SPESIFIKASI
TEKNIS
PAKET PEKERJAAN Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal –Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)
C V. NARENDRA KARYA
Paket Pekerjaan Gajihan
: Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal Kec. Gunungwungkal (DID)
Lokasi
: Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati
Sumber Anggaran
: APBN Tahun Anggaran 2019
Jangka Waktu Pelaksanaan
: 180 HK (Hari Kalender)
A. Lingkup Pekerjaan DIVISI 1. UMUM 1. Mobilisasi & demobilisasi DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH 1. Galian Biasa 2. Timbunan Pilihan dari sumber galian DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR 1. Lapis Pondasi Agregat Kelas A DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL 1. Lapis Perekat - Aspal Cair
C V. NARENDRA KARYA
B. Persyaratan Umum No 1
Pekerjaan
Spesifikasi Teknis Spesifikasi Yang Disyaratkan
Spesifikasi Yang Di tawarkan
DIVISI 1. UMUM Uraian Lingkup kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam Kontrak ini akan tergantung padajenis dan volume pekerjaan yang harus dilaksanakan, sebagaimana disyaratkan dibagian-bagian lain dari Dokumen Kontrak, dan secara umum harus memenuhi berikut: a) Ketentuan Mobilisasi untuk semua Kontrak - Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp Penyedia Jasa dan kegiatan pelaksanaan. - Mobilisasi semua Personil Penyedia Jasa sesuai dengan struktur organisasipelaksana yang t elah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan termasuk paratenaga kerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaandalam Kontrak termasuk, tetapi tidak terbatas, Koordinator Manajemen danKeselamatan Lalu Lintas (KMKL) sesuai dengan ketentuan yangdisyaratkan dalam Seksi 1.8, Personil Ahli K3 atau Petugas K3 sesuaidengan ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.19 dari Spesifikasi ini, danManajer Kendali Mutu (Quality Control Manager, QCM) sesuai denganketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.21 dari Spesifikasi ini. - Mobilisasi dan pemasangan instalasi konstruksi dan semua peralatan sesuaidengan daftar peralatan yang tercantum dalam Penawaran yang diperlukanselama pelaksanaan Pekerjaan, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan dimana peralatan tersebut akan digunakan menurut Kontrak ini. - Penyediaan dan pemeliharaan base camp Penyedia Jasa, termasuk kantorlapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, ruang laboratorium besertaperalatan ujinya, dan sebagainya. - Perkuatan jembatan eksisting untuk pengangkutan alat-alat berat (jikadiperlukan). - Mobilisasi personil inti dan peralatan utama dapat dilakukan secara bertahapsesuai dengan kebutuhan lapangan yang disepakati dalam Rapat PersiapanPelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang disebutkan dalam Pasal 1.2.2dalam Spesifikasi ini yang kemudian dituangkan dalam Adendum. - Lahan, base camp termasuk kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel,gudang, ruang laboratorium beserta perlengkapan dan peralatan ujinya, dansemua fasilitas dan sarana lainnya yang disediakan oleh Penyedia Jasa untukmobilisasi menurut Seksi ini tetap menjadi milik Penyedia Jasa setelahKontrak berakhir.Ketentuan periode mobilisasi Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian Mutu tetapsesuai Pasal 1.2.1.3) alinea pertama dibawah ini.
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
Keterangan
C V. NARENDRA KARYA
b) Ketentuan Mobilisasi Kantor Lapangan dan Fasilitasnya untuk Pengawan PekerjaanKebutuhan ini akan disediakan dalam Kontrak lain. c) Ketentuan Mobilisasi Fasilitas Pengendalian MutuPenyediaan dan pemeliharaan laboratorium uji mutu bahan dan pekerjaan dilapangan harus memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 1.4 dariSpesifikasi ini. Gedung laboratorium, perlengkapan dan p eralatannya, yangdipasok menurut Seksi ini, akan tetap menjadi milik Penyedia Jasa pada waktukontrak berakhir. d) Kegiatan Demobilisasi untuk Semua KontrakPembongkaran tempat keija oleh Penyedia Jasa pada saat akhir Masa Pelaksanaan,termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milikPemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semulasebelum Tanggal Mulai Kerja dari Pekerjaan. Dalam hal ini, pemindahan instalasi,peralatan dan perlengkapan dari tanah milik Pemerintah tidak akan mengurangikewajiban Penyedia Jasa untuk menyediakan semua sumber daya yang diperlukanselama Masa Pemeliharaan seperti keuangan, manajemen, peralatan, tenaga kerjadan bahan. Pekerjaan Seksi Lain yang Berkaitan dengan Seksi Ini a) Syarat-syarat Kontrak b) Kantor Lapangan dan Fasilitasnya c) Pelayanan Pengujian Laboratorium d) Kajian Teknis Lapangan e) Jadwal Pelaksanaan f)
Pemeliharaan Jalan Yang Berdekatan daan BangunanPelengkapnya
g) Pekerjaan Pembersihan h) Pengamanan Lingkungan Hidup i)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Periode Mobilisasi Kecuali ditentukan lain sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 1.2.1.1).a).vi) makaseluruh mobilisasi harus diselesaikan dalam jangka waktu 60 hari terhitung mulai tanggalmulai kerja, kecuali penyediaan Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian Mutu yang terdiridari tenaga ahli, tenaga terampil, dan sumber daya uji mutu lainnya yang siap digunakansesuai dengan tahapan mobilisasi yang disetujui (jika ada), harus diselesaikan dalam waktupaling lama 45 hari. Pengajuan Kesiapan Kerja Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan suatu program mobilisasimenurut detail Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
C V. NARENDRA KARYA
dan waktu yang disyaratkan dalam Pasal 1.2.2 dari Spesifikasi ini.Bilamana perkuatan bangunan pelengkap antara lain jembatan eksisting atau pembuatanjembatan darurat atau pembuatan timbunan darurat pada jalan yang berdekatan denganlokasi kegiatan, diperlukan untuk memperlancar pengangkutan peralatan, instalasi ataubahan milik Penyedia Jasa, detail pekerjaan darurat ini juga harus diserahkan bersama dengan program mobilisasi sesuai dengan ketentuan Seksi1.14 dari Spesifikasi ini. Program Mobilisasi Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah Tanggal Mulai Kerja, Rapat PersiapanPelaksanaan (Pre Construction Meeting) harus dilaksanakan dan dihadiri Wakil PenggunaJasa, Pengawas Pekerjaan, dan Penyedia Jasa untuk membahas semua hal baik yang teknismaupun yang non teknis dalam kegiatan ini. Agenda dalam rapat harus mencakup namun tidak terbatas pada berikut ini: a) Pendahuluan b) Sinkronisasi Struktur Organisasi dan Rincian Tugas dan Tanggung Jawab: - Wakil Pengguna Jasa. - Penyedia Jasa. - Pengawas Pekerjaan. c) Masalah-masalah Lapangan: - Ruang Milik Jalan (RUMIJA). - Sumber-sumber Bahan. - Lokasi Base Camp. d) Wakil Penyedia Jasa. e) Tatacara pengajuan survei, permohonan pemeriksaan pekerjaan, dan pengukuranhasil pekerjaan. f) Proses persetujuan hasil pengukuran, hasil pengujian, dan hasil pekerjaan. g) Dokumen Akhir Pelaksanaan Pekerjaan (Final Construction Documents) h) Rencana Kerja: - Bagan Jadwal Pelaksanaan kontrak yang menunjukkan waktu dan urutankegiatan utama yang membentuk P ekerjaan, termasuk jadwal pengadaanbahan yang dibutuhkan untuk Pekerjaan. - Rencana Mobilisasi. - Rencana Relokasi. - Rencana Keselamatan dan Kesehatan KerjaKonstruksi (RK3K). - Program Mutu dalam bentuk Rencana Mutu Kontrak (RMK). - Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL). - Rencana Manajemen Rantai Pasok Sumber Daya (RMRP) - Rencana Inspeksi dan Pengujian. - Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL)yang disusun berdasarkan Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
C V. NARENDRA KARYA
Dokumen Upaya/Rencana Pengelolaan danPemantauan Lingkungan (jika ada), atau sekurangkurangnya mengacupada standar dan prosedur pengelolaan lingkungan yang berlaku khususuntuk kegiatan tersebut. i) Komunikasi dan korespondensi. j) Rapat Pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. k) Pelaporan dan pemantauan. Dalam waktu 14 hari setelah Rapat Persiapan Pelaksanaan, Penyedia Jasa harusmenyerahkan Program Mobilisasi (termasuk program perkuatan bangunan pelengkap antaralain jembatan, bila ada) dan Jadwal Kemajuan Pelaksanaan kepada Pengawas Pekerjaanuntuk dimintakan persetujuannya.Kecuali disebutkan lain dalam Spesifikasi Khusus, program mobilisasi harus menetapkanwaktu untuk semua kegiatan mobilisasi yang disyaratkan dalam Pasal 1.2.1.1) dan harusmencakup informasi tambahan berikut: - Lokasi base camp Penyedia Jasa dengan denah lokasi umum dan denah detail dilapangan yang menunjukkan lokasi kantor Penyedia Jasa, bengkel, gudang,mesin pemecah batu, instalasi pencampur aspal, atau instalasi pencampur beton,dan laboratorium bilamana fasilitas tersebut termasuk dalam Lingkup Kontrak. - Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatanyang tercantum dalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam Penawaran,bersama dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. - Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan dalamPenawaran harus memperoleh persetujuan dari Pengawas Pekerjaan. - Suatu daftar detail yang menunjukkan struktur yang memerlukan perkuatan agaraman dilewati alat-alat berat, usulan metodologi pelaksanaan dan jadwal tanggalmulai dan tanggal selesai untuk perkuatan setiap struktur. - Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yangmenunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan untukmenyatakan persentase kemajuan mobilisasi. Pengukuran Dan Pembayaran Pengukuran Pengukuran kemajuan mobilisasi akan ditentukan oleh Pengawas Pekerjaan atas dasarjadwal kemajuan mobilisasi yang lengkap dan telah disetujui seperti yang diuraikan dalamPasal 1.2.2.2) diatas. Dasar Pembayaran Mobilisasi harus dibayar atas dasar lump sum menurut jadwal pembayaran yang diberikandi bawah, di mana pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk penyediaandan pemasangan semua peralatan, dan untuk semua pekerja, bahan, perkakas, dan biayalainnya yang perlu untuk Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
C V. NARENDRA KARYA
menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan dalam Pasal 1.2.1.1) dariSpesifikasi ini. Walaupun demikian Pengawas Pekerjaan dapat, setiap saat selamapelaksanaan pekerjaan, memerintahkan Penyedia Jasa untuk menambah peralatan yangdianggap perlu tanpa menyebabkan perubahan harga lump sum untuk Mobilisasi. Pembayaran biaya lump sum ini akan dilakukan dalam tiga angsuran sebagai berikut: a) 50 % (lima puluh persen) bila mobilisasi 50 % selesai (tidak termasuk instalasikonstruksi), dan fasilitas serta pelayanan pengujian laboratorium telah lengkapdimobilisasi menurut tahapannya. b) 20 % (dua puluh persen) bila semua peralatan utama berada di lapangan dan semuafasilitas pengujian laboratorium telah lengkap dimobilisasi dan diterima olehPengawas Pekeijaan. c) 30 % (tiga puluh persen) bila seluruh demobilisasi selesai dilaksanakan. d) Bilamana Penyedia Jasa tidak menyelesaikan mobilisasi sesuai dengan salah satu dari keduabatas waktu yang disyaratkan dalam Pasal 1.2.1.3) atau keterlambatan setiap t ahapanmobilisasi peralatan utama dan personil inti yang terkait terhadap jadwalnya sesuai Pasal1.2.1.1).a).vi), maka jumlah yang disahkan Pengawas Pekerjaan untuk pembayaran adalahpersentase angsuran penuh dari harga lump sum Mobilisasi dikurangi sejumlah dari 1 %(satu persen) nilai angsuran tersebut untuk setiap keterlambatan satu hari dalampenyelesaian sampai maksimum 50 (lima puluh) hari. 2
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
a
Galian Biasa
Persyaratan Teknis Pekerjaan : Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasi sebagaigalian batu lunak, galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrowexcavation), galian perkerasan beraspal, galian perkerasan berbutir, dan galian perkerasan beton, serta pembuangan bahan galian biasa yang tidak terpakai seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan. Galian Batu Lunak harus mencakup galian pada batuan yang mempunyaikuat tekan uniaksial 0,6 12,5 MPa ( 6 - 125 kg/cm2) yang diuji sesuaidengan SNI 2825:2008. Galian batu harus mencakup galian bongkahan batu yang mempunyai kuattekan uniaksial > 12,5 MPa (> 125 kg/cm2) yang d iuji sesuai dengan SNI2825:2008, dengan volume 1 meter kubik atau lebih dan seluruh batu ataubahan lainnya yang menurut Pengawas Pekeijaan adalah tidak praktismenggali tanpa penggunaan alat bertekanan udara atau pemboran (drilling),dan peledakan. Galian ini tidak termasuk galian yang menurut PengawasPekerjaan dapat dibongkar d engan penggaru (ripper) tunggal yang ditarikoleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan daya neto maksimum sebesar180 PK (Paar de Kraft = Tenaga Kuda). Galian Struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam bataspekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur.Setiap galian yang didefinisikan sebagai Galian Biasa atau Galian Batu atauGalian Perkerasan Beton tidak dapat dimasukkan dalam Galian Struktur.
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
C V. NARENDRA KARYA
Galian Struktur terbatas untuk galian lantai beton fondasi jembatan,tembok penahan tanah beton, dan struktur beton pemikul beban lainnyaselain yang disebut dalam Spesifikasi ini. Pekerjaan galian struktur jugameliputi: penimbunan kembali dengan bahan yang disetujui olehPengawas Pekerjaan; pembuangan bahan galian yang tidak terpakai;semua keperluan drainase, pemompaan, penimbaan, penurapan,penyokong; pembuatan tempat kerja atau cofferdam besertapembongkarannya. Galian Perkerasan Beraspal mencakup galian pada perkerasan beraspal lamadan pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan maupun tanpa ColdMilling Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan)seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yangdiperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan. Galian Perkerasan Berbutir mencakup galian pada perkerasan berbutireksisting dengan atau tanpa tulangan dan pembuangan bahan perkerasanberbutir yang tidak terpakai seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atausebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan. Galian Perkerasan Beton mencakup galian pada perkerasan beton lama danpembuangan bahan perkerasan beton yang tidak t erpakai seperti yangditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan olehPengawas Pekerjaan. Pemanfaatan kembali bahan galian ini harus mendapat persetujuanterlebih dahulu oleh Pengawas Pekerjaan sebelum bahan ini dipandangcocok untuk proses daur ulang. Material lama bekas galian harus diaturpenggunaan/penempatannya oleh Pengawas Pekerjaan. Penyedia Jasa harus bertanggungj awab untuk memperoleh informasi tentangkeberadaan dan lokasi utilitas bawah tanah dan untuk memperoleh danmembayar setiap ijin atau wewenang lainnya yang diperlukan dalammelaksanakan galian yang diperlukan dalam Kontrak. Penyedia Jasa harus bertanggungj awab untuk menj aga dan melindungi setiaputilitas bawah tanah yang masih berfungsi seperti pipa, kabel, atau saluranbawah tanah lainnya atau struktur yang mungkin dijumpai dan untukmemperbaiki setiap kerusakan yang timbul akibat operasi kegiatannya. Bilamana bahan timbunan pilihan atau lapis fondasi agregat, agregat untuk campuranaspal atau beton atau bahan lainnya diperoleh dari galian sumber bahan di luar ruangmilik jalan, Penyedia Jasa harus melakukan pengaturan yang diperlukan danmembayar konsesi dan restribusi kepada pemilik tanah maupun pihak yangberwenang untuk ijin menggali dan mengangkut bahan-bahan tersebut Semua bahan galian tanah dan galian batu yang dapat dipakai dalam batasbatasdan lingkup kegiatan bilamana memungkinkan harus digunakan secaraefektif untuk formasi timbunan atau penimbunan kembali. Bahan galian yang mengandung tanah yang sangat organik, tanah gambut(peat), sejumlah besar akar atau bahan tetumbuhan lainnya dan tanahkompresif yang menurut pendapat Pengawas Pekerjaan akan menyulitkanpemadatan bahan di atasnya atau yang mengakibatkan setiap kegagalan ataupenurunan (settlement) yang tidak dikehendaki, harus diklasifikasikansebagai bahan yang tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagaitimbunan dalam pekerjaan permanen. Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahangalian yang tidak disetujui oleh Pengawas Pekerjaan untuk digunakansebagai bahan timbunan, harus dibuang dan diratakan
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
C V. NARENDRA KARYA
oleh Penyedia Jasa diluar Ruang Milik Jalan (Rumija) seperti yang diperintahkan PengawasPekerjaan. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab terhadap seluruh pengaturan danbiaya yang diperlukan untuk pembuangan bahan galian yang tidak terpakaiatau yang tidak memenuhi syarat untuk bahan timbunan, termasukpembuangan bahan galian yang diuraikan dalam Pasal 3.1.1.8).a).ii) dan iii),juga termasuk pengangkutan hasil galian ke tempat pembuangan akhir danperolehan ijin dari p emilik atau penyewa tanah di mana pembuangan akhirtersebut akan dilakukan. Bahan hasil galian struktur yang surplus, tidak boleh diletakkan di daerahaliran agar tidak mengganggu aliran dan tidak merusak efisiensi ataukinerja dari struktur. Tidak ada bahan hasil galian yang boleh ditumpuksedemikian hingga membahayakan seluruh maupun sebagian daripekerjaan struktur yang telah selesai. Bahan bekas yang diperoleh dari pekerjaan sementara tetap menjadi milikPenyedia Jasa atau bila memenuhi syarat dan disetujui oleh PengawasPekerjaan, dapat dipergunakan untuk pekerjaan permanen dan dibayarmenurut Mata Pembayaran yang relevan sesuai dengan yang terdapat dalamDaftar Penawaran. Setiap bahan galian yang sementara waktu diijinkan untuk ditempatkandalam saluran air harus dibuang seluruhnya setelah pekerjaan berakhirsedemikian rupa sehingga tidak mengganggu saluran air. Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang digunakan olehPenyedia Jasa harus ditinggalkan dalam suatu kondisi yang rata dan rapidengan tepi dan lereng yang stabil dan saluran drainase yang memadai Galian Tanah Lunak, Tanah Ekspansif, atau Tanah Dasar Berdaya Dukung SedangSelain Tanah Organik atau Tanah Gambut Tanah Lunak didefinisikan sebagai setiap jenis tanah yang mempunyai CBRlapangan kurang dari 2,5%. Tanah Dasar dengan daya dukung sedang didefinisikansebagai setiap jenis tanah yang mempunyai CBR hasil pemadatan sama atau di atas2,5% tetapi kurang dari nilai rancangan yang dicantumkan dalam Gambar, ataukurang dari 6% jika tidak ada nilai yang dicantumkan. Tanah ekspansifdidefinisikan sebagai tanah yang mempunyai Pengembangan Potensial lebih dari5%. Bilamana tanah lunak, berdaya dukung rendah terekspos pada tanah dasar hasilgalian, atau bilamana tanah lunak berada di bawah timbunan maka perbaikantambahan Galian pada sumber Bahan Sumber bahan (borrow pits), apakah di dalam Ruang Milik Jalan atau ditempat lain, harus digali sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi ini. Persetujuan untuk membuka sumber galian baru atau mengoperasikansumber galian lama harus diperoleh secara tertulis dari Pengawas Pekerjaansebelum setiap operasi penggalian dimulai. Sumber bahan (borrow pits) di atas tanah yang mungkin digunakan untukpelebaran jalan mendatang atau keperluan pemerintah lainnya, tidakdiperkenankan. Penggalian sumber bahan harus dilarang atau dibatasi bilamana penggalianini dapat mengganggu drainase alam atau yang dirancang.
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
C V. NARENDRA KARYA
Pada daerah yang lebih tinggi dari permukaan jalan, sumber bahan harusdiratakan sedemikian rupa sehingga mengalirkan seluruh air permukaan kegorong-gorong berikutnya tanpa genangan. Tepi galian pada sumber bahan tidak boleh berj arak lebih dekat dari 2 m darikaki setiap timbunan atau 10 m dari puncak setiap galian. Galian pada Perkerasan Aspal yang Ada Galian Perkerasan Aspal yang ada Pekerjaan galian perkerasan aspal yang dilaksanakan dengan atau tanpamenggunakan mesin Cold Milling. Maka penggalian terhadap material diatas atau di bawah batas galian yang ditentukan haruslah seminimummungkin. Bilamana pembongkaran dilaksanakan tanpa mesin cold milling maka tepi lokasi yang digali haruslah digergaji atau dipotong dengan jackhammer sedemikian rupa agar pembongkaran yang berlebihan dapatdihindarkan. Bilamana material pada permukaan dasar hasil galian terlepasatau rusak akibat dari pelaksanaan penggalian tersebut, maka material yangrusak atau terlepas tersebut harus dipadatkan dengan merata atau dibuangseluruhnya dan diganti dengan material yang cocok sesuai petunjukPengawas Pekerjaan. Setiap lubang pada permukaan dasar galian harus diisidengan material yang cocok lalu dipadatkan dengan merata sesuai denganpetunjuk Pengawas Pekerjaan. Pada pekerjaan galian pada perkerasan aspal yang ada, material yang terdapat pada permukaan dasar galian, menurut petunjuk Pengawas Pekerjaan, adalah material yang l epas, lunak atau t ergumpal atau hal hal lain yang tidak memenuhi syarat, maka material tersebut harus dipadatkan dengan merata atau dibuang seluruhnya dan diganti dengan material yang cocok sesuai petunujuk Pengawas Pekerjaan. Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan Timbunan yang diklasifikasikan sebagai biasa harus terdiri dari tanah yang disetujui oleh timbunan biasa harus terdiri dari tanah yang Pengawas yang memenuhi syarat untuk disetujui oleh Pengawas yang memenuhi syarat digunakan dalam pekerjaan permanen. untuk digunakan dalam pekerjaan permanen. Bahan yang dipilih tidak termasuk tanah yang Bahan yang dipilih tidak termasuk tanah yang plastisitasnya tinggi, yang diklasifikasi sebagai Aplastisitasnya tinggi, yang diklasifikasi sebagai 7-6 dari persyaratan AASHTO M 145 atau sebagai A-7-6 dari persyaratan AASHTO M 145 atau CH dalam sistim klasifikasi “Unified atau sebagai CH dalam sistim klasifikasi “Unified Casagrande”. Sebagai tambahan, urugan ini harus atau Casagrande”. Sebagai tambahan, urugan memiliki CBR yang tak kurang dari 6 %, bila diuji ini harus memiliki CBR yang tak kurang dari 6 dengan AASHTO T 193. %, bila diuji dengan AASHTO T 193. Tanah yang pengembangannya tinggi yang Tanah yang pengembangannya tinggi yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25 bila diuji memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25 bila dengan AASHTO T 258, tidak boleh digunakan diuji dengan AASHTO T 258, tidak boleh sebagai bahan timbunan. Nilai aktif diukur digunakan sebagai bahan timbunan. Nilai aktif sebagai perbandingan antara Indeks Plastisitas diukur sebagai perbandingan antara Indeks
b
Timbunan Pilihan dari sumber galian
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
C V. NARENDRA KARYA
(PI) – (AASHTO T 90) dan presentase ukuran lempung (AASHTO T 88) Timbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai “Timbunan Pilihan” bila digunakan pada lokasi atau untuk maksud yang telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh Pengawas. Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah berpasir (sandy clay) atau padas yang memenuhi persyaratan dan sebagai tambahan harus memiliki sifat tertentu tergantung dari maksud penggunaannya. Dalam segala hal, seluruh urugan pilihan harus memiliki CBR paling sedikit 10 %, bila diuji sesuai dengan AASHTO T 193.
3
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
a
Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Toleransi Dimensi dan Elevasi terhadap Bahan dan Lapisan Fondasi AgregatKelas A adalah + 0 cm- 1 cm Pada permukaan Lapis Fondasi Agregat tidak boleh terdapatketidakrataan yang dapat menampung air dan semua punggung (camber) permukaan itu harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar Tebal total minimum Lapis Fondasi Agregat kelas A tidak boleh kurang satu sentimeterdari tebal yang disyaratkan. Pada permukaan Lapis Fondasi Agregat Kelas A yang disiapkan untuk lapisanresap pengikat atau pelaburan permukaan, bilamana semua bahan yang terlepasharus dibuang dengan sikat yang keras, maka penyimpangan maksimum padakerataan permukaan yang diukur dengan mistar lurus sepanjang 3 m, diletakkansejajar
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
Plastisitas (PI) – (AASHTO T 90) dan presentase ukuran lempung (AASHTO T 88) Timbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai “Timbunan Pilihan” bila digunakan pada lokasi atau untuk maksud yang telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh Pengawas. Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah berpasir (sandy clay) atau padas yang memenuhi persyaratan dan sebagai tambahan harus memiliki sifat tertentu tergantung dari maksud penggunaannya. Dalam segala hal, seluruh urugan pilihan harus memiliki CBR paling sedikit 10 %, bila diuji sesuai dengan AASHTO T 193.
Toleransi Dimensi dan Elevasi terhadap Bahan dan Lapisan Fondasi AgregatKelas A adalah + 0 cm- 1 cm Pada permukaan Lapis Fondasi Agregat tidak boleh terdapatketidakrataan yang dapat menampung air dan semua punggung (camber) permukaan itu harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar Tebal total minimum Lapis Fondasi Agregat kelas A tidak boleh kurang satu sentimeterdari tebal yang disyaratkan. Pada permukaan Lapis Fondasi Agregat Kelas A yang disiapkan untuk lapisanresap pengikat atau pelaburan permukaan, bilamana semua bahan yang terlepasharus dibuang dengan sikat yang keras, maka penyimpangan maksimum padakerataan permukaan yang diukur dengan mistar lurus sepanjang 3 m,
C V. NARENDRA KARYA
atau melintang sumbu jalan, maksimum satu sentimeter Permukaan akhir bahu jalan, termasuk setiap perkerasan yang dihampardiatasnya, tidak boleh lebih tinggi maupun lebih rendah 1,0 cm terhadap tepi jalur lalu lintas yang bersebelahan Lereng melintang bahu tidak boleh bervariasi lebih dari 1,0% dari lerengmelintang rancangan. Dipakai Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam pekerjaan ini ,diantaranya: - SNI 1966:2008Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah. - SNI 1967:2008 Cara uji penentuan batas cair tanah. - SNI 1743:2008 Cara uji kepadatan berat untuk tanah. - SNI 1744:2012 Metode uji CBR laboratorium. - SNI 2417:2008 Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles. - SNI 4141:2015 Metode uji gumpalan lempung dan butiran mudah pecah dalam agregat (ASTM C142-04, IDT). - SNI 6889:2014Tata cara pengambilan contoh uji agregat (ASTM D75/D75M-09, IDT). - SNI 7619:2012 : Metode uji penentuan persentase butir pecah pada agregatkasar. 03-2016-B : Metoda uji lendutan - Pd menggunakan Light Weight Def lectometer (LWD) Lapis Fondasi Agregat tidak boleh ditempatkan, dihampar, atau dipadatkan sewaktu turunhujan, dan pemadatan tidak boleh dilakukan segera setelah hujan atau bila kadar air bahanjadi tidak berada dalam rentang yang ditentukan Lokasi hamparan dengan tebal atau kerataan permukaan yang tidak memenuhiketentuan toleransi yang disyaratkanatau yangpermukaannya menjadi tidak rata baik
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
diletakkansejajar atau melintang sumbu jalan, maksimum satu sentimeter Permukaan akhir bahu jalan, termasuk setiap perkerasan yang dihampardiatasnya, tidak boleh lebih tinggi maupun lebih rendah 1,0 cm terhadap tepi jalur lalu lintas yang bersebelahan Lereng melintang bahu tidak boleh bervariasi lebih dari 1,0% dari lerengmelintang rancangan. Dipakai Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam pekerjaan ini , diantaranya: - SNI 1966:2008Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah. - SNI 1967:2008 Cara uji penentuan batas cair tanah. - SNI 1743:2008 Cara uji kepadatan berat untuk tanah. - SNI 1744:2012 Metode uji CBR laboratorium. - SNI 2417:2008 Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles. - SNI 4141:2015 Metode uji gumpalan lempung dan butiran mudah pecah dalam agregat (ASTM C142-04, IDT). - SNI 6889:2014Tata cara pengambilan contoh uji agregat (ASTM D75/D75M-09, IDT). - SNI 7619:2012 : Metode uji penentuan persentase butir pecah pada agregatkasar. - Pd 03-2016-B : Metoda uji lendutan menggunakan Light Weight Deflectometer (LWD) Lapis Fondasi Agregat tidak boleh ditempatkan, dihampar, atau dipadatkan sewaktu turunhujan, dan pemadatan tidak boleh dilakukan segera setelah hujan atau bila kadar air bahanjadi tidak berada dalam rentang yang ditentukan Lokasi hamparan dengan tebal atau kerataan
C V. NARENDRA KARYA
selama pelaksanaan atau setelahpelaksanaan, harus diperbaiki dengan membongkar lapis permukaan tersebutdan membuang atau menambahkan bahan sebagaimana diperlukan, kemudiandilanjutkan dengan pembentukan dan pemadatan kembali, atau dalam halLapisan Fondasi Agregat yang tidak memenuhi ketentuan telah dilapisi denganLapisan diatasnya. Kekurangan tebal dapat dikompensasi dengan Lapisandiatasnya dengan tebal yang diperlukan untuk penyesuaian dengan bahan yangmempunyai kekuatan minimum sama Lapis Fondasi Agregat yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal rentangkadar air seperti yang disyaratkanatau seperti yangdiperintahkan Pengawas Pekerjaan, harus diperbaiki dengan menggaru bahantersebut yang dilanjutkan dengan penyemprotan air dalam kuantitas yang cukupserta mencampurnya sampai rata Lapis Fondasi Agregat yang terlalu basah untuk pemadatan seperti yangditentukan dalam rentang kadar air yang disyaratkan atauseperti yang diperintahkan Pengawas Pekerjaan, harus diperbaiki denganmenggaru bahan t ersebut secara berulang-ulang pada cuaca kering denganperalatan yang disetujui disertai waktu jeda dalam pelaksanaannya. Alternatiflain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat diperoleh dengan cara tersebut di atas, maka Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan agar bahantersebut dibuang dan diganti dengan bahan kering yang memenuhi ketentuan. Perbaikan atas Lapis Fondasi Agregat yang tidak memenuhi kepadatan atausifat-sifat bahan yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini harus seperti yangdiperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan dan dapat meliputi pemadatantambahan, penggaruan
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
permukaan yang tidak memenuhiketentuan toleransi yang disyaratkanatau yangpermukaannya menjadi tidak rata baik selama pelaksanaan atau setelahpelaksanaan, harus diperbaiki dengan membongkar lapis permukaan tersebutdan membuang atau menambahkan bahan sebagaimana diperlukan, kemudiandilanjutkan dengan pembentukan dan pemadatan kembali, atau dalam halLapisan Fondasi Agregat yang tidak memenuhi ketentuan telah dilapisi denganLapisan diatasnya. Kekurangan tebal dapat dikompensasi dengan Lapisandiatasnya dengan tebal yang diperlukan untuk penyesuaian dengan bahan yangmempunyai kekuatan minimum sama Lapis Fondasi Agregat yang t erlalu kering untuk pemadatan, dalam hal rentangkadar air seperti yang disyaratkanatau seperti yangdiperintahkan Pengawas Pekerjaan, harus diperbaiki dengan menggaru bahantersebut yang dilanjutkan dengan penyemprotan air dalam kuantitas yang cukupserta mencampurnya sampai rata Lapis Fondasi Agregat yang terlalu basah untuk pemadatan seperti yangditentukan dalam rentang kadar air yang disyaratkan atauseperti yang diperintahkan Pengawas Pekerjaan, harus diperbaiki denganmenggaru bahan tersebut secara berulang-ulang pada cuaca kering denganperalatan yang disetujui disertai waktu jeda dalam pelaksanaannya. Alternatiflain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat diperoleh dengan cara tersebut di atas, maka Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan agar bahantersebut dibuang dan diganti dengan bahan kering yang
C V. NARENDRA KARYA
disertai penyesuaian kadar air dan pemadatan kembali,pembuangan dan penggantian bahan, atau menambah suatu ketebalan denganbahan tersebut. Seluruh lubang pada pekerjaan yang telah selesai dikerjakan akibat pengujian kepadatanatau lainnya harus segera ditutup kembali oleh Penyedia Jasa dengan bahan Lapis FondasiAgregat, diikuti pemeriksaan oleh Pengawas Pekerjaan dan dipadatkan sampai memenuhikepadatan dan toleransi permukaan dalam Spesifikasi ini Agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel atau pecahan batu yang keras dan awet yang memenuhi persyaratan Agregat halus yang lolos ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel pasir alami atau batu pecah halus dan partikel halus lainnya yang memenuhi persyaratan Seluruh Lapis Fondasi Agregat harus bebas dari bahan organik dan gumpalan lempungatau bahan -bahan lain yang tidak dikehendaki dan setelah dipadatkan harus memenuhi ketentuan gradasi (menggunakan pengayakan secara basah )
Gradasi Lapis Fondasi Agregat Kelas A : - Ukuran Ayakan ASTM 1½”(37,5mm) = 100 - Ukuran Ayakan ASTM 1”(25mm) = 79 - 85
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
memenuhi ketentuan. Perbaikan atas Lapis Fondasi Agregat yang tidak memenuhi kepadatan atausifat-sifat bahan yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini harus seperti yangdiperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan dan dapat meliputi pemadatantambahan, penggaruan disertai penyesuaian kadar air dan pemadatan kembali,pembuangan dan penggantian bahan, atau menambah suatu ketebalan denganbahan tersebut. Seluruh lubang pada pekerjaan yang telah selesai dikerjakan akibat pengujian kepadatanatau lainnya harus segera ditutup kembali oleh Penyedia Jasa dengan bahan Lapis FondasiAgregat, diikuti pemeriksaan oleh Pengawas Pekerjaan dan dipadatkan sampai memenuhikepadatan dan toleransi permukaan dalam Spesifikasi ini Agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel atau pecahan batu yang keras dan awet yang memenuhi persyaratan Agregat halus yang lolos ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel pasir alami atau batu pecah halus dan partikel halus lainnya yang memenuhi persyaratan Seluruh Lapis Fondasi Agregat harus bebas dari bahan organik dan gumpalan lempungatau bahan -bahan lain yang tidak dikehendaki dan setelah dipadatkan harus memenuhi ketentuan gradasi (menggunakan pengayakan secara basah ) Gradasi Lapis Fondasi Agregat Kelas A : - Ukuran Ayakan ASTM 1½”(37,5mm) = 100 - Ukuran Ayakan ASTM 1”(25mm) = 79 - 85
C V. NARENDRA KARYA
-
Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran
Ayakan ASTM 3/8”(9,50mm) = 44 - 58 Ayakan ASTM No.4”(4,75 mm) = 29-44 Ayakan ASTM No.1”(0,20 mm) = 17-30 Ayakan ASTM No.40”(0,425 mm) = 7-17 Ayakan ASTM No.200”(0,075 mm) = 2-8
- Ukuran Ayakan ASTM 3/8”(9,50mm) = 44 58
- Ukuran Ayakan ASTM No.4”(4,75 mm) = 2944
- Ukuran Ayakan ASTM No.1”(0,20 mm) = 1730
- Ukuran Ayakan ASTM No.40”(0,425 mm) = 717
- Ukuran Ayakan ASTM No.200”(0,075 mm) = 2-8
Sifat Abrasi dari Agregat Kasar (SNI 2417 :2008 ) = 0 - 40 % Butiran pecah , tertahan ayakan No.4 (SNI7619 :2012) = 95/90 1) Batas Cair (SNI 1967:2008) = 0 – 25 Indek Plastisitas (SNI 1966:2008) = 0 – 6 Hasil kali Indek Plastisitas dng. % Lolos Ayakan No .200 maks.25 Gumpalan Lempung dan Butiran -butiran Mudah Pecah (SNI 4141 : 2015 ) = 0 - 5 % CBR rendaman (SNI 1744: 2012) min. 90 % Perbandingan Persen Lolos Ayakan No .200dan No.40 maks.2/3
4
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
a
Lapis Perekat - Aspal Cair
Aspal Emulsi Pen. 80/100 atau Pen. 60/70 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antara 0,15 liter/m2 – 0,5 liter/m2 Penyemprotan saat kondisi permukaan jalan dalam keadaan kering dan tidak boleh dikerjakan dalam keadaan angin kencang apalagi hujan Aspal emulsi yang mengikat sedang (medium setting) atau yangmengikat lambat (slow setting)
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
Sifat Abrasi dari Agregat Kasar (SNI 2417 :2008 ) = 0 - 40 % Butiran pecah , tertahan ayakan No.4 (SNI7619 :2012) = 95/90 1) Batas Cair (SNI 1967:2008) = 0 – 25 Indek Plastisitas (SNI 1966:2008) = 0 – 6 Hasil kali Indek Plastisitas dng. % Lolos Ayakan No .200 maks.25 Gumpalan Lempung dan Butiran -butiran Mudah Pecah (SNI 4141 : 2015 ) = 0 - 5 % CBR rendaman (SNI 1744: 2012) min. 90 % Perbandingan Persen Lolos Ayakan No .200dan No.40 maks.2/3
Aspal Emulsi Pen. 80/100 atau Pen. 60/70 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal Pemakaiannya berkisar antara 0,15 liter/m2 – 0,5 liter/m2 Penyemprotan saat kondisi permukaan jalan dalam keadaan kering dan tidak boleh dikerjakan dalam keadaan angin kencang apalagi hujan Aspal emulsi yang mengikat sedang (medium
C V. NARENDRA KARYA
yang memenuhi SNI 4798:2011 untukjenis kationik atau SNI 6832:2011 untuk jenis anionik. Umumnyahanya aspal emulsi yang dapat menunjukkan peresapan yang baikpada lapis fondasi tanpa pengikat yang disetujui. Aspal emulsi jeniskationik harus digunakan pada permukaan yang berbasis acidic (dominan Silika), sedangkan jenis anionik harus digunakan padapermukaan yang berbasis basaltic (dominan Karbonat). Pemilihan jenis aspal emulsi yang digunakan, kationik atau anionik, harussesuai dengan muatan batuan lapis fondasi Aspal emulsi yang mengikat cepat (rapid setting) yang digunakan harusmemenuhi ketentuan SNI 4798:2011 untuk jenis kationik atau SNI 6832:2011untuk jenis anionik. Aspal cair penguapan cepat atau sedang yang digunakan harus memenuhi ketentuan SNI 4800:2011 dengan viskositas aspal cair jenis RC250 atau MC250. Bilamana disetujui oleh Pengawas Pekerjaan, aspal keras Pen.60-70 atauPen.80-100 yang memenuhi ketentuan ASTM D946/946M-15, dapatdiencerkan dengan 30 bagian bensin per 100 bagian aspal (30 pph) untukRC250, atau 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal (30 pph) untukMC250. Proses pencampuran tidak boleh dilaksanakan diatas nyala api baiklangsung maupun tidak langsung. Aspal emulsi yang digunakan harus aspal emulsi modifikasi yang mengikatlebih cepat (quick setting) yang mengandung minimum 2,5% polimer, styrene butadiene rubber latex (SBR latex) atau latex alam yang memenuhipersyaratan sesuai dengan Tabel 6.1.2.4) dari Spesifikasi ini
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
setting) atau yangmengikat lambat (slow setting) yang memenuhi SNI 4798:2011 untukjenis kationik atau SNI 6832:2011 untuk jenis anionik. Umumnyahanya aspal emulsi yang dapat menunjukkan peresapan yang baikpada lapis fondasi tanpa pengikat yang disetujui. Aspal emulsi jeniskationik harus digunakan pada permukaan yang berbasis acidic (dominan Silika), sedangkan jenis anionik harus digunakan padapermukaan yang berbasis basaltic (dominan Karbonat). Pemilihan jenis aspal emulsi yang digunakan, kationik atau anionik, harussesuai dengan muatan batuan lapis fondasi Aspal emulsi yang mengikat cepat (rapid setting) yang digunakan harusmemenuhi ketentuan SNI 4798:2011 untuk jenis kationik atau SNI 6832:2011untuk jenis anionik. Aspal cair penguapan cepat atau sedang yang digunakan harus memenuhi ketentuan SNI 4800:2011 dengan viskositas aspal cair jenis RC-250 atau MC250. Bilamana disetujui oleh Pengawas Pekerjaan, aspal keras Pen.60-70 atauPen.80-100 yang memenuhi ketentuan ASTM D946/946M-15, dapatdiencerkan dengan 30 bagian bensin per 100 bagian aspal (30 pph) untukRC250, atau 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal (30 pph) untukMC250. Proses pencampuran tidak boleh dilaksanakan diatas nyala api baiklangsung maupun tidak langsung. Aspal emulsi yang digunakan harus aspal emulsi modifikasi yang mengikatlebih cepat (quick setting) yang mengandung minimum 2,5% polimer, styrene butadiene rubber latex (SBR latex) atau latex alam yang memenuhipersyaratan sesuai dengan Tabel
C V. NARENDRA KARYA
6.1.2.4) dari Spesifikasi ini b
Latasir Kelas A (SS-A)
Latasir atau lapis tipis aspal pasir merupakan lapis penutup permukaan perkerasan yang terdiri atas agregat halus atau pasir atau cam puran keduanya , dan aspal keras yang dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada temperatur tertentu. Lapis Tipis Aspal Pasir (Latasir) yang selanjutnya disebut SS, menggunakan gradasi Kelas-A Pada umumnya Latasir pada umumnya digunakan untuk perancangan jalan dengan lalu lintas rendah (< 500.000 ESA Tebal nominal minimum untukLatasir Kelas A 2,0 cm dan 1,5 cm toleransi - 2 ,0 mm harus berlaku Total Berat AgregatLatasir Kelas A yang lolos terhadapUk uran Ayakan ASTM 1/2” (12,5mm) adalah 100% Total Berat AgregatLatasir Kelas A yang lolos terhadapUkuran Ayakan ASTM 3/8” (9,5mm) adalah 90 - 100% Total Berat AgregatLatasir Kelas A yang lolos terhadapUkuran Ayakan ASTM No.200 ( 0,075mm) adalah 4 - 14% Ketentuan Sifat-sifat Campuran Latasir : - Jumlah tumbukan perbidang = 50 - Rongga dalam campuran (%) (1)= 3 – 6 - Rongga dalam Agregat (VMA) (%) = min. 20 - Rongga terisi aspal (%) = min. 75 - Stabilitas Marshall (kg) = 200 - Pelelehan (mm) = 2 – 3 - Marshall Quotient (kg/mm) = min. 80 - Stabilitas Marshall Sisa (% ) setelah perendaman selama 24jam, 60 °C (2) = min. 90
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
Latasir atau lapis tipis aspal pasir merupakan lapis penutup permukaan perkerasan yang terdiri atas agregat halus atau pasir atau cam puran keduanya , dan aspal keras yang dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada temperatur tertentu. Lapis Tipis Aspal Pasir (Latasir) yang selanjutnya disebut SS, menggunakan gradasi Kelas-A Pada umumnya Latasir pada umumnya digunakan untuk perancangan jalan dengan lalu lintas rendah (< 500.000 ESA Tebal nominal minimum untukLatasir Kelas A 2,0 cm dan 1,5 cm toleransi - 2 ,0 mm harus berlaku Total Berat AgregatLatasir Kelas A yang lolos terhadapUk uran Ayakan ASTM 1/2” (12,5mm) adalah 100% Total Berat AgregatLatasir Kelas A yang lolos terhadapUkuran Ayakan ASTM 3/8” (9,5mm) adalah 90 - 100% Total Berat AgregatLatasir Kelas A yang lolos terhadapUkuran Ayakan ASTM No.200 ( 0,075mm) adalah 4 - 14% Ketentuan Sifat-sifat Campuran Latasir : - Jumlah tumbukan perbidang = 50 - Rongga dalam campuran (%) (1)= 3 – 6 - Rongga dalam Agregat (VMA) (%) = min. 20 - Rongga terisi aspal (%) = min. 75 - Stabilitas Marshall (kg) = 200 - Pelelehan (mm) = 2 – 3 - Marshall Quotient (kg/mm) = min. 80 Marshall Sisa (%) setelah - Stabilitas perendaman selama 24jam, 60 °C (2) = min. 90
C V. NARENDRA KARYA
5
DIVISI 7. STRUKTUR
Semen Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I, II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 2049 :2015 tentang Semen Portland atau PPC (Portland Pozzolan Cement) yang memenuhi ketentuan SNI 0302 :2014 dapat digunakan apabila diiz ink an tertulis oleh Pengawas Pekerjaan . Didalam satu kegiatan harus menggunakan satu tipe dan satu merek semen,kecuali jika diizinkan oleh Pengawas Pekerjaan . Apabila hal tersebut diizinkan ,maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan tipe dan merek semen yang digunakan. Air Air yang digunakan ialah air bersih Agregat - Sebagai agregat halus (pasir) dan agregat kasar (batu pecah/split) serta agregat campuran (pasir + split) harus digunakan agregat alami yang memenuhi ketentuan Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (N.I. – 2 ). - Ukuran butir split maksimum yang diijinkan untuk pembuatan adukan beton adalah 20 mm. - Agregat tidak boleh mengandung atau tercemar dengan bahan-bahan yang dapat merusak beton atau menyebabkan timbulnya karat pada baja t ulangan. - Untuk memastikan hal ini, Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh agregat dari berbagai sumber/tempat pengambilannya. - Sebagai agregat beton hanya boleh digunakan jenis agregat dan dari sumber yang telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas - Pasir laut sama sekali tidak boleh digunakan untuk membuat adukan mortar dan/atau beton. - Pasir dan split harus disimpan di tempat yang terpisah dalam timbunan yang tebalnya maksimum 1 m, serta dicegah terhadap pengotoran oleh tanah/lumpur dan lain-lain bahan kotoram yang dapat menurunkan mutu beton. - Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, pasir dan split yang akan digunakan terlebih dahulu, harus melalui uji mutu di Laboratorium Uji atas biaya Kontraktor.
- Koral yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai persyaratan yang tercantum dalam NI-2 PBI 1971, koral yang digunakan ukuran 1/2 dan 2/3 cm. Kerikil yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUBB 1971 dan PBI 1971. Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
C V. NARENDRA KARYA
- Kerikil harus cukup keras, bersih serta susunan butir gradasinya menurut kebutuhan. - Kerikil harus melalui ayakan (saringan) berlubang persegi 7-6 mm dan hingga diatas saringan berlubang 5 mm.
a
Beton mutu sedang fc25 Mpa (tanpa bekisting)
b
Beton mutu sedang fc20 Mpa (tanpa bekisting)
c
Beton mutu rendah fc10 Mpa (tanpa bekisting)
d
Baja Tulangan U24 Polos
Batu Untuk Beton Siklop Yang digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja beton dapat berupa bahan tambah kimia dan /atau bahan tambah mineral sebagai bahan pengisi pori dalam campuran beton . Umumnya digunakan untuk beton bertulang Umumnya digunakan untuk beton bertulang seperti pelat lantai jembatan, gelagar beton seperti pelat lantai jembatan, gelagar beton bertulang, diafragma nonpratekan,kereb beton bertulang, diafragma nonpratekan,kereb beton pracetak, gorong -gorong beton bertulang pracetak, gorong -gorong beton bertulang ,bangunan bawah jembatan, perkerasan ,bangunan bawah jembatan, perkerasan betonsemen/ Leuneng Beton Jembatan. betonsemen/ Leuneng Beton Jembatan. Beton bertulang pada pekerjaan beton tembok Beton bertulang pada pekerjaan beton tembok sedada, Dinding Abutmen, Beton Sumuran, sedada, Dinding Abutmen, Beton Sumuran, Wingwall Wingwall Digunakan sebagai lantai kerja , penimbunan Digunakan sebagai lantai kerja , penimbunan kembali (beton pengisi) dengan beton. kembali (beton pengisi) dengan beton.
Besi Baru, bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak/karat dan tidak cacat (retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya). Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum dalam gambar dan bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuanketentuan Peraturan Beton Indonesia. Kecuali bila ditentukan lain di dalam gambar maka mutu besi beton yang digunakan adalah : BJTP U-24 ( Tulangan Polos ) Tulangan yang digunakan : - ∅12 untuk Tulangan Beugel Beton Abutmen, Tulangan Kepala Abutmen, Penulangan Poer, Tulangan Utama Dinding Abutmen, Beugel Beton Sumuran - ∅ 25 untuk TulanganKepala Beton Abutmen, Tulangan Utama Beton Poer, Tulangan Kepala Abutmen, - ∅16 untuk
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
Besi Baru, bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak/karat dan tidak cacat (retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya). Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum dalam gambar dan bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuanketentuan Peraturan Beton Indonesia. Kecuali bila ditentukan lain di dalam gambar maka mutu besi beton yang digunakan adalah : BJTP U-24 ( Tulangan Polos ) Tulangan yang digunakan : - ∅12 untuk Tulangan Beugel Beton Abutmen, Tulangan Kepala Abutmen, Penulangan Poer, Tulangan Utama Dinding Abutmen, Beugel Beton Sumuran - ∅ 25 untuk TulanganKepala Beton Abutmen, Tulangan Utama Beton Poer, - ∅16 untuk Tulangan Kepala Abutmen,
C V. NARENDRA KARYA
e
Penyediaan dan pemasangan Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240 MPa)
f
Pasangan Batu Pipa Drain 1,5
g
Perletakan Elastomer jenis 2 (300 x 400 x 50)
Penulangan Poer, Tulangan Angkur, Tulangan Utama Beton Sumuran Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja lunak yang memenuhi SNI 0764012000 yang dipasang bersilangan Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240 MPa)
Penulangan Poer, Tulangan Angkur, Tulangan Utama Beton Sumuran Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja lunak yang memenuhi SNI 0764012000 yang dipasang bersilangan Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240 MPa)
Semen Portland Tipe I Semen Portland Tipe I Air yang digunakan ialah air bersih Air yang digunakan ialah air bersih Pasir yang digunakan Pasir Pasang Pasir yang digunakan Pasir Pasang Batu belah/batu kali dari jenis yang keras tidak Batu belah/batu kali dari jenis yang keras tidak keropos, adalah batu besar yang dibelah-belah keropos, adalah batu besar yang dibelah-belah menjadi ukuran normal dan harus memenuhi menjadi ukuran normal dan harus memenuhi P.U.B.I. (NI-3-1970). P.U.B.I. (NI-3-1970). Batu Belah Ex. Pati Rembang Kudus Jepara Batu Belah Ex. Pati Rembang Kudus Jepara Pipa drain 1,5 SNI Pipa drain 1,5 SNI Persyaratan Teknis : Persyaratan Teknis : Pekerjaan ini akan terdiri dari penyediaan dan Pekerjaan ini akan terdiri dari penyediaan dan pemasangan landasan logam atau elastrometrik pemasangan landasan logam atau elastrometrik untuk menopang gelagar atau pelat seperti yang untuk menopang gelagar atau pelat seperti ditunjukkan pada Gambar dan disyaratkan dalam yang ditunjukkan pada Gambar dan Spesifikasi ini, termasuk angkur penahan gempa, disyaratkan dalam Spesifikasi ini, termasuk stopper lateral,stopper longitudinal. angkur penahan gempa, stopper lateral,stopper Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan longitudinal. hasil akhir haru s sesuai dengan Standar Rujukan Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
C V. NARENDRA KARYA
Toleransi - Penempatan Landasan Landasan, baut pengunci dan dowel pelengkap harus diletakkan sedemikian hingga sumbunya berada dalam rentang + 3 mm dari posisi yang seharusnya. Elevasi permukaan landasan tunggal atau permukaan rata -rata dari landasan yang lebih dari satu pada setiap penyangga harus berada dalam rentang toleransi +0,0001 kali jumlah bentang -bentang yang bersebelahan dari suatu gelagar menerus tetapi tidak melebihi + 5 mm. - Permukaan Beton Permukaan beton untuk penempatan langsung dari landasan tidak boleh melampaui lebih dari 1/200 dari sebuah bidang datar rencana untuk landasan dan ketidakrataan setempat tersebut tidak boleh melampaui 1 mm tingginya - Landasan Landasan Landasan harus dilandasi pada seluruh bidang dasarnya sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar atau disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Setelah pemasangan, tidak boleh terdapat rongga atau bintik -bintik yang nyata pada landasan - Penyetel Berulir Penyetel berulir harus dikencangkan sampai me rata untuk menghindari tegangan berlebihan pada suatu bagian landasan - Ukuran Landasan Elastomer dengan ketebalan atautinggi sampai 200 mm Bidang Datar= +6mm – 3mm Tebal atau Tinggi ± 1mm Elastomer dengan ketebalan atau tinggi lebih dari 200 mm Bidang Datar= +6mm – 3mm Tebal atau Tinggi ± 5% - Sifat Sejajar Permukaan Luar
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
dan hasil akhir haru s sesuai dengan Standar Rujukan Toleransi - Penempatan Landasan Landasan, baut pengunci dan dowel pelengkap harus diletakkan sedemikian hingga sumbunya berada dalam rentang + 3 mm dari posisi yang seharusnya. Elevasi permukaan landasan tunggal atau permukaan rata -rata dari landasan yang lebih dari satu pada setiap penyangga harus berada dalam rentang toleransi +0,0001 kali jumlah bentang -bentang yang bersebelahan dari suatu gelagar menerus tetapi tidak melebihi + 5 mm. - Permukaan Beton Permukaan beton untuk penempatan langsung dari landasan tidak boleh melampaui lebih dari 1/200 dari sebuah bidang datar rencana untuk landasan dan ketidakrataan setempat tersebut tidak boleh melampaui 1 mm tingginya - Landasan Landasan Landasan harus dilandasi pada seluruh bidang dasarnya sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar atau disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Setelah pemasangan, tidak boleh terdapat rongga atau bintik -bintik yang nyata pada landasan - Penyetel Berulir Penyetel berulir harus dikencangkan sampai me rata untuk menghindari tegangan berlebihan pada suatu bagian landasan - Ukuran Landasan Elastomer dengan ketebalan atautinggi sampai 200 mm Bidang Datar= +6mm – 3mm Tebal atau Tinggi ± 1mm
C V. NARENDRA KARYA
Bilamana dirancang sejajar, maka toleransi bagian atas landasan yang sejajar,sebagai titik duga, harus 0,2% dari diameter untuk permuk aan bundar dalam bidang datar dan 0,2% dari sisi yang lebih panjang untuk permukaan segi panjang dalam bidang datar. - Rol Bukan Silinder Permukaan kurva harus mempunyai toleransi profil atau permukaan 0,3% dari radius yang dimaksudkan. Toleransi ukuran terhadap tinggi pada sumbu landasan harus + 0,5 mm dan - 0,0 mm. Toleransi sifat sejajarantara garis lengkung (ch o rd line) yang menghubungkan ujungujungdasar permukaan rol sebagai titik duga harus 1 mm - Landasan Elastomer Batas toleransi kelurusan lapisan baja dapat dihitung mengacupada SNI3967:2013. Landasan karet tipe polos dan landasan karet tipe berlapis yang dibuatberdasark an ukuran rancangan - Elemen Rotasi Elastomer (Elastomeric Rotational Element ) Bahan -bahan campuran karet yang digunakan dalam pembuatan bantalan ini harus berupa polycholoprene sintetis (karet sintetis) tahan kristalisasi atau polyisoprene alami (karet alam) saja sebagai polimer mentah. Bantalan elastomer yang terbuat dari gabungan polycholoprene dan polyisoprene atau bahan lain, yang digabung dalam bentuk campuran,bentuk lapisan penyusun atau bentuk lainnya tidak diperkenankan. Seluruh bahan harus baru dan bukan daur ulang yang diambil dari bantalan yang telah jadi. Landasan elastomer yang akan dipasang harus dilakukan pengujian oleh laboratorium
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
-
-
-
-
Elastomer dengan ketebalan atau tinggi lebih dari 200 mm Bidang Datar= +6mm – 3mm Tebal atau Tinggi ± 5% Sifat Sejajar Permukaan Luar Bilamana dirancang sejajar, maka toleransi bagian atas landasan yang sejajar,sebagai titik duga, harus 0,2% dari diameter untuk permuk aan bundar dalam bidang datar dan 0,2% dari sisi yang lebih panjang untuk permukaan segi panjang dalam bidang datar. Rol Bukan Silinder Permukaan kurva harus mempunyai toleransi profil atau permukaan 0,3% dari radius yang dimaksudkan. Toleransi ukuran terhadap tinggi pada sumbu landasan harus + 0,5 mm dan - 0,0 mm. Toleransi sifat sejajarantara garis lengkung (ch o rd line) yang menghubungkan ujung-ujungdasar permukaan rol sebagai titik duga harus 1 mm Landasan Elastomer Batas toleransi kelurusan lapisan baja dapat dihitung mengacupada SNI3967:2013. Landasan karet tipe polos dan landasan karet tipe berlapis yang dibuatberdasark an ukuran rancangan Elemen Rotasi Elastomer (Elastomeric Rotational Element ) Bahan -bahan campuran karet yang digunakan dalam pembuatan bantalan ini harus berupa polycholoprene sintetis (karet sintetis) tahan kristalisasi atau polyisoprene alami (karet alam) saja sebagai polimer mentah. Bantalan elastomer yang terbuat dari gabungan polycholoprene dan polyisoprene atau bahan lain, yang digabung dalam bentuk campuran,bentuk lapisan penyusun atau bentuk lainnya tidak
C V. NARENDRA KARYA
h
Sandaran (Railing)
i
Nomenklatur Jembatan
independent baik pengujian secara mekanis maupun pengujia n bahan dan memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SNI 3967:2013 dengan ketentuan jumlah benda uji Pemasangan : Dudukan Landasan,Penyetelan Landasan Selain Elastomer, Penyetelan Landasan Karet Elastomer, Landasan Yang Menunjang Lantai Beton Cor Langsung Di Tempat, Landasan Yang Menyangga Unit-unit Beton Pracetak atau Baja
Sandaran Pipa Galvanis ∅ 2,5” A Diameter lubang tiang + 1mm, - 0,4mm SandaranSandaran (railing) Akan dipasang baris demi baris serta ketinggian , tiang -tiang harus tegak dengan toleransi tidak melampaui 3 mm per meter tinggi. Kelengkungan Panel sandaran yang berbatasan harus segaris satu denganlainnya dalam rentang 3 mm. Tampak Sandaran harus memenuhi kurv a jembatan . Kurva ini dapatdibentuk dengan serangkaian tali antara tiang . Sandaran harus menunjukkan penampilan yang halus danseragam jika dalam posisi akhir. Nomenklatur Batu
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
diperkenankan. Seluruh bahan harus baru dan bukan daur ulang yang diambil dari bantalan yang telah jadi. Landasan elastomer yang akan dipasang harus dilakukan pengujian oleh laboratorium independent baik pengujian secara mekanis maupun pengujian bahan dan memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SNI 3967:2013 dengan ketentuan jumlah benda uji Pemasangan : Dudukan Landasan,Penyetelan Landasan Selain Elastomer, Penyetelan Landasan Karet Elastomer, Landasan Yang Menunjang Lantai Beton Cor Langsung Di Tempat, Landasan Yang Menyangga Unit-unit Beton Pracetak atau Baja Sandaran Pipa Galvanis ∅ 2,5” A Diameter lubang tiang + 1mm, - 0,4mm SandaranSandaran (railing) Akan dipasang baris demi baris serta ketinggian , tiang -tiang harus tegak dengan toleransi tidak melampaui 3 mm per meter tinggi. Kelengkungan Panel sandaran yang berbatasan harus segaris satu denganlainnya dalam rentang 3 mm. Tampak Sandaran harus memenuhi kurv a jembatan . Kurva ini dapatdibentuk dengan serangkaian tali antara tiang . Sandaran harus menunjukkan penampilan yang halus danseragam jika dalam posisi akhir. Nomenklatur Batu
C V. NARENDRA KARYA
j
Pembongkaran Pasangan Batu, Pembongkaran Balok Baja (Steel Stringers), Pembongkaran Lantai Jembatan Kayu
Pekerjaan ini harus mencakup pembongkaran , ba ikeseluruhan ataupun sebagian , dan pembuangan bahan hasil pembongkaran jembatan lama , gorong -gorong , tembok kepala dan apron , bangunan dan struktur lain sehinggamemungkinkan pembangunan atau perluasan atau perbaikan struktur yangmempunyai fungsi yang sama seperti struktur yang lama (atau bagian daristruktur) yang akan dibongkar. Pekerjaan harus juga meliputi pembuangan bahan ketempat yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan
6
DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
a
Penetrasi Macadam untuk Pekerjaan Minor
Bahan yang digunakan untuk Lapis Penetrasi Makadam (Lapen) adalah agregat pokok, agregat pengunci, agregat penutup (untuk permukaan ) dan aspal. Bahan pengikat yang digunakan untuk Lapis Penetrasi Makdam (Lapen) adalah aspal keras pen 60/70 atau Pen 80/100 yang memenuhi persyaratan dalam spesifikasi teknis
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
Pekerjaan ini harus mencakup pembongkaran , ba ikeseluruhan ataupun sebagian , dan pembuangan bahan hasil pembongkaran jembatan lama , gorong -gorong , tembok kepala dan apron , bangunan dan struktur lain sehingga memungkinkan pembangunan atau perluasan atau perbaikan struktur yangmempunyai fungsi yang sama seperti struktur yang lama (atau bagian daristruktur) yang akan dibongkar. Pekerjaan harus juga meliputi pembuangan bahan ketempat yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan
Bahan yang digunakan untuk Lapis Penetrasi Makadam (Lapen) adalah agregat pokok, agregat pengunci, agregat penutup (untuk permukaan ) dan aspal. Bahan pengikat yang digunakan untuk Lapis Penetrasi Makdam (Lapen) adalah aspal keras pen 60/70 atau Pen 80/100 yang memenuhi persyaratan dalam spesifikasi teknis
C V. NARENDRA KARYA
7
DIVISI 11. PEKERJAAN TAMBAHAN
Membuat 1 m2 bekisting untuk pondasi Membuat 1 m2 bekisting untuk lantai (tanpa perancah) Membuat 1 m2 bekisting untuk dinding Plesteran 1 : 4 Membuat Batu Rai Siaran 1 : 2
cetakan atau acuan tempat menuangkan adukan beton, terbuat dari papan, atau tripleks , atauplat baja yang diberi rangka sehingga kuat dan tidak berubah bentuk pada saat adukan betondituangkan, permukaan bekisting bagian dalam harus rata dan halus agar diperoleh hasilcetakan beton yang baik
Semen Portland Tipe I Air yang digunakan ialah air bersih Pasir yang digunakan Pasir Pasang
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
cetakan atau acuan tempat menuangkan adukan beton, terbuat dari papan, atau tripleks , atauplat baja yang diberi rangka sehingga kuat dan tidak berubah bentuk pada saat adukan betondituangkan, permukaan bekisting bagian dalam harus rata dan halus agar diperoleh hasilcetakan beton yang baik
Semen Portland Tipe I Air yang digunakan ialah air bersih Pasir yang digunakan Pasir Pasang
C V. NARENDRA KARYA
Cat-catan
Pekerjaan Pembuatan Kisdam / Pengeringan
Batu belah/batu kali dari jenis yang keras tidak Batu belah/batu kali dari jenis yang keras tidak keropos, adalah batu besar yang dibelah-belah keropos, adalah batu besar yang dibelah-belah menjadi ukuran normal dan harus memenuhi menjadi ukuran normal dan harus memenuhi P.U.B.I. (NI-3-1970). P.U.B.I. (NI-3-1970). Batu Belah Ex. Pati Rembang Kudus Jepara Batu Belah Ex. Pati Rembang Kudus Jepara Menggunakan Cat Kualitas A Menggunakan Cat Kualitas A Cat meni besi atau meni kayu, sesuai Cat meni besi atau meni kayu, sesuai peruntukkannya, peruntukkannya, Cat perak (brons) atau cat kayu, Cat perak (brons) atau cat kayu, Kisdam adalah konstruksi bangunan air yang Kisdam adalah konstruksi bangunan air yang bersifat sementara berfungsi supaya air sungai tidak bersifat sementara berfungsi supaya air sungai masuk kedalam galian. tidak masuk kedalam galian.
Spesifikasi kisdam: 1) balok kayu kelas I ukuran 10 cm x 10 cm atau kayu bulat dengan diameter minimal10 cm atau besi siku ukuran minimal L.50.50.5, 2) anyaman bambu atau papan kayu kelas I ukuran 0,03 m x 0,25 m atau plat besi tebal3 mm,paku ukuran panjang minimal 10 cm atau baut mur diameter minimal 10 mm panjang20 mm, 3) karung ukuran minimal 50 kg, 4) pasir urug atau tanah liat dari lokasi
Spesifikasi kisdam: 5) balok kayu kelas I ukuran 10 cm x 10 cm atau kayu bulat dengan diameter minimal10 cm atau besi siku ukuran minimal L.50.50.5, 6) anyaman bambu atau papan kayu kelas I ukuran 0,03 m x 0,25 m atau plat besi tebal3 mm,paku ukuran panjang minimal 10 cm atau baut mur diameter minimal 10 mm panjang20 mm, 7) karung ukuran minimal 50 kg, 8) pasir urug atau tanah liat dari lokasi
Propil: 1) papan kayu kelas I ukuran 0,03 m x 0,25 m x 4 m, 2) bambu ukuran minimal diameter 5 cm atau kayu kelas I ukuran 5 cm x 7 cm, 3) paku ukuran panjang minimal 10 cm. tembok penahan (tubuh bangunan): 1) batu kali atau batu pecah ukuran 20 cm x 25 cm, 2) pasir pasang, 3) semen, 4) air baku Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
Propil: 4) papan kayu kelas I ukuran 0,03 m x 0,25 m x 4 m, 5) bambu ukuran minimal diameter 5 cm atau kayu kelas I ukuran 5 cm x 7 cm, 6) paku ukuran panjang minimal 10 cm. tembok penahan (tubuh bangunan): 5) batu kali atau batu pecah ukuran 20 cm x 25 cm, 6) pasir pasang, 7) semen,
C V. NARENDRA KARYA
8) air baku Pengadaan & Pasang Will doop 2,5
Pekerjaan Las-lasan
Will doop 2,5 ( Besi Galvanis) Pekerjaan Las –lasan meliputi pekerjaan struktur, baja struktur, railling,dll
Will doop 2,5 ( Besi Galvanis) Pekerjaan Las –lasan meliputi struktur, baja struktur, railling,dll
pekerjaan
C. Daftar Peralatan Yang Digunakan
No
Jenis Peralatan
1
2
Jumlah
Kapasitas
Merk / Tipe
Tahun pembuatan
Kondisi
Lokasi Sekarang
Status Kepemilikan
3
4
5
6
7
8
9
1
Excavator
1 Unit
132 Hp
Caterpillar
1997
Baik
Pati
Surat Perjanjian Sewa
2
Dump Truck
3 Unit
14 Ton
Izusu Elf
2017
Baik
Kudus
Surat Perjanjian Sewa
3
Concrete Mixer
1 Unit
0,3 M3
Mahkota Jaya
2018
Baik
Pati
Surat Perjanjian Sewa
4
Wheel Loader
1 Unit
1-1,6 m3
Luqing
2017
Baik
Kudus
Surat Perjanjian Sewa
5
Motor Grader
1 Unit
100 Hp
Komatsu
1994
Baik
Kudus
Surat Perjanjian Sewa
6
Tandem Roller
1 Unit
10 Ton
Jin Ling
1994
Baik
Kudus
Surat Perjanjian Sewa
7
Water Tank Truck
1 Unit
4000 Ltr
Izusu
1994
Baik
Kudus
Surat Perjanjian Sewa
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
C V. NARENDRA KARYA
8
Compressor
1 Unit
4000-6500 Ltr/Mnt
Air Man
1994
Baik
Kudus
Surat Perjanjian Sewa
9
Jack hammer
1 Unit
50 menit/m3
China
2017
Baik
Pati
Surat Perjanjian Sewa
10
Aspalt Sprayer
1 Unit
1000 liter
Banta
2010
Baik
Kudus
Surat Perjanjian Sewa
11
Pick Up
1 Unit
1,1 m3
Mitsubishi
1997
Baik
Pati
Surat Perjanjian Sewa
D. Daftar Personil No
Nama
Tgl/bln/thn lahir
Pendidikan
Jabatan dalam Proyek
1
2
3
4
5
Pengalaman kerja (tahun) 6
1
Bambang Tyaswanto
25/07/1982
SMA
Koordinator Pelaksana
2 Tahun
2
Sunardi
06/06/1989
SMK
Pelaksana
2 Tahun
3
Abdul Kholil
02/05/1983
SMK
Pelaksana
2 Tahun
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)
Profesi Keahlian
Sertifikat /Ijazah
7
8
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jembatan
NoReg: 2.2.029.1.159.18.252767/No Ijazah: No. 03 Mu 0111605
Tukang Pasang NoReg: Batu/Stone(rubble)Mason(T 2.1.005.3.151.11.250743 /No ukang Bangunan Umum) Ijazah: DN-03 Mk 0288429 No. Reg : SKT Tukang Cor Beton 2.2.013.1.148.04.4077237 / No. Ijazah : 03 Mk 0125625
C V. NARENDRA KARYA
E. Penutup Demikian uraian tentang Spesifikasi TeknisPembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal – Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) . Terima kasih.
Pati ,28Maret2019 CV. NARENDRA KARYA
DAVID TRI SUSILO Direktur
Spesifikasi Teknis Penawaran Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ( mengacu pada BQ, Metode P elaksanaan, KAK dan Spesifikasi Teknis)