PROPOSAL KEGIATAN SOSIAL OPERASI BIBIR DAN LANGIT-LANGIT SUMBING SENYUM KEMANUSIAAN Latarbelakang Kegiatan Cacat bawaan sumbing bibir dan langit-langit bisa mengenai siapa saja, di semua daerah tanpa terkecuali. Sebab yang pasti sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, hanya penelitian yang telah dilakukan kemungkinan berkaitan dengan keturunan, perkawinan keluarga dekat, kurang gizi, infeksi saat kehamilan, dan lain-lain. Namun yang pasti ada gangguan penyatuan bibir, gusi atau langit-langit saat kehamilan trimester pertama. Jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan lajunya pertambahan kelahiran, karena angka kejadiannya diperkirakan 1: 800 kelahiran hidup. Untuk mengatasi kecacatan tersebut perlu pendekatan psikologis kepada orang tua dan keluarga, karena cenderung memperlakukan anak tidak semestinya dengan menyembunyikan dari pergaulan sosial. Pengetahuan tentang penanganan sumbing perlu sekali dipahami, agar orang tua dan keluarga terbuka mencari pertolongan buat anaknya. Hal lain yang menjadi masalah bagi keluarga adalah pembiayaan operasi yang tentunya tidak murah, dan memerlukan operasi rekonstruksi bertahap, agar perkembangannya mendekati anak normal. Kegiatan sosial yang diprakarsai oleh Senyum kemanusiaan ini berupaya meringankan beban penderita, orang tua dan keluarga, untuk membantu menyelesaikan masalah. Pemberdayaan kemampuan daerah sebagai subyek penyelenggara menyelesaian masalah di wilayahnya, dengan menintegrasikan seluruh potensi sumberdaya yang ada diharapkan kegiatan tersebut lebih menyadarkan bahwa kita bisa secara bersama-sama menolong penderita sumbing. Segala keterbatasan yang menjadi kendala dalam membantu penderita cacat sumbing dan langit-langit, akan diselesaikan besama untuk tujuan yang sangat mulia. Semoga kegiatan sosial ini mendapat dukungan semua pihak terkait.
KRITERIA PASIEN BAKTI SOSIAL Senyum Kemanusiaan, 2011
1. UMUM a. Sehat jasmani dan rohani,didukung dengan pemeriksaan fisik dan penunjang dan disetujui oleh dokter spesialis anestesi dan/atau dokter spesialis anak. b. Keluarga miskin, didukung dengan surat keterangan pejabat setempat dan diakui oleh Rumah Sakit c. Tidak ada riwayat kejang, tidak ada riwayat alergi dan tidak sedang dalam keadaan sakit d. Memberikan persetujuan tertulis dengan cara mengisi formulir dari Senyum Kemanusiaan secara lengkap. 2. KHUSUS a. Untuk operasi perbaikan bibir/Labioplasty - Umur minimal 3 (tiga) bulan tanpa batasan umur maksimal - Berat minimal 5 (lima) kilogram - Kadar Hemoglobin minimal 10 g% b. Untuk operasi perbaikan langit-langit/Palatoplasty - Umur minimal 18 (delapan belas) bulan - Umur maksimal 5 (lima) tahun c. Untuk operasi lanjutan/operasi sekunder - Hanya dilakukan pada pasien yang bibirnya telah dilakukan operasi namun hasilnya kurang baik - Operasi sekunder pada langit-langit, bila pernah di lakukan operasi, namun ada lubang di langit-langit ( maksimal usia 5 tahun) - Operasi perbaikan gusi tidak dilakukan pada kegiatan bakti sosial. Contoh kasus : 1. Anak umur 1 bulan dengan celah bibir,gusi & langit-langit tunda operasi sampai umur 3 bulan 2. Anak umur 4 bulan dengan celah bibir,gusi & langit-langit, belum pernah operasi operasi labioplasty 3. Anak umur 2 tahun dengan celah bibir,gusi & langit-langit, belum pernah operasi prioritas operasi palatoplasty, bila kondisi memungkinkan dilakukan labioplasty dalam waktu yang bersamaan. Senyum Kemanusiaan, 2011
4. Anak umur 4 tahun dengan celah bibir,gusi & langit-langit, belum
pernah operasi prioritas operasi labioplasty,bila kondisi memungkinkan dilakukan palatoplasty pada saat yang bersamaan. 5. Anak umur 6 tahun dengan celah bibir,gusi & langit-langit, belum pernah operasi hanya operasi labioplasty, bukan kandidat operasi palatoplasty
PERKIRAAN KEBUTUHAN OPERASIONAL OPERASI BIBIR SUMBING I. PRAOPERASI 1. Pemeriksaan fisik screening kelayakan operasi a. Jasa dokter spesialis anak/anestesi RS Daerah 2. Pemeriksaan laboratorium, hanya yang akan dilakukan dengan bius umum (usia<10 thn) a. Hemoglobin Sesuai tarip daerah b. Lekosit Sesuai tarip daerah c. Trombosit Sesuai tarip daerah d. Clotting time Sesuai tarip daerah e. Bleeding time Sesuai tarip daerah Biaya pemeriksaan Laboratorium tsb dibiayai oleh RS/Pemda/Jamkesmas setempat 3. Pemeriksaan radiologis (dilakukan atas indikasi hasil pemeriksaan fisik dari Spesialis Anak/Anestesi, bila sangat dibutuhkan) Roentgen dada AP Sesuai tarip daerah Biaya pemeriksaan Roengen tsb dibiayai oleh RS/Pemda/Jamkesmas setempat Senyum Kemanusiaan, 2011
4. Rawat inap praoperasi, maksimal 1 hari praoperasi, bisa di aula RS
atau ruang rawat. Hanya untuk memudahkan dalam pengaturan pra oprerasi ( misalnya jadwal puasa) (pasien tidak harus dirawat inap sebelum operasi); Pascaoperasi bibir pasien tdk dirawat, dan di izinkan pulang bila kesadarannya sdh pulih ( kira 2-3 jam pasca pembiusan)
II.
OPERASI
1. Bahan habis pakai 2. 3.
4. 5.
6.
Rincian
terlampir Penggunaan kamar operasi Jasa tenaga non medis a. 2 (orang) asisten operator b. 1 (orang) penata anestesi RS setempat c. 1 (orang) petugas kamar operasi/onloop d. 1 (orang) perawat Recovery Room e. 1 (orang) tenaga administrasi Jasa tenaga medis operator (2 orang Spesialis Bedah Plastik) Free of charge Jasa tenaga medis anestesi ( 1 orang Spesialis Anestesi) Free of charge Jasa tenaga penata anestesi dari Jakarta Free of charge
III. PASCAOPERASI 1.
Obat-obatan pascaoperasi Anak-anak: a. Amoxicillin, sirup 125 mg (utk usia < 5 th) dan capsul 250 mg ( utk 5-10 th) b. Paracetamol,sirup 125 mg (utk usia < 5 th) dan Asam Mefenamat capsul 250 mg (utk 5-10 th) c. Kloramfenikol salep mata Dewasa : a. Amoxicillin 250/500 mg b. Asam Mefenamat 250/500 mg d. Kloramfenikol salep mata Pasien Palatoplasty yang di rawat: e. Infus RL , Dextrose 5 % dan NaCl 0,9 % Senyum Kemanusiaan, 2011
Biaya obat yang dikeluarkan Apotik RS setempat dibiayai oleh RS/Pemda/Jamkesmas setempat 2. Rawat inap pascaoperasi, minimal 1 hari pascaoperasi Sesuai tarip daerah (hanya untuk pasien operasi langit-langit dan pasien pembiusan dengan penyulit intra operasi, yang dinilai memerlukan perawatan) Perawatan 1 hari tersebut akan dibayar dibiayai oleh RS/Pemda/Jamkesmas setempat Dalam hal ada Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) pasien memerlukan perawatan Intensif di ICU/HCU, diupayakan pembiayaannya dari Jamkesmas (mengingat pasien2 yg di bantu adalah pasien tidak mampu semua) Pasien yg telah operasi, diberikan petunjuk perawatan di rumah, dan tidak perlu kontrol
KEBUTUHAN BAHAN HABIS PAKAI BAKTI SOSIAL 1. ANESTESI a. Obat anestesi - Halothane - Isofluran - Sefofluran b. Venflon 22G dan 24G c. Infusion set d. ETT no.3,5 & no.4,5 e. Laringeal mask f. NaCl 0,9 % infusion g. Dekstrose 5 % infusion h. Disposable spuit 5 cc i. Disposable spuit 3 cc j. Obat-obatan penunjang anestesi : - Pethidine - Sulfas atropine - Penthotal - Propofol - Adrenaline - Fentanyl 2. BEDAH a. Benang vicryl 4.0 no. W 9437 (untuk operasi palatoplasty 1 pasien 2 benang) b. Benang vicryl 5.0 no. W 9442 (untuk operasi labioplasty 1 pasien 1 benang) Senyum Kemanusiaan, 2011
c. Benang vicryl 6.0 no. W 9500 (untuk operasi labioplasty 1 pasien 1 benang) d. Gelitaspon (spongostan),untuk operasi palatoplasty 1 spongostan 2 pasien e. Disposable spuit 3 cc f. Pehacain/extracain injeksi 2ml, satu pasien 2 ampul g. Besturi no.15 h. Sarung tangan steril no.7,5 (satu pasien 2 pasang) i. Doek lubang uk.100 cm x 100 cm (diameter lubang 10 cm),1 pasien 1 duk j. Sofratulle, 1 lembar untuk 10 pasien k. Kassa steril l. Povidone iodine m. Alkohol 70 % n. NaCl fisiologis ( 0,9%) o. Micropore (plester non irritant) Keterangan : Kebutuhan bahan habis pakai yang dicetak tebal akan kami sediakan. Kebutuhan bahan habis pakai yang dicetak tipis disediakan oleh RS setempat dengan perhitungan bahan2 yang dipakai saja akan dibayar sesuai tarif apotik RS setempat. • Pelaksanaan kegiatan bisa di jadwalkan sesuai agenda kesehatan daerah tersebut pada hari Sabtu dan Minggu, dengan konfirmasi ke Senyum Kemanusiaan sebelumnya. Untuk keterangan lebih lanjut silakan hubungi: Dr. Yantoko, SpBP HP : 08128393363 Email :
[email protected] Alamat Kantor : Senyum Kemanusiaan, Jl. Srengseng Sawah No 7, Jakarta selatan.
Senyum Kemanusiaan, 2011