Universitas Andalas
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aliran fluida di dalam talang mengalami tahanan gesek yang berasal dari gesekan antara molekul fluida dan gesekan antara fluida dengan dinding talang. Pada orifis juga terjadi gesekan antara fluida dengan orifis. Hal ini dapat dilihat dari kecepatan dan semburan keluar dari orifis. Untuk dapat mengamati fenomena ini maka dilakukan praktikum orifis dan jet apparatus.
1.2 Tujuan Praktikum
Praktikum I 1. Mampu Mampu menen menentuk tukan an harga harga Cv dari dari sebuah sebuah orif orifis is 2. Mampu Mampu menentuk menentukan an pengaruh pengaruh diameter diameter orifis orifis terhadap terhadap nilai nilai Cv Cv Praktikum II 1. Menentukan Menentukan koefisien koefisien buang buang (Cd) pada sebuah orifis 2. Mengetahui Mengetahui pengaruh pengaruh head dan diameter diameter orifis orifis terhadap terhadap Cd 3. Memahami Memahami dan dan menyim menyimpulkan pulkan hubungan hubungan Cv dengan dengan Re
1.3 Manfaat
Dengan Dengan praktikum praktikum ini dapat diketahui diketahui karakteristik karakteristik aliran fluida di dalam orifis orifis dan juga juga menget mengetahu ahuii hubung hubungan an antara antara data data teoriti teoritiss dengan dengan data data hasil hasil percobaan.
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
131
Universitas Andalas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Dasar Objek
Lubang kecil pada dinding atau dasar tangki atau bejan di mana fluida mengalir mengalir melaluinya, melaluinya, biasanya biasanya dipergunaka dipergunakan n untuk untuk mengukur mengukur aliran. aliran. Lubang Lubang tersebut dapat berbentuk segi empat, segi tiga atau lingkaran. Sisi hulu tersebut bisa tajam atau di bulatkan.
Gambar 5.1 Pengaliran Melalui Lubang
Gambar Gambar menunj menunjukk ukkan an fluida fluida yang yang mengal mengalir ir melalui melalui lubang lubang kecil kecil dari dari suatu tangki. Pusat lubang terletak pada jarak h dari muka air. Karena adanya komponen komponen vertikal aliran dekat dinding, dinding, maka garis aliran akan menguncup menguncup,, dan kemudian akan sejajar mulai titik yang mempunyai penampang minimum yang disebut dengan vena kontrakta. Dengan Dengan menggu menggunak nakan an persam persamaan aan Bernou Bernoulli lli pada pada permuk permukaan aan fluida fluida di kolam dan vena kontrakta, kontrakta, kecepatan pada titik tersebut dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
132
Universitas Andalas
Fluida yang keluar melalui orifis mendapat tahanan gesek yang berasal dari gesekan antara permukaan orifis dan fluida. Jika gesekan tersebut diabaikan dan semburan berbentuk free jet kecepatan kecepatan dapat dihitung dihitung dengan dengan menggunak menggunakan an persamaan Bernoulli. v1 = 0
h1
h2
Dari persamaan bernoulli :
P 1 ρ g
+
v1
2
2 g
+ h1 =
P 2 ρ g
+
v2
2
2 g
+ h2
Asumsi : P1=P2 = 1 atm v1= 0
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
133
Universitas Andalas
vi
=
2 ⋅ g ⋅ h
Gesekan antara fluida dan orifis menyebabkan kecepatan fluida kurang dari vi, dan penampang keluaran semburan keluar dari orifis tidak seragam. Daerah yang mempunyai penampang yang paling kecil disebut vena contracta. Kecepatan dan penampang vena contracta dinyatakan dengan A dan V. Perbandingan antara v dan v i disebut koefisien kecepatan Cv, Cv
=
v vi
Dengan memasukkan persamaan (1) ke persamaan (2) didapatkan v = C v
2 ⋅ g ⋅ h
v dinyatakan sebagai fungsi dari x dan y x
v=
2g h
dan laju aliran volume dinyatakan sebagai berikut: Q=v⋅ A Jika fluida mengalir melalui orifis tanpa gesekan laju aliran volume dinyatakan sebagai berikut: Qi = vi Ao
Gesekan antara orifis dan fluida menyebabkan laju aliran volume berubah menjadi Q=V⋅ A Perbandingan antara Q dan Q i disebut koefisien buang C d: Cd
=
Q Qi
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
134
Universitas Andalas maka ; Q = Cd A o
2g h
Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk merubah permukaan air dalam tanki dari hi ke h2 pada sistem aliran orifis adalah: t=
2At Cd Ai
2g
(
h1
−
h2
)
Kavitasi adalah terjadinya penurunan tekanan fluida sehingga fluida mencapai titik uap lebih rendah dari tekanan atmosfer dan fluida yang menguap ini membentuk uap air dan terjadinya gejala ledakan akibat uap air ini pecah.
Gambar perubahan kecepatan dan tekanan melalui orifis:
Gambar 5.2 perubahan kecepatan dan tekanan melalui meteran penghalang bernoulli
Secara umum, orifis mempunyai bentuk sebagai suatu plat yang mempunyai lubang ditengahnya. Contoh bentuk orifis seperti gambar berikut:
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
135
Universitas Andalas
Gambar 5.3 orifis
Gambar dibawah yang merupakan contoh gambar dari Orifis untuk flowmeter dan Restriction Orifice.
Gambar 5.4 konstruksi orifis
Bentuk dari orifis flowmeter dan restriction orifice diatas adalah bentuk yang sering dijumpai dan secara umum perbedaannya terdapat pada profil lubang dari kedua orifis tersebut. Orifis untuk flowmeter umumnya mempunyai profil lubang yang awalnya lurus, tetapi kemudian bertakik (bevel ) dengan kemiringan sekitar 45o. Sedangkan restriction orifice mempunyai profil lubang yang lurus.
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
136
Universitas Andalas Perbedaan Orifice dan Restriction Orifice
Untuk mengetahui beda Orifis dan Restriction Orifice dapat dilihat profil tekanan suatu fluida yang melewati Orifis dan Restriction Orifice pada kondisi desain mereka masing-masing dari gambar dibawah.
Gambar 5.5 perbedan orifis & Restriction Orifice
Jika kita perhatikan dengan cermat, besarnya tekanan hilang ( pressure loss) yang diakibatkan oleh adanya penyempitan area fluida pada orifis tidaklah sebesar seperti halnya pada restriction orifice. Pada orifis flowmeter, karena bentuk lubangnya yang mempunyai takik – yang berarti mengurangi jarak tempuh dari flow tersebut mengalami perbedaan penampang melintang, maka profil tekanan yang terjadi setelah melewati orifis akan menurun, tetapi kemudian mencoba kembali ke tekanan semula dan terdapat sedikit hilang tekan permanen ( permanent pressure loss) sehingga perbedaan antara tekanan upstream dan tekanan downstream tidak terlalu besar. Sedangkan pada Restriction Orifice, karena bentuk lubangnya yang lurus dan cukup panjang – tergantung ketebalan plat -, maka besarnya hilang tekan permanen ini cukup besar sehingga perbedaan antara tekanan upstream dan tekanan downstream cukup mencolok. Dalam kasus ini, aliran fluida dalam keadaan dicekik (choked flow).
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
137
Universitas Andalas Dalam masalah desain, orifice untuk flowmeter selalu didesain untuk flow dalam subsonic velocity dalam rangka menjamin keakurasian pengukuran aliran, sedangkan restriction orifice selalu didesain untuk flow dalam sonic velocity untuk menjamin adanya choked flow. Sejatinya fungsi utama RO adalah membatasi aliran (limiting flow). Fungsi pembatasan tekanan (limiting pressure) dari RO pada hakekatnya merupakan konsekuensi dari relasi antara pressure drop dan flowrate. Fenomena choked flow sendiri adalah terjadinya mass flowrate yang konstan meskipun downstream pressure-nya menurun akibat sonic velocity. Dalam aplikasi riilnya di plant, fungsi pembatasan aliran dan pembatasan tekanan sama-sama dapat diterapkan dengan menggunakan RO. Pembatasan aliran antara sistem pressure vessel dengan flare system
Terdapat suatu pressure vessel baru yang hendak diinstalasi dan existing flare system yang mempunyai kapasitas tertentu. Kapasitas dari flare system yang existing sebetulnya telah didesain dengan tidak memperhitungkan kehadiran pressure vessel baru tersebut, sedangkan untuk membuat tambahan flare system yang baru untuk memperbesar kapasitas flare system yang ada tidaklah ekonomis. Disatu sisi, kapasitas dari flare ini tentunya tidak boleh terlewati dan salah satu solusinya adalah memasang RO yang mempunyai fungsi sebagai pembatas aliran. Pemasangan RO di downstream BDV pada umumnya dilakukan atas nasehat studi overpressure protection serta blowdown study, agar kapasitas flarenya tidak terlewati.
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
138
Universitas Andalas
Gambar 5.6 Sketsa sederhana pressure vessel , RO dan flare system
Pembagian beda tekan pada
control valve
Terdapat recycle line dari suatu sistem yang bertekanan tinggi (discharge dari reciprocating compressor ) dan masuk ke dalam sistem bertekanan rendah (vessel separator ). Diinginkan untuk meregulasi tekanan dari fluida yang hendak di recycle dengan menggunakan control valve yang bukan special design. Control valve pada hakekatnya mempunyai fungsi melakukan regulasi suatu aliran fluida dengan membuat perbedaan tekanan antara upstream dan downstream. Dengan begitu terdapat fakta bahwa akan terjadi pressure drop yang cukup tinggi pada control valve tersebut. Dengan begitu tingginya perbedaan tekanan antara upstream dan downstream, control valve punya beban cukup besar untuk mereduksi tekanan fluida tersebut. Sedikit menyimpang dari topik utama, ada beberapa pertimbangan ketika mendesain control valve yang mempunyai hilang tekan yang tinggi: 1. Pada pressure drop yang tinggi berarti dapat terjadi erosi, abrasi atau cavitation pada trim dari control valve.
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
139
Universitas Andalas 2. Pada pressure drop yang tinggi hydrate/liquid droplets/material solid memungkinkan untuk terbentuk didalam valve (tergantung dari fluida dan material lain yg terikut). 3. Pressure
drop yang tinggi akan menyebabkan terjadinya
outlet
temperature dari control valve sangat rendah (penurunan tekanan biasanya diikuti oleh penurunan temperature = Joule-Thomson effect), sehingga pada beberapa material katup dapat menjadi brittle/getas yang bisa mengakibatkan pecahnya katup. 4. Kecepatan tinggi akibat pressure drop yang tinggi dapat mengerosi downstream piping . 5. Pressure drop yang tinggi berarti jumlah energi yang didisipasikan dalam turbulensi adalah cukup besar dan menyebabkan noise (bising). Alternatif aplikasi control valve untuk hilang tekan yang tinggi adalah menggunakan special desain dari control valve atau pembagian beda tekan antara control valve dengan device lain, yaitu Restriction Orifice. Untuk mengurangi beban tersebut dapat dipasang Restriction Orifice setelah control valve tersebut. Pemasangan restriction orifice seperti pada gambar dibawah.
Gambar 5.7 Sketsa sederhana control valve dan pressure vessel
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
140
Universitas Andalas Untuk aplikasi RO di downstream control valve, pada dasarnya digunakan prinsip/korelasi bahwa untuk flow rate tertentu dan Bore size tertentu terdapat perbedaan tekan (differential pressure) tertentu. Secara umum, Differential Pressure yang dibutuhkan oleh control valve tersebut di bagi antara control valve dan Restriction Orifice. Dengan pembagian Differential Pressure ( share DP) diharapkan efek vibrasi yang akan terjadi pada pipa tidak begitu besar akibat perubahan differential pressure yang terlalu besar di satu device. Perlu diperhatikan dengan cermat bahwa sebenarnya control valve adalah alat utama yang menanggung beda tekan, sehingga porsi pembagian differential pressure yang terbesar adalah di control valve bukan di RO. Aplikasi pembagian DP seperti dijelaskan diatas dapat menggunakan special design control valve yang mampu
bekerja
dalam
high
differential
pressure,
tentunya
dengan
mempertimbangkan bahwa aliran yang diatur disana adalah line yang kritikal karena dengan special design dari control valve tentunya akan mempunyai biaya yang spesial juga. Aplikasi Orifis
Berikut adalah contoh aplikasi Restriction Orifice (RO) pada suatu plant: Terdapat pressure
vessel yang
hendak di kurangi tekananannya
(depressurize) dan fluida yang dilepas tersebut hendak disalurkan ke flare system. Dalam kasus ini, tekanan dari pressure vessel tersebut jauh lebih tinggi dari tekanan dari flare system (utamanya tekanan operasi dari knock out drum), sedangkan hilang tekan karena panjangnya pipa tidak terlalu signifikan mereduksi tekanan yang berasal dari pressure vessel tersebut. Oleh sebab itu Restriction Orifice (RO) dapat digunakan untuk membantu mereduksi tekanan fluida tersebut sebelum masuk ke flare header , sehingga ketika fluida mencapai knock out drum diharapkan tekanan dari fluida tersebut sudah menyamai tekanan operasi dari knock out drum. Pemasangan Restriction Orifice (RO) seperti pada gambar dibawah.
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
141
Universitas Andalas
Gambar 5.8. Sketsa sederhana pressure vessel dan flare system
Gambar 5.9. Instalasi pipa yang memakai plat orifice flowmeter
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
142
Universitas Andalas
Gambar 5.10. Compact Orifice Flowmeter
2.1 Teori Dasar Alat Ukur
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
143
Universitas Andalas 1.
Mistar
Merupakan alat ukur linier yang paling sederhana. Terbuat dari plat baja atau kuningan yang pada kedua sisi dari salah satu permukaannya diberi skala satuan. Ada berbagai jenis mistar sesuai dengan skalanya. Mistar yang skala terkecilnya 1 mm kita sebut mistar berskala mm. Mistar yang skala terkecilnya 1 cm kita sebut mistar berskala cm. Mistar yang biasa anda gunakan disekolah adalah mistar yang berskala mm. Satu bagian skala terkecil mistar ini adalah 1 mm atau 0,1 cm. Oleh karena itu ketelitian mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm.
Gambar 5.11 Mistar
2.
Stopwatch Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
diperlukan dalam kegiatan, Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai dengan menekan tombol diatas dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol yang kedua kemudian memasang lagi stopwatch pada nol. Tombol yang kedua juga digunakan sebagai perekam waktu.
Gambar 5.12 Stopwatch
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
144
Universitas Andalas 3.
Tabung Volumetrik
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian air. Bisa juga untuk mengukur volume pada air yang dimasukkan kedalam tabung tersebut. Tabung ini memiliki skala pada dindingnya.
Gambar 5.13 Tabung Volumetrik
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
145
Universitas Andalas
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Gambar Alat
Gambar 5.14. Orifis and jet apparatus
Gambar 5.15. Skematik orifis and jet apparatus
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
146
Universitas Andalas 3.2 Alat Ukur
1. Mistar
Gambar 5.16. Mistar
2. Jarum penunjuk
Gambar 5.17. Jarum penunjuk
3. Orifis meter
(4)
(5)
Gambar 5.18. (4) Stopwatch dan (5) Volumetrik
4. Stopwatch 5. Volumetrik
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
147
Universitas Andalas 3.3 Asumsi-asumsi
1. Tinggi air di dalam tangkui atas divariasikan yaitu pada h = 400 mm, 380 mm, 2. 360 mm, 340 mm dan 320 mm
3. Diameter orifis yaitu 3 mm dan 6 mm 3.4 Prosedur Percobaan Praktikum 1 1. Pasang Apparatus (peralatan) diatas Hidroulic Bench, pastikan saluran
pipa 2. pelimpah masuk ke tangki pengumpul. 3. Atur kedataran apparatus melalui pengatur kaki, pastikan berada sejajar 4. dengan jarum pengukur. 5. Letakkan kertas millimeter pada Backboard .
6. Isikan air pada tangki (Head Tank) hingga mencapi ketinggian tertentu. 7. Catat ketinggian head pada skala. 8. Atur kedudukan jarum untuk menentukan lintasan dari pancaran air pada mulut orifis. 9. Ukur jarak antar vertical dan horizontal untuk setiap jarum pada kertas milimeter. 10. Isi data kedalam tabel.
11. Ulangi percobaan 1 s/d 8 untuk berbagai variasi h. 12. Hitung Cv. 13. Ulangi dengan plat orifis yang lain (mulut/lubang orifis). Praktikum 2 A. Head Tetap
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
148
Universitas Andalas 1. Ukur diameter orifis. Gunakan lubang plat orifis sesuai dengan keperluan. 2. Ukur diameter dalam dari Headtank.
3. Lakukan Prosedur 1 s/d 5 pada praktikum 1 4. Catat ketinggian head ( h ) pada skala tangki, dan ukur laju aliran Q 5. dengan menggunakan tangki volumetrik.
B. Head Berubah 1. Alirkan air sampai ketinggian maksimum (h1) pada Head tank 2. kemudian tutup inlet pada hydraulic bench.
3. Atur debit aliran. 4. Start stopwatch bersamaan dengan mematikan pompa. 5. Catat waktu ketika mencapai h2. 6. Hidupkan kembali pompa dan air pada ketinggian h2. 7. Start stopwatch kembali bersamaan dengan mematikan pompa. 8. Catat waktu ketika mencapai h3. 9. Demikian seterusnya sampai h5.
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
149
Universitas Andalas
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Praktikum
1. Praktikum I Diameter(mm
X
)
(mm) 50 100 150 200 250 300 50 100 150 200 250 300
3
6
Y (mm) h=400 mm 164 160 153 141 126 109 165 161 153 142 128 119
h=380mm 164 159 151 139 124 105 165 160 153 140 125 108
h=360mm 163 158 150 138 121 102 164 160 152 138 124 103
h=340mm 163 158 149 136 119 98 164 160 150 137 120 99
h=320mm 163 158 149 134 116 93 164 154 149 136 117 95
2. Praktikum II a. Head Tetap
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
150
Universitas Andalas Diameter (mm)
Volume (liter)
3
1
6
1
H (mm) 400 380 360 340 320 400 380 360 340 320
Waktu (detik) 70 70 71 74 80 17 18 19 19 19
b. Head Berubah Diameter(mm)
Volume (liter)
H (mm)
Waktu(detik)
0.32 0.345 0.42 0.345 0.365 0.37 0.38 0.37
400-380
23 24 30 25 27 6 8 7
0.36 0.39
340-320
3
6
380-360 360-340 340-320 320-300 400-380 380-360 360-340 320-300
7 8
4.2 Contoh Perhitungan
1. Praktikum 1 Jumlah (n) = 6 D Tank = 150 mm a. Orifis dengan d = 3 mm h = 360 mm
Σy
= 832 mm
Σy2
= 118122 mm 2
Σx2/h
= 631,944444 mm
Σ((x2/h)y) = 76736,11111 mm 2
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
151
Universitas Andalas
x 2 x 2 nΣ h y − Σ h ( Σ y ) m= 2 2 nΣ y − ( Σ y ) (6 × 76736,11111) − (631,944444 × 832) = 2 (6 × 118122) − ( 832) = 3,95935977 Cv
=
m
3,95935977
=
2
2
= 0,994907
2. Praktikum II A. Head Tetap 1. Orifis dengan d = 3 mm = 0.003 m Volume = 1 liter =1 x 10 -3 m3 g = 9,81 m/s 2 h = 0,38 m t = 70 detik
Q=
Qi
Vol t
=
Cd =
3
−
=
1 x10 m
2 gh
4
Q Qi
=
=
70dt
2
π d
3
=
−
5
3
1,42857 × 10 m / dt
π (0.006)
2
4
2 x9.81 x 0.38
= 1,92909 × 10 −5 m 3 / dt
5
1,42857 × 10
−
1,92909 × 10
−
5
=
0,740539953
2. Orifis dengan d = 6 mm = 0.006 m Volume = 1 liter =1 x 10 -3 m3 g = 9,81 m/s 2 h = 0,38 m t = 18 detik
Q=
Vol t
3
−
=
1 x10 m 18dt
3
=
−
5
3
5,55556 × 10 m / dt
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
152
Universitas Andalas
Qi
=
Cd =
2
π d
4
Q Qi
=
2 gh
=
π (0.006)
2
2 x9.81 x 0.38
4
= 7,71638 × 10 −5 m 3 / dt
5
5,55556 × 10
−
7,71638 × 10
−
=
5
0,719969398
B. Head Berubah 1. Orifis dengan d = 3 mm = 0.003 m D Tank = 150 mm = 0.15 m Volume = 0,345 L = 0,345 x 10 -3 m3 g
= 9.81 m/s3
h1
= 340 mm = 0,34 m
h2
= 320 mm = 0,32 m
t
= 25 dt
Atan k
Aorifis
Q=
=
2
π d
t
Qi =
=
4
Vol
=
=
4
=
Cd =
2
π D
=
π (0.15)
π (0.003)
2
4
= 0.000007065 m 2
3
−
25
2 × Atan k ×
= 0.0176625m 2
4
0,345 x10
Aorifis
2
t × 2 g
=
(
3
0,0000138m / dt
h1
−
h2
2 × 0,0176625 0.000007065 × 25 2 x9.81
Q Cd
=
0,0000138 0,786092003
) (
0.34
−
0.32
) = 0,786092003
= 1,8247 × 10 −5 m 3 / dt
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
153
Universitas Andalas 2. Orifis dengan d = 6 mm = 0.006 m D Tank = 150 mm = 0.15 m Volume = 0,37 L = 0,37 x 10 -3 m3 g
= 9.81 m/s3
h1
= 360 mm = 0,36 m
h2
= 340 mm = 0,34 m
t
= 7 dt
Atan k
Aorifis
Q=
=
2
π d
t
Qi =
=
4
Vol
=
=
4
=
Cd =
2
π D
=
π (0.15)
4
π (0.006)
4
0,37 x10 7
×
= 0.0176625m 2
2
= 0.00002826 m 2
3
−
=
2 × Atan k Aorifis
2
t × 2 g
(
−
h1
−
2 × 0,0176625 0.00002826 × 7 2 x9.81
Q Cd
=
5
3
5,28571 × 10 m / dt
5,28571× 10 −5 0,681510836
h2
)
(
0.36
−
0.34
) = 0,681510836
= 7,5106 × 10 −5 m 3 / dt
4.3 Tabel Hasil Perhitungan
Diameter(mm ) 3 3 3 3 3 3
n 6 6 6 6 6 6
Pratikum I
H(mm) 400 400 400 400 400 400 JUMLAH
X(mm ) 50 100 150 200 250 300 1050
Y(mm) 164 160 153 141 126 109 853
X2/H 6,25 25 56,25 100 156,25 225 568,75
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
(X2/H)Y 1025 4000 8606,25 14100 19687,5 24525 71943,75
Y2(mm2) 26896 25600 23409 19881 15876 11881 123543
m
Cv
3,91832735
0,989738
154
Universitas Andalas
Diameter(mm ) 3 3 3 3 3 3
n 6 6 6 6 6 6
H(mm) 380 380 380 380 380 380 JUMLAH
X(mm ) 50 100 150 200 250 300 1050
Y(mm) 164 159 151 139 124 105 842
X2/H 6,578947368 26,31578947 59,21052632 105,2631579 164,4736842 236,8421053 598,6842105
(X2/H)Y 1078,947368 4184,210526 8940,789474 14631,57895 20394,73684 24868,42105 74098,68421
Y2(mm2) 26896 25281 22801 19321 15376 11025 120700
Y(mm) 163 158 150 138 121 102 832
2
X /H 6,944444444 27,77777778 62,5 111,1111111 173,6111111 250 631,9444444
(X2/H)Y Y2(mm2) 1131,944444 26569 4388,888889 24964 9375 22500 15333,33333 19044 21006,94444 14641 25500 10404 76736,11111 118122
Diameter(mm ) 3 3 3 3 3 3
n 6 6 6 6 6 6
H(mm) 360 360 360 360 360 360 JUMLAH
X(mm ) 50 100 150 200 250 300 1050
Diameter(mm ) 3 3 3 3 3 3
n 6 6 6 6 6 6
H(m) 340 340 340 340 340 340 JUMLAH
X(mm ) 50 100 150 200 250 300 1050
Y(mm) 163 158 149 136 119 98 823
X2/H 7,352941176 29,41176471 66,17647059 117,6470588 183,8235294 264,7058824 669,1176471
(X2/H)Y 1198,529412 4647,058824 9860,294118 16000 21875 25941,17647 79522,05882
Y2(mm2) 26569 24964 22201 18496 14161 9604 115995
H(mm) 320 320 320 320 320 320 JUMLAH
X(mm ) 50 100 150 200 250 300 1050
Y(mm) 163 158 149 134 116 93 813
X2/H 7,8125 31,25 70,3125 125 195,3125 281,25 710,9375
(X2/H)Y 1273,4375 4937,5 10476,5625 16750 22656,25 26156,25 82250
Y2(mm2) 26569 24964 22201 17956 13456 8649 113795
H(mm) 400 400 400 400 400 400
X(mm ) 50 100 150 200 250 300
Y(mm) 165 161 153 142 128 119
X2/H 6,25 25 56,25 100 156,25 225
(X2/H)Y 1031,25 4025 8606,25 14200 20000 26775
Y2(mm2) 27225 25921 23409 20164 16384 14161
Diameter(mm ) 3 3 3 3 3 3
Diameter(mm ) 6 6 6 6 6 6
n 6 6 6 6 6 6
n 6 6 6 6 6 6
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
m
Cv
3,90522447
0,988082
m
Cv
3,95935977
0,994907
m
Cv
3,94568267
0,993187
m
Cv
3,87561064
0,984329
m
Cv
4,51279528
1,062167
155
Universitas Andalas
Diameter(mm ) 6 6 6 6 6 6
n 6 6 6 6 6 6
JUMLAH
1050
868
568,75
74637,5
127264
H(mm) 380 380 380 380 380 380 JUMLAH
X(mm ) 50 100 150 200 250 300 1050
Y(mm) 165 160 153 140 125 108 851
X2/H 6,578947368 26,31578947 59,21052632 105,2631579 164,4736842 236,8421053 598,6842105
(X2/H)Y 1085,526316 4210,526316 9059,210526 14736,84211 20559,21053 25578,94737 75230,26316
Y2(mm2) 27225 25600 23409 19600 15625 11664 123123
Y(mm) 164 160 152 138 124 103 841
X2/H 6,944444444 27,77777778 62,5 111,1111111 173,6111111 250 631,9444444
(X2/H)Y 1138,888889 4444,444444 9500 15333,33333 21527,77778 25750 77694,44444
Y2(mm2) 26896 25600 23104 19044 15376 10609 120629
Diameter(mm ) 6 6 6 6 6 6
n 6 6 6 6 6 6
H(mm) 360 360 360 360 360 360 JUMLAH
X(mm ) 50 100 150 200 250 300 1050
Diameter(mm ) 6 6 6 6 6 6
n 6 6 6 6 6 6
H(mm) 340 340 340 340 340 340 JUMLAH
X(mm ) 50 100 150 200 250 300 1050
Y(mm) 164 160 150 137 120 99 830
X2/H 7,352941176 29,41176471 66,17647059 117,6470588 183,8235294 264,7058824 669,1176471
(X2/H)Y 1205,882353 4705,882353 9926,470588 16117,64706 22058,82353 26205,88235 80220,58824
Y2(mm2) 26896 25600 22500 18769 14400 9801 117966
H(mm) 320 320 320 320 320 320 JUMLAH
X(mm ) 50 100 150 200 250 300 1050
Y(mm) 164 154 149 136 117 95 815
X2/H 7,8125 31,25 70,3125 125 195,3125 281,25 710,9375
(X2/H)Y 1281,25 4812,5 10476,5625 17000 22851,5625 26718,75 83140,625
Y2(mm2) 26896 23716 22201 18496 13689 9025 114023
Diameter(mm ) 6 6 6 6 6 6
n 6 6 6 6 6 6
m
Cv
3,99660757
0,999576
m
Cv
3,95917123
0,994883
m
Cv
3,9185075
0,989761
m
Cv
4,04611623
1,005748
Pratikum II
a) Head tetap
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
156
Universitas Andalas
d (m) 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006
3
Vol m 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001
waktu (dt) 70 70 71 74 80 17 18 19 19 19
H(m) 0,4 0,38 0,36 0,34 0,32 0,4 0,38 0,36 0,34 0,32
Ai(mm2) 0,000007065 0,000007065 0,000007065 0,000007065 0,000007065 0,00002826 0,00002826 0,00002826 0,00002826 0,00002826
Q 1,42857E-05 1,42857E-05 1,40845E-05 1,35135E-05 0,0000125 5,88235E-05 5,55556E-05 5,26316E-05 5,26316E-05 5,26316E-05
Qi 1,97921E-05 1,92909E-05 1,87764E-05 1,82474E-05 1,77026E-05 7,91684E-05 7,71638E-05 7,51057E-05 7,29896E-05 7,08103E-05
Cd 0,721789062 0,740539953 0,750116525 0,740571772 0,706111616 0,743018152 0,719969398 0,700766754 0,721083041 0,743275386
b) Head berubah
d (m) 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006
3
Vol m 0,00032 0,000345 0,00042 0,000345 0,000365 0,00037 0,00038 0,00037 0,00036 0,00039
H(m) 0,4 0,38 0,36 0,34 0,32 0,4 0,38 0,36 0,34 0,32
waktu (dt) 23 24 30 25 27 6 8 7 7 8
A orifis (m2) 0,000007065 0,000007065 0,000007065 0,000007065 0,000007065 0,00002826 0,00002826 0,00002826 0,00002826 0,00002826
Atank (m2) 0,0176625 0,0176625 0,0176625 0,0176625 0,0176625 0,0176625 0,0176625 0,0176625 0,0176625 0,0176625
Q 1,3913E-05 0,000014375 0,000014 0,0000138 1,35185E-05 6,16667E-05 0,0000475 5,28571E-05 5,14286E-05 0,00004875
Cd 0,785952037 0,773300082 0,63607678 0,786092003 0,750986955 0,753204035 0,579975062 0,681510836 0,70186786 0,633645243
4.4 Grafik Hasil Percobaan
Praktikum 1 a. X2/h vs Y
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
157
Qi 1,9792E-05 1,9291E-05 1,8776E-05 1,8247E-05 1,7703E-05 7,9168E-05 7,7164E-05 7,5106E-05 7,299E-05 7,081E-05
Universitas Andalas
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
158
Universitas Andalas
b. Cv vs H
Praktikum 2 a. Head Tetap
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
159
Universitas Andalas
b. Head Berubah
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
160
Universitas Andalas
4.5 Analisa dan Pembahasan
Pada praktikum orifis dan jet apparatus ini digunakan dua ukuran orifis yaitu dengan ukuran diameter 3 mm dan 6 mm. Praktikum ini terbagi menjadi dua bagian. Praktikum pertama bertujuan untuk memperoleh koefisien kecepatan (Cv) dari sebuah orifis dan dapat menemukan pengaruh diameter orifis tersebut terhadap terhadap harga Cv. Sedangkan praktikum kedua bertujuan untuk memperoleh koefisien buang (Cd) dari orifis dan dapat mengetahui pengaruh head dan diameter orifis terhadap harga Cd tersebut serta dapat menyimpulkan hubungan antara Cv dan Re. Pada praktikum 1 diukur ketinggian air keluaran (Y) pada variasi head tiap jarak (X) kelipatan 50 mm pada enam posisi. Percobaan ini dilakukan untuk
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
161
Universitas Andalas kedua diameter orifis. Secara umum, percobaan ini menunjukkan bahwa makin jauh jaraak X, maka ketinggian air keluar (Y) juga semakin rendah. Sementara pada variasi head juga menunjukkan fenomena yang sama yaitu nilai Y yang semakin rendah jika headnya juga rendah. Menurut teori, makin kecil nilai head, makin kecil pula nilai Y karena tekanannya semakin kecil. Untuk praktikum 2 dilakukan dengan head tetap dan head berubah. Dari hasil percobaan dengan head tetap dapat dilihat bahwa untuk memperoleh air dengan volume 1 liter dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk head yang lebih kecil. Di mana hal tersebut berlaku untuk kedua diameter orifis. Menurut teori, semakin rendah head maka waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh sejumlah volume tertentu dari fluida juga semakin lama. Sedangkan untuk percobaan dengan head berubah dilakukan dengan mengubah head air dengan selisih 20 mm. Dari hasil percobaan diperoleh data yang sedikit acak. Namun, secara umum terlihat bahwa untuk mencapai selisih head sebesar 20 mm tersebut, diperlukan waktu yang semakin lama untuk head awal yang semakin kecil, serta volume air yang diperoleh pun umumnya terjadi peningkatan. Dari perhitungan pada praktikum 1 diperoleh harga koefisien kecepatan (Cv). Jika dilihat dari penagruh diameter orifis terlihat bahwa rata-rata harga Cv untuk orifis berdiameter 6 mm lebih besar daripada orifis berdiameter 3 mm. Artinya makin besar diameter orifis, maka harga Cv juga semakin besar. Berdasarkan kedua percobaan tersebut diperoleh hubungan antara Cv terhadap h, Cd terhadap Q, dan Cd terhadap Qi. a.
Grafik Cv vs h Dari grafik Cv terhadap h terlihat untuk orifis dengan diameter 3 mm dan 6 mm diperoleh nilai Cv yang naik turun untuk harga head yang bertambah. menurut teori, makin meningkat head, maka harga Cv akan semakin menurun. Tapi pada percobaan diperoleh hasil yang berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan praktikan dalam membaca data.
b.
Grafik Cd vs Q Menurut teori, semakin tingggi nilai Q, maka nilai Cd juga semakin bertambah. Hal ini sesuai dengan rumus : Cd = Q/Qi
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
162
Universitas Andalas Tetapi pada grafik diproleh hasil yang naik turun. Hal ini disebabkan antara Q dan Qi terjadi kenaikan ataupun penurunan nilai yang tidak linier besarnya. c.
Grafik Cd vs Qi Menurut teori, nilai Cd dan Qi berbanding terbalik. Ini dapat dilihat dari rumus : Cd = Q/Qi Tetapi pada grafik, juga diperoleh hasil yang tidak beraturan atau acak. Hal ini juga disebabkan antara Q dan Qi terjadi perubahan nilai yang tidak linier satu sama lain.
d.
Grafik Cd vs H Menurut teori, jika head meningkat maka Cd akan menurun. Tetapi pada grafik terlihat hasil yang acak. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan praktikan dalam mencatat waktu.
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
163
Universitas Andalas
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan praktikum objek orifis dan jet apparatus yang dilakukan dan dari pembahasan serta analisa hasil percobaan maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: 1. Semakin besar diameter Orifis maka harga Cv akan semakin tinggi 2. Semakin besar diameter orifis maka harga Cd semakin rendah 3. Pada praktikum I, untuk orifis berdiameter 3 mm diperoleh harga Cv rata-rata sebesar 0,99. Sedangkan untuk orifis berdiameter 6 mm diperoleh harga Cv rata-rata sebesar 1,01. 4. Pada praktikum II, untuk head tetap pada orifis berdiameter 3 mm harga Cd rata-rata yang diperoleh sebesar 0,73 dan untuk orifis berdiameter 6 diperoleh harga Cd rata-rata sebesar 0,72. Sedangkan untuk head berubah pada orifis berdiameter 3 mm harga Cd rata-rata yang diperoleh sebesar 0,746 dan untuk orifis berdiameter 6 diperoleh harga Cd rata-rata sebesar 0,67.
5.2 Saran
Diharapkan untuk praktikum yang akan datang, praktikan agar lebih teliti dan hati-hati dalam pengambilan data untuk memperoleh data yang akurat dan mendekati sebenarnya.
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
164
Universitas Andalas
LAMPIRAN A. Tugas Sebelum Praktikum
1. Jelaskan dan gambarkan prinsip kerja dari orifis dan jet apartus
Prinsip kerja: Orifis dipasang dalam pipa yang dialirkan fluida. Lubang-lubang pada orifis menyebabkan munculnya tahanan geser yang berasal dari gesekan antar orifis dan fluida. Gesekan antara fluida dengan orifis menyebabkan kecepatan fluida berkurang dan penampang keluaran semburan fluida keluar dari orifis tidak seragam. 2. Gambarkan dan jelaskan fenomena vena kontrakta
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
165
Universitas Andalas
Pusat lubang terlatak pada jarak h dari muka air. Karena adanya komponen vertical aliran dekat dinding maka garis aliran akan menguncup, dan kemudian akan sejajar mulai titik yang mempunyai penampang minimum yang disebut vena kontrakta. Kecepatan perbandingan dan penampang vena kontrakta dinyatakan dengan A dan V 3. Jelaskan pengertian Cv, Cd dan orifis Koefisien kecepatan, Cv adalah perbandingan antara v dan vi Cv =
Koefisien buang, Cd adalah perbandingan antara Q dan Qi Cv =
Orifis adalah alat ukur yang digunakan untuk pengukuran aliran suatu fluida dan mereduksi tekanan suatu fluida secara drastis dan permanen. Berbentuk seperti suatu plat yang mempunyai lubang ditengahnya. 4. Aplikasi Orifis Kran pompa, pada sistem pemipaan yang mengalami banyak belokan.
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
166
Universitas Andalas
B. Tugas Setelah Praktikum
1. Hubungan diameter orifis terhadap Cv adalah semakin besar diameter orifis, maka semakin kecil Cv.Dikarenakan dengan adanya pengecilan penampang pada orifis, maka kecepatan akan meningkat, dan sebaliknya. 2. Karena persamaan bernoully lebih tepat untuk menghitung nilai vi, disebabkan
memiliki
kondisi
yang
berbeda
yaitu
terdapat
beda
ketinggiandan kecepatan karena adanya vena kontrakta 3. Semakin besar rugi-rugi gesekan yang terjadi maka laju aliran akan semakin rendah. Namun tahanan gesek yang berasal dari gesekan antara permukaan orifis dan fluida sangatlah kecil, dan dapat diabaikan sehingga semburan berbentuk free jet. 4. Nilai Cd pada head tetap menunjukkan ketinggian air yang tetap, tidak banyak terjadi kesalahan, Namun pada head berubah ketinggian air tidak tetap, dan mungkin akan terjadi kesalahan dalam melihat ketinggian air 5. Alasannya, karena gesekan antara fluida dan orifis menyebabkan kecepatan fluida berkurang dan tidak seragam. Sehingga sedapat mungkin memilih orifis dengan permukaan halus sehingga gesekan dapat diabaikan.
Orifis & Jet Apparatus (Kelompok 9)
167