2/3/2017
SPESIFIKASI SPESIF IKASI JEMBA JEMBAT TAN DAN PEKERJAAN JALAN BETON SPESIFIKASI 2010 revisi 3 Tahun 2014
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
KRITERIA DESAIN JEMBA J EMBAT TAN (mengacu edaran Dirjen Dirjen BM no UM 0103-Db/242, 21 maret 2008)
Kekuatan dan stabilitas struktur
Kenyamanan dan keselamatan (bagi pengguna jalan)
Kemudahan (dalam pelaksanaan dan pemeliharaan)
Ekonomis Pertimbangan aspek lingkungan, sosial, dan aspek keselamatan jalan Keawetan dan kelayakan jangka panjang
Estetika Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
1
2/3/2017
Umur rencana jembatan standar 50 tahun dan 100 tahun untuk jembatan penting atau pada ruas penting (tol )
Pembebanan Pembebanan BM 100 untuk semua jembatan permanen
Lebar jembatan minimum jalan nasional kelas A adalah 1+7+1m Pada lantai jembatan, superelevasi/ superelevasi/ kemi-ringan kemi-ringan melintang adalah 2% dan kemiringan memanjang maksimum adalah 5%.
Material beton:
Lantai
: Beton 30 MPa
Bangunan atas
: Beton30 MPa (minimal)
Bangunan bawah : Beton 25 MPa (termasuk untuk isian tiang pancang) Bore pile Beton 30 MPa
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
SPESIFIKASI STRUKTUR DIVISI 7 •
SEKSI 7.1.
BETON
•
SEKSI 7.2.
BETON PRATEKAN
•
SEKSI 7.3.
BAJA TULANGAN
•
SEKSI 7.4.
BAJA STRUKTUR
•
SEKSI 7.5.
PEMASANGAN RANGKA BAJA
•
SEKSI 7.6.
PONDASI TIANG
•
SEKSI 7.7.
PONDASI SUMURAN
•
SEKSI 7.8.
ADUKAN SEMEN
•
SEKSI 7.9.
PASANGAN BATU
•
SEKSI 7.10
PASANGAN BATU KOSONG DAN BRONJONG BRONJ ONG
•
SEKSI 7.11
SAMBUNGAN EKSPANSI (EXPANSION JOINT)
•
SEKSI 7.12
PERLETAKAN (BEARING)
•
SEKSI 7.13
SANDARAN (RAILING)
•
SEKSI 7.14
PAPAN NAMA JEMBAT JEMB ATAN
•
SEKSI 7.15
PEMBONGKARAN PEMBO NGKARAN JEMBAT JEMB ATAN
•
SEKSI 7.16
DRAINASE LANTAI JEMBAT JEMB ATAN
Spek 2014 masih sama dengan spek 2010 rev 2 ??
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
2
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
BETON Terdiri atas: SEMEN AIR AGREGAT KASAR AGREGAT HALUS ADMIXTURE (bahan kimia) BAHAN TAMBAH (fly ash, pozzolan)
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
3
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Tujuan pencampuran bahan beton dengan Komposisi tertentu adalah Mudah transport Mudah penangananan Mudah dipadatkan Mudah pengerjaan akhir
Diharapkan apabila Mengeras akan Didapat Kuat dan Awet
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
4
2/3/2017
Sudah tidak ada K..
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
5
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Coef.of Variation for different standard percent Field
Lab.
Excelent Very Good
below 3 3-4
below 2 2-3
Good Fair Poor
4-5 5-6 Above 6
Description
3-4 4-5 Above 5
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
6
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
7
2/3/2017
Penyesuaian Campuran • Faktor air semen tidak diubah • Perbandingan antara jumlah semen dengan air tetap • Sand/Agregat rasio tidak diubah • Jumlah agregat halus dibanding dengan jumlah agregat secara total tetap
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Workability/slump /konsistensi •
Workability yang dinyatakan dalam nilai slump tertentu mempunyai tujuan agar beton mudah dikerjakan (dicor) dan dipadatkan tanpa terjadi segregasi.
•
Hal ini tergantung pada sifat beton dan lokasi pengecorannya
•
Beton segar dengan kadar air tertentu akan menjadi beton dengan suatu konsistensi kekakuan tertentu sehingga dapat dengan mudah dicor pada suatu acuan dengan jumlah baja tulangan tertentu dengan suatu pemadatan secara normal.
•
Beton disebut workable (dapat dikerjakan), tergantung pada sifat beton dan dimana serta bagaimana beton akan dicor dan dipadatkan
•
Sehingga akan didapat beton keras yang memenuhi kuat tekan yang disyaratkan.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
8
2/3/2017
KONDISI TEMPAT KERJA
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
KONDISI TEMPAT KERJA Penyedia Jasa tidak boleh melakukan pengecoran bilamana :
Penyedia Jasa harus menjaga temperatur semua bahan, terutama agregat kasar: • •
•
dengan temperatur pada tingkat yang serendah mungkin
penguapan melampaui 1,0 kg/m2/jam
•
harus dijaga agar selalu di bawah 30oC sepanjang waktu pengecoran.
Lengas nisbi dari udara kurang dari 40 %.
•
Tidak diijinkan oleh Direksi Pekerjaan, selama turun hujan atau bila udara penuh debu atau tercemar.
PENGENDALIAN MUTU
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
9
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
ACI 305R-99 Hot Weather Concreting
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
10
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
11
2/3/2017
Length ranges from 5 to 100 cm
Spaced in an irregular pattern from 5 to 60 cm
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
12
2/3/2017
BAHAN - SEMEN •
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I, II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2004 tentang Semen Portland.
•
Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent ), IIA (Semen Portland tipe II dengan air-entraining agent ), IIIA (Semen Porgtland tipe III dengan air-entraining agent ), PPC (Portland Pozzolan Cement ), dan PCC (Portland Composite Cement ) dapat digunakan apabila diizinkan oleh Direksi Pekerjaaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen yang digunakan.
•
Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen yang digunakan.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
JENIS SEMEN YANG UMUM DIPAKAI DI INDONESIA
13
2/3/2017
14
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
15
2/3/2017
PENGENDALIAN MUTU
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
16
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
17
2/3/2017
18
2/3/2017
SEMEN PENGUJIAN BAHAN
SPESIFIKASI
PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETON
Maksimum tertahan diatas saringan #
Kehalusan
100
0%
200
20%
kecepatan pengikatan, kekuatan mortar, workability, pe rmeability
Waktu pengikatan awal
…………….. menit
Menentukan waktu beton segar masih diizinkan dicor, waktu curing dimulai
Waktu pengikatan akhir
……………… menit
Kesinambungan pengecoran, waktu cutting dimulai
Kekuatan tekan mortar
Minimum …………
mutu semen, kekuatan beton
Panas hidrasi
derajat C
retak, kualitas beton
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
19
2/3/2017
BAHAN - AIR •
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organik.
•
Air harus diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI 03 6817-2002 tentang Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton.
•
Apabila timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan karena sesuatu sebab pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir standar dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air murni hasil sulingan.
•
Air yang diusulkan (bukan air yang dapat diminum) dapat digunakan apabila kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari mempunyai kuat tekan minimum 90% dari kuat tekan mortar dengan air suling untuk periode umur yang sama.
•
Air yang diketahui dapat diminum dapa t digunakan. Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
JENIS PENGUJIAN AIR • pH • Rasa • Bau • Bahan tersuspensi • Bahan padat • Kadar minyak • Bikarbonat • Ion sulfat • Ion khlor • Ion Magnesium Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
20
2/3/2017
Air PENGUJIAN BAHAN
SPESIFIKASI 4,5 – 8,5
pH
PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETON Perubahan sifat semen, hidrasi, kekuatan
Benda padat max
2.000 ppm
Pengikatan, mengurangi kekuatan beton
Bahan tersuspensi, max
2.000 ppm
Pengikatan, mengurangi kekuatan beton
Bahan organik, max
2.000 ppm
Pengikatan, mengurangi kekuatan beton
2% terhadap berat semen
Pengikatan, mengurangi kekuatan beton
Ion sulfat, max
10.000 ppm
Pengikatan, mengurangi kekuatan beton, durability, korosi
Ion klorida, max
20.000 ppm
Pengikatan, mengurangi kekuatan beton, durability, korosi
Minyak, max
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
AGREGAT
21
2/3/2017
AGREGAT HALUS
AGREGAT KASAR
22
2/3/2017
Dry aggregate
SP. GRAVITY & ABSORPTION OF AGGREGATE
Aggr. + water (ssd)
WA = Berat Kering WB = Berat SSD VA = Volume absolut VB = Volume + void SSD = Saturated Surface Dry
Ir. Lanny Hidayat, MSi
23
2/3/2017
TOTAL AIR DI DALAM BETON Water
Aggregate
PENGUJIAN AGREGAT Agregat Halus: - Sieve analysis - Sp. Gravity & Absorption - Sand Equivalent - Organic Impurities - Clay Lump - Silt Content -Soundness - Bulk Density
Agregat Kasar: - Sieve analysis - Sp. Gravity & Absorption - Flakiness & Elongation -Abrasion -Soundness - Bulk Density
24
2/3/2017
Pengujian & Specification Bahan Beton
Agregat Halus 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Grading Sp. gravity of F/Aggr. Sand Equivalent. Organic Impurities. Clay Lump Unit Weight.
Specification ASTM-C33 ASTM-C128 ASTM-D2419 ASTM-C40 ASTM-C142 ASTM-C29
Spec. F/Aggr. 2.50 – 3.00 gr/cc > 65 % <#3 < 1,0 % > 1,40 kg/ltr
Pengujian & Specification Bahan Beton Agregat Kasar 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Grading Sp. gravity of F/Aggr. Abrasion Elongation Index Flakiness Index Unit Weight.
Specification ASTM-C33 ASTM-C127 ASTM-C131 BS 812 BS 812 ASTM-C29
Spec. C/Aggr. 2.50 – 3.00 gr/cc < 35 % < 15 % < 15 % > 1,40 kg/ltr
25
2/3/2017
KETENTUAN MUTU AGREGAT Batas Maksimum yang diizinkan untuk Agregat Sifat-sifat
Metode Pengujian Halus
Kasar
Keausan agregat dengan mesin Los Angeles
SNI 2417:2008
-
Kekekalan bentuk agregat terhadap larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat
SNI 3407:2008
10% - natrium
12% - natrium
15% - magnesium
18% - magnesium
Gumpalan lempung dan partikel yang mudah pecah
SNI 03-4141-1996 3%
2%
Bahan yang saringan No.200.
SNI 03-4142-1996
5% untuk kondisi umum, 3% untuk kondisi permukaan terabrasi
1%
lolos
40% .. ??
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Agregat PENGUJIAN BAHAN
Bahan < saringan # 200 (max)
SPESIFIKASI Halus
Kasar
3 % utk permukaan terabrasi
1%
PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETON Pengikatan (bonding) , workability, terbentuknya lapisan film, kekuatan beton turun
5% utk kondisi umum Kotoran organik max.
Standar warna < no. 3
Setting time bton, perkembangan kekuatan, durability
Berat jenis minimum
2,5
2,5
Mutu agregat, workability, kekuatan beton
Peresapan, max
5%
2,5 %
Berat jenis, mutu agregat, kekuatan beton
Berat isi, kg/dm3, min
1,2
1,2
Mutu bahan, berat jenis, perhitungan volume, kekuatan beton
Gumpalan lempung, mudah pecah, max
3%
2%
Bonding, keperluan air, pemakaian semen, kekuatan beton
Partikel ringan, max
1%
1%
Pemeability, kekuatan, durability
-
20 %
Workability, kuat tekan, kuat lentur
Butiran pipih dan panjang, max
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
26
2/3/2017
Agregat PENGUJIAN BAHAN
SPESIFIKASI
PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETON
Halus
Kasar
-
28 %
Soundness max terhadap Na2SO4
10 %
12 %
Soundness max terhadap Mg2 SO4
15 %
18 %
-
28 %
Workability, kekuatan, bonding, ketahanan aus permukaan
40 %
Mutu agregat, workability, kekuatan beton
Ketahanan terhadap keausan, max
Crushing value
Impact value max Alkali reaktif
Workability, kekuatan, bonding, ketahanan aus permukaan Pengembangan agregat (ekspansif pada suhu dingin) beton pecah
Pengembangan agregat (pengaruh dari dalam) , beton pecah
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
27
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
28
2/3/2017
Admixtures Introduction:
Definisi
BS EN206-1, DIN 1045, EN 480, ASTM C 494 dan standar lain yang mendefinisikan admixtures, dapat didefinisikan sebagai berikut:
Material, yang ditambahkan dalam jumlah yang sedikit (berhubungan dengan jumlah berat semen) pada saat proses pencampuran, untuk mengubah sifat-sifat beton segar ataupun beton keras.
67
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
29
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Tipe Admixture – ASTM C-494 Description
Type A Type B Type C Type D Water Retarding Accelerator (A+B) Reducing
Water Content 95 Max., % of control Water Reduction 5
Type E Type F Type G (A+C) High Range (B+F) Water Rdc
-
-
95
95
88
88
-
-
5
5
12
12
Setting Time (deviation from control) Initial at least +1:00 … not more than -1 to +1:30 +3:30
-1:00 -3:30
+1:00 +3:30
-1:00 -3:30
…
Comp. Strength, min. % of control 1 day … …
…
…
…
140
125
3 days 7 days 28 days
125 100 100
110 110 110
125 110 110
125 115 110
125 115 110
110 110 110
90 90 90
+1:00 -1 to +1:30 +3:30
70
30
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
31
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
PENAKARAN BAHAN
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
32
2/3/2017
Pedoman Awal Rancangan campuran Mutu beton Ukuran agregat
Jenis beton
f’c (MPa)
Mutu tinggi
Mutu sedang
Mutu rendah
(Max-mm)
’bk (kg/cm2)
Kadar semen
Rasio Air/semen max
Minimum
Thd berat
(kg/m3)
> 50
> K 600
-
-
-
45
K 500
19 - 37
0,40
455 - 395
38
K 450
19 - 37
0,425
430 - 370
35
K 400
19 - 37
0,45
405 - 350
30
K 350
19 - 35
0,475
385 – 335
25
K 300
19 - 35
0,50
365 – 315
20
K 250
19 - 35
0,55
335 – 290
15
K 175
19 - 35
0,60
305 – 265
10
K 125
19 - 35
0,70
260 - 225
Ir. Lanny Hidayat, MSi
Rasio agregat & Mutu Beton S/G dan G/S No.
FA / CA
S/G
G/S
GRADE
1 2
50/50 48/52
1,00
1,00
K-100
0,81
1,08
K-150
3
46/54
0,85
4
44/56
0,79
1,17 1,27
K-200 K-250
5
42/58
0,72
1,38
K-275
6
40/60 38/62
1,50 1,63
K-350
7
0,67 0,61
K-450
8
36/64
0,56
1,78
K-500
9
34/66
1,94
K-550
10
32/68
0,52 0,47
K-600
11
30/70
0,43
2,12 2,33
K-650
12
28/72
0,38
2,57
K-750
33
2/3/2017
Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
34
2/3/2017
PENCAMPURAN •
Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis dan ukuran yang dapat menjamin distribusi yang merata dari se luruh bahan.
•
Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran.
•
Pertama-tama alat pencampur harus diisi dengan agregat (ditambah sebagian air untuk membasahi permukaan agregat yang kering) dan semen yang telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
•
Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan harus dimasukkan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung seperempat bagian.
•
Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas ¾ m3 atau kurang haruslah 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3.
•
Penggunaan pencampuran beton dengan cara manual harus dibatasi pada beton nonstruktural.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Pemadatan • •
Harus menggunakan alat penggetar mekanis Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik yang lain
•
Pemadatan pada daerah antar tulangan harus hati -hati sehingga tulangan tidak bergeser Waktu penggetaran harus dibatasi untuk mengihidari terjadinya segregasi
• • •
Putaran alat penggetar minimum 5000/menit dengan berat efektif 0,25 kg Jarak antar alat pengetar 45 cm dan waktu penggetaran maksimum 30 detik pada satu titik atau sampai permukaan beton mengkilap
•
Alat penggetar harus vertikal hingga dapat penetrasi sampai 10 cm dari dasar beton Pemadatan harus selesai sebelum terjadi pengikatan awal (initial setting)
•
Ir. Lanny Hidayat, MSi
35
2/3/2017
Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
36
2/3/2017
Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)
•
Permukaan akhir harus dirapihkan setelah pembongkaran acuan. Semua kawat atau logam yang digunakan untuk memegang acuan harus dipotong paling tidak 2,5 cm di bawah permukaan
•
Tidak ada tonjolan akibat sambungan acuan
•
Penambalan hanya boleh dilaksanakan pada bagian struktur minor
•
Akibat adanya keropos pada beton, maka harus dilakukan perbaikan sesuai dengan pedoman perbaikan beton dengan bahan polymer semen yang tidak menyusut
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Tujuan perawatan •
Memperbaiki kualitas beton dan menjadikan beton lebih awet terhadap agresi kimia
•
Menjadikan beton lebih tahan terhadap aus karena lalu lintas da n lebih kedap air
•
Reaksi kimia pada beton terjadi pada pengikatan dan pengerasan beton tergantung pada pengadaan airnya, sehingga perlu adanya jaminan ba hwa air masih tertahan atau jenuh untuk memungkinkan kelanjutan reaksi kimia
•
Penguapan menyebabkan beton kehilangan air sehingga terhenti proses hidrasi dengan konsekuensi berkurangnya peningkatan kekuatan
•
Penguapan menyebabkan penyusutan kering yang terlalu awa l dan cepat, sehingga berakibat timbulnya tegangan tarik yang dapat menyebabkan retak.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
37
2/3/2017
Perbandingan beton yang di curing dan tanpa curing
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
38
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
39
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
40
2/3/2017
Metoda pengukuran workability workability / kelecakan beton
Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
41
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
42
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
43
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Faktor Modifikasi Standar Deviasi Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 20 Faktor Modifikasi Jumlah hasil Uji 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1,37 1,29 1,23 1,19 1,15 1,12 1,10 1,07 1,06 1,04 1,03 1,01 1
Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 30 Faktor Modifikasi Jumlah hasil Uji 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1,36 1,31 1,27 1,24 1,21 1,18 1,16 1,14 1,12 1,11 1,09 1,08 1,07 1,06 1,05 1,04 1,03 1,02 1,02 1,01 1
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
44
2/3/2017
Statistical Analysis Concrete Strength Strength :
Proportion falling belowLower control level :
n
Number of specimen
avrg max. min. 100( max.- min ) avrg
Mean strength Max. strength Min. strength
Range
S ( Xarrg - X )
Mean Deviation
+ S( X – Xavrg ) n S( X – Xavrg ) ² n-1
Standard Deviation
S
Coeff. of Variation
V
100 S / Xavrg
t ( n – 1 )
( Xavrg – R ) / S
Probability Calculation
1 in 6 1 in 10 1 in 20 1 in 25 1 in 33 1 in 40 1 in 50 1 in 100
Characteristic of Strength
1,00 1,28 1,64 1,75 1,88 1,96 2,05 2,33
Coef.of Variation for different standard percent Field Lab. Description Excelent Very Good Good Fair Poor
> R
Probability to get
16 % 10 % 5% 4% 3% 2,5 % 2% 1%
k value
bk = bm – k (S)
R = Specified Strength
below 3 3-4 4-5 5-6 Above 6
below 2 2-3 3-4 4-5 Above 5
Target Strength of Concrete Mix-Design bm = bk + k (S)
Margin Strength Example : K-225
Characteristic of Strength = 225 kg/cm2 k value ( 1 in 20 - 5,0 % ) 1,64 Standard Deviation S = 30 kg/cm2 Margin Strength
Standard Deviation
bm
=
bm
= 225 + 1,64 (30)
bm
= 274,2 kg/cm2
(design)
bk + k (S)
S=
S ( X – Xavrg ) ²
n-1
45
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
46
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Catatan: Yang dimaksud fc adalah fck = mutu beton karakteristik sesuai desain ’
’
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
47
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Seksi 5.3.
PERKERASAN BETON SEMEN
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
48
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
BAHAN Agregat halus
Agregat kasar
•
Agregat halus < # 4
•
Abrasi < 40%
•
Pasir alam 50%
•
•
Uji Tingkat penyerapan air
Berat isi lepas minimum 1200 kg/m3
•
Berat jenis 2,1
•
Penyerapan maksimum 6% (ampas besi)
•
Penyerapan maksimum 2,5% lainnya
•
Kepipihan maksimum 25%
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
49
2/3/2017
BAHAN Membran
Semen
• Polyethene tebal 125 mikron
• Dalam setiap rancangan harus ada kadar maksimum dan minimum
• Overlap 300 mm
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
50
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
PERSYARATAN Benda uji dan slump
Kekuatan
Slip form •
slump 20-50 mm
•
Lot 50 m3 – 2 pasang benda uji (untuk 7 hari dan 28 hari)
Tetap •
Umur 7 hari harus mempunyai kuat lentur ≥ 80% FS 7 hari
•
Lean concrete pada 28 hari kuat tekan 80-110 kg/cm2
•
Slump 50-75 mm
•
Lot 30 m3 – 2 pasang (7 hari dan 28 hari)
•
Jika FS ≤ 90% syarat benda uji
core 4
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
51
2/3/2017
YANG DITUNJUK OLEH DIREKSI PEKERJAAN
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
52
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
53
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
54
2/3/2017
PENGUKURAN KEKUATAN
KETEBALAN
•
Harus ≥ 90% syarat FS yang ditentukan
•
Antara 90 – 100% diterima dengan syarat setiap pengurangan 0,1 Mpa pembayaran dikurangi 4% terhadap harga satuan
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
55
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
56
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
KEKUATAN •
Harus ≥ 90% syarat FS yang ditentukan
•
Antara 90 – 100% diterima dengan syarat setiap pengurangan 0,1 Mpa pembayaran dikurangi 4% terhadap harga satuan
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
57
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Penggunaan angka acak dalam pengambilan sampel
Ir. Lanny Hidayat, MSi
58
2/3/2017
PENGGUNAAN ANGKA ACAK • Angka acak adalah angka yang tidak teratur urutannya • Angka acak ini digunakan untuk menentukan sampel yang tidak dipengaruhi oleh subyektivitas pengambil sampel • Dalam penentuan pengambilan sampel untuk sampel beton segar atau letak sampel pada penentuan jumlah sampel pada jalan digunakan angka acak • Angka acak ini digunakan agar sampel yang diambil mewakili produksi yang telah dilaksanakan Ir. Lanny Hidayat, MSi
FRAKSI DESIMAL DALAM POSISI ACAK ( 4 POSISI) X
Y
X
Y
X
Y
1.
0.4721
R
0.2091
24.
0.8583
R
0.4545
47.
0.0441
L
0.1273
2.
0.6936
L
0.3182
25.
0.3093
R
0.1818
48.
0.9143
L
0.1272
3.
0.6112
R
0.2909
26.
0.9144
R
0.9181
49.
0.5723
L
0.8362
0.6069
4.
0.7930
R
0.8908
27.
0.7944
L
0.5909
50.
R
0.4000
5.
0.0652
L
0.4818
28.
0.8725
R
0.2636
51.
0.6985
L
0.8636
6.
0.4604
L
0.2091
29.
0.0135
R
0.8908
52.
0.3410
L
0.5636
7.
0.0167
L
0.3727
30.
0.2044
R
0.7272
53.
0.5937
R
0.3727
0.6912
8.
0.0077
R
0.6181
31.
0.2517
L
0.2909
54.
R
0.4545
9.
0.6777
R
0.8636
32.
0.2763
L
0.8090
55.
0.0318
R
0.7272
10.
0.8010
L
0.8362
33.
0.0314
R
0.4818
56.
0.1303
R
0.8090
11.
0.3027
L
0.3454
34.
0.9560
L
1.0000
57.
0.6893
R
1.0000
0.3886
12.
0.9831
L
0.2364
35.
0.4622
R
0.4000
58.
R
0.7817
13.
0.7159
R
0.6181
36.
0.1327
L
0.7817
59.
0.0312
R
0.8090
14.
0.3609
R
0.6454
37.
0.6922
L
0.5636
60.
0.0166
R
0.5909
15.
0.8915
L
0.2636
38.
0.0010
L
0.1273
61.
0.4609
L
0.4000
16.
0.6442
R
0.3182
39.
0.7609
R
0.2091
62.
0.0893
L
0.9726
17.
0.1904
R
0.1818
40.
0.5957
L
0.1000
63.
0.4542
L
0.1545
18.
0.6074
R
0.8908
41.
0.3115
L
0.4000
64.
0.9363
R
0.1000
19.
0.7522
R
0.9181
42.
0.3377
R
0.8362
65.
0.8183
R
0.5636
0.9401
20.
0.7041
L
0.8362
43.
0.5651
L
0.1545
66.
L
0.5091
21.
0.5102
R
0.2364
44.
0.4742
R
0.6727
67.
0.5967
L
0.9726
22.
0.2471
L
0.3182
45.
0.9483
L
0.4000
68.
0.7547
R
0.2636
23.
0.5693
L
0.5636
46.
0.2951
R
0.6451
69.
0.0101
R
0.2909
Ir. Lanny Hidayat, MSi
59
2/3/2017
FRAKSI DESIMAL DALAM POSISI ACAK ( 4 POSISI) X
Y
70.
0.2896
L
71.
0.8011
72.
0.6718
73.
X
Y
0.8362
86.
0.6469
R
0.4818
R
0.6454
87.
0.2536
R
0.7545
L
0.6454
88.
0.1488
R
0.1818
0.5567
L
0.1818
89.
0.9411
L
0.5636
74.
0.0481
L
0.2636
90.
0.0571
R
1.0000
75.
0.4266
L
0.9454
91.
0.4797
R
0.9454
76.
0.3941
R
0.5636
92.
0.0866
R
0.4272
77.
0.9876
L
0.7545
93.
0.2889
R
0.1273
78.
0.6313
R
0.7272
94.
0.4783
L
0.7000
79.
0.6803
R
0.3182
95.
0.0304
R
0.9181
80.
0.7955
L
0.9726
96.
0.8945
R
0.4515
81.
0.7399
R
0.8080
97.
0.4499
R
0.2081
82.
0.9328
L
.05909
98.
0.9209
L
0.9454
83.
0.1507
L
0.4000
99.
0.5627
L
0.5636
84.
0.3087
R
0.6182
100. 0.4560
L
0.8908
85.
0.7513
L
0.1818
Ir. Lanny Hidayat, MSi
JUMLAH SAMPEL
n
3
m
Ir. Lanny Hidayat, MSi
60
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
61
2/3/2017
BANGUNAN ATAS
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
62
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
63
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
7.3. BAJA TULANGAN
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
64
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
65
2/3/2017
Umum • Uraian – Mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai dengan spesifikasi
• Penerbitan detail pelaksanaan – Detail pelaksanaan baja tulangan yang tidak termasuk dalam dokumen kontrak pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh Direksi pekerjaan setelah peninjauan lapangan
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Persyaratan Bahan • Baja tulangan – BJ 24 – baja lunak – fs’ = 240 MPa – BJ 32 – baja sedang – fs’= 320 MPa – BJ 39 – baja keras – fs’ = 390 MPa – BJ 48 – baja keras – fs’ = 480 MPa
• Tumpuan untuk tulangan – Mutu beton untuk tumpuan > fc’ 20 Mpa
• Pengikat untuk tulangan – Kawat pengikat dari baja lunak
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
66
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
67
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
68
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
69
2/3/2017
7.4. BAJA STRUKTUR
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
70
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
71
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
72
2/3/2017
Sifat Mekanis Baja Struktural Jenis Baja
Tegangan putus minimum fu
Tegangan leleh minimum fy
Peregangan minimum
(MPa)
(MPa)
(%)
Bj 34
340
210
22
Bj 37
370
240
20
Bj 41
410
250
18
Bj 50
500
290
16
Bj 55
550
360
13
BANGUNAN ATAS
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
73
2/3/2017
Structural Bolting
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
ASTM Bolt Types
(AISC & NISD 2000)
• A307 – Low carbon steel • A307 – Low carbon steel
Not commonly used Tidak umum digunakan
Only used forkomponen secondary members Hanya untuk sekunder saja
A325 – – High-strength High-strength medium carbon steel kiri atas) • • A325 medium carbon steel (above left)
Bautcommon yang umum digunakan konstruksi bangunan Most bolts used inpada building construct ion
A490 – – High-strength High-strength heat steel (kanan atas)right) • • A490 heattreated treated steel (above Lebih mahal dibanding A325’s, tetapi lebih kuat sehingga jumlah baut dapat Cost more than A325’s, but are stronger so fewer bolts may be necessary dikurangi Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi • Note that the ASTM designation is indicated on the head of the bolts above
74
2/3/2017
Slip-Critical Joints
•
Pada sambungan slip-critical baut harus fully pret ensioned agar didapat clamping force diantara elemen sambungan.
•
Gaya yang terjadi akibat gesekan antara elemen sambungan elemen
•
Tahanan gesek mengizinkan sambungan menahan beban tanpa tergeser (no slip) didalam bagian tumpunya baut, meskipun demikian baut tetap didesain dengan cara tumpu.
•
Permukaan yang bergesekan pada sambungan slip-critical harus memenuhi persyaratan persiapan yang khusus. (AISC) Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
75
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Tensile strength adalah maksimum tegangan yang diterapkan, sbg contoh seberapa besar peregangan awal yang mengakibatkan patah. Satuannya MPa Clamp Load - untuk mendapat clamp load, maka baut harus berada dalam kondisi tension. Jika baut tdk dalam kondisi tension, maka tidak akan terjadi jepitan antar pelat dan diam pada posisinya. Baut pada waktu dikencangkan berada dalam 2 posisi yaitu tarikan dan torsi. Pada sambungan baut, baut harus mempunyai perload yang lebih besar daripada beban luar yang akan dipikulnya. Beban luar harus diketahui, sehingga dapat ditentukan mutu baut (grade), ukuran, diameter, thread pitch dan jumlah baut yang diperlukan BANGUNAN ATAS
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
76
2/3/2017
Proof load stress Beban tarikan yang diterapkan pada baut, sehingga material berada dalam kondisi batas plastis Baut pada umumnya dikencangkan sampai 65% terhadap proof load yang ditentukan (sesuai dengan diameter dan bentuk ulirnya), tetapi dapat mencapai hingga 80% ( R oymech 2009)
Preload Adalah beban awal yang diberikan pada baut melalui mur (nut) bukan beban. Preload terjadi pada baut akibat adanya peregangan pada baut dengan nilai tertentu dari alat torsi. Torsi adalah momen pada baut atau mur, sesuai dengan spesifikasi alat torsi. Pada umumnya preload maksimum tidak lebih dari 15% terhadap maksimum load
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
77
2/3/2017
BANGUNAN ATAS
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Torque (alat torsi momen) Pengencangan baut dilakukan untuk mendapatkan f riksi sebelum terjadinya beban. 50% dari pengencangan ini untuk mengatasi friksi pada bagian kepala baut, 35% untuk mengatasi friksi pada bagian uliran, 15% sebagai beban baut (bolt tensioning)
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
78
2/3/2017
Luas Area Tegangan Tarik Baut Ukuran Nominal
Diameter nominal (mm)
Pitch (mm)
Luas Area Tegangan (mm2)
M16
16
2.0
157
M20
20
2.5
245
M22
22
2.5
303
M24
24
3.0
353
M27
27
3.0
459
M30
30
3.5
561
M36
36
4.0
817
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
PITCH – ULIRAN mm/PUTARAN
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
79
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
σp
Diameter nominal (mm)
Gaya tarik untuk permanen bolt = 0.9*At*σp
Torsi Momen T=k*F*D (Nm)
Gr 8.8
Gr 8.8
Gr 10.9
Gr 8.8
Gr 10.9
Gr 10.9
16
580.2548
829.9363
81,990.00 117,270.00
236.13
337.74
20
600.0000
830.2041
132,300.00 183,060.00
476.28
659.02
22
600.0000
830.0330
163,620.00 226,350.00
647.94
896.35
24
600.0000
830.0283
190,620.00 263,700.00
823.48
1,139.18
27
600.0000
830.0654
247,860.00 342,900.00
1,204.60 1,666.49
30
600.0000
829.9465
302,940.00 419,040.00
1,635.88 2,262.82
36
600.0000
829.9878
441,180.00 610,290.00
2,858.85 3,954.68
Catatan: Baut mutu Gr 8.8 ~ A325 dan Gr.10.9 ~A490 Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
80
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
81
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
82
2/3/2017
Urutan Pengencangan Baut
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
83
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
84
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Tambahan pada spek 2014
No. Mata pembayaran
Uraian
Satuan Pengukuran
7.4.(4)a
Pemasangan Jembatan Rangka Baja Bentang 40 m lebar 9 m
Buah
7.4.(4)b
Pemasangan Jembatan Rangka Baja Bentang 50 m lebar 9 m
Buah
7.4.(4)c
Pemasangan Jembatan Rangka Baja Bentang 60 m lebar 9 m
Buah
7.4.(4)d
Pemasangan Jembatan Rangka Baja Bentang …… m lebar ….. m
Buah
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
85
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
86
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
87
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Jenis-jenis Tiang Pancang
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
88
2/3/2017
TIANG PANCANG
Tumpu
Tiang uji Loading Test Panjang tiang alat pancang Kalendering Material tiang pancang daya dukung tanah Penyambungan tiang
Geser
Panjang tiang Daya dukung tanah Kalendering Alat pancang Material tiang pancang Penyambungan tiang Loading test
TIANG PANCANG
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
89
2/3/2017
PERSYARATAN KERJA
ANALISIS
TIANG PANCANG
PEMANCANGAN
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi PENGELASAN
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
90
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
91
2/3/2017
Tiang Pancang Baja Struktur
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Tiang Pancang Baja Struktur
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
92
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Alat Pancang
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
93
2/3/2017
Alat Pancang
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Alat Pancang
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
94
2/3/2017
Alat Pancang
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
95
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
96
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
BERAT TIANG PANCANG BETON PRATEGANG Panjang (m)
Diameter tiang / tebal tiang (mm) 400/75
500/80
600/100
1
191
290
393
12
2.297
2.478
4.712
18
3.446
5.217
7.069
24
4.595
6.955
9.425
30
5.743
8.694
11.781
36
6.892
10.433
14.137
42
8.041
12.172
16.493
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
97
2/3/2017
BERAT TIANG PANCANG PIPA BAJA Panjang (m)
Diameter pipa / tebal (mm) 400/12
500/12
600/12
1000/16
1
118
148
177
394
12
1.420
1.775
2.130
4.733
18
2.130
2.662
3.195
7.099
24
2.840
3.549
4.259
9.465
30
3.549
4.437
5.324
11.832
36
4.259
5.324
6.389
14.198
42
4.469
6.212
7.454
16.564
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Structural Welding
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
98
2/3/2017
Structural Welding
•
Pengelasan adalah proses untuk menyatukan beberapa bagian baja dengan pemanasan metal pengisi sampai kondisi cair
•
Las yang baik mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada logam dasarnya. Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Strength of Structural Welds
(Part of Table J2.5 AISC 2005)
•
Las dapat menahan kombinasinya
beban
untuk
kondisi
geser,
tarikm
tekan
atau
•
Kapasitas las sesuai dengan AISC Specification Section J2 (2005)
•
Kekuatan las tergantung pada beberapa faktor termasuk logam dasarnya, Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi logam pengisi, jenis las, dan ukuran las.
99
2/3/2017
PENGELASAN
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Hydrogen adalah suatu bahan penyebab terjadinya kerusakan pada pengelasan.
1 ksi = 6.895 KPa
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
100
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
101
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
102
2/3/2017
PENGGUNAAN JENIS KAWAT LAS
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
103
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
104
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Fundasi Tiang Bor •
Persiapan – – – – –
•
Lokasi titik bor Hasil penyelidikan tanah Jenis alat bor dan diameternya Metode pengeboran Pembuatan tulangan sesuai dengan gambar rencana
Pelaksanaan – Pengeboran sampai kedalaman yang disyaratkan, tetapi harus ada kepastian sudah mencapai tanah keras – Pemasangan tulangan, dan dipasa ng dalam kondisi bersih – Pembuatan beton dengan mutu sesuai persyaratan – Pengecoran beton (tinggi jat uh atau langsung dengan pemompaan – W/C ratio) – Waktu pengecoran dan syarat pendukung lainnya
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
105
2/3/2017
Analisis Pekerjaan Tiang pancang Dinamis •
Kasus I – Ada kesepakatan dengan ahli teknik sistem analisis TPD untuk peng ukuran gelombang tegangandalam menentukan kedalaman TP dan kriteria pemanc angan – Jumlah pengujian 5% dari jumlah TP – Pemancangan harus sesuai dengan kriteria (pengawasan produksi) sejumlah pengujian 20% jumlah TP untuk jaminan bahwa kapasitas mencukupi. – Kontrol total sebanyak 25% dari jumlah T P, nilai faktor keamanan dapat direduksi dari 3 menjadi 2
•
Kasus II – Perencana sudah konsultasi dengan analis TPD untuk menentukan jenis TP yang paling efisien. – Ahli teknik sistem ATPD melakukan studi untuk beberapa jenis TP untuk menentukan pilihan yang akan digunakan
•
Kasus III – Pelaksana melaksanakan pekerjaan sesuai spesifikasi, TP tidak sesuai des ain – Dilakukan pengujian sebelum pelaksanaan pemancangan dilanjutkan
•
Kasus IV – Adanya kerusakan pada TP – Ahli teknik melakukan pemeriksaan keutuhan dengan menggunakan pengujian dinamis
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Gambar tiang pancang
TIANG PANCANG
DYNAMIC LOADING TEST Teknik Testing:
Catatan gelombang pantul dari test di lapangan
Signal Matching: Modeling properties tanah sehingga sesuai dengan gelombang lapangan PDA/DLT
Gambar tiang pancang
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
106
2/3/2017
Pengendalian Mutu • • •
Jaminan mutu Penerimaan bahan Penyimpanan dan perlindungan bahan
•
Tiang uji (test pile) – Dilaksanakan untuk mengetahui kepastian kapasitas daya dukung TP pada suatu kedalaman tertentu – Jumlah tiang uji minimal 1 dan maksimal 4 – Lokasi tiang uji dapat di dalam lokasi atau di luar lokasi proyek
•
Pengujian pembebanan (loading test) – Pembebanan I dilaksanakan sesuai beban rencana dan dipantau – Pembebanan II adalah sampai 2 x beban rencana dengan 3 x penambahan beban interval waktu 2 jam, jika terdapat penurunan 0,15 mmdalam waktu 15 menit, maka pembebanan dikurangi 50% – Pembebanan tersebut ditahan selama 48 jam, kemudian beban ditiadakan – Pembebanan dapat ditingkatkan lebih dari 2 x dengan setiap penambahan sebesar 100 kN sampai tiang runtuh yaitu terdapat penurunan total sebesar 25 mm atau penurunan permanen 6,5 mm
•
Mutu pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan
Gambar tiang pancang
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Pengukuran dan Pembayaran •
Pengukuran – – – – – – –
•
Cerucuk Pengadaan tiang pancang Pemancangan tiang pancang Tiang bor beton cor langsung di tempat Pelaksanaan tiang bor beton cor langsung di tempat yang berair Tiang uji Pengujian pembebanan tiang
Dasar pembayaran – Kompensasi penuh terhadp penyediaan, penanganan, pemancangan, penyambungan, perpanjangan, pemotongan kepala tiang, pengecatan, perawatan, pengujian, baja tulangan , pemboran, hilangnya casing dll – Untuk tiang bor cor ditempat, beton dibayar sesuai seksi 7.1. dan baja tulangan seksi 7.3.
TIANG PANCANG
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
107
2/3/2017
Kuantitas Yang Dibayar
Spesifikasi 2010 revisi 1 Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
108
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
109
2/3/2017
Bilamana cofferdam, penyokong, pengaku dan pekerjaan yang berkaitan, termasuk dalam Mata pembayaran yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka pekerjaan ini akan dibayar menurut ketentuan berikut ini, pekerjaan ini mencakup penyediaan, pembuatan, pemeliharaan dan pembuangan setiap dan sem ua cofferdam, penyokong, pengaku, pengaku, sumuran, penurapan, pengendali air (water control) dan operasi-operasi lain nya yang diperlukan untuk diterimanya penyelesaian galian yang termasuk dalam pekerjaan dari pasal ini sam pai suatu kedalaman yang ditentukan Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Persegi Persegi Persegi
Spesifikasi 2014
Persegi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
110
2/3/2017
Spesifikasi 2014
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Spesifikasi 2014
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
111
2/3/2017
Spesifikasi 2014
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Spesifikasi 2014
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
112
2/3/2017
7.7. PONDASI SUMURAN
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Sumuran • Fondasi sumuran adalah komponen struktur fondasi yang berinteraksi dengan tanah secara loangsung dan menyalurkan beban ke dalam tanah • Pekerjaan mencakup penyediaan dan penurunan dinding sumuran yang dicor ditempat atau pracetak sesuai dengan spesifikasi dan dimensi sesuai dengan gambar rencana
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
113
2/3/2017
Pengukuran dan Pembayaran • Pengukuran – Berdasarkan dimensi dan panjang terpasang – Beton kedap air diukur berdasarkan metre kubik sesuai seksi 7.1.
• Dasar pembayaran – Berdasarkan kompensasi penuh penyediaan pekerja, bahan, peralatan, galian untuk penurunan dan pembuangan bahan galian, pembongkaran (jika perlu), penghubung, sambungan dan semua pekerjaan pelengkap. – Pembayaran berdasarkan : • Pengadaan dinding sumuran • Penurunan dinding sumuran
FONDASI
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
114
2/3/2017
7.6.20 Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
7.6.20
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
115
2/3/2017
7.8. ADUKAN SEMEN
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
SNI-15-0302-2004: Semen Portland pozolan SNI-7064-2004 : Semen Portland Komposit
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
116
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
117
2/3/2017
7.9. PASANGAN BATU
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
118
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
119
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
7.10. PASANGAN BATU KOSONG dan BRONJONG
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
120
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
121
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
122
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
123
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
7.11. Sambungan Ekspansi (expansion joint)
LANDASAN & SIAR MUAI
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
124
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
LANDASAN & SIAR MUAI
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
125
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
126
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
SIAR MUAI (Expansion joint) •
Sambungan siar muai – Tergantung pada jenis perger pergerakan akan struktur – Dapat menahan perubahan temperatur
cua ca, fleksibel, dapat menahan beban dinamis – Tanah terhadap cuaca, kendaraan, nyaman
•
Jenis sambuangan siar muai – Sambungan siar muai terbuka • Berbentuk pelat, baja siku, baja bergerigi • Tahan terhadap karat/terlindung terhadap korosi • Sambungan dengan baja dan baut angkur
– Sambungan siar muai tertutup • Terbuat dari bahan neoprene, aspal karet • Tahan terhadap cuaca, fleksibel, dapat menahan nenahan dinamis, nyaman Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
127
2/3/2017
SIAR MUAI jenis asphaltic asphaltic plug •
Bahan – Rubberized bitumen binder • Campuran bitumen, polymer, filler dan surface active ag ent
– Single size agregat • Dengan kekerasan setara dengan basalt, gristone, gabbro atau kelompok granit • Bersih, berbentuk kubus (cubical) ukuran 14 mm-20 mm • Tahan terhadap terhadap termperatur sam pai 150 derajat Celcius
– Pelat baja • Dapat menahan dampak pemuaian akibat panas pada saat pelaksanaan • Tebal dan lebar ses uai dengan ukuran celah sambungan
– Angkur – Ketebalan tergantung pada lebar celah sa mbungan dan besarnya pergerakan pergerak an dan minimum tebal 75 mm dan lebar 40 cm
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
LANDASAN & SIAR MUAI
SIAR MUAI jenis penutup karet karet neoprene •
Mortar – Epoxy resin mortar dengan flexural strength 5 MPa – Diberi CFRP untuk menahan geser
•
Joint sealant rubber Mempunyai ai elongation > 300% – Mempuny – Aging test dengan variasi tensile strength 20% – Hardness < 10 Hs
mempunyai ai – Hubungan antara rubber dengan mortar dengan perekat yang mempuny elongation > 100% dan tensile strength > 5MPa
•
Bahan dasar sambungan – Joint priming compound sesuai spesifikasi pabrik
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
128
2/3/2017
Sambungan Siar Muai Tipe Khusus
struktur yang cukup besar • Untuk jenis pergerakan struktur • Bahan tergantung pada – Pergerakan Pergerakan struktur – Ukuran celah sambungan – Tingkat kepentingan struktur
LANDASAN & SIAR MUAI
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
LANDASAN & SIAR MUAI
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
129
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
130
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Jenis Joints dan Gap
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
131
2/3/2017
Permasalahan pada expansion joints
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
132
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
133
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Menahan pergerakan dan rotasi dalam arah 3 dimensi • 100% tahan air (water-tight) awet, dan sudah teruji • Pergerakan sampai 80 mm (untuk pergerakan sampai 200 mm menggunakan profil khusus) • Simpel dan mudah dalam pemasangan • Biaya ringan • Waktu pelaksanaan sekitar 4 jam • Limbah atau sisa bahan mudah ditangani • Mudah disesuaikan baik material lain maupun ketebalannya dengan permukaan jalan • Tahan terhadap bahan kimia • Menggunakan bahan beton khusus yang disebut ROBO ® FLEX Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi •
134
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Elastomer untuk Perletakan
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
135
2/3/2017
Pengujian bantalan elastomer
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
136
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
PENGUJIAN BANTALAN KARET •
Dilaksanakan oleh laboratorium terakreditasi atau diakui
•
Pengujian overload dilakukan untuk semua bantalan karet
•
Pengujian geser dilaksanakan terhadap 10% dari bantalan karet yang diuji
•
Bahan harus diuji untuk mengetahui komposisi, hardness, pelapukan dll.
Mutu bantalan harus: •
Secara visual tidak boleh ada yang cacat (benjol, gelembung, sobek)
•
Sesuai dengan spesifikasi dan desain
LANDASAN & SIAR MUAI
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
137
2/3/2017
SPESIFIKASI LANDASAN KARET ALAM DAN SINTETIS Sifat Material
ASTM Standard
Persyaratan Pengujian
Polychloroprene (Neoprene)
Satuan
60 Duro
70 Duro
50 Duro
60 Duro
70 Duro
50 ± 5 15,5 450
60 ± 5 15,5 400
70 ± 5 15,5 300
50 ± 5 15,5 400
60 ± 5 15,5 350
70 ± 5 15,5 300
Shore “ A” points Mpa Percent
Sifat fisik
D 2240 D 412
Ketahanan terhadap panas
D 573 Pada temperatur yang disyaratkan
Temperatur yang disyaratkan Aging time Perubahan max dalam derometer hardness) Perubahan max dalam tensile strength Perubahan mad dalam pemuluran ultimit
70 168 + 10 - 25 - 25
70 168 + 10 - 25 - 25
70 168 + 10 - 25 - 25
100 70 + 15 - 15 - 40
100 70 + 15 - 15 - 40
100 70 + 15 - 15 - 40
0 C Jam Shore ” A” points Percent Percent
Pengaturan terhadap tekan
D 395 Method B pada temperatur yang disyaratakan
Temperatur yang dusyaratkan Perubahan max diizinkan (setelah 22 jam)
70 25
70 25
70 25
100 35
100 35
100 35
0 C Percent
Kerapuhan pada temperatur rendah
D 746 Prosedur B
Grade 0 & 2 – tanpa pengujian Pengujian grade 3 pada – 40 0 C Pengujian grade 4 pada - 48 0C Pengujian grade 5 pada - 57 0C
Memenuhi Memenuhi memenuhi
Memenuhi Memenuhi memenuhi
Memenuhi Memenuhi memenuhi
Memenuhi Memenuhi memenuhi
Memenuhi Memenuhi memenuhi
Memenuhi Memenuhi memenuhi
Ketahanan terhadap ozone
D 1149
Konsentrasi ozone Lamanya pengujian Pengujian regangan 20% pada 37,7 0C ± 1 0C. menggunakan prosedur A pada D 518
25 48 Tidak retak
25 48 Tidak retak
25 48 Tidak retak
100 100 Tidak retak
100 100 Tidak retak
100 100 Tidak retak
Kelekatan
D 429, B
Kelekatan pada saat vulkanisir, lba per inch (kg/m)
40
40
40
40 (714)
40 (714)
40 (714)
LANDASAN & SIAR MUAI
Hardness Tensile Strength minimum Pemuluran minimum
Polyisoprene (Natural Rubber) 50 Duro
(714) (714) (714) Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
MPa Jam
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
138
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
139
2/3/2017
7.13. SANDARAN (railing) Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
140
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
7.14. PAPAN NAMA JEMBATAN • Ukuran minimal 40 x 60 cm2 • Bahan marmer dengan lambang PU • Toleransi ± 10 cm • Letak sesuai dengan ketentuan dan dipasang pada parapet • Isi tulisan : – Nomor jembatan – Nama jembatan – Lokasi – Data teknis – Tahun pembangunan
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
141
2/3/2017
Nomor Mata Pembayaran 7.14
Uraian
Papan Nama Jembatan
Satuan Pengukuran Buah
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
7.15. PEMBONGKARAN STRUKTUR
•
Pembongkaran dilaksanakan tanpa menimbulkan kerusakan pada bagian struktur lainnya
•
Pembuangan bahan bongkaran tidak menimbulkan dampak lingkungan dan hambatan lainnya
•
Bahan bongkaran yang berupa bahan yang masih dapat digunakan adalah milik Pemilik dan harus diamankan
•
Bongkaran bangunan bawah struktur lama jembatan dibongkar sampai kedalaman – 30 cm di bawan dasar sungai dan rongga ditimbun kembali
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
142
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
7.16. DRAINASE LANTAI JEMBATAN
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
143
2/3/2017
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
144