BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BE BELAKANG Meni Mening ngka katn tnya ya usia usia hara harapa pann hidu hidupp (UHH (UHH)) memb member erik ikan an damp dampak ak yang yang komp komple leks ks terh terhad adap ap kese keseja jaht hter eraa aann lans lansia ia.. Di satu satu sisi sisi peni pening ngka kata tann UH UHH H mengi mengindi ndika kasik sikan an penin peningka gkatan tan taraf taraf keseh kesehata atann warga warga negar negara. a. Namun Namun di sisi sisi lain lain menimbulkan masalah masalah karena dengan meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut lanjut akan akan beraki berakiba batt semaki semakinn besarn besarnya ya beb beban an yang yang ditan ditanggu ggung ng oleh oleh keluar keluarga, ga, masyarakat dan pemerintah, terutama dalam menyediakan pelayanan dan fasislitas lainnya bagi kesejahteraan lansia. Hal ini karena pada usia lanjut indiidu akan mengalami perubahan fisik, mental, sosial ekonomi dan spiritual yang mempengaruhi kemampuan fungsional dalam aktiitas kehidupan sehari!hari sehingga menjadikan lansia menjadi lebih rentan menderita gangguan kesehatan baik fisik maupun mental. "alau "alaupun pun tidak tidak semua semua peruba perubahan han strukt struktur ur dan fisiol fisiologi ogis, s, namun namun diperk diperkira irakan kan setengah setengah dari popu populasi lasi pend penduduk uduk lansia lansia mengalam mengalamii keterbata keterbatasan san dalam dalam aktiitas aktiitas kehidupan sehari!hari, dan #$% diantaranya sama sekali tidak mampu beraktiitas. &erkaitan dengan kategori fisik, diperkirakan $'% dari kelompok umur ' tahun atau lebih mempunyai paling tidak satu masalah kesehatan(Healthyeople). kesehatan(Healthyeople). Dari Dari berbag berbagai ai masal masalah ah keseh kesehata atann itu terny ternyata ata gangg gangguan uan muskul muskulosk oskele eletal tal menempati urutan kedua #*,'% setelah penyakit kardioaskuler dalam pola penyakit masyaraka masyarakatt usia +'' tahun tahun (Househol (Householdd urey urey on Health, Dept. -f Health). Health). Dan berdasarkan surey "H- di awa ditemukan bahwa artritis/reumatisme menempati urutan pertama (*0%) dari pola penyakit lansia (&oedhi Darmojo). eiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, jumlah populasi usia lanjut (lansia) juga meningkat. 1ahun #000, jumlah penduduk lansia di 2ndonesia lebih kurang # juta jiwa. &adan 3esehatan Dunia, "H-, memperkirakan tahun 454' jumlah lansia di 2ndonesia 5 juta jiwa, mungkin salah satu terbesar di dunia. Diband Dibanding ingkan kan den denga gann jantun jantungg dan dan kan kanker ker,, remati rematikk boleh boleh jadi jadi tidak tidak terlam terlampau pau menakutkan. Namun, jumlah penduduk lansia yang tinggi kemungkinan membuat rematik rematik jadi keluhan keluhan faorit. enyakit enyakit otot dan persendia persendiann ini sering menyerang menyerang lansia, melebihi hipertensi dan jantung, gangguan pendengaran dan penglihatan, serta diabetes (Health!News,4556).
1
erubahan 7 perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. erubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan jaringan tubuh. 3eadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. alah satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah osteoartritis. 3ejadian penyakit tersebut tersebut akan makin meningkat meningkat sejalan dengan dengan meningkatnya meningkatnya usia manusia. 8eumat 8eumatik ik dapat dapat menga mengakib kibatk atkan an peruba perubahan han otot, otot, hingga hingga fungs fungsiny inyaa dap dapat at menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatik. &agaimana timbu timbulny lnyaa keja kejadi dian an reum reumat atik ik ini, ini, samp sampai ai seka sekara rang ng belu belum m sepe sepenu nuhn hnya ya dapa dapatt dimengerti. 8eumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom dan.golo dan.golongan ngan peny penyakit akit yang menampilk menampilkan an perwujudan perwujudan sindroma sindroma reumatik reumatik 9uku 9ukupp banyak, namun semuanya semuanya menunjukkan adanya persamaan 9iri. Menurut kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai keluhan dan/atau tand tanda. a. Da Dari ri kese kesepa paka kata tan, n, diny dinyat atak akan an ada ada tiga tiga kelu keluha hann utam utamaa pada pada sist sistem em muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda tanda utama utama yaitu: yaitu: pembe pembengk ngkak akan an sendi. sendi.,, kelem kelemaha ahann otot, otot, dan gan ganggu gguan an gerak. gerak. (oenarto). &erdas &erdasark arkan an kasus kasus diatas diatas maka maka pen penuli uliss tertar tertarik ik untuk untuk memba membahas has tentan tentangg perawatan pasien dengan
rheumatoid artritis sebagai
;
Dengan
bahan makalah dengan judul
rheumatoid artritis
Di "isma
&ougenille anti osial 1resna "erdha &udi ?uhur Daerah 2stimewa @ogyakartaA.
1.2 1.2 RUM RUMUSAN USAN MASA MASAL LAH dengan reumatik adalah sebagai sebagai berikut: 1.
rheumatoid artritis pada lansiaB
2.
rheumatoid rheumatoid artritis artritis yang
terjadi pada lansiaB
2
3.
&agaiman &agaimanaa
rheumatoid rheumatoid
artritis B
1.3 TUJUAN #. 1ujuan Um Umum Mengetahui gambaran umum tentang rheumatoid arthritis yang terjadi pada lansia. 4. 1uju 1ujuan an 3h 3hus usuus a.
Mengetahui pengertian, etiologi, patofisiologi, serta tanda dan gejala yang terjadi pada lansia penderita rheumatoid artritis .
b. Mengetahui penatalaksanaan penatalaksanaan asuhan keperawatan gerontik yang sesuai diberikan pada lansia dengan rheumatoid arthritis.
1.4 1.4 METO METODE DE PENU PENUL LISAN ISAN #. tud tudii kepus kepusta taka kaan an Men9ari buku!buku sumber, referensi!referensi, majalah, jurnal yang berhubungan dengan deng an
rheumatoid rheumatoid
artritis .
4. tu tudi kasu asus Mengangkat satu kasus dengan menerapkan
1.5 1.5 Manf Manfaa aatt pen pen! !"# "#an an #.
Manfaat bagi penulis
Memperoleh pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien se9ara nyata. Menerapkan teori yang sudah didapat dalam memberikan asuhan keper keperawa awatan tan khu khusu susny snyaa
artriti artritis s,
mempe memperol roleh eh penga pengalam laman an dalam dalam membe memberik rikan an asuhan asuhan
keper keperawa awatan tan kep kepad adaa klien klien se9ara se9ara nyata nyata,, dan menam menambah bah wawasa wawasann dalam dalam menangani klien dengan masalah rheumatoid artritis . 3
4.
Manfaat bagi institusi 1" &udi ?uhur D2@
Manfaat ba bagi in institusi pe pendidikan
ebag ebagai ai keleng kelengkap kapan an tugas tugas prakte praktekk rofes rofesii Ners Ners pad padaa tase tase 3ep 3epera erawat watan an =ero =e ront ntik ik Di ant antii osi osial al 1res 1resna na "erd "erdha ha &u &udi di ?uhu ?uhurr Da Daer erah ah 2sti 2stime mewa wa @ogy @o gyak akar arta ta dan dan juga juga seba sebaga gaii refe refere rens nsii untu untukk mena menamb mbah ah wa wawa wasa sann bagi bagi maha mahasi sisw swaa 123 123es es
4
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 K$n#ep Lan#"a <. eng enger erti tian an Dalam Dalam Und Undang ang!un !undan dangg No. # tahun tahun #00 #00$$ tentan tentangg keseja kesejahte hteraa raann lansia lansia menyatakan bahwa lansia adalah seseorang yang men9apai usia 5 tahun ke atas. Dalam Dalam mende mendefini finisik sikan an batasa batasann pen pendud duduk uk lanjut lanjut usia, usia, ada tiga tiga aspek aspek yang yang perlu perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial (&33&N). Menurut prof koesmoto setyonegoro lanjut usia adalah orang yg berumur ' tahun tahun keatas keatas.. ebena ebenarny rnyaa lanjut lanjut usia usia adalah adalah suatu suatu proses proses alami alami yang yang tidak tidakapa apatt ditentukan oleh tuhan yang maha esa ("ahyudi, 4555) &. &ata &atasa sann lans lansia ia &atasan seseorang dikatakan ?anjut usia masih diperdebatkan oleh para ahli karena banyak faktor fisik, psikis dan lingkungan yang saling mempengaruhi sebagai indika indikator tor dalam dalam pen pengel gelom ompok pokan an usia usia lanjut. lanjut. roses roses pen peneua euann berdas berdasark arkan an teori teori psikologis ditekankan pada perkembangan). perkembangan). "orld Health -rganiEation ("H-) mengelompokkan mengelompokkan usia lanjut sebagai berikut : #. Middle eldman, 455'). 5
D.
erubahan! perubahan yang terjadi pada lansia #. erubahan >isik Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardioaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria, endokrin dan integumen. a.
istem pernafasan pada lansia. #) -tot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga olume udara inspirasi berkurang, sehingga pernafasan 9epat dan dangkal. 4) enurunan aktiitas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk sehingga potensial terjadi penumpukan sekret. ) enurunan aktiitas paru ( mengembang I mengempisnya ) sehingga jumlah udara pernafasan yang masuk keparu mengalami penurunan, kalau pada pernafasan yang tenang kira kira '55 ml. 4)
normal '5mJ), menyebabkan terganggunya prose difusi. ') enurunan oksigen (-4)
istem persyarafan. #) Gepatnya menurunkan hubungan persyarafan. 4) ?ambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir. ) Menge9ilnya syaraf pan9a indera. *) &erkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, menge9ilnya syaraf pen9ium I perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin.
9.
erubahan pan9a indera yang terjadi pada lansia. #) englihatan a)
3ornea lebih berbentuk skeris. 6
b)
fingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap
sinar. 9)
?ensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).
d)
Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi
terhadap kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam 9ahaya gelap. e)
Hilangnya daya akomodasi.
f)
Menurunnya lapang pandang I berkurangnya luas pandang.
g)
Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna hijau
pada skala. 4) endengaran. a) resbiakusis (gangguan pada pendengaran) : Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara lain nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata kata, '5 % terjadi pada usia diatas umur ' tahun. b) Membran timpani menjadi atropi menyebabkan otosklerosis. 9) 1erjadinya
pengumpulan
serumen,
dapat
mengeras
karena
meningkatnya kreatin. ) enge9ap dan penghidu. a)
Menurunnya kemampuan penge9ap.
b)
Menurunnya kemampuan penghidu sehingga mengakibatkan
selera makan berkurang. *) eraba.
d.
a)
3emunduran dalam merasakan sakit.
b)
3emunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.
erubahan 9ardioaskuler pada usia lanjut.
#) 3atub jantung menebal dan menjadi kaku. 4) 3emampuan jantung memompa darah menurun # % pertahun sesudah berumur 45 tahun. Hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan olumenya. ) 3ehilangan elastisitas pembuluh darah. 3urangnya efektifitasnya pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi dari tidur keduduk ( duduk ke berdiri ) bisa menyebabkan
7
tekanan darah menurun menjadi ' mmHg ( mengakibatkan pusing mendadak ). *) 1ekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer (normal K #65/0' mmHg ). e. istem genito urinaria. #) =injal, Menge9il dan nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun sampai '5 %, penyaringan diglomerulo menurun sampai '5 %, fungsi
tubulus
berkurang
akibatnya
kurangnya
kemampuan
mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun proteinuria ( biasanya L # ) &UN meningkat sampai 4# mg % nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat. 4) Fesika urinaria / kandung kemih, -tot otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 455 ml atau menyebabkan frekwensi &<3 meningkat, esika urinaria susah dikosongkan pada pria lanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin. ) embesaran prostat K 6' % dimulai oleh pria usia diatas ' tahun. *) rekwensi sesual inter9ouse 9endrung menurun tapi kapasitas untuk melakukan dan menikmati berjalan terus. f. istem endokrin / metabolik pada lansia. #) roduksi hampir semua hormon menurun. 4) >ungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah. ) ituitary, ertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh darah dan berkurangnya produksi dari H dan ?H. *) Menurunnya aktiitas tiriod &M8 turun dan menurunnya daya pertukaran Eat. ') Menurunnya produksi aldosteron. ) Menurunnya sekresi hormon bonads : progesteron, estrogen, testosteron.
8
6) Defisiensi hormonall dapat menyebabkan hipotirodism, depresi dari sumsum tulang serta kurang mampu dalam mengatasi tekanan jiwa (stess).
g. erubahan sistem pen9ernaan pada usia lanjut. #) 3ehilangan gigi, enyebab utama adanya periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur 5 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan giEi yang buruk. 4) 2ndera penge9ap menurun, ungsi absorbsi melemah ( daya absorbsi terganggu ). 6) ?ier ( hati ), Makin menge9il I menurunnya tempat penyimpanan, berkurangnya aliran darah. h. istem muskuloskeletal. #) 1ulang kehilangan densikusnya rapuh. 4) resiko terjadi fraktur. ) kyphosis. *) persendian besar I menjadi kaku. ') pada wanita lansia + resiko fraktur. ) inggang, lutut I jari pergelangan tangan terbatas. 7)
ada diskus interertebralis menipis dan menjadi pendek (tinggi badan
berkurang ). i. erubahan sistem kulit I karingan ikat. #) 3ulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak. 4) 3ulit kering I kurang elastis karena menurunnya 9airan dan hilangnya jaringan adiposa ) 3elenjar kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik, sehingga tidak begitu tahan terhadap panas dengan temperatur yang tinggi.
9
*) 3ulit pu9at dan terdapat bintik bintik hitam akibat menurunnya aliran darah dan menurunnya sel sel yang meproduksi pigmen. ') Menurunnya aliran darah dalam kulit juga menyebabkan penyembuhan luka luka kurang baik. ) 3uku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh. 6) ertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan botak serta warna rambut kelabu. $) ada wanita + 5 tahun rambut wajah meningkat kadang kadang menurun. 0) 1emperatur tubuh menurun akibat ke9epatan metabolisme yang menurun. #5) 3eterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak rendahnya akitfitas otot. ##) erubahan sistem reproduksi dan kegiatan seual. a) selaput lendir agina menurun/kering. b) men9iutnya oarium dan uterus. 9) atropi payudara. d) testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan se9ara berangsur berangsur. e) dorongan se menetap sampai usia diatas 65 tahun, asal kondisi kesehatan baik. 4. erubahan!perubahan mental/ psikologis >aktor!faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah : a.
ertama!tama perubahan fisik, khususnya organ perasa.
b.
kesehatan umum
c.
1ingkat pendidikan
d.
3eturunan (herediter)
e.
?ingkungan
f.
=angguan saraf pan9a indra, timbul kebutaan dan ketulian
g.
=angguan konsep diri akibat kehilangan jabatan
h.
8angkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan teman
dan famili i.
Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran
diri dan perubahan konsep diri 10
erubahan kepribadian yang drastis keadaan ini jarang terjadi lebih sering berupa ungkapan yang tulus dari perasaan seseorang, kekakuan mungkin oleh karena faktor lain seperti penyakit!penyakit 3enangan (memory) ada dua #) kenangan jangka panjang, berjam!jam sampai berhari!hari yang lalu, men9akup beberapa perubahan, 4) 3enangan jangka pendek atau seketika (5!#5 menit), kenangan buruk. 2ntelegentia Ouation #) tidakberubah dengan informasi matematika dan perkataan erbal, 4) berkurangnya penampilan,persepsi dan keterampilan psikomotorterjadi perubahan pada daya membayangkan, karena tekanan!tekanan dari faktro waktu. . erubahan piritual
atau
keper9ayaan
makin
terintegarsi
dalam
kehidupannya
(Maslow,#065). ?ansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam berpikir dan bertindak dalam sehari!hari.
2.2 Dep%e#" <. engertian Depresi Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa !dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun. Depresi adalah suatu kesedihan atau perasaan duka yang berkepanjangan dpt digunakan untuk menunjukan berbagai fenomena, tanda, gejala, sindrom, keadaan emosional, reaksi penyakit/ klinik.(stuart dan sundeer,#00$). Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi so9ial dan fungsi fisik yang hebat, lama dan menetap pada indiidu yang bersangkutan. &. >aktor predisposisi dan faktor pen9etus #. >aktor redisposisi: a.
>aktor genetik dianggap mempengaruhi tranmisi gangguan afektif
melalui riwayat keluarga atau keturunan b.
1eori agresi menyerang kedalam, menunjukan bahwa depresi terjadi
karena perasaan marah yang ditujukan kepada diri sendiri.
11
c.
1eori kehilangan obyek merujuk kepada perpisahan traumatik indiidu
dengan benda atau yg sangat berarti. d.
1eori organisasi keperbadian menguraikan bagaimana konsep diri yang
rendh mempengaruh sistem keyakinan dan penilaian seseorang terhadap streror. e.
Model kognitif menyebutkan bahwa depresi merupakan masalah
kognitif yang didominasi oleh ealuasi negatif seseorang terhadap diri seseorang, dunia seseorang dan masa depan seseorang. f.
Model ketidakberdayaan yang dipelajari menunjukan bahwa bukan
semata!mata trauma menyebabkan depresi tapi keyakinan bahwa seseorang tidak mempunyai kendali terhadap hasil yang penting dalam kehidupanya oleh karena itu ia mengulang respon yang adptif. g.
Model prilaku berkembang dari kerangka teori belajar sosial yang
mengasumsi penyebab depresi terletak pada kurangnya keinginan positif dalam berintraksi dengan lingkungan. h.
Model biologi menguraikan perubahan kimia dalam tubuh terjadi
selama masa depresi. termasuk defisiensi ketokolamin, disfungsi endokrin, hipersekresi kortisol dan ariasi periodik dalam irima biolgis. 4. tresor en9etus a.
3ehilangan keterikatan,yang nyata atau yang di bayangkan, termasuk
kehilangan 9inta, seseorang, fungsi fisik, kedudukan, atau harga diri, karena elemen aktual dan simbolik melibatkan konsep kehilangan maka persepsi pasien merupakan hal yang sangat penting b.
eristiwa besar dalam kehidupan sering dilaporkan sebagai pendahulu
episode depresi dan mempunyai dampak terhadap masalah!masalah yang dihadapi sekarang dan kemampuan menyelesaikan masalah. c.
eran dan ketegangan peran telah dilaporkan mempengaruhi
perkembangan depresi, terutama pada wanita. d.
erubahan fisiologik diakibatkan oleh obat!obatan atau penyakit fisik
dan gangguan kesimbambngan metabolik, dapat men9etuskan gangguan alam perasaan. diantra obat!obataan tersebut terdapat obat antihipertensi dan penyalahgunaan Eat yang menyebabkan ke9anduan. kebanyakan penyakit kronik yg melemahkan tubuh juga sering disrtai dengan depresi. depresi yg terdapat pada usia lanjut biasnya bresfat kompleks karena untuk menegakan 12
diagnosis sering melibtkan ealuasi dari kerusakan otak orgnik dan depresi klinik. G. 1anda Dan =ejala Depresi >rank .&runo dalam &ukunya Mengatasi Depresi (#006) mengemukan bahwa ada beberapa tanda dan gejala depresi, yakni: #. e9ara umum tidak pernah merasa senang dalam hidup ini. 1antangan yang ada, proyek, hobi, atau rekreasi tidak memberikan kesenangan. 4. Distorsi dalam perilaku makan. -rang yang mengalami depresi tingkat sedang 9enderung untuk makan se9ara berlebihan, namun berbeda jika kondisinya telah parah seseorang 9enderung akan kehilangan gairah makan . =angguan tidur. 1ergantung pada tiap orang dan berbagai ma9am faktor penentu, sebagian orang mengalami depresi sulit tidur. 1etapi dilain pihak banyak orang mengalami depresi justru terlalu banyak tidur *. =angguan dalam aktiitas normal seseorang. eseorang yang mengalami depresi mungkin akan men9oba melakukan lebih dari kemampuannya dalam setiap usaha untuk mengkomunikasikan idenya. @a,kanB saya tidak mengalami depresiB.dilain pihak, seseorang lainnya yang mengalami depresi mungkin akan gampang letih dan lemah. '. 3urang energi. -rang yang mengalami depresi 9enderung untuk mengatakan atau merasa,saya selalu merasah lelah atau saya 9apai.
diri
tidak langsung. 9ontohnya: penyalahgunaan
alkohol/narkoba, nikotin, dan obat!obat lainnya. makan berlebihan, terutama kalau seseorang mempunyai masalah kesehatan seperti misalnya menjadi gemuk,
13
diabetes, hypogly9emia, atau diabetes, bisa juga diidentifikasi sebagai salah satu jenis perilaku merusak diri sendiri se9ara tidak langsung. 0. Mempunyai pemikiran ingin bunuh diri. (tentu saja, bunuh diri yang sebenarnya, merupakan perilaku merusak diri sendiri se9ara langsung. >rank menambahkan bahwa tidak ada aturan yang pasti untuk setiap orang. tetapi merupakan konensi untuk menyatakan bahwa kalau lima atau lebih dari tanda! tanda atau gejala itu ada dan selalu terjadi, maka sangat mungkin seseorang mengalami depresi. ?ain halnya jika seseorang mnegalami gejala pada nomor 0, yakni punya keinginan untuk bunuh diri, maka >rank menganjurkan seseorang untuk segera men9ari bantuan profesional se9epat mungkin.
2.2 Re&at"' <. Definisi 2stilah rheumatism berasal dari bahasa @unani, rheumatismos yang berarti mu9us, suatu 9airan yang dianggap jahat mengalir dari otak ke sendi dan struktur lain tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri atau dengan kata lain, setiap kondisi yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal disebut reumatik termasuk penyakit jaringan ikat. 8ematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan struktur jaringan sekitarnya (tendon ligament, sinoia, otot sendi, dan tulang). enyakit ini tidak terbatas menyerang sendi bisa juga mengenai organ lain. 8eumatik dapat dikelompokkan atas beberapa golongan, yaitu : #. -steoartritis. enyakit merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. e9ara klinis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi 7 sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban ini. 4.
enyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan kekakuan yang terutama mengenai otot ekstremitas proksimal, leher, bahu dan panggul. 1erutama mengenai usia pertengahan atau usia lanjut sekitar '5 tahun ke atas.
*.
Definisi 8ematoid
manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh organ tubuh.(Hidayat, 455)
Mekanisme 2MUN (
dan faktor 8ematoid b.
=angguan Metabolisme
9.
=enetik
d.
>aktor lain : nutrisi dan faktor lingkungan (pekerjaan dan psikososial)
. atofisiologi Gidera mikro as9ular dan jumlah sel yang membatasi dinding sinoium merupakan lesi paling dini pada sinoisis remotoid. ifat trauma yang menimbulkan respon ini masih belum diketahui. 3emudian, tampak peningkatan jumlah sel yang membatasi dinding sinoium bersama sel mononukleus priaskular. eiring dengan perkembangan proses sinoium edematosa dan menonjol kedalam rongga sendi sebagai tonjolan!tonjolon ilosa. 15
ada penyakit 8ematoid
tadium inoisis
ada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinoial yang ditandai hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat bergerak, bengkak dan kekakuan. b.
tadium Destruksi
ada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinoial terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon. 9.
tadium Deformitas
ada stadium ini terjadi perubahan se9ara progresif dan berulang kali, deformitas dan gangguan fungsi se9ara menetap. *. 1anda dan =ejala asien!pasien dengan 8< akan menunjukan tanda dan gejala seperti a.
Nyeri persendian
b.
&engkak (8heumatoid nodule)
9.
3ekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
d.
1erbatasnya pergerakan
e.
endi!sendi terasa panas
f.
Demam (pireksia)
g.
h.
&erat badan menurun
i.
3ekuatan berkurang
j.
1ampak warna kemerahan di sekitar sendi
k.
erubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal
l.
asien tampak anemik
ada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti : a.
=erakan menjadi terbatas
b.
9.
Deformitas bertambah pembengkakan
d.
3elemahan
e.
Depresi
'. emeriksaan Diagnostik 16
>aktor 8eumatoid : positif pada $5!0'% kasus. a.
>iksasi lateks: ositif pada 6' % dari kasus!kasus khas.
b.
8eaksi!reaksi aglutinasi : ositif pada lebih dari '5% kasus!kasus khas.
9.
?CD : Umumnya meningkat pesat ( $5!#55 mm/h) mungkin kembali
normal sewaktu gejala!gejala meningkat d.
rotein G!reaktif: positif selama masa eksaserbasi.
e.
D: Meningkat pada waktu timbul prosaes inflamasi.
f.
D? : umumnya menunjukkan anemia sedang.
g.
2g ( 2g M dan 2g =) peningkatan besar menunjukkan proses autoimun
sebagai penyebab <8. h.
inar P dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada
jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan awal ) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperke9il jarak sendi dan subluksasio. erubahan osteoartristik yang terjadi se9ara bersamaan. i.
9an radionuklida : identifikasi peradangan sinoium
j.
irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi k.
besar dari normal: buram, berkabut, mun9ulnya warna kuning ( respon inflamasi, produk!produk pembuangan degeneratif ) eleasi D dan lekosit, penurunan iskositas dan komplemen ( G dan G* ). l.
&iopsi membran sinoial : menunjukkan perubahan inflamasi dan
perkembangan panas. 3riteria diagnostik
3ekakuan sendi jari!jari tangan pada pagi hari ( Morning tiffness ).
b.
Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang!kurangnya
pada satu sendi.
17
9.
embengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh efusi 9airan )
pada salah satu sendi se9ara terus!menerus sekurang!kurangnya selama minggu. d.
embengkakan pada sekurang!kurangnya salah satu sendi lain.
e.
embengkakan sendi yanmg bersifat simetris.
f.
Nodul sub9utan pada daerah tonjolan tulang didaerah ekstensor.
g.
=ambaran foto rontgen yang khas pada arthritis rheumatoid
h.
Uji aglutinnasi faktor rheumatoid
i.
engendapan 9airan musin yang jelek
j.
erubahan karakteristik histologik lapisan sinoia
k.
gambaran histologik yang khas pada nodul.
&erdasarkan kriteria ini maka disebut : a.
3lasik : bila terdapat 6 kriteria dan berlangsung sekurang!kurangnya
selama minggu b.
Definitif : bila terdapat ' kriteria dan berlangsung sekurang!kurangnya
selama minggu. 9.
3emungkinan rheumatoid : bila terdapat kriteria dan berlangsung
sekurang!kurangnya selama * minggu. . enatalaksanaan a.
endidikan : meliputi tentang pengertian, patofisiologi, penyebab, dan
prognosis penyakit ini b.
2stirahat : karena pada 8< ini disertai rasa lelah yang hebat
9.
?atihan : pada saat pasien tidak merasa lelah atau inflamasi berkurang,
ini bertujuan untuk mempertahankan fungsi sendi pasien d.
1ermoterapi
e.
=iEi yaitu dengan memberikan giEi yang tepat
f.
emberian -bat!obatan :
6. 3omplikasi a.
Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya
proses granulasi di bawah kulit yang disebut sub9utan nodule b.
ada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot
9.
ada pembuluh darah terjadi tromboemboli
d.
1erjadi splenomegaly.
18
2.3 K$n#ep Kepe%a(atan <. engkajian engkajian merupakan langkah awal dalam proses keperawatan yang harus dilakukan se9ara sistematis agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat untuk klien. ungsional =ordon a. ersepsi dan enanganan 3esehatan #)
enis, frekuensi, jumlah makanan yang dikonsumsi (makanan yang banyak mengandung pospor(Eat kapur), itamin dan protein)
4) 8iwayat gangguan metaboli9 9. Climinasi #)
#)
4)
)
3emungkinan masalah keperawatan yang akan mun9ul pada penyakit rematik yang dialami lansia adalah: #. Nyeri berhubungan dengan agen pen9edera, distensi jaringan oleh akumulasi 9airan/ proses inflamasi, destruksi sendi. 4. =angguan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan pada sendi dan penurunan integritas tulang . Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan mus9uloskeletal, penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi. *. =angguan Gitra 1ubuh / erubahan enampilan eran berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas!tugas umum, peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas. '. =angguan pola tidur berhubungan dengan insomnia dalam waktu lama, terbangun lebih awal atau terlambat bangun dan penurunan kemampuan fungsi yng ditandai dengan penuaan perubahan pola tidur dan 9emas
20
21
G. 2nterensi
N$. 1.
D"a)n$#a Nyeri kronik berhubungan etelah
NO* dilakukan
dengan ketunadayaan fisik keperawatan
jam
#. ?akukan pengkajian nyeri se9ara komprehensif termasuk
kronis pasien diharapkan nyeri hilang
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
(misalnya,
kanker dengan 9riteria :
presipitasi
metastasis,
9edera 3ontrol nyeri
4. -bserasi reaksi nonerbal dari ketidaknyamanan =unakan
atau
psikososial
neurologis dan artritis)
selama
NI* tindakan ain Management 4Q4*
#.Mengenali faktor penyebab
teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman
4.Mengenali onset (lamanya
nyeri pasien
sakit)
. 3aji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
.Menggunakan
metode
pen9egahan
'.
*.Menggunakan
metode
nonanalgetik
untuk
mengurangi nyeri
. &erikan analgetik untuk mengurangi nyeri 6. Caluasi keefektifan kontrol nyeri $. 3olaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan
'.Menggunakan
analgetik
sesuai kebutuhan .Mengenali
*. 3aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan interensi
nyeri tidak berhasil
gejala!gejala
nyeri
#. 1entukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
6.Men9atat pengalaman nyeri
4. Gek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
sebelumnya
. Gek riwayat alergi
$.Melaporkan
nyeri
sudah
*. ilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik 22
terkontrol
ketika pemberian lebih dari satu
1ingkatan nyeri
'. 1entukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
#. Melaporkan adanya nyeri 4.frekuensi
nyeri
. 1entukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal dan
panjangnya episode nyeri
6. &erikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat $. Caluasi efektiitas analgesik, tanda dan gejala (efek
. ekspresi nyeri pada wajah
samping)
*. kurangnya istirahat
2.
=angguan
pola
berhubungan insomnia
4. ketegangan otot tidur etelah dilakukan dengan keperawatan
dalam
waktu pasien
selama
tindakan eningkatan 1idur 4Q4*
diharapkan
jam dapat
#. 1etapkan pola kegiatan dan tidur pasien 4. Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidurnya
lama, terbangun lebih awal memperbaiki pola tidurnya dengan
. elaskan pentingnya tidur selama sakit dan stress fisik
atau terlambat bangun dan 9riteria :
*. &antu pasien untuk menghilangkan situasi stress sebelum
penurunan
kemampuan
fungsi yng ditandai dengan
#. Mengatur
jumlah
jam
jam tidurnya
tidurnya
penuaan perubahan pola
4. 1idur se9ara rutin
tidur dan 9emas
. Miningkatkan pola tidur *. Meningkatkan kualitas tidur '. 1idak ada gangguan tidur
23
BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 A.
Pen)'a+"an 2dentitas 3lien Nama
: Ny. >
enis kelamin
: erempuan
Umur
: 6 tahun
uku
: awa
: uronatan
: 2slam
endidikan
: M<
tatua perkawinan
: anda
1gl masuk panti: 6 Noember 45#4 1anggal pengkajian : #6 Noember 45#4 &. tatus 3esehatan aat ini klien merasa nyeri pada persendian pada lutut, nyeri dirasa saat klien duduk dian, namun rasa nyeri hilang saat klien beraktifitas, rasa nyeri seperti kaku pada daerah persenduan dengan skala nyeri sedang dan dirasa hilang timbul tidak pasti. G. 8iwayat 3esehatan Dahulu #. 8iwayat alergi 3lien mengatakan, ia tidak ada pantangan / alergi terhadap obat, makanan, binatang maupun lingkungan. 4. 8iwayat penyakit ada saat muda klien sering pingsan karena sakit perut, klien juga sering terjatuh. ada tahun 4556 klien pernah melakukan operasi untuk menaikan ginjal klien, karena turunya ginjal klien dari posisi sesungguhnya . 3ebiasaan 3lien mengatakn klien tidak memiliki kebiasaan merokok, minum kopi, minum al9ohol, dan makan obat tidur
24
D. 8iwayat 3esehatan 3eluarga Dalam keluarga klien tidak ada masalah kesehatan seperti kanker, DM, penyakit jantung, epilepsi, dll
3eterangan : :
25
: asien E.
1injauan istem #. 3eadaan umum 3eadaan Ny. > tampak sehatdan bugar dan tampak memegangi kaki kanannya sesekali. 3esadaran Gompos Mentis. 4. 2ntergumen a. 2nspeksi 3ebersihan baik, kulit klien terlihat keriput, turgor kulit lembab hangat berwarna kuning langsat, tidak ada kelainan dan masalah keperawatan b. alpasi 1urgor kulit elasti9, tidak terdapat edema . 3epala &entuk kepala tampak bulat, tidak ada lesi dan benjolan, rambut tampak beruban, rambut lurus. enyebaran tidak merata. *. Mata 3lien menggunakan ka9a mata, klera tidak ikterik, konjungtia tidak anemis, pupil isokhor, mata klien tampak sering berair, pergerakan bola mata simetris. 3lien dapat memba9a hanya dalam jarak 5 9m. '. 1elinga &entuk telinga simetris, pendengaran baik di periksa dengan detik jam, se9ret, serumen, benda asing tidak ada. . Mulut dan tenggorokan 3eadaan bibir lembat, keadaan gigi dan gusi bersih, bau mulut, stomatitis tidak ada, gigi klien tidak lengkap.
26
6. ?eher 1idak teraba ada pembesaran kelenjar getah bening. $. ayudara 1idak ada masalah 0. istem pernafasan a. 2nspeksi &entuk thoras normal 4:#, pernafasan 45 /2 tidak ada kesulitan bernafas tidak ada usaha dengan menggunakan otot bantu pernafasan, tidak ada pernafasan 9uping hidung. 1idak terdapat sianosis pada bibir dan keadaan kuku normal. b. alpasi 1idak terdapat nyeri tekan, pengambangan dada simetris premitus taktil . 9. erkusi 1idak terdapat odema, bunyi resonan. d.
erkusi
erkusi jantung terdengar pekak. b.
2rama jantung terdengar regular 1D ##5/65 mmHg ##. istem gastrointestinal 9.
2nspeksi
erut bun9it umbili9us tidak menonjol tidak terlihat benjolan masa d.
eristaltik usus $/menit normalnya '!4'/m
27
e.
alpasi
Nyeri tekan tidak ada, perabaan massa tidak ada, hepar tidak teraba, asites tidak ada #4. istem urinaria Ny. > &<3 dengan frekuensi tidak tentu ± setiap !$jam sekali, pada wktu mlm klien sering terbangun untuk &<3 ± 4! kali, klien mengatakn klien mampu menahan &<3 selama klien inginkan tidak sakit saat &<3 dan lan9ar. 3lien mengatakan pernah mengalami kesulitan untuk defekasi karena sering menahan untuk untuk defekasi. #. istem genetoreproduksi 3lien mengatakan klien tidak memiliki anak, klien pernah mengandung namun pada usia kehamilan 4 bulan klien mengalami keguguran, klien juga mengatakan menurut pemeriksaan dokter suami klien difonis mandul #*. istem muskulos9eletal 3edua kaki dan tangan Ny. > tampak sejajar dan sama besar dan panjang, tampak adanya s9oliosis. 3emampuan mengubah posisi baik, pergerakan kedua tangan dan kaik baik, kekuatan otot baik, tetapi kaki kanan dan persendian klien sering merasa linu dan kesemutan. #'. istem syaraf pusat 1idak ada 9edera kepala, tidak ada peningkatan 123, tidak memiliki riwayat kejang #. istem endokrin Ny. > mengatakan tidak mempunyai penyakit gula dan gondok. >. engkajian sikososial I piritual #. sikososial Ny. > mengatakan dapat bersosialisasi dengan penghuni panti yang lainnya. 2.
Cmosional
tatus emosi Ny. > stabil dan kooperatif saat diajak bi9ara, sikap klien terhadap penghuni panti lainnya baik. 3lien mengatakan klien mrngalami sesulitan tidur, klien merasa gelisah dan memikirkan bayak masalah, klien mengatakan ini sudah
28
terjadi lebih dari satu kali dalam sebulan, bila tidak bisa tidur klien memilih untuk memba9a doa!doa . piritual Ny. > beragama 2slam, dan mengatakan selalu menjalankan ibadah sholat lima waktu. elain itu juga mengikuti bimbangan rohani dan seluruh kegiatan yang diadakan di panti. Harapan klien meninggal dengan khusnul khotimah =. engkajian Depresi #. 2nentaris Depresi &e9k a. 3esedihan : klien merasa sedih b.
esimisme : klien merasa tidak mempunyai apa!apa untuk memandang kedepan, klien mengatakan ;bila sudah tinggal dipanti ya sudah tidak pnya masa depan ;
9. 8asa kegagalan : klien merasa benar!benar gagal sebagai seorang perempuan karena klien tidak mempunyai keturunan d.
3etidakpuasan : klien mengatakan tidak puas dengan segalanya, klien mengatakan sudah melalukan yang terbaik tetapi balasan orang dan keluarga saya tidak sebanding
e. 8asa bersalah : klien tidak merasa benar benar bersalah f. 1idak menyukai diri sendiri : klien tidak merasa ke9ewa dengan dirinya sendiri g. Membahayakan diri sendiri : klien tidak punya pikiran!pikiran yang membahagiakan diri sendiri h.
Menarik diri dari soaial : klien tidak kehilangan minat pada orang lain
i. 3eragu!raguan : klien membuat keputusan dengan baik j. erubahan gambaran diri : klien tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari sebelumnya k. 3esulitan diri : klien dapat bekerja sebaik sebelumnya l. 3eletihan : klien lelah lebid dari biasanya m.
9. 3lien merasa bahwa hidup klien kosong d. 3lien sering merasa bosan e. 3lien pnya semangat yang baik setiap saat f. 3lien takut sesuatu yang buruk akan terjadi padanya g. 3lien merasa bahagia disebagian besar hidup klien h. 3lien tidak merasa tidak berdaya 3lien tidak lebih senang tinggal dirumah daripada pergi keluar dan
i.
mengerjakan sesuatu yang baru j. 3lien tidak merasa memiliki masalah dengan daya ingat dibanding kebanyakan orang k.
3lien berfikir bahwa hidup klien sekarang ini menyenangkan
l. 3lien tidak merasa tidak berharga m. 3lien merasa penuh semangat n.
3lien merasa bahwa keadaan klien tidak memiliki harapan
H. engkajian >ungsional 3lien #. 3atE inde
N$. 1. 2. 3. 4.
Ke)"atan
Man,"%"
Mandi &erpakaian 3e 3amar 3e9il &erpindah
F F F F
Bantan
Bantan Pen
Se-a)"an
1empat 5. &<3/&<& F /. Makan/Minum F Ny. > dapat beraktiitas se9ara mandiri tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan aktif dari orang lain. 4. &arthel inde
N$.
Ke)"atan
Den)an
Man,"%"
1. 2.
Makan/Minum &erpindah dari kursi roda ke tempat
Bantan 5 5
#5 #'
3.
tidur/sebaliknya 3ebersihan diri (9u9i muka, gosok gigi,
5
'
4
menyisir rambut) 3eluara masuk kamar mandi (menyeka
5
#5 30
tubuh, menyiram, men9u9i baju) 5. Mandi /. alan!jalan di permukaan datar 0. Naik turun tangga . Memakai baju . 3ontrol &<3 1. 3ontrol &<& J&!a 3esimpulan:
5 5 5 5 5 5 5
#' ' #5 #5 #5 #5 #55
umlah skor #55 R mandiri 2. engkajian tatus Mental #. hort ortable Mental tatus Ouestioner (MO)
Bena%
Sa!a
N$. #. 4. . *. '. . 6. $. 0. #5.
Pe%tanaan 1anggal berapa hari iniB Hari apa sekarangB
setiap angka baru, semua se9ara berurutan 1 umlah 1otal kor: #5 >ungsi intelektual tubuh
. engkajian ungsi Mental
N$. 1.
A#pe'
N"!a"
K$)n"t"f -rientasi
Ma'#"&a! '
N"!a" K!"en '
K%"te%"a Menyebutkan dengan benar a.1ahun b.Musim 9.1anggal d.Hari e.&ulan 31
-rientasi
'
'
Menyebutkan dengan benar a.Negara 2ndonesia b.ropinsi abar 9.3ota &ogor
2.
8egistrasi
'
'
d.anti emeriksa mengatakan nama objek selama # detik kemudian klien mengulang nama objek tersebut a.kursi b.meja
3.
erhatian
'
'
9.buku Minta klien untuk memulai dari
I
angka #55 kemudian dikurangi 6
3alkulasi
sampai ' tahap a.
#55
b.0 9.$ d.60
4.
Mengingat
e.64 Minta klien untuk menyebutkan atau mengulang ketiga objek pada no.4 a.kursi b.meja
5.
&ahasa
0
0
9.buku 1unjukkan benda
(4
pada
klien
objek)
suatu
tanyakan
namanyaS a.
-bjek sepatu
b.
-bjek sandal
Minta klien untuk mengikuti perintah berikut: a.
9.1aruh di lantai erintahkan pada klien untuk hal berikut
(bila
aktifitas
sesuai
perintah nilai #) a.
1utup mata anda
erintahkan pada klien menilai satu
kalimat
dan
menyalin
gambar: a. 1ulis satu kalimat b. Menyalin gambar
T$ta! N"!a" 2nterpretasi hasil : Nilai +4
5 R aspek kognitif dari fungsi mental baik
3. engkajian kala 8esiko Dekubitus #. engkajian skala resiko dekubitus menurut &raden a.
ersepsi sensori : tidak terbatas
b.
3elembapan : jarang lembab
9.
d.
Mobilisasi : tidak terbatas
e.
Nutrisi : sempurna
f.
=esekan dan 9ubitan : tidak ada masalah. 1otal skor : 4
4. engkajian skala resiko dekubitus menurut Norton a.
3ondisi fisik : baik
b.
3esadaran : GM
9.
d.
Mobilitas bebas
e.
2nkontenensia : tidak ada
1otal skor : 45 ?. engkajian 8esiko jatuh #. ostural Hipotensi 1idur : ##5/65 mmHg Duduk : ##5/65 mmHg &erdiri : ##5/65 mmHg 4. >ungsional rea9h (>8) test 33
3lien mampu berdiri 9ondong selama satu menit dengan jarak ' in9hi . 1he timed up and go (1U=) test 3lien mampu berdiri dari kursi, berjalan #5 langkah, kembali ke kursi, mengangkat satu kaki setinggi langkah dan duduk kembali Ukuran waktu dalam detik : + #5 detik mobilisasi bebas *. >a9tor resiko jatuh akibat mobilisasi
Kete%an)an U#"a
K%"te%"a
S'$%e F
5!65 tahun + 65 Stat# &enta! 6 &inggung terus menerus 3adang kadang binggung enurunan tingkat kooperatif R"(aat +at #!4 kali &erulang ,a!a& 1 -!an akai kateter/ ostomi 3ebutuhan eliminasi 2n9ontinensia Gan))an
pen)!"atan 6 M$-"!"#a#"
O-at -e%e#"'$ H$#p"ta!"#a#" Pe%#"apan a!at
1idur berbaring di tempat tidur/ duduk dikursi =aya berjalan, melangkah lebar 3ehilangan keseimbangan berdiri dan berjalan T enurunan koordinasi otak 3esukaran berjalan, sempoyongan Menggunakan alat bantu : kruk, walker Menggunakan # obat hari dirawat sejak masuk/ dirujuk 4 hari pembedahan atau melahirkan 2F line 1herapy anti embolitik
1otal skore : #
3.2 Ana!"#a Data Data Ds :
Ma#a!a Nyeri kronik
Et"$!$)" ketunadayaan fisik (artritis)
: aat ini klien merasa nyeri pada persendian O : Nyeri dirasa saat klien 34
duduk diam, namun rasa nyeri hilang saat klien beraktifitas 8 : 8asa nyeri seperti kaku pada
daerah
persendian : Dengan skala nyeri sedang 1 : Dirasa hilang timbul tidak pasti. Do : !
3lien
terlihat
memegangi
kakinya
sesekali !
&entuk tulang klien s9oliosis
!
3lien
terlihat
meringis Ds : ! 3lien klien
mengatakan =angguan pola tidur mengalami
insomnia dalam waktu lama, terbangun lebih awal dan
sesulitan tidur
penurunan
kemampuan
! klien merasa gelisah
fungsi yng ditandai dengan
dan memikirkan bayak
penuaan perubahan pola tidur
masalan
dan 9emas
! klien mengatakan ini sudah terjadi lebih dari satu kali dalam sebulan ! klien mengatakan bila tidak bisa tidur klien memilih
untuk
memba9a doa!doa Do : ! klien
terlihat
tidur 35
siang ! klien
tampak
mengantuk di pagi hari.
36
. 2nterensi
N$. 1.
D"a)n$#a Nyeri kronik berhubungan etelah
NO* dilakukan
NI* tindakan ain Management
dengan ketunadayaan fisik keperawatan selama Q 4* jam
#. ?akukan pengkajian nyeri se9ara komprehensif termasuk
atau
kronis pasien diharapkan nyeri hilang
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
(misalnya,
kanker dengan 9riteria :
presipitasi
metastasis,
9edera 3ontrol nyeri
4. -bserasi reaksi nonerbal dari ketidaknyamanan =unakan
psikososial
neurologis dan artritis)
#. Mengenali faktor penyebab
teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman
4. Mengenali onset (lamanya
nyeri pasien
sakit)
. 3aji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
. Menggunakan
metode
pen9egahan
'.
*. Menggunakan
metode
nonanalgetik
untuk
mengurangi nyeri '. Menggunakan
. &erikan analgetik untuk mengurangi nyeri 6. Caluasi keefektifan kontrol nyeri $. 3olaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan
analgetik
sesuai kebutuhan . Mengenali
*. 3aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan interensi
gejala!gejala
nyeri 6. Men9atat pengalaman nyeri sebelumnya Melaporkan nyeri sudah terkontrol
nyeri tidak berhasil
1ingkatan nyeri
ketika pemberian lebih dari satu
#. Melaporkan adanya nyeri 4.frekuensi
nyeri
'. 1entukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri dan
panjangnya episode nyeri
6. &erikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
. ekspresi nyeri pada wajah
$. Caluasi efektiitas analgesik, tanda dan gejala (efek
*. kurangnya istirahat
2.
=angguan
pola
berhubungan insomnia
. ketegangan otot tidur etelah dilakukan
samping) tindakan eningkatan 1idur
dengan keperawatan selama Q 4* jam
dalam
. 1entukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal
waktu pasien
diharapkan
dapat
#. 1etapkan pola kegiatan dan tidur pasien 4. Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidurnya
lama, terbangun lebih awal memperbaiki pola tidurnya dengan
. elaskan pentingnya tidur selama sakit dan stress fisik
atau terlambat bangun dan 9riteria :
*. &antu pasien untuk menghilangkan situasi stress sebelum
penurunan
kemampuan
#. Mengatur
fungsi yng ditandai dengan
jumlah
jam
jam tidurnya
tidurnya
penuaan perubahan pola
4. 1idur se9ara rutin
tidur dan 9emas
. Miningkatkan pola tidur *. Meningkatkan kualitas tidur '. 1idak ada gangguan tidur
.* 2mplementasi dan Caluasi 3eperawatan 38
N$. 1.
Tan))a!7
I&p!e&enta#" Kepe%a(atan 8a't #0!##!45#4 ain Management 50.*'
50.'5
Pa%af
ubjektif:
#. Melakukan pengkajian nyeri se9ara komprehensif
•
3lien mengatakan masih merasakan nyeri di
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
bagian lutut, mun9ulnya nyeri biasanya setelah
dan faktor presipitasi
beraktifitas. aat aktifitas nyeri tidak dirasakan,
4. Mengobserasi ketidaknyamanan
50.'
E9a!a#" Kepe%a(atan
reaksi =unakan
nonerbal teknik
dari
komunikasi
tetapi saat duduk baru nyeri dirasakan, bila dibawa istirahat (tidur) nyeri berkurang.
terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri p asien
•
. Mengkaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
(sedang), mun9ulnya nyeri tidak pasti.
interensi 50.''
4.
##.45
hangat.
#.*'
'. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri 6.
Mengajarkan tentang manjemen nyeri : kompres
Mengealuasi keefektifan kontrol nyeri
•
3lien mengatajakan nyeri dirasakan skala 3lien
mengatakan
mengerti
9ara
mengurangi nyeri dengan 9ara kompres air hangat. -bjektif: •
3lien tampak memegang lututnya dan
meringis nyeri. •
3lien tampak mengerti menajemen nyeri
(kompres hangat) yang diajarkan oleh perawat. •
3lien tampak belum bisa mengontrol nyeri
dan belum bisa melakukan manejemen nyeri 39
yang diajarkan perawat.
pengkajian
nyeri
se9ara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi 4. Mengobserasi
reaksi
nonerbal
dari
ketidaknyamanan =unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien . Mengajarkan tentang manjemen nyeri : 3ompres hangat. *. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri
2.
#0!##!45#4 eningkatan 1iidur
'. Mengealuasi keefektifan kontrol nyeri ubjektif:
1.
Menetapkan pola kegiatan dan tidur pasien
•
2.
Memonitor pola tidur pasien dan jumlah jam
setelah shalat Euhur dan bangunnya kadang!
tidurnya 3.
Menjelaskan pentingnya tidur selama sakit dan
3lien mengatakan biasanya tidur siang
kadang sebelum shalat asyar. •
3lien mengatakan saat tidur malam hanya 40
stress fisik 4.
Membantu pasien untuk menghilangkan situasi
stress sebelum jam tidurnya (saat tidur siang)
! * jam, sering terbangun saat malam (biasanya &<3, sahalat tahajut, memba9a OurVan) dan susah untuk tidur lagi. •
3lien
mengatakan
memikirkan
masalah
sulit
untuk
yang
tidak
dialaminya
(memikirkan keluarga yang tidak sesuai dengan harapan
klien).
ehingga
hal
tersebut
membuatnya terbangun saat tidur dan sulit untuk tidur lagi. •
3lien mengatakan mengerti pentingnya
tidur yang 9ukup untuk kesehatan tubuh. -bjektif: •
3lien sudah memiliki jadwal harian.
•
3lien tampak tidur saat jam #4.*
•
3lien tampak mengerti dengan penjelasan
perawat tentang pentingnya pola tidur yang 9ukup.
Masalah =angguan pola tidur teratasi
sebagian.
41
lanning: •
?anjutkan 2nterensi:
#. Memonitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidurnya 4. Membantu pasien untuk menghilangkan situasi stress sebelum jam tidurnya (saat tidur siang)
3.
. Menetapkan pola kegiatan dan tidur pasien ubjektif:
45!##!45#4 Manajement ain 5$.55
5$.5'
#. Melakukan pengkajian nyeri se9ara komprehensif
3lien mengatakan masih merasakan nyeri di
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
bagian
dan faktor presipitasi
beraktifitas (senam pagi). aat aktifitas nyeri
4. Mengobserasi ketidaknyamanan
reaksi =unakan
nonerbal teknik
3.
lutut,
mun9ulnya
nyeri
setelah
dari
tidak dirasakan, tetapi saat duduk baru nyeri
komunikasi
dirasakan, bila dibawa istirahat (tidur) nyeri
terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri p asien 5$.5
•
berkurang.
Mengajarkan tentang manjemen nyeri : 3ompres
hangat. (mempraktekkan se9ara langsung kepada pasien) ##.5
*. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri
#4.55
'. Mengealuasi keefektifan kontrol nyeri
•
3lien mengatajakan nyeri dirasakan skala
(sedang), mun9ulnya nyeri tidak pasti. •
3lien
mengatakan
mengerti
9ara
mengurangi nyeri dengan 9ara kompres air
42
hangat. •
3lien mengatakan nyeri berkurang setelah
dilakukan kompres air hangat. -bjektif: •
3lien tampak memegang lututnya dan
meringis nyeri. •
3lien tampak mengerti menajemen nyeri
(kompres hangat) yang diajarkan oleh perawat. •
3lien sudah bisa mengontrol nyeri
Masalah nyeri belum teratasi
lanning: ?anjutkan iterensi: #. Melakukan
pengkajian
nyeri
se9ara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi 4. Mengobserasi
reaksi
nonerbal
dari
ketidaknyamanan =unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri 43
pasien 3.
Mengajarkan tentang manjemen nyeri :
1ehnik distraksi. *. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri
4.
45!##!45#4 eningkatan 1idur
'. Mengealuasi keefektifan kontrol nyeri. ubjektif:
#. Memonitor pola tidur pasien dan jumlah jam
•
tidurnya
setelah shalat Euhur dan bangunnya kadang!
4. Membantu pasien untuk menghilangkan situasi
kadang sebelum shalat asyar.
stress sebelum jam tidurnya (saat tidur siang)
•
. Menetapkan pola kegiatan dan tidur pasien.
' am, karena sering terbangun saat malam
3lien mengatakan biasanya tidur siang
3lien mengatakan tadi malam tidurnya * 7
(biasanya &<3, sahalat tahajut, memba9a OurVan) dan susah untuk tidur lagi. •
3lien
mengatakan
memikirkan
masalah
sulit
untuk
yang
tidak
dialaminya
(memikirkan keluarga yang tidak sesuai dengan harapan
klien).
ehingga
hal
tersebut
membuatnya terbangun saat tidur dan sulit untuk tidur lagi. -bjektif: •
3lien tampak mengantuk saat pagi hari 44
•
3lien sudah memiliki jadwal harian.
•
3lien tampak tidur saat jam #.55
Masalah =angguan pola tidur teratasi
sebagian. lanning: •
?anjutkan 2nterensi:
#. Memonitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidurnya 4. Membantu pasien untuk menghilangkan situasi stress sebelum jam tidurnya (saat tidur siang)
5.
. Menetapkan pola kegiatan dan tidur pasien ubjektif:
4#!##!45#4 ain Management #. Melakukan pengkajian nyeri se9ara komprehensif
•
3lien mengatakan masih merasakan nyeri di
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
bagian
dan faktor presipitasi
beraktifitas (senam pagi). aat aktifitas nyeri
4. Mengobserasi ketidaknyamanan
reaksi =unakan
nonerbal teknik
lutut,
mun9ulnya
nyeri
setelah
dari
tidak dirasakan, tetapi saat duduk baru nyeri
komunikasi
dirasakan, bila dibawa istirahat (tidur) nyeri
terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri p asien
berkurang.
. Mengajarkan tentang manjemen nyeri : 3ompres hangat. (mempraktekkan se9ara langsung kepada pasien)
•
3lien mengatajakan nyeri dirasakan skala 45
*. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri
(sedang), mun9ulnya nyeri tidak pasti.
'. Mengealuasi keefektifan kontrol nyeri. •
3lien
mengatakan
mengerti
9ara
mengurangi nyeri dengan 9ara kompres air hangat. •
3lien mengatakan nyeri berkurang setelah
dilakukan kompres air hangat. -bjektif: •
3lien tampak memegang lututnya dan
meringis nyeri. •
3lien tampak mengerti menajemen nyeri
(kompres hangat) yang diajarkan oleh perawat. •
3lien sudah bisa mengontrol nyeri
Masalah nyeri belum teratasi
lanning: ?anjutkan iterensi: #. Melakukan
pengkajian
nyeri
se9ara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi 46
4. Mengobserasi
reaksi
nonerbal
dari
ketidaknyamanan =unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien . Mengajarkan tentang manjemen nyeri : 3ompres
hangat.
(mempraktekkan
se9ara
langsung kepada pasien) *. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri '. Mengealuasi keefektifan kontrol nyeri.
/.
4#!##!45#4 eningkatan 1idur
ubjektif:
#. Memonitor pola tidur pasien dan jumlah jam
•
tidurnya
setelah shalat Euhur dan bangunnya kadang!
4. Membantu pasien untuk menghilangkan situasi
kadang sebelum shalat asyar.
stress sebelum jam tidurnya (saat tidur siang)
•
. Menetapkan pola kegiatan dan tidur pasien
3lien mengatakan biasanya tidur siang
3lien mengatakan tadi malam tidurnya * 7
' am, karena sering terbangun saat malam (biasanya &<3, sahalat tahajut, memba9a OurVan) dan susah untuk tidur lagi. •
3lien
memikirkan
mengatakan masalah
sulit yang
untuk
tidak
dialaminya
(memikirkan keluarga yang tidak sesuai dengan 47
harapan
klien).
ehingga
hal
tersebut
membuatnya terbangun saat tidur dan sulit untuk tidur lagi. -bjektif: •
3lien tampak mengantuk saat pagi hari
•
3lien sudah memiliki jadwal harian.
•
3lien tampak tidur saat jam #.55
Masalah =angguan pola tidur teratasi
sebagian. lanning: •
?anjutkan 2nterensi: #.
Memonitor pola tidur pasien dan
jumlah jam tidurnya 4.
Membantu
pasien
untuk
menghilangkan situasi stress sebelum jam tidurnya (saat tidur siang) .
Menetapkan pola kegiatan dan tidur
pasien
48
&<& 2F CM& Dengan Diagnosa Medis rematoid arthritis di wisma bougenfil 1" &udi luhurA enulis memberikan
4.1 Pen)'a+"an 1.
I,ent"ta# K!"en. ada tinjauan teori dan kasus yang perlu dikaji dari identitas klien adalah
nama, jenis kelamin, pendidikan, umur, suku status, pekerjaan, alamat, agama, tanggal masuk rumah sakit, ruangan, kamar klien, nomor register, dan penanggung jawab dalam perawatan. Hal ini berguna agar
2.
Ke!an Uta&a. 3eluhan utama yang mun9ul pada klien dengang rematik kami temukan pada
hari adalah nyeri dan gangguan tidur 3.
Pe&e%"'#aan :"#"' . ada pemeriksaan fisik dilakukan se9ara head to toe. Hal ini perlu dikaji untuk
mengetahui status kesehatan klien dan dapat membuat ren9ana tindakan keperawatan serta melaksanakannya dengan tepat. ada pemeriksaan fisik di tinjauan kasus adanya, nyeri klien mengeluh nyeri pada persendian kedua lututnya
49
4.
Pen)'a+"an Dep%e#" ada tinjuan kasus ditemukan klien mengalami depresi sedang, klien sering
merasa kosong dn bosan, tidak memiliki harapan untuk hidupnya kesepan, klien hanya berharap dapat meninggal dalam khusnul khotimah
4.2 D"a)n$#a Kepe%a(atan. ada tinjauan teoritis diagnose yg mungkin mun9ul adalah #. Nyeri berhubungan dengan agen pen9edera, distensi jaringan oleh akumulasi 9airan/ proses inflamasi, destruksi sendi. 4. =angguan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan pada sendi dan penurunan integritas tulang . Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan mus9uloskeletal, penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi. *. =angguan Gitra 1ubuh / erubahan enampilan eran berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas!tugas umum, peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas. '. =angguan pola tidur berhubungan dengan insomnia dalam waktu lama, terbangun lebih awal atau terlambat bangun dan penurunan kemampuan fungsi yng ditandai dengan penuaan perubahan pola tidur dan 9emas ada tinjauan kasus penulis menemukan tiga diagnosa keperawatan yang mun9ul yaitu : #. Nyeri kronis berhubungan dengan ketunadayaan fisik (artritis) 4. =angguan pola tidur berhubungan dengan insomnia dalam waktu lama, terbangun lebih awal dan 9emas Dari perbandingan pada klien dengan stroke ada ' masalah, akan tetapi pada kasus hanya terdapat 4 sesuai dengan data yang mendukung untuk di tegakkannya diagnosa keperawatan.
4.3 Pe%en;anaan Kepe%a(atan Dalam tinjauan teoritis peren9anaan keperawatan ditujukan pada setiap masalah yang mun9ul, sedangkan pada kasus penulis menambahkan jangka waktu pen9apaian tujuan. Hal ini juga penting untuk mengealuasi tindakan yang diberikan pada klien untuk 50
mengetahui perkembangan status kesehatan klien. eren9anan dari tidakan yang di fokuskan
adalah pada masalah nyeri agar nyeri tidak mengakibatkan gangguan
mobilisasi pada klien dan gangguan pola tidur klien agar klien memperoleh waktu istirahat yang berkualitas.
4.4 Pe!a'#anaan Kepe%a(atan ada tahap ini sangat diperlukan pendekatan dengan klien, kerja sama sangat diperlukan untuk mengatasi masalah keperawatan yang terjadi. 1indakan yang dilakukan disesuaikan dengan ren9ana tindakan keperawatan yang ditujukan untuk mengatasi masalah yang dirasakan saat ini berdasarkan prioritas masalah dan diagnose yang ditegakkan yaitu nyeri berhubungan dengan ketunadayaan fisik dan gangguan pola tidur berhubungan dengan insomnia. enatalaksaanan dapat berjalan lan9ar karena klien mau diajak bekerja sama klien mampu melakukan manajemen nyeri dan mengerti pentingnya istirahat tidur dan berusaha untuk menghilangkan situasi stress. Namun kelompok mengalami kesulitan dalam penanganan depresi klien
4.5 E9a!a#" Caluasi merupakan pen9apaian tujuan dari proses keperawatan dimana penulis melakukan ealuasi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan pada tujuan dan hanya dilakukan pada masalah yang terdapat pada kasus. enulis melakukan ealuasi setiap hari pada 9atatan perkembangan agar lebih efektif dalam mengealuasi perkembangan yang terjadi pada klien. ada hari pertama hingga hari ketiga interensi, klien masih merasakan adanya nyeri namun rasa nyeri masih dapat terkontrol rasa nyeri tersebut juga timbul sewaktu! waktu tidak se9ara terus menerus. =angguan pola tidur klien berangsur!angsur hilang namun belum sepenuhnya klien masih sulit tertidur namun dalam rentang waktu yang lebih sedikit
4./ J%na! &erdasarkan penelitian yang dilakukan menurut hasil pengajian skala depresi klien mengalami depresi sedang,dan kesulitan untuk tidur (insomnia) klien merasa, tidak memiliki harapan hidup 51
kedepan, klien juga merasa kosong, klian sering memikirkan masalah dalam keluarganya sebelum klien tidur, klien juga sering terbangun dimalah hari namun sulit untuk tidur lagi. Depresi pada lansia kadang!kadang tidak terdiagnosis dan tidak mendapatkan penanggungan yang semestinya karena gejala!gejala yang mun9ul seringkali dianggap sebagai proses penuaan yang normal. Dalam masyarakat perempuan lebih besar mengalami depresi dibandingkan dengan laki!laki, ini disebabkan karena ada perempuan yang bekerja dan mengurus rumah tangga, maka peluang mun9ul masalah yang dihadapi lebih banyak sehingga dapat mengganggu pikiran dan dapat men9etuskan terjadinya depresi dan insomnia. roses menjadi lansia akan membawa perubahan pola tidur. =angguan yang sering dijumpai pada lansia adalah insomnia. epertiga dari populasi yang lebih tua dari ' tahun mengalami insomnia. enelitian oleh uryo 455 menyatakan bahwa dibandingkan dengan 9emas dan nyeri maka kejadian depresi pada lansia dengan insomnia adalah yang terbanyak. Mar9hia menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat depresi semakin besar kemungkinan mengalami insomnia. &erdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh 2 Nengah umirta tahun 455$ tentang hubungan antara aktifitas fisik dengan depresi pada lansia dipanti pelayanan lanjut usia wana seraya denpasar hal ini bertolak belakang dengan klien kami Ny >. Ny > masih dapat melakukan aktifitas se9ara mandiri dan dapat beraktifitas se9ara normal bebas tanta adanya masalah pada mobilisasi klien, hasil studi yang dilakukan oleh 2 Nengah umarti tahun 455$ dan &ondan tahun 455' yang menyatakan keterbatasan melakukan aktifitas dapat menyebabkan depresi, depresi juga dapat menyebabkan disabilitas fisik. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh mengalami gangguan depresi dikarenakan masalah psikologi
52
BAB < PENUTUP 5.1 Ke#"&p!an etelah diberikan kooperatif dan mau diajak bekerja sama sehingga memudahkan proses keperawatan
5.2 Sa%an. &erdasarkan hasil penerapan kasus yang telah dilakukan pada klien, maka penulis memberikan beberapa saran yang kiranya berguna bagi kita semua untuk perbaikan dimasa yang akan datang. a.
Untuk pelaksana praktek 1.
Dalam melakukan pengkajian pada klien hendaknya dilakukan dengan
se9ara teliti sehingga diperoleh data yang akurat untuk dapat menegakkan diagnosa keperawatan. 4.
Dalam menetapkan peren9anaan hendaknya perawat memperhatikan
seluruh aspek perawatan yaitu bio, psiko, sosio dan spiritual, sehingga
Dalam melaksanakan tindakan keperawatan diperlukan kerjasama
dengan tim kesehatan lainnya untuk penunjang pelaksanaan keperawatan yang menyeluruh terhadap klien dan dilakukan berdasarkan prioritas masalah. *.
Dalam melakukan ealuasi hendaknya perawat dapat melakukan
perbandingan antara tujuan dan kriteri hasil yang telah ditetapkan dengan hasil yang ditemui pada klien, apakah masalah dapat teratasi seluruhnya atau sebagaian saja atau mungkin tidak teratasi sama sekali. 53
b. Untuk klien #. 3lien hendaknya tidak memikirkan permasalahan! permasalahan yang dapat mengganggu kesehatanya 4. 3lien hendaknya lebih memiliki harapan dan menghilangkan rasa kosong yang ada didalam diri klien. 3.
3lien hendaknya terus melatih kekuatan seluruh otot ekstrimitasnya dan beraktifitas se9ara normal dan istirahat yang 9ukup untuk menjaga kesehatan klien
54