Etika Analitis (Metaetika)
Etika analitis atau metaetika mempelajari istilah-istilah penting dalam etika dan berusaha memahami landasan sistem etis dan fungsi etika dalam suatu sistem sosial.
Pendekatan ini berusaha untuk memberi jarak antara teori-teori dan prinsip-prinsip etis yang dapat menyebabkan terjadinya benturan tindakan, dan menilai prinsip-prinsip tersebut berdasarkan nilai-nilai tertinggi umat manusia dalam rangka menyelesaikan benturan tersebut.
Etika Profesi
Suatu profesi merupakan suatu komunitas yang tertutup dan sulit ditembus oleh kalangan luar profesi tersebut termasuk para klien. Karena lahan pekerjaan yang bersifat monopoli, dikhawatirkan adanya kecurigaan akan kesewenang-wenangan para professional dalam menjalankan pekerjaan mereka. Oleh karena itu para professional memerlukan nilai-nilai atau prinsip-prinsip etika yang dapat digunakan sebagai pemandu perilakunya ketika menjalankan tugas professional dan di luar penugasan professional (kehidupan pribadi). Prinsip-prinsip tersebut dapat bersumber dari kode etik (code of conduct).
TERIMA KASIH
Etika Deskriptif
Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas seperti adat kebiasaan, budaya, anggapan-anggapan tentang baik buruk, tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan.
Etika deskriptif hanya melukiskan tanpa memberi penilaian atau melakukan penilaian.
Jadi etika deskriptif hanya menjelaskan apa adanya, tidak member penilaian, dan bersifat netral.
PENDEKATAN-PENDEKATAN ETIKA
Ciri khas sudut pandang etika
Kemauan untuk menemukan dan bertindak berdasarkan alasan atau nalar
Objektif dan impartial
Etika Keutamaan
Karakter apa yang membuat seseorang sebagai orang yang baik secara moral?
Karakter apakah yang merupakan keutamaan moral?
Moral utama adalah kebiasaan yang memungkinkan seseorang untuk hidup sesuai akalnya yaitu mampu mengelola tindakan, emosi, dan hasratnya.
Kebijaksanaan atau kehati-hatian (prudence) adalah keutamaan yang memungkinkan seseorang untuk mengetahui apa yang layak pada situasi tertentu.
Ciri keutamaan: disposisi (sifat baik dari segi moral yang telah mengakar pada diri seseorang), kemauan atau kehendak, dan pembiasaan diri.
7 Kewajiban Moral
Fidelity
Reparation
Gratitude
Justice
Beneficence
Self improvement
Non-maleficence
Teori Deontologi
Immanuel Kantional,
Tindakan yang benar bukan karena manfaat tetapi karena sifat atau hakikat perbuatan itu sendiri atau kaidah yang diikuti untuk berbuat.
Kewajiban merupakan kategori moral yang fundamental teori etika kewajiban
Tiga kriteria agar suatu tindakan atau prinsip adalah bermoral: universalitas, menghargai makhluk rasional, otonomi.
TEORI – TEORI ETIKA
Teori Teleleologi (teori konsekuensi)
Nilai moral suatu tindakan ditentukan semata-mata oleh konsekuensi tindakan tersebut. Benar atau salahnya suatu tindakan ditentukan oleh hasil atau akibat dari tindakan tersebut.
Teori teleleologi yang menonjol adalah utilitarianisme oleh Jeremy Bentham dan Stuart Mill.
Mendasarkan pada prinsip manfaat (utility) dalam mengukur konsekuensi baik (goodness) dan buruk (evil). Kebaikan kesenangan (pleasure), keburukan pain
"Suatu tindakan adalah benar jika dan hanya jika tindakan itu menghasilkan selisih terbesar kesenangan di atas kesedihan bagi setiap orang."
Prinsip Utilitarianisme
Konsekuensi, kebenaran tindakan ditentukan semata-mata oleh konsekuensinya.
Hedonisme, kesenangan dan tidak ada kesedihan, kesenangan merupakan kebaikan tertinggi.
Maksimalisme, tindakan yang benar adalah tindakan yang tidak hanya memiliki konsekuensi berupa beberapa kebaikan, tetapi juga jumlah terbesar konsekuensi baik setelah memperhitungkan konsekuensi buruk.
Universalisme, konsekuensi bagi setiap orang.
Utilitarianisme Hedonistik dan Utilitarianisme Pluralistik
Utilitarianisme hedonistik, kebaikan tertinggi adalah kesenangan (pleasure) dan keburukan tertinggi adalah kesedihan (pain) dan semua tindakan harus dievaluasi dengan ukuran kesenangan dan kesedihan yang dihasilkan bagi semua orang terlibat.
Utilitarianisme pluralistik persahabatan, pengetahuan, keberanian, kecantikan, dan kesehatan
Utilitarianisme tindakan dan utilitarianime aturan
Utilitarianisme tindakan: suatu tindakan adalah benar jika dan hanya jika tindakan itu menghasilkan selisih terbesar dari kebaikanatas keburukan bagi setiap orang.
Utilitarianime aturan: suatu tindakan adalah benar jika dan hanya jika tindakan itu sesuai dengan seperangkat aturan yang keberterimaannya secara umum akan menghasilkan selisih terbesar dari kebaikanatas keburukan bagi setiap orang.
Amoral dan Immoral
amoral berarti hal-hal yang tidak berhubungan dengan konteks moral.
immoral berarti bertentangan dengan moralitas.
Pendekatan-pendekatan Etika
Etika deskriptif (desciptive ethics), menjelaskan dunia seperti apa adanya, tidak memberi penilaian atau bersifat netral.
Etika normatif (normative ethics), mengajukan prinsip-prinsip yang semestinya diikuti agar kehidupan menjadi lebih baik, memberikan penilaian, tidak netral, memerintahkan dan memberikan alasan-alasan mengapa sesuatu itu baik atau tidak baik.
Etika analitis (analytical ethics), mempelajari istilah-istilah penting dalam etika dan berusaha memahami landasan sistem etis dan fungsi etika dalam suatu sistem sosial.
Etika, Moral, Moralitas
Etika berhubungan dengan pengembangan dan pembenaran prinsip-prinsip yang dapat digunakan atau diterapkan pada situasi-situasi ketika keputusan harus diambil dalam kaitannya dengan tindakan atau praktik tertentu.
Moral atau moralitas dapat dipahami sebagai lembaga sosial yang telah memiliki sejarah dan aturan (kode) perilaku yang implisit atau eksplisit mengenai bagaimana orang-orang seharusnya berperilaku.
Moralitas merupakan sistem nilai yang berisikan norma-norma yang konkret, berkaitan dengan peintah dan larangan, normatif, mengikat, dijadikan pedoman dalam berperilaku.
ETIKA
Satria Adhitama, S.Sos., M.Si.
Program Diploma I
Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai
Etika Normatif
Pendekatan etika normatif ini tidak hanya sekedar memberi gambaran, tetapi si peneliti atau ahli sudah melibatkan dirinya dengan mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia, apakah perilaku tersebut baik atau buruk, benar atau salah, diterima atau ditolak.
Pendekatan ini berusaha untuk memperoleh kesimpulan normatif yaitu kesimpulan mengenai apakah suatu hal itu baik atau buruk, atau tindakan-tindakan apa saja yang benar atau salah.
Etika normatif memberikan penilaian atau tidak netral dan bersifat preskriptif yaitu memerintahkan dan memberikan alasan-alasan mengapa suatu tindakan itu baik atau buruk, benar atau salah.
Menurut KBBI
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai mengenai salah atau benar yang dianut oleh masyarakat.
Definisi Etika
Suatu studi untuk memahami apa yang merupakan kehidupan yang baik dan menaruh perhatian terhadap penciptaan kondisi bagi orang-orang untuk mencapai kehidupan yang baik tersebut.
Etika menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan upaya-upaya menjadikan hidup ini berharga dan membantu orang-orang mencapai kehidupan tersebut.
Etika mengkaji apa yang baik atau benar bagi umat manusia, tujuan apa yang harus dicapai, tindakan apa yang harus dilakukan.
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/2/2014
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
3/2/2014
#
Click to edit Master title style
3/2/2014
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/2/2014
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/2/2014
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
3/2/2014
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/2/2014
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
3/2/2014
#
3/2/2014
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
3/2/2014
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/2/2014
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/2/2014
#