4. Prosedur bedah Kejadian kematian di meja operasi
≤ 1%
5. Penggunaan antibiotika dan obat lainnya: Angka pemberian aspirin saat kedatangan di RS pada
≥ 75%
pasien ACS. 6. Kesalahan medikasi dan KNC : Tidak adanya kesalahan pemberian obat oleh perawat
0%
7. Penggunaan anestesi dan sedasi : Kelengkapan laporan anestesi
100 %
8. Penggunaan darah dan produk darah. Kejadian reaksi transfusi (KTD) 9.
0%
Ketersediaan, isi dan penggunaan catatan medis. Kelengkapan informed consent setelah me ndapatkan
≥ 75%
informasi yang jelas pada pasien rawat inap 10.
Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelaporan : Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi
75 %
nosokomial di RS INDIKATOR MAJEMEN 1. Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan Obat penting untuk memenuhi kebutuhan Pasien: Terealisasinya pengadaan obat dan alat kesehatan emergensi di ruang UGD
3. Manajemen resiko: Angka pasien pulang APS (Atas Permintaan Sendiri)
≤ 5%
4. Manajemen penggunaan sumber daya: Tidak adanya kejadian linen yang hilang
0%
5. Harapan kepuasan pasien dan keluarga ; Waktu tanggap pelayanan dokter/petugas di Gawat Darurat ≤ 30 detik terlayani setelah pasien datang
≤ 30 detik
6. Harapan dan kepuasan staff : Angka kepuasan staf di rumah sakit terhadap gaji
≥ 90 %
karyawan 7. Demografi pasien dan diagnosa klinis ; Demografi dan 10 penyakit terbesar 8. Manajemen keuangan :
Ada laporan setiap bulan
Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan 100 % 9. Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf : Tempat tidur dengan pengaman INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN
100%
1. Ketepatan Identifikasi pasien : Kepatuhan memasang gelang identitas
100%
2. Peningkatan komunikasi yang efektif : Ketepatan melakukan Tulis lengkap Baca ulang dan
100%
Konfirmasi saat menerima intruksi lisan melalui telpon 3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai :
Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi
100%
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi :
100% Kepatuhan site marking oleh DPJP 5. Pengurangan resiko infeksi terkait Pelayanan kesehatan :
Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode enam
≥80%
langkah dan lima momen 5. Pengurangan resiko pasien jatuh :
Insiden pasien jatuh selama perawatan rawat inap di rumah sakit
0‰
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN 1. KTD (Kejadian Tidak Diharapkan )
Pengukuran indikator dilakukan oleh petugas dari masing – masing Ruangan setiap bulan. Setiap Kepala ruangan bertanggung jawab untuk mengumpulkan hasil pengukuran indikator dan menyerahkan hasil pengukuran kepada Tim Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien di masing masing lantai. Tim Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien melakukan rekap terhadap hasil pengukuran dan melaporkan hasil tersebut kepada Direktur. Kesimpulan
Rekomendasi
Indikator Mutu Layanan Klinis yang telah dipilih dan ditetapkan diukur setiap bulan dan dianalisa oleh Tim Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien untuk kemudian dilaporkan kepada Direktur RS dan disosialisasikan kepada karyawan RS Bhakti Kartini.