LAPORAN Rancangan Listrik Kendali Industri Percobaan 1 KENDALI ON/OFF BERBASIS ELEKTROMAGNETIK
Dosen Pembimbing Djodi Antono,B.Tech.M.Eng Antono,B.Tech.M.Eng
Disusun oleh: Mohammad Royan Abdillah LT-2A 3.31.16.0.14
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2017
I.
DASAR TEORI
Kendali ON / OFF berbasis elektromagnetik, seperti halnya pada rangkaian listrik pada umumnya, rangkaian pada kendali ini menggunakan symbol symbol. Symbol symbol listrik yang digunakan adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 sebagai berikut :
Simbol
Artinya
Penandaan
Keterangan
Belitan magnet pada rele/kontaktor secara umum
Kombinasi huruf dan angka (A1 dan A2)
Kontak bantu (auxiliary contact) normal terbuka (NO)
Dengan angka dua digit, dengan digit terakhir 3 dan 4 (missal 13/14)
Digunakan pada rangkaian kendali
Kontak bantu (auxiliary contact) normal tertutup (NC)
Dengan angka dua digit, dengan digit terakhir 1 dan 2 (missal 21/22)
Digunakan pada rangkaian kendali
Kontak tukar (change over-break contact before make)
Belum direkomendasi
Digunakan pada rangkaian kendali
Kontak utama (selalu NO) pada kontaktor, pemutus tenaga, saklar utama
Dengan angka satu digit, 1,3,5 : ke jala-jala (feeder 2,4,5 : ke beban)
Digunakan pada rangkaian tenaga (hubungan beban dengan jala-jala)
Kontak normal terbuka yang dioperasikan dengan tangan dilengkapi dengan pengunci Kontak normal tertutup yang dioperasikan dengan tangan tanpa pengunci (sesaat) Lampu tanda (pilot lamp)
Idem kontak NO
Misal sakelar toggle
Idem kontak NO
Missal kontak tekan (push button)
Tidak direkomendasikan
Untuk penandaan fungsi
Gambar 1 Gambar sakelar magnetik (kontaktor) dengan 3 kontak utama dan 1 kontak bantu NO
II.
ALAT 1. 2. 3. 4. 5. 6.
III. Latihan 1
Magnetic kontaktor Multimeter analog Push button Saklar toggle Lampu pijar Kabel hubung
GAMBAR RANGKAIAN
1 buah 1 buah 2 buah 1 buah 8 buah 10 buah
Latihan 2
Latihan 3
Latihan 4
Latihan 5
Latihan 6
IV. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
V.
LANGKAH KERJA
Siapkan alat dan bahan Rangkai rangkaian sesuai dengan gambar rangkaian Hubungkan rangkaian ke sumber tegangan Lakukan percobaan sesuai dengan prinsip kerja rangkaian Catat data hasil percobaan Ulangi langkah 2 sampai langkah 5 untuk rangkaian 2 sampai rangkaian 6 Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula Bersihkan tempat kerja
HASIL PERCOBAAN. Latihan 1 Posisi S1 Ditekan Dilepas
Kondisi K1 ON OFF
Kondisi H1 ON OFF
Kondisi K1 ON OFF
Kondisi H1 OFF ON
Latihan 2 Posisi S1 Ditekan Dilepas
Latihan 3 Posisi S1 Ditekan Dilepas
Kondisi K1 ON OFF
Kondisi H1 ON OFF
Kondisi K1 ON OFF
Kondisi H1 ON OFF
Latihan 4 Posisi S1 Ditekan Dilepas
Latihan 5 Posisi S1 Ditekan Dilepas
Posisi S2 Dilepas Ditekan
Kondisi K1 ON OFF
Kondisi H1 ON OFF
Posisi S2 Dilepas Ditekan Ditekan
Kondisi K1 ON OFF ON
Kondisi H1 ON OFF ON
Latihan 6 Posisi S1 Ditekan Dilepas Ditekan
VI.
PEMBAHASAN LAPORAN
1. Prinsip kerja dari latihan 1 adalah jika S1 ditekan maka K1 dan H1 akan menyala. K1 dan H1 baru akan padam jika S1 kembali ditekan, hal ini dikarenakan S1 menggunakan saklar toggle. 2. Prinsip kerja dari latihan 2 adalah lampu H1 akan la ngsung menyala karena dihubungkan seri dengan kontak NC K1 sehingga arus dari sumber akan langsung menuju ke lampu H1. Kemudian jika S1 ditekan maka K1 akan bekerja dan kontak NC K1 akan terbuka, sehingga lampu H1 akan padam. 3. Prinsip kerja dari latihan 3 hampir sama dengan prinsip kerja latihan 1, perbedaannya adalah pada latihan 3 menggunakan push button. Jika S1 ditekan maka K1 dan H1 akan menyala. K1 dan H1 langsung padam apabila S1 dilepas. 4. Prinsip kerja dari latihan 4 adalah jika S1 ditekan maka K1 dan H1 akan menyala. K1 dan H1 baru akan padam jika S1 kembali ditekan, hal ini dikarenakan S1 menggunakan saklar toggle. 5. Prinsip kerja dari latihan 5 adalah jika push button S1 ditekan maka K1 dan H1 akan menyala, meskipun push button S1 dilepas K1 dan H1 akan tetap menyala karena S1 dikunci oleh kontak NO K1. Kemudian jika push button S2 ditekan maka K1 dan H1 akan padam, hal ini dikarenakan fungsi dari S2 adalah sebagai pemutus (yang dipakai adalah kontak NC) . 6. Prinsip kerja dari latuhan 6 adalah jika push button S1 ditekan maka K1 dan H1 akan menyala (S1 dikuci kontak NO K1), kemudian jika push button S2 ditekan maka K1 dan H1 akan padam. Jika S1 dan S2 ditekan bersamaan maka K1 dan H1 akan
menyala (nyala sesaat). Hal ini dikarenakan push button S2 (NC) dihubungkan seri dengan pengunci K1.
VII.
KESIMPULAN
1. Rangkaian kendali ON/OFF berbasis elektromagnetik pada dasarnya atau pada umumnya menggunakan komponen yang bernama kontaktor. Kontaktor memiliki 3 pasang kontak utama, 4 pasang kontak bantu (2 pasang kontak NO dan 2 pasang kontak NC), serta memiliki dua kutub sebagai coil(A1 dan A2). 2. Prinsip kerja kontaktor yaitu, ketika coil mendapat tegangan, maka kontaktor aktif lalu kontaknya bekerja. Kontak NO menjadi NC, dan kontak NC menjadi NO. 3. Rancangan kendali ON/OFF berbasis elektromagnetik bisa diajdikan beberapa rangkaian, yaitu operasi tertutup terbuka, operasi kontaktor mengunci sendiri, dan masih banyak lagi.
VIII. SARAN
Hati-hati ketika merangkai rangkaian, pastikan dalam keadaan benar dan baik
Jangan menyentuh sumber tegangan listrik PLN ~ 220 V
IX.
Sebelum kita melakukan pengukuran ataupun pengecekan suatu komponen, kita harus melakukan kalibrasi terlebih dahulu. Apabila kita ingin mengukur suatu tegangan kita harus mengatur tombol putar pada posisi ACV. Berhati-hati dalam penggunaan multieter, di karenakan apabila kita salah dalam mengatur tombol putar dapat mengakibatkan rusaknya multimeter tersebut. Periksa peralatan kembali sesudah melaksanakan praktikum
DAFTAR PUSTAKA https://www.google.co.id/search?rlz=1C1CHZL_enID766ID766&biw=1366&bih=651&tbm=isch&sa =1&q=tabel+simbol+kontak+kontaktor&oq=tabel+simbol+kontak+kontaktor&gs_l=psyab.3...88862.90531.0.91223.6.6.0.0.0.0.278.880.0j1j3.4.0....0...1.1.64.psyab..2.0.0....0.h8nqp43a3ek#imgrc=MHneP36_n7oOQM: