Lampiran Keputusan Direktur Nomor : 134/SK-DIR/RSIM/04/2016 Tanggal: 01 April 2016 Tentang :Panduan Pemberlakuan Menyuntik Aman di RS Intan Medika Lamongan.
BAB I PENDAHULUAN Tindakan injeksi merupakan salah satu tindakan invasive yang sering dilakukan kepada pasien khususnya di rumah sakit. Proses penusukan vena dengan menggunakan benda tajam (needle) menyebabkan jaringan terbuka dan rawan terpapar bakteri atau kuman yang menyebabkan infeksi. Proses pelaksanaan yang tidak steril dan kondisi peralatan yang digunakan menjadi beberapa penyebab terjadinya infeksi pada luka tusukan jarum yang dapat menyebar secara sistemik sehingga menyebabkan sepsis. Untuk menhindari terjadinya infeksi yang diakibatkan tindakan injeksi atau tindakan invasive lainnya maka diperlukan suatu prosedur tindakan yang menjaga sterilitas maupun penggunaan peralatan yang terjamin sterilitasnya.
Panduan Menyuntik yang Aman
1
BAB II TUJUAN 2.1 Tujuan Umum Sebagai pedoman langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan injeksi pada pasien di Rumah Sakit Intan Medika Lamongan. 2.2 Tujuan Khusus 1. Mencegah terjadinya kontaminasi penyakit menular yang mungkin ditularkan 2.
melalui supplies peralatan injeksi. Mencegah terjadinya infeksi pada area injeksi yang dapat mengarah pada kondisi sepsis.
Panduan Menyuntik yang Aman
2
BAB III DEFINISI Injeksi adalah suatu prosedur memasukkan obat ke dalam tubuh baik melalui vena, muskulus maupun subcutan dengan menggunakan jarum suntik. Steril adalah suatu kondisi bebas semua mikroorganisme (bacteria, virus, fungi dan parasit) termasuk endospora bacterial. Infeksi adalah masuk dan berkembangnya mikroorganisme ke dalam tubuh yang dapat menimbulkan manifestasi maupun tidak. Intavena adalah suatu prosedur memasukkan obat melalui pembuluh darah vena. Intra muscular adalah suatu prosedur memasukkan obat melalui jaringan muscular. Subcutan adalah suatu prosedur memasukkan obat dibawah kulit. Ampul adalah wadah gelas bening dengan bagian leher menyempit, berisi obat dosis tunggal dalam bentuk cair. Vial adalah wadah berisi obat dosis tunggal atau multi dosis dalam bentuk cairan dan/ atau kering dengan penutup karet diatasnya,
Panduan Menyuntik yang Aman
3
BAB IV LANDASAN HUKUM SK Direktur RS Intan Medika Nomor 134/SK DIR/RSIM/04/2016 tentang Pemberlakuan Panduan Menyuntik Aman: Praktek menyuntik yang aman dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jarum dan spuit yang digunakan untuk injeksi pasien dalam kondisi digunakan sekali pakai. b. Sterilitas terhadap prosedur pelaksanaan dan supplies peralatan harus dijaga. c. Desinfeksi sebelum melakukan injeksi dilakukan sesuai prosedur yang ditetapkan
Panduan Menyuntik yang Aman
4
BAB V RUANG LINGKUP 1. Tindakan injeksi hanya boleh dilakukan oleh tenaga yang berkompeten yaitu perawat dan dokter. 2. Tindakan injeksi meliputi intravena, intra muskulus, dan subcutan.
Panduan Menyuntik yang Aman
5
BAB VI TATA LAKSANA 1. Sebelum melakukan injeksi pastikan obat sesuai dengan 6 benar (benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara pemberian, benar waktu dan benar dokumentasi). 2. Sebelum melakukan injeksi persiapan pasien dan alat sesuai prosedur yang ditetapkan. 3. Jarum suntik yang digunakan harus dalam kondisi steril, hanya digunakan sekali pakai. Setelah digunakan harus langsung dibuang. 4. Obat yang akan dimasukkan harus dalam kondisi baik dan tidak kadaluwarsa. 5. Supplies peralatan injeksi steril yang sudah kadaluwarsa atau belum kadaluwarsa tapi dalam kondisi tidak baik (sobek, kotor atau pecah) tidak boleh digunakan. 6. Petugas yang akan melakukan injeksi harus cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan injeksi. 7. Siapkan obat ditempat yang bersih dan aman, dan dijaga sterilitas obat injeksi yang akan diberikan kepada pasien. 8. Pastikan pasien telah mendapat informasi yang jelas tentang prosedur yang akan dijalani. 9. Petugas harus menggunakan alat pelindung diri yang telah ditetapkan yaitu sarung tangan disposable apabila diketahui pasien berpenyakit menular. 10. Tempat yang akan dilakukan injeksi harus dilakukan desinfeksi dengan menggunakan alkohol swab. Setelah didesinfeksi area tidak boleh disentuh dengan jari atau ditiup. 11. Saat melakukan prosedur injeksi, sterilitas area injeksi dan jarum suntik harus dijaga agar tetap steril. 12. Sarungkan jarum dengan tutupnya tanpa memegang langsung. 13. Sampah tajam bekas injeksi harus dibuang ditempat sampah benda tajam yang telah tersedia. 14. Sarung tangan injeksi di buang di tempat sampah infeksius yang ter sedia 15. Cuci tangan kembali setelah melakukan insersi.
Panduan Menyuntik yang Aman
6
BAB VII PENUTUP
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga panduan ini dapat diselesaikan. Semoga panduan ini dapat memberikan petunjuk dan arahan bagi seluruh karyawan di Rumah Sakit dalam melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit. Sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
DIREKTUR
dr. Kamal Mubarok
DAFTAR PUSTAKA Panduan Menyuntik yang Aman
7
Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C, Departemen Kesehatan RI Sekertariat Jenderal, Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan tahun 2007. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Kesiapan Menghadapi Emerging Infectious Diseases, PERDALIN Tahun 2008. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya terbatas, JHPIEGO, Jakarta, 2004.
N O
ITEM 1 2 3
2 2 3 3 8 9 0 1
Panduan Menyuntik yang Aman
8
1
Linen bersih tidak dicamp ur dengan linen infeksi
2
Penyim panan linen kotor dalam keadaa n tertutup Penyim panan linen bersih diletak kan di lemari tertutup