Kerusakan dan Perawatan Struktur Jalan Rel
15th meeting By: Faizul Chasanah, S.T M.Sc.
Jelaskan kerusakan jalan rel apa saja s aja yang anda ketahui! Bagaimana perawatan yang sebaiknya harus dilakukan?
Macam kerusakan Struktur Jalan Rel : 1. Kerusakan pada badan jalan rel. 2. Kerusakan pada subgrade. 3. Kerusakan pada balas. 4. Kerusakan pada bantalan rel. 5. Kerusakan pada rel
Penyebab kerusakan Jalan Rel : 1. Kekeliruan pada perencanaan. 2. Kekeliruan saat pembangunan/pelaksanaan konstruksi. 3. Material yang digunakan kurang baik. 4. Kesalahan pada saat pemakaian jalan rel ( over load , kecepatan yang tidak merata/mendadak). 5. Kondisi alam setempat, dan kondisi cuaca. 6. Akibat bencana alam.
Kerusakan pada badan jalan merupakan kerusakan secara makro, dalam ukuran yang lebih besar. Antara lain berupa longsornya ( sliding ) badan jalan rel. Kerusakan subgrade sering terjadi berupa kerusakan secara parsial dalam sekala kecil/mikro.
Kerusakan pada tanah dapat berupa kekeliruan penggunaan tanah timbunan, atau tanah asli yg tidak baik. Oleh karena itu tanah yang digunakan sebagai subgrade harus dipilih tanah yang memenuhi sifat-sifat tanah yg diinginkan (memenuhi persyaratan).
Kerusakan pada subgrade bisa juga akaibat pemadatan yg tidak sempurna sehingga daya dukung tanah tidak memenuhi standar yg diinginkan. Akibat dari beban rangkaian kereta yang berulang-ulang akan menekan tanah dasar, sehingga terjadi pemadatan berbentuk penurunan permukaan yang permanen subgrade akibat repetition load . Penurunan yang terjadi pada subgrade akan mempengaruhi posisi konstruksi di atasnya.
Sistim drainase yg tidak baik akan berakibat fatal terhadap konstruksi badan jalan rel. Air yg tergenang akan masuk kedalam badan jalan sehingga akan mempengaruhi komposisi butiran-butiran tanah yang bisa mengakibatkan menurunkan daya dukung tanah.
Kerusakan pada balas bisa akibat dari jenis batuan yang digunakan tidak memenuhi persyaratan, seperti gradasi batuan, bentuk batuan, tingkat kekerasan batuan, dan sifat pelapukan batuan. Memadatnya susunan butiran balas berakibat menurunnya permukaan balas. Hal ini juga bisa berakibat fatal terhadap kedudukan bantalan, sehingga akan mempengaruhi terhadap ketinggian dan jarak rel
Macam kerusakan pada bantalan sangat dipengaruhi oleh pemakaian bahan untuk bantalan. Biasanya bahan bantalan mengunakan bahan dari Baja, Kayu, dan Beton.
Pada saat ini bantalan kayu maupun baja sudah jarang digunakan. Bantalan baja bisa terjadi kerusakan berupa melengkungnya bantalan akibat kelebihan beban. Bbantalan baja juga bisa berkarat jika digunakan pada daerah yang kandungan garamnya cukup tinggi. Sedangkan
bantalan kayu sering mengalami pecah-pecah atau srempil, dan bisa juga dol/lecet pada bagian penempatan baut pengikat rel. Pelapukan bantalan kayu tentu akan cepat terjadi, karena jalan rel akan terkena hujan dan panas yang silih berganti. Sedangkan
kerusakan pada bantalan beton adalah berupa retak (crack ), bahkan bisa berlanjut dengan pecah.
Rel dapat mengalami perubahan jarak antar rel, membesar atau menyempit.
Rel juga dapat mengalami perubahan ketinggian permukaan rel satu sama lain, atau rel juga dapat mengalami perubahan garis sumbu/garis as track berupa meliuk-liuk seperti ular.
Rel juga bisa mengalami kerusakan, permukaan rel bisa mengalami kerusakan berbentuk gelombang/kriting halus, kriting besar. Bahkan juga dapat terjadi pecah-pecah akibat mengalami fatik. Pada
bagian lobang sambungan rel juga dapat mengalami pecah. Dan pada bagian sambungan dengan las dapat juga terjadi keretakan , dan bahkan rel dapat terputus kembali
Perawatan jalan rel dilakukan untuk merawat komponen dan fasilitas yang diperuntukkan bagi jalan rel dalam keadaan baik untuk memberikan gerakan perjalanan lalulintas kereta api yang aman, nyaman, dan lancar. Keuntungan perawatan yang baik: 1. Memberikan umur komponen jalan rel dan kendaraan jalan rel lebih panjang 2. Biaya operasi yang lebih rendah karena penggunaan bahan bakar yang lebih sedikit
Perawatan jalan rel dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan peralatan ringan/sederhana atau menggunakan alat berat. Perawatan jalan rel dikelompokkan dalam 2 kategori: 1. Perawatan rutin (routine maintenance) 2. Perawatan khusus (special maintenance)
Perawatan rutin yang dimaksud adalah perawatan harian dan perawatan berkala. Pekerjaan yang harus dilakukan pada perawatan rutin adalah membetulkan kerusakan, cacat, dan hal lain yang tidak sesuai dengan yang seharusnya, yang terjadi pada : 1. Alinemen jalan rel 2. Lebar sepur 3. Komponen struktur jalan rel 4. Permukaan kepala rel 5. Wesel dan persilangan 6. Persilangan dengan jalan raya
Perawatan harian dilakukan oleh pekerja sepanjang tahun. Perawatan harian dilakukan oleh pekerja yang tergabung dalam regu, yang tiap-tiap regu dikepalai oleh seorang kepala regu
Jalur
jalan rel dibagi dalam beberapa bagian panjang (petak jalan rel). Satu petak jalan rel sekitar 6 KM.
Tiap-tiap regu bertugas dan bertanggung jawab atas perawatan jalan rel pada petak jalan rel dimaksud agar supaya komponen dan struktur jalan rel selalu dalam keadaan baik
Perawatan harian meliputi: 1. Pemeriksaan harian oleh regu 2. Pengetatan (tightening ) baut yang kendor 3. Pengetatan komponen struktur penambat 4. Pembersihan celah jalur flens pada wesel, persilangan 5. Pemberian pelumas pada balok gelincir wesel
Perawatan berkala yaitu perwatan jalan rel yang dilakukan secara berkala dalam interval waktu tertentu, misalnya 2x/tahun, 2 tahun sekali dan sebagainya.
Pada perawatan ini pengontrolan san evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap: 1. Lllllebar sepur dan alinemen 2. Kedudukan dan dimensi rel 3. Wesel dan persilangan
Berdasarkan hasil pengontrolan dan evaluasi tersebut, dilakukan perbaikan (jika perlu penggantian) agar supaya jalan rel dapat berada pada kondisi yang baik.
Menurut Subarkah (1981), Di Indonesia pernah digunakan cara pengelompokan pekerjaan perawatan jalan rel atas 3 jenis, yaitu pekerjaan A, pekerjaan B, dan Pekerjaan C. Pekerjaan A Dilakukan setiap jangka waktu selama setengah bulan, meliputi: 1. pelurusan dan pengangkatan sepur 2. pengetatan baut yang kendor 3. pemadatan balas 4. pengontrolan dan perbaikan lengkung 5. pengontrolan lebar sepur, peninggian rel, pelebaran sepur 6. pemeriksaan dan perbaikan wesel 7. pembersihan badan jalan rel
Pekerjaan B Merupakan pekerjaan pembersihan badan jalan (seperti point 7 pekerjaan A) yang kedua kalinya, tetapi dilakukan jika perlu.
Pekerjaan C adalah pekerjaan lainnya yang tidak termasuk pekerjaan A dan B, seperti: 1. Membersihkan selokan 2. Mengganti bantalan 3. Perbaikan cacat-cacat sepur yang terjadi mendadak, 4. Memperbaiki pagar dll.
Beberapa jenis alat berat pembangunan dan perawatan jalan rel: No
Jenis Alat Berat
Kegunaan
1
Lining, Lifting, Leveling, dan Tamping Machine/ multiple tie tamper (Plan Track)
Untuk mengangkut, meluruskan jalan rel dan memadatkan balas di bawah bantalan
2
Lining, Lifting, Leveling, dan Tamping Machine/ MTT for switches, (Plan Track & crossing)
Untuk mengangkut, meluruskan jalan rel dan memadatkan balas di bawah bantalan untuk wesel dan perlintasan
3
Ballast Regulator
Untuk mengatur posisi balas, membuat profil balas
4
Crib Consolidator Machine
Untuk memadatkan permukaan balas di antara 2 bantalan
5
Track Relaying Syistem Machine
Untuk menyusun bantalan, merakit jalan rel
6
Hydraulic Rail Treader Machine
Untuk memasang rel pada bantalan tersusun
Perawatan khusus adalah perawatan jalan rel yang secara khusus diadakan sewaktu diperlukan. Perwatan khusus biasanya dilakukan karena keadaan yang mendesak akibat dari : 1. Kereta api anjlok (derailment ) 2. Kecelakaan kereta api 3. Kerusakan pada rel dan bantalan yang disebabkan oleh ausan dan atau koyakan yang berlebih, sehingga memerlukan penggantian segera.
TERIMA KASIH