NDIKA MAHRENDRA I OTAKUANG.COM
LOGIKA KEUNTUNGAN MMM
TIDAK ada hukum yang secara tegas mengatur m engatur tentang keuntungan. Karenanya, setiap orang bebas menentukan keuntungan sendiri sebanyak yang mereka mau. Pedagang boleh menjual barang dagangannya seribu kali lipat dari biaya produksi. Pebisnis juga bebas mematok keuntungan sebanyak mungkin. Jadi tidak ada seorang pun yang berhak menilai keuntungan yang diambil orang lain sebagai keuntungan yang tidak masuk akal. Yang terpenting adalah keuntungan tersebut bisa membuat perputaran uang berjalan lancar. Untung besar atau untung kecil adalah pilihan merdeka setiap orang. Untuk pedagang, uang akan berputar secara lancar jika dagangannya bisa terus laku secara berkesinambungan. Orang tetap membeli dari waktu ke waktu. Selama dagangan anda laku, pembeli tidak merasa kecewa, maka selama itu pula keuntungan yang anda peroleh adalah keuntungan yang masuk akal. Tapi kalau produk anda tidak laku, berarti keuntungan anda tidak masuk akal. Mungkin harg anya terlalu tinggi atau kualitas produknya murahan. Jadi masuk akal atau tidak, enggak berhubungannya dengan jumlah keuntungan. Buktinya, harga aqua di hotel lebih mahal ketimbang aqua di pedagang asongan. Tapi karena keduanya sama-sama laku, maka harga dan keuntungan keduanya sama-sama masuk akal. Sementara untuk sistem keuangan, uang akan berputar secara lancar jika terjadi keseimbangan antara stok dan flow. Uang yang masuk dan uang yang keluar tetap stabil. Jika uang yang masuk tidak sebanding dengan uang yang keluar, maka perputaran uang akan terhambat. Begitu juga kalau uang yang keluar tidak sebanding dengan uang yang masuk. Dalam sistem keuangan, selama stok dan flow terjaga keseimbangannya, maka berapapun keuntungan yang didapat tetaplah masuk akal. Kita jadikan bank sebagai contoh. Sampai kapan pun, bank tetap tidak akan pernah bisa membayar jika nasabah berbondong-bondong mengambil semua uangnya secara bersamaan. Tidak peduli apakah saat itu keuntungan bank sedang sangat kecil atau sedang sangat besar. Bank tidak bisa membayar karena stok uang yang ada di brankas dan mesin atm hanya 10% dari total semua uang yang beredar. Sementara 90% sisanya didistribusikan oleh bank ke masyarakat dalam bentuk hutang berbunga.
NDIKA MAHRENDRA I OTAKUANG.COM
Jadi bank masih sanggup membayar kalau uang yang diambil nasabah tidak lebih dari 10% dari total uang yang ada di peredaran. Tapi kalau lebih dari itu, bank pasti akan bangkrut. Makanya perbandingan stok dan flow perbankan harus terjaga di angka 1:9. Jumlah uang yang diambil nasabah jangan sampai lebih dari 10% atas total uang yang beredar. Jadi sekali lagi saya tekankan, jumlah keuntungan bukan ukuran untuk menilai. Untung besar atau untung kecil, selama keuntungan tersebut masih bi sa membuat bisnis berjalan dan uang berputar secara lancar, maka selama itu pula keuntungan tersebut masih masuk akal. *** BEGITU juga dengan sistem keuangan MMM. Mereka punya hak untuk menentukan benefit 30% kepada partisipannya. Bahkan MMM juga berhak memberi benefit lebi h besar lagi. Anda boleh tidak suka pada MMM. Tapi anda tidak berhak mengatakan benefit 30% MMM tidak masuk akal. Apalagi menuduh penipuan. Sebab Anda tidak punya dasar hukum sama sekali. Kalau penilaian anda itu berdasarkan logika, maka logika macam apa yang anda gunakan? Bukankah logika harus punya landasan berpikir? Jika tidak ada landasan berpikirnya, maka komentar anda hanya sebuah asumsi yang tidak bertanggungjawab. Kalau hanya berdasar asumsi, maka sangat mudah mengatakan bahwa gaji semua buruh dan pegawai di Indonesia itu tidak masuk akal. Gaji mereka terlalu kecil, karena mereka sudah bekerja keras dari pagi sampai malam selama sebulan! Jadi anda harus tahu bahwa sistem bisnis dan sistem keuangan adalah dua hal yang berbeda. Cara mereka menghasilkan keuntungan juga berbeda. Sistem bisnis mendapatkan keuntungan dengan cara menciptakan selisih nilai antara biaya produksi dan harga jual. Sementara sistem keuangan mendapatkan keuntungan dengan cara sengaja menciptakan uang baru dari ketiadaan. Sistem bisnis memanfaatkan produk atau jasa sebagai sumber keuntungannya. Sementara sumber keuntungan sistem keuangan adalah pergerakan uang. Karena MMM adalah sistem keuangan, maka anda tidak bisa menilainya dengan sistem bisnis. Sebagai sistem keuangan, keuntungan MMM berasal dari pertumbuhan uang baru yang sengaja diciptakan dengan memanfaatkan peredaran uang. Dalam sistem keuangan, yang terpenting adalah keseimbangan stok dan flow tetap terjaga. Kalau benefit 30% perbulan tersebut membuat jumlah uang keluar terlalu kecil, maka agar keseimbangan tetap terjaga, nilai benefit tersebut harus dibuat lebih besar lagi.
NDIKA MAHRENDRA I OTAKUANG.COM
Jadi jangan terjebak di benefit 30% perbulan. Angka itu bisa berubah lebih besar kalau jumlah uang yang keluar ternyata terlalu kecil dibandingkan uang yang masuk ke dalam sistem. Selama keseimbangan uang masuk dan uang keluar terjaga, mau benefit berapapun perbulan, keuntungan di MMM tetap masuk akal! Bahkan walau benefitnya menjadi 100%. Sistem keuangan perbankan juga bekerja dengan cara seperti itu. Mereka harus memastikan keseimbangan stok dan flow. Kalau jumlah penabung terlalu banyak, sementara yang mengajukan kredit hanya sedikit bank akan pusing tujuh keliling. Perbedaanya, bank mendistribusikan uang melalui skema hutang berbunga. Jadi penambahan uang baru hanya akan terjadi kalau ada nasabah yang ngutang. Tanpa menyalurkan hutang, bank tidak akan mendapatkan keuntungan. Karena menggunakan skema hutang berbunga, maka orang yang menerima distribusi uang harus mengembalikan uang ke bank beserta bunganya. Sementara sistem keuangan MMM mendistribusikan uang melalui skema uang bantuan. Jadi penambahan uang baru hanya akan terjadi kalau ada partisipan yang menyalurkan uang bantuan. Tanpa menyalurkan uang bantuan, maka MMM tidak bisa mencetak keuntungan. Karena menggunakan skema uang bantuan, maka orang yang menerima distribusi uang tidak perlu mengembalikan uang yang dia terima. Karena uang yang dia terima adalah uang yang pernah dia gunakan untuk memberikan bantuan + benefit 30%. Perbedaan paling mencolok terletak di pendistribusian keuntungan. Keuntungan dari sistem keuangan MMM diberikan kepada partisipan dalam bentuk benefit 30% perbulan. Sementara keuntungan dari sistem keuangan perbankan dinikmati sendiri oleh para bangkir. Nasabah hanya mendapat bunga tabungan yang sangat kecil nilainya. Jadi anda bebas menentukan sikap. Anda boleh memilih sistem keuangan perbankan yang dilindungi undang-undang dan negara. Meskipun dengan pilihan itu, anda akan memperkaya para bangkir dan memiskinkan diri anda sendiri. Anda juga boleh memilih sistem keuangan komunitas MMM. Meskipun tidak dilindungi undangundang dan negara, serta tidak ada garansi uang anda akan aman, MMM terbukti mampu memberikan benefit 30% perbulan secara nyata. Cuma resikonya, selalu tersedia orang bodoh yang menilai keuntungan di MMM tidak masuk akal. ][