Laporan AC rangkaian sistem ac dengan amplifierFull description
keperawatanDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Dalam percobaan Praktikum Pemisahan Kimia dengan judul percobaan Pemisahan dengan Cara Pengndapan, memuliki tujuan yaitu memisahkan dan menentukan ion perak(I), besi(III), dank rom(III) deng…Deskripsi lengkap
asuhan keperawatan keluargaDeskripsi lengkap
LP CKD Dengan AnemiaDeskripsi lengkap
pengawetan mayatFull description
Deskripsi lengkap
Full description
Sop Sterilisasi Dengan Oven
Sosiologi merupakan pendekatan studi tentang pendidikan, menghantar-kan untuk memahami kaitannya sosiologi dengan pendidikan.Full description
Full description
keperawatanDeskripsi lengkap
askepDeskripsi lengkap
mou
mou bidan jejaring
Full description
Semoga bermanfaatDeskripsi lengkap
Sintesis iodoform dengan menggunakan asetonDeskripsi lengkap
sampah3R
keluargaFull description
“ Berdoalah dengan Keadaanmu “ oleh: sangKinasih
“Berdoalah dengan berpijak pada keadaanmu, sebab di sana terdapat kepentingan Allah padamu.”
Suatu sore menjelang berbuka, kalimat kalimat ini tiba-tiba tiba-tiba begitu begitu bersinar bersinar dari sebuah sebuah buku. Walau mungkin redaksi kalimatnya tidak sesimple itu, namun inti sari itulah yang saya dapatkan dari ketika membaca beberapa bait dari sebuah buku karya William C. Chittik The Path of Knowledge —karya rumit yang berusaha menyarikan pemikiran dan penghayatan seorang guru besar di
bidang Psikologi Agama Syaikhul Akbar Muhyiddin ’Ibnul ’Arabi. Buku ini pernah saya baca beberapa halaman dulu ketika saya mengerjakan skripsi. Dulu hampir hanya beberapa patah kata yang bisa saya pahami dari buku itu. Tanpa sebuah pijakan pengalaman yang memadai saya berusaha membacanya. Namun lagi-lagi kebingungan menimpa saya saat itu. Jauh-jauh hari sesudah saya mulai ”diperlihatkan” beberapa inti dari permasalahan hidup saya akhirnya dapat mulai membacanya dengan lebih mudah. Dan sore hari itu kalimat itu begitu menarik perhatian saya.
Apa sih yang menarik dari kalimat itu? Coba kita perhatikan kembali bunyi kalimat tersebut. “Berdo “Berdoala alah h dengan dengan berpija berpijak k pada pada keadaa keadaanmu nmu,, sebab sebab di sana sana terdap terdapat at kepenti kepentinga ngan n Allah Allah padamu.” Secara Secara tersurat, tersurat, Syaikh sedang membicarakan membicarakan bagaimana bagaimana baiknya baiknya seseorang seseorang itu
berdoa, yakni dengan melihat dan menilai keadaan dirinya. Dari sanalah dia baru memohon pada Tuhan. Yang menjadi pijakan seseorang memohon adalah kondisi yang sedang dialaminya. Para guru guru mengat mengataka akan n itula itulah h kebutu kebutuhan han yang yang ada di dalam dalam diri diri manusi manusia. a. Sebab Sebab lapar lapar maka maka makananlah makananlah yang diminta—s diminta—sesuatu esuatu yang akan mengeyangk mengeyangkan an dan menguatkan menguatkan tubuhnya. Sebab Sebab kemisk kemiskina inan n hati hati maka maka kita kita memoho memohonka nkan n untuk untuk dikaya dikayakan kan hati hati dengan dengan Cinta Cinta dan Rahmat RahmatNya Nya.. Secara Secara tegas tegas Syaikh Syaikh di dalam dalam karyan karyanya ya sebena sebenarny rnya a menera menerangk ngkan an bahwa bahwa kebutuhan adalah sesuatu yang dipaksa sebab kondisi yang Tuhan ciptakan untuk memaksa kita berucap kebutuhan hidup kita. Jadi Tuhan menciptakan sebuah kondisi tertentu yang sebenarnya memaksa kita dengan diam-diam untuk berdoa berdasarkan apa yang sedang kita alami dan kita rasakan. Dari segi asal-usul penciptaan ini sangatlah menarik, sebab ini adalah sebuah cara Tuhan menunjukkan tentang DiriNya. Dengan menciptakan kelemahan, Allah sedang memenuhi hak-hak HambaNya dengan CintaNya.
Allah sedang berkehendak untuk mencurahkan RahmatNya dengan menciptakan kesempitan yang dirasakan oleh HambaNya. Allah sedang berkehendak untuk Mencintai dengan utuh dengan menciptakan kebencian yang menghimpit manusia dalam tanya. Inilah kepentingan Allah pada manusia. Dengan menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang kadang-kadang mungkin akan terasa menyakitkan, memedihkan rasa kita, dari sanalah Tuhan akan memberikan anugerah dan Rahmat yang itu adalah Bagian dari Cahaya DiriNya. Di balik kegelapan selalu menyimpan terang dan Cahaya. Di balik setiap kesempitan sebenarnya ada seribu jalan kelapangan. Di balik setiap kesedihan, kepedihan, ketidakmengertian, dosa, kenistaan, lupa dan ketidakberdayaan menyimpan pelajaran-pelajaran agung tentang DiriNya yang sedang mengajari kita untuk tidak berharap lagi pada yang lain selain DiriNya.