Iefini[ llasa]
Glr[[$810il Dr0rruPnilililG I I
Panduan Kilat Mahir Sablon dan Digital Printing
-.r",r;M
Disertai Perkiraan Perincian Modal
Pembelaiaran
Drs. Sapto Misriyanto
tefini[
Dasar [etah $ablon f,an
Digital Printing
m
Toknik Dasar Cetak Sablon dan Digital Printing oleh: Drs. Sapto Misriyanto @ all rights reserued Hak cipta dilindungi undang-undang Desain Sampul: Gunawan Tata Letak Weni Penyunting: Deti Proofreader: Yopi
Daltar Isl
Diterbitkan oleh:
ilCdPleSS (Anssota
tKAPt)
Jl.lrian JayaD-24, Perum Nogotirto Elok ll, Yogyakarta 55292 Telp. (027 4) Faks. (0274) 620879
71
03084
Kata Pengantar
Bab
Email: Drs. Sapto Misriyanto
Teknik Dasar Cetak Sablon dan Digital Printing/Drs. Sapto Misriyanto;- Cet. 1 - Yogyakarta: Media Pressindo,2009, iv+72 hlm,
15x23cm
rsBN (10) 979-788-119-9 rsBN (13) 978-979-788-119-l
Painting ll. Deti 1.
l. Judul 750
..........
3
I
Perencanaan Gambar atau Tulisan A. Pen ggambaran Langs ung (Di r ect Pai n ti ng Me t hod e )
7 7
B. Pemotongan (Cut Put ttethode) C. Profitm (Profilm ttethode) D. Resist (Resist ttlethode) E. Foto Kopi (Photo Copy lAethode)
8 B
..........
9
..........
screen Bingkai
B. Screen gause/Gasa C. Pemasangan Gaso Screen ke
Distributor tunggal: PT. BUKU KITA
Jl. Kelapa Hijau No.22 RT006/03 Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa Jakarta 12620 Telp. (021)7888-1850 Faks. (021 ) 7888-1 860
Email:
[email protected] Website: http ://www.
d
isti buto rb u ku kita. com
Cetakan Pedama, 2009
Undang-Undang Rl Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Gipta P
asal
7
2:
Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
8
Setting Komputer Bab ll
Cetakan Cetak
1.
B
F.
A. Bingkai
Ketentuan Pidana
1
Pendahutuan
Raket Sablon Bab lll Proses Produksi D. E. Meja
10
........10 ................ 11 ... .12
...........15 .....-.-..........17
...............
19
Cetak ................. '19 B. TeknikPenyablonan .......... 35 C. Penyortiran Pascaproduksi ......... ....... 38 D. Mengatasi Kesalahan-kesatahan Penyabtonan .........38
A. Pemindahan Gambar ke Bingkai
E.PerawatanAtatdanKesetamatanKerja........ .........40
Bab lV Pengenalan Cat/Tinta Sablon dan Prosedur Penyablonan ......... 46 A. .............47
PengenatanCat/TintaSabton ProsedurPencampuranCat........ C. Aneka Formuta Cat Kain B.
........50 .... 52
Bab V
lnventarisasi Peralatan Sablon dan Penempatannya ................ 5 5 A. Peratatan Afdruk dan Obat Afdruk....... .............. . 56
Produksi danAtmari
B. Peralatan C. MejaAdministrasi D. Bak Pengembangan/Pencucian & Perlengkapannya
........... 56 ............56 .................. 56
Bab Vl Cetak DigitallDigitol Printing A. Perencanaan Gambar (lmoge Planning) B. Print Out Master C. Pemindahan Gambar (lmage Transf er) Bab Vll Pemasaran dan Pengembangan Usaha
Peraga Katatog/DaftarHarga Penawaran Promosi
A. Atat B. C. Surat D.
..........
57
......... ...
............... ..........
59 59 59
...
62
Ihta Penganlar
............ 67 ................62 ..........63 .....63
Bab Vlll
USAHA Pendapatan (BEP).... Rotio) lstitah-istilah Grafika...
ANAL|STS
A. Anatisis Biaya dan B. BreakEvent Point C. Benefit Cost Rotio (B/C
...............
64
........64 ....66 ............67
......
68
Segata puja-puji serta rasa syukur yang teramat datam bagi Attah SWT atas karuniaNya terhadap penutis, sehingga mampu menyelesaikan buku Teknik Dasar Sablon ini dengan [ancar. Buku ini diharapkan mampu menjawab permasatahan para pekerja, perajin dan pengusaha sabton
akan kelangkaan buku semacam ini. Terdorong oteh kebutuhan buku penuntun dan petunjuk sabton terutama mereka yang baru memutai usaha sablon, penulis tergerak untuk menyusun pengataman penutis yang tetah menggetuti pekerjaan sabton seputuh tahun lebih, serta buku-buku percetakan dan sablon dari titeratur yang ada, kemudian merangkumnya menjadi ini. Di datam buku
ini, dijetaskan mutai daripenyiapan alat-atat, pengenatan
cat dan obat /bahan kimia cetak sablon, penyimpanan dan tata ruang, proses produksi, kegagalan produksi disertai sotusinya, hingga pengembangan usaha dan anatisis usaha.
Meskipun penutis tetah berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk mewujudkan buku ini, tentu buku ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu penutis akan sangat berterima kasih seandainya para pembaca, khususnya para praktisi cetak-sabton yang budiman, sudi memberikan
kritik yang membangun datam upaya menyempurnakannya. Buku ini juga ditengkapi CD yang berjudut ,,7 Langkah Sukses Sablon", yang merupakan visuatisasi praktik sabton untuk memudahkan pembaca mengaptikasikan itmu sabton ini. saran dan
Penutis menyadari sepenuhnya bahwa tersusunnya buku ini hingga sampai ke tangan pembaca, tak lepas dari banttran berbagai pihak. Oteh sebab itu, dalam kesempatan kati ini penutis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
I
Mas Sutis (Star Comp), Mas Budi (Rorensha Comp), Mas Adi (Tria Comp), yang telah membantu proses pembuatan buku ini. Para praktisi sabton yang pernah penulis hubungi, tempat menimba ilmu cetak sabton sekatigus guru bagi penutis. Toko supplier sabton, yang membantu ketancaran pengadaan
atat dan obat-obatan sabton. Media Pressindo Group yang telah bersedia menerbitkan buku
Pendahuluan
ini.
Soto, Oktober 2008
llaa awa[ perkembangannya, cetak sabton hanya mampu ditakukan para pengusaha menengah ke atas. Hat ini Hslsh I disebabkan oteh tingkat kesulitan pada saat itu untuk merangkai dan me-monoge proses sabton. Kesutitan-kesutitan itu antara lain: penyiapan gambar (ditakukan secara manuat, sehingga membutuhkan seniman/pelukis khusus), betum berkembangnya industri (baik kecit, menengah maupun besar), dan seterusnya. Kesutitan dan keterbatasan itu membuat usaha cetak sablon kurang poputer di katangan pengusaha. Baru sekitar tahun 80-an, sabton mutai ditirik katangan pengusaha, karena sudah ada yang mutai berhasil menjatani usaha ini, bahkan semakin lama justru sanggup menggeser (kalau tidak dapat dikatakan "menghancurkan") cetak-mencetak hand-press. Di sektor lain, cetak sabton pada kain juga menjadi cara yang efektif dan efisien pada industri batik. Perkembangan cetak sabton tersebut didukung oteh teknologi komputer yang semakin berkembang pesat puta. Sehingga pekerjaan yang dahutu tidak mungkin dikerjakan, menjadi sangat mudah dikerjakan dengan komputer. Misalnya, datam hat penyiapan gambar/corak yang akan digandakan/dicetak datam jumtah banyak. Gambar dan grafis yang mampu diciptakan dan di print-out dengan komputer dan mesin print, tak lagi terbatas jumlah, variasi, dan ukurannya. Kecepatan, ketepatan dan keakuratan juga sangat terjamin dengan sistem komputerisasi. Ditambah lagi, tersedianya bahan-bahan dan peratatan sabton yang ada saat ini, membuka kesempatan siapa saja untuk menekuni usaha ini. Seandainya tidak mau direpotkan merekayasa atat sablon, Anda bisa membetinya tengkap di toko peratatan sabton. Jika enggan meramu bahan/obat sabton, tinggat membeli yang sudah jadi dan bisa [angsung dipakai.
I
Produknya: triplek, hardboard, bakiak, kipas/souvenir kayu,
Persaingan bebas dan perkembangan bisnis masa kini, menuntut para pedagang dan pengusaha/industriawan gencar mempromosikan
meja lipat, dt[.
produk yang mereka hasitkan. Katangan initah sumber dan sasaran men-
Logam
jaring pesanan sabton, karena pasti mereka membutuhkan berbagai keperluan promosi, mutai dari brosur, sticker, poster, spanduk, kaus,
Produknya: katerrg cat, kateng tutup, ptat seng/atumunium, Box Etektronik, dtt.
dan berbagai sarana promosi tainnya. Ketebihan tain dari usaha sabton ini adatah modaI yang tidak tertatu besar dengan penghasitan yang maksimat. Usaha sabton dapat dimutai dengan modal yang relatif kecit, dan menggunakan peratatan yang cukup sederhana. Seseorang dapat metakukan pekerjaan sabton tanpa harus memitiki keterampitan / kecakapan khusus. Dengan kemauan dan [atihan, setiap orang akan mampu metakukan pekerjaan ini. Setanjutnya, tinggal
ketekunan dan pengetotaan yang baik, maka akan menghasitkan kemajuan usaha.
Kutit
misalnya: bahan tas, sepatu, [t. lmitasi misatnya: sandat, sepatu, tas, dt[.
.
misatnya: karet bumper mobi[, sepeda motor, Jok, Dtt.
.
dtt.
Sabton adalah jenis pekerjaan mencap/mencetak/menggandakan cetakan dengan menggunakan atat dasar saringan (screen printing).
. .
?
ModaI dapat menyesuaikan (sesuai kemampuan pengusaha). Dapat memitih pekerjaan/spesiatisasi sesuai kemampuan dan
kemauan.
.
Dapat memitih alat yang sederhana sampai alat yang berkuatitas.
.
Mampu metayani pekerjaan sedikit (omzet berpeluang menarik keuntungan.
kecit)
ang masih
Dapat mengerjakan berbagai macam jenis cetak di media yang berbeda-beda, meski dengan atat sederhana. Misatnya:
.
Kertas Produknya: kartu nama, undangan, poste6 labet, piagam, kop surat, sticke6 d[t.
. . .
Ptastik
Produknya: ptastik bungkus roti, kopi, susu, kaos/pakaian, batik, sprei, kantong betanja, dtt. Kain
Produknya: spanduk, badge, vandel, kaos, seragam/motif di kain, sajadah, tas kain, topi, stayer, dtl. KaW
Kaca
misatnya: getas, botot, kaca hias, katigrafi kaca, neon box,
Apakah Sablon itu ? Apa kelebihan Sablon
Karet
.
Mika, dan masih banyak yang lainnya tagi. Pada prinsipnya, sabton dapat untuk mencetak barang dengan permukaan padat. Berbagai ketebihan usaha cetak sablon, tentunya akan mempermudah pengusaha sablon untuk mengembangkan usahanya.
Jika dikaitkan dengan sistem perekonomian lndonesia yang berbasis pada perekonomian kerakyatan, maka usaha sabton sangattepat untuk menjawab kebutuhan ini. Karena usaha sablon cenderung tebih dekat kepada sistem padat karya, yang mampu menyerap tebih banyak
tenaga. Buku ini disusun secara praktis, untuk tebih memudahkan para pembaca memahami isinya, dan sanggup mempraktikkannya. Setetah itu, pembaca diharapkan mampu metakukan pekerjaan sabton secara mendasa6 yaitu a
Perenoanaan fiam[ar alau Tulisan
Mampu menyiapkan atat-alat sabton yang dipertukan.
Mampu merekayasa atat-alat sablon sesuai standar masingmasrng.
. .
Memahami kinerja peratatan sabton secara teori maupun praktik. Mampu metakukan pekerjaan afdruk (proses pemindahan gambar/tutisan ke bingkai cetak). Mengenat dan memahami pemakaian jenis cat (kertas, ptastik, Kain, dtt) sesuai bahan yang akan disabton.
a
Memahami teknik dasar/cara-cara penyablonan yang benar.
a
Memahami kesetamatan kerja dan perawatan atat-atat sabton.
Untuk mencapai pengembangan setanjutnya, setetah menguasai tehnik dasar sablon, perlu ditindak tanjuti dengan : Mengasah teknik sablon secara kontinyu, betajar dari praktik/ pengalaman sendiri maupun dari orang lain yang menekuni usaha ini.
Penyempurnaan atat dan teknik sabton agar mampu menyesuaikan terhadap perkembangan teknotogi cetak saring/ sabton.
Mengupayakan literatur, baik tertutis maupun tidak tertutis
untuk memperluas wawasan. a
Orientasi pasar sesuai kebutuhan dan segmen yang dihadapi.
a
Berbagai uraian tersebut, dapat diambit kesimputan sementara, bahwa sabton/cetak saring adatah satah satu usaha yang sangat menguntungkan karena dengan menggunakan atat-alat yang sesederhana mungkin dapat menjangkau pekerjaan yang setuas-[uasnya.
Setamat mempetajari buku ini. Kesuksesan sudah menanti Anda !!!
etiap kegiatan kerja selatu dimulai dari perencanaan.. Rencanakan kegiatan cetak saring/sabton Anda, mulai dari persiapan gambar/tutisan yang nantinya hendak diproduksi.
J
Pada dasarnya persiapan gambar/tutisan dapat ditakukan secara manual, baru nanti disempurnakan/diperhatus dengan bantuan komputer/mesin.
Hat ini dikaitkan dengan efisiensi dan efektivitas kerja. Dengan
komputer segala jenis pekerjaan grafis akan tebih cepat disetesaikan, lebih akurat, dan tebih hatus. Meskipun demikian, untuk memberikan wawasan kepada pembaca, perlu disampaikan beberapa cara datam pembuatan corak gambar/tulisan, yang mungkin sewaktu-waktu masih dipertukan menggunakan cara ini. Pembuatan corak gambar/tutisan/design ada beberapa cara, yaitu:
A. Penggambaran langsung (Direct painting ttethode) B. Pemotongan (Cut Put ttethode) C. Profitm (Profilm ttethode) D. E.
Foto Kopi (Photo copy ttethode)
F.
Setting Komputer
Resist (Resrst lAethode)
Untuk memahami pembuatan corak secara manuat tersebut dapat
diterangkan secara garis-besar sebagai berikut
A. Penggambaran Langsung (Direct painting ttethode) Menggambar tangsung atau lebih tepatnya menutup pori-pori screen, biasanya menggunaka n screen- loquerltak-merah yang tangsung dioteskan dengan kuas, ke permukaan screen membentuk corak yang diingin-
E
kan, namun hanya untuk corak yang besar-besar saja, untuk corak kecil akan sutit membuatnya. Jika penggambarannya telah setesai, screen dikeringkan kemudian baru siap untuk dipakai. B. Pemotongan (Cut Put ttethode) Dengan pisau/ cutte6 kertas tipis yang sudah ditapis sirtak atau gornorab, ditubangi sesuai corak yang diinginkan. Setanjutnya menempetkannya ke screen di bidang tuarnya, sedangkan di bidang datamnya di-
perkuat dengan mengoteskan screen laquer.
Lubang corak harus tetap bebas dari lapisan screen laquer, dengan cara menghapusnya melatui bidang [uar dengan kapas yang dibasahi petarut tak (thinner atau minyak tanah) kemudian dikeringkan.
C. Profilm (Profilm ttethode) Sama dengan cara B, hanya sebagai gantinya kertas tipis, digunakan film khusus bertapis shel{oc yang ditekatkan pada kertas tembus cahaya. D. Resist (Resist
ltethode)
Cara ini sama dengan A, hanya dibatik prosesnya. yang dioteskan dengan kuas lebih dahulu adatah zatlpasta yang nantinya menjadi penghalang menempetnya screen laquerAda beberapa resep untuk membuat zatlpasta resfsf, di antaranya: campuran angus lampu minyak+tragacant 6% + gtycerine+minyak zaitun+watergtass. Dapat digunakan puta resist dari pasta gigi/odot, tentu saja resep ini adatah resep yang pating praktis.
5. Kertas fitm, mika atau kaca dtt. Sebagai bahan untuk mendapatkan gambar diapositif . Apabita kita tidak mempunyai bakat menggambar, sebaiknya kita percayakan kepada orang yang pandai menggambar. F. Setting Komputer Perpaduan cara manuaI dengan komputer, akan menghasitkan gambar corak yang sempurna. Tetapi sebelumnya tetap harus dibuat konsep
tutisan atau sketsa gambar tertebih dahutu, meskipun finishing-nya dibantu dengan komputer. Untuk menghasilkan diapositif yang baik, harus diperhatikan hat-hal sebagai berikut 1. Sketsa gambar atau konsep tutisan harus jetas dan benar.
2. Ukuran gambar atau tutisan yang akan dicopy/discon harus cukup besa6 sehingga pada saat gambar diedit, tidak pecah/ kabur. Diapositif yang didapat dari print-out, sebaiknya tebih keciI daripada sketsa/konsep, atau minimaI sama. 3. Diapositif hasit print-ouf harus tajam dan jelas (tinta pekat). Hat ini berkaitan dengan kemudahan proses penyinaran di saat afdruk. Harus ada kontras yang maksima[ antara yang tembus cahaya dengan yang tidak pada diapositif, sehingga keberhasi [an afdruk tercapai.
4. Koreksi diapositif. Sebetum proses ditanjutkan ke afdruk, kita harus tetiti sekati lagi, bahwa diapositif/master sudah akurat, baik kekontrasannya maupun kebenarannya.
Setetah pengotesan pasta ditunggu hingga kering, kemudian tak dipoleskan kepermukaan screen, dikeringkan terus dicuci dengan air panas
untuk merontokkan pasta. Screen siap dipakai setetah kering. E. Foto Kopi (Photo Copy ttethode) Cara ini adatah cara yang pating sulit, karena butuh ketetitian dan
keahtian, dibandingkan cara-cara yang sudah dijetaskan sebetumnya. Dalam proses ini, corak dan garis yang hatus dapat dibuat, namun memertukan atat-alat yang cukup banyak, di antaranya : 1
. Tinta untuk menggambar yang sifatnya pekat (hitam/coktat).
2. Trekpen, jangka, penggaris, kuas kecit, dtt. 3. Buku contoh huruf, bentuk huruf, garis-garis, dlt. 4. Letraset, Rugos, Mecanorma, dlt.
T
3. Bidang yang bertemu dengan screen harus hatus dan ticin. 4. Sudut bingkai berbentuk membutat. 5. Tahan datam keadaan basah maupun kering.
6. Tahan terhadap obat-obatan/zat kimia yang dipergunakan datam sabton.
tetaIan
Setetah persyaratan tersebut terpenuhi, masih harus diperhatikan lagi tempat menyimpan atau meletakkan bingkai dan perawatan lainnya
agar bingkai cetak tidak mudah rusak atau berubah konstruksinya. Apabita ingin membetinya langsung dari toko supptier peralatan sabton, harus memitih dan menetiti bingkai yang benar-benar ptat katau diletakkan di alas kaca.
B. Screen gause/Gasa screen
i
datam proses produksi, penggunaan alat yang tepat akan menghasitkan pekerjaan produk yang baik puta. Atat-alat produksi harus disesuaikan untuk mencapai kualitas dan kuantitas yang diharapkan. Peratatan sabton/cetak saring, memertukan peratatan minimal sebagai berikut :
A.Bingkai Cetak
Kuatitas penyablonan sangat tergantung pada pemilihan screen/ saringan cetak yang tepat. Pemilihan gasa screen ditentukan oteh cat/ tinta yang akan dipakai, serta bahan yang akan disabton. Ukuran gasa screen bermacam-macam, untuk membedakan ukurannya, kita bisa metihatnya dari kode-kode huruf dan angka yang tertera. Ukuran menunjukkan kerapatan pori-pori atau anyaman gasa screen. semakin besar angkanya, semakin rapat/hatus pori-pori screen-nya.
Merk yang pating mudah didapat di pasaran, adalah fiionyt, Nytal
Bingkai cetak merupakan screenlsaringan gasa berbahan nylon khu' sus, yang tahan terhadap zat-zat kimia dan suhu panas tertentu. Bingkai
dan Nybolt. Tipe screen yang tertutis dibingkai cetak, biasanya memakai
cetak direntangkan pada bingkai berbentuk siku persegi panjang, yang umumnya terbuat dari kayu pitihan. Tetapi ada puta yang berbahan [ogam/alumunium khusus.
Ukuran gasa-screen pada perbedaan pemakaian bahan yang akan disabton dapat diketompokkan sebagai berikut
Besar kecilnya bingkai, tergantung besar kecitnya gambar/tutisan yang akan disabton. Sebagai patokan dasar: Ukuran datam bingkai screen = ukuran gambar/tutisan, yaitu + 9 cm. Meskipun bingkai cetak terbuat dari bahan pitihan, tetapi bingkai masih harus ditapisi dengan screen taqueri agar tebih tertindungi dari
zat-zat kimia. Kita dapat memesan bingkai kepada tukang kayu, namun untuk memasang screen ke bingkai, pertu keahlian dan peratatan khusus. Ba' han, bentuk, dan konstruksi bingkai penting di perhitungkan, agar mendapat hasiI sabton yang baik dan berkuatitas bagus. Pada saat membuat
bingkai harus memerhatikan hat-hat sebagai berikut 1. Tahan terhadap segata temperatur, tidak mengerut atau memuai dalam segata perubahan temperatur udara sekitar.
2. Bebas dari permukaan kasar, benjotan, benda tajam, dtt.
I
huruf
I
kemudian dilanjutkan kode angka.
1. T.15-T.60 untukpemakaian di kain.
2. T.61-T.100 untuk pemakaian di kardus, karung, dt[. 3. T.110-T.150 untuk pemakaian di kertas, seng, kaca, dtt. 4. T.165-T.200 untuk pemakaian di plastik, mika, ptat, d[t. Lebar kain monyl: dari nomor 15-77 yaitu 160 cm, sedangkan dari nomor 90-200, yaitu '108 cm. Screen ada yang berwarna putih dan ada yang kuning kemerah-merahan. Semakin besar nomornya, semakin mahat harganya. Keuntungan memakai merk Monyl 1. Mempunyai kekuatan tarikan yang
tinggi, etastisitasnya
tinggi. 2. Tidak mengembang dan mengkerut dalam keadaan basah maupun kering. Stabit.
s
A. Gambar BinEkai Bingkai baralur dari kayu Pemasangan screon dengan kayu ponjepit dtpaku
yang mungkin timbuI karena pemasangan screen kurang baik di antaranya:
1. Hasil sabtonan tidak sempurna atau jetek.
2. Kecepatan produki lambat. 3. Ktise gambar mudah bocor, karena [apisan obat afdruk tidak rata menempetnya di screen. 4. Garis-garis corak tidak sesuai keinginan. 5. Saputan rakel menjadi tidak rata karena screen tidak seimbang. Kesalahan dan kesulitan itu terjadi karena pada saat pemasangan screen tarikan tidak merata, kendor karena kurang tarikan, posisi serat Alur & kayu p€njapit
atau benang screen tidak sejajar dengan bingkai. Sebagai permutaan, disarankan untuk membeti langsung bingkai cetak ke toko atat sabton atau pada spesiat pembuatnya.
B. Bktgftti
S* bordur
Fqrsaruan *crcen (bnlEn staples
3. Anyaman gaso screen sebelum dan sesudah dipakai tetap posisinya, dan tidak bergeser.
4. Tahan [ama, tidak mudah robek, rusak, dan aus. 5. Diameter benang screen keciI tapi kuat. 6. Lubang pori-pori screen bervariasi, dari yang kasar sampai yang hatus, berurutan secara kontinyu. 7. Tahan terhadap zat-zat kimia. B. Mudah dibersihkan.
C. Pemasangan Gasa Screen ke Bingkai: Pemasangan gaso screen ke bingkai memertukan keahtian dan peratatan yang memadai. Hat ini penting sekati, karena pemasangan/ pembentangan gosa screen ke bingkai sangat menentukan kualitas sabton
cetakan.
Apabita pemasangannya kurang baik, akan timbul kesulitan, dan memuncutkan kesatahan yang tidak pertu saat proses produksi. Akibat
lf
77
Pemasangan goso screen ke bingkai ditakukan dengan cara, yaitu:
1.
Be Prm6angan
Ssro€n tlofigan lr6la Pcneril(
Dengan tangan Pemasangan yang ditakukan secara manual dengan tangan, tidak menjamin hasit bingkai cetak yang baik, kecuati dikerjakan oteh yang sudah ahti dan terampit. Hat ini dikarenakan pada saat menarik atau menegangkan, sekatigus me[etakkan posisi screen ke bingkai, tidak mungkin sama tarikannya. Tegangan di tengah dengan di sudut sering tidak sama, karena tangan terbatas ketetitiannya. Untuk lebih jetasnya dapat ditihat gambar sebagai berikut.
3. 6cre€n dibalik
srnbug don{6n
kain
I i l
l I
I
lrl
2.
Menggunakan meja penarik Pemasangan screen dengan meja penarik tebih mudah ditakukan, karena tidak memerlukan tenaga tangan untuk merentangkan screen. Serat atau benang screen dapat di atur turus dengan
Dengan Mesin Pemasang Screen Pemasangan dengan cara ini menghasitkan tegangan yang pating
sempurna, di mana tegangan di setiap tempat dan sudut bingkai sama, tingkat ketegangan screen dapat diatur sama atau standar. Tetapi cara ini hanya ditakukan oteh pabrik khusus pembuat bingkai cetak, karena harga mesin yang relatif mahat. Tips: cara 1 dengan tangan, gaso screen harus dibasahi tertebih
dahutu, agar tidak mudah robek karena tarikan yang tidak stabit. Sedangkan cara 2 dan 3, gaso screen datam keadaan kering.
D. Rakel
tegangan yang merata, lebih kuat dan cepat. Tetapi tingkat ketegangan screen dengan cara ini betum bisa standar, atau dengan kata tain, pemasangan antara bingkai satu dengan bingkai lainnya tidak bisa sama besar tingkat ketegangan-nya. (tihat
Rakel adatah atat penekan atau penyaput, yang berfungsi untuk mengalirkan atau memindahkan tinta cetak dari permukaan bingkai yang akan disabton di bawahnya. Pada umumnya rakel terbuat dari karet
gambar)
jang raket dibuat lebih pendek, daripada lebar kotom bingkai cetak ( + 3 cm), agar penyaputan atau penekanannya bisa tebih bebas dan stabit. Raket dari karet sintetis khusus ini umum dipakai karena memenuhi syarat rakel yang baik, yaitu
khususyang dipasang pada penjepit sebagai pegangannya. Ukuran pan-
H
1. Tahan terhadap berbagai sablon.
zat kimia yang digunakan
pada
2. Daya ausnya kecit terhadap gesekan yang terus-menerus pada saat proses produksi sablon atau pengraketan. 3. Rata permukaannya stabit, sehingga menunjang mutu penyabtonan.
Meskipun harganya retatif mahat, tetapi rakel ini menjadi pitihan terbaik, demi kelancaran dan kuatitas penyablonan. Raket karet sintetis mudah diperoteh di toko suptier peratatan sabton dengan variasi pitihan, tergantung dari kuatitas karetnya. Seandainya ingin menghemat, dapat digunakan rakel dari bahan yang tebih murah, misatnya:
-
Karet ban [uar, pitihan yang terbaik. Kayu keseluruhan, dengan syarat kayunya tidak boteh menyerap tinta cetak (kayu jati, sawo, cendana jawa, d[t. ) Plat Logam, yang tahan terhadap zal-zatkimia sablon. ( Lihat Gambar)
E. Meja Sablon Untuk ketancaran dan memaksimatkan hasiI penyabtonan, meja sabton sebaiknya dirancang khusus sesuai kepertuannya. Rancangan atau desain meja harus mempertimbangkan berbagai faktor; yaitu 1. Stabit, tidak mudah goyah dan kuat terhadap tekanan pada . saat dipakai.
2. Nyaman, sesuai ukuran yang dikehendaki pemakainya atau penyabton, baik tinggi maupun lebar panjangnya meja. lni akan membuat nyaman penyablon, sehingga tidak mudah tetah
saat bekerja.
3. Permukaan meja dapat dipitih, sesuai benda atau bahan yang akan disabton. Misatnya kaca, karet, kayu atau lainnya. 4. Ada pengikat yang dapat merangkai meja dengan bingkai. 5. Fteksibet, mudah dipindahkan. o.
f.t! $.uofl
c. Brtat
K 6
t
UU u
ArifiOdrt
V/'lanch
hrxrp
W
Bentuk ujung rakel dapat dipitih antara: bentuk U (membutat), V (tancip), atau L (siku/persegi). Yang terpenting adatah rakel harus setatu rata dan lurus serta sesuai dengan penggunaannya.
;
e.
il6r. sablm Krtn
Proses Produlrsi
roses produksi pada cetak saring atau sabton, adatah serangkaian
pekerjaan yang dimulai dari penyiapan bingkai cetak hingga diakhiri dengan penyortiran hasiI cetakan sabton. Dalam bab ini akan tebih banyak menguraikan proses pemindahan gambar ke bingkai cetak, daripada proses kegiatan pencetakan atau penyabtonan. Hat ini mengingat bahwa keberhasitan produksi pada penyablonan, ditentukan oteh kuatitas bingkai cetak yang siap dipakai untuk kegiatan penyabtonan
setanjutnya.
r. Ps{Bikat bif,gloi / catok
A. Pemindahan Gambar ke Bingkai Cetak Corak gambar atau tutisan yang akan dipindahkan ke bingkai cetak yaitu corak jadi, datam arti gambar atau tutisan yang apabita disinari akan nampak jetas dan kontras perbedaan antara bidang getap atau hitam dengan bidang terang atau transparan. Untuk menyebut corak jadi ini, setanjutnya dapat dipakai sebutan: Ktise. Sedangkan bingkai
cetak yang sudah ada corak gambar atau tulisannya, setanjutnya disebut bingkai ktise.
1. Kamar Gelap Seperti pada foto studio yang harus menggunakan kamar getap datam proses pengafdrukan, proses sabton juga memerlukan kamar getap. Namun kamar gelap dalam proses sablon [ebih toteran terhadap cahaya remang-remang atau cahaya tidak [angsung. Seandainya kamar memertukan [ampu, dapat dinyatakan tampu kecit
berwarna merah atau hijau. Karena katau kamar tertatu getap, sulit untuk metakukan pengerjaan afdruk. Persyaratan kamar getap yang baik: Bebas dari debu.
Kering dan tidak lembab
T
T
-
Suhu kamar tidak boteh tebih dari 400 Cetcius. Ada ventitasi atau lubang angin sebagai sirkutasi udara.
Di datam kamar getap (sebaiknya dipakai kamar khusus), dapat di-
letakkan rak-rak yang dipakai untuk menyimpan:
-
Setain kedua bahan tersebut, biasanya masih dipertukan zat kimia penunjang, yaitu
-
Ammonia liquida, cairan berwarna putih kekuning-kuningan dan berbau tajam menyengat.
-
Citroen zuur, kristal putih atau transparan dan bersifat asam sebagai pengawet.
Ktise dan atat-atat afdruk.
Obat afdruk. Bingkai cetak (kosong) maupun bingkai ktise (isi). Apabita ada meja afdruk lampu sebaiknya juga ditetakkan di kamar getap ini. r.i
rtfiar lioltp
Atorux
Obat afdruk sabton dapat dibuat dengan mencampur sendiri maupun membeti emulsi jadi, di toko suptier alat-atat sabton. Membuat emutsi sendiri (mencampur dan mengotahnya) dapat dipitih menurut setera kita (resep diuraikan pada bab tersendiri), di antaranya:
-
Getatine - Bichromat. Potyvynit
-
Atcohol - Bichromat.
Namun jika Anda memitih membeti emutsi siap pakai, berikut berbagai pitihan yang bisa dijadikan acuan, yaitu
-
Rs* alat & o,barrfdml(
Chrome gelatine, merupakan bubuk berwarna kuning kemerah-merahan siap pakai. Anda tinggal metarutkan saja datam air panas dengan perbandingan: 20 gr Chrome gelotine, dicampur 100 gr air panas (600c).
Larutan tersebut diaduk sampai benar-benar tarut, didinginkan, kemudian dimasukkan datam botol getap atau siap pakai.
tVr
-
':7-7.=<'-:{-::>-? ?--
tadpcnyArpan kli$
-
.-a
cahaya).
Getatine adatah bahan pembuat emutsi dan mempunyai daya rekat tinggi. Berbentuk kristaI berwarna coketat mudaKolium bichromot dan Ammonium bichromat, adatah bahan yang
bersifat peka cahaya, berupa kristal yang berwarna merah tem-
I
20 gr Chromatine, di campur 100 gr air panas (600c).
-
Xterrtgin
2. Obat afdruk sablon/emulsi peka cahaya Obat afdruk sabton pada dasarnya terdiri atas campuran: emutsi (getatine + kimia penunjang), dengan sensitizer (kromatin/zat peka
bayung.
an:
V-z
a*nr-.{_a--,
Chromatine, merupakan bubuk berwarna keputih-putihan siap pakai, tinggaI metarutkan dalam air panas dengan perbanding-
-
Super emulsion 5, merupakan emutsi siap pakai berwarna biru. Apabita emulsi mengental karena udara dingin, sebaiknya botol ditaruh datam air panas + 800c, hingga mencair lagi. Campurkan 12gr Ammonium bichromaf (yang sudah ditumbuk hatus) ke datam + 100 gr super emulsion 5, kemudian aduk hingga [arut benar. Larutan siap dipakai. Screen photo emulsion / elmotion, merupakan emutsi berwarna kuning kemerah-merahan. Cara mencampur sama seperti cara super elmotion 5, yaitu 3 sendok makan SPE, dicampur dengan 1 sendok teh Ammonium bichromot.
Sementara
itu, berbagai merk emutsi siap pakai dapat dipitih di
antaranya : Super-X, Diozol, Deima, Ulano, dt[. Biasanya dikemas datam wadah botol besar berisi emutsi dan botol kecil berisi cairan sensitizer I
kromatine.
T
Mencampur obat afdruk sabton, harus memerhatikan ha[-hat atau cara sebagai berikut
a. Proses pencampuran di kamar getap. b. Air panas 600 c diperoteh dari air mendidih yang didinginkan + 1 menit.
c. Mangkok, botol dan pengaduk obat diusahakan terbuat dari porseten atau ptastik. d. Cara mengaduknya searah, jangan dibotak-batik, sifat emutsi seperti serat. e. Campuran emutsi tebih baik tagi jika disaring dengan kertas fitter. f. Pitih getatine dan kromatine yang berkuatitas atau baru. ll" Honc.mpur Ob.t Afdnfi
a. Mencampur Di rnuka tetah diuraikan cara mencampur r:bat afdruk sabton.
6aca
Atat pengaduk sebaiknya berbentuk pipih, sehingga mampu meratakan adukan dengan cepat. Campuran obat dimasukkan pada botoI gelap dan ditutup rapat sehingga dapat disimpan untuk pemakaian berikutnya. Penyimpanan sisa campuran obat atau emutsinya tebih baik tagi di atmari pendingin atau kutkas. [Jntuk pemakaian sisa campuran obat tidak dianjurkan lebih dari 2 hari, karena biasanya sudah rusak.
petnl* pctr*krtan
b. Mengoles Atat pengotes obat afdruk dapat menggunakan kuas, penggaris mika, raket, atau atat pengoles khusus. Yang perlu diperhatikan di sini:
3. Pengafdrukan Untuk menghasitkan bingkai ktise, dipertukan tangkah-tangkah: mencampur, mengotes, penyinaran dan pengembangan
Harus diperhatikan bahwa permukaan screen benar-benar bersih dari debu, kotoran, sisa atkali/zat kimia, lemak, dsb. Gerakan mengotes satu arah, dari bawah ke atas atau dari
kiri ke kanan.
-
Atat pengotes khusus tebih dianjurkan untuk memperoteh hasil yang mernuaskan.
-
Teknik mengotesnya harus mampu meratakan obat afdruk ke permukan screen dengan ketebalan obat tetap. Biasanya posisi bingkai cetak diletakkan pada kemiringan 800.
-
Segera bersihkan atat pengotes setetah dipakai, maupun ceceran obat afdruk.
-
La.
c*l lL.golaa A En d f.ftBt Pc&l mimb.trn*
rudrn
ltr-20
Pengolesan dapat ditakukan cukup sekali atau dua kati di bidang tuar saja (untuk bingkai ktise ptastik atau screen hatus)
atau luar datam (untuk bingkai ktise kain atau screen kasar), tergantung ketebatan [apisan ktise yang diinginkan. Setetah diotesi obat afdruk, bingkai dikeringkan (tetap di kamar getap). Pengeringan bingkai ktise dapat dilakukan dengan:
-
B.
Erdicti: ooddt!o*rntdogm g|fal$
ldih
€pd
Metetakkan atau Menyandarkan bingkai, agar kering sendiri. Harus diperhitungkan waktu pengeringan + 1 jam, pengeringan tebih dari 5 jam membuat lapisan peka cahaya kurang
berfungsi.
-
Mengipasi, memertukan waktu +
lz jam /
30 menit.
C. SaiaLh
dFobr nhdra lcmdi
uin,tdfc.itltil
(ILtrlt
n dan siap
Kipas angin, memertukan waktu + 20 menit.
Hair dryer, memertukan waktu
+2
menit - 5 menit.
Kompor minyak (ditutup seng) atau bara arang, memertukan waktu + 1 menit - 2 menit. Cara ini hanya dianjurkan pada bingkai ukuran kecit, karena datam proses pengeringannya ditakukan dengan memegang bingkai yang digerakkan atau digoyangkan diatas sumber panas berjarak + 25 cm. Gerakan harus bolak-batik agar pengeringan cukup. Pengeringan bingkai ktise dinyatakan cukup, apabita permukaan bingkai ktise tidak tengket jika diraba, dan jika diketuk-ketuk pada bagian pinggir screen berbunyi seperti genderang. L3. t
Ll,
Alildtd
Paneol.lr
Alst-alrt porlgEl6 ,l" Kmq nhrk mdEolrs PhOEllr n
sa.n
argihgro
A Dhaairnttd*Lrn, fdirg tflldd (! I i.tr)
--.-r.:::::::I-i B.
X9E
I
rt
\]ffi iT{ V
;
bsd.nt.bd
B.
PrDCrbi dpa$y..!o r.ll,
C.
PmgdB rtilfl,.. t tbt5t dri fsytr
in
D,
l.aiEo
(f ),
s.trg (2),
du
I
c. Penyinaran Penyinaran dapat menggunakan sinar matahari l,angsung atau
J,1.
Frryurunrr F€firlsLn Atdrut(
menggunakan meja afdruk dengan pencahayaan cukup. Alat yang harus dipersiapkan dalam proses penyinaran sebagai
berikut:
K.yriJbosi
p€|r|brrEt
1) Bantalan afdruk
l(ffibbd
Bangku kecit yang ukurannya sama atau tebih kecit dari ukuran
datam bingkai klise, terbuat dari papan yang ditapisi busa dibungkus karet tipis / kain hitam / kertas carbon.
Jltfir!#lrerEElq:inr$E
1(I8.
g&rgld 3c,l6n
2) Kaca tebal Ketebatannya 5 mm atau [ebih yang ukurannya minimal sama dengan ukuran luar bingkai-ktise. Kaca tebaI ini dipertukan
l(ah,l6.ethilan rtril l(.Ioo,l
untuk dapat menahan tekanan pada waktu penyinaran,
l(rrdhtrr
sekatigus berfungsi sebagai pemberat.
lr0rl
2.5 crn
m KIEr-ffi --HF;.CEia}]l.E
3) Meja sebagai landasan afdruk
Abfrx
Apabita menggunakan cahaya lampu datam penyinaran, harus
memerhitungkan intensitas cahaya yang ada, agar dapat menggantikan intensitas cahaya matahari. Untuk membuat [ampu afdruk yang demikian, memerlukan: 4 buah tampu 500 watt atau 4 buah lampu 250 watt yang ditengkapi dengan reftektor untuk meratakan cahaya.
iiideb*rgfu
&rrk
Urutan penyusunan atat datam proses penyinaran sebagai berikut (cahaya dari atas) 1
- Lampu 250 watt, dengan jarak 60 cm setama kira-kira 8 menit.
) Bantatan afdruk.
2) Bingkai-ktise.
- Sinar matahari, antara jam 08.00 - 10.00, setama kirakira 2 menit, antara jam 11.00 - 14.00 setama kira-kira 1-2 menit, cuaca berawan setama kira-kira 3 menit, cua ca mendung setama kira-kira 5 menit.
3) Ktise/fitm (posisi terbatik) 4) Kaca pemberat, pating atas. Posisi ktise harus diperhitungkan letaknya, agar pada saat penyabtonan tepat posisinya pada bahan yang disablon. Ha[ ini sangat penting, karena bingkai-ktise akan dirangkai dengan meja sabton, sehingga harus dihindari kesatahan posisi ktise. Setetah tersusun rapi dan benar di kamar getap, susunan tersebut disinari dengan:
Perkiraan waktu tersebut masih ditentukan pula oteh faktor:
-
- Lampu 500 watt, dengan jarak 60 cm selama kira-kira 5
menit.
-
Jenis obat afdruk dan sifatnya terhadap kepekaan cahaya (banyak sedikitnya sensitizer yang dipakai atau dicampurkan). Ketebatan lapisan ktise di bingkai berkaitan dengan hatuskasarnya pori-pori screen yang dipakai.
Suhu/temperatur dan ketembapan saat penyinaran. Pengeringan bingkai ktise di kamar getap.
E
J.3r. Panylnrren Lampit J.Z.
Panylnrnfi
lLtairrt
7't,
t7-"7-7
N
fr'-i7-=
Prn4rifrx d.rqfi c'fr dlp.96n0 l*{auB del*.n ae.e frr.lr M *rtrbor c*rrtn $us| is*rL
kr{eritirrattltr
J.3b. Hora Lampu Atdrux Ohortihrngkan podlriqya, ag6r east dirangil(aa dor[dr ,l}do $bloo. madh€ukup lBnpotrnh* rnal€tallrn cd
Eerda/bahan yang akgn dioatbn
l6nge sarpoi tsisfrit sriossycek
H
E
d. Pengembangan Setetah proses penyinaran setesai, dan peratatan afdrukyang tersusun ditepas, kemudian bingkai ktise segera disentuhkan
r.
DBuyu ak
ke air (diguyur, dan direndam di bak air). Akan tertihat perbedaan yang jetas bayangan gambar atau tutisan di screen. Lapisan di bayangan gambar atau tutisan itu larut oteh air hingga bersih dan akan tertihat pori-pori screen-nya.
t(2, Fong6mbangan Dissprct de.ge iel-sptsy
$wW
L O&mprot tidare lury
b. Dbotrptot bklang dalam
Dapat digunakan puta sabun krim untuk dioteskan ke per' mukaan screen di sisi depan maupun betakang, kemudian di siram air hingga bekas-bekas sabun hitang sama sekati. lL3. Pengrmbangtn
.-/
Pada proses pengembangan di sini dapat dijetaskan bahwa tapisan peka cahaya yang tidak tertutup corak akan bereaksi dan mengeras pada saat penyinaran. Sebatiknya, lapisan yang tertutup corak gambar atau tutisan tetap empuk sehingga pada
Didoska l€n iami bagian yaqo b{rfitu
saat tersentuh air, lapisan itu akan larut.
Kemudian bingkai ktise diterawangkan, apabita masih ada lapisan corak gambar atau tutisan yang tersisa atau betum larut maka pertu dibantu atat semprot/jet sproy untuk melarutkannya. Untuk mengerjakannya harus hati-hati, diukur kekuatannya atau daya semprotnya. Jangan sekati-kati menggosok permukaan screen, karena akan menyebabkan rusaknya gambar atau tutisan di bingkai ktise.
-:1
-zh*-.l//7'11 OikltkErtr
otguyrff ditdang&8n
gabunnyt
Apabita bingkai ktise sudah sempurna atau sesuai yang dikehendaki, bingkai ktise diletakkan vertikat/disandarkan di tempat yang terkena sinar matahari atau di ruangan panas agar cepat kering. 4. Memperkuat Bingkai Ktise Bingkai klise yang sudah kering pertu ditetiti tagi, apakah ada kebocoran atau terdapat lubang-tubang yang tidak dikehendaki? Untuk memperbaikinya gunakan obat afdruk semuta, dengan atat bantu pena atau batang korek api yang dipipihkan untuk menutup kebocoran-kebocoran kecit. Pekerjaan menambaI kebocoran pada bingkai ktise ini disebut men-toesir. Dapat digunakan puta kuas keciI untuk men-toesir kerusakan atau kebocoran. Setetah di-toesir, bingkai ktise dijemur di sinar matahari.
warna, warna yang berikutnya (ke-2, ke-3, dst.) harus tepat menindih warna sebetumnya (presisi). Letak atau posisi bingkai-ktise yang tepat dapat menghindarkan kesatahan atau kesutitan pekerjaan sabton.
a.
Alat bantu merangkai
Setiap akan merangkai dengan meja, pertu disiapkan atat-atat
-
Peroses petapisannya ditakukan dengan cara mengoteskan di bagian datam bingkai klise dengan satah satu penguat tersebut, kemudian dari bagian tuar bingkai ktise dibersihkan dengan kapas atau kain yang tetah dibasahi dengan petarut penguatyang bersangkutan (misatnya: dengan thinner A special, xylol, minyak tanah, dsb.)
Jika memakai [arutan katatis, untuk menimbulkan gambar atau tutisan pada bingkai-ktise lagi cukup dipanasi atau disembur dengan hair dryer.
5. Merangkai Bingkai ke Meja Sabton Bingkai ktise yang sudah siap cetak, masih harus diberi tapisan lakban pada bagian pinggir dalamnya. Tujuannya, agar rangka dalam tidak terkontaminasi cat atau tinta cetak, karena bingkai screen akan .dicetak berutang-utang. Sehingga apabita tidak bersih, akan menimbutkan ma-
satah, di mana noda cat warna tua akan ikut [arut bercampur dengan cat atau tinta warna muda yang dituangkan dan merubah warna yang dikehendaki. Lakban ini akan dibuang atau dilepas jika sudah tidak dipakai tagi. Pada produksi berikutnya, gunakan lakban baru. Pada saat merangkai bingkai-ktise pada meja sablon harus diperhatikan posisi gambar yang diinginkan pada bahan atau benda yang akan disabton. Terutama jika pekerjaan memertukan [ebih dari satu
Gunting atau cutter.
Potongan stiker atau potongan bahan sebagai siku atau pedoman metetakkan bahan (angleh-Jw).
-
Lem super/sandronat atau dobettip (setotip botak-batik) sebagai pemegang bahan yang akan dicetak, agar tidak bergeser pada saat penyabtonan.
-
Pinggiran bingkai biasanya berpotensi bocor. Oteh sebab itu sebelum
dipakai pinggirnya pertu ditapisi dengan kertas samak/payung/semen yang direkatkan dengan menggunakan obat afdruk. Di permukaan kertas tempetan ini sekati tagi diotes obat afdruk, latu dikeringkan. Bingkai ktise siap dipakai. Penyabtonan pada benda atau bahan yang terbuat dari kain, di mana cat atau pasta yang dipakai mengandung unsur air, sehingga berpotensi dapat mengikis [apisan ktise pada screen. Untuk itu khusus pada penyabtonan kain, bingkai-ktise masih harus ditapisi lagi secara keseturuhan dengan [arutan obat/zat kimia. Macam-macam obat penguat ini, antara lain: cot duco, screen loquer atau larutan katatis.
:
b.
Bedak Dan atat bantu lain yang dipertukan.
Memasang bingkai klise ke meja sabton
M ffi* 'Tirasir
Alat-elai monlo€sir
Pekerjaan ini khusus untuk meja kaca bercatok/engse[ (begelJw). Sedangkan pada meja tertutup (sabton kain) menggunakan ret-rel dan rangkaiannya, atau cara langsung (akan dijetaskan pada bab tersendiri). Tempat metetakkan tinta (dekat catok) harus cukup letuasa sepada saat pergerakan turun naik, tinta tidak akan membanjir hingga bocor ke meja. Kemudian catokdikencangkan. atau tumpah
c.
Memasang siku/batas, sebagai pedoman meletakkan bahan Siku inzi dipasang terutama pada saat penyabtonan bahan tebal atau tidak tembus cahaya. Untuk membuat batas atau siku, dapat dipakai potongan stiker atau potongan keciI bahan, yang penting [urus.
-
Letakkan bahan yang akan dicetak pada posisi yang dikehendaki. Digeser-geser sampai tepat posisinya. Bingkai ktise dihimpitkan kebahan sekati lagi dengan hatihati agar tidak merubah posisi yang dikehendaki.
H
-
Meja ditandai dengan spidot pada tempat dipasangi stiker/pot. bahan.
/
Adapun [arutan/minyak pembersih yang sering dipakai adatah minyak towet, bensin, thinner, atau minyak tanah.
batas yang akan
Stiker atau pot.bahan direkatkan pada batas yang ditandai spidot, membentuk siku.
Apabita bahan yang disabton tembus cahaya, batas/siku untuk metetakan bahan dapat diganti dengan gambar bingkai yang disabtonkan di alas kacanya. Adapun cara adatah sebagai berikut
c. Selotip/lakban Saat proses penyabtonan sering terjadi kebocoran-kebocoran kecit. Cara mengatasinya adatah dengan menutup kebocoran
menggunakan setotip/takban.
d. Amplas
- Rangkai bingkai-ktise ke meja sabton, kencangkan catoknya.
Rakel yang tetah sering dipakai, kadang-kadang tidak rata dan [icin lagi, sehingga pertu diratakan/dihatuskan dengan amplas. Setanjutnya dapat dibaca pada bab Perawatan Alat
- Tuangkan
tinta sedikit saja, cukup untuk satu raketan. - Raketkan tinta ke atas meja atau kaca. - Taburkan bedak/tatk ke gambar di kaca agar cepat kering.
dan Keselamatan Kerja. e. Tumpukan bahan yang akan disabton
- Posisikan bahan yang akan disablon di atas gambar kaca sesuai dengan yang dikehendaki. - Tempetkan
sticker sebagai batas metetakkan bahan. - Bersihkan gambar bingkai dengan pengencer cat agar tidak buntu saat dipakai.
B.Teknik Penyablonan Teknik penyablonan, metiputi penggunaan peratatan sablon yang tepat sesuai bahan yang akan disabton dan diawati dengan persiapanpersiapan untuk menunjang proses produksi pada sabton. Keberhasilan penyabtonan ini tentu saja didukung dan tergantung pada proses pekerjaan yang diuraikan terdahutu. 1. Persiapan Awal Penyablonan Pekerjaan untuk menyiapkan atat-alat dan bahan serta obat sabton
metiputi:
a. Pengenatan tinta sablon Antara tinta dengan bahan yang disabton harus sesuai (unsur kimianya), sehingga dihasitkan sablonan yang berkuatitas: tidak [untu6 wara cerah, hatus, dst. Pengenceq sebagai pasangannya tinta, harus sesuai juga yaitu
mampu metarutkan tinta secara sempurna.
b. Pembersih tinta Untuk membersihkan tinta yang tidak dikehendaki, digunakan kain affat/bekas sisa-sisa pabrik dari bahan cotton. Kain ini dipitih karena kesat, cepat bersih dan tidak merusak screen.
Cara meletakkannya yang praktis, mudah dijangkau dan tidak mengganggu penyabtonan.
f.
Bedak secukupnya
Noda
tinta yang mengenai tangan pertu diberi bedak agar
tidak membuat lengket atau menodai bahan. g. Koran atau kertas bekas yang tak terpakai Sebetum disabtonkan ke bahan, sebaiknya dicobakan dahutu
di koran atau kertas bekas, hingga dicapai hasi[ yang terbaik. h. Tempat pengeringan Bahan yang sudah disabton petetakannya harus praktis: ringkas
cepat kering, bersih dari debu dan aman dari terpaan angin. 2. Cara Penyablonan Urut-urutan menyablon bahan/benda ada 2 (dua) cara yang berbeda,
antara bahan kain dengan nonkain.
a. Bahan Kain Jika tebih dari satu warna, dapat diurutkan dari warna muda hingga ke tebih tua. Dapat juga menyabtonkan warna tua dahutu sebagai dasar penyabtonan warna [ainnya. Ha[ yang penting diperhatikan adatah penyablonan setiap warna tidak boteh langsung ke sisi sebetahnya, harus diloncati
agar bingkai tidak menyentuh sisi yang baru disabton. Pengerjaan yang metoncat-loncat ini untuk memberi kesempatan bahan sabtonan cukup kering untuk penyabtonan sisi kosong berikutnya.
b. Bahan Non kain Umumnya penyablonan nonkain diurutkan dari warna muda hingga ke tebih tua. Kecuati pengerjaan pada bahan transparan
T
T (stiker transparan, atau ptastik) yang sengaja disablon
-
terbatik.
Benang direntangkan dan diikatkan paku yang ditanamkan
warna berikutnya dapat menyempurnakan hasit dari penya-
ke sisi-sisi dinding, jarak rentangan diatur sesuai kebutuhan.
btonan warna sebelumnya.
Pada setiap rentangan benang dipasang penjepit untuk menggantungkan hasiI sabtonan. Satu penjepit dapat dipakai untuk 2 hetai hasiI sabtonan (bertotak betakang).
-
Ada hat-hat yang harus diperhatikan datam me-raket, yaitu
a. Ukuran
Buattah rangka kayu berbentuk empat persegi panjang, [ebar sesuai kebutuhan. Pakukantah pada sekeliting rangka pakupaku berjarak 5 cm. Rentangkan benang berseberangan membentuk jata, tarikan dibuat setegang mungkin. Hasit sabtonan ditetakkan di atas jala benang.
Diperkirakan cukup mencapai bidang gambar (ada setisih tebih)
b. Sudut Kemiringan
c. Tekanan Rakel
Desain ll Bahan-bahan: paku, kawat/benang kasur; dan kayu reng.
R.akel
Menjatankan rakel (mendorong dan menarik)caranya dengan memiringkan rakel membentuk sudut + 700 agar tarikannya ringan. Tidak boteh herhenti di atas lubang gambar/tengah screen, dan screen harus setalu tertihat bersih dari pastatinta. Rakel setalu kembati dan berhenti dipinggir bingkai.
I
Bahan-bahan: paku, kawat/benang kasur, dan penjepit.
Urutan penyabtonan dari muda ke tua mempunyai tujuan, agar
3. Cara Pengrakelan Harus dipastikan tebih dahutu bahwa Rakel kondisinya tayak untuk dipakai, yaitu [urus- rata-hatus/ [icin.
Desain
-
Desain lll Rak kombinasi desain I & ll
Atau membuat desain lain, yang pada dasarnya menghemat ruangan dan ongkos pembuatannya. Kita dapat berkreasi sesuai keinginan.
Tebal atau tipisnya hasiI rakelan tergantung tekanan pada saat bingkai diturunkan menghimpit bahan dan jumlah
b.Ukuran ruangan kerja dan temperatur
raketan.
cepat proses pengeringan, karena sirkutasi udara tebih baik. Apatagi ditunjang temperatur ruangan yang cukup panas dan kering. ldeatnya ruangan bertemperatur + 300C.
-
Raketan setengah, yaitu tekanan mendorong saja atau menarik saja, pengerjaan pada bahan ptastik tekstur hatus.
-
Rakelan penuh, yaitu tekanan mendorong dan menarik, pengerjaan pada kain"
-
Raketan setengah ditarnbah pengisian tinta ke gambar/ corak sebeLum menurunkan bingkai, pengerjaan pada bahan kertas.
Cara-cara tersebut akan mendapatkan hasi[ yang sesuai apabila kerapatan screen juga sesuai (ukuran screenl.
4. Cara Pengeringan Hasil Ketancaran dan kecepatan penyablonan ditunjang oteh kecepatan pengeringan. Oteh sebab itu, harus memerhatikan hat-hal berikut
a. Tatakan atau Rak-rak pengeringan Sediakan tatakan/rak untuk metetakkan hasiI sabtonan sesuai
kebutuhan. Rak pengerirrg dapat dibuat sendiri dan di desain secara praktis dan ringkas.
Semakin besar ukuran ruangan kerja dan pengeringan, semakin
c.Ukuran screen dan ketebalan tinta Ketebatan tinta hasiI sabtonan didapat dari ukuran screen yang dipakai. Ukuran yang hatus berpengaruh pada tebih meratanya ketebalan tinta. Semakin halus screen maka semakin cepat puta proses pengeringan.
d.Campuran tinta yang dipakai dan pengencernya
Permukaan benda yang mampu menyerap
tinta
akan
tinta
akan
mempercepat pengeringan.
e.Bahan/benda yang disablon
Permukaan benda yang mampu menyerap mempercepat pengeringan.
f.Tekanan rakel Cara pengrakelan yang sudah dibahas di muka yang menyangkut sudut kemiringan pegangan, teknik raketan Yz atau penuh juga menentukan proses pengeringan hasiI sablon.
Penyabtonan khusus, dengan
tinta khusus (misatnya: sablon
getas) menggunakan carayang khusus puta. Pertunya pemanasan
pada temperatur tertentu, agar tinta meresap ke bahan, atau menimbutkan efek lain (sabton timbut). Adaputa sejenis tinta sablon (ptastidot), yang pengeringannya harus dengan sinar infra merah. Kemajuan teknotogi pembuatan tinta menghasilkan tinta dengan efek-efek, antara lain:
-
mungkin terjadi, faktor yang menyebabkan, dan bagaimana cara meng-
atasinya. 1. Banyak terjadi kebocoran cat/tinta Penyebabnya:
-
Menghitangkan warna dasar (discharge).
Cara mengatasinya
-
Kesan betudru (flocking). Kesan timbul (foam).
-
Serbuk, kertas logam, dan lain-tain produk dengan kekhasannya masing-masing.
Untuk mempercepat pengeringan, kadang-kadang di datam campuran, tinta ditambahkan suptemen pengering/paste dry atau [arutan tertentu yang dapat mempercepat pengeringan tinta. Pemberian suplemen ini boteh saja ditakukan asatkan tidak menurunkan kuatitas hasi[ sabtonan.Contoh suplemen pengering: fixer-three (pada cat kain), towel (pada cat ptastik). Efek negatif dari pengeringan yang dipercepat misatnya: Poripori corak di screen mudah buntu/mampet, hasiI sablon kurang cemertang, penetrasi/meresapnya cat ke bahan berkurang sehingga cat hasiI sabtonan mudah lepas/rontok, dtt.
produksi jasa, sehingga pengusaha sabton setayaknya memerhatikan tingkat petayanan jasa ke petanggannya. Proses produksi yang setatu dipacu waktu, kadang-kadang menghasitkan produk cacat. Untuk itu produk yang cacat (kotor, tidak rata tintanya, dtt) harus dipisahkan dari produk yang bagus, agar sesuai pesanan. Sehingga pada saat pelanggan menerima hasiI sabtonan tidak akan komptain/kecewa.
Pastikan gasa screen bersih dari debu dan minyak sebetum dipakai. Untuk menetratisir sisa alkoli dapat dipakai cuka dapur dan disemprot air hingga bersih. Gunakan emutsi/campuran obat afdruk yang masih bagus/
2. Hasil gambar/corak sebagian buntu Penyebab:
-
Ktise tidak sempurna (kekontrasannya), kurang
-
hitam/pekat.
Bekas corak [ama masih tersisa di screen.
Tertutup lapisan penguat/scren loquer.
Cara mengatasinya
:
Cek dutu ktise sebetum diafdruk. Biasanya zat pewarna/pigmen masih tersisa di screen. Untuk
itu dapat dibersihkan dengan reduser yang dicampur sabun
Penyortiran Pascaproduksi
HasiI sabtonan setetah kering pertu diperiksa tagi sebetum dikemas. Hat ini penting, mengingat bahwa sabton [ebih cenderung merupakan
:
baru.
C.
Kuatitas emutsi/campuran obat afdruk jetek dan sudah terkon-
taminasi.
Menyata di tempat getap (glow in the dork). Menyata jika ditimpa sinar (ref lektif).
Gosascreen kotor/berdebu sebetum dipotes obat afdruk.
cream, kemudian dibitas dan disemprot air. Pastikan pori-pori corak bebas dari lapisan penguat, dengan disemprot hoir dryer.
3. Lapisan bingkai klise mudah terkikis/rontok Penyebab:
- lat peka cahaya/sensitizer sudah [emah. - Kurang sempurna pengeringan setetah screen dipoles obat. Cara mengatasinya
-
:
Gunakan sensitizer yang bagus dan kuat. Pastikan obat afdruk cukup kering dan siap disinari.
4. Gambar/corak sulit larut air saat disemprot
D. Mengatasi Kesalahan-kesatahan Penyablonan Diawati dari proses pengafdrukan/penyiapan bingkai ktise, hingga hasil akhir sabtonan, akan ditemukan kesutitan dan kesatahan terutama bagi penyablon pemuta. Berikut ini diuraikan sebagian kesalahan yang
Penyebab:
-
Penyinaran tertatu lama, intensitas cahaya bertebih. Sudah terkena cahaya tebih dahulu sebetum alat afdruk di' rangkai, atau tertatu lama pengeringan di kamar getap.
-
hingga cukup rentan bagi peratatan dan pekerjanya. Namun hat tersebut dapat diatasi, dengan cara-cara:
Tertalu tebat memutas obat afdruk.
Cara mengatasinya
-
Pekerjaan sablon setatu bersinggungan dengan zat-zat kimia, se-
Ktise kurang mepet/rapat dengan screen, sehingga cahaya masih bisa menerobos.
1. Perawatan Atat Atat-atat sabton terdiri dari berbagai atat pokok dan atat penunjang.
:
Setetah potesan screen kering, segera disinari/diafdruk.
a. Bingkai Screen Penempatan bingkai screen pada rak-rak khusus dengan penyusunan yang tepat, akan memudahkan pemakaian kembati saat dibutuhkan. Sebaiknya jauhkan dari sumber api atau dari
Cek kerapatan rangkaian atat afdruk, penekanan yang mantap.
5. Hasil sablonan blok-blokannya tidak rata/belang Faktor yang menyebabkannya
-
Tinta kurang lama mengaduknya.
sumber penyebab kerusakan lainnya, mengingat bahwa bingkaiscreen mudah terbakar atau robek.
Pemitihan screen kurang halus.
Cara mengatasinya
-
:
Bingkai klise yang dipakai berutang-utang dianjurkan setatu bersih (terutama corak ktisenya) sebetum disimpan untuk pemakaian
:
Perhatikan proses pencampuran cat/tintanya, gunakan
berikutnya. Sedangkan bingkai-ktise sekali pakai hendaknya
pengadukyang bersih dan pipih. Sebetum dipakai diaduk tagi.
-
segera dihapus atau di"putih"kan kembati.
Pitih screen yang hatus dan tepat.
Bingkai ktise yang kurang bersih, dapat mengakibatkan:
6. Hasil sablonan kurang presisi, banyak yang meleset Faktor yang menyebabkannya
-
Catok/pengikat bingkai-ktise sudah goyah. Gasa screen sudah kendor.
Pemisahan warna ktise kurang pas.
-
Kebuntuan corak/gambar karena tertutup tinta kering yang tebih sutit metarutkannYa.
-
Umur bingkai ktise pendek, tidak awet.
Gunakan bingkai screen yang masih kuat.
Pastikan pemisahan warna klise akurat/presisi dengan
-
Sementara
:
Perbaiki catok dengan engsel yang lebih kuat.
menyatukan antara klise satu dengan yang tainnya.
7. Hasil sablonan membayang/mengembang Faktor yang menyebabkannya
-
:
:
Beri perekat pada atas meja untuk mencegah bahan tertarik bingkai atau bergeser.
E, Perawatan Alat dan Keselamatan Kerja Memerhatikan perawatan atat dan keselamatan kerja karyawan, menjadi hat yang penting karena mendukung efektifitas kerja. Usia peratatan akan lebih awet/tahan lama datam produksi, jika mendapat perawatan yang baik dan benar. Pekerja sabton juga akan tebih nyaman dan merasa aman jika prosedur kesetamatan kerjanya terpenuhi.
Sisa tinta yang tertinggat terutama zat pewarnanya akan membekas/membayang sehingga mengganggu corak setanjutnya yang akan diafdruk. Juga mengakibatkan kebuntuan pada bekas corak lama.
Cara menghapus bingkai klise:
Bahan bergesersetetah dirakel/bingkai diangkat.
Cara mengatasinya
-
Waktu terbuang untuk menyempurnakan kembati corak-ktise.
itu, bingkai ktise yang tidak segera dihapus, dapat mengakibatkan: - Lapisan ktise tebih sutit ditarutkan/dirontokkan karena semakin mengeras.
Cara mengatasinya
-
:
i I
-
bertujuan: Menghapus [apisan obat afdruk, metarutkan dan merontokkannya, sehingga gasa screen menjadi "putih" kembati.
-
Mencuci bersih noda, debu, minyak atau benda asing lainnya.
Pada dasarnya, membersihkan bingkai ktise
Atat-atat yang digunakan untuk menghapus bingkai-ktise: - Pengotes bertangkai atau sikat gigi bekas.
-
Botol penyimpan larutan. Getas Pembuat larutan.
YI-
-
Pengaduk, dan busa pembersih.
4) Tunggu + 15 menit sampai
tertihat lapisan ktisenya larut, tertihat reaksinya dengan lunturnya [apisan ktise. 5)Siram bingkai screen dengan air, bitas sampai bersih. 6) Poteskan [arutan cuka, biarkan + 15 menit.
Usahakan atat-alat yang dipakai terbuat dari ptastik atau ke-
ramik. Hindarkan atat berbahan logam, karena tidak tahan ter-
hadap zat kimia/atkati.
Obat penghapus
lapisa.n ktise biasanya disediakan di toko supptier sabton mendampingi obat afdrjk, tetapi harganya retatir
mahal, karena pemakaiannya cenderung lebir'' uorolr oioinaingkan dengan pemakaian obat afdruk. Uitut menghemat,
A;A
dapat dibuat formula/campuran tarutan penghapus r"ndi.i. Menghapus bingkai-ktise dengan tarutan Atkati di samping menghemat kocek juga menghemat waktu.
7) Siram bingkai screen dengan air; bitas sampai bersih
Keterangan: Larutan cuka dipakai untuk menetratisir sisa atkati yang masih tertinggat di bingkai.
Apabita penghapusan tersebut kurang sempurna, ditanjutkan urut-urutan sebagai berikut: 1) Letakkan bingkai mendatar.
Bahan-bahan yang harus disediakan: - Caustik soda/soda api, berbentuk kristat bening. - Kapurit, berbentuk serbuk putih.
-
-
4) Setetah bereaksi, siram dengan semprot hingga bersih.
Aceton/towet. Reduser/pengencer cat/tinta. Cuka dapur25%.
air dingin, bitas dan
Biasanya bingkai screen sudah bersih pada tahap ini. Noda
Air Dingin.
di screenyangtertinggal biasanya hanya zat pewarna tinta
sabton. Noda ini dapat dihapus dengan cara: :
1) Poteskan sabun krim/cotek ke permukaan noda di screen.
Larutan caustic sodoZ0%: 1 bagian coustik soda dicampur 4 bagian
tinta sabton yang sudah dipoteskan ke noda, sambiI digosok pertahan dengan busa karet yang dipakai tadi.
2) Tuangkan reduser/pengencer
air dingin.
Larutan kapurit: 3 sdk makan kapurit dimasukkan ke datam kemudian diaduk petan-petan.
-
3) Tuangkan acetonltowel di atasnya hati-hati, gosok pertahan dengan busa karet.
Sabun krim/cotek.
Membuat larutan
-
2) Ratakan sabun krim/cotek ke permukaan screen dengan busa karet.
lz
3) Setetah tertihat luntuq bitas dengan air dingin.
geLasair dingin,
4) Jika diterawangkan masih tersisa noda, bersihkan sekati tagi dengan reduser/pengencer dicampur sabun cream. Posisi bingkai berdiri, digosok dengan menggunakan busa karet kedua sisi screen (tuar datam).
Larutan cuka: 1 bagian cuka dapur 25 % dicampur 6 bagian air dingin.
Ketiga larutan tersebut sebaiknya disimpan sendiri-sendiri.
di botot ptastik
Urut-urutan penghapusan bingkai ktise: 1 ) Bersihkan bingkai ktise dengan air sabun, cuci dan bitas. 2) Letakkan bingkai mendatar tengkurap. 3) Tuang larutan caustikdan kapurit secukupnya di atas screen sambiI dicampur dan diratakan ke setr.rruh [e.mut aan Oing_ kai yang dihapus dengan pengotes/sikat gigi. Sambit d]jaga agar tarutan tidak mengenai bingkai/rangka, karena [arutan dapat merusak kayu/bingkai.
Bingkai screen yang sudah dihapus dijemur hingga kering sebetum disimpan kembati.
b. Rakel Merawat rakel yaitu menjaga dan memperbaiki raket agar tetap
bersih, [urus dan [icin mata-raketnya. Maka rakel harus diperlakukan:
-
Segera dibersihkan dari noda
tinta, setetah dipakai.
Lap dan keringkan rakel sebelum disimpan.
Gunakan ampetas yang hatus untuk meratakan ujung/matarake[.
f
Adapun Iangkah-tangkah yang harus dikerjakan untuk meratakan rakel
-
Tempet/rekatkan ampetas-halus memanjang pada atas yang rata (kaca atau muttiptek). Pegang rakel dengan mantap, gosokkan ujung rakel ke ampetas dengan sudut kemiringan mengikuti ujung
raket.
-
Beri tekanan sedikit pada saat menggosokkan rake[ ke ampetas satu arah saja (gerakan mendorong).
-
Pindahkan pegangan rake[ ke sisi lain dan gosokkan kembati raket ke ampetas.
-
Cek dengan meraba ujung raket, apakah sudah cukup
pengampetasannya. Karet rakel yang memuai akibat pemakaian terlatu tama, dapat diputihkan lagi dengan: - Mengganti rakel yang
memuai, untuk melanjutkan pekerjaan.
- Lap dan besihkan rakel yang memuai dari noda tinta. - Rendam rake[ datam air dingin. Karet yang memuai mengakibatkan hasiI sabtonan tidak rata, karena tekanan di ujung rakel tidak plat/turus tagi. Jika sudah ditakukan perawatan semestinya rakel akan putih dan turus tagi, setetah pengaruh reduser/tinta hitang menguap.
-
Karet rake[ yang sudah terkorosi dan mengeras, sutit diputih' kan lagi kondisinya.
c. Meja Sablon dan Rak-rak Pada awal pembuatannya, meja sabton harus dirancang agar tahan terhadap tekanan pekerjaan terus-menerus. Perawatan yang pertu ditakukan pada meja sabton, agar awet:
-
Memetihara kebersihan atas meja, baik yang berbahan kaca maupun lainnya.
-
Periksa pengikat bingkai/catok dan engset-engsetnya. Segera perbaiki engsetyang sudah goyah, karena menghasitkan hasil sablonan yang kurang presisi. Ganti yang baru jika sudah
parah kondisinya.
-
Jauhkan dari kemungkinan serangan rayap atau serangga yang merusak kayu. Segera basmi jika terdapat serangga perusak kayu.
-
Rak pengering dan rak-rak penyimpanan, secara berkata perlu diperiksa dan direhab sesuai perkembangan kebutuhan.
2. Keselamatan Kerja Semua jenis pekerjaan pasti ada risikonya, baik kegagatan produksi, pemborosan, kerugian maupun kecetakan. Namun jika pada saat perencanaan, tetah dipersiapkan dan diperhitungkan dengan cermat, risiko kerja dapat dicegah atau dihindari. Berkaitan dengan kesetamatan kerja, tertebih dahulu perhatikan keamanan alat-atat dan bahan-bahan sabton,yaitu a. Alat-atat kerja terutama yang bersinggungan dengan zat'zat kimia harus memitiki ketahanan, misalnya: - Tempat cat/tinta campuran PVC + Reduser/M3 tidak boteh berbahan ptastik, karena bisa [arut dengan cat.
-
Tempat larutan atkati tidak boteh berbahan logam, demikian puta atat yang dipakai metarutkan/mencampur atau mengoles.
-
Boto[ ptastik emutsi/obat afdruk dianjurkan yang gelap, terutama untuk metindungi sifat peka cahayanya.
-
Dan [ain-lain.
b. Atat-atat dan bahan sabton sebaiknya ditempatkan datam wadah ada khusus, jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan petiharaan.
Pekerja sabton akan merasa nyaman datam bekerja, jika ruangan-ruangan kerjanya tertata rapi dan leluasa. Sirkutasi udara harus bagus. Cukup ventitasi/tubang udara untuk mengganti hawa beracun dengan udara segar. Mengena[ sifat-sifat zat kimia dan bahayanya, sehingga dapat mempersiapkan alat-atat kesetamatan kerja. Di samping itu dipertukan pengetahuan untuk mengatasi kecetakaan yang mungkin timbut.
Pemakaian masker dianjurkan untuk mencegah terhirupnya hawa beracun saat bersinggungan dengan zal-zat kimia.
-I .
Mudah didapat
Kontinyuitas pekerjaan lebih terjamin, seandainya cat dan bahan penunjang mudah diperoleh di area witayah kerja.
Pengenalan tal/ Tinla SaDlon dan Prosedur PenyaHonan
A. Pengenalan CatlTinta Sablon Saat ini [ebih mudah diperoleh cat/tinta sabton jadi dan tinggat pakai pada toko penyedia bahan dan atat sabton di kota-kota. Tetapi akan lebih baik seandainya ada pengetahuan tentang bahan-bahan dasar cat atau campuran cat sabton dengan sifat-sifatnya. Dengan demikian
akan lebih dikenal dan dipahami kinerja cat sabton serta cara-cara mengatasi permasalahan yang mungkin terjadi saat produksi maupun pascaproduksi.
emitihan cat/tinta yang akan dipakai pada proses produksi harus benar-benar diperhatikan, karena kesatahan datam mengenaI dan memitih cat sabton akan berakibat fatal hingga kegagatan produksi. Setain itu harus diperhatikan puta prosedur pencampurannya dengan bahan penunjang cat tainnya, agar diperoteh hasi[ maksimal sesuai dengan pesanan dan kuatitas yang diinginkan. Datam memitah dan memitih cat sablon pertu diterapkan prinsip: Tepat, hemat, cepat, akurat, dan mudah didapat.
.
tainnya (pengentat, pengence6 pengering, pengkitap, dtt.
)
Kuatitas kertas menentukan jenis cat yang akan dipitih dengan tetap berpegang pada 5 prinsip yang telah disampaikan di muka. Ukuran screen yang dipakai pada kertas berkualitas kasar dianjurkan di bawah T.1 50,
Tepat
sebatiknya kertas yang lebih hatus dipakai screen berukuran di atas
jenis cat sesuai dengan bahan yang akan disabton, demikian
T.1 50.
puta dengan pengencer atau pengenta[ serta bahan [ain yang akan dicampurkan pada cat.
.
1. Kertas Jenis kertas ada banyak sekali, tetapi pada dasarnya semua jenis cat dapat dipakai pada bahan kertas. Penetrasi cat pada bahan kertas retatif mudah dibandingkan pada bahan lainnya, karena kertas tebih toleran menerima berbagai jenis cat. Yang penting diperhatikan adatah ukuran screen serta pencampurannya dengan bahan penunjang cat
Hemat
cat/tinta di toko suptlier sabton, pitihtah toko yang dikenaI murah. Untuk tebih menghemat, Anda bisa meracik cat sabton sendiri. Jika Anda memutuskan unuk membeti
Cepat Pekerjaan sabton dapat ditakukan dengan cepat karena cat cepat kering, sehingga tenaga dapat diberdayakan semaksimal mungkin.
Akurat HasiI penyabtonan tidak [untur, tidak mengetupas, kuatitas warna dan kesan (mengkitap atau dop) yang ditimbutkan dapat dipertahankan.
a.Kertas kasar; diantaranya: kertas merang, CD, karton datam negeri, kardus. Cat yang dapat dipakai :
-
Cat kain, campuran Manutex 5% dengan cat reaktif/indigosot lainnya dengan perbandingan 10 : 1,
Tinta cetak (merk: Cemani, Pagoda, Toyo, dtt) diencerkan dengan reduser dengan perbandingan 1 : 1, Cat kayu/besi (merk: Emco, Attex, Concorde, d[) diencerkan dengan ofdunner atau fhinner dengan perbandingan
secukupnya.
-
Tinta ptastik/PVC (rnerk: Epi, Sunrise dtt) dicampur reduser/ M3 dengan perbandingan '1 : 1.
b.Kertas hatus, diantaranya : kertas HVS, lvory Kunstdruk, BC hatus, Karton Luar Negeri, Mate-pape6 Art-Paper; dtt. Cat yang dapat dipakai :
Tinta cetak, cat kayu/besi, cat ptastik/PVC.
G
i
Cat polymate dicampur reduser/M4 dengan perbandingan
2.lmitasi, karet, plat-seng, kulit dlt. Berbagai jenis cat sintesis dapat dipakai untuk menyablon bahanbahan tersebut di antaranya: cat besi & cat PVC. Bahan: mika, vynil dianjurkan memakai cat PVC. Untuk pemakaian cat pada bahan kaca/ getas diperlukan cat khusus, yaitu merk: WEICO dari Jerman. Setelah disabtonkan, selanjutnya diopen pada suhu di atas 2000 C, agar terjadi
1
:1 .
Cat PVC dicampur reduser/M3 dengan perbandingan 1 : 1.
reaksi kimia sehingga cat tersebut bersenyawa/menyatu dengan getas yang disablonkan. Teknik penyablonan getas/botoI dapat menggunakan
cara [angsung maupun tidak langsung/sistem stiker terbatik. Karena permukaannya membutat, cara langsung harus menggunakan atat khusus di mana meja sabton diberi rel untuk menggetindingkan getas/botot.
3-Plastik Jenis ptastik ada 2 macam, yaitu
a. PP (Poly Prophylene), bening terang, diraba agak kaku dan terasa kresek-kresek. b. PE (Poly Ethylene), putih kusam, diraba terasa temas. Di toko ptastik dapat dijumpai ptastik rot-rolan dengan panjang bervariasi ada yang 50 meter, 100 meter maupun 250 meter semakin tebat
ptastik semakin pendek ukurannya. Ketebatan ptastik juga bervariasi antara yang paling tipis: 0,1 mm sampai pating tebat: 1,1 mm. Lebarnya bervariasi dari 3 cm sampai 100 cm. Di samping itu disediakan puta ptastik jadi atau berupa kantong dengan berbagai ukuran potongan panjangnya. Cara menyabton ptastik rol tentu berbeda dengan menyabton ptastik kantong / potongan. Menyabton ptastik roI memertukan tempat/ ruangan yang panjang, hal ini dikaitkan dengan proses pengeringannya. Sedangkan menyabton ptastik kantong dapat menempati ruangan yang relatif
kecit dengan rak-rak pengering. Memitih bahan ptastik yang akan disablon juga harus memerhatikan perbedaan antara ptastik berminyak (betum di-treat) dengan ptastik yang sudah tak berminyak (sudah di-treat). Untuk lebih awet/kuatnya hasit sabton, sebaiknya memakai ptastik yang sudah
di-treat.
Screen yang dipakai pada sabton ptastik biasanya berukuran di atas T.1 50 atau yang hatus. Cat yang dipakai pada sabton ptastik di antaranya
-
T
:
fine-ink dicampur reduser dengan perbandingan 1 : 1. cat
PP
dicampur terpin dengan perbandingan 1 : 1.
cat HD-PE dicampurM4 dengan perbandingan 1 : 1.
4.Kain Meskipun jenis kain beraneka macam, tetapi datam pengerjaan sabton cukup di bedakan anta ra cott on / katun den gan te to r on / sintetis. Ha[ ini berhubungan dengan bahan penahan [untur yang akan dicampurkan
nanti. Hat yang pertu diperhatikan tagi adatah warna bahan/kain yang akan disabton, antara warna terang dengan getap. Perbedaan ini menyangkut teknik pengerjaan dan cat yang akan dipakai.
a. Warna kain terang (putih, kuning, merah-muda, biru-muda), Teknik pengerjaan biasa, dapat dipakai segata warna kecuali warna bahan/kain, segata jenis cat dapat dipakai misatnya : Akrafon, Medium, OP (Orange Paste), Rubber dtt. b. Warna kain getap (hitam, abu-abu, biru-tua, merah, hijautua, coketat, ungu). Teknik pengerjaan:
-
Sabton warna putih, [angsung dapat menggunakan cat: super
white,
-
OP +
Zink-wit, Rubber-white.
Sabton warna [ain, didasari dahutu dengan cat putih dari cat yang sejenis, kemudian ditimpa warna yang dikehendaki. Sablon warna emas/perak,pasta diberi/dicampurkan dengan powder untuk kesan emas, atau 15% alumunium powder untuk kesan perak. 20% bronze
Semua jenis cat kain mengandung unsur air yang dapat mengikis lapisan ktise bingkai, sehingga sebetum dipakai screen harus diberi penguat ktise (screen loquer).
Screen yang dipakai pada penyabtonan kain : T.1 5 s/d T.77. Semakin
Jenis cat kain biasanya menggunakan bahan dasar air untuk metarutkan cat. Namun kadang-kadang dipertukan obat petarut/ dispertor lain agar campuran cat lebih homogen, karena unsur/ bahan cat kain cukup banyak. Bahkan jika dipertukan, dapat dipanasi untuk menghasitkan larutan yang terbaik
retatif kasar, berukuran
kental pasta yang dipakai semakin kasar ukuran
screen.
B. Prosedur Pencampuran Cat Pencampuran cat yang terdiri dari tebih 2 unsur memertukan cara dan urutan tertentu agar diperoteh hasiI terbaik, terutama pada pencampuran cat kain. Secara umum dapat disebutkan pada prosedur pencampuran cat disini menyangkut bahan
-
2.
Larutan cat yang akan dipakai seandainya tertatu enceq maka perlu dikentalkan lagi. Pengentat yang biasa digunakan pada sablon ptastik, kertas atau yang sejenisnya berupa tepung/ bubuk, tetapi larutan yang sudah tercampur dengan bubuk akan menimbutkan kesan dop/tidak mengkitap. Untuk hasil yang mengkitap dapat dicampurkan bahan Medium atau vernis, tetapi biasanya akan memudakan warna cat yang dikehendaki. Jadi yang perlu diperhatikan adatah menentukan takaran awat pada saat akan membuat tarutan cat, dibuat agak kentat.
Pengence6 Pengentat,
Pengering, dan Pengkitap.
Bahan-bahan penunjang tersebut sebaiknya digunakan sepanjang memenuhi persyaratan
1.
Netrat, tidak berpengaruh pada warna cat yang dikehendaki, Awet datam penyimpanan, tahan terhadap perubahan baik fisik/ pembusukan karena jamur maupun chemis/pembekuan.
Pengental pada cat kain juga ada 2 macam, berupa tepung dan cairan kentat/ge[. Pemakaian pengental disesuaikan dengan daya serap bahan kain terhadap cat, karena sifat pengentat di samping sebagai pembentuk pasta/bubur juga sebagai perekat. 3.
Mempermudah pengerjaan sablon, baik bahan yang bersifat sebagai petarut maupun sebatiknya sebagai pengentat. Tidak ikut bereaksi, hanya untuk mempercepat proses/reaksi atau hanya sebagai penghantar. Meningkatkan kuatitas hasiI sabton.
Proses pengeringan pada pekerjaan kain biasanya hanya diangin-
:
anginkan saja, atau ditaruh pada udara panas, atau dibantu
a. Botot/bejana/tempat mencampur atau metarutkan cat serta peralatan yang dipakai menggunakan bahan yang tahan ter-
mesin pengering. Tetapi seandainya diinginkan dapat dicampurkan datam pasta/bubur cat bahan misatnya: Fixer-three. Fungsi
hadap reduser yang bersangkutan.
pengeringan pada pekerjaan kain pada prinsipnya adatah
b. Larutkan cat dengan pengencer/reduser sesuai aturan yang ada, diaduk hingga benar-benar [arut.
c. Simpan datam wadah yang tepat berpenutup rapat, diamkan minimal 12 jam sebetum dipakai. d. Aduk kembati larutan cat sebelum dipakai, beri pengencer lagi seandainya masih terlatu kentat.
Pengering Keterbatasan ruangan kerja di satu pihak, dan volume pekerjaan untuk mengejar omzet di pihak lain, menuntut kecepatan kerja. Sebagai konsekuensinya, proses pengeringan harus dipercepat. Suhu ruangan yang cukup kering masih harus dibantu dengan cat yang cepat kering. Untuk mempercepat pengeringan cat pertu dicampur dengan bahan pengering. Bahan pengering yang dapat dipakai sebagai campuran larutan cat ptastik, kertas maupun yang sejenis dapat dipitih bensin, atau bensin super/ towet/acetone. Di datam larutan cat dapat ditambah puta bahan pengering (paste dry) secukupnya.
Pengencer Untuk metarutkan cat, bahan pengenceryang dipakai tergantung dari jenis cat yang akan disabtonkan. Khusus pada pekerjaan sabton ptastik dan kertas, sebaiknya ditempuh prosedur sebagai
berikut
Pengental
menjaga agar corak-corak tidak ketuar dari yang tetah dikehendaki.
4.
Pengkilap Datam bahan-bahan yang sudah disebutkan terdahutu sebenarnya sudah mengandung unsur pengkitap di samping fungsinya sebagai pengental atau pengering, misatnya: medium, vernis,
fixer-3.
_Y
C. Aneka Formula Cat Kain
5. Catatys
Dari berbagai macam bahan kain yang akan disablon, pertu ada pembahasan khusus tentang resep pembuatan cat sesuai yang dikehendaki.
6. Urea (tarutan) 5cc 7. Cat pigment secukupnya
Perbedaan resep/formuta pada cat kain menyangkut bahan kain: cofton atau tetoron/nylon serta warna kain: muda/terang atau tua/getap, seperti tetah disinggung pada pembahasan terdahutu. Resep dapat meramu sendiri dari bahan-bahan dasar; maupun dari bahan setengah jadi yang banyak dijuat di toko supplier sabton. Resep 1
Keterangan: No
Binder
1
Bentuk
Warna
Sifat & Bahan
calr
PUtIh
Pengikat&pengerat
suSu :
1. Binder 2. Catatys
P.
2.
Catalvs.
bubuk
putih
Pencesah buntu
30 gram
J.
calr
2 gram
Minyak tanah
calr
beninq beninq bening
Pelarut
4. 5.
Arr Emusifiser
3. Air
20 gram
4. Emutsifier
5 gram
5. Minyak tanah
40 cc
6. Potysot 10 gram+ Air 5 gram 7. Cat pigment secukupnya
6.
l. no.'t + 2 + 3 diaduk searah dan merata no.4 dituang sedikit demi sedikit sambiI diaduk
no.5 dituang sedikit demi sedikit sambiI diaduk
ll. no.6 dituang sedikit demi sedikit sambiI diaduk lll.no.7 dituang warna yang dikehendaki merk cat pigment: Sandye Super Colour. :
1. Binder
100 cc
2. Air
300 cc
3. Emutsifiser TS 4. Minyak tanah
60 cc
700 cc
P
get
Penqental. Pencegah
[untur&pencermetang warna
Pol,ysot
pasta
putih
Peneuat cat
Cat
calr
beraneka
Pewama
oiqmen
Cara mencampur : sesuai urutan nomor, diaduk searah.
Keterangan
Cara mencampur:
Resep 2
5gr
P.
-
:
untuk pencampuranwarna/ pigment dapat diatur berskata 10 = muda : sedang : tua
-
tingkat ketunturan dapat diatur dengan mengurangi takaran no.1+2+3 dan menambah takaran no.4+5+6.
Sesuai bahan kain, maka binderyang digunakan harus dipitih sesuai
kriteria bahan kain. Bahan yang terbuat dari cotton retatif toteran terhadap berbagai macam binder (UC, CA31 87,826, bahkan obat pembasah dipakai untuk proses penguapan). Resep 1, 2 dan 3 adalah atternatif yang dapat dipitih untuk diterapkan pada warna bahan muda/terang. Resep
4
:
Untuk bahan kain warna sedang dapat dipakai OP (Orange Paste; + Binderdengan perbandingan 5 : 1 diberi pewarna Pigmentsecukupnya.
Cara mencampur:
Resep 5
Sesuai urutan nomor, [atu ditambahkan pigment dan bahan lain.
Untuk bahan kain warna tua dapat dipakai
Resep 3
:
1. Emutsifiser
TS
5cc
2. Air
35 cc
3. Minyak tanah
60 cc
4. Binder
10 cc
1
:5:
-
: :
Super-white/Zink-wit+ Binder= 5: I Rubber-white+ Binder= 5 :
1
Campuran keduanya/kombinasi Rubber-white + Zink-wit
Untuk menyabton warna, setetah disabton warna dasar putih setanjutnya ditimpa:
-
Rubber-nett + pigment + Binder
=10:1:2
E
Resep 6
:
Sabton Warna Emas resepnya
:
1. BinderACN (khusus) 70 bagian 2. Catatys
P. 5
bagian
3. Potysot 5 bagian
Invenlarisasi Peralatan Sablon ilan Penempatannya
4. Urea 3 bagian 5. Pigment (Yettow)7 bagian 6. Bronze Powder 20 bagian Cara mencampur : sesuai urutan nomo[ diaduk searah. Resep 7
:
Sabton Warna Perak resepnya
:
1. BinderACN
75 bagian
2. Catalys P
3 bagian
3. Polysol
10 bagian
4. Urea
3 bagian
5. Pigment (White)
4 bagian
6. Alumunium
Powder
eraneka ragamnya sarana dan prasarana yang digunakan datam sablon, menuntut ketetitian dan kecermatan datam pengadaan dan penempatannya. Kontinyuitas pekerjaan harus tetap dipertahankan, dengan pengadaan sarana sabton yang habis pakai maupun penggantian yang rusak, misal : obat-obatan sabton (afdruk, cat, bahan kimia penghapus ktise dtt). Menempatkan prasarana dan sarana sabton harus tepat, agar pekerjaan dapat dipermudah, kenyamanan dan kesetamatan kerja tebih terjaga,
15 bagian
Cara mencampur:sesuai urutan nomo[ diaduk searah.
dan perawatan atat-atat kerja dapat lebih mudah diupayakan.
Semua resep yang telah diuraikan tersebut, pencampurannya harus diupayakan tarut sempurna. Tempat mengaduk diusahakan terbuat dari porseten/getas atau ptastik yang kuat. Hasi[ adukan akan tebih baik apabita menggunakan atat aduk mixture yang digerakkan oteh tistrik. Tetapi temperatur harus dijaga agar jangan sampai tebih dari 400 C.
A. Peralatan Afdruk dan Obat Afdruk 1. Meja afdruk lampu, dengan tampu-tampu yang siap dinyatakan [engkap dengan penghitung waktu (stop watch).
2. Peralatan afdruk, bantalan afdruk berbagai ukuran lengkap dengan kaca pemberat, pengadukobat afdruk, pengoles, pengering (kipas angin atau hoir dryer), botol campuran cbat. 3. Rak yang berfungsi untuk metetakkan emulsi afdruk dan sensitizernya, screen loquer, penguat obat afdruk, quick fix, kertas fitter penyaring obat, botot-botol getap dtt. 4. Laci yang berfungsi untuk menyimpan fitm diapositif yang masih sering dipakai, atat gambar, atat toesir dtt.
Hasil Sablonan Dari ketiga jenis pemakaian cat kain sesuai warna bahan kain, maka menghasitkan perbedaan kesan cat setetah kering.
-
Resep
1,2
Resep
4, menghasitkan sabtonan yang agak kaku.
dan 3 menghasitkan sabtonan yang [emas.
Resep 5, menghasilkan sabtonan kaku, tetapi metar karena sifat dari karet sebagai bahan dasarnya.
5. Rak untuk menyusun bingkai ktise, terutama ktise yang sering dipakai maupun bingkai kosong yang siap untuk diisi kembati.
Resep 6 danT menghasilkan sabtonan metat.
Disamping resep-resep tersebut dapat diterapkan puta sabtonan: timbut (Manutex), spotlight dan lain-tain.
l i
Penyusunannya akan tebih baik tagi jika diketompokkan antara pekerjaan ptastik, kertas atau kain.
t ,
I
E
I B. Peralatan Produksi 1. Meja sablon dengan engset/catok yang berfungsi baik, dan kursinya.
2. Rak-rak tinta/cat yang diketompokkan menurut jenis pekerj aannya beserta reduser/ pengencer, pengenta I maupun bahan penunjang lainnya. Botot-botol pencampur dan penyimpan
larutan cat. 3. Laci yang berfungsi untuk menyimpan rakel berbagai ukuran. 4. Rak-rak pengering hasiI sabtonan.
[eta[ Di0ital/ Diilital Prinling
5. Tempat untuk metetakkan: gunting, cutter, spidol, setotip dtt.
6. Tempat metetakkan bahan yang akan disablon.
7. Rak kecit untuk metetakkan bingkai klise yang dikerjakan segera.
8. Tempat metetakkan kertas bekas/koran pembuang cat dan avat benang katun untuk membersihkan cat.
9. Lampu-tampu yang siap dinyatakan untuk menunjang produki.
C. Meja
Administrasi dan Almari
1. Meja administrasi sekatigus berfungsi sebagai meja kerja pasca produksi (sorti6 cutting dtt.)
2. Atmari untuk meletakkan contoh-contoh hasiI sabtonan dan bahan-bahan yang akan disabton, sisa-sisa kertas dtt.
D. Bak Pengembangan/Pencucian & Perlengkapannya 1. Kotam/bak air (ukuran sesuai kebutuhan). Pada proses afdruk, setetah penyinaran bingkai screen disentuhkan ke air atau [angsung direndam dalam bak air.
2. Jet spray atau atat semprot
air untuk membantu
proses
pen gembangan / pencucian.
3. Boto[-botol ptastik, untuk menyimpan/wadah bahan kimia pembersih screen (soda api, soda abu, kaporit dtt. ) 4. Gelas/bejana untuk metarutkan bahan kimia (no. 3), dan botol ": bertutup untuk menyimpan larutan. 5. Deterjen/sabun krim, busa, sikat gigi bekas/pengoles [arutan, cuka dapur dtt. 6. Rak-rak, untuk metetakkan bingkai setelah dicuci.
enengok ke betakang, pada awat lahirnya komputer, "mesin pintar" ini sebenarnya bermuta dari mesin penghitung/katkutator. amun perkembangan yang demikian pesat, teknotogi komputer
merambah ke bidang lainnya. Aptikasi komputer metayani semua kebutuhan baik untuk perorangan, ketompok organisasi, ketompok profesi atau amati6 bisnis maupun sosiat, dan tain-lainnya. Karena komputer menyediakan fasilitas untuk menyimpan informasi maupun sebagai sarana komunikasi. Cetak digitat dapat diartikan secara sederhana adatah cetak-mencetak yang diaptikasikan pada komputer. Sebenarnya kita sudah lama akrab dengan produk cetak digitat, anak sekotah memanfaatkan foto copy untuk memperbanyak atau menyatin naskah petajaran, usahawan memanfaatkan jasa offset untuk membuat kemasan, tabel maupun etiket untuk produk yang dihasitkannya, dan contoh lain yang dapat kita temukan pada kehidupan kita di rumah maupun di kanto6 yang semuanya bersinggungan dengan teknotogi cetak digitat. Lebih spesifik lagi, cetak digitaI adatah semua teknologi reproduki yang menerima data etektronik dan menggunakan titik (dot) untuk reptikasi. Reproduksi adatah membuat satinan datam jumtah banyak atau lebih banyak dari originaI sama/astinya. Komputer sebagai sarana cetak baik sebagai sumber data maupun proses memanfaatkan prinsip : titik/ dot, dimana imej pada bahan yang akan dicetak (kain, kertas, ptastik dlt) tersusun dari kumputan titik-titik. Reptikasi adatah pekerjaan yang berutang ditakukan sesuai kebutuhan proses pencetakan yang dilakukan oteh komputer. Contoh imej yang dihasitkan dari "kerja" cetak digitat, antara tain: kaos kampanye, jam dinding bertabet, stiker, lD Card, kartu nama, master ktise/ptat cetak, A4M1l dan [ain-lainnya.
I Sebetum kita membahas tebih lanjut digitat printing, sebaiknya kita ketompokkan dahutu teknotogi reproduksi percetakan menjadi: 1. Teknotogi Manual
Yaitu proses reproduksi yang masih mengandatkan tenaga manusia dan atam (cuaca panas/dingin/tembap dsb). Pengoperasi-
an atat cetak tergantung dari faktor manusia dan atam. Reproduksi percetakan yang masih kita temukan saat ini antara lain hand press, sabton manuat.
A. Perencanaan Gambar (Image Planning) Datam setiap pekerjaan apatagi pada cetak digita[, proses awat ini sangat menentukan kuatitas imej yang akan diproduksi nanti. Peranan komputer dan operatornya berperanan penting untuk menghasilkan design dari imej yang ditampitkan. Mendesain imej dapat ditakukan dengan cara:
1. Memuncutkan dan memitih image yang sudah ada pada komputer (fite-fite yang tersedia), kemudian menatanya/edit.
Program yang umum digunakan adatah Corel Draw untuk kepertuan grafis, dan Adobe Photoshop untukimej photo.
2. Semi Otomatis Yaitu proses reproduksi yang mengandatkan tenaga manusia, dibantu atat/mesin yang retatif sederhana. Pengoperasian atat cetak masih tergantung faktor manusia, tetapi pekerjaan dipermudah dengan mesin atau atat penunjang. Dapat dicontohkan di sini antara [ain sabton yang memanfaatkan komputer untuk perencanaan gambar/imej, mesin pengering untuk pe-
2. Scanning, yaitu meng-copy contoh gambar/tutisan dengan menggunakan sconner, kemudian ditampitkan di tayar komputer untuk disempurnakan dan di design sesuai ukuran bidang bahan. Khusus pembuatan kaos cetak digitat, image dibuat terbatik/tampi [an belakang.
ngeringan hasit, mesin pencampur cat untuk ketepatan warna.
B. Print Out Master
3. Teknologi Otomatis Yaitu proses reproduki yang mengandatkan mesin, sedangkan manusia hanya sebagai operatornya. Perkembangan mesin cetak akhir-akhir ini menciptakan mesin canggih yang dapat
[embar master ini dicetak menggunakan printer yang diisi tinta subtimasi
dikategorikan sebagai mesin cetak digitat. Di antaranya adatah mesin printer sebagai pendamping I out-put komputer, mesin foto kopi yang ditengkapi scanner, mesin cetak offset (1-6 warna).
dipindahkan ke bahan /kaos menggunakan atat pemanas press posisinya menjadi tepat. Jumlah pekerjaan yang cukup banyak harus mengguna-
Segmentasi kebutuhan cetak mencetak mengaburkan 3 kategori tek-
notogi yang disebutkan
di muka. Hat ini dikaitkan dengan faktor pe-
nunjang dan materi yang dipakai untuk menghasitkan cetakan. Pada kenyataannya ketiga teknotogi tersebut sama-sama masih dibutuhkan, dengan kata lain bahwa ketiganya saling metengkapi kebutuhan percetakan. Faktor-faktor yang dimaksud:
-
Teknik pencetakan image ke kaos/bahan memakai cara panas (hot-
print), maka setiap master dipakai hanya untuk satu kaos. Lembar(heat tronsfer ink), yang termasuk tinta kategori water based inks. Hampir mirip stiker, tembar-tembar master dicetak terbalik agar saat kan printer yang baik puta, pengisian tintanya di luar mesin printer (sistem injek tabung/botot).
C. Pemindahan Gambar (Image Transfer) Menggunakan atat pemanas press yang berdaya t 1.000 Watt, imej ditampilkan ke kaos. Urut-urutan pengerjaannya cukup sederhana:
-
Periksa kembati master/tembaran
imej apakah bagus
dan
Jenis pekerjaan
benar.
lmej yang dibuat
Periksa tingkatan panas yang cukup/sesuai, biasanya ada pengatur panas I dimmer.
Waktu yang dibutuhkan Jumtah cetakan
Efisiensi biaya awal (untuk membuat master)
Faktor-faktor tersebut sangat menentukan sejauh mana kita dapat mengukur kebutuhan akan teknologi yang dipakai. Sebagai contoh untuk memahami cetak digitat, penutis memitih cetak kaos digitat.
Letakkan bahan/kaos pada bantatan/matras yang tepat posisinya. Tengkurapkan lembar master di atas bahan pada posisinya. Press/tekan atat pemanas dengan kuat, imej akan menempel di kaos dan lembar kertas dapat diambit / ditepas.
Catatan
. .
:
Sebaiknya kaos masih berwujud po[ongan yang betum dijahit, agar mempermudah proses pemindahan ganrbar/imej.
Untuk produksi massat, pembuatan master dapat menggunakan mesin offset, tetapi biasanya cara ini dipakai hanya untuk
memproduksi kacis yang berbahan ltyget" Sedangkan untuk kaos katun/cofton biasanya mernakai printer biasa/komputer. Hat ini dikaitkan dengan kekuatan imej di kaos dan biaya produksi yang berbeda.
Papon nama usaha scblon
Contoh sablon kaos Contoh soblan kertas
I
-1
Agar mendapatkan daftar harga yang lengkap, pertu survei ke toko-
toko penyedia bahan.
C. Surat Penawaran
Pema$amn flan PengemDan0an Usaha
lnstansi atau [embaga yang resmi biasanya memertukan pendekatan
ini karena tidak mungkin memberi keputusan pada saat dikunjungi. Meskipun bertemu kepata/pimpinannya [angsung, biasanya perlu waktu untuk mempertimbangkan dan memutuskan pesanan yang ditawarkan.
Surat penawaran ini ditampiri dengan katatog/daftar harga sebagai bahan pertimbangan pimpinan instansi/tembaga yang
terkait.
D. Promosi eskipun usaha sabton rnembuka petuang yang luas sekati untuk berbagai macam penawaran jasa cetak sablon, namun jika tidak idukung dengan pemasaran yang baik, maka bisa terjadi kemandekan usaha. Pengembangan usaha untuk kemajuan penghasitan harus senantiasa diupayakan. Dengan cara jemput bola, pesanan akan mengatir terus-menerus dan sitih berganti, karena akan mampu menjaring petanggan-petanggan baru. Setanj utnya pengusaha sabton dapat memitih spesiatisasi pekerjaan sesuai yang dinrinati, misatnya : spesial T-Shirt, spesia[ sticker, spesiaI seragam batik, spesial spanduk, spesiat ptastik dan seterusnya. Pengambilan spesialisasi ini tebih menguntungkan, karena pengusaha sabton akan lebih focus mengelola usahanya.
Untuk metangkah ke tehnik pemasaran perlu dipersiapkan hat-hat dan sarana sebagai berikut :
A. Alat Peraga Contoh-contoh hasiI produksi sabton ditempatkan pada etalase atau atmari khusus di ruang administrasi dirnana pelanggan/caton petanggan ditayani kepertuannya. Seandainya menggunakan tenaga sales, maka tas promosi yang akan dibawa harus dilengkapi contoh produk secukupnya.
B. Katalo
g
I Daltar Harga
Harus ada daftar harga yang disusun secara rinci produk apa saja yang dapat ditayani. Meskipun penetapan harga ditentukan setelah ter-
jadi negosiasi/tawar-menawal tetapi toteransinya tidak jauh berbeda dengan katatog yang disodorkan. Dalam bernegosiasi ini harus ada ketegasan harga yang ditawarkan agar tidak ada kesan ragu-ragu yang ditimbulkan.
A
Mengenatkan usaha sabton dengan berbagai jasa yang ditawarkan dapat ditakukan secara langsung maupun tidak langsung, yaitu dengan iktan di berbagai media, brosur, pamftet dt[. Kadang-kadang secara tangsung dengan menyampaikan kartu nama, cukup efektif menjaring petanggan, tetapi pertu kesabaran. Pembuatan papan nama atau membuka gateri di tempat strategis akan sangat membantu, tetapi memertukan investasi cukup besar.
I -
Lampu neon 10
Rp. 40.000,Rp. 50.000,- +
watt
Ongkos tukang kayu
Rp. 300.000,-
2. 3.
T.165 ukuran 33 X 50 cm
Rp. 60.000,Rp. 120.000,-
Rakel panjang 30 cm @ Rp. 3.000,-
Rp. 90.000,-
Bingkai Screen 2 bh
@
+
Rp. 510.000,-
Analisis Usaha
ll. Biaya Penyusutan Per
Bulan 1. Meja sabton Rp. 300.000,'
2.
Bingkai
3. Raket
: 120 Rp. 120.000,- :24
= Rp. 2.500,'
Rp. 90.000,- : 60
= Rp. 1.500,-
= Rp. 1.000,- +
4. Atat penunjang tain erdasarkan pengamatan penulis yang berdomisiti di Soto sekitar Oktober 2008, dapat dianatisa dan diperhitungkan usaha cetak saring (sabton) dengan variabe[ dan faktor yang ada sebagai
berikut
Peratatan utama (meja-bingkai-raket) dan bahan-bahan sabton
dibuatkan tukang atau beti di toko supptiyer sabton.
. .
Votume pekerjaan berskata kecil sesuai kapasistas tenaga kerja (1 orang tukang sabton + '1 orang asisten) dengan upah harian Rp. 30.000,- untuk 2 orang.
.
lll. Modat Lancar / Kerja
:
Rp. = Rp.
1. Setting + ktise 2 warna
=
PVC
3. Kertas 2 X 2 rim @ Rp. 60.000,' 4. Rekening Listrik 5. Upah tenaga 2 X 3 hr
@ Rp.
6. Ongkos potong 2 X Rp. 5.000,'
= Rp. 240.000,=
=
Rp.
10.000,'
Rp. 10.000,' + Rp. 530.000,-+
B+C
Pekerjaan afdruk diongkoskan pembuatan ktisenya.
-
Jasa sabton
= fi,p.540.000,-
tiket
2000 tbr @ Rp. 450,'
-
Toteransi kerusakan produksi
= Rp. 900.000,:
sekitar 10 %
=
Rp.
90.000,-
Rp. 810.000,-
A. Analisis Biaya dan Pendapatan Dengan berpegang pada data perhitungan riil tersebut, dapat dirinci dan diperhitungkan biaya serta pendapatan sebagai berikut :
B+C Laba/Keuntungan
l. Modal Tetap
-
70.000,'
lV. Pendapatan per bulan
Tempat usaha mitik sendiri, karena pekerjaan sabton dapat ditakukan di mana saja dengan keterbatasan yang ada.
1. Pengadaan Meja Sablon
20.000,-
30.000,- = Rp. 180.000,'
Jenis pekerjaan retatif ajeg/kontinyu dan stabit harga bahannya, datam hat ini dipitih saja ticket cockslkertas kunstdruk.
.
Rp.10.000,-
2. Cat reduser
:
.
= Rp. 5.000,-
Catatan
:
Kayu, paku, dlt
Rp. 130.000,-
Kaca 5 mm
Rp.
50.000,-
Sepasang catok
Rp.
30.000,-
540.000,' ' = Rp. 270.000,-
= Rp.
:
1. Usia teknis meja sabton dipakai terus menerus, mampu ber' tahan 10 tahun tebih.
'...-l,-
2. Bingkai screen khusus untuk perkerjaan ticket yang bersangkutan dengan perawatan cukup mampu bertahan 2 tahun tebih.
3. Raket sintetis pitihan dengan perawatan cukup mampu bertahan 5 tahun lebih. 4. Votume pekerjaan tiket 2 kali dalam sebutan @ 2 rim. 5. Sekati produksi (2 rim - 2 warna) mampu disetesaikan oteh 2 orang pekerja datam 3 hari kerja. 6. Jika penyiapan bingkai ktise diafdruk sendiri dapat menekan biaya produksi.
7. Toteransi kerusakan produksi dapat diperkeciI karena rutinitas pekerjaan tiket yang bersangkutan.
0% dimaksudkan
untuk mengetahui sampai batas mana votume produksi dan harga jasa berapa pekerjaan sabton sudah tidak mendapatkan hasiI keuntungan. Sehingga dapat ditetapkan standar harga/katatog yang di datamnya termuat ketayakan [aba yang dikehendaki.
BEP
Produksi: Total Biaya Produksi
:
Harga Satuan 540.000 450
:1.200
Titik impas terjadi apabila dari 4 rim (2.000) [embar kertas hanya menghasilkan produk '1.200 lemba6 karena tingkat kerusakan tinggi.
BEP
harga: Total Biaya Produksi
: :
Volume Produksi 540.000 2.000 270
C. Benefit Cost Ratio
(BlC Ratio)
B/C Ratio berkaitan erat dengan investasi /modal yang ditanam, merupakan perbandingan nitai pengorbanan linput) terhadap hasil (outputl. BIC Ratio yang bernitai tebih dari 1 (satu) berarti usaha tersebut tayak dijatankan. Sebatiknya jika B/C ratio kurang dari 1 (satu), usaha/ bisnis tersebut harus dihentikan.
BEP produksi
:
Pendapatan
:
Total Biaya (Modal) 810.000 540.000
:
B. Break Event Point (BEP) Titik impas di mana keuntungan diperhitungkan
Titik impas terjadi apabika mematok/menentukan harga ticket Rp. 270,- per lembar.
1,5
Karena B/C ratio : 1,5 (tebih dari 1), maka usaha ini layak untuk di lanjutkan dan dikembangkan.
DPI
: Daya tahon worno terhadap gesekon benda loin : Daya tohan tinto warno terhadap sinar, dinyotakan dalam Btue Woo[ Index. : Pengaturan tata tetak imej di lembar transparan sesuai sparasi warna. : Pelopisan dengon OPP tAott dan Gloss, Hologram : Dot Per lnch. Nilai jumlah titik tiap inci dari re-
LPI
solusi printer. ; Lines Per lnc. Niloi sotuan spasi antaro
Opocity
yong membentuk roster (hatftone image). : Kepekatan worna dalam pemakaian grofik elemen
Overprint
: filencetak elemen grafik atau worna diatos
Pilts
: Pantone Matching System. Sebuah sistem dori contoh warno yong di ke luarkan oleh Patone lnc. untuk tujuon khusus dan pengecekon warna podo re-
Plat Cetak
: Lempengan logam
Ketahonan Gosok Ketahanan Sinar Layout Film
Lominoting
htilan,islilah fi rali[a
titik potern
poda sebuah layer pada layer dibawohnyo. cetokan grof ik/ warna loinnya. CIIYK
Cetok Cobo
Density Duotone
Cyan, lvlagenta, Yellow dan Black. lvlerupakan warno pokok/primer tinto cetak.
Proof -print, cetak awal untuk melihat don meni loi apakah layak hasi lnyo untu k di lanj utkon (dari segi : worno, lay out, dll). Tingkot kegelapan suotu warna. Kombinosi dua worna spesial yang membentuk
foto hitom-putih. Embose
Pencetakan imoge berkesan timbul kareno tinggi / bohan. Encopsulated Post Script Format Disploy poda monitor dari imoge berresolusi tinggi, tampilon kosar tetopi out put tetap halus dan detail. Lemboron bening, tipis, fleksibel berbohon: se-
produksi.
Pons
Film
Filter
Foil Folding
luloid, plastik, asetat atou poliester. Untuk keperluan afdrukphoto : Paket progrom untukmemonipulasi imej di kemos dalam ptug-in pada suotu progrom, misalnyo Adobe Photoshop Cetak ponas menggunokan lemboron metol tipi s(emas, pe rak, hologram) Pelipatan hosil cetak. tAisol : Brosur, leaflet dan
Register
Pengaturan ocuon secoro presisi sehingga hasil pencetakan selolu beroda pado posisi yang se-
Resolution
Blok terkecil sebuah imej berupa titik atau garis yang dopat menutup bidong imej, besarannyo
harusnyo.
RGB
kon Tinta Cetak
w
kartu undongan Glossy
Gramature Jaggies JPEG
Kilop pado suotu benda Berat kertas diukur dalom satuan gram per mz Keson gerigi pada image karena resolusi terlalu rendah Joint Photo Graphic Experts Group. Bentuk kompresi stondar internasional (ISO) untuk sebuoh
Pemotongan hasil cetak berpola menggunokan pi sau yang di polakon (diecutting/ punch ).
re nd ah ny a pe r mu kaan mate ri al
EPSF
tipisdari bohenzinc, digunakan
sebogoi moster cetak.
Warno Khusus
dinilai dengan dpi / lpi Red, Green dan Btue. Paduan worna yong biaso dipakai podo sistem video untuk menghasilkan worna yang komplit. : Proses memindohkan imej menjadi bahan digitol (etectronic description). : Suspensi bohon pewarno di dalam vernis ditambah bahon pe nu nj an g (ad i ti f ) u n tu k m e nd opotkon si f at tertentu dori tinta. : Uttra Viotet Varnishing. Proses pemberion lapison pelindung pada permukaan cetokon agor terIindung dan tahon gesekon serto menomboh kilap : Special Color. Warno tunggal selain CllYK, untuk mendopotkan warna yang solid.
imej.
A
ITNIANG PTNUIIS Drs. Sapto Misriyanto
Daltar pustal(a
Agenda Espera Satya Offset, Semarang, Tahun 2004
www.cetakabton.com www.sotarisprint.com www.printcetak.com
ahir di Kota Budaya, Soto, pada 4 Oktober 1962. Penutis mulanya tidak pernah bercita-cita menjadi pekerja, perajin aupun pengusaha sabton. Tetapi memang kesenangannya menekuni bidang ini, diawali dari hobi metukis yang secara otodidak dilakoninya hingga sekarang. Pada 1985, saat penutis masih kutiah di Fakultas ISIPOL Jurusan ltmu Administrasi UNS. Penutis juga nyambi mengerjakan pesanan gambar batik sabton dari para "juragan" sabton di daerah Pasar Kliwon tempat penutis tinggat. HaI itu secara otomatis memberi penutis itmu cetak saring/sablon dari para praktisi sabton itu. Bangku kutiah disetesaikannya pada 1988. Setetah berpindah-pindah
pekerjaan, terakhir di salah satu Penerbit Ktaten, penutis mencoba berwirausaha sabton mutai 1992 dengan moda[ awal Rp. 50.000,- (untuk beti peratatan seadanya) saat itu, untuk menyokong hidup istri dan 3 buah hati. Pekerjaan ini dijataninya hingga kini. Sebagai intermezo, penulis juga memberikan [es/kursus privat keterampitan sabton, di samping menjadi itustrator buku-buku umum yang disusun oteh seorang teman penutis juga. Semua ilustrasi datam buku Teknik Dasar Sabton ini, sepenuhnya dikerjakan oteh penutis.
H