RS. BAPTIS BATU Jl. Raya Tlekung No. 1 Batu
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGISIAN FORMULIR PENGKAJIAN GIZI PASIEN No. Dokumen No. Revisi Halaman 11.01.05 0 1/7 Ditetapkan oleh, Direktur R.S. Baptis Batu Tanggal terbit 10 April 2013
PROSEDUR TETAP PENGERTIAN TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
dr. Arhwinda Pusparahaju A,SpRM
Serangkaian kegiatan pendokumentasian yang digunakan untuk melakukan asuhan gizi pasien yang berisiko mengalami masalah gizi. Untuk memberikan asuhan gizi pada pasien yang berisiko mengalami masalah gizi, melakukan assessment, diagnosis, intervensi, dan monitoring-evaluasi kondisi pasien 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 4. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Departemen Kesehatan 2002. 5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 6. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Baptis Batu. 1. Menuliskan data diri pasien 2. Melakukan assessment gizi berupa : a. Antropometri 1) Mengukur berat badan pasien bila memungkinkan. Bila tidak, tanyakan berat badannya dan kapan dilakukan penimbangan. Bila pasien tidak tahu, ragu, atau menimbang berat badan sudah lama, lakukan pengukuran LILA. Bila pasien terakhir timbang berat badan dalam keadaan hamil, ada oedema, ada massa, maupun amputasi, lakukan pengukuran LILA 2) Mengukur tinggi badan pasien bila memungkinkan. Bila tidak, tanyakan tinggi badannya dan kapan dilakukan pengukuran tinggi badan. Bila pasien tidak tahu, ragu, atau mengukur tinggi badan sudah lama, lakukan pengukuran tinggi lutut. Bila pasien terakhir mengukur tinggi badan dalam keadaan tidak bisa berdiri tegak, lakukan pengukuran tinggi lutut 3) Menyimpulkan status gizi pasien menggunakan IMT untuk
RS. BAPTIS BATU Jl. Raya Tlekung No. 1 Batu
STANDAR PROSEDUR OPERSIONAL PENGISIAN FORMULIR PENGKAJIAN GIZI PASIEN No. Dokumen No. Revisi Halaman 11.01.05 0 2/7 Ditetapkan oleh, Direktur R.S. Baptis Batu Tanggal terbit 10 April 2013
PROSEDUR TETAP
dr. Arhwinda Pusparahaju A,SpRM
pasien dengan usia > 20 tahun, z-score untuk pasien dengan usia < 20 tahun, atau menggunakan % LILA/umur Tabel IMT untuk Orang Asia usia > 20 tahun Kategori
IMT
Underweight
< 18,5
Normal range
18,5-22,9
Overweight at risk
23-24,9
Obese 1
25-29,9
Obese 2
≥ 30
(Sumber: Anurad ,Erdembileg et al.2003) Tabel z-score berat badan berdasarkan umur untuk usia < 20 tahun Z tabel Status gizi
PROSEDUR
< -3 SD - 3 s/d <-2 SD
Sangat kurus Kurus
- 2 s/d +2 SD
Normal
3 s/d < 2 SD
Overweight
> +2 SD
Obesitas (Depkes RI 2004)
Tabel z-score tinggi badan berdasarkan umur untuk usia < 20 tahun Z tabel Status gizi < -3 SD - 3 s/d <-2 SD
Sangat Pendek Pendek
- 2 s/d +2 SD
Normal
> +2 SD
Tinggi (Depkes RI 2004)
RS. BAPTIS BATU Jl. Raya Tlekung No. 1 Batu
STANDAR PROSEDUR OPERSIONAL PENGISIAN FORMULIR PENGKAJIAN GIZI PASIEN No. Dokumen No. Revisi Halaman 11.01.05 0 3/7 Ditetapkan oleh, Direktur R.S. Baptis Batu Tanggal terbit 10 April 2013
PROSEDUR TETAP
dr. Arhwinda Pusparahaju A,SpRM
Table z-score berat badan berdasarkan tinggi badan z-score Status gizi <-3SD Sangat kurus (underweight) -3SD s/d <-2SD Kurus -2SD s/d +2SD Normal >+2SD Overweight (Depkes RI 2004) Indeks yang digunakan untuk menentukan status gizi dengan menggunakan Baku Harvard (atau WHO-NCHS) menggunakan persentil ke 50.
PROSEDUR
RS. BAPTIS BATU Jl. Raya Tlekung No. 1 Batu
STANDAR PROSEDUR OPERSIONAL PENGISIAN FORMULIR PENGKAJIAN GIZI PASIEN No. Dokumen No. Revisi Halaman 11.01.05 0 4/7 Ditetapkan oleh, Direktur R.S. Baptis Batu Tanggal terbit 10 April 2013
PROSEDUR TETAP
PROSEDUR
dr. Arhwinda Pusparahaju A,SpRM
Tabel Baku Harvard (atau WHO-NCHS) persentil ke-50 Persentil 50% (mm) Usia (Tahun) Laki-laki Perempuan 1 – 1,9 159 156 2 – 2,9 162 160 3 – 3,9 167 167 4 – 4,9 171 169 5 – 5,9 175 173 6 – 6,9 179 176 7 – 7,9 187 183 8 – 8,9 190 195 9 – 9,9 200 200 10 – 10,9 210 210 11 – 11,9 223 224 12 – 12,9 232 237 13 – 13,9 247 252 14 – 14,9 253 252 15 – 15,9 264 254 16 – 16,9 278 258 17 – 17,9 285 264 18 – 18,9 297 258 19 – 24,9 308 265 25 – 34,9 319 277 35 – 44,9 326 290 45 – 54,9 322 299 55 – 64,9 317 303 65 – 74,9 307 299 (Buku pengukuran status gizi RSSA 2007)
RS. BAPTIS BATU Jl. Raya Tlekung No. 1 Batu
STANDAR PROSEDUR OPERSIONAL PENGISIAN FORMULIR PENGKAJIAN GIZI PASIEN No. Dokumen No. Revisi Halaman 11.01.05 0 5/7 Ditetapkan oleh, Direktur R.S. Baptis Batu Tanggal terbit 10 April 2013
PROSEDUR TETAP
dr. Arhwinda Pusparahaju A,SpRM
Kriteria status gizi berdasarkan LILA/U Kriteria Nilai Obesitas > 120 % standar Overweight 110 – 120 % standar Normal 85 – 110 % standar Kurang 60 – 85 % standar Buruk < 60 % standar (Buku pengukuran status gizi RSSA 2007)
PROSEDUR
b. Biokimia Mencatat hasil pemeriksaan laboratorium terkait gizi dari rekam medis dan menyimpulkannya sesuai cut off yang digunakan, dan mencantumkan tanggal pemeriksaan lab c. Fisik dan klinis Mencatat hasil pemeriksaan fisik maupun klinis terkait gizi dari rekam medis dan menyimpulkan hasilnya d. Dietary atau riwayat gizi dahulu dan sekarang Melakukan wawancara singkat mengenai kebiasaan makan pasien sebelum masuk Rumah Sakit berupa: - berapa kali makan dalam sehari - makanan pokok yang biasa dikonsumsi dan porsinya - lauk hewani yang sering dikonsumsi dan cara pengolahannya - lauk nabati yang sering dikonsumsi dan cara pengolahannya - sayuran yang sering dikonsumsi dan cara pengolahannya - kebiasaan konsumsi buah dan buah yang sering dikonsumsi - kebiasaan minum dan porsinya - kebiasaan jajan atau ngemil serta aktifitas/ kebiasaan olahraga Menyimpulkan riwayat gizi dahulu
RS. BAPTIS BATU Jl. Raya Tlekung No. 1 Batu
STANDAR PROSEDUR OPERSIONAL PENGISIAN FORMULIR PENGKAJIAN GIZI PASIEN No. Dokumen No. Revisi Halaman 11.01.05 0 6/7 Ditetapkan oleh, Direktur R.S. Baptis Batu Tanggal terbit 10 April 2013
PROSEDUR TETAP
PROSEDUR
dr. Arhwinda Pusparahaju A,SpRM
3. Menyimpulkan secara umum sesuai data yang telah didata di atas apakah pasien memerlukan pengkajian lebih lanjut dan perlu konsultasi gizi atau tidak. 4. Membuat diagnosa gizi pasien terkait masalah yang ditemukan, menggunakan NCP (problem-etiologi-sign/symptom), misalnya ..(problem)... disebabkan oleh ..(etiologi)... ditandai dengan ...(sign/symptom)... 5. Menghitung kebutuhan energi untuk anak menggunakan RDA x BBI + (BEE x FS), sedangkan untuk dewasa nondiabetes menggunakan rumus Harris Benedict. Pasien dewasa dengan diabetes menggunakan rumus Perkeni, kemudian diisikan pada kolom rencana intervensi gizi 6. Menentukan intervensi gizi yang dilakukan (modifikasi diet, konsultasi gizi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya) 7. Menentukan rencana monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan 8. Melakukan monitoring dan evaluasi 9. Ahli gizi menuliskan nama, mengisikan tanggal melakukan pengkajian gizi, dan menandatangani form skrining asuhan gizi pasien Menuliskan data diri pasien
ALUR
Melakukan assessment gizi berupa antropometri, biokimia, klinis, dan dietary
Bila perlu pengkajian lebih lanjut dibuat diagnosa gizinya
Menghitung kebutuhan gizi
Menentukan intervensi gizi Menyimpulkan secara umum
Menentukan rencana monitoring dan evaluasi dan melakukannya
RS. BAPTIS BATU Jl. Raya Tlekung No. 1 Batu
STANDAR PROSEDUR OPERSIONAL PENGISIAN FORMULIR PENGKAJIAN GIZI PASIEN No. Dokumen No. Revisi Halaman 11.01.05 0 7/7 Ditetapkan oleh, Direktur R.S. Baptis Batu Tanggal terbit 10 April 2013
PROSEDUR TETAP UNIT TERKAIT
dr. Arhwinda Pusparahaju A,SpRM
Instalasi Gizi