BAB I Pendahuluan A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Bagaimanapun bangsa ini harus mengakui bahwa nilai-nilai kesopanan dan kesantunan di dalam dirinya berangsur-angsur pudar. Keidentikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang ramah perlahan terkikis bersamaan tergerusnya nilai-nilai moral lain. Bangsa ini menjadi sulit untuk memanifestasikan dirinya yang baik, dalam perjalaan untuk menjadi bangsa yang maju dan “beradab”. Aroma kemajuan membawanya ke dalam ruang-ruang asing yang keras dan kejam. Akan sulit sekali saat ini menemukan “manusia-manusia Indonesia” yang menjunjung nilai-nilai kesopanan dan kesantunan. an semakin sulit saja mene menemu muka kan n oran orangg-or oran ang g Indo Indone nesia sia yang yang mau mau mene menega gakk kkan an nilai nilai-n -nila ilaii kejujuran dan kebaikan. Bangsa ini telah menjadi bangsa yang lebih suka mengabaikan etika dan nilai-nilai moral yang ada. !ak peduli lagi itu baik atau buruk. Bangsa ini tak lagi mau dan tak mampu berkembang dengan kebaikan, dan itu telah menjadi bagian dari sekian pilihan yang dipilihnya. Bangsa ini tak malu lagi bila menyingkirkan nilai-nilai kejujuran dan kebaikan di dalam lubuk hatinya yang yang dalam dalam sekalip sekalipun, un, dan diganti diganti dengan dengan segala segala kepi"i kepi"ikan kan dan kepura kepura- puraan. Bangsa ini menjadi bangsa yang tak lagi mau mengerti arti penting kesopanan dan keramahan, dan arti penting kebaikan dan kejujuran. #eda #edang ngka kan n stan standa darr buday budayaa bang bangsa sa itu itu baik baik bila bila peril perilak aku u merek merekaa men"erminkan kebaikan dan nilai-nilai kejujuran yang diakui bersama. an titik tolak untuk melihat bangsa itu beradab adalah dengan melihat kesopanan dan kesantunan yang dimilikinya. Bangsa yang beradab adalah bangsa yang memiliki unggah-ungguh dalam berperilaku. Bang Bangsa sa Indo Indone nesi siaa akan akan menjad menjadii bang bangsa sa yang yang berb berbud uday ayaa deng dengan an menjunjung menjunjung kebaikan dan kejujuran, kejujuran, atau menjadi menjadi bangsa bangsa beradab beradab dengan dengan
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
%
mengamalkan kesopanan dan kesantunan jika kekuatan dan semangat yang menjiwa menjiwaii bangsa bangsa berasal berasal dari dari nilai-n nilai-nilai ilai yang yang terkan terkandun dung g dalam dalam sila-si sila-sila la &an"asila. B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah %. Apa penge pengertia rtian n pendidi pendidikan kan manus manusia ia seutuhn seutuhnya ya'' (. Apa saja saja tujuan tujuan pendi pendidik dikan an manusi manusiaa seutuhny seutuhnyaa ' ). Bagaimana Bagaimana mengemb mengembangka angkan n pendidi pendidikan kan manusia manusia seutuhny seutuhnyaa ' *. $engapa sekarang ini sulit mengembangkan manusia seutuhnya ' +. Baga Bagaim iman anaa pera peran n pan" pan"as asil ilaa dala dalam m memb memben entu tuk k manu manusi siaa Indo Indone nesi siaa
seutuhnya ' C. Tujuan juan %. ntuk mengetahui mengetahui guna pendidikan pendidikan manusia manusia yang yang seutuhny seutuhnyaa (. ntuk mengetahui mengetahui tujuan tujuan pendid pendidikan ikan seutuhnya seutuhnya ). $engetahui $engetahui "ara mengemb mengembangka angkan n pendidik pendidikan an manusia manusia seutuhn seutuhnya ya
BAB II Pembahasan A. Manusia Manusia Indonesia Indonesia Seut Seutuhny uhnya a
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
(
$anusia utuh berarti adalah sosok manusia yang tidak parsial, fragmental. Apalagi split personality. tuh artinya adalah lengkap, meliputi semua hal yang ada pada diri manusia. $enurut menuntut terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, akal, fisik dan psikisnya. %. Keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang. (. Keutuhan wawasan orientasi manusia sebagai subyek yang sadar nilai yang menghayati dan yakin akan "ita-"ita dan tujuan hidupnya. #elain hal tersebut, manusia juga memerlukan pemenuhan kebutuhan spiritual, berkomunikasi atau berdialog dengan /at 0ang $aha Kuasa. 1ebih dari itu, manusia juga memerlukan keindahan dan estetika. $anusia juga memerlukan penguasaan ketrampilan tertentu agar mereka bisa berkarya, baik untuk memenuhi kepentingan dirinya sendiri maupun orang lain. #emua kebutuhan itu harus dapat dipenuhi se"ara seimbang. !idak boleh sebagian saja dipenuhi dengan meninggalkan kebutuhan yang lain. 2rang tidak "ukup hanya sekedar "erdas dan terampil, tetrapi dangkal spiritualitasnya. Begitu pula sebaliknya, tidak "ukup seseorang memiliki kedalaman spiritual, tetapi tidak memiliki ke"erdasan dan ketrampilan. !egasnya, istilah manusia utuh adalah manusia yang dapat mengembangkan berbagai potensi posisitf yang ada pada dirinya itu. 3ika pemahaman terhadap manusia seutuhnya seperti itu, maka pendidikan seharusnya mengembangkan berbagai aspek itu. &endidikan tidak tepat jika hanya mengembangkan satu aspek, tetapi melupakan aspek-aspek lainnya. &endidikan agama adalah sangat penting, tetapi tidak boleh terlalu mengesampingkan intelektualitasnya. #ebaliknya juga tidak tepat pendidikan hanya mengedepankan pengembangan ke"erdasan dan ketrampilan, dengan mengabaikan pengembangan spiritual. &enyelenggaraan
pendidikan di Indonesia
ditangani
oleh dua
kementerian, yaitu kementerian pendidikan dan kebudayaan dan kementerian agama. #elain itu,masih ada kementerian lain yang juga menyelenggarakan pendidikan, tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak. Itulah sebabnya di negeri ini disebut telah terjadi dualisme penyelenggaraan pendidikan. 0aitu terdapat
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
)
sekolah yang diselenggarakan oleh Kementerian &endidikan dan Kebudayaan dan madrasah serta pondok pesantren yang berada di bawah Kementerian Agama. i sekolah umum, sekalipun diajarkan agama.jumlah jam pelajaran yang disediakan tidak terlalu banyak. emikian pula sebaliknya, di pondok pesantren lebih mengutamakan pendidikan agama, dan dalam banyak kasus tidak memberikan pengetahuan umum. #edangkan di madrasah selama ini sudah dilakukan perbaikan kurikulum dengan memberikan pengetahuan umum dan agama se"ara seimbang, atau sama banyak jumlahnya. 4amun begitu, terkait pendidikan agama, selama ini belum ditemukan metodologi yang dirasa memuaskan. Agama masih diajarkan dan belum sepenuhnya dididikkan yang sebenarnya. #ebetulnya, terbatasnya waktu yang disediakan untuk pendidikan agama di sekolah tidak mengapa, asalkan kekurangan itu dapat ditambal oleh lingkungan keluarga dan juga oleh masyarakat. 4amun pada kenyataannya, pendidikan agama di keluarga maupun di masyarakat sudah semakin melemah. Atas dasar alasan-alasan kesibukan orang tua atau juga keterbatasan pemahaman agama, maka pendidikan agama di lingkungan keluarga dan di masyarakat tidak dapat dimaksimalkan. Kegiatan mengaji di langgar, mushalla, masjid dan lain-lain tampaknya sudah semakin berkurang, tidak saja di perkotaan tetapi juga di pedesaan. Kenyataan seperti itu menjadikan manusia yang utuh sebagaimana yang di"ita-"itakan semakin sulit dipenuhi. &endidikan berjalan se"ara terpragmentasi atau terpilah-pilah, mengedepankan sebagian dan mengabaikan bagian lainnya. Akibatnya, manusia utuh sebagaimana yang di"ita-"itakan menjadi tidak jelas kapan akan berhasil diraih. 2leh karena itu, perlu kiranya dipikirkan se"ara saksama dan mendalam untuk mendapatkan konsep pendidikan yang dipandang lebih ideal un tuk menyongsong masa depan bangsa yang lebih baik dan maju. $enyoal dunia pendidikan, khususnya pendidikan yang membangun jati diri manusia seutuhnya, kiranya tidak akan berhenti. Berbagai kegiatan ilmiah seperti seminar, diskusi, lokakarya dan semiloka terus dilakukan guna men"ari sebuah model pendidikan yang dianggap dapat membebaskan
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
*
manusia dari sikap ketergantungan terhadap benda, pendidikan yang dapat membebaskan manusia dari pendewaan terhadap dunia, dan atau model pendidikan yang dapat men"etak manusia yang utuh, yakni manusia yang manusiawi, manusia memiliki nilai-nilai kemanusiaan. &endidikan manusia seutuhnya, pada dasarnya merupakan tujuan yang hedak di"apai dalam konsep 5alue 6du"ation atau 7eneral 6du"ation yakni8 % manusia yang memiliki wawasan menyeluruh tentang segala aspek kehidupan, serta ( memiliki kepribadian yang utuh. Istilah menyeluruh dan utuh merupakan dua terminologi yang memerlukan isi dan bentuk yang disesuaikan dengan konteks sosial budaya dan keyakinan suatu bangsa yang dalam bahasa lain pendidikan yang dapat melahirkan8 a pribadi yang dapat berta9arrub kepada Allah dengan benar, dan b layak hidup sebagai manusia. ntuk dapat menghasilkan manusia yang utuh, diperlukan suri tauadan bersama antar keluarga, masyarakat, dan guru di sekolah sebagai wakil pemerintah. &atut diingat bahwa pembentukan jati diri manusia utuh berada pada tataran afeksi, dan pembelajarannya dunia afeksi hanya akan berhasil apabila dilakukan melalui metode pelakonan, pembiasaan, dan suri tauladan dari orang dewasa. i Indonesia dikenal pengertian manusia seutuhnya. $enurut &edoman dan &enghayatan &an"asila, setiap manusia mempunyai keinginan untuk mempertahankan hidup, dan menjaga kehidupan yang lebih baik. Ini merupakan naluri yang paling kuat dalam diri manusia. &an"asila sebagai falsafah hidup bangsa dan negara memberikan pedoman bahwa kebahagiaan hidup manusia itu akan ter"apai apabila kehidupan manusia itu diselaraskan dan diseimbangkan, baik hidup manusia sebagai pribadi, dalam hubungan manusia dengan masyarakat, dalam hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan manusia dengan bangsa, dan dalam hubungan manusia dengan !uhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rokhaniah. &an"asila menempatkan manusia dalam keseluruhan harkat dan martabatnya mahluk !uhan 0ang $aha 6sa. $anusialah yang menjadi titik
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
+
tolak dari usaha kita untuk memahami manusia itu sendiri, manusia dan masyarakatnya, dan manusia dengan segenap lingkungan hidupnya. Adapun manusia yang kita pahami bukanlah manusia yang luar biasa, melainkan manusia yang disamping memiliki kekuatan juga manusia yang dilekati dengan
kelemahan-kelemahan,
manusia
yang
disamping
memiliki
kemampuan-kemampuan juga mempunyai keterbatasan-keterbatasan, manusia yang disamping mempunyai sifat-sifat yang baik mempunyai sifat-sifat yang kurang baik. $anusia yang hendak kita pahami bukanlah manusia yang kita tempatkan di luar batas kemampuan dan kelayakan manusia tadi. $anusia sebagai mahluk !uhan adalah mahluk pribadi, sekaligus makhluk sosial. #ifat kodrati manusia sebagai indi:idu dan sekaligus sebagai mahluk sosial merupakan kesatuan bulat. &erlu dikembangkan se"ara seimbang, selaras dan serasi. &erlu disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti dalam kaitannya dengan manusia lain dalam masyarakat. $anusia hanya mempunyai arti dan dapat hidup se"ara layak diantara manusia lainnya. !anpa ada manusia lainnya atau tanpa hidup bermasyarakat, seseorang tidak dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik. alam mempertahankan hidup dan usaha mengejar kehidupan yang lebih baik, mustahil hal itu dikerjakan sendiri oleh seseoarang, tanpa bantuan dan kerjasama dengan orang lain dalam masyarakat. Kekuatan manusia pada dasarnya tidak terletak pada kemampuan fisiknya atau kemampuan jiwanya semata-mata, melainkan terletak pada kemampuannya untuk bekerjasama dengan manusia lainnya. engan manusia lainnya dalam masyarakat itulah manusia men"iptakan kebudayaan, yang pada akhirnya membedakan manusia dari segenap mahluk hidup yang lain, dan mengantarkan umat manusia ke tingkat mutu, martabat dan harkatnya sebagaimana manusia yang hidup pada /aman sekarang dan /aman yang akan datang. Berbeda dari makhluk-makhluk lain, manusia sebagai makhluk yang berderajat lebih tinggi, diperlengkapi dengan berbagai potensi dan susunan tubuh yang memungkinkan ia berkembang menjadi makhluk yang sesuai
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
;
dengan
ketinggian
derajatnya
itu.
potensi
dan
susunan
tubuh
ini
memungkinkan manusia berkembang menjadi manusia seutuhnya berkembang dalam berbagai dimensi se"ara mantap. B. Pancasila . &engertian &an"asila Istilah &an"asila telah dikenal sejak jaman $ajapahit pada abad ke-
%*, yaitu terdapat dalam buku 4egara Kertagama karangan 6mpu &rapan"a, dan dalam buku #utasoma karangan 6mpu !antular. Kata &an"asila berasal dari bahasa #ansekerta &an"a berarti lima, sila berarti berbatu, sendi, alas, prinsip, atau dasar. &an"asila juga berarti “&elaksanaan kesusilaan yang lima”. #elanjutnya istilah &an"asila dipakai oleh Ir.#oekarno pada saat menyampaikan pidatonya mengenai dasar negara di depan #idang Badan &enyelidik saha &ersiapan Kemerdekaan B&&KI pada tanggal % 3uni %<*+. 2leh Ir. #oekarno pada saat itu &an"asila dimaksudkan untuk menjadi dasar negara dari 4egara Indonesia, &an"asila sebagai pandangan hidup dan dasar filosofis bagi 4egara Indonesia merdeka. Ir.#oekarno menyampaikan lima dasar negara yang kemudian ia namakan &an"asila. &an"a artinya lima, sila artinya asas atau dasar. i atas kelima dasar itulah kita mendirikan 4egara Indonesia, kekal, dan abadi. !. =ubungan sila-sila dalam &an"asila #ila-sila &an"asila merupakan prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar yang menjadi pedoman dan ukuran kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Kelima sila itu berhubungan erat satu sama lain dan tidak dapat dipisah-pisahkan. &ada hakikatnya sila-sila &an"asila merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat. ).4ilai > nilai luhur &an"asila % Ketuhanan 0ang $aha 6sa a. $anusia Indonesia per"aya dan takwa terhadap !uhan 0ang $aha 6sa, sesuai dengan agama dan keper"ayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
?
b. !idak memaksakan suatu agama dan keper"ayaan terhadap !uhan 0ang $aha 6sa kepada orang lain. ( Kemanusiaan yang Adil dan Beradab a. $engakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk !uhan 0ang $aha 6sa. b. $engakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, keper"ayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya ". $engembangkan sikap saling men"intai sesama manusia. ) &ersatuan Indonesia a. $ampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. b. #anggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa bila diperlukan. * Kerakyatan yang ipimpin
oleh
=ikmat Kebijaksanaan
dalam
&ermusyawaratan@&erwakilan. a. #ebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. b. Keputusan yang diambil dalam musyawarah mufakat harus dapat dipertanggungjawabkan se"ara moral kepada !uhan 0ang $aha 6sa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia,
nilai-nilai
kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. + Keadilan #osial bagi #eluruh akyat Indonesia a. $engembangkan perbuatan yang luhur,yang men"erminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. b. $enembangkan sikapadil terhadap sesama. C. Peran Pancasila dalam Membentuk Manusia Indonesia Seutuhnya
&an"asila sangat berperan dalam membentuk manusia Indonesia seutuhnya, terutama pada fungsinya sebagai penuntun pembangunan nasional dan peren"anaan pembangunan nasional. ntuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya diperlukan suatu upaya untuk mewujudkannya yaitu dengan melaksanakan pembangunan nasional.
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
&embangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang ter"antum dalam &embukaan ndang-ndang asar %<*+, yaitu melindungi segenap
bangsa
kesejahteraan
dan
seluruh
umum,
tumpah
men"erdaskan
darah
kehidupan
Indonesia, bangsa,
memajukan serta
ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Keseluruhan semangat arah dan gerak pembangunan dilaksanakan sebagai pengamalan semua sila &an"asila se"ara serasi dan sebagai kesatuan yang utuh, yang meliputi 8 %. &engamalan #ila Ketuhanan yang $aha 6sa, antara lain men"akup tanggung jawab bersama dari semua golongan beragama dan keper"ayaan terhadap !uhan 0ang $aha 6sa se"ara bersama-sama meletakkan landasan spiritual, moral, dan etik yang kukuh bagi pembangunan nasional. (. &engamalan #ila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, antara lain men"akup peningkatan martabat serta hak dan kewajiban asasi warga negara serta penghapusan penjajahan, kesengsaraan dan ketidakadilan dari muka bumi. ). &engamalan #ila &ersatuan Indonesia, antara lain men"akup peningkatan pembinaan bangsa di semua bidang kehidupan manusia, masyarakat, bangsa dan negara sehingga rasa kesetiakawanan semakin kuat dalam rangka memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. *. &engalaman #ila Kerakyatan yang ipimpin 2leh =ikmat Kebijaksanaan dalam &ermusyawaratan@&erwakilan, antara lain men"akup upaya makin menumbuhkan dan mengembangkan sistem politik emokrasi &an"asila yang makin mampu memelihara stabilitas nasional yang dinamis. +. &engalaman #ila Keadilan #osial Bagi #eluruh akyat Indonesia, antara lain men"akup upaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang "ukup tinggi yang dikaitkan dengan pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya menuju kepada ter"iptanya kemakmuran yang berkeadilan.
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
<
&embangunan
merupakan
usaha
teren"ana
dan
terarah
untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya perubahan sosial budaya sebagai pendukung keberhasilannya dan menghasilkan perubahan sosial budaya. $enurut eddy !. !ikson (CC+ dikatakan bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya se"ara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan. #edangkan menurut Dhristenson and obinson %<< pembangunan masyarakat dapat didefinisikan sebagai suatu proses pembangunan dimana masyarakat berinisiatif untuk memulai
proses kegiatan sosial untuk
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri, melalui berbagai metode seperti bantuan teknis, usaha mandiri dan konflik. #ementara, yang menjadi hakikat pembangunan nasional Indonesia ialah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. ". Paradigma Pembangunan #asional Berdasar Pancasila %. &engertian &aradigma Istilah paradigma pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan filsafat ilmu pengetahuan. !okoh yang mengembangkan istilah paradigma dalam dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas $hun dalam buku “The Structure of Scientific Revolution”. $enurutnya, paradigma adalah suatu asumsi dasar dan asumsi
teoritis yang umum merupakan suatu sumber nilai, sehingga menjadi sumber hukum, metode, dan penerapan ilmu yang menentukan sifat, "iri, dan karakter ilmu pengetahuan sendiri. Kemudian berkembang menjadi pengertian sumber nilai, kerangka pikir, orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan dari dari suatu perkembangan, perubahan, dan proses dalam suatu bidang tertentu. alam Kamus Bebas Bahasa Indonesia, paradigma adalah suatu kerangka pikir, model yang diterapkan dalam ilmu pengetahuan. 3adi, dapat disimpulkan bahwa paradigma adalah suatu kerangka pikir, orientasi
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
%C
dasar dari suatu perubahan. engan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia. (. &an"asila dalam &embangunan 4asional Bangsa Indonesia yang telah memilih &an"asila sebagai pandangan hidup dan dasar 4egara perlu terus-menerus menyadari bahwa &an"asila harus tetap menjadi moral perjuangan bangsa dalam men"apai sasaran pembangunan. 0ang dibangun itu adalah manusia dengan berbagai aspek kehidupannya tanpa harus mengorbankan hak dasar manusianya hidup, bebas, dan merdeka. &an"asila bukan saja berperan sebagai alat ukur tentang baik atau buruknya kebijaksanaan serta pelaksanaan pembangunan di semua bidang. Akan
tetapi,
&an"asila
sekaligus
sebagai
alat
bagi
pelaksanaan
pembangunan melalui pengamalan dan penghayatan nilai-nilai luhurnya. engan demikian, &an"asila menjadi sumber inspirasi, penggerak, dan pendorong
dalam
pembangunan,
pengaruh
dan
sumber
"ita-"ita
pembangunan, sumber ketahanan nasional dan pembimbing moral semua pihak yang terkait dalam tingkatan operasional sampai unit terke"il pada pembangunan nasional. &embangunan di Indonesia tidak akan akan memenuhi sasaran, jika tidak didorong dan dituntun oleh &an"asila sebagai pandangan hidup yang di dalamnya terkandung nilai-nilai yang luhur. 2leh sebab itu, watak dan moral harus selalu berada di depan dan menjadi faktor utama dalam membimbing dan memberi arah pada segala kemampuan dan potensi modal, akal pikiran, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikerahkan dalam melaksanakan pembangunan. &an"asila sebagai paradigma pembangunan berarti &an"asila harus dijadikan sebagai sumber nilai, asas dan kerangka pikir dalam menentukan arah dan tujuan pembangunan nasional. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan akan memiliki dampak dan tuntunan-tuntunan baru bagi kehidupan bangsa dan negara.
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
%%
Eaktor yang paling menentukan dalam setiap upaya pembangunan adalah manusia sebagai pelaksana dan pembagian dari perwujudan ren"ana-ren"ana pembangunan. &elaksana dan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan harus selalu di-ilhami dan dibimbing oleh moral &an"asila sebagai sistem nilai sampai pada tingkat operasional unit terke"il dalam pembangunan nasional Indonesia. Karena tujuan pembangunan itu adalah untuk meningkatkan kualitas
hidup
manusia
Indonesia,
sudah
selayaknya
program
pembangunan itu dimusyawarahkan sesuai dengan keinginan bersama melalui badan musyawarah $&, &. &embangunan tidak hanya
dapat
dinikmati
oleh
kelompok@golongan tertentu atau hanya di kota-kota besar saja, melainkan harus dinikmati pula oleh rakyat ke"il dan desa-desa yang tersebar di seluruh wilayah nusantara ini. !entunya diiringi dengan prioritas pembangunan di bidang kesejahteraan sosial, politik, dan hokum atau sesuai dengan kondisi dan situasi masyarakat, baik di kota maupun di desa. 3adi, dalam pembangunan nasional, harus ada keselarasaan antara manusia dengan !uhannya, antara sesama manusia, serta keselarasaan antara "ita-"ita hidup di dunia dan mengejar kebahagiaan akhirat. &embangunaan kehidupan manusia dan masyarakat yang serba selaras adalah tujuan akhir dari pembangunan nasional, yaitu men"apai “$asyarakat maju, adil, dan makmur berdasarkan &an"asila”. &embangunan 4asional tidak memiliki arti yang sempit hanya membangun fisiknya saja. &embangunan 4asional memiliki arti yang luas yaitu membangun masyarakat Indonesia seutuhnya. &an"asila dapat dijadikan paradigma pembangunan 4asional karena nilai-nilai pan"asila dapat diterapkan dan sesuai dengan perkembangan jaman. alam pembangunan 4asional harus mendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam pan"asila. &ada undang-undang alinea ke-I5 telah ter"antum tujuan dari 4egara Indonesia, yaitu memajukan kesejahteraan
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
%(
umum dan men"apai masyarakat adil dan makmur. an dalam upaya membangun Indonesia seutuhnya itulah diperlukan penerapan dari nilainilai pan"asila. &an"asila sebagai paradigma dalam pembangunan nasional bidang sosial dan budaya, pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pan"asila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. =al ini sesuai dengan pan"asila, sila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. 2leh karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. alam upaya membangun masyarakat seutuhnya, maka hendaknya juga berdasarkan pada sistem nilai dan budaya masyarakat Indonesia yang sangat beragam. Berdasarkan pada sila ketiga dari pan"asila, yaitu persatuan Indonesia,
pembangunan
sosial
budaya
dikembangkan atas
dasar
penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya yang beragam di seluruh nusantara menuju pada ter"apainya rasa persatuan sebagai bangsa. iperlukan adanya pengakuan dan penghargaan terhadap budaya dan kehidupan sosial berbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa dihargai dan diterima sebagai warga bangsa. #edangkan pan"asila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang pertahanan dan keamanan, memiliki arti bahwa untuk men"apai ter"iptanya masyarakat hukum diperlukan penerapan dari nilai-nilai pan"asila. =al itu disebabkan karena negara juga memiliki tujuan untuk melindungi segenap bangsa dan wilayah negaranya. %. Pendidikan Manusia Seutuhnya
&rinsip pendidikan manusia seutuhnya berlangsung seumur hidup didasarkan atas berbagai landasan yang meliputi 8 %. asar > dasar Eilosofis Eilosofis hekekat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan integralsegi-segi potensi-potensi esensial. $anusia sebagai makhluk
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
%)
pribadi indi:idualbeing,$anusia sebagai makhluk so"ial sosialbeing, $enusia sebagai makhluk susila moralbeing. Ketiga potensi diatas akan menentukan martabat dan kepribadian menusia. 3ika ketiga potensi itu dilaksanakan se"ara seimbang, maka akan terjadi kesenambungan. (. asar > dasar &isokofisis $erupakan dasar-dasar kejiwaan dan kejasmanian manusia. ealitas psikofisis manusia
menunjukkan bahwa pribadi
manusia
merupakan kesatuan antara potensi-potensi dan kesadaran rohaniah baik dari segi pikis, rasa, karsa, "ipta, dan budi pekerti. ). asar > dasar #osial Budaya $eskipun manusia adalah makhluk "iptaan tuhan namun manusia terbina pula oleh tata nilai sosio-budaya sendiri.Inilah segi-segi buhaya bangsa dan sosio psikologis manusia yang wajar diperhatikan oleh pendidikan. asar-dasar segi sosio budaya bangsa men"akup8 !ata nilai warisan budaya bangsi seperti nilai keutuhan, musyawarah, gotong royong dan tenggang rasa yang dijadikan sebagai filsafat hidup rakyat. 4ilai-nilai filsafat, 4egara yakni pan"asila 4ilai-nilai budaya nasional, adat istiadat dan lain-lain. !ata kelembagaan dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan baik bersifat formal maupun non-formal. &. Tujuan Pendidikan Manusia Seutuhnya !ujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dengan kodrat dan hakekatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Adapun aspek pembawaanpotensi manusiameliputi8 -
&otensi 3asmani, yaitu Eisiologis dan &an"aindera &otensi ohaniah, yaitu &sikologis dan Budi 4urani engan mengembangkan potensi-potensi tersebut dengan sikap positif dan mendasar akan men"apai kesinambungan. &ada dasarnya, pendidikan di semua intuisi dan tingkat pendidikan
mempunyai muara tujuan yang sama, yaitu ingin mengantarkan masyarakat menjadi manusia paripurna yang mandiri dan dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan lingkungannya. alam system pendidikan Indonesia,
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
%*
tujuan pendidikan tersebut se"ara eksplisit dapat dilihat pada I nomor (C tahun (CC) tentang #istem &endidikan 4asional beserta peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan tersebut. #e"ara umum tujuan pendidikan di Indonesia sudah men"angkup tiga ranah perkembnagan manusia, yaitu perkembangan afektif, psikomotor, dan kognitif. !iga ranah ini harus dikembangkan se"ra optimal dan integrati:e. Berimbang artinya ketiga ranah tersebut dikembangkan dengan intensitas yang sama,
proporsional
dan
tidak
berat
sebelah.
2ptimal
maksudnya
dikembangkan se"ara maksimal sesuai dengan potensinya. Integrati:e artinya pengembangan ketiga ranah tersebut dilakukan se"ara terpadu. alam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan "ita-"ita men"erdaskan
kehidupan bangsa serta sejalan dengan :isi pendidikan
nasional, Kemendiknas mempunyai :isi (C(+ untuk menghasilkan Insan Indonesia Derdas dan Kompetitif Insan Kamil@Insan &aripurna. 0ang dimaksud dengan Insan Indonesia "erdas adalah Insan yang "erdas komperhensif, yaitu "erdas spiritual, "erdas emosional, "erdas sosial, "erdas intelektual, dan "erdas kinetis.
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
%+
BAB III P%#'T'P A. $esim(ulan %. =akikat manusia adalah manusia yang berkepribadian utuh yang dapat
menyelaraskan, menyeimbangkan, dan menyerasikan aspek manusia sebagai makhluk indi:idu, sosial, religius, bagian dari alam semesta, bagian dari bangsa > bangsa lain, dan kebutuhan untuk mengajar kemajuan lahir maupun kebahagiaan batin. (. =akikat pendidikan adalah upaya sadar memanusiakan manusia muda untuk
men"apai kedewasaan atau menemukan
jati dirinya
yang
berlangsung seumur hidup atau sepanjang hayat. ). =akikat tujuan pendidikan adalah mengantarkan anak manusia menjadi manusia paripurna yang mandiri dan dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan lingkungannya. $embangun manusia Indonesia seutuhnya tidak terlepas dari fungsi &an"asila sebagai paradigma pembangunan. &an"asila sebagai paradigma pembangunan berarti &an"asila harus dijadikan sebagai sumber nilai, asas dan kerangka pikir dalam menentukan arah dan tujuan pembangunan nasional. #edangkan arah dan tujuan pembangunan ter"antum dalam &embukaan ndang-ndang asar %<*+, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, men"erdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. =al ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa &an"asila adalah dasar negara Indonesia, sedangkan negara merupakan organisasi atau persekutuan hidup manusia maka tidak berlebihan
apabila
pan"asila
menjadi
landasan
dan
tolok
ukur
penyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan. Berdasarkan itu, pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga,
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
%;
pribadi, sosial, dan aspek ketuhanan. #e"ara singkat, pembangunan nasional sebagai upaya peningkatan manusia se"ara totalitas. $anusia se"ara totalitas merupakan manusia yang berbudaya dengan menjunjung kebaikan dan kejujuran, atau menjadi bangsa beradab dengan mengamalkan kesopanan dan kesantunan jika kekuatan dan semangat yang menjiwai bangsa berasal dari nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila &an"asila. B. Saran %. &engelolaan pendidikan harus memperhatikan hakikat manusia sebagai
subjek pendidikan. Kesalahan dalam memilih pendekatan pendidikan yang tidak sesuai dengan hakikat manusia akan membawa kerusakan dan kesiasiaan (. &roses pendidikan untuk mendewasakan manusia hendaknya tidak dibatasi oleh waktu, intuisi, atau kepentingan-kepentingan lain yang tidak rele:an dengan tujuan pendidikan. ). &emangku kepentingan dan pemerintah harus hati-hati dan "ermat dalam menentukan tujuan pendidikan nasional karena akan menentukan arah pendidikan se"ara keseluruhan. *. &endidik dan semua orang yang mempunyai kepentingan dengan pendidikan harus memperhatikan hakikat manusia, hakikat pendidikan, dan hakikat tujuan pendidikan.
"A&TAR P'STA$A
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
%?
#uryatni, 1uh, (C%+. &endidikan &an"asila dan Kewarganegaraan. 3akarta. hia/, Fhie, (C%). $embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya engan &an"asila. http8@@www.fitrydhia/.blogspot."o.id. iakses pada tanggal %+ 2ktober (C%+. $aulida,
4ursekha,
(C%).
&endidikan
$anusia
#eutuhnya.
http8@@www.nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot."o.id. iakses pada tanggal %? 2ktober (C%+. Koestomo, (C%%. $ewujudkan $anusia dan $asyarakat Indonesia #eutuhnya. http8@@www.koestomo.blogspot."o.id. iakses pada tanggal %? 2ktober (C%+. 4oer,
Ahmad,
(CC?.
$enjadi
$anusia
Indonesia
#eutuhnya.
http8@@www.poetraboemi.wordpress."om. iakses pada tanggal %? 2ktober (C%+.
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
%
$ATA P%#)A#TAR
&uji dan syukur kehadirat Allah #F! yang telah memberikan berbagai ma"am karunia dan nikmat-4ya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul *Membentuk Manusia Indonesia Seutuhnya+ tepat pada waktunya. #halawat serta salam semoga ter"urah atas 4abi $uhammad #AF kepada keluarga dan sahabatnya serta para pengikutnya yang setia hingga akhir /aman. &enulis mengu"apkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. $akalah ini masih jauh dari sempurna kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini kedepannya. #emoga makalah ini dapat menambah informasi bagi penulis khususnya dan para pemba"a umumnya, serta ilmu pengetahuan dan wawasan bagi kita semua.
3akarta, %? 2ktober (C%+
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
%
&enulis
"A&TAR ISI
KA!A &647A4!A AE!A I#I BAB I &64A=1A4 .......................................................................................% A. 1atar Belakang..............................................................................................% B. umusan $asalah.........................................................................................( D. !ujuan...........................................................................................................( BAB II &6$BA=A#A4......................................................................................... ) A. $anusia Indonesia #eutuhnya......................................................................) B. &an"asila........................................................................................................? D. &eran &an"asila dalam $embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya.............< . &aradigma &embangunan 4asional Berdasar &an"asila.............................%% 6.
&endidikan $anusia #eutuhnya..................................................................%*
E.
!ujuan &endidikan $anusia #eutuhnya......................................................%+
BAB III &64!&...............................................................................................%? A. Kesimpulan.................................................................................................%? B.
#aran............................................................................................................%
AE!A &#!AKA.............................................................................................%<
$embentuk $anusia Indonesia #eutuhnya
(