MENETUKAN STRATEGI PRODUK
Karakteristik dan Klasifikasi Produk
Tingkat Produk: Hierarki Nilai Pelanggan
Manfaat inti; layanan atau manfaat yang benar-benar dibeli pelanggan.
Produk dasar; atribut dasar dalam melengkapi manfaat inti.
Produk yang diharapkan; kondisi yang diharapkan pembeli ketika membeli produk.
Produk tambahan; produk yang mampu melebihi harapan pelanggan.
Produk potensial; mencakup semua tambahan dan transformasi yang mungkin dialami sebuah produk dimasa depan.
Klasifikasi Produk Berdasarkan:
Ketahanan/durabilitas dan keberwujudan 1. Barang-barang yang tidak tahan lama -> barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan, seperti sabun. 2. Barang tahan lama-> barang berwujud yang yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah digunakan berkali-kali seperti pakaian. 3. Jasa-> produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan dan mudah habis, contohnya perbaikan barang.
Klasifikasi barang konsumen 1. Barang sehari-hari->barang yang sering dibeli pelanggan dengan cepat dan dengan upaya yang sangat sedikit, contohnya makanan. 2. Barang belanja-> barang yang biasanya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya, contohnya perabotan. 3. Barang khusus-> memiliki keunikan sehingga pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus, seperti komponen stereo.
4. Barang yang tak dicari-> barang yang tidak diketahui konsumen atau tidak terpikir untuk membelinya, seperti detektor asap.
Klasifikasi barang industri 1. Bahan dan suku cadang->barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen, contohnya jeruk Sunkist. 2. Barang modal-> barang tahan lama yang memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi, seperti bangunan dan peralatan. 3. Pasokan dan layanan bisnis-> barang jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi, sperti barang MRO (Maintenance, Repair, Operation), dan jasa penasihat bisnis.
Diferensiasi
Agar dapat dijadikan merek, produk harus didiferensiasikan. Penjual menghadapi sejumlah kemungkinan diferensiasi; Diferensiasi Produk
Bentuk-> produk dapat didiferensiasi berdasarkan bentuknya dari segi ukuran, model, atau struktur fisik produk.
Fitur-> sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan memvariasikan fitur yang melengkapi fungsi dasar mereka.
Penyesuaian-> pemasar dapat mendiferensiasikan produk dengan menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan perorangan.
Kualitas kinerja-> tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi, produk ditetapkan pada satu dari empat tingkat kinerja: rendah, rata-rata, tinggi, atau unggul.
Kualitas kesesuaian-> tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan.
Ketahanan-> ukuran umur operasi harapan produk merupakan atribut berharga untuk produk-produk tertentu.
Keandalan-> ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam periode waktu tertentu.
Kemudahan perbaikan-> ukuran kemudahan perbaikan produk ketika produk itu tidak berfungsi atau gagal.
Gaya-> menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli.
Desain Ketika persaingan semakin kuat, desain menawarkan satu cara potensial untuk mendiferansiasikan serta memposisikan produk dan jasa perusahaan. Desain sangat penting terutama dalam pembuatan dan pemasaran jasa eceran, busana, barang kemasan, dan peralatan tahan lama. Diferensiasi Jasa
Kemudahan pemesanan-> mengacu pada seberapa mudah pelanggan menempatkan pesanan dengan perusahaan.
Pengiriman-> mengacu pada seberapa baik produk atau jasa dibawa ke pelanggan.
Instalasi-> mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat produk beroperasi di lokasi yang direncanakan.
Pelatihan pelanggan-> mengacu pada pelatihan pelanggan untuk menggunakan peralatan pemasok dengan benar dan efisien.
Konsultasi pelanggan->mengacu pada data, sistem informasi, dan layanan nasihat yang ditawarkan penjual kepada pembeli.
Pemeliharaan dan perbaikan-> menggambarkan program layanan untuk membantu pelanggan mempertahankan produk yang dibeli dalam kondisi yang baik.
Pengembalian-> meski pengembalian produk pasti merisaaukan produsen, pengecer, dan distributor, pengembalian juga menjadi realitas tak terhindarkan dari bisnis. Salah satu strategi pengembalian yang dapat diterapkan perusahaan adalah berusaha menghilangkan akar penyebab pengembalian yang dapat dikendalikan sementara pada saat yang sama mengembangkan proses penangganan untuk pengembalian produk yang tidak dapat dikendalikan.
Hubungan Produk Dan Merek
Hierarki Produk Kita dapat mengidentifikasinya dengan menggunakan asuransi jiwa sebagai contohnya.
(1). Need family-> kebutuhan inti yang mendasari, contohnya keamanan. (2). Product family-> produk yang dapat memuaskan kebutuhan inti dengan efektif, seperti
penghasilan dan tabungan. (3). Product class-> kelompok produk yang memiliki fungsional tertentu yang koheren,
contohnya instrumen keuangan. (4). Product line-> kelompok produk didalam kelas produk yang berhubungan erat satu sama
lain. Contoh disini adalah asuransi jiwa. (5). Product type-> sekelompok barang di dalam lini produk yang berbagi satu dari beberapa
kemungkinan bentuk produk. Contohnya asuransi jiwa berjangka. (6). Item/ product variant-> unit yang berbeda didalam lini produk, seperti asuransi jiwa
berjangka Prudential yang dapat diperbarui. Sistem dan Bauran Produk
Sistem produk -> kelompok barang yang berbeda tetapi berhubungan dan berfungsi dengan cara yang kompatibel, seperti smartphone dan telpon seluler biasa.
Bauran produk -> kumpulan semua produk dan barang yang ditawarkan untuk dijual oleh penjual tertentu. Bauran produk terdiri dari berbagai lini produk. Bauran produk mengizinkan
perusahaan
bisnis
dengan
menambah
lini
produk,
memperlebar,
memperpanjang tiap lini produk, memperdalam dengan banyaknya varian, dan mencapai konsistensi yang lebih dari lini produk. Analisis Lini Produk Dalam menawarkan lini produk, perusahaan mengembangkan kerangka dasar dan modul yang dapat ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berbeda. Manajer lini produk harus mengetahui penjualan dan laba serta profil pasar setiap item dalam lini produk mereka untuk menentukan item mana yang akan dibuat, dipertahankan, dipanen, atau didivestasikan. Panjang Lini Produk Perusahaan mempengaruhi panjang lini produk dengan meningkat penjualan. Perusahaan memperpanjang lini produknya dengan dua cara yaitu perpanjangan lini dan pengisian lini.
perpanjangan lini -> terjadi ketika perusahaan memperpanjang lini produknya di luar kisarannya saat ini.
perpanjangan ke bawah pasar-> perusahaan memperkenalkan lini harga yang lebih murah di pasar menengah.
perpanjangan ke atas pasar -> perusahaan memasuki pasar kelas atas untuk mencapai pertumbuhan yang lebih besar.
perpanjangan dua arah -> perusahaan memutuskan untuk memperpanjang lini ke atas dan ke bawah.
pengisian lini -> perusahaan dapat memperpanjang lini produknya dengan menambahkan lebih banyak barang dalam kisaran saat ini.
modernisasi, penampilan, dan pengurangan lini -> Dalam pasar produk yang berubah dengan cepat, lini produk harus dimodernisasi, manajer produk harus memilih item yang ditampilkan dan meninjau lini secara berkala untuk mencari item mati yang menekan laba.
Penetapan Harga Bauran Produk penetapan
harga lini produk-> dalam banyak lini perdagangan, penjual menggunakan tiga
titik harga (rendah, rata-rata, tinggi) untuk mengesahkan perbedaan harga. penetapan
harga fitur opsional -> perusahaan harus memutuskan item mana yang akan
dimasukkan dalam harga standar dan mana yang ditawarkan sebagai pilihan. penetapan
harga produk terikat -> produsen produk terikat/ tambahan sering memberi
harga rendah pada produk tersebut. penetapan
harga dua bagian ->berupa biaya tetap dan biaya variable dimana biaya tetap
harus cukup rendah. penetapan
harga produk sampingan -> produk sampingan ditetapkan harganya
berdasarkan nilainya . penetapan
harga paket produk -> penjual biasanya mengenakan harga yang lebih murah
untuk paket dibandingkan jika barang dibeli secara terpisah. Co-branding dan Penetapan Merek Bahan Baku
Co-branding ->pemasar sering menggabungkan produk mereka dengan produk dari perusahaan lain menjadi satu produk bersama, seperti perusahaan Sony dan perusahaan Erickson yang menghasilkan produk handphone Sony Erickson. Co-branding ini dapat menghasilkan penjualan yang lebih besar dan mengurangi biaya, namun harus mempunyai keseimbangan ekuitas merek yang tepat untuk mengurangi resiko penggabungan.
Penetapan merek bahan baku -> hal ini menciptakan ekuitas merek bagi bahan, komponen, atau suku cadang yang terkandung dalam merek produk.
Pengemasan, Pelabelan, Jaminan, dan Garansi
Pengemasan Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Faktor penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran:
Swalayan -> pembeli biasanya melewati sekitar 300 barang per menit di swalayan, sehingga apabila suatu kemasan produk dapat menarik perhatian pembeli, maka penjualan dapat meningkat.
Kekayaan konsumen -> konsumen bersedia membayar sedikit lebih besar untuk kemasan yang lebih baik.
Perusahaan dan citra merek -> kemasan merek dapat menciptakan efek iklan yang mudah diingat.
Peluang inovasi -> kemasan yang inovatif dapat membawa manfaat besar bagi konsumen dan laba bagi prosdusen.
Kemasan harus mencapai sejumlah tujuan: 1. Mengidentifikasi merek 2. Mengekspresikan informasi deskriptif dan persuasif 3. Memfasilitasi transportasi dan perlindungan produk 4. Membantu penyimpanan di rumah 5. Membantu konsumsi produk
Pelabelan Lael bisa berupa gantungan sederhana yang ditempelkan pada produk atau gambar yang dirancang secara rumit dan menjadi bagian kemasan. Label melaksanakan beberapa fungsi; 1. Mengidentifikasi produk atau merek 2. Memeringkat produk 3. Menggambarkan produk 4. Mempromosikan produk melalui grafis yang menarik
Jaminan dan Garansi Penjual bertanggungjawab secara hukum untuk memenuhi harapan normal atau rasional pembeli. Produk dengan jaminan dapat dikembalikan kepada produsen atau di bawa ke pusat perbaikan terkadang bisa menjadi strategi pemasaran yang menguntungkan. Begitu juga dengan garansi yang dapat menawarkan kepastian lebih lanjut bagi konsumen.