Metode yang umum dilakukan adalah dari analisis stabilitas lereng didasarkan atas dari batas keseimbanganFaktor keseimbanganFaktor aman stabilitas lereng diistimasikan dengan menguji kondisi keseimbangan pada saat terhitung keruntuhan mulai terjadi
Metode ke dua tentang analisis lereng yang didasarkan atas teori elastisitas atau plastisitas untuk menentukan tegangan geser pada tempat kritis untuk dibandingka dengan kuat geser.
Kekuatan Masa Batuan
Untuk analisa kestabilan lereng perlu diketahui sifat fisik dan sifat mekanik batuan. Sifat fisiknya diperlukan data : bobot isi batuan (γ (γ), sedangkan sifat mekaniknya adalah kuat geser batuan yang dinyatakan dalam parameter kohesi (c) dan sudut geser dalam (θ (θ).
2 macam gaya
Secara prinsip pada suatu lereng sebenarnya terjadi 2 macam gaya yaitu gaya penahan (R) dan gaya penggerak (W sin ψ ). Gaya penahan yaitu gaya yang menahan massa dari penggerak agar tidak terjadi longsoran, sedangkan gaya penggerak adalah gaya yang menyebabkan massa bergerak sehingga terjadi kelongsoran.
Lereng akan longsor jika gaya gaya penggeraknya lebih besar dari gaya penahan atau W sin ψ > R R
Wsinψ Wcos ψ W
ψ
Gaya yang bekerja pada suatu blok di atas bidang miring
Bobot isi batuan(γ) Akan menetukan besarnya beban yang diterima pada permukaan bidang longsor dinyatakan dalam berat per volume dengan rumus :
γn = Wn/(Ww – Ws)
γn = Bobot isi batuan
Wn = Berat conto asli
Ws = Berat conto jenuh Ww = Berat conto Jenuh
Kohesi (c),
Adalah gaya tarik menarik antar partikel dalam batuan dinyatakan dalam satuan berat per satuan luas. Nilai kohesi (c) diperoleh dari pengujian kuat geser langsung.