BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Merumuskan Solusi Masalah 2.1.1
Apa itu Masalah
Setiap orang hidup di dunia ini dapat dipastikan mempunyai masalah, baik dia sebagai pribadi atau pun individu maupun dalam kelompok, keluarga, organisasi atau perkumpulan. Yang membedakan adalah besar kecilnya, berat ringannya atau sulit dan mudahnya masalah yang dihadapi. Masalah itu bisa berupa bentuk, cara munculnya, munculnya, dan jenisnya. Tetapi, yang yang pasti bila kita ingin sukses menjadi wirausaha, maka kita harus melewati masalah demi masa lah karena kesuksesan itu berada di belakangnya, yaitu di dalam masalah itu sendiri. Berarti cara pandang kita terhadap masalah adala h kunci sukses karir hidup seseorang. Menurut Djarwanto, pengertian masalah adalah sebagai berikut: 1. Masalah adalah hambatan dalam pencapaian tujuan. 2. Masalah adalah sesuatu keadaan yang membuat kita ragu -ragu, bingung, cemas cemas untuk memutuskan 3. Masalah adalah kesenjangan antara antar a sesuatu yang diinginkan dengan kenyataan. 4. Mesalah adlah tindakan penyimpangan dari norma atau aturan yang berlaku. 5. Masalah adalah kesulitan yang menggerakkan orang untuk memecahkannya. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah adalah kesulitan dan hambatan yang harus dihadapi sert a diselesaikan untuk mencapai tujuan. Ciri-ciri masalah secara umum: 1. Adanya kesulitan yang harus dipecahkan. 2. Merupakan tantangan yang harus diatasi atau dilalui. Manajemen Risiko Page 1
3. Memiliki keinginan untuk membahasnya atau menyelesaikannya. 4. Bersifat penting dan realistis. 5. Memiliki manfaat untuk diselesaikan.
2.1.2
Cara Pandang Orang terhadap Masalah
Dua cara pandang orang terhadap masalah adalah sebagai berikut: 1. Cara pandang orang yang pesimis Orang pesimis selalu memandang masalah dari sisi yang berbeda dan ciricirinya adalah sebagai berikut:
Selalu menghindari risiko.
Kenyamanan sebagai faktor penting untuk menjadi dasar pengambilan keputusan dalam menyelesaikannya.
Berpikir „negatif‟ terhadap masalah masalah yang tampak kecil tetapi dibesarkan hingga tampak kesulitan itu besar sekali.
Menganggap sebuah masalah sebagai kesulitan, jadi tidak ingin diselesaikan atau dilewati.
Rasa takutnya lebih besar daripada berpikir tentang kemampuannya.
2. Cara pandang orang yang optimis Orang yang bertipe optimis akan melihat masalah dar i sisi yang berbeda dan merupakan kebalikan dari orang yang bertipe pesimis. Ciri-cir i dari orang yang optimis :
Melihat sisi lain dari sebuah se buah masalah, yaitu tantangan dan keinginan untuk mengatasinya.
Tidak melihat resiko terlebih dahulu, tetapi juga melihat s isi lainnya yaitu nilai dan manfaat yang terkandung dalam sebuah masalah.
Menyukai tantangan dan menyelesaikan masalah itu yang baginya adalah sebagai sebuah hobi dan sesuatu yang menyenangkan.
Berpikir positif, karena ia berpikir bahwa apapun yang bersifat positif akan berujung pada hal hal yang positif (baik).
Manajemen Risiko Page 2
Masalah adalah peluang; jadi masalah itu diibaratkan sebagai sebuah gunung yang di dalamnya dalamnya terdapat harta hart a karun.
Kemampuan ia anggap sebagai nilai lebihnya; jadi akan lebih percaya diri dan tidak takut untuk masuk masuk ke dalam sebuah masalah.
Berarti kunci kesuksesan untuk menjadi wirausahawan ditinjau dari cara pandang terhadap masalah adalah sebagai berikut: 1. Berpikir positif sebagai titik awal. 2. Optimis dalam keyakinan diri bahwa ia mampu menyelesaikannya. 3. Masalah adalah sisi buruk yang tampak, dan peluang adalah sisi baik yang muncul dari sebuah kesulitan.
2.1.3
Teknik Pemecahan Masalah
Kemampuan Mengatasi Ketakutan adalah Kunci Awal Pemecahan Masalah Kegagalan orang dalam berwirausaha adalah besarnya rasa t akut yang mengubur semua kemampuan kreativitas dan pengetahuannya pengetahuannya sehingga ia enggan atau malas untuk mencoba menjadi wirausahawan. Teknik pemecahan masalah yang harus dilakukan d ilakukan pertama kali adalah kalahkan rasa takut anda yang ternyata hanya sebuah angan-angan yang berlebihan. Ada banyak jenis rasa takut untuk menyelesaikan menyelesaikan masalah dalam memulai wirausaha, yaitu: 1.
Takut malu ditertawakan oleh orang
2. Takut rugi 3. Takut bangkrut atau jatuh miskin 4. Takut kelelahan. 5. Takut stres 6. Takut terlihat bodoh. 7. Takut mencoba
Ketakutan itu disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Tidak siap karena tidak pernah mencoba 2. Tidak tahu apa yang harus dikerjakannya. 3. Tidak atau belum mampu mengerjakannya
Manajemen Risiko Page 3
4. Tidak mau mencoba karena tidak tahan stres atau at au rasa frustasi secara dini. 5. Tidak berani melakukannya.
Hal yang terpenting dalam memecahkan masalah adalah mengalahkan rasa takut anda dengan cara: 1. Ketakutan itu hanya persepsi saja. 2. Pelajari dari segala hal sehingga se hingga ketakutan anda berkurang. 3. Ketakutan terkadang mangada-ada saja. 4. Masuklah ke dalam rasa takut itu 5. Ketakutan itu muncul karena tekanan mental dan ps ikologis anda akan kesumpurnaan. 6. Persiapan yang semakin baik akan membuat rasa ketakutan berkurang. 7. Buatlah rasa takut itu sekecil mengkin atau nyaris tiada artinya. 8. Mulailah dari hal yang anda bisa kerjakan. Belajar Berfikir Kreatif sebagai sebaga i Kunci Keberhasilan dalam Memecahkan Masalah Kreativitas adalah ilmu atau cara car a untuk mengolah sebuah masalah masalah untuk dijadikan sebuah peluang, manfaat, penambahan ilmu pengetahuan, nilai tambah, pengalaman serta informasi yang berguna dikemudian hari. a) Mana yang Lebih Penting dalam Memecahkan Masalah: Masa lah: Otak kiri ataukah Otak Kanan Kecerdasan otak kiri sangat penting dalam menganalisa, menguraikan, dan menghitung segala hal yang berbau numerial ( angka-angka) sehingga sangat berguna saat menghitung risiko yang akan terjadi. Sedangkan kecerdasan otak kanan cenderung melihat dari sisi yang berbeda dan di luar logika. Keinginannya Keinginannya untuk menentang menentang arus dan keinginannya yang tinggi membuat ia tidak mau menyerah me nyerah saat ia dihadapkan pada masalah dan terus mencoba dengan kreativitasnya untuk mencari jalan keluarnya. Penggabungan kedua kecerdasan itulah
Manajemen Risiko Page 4
yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan untuk mengatasi masalah, bertahan hidup, dan meraih kesuksesan.
b) Pengetahuan adalah Perkakas anda dan Kreativitas adalah cara Memanfaatkannya (Mengolahnya). Pengetahuan adalah perkakas yang digunakan untuk memecahkan memecahkan masalah tetapi tet api kreativitas adalah cara untuk mengolah dan „memasak‟ ilmu pengetahuan yang anda punyai.
Teknik memecahkan masalah: 1. Masalah itu harus dianggap realistis atau wajar dalam kehidupan sehari-hari 2. Masalah itu penting untuk kesuksesan kita sehingga harus segera diselesaikan. 3. Masalah itu hanya wajahnya saja yang buruk tetapi manfaatnya banyak. 4. Masalah itu berguna dan sebagai sarana kita untuk belajar da n meningkatkan kemampuan kita (leverage). 5. Masalah itu menggerakkan kita untuk menggunakan menggunakan kreativitas dan inovasi. 6. Cari dan temukan ujung dari permasalahannya, lalu uraikan secara berlawanan maka masalah itu akan terselesaikan. 7. Jangan tegang, rilek dan jangan stres dulu karena jika tidak maka pemikiran jernih kita kita akan hilang oleh stres dan akan muncul rasa frustasi
2.1.4
Membedakan antara Masalah dan Bukan Masalah, dan Pemecahan Masalah
Masalah adalah suatu persoalan yang mengandung ketidakpastian jawaban karena persoalan itu memang belum pernah ia alami sebelumnya. Tetapi banyak hal yang bukan bukan bersifat masalah namun justru dapat menciptakan suatu ide, gagasan yang orisinil, or isinil, dan pemikiran-pemikiran baru yang kreatif.
Manajemen Risiko Page 5
Bukan masalah adalah masalah yang tidak berkaitan dengan hal-hal, t ugas, pekerjaan, atau kegiatan yang ia lakukan lakukan tetapi bisa diambil manfaat bagi dirinya di suatu saat nanti.
Sudut Pandang Pandang
Masalah
Adakah keterkaitan dengan usaha atau kegiatan dan persoalan saat itu Manfaat
Tidak berkaitan Langsung
langsung
Ada
Belum ada ( saat ini )
Apakah sudah pernah mengalami sebelumnya?
Bukan Masalah
Bisa sudah dan bisa juga Belum
belum pernah dialami
Ada
Belum tentu ada
Keinginan untuk menyelesaikan segera
Pemecahan masalah kreatif adalah suatu pemecahan masalah yang belum dipecahkan sepanjang pengetahuan orang yang menghadapi masalah tersebut tetapi bukan sebuah penemuan. Sedangkan penemuan baru merupakan pemecahan masalah kreatif yang digunakan digunakan oleh orang lain sebagai solusi.
Jenis-jenis masalah dan karakteristiknya dalam sebuah se buah usaha ada berbagai macam, antara lain: 1. Masalah yang bersifat terkendali Masalah yang timbul karena suatu hal akibat kesalahan faktor manusia, kerusakan alat, atau kejadian di luar kendali siste m tetapi masih bisa dikendalikan. Contoh: Mobil mogok pada saat pengiriman barang kare na kehabisan bahan bakar. 2. Masalah kritis Masalah yang harus segera diselesaikan sesegera mungkin karena karena memengaruhi kelancaran kegiatan lainnya. Contoh: Macetnya mesin produksi dikarenakan listrik listrik padam sehingga kegiatan lainnya tertunda. 3. Masalah yang bersifat tidak terkendali
Manajemen Risiko Page 6
Masalah yang tidak atau di luar biasanya dan bersifat tiba-tiba, tetapi kita tidak bisa mengendalikan faktor penyebabnya penyebabnya sehingga se hingga yang bisa dilakukan adalah melakukan antisipasi dan proaktif pro aktif untuk meminimalkan dampak perubahannya.
2.1.5
Identifikasi Identifikasi Masalah
Cara mengidentifikasi masalah dan faktor penyebabnya adalah sebagai berikut: 1. Apakah jenis masalah itu bersifat kritis, terkendali atau tidak terkendali? 2. Pelajari apa dampak dari masalah tersebut. 3. Telusuri masalah dari ujung akhir kemudian ke belakang hingga faktorfaktor penyebabnya. 4. Uraikan satu per satu faktor penyebabnya dan mulailah menghubungkan keterkaitannya dengan yang lain. 5. Temukan faktor-faktor penyebabnya hingga bila diselesaikan akan berdampak bagaimana.
2.1.6
Mencari dan Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah
Ada beberapa cara dalam mencari dan menentukan a lternatif pemecahan masalah, yaitu: 1. Merumuskan masalah dengan melihat faktor penyebabnya. penyebabnya. 2. Pengumpulan data riil dan fakta-fakta yang ada terlebih dahulu. 3. Membuat kerangka keputusan terlebih dahulu beser ta solusinya. 4. Mengadakan riset baik itu dalam bentuk audit data atau penelusuran di lapangan. Kumpulan semua data-data yang ada perihal: 1. Kaitannya dengan aliran (flow) proses keputusan manajemen. 2. Kaitannya dengan dampak kualitas 3. Kaitannya dengan aliran (flow) proses pekerjaan dan prosedur pekerjaan. 4. Kaitannya dengan pihak lain 5. Kaitannya dengan alat, mesin, dan sarana yang digunakan. digunakan. 6. Kaitannya dengan sumber daya manusia.
Manajemen Risiko Page 7
Alternatif dalam Merumuskan Pemecahan Masalah Jenis-jenis alternatif pemecahan masalah itu adalah: 1. Pemecahan masalah tunggal a. Setelah mengidentifikasi masalah, apakah dianggap dia nggap sebagai masalah atau bukan masalah. b. Tentukan faktor penyebabnya. c. Analisa dampak masalah tunggal tersebut d. Setelah ditentukan dampaknya, kemudian lakukan langkah keputusan perbaikan langsung. e. Langkah perbaikan bisa berupa:
Surat keputusan manajemen tentang langkah perbaikan
Perubahan kebijakan perusahaan
Perubahan peraturan perusahaan
Perubahan tata tertib
Perbaikan prosedur kerja
f. Melakukan langkah perbaikan 2. Pemecahan masalah simultan tunggal (beruntun). Hampir sama dengan cara pemecahan masalah tunggal, namun untuk analisa dampak dan identifikasinya lebih panjang, lebih teliti, lebih detail, dan dilakukan secara sekuensial (berurutan) sehingga masalah bisa diselesaikan dengan tuntas dan diawasi secara seksama. 3. Pemecahan masalah kompleks Pemecahan masalah kompleks sedikit berbeda dengan masalah tunggal. Perbedaannya ada pada: a. Proses identifikasi dan faktor penyebabnya lebih kompleks. b. Analisa dampaknya juga lebih banyak dan kompleks ko mpleks c. Proses langkah identifikasinya diteliti da n ditelaah dengan baik dan seksama. Bila perlu dilakukan riset dan uji coba coba (trial) di lapangan secara langsung dan dicatat serta ditelusuri dampak-dampaknya.
Manajemen Risiko Page 8
d. Proses pengambilan keputusan perlu dilibatkan dalam rapat manajemen tingkat direksi dan manajer. e. Lebih fokus dari masalah simultan tunggal f.
Lebih lama
g. Lebih luas dampaknya h. Lebih besar biayanya bila terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan. keputusan. i.
Lebih berisiko.
a) Kunci Sukses Pemecahan Masalah Kunci sukses dalam memecahkan masalah: 1. Bersikap tenang. Tidak gegabah dalam mengambil keput usan dan tindakan dalam memecahkan masalah. 2. Berpikir positif. 3. Berpikir detail dan berimajinasi tentang dampaknya secara global. 4. Lakukan uji dan riset di lapangan bila diperlukan 5. Berpikir kreatif dalam memecahkan masalah 6. Berorientasi inovatif dalam mengambil langkah-langkah pemecahan masalah untuk membuat terobosan yang kreatif kreat if sehingga masalah bisa diubah menjadi peluang, gagasan, ide dan keunggulan. 7. Perluas informasi, pengetahuan, dan wawasan yang berhubungan dengan analisa masalah tersebut sebelum mengambil keputusan 8. Usahakan bertanya kepada orang yang berpengalaman berpengalaman dalam dala m bisnis atau masalah tersebut. 9. Cari dan rekrut orang-orang or ang-orang yang kompeten untuk membantu dalam proses pemecahan masalah 10. Jangan malu bila terjadi masalah karena itu lumrah. lumrah.
2.2 Kegagalan karena karena Takut Risiko dan Menghindari Menghindari Masalah
Seekor kupu-kupu yang ingin melakukan perubahan harus menebarkan ide-idenya yang kemudian ia letakkan tempat yang tepat sehingga mendapatkan makanan yang cukup untuk berusaha berevolusi diri menjadi ulat yang siap
Manajemen Risiko Page 9
mengatasi rasa takut, t akut, lapar, tidak adanya dukungan dari induknya, induknya, dan berada di dalam kepompong. Setelah mengalami masa-masa sulit, kini t iba saatnya ia menjadi kupu-kupu muda, yang siap menuai hasilnya Orang yang menghindari masalah, berpikir bahwa sukses tanpa masalah, takut menghadapi risiko, dan ingin segalanya lancar adalah orang yang akan menemui kegagalan. Jadi, mengelola risiko adalah carayang tepat. Pernahkah Anda menyadari bahwa apa yang sedang Anda lakukan itu mengandung sebuah risiko? Apakah itu merencanakan pergi ke suatu tempat, diam di rumah saja atau memutuskan menjadi pekerja atau berwirausaha? Semua mengandung risiko dari yang sekecil-kecilnya sampai dengan yang sebesarsebesarnya, karena tidak t idak ada hal yang kita lakukan yang tidak mengandung risiko di dalamnya. Hidup itu pilihan dan rangkaian dari berbagai keputusan yang kita ambil sehingga risiko siap menghadang! Lalu dapatkah kita menghindari menghindari risiko r isiko dan risiko yang terjadi? Atau bebas dari risiko? Jawabannya Jawa bannya itu tidaklah mungkin terjadi kecuali kita sudah tidak t idak hidup di dunia yang indah indah ini. Jadi, kita selalu se lalu bergulat, bermain, dan berhadapan berhadapan dengan risiko. Untuk itu, itu, jadikan risiko sebuah konsekuensi yang harus diterima untuk diminimalisir da mpak dan akibatnya tanpa harus menghindarinya.
2.2.1
Risiko dan Ketidakpastian Ketidakpastian
Ketika bergelut dengan dunia usaha, kita k ita sering berhadapan dengan perubahan, kejadian, dan hal-hal hal-hal yang tidak ada jawaban (solusi) yang pasti. Inilah perbedaan yang mendasarkan antara belajar di sekolah yang biasa dihadapi dengan hal-hal yang tidak pasti dan berisiko. Sebagian orang menganggap sama antara risiko r isiko dan ketidakpastian, tetapi ada juga yang berkata berbeda. Lalu apa itu ketidakpastian dan apa itu risiko?
unexpect cte ed risk) ri sk) Ketidakpastian ( unexpe Ketidakpastian itu berhubungan dengan keadaan yang mempunyai beberapa kemungkinan kejadian dan dampaknya. Untuk itu ketidakpastian (uncertainty) sering disebut unexpected risk atau atau risiko r isiko atas kejadian yang tidak diduga sebelumnya. Misalnya: 1. Perubahan cuaca yang berakibat pada masalah pengiriman barang yang sedang dikirim. 2. Risiko yang diakibatkan oleh bencana alam.
Manajemen Risiko Page 10
3. Risiko atas kerugian dari perubahan kurs mata uang dari negara lain terhadap nilai mata uang Rupiah yang mengakibatkan biaya dan harga barang menjadi naik dan harus harus dievaluasi. Adapun ciri-ciri risiko ketidakpatian adalah: 1. 2. 3. 4.
Tidak bisa diduga sebelumnya. Sulit direncanakan. Bersifat tiba-tiba. Bisa digolongkan force digolongkan force majeure (misalnya majeure (misalnya bencana alam).
Risiko (expected risk)
Risiko adalah keadaan yang bisa bersifat ketidakpastian dan bisa juga bersifat kepastian yang dapat dikalkulasi secara kuantitatif. Kuncinya adalah seberapa sempurna Anda mendapatkan informasi. Semakin sempurna se mpurna Anda mendapatkan informasi maka semakin sempurna informasi yang dikumpul dan semakin akurat pula Anda mengetahui seberapa besar risikonya. risikonya. Yang membedakan risiko dan ketidakpastian adalah adala h seberapa sempurna informasi yang Anda peroleh dan kunci utamanya ada pada informasi yang Anda peroleh dan Anda Anda miliki. Contoh risiko adalah: 1. Kerugian akibat hilangnya barang. 2. Dampak penurunan pendapatan karena penurunan penjualan. 3. Kemacetan mesin produksi yang berakibat pada jumlah barang yang diproduksi. 4. Terbakarnya gudang barang yang berisiko terjadinya kerugian.
2.2.2
Klasifikasi Orang dalam Menghadapi Risiko
Banyak orang memandang risiko dengan tindakan yang berbeda dalam menghadapi risiko tersebut. Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut: 1. Risk avoider Orang yang tidak senang menghadapi risiko dan cenderung menghindari menghindari risiko atau disebut “risk free” atau orang yang ingin bebas dari risiko. 2. Risk calculator Orang yang berani mengambil keputusan bila r isiko atau dampaknya bisa dikalkulasikan (dihitung berapa tingkat kerugiannya). 3. Risk taker Orang yang berani dan spekulatif dalam mengambil keputusan dengan mengukur risiko yang akan ia tanggung secara intusif saja, sehingga sering disebut speculator disebut speculator atau gambler. atau gambler. Manajemen Risiko Page 11
4. Risk manager Orang yang berani dan mampu mengambil keputusan dengan menghitung terlebih dahulu tingkat risiko r isiko dan ketidakpastiannya dengan mengandalkan intuisinya utnuk keuntungan keuntungan bisnis di masa mendatang. mendat ang. Risiko yang akan terjadi bisa diklasifikasikan berdasarkan karakter dari risiko tersebut, yaitu berdasarkan sumber dan dampaknya. Untuk itu kita lihat klasifikasinya.
PERBEDAAN PENTING Risiko dan Ketidakp K etidakpastian astian Risiko 1. Ukuran Kualitas 2. Dapat diukur diukur kemungkinan dan fluktuasinya
3. Ada data pendukung pendukung
2.2.3
Ketidakpastian 1) Tidak kuantitatif 2) Tidak dapat diukur fluktuasinya dan kemungkinannya 3) Tidak ada data pendukungnya pendukungnya
Klasifikasi Risiko
Secara umum, risiko bisa diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Risiko Murni Risiko murni adalah risiko yang mengakibatkan dua atau lebih kemungkinan kerugian yang menguntungkan menguntungkan dan terjadinya ter jadinya risiko ters ebut dapat dicegah. Contohnya: a. Kerugian akibat kerusakan mesin. b. Kerugian akibat mati listrik. c. Kerugian risiko karena kebakaran gedung. Risiko murni hanya bisa ditanggulangi tetapi t idak bisa mencegah kerugiannya. 2. Risiko spekulatif Risiko spekulatif adalah risio r isio yang mengakibatkan dua atau lebih kemungkinan kerugian yang terjadi. Kerugian yang terjadi bisa menguntungkan menguntungkan dan bisa merugikan. Contohnya: Contohnya: a. Mempunyai barang yang dijual dengan nilai Rupiah tetap i dibeli dengan mata uang asing (misalnya, Dollar Amerika) sehingga bila nilai kurs Dollar terhadap ter hadap Rupiah mengalami kenaikan akan berdampak Manajemen Risiko Page 12
pada kerugian jika Anda Anda membeli barang tersebut. Begitu pula sebaliknya. b. Membeli mobil tanpa diasuransikan mengandung mengandung risiko spekulatif, yaitu bila mengalami musibah maka perusahaan akan mengalami kerugian. Namun bila tidak mengalami musibah maka perusahaan akan mengalami penghematan atas biaya asuransi yang tidak perlu dikeluarkan. Berdasarkan jenis dampaknya maka risiko bisa diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Risiko sistematik Risiko yang mempunyai dampak yang lebih kompleks dibanding risiko murni dan risiko spekulatif karena akan berdampak pada bagian bagian lain. Contoh penurunan penjualan akan berdampak pada kerugian tetapi apabial terjadi dalam waktu lama dan tidak dapat dihindari lagi maka risiko ini akan berdampak multiaspek ke dalam sistem perusahaan, yaitu aspek keuangan (cash ( cash flow, flow, tagihan, cadangan kas, dan lain-lain), aspek produksi (penurunan tingkat produksi), aspek sumber daya manusia (pengurangan pegawai) dan aspek-aspek lainnya. Perbedaan dari risiko murni dan risiko sistematik ada pada lamanya waktu terjadinya kejadian yang berdampak berda mpak pada besarnya risiko. Risiko sistematik lebih lama terjadinya ter jadinya suatu kejadian dibanding risiko murni. 2. Risiko spesifik Risiko yang mempunyai dampak spesifik dan khusus dan t idak dapat dihindari tetapi bisa diminimalkan tingkat risikonya. Contoh, berjualan es krim atau AC yang bisa mengalami penurunan penjualan penjualan pada saat musim hujan. Berjualan payung payung atau jas hujan akan mengalami penurunan penurunan bila musim hujan telah lewat.
Anda bisa mengurangi risiko kerugian dengan melakukan ko mbinasi penjualan dari kedua usaha di atas (diversifikasi usaha). Misalnya, pada saat musim hujan berjualan berjualan payung atau jas hujan dan saat musim panas berjualan AC atau es krim.
2.2.4
Pandangan Orang tentang Risiko
Risiko bagi seorang „risk avoider‟ adalah sumber masalah sehingga ia menjauhkan diri dari risiko, tetapi bisakah kita meniadakan risiko? Tidak, karena risiko yang kita anggap „nol‟ atau bebas ( free ( free)) adalah risiko yang bagi kita tidak Manajemen Risiko Page 13
dianggap atau tidak berarti. Contoh, Conto h, bila seseorang menabung uang dengan sejumlah nilai tertentu dan mendapatkan mendapatkan bunga maka ia anggap itu adalah pilihan untuk menanamkan uang di tempat yang tidak berisiko. beris iko. Namun hal ini bukan berarti kita tidak berisiko, bukan? Ada risiko risiko tetapi kemungkinan rugi mungkin mungkin terlalu kecil bila menentukan bank dengan tepat dan melihat dulu reputasi bank. Berbeda dengan orang yang terbiasa berhubungan dengan dengan kemungkinankemungkinan kejadian yang bisa terjadi ter jadi kerugian, maka keputusan untuk menghindari risiko itu bagian dari keputusan yang harus diambilnya. Kemampuan untuk mengenal risiko merupakan sebuah keunggulan dan risiko tidak selamanya buruk karena di dalam risiko terkandung keuntungan atau manfaat sebesar risiko r isiko yang Anda Anda lihat.
2.2.5
Jenis-jenis Risiko dalam Usaha
Di dalam kondisi saat ini yang penuh ketidakpastian dan begitu ketatnya persaingan usaha, tidaklah mungkin mungkin kita menghindari dari risiko atas ketidakpastian. untuk itu, salah satu cara yang efektif dan efisien dalam menghadapi risiko adalah mengenali jenis-jenis risiko itu sendiri. Jenis-jenis risiko yang sering terjadi dalam dunia usa ha dan berwirausaha adalah sebagai berikut: 1. Risiko perusahaan Risiko yang terjadi pada usaha Anda yang berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan Anda atau nilai perusahan Anda (saham). Contoh:
Perusahaan Anda didemo oleh masyarakat untuk ditutup ditutup karena kar ena pencemaran, sehingga lokasi usaha Anda Anda dipaksa ditutup oleh pemerintah setempat.
Peraturan pemerintah yang baru disahkan dan berkaitan dengan kelangsungan usaha Anda, maka risiko ini digolongkan sebagai risiko perusahaan. 2. Risiko keuangan Risiko yang terjadi dan berdampak pada kerugian di aspek keuangan perusahaan. Contoh: Risiko selisih kurs mata uang. Bila produk Anda membeli dengan kurs mata uang asing, maka ada risiko kerugian akibat perubahan nilai kurs tersebut. 3. Risiko likuiditas (ketersediaan uang tunai)
Manajemen Risiko Page 14
4.
5.
6.
7.
2.2.6
Terjadi pada saat adanya masalah macetnya tagihan dari pelanggan sehingga menyebabkan permasalahan dalam ketersediaan keters ediaan uang tunai (likuiditas) dalam perusahaan. Hal ini berdampak pada masalah kerugian tingkat binga dan kesulitan dalam membayar ga ji. Risiko ini seharusnya dihindari dan snagat diperhatikan agar usaha Anda tetap bertahan bert ahan ( survivor survivor ). ). Risiko permodalan Risiko yang terjadi akibat kerugian penjualan, likuiditas, da keungan yang membuat modal usaha Anda mengalami penurunan yang signifikan (r ugi besar). Hal ini harus segera diatasi dengan meneliti dan mengevaluasi asal faktor penyebabnya. Risiko pasar Risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola persaingan, daya hidup pelanggan, dan munculnya pesaing baru yang besar d i pasar produk Anda. Anda. Dampaknya mengurangi jumlah jumlah presentase pasar dan omzet penjualan. Risiko operasional Risiko operasioal adalah potensi pot ensi penyimpangan dari hasil yang diinginkan atas tidak sempurnanya penerapan keputusan, perubahan siste m, SDM, teknologi, produktivitas, produktivitas, inovasi, proses, dan mutu produk.. Risiko lainnya Risiko lainnya yang sering terjadi juga dalam perusahaan selain r isiko di atas adalah sebagai berikut: a. Risiko investor b. Risiko strategis c. Risiko reputasi d. Risiko merek dan pemasaran (marketing ( marketing ) e. Risikolingkungan Risikolingkungan sosial dan da n ekonomi
Faktor Penyebab Timbulnya Risiko
Semua risiko itu pasti berawal dari faktor-faktor tertentu, yaitu: 1. Perubahan a. Lingkungan Lingkungan dan global g lobal b. Sosial dan ekonomi c. Persaingan d. Gaya hidup e. Tren pasar f. Teknologi g. Budaya
Manajemen Risiko Page 15
2. 3. 4. 5.
2.2.7
h. Peraturan pemerintah, dan lain-lain Kesalahan strategi dan perencanaan Keputusan yang tidak tepat menimbulkan kejadian di luar rencana Persiapan yang kurang matang‟ Kelengahan pribadi atau penanggung jawab
Cara Mengidentifikasi Mengidentifikasi Risiko
Mengidentifikasi risiko merupakan hal penting pent ing yang harus dilakukan oleh seorang wirausahawan agar dapat meminimalisasi r isiko yang terjadi. Adapun cara-cara untuk mengidentifikasi risiko adalah sebagai berikut: 1. Metode analisa dari pengalaman dan sejarah Gunakan informasi dan data yang ada untuk dianalisa tentang risiko r isiko yang akan terjadi di kemudian hari. Misalnya: a. Informasi mengenai keluhan pelanggan b. Informasi mengenai kecacatan produk c. Informasi mengenai „track record‟ SDM (rekam jejak karyawan) kar yawan) d. Informasi mengenai data piutang pelanggan e. Pertumbuhan penjualan, penjualan, dan lain-lain lain-la in 2. Metode pengamatan dan survei Dengan melakukan pengamatan dan survei, maka akan d idapat sekumpulan informasi tentang hal yang kita inginkan. inginkan. Contohnya: a. Pengamatan dan survei untuk tingkat kebutuhan pasar b. Pengamatan dan survei tentang ketidakpuasan pelanggan c. Pengamatan dan survei untuk menemukan produk baru d. Pengamatan dan survei gaya hidup pelanggan e. Pengamatan dan survei lokasi berdirinya pabrik dan lingkungan lingkungan 3. Metode acuan Metode acuan akan dan sering ser ing digunakan dalam menemukan kelemahan, peluang, hambatan, hambatan, kekuatan, dan ancaman sehingga wirausahawan mengetahu apakah produk, strategi, dan mutunya te lah sesuai dengan pasar. Acuan yang digunakan digunakan adalah acuan yang bersifat strategis, yaitu pemimpin pasar atau produk unggulan. unggulan. 4. Metode dari pakar atau pendapat ahli Kita bisa mengidentifikasi risiko dan hal-hal yang mungkin terjadi dengan bertanya kepada para ahli. Apa sekiranya sekiranya yang akan terjadi dan risiko apa yang akan ditanggung bila mengambil keputusan tert entu. Hal ini meminimalisir kerugian yang akan terjadi.
Manajemen Risiko Page 16
Apapun yang terjadi, risiko itu akan diminimalisir dar i pengalaman Anda yang semakin banyak, pengetahuan dan wawasan yang baik dan berpikir kreatif serta inovatif untuk mengetahui mengetahui secara dini kejadian ke jadian yang bakal dihadapi nanti. Minimnya pengetahuan dan keterampilan dapat menghambat minimalisasi risiko karena risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Jadi, semakin banyak pengetahuan dan ketera mpilan maka intuisinya semakin terasah dan terlatih. Berani menghadapi kegagalan dan mengambil manfaatnya merupakan cara satu-satunya sat u-satunya untuk mengelola risiko yang terjadi.
2.2.8
Mengatasi dan Memperkecil Memperkecil Risiko
Apapun risikonya, mengatasi dan memperkecil risiko menjadi salah satu faktor sukses dalam berwirausaha. Cara mengatasi dan memperkecil risiko adalah: 1. Gunakan pengetahuan Anda untuk mengetahui secara dini dampak yang akan terjadi atau risikonya. 2. Pengalaman adalah guru terbaik dalam memperkecil risiko. 3. Berpikir kreatif dan inovatif bahwa segara sesuatu past i ada penyelesaisan (jalan keluar). 4. Asuransikan apa yang perlu diasuransikan. Misalnya, M isalnya, asuransi kerugian, asuransi kecelakaan, asuransi kebakaran, asuransi jiea, dan lain-lain. 5. Kerja dan berpikir prestatif prestat if adalah faktor pendorong untuk mendapatkan pengetahuan yang baru baru melalui problem melalui problem and experencial based learning (belajar dari masalah yang terjadi dan belajar dari pengalaman). 6. Kehalian menganalisa, menelaah, menilai, menguraikan sebab akibat, dan keyakinan diri untuk mengambil risiko. 7. Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan risio untuk menjadikan keadaan lebih baik dan berisiko kecil. 8. Proaktif dan antisipatif adalah kunci penting dalam mengelola r isiko.
2.2.9
Prosedur Menganalisa Risiko Usaha
Setelah kita mengidentifikasi, mengetahui, dan mengatasi risiko yang sekiranya akan terjadi, maka kita perlu per lu tahu bagaimana prosedur dalam menganalisa risiko usaha. Prosedur-prosedur itu adalah sebagai berikut: 1. Apa tujuan dan sasarana (visis dan misi) Abda terhadap t erhadap kejadian yang mengandung risiko tersebut. Setelah mengetahui tujuan tu juan dan sasaran Anda maka bisa ditarik garis lurus dari posisi sekarang sekara ng dengan sasaran Anda sehingga diharapkan risiko yang akan terjadi tidak begitu besar bila ada Manajemen Risiko Page 17
2.
3.
4.
5. 6. 7.
sedikit penyimpangan keputusan dari Anda. Hal yang penting penting adalah tetap tet ap pada tujuan dan sasaran Anda. Coba meneliti apakah ada alternatif-alternatif alternatif-a lternatif lain dari risiko r isiko yang akan terjadi. Buat tabel sebab akibat dan risikonya untuk untuk memilih langkah dan keputusan strategis mana yang harus Anda pilih dengan risiko yang minimal. Pilih, rencanakan, dan tentukan langkahnya. Cari alternatif terbaik dari yang ada dan rencanakan tindakan t indakan yang harus Anda lakukan agar mendapatkan risiko yang bisa Anda tanggung saat ini. Taksirlah risiko lain yang bisa muncul dari taksiran tabel se bab akibat kemudian Anda coba lagi menaksir apakah ada risiko yang melekat di dalamnya tetapi Anda belum mengetahui dan menyadarinya. Kumpulkan semua informasi yang Anda dapatkan sebagai ba han pertimbangan. Tanyakan terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini sebelum mengambil keputusan. Putuskan dan yakinlah bahwa Anda telah mempunyai rencana lain yang telah direncanakan.
2.3 Proses Pengambilan Keputusan K eputusan
Dalam hidup kita, sudah ribuan bahkan jutaan kali kita telah mengambil keputusan baik untuk diri sendiri ataupun untuk keper lua lain. Setiap pengambilan keputusaan pasti dilatarbelakangi oleh sebuah alasan atau faktor penyebabnya yang sangat penting. Begitu juga saat anda memutuskan untuk tidak melakukan tindakan apapun juga termasuk sebuah keputusan. Menjadi wirausawan yang cerdas berarti pandai mengambil sebuah keputusan yang bertujuan positif, menguntungkan bagi usahanya dan tentunya untuk menyelesaikan masalah, tetapi perlu diketahui ada beberapa jenis keputusan yang bisa dilakukan oleh seorang wirausahawan yang cerdas.
2.3.1
Jenis Keputusa K eputusan n
Ada beberapa jenis keputusan yang sering kita lakukan dan juga bisa diambil oleh seorang wirausawaan. Jenis-jenis keputusan adalah sebgai berikut : 1. Keputusan untuk mengambil solusi dalam menyelesaikan masalah
(problem solving decision) Pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang baru saja terjadi agar terselesaikan dengan baik. Manajemen Risiko Page 18
Contoh :
Terjadinya tagihan kosumen yang tidak bayar, untuk itu segera diambil keputusan agar masalah tersebut dapat terselesaikan
Listrik mati dalam beberapa jam sehingga segera diambil keputusan untuk meyelesaikan masalah tersebut.
ntuitive tive decisio cisi on) 2. Keputusan Berdasarkan Intuisi ( I ntui Sebuah keputusan yang diambil bukan kerena ada masalah yang terjadi tetapi mungkin akan terjadi di kemudian hari sehingga tujuanya adalah bersifat personal. Cirri-cirinya adalah : a. Ada tujuan yang bersifat imajinatif intuitif karena ia mengambil keputusan yang bersifat visioner. b. Ada alasan personal dari orang yang mengambil keputusan tersebut c. Bersifat antisipasif dan proaktif d. Mengandung unsur strategic unsur strategic decision
cr eative de decisi ci sio on) 3. Keputusan kreatif ( cre Bila masalah itu sering terjadi dan terus terjadi baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam kegiatan bisnis maka perlu diambil sebuah keputusan yang bersifat tuntas dan kreatif yang mengandung manfaat inovasi agar di kemudian hari tidak terjadi lagi. Contoh :
Dalam mengirim barang sering digunakan sarana angkutan umum seperti bajaj atau taxi dikarenkan belum memiliki kendaraan kendaraan sendiri.
confli ct de decisio cisi on) 4. Keputusan untuk mengatasi konflik ( confli Dalam mengelola sebuah konflik perlu diambil sebuah keputusan agar tidak berujung pada pertikaian atau mengarah pada sesuatu yang bersifat negatif bagi usaha tim anada. Contoh :
Terjadinya konflik antar individu atau perorangan dalam sebuah tim atau organisasi
Konflik antar kelompok atau departemen dalam usaha
Konflik dalam persaingan usaha
Konflik dengan konsumen
Manajemen Risiko Page 19
Konflik dalam pertikaian
Konflik antara atasan da bawahan
si lent nt de decisi ci sio on) 5. Tidak ada keputusan atau keputusan diam ( sile Adapun tindakan dan langkah kita itu sekalipun bersifat “diam seribu bahasa” maka itu adalah sebuah keputusan yang diambil bersifat : a. Menunggu apa yang akan terjadi b. Melihat reaksinya c. Tidak mau mengikuti arus atau emosi yang terjadi d. Membiarkan itu terjadi
2.3.2
Latar Belakang Sebuah Keputusan
Benar sekali pasti ada alasan dan tujuanya mengapa kita mengambil sebuah keputusan beberapa diantaranya adalah : 1. Diambil untuk memenuhi harapan yang selama ini diinginkannya Misal :
Demi cita-cita
Untuk meraih mimpi
Untuk berubah menjadi yang lebih baik lagi 2. Karena itu adalah pilihan yang terbaik dari pada tidak mengambil keputusan
Misal :
Menyelesaikan maslah agar tidak mengganggu jalanya usaha
Meyelesaikan segera untuk melangkah kedepan 3. Sudah mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya sehingga ia merasa bahwa keputusan yang diambil tidak begitu berisiko bagi usahanya atau dirinya
Misal :
Keputusan untu menerobos dari hujan lebat karena ia tahu bahwa risikonya dalah basah kuyub.
Keputusan untuk mengambil pinjamn yang bisa dibayar oleh keuntungan dari hasil usaha anda. 4. Karena memenag sudah direncanakan sebelumya
Manajemen Risiko Page 20
Sebagian besar keputusan itu sudah direncakan sebelumya tinggal mengambil keputusan yang tepat. Misal :
Keputusan untuk berlibur
Keputusan untuk menyekolahkan anak
Keputusan untuk mengambil ruko sebagai tempat usaha agar bisnisnya semakin berkembang 5. Diambil agar muncul semangat baru (motivasi)
Terkadang sebuah keputusan itu perlu diambil agar bisa lebih bersemangat lagi tau muncul gairah yang menggelora karena sebuah „kepercayaan‟ Misal :
Mengambil keputusan untuk menerima tawaran kerja sama pendistri bussian produk baru, dikarenakan itu sebuah kepercayaan bagi usaha usa ha dan harus dihargai
2.3.3
Diberi tawaran untuk promosi jabatan baru yang lebih tinggi
Proses Pengambilan Keputusan
Ternyata ada banyak faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan sehingga proses sebuah keputusan itu terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan tahap-tahap proses pengambilan keputusan keputusan adalah ; 1. Motif
Latar belakang atau alasan kenapa sebuah keputusan itu perlu diambil. Faktor ini sangat penting sekali karena semua keputusan itu dilandasi oleh faktor ini 2. Tujuan dari sebuah keputusan (visi dan misi)
Tanpa tujuan sebuah keputusan yang kan diambil akan sia- sia dan “mubazir” karena tidak ada arah yang jelas 3. Analisis untuk mencari penyebab masalah
Menganalisis masalah untuk mencari fakator penyebab dan hal-hal yang bisa diketahui lebih jelas lagi 4. Menganalisis risiko yang ada
Manajemen Risiko Page 21
Untuk mengetahi faktor akibat agar kita mengetahui apa saja risiko yang terjadi bila kita mengambil sebuah keputusan 5. Mencari alternative pemecahan masalah yang bisa diambil
Untuk itu itu sebelum diambil keputusan akhir maka sangat diperlukan diperlukan beberapa alternative dari pemecahan masalah sebelum pengambilan sebuah keputusan
6. T r i al and r esea sear ch Keputusan yang strategis memerlukan riset dan uji coba lapangan agar didapatkan input yang akurat dan baik
eedback ack atau 7. F eedb atau input dari kejadia uji coba Kegiatan riset dan uji coba pasti mendapatkan pengalaman, informasi, hal penting, dan pengetahan yang akan diambil sebagai umpan-balik (feedback) untuk diolah kembali sehingga akan didapat informasi yang lebih akurat dalam rangka proses pengambilan keputusan akhir. 8. Untuk merumuskan masalah dan mengambil kesimpulan
Hasil informasi dari feedback akan menjadi alternative keputusan dalam menyelesaikan konflik 9. Untuk mendapatkan keputusan akhir
Setelah didapat beberapa alternative pemecahan maslah dan alternative keputusan, maka yang harus dilakukan adalah membuat skala prioritas dari berbagai alternative pemecahan konflik yang yang didasari oleh : a. Risiko atau dampak yang paling minimal b. Kedekatan dengan tujuan (visi dan misi) c. Paling bisa dilakukan disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan lingkungan yang ada. 10. Komunikasikan Komunikasikan keputusan anda
Keputusan tidak ada artinya bila tidak dikomunikasikan kepada pihak lain yang terkait sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam mempersepsikan sebuah keputusan.
Bila kita merangkai dan menyatukan bagian-bagian dari proses pengambilan keputusan, maka akan diadapat gambar sebagai berikut:
Manajemen Risiko Page 22
Manajemen Risiko Page 23
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan kesuksesan sebuah bisnis berarti mampu mengelola risiko yang ada dan yang akan terjadi. Manajemen risiko mempelajari masalah, cara merumuskan masalah, mengidentifikasi, dan memecahkan masalah. Mempelajari arti dan persepsi sebuah kegagalan, risiko, dan ketidakpastian. Pebisnis harus mengetahui perihal risiko, faktor penyebabnya, jenis-jenis risiko, serta cara mengidentifikasi mengidentifikasi dan mengatasi risiko. Seorang pebisnia harus dapat mengambil keputusan yang paling menguntungkan dengan mempertimbangkan risiko-risiko yang ada. masalah adalah kesulitan dan hambatan yang harus dihadapi serta diselesaikan untuk mencapai tujuan.
Manajemen Risiko Page 24
DAFTAR PUSTAKA
Hendro.2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta. Erlangga
Manajemen Risiko Page 25