Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
SPESIFIKASI JEMBATAN 1.
PENDAHULUAN Pada pelaksa pelaksanaan naan jembatan jembatan diperluk diperlukan an suatu panduan panduan pelaksan pelaksanaan aan atau acuan acuan pelak pelaksan sanaa aan n yang yang menja menjadi di patoka patokan n bagi bagi para para pelak pelaksan sana a dalam dalam mela melaks ksan anak akan an peke pekerj rjaa aann nnya ya.. Spes Spesif ifik ikas asii yang yang meru merupa paka kan n bagi bagian an dari dari dokumen kontrak merupakan bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Hubungan antara spesifikasi dengan pelaksanaan adalah sebagai berikut: Bagian dalam dokumen kontrak • Memuat Memuat segala segala ketentuan ketentuan teknik teknik tentang tentang pekerjaa pekerjaan n yang harus • dilaksanaan sesuai dengan perjanjian dalam dokumen kontrak Mengandung perintah dan larangan serta ketentuan teknik lainnya • yang yang harus harus dilaku dilakukan kan,, dilak dilaksan sanaka akan n dan dipen dipenuhi uhi oleh oleh pelak pelaku u jasa jasa konstruksi Bila tidak dicermati dan dilaksanakan sesuai dengan perintah maka • akan berdampak kesalahan dalam pelaksanaan atau kerugian pada saat menyusun Analisa harga satuan • Menentukan kebutuhan jumlah dan komposisi peralatan • Perhitungan volume pekerjaan yang salah • Jadi, Jadi, spesifik spesifikasi asi teknik teknik dalam dalam bidang bidang pekerjaa pekerjaan n struktur struktur jembatan jembatan adalah adalah dengan maksud: Persyaratan teknis yang disusun oleh perencana untuk mencapai • mutu bangunan sesuai dengan yang diinginkan oleh Pemilik Bagian dari perjanjian kerja antara Pemilik dan Pelaksana • Acuan pelaksana untuk menyusun strategi dalam penyusunan penyusunan • harga penawaran pada proses tender Acuan prosedur kerja untuk mewujudkan mewujudkan rencana perencana, • pelaksana dan pengawas untuk mencapai mutu, waktu pelaksanaan dan dana yang telah disepakati bersama dalam perjanjian kontrak. Acuan pokok pelaksana, memberikan batas-batas bagi usahanya • yang kreatif untuk melakukan penghematan sumber daya, pengehematan waktu pelaksanaan dan meningkatkan keuntungan keuntungan bagi pelaksana.
Sebagai seorang pengawas, wajib memahami spesifikasi sebagai dokumen resmi yang mengatur segala sesuatu yang menyangkut perwujudan bangunan sesuai sesuai dengan dengan kontrak kontrak kerja, kerja, dimana dimana pengawa pengawasan san dilakuk dilakukan an dengan dengan cara, cara, landas landasan an kerja kerja dan dan materi materi sepert sepertii yang yang telah telah diatur diatur dalam dalam pasal pasal-pa -pasal sal spesifikasi. Pengaw Pengawas as harus harus mempu mempuny nyai ai visi visi mewuju mewujudka dkan n bangu bangunan nan sesua sesuaii dengan dengan tuju tujuan an spes spesif ifik ikas asi, i, terc tercap apai ainy nya a umur umur renc rencan ana a bang bangun unan an dan dan menj menjag aga a kelestarian lingkungan dan Pengawas memihak kepada kepentingan Pemilik banguna bangunan. n. Pengawa Pengawas s harus harus mempunya mempunyaii tingkat tingkat pengenda pengendalian lian yang yang cukup cukup ting tinggi gi baik baik dari dari segi segi tekn teknik ik,, maup maupun un mora morall yang yang akan akan teru terus s mene meneru rus s meningkatkan mutu hasil pekerjaan melalui pengendalian mutu yang ketat.
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
1
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
Memang pengawas harus berpihak kepada kepentingan pemilik apabila terjadi perbedaan pendapat. Tetapi secara mutu tidak boleh diabaikan, karena mutu adalah sesuatu yang harus dicapai. Definisi mutu dapat disebutkan sebagai berikut: Kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan persyaratan/tuntutan Kecocokan dengan pemakaian Bebas dari kerusakan/cacat kerusakan/cacat Pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat –
–
–
–
–
Sesuatu yang membahagiakan pelanggan
Spesifikasi Dan Budaya Spesi Spesifik fikasi asi adala adalah h buday budaya a hukum hukum,, masya masyarak rakat at kita kita umumny umumnya a • masih masih belum belum meneri menerima ma hukum hukum sebaga sebagaii ukuran ukuran dan dan nilai nilai kehid kehidupa upan, n, karenanya sering timbul masalah yang sulit dijelaskan dijelaskan dan diselesaikan diselesaikan Sehar Seharusn usnya ya dimat dimata a hukum hukum kedudu kedudukan kan pimpr pimpro o sejaja sejajarr denga dengan n • kont kontra rakt ktor or,, demi demiki kian an juga juga kedu kedudu duka kan n peng pengaw awas as,, pere perenc ncan ana a dan dan pelaksana, pelaksana, kenyataannya kenyataannya tidak demikian Atasan sering memberi petunjuk tersamar yang tidak dapat diikat • secara hukum namun diturut setara dengan hukum itu sendiri Aturan/kesepakatan Aturan/kesepakatan hanya dianggap sebagai proforma, yang • berl berlak aku u adal adalah ah kebi kebias asaa aan n yang yang penu penuh h basa basa basi basi,, rasa rasa sung sungka kan, n, kesopanan dan menjaga hubungan antar manusia, rasa ketakutan kepada penguasa masih terasa kental megalahkan megalahkan ketentuan bersifat legal. Hubu Hubunga ngan n antar antar manus manusia ia (kelua (keluarga rga,, pertem pertemana anan, n, rasa rasa setia setia • kawan) masih sangat sulit untuk dikalahkan dengan kepatuhan terhadap hukum atau konsekwen dengan keputusan yang telah diambil. Beberapa Hal Yang Perlu Dihindari pada Spesifikasi adalah: Pembayaran tumpang tindih : hasil kerja yang sudah dihitung dan • dibayar di satu pasal pembayaran dihitung kembali pada pembayaran lain. Metoda Metoda disyaratk disyaratkan, an, hasil hasil akhir akhir juga disyaratk disyaratkan an : menimbul menimbulkan kan • rancu mana yang dipilih atau kalu dua-duanya dipilih pasti akan terjadi pemborosan Menet Menetapk apkan an batas batasan an yang yang tidak tidak jelas jelas,, misaln misalnya ya tentan tentang g batas batas • pekerjaan yang membolehkan menggunakan tenaga manusia dan harus menggunakan mesin. Keti Ketida dak k past pastia ian n petu petunj njuk uk:: akan akan dite diteta tapk pkan an oleh oleh Dire Direks ksi, i, • memberikan biaya tambahan berupa cadangan untuk menanggung resiko Menyebutkan produk yang hanya dipasok oleh satu sumber : akan • terkadi monopoli pasokan, biaya tinggi, kecuali ada alasan khusus untuk itu dan yang telah disepakati bersama.
2.
SISTEMATIKA SPESIFIKASI Spes Spesif ifik ikas asii seca secara ra umum umum memp mempun unya yaii suat suatu u stru strukt ktur ur penu penuli lisa san n atau atau sistematika penulisan yang digunakan digunakan untuk semua divisi kecuali pad divisi 1. Sistematika penulisan spesifikasi adalah sebagai berikut: • Umum • Persyaratan • Pelakasanaan
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
2
Modul Spesifikasi Jembatan
• •
Spesifikasi Jembatan
Pengendalian Pengendalian mutu Pengukuran dan Pembayaran
2.1.
Umum Dalam bagian umum ini menjelaskan tentang ruang lingkup yang tercakup dalam seksi yang bersangkutan, bersangkutan, yang akan ada hubungannya dengan analisa harg harga a satu satuan an yang yang haru harus s dipa dipaha hami mi peng penggu guna na jasa jasa dala dalam m mela melaku kuka kan n pena penawa wara ran. n. Kare Karena na tanp tanpa a hal hal ini ini pena penawa wara ran n akan akan menj menjad adii sala salah h dan dan kemungki kemungkinan nan besar besar penyedia penyedia jasa dapat mengalam mengalamii kerugian kerugian yang yang cukup cukup besar.
2.2.
Persyaratan Dalam Dalam bagian bagian persyarata persyaratan n dijelas dijelaskan kan tentang tentang standar standar rujukan rujukan atau acuan acuan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, serta toleransi-toleransi yang diiz diizin inka kan n atau atau yang yang menj menjad adii acua acuan n dala dalam m hasi hasill pela pelaks ksan anaa aan n untu untuk k pengukuran dan penerimaan hasil kerja. Demikian juga dengan bahan yang harus digunakan dalam pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan serta persyaratan-persyaratan kerja sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut t ersebut dimulai.
2.3.
Pelaksanaan Pada pasal pelaksanaan dijelaskan tentang tata cara pelaksanaan pekerjaan yang mengacu pada pedoman pelaksanaan atau standar-standar standar-standar yang ada. Pada pasal pasal ini dijelask dijelaskan an tahapan tahapan pelaksan pelaksanaan aan pekerjaa pekerjaan n yang yang mencakup mencakup penggunaan bahan sampai dengan persyaratan pernggunaan peralatan atau manajemen peralatan yang harus digunakan dan tata cara pelaksanaannya. Jadi bagi seorang penyedia jasa wajib memahami permasalahan pelaksanaan ini agar agar produ produk k yang yang dihasi dihasilka lkan n sesua sesuaii denga dengan n persy persyara aratan tan mutu mutu sesuai sesuai dengan spesifikasi atau persyaratan pengguna jasa.
2.4.
Pengendalian mu mutu Di dalam pasal pengendalian mutu tercakup hal-hal persyaratan penerimaan hasil hasil pekerjaa pekerjaan n dan tata cara pengendali pengendalian an mutunya mutunya,, dalam dalam pelaksa pelaksanaan naan pekerjaan. Pasal pengendalian mutu ini sangat penting, bagi penyedia jasa yang ingin maju dan sukses dalam produk yang dihasilkan serta memuaskan pelanggan. Pengendalian mutu ini mencakup masalah penerimaan bahan, jaminan mutu, perbaikan dan pemeliharaan selama pekerjaan berlangsung.
2.5. .5.
Peng Pengu ukura kuran n dan dan pem pembay bayara aran Pengukur Pengukuran an dan pembayar pembayaran an merupaka merupakan n bagian bagian yang yang terakhir terakhir atau tahap tahap terakhir setelah hasil pekerjaan selesai dilaksanakan dan kemudian dilakukan pengukuran hasil hasil kerja, tetapi perlu diingat diingat bahwa pengukuran pengukuran ini baru dapat dilaksanakan dilaksanakan setelah hasil pekerjaan diterima. Permas Permasal alaha ahan n pengu pengukur kuran an juga juga merup merupaka akan n bagia bagian n yang yang penti penting ng bagi bagi penyedia jasa, karena tanpa mengetahui cara pengukuran, maka penyedia jasa tidak mudah atau tidak dapat membuat analisa harga satuan atau penawaran yang akan diajukan pada saat lelang. Pemb Pembay ayar aran an sang sangat at berh berhub ubun unga gan n erat erat deng dengan an peng penguk ukur uran an.. Dala Dalam m pembayaran dijelaskan tentang dasar pembayaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan seksi yang bersangkutan. Jadi hal inipun sangat penting untuk dipahami oleh penyedia jasa dalam pelaksanaan pelaksanaan tugasnya. Spesifikasi jembatan terdiri atas 18 seksi yang tercakup dalam divisi 7 sebagai berikut :
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
3
Modul Spesifikasi Jembatan
7.1. 7.2. 7.3. 7.4. 7.5. 7.6. 7.7. 7.8. 7.9. 7.10. 7.11. 7.12. 7.13. 7.14. 7.15. 7.16. 7.17. 7.18.
Spesifikasi Jembatan
Beton Beton prategang Baja tulangan Baja struktur Kayu Tiang pancang Sumuran Adukan semen Pasangan batu Pasangan batu kosong dan bronjong Sambungan siar muai Landasan je jembatan Sandaran Papan nama jembatan Pembongkaran struktur Turap Pipa cucuran Parapet
Berikut akan dijelaskan secara garis besar tentang isi dari masing-masing seksi yang tercakup dalam spesifikasi jembatan. Selain dari seksi tersebut dalam dalam pekerjaa pekerjaan n struktur struktur masih masih terkait terkait juga juga dengan dengan divisi 1, yang yang secara secara umum akan mengikat pada pekerjaan jalan dan jembatan .
3.
BETON
3.1.
UMUM Cakupan Cakupan pekerjaa pekerjaan n ini adalah adalah pelaksan pelaksanaan aan untuk untuk seluruh seluruh pekerjaa pekerjaan n beton beton sebagai berikut: struktur beton bertulang, bertulang, • Beton tanpa tulangan, • beton prategang, • struktur beton pracetak, • beton untuk struktur komposit • Pekerjaan beton ini meliputi penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pemeliharaan pondasi, pengadaan penutup beton, lantai kerja, pemompaan dan lain sebagainya.
3.1. 3.1.1. 1. Mutu Mutu Beto Beton n Mutu beton yang tercakup dalam spesifikasi teknik ini : Mutu Mutu tingg tinggii 35-65 35-65 MPa MPa atau atau K 400-8 400-800 00 kg/cm kg/cm2 2 untuk untuk beto beton n • prategang seperti tiang pancang, gelagar, plat Mutu sedang 20 20 – < 35 MPa MPa atau K 250 – < K 400 Kg/cm2 untuk • beton beton bertu bertulan lang, g, lantai lantai beton beton jembat jembatan an rangka rangka baja, baja, gelag gelagar ar beton, beton, diafragma, kerb beton pracetak, gorong-gorong gorong-gorong Mutu rendah 15-< 20 MPa atau K 175- < K 250 kg/cm2 untuk • struk struktur tur beton beton tanpa tanpa tulang tulangan an sepert sepertii siklo siklop, p, trotoa trotoar, r, pasan pasangan gan batu batu kosong Mutu rendah 10-< 10-< 15 MPa atau K 125-< K 175 kg/cm2 kg/cm2 untuk lantai • kerja, penimbunan kembali dengan beton
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
4
Modul Spesifikasi Jembatan
3.2.
Spesifikasi Jembatan
PERSYARATAN Standar rujukan yang digunakan dalam seksi ini adalah : • SNI • AASHTO • ASTM Pekerjaan seksi lain yang terkait Kete Ketent ntua uan n tekn teknis is,, pasa pasang ngan an batu batu deng dengan an mort mortar ar,, goro gorong ng-g -gor oron ong, g, drainase porous Galian, timbunan •
•
•
Beton prategang, baja tulangan, asukan semen, pembongkaran struktur
3.2. 3.2.1. 1. Pers Persy yarat aratan an Persyaratan ini mencakup untuk hal-hal sebagai berikut: Cakupan Jaminan Mutu o Mutu bahan yang dipasok, o proses pelaksanaan o hasil akhir o
3.2. 3.2.2. 2. Pers Persy yarat aratan an Bahan Bahan • Semen Jenis semen portland sesuai SNI o Hanya satu merk dalam satu campuran o • Air Bersih, bebas dari bahan organik seperti minyak, garam, asam, o basa, gula Lolos pengujian sesuai AASHTO T 26 o • Agregat Ketentuan gradasi agregat sesuai ketentuan o Ukuran maksimum agregat kasar ¾ jarak bersih t ulangan o Sifa Sifatt agre agrega gatt haru harus s bers bersih ih,, kuat kuat,, kera keras s dan dan bera berasa sall dari dari o pemecahan batu Bebas bahan organik o Batu untuk beton siklop • o Keras, awet, bebas dari retak, rongga dan kuat terhadap cuaca Bersudut runcing, bebas dari kotoran, minyak dan bahan lain o yang mempengaruhi ikatan terhadap beton • Bahan tambah Juml Jumlah ah tida tidak k lebi lebih h dari dari 5% dari dari bera beratt seme semen n atau atau sesu sesuai ai o spesifikasi produk Sesuai dengan jenis penggunaannya dan klasifikasinya o Bahan Bahan mineral mineral seperti fly ash, pozzolan, pozzolan, mikro mikro silika silika sesuai sesuai o ASTM C 608-94a
3.2.3. 3.2.3. Tolera Toleransi nsi untuk untuk beton beton prace pracetak tak
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
5
Modul Spesifikasi Jembatan
• •
•
• •
•
•
Spesifikasi Jembatan
Toleransi dimensi untuk panjang panjang < 6 m = 5 mm, untuk panjang > 6 m = 15 mm dan untuk balok, pelat lantai, kolom dinding 0 mm - < 10 mm Toleransi bentuk untuk persegi (selisih panjang diagonal) < 10 mm, kelurusan atau lengkungan untuk panjang < 3 m adalah 12 mm, untuk panjang 3 – 6 m = 15 mm dan untuk panjang > 6 m = 20 mm Tolera Toleransi nsi kedudu kedudukan kan – kolom kolom pracet pracetak ak terhad terhadap ap rencan rencana a 10 mm, permuk permukaa aan n horiz horizon ontal tal terha terhadap dap rencan rencana a 10 mm dan permuk permukaa aan n vertikal dari rencana 20 mm Toleransi Toleransi alinyeme alinyemen n vertikal vertikal – penyimpa penyimpangan ngan ketegakan ketegakan kolom kolom dan dinding 10 mm Toleransi ketinggian (elevasi) – puncak lantai kerja di bawah fondasi 10 mm, puncak lantai kerja di bawah pelat injak 10 mm dan puncak kolom, tembok kepala, balok melintang 10 mm Toleransi alinyemen alinyemen horizontal 10 mm dalam 4 m panjang mendatar Toleransi untuk penutup/selimut penutup/selimut beton tulangan – selimut beton < 3 cm adalah 0 sampai 5 mm, selimut beton 3 cm – 5 cm adalah 0 sampai 10 mm, dan selimut beton 5 – 10 cm adalah 10 mm
3.2.4. 3.2.4. Pengaj Pengajuan uan Kesia Kesiapan pan Kerja Kerja • Kontrakto Kontraktorr harus harus mengirim mengirimkan kan contoh contoh semua semua bahan bahan yang yang akan digunakan dan dilengkapi dengan data pengujian seluruh sifat bahan Kontraktor harus mengirimkan rancangan campuran untuk masing• masi masing ng mutu mutu beto beton n 30 hari hari sebe sebelu lum m dila dilaks ksan anak akan an untu untuk k kemu kemudi dian an dilakukan pembuatan trial mix dalam langkah membuat job mix. Kont Kontra rakt ktor or meny menyer erah ahka kan n seca secara ra tert tertul ulis is hasi hasill peng penguj ujia ian n • pengendalian pengendalian mutu Untuk pengujian kuat tekan beton dengan umur 3 hari, 7 hari, 14 • hari hari dan dan 28 hari hari sete setela lah h tang tangga gall penc pencam ampu pura ran, n, yang yang kemu kemudi dian an diban dibandin dingka gkan n denga dengan n hasil hasil trial trial mix mix agar agar didap didapat at jobmix jobmix yang yang sesua sesuaii dengan desain mix. Kontrakto Kontraktorr mengirim mengirim detail detail gambar gambar dan perhitun perhitungan gan rinci rinci untuk untuk • perancah yang digunakan Kontraktor harus memberitahu Direksi Pekerjaan minimal 24 jam • sebelum dilakukan pencampuran, pengecoran setiap jenis beton disertai metode pelaksanaannya, kapasitas alat yang digunakan, personil, jadwal pelaksanaan pelaksanaan untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Pekerjaan . 3.2.5. 3.2.5. Bahan Bahan dan dan Tempa Tempatt ker kerja ja Penyimpanan dan perlindungan bahan • Untuk penyimpanan semen, kontraktor harus menyediakan tempat yang terlindung, lantai kayu yang lebih tinggi 30 cm dari permukaan tanah dan dan ditut ditutup up denga dengan n plasti plastik k dan tidak tidak lebih lebih dari dari 3 bulan bulan sejak sejak tangg tanggal al penyimpanan di lokasi pekerjaan. Agregat harus terlindung terlindung dan tidak langsung terkena matahari dan • hujan sepanjang waktu pengecoran. –
–
Kondisi tempat kerja Untuk pengecoran bangunan atas jembatan harus terlindung dari • sinar matahari secara langsung • Pengecoran tidak boleh dilaksanakan apabila tingkat penguapan melampaui 1,0 kg/m2/jam dan selama turun hujan, udara penuh debu atau tercemar. Dengan menggunakan grafik di bawah ini pelaksana akan dapat
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
6
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
mengantisipasi permasalahan yang akan terjadi di lapangan dan dapat mempersiapkan kondisi material yang memenuhi syara t.
3.2. 3.2.6. 6. Pers Persy yarat aratan an Kerj Kerja a Pencampuran dan penakaran • Rancangan campuran • Proporsi bahan dan berat sesuai SNI 03-2834-2000 • Pedoman awal rancangan campuran sesuai tabel Campuran percobaan Penyedia dia jasa jasa harus harus membu membuat at dan dan mengu mengujiji campur campuran an perco percobaa baan n • Penye sesuai SNI 03-2834-2000 03-2834-2000 • Disaksikan oleh Direksi pekerjaan Menggunakan jenis instalasi dan peralatan sesuai lapangan • Menggunakan
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
7
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
Tabel 1- Pedoman Awal untuk Perkiraan Proporsi Takaran Campuran Jenis Beton
Mutu Tinggi
Mutu Sedang
Mutu Rendah
3.3.
Mutu Beton fc’ (MPa) 50
(kg/cm2) K600
45
K500
38
K450
35
K400
30
K350
25
K300
20
K250
15
K175
10
K125
σbk’
Ukuran Agregat Maks.(mm)
Rasio Air / Semen Maks. (terhadap berat)
19 37 25 19 37 25 19 37 25 19 37 25 19 37 25 19 37 25 19 37 25 19 37 25 19
0,35 0,40 0,40 0,40 0,425 0,425 0,425 0,45 0,45 0,45 0,475 0,475 0,475 0,50 0,50 0,50 0,55 0,55 0,55 0,60 0,60 0,60 0,70 0,70 0,70
Kadar Semen Minimum. (kg/m3 dari campuran) 450 395 430 455 370 405 430 350 385 405 335 365 385 315 345 365 290 315 335 265 290 305 225 245 260
PELAK LAKSANAAN BETON Secara umum pelaksanaan pelaksanaan beton mencakup pekerjaan: Penakaran material • Pencampuran • Pengangkutan • Pengecoran • Pemadatan • Pengerjaan akhir (finishing) • Perawatan (Curing) •
3.3. 3.3.1. 1. Pena Penaka kara ran n Mate Materi rial al Semua bahan beton (air, semen, agregat kasar dan agregat halus) • harus ditakar atau diukur dengan cara penimbangan penimbangan terutama untuk beton dengan mutu > fc’ 20 fc’ 20 MPa Perbandingan takaran atau komposisi bahan beton sangat penting • dalam menentukan mutu beton yang akan dihasilkan
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
8
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
3.3.2. 3.3.2. Pelak Pelaksan sanaan aan penc pencamp ampura uran n Penakaran agregat • • Harus ditakar berdasarkan berat untuk fc’ > fc’ > 20 Mpa Kuantitas penakaran < kapasitas alat pencampur • Agregat harus dalam dalam kondisi SSD SSD pada saat penakaran penakaran • Peralatan harus dikalibrasi sebelum digunakan • 3.3. 3.3.3. 3. Penc Pencam ampu pura ran n Mesin Mesin yang digunak digunakan an harus harus mekanis mekanis yang menjamin menjamin distribu distribusi si • merata Alat dilengkapi dilengkapi dengan tanki air air dan alat ukur yang yang akurat • Cara pencampuran – pertama masukkan sebagian air + agregat • kasar kasar + agregat agregat halus sampai sampai mencapai mencapai kondisi kondisi cukup cukup basah basah sampai sampai mera merata ta + seme semen n – camp campur ur dan dan tera terakh khir ir masu masukk kkan an sisa sisa air air untu untuk k menyempurnakan menyempurnakan campuran Waktu pencampura pencampuran n dimulai dimulai sejak sejak sisa air dimasukk dimasukkan. an. Untuk Untuk • kapa kapasi sita tas s < ¾ m3 seki sekira ra 1,5 1,5 meni menitt dan dan untu untuk k mesi mesin n lebi lebih h besa besar r ditingkatkan 15 detik untuk setiap penambahan 0,5 m3 3.3.4. Acuan •
Acuan tanah, harus dipastikan bahwa semua tebing dalam kondisi stabil dan tidak ada tanah yang lepas Acuan kayu, baja pastikan semua sambungan tidak bocor dan • kaku kaku sehing sehingga ga posis posisiny inya a tetap tetap selama selama pengec pengecora oran, n, pemada pemadatan tan dan dan perawatan Acuan kayu yang permukaannya permukaannya tidak diserut dapat digunakan • untuk bagian yang tidak ekspos Harus dapat dibongkar tanpa merusak permukaan struktur, perlu • diberi oil form Seluruh sudut acuan harus dibulatkan atau tidak ada sudut acuan • yang tajam Acuan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibongkar tanpa • merusak beton 3.3. 3.3.5. 5. Peng Pengec ecor oran an Penye Penyedi dia a jasa jasa member memberita itahu hu Direk Direksi si pekerj pekerjaa aan n minim minimal al 24 jam • sebelum pekerjaan dimulai dan meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beto beton n dan dan tang tangga gall serta serta waktu aktu penc pencam ampu pura ran n dimu dimula laii atau atau adan adanya ya penundaan pengecoran > 6 jam Penyedia Penyedia jasa tidak tidak boleh boleh memulai memulai pekerjaa pekerjaannya nnya sebelum sebelum ada • persetujuan dari Direksi Pekerjaan secara tertulis Pengecor Pengecoran an tidak tidak boleh boleh dilaksan dilaksanakan akan apabila, apabila, Direksi Direksi pekerjaa pekerjaan n • atau atau wakil akilny nya a tida tidak k meny menyak aksi sika kan, n, walau alau suda sudah h ada ada pers perset etuj ujua uan n pengecoran Acuan harus diolesi minyak atau oilform sebelum pekerjaan • pengecoran dimulai Beton yang dicorkan tidak boleh berumur lebih dari 1 jam setelah • pencampuran, dan berdasarkan waktu pengerasan semen, apabila terjadi maka campuran beton harus ditambah retarder Pengecoran Pengecoran harus berkesinambun berkesinambungan gan sampai lokasi sambungan • pelaksanaan
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
9
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
•
Penge Pengecor coran an harus harus sedemi sedemikia kian n sehing sehingga ga tidak tidak menimb menimbulk ulkan an segregasi Untuk Untuk bagia bagian n yang yang rumit rumit dan tulang tulangan an yang yang rapat rapat beton beton harus harus • dicor dalam lapisan yang tidak lebih dari 15 cm. Untuk dinding tinggi boleh 30 cm Tinggi jatuh beton ke dalam cetakan tidak lebih dari 150 cm • kecepata kecepatan n pengecor pengecoran an harus harus sedemiki sedemikian an rupa sehingga sehingga beton • masih dalam kondisi plastis Beto Beton n lama lama yang yang akan akan disa disamb mbun ung g deng dengan an beto beton n baru baru haru harus s • dikasarkan, dibersihkan dan dilapisi dengan bonding agent Perawata Perawatan n beton dimulai dimulai segera segera setelah setelah terjadinya terjadinya pengikatan pengikatan • akhir (final setting) Apabila digunakan ready mix, perhatikan kapasitas, daya • pemompaan, pemompaan, kelecakan beton 3.3. 3.3.6. 6. Pema Pemada data tan n Harus menggunakan alat penggetar mekanis • • Alat penggetar tidak boleh digunakan digunakan untuk memindahkan memindahkan campuran beton daari satu titik ke titik yang lain Pemadatan pada daerah antar tulangan harus hati-hati sehingga • tulangan tidak bergeser Waktu penggeta penggetaran ran harus harus dibatasi dibatasi untuk untuk mengihi mengihidari dari terjadiny terjadinya a • segregasi Putaran alat penggetar minimum 5000/menit dengan berat efektif • 0,25 kg Jara Jarak k anta antarr alat alat peng penget etar ar 45 cm dan dan waktu aktu peng pengge geta tara ran n • maksimum 15 detik atau sampai permukaan beton mengkilap •
Alat penggetar harus vertikal hingga hingga dapat penetrasi sampai 10 cm dari dasar beton Pemadatan harus selesai sebelum terjadi pengikatan awal (initial • setting) Tabel 2 - Jumlah Minimum Alat Penggetar Mekanis dari Dalam Kecepatan Pengecoran Beton (m3 / jam) 4 8 12 16 20 > 20
Jumlah Alat 2 3 4 5 6 >6
3.3.7. 3.3.7. Sambun Sambungan gan Pelak Pelaksa sanaa naan n Lokasi sambungan pelaksanaan harus ditunjukkan dalam gambar • rencana, dan tidak ditenpatkan pada pertemuan elemen struktur Tidak boleh ada sambungan konstruksi pada tembok sayap • Samb Sambun unga gan n kons konstru truks ksii haru harus s tega tegak k luru lurus s terh terhad adap ap sumb sumbu u • memanjang dan diletakkan pada gaya geser minimum Pada sambungan vertikal, baja tulangan harus menerus melewati • sambungan agar struktur tetap monolit
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
10
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
•
Untuk Untuk pelat, pelat, untuk luas pelat minimum 40 m2 boleh boleh diletakkan diletakkan sambungan konstruksi dengan dimensi maksimum tidak lebih dari 1,2 x dimensi yang lebih kecil. Boleh Boleh digun digunaka akan n bondi bonding ng agent agent untuk untuk peleka pelekatan tan sambu sambunga ngan n • konstruksi seiizin Direksi Pekerjaan Tidak diperkenankan adanya sambungan konstruksi pada daerah • air asin pada tempat 75 cm di bawah muka air tertinggi atau 75 cm di atas muka air terendah t erendah 3.3. 3.3.8. 8. Beto Beton n Sikl Siklop op Campu Campuran ran beton beton denga dengan n mutu mutu beton beton fc’= 15 MPa • dengan batu pecah ukuran besar • Batu tidak boleh dijatuhkan dari tempat tinggi
dicamp dicampur ur
• • • •
Volume batu pecah ukuran besar maksimum 1/3 dari volume total Untuk dinding penahan tanah, ukuran batu 25 cm Tiap batu terlindungi adukan beton setebal 15 cm Letak batu terhadap permukaan tidak kurang dari 30 cm atau 15 cm terhadap permukaan yang akan dilindungi
3.3. 3.3.9. 9. Peng Penger erja jaan an Akh Akhir ir 3.3.9 .3.9.1 .1.. Pembo embong ngk karan ran Acuan uan Pembo Pembong ngkar karan an acuan acuan minimal minimal dilaksa dilaksana nakan kan 30 jam setel setelah ah • pengecoran Acuan yang ditopang dengan perancah (pelat, balok, struktur lain) • baru baru boleh boleh dibong dibongkar kar apabil apabila a kekuat kekuatan an beton beton sudah sudah mencap mencapai ai 85% terhadap kekuatan rancangan Untuk Untuk beton beton ekspos ekspos dengan dengan hiasan hiasan (tiang (tiang sandar sandaran an,, parap parapet) et) • maka beton dapat dibongkar setelah 9 jam dan tidak lebih dari 30 jam 3.3. 3.3.9. 9.2. 2.
Perm Permuk ukaa aan n (Pe (Peng nger erja jaan an Akhi Akhirr Bia Biasa sa)) Permukaan akhir harus dirapihkan setelah pembongkaran acuan. • Semua kawat atau logam yang digunakan untuk memegang acuan harus dipotong paling tidak 2,5 cm di bawah permukaan Tidak ada tonjolan akibat sambungan acuan • Penambalan hanya boleh dilaksanakan pada bagian struktur minor • Akibat adanya keropos pada beton, maka harus dilakukan • perba perbaika ikan n sesuai sesuai denga dengan n pedoma pedoman n perba perbaika ikan n beton beton dengan dengan bahan bahan polymer semen yang tidak menyusut
3.3. 3.3.9. 9.3. 3.
Perm Permuk ukaa aan n (Pen (Penge gerj rjaa aan n Akh Akhir ir Khu Khusu sus) s) Untuk bagian atas pelat, trotoir yang horizontal harus digaru untuk • memberik memberikan an bentuk bentuk dan ketinggi ketinggian an sesuai sesuai perancan perancangan gan segera segera setelah setelah terjadinya final set Permukaa Permukaan n horizonta horizontall harus harus dikasark dikasarkan an sebelum sebelum selimut selimut beton beton • mengeras
3.3.10. 3.3.10. Perawatan Perawatan 3.3. 3.3.10 10.1 .1.. Tuju Tujuan an pera perawa wata tan n Mempe Memperba rbaiki iki kualit kualitas as beton beton dan menjad menjadika ikan n beton beton lebih lebih awet awet • terhadap agresi kimia
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
11
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
Menjadi Menjadikan kan beton beton lebih lebih tahan tahan terhadap terhadap aus karena karena lau lintas dan • lebih kedap air Reaksi kimia pada beton terjadi pada pengikatan dan pengerasan • beton tergantung pada pengadaan airnya, sehingga perlu adanya jaminan bahwa bahwa air masih masih tertahan tertahan atau jenuh untuk untuk memungk memungkinka inkan n kelanjut kelanjutan an reaksi kimia Penguapan menyebabkan beton kehilangan air sehingga terhenti • proses hidrasi dengan konsekuensi konsekuensi berkurangnya berkurangnya peningkatan peningkatan kekuatan Penguapan menyebabkan penyusutan kering yang terlalu awal dan • cepa cepat, t, sehi sehing ngga ga bera beraki kiba batt timb timbul ulny nya a tega tegang ngan an tari tarik k yang ang dapa dapatt menyebabkan menyebabkan retak. 3.3.10 3.3.10.2. .2.
Perawa Perawata tan n deng dengan an pembas pembasaha ahan n Beton harus dilindungi terhadap pengeringan dini, temperatur tinggi • dan gangguan mekanis agar kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin Beto Beton n dira dirawa watt sete setela lah h beto beton n mula mulaii meng menger eras as deng dengan an baha bahan n • penyerap air yang jenuh dalam waktu minimal 3 hari Lalu lintas tidak diperbolehkan diperbolehkan melewati permukaan beton tersebut t ersebut • dalam 7 hari setelah beton dicor Untuk beton dengan kekuatan awal yang tinggi yang menggunakan • bahan tambahan harus dibasahi sampai kekuatannya mencapai 70% dari kekuatan rancangan 28 hari
3.3. 3.3.10 10.3 .3..
Pera Perawat watan an deng dengan an Uap Uap Perawatan ini digunakan untuk mendapatkan kekuatan awal yang • tinggi • Tidak diperkenankan menggunakan bahan tambahan (admixture) apabila digunakan perawatan ini Perawata Perawatan n ini dikerjak dikerjakan an terus menerus sampai sampai kekuatan kekuatan beton beton • mencapai 70%
Persyaratan perawatan uap adalah: Tekanan < tekanan luar • • Temperatur < 38 o selama 2 jam dan dinaikkan berangsur-angsur sampai 65o dengan kenaikan temperatur maksimum 14 o • Penurunan temperatur <11 o C per jam dan temperatur beton pada saat dikeluarkan dari penguapan tidak boleh lebih tinggi dari 11o terhadap temperatur luar Setel Setelah ah selesa selesaii peraw perawata atan n denga dengan n uap, uap, strukt struktur ur beton beton harus harus • dibasahi selama 4 hari 3.3.10 3.3.10.4. .4.
Perawa Perawata tan n dengan dengan Cara Cara Lain Lain • Membran cair Permukaan beton sudah kering dan acuan sudah dilepas o Tidak Tidak boleh boleh terken terkena a hujan hujan,, apabil apabila a lapis lapisan an membr membran an rusak rusak o maka perlu dilakukan pelapisan ulang • Selimut kedap air Digunakan penyelimutan dengan bahan lembaran kedap air o Selama Selama perawata perawatan n perlu perlu diperha diperhatikan tikan agar lapisan lapisan tersebut tersebut o tidak sobek atau berpindah tempat • Form in place
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
12
Modul Spesifikasi Jembatan
o
3.4.
Spesifikasi Jembatan
Peraw Perawata atan n dengan dengan tetap tetap memper mempertah tahank ankan an acuan acuan sebag sebagai ai dinding penahan selama waktu perawatan
PENGENDAL DALIAN IAN MU MUTU
3.4. 3.4.1. 1. Pene Peneri rima maan an Bah Bahan an Sebelum digunakan dilakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dengan bukti-bukti tertulis 3.4. 3.4.2. 2. Peng Pengaw awas asan an Adanya personil personil dengan keahlian keahlian khusus untuk untuk melakukan pengawasan pengawasan 3.4.3. 3.4.3. Perenc Perencana anaan an campur campuran an • Ketentuan sifat-sifat campuran • Penyesuaian campuran • Pelaksanaan campuran • Pengujian campuran • Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan 3.4. 3.4.3. 3.1. 1.
Kete Ketent ntua uan n Sifa Sifatt-si sifa fatt Camp Campur uran an • Sesuai dengan proporsi takaran campuran pada job mix • Campuran Campuran yang tidak memenuhi memenuhi ketentuan ketentuan “slump” “slump” yang yang diusulka diusulkan n tidak boleh digunakan kecuali untuk penggunaan penggunaan terbatas pengujian beton campuran uji (trial mix) pada umur 7 hari < • Apabila pengujian persy persyar arat atan an maka maka beto beton n tida tidak k bole boleh h dija dijadi dika kan n job job mix mix dan dan dica dicari ri penyebabnya
3.4.3 .4.3.2 .2..
Peny enyesua esuaia ian n Cam Campura puran n Penyesuaian mudah dikerjakan (kelecakan atau workability) • Kadar semen tidak berubah Rasio air/semen tidak dinaikkan Tidak ada pengadukan kembali Diizinkan menggunakan menggunakan bahan tambahan seizin Direksi Pekerjaan Penyesuaian Penyesuaian kekuatan • Menambah kadar semen dan tidak lebih dari persyaratan Menggunakan bahan tambahan (additif) Penyesuaian Penyesuaian untuk bahan-bahan baru • Tidak diizinkan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan Akan dilakukan kembali pengujian campuran dengan bahan yang baru tersebut
3.4.4.
Pengujian di lapangan Pengujian untuk Kelecakan (Workability) • Deng Dengan an meng menggu guna naka kan n nila nilaii slum slump p untu untuk k • pencampuran beton
3.4.4 .4.4.1 .1..
seti setiap ap
Pengu enguji jia an kua kuatt tek teka an Setiap 10 m3 beton yang dipasok pada setiap hari harus ada 1 set • (3 buah ) pengujian kuat tekan untuk setiap jenis mutu beton pada 28 hari
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
13
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
•
Pengujian merupakan uji tekan dengan sepasang benda uji silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm Mutu beton yang diterima apabila • • Rata-rata nilai hasil uji kuat tekan dari benda uji > ( fc’ + k.S.r) di mana S = nilai deviasi dan tidak ada satupun benda uji mempunyai nilai < 0,85 fc’, k = 1,64 dan r = faktor koreksi untuk jumlah benda uji < 30 buah Pengambilan benda uji yang mewakili • Menggunakan Menggunakan statistik sesuai dengan standar deviasi • fc’= fcm – ( k.S).r
Nilai k adalah k adalah 1,64 untuk jumlah benda uji 30 buah Jumlah benda uji 1 set (3 buah) setiap 10 m3 pada setiap jenis • struktur. Benda uji yang diuji adalah 2 buah, apabila dari 2 buah benda uji tersebut terdapat perbedaan > 5%, maka benda uji ke-3 diuji, dan untuk perhitungan S digunakan 2 buah benda uji dengan nilai terdekat Syarat tidak boleh ada satupun benda uji mempunyai nilai < 0,85 • fc’, 3.4. 3.4.4. 4.3. 3. Fakt Faktor or Pen Penga gali li Unt Untuk uk Juml Jumlah ah Ben Benda da Uji Uji 30 30 Jumlah benda uji yang harus diuji adalah 30 benda uji, apabila kurang dari 30 maka harus harus dilakuka dilakukan n penyesua penyesuaian ian deviasi deviasi dengan dengan faktor faktor pengali pengali sebagai sebagai berikut: n
∑ ( f ci − f c m )
2
.
S = dimana, = fc’ = fci fcm = n =
1
n −1
Kuat Kuat tek tekan an beto beton n kar karak akte teri risti stik k Kuat Kuat teka tekan n bet beton on yang yang diuj diujii Kuat Kuat tek tekan an bet beton on rat rataa-ra rata ta Jumlah benda uji
Tabel Error! No text of specified style in document.3 document. 3 - Angka koreksi koreksi deviasi deviasi “r” Jumlah benda uji 10 11 12 13 14 15 16
Faktor koreksi “r” 1,36 1,31 1,27 1,24 1,21 1,18 1,16
Jumlah benda uji 17 18 19 20 21 22 23
Faktor koreksi “r” 1,14 1,12 1,11 1,09 1,08 1,07 1,06
Jumlah benda uji
Faktor koreksi “r”
24 25 26 27 28 29 > 30
1,05 1,04 1,03 1,02 1,02 1,01 1,00
Untuk benda uji kurang dari 10 buah atau data pengujian tidak tersedia, maka dilakukan koreksi dengan menambahkan nilai kekuatan lebih minimal sesuai Tabel 4 Tabel 4 Penyesuaian kuat tekan tekan Kuat tekan karakteristik fc’ (MPa) < 21
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
Nilai kekuatan lebih minimal (MPa) 7
14
Modul Spesifikasi Jembatan
21 ≤ fc’ ≤ 35 > 35
Spesifikasi Jembatan
8,5 10
•
Bila syarat tersebut tidak terpenuhi maka diambil langkah-langkah untuk meningkatkan kuat tekan beton Bila terjadi kuat tekan << maka harus dilakukan core drill pada • daerah yang diragukan sebanyak 3 buah Jika hasil dari 3 buah core drill rata-rata > 0,85 f c c dan tidak ada • satupun < 0,75 fc maka secara struktural beton dianggap baik Pengujian tambahan dapat dilakukan apabila diperlukan, dengan • alat impact echo, UPV, core drill dll.
3.5. 3.5.
CARA CARA PEN PENGU GUKU KURA RAN N DAN DAN PEMB PEMBA AYARA YARAN N •
Beton Beton diukur diukur dalam dalam meter meter kubik kubik tanpa tanpa adany adanya a pengu penguran ranga gan n volume untuk pipa dengan diameter < 20 cm untuk water stop, selongsong pipa, lubang sulingan Tida Tidak k ada ada tamb tambah ahan an untu untuk k ceta cetaka kan, n, pera peranc ncah ah untu untuk k balo balok, k, • pemompaan penyelesaian akhir, penyediaan pipa sulingan dan pekerjaan pelengkap pelengkap lainnya dan ini semua termasuk dalam harga satuan beton Beton Beton yang yang diuku diukurr dan dan dibay dibayar ar dalam dalam bagia bagian n ini ini adala adalah h beton beton • dengan mutu lebih tinggi dari K-250 ( fc’ =20 =20 MPa) untuk beton bertulang dan beton dengan mutu < K-175 (fc’ ( fc’ =15 =15 MPa) untuk beton tak bertulang Tida Tidak k ada ada peng penguk ukur uran an untu untuk k pemb pembay ayar aran an tamb tambah ahan an untu untuk k • perbaikan beton
4.
BETON PRATEGANG
4.1.
UMUM • •
fabrikasi struktur beton pratekan pracetak, bagian beton pratekan pracetak dari struktur komposit dan • tiang pancang pracetak mencakup mencakup pembuata pembuatan, n, pengangk pengangkutan utan dan penyimpa penyimpanan nan balok, balok, • tiang pancang, pelat dan elemen struktur dari beton pracetak, yang dibuat dengan dengan cara pre-tension pre-tension (penegang (penegangan an sebelum sebelum pengecora pengecoran) n) maupun maupun post-tension (penegangan setelah pengecoran) pengecoran) 4.2.
PERSYARATAN Standar rujukan • SNI, AASHTO, ASTM • Pekerjaan seksi lain yang berkaitan • Beton, baja tulangan • Toleransi • Persyaratan bahan • Persyaratan kerja •
4.2. 4.2.1. 1. Tole Tolera rans nsii untuk gelagar dan lantai Dimensi – 0,06% arah memanjang • Bentuk – Lebar < 6m = 3mm; > 6 m = 5 mm; tinggi total 5 mm •
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
15
Modul Spesifikasi Jembatan
• • • • • •
Spesifikasi Jembatan
Rongga – vertikal = 10 mm; melintang = 5 mm Ketidaksikuan Ketidaksikuan – < 4 m = 5 mm; > 4m = 15 mm Lendutan – 20 mm Kelengkungan – 0,06% dari panjang Puntir – 5 mm/ meter Kabel – lubang kabel 2 mm dan selimut kabel 5 mm
Untuk tiang pancang Toleransi dimensi • Dimensi penampang ± 6 mm • Panjang total ± 25 mm • Penyimpangan dari garis lurus 1 mm per m’ panjang • Ketidak sikuan pangkal 2 mm dalam lebar kabel) + 5 mm, - 3 mm • Selimut tulangan (termasuk kabel) pelat ± 2 mm • Lubang keluar kabel dalam acuan dan pelat • Kabel pada umumnya ± 1,5 mm • Sepatu tiang dan penghubung sambungan pra fabrikasi • Panjang cetakan sesuai dengan panjang tiang 4.2. 4.2.2. 2. Pers Persy yarat aratan an Bahan Bahan Beton • Sesuai dengan seksi 7.1. Acuan • • • •
Harus cukup kuat, tidak melendut, kedap air Pada sambungan harus dipasang seal agar tidak bocor Ujung acuan ditumpulkan ditumpulkan Pembentukan rongga harus sedemikian untuk mencegah masuknya adukan pasta semen dipasang setelah tulangan tulangan terpasang • Acuan dipasang • Toleransi sesuai dengan ketentuan bersih sebelum pengecoran pengecoran beton • Acuan harus bersih Grouting • • •
Rasio air semen maksimum 0,45 Boleh menggunakan bahan tambah untuk peningkatan kinerja Sebelum grouting baja prategang harus tersisa 3 cm dari tepi luar baji, angkur Selongsong harus bersih dan kering • campuran grouting dicorkan secara menerus sampai penuh • Bekas acuan angkur, setelah selesai grouting harus ditutup dengan • adukan dengan tebal selimut minimum 3 cm Setel Setelah ah pelaks pelaksan anaan aan grouti grouting ng,, tidak tidak boleh boleh terjad terjadii defor deformas masii • tambahan pada struktur selama 3 hari dari selesainya pekerjaan grouting berakhir Baja tulangan Sesuai seksi 7.3. • Baja prategang Strand terdiri dari 7 wire dengan kuat leleh minimum 160 kg/mm2 • dan kekuatan batas minimum 190 kg/mm2
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
16
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
• •
Wire tidak boleh disambung Kuat tarik tinggi harus bebas tegangan yang diregangkan secara dingin sebesar 91 kg/mm2 Sifat fisik setelah peregangan dingin: • Kekuatan batas tarik minimum 100 kg/mm2 • Kekuatan leleh minimum 910 kg/mm2 • Modulus elastisitas minimum 25*10 6 kg/cm2 • Elongation minimum rata2 terhadap 20 batang 4% • Toleransi diameter diameter + 0,76 mm dan – 0,25 mm •
Baja prategang Pemasokan • Dipasok dalam gulungan • Gulungan untuk wire diamater 1,5 m • Gulungan untuk strand diameter 0,75 m • Stress bas dalam bentuk ikatan • Kondisi baik, tidak tertekuk atau bengkok, bersih dari karat dan • bahan lepas, minyak, gemuk, cat atau lumpur Pemberian tanda Disimpan dalam kelompok menurut ukuran dan panjangnya, diikat, • diberi label • Label berisi informasi spesifikasi teknis, no. sertifikat sesuai hasil pengujian Penyimpanan Disimpan dibawah dibawah atap dan tidak langsung terkena tanah • Stress bar diberi ganjal • Identitas pada wire, strand dan stress bar harus tetap ada selama • penyimpanan Pengangkuran Kekuatan angkur minimal 95% kuat tarik minimum baja prategang • Dapat memberikan penyebaran tegangan yang merata • Alat pengangkuran pengangkuran sesuai dengan dengan cara penegangan penegangan • Angkur dilengkapi dengan selongsong atau penghubung penghubung lain yang • cocok dalam pelaksanaan pelaksanaan grouting Selongsong Untuk sistem post tension, digunakan selongsong bergelombang bergelombang • Ujung selongsong harus sedemikian rupa sehingga bagian ujung • kabel bebas bergerak Selongsong bebas dari retak, belah • Mempunyai lubang udara • Kuat menahan tekanan sebesar 4 bar • Untuk sistem eksternal stressing kabel dilindungi dengan HDPT, • tahan korosi dan stabil Pekerjaan lain-lain Alir pembilas selongsong selongsong harus mengandung mengandung kapur sirih (kalsium oksida) atau kapur tohor (kalsium hidro-oksida) hidro-oksida) sebanyak 12 gram/liter.
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
17
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
4.2. 4.2.3. 3. Pers Persy yarat aratan an Kerj Kerja a Sistem Prategang Sesuai dengan rancangan yang dipilih oleh penyedia jasa (hasil • detail design) Pasca tarik atau pra tarik • Gaya prategang efektif sesuai dengan hasil rancangan • Kesiapan kerja Rincian sistim, peralatan dan bahan. • Meliputi Meliputi metode dan urutan urutan penegan penegangan, gan, rincian rincian lengkap lengkap untuk • baja pra-tegang, perkakas penjangkaran, penjangkaran, jenis selongsong dan setiap data relatif lainnya untuk operasi pra-tegang. Rinci Rincian an terseb tersebut ut harus harus menun menunjuk jukkan kan setia setiap p susun susunan an dari dari baja baja • tulangan yang bukan pra-tegang seperti yang ditunjukkan dalam Gambar. Rincian sistim, peralatan dan bahan. • Meliputi Meliputi metode dan urutan urutan penegan penegangan, gan, rincian rincian lengkap lengkap untuk • baja pra-tegang, perkakas penjangkaran, penjangkaran, jenis selongsong dan setiap data relatif lainnya untuk operasi pra-tegang. Rinci Rincian an terseb tersebut ut harus harus menun menunjuk jukkan kan setia setiap p susun susunan an dari dari baja baja • tulangan yang bukan pra-tegang seperti yang ditunjukkan dalam Gambar.
4.3.
PELAKSANAAN Pelaksanaan beton prategang mencakup : Unit Beton prategang • Pelaksanaan Pelaksanaan unit prategang sistem pratarik • Pelaksanaan Pelaksanaan unit prategang sistem pasca tarik • Penanganan, Penanganan, pengangkutan dan penyimpanan penyimpanan unit beton pracetak • Pelaksanaan Pelaksanaan unit beton pracetak segmental • Pemasangan Pemasangan unit beton beton prategang •
4.3. 4.3.1. 1. Unit Unit beto beton n Prate Pratega gang ng Secara umum hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan adalah: Tempat pencetakan • Acuan • Perlengkapan Perlengkapan prategang • Perakitan kabel prategang • Selimut beton • Pengecoran Pengecoran beton • perawatan • Penegangan kabel • Penegangan kabel • Keselamatan kerja • Peralatan • Data yang harus dicatat • Kabel untuk sistem pra tarik • Kabel untuk sistem pasca tarik •
4.3.2. 4.3.2. Pelaksana Pelaksanaan an unit unit pratega prategang ng sistem sistem prata pratarik rik
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
18
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
Pelaksanaan unit beton prategang sistem pratarik mempunyai kekhususan, dan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan adalah: Landasan gaya prategang • Penempatan kabel • Dongkrak hidrolis • Alat potong baja baja prategang • Bripak • Besarnya gaya penegangan yang dikehendaki • Prosedur penegangan • Pemindahan daya prategang • Persetujuan • Ketentuan kekuatan beton • Prosedur • Masuknya kabel yang diijinkan • 4.3.3. 4.3.3. Pelaksana Pelaksanaan an unit unit pratega prategang ng sistem sistem pasca pasca tarik Persetujuan • Landasan unit prategang • Penempatan angkur • Penempatan kabel • Kekuatan beton yang diperlukan • Besarnya gaya prategang yang diperlukan • Prosedur penarikan kabel • Umum • Penarikan kabel dengan 2 dongkrak • Penegangan dengan 1 dongkrak • Lubang grouting • Grou Grouti ting ng dan dan peny penyel eles esai aian an akhi akhirr sete setela lah h • prategang
pemb pember eria ian n
gay gaya
4.3.4. 4.3.4. Penangana Penanganan, n, pengangkut pengangkutan an dan penyimpan penyimpanan an unit beton beton pracetak pracetak Pemberian tanda unit-unit beton pracetak • Untuk identifikasi unit • Pada tiang pancang diberi tanda dimensi dan panjang • Penanganan dan pengangkutan • Pengangkutan Pengangkutan dalam posisi tegak • Unit yang rusak akibat penanganan harus diganti • Cara pengangkutan dan penanganan harus disetujui Direksi • Penyimpanan • Dipa Dipasa sang ng peny penyan angg gga a deng dengan an jara jarak k maks maksim imum um 20% 20% ukur ukuran an • panjang unit Baja prategang • 4.3.4. 4.3.4. Pelaksana Pelaksanaan an unit unit beton beton pracet pracetak ak segmen segmental tal Uraian • Unit beton yang difabrikasi • Perakitan segmen pracetak • Persetujuan perakitan 4 minggu sebelum tanggal dimulai perakitan • segmen Penyangga segmen harus kuat • Sambungan beton •
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
19
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
• • • • • •
Harus mempunyai kekuatan minimal sama dengan mutu beton Bentuk pada sambungan harus baik Pengecoran Pengecoran ceruk angkur Sesuai dengan gambar rencana Kerusakan unit Keru Kerusa saka kan n sepe sepert rtii reta retak, k, meng mengel elup upas as atau atau defo deform rmas asii haru harus s disisihkan untuk diperiksa lebih lanjut
4.3.5. 4.3.5. Pemasa Pemasanga ngan n unit beton beton prate prategan gang g Tumpuan untuk unit yang diletakkan di atas bantalan karet • Harus terletak pada posisi as bantalan karet • Hubu Hubunga ngan n antara antara bantal bantalan an karet karet dengan dengan unit unit beton beton prateg prategang ang • terletak penuh Pengaturan posisi unit • Menjamin kestabilan gelagar pada waktu berdiri sendiri dan pada • waktu pengaturan dan dibuat perkuatan
4.4.
PENGENDAL DALIAN IAN MU MUTU Dala Dalam m peng pengen enda dali lian an mutu mutu data data peng penguj ujia ian n haru harus s leng lengka kap p , sert serta a data data penerimaan bahan sesuai dengan persyaratan yang dibuktikan secara tertulis serta ditandatangani oleh yang menyerahkan dan yang menerima. Peng Pengaw awas asan an dala dalam m peng pengen enda dali lian an mutu mutu ini ini sang sangat at pent pentin ing, g, sehi sehing ngga ga diperl diperluka ukan n ahli ahli dalam dalam bidan bidang g siste sistem m peneg penegang angan an kabel kabel prateg prategang ang,, dan dan dilengkapi dengan benda uji, rakitan angkur, penerimaan unit-unit sebelumnya dengan lengkap
4.5. 4.5.
PENG PENGUK UKUR URA AN DA DAN PEM PEMBA BAYA YARA RAN N Pengukuran Unit beton pracetak • Jumlah aktual unit furnished • Pekerjaan cor langsung di lapangan dengan sistem pasca tarik • Sesuai seksi 7.1. dan 7.3 • Unit yang ditolak • Tidak diukur • Dasar pembayaran • Unit beton pracetak • Furnished • Material on site • Beton cor di tempat dengan sistem pasca tarik • Sesuai seksi 7.1. dan 7.3.
5.
BAJA TULANGAN
5.1.
UMUM Mencak Mencakup up penga pengadaa daan n dan dan pemas pemasan angan gan baja baja tulan tulangan gan sesuai sesuai denga dengan n spesifikasi, penerbitan detail pelaksanaan, detail pelaksanaan baja tulangan yang tidak termasuk termasuk dalam dokumen dokumen kontrak pada saat pelelangan pelelangan akan diterbitkan oleh Direksi pekerjaan setelah peninjauan lapangan
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
20
Modul Spesifikasi Jembatan
5.2.
Spesifikasi Jembatan
PERSYARATAN Standar rujukan SNI, AASHTO, ACI, AWS • Pekerjaan seksi lain yang berkaitan Ketentuan teknis dan beton • Toleransi • • • •
Sesuai ACI 315 Mempunyai selimut beton: 3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos 7,5 cm untuk beton yang terendam/tertanam
Persyaratan bahan Persyaratan kerja 5.2. 5.2.1. 1. Pers Persy yarat aratan an Bahan Bahan Baja tulangan • BJ 24 – baja lunak – fs’ = fs’ = 2400 kg/cm2 • BJ 32 – baja sedang – fs’= fs’= 3200 kg/cm2 fs’ = 3900 kg/cm2 • BJ 39 – baja keras – fs’ = • BJ 48 – baja keras – fs’ = fs’ = 4800 kg/cm2 Tumpuan untuk tulangan t ulangan • Mutu beton untuk tumpuan > fc’ 20 fc’ 20 Mpa Pengikat untuk tulangan • Kawat pengikat dari baja lunak 5.2. 5.2.2. 2. Pers Persy yarat aratan an Kerj Kerja a Perlindungan Perlindungan terhadap korosi struktur beton Campuran beton dapat ditambah bahan tambah untuk mencegah • korosi Selimut beton • Beton cor di atas tanah – 70 mm • Beton yang berhubungan dengan tanah • D 19 s/d D 56 - 50 mm • • < D 16 40 mm Beton yang tidak langsung berhubungan berhubungan dengan tanah t anah • • Pelat, dinding dengan D 44 – 56 40 mm < D 36 25 mm • Balok, kolom tulangan utama 40 mm • • Struktur cangkang, pelat > D 19 25 mm dan < D16 20 mm 5.2.3. 5.2.3. Pengaj Pengajuan uan kesia kesiapan pan kerja kerja Siapkan semua jenis ukuran baja tulangan sesuai dengan gambar • rencana Siapkan semua diagram tulangan beserta pembengkokan • Siapkan data baja tulangan (dimensi dan berat) • Apabila ada penggantian penggantian dimensi dimensi laporkan laporkan pada pengawas pengawas •
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
21
Modul Spesifikasi Jembatan
• • •
5.3.
Spesifikasi Jembatan
Siapkan fasilitas pemotongan dan pembengkokan pembengkokan Baja tulangan dalam bundel diberi tanda Siapkan pengujian baja tulangan yang digunakan
PELAKSANAAN
5.3.1. 5.3.1. Penyi Penyimpa mpanan nan dan dan penang penangana anan n Tulangan diberi label untuk identifikasi yang menunjukkan ukuran • batang, panjang dan informasi lainnya Ditanga Ditangani ni dan disimpan disimpan untuk mencega mencegah h distorsi, distorsi, kontamina kontaminasi, si, • korosi atau kerusakan 5.3. 5.3.2. 2. Pemb Pemben engk gkok okan an Dibengkokkan dengan cara dingin sesuai ACI 315 • Diemeter > 20 mm dibengkokkan dengan mesin pembengkok • 5.3.3.
Penempatan dan pengikatan Baja tulangan tulangan harus harus bersih, bersih, ditempatk ditempatkan an dengan dengan selimut selimut beton beton • sesuai ketentuan Diikat kuat pada posisinya, panjang penyaluiran 40 diameter • Tidak boleh dilas kecuali atas persetujuan Direksi pekerjaan • Simpul kawat membelakangi permukaan beton • Baja tulangan yang terekspos cukup lama harus dilindungi • 5.3.4.
Pelaksanaan Mutu, dimensi dan bentuk sesuai dengan gambar rencana • Toleransi • Tidak boleh dilakukan pembengkokan ulang • Apabila akan dilakukan dilakukan pengelasan, pengelasan, usulkan usulkan pada Direksi Direksi • Pastikan perancah, acuan sudah disetujui Direksi • Material bersih • Overlap sesuai dimensi • Tidak bergeser • Selimut beton sesuai •
5.4.
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
5.4.1.
Pengukuran Diukur dalam kilogram sesuai dengan diameter t erpasang • Penjepit, pengikat atau bahan lain tidak diukur untuk pembayaran • Baja tulangan tulangan untuk untuk gorong-g gorong-goron orong g pipa pipa beton beton dibayar dibayar secara secara • terpisah pada divisi 2
5.4.2.
Pembayaran Kompensasi penuh terhadap pemasokan, pembuatan, pemasangan termasuk pekerja, perkakas, pengujian dan pelengkap pelengkap lainnya
6.
BAJA STRUKTUR
6.1.
UMUM
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
22
Modul Spesifikasi Jembatan
• • • •
6.2.
Spesifikasi Jembatan
Mencakup pekerjaan struktur baja komposit Pelaksanaan Pelaksanaan struktur baja baru, pelebaran dan perbaikan struktur Penyediaan, Penyediaan, fabrikasi, pemasangan, galvanisasi dan pengecatan Baja termasuk baut sambung, paku keling, pengelasan dll
PERSYARATAN Standar rujukan • SNI, AASHTO, ASTM, AWS • Pekerjaan seksi lain yang berkaitan • Beton, baja tulangan, siar muai, landasan • Toleransi • Persyaratan bahan • Persyaratan kerja •
6.2. 6.2.1. 1. Tole Tolera rans nsii Diameter lubang Lubang pada elemen utama + 1,2 mm dan – 0,4 mm • Lubang pada elemen sekunder + 1,8 mm dan -0,4 mm • Alinyemen lubang lubang Elemen utama (di bengkel) ± 0,4 mm • Elemen sekunder di lapangan ± 0,6 mm • Gelagar • • •
Camber 0,2 mm per meter panjang balok atau 6 mm Penyimpangan Penyimpangan lateral as ke as landasan 0,1 mm Penyimpangan lateral web dan as flens max 3 mm
Batang sambungan geser Penyimpangan max terhadap garis lurus terhadap flens ke segala • arah panjang/1000 atau 3mm Permukaan yang dikerjakan dengan mesin • Penyimpangan bidang kontak 0,25 mm • 6.2. 6.2.2. 2. Pers Persy yarat aratan an Bahan Bahan Penyimpanan Harus dilindungi terhadap korosi dan bersih • Baja struktur Sesuai dengan design mutunya • Baut, mur dan ring Sesuai ASTM A 307, grade A • Mengunakan baja mutu tinggi • Komposisi kimia sesuai ketentuan • Paku penghubung geser yang dilas • • Sesuai ketentuan Bahan untuk pengelasan • Sertifikat Lapisan pelindung
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
23
Modul Spesifikasi Jembatan
• • • •
Spesifikasi Jembatan
Cat Cek persyaratan gambar rencana Cek jenis cat yang digunakan serta ketebalannya Digunakan untuk struktur jembatan pada daerah yang bebas polusi
Galvanis •
6.3.
Cek ketebalan galvanis yang disyaratkan
PELAKSANAAN Pelaksan Pelaksanaan aan baja struktur pada umumnya melibatka melibatkan n fabrikas fabrikasii yang yang akan melaksanakan pekerjaan pemotongan profil, pelubangan untuk baut dan lain sebagainya. Jenis pelubangan baut yang digunakan adalah untuk jenis baut: Baut tidak terbenam t erbenam • Baut pas dan silinder • Baut geser mutu tinggi • Peke Pekerj rjaa aan n fabr fabrik ikas asii juga juga menc mencak akup up peke pekerj rjaa aan n pemb pembua uata tan n peng pengak aku, u, sambungan dengan baut standar atau baut geser mutu tinggi. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan adalah: Penyelesaian Penyelesaian permukaan bidang kontak • Baut tarik • Pengelasan • Pengecatan dan galvanisasi • pengangkutan • Pemasangan jembatan baja • Tahap pekerjaan • Pengaturan lalu lintas • Peralatan dan perancah • Perakitan Perakitan pekerjaa pekerjaan n baja baja seringka seringkalili melibatka melibatkan n penggun pengguna a jasa dalam dalam hal penyediaan baja struktur yang telah tersedia. Sehingga dalam pelaksanaan pengadaan bahan perlu diperjelas terlebih dahulu pada saat tender, apakah pengadaan dilaksanakan dilaksanakan oleh penyedia jasa atau pemilik, karena hal tersebut akan sangat berpengaruh pada penawaran harga. Jenis perakitan yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa tergantung pada kondisi lokasi dimana jembatan akan dipasang, dan seharusnya dalam tahap perencanaan atau dalam gambar rencana hal tersebut sudah dijelaskan. Jenis perakitan struktur rangka baja pada umumnya adalah: Peluncuran • Kantilever • perancah • Bagi komponen baja struktur disediakan oleh pemilik, maka penyedia jasa perlu melakukan melakukan pengangkutan pengangkutan dan pengiriman pengiriman yang tidak terlepas terlepas dengan masalah keamanan yaitu dengan melibatkan asuransi all risk.
6.3. 6.3.1. 1. Fabr Fabrik ikas asii
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
24
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
Dalam hal fabrikasi perlu diperhatikan beberapa hal yang mencakup jaminan mutu mutu baik baik baha bahan n maup maupun un kete ketepa pata tan n pema pemasa sang ngan an dan dan pemb pembel elii dapa dapatt melakukan peninjauan ke pabrik pembuat. Kesiapan material, alat • Pemotongan sesuai dimensi, perlu diperhatikan keakuratan ukuran • Lubang Lubang baut, baut, perhatika perhatikan n dimensi dimensi lubang lubang dan jarak jarak harus harus sesuai sesuai • dengan gambar dan toleransi yang diizinkan Pengelasan profil, perlu diperhatikan tebal las, panjang las, serta • bahan las yang digunakan Perlu Perlu percobaa percobaan n perakitan perakitan untuk untuk pembuatan pembuatan struktur struktur jembatan jembatan • baja secara utuh, sebelum dikirim ke lokasi 6.3.2. 6.3.2. Baut Baut Gese Geserr Mutu Mutu Tinggi Tinggi Sudut kemiringan permukaan bidang kontak dengan kepala baut • dan mur < 1:20 terhadap bidang tegak lurus sumbu baut Alat pengencang pengencang (torsi momen) harus dikalibrasi dikalibrasi sebelum • digunakan Kekencangan alat pengencang disesuaikan dengan dimensi baut • (diameter baut), dan mutunya. Dengan Dengan sistem sistem baut geser mutu tinggi ini, masalah masalah kebersih kebersihan an • permukaa permukaan n pelat pelat sangat sangat penting penting sekali, agar fungsi fungsi geser geser baut dapat terlaksana. 6.3.3. 6.3.3. Pengan Pengangku gkutan tan & Peraki Perakitan tan Pengangkutan Pastikan semua elemen ada kode • Pastikan jumlah komponen sudah sesuai dengan gambar • Pastikan cara pengangkutan pengangkutan • Perakitan • • •
Pastikan manual perakitan Pastikan jumlah komponen sesuai Pastikan jumlah baut sesuai
Penyelesaian Penyelesaian rangka r angka baja • Pastikan sistem pemasangan – perancah atau kantilever • Pastikan camber setelah semua komponen terpasang – sesuai dengan manual ? • Pastikan semua sambungan telah dikencangkan dengan kekencangan 100% t ersedia • Pastikan tulangan untuk lantai tersedia • Pastikan mutu beton terpasang harus K-350 • Pastikan jenis expansion joint sesuai permukaan menggunakan menggunakan sesuai spesifikasi • Pastikan jenis lapisan permukaan 6.4.
PENGENDALIAN MUT MUTU
6.4. 6.4.1. 1. Pene Peneri rima maan an bah bahan an Pengendalian mutu • Penanganan dan penyimpanan • Perbaika Perbaikan n terhadap terhadap komponen komponen jembatan jembatan yang tidak memenuhi memenuhi • ketentuan
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
25
Modul Spesifikasi Jembatan
• • • • •
Spesifikasi Jembatan
Penggantian Penggantian komponen yang hilang atau rusak berat Perbaikan komponen yang agak rusak Pelurusan bahan yang agak bengkok Perbaikan hasil pngelasan yang retak Perbaikan lapisan permukaan yang rusak
6.4.2. 6.4.2. Pemelihar Pemeliharaan aan kompone komponen n jembatan jembatan yang yang telah diter diterima ima Penyedia jasa wajib melaksanakan pemeliharaan dan perlindungan terhadap semua semua kompon komponen en yang yang telah telah diteri diterima ma di lapan lapangan gan dan dan menja menjamin min bahwa bahwa semua semua kompon komponen en baja baja strukt struktur ur aman aman dan dan terlin terlindu dung, ng, sehing sehingga ga terjam terjamin in permasalahan permasalahan perakitan. 6.4.3. 6.4.3. Pengendalia Pengendalian n mutu pelaksana pelaksanaan an struktu strukturr baja baja Pekerjaan sipil • Penentuan titik pengukuran dan pekerjaan sementara • Pemasangan landasan • Perakitan komponen baja • Prosedur pemasangan • Sambungan baut • Cek kekuatan baut Cek dimensi baut Cek kuat tarik baut Ring (washer) Jenis washer, kekuatannya serta dimensi Ulir Panj Panjan ang g ulir ulir diba diband ndin ingk gkan an deng dengan an ukur ukuran an pela pelatt yang yang akan akan disambung Kekencangan Sesuaikan dengan jenis, mutu serta dimensi baut 6.5. .5.
Peng Pengu ukura kuran n dan dan Pe Pembay mbayar ara an Pengukuran Cara pengukuran berdasarkan jumlah kilogram pekerjaan • yang diterima dengan berat volume 7.850 kg/m3 Berat Berat bahan bahan yang yang dihitung dihitung adalah adalah berat berat nominal nominal seluruh • pekerjaan baja Pengecatan, Pengecatan, pelindung pelindung lainnya tidak dibayar • Pengukuran matrial yang disediakan oleh pemilik • pemas pemasan angan gan berda berdasar sarkan kan berat berat total total rangka rangka baja baja yang yang • akan dipasan dipasang. g. Rangka Rangka pemberat, pemberat, pembantu pembantu tidak tidak dimasukka dimasukkan n dalam dalam berat volume yang dipasang Pengangk Pengangkutan utan dan pengirim pengiriman, an, berdasar berdasarkan kan berat berat total • yang diangkut, termasuk rangka pembantu yang harus dikembalikan ke depot peralatan yang disyaratkan Pemasokan komponen pengganti • Perbaikan komponen yang rusak • Lantai kayu jembatan • Pembayaran • Berdasarkan pekerjaan yang diterima dalam kilogram • Pengadaan dan pemasangan dibayar secara terpisah
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
26
Modul Spesifikasi Jembatan
7.
Spesifikasi Jembatan
KAYU 7.1.
UMUM •
Bahan Bahan kayu kayu yang yang diguna digunakan kan untuk untuk lanta lantaii kayu kayu jemba jembatan tan atau atau struktur jembatan kayu Mencakup pengadaan, penyimpanan, perlindunganm perlindunganm pemasangan pemasangan • sesuai dengan gambar rencana Mencakup pekerjaan persiapan yaitu pembongkaran struktur lama • 7.2.
8.
PERSYARATAN jenis kayu yang yang digunakan adalah adalah jenis kelas kelas • Toleransi • Paku yang digunakan digunakan dengan diameter diameter 2,75 mm – 8 mm, panjang panjang 40 mm – 200 mm Pelat baja sudah digalvanis dengan ketabalan 0,9 mm – 2,5 mm Baut dengan kepala segi 4 atau segi 8, diameter antara 12 mm – 30 mm, toleransi lubang baut 1 mm Sekrup, diameter 6mm – 20 mm, panjang 25 mm – 300 mm Persyaratan bahan • Mutu kayu yang digunakan adalah kayu kelas I atau setara kelas I yang dibuktikan dengan pengujian Bahan pendukung mencakup pelat baja, baut sambungan, palu, klem sesuai dengan gambar rencana Persyaratan kerja • Pengaj ajua uan n kesi kesiap apan an kerj kerja, a, peng pengaj ajua uan n prog progra ram m peke pekerj rjaa aan n Peng pemasangan struktur termasuk metoda pelaksanaannya
TIANG PANCANG 8.1.
UMUM • • • • • • • •
Mencakup tiang pancang yang disediakan dan dipancangkan Jenis tiang pancang: Tiang kayu – crucuk crucuk Tiang baja profil Tiang pipa baja Tiang beton bertulang pracetak Tiang beton prategang pracetak Tiang bor beton cor langsung di tempat
8.2. PERSYARATAN 8.2. 8.2.1. 1. Stan Standa darr ruj rujuk ukan an • SNI, • AASHTO, • ASTM 8.2. 8.2.2. 2. Tole Tolera rans nsii •
Lokasi tiang pancang tidak boleh melampaui 75 mm dalam segala
arah
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
27
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
Kemiring Kemiringan an tiang tiang pancang, pancang, penyimpa penyimpangan ngan max arah vertikal 20 • mm per meter Kelengkungan Kelengkungan max 1% dari panjang tiang t iang • Kelengkungan Kelengkungan lateral 0,7%o panjang total tiang • Diameter lubang lubang tiang bor +0 sampai +5% dari diameter diameter nominal • 8.2.3. 8.2.3. Pengaj Pengajuan uan Kesia Kesiapan pan Kerja Kerja Pastikan sudah ada gambar kerja • Buat program pemancangan pemancangan • Buat perhitungan rancangan, • Rumus pemancangan • Alat pancang • Buat metoda penyambungan tiang • Usulan pengujian tiang • Contoh, data tiang pancang yang akan digunakan •
8.3. PELAKSANAAN 8.3.1. 8.3.1. Tiang Tiang panca pancang ng beton beton prac praceta etak k Umum Selimut beton min 40 mm dan yang terekspos air laut 50 mm • Penyambu Penyambungan ngan,, metode metode penyambu penyambungan ngan harus harus disetuju disetujuii Direksi Direksi • Pekerjaan Perpanjangan tiang pancang Baja tulangannya dengan overlap 40 x diameter • Baja spiral 2 x lingkaran penuh • • Mutu beton minimum fc ’ 35 Mpa Sepatu tiang pancang Disesuaikan Disesuaikan dengan kondisi tanah • Pembuatan dan perawatan sesuai dengan spesifikasi bahan beton dan baja tulangan • Dala Dalam m pros proses es peng pengan angk gkat atan an tian tiang g haru harus s dita ditaha han n pada pada ¼ • panjangnya Tiang diberi tanda waktu pengecoran, panjang pada daerah dekat • kepala tiang
8.3.2. 8.3.2. Tiang Tiang panc pancang ang percob percobaa aan n Apabila diperlukan diperlukan dan sesuai sesuai kontrak atau atas atas perintah Direksi Direksi • Panjang tiang • Berdasarkan hasil uji tiang atau gambar rencana • Tiang utuh • Untuk tiang beton pracetak • Pemancangan tiang • Diberi tanda selama penetrasi • Lokasi sesuai gambar rencana • Kepala tiang dilindungi • Alat pancang harus harus sesuai • Dilaksanakan sampai kedalaman yang disyaratkan •
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
28
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
8.3. 8.3.3. 3. Tian Tiang g panc pancan ang g baja baja Umum • Bila diisi dengan beton mutu fc’ 20 Mpa Perlindungan terhadap korosi • Perlindungan Pemancangan Umum Alat pancang harus sesuai dengan jenis dan berat tiang yang • dipancang Penghantar tiang pancang (leads) • Letaknya harus bebas untuk palu dan penghantar dan diperkaku • selama pemancangan Bantalan topi tiang pancang panjang (followers) • Tiang pancang yang naik • Akibat adanya adanya pemancangan pemancangan yang terlalu dekat dekat • Harus dipancang kembali atau diuji • Pemancangan dengan water jet • Tiang pancang yang cacat • Catatan kalendering kalendering • Rumus dinamis untuk perkiraan kapasitas tiang pancang • Pencatatan Data No. tiang • Posisi • Jenis dan ukuran • Panjang aktual • Tanggal pemancangan • Jumlah pukulan setiap 50 cm penetrasi • Energi pukulan • Perpanjangan • Panjang potongan • Rumus dinamis pemancangan seperti Hiley, Janbu • Cek kedalaman tiang •
8.3. 8.3.4. 4. Fund Fundas asii Tian Tiang g Bor Bor Persiapan Lokasi titik bor • Hasil penyelidikan tanah • Jenis alat bor dan diameternya • Metode pengeboran • • Pembuatan tulangan sesuai dengan gambar rencana Pelaksanaan Pengeboran Pengeboran sampai kedalaman yang disyaratkan, tetapi harus ada • kepastian sudah mencapai tanah keras Pemasangan Pemasangan tulangan, dan dipasang dalam kondisi bersih • Pembuatan beton dengan mutu sesuai persyaratan • Pengecoran Pengecoran beton (tinggi jatuh atau langsung dengan pemompaan • – W/C ratio) Waktu pengecoran dan syarat pendukung lainnya •
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
29
Modul Spesifikasi Jembatan
8.4.
Spesifikasi Jembatan
PENGENDALIAN MUT MUTU
8.4.1. 8.4.1. Analisis Analisis Peker Pekerjaan jaan Tiang pancang pancang Dinam Dinamis is Kasus I Ada kesepakatan dengan ahli teknik sistem analisis TPD untuk • pengukuran gelombang tegangandalam menentukan kedalaman TP dan kriteria pemancangan Jumlah pengujian pengujian 5% dari jumlah TP • Pema Pemanc ncan anga gan n haru harus s sesu sesuai ai deng dengan an krit kriter eria ia (pen (penga gawa wasa san n • produk produksi) si) sejuml sejumlah ah pengu pengujia jian n 20% 20% jumla jumlah h TP untuk untuk jamin jaminan an bahw bahwa a kapasitas mencukupi. Kontrol total sebanyak 25% dari jumlah TP, nilai faktor keamanan • dapat direduksi dari 3 menjadi 2 Kasus II •
Perencana sudah konsultasi dengan analis TPD untuk menentukan jenis TP yang paling paling efisien. Ahli teknik sistem ATPD melakukan studi untuk beberapa jenis TP TP • untuk menentukan pilihan yang akan digunakan Kasus III •
Pelaksan Pelaksana a melaksan melaksanakan akan pekerjaa pekerjaan n sesuai sesuai spesifika spesifikasi, si, TP tidak tidak sesuai desain Dila Dilaku kuka kan n peng penguj ujia ian n sebe sebelu lum m pela pelaks ksan anaa aan n pema pemanc ncan anga gan n • dilanjutkan Kasus IV • •
Adanya kerusakan kerusakan pada TP Ahli teknik melakukan menggunakan pengujian dinamis
pemeriksaan
keutuhan
dengan
8.4. 8.4.2. 2. Jami Jamina nan n mutu mutu Penerimaan bahan • Penyimpanan dan perlindungan bahan • Tiang uji (test pile) • Dilaksanakan untuk mengetahui kepastian kapasitas daya dukung TP pada suatu kedalaman tertentu Jumlah tiang uji minimal 1 dan maksimal 4 • Lokasi tiang uji dapat di dalam lokasi atau di luar lokasi proyek • Pengujian pembebanan (loading test) • Pembebanan Pembebanan I dilaksanakan dilaksanakan sesuai beban rencana dan dipantau • Pembebanan II adalah sampai 2 x beban rencana dengan 3 x • penambahan beban interval waktu 2 jam, jika terdapat penurunan 0,15 mmdalam waktu 15 menit, maka pembebanan dikurangi 50% Pembeban Pembebanan an tersebut tersebut ditahan ditahan selama selama 48 jam, kemudian kemudian beban • ditiadakan Pembe Pembeba banan nan dapat dapat diting ditingkat katkan kan lebih lebih dari dari 2 x denga dengan n setiap setiap • pena penamb mbah ahan an sebe sebesa sarr 100 100 kN samp sampai ai tian tiang g runt runtuh uh yait yaitu u terd terdap apat at penurunan total sebesar 25 mm atau penurunan permanen permanen 6,5 mm
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
30
Modul Spesifikasi Jembatan
8.5. .5.
Spesifikasi Jembatan
Peng Pengu ukura kuran n dan dan Pe Pembay mbayar ara an Pengukuran Cerucuk • Pengadaan tiang pancang • Pemancangan tiang pancang • Tiang bor beton cor langsung di tempat • Pelaksanaan tiang bor beton cor langsung di tempat yang berair • Tiang uji • Pengujian pembebanan tiang • Dasar pembayaran Kompen mpensa sasi si pen penuh terh terha adp peny enyedi ediaan aan, pena enanga nganan, an, • pemancangan, penyambungan, perpanjangan, pemotongan kepala tiang, pengecatan, perawatan, pengujian, baja tulangan , pemboran, hilangnya casing dll • Untuk tiang bor cor ditempat, beton dibayar sesuai seksi 7.1. dan baja tulangan seksi 7.3 .
9. SUMURAN SUMURAN 9.1.
UMUM •
Fond Fondas asii sumu sumura ran n adal adalah ah komp kompon onen en stru strukt ktur ur fond fondas asii yang yang berinteraksi dengan tanah secara loangsung dan menyalurkan beban ke dalam tanah •
Pekerjaan mencakup penyediaan dan penurunan dinding sumuran yang dicor ditempat atau pracetak sesuai dengan spesifikasi dan dimensi sesuai dengan gambar rencana
9.2.
Persyaratan • Standar rujukan Pekerjaan seksi lain yang berkaitan • Toleransi •
Sesuai dengan toleransi beton
Persyaratan bahan Sesuai dengan seksi 7.1. dan 7.3. • Persyaratan kerja Sesuai dengan seksi 7.1. • 9.3. Pelaksanaan 9.3.1. Umum Unit beton pracetak • Dinding sumuran dan unit beton pracetak • Dinding sumuran cor ditempat • Dimensi sesuai gambar rencana • Acuan tidak boleh boleh dibuka sebelum sebelum 3 hari • Penu Penuru runa nan n mini minima mall beto beton n suda sudah h menc mencap apai ai kuat kuat teka tekan n 70% 70% • terhadap kuat tekan rencana
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
31
Modul Spesifikasi Jembatan
• • • • • • •
Spesifikasi Jembatan
Pengisian sumuran dengan beton siklop Galian dan penurunan Sumbat dasar sumuran Pengisian sumuran Pekerjaan penahan rembesan Pembongkaran Pembongkaran bagian atas sumuran Pengendalian keselamatan
9.3. 9.3.2. 2. Pers Persia iapa pan n • •
Lokasi fundasi (staking out) Pembuatan cincin sumuran (sebelum mempunyai kekuatan 85% fc’ tidak boleh dipasang) • Alat untuk penggalian penggalian (manual (manual atau konvensional, konvensional, alat besar) Pompa, Pompa, apabila apabila diperlukan diperlukan untuk menjaga kestabilan kestabilan tinggi tinggi air • tanah 9.3. 9.3.3. 3. Pela Pelaks ksan anaa aan n Penurunan cincin sumuran • Penggalian Penggalian dengan cara gravitasi • Pengecoran Pengecoran beton kedap air dengan fc’ 20 MPa • Pengecoran Pengecoran beton siklop (volume batu besar 1/3 dan volume beton • fc’ 15 MPa 2/3) Stek Stek tulang tulangan an pada pada bagia bagian n terata teratas s cincin cincin sumura sumuran n dan dan bagia bagian n • beton kedap air sebagai penghubung antara poer dan fundasi
Dalam pelaksanaan juga perlu diperhatikan masalah unit beton pracetak yang telah dibuat sebelumnya: sebelumnya: Unit beton pracetak dicetak pada landasan pengecoran • Tidak boleh diangkut sebelum berumur 14 hari atau mencapai 85% • dari kuat tekan Tidak boleh diturunkan sebelum sambungan berumur 24 jam • Penurunan sumuran disesuaikan dengan kondisi tanah • Dinding sumuran diturunkan dengan gravitasi (akibat berat sendiri) • Dasar sumuran diberi beton • Sumuran diisi dengan mutu beton K-250 sampai 1 m di bawah • poer bangunan bawah Bagian atas sumuran tidak boleh lebih tinggi daripada dasar poer • Baja tulangan dari sumuran harus dimasukkan dalam poer 40 x • diameter 9.4. .4.
Peng Pengu ukura kuran n dan dan Pe Pembay mbayar ara an Pengukuran Berdasarkan dimensi dan panjang terpasang • Beton kedap air diukur berdasarkan metre kubik sesuai seksi 7.1. • Dasar pembayaran Berda Berdasar sarkan kan kompe kompensa nsasi si penuh penuh penye penyedia diaan an peker pekerja, ja, bahan, bahan, • peral peralata atan, n, galian galian untuk untuk penur penuruna unan n dan dan pembua pembuanga ngan n bahan bahan gali galian, an, pemb pembon ongk gkar aran an (jik (jika a perl perlu) u),, peng penghu hubu bung ng,, samb sambun unga gan n dan dan semu semua a pekerjaan pelengkap.
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
32
Modul Spesifikasi Jembatan
• • •
10.
Spesifikasi Jembatan
Pembayaran berdasarkan : Pengadaan Pengadaan dinding sumuran Penurunan dinding sumuran
ADUKAN SEMEN Adukan semen seringkali diabaikan diabaikan dalam pelaksanaan pelaksanaan struktur jembatan atau struktur struktur pada konstruksi konstruksi jalan jalan yang yang menggun menggunakan akannya. nya. Tetapi Tetapi adukan adukan semen semen walau walaupu pun n merup merupaka akan n bagia bagian n minor minor dalam dalam strukt struktur, ur, tetap tetap harus harus diperhatikan baik pada waktu pencampuran maupun pada waktu pengerjaan akhir dalam pengendalian pengendalian mutu. Campuran adukan semen harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Mempuny Mempunyai ai kekental kekentalan an yang tidak lebih lebih dari 70% berat berat semen semen • yang digunakan Boleh diaduk kembali dalam waktu 30 menit setelah pengadukan • awal Adukan yang telah telah lewat 45 menit menit harus dibuang dibuang • Pemasangan • Permukaan bersih dan lembab • Tebal adukan maksimum 1,5 cm •
11.PASANGAN BATU 11.1. .1.
PER PERSYA SYARATAN TAN Batu Bersih, keras, tanpa bagian tipis atau retak • Bentuk rata, lancip atau lonjong • Lebar > 1,5 x tebal • Adukan Sesuai dengan persyaratan adukan semen
11.2. .2.
PELA PELAKS KSA ANAA NAAN Persiapan pondasi Bila diperlukan landasan yang permeable perlu disyaratkan • Pemasangan Pemasangan batu • Landasan adukan minimal tebal 3 cm • Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan • muka yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang Penempatan adukan Sebelum dipasang, permukaan batu harus bersih dan dibasahi • Tebal landasan adukan antara 2 – 5 cm •
Ketentuan lubang sulingan dan dilatasi Lubang diletakkan pada setiap 2 m dengan diameter 5 cm • Dilatasi setiap 20 dengan dilatasi 30 mm •
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
33
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
Pekerjaan akhir pasangan batu Hasil akhir permukaan harus sesuai dengan persyaratan •
12.
PASANG SANGA AN BA BATU KO KOSONG DA DAN BR BRONJONG 12.1. .1.
PER PERSYA SYARATAN TAN Pasangan batu kosong Keras, awet dan bersudut tajam • Adukan pengisi untuk pasangan batu kosong yang diberikan harus • beton K175 Bronjong •
Kawat Bronjong • baja berlapis seng yang memenuhi AASHTO M279 Kelas 1, dan ASTM A239. Lapisan Lapisan galvanisasi galvanisasi minimum haruslah haruslah 0,26 kg/m2 Anyaman haruslah merata berbentuk segi enam yang teranyam • dengan tiga lilitan dengan lubang kira-kira 80 mm x 60 mm Batu • • •
12.2. .2.
batu yang keras dan awet Landasan Landasan haruslah dari bahan drainase porous
PELA PELAKS KSA ANAA NAAN Persiapan Galian, termasuk kunci pada tumit yang diperlukan untuk pasangan • batu kosong dan bronjong Penempatan bronjong Keranja Keranjang ng bronjong bronjong harus harus dibentan dibentangkan gkan dengan dengan kuat sehingga sehingga • bentuk serta posisi yang benar dengan menggunakan batang penarik atau ulir penarik kecil sebelum pengisian batu ke dalam kawat bronjong Batu Batu haru harus s dima dimasu sukk kkan an satu satu demi demi satu satu sehi sehing ngga ga dipe dipero role leh h • kepadatan kepadatan maksimum maksimum dan rongga rongga seminima seminimall mungkin. mungkin. Bilaman Bilamana a tiap bron bronjo jong ng tela telah h diis diisii sete seteng ngah ah dari dari ting tinggi giny nya, a, dua dua kaw kawat peng pengak aku u horinsontal dari muka ke belakang harus dipasang Penempatan pasangan batu kosong Penimbunan kembali • Penempatan batu kosong yang diisi adukan •
13.SAMBUNGAN SIAR MUAI 13.1.
UMUM Sambungan siar muai Tergantung pada jenis pergerakan struktur • Dapat menahan perubahan temperatur • Tanah terhadap cuaca, fleksibel, dapat menahan beban dinamis • kendaraan, nyaman
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
34
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
Jenis sambuangan siar muai Sambungan Sambungan siar muai terbuka • Berbentuk pelat, baja siku, baja bergerigi • Tahan terhadap karat/terlindung terhadap korosi • Sambungan dengan baja dan baut angkur • Sambungan Sambungan siar muai tertutup • Terbuat dari bahan neoprene, aspal karet • Tahan terhadap cuaca, fleksibel, dapat menahan nenahan dinamis, • nyaman 13.2. 13.2.
SIAR SIAR MUA MUAII (jen (jenis is asphal asphaltic tic plug) plug) Bahan Rubberized Rubberized bitumen binder • Campuran bitumen, polymer, filler dan surface active agent • Single size agregat • Dengan Dengan kekerasa kekerasan n setara setara dengan dengan basalt, basalt, gristone, gristone, gabbro gabbro atau • kelompok granit Bersih, berbentuk kubus (cubical) ukuran 14 mm-20 mm • Tahan terhadap termperatur sampai 150 derajat Celcius • Pelat baja • Dapa Dapatt mena menaha han n damp dampak ak pemu pemuai aian an akib akibat at pana panas s pada pada saat saat • pelaksanaan Tebal dan lebar sesuai dengan ukuran celah sambungan • Angkur • Ketebalan tergantung pada lebar celah sambungan dan besarnya • pergerakan dan minimum tebal 75 mm dan lebar 40 cm Mortar • • • • • • •
Epoxy resin mortar dengan flexural strength 5 MPa Diberi CFRP untuk menahan geser Joint sealant rubber Mempunyai elongation > 300% Aging test dengan dengan variasi tensile tensile strength 20% Hardness < 10 Hs Hubu Hubunga ngan n antara antara rubber rubber denga dengan n mortar mortar denga dengan n pereka perekatt yang yang mempunyai elongation > 100% dan tensile strength > 5MPa Bahan dasar sambungan • Joint priming compound sesuai spesifikasi pabrik • 13.3 13.3..
Samb Sambun unga gan n Siar Siar Muai Muai Tip Tipe e Khus Khusus us Untuk jenis pergerakan struktur yang cukup besar • Bahan tergantung pada • Pergerakan struktur • Ukuran celah sambungan • • Tingkat kepentingan struktur
14.LANDASAN JEMBATAN 14.1.
UMUM Pergerakan jembatan pada umumnya diakibatkan oleh:
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
35
Modul Spesifikasi Jembatan
• • • • •
–
Spesifikasi Jembatan
Muai dan susut yang disebabkan oleh temperatur Lendutan akibat beban Pergerakan tanah Gaya sentrifugal, longitudinal akibat kendaraan Kombinasi semua gaya tersebut di atas
Untuk menahan pergerakan tersebut diperlukan landasan yang bersifat: Awet • Mudah pemeliharaan • Mudah pemasangan/penggantian • Murah •
Landas Landasan an adala adalah h sistem sistem kesel keseluru uruha han n dari dari suatu suatu bagian bagian jemba jembatan tan yang yang meneruskan gaya, meredam getaran dari bangunan atas ke bangunan bawah. Landasan Landasan terdiri terdiri atas bantalan bantalan (karet, (karet, logam logam lain-lai lain-lain), n), dudukan dudukan bantalan bantalan (adukan mortar atau lain-lain). Bantalan adalah bagian struktur dari landasan yang yang mered meredam am getara getaran n dan dan menya menyalu lurka rkan n beban beban dari dari bangu bangunan nan atas atas ke bang bangun unan an baw bawah. ah. Bant Bantal alan an dapa dapatt terb terbua uatt dari dari baha bahan n kare karett (ala (alam m atau atau sintetis), sintetis), logam, logam, bahan bahan lainnya. lainnya. Jenis Jenis bantalan bantalan bermacambermacam-maca macam m sesuai sesuai dengan keperluannya keperluannya (jenis sendi, rol, pot atau lainnya) 14.2. .2.
BANT BANTA ALAN LAN KAR KARET Hal yang perlu diperhatikan diperhatikan dalam pelaksanaan pelaksanaan landasan: Material Pengadaan Pengadaan bantalan sekitar 30 hari sebelum fabrikasi • Perlu dilakukan pengujian semua bantalan sebelum dipasang • Pengujian meliputi meliputi uji tekan, t ekan, geser dan bahan • Pelaksanaan Persiapan landasan bantalan • Baji • Leveling •
Jenis bahan Karet alam • Karet sintetis • Campuran karet alam dan sintetis • Penggunaan bahan aditif dan filler yang berlebihan dalam bahan karet Komp Kompos osis isii kimi kimia, a, reak reaksi si kimi kimia a >> reta retak, k, perm permuk ukaa aan n meng mengge gele lemb mbun ung, g, hilangnya hilangnya elastisitas oleh karena pengaruh ozone 14.3. 14.3.
PERSYA PERSYARA RATAN TAN BAH BAHAN AN BAN BANTA TALAN LAN KAR KARET ET Bahan harus cukup keras yaitu mempunyai hardness 55 ± 5 duro • • Untu Untuk k bant bantal alan an kare karett deng dengan an kete keteba bala lan n > 1”, 1”, meng menggu guna naka kan n laminasi antara pelat baja dengan karet Perlu uji kelekatan (geser) antara pelat baja dengan karet • Perlu aging test bahan karet sesuai ASTM 573, dimana pemuluran • sampai putus 50%, perubahan kuat tarik max 15%, kekerasan max 10 Hs. Bahan polymer dalam campuran karet tidak boleh lebih dari 60% • terhadap volume total bantalan
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
36
Modul Spesifikasi Jembatan
• •
14.4 14.4..
Spesifikasi Jembatan
Tebal pelat baja minimum adalah 1/16” Ujung-ujung Ujung-ujung pelat baja tertanam tidak tajam
PENG PENGUJ UJIA IAN N BANT BANTAL ALAN AN KAR KARET ET Dilaksanakan Dilaksanakan oleh laboratorium laboratorium terakreditasi t erakreditasi atau diakui Pengujian overload dilakukan dilakukan untuk semua bantalan karet • Pengujian geser dilaksanakan terhadap 10% dari bantalan karet • yang diuji Baha Bahan n haru harus s diuj diujii untu untuk k meng menget etah ahui ui komp kompos osis isi, i, hard hardne ness ss,, • pelapukan dll. Mutu bantalan harus: Secar Secara a visua visuall tidak tidak boleh boleh ada yang yang cacat cacat (benjo (benjol, l, gelemb gelembung ung,, • sobek) Sesuai dengan spesifikasi dan desain •
15.SANDARAN 15.1.
UMUM Termasuk penyediaan, fabrikasi dan pemasangan pemasangan sandaran baja Dida Didala lamn mnya ya term termas asuk uk galv galvan anis isas asii atau atau peng pengec ecat atan an,, tian tiang g sandaran, pelat dasar, baut angker dsb •
•
15.2. PERSYARATAN 15.2.1. 15.2.1. Tolerans Toleransii • diameter lubang + 1 mm s/d -0,4 mm • Tiang sandaran tegak < 3 mm/m’ tinggi • Railing segaris dalam rentang 3 mm • Tampak halus dan seragam dalam posisi akhir 15.2.2.
Bahan Sa Sandaran Baja rol dengan tegangan leleh 2800 kg/cm2 • Baut penahan berbentuk U diameter 25 mm (ASTM A307) dan • diproteksi
15.2.3. 15.2.3. Persyar Persyaratan atan kerja Sesuai gambar rencana • Ada sertifikat pabrik pabrik yang menunjukkan menunjukkan mutu baja, baja, pengelasan • 15.3 15.3..
16.
PELA PELAKS KSAN ANAA AAN N SAN SANDA DARA RAN N Di fabrikasi • Pengelasan dilaksanakan oleh tenaga trampil bersertifikat • Galvanisasi sesuai AASHTO M111-04, kecuali telah mempunyai • tebal minimum 80 mikron • Pemasangan Pemasangan sesuai seksi 7.4 .
PEMBONGKARAN STRUKTUR •
Pembongkaran dilaksanakan tanpa menimbulkan kerusakan pada bagian struktur lainnya
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
37
Modul Spesifikasi Jembatan
Spesifikasi Jembatan
•
Pemb Pembua uang ngan an baha bahan n bong bongka kara ran n tida tidak k meni menimb mbul ulka kan n damp dampak ak lingkungan dan hambatan lainnya Bahan bongkaran yang berupa bahan yang masih dapat digunakan • adalah milik Pemilik dan harus diamankan Bongkara Bongkaran n bangunan bangunan bawah bawah struktur struktur lama jembatan jembatan dibongka dibongkar r • sampai kedalaman – 30 cm di bawan dasar sungai dan rongga ditimbun kembali
17.
PAPAN NAMA JEMBATAN • • • • • • • • • •
Ukuran minimal 40 x 60 cm2 Bahan marmer dengan lambang PU Toleransi ± 10 cm Letak sesuai dengan ketentuan dan dipasang pada parapet Isi tulisan : Nomor jembatan Nama jembatan Lokasi Data teknis Tahun pembangunan
18. TURAP TURAP • •
Lingkup pekerjaan adalah turap kayu, baja dan beton pracetak Lokasi kepala turap sesuai gambar rencana dan pergeseran lateral maksimum 75 mm Bahan turap sebelum dipasang harus disetujui terlebih dahulu • Apabila perlu dapat dilakukan dilakukan tiang uji turap untuk menentukan • panjang turap yang diperlukan
19.PIPA CUCURAN •
Adalah pipa pembuangan pembuangan air hujan yang terletak pada lantai jembatan ke arah arah bawah Diameter minimum 75 mm • Bahan baja galvanis • Panjang pipa cucuran 20 cm lebih panjang dari bagian terbawah • struktur utama bangunan atas
20.
PARAPET •
Adalah bagian dari jembatan yang berguna untuk mengarahkan mengarahkan lalu lintas lintas sebelum masuk masuk ke jembatan jembatan Bahan yang digunakan adalah pasangan batu dengan ketinggian • dan dimensi sesuai dengan gambar rencana Harga terpasang dalam meter kubik sesuai gambar rencana •
Pembekalan Pembekalan dan Pengujian Pengujian Ahli Pengawas Pengawas
38