Memuat Hadits Shahih Saja ini Shahîh" adalah bahwa lima syarat keshahihan Kitab pertama yang hanya memuat hadits shahih di atas telah terealisasi padanya, tetapi dalam saja adalah kitab Shahîh al-Bukhâriy, kemudian waktu yang sama, tidak berarti pemastian Shahîh Muslim. Keduanya adalah kitab yang keshahihannya pula sebab bisa jadi seorang paling shahih setelah al-Qur'an. Umat Islam telah periwayat yang Tsiqah keliru atau lupa. bersepakat (ijma') untuk menerima keduanya. 2. Yang dimaksud dengan ucapan mereka "Hadits ini tidak Shahîh" adalah bahwa semua syarat yang Mana Yang Paling Shahih Diantara Keduanya? lima tersebut ataupun sebagiannya belum Yang paling shahih diantara keduanya adalah terealisasi padanya, namun dalam waktu yang Shahîh al-Bukhâriy, disamping ia paling banyak sama bukan berarti ia berita bohong sebab bisa faidahnya. Hal ini dikarenakan hadits-hadist yang saja seorang periwayat yang banyak kekeliruan diriwayatkan al-Bukhariy paling tersambung bertindak benar. sanadnya dan paling Tsiqah para periwayatnya. Juga, karena di dalamnya terdapat intisari-intisari fiqih dan untaian-utaian bijak yang tidak terdapat Apakah Ada Sanad Yang Dipastikan Merupakan pada kitab Shahîh Muslim. Sanad Yang Paling Shahih Secara Mutlak? Pendapat yang terpilih, bahwa tidak dapat Tinjauan ini bersifat kolektif, sebab terkadang di dipastikan sanad tertentu dinyatakan secara mutlak dalam sebagian hadits-hadits yang diriwayatkan sebagai sanad yang paling shahih sebab perbedaan Imam Muslim lebih kuat daripada sebagian haditsUmmat Muslim yang dimuliakan Allah: Setiap Muslim berkewajiban untuk berdakwah sesuai dengan kemampuannya. Kesempatan kita saat ini untuk turut berdakwah adalah menyampaikan pesan ini kepada rekan, keluarga dan saudara kita yang belum mengetahuinya (hej)
(288) 28 April 2004
“LIMA MENIT SAJA”
3
Landasan IMAn untuk MENIngkatkan Taqwa SAmbil beker JA
hadits al-Bukhariy. Sekalipun demikian, ada juga para ulama yang menyatakan bahwa Shahîh Muslim lebih shahih, namun pendapat yang benar adalah pendapat pertama, yaitu Shahîh al-Bukhâriy lebih shahih.
Hanya dengan keberadaan hadits pada kitab-kitab tersebut tidak cukup, tetapi harus ada pernyataan atas keshahihannya kecuali kitab-kitab yang memang mensyaratkan hanya mengeluarkan hadits yang shahih, seperti Shahîh Ibn Khuzaimah.
Apakah Keduanya Mencantumkan Semua Hadits Shahih Dan Komitmen Terhadap Hal itu? Imam al-Bukhariy dan Imam Muslim tidak mencantumkan semua hadits ke dalam kitab Shahîh mereka ataupun berkomitmen untuk itu. Hal ini tampak dari pengakuana mereka sendiri, seperti apa yang dikatakan Imam Muslim, "Tidak semua yang menurut saya shahih saya muat di sini, yang saya muat hanyalah yang disepakati atasnya."
- BERSAMBUNG(SUMBER: Taysîr Mushthalah al-Hadîts karya Mahmûd ath-Thahân)
Apakah Hanya Sedikit Hadits Shahih Lainnya Yang Tidak Sempat Mereka Berdua Muat? Ada ulama yang mengatakan bahwa hanya sedikit saja yang tidak dimuat mereka dari hadits-hadits shahih lainnya. Namun pendapat yang benar adalah bahwa banyak hadits-hadits shahih lainnya yang terlewati oleh mereka berdua. Imam alBukhariy sendiri mengakui hal itu ketika berkata, "Hadits-hadits shahih lainnya yang aku tinggalkan lebih banyak." Dia juga mengatakan, "Aku hafal sebanyak seratus ribu hadits shahih dan dua ratus ribu hadits yang tidak shahih." Berapa Jumlah Hadits Yang Dimuat Di Dalam Kitab ash-Shahîhain? 1. Di dalam Shahîh al-Bukhariy terdapat 7275 hadits termasuk yang diulang, sedangkan jumlahnya tanpa diulang sebanyak 4000 hadits. 2. Di dalam Shahîh Muslim terdapat 12.000 hadits termasuk yang diulang, sedangkan jumlahnya tanpa diulang sebanyak lebih kurang 4000 hadits juga. Dimana Kita Mendapatkan Hadits-Hadits Shahih Lainnya Selain Yang Tidak Tercantum Di Dalam Kitab ash-Shahîhain? Kita bisa mendapatkannya di dalam kitab-kitab terpercaya yang masyhur seperti Shahîh Ibn Khuzaimah, Shahîh Ibn Hibbân, Mustadrak alHâkim, Empat Kitab Sunan, Sunan adDâruquthniy, Sunan al-Baihaqiy, dan lain-lain.
Ummat Muslim yang dimuliakan Allah: Setiap Muslim berkewajiban untuk berdakwah sesuai dengan kemampuannya. Kesempatan kita saat ini untuk turut berdakwah adalah menyampaikan pesan ini kepada rekan, keluarga dan saudara kita yang belum mengetahuinya (hej)