WAWASAN BUDI LUHUR
Dr. M. Hartun Sunjata, MSc
Pengantar = Kondisi negara dan bangsa Indonesia saat ini - Korupsi - Kemiskinan = Doa seorang yang menderita
Jangka (ramalan) Jayabaya Abad ke 12 12 : Wolak-waliking jaman (penjungkirbalikan norma-norma kehidupan) - Barang jahat diangkat, barang suci dibenci, materi didewakan, orang kaya sangat dihormati, dalam mengejar materi melupakan norma-norma kebajikan (perampasan, pencurian, penipuan)
- Wong bener tenger-tenger (bingung, tidak dapat berbuat apapun untuk menanggulangi), wong salah bungahbungah (yang bersalah justru dapat bersenang-senang, di penjara medapat perlakuan istimewa enak, dapat lari ke luar negeri)
- Angkara murka lan duraka saya ndadra (kesewenangan dan kejahatan makin merajalela) - Wong apik ditampik, wong jahat munggah drajat (orang baik ditolak / tidak dihargai orang jahat justru makin tinggi derajatnya di mata orang lain)
Ramalan Ranggawarsita Abad ke 18 - Kemunduran moral, mengagungkan materi dg mengabaikan norma (korupsi, mencuri, menipu), kemunduran iman kepada Sang Pencipta (dukun), kerusakan tatanan pemerintahan (penguasa tidak memikirkan kepentingan rakyat), tidak peduli terhadap kelestarian lingkungan (bencana alam), yang bejat dan jahat dihormati, yang berpegang berpegang pada normanorma moral dicemohkan dan dilecehkan
- Petuah pada akhir ramalan : Begjabegjane sing lali, isih begja sing eling lawan waspada (bagaimanapun enaknya yang lupa pada norma, masih lebih berbahagia mereka yang selalu ingat akan ajaran Sang Pencipta dan waspada terhadap penyimpangan norma moral)
Tujuan ramalan Ramalan tentang kondisi yang akan datang (tentang penyimpangan terhadap normanorma moral) dibuat agar kita menyadari kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi dan melakukan antisipasi agar kehidupan selanjutnya tidak makin terpuruk jauh dari norma-norma kebaikan (moral)
Kondisi saat ini - Bagaimana kondisi saat ini ? Adakah yang sesuai dg ramalan tersebut ? - Apa yang akan terjadi jika hal ini dibiarkan ? - Apa yang dapat dilakukan ?
Kondisi Indonesia saat ini Degradasi nilai-nilai moral : Seluruh lapisan masyarakat (Pejabat eksekutif, DPR, Pengadilan) 1. Norma-norma baik/buruk, benar/salah, rasa malu sudah luntur (suap, korupsi, manipulasi, etiket, kepentingan pribadi lebih utama) 2. Pengingkaran norma-norma agama (toleransi, paranormal hitam, seks bebas/pra nikah)
Beberapa indikator kemerosotan moral 1. Korupsi dan suap merajalela, merambah semua bidang dan lapisan : Pejabat, penegak hukum (polisi, jaksa, hakim, pengacara), legislatif 2. Penyalahgunaan wewenang : Suap, pemberian ijin (melepas tahanan ke luar, mengubah kamar tahanan menjadi mewah, korupsi)
3. Tindak kekerasan : Tawuran, perusakan fasilitas, penodongan dan perampasan 4. Terorisme dengan dalih agama 5. Penolakan terhadap nilai-nilai kejujuran : kasus Siami (Alif) dalam UAN 6. Nilai-nilai keadilan tidak berpihak kepada yang lemah (kasus pencari kayu bakar, mengambil buah coklat, sandal jepit)
7. Penegakan hukum tidak merata : Kasus “pencurian” kayu bakar vs Korupsi 8. Pembenaran segala cara (plagiat, contek masal, tindak kekerasan, tawuran) 9. Perusakan moral : Agama (NII), penyebaran narkoba, film
Tujuan ramalan - Sadarkah kita akan dampak
buruk dari kondisi ini ? - Bagaimana antisipasi yg dpt
kita lakukan?
Penanggulangan Kita sebagai warga negara biasa, tidak memiliki kewenangan. Apa yang dapat kita lakukan ?
- Menyebarluaskan nilai-nilai kebudiluhuran (moral) ke masyarakat dalam rangka
- Mengingatkan kembali adanya nilai-nilai kebudiluhuran yang perlu dihayati dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, agar tidak makin terpuruk
Universit as Budi Luhur : Mencoba Universitas mengingatkan kembali (tidak mengajari) norma-norma hidup bermasyarakat terutama yang terkait dengan moral – moral – dalam bentuk
WAWASAN BUDI LUHUR (Dr. M. Hartun Sunjata, MSc)
C.V. Pendidikan : Sarjana Matematika UGM 1964 MSc (Ops. Research) USNPGS USA 1974 Doktor Pendidikan UNJ 2005
Pekerjaan - TNI-AU / Dephan 1964 - 1996 - Dosen : UBL Budi Luhur 1979 - Ketua STMIK Budi Luhur 1991-1999 - Dir. ASTRI Budi Luhur 2001 – 2001 – 2006 2006 - Deputi Senior Rektor UBL 2008 2008 – – 2010 2010 merangkap Dekan Pasca Sarjana UBL - Rektor II UBL 2010 – 2010 – 2013 2013 - Dewan Pembina UBL 2013 – 2013 –
WAWASAN BUDI LUHUR Kepustakaan : Bertens, K., Etika, Gramedia, Jakarta 2002 De Vos, H., Pengantar Etika, Tiara Wacana, Yogya 2002 Goleman, Daniel, Emotional Intelligence, Bantam Books, New York 1995 M. Hartun Sunjata, Wawasan Budi Luhur, Menuju Masyarakat Berbudi Luhur, UBL, Jakarta 2010 Suseno, Franz Magnis, Etika Dasar , Kanisius, Jakarta 1987 Sutrisno Hari, Manusia Berbudi Luhur , Lintang Mataram, Yogyakarta 2006 Tartono, St. S., Pitutur Adi Luhur , Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta, 2009
Wawasan Budi Luhur - Budi Luhur - Wawasan Budi Luhur
Budi (pakarti) Luhur Tiga pendekatan : 1. Ajaran moral (what & how) : Apa dan bagaimana harus bersikap (batin, budi), bertutur kata dan berperilaku (lahir, pakarti) yg mulia 2. Wawasan (why) : Mengapa harus memiliki sikap, tutur kata, perilaku yang demikian 3. Kondisi moral manusia yang diwujudkan dlm pikiran (budi), sikap, tutur kata, dan perilaku (pakarti) yang mulia
WBL Wawasan : Cara pandang manusia thd sesuatu yang menyangkut kehidupan bermasyarakat WBL : Cara pandang manusia (kita) tentang mengapa dan bagaimana kita harus bepikir, bersikap, bertutur kata, dan berperilaku yg baik dan mulia dlm masyarakat
Kebutuhan hakiki Manusia hidup
Apa yang diinginkan ? Bagaimana mencapainya ?
Bahagia Dua syarat pokok ( di samping syarat lain) : Lahir : Sejahtera (prospherity), tercukupi kebutuhan lahir Batin : Rasa aman dan tenang (security)
Sejahtera Syarat :
1. Memiliki kemampuan (cerdas) dan kemauan untuk mencukupi kebutuhan dasar secara fisik 2. Mampu mencukupi kebutuhan dasar 3. Mensyukuri terhadap semua yang dimiliki
Rasa aman dan tenang Fisik : Pengamanan fisik Mental : Pengendalian diri terhadap keinginan dan menjaga keharmonisan lingkungan
Pengendalian diri 1. Hidup sederhana, tidak menginginkan yg di luar kemampuannya 2. Tidak boros, menggunakan miliknya sesuai dg yg benar-benar diperlukan 3. Bersyukur terhadap yg telah diperoleh
Menjaga Keharmonisan lingkungan 1. Menghindari konflik dengan lingkungan (hidup berdampingan secara damai dg orang lain) 2. Menaati norma-norma yang berlaku 3. Tidak merugikan orang lain
Cerdas berbudi luhur - Cerdas : Diperlukan untuk kemampuan agar bisa mencukupi kebutuhan (prospherity) - Budi luhur : Agar diterima dalam kelompok sehingga hidupnya daoat nyaman dan tenang (security)
Budi Luhur dan Moral Moral : - Nilai/norma tentang baikburuk kehidupan - Kondisi kehidupan orang dlm wujud sikap, tutur kata, dan perilaku terkait baik/buruk
Budi Luhur dan Moral Moral : Menyangkut kehidupan menyeluruh (lahir dan batin) Budi luhur : Cerminan moral yang diwujudkan dlm sikap, tutur kata, dan perilaku yang mulia
Perlu berbudi luhur ? - Manusia = makhluk sosial, perlu
berkelompok - Ingin hidup damai dlm kelompok - Perlu berperilaku baik (luhur) agar dapat diterima oleh kelompoknya - Tidak berbudi luhur akan ditolak oleh kelompoknya
Cerdas Berbudi Luhur
Cerdas Berbudi Luhur Cerdas : Mampu menggunakan akal utk melakukan hal-hal yang bermanfaat utk kehidupan (manfaat untuk siapa ?) Berbudi luhur : Selalu berbuat baik dan mulia untuk hal-hal yang bermanfaat dan tidak merugikan orang lain
Cerdas berbudi luhur Cerdas tanpa budi luhur : Dapat berbuat apa saja tanpa peduli akibatnya terhadap orang lain Berbudi luhur tanpa kecerdasan : Menjadi korban orang lain
Cerdas berbudi luhur Yayasan Pendidikan Budi Luhur : - Ingin menghasilkan manusia cerdas yg selalu berperilaku baik dan mulia dengan menggunakan kecerdasannya untuk halhal yg bermanfaat dan tidak merugikan masyarakat - Ingin semua alumni berbahagia dalam hidupnya dan menjadi insan penyebar nilai-nilai kebudiluhuran
Cerdas berbudi luhur Cerdas : - Karunia Tuhan (bergantung pada Tuhan) - Tidak setiap orang memiliki kecerdasan yang sama
Cerdas berbudi luhur Berbudi luhur : - Akal : Memiliki kebebasan utk memilih – memilih – baik baik / buruk - Bergantung kemauan sendiri (tidak bergantung faktor eksternal) Setiap orang dapat berbudi luhur jika mau
Hakikat manusia - Makhluk multi dimensi, memiliki bermacam dimensi dan keinginan - Berbeda antara manusia satu dengan lainnya - Berbeda dengan makhluk lain
Ciri dasar manusia Manusia = Makhluk yang Ber-akal
Ber-budaya
Ber-perasaan
Ber-bahasa
Ber-iman
Be-kerja
Akal Akal : Digunakan untuk berpikir berpikir agar dpt memilih apa yang terbaik yg akan dilakukan Terbaik : Untuk siapa ? Dengan berpikir maka orang memiliki kebebasan (memilih) apa yg dilakukan brgt pada pilihannya sendiri
Akal Kemampuan menggunakan akal = Kecerdasan akal atau Intelligential Quotient (IQ) IQ = Indikator kecerdasan otak = Modal untuk menghasilkan sesuatu = Modal awal untuk sukses, namun belum sepenuhnya
Perasaan Perasaan = Terkait dg emosi (susah, bahagia, benci, cinta, marah, mau) Kemampuan mengatur emosi = Kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ), sangat berperan dalam mencapai sukses
Segitiga Sukses Kesempatan
Kemampuan
Kemauan
Kunci sukses - Tidak memiliki kesempatan : Bisa diusahakan, jika mau - Tidak memiliki kemampuan : Bisa belajar, jka mau - Tidak memilki kemauan : Tidak bisa menghasilkan apapun
Ciri-ciri EQ tinggi Memiliki kemampuan untuk : 1. Mengenali diri sendiri secara benar 2. Mengendalikan emosi 3. Memotivasi diri 4. Ber-empati 5. Mengakui keunggulan orang lain
Mengenali diri sendiri - Menyadari kekurangan dan kelebihan diri - Mampu menempatkan diri dalam pergaulan (tidak terlalu tinggi/rendah) - Kekurangan : Dapat belajar dari kelebihan orang lain (meningkatkan diri) - Kelebihan : Menggunakan kemampuan untuk hal-hal yang tepat
Menyadari kekurangan diri - Tidak memaksakan diri - Mampu menerima kegagalan : - Tidak menyalahkan pihak lain - Belajar dari kegagalan agar tidak terulang dan dapat menjadi lebih baik - Mampu meredam kekecewaan dan dan kemurungan (akibat ?)
Mengendalikan emosi Mengendalikan emosi : Bersikap tenang - Tidak mudah marah : Perilakunya selalu terkendali - Tidak terburu-buru : Tenang, ucapan dan tindakan dipikirkan dan direncanakan dengan baik (apakah bermanfaat dan tidak merugikan/menyakiti hati orang ?) - Tidak mudah terprovokasi
Memotivasi diri Motivasi : Dorongan hati untuk mencapai kondisi yang lebih baik Memotivasi diri : Memiliki niat dan semangat untuk mencapai kondisi lebih baik dengan belajar, berusaha dan bekerja giat tanpa harus didorong oleh orang lain
Mampu ber-empati - Mampu memahami perasaan orang lain dan menempatkan diri sebagai orang tersebut - Tindakannya selalu mendatangkan simpati dan apresiasi - Mudah mempengaruhi orang lain
Mengakui keunggulan orang lain - Tidak iri (menimbulkan simpati dari orang yang memiliki kelebihan) - Mau belajar dari orang lain - Kesempatan utk menjadi lebih baik
Iman Iman : - Percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan YME - Melaksanakan ajaranNya dg sadar dan benar - Selalu bersyukur SQ (Spiritual Quotient) : Kemampuan untuk menangkap / menafsirkan dan melaksanakan ajaran Tuhan dengan benar
SQ (Spiritual Quotient) Kemampuan untuk : - Menangkap / menafsirkan dan melaksanakan ajaran Tuhan dengan benar - Hidup harmonis dengan lingkungan (masyarakat dan alam)
Bahasa - Sarana komunikasi - Lisan (suara, isyarat) atau tertulis - Kecerdasan berbahasa : Kemampuan berbahasa dg benar, santun, teratur dan memperhatikan kaidah bahasa, termasuk intonasi, sebagai sarana komunikasi yg efektif. Berbakat sebagai orator atau negosiator
Komunikasi efektif Efektif : Dapat ditangkap dan dimengerti dg tepat Kaidah : - Kata-kata yg tepat agar mengandung arti yg sama - Intonasi yg benar - Mengikuti kaidah bahasa yg benar
Budaya - Terkait dengan keindahan dan kemudahan dalam kehidupan (hasil dari budi) - Termasuk : Bahasa, seni, teknologi, tata kehidupan, norma pergaulan - Berbudaya : Mengikuti norma yg berlaku (memberi salam, ketok pintu, beri kesempatan/hak orang lain)
Budaya Budaya malu dan budaya salah Budaya malu : Rasa malu lebih dominan, sanksi datang dari orang lain (dpt dihindari) pergaulan Budaya salah : Rasa bersalah lebih dominan, sanksi datang dari diri sendiri (tdk dpt dihindari) kehidupan beragama
Kerja - Kegiatan untuk mencapai kondisi
yang lebih baik - Dilakukan dengan sadar - Manusia ingin menjadi lebih baik bekerja - Tidak mau bekerja parasit
Beberapa kecerdasan lain Kecerdasan penalaran : Kemampuan membuat analisis dan kesimpulan secara logis. Berbakat sebagai ilmuwan atau pengambil keputusan Kecerdasan spasial : Kemamuan analisis tata ruang. Berbakat sebagai arsitek, dan interior designer
Beberapa kecerdasan lain Kecerdasan motorik : Kemampuan pengendalian otot. Berbakat sebagai pesenam, olahragawan,, penari olahragawan Kecerdasan musikal : Kemampuan di bidang musik, berbakat sebagai pemusik atau komposer
Beberapa kecerdasan lain Kecerdasan interpersonal : Kemampuan memahami orang lain, berbakat sebagai mediator dan menjaga keharmonisan lingkungan Kecerdasan intrapersonal : Kemampuan memahami diri sendiri termasuk kelemahan dan kekuatan. Mampu menempatkan diri dalam pergaulan
Manusia : Homosapiens dan homosymbolicum Homo sapiens : Menggunakan akalnya untuk menangkap , menganalisis, dan mengembangkan menjadi ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kehidupan - Terciptanya listrik
tenaga
- Hukum Archimedes
tenaga
air
- Benda melayang
tekanan
udara keatas
pesawat
terbang
- Benda-benda penghantar listrik alat-alat
komunkasi
komputer
Negatif : Penggunaan ilmu pengetahuan yg bertentangan dengan norma moral : Bahan peledak, kloning manusia, narkoba
Homosymbolicum Menciptakan dan menggunakan simbolsimbol - Keberhasilan : pangkat, jabatan, materi - Kegiatan : gerakan, huruf, angka, gambar, formula (rumus) Negatif : Materi diagungkan sebagai simbol keberhasilan keberhasila n (korusi, suap)
Kebutuhan manusia Primer (kebutuhan dasar) : - Fisiologis (physiologica (physiological) l) - Rasa aman (safety & security) Sekunder : - Keterlibata Keterlibatan n sosial (belonginess & social needs) - Kehormatan (esteems) (esteems) - Jati diri (self actualization) Ingat : Norma-norma dlm bermasyarakat
Physiological needs Kebutuhan bersifat biologis (fisiologis) : - Pangan (nutrisi yg cukup) - Sandang (pakaian) guna kesehatan dan kepantasan - Papan (tempat tinggal) demi kesehatan dan keharmonisan keluarga - Istirahat (tidur, relaks dan rekreasi) - Seks (mengembangkan keturunan)
Safety & security Kebutuhan terhadap rasa aman (mental) - Pengamanan secara fisik - Ketenangan dalam hidup bermasyarakat (menjaga keharmonisan lingkungan dg hidup berbudi luhur) - Pengamanan untuk masa depan
Belonginess & social needs Kebutuhan untuk hidup berkelompok : - Menjadi anggota kelompok - Diterima oleh kelompok - Perhatian dari orang lain - Mencari kawan - Membentuk persahabatan
Esteems needs Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan, penghargaan dan penghormatan - Kebutuhan untuk lebih dihargai/dihormati - Selalu terlibat kegiatan sosial - Meningkatkan peran dalam kelompok - Lebih memperhatikan kebutuhan kelompok
Self actualization Kebutuhan untuk menunjukkan jati diri yang sesungguhnya - Kebutuhan untuk mencapai posisi tertinggi yg dapat dicapai - Menggunakan kemampuan dan potensi diri secara optimal
Tipe manusia Lima hal : 1. Pengenalan diri 2. Kemampuan dan attitude 3. Kondisi moral dan sikap terhadap orang lain 4. Tingkat kedewasaan moral 5. Kepribadian
Pengenalan diri 1. Tahu – Tahu – tahu tahu 2. Tahu – Tahu – tidak tidak tahu 3. Tidak tahu tahu – – tahu tahu 4. Tidak tahu tahu – – tidak tidak tahu
Tahu - tahu Menyadari bahwa memiliki pengetahuan dan kemampuan yg cukup Positif : Mampu melakukan analisis, merancang alternatif, memilih alternatif terbaik Negatif : Mudah menjadi sombong, tidak serius, menganggap rendah orang lain
Tahu - tidak tahu Menyadari akan kekurangannya Positif : Menghargai orang lain, tidak iri, rendah hati, mau belajar untuk meningkatkan diri, berpotensi menjadi lebih baik Negatif : Kurang PD, mudah menyerah
Tidak tahu - tahu Tidak menyadari bahwa memiliki pengetahuan dan kemampuan yg cukup Positif : Dapat disadarkan akan pengetahuan dan kemampuannya sehingga dapat lebih berprestasi Negatif : Kurang PD, mudah menyerah
Tidak tahu – tidak tahu Tidak menyadari bahwa pengetahuan dan kemampuannya tidak memadai Positif : Selalu ingin berpartisipasi Negatif : Tidak dapat diandalkan, cenderung menjadi pembuat masalah
Kemampuan & attitude 1. Mampu – Mampu – mau mau 2. Tidak mampu mampu – – mau mau 3. Mampu – Mampu – tidak tidak mau 4. Tidak mampu mampu – – tidak tidak mau
Mampu - mau Memiliki kemampuan yg cukup dan mau bekerja menerapkan kemampuannya (memiliki IQ dan EQ tinggi) Positif : Dpt mencapai hasil yang memuaskan, menjadi andalan dlm organisasi Negatif : Tidak mudah percaya pada kemampuan orang lain
Tidak mampu - mau Kemampuan kurang memadai tetapi mau berusaha bekerja giat untuk menutup kekurangannya Positif : Dpt menjadi pembantu yg handal, dpt melaksanakan tugas, memiliki potensi utk menjadi lebih baik Negatif : Harus selalu diarahkan, tidak mandiri
Mampu – tidak mau Memiliki cukup kemampuan namun tidak cukup kemauan untuk menerapkan kemampuannya Positif : Dpt berprestasi jika diberi motivasi Negatif : Kurang berprestasi, membuat kecewa kelompoknya. Mengapa?
Tidak mampu – tidak mau Tidak memiliki kemampuan dan kemauan yang memadai Positif : Hampir tidak ada Negatif : Tidak dpt diandalkan, cenderung menjadi parasit
Moral & sikap thd orang lain 1. Baik – Baik – baik baik 2. Baik – Baik – netral netral 3. Baik – Baik – tidak tidak baik 4. Tidak baik baik – – baik baik 5. Tidak baik baik – – tidak tidak baik
Baik - baik Bermoral baik dan mengajak orang lain untuk berbuat baik Positif : - Tipe manusia berbudi luhur - Menjadi tauladan Negatif : - Mudah menjadi korban orang jahat. Mengapa?
Baik - netral Selalu berbuat baik namun tidak peduli apakah orang lain berbuat baik atau tidak Positif : - Tidak merugikan orang lain - Tidak membuat konflik Negatif : - Kurang memperhatikan lingkungan - Kebaikan hanya untuk diri sendiri
Baik – tidak baik Senang berbuat baik, tetapi ingin orang lain berbuat tidak baik Positif : Hasil perbuatannya memberi manfaat bagi orang lain Negatif : - Ingin paling menonjol - Tidak mau disaingi - Senang melihat orang lain menderita
Tidak baik - baik Sering berbuat yang tidak baik, tetapi menganjurkan orang lain berbuat baik Positif : - Ingin orang lain menjadi baik - Menyadari bahwa dia bukan orang baik Negatif : Tipe orang munafik
Tidak baik – tidak baik Sering berbuat tidak baik dan mengajak orang lain juga berbuat tidak baik Positif : Hampir tidak ada Negatif : Menjadi penyakit masyarakat, menyebarkan keburukan
Tingkat kedewasaan moral 1. Pra-konvensional 2. Konvensional 3. Pasca konvensional
Pra konvensional Tingkatan moral kanak-kanak - Terpusat pd diri sendiri - Sikap terhadap orang lain bersifat membalas - Menyadari bahwa akan ada akibat yg timbul dari perilakunya - Taat pada norma karena takut kena sanksi
Konvensional Tingkatan moral dewasa - Menyadari bahwa norma dibuat untuk dipatuhi - Ingin selalu taat pada norma, tanpa ingin tahu mengapa ada norma demikian - Ingin berbuat seperti yg diinginkan oleh yg berwenang
Pasca konvensional Tingkatan moral yg telah “mature” - Menyadari perlunya (manfaat) norma yg harus dipatuhi - Tindakannya didasarkan pada hati nurani - Berani berbeda demi prinsip - Menghormati kewenangan, tidak ingin membuat sakit hati
Kepribadian Kepribadian : Sifat yg telah menjadi kebiasaan sehari-hari (merupakan kombinasi dari beberapa tipe dasar) Empat tipe dasar : 1. Sanguinis
3. Koleris
2. Melankolis
4. Phlegmatis
Sanguinis - Sifat : Lincah, periang, ramah, humoris, spontan - Mudah mendapat teman - Membuat suasana gembira - Senang menolong - Mudah terpengaruh
Melankolis - Sifat : Tekun, penuh pertimbangan, setia, idealis - Lambat mengambil keputusan namun keputusan yg diambil telah dengan penuh pertimbangan - Tidak mudah berteman tetapi setia - Tidak suka menonjolkan diri
Koleris - Sifat : Percaya Percaya diri, persuasif, pandai bernegosiasi - Tidak mudah puas dg apa yg telah dicapai - Berbakat sebagai pemimpin dan diplomat - Sering bekerja sendiri
Phlegmatis - Sifat : Sabar, rendah hati, mudah puas dg apa yg telah dicapai - Mudah diterima dlm pergaulan - Jarang menuntut yg berlebihan - Memecahkan masalah tanpa konflik - Rapi dan tertib dlm pekerjaan
Norma-norma hidup bermasyarakat Norma : - Apa ? - Mengapa ada norma ?
Norma-norma hidup bermasyarakat Norma : 1. Nilai yang merupakan acuan hidup bermasyarakat agar tertib dan teratur 2. Sarana untuk menilai terhadap perilaku seseorang dalam menjalani hidupnya Sifat : Absolut (benar/salah) (benar/salah) atau relatif (baik/buruk)
Norma-norma hidup bermasyarakat Sumber : - Formal : Hukum (memaksa) - Non formal formal : Etika Etika dan etiket (anjuran) Norma hukum : Perlu disesuaika disesuaikan n dengan etika & etiket Norma non formal : Perlu dibuat formal
Hukum : Sumber norma Sifat : - Mengikat/memaksa - Terstrata, yang rendah mengacu yang lebih tinggi Strata : UUD 1945, UU, Perpu, PP, Keputusan Menteri (Kementerian), Perda, Peraturan organisasi (kampus, dll)
Etika & Etiket Sumber Norma Fungsi : Mengatur perilaku manusia Tujuan : - Menjaga martabat sebagai individu - Menjaga tata kehidupan bermasyarakat terkait dengan moral, susila, dan sopan santun agar saling menghormati dan menghargai
Etika (ethics) Bersifat absolut : Benar – salah Sumber : Agama, nilai moral Sanksi : - Diri sendiri - Lingkungan
Etiket (etiquet) Bersifat relatif : Baik Baik – – buruk buruk Sumber : Adat, kebiasaan, kesepakatan Sanksi : - Lingkungan - Diri sendiri
Etika & etiket 1. 2. 3. 4.
Etika Absolut Macam perbuatan Batiniah Tidak harus disaksikan orang lain
1. 2. 3. 4.
Etiket Relatif Cara melakukan Lahiriah Berlaku hanya dalam pergaulan
Norma dalam keluarga (bersifat non formal) Keluarga : Ayah : Kepala Kepala keluarga keluarga (memimpin (memimpin kehidupan keluarga) Ibu
: Manajer keluarga (mengatur kehidupan keseharian)
Anak : Anggota Anggota keluarga keluarga PRT : Pembantu
Norma umum : - Saling mengasihi - Menghormati yg lebih tua - Saling membantu - Saling menghargai fungsi masing-masing - Memberi kesempatan menggunakan hak masing-masing
Bagi ortu : - Mendidik (intelektualitas dan budi pekerti) - Mengarahkan - Memberi dan menjadi tauladan - Mencukupi kebutuhan (jasmani dan rohani) - Memberikan rasa aman dan nyaman
Bagi anak / anggota lain : - Hormat pada yang lebih tua - Melindungi / membantu yg lebih muda - Taat pada ortu - Toleran pada anggota lain
Norma dlm kampus Sifat : Formal / non formal Warga kampus : Mahasiswa, Dosen, Pimpinan, Karyawan Norma umum : - Taat pada ketentuan - Sopan, saling menghargai dan menghormati - Melaksanakan fungsi masing-masing dengan penuh tanggung jawab
Mahasiswa : - Taat pada ketentuan (perkuliahan, larangan, hubungan dg warga kampus) - Menghargai dan sopan pada keryawan - Hormat dan taat pada dosen (orang yg dituakan) - Menghargai jerih payah ortu
Dosen : - Taat dan memenuhi kewajiban - Bertindak sebagai pendidik (pengajar, pembina, dan tauladan) - Meningkatkan diri (kemampuan dan pengetahuan) - Adil dan obyektif - Memperlakukan mahasiswa secara asih, asah, dan asuh
Pimpinan : - Adil - Visioner - Menghargai setiap warga (fungsi, kewajiban, dan hak)
Karyawan : - Jujur dan bertanggung jawab - Rukun - Saling menghargai - Ikhlas melaksanakan kewajiban (pelayanan) dengan senyum
Pelaksanaan tugas karyawan 1. Transaksional : Melaksanakan tugas berdasarkan upah (perhitungan untung rugi secara materi) 2. Kewajiban : Melaksanakan tugas karena merasa wajib (sekedar melaksanakan tugas yg menjadi kewajibannya) 3. Pelayanan : Melaksanakan tugas untuk pelayanan bagi keberhasiloan organisasi (sebaik mungkinj jika perlu melebihi kewajibannya)
Norma dlm masyarakat - Rukun (sapu lidi) - Ramah (saling menghargai) - Kerja sama (mengutamakan kepentingan bersama) - Toleransi - Tanggung jawab - Jujur
Sebagai WNI Menghayati dan menerapkan 4 pilar kebangsaan : 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. NKRI 4. Bhineka Tunggal Ika
Pancasila Istilah Pancasila dicetuskan oleh Mpu Tantular (Majapahit, yg menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara), tercantum dlm buku Negara Kertagama (Mpu Prapanca)
Pancasila 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila pertama Negara dan bangsa Indonesia : - Religius tetapi tidak berdasar pada satu agama tertentu - Menjamin kekebasan beragama - Menjamin toleransi beragama - Mendasarkan pada satu agama tertentu bertentangan dengan dasar negara
Sila kedua Adil : Proporsional - Fasilitas dan gaji : Menurut besar kewajiban dan tanggung jawab - Daerah : Berdasarkan kontribusi terhadap pembangunan Beradab : - Menghargai harkat dan martabat sebagai manusia - Menolak penindasan / perbudakan
Sila ketiga 28 Okt 1928 : Sumpah Pemuda - Mempersatukan seluruh wilayah : 17.000 pulau, 300 suku dengan agama, adat, budaya yg beragam - Keragaman bukan menyebabkan perpecahan, tetapi merupakan kekayaan yang perlu dilestarikan
Sila keempat Pelaksanaan Pelaksana an Azas Demokrasi sopan, santun, bearadab Pelaksanaan keputusan dengan musyawarah, untuk kepentingan bersama, tidak menang untuk kepentingan golongan sendiri
Sila kelima Semua kekayaan negara dan tanah air untuk kepentingan dan kesejahteraan seluruh rakyat, bukan untuk golongan atau partai
Pancasila : Dasar Negara Mencerminkan sifat Indonesia : - Religius - Kekeluargaan tanpa membedabedakan - Berpihak pada rakyat, bukan golongan penguasa - Kesejahteraan bersama
UUD 1945 - Disusun oleh para pendiri bangsa - Landasan hukum bagi semua perundangan dan peraturan - Perubahan thd UUD 1945 akan berakibat 1. Mengubah Undang-undang terkait 2. Mengubah pola penyelenggaraan negara
Pembukaan UUD 1945 Merupakan jiwa seluruh pasal, memuat : 1. Nilai-nilai hakiki martabat manusia 2. Pengakuan thd kebenaran perjuangan kemerdekaan 3. Nilai-nilai religius 4. Tujuan nasional
Tujuan nasional 1. Melindumgi segenap bangsa dan seluruh tanah air 2. Memajukan kesejahteraan umum 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan sosial
NKRI Negara : Kesatuan antara wilayah, rakyat, dan pemerintah (administrator negara) Luas : 5 juta km2 dg 17.000 pulau Geografis : - Tropis : subur (potensi kekayaan), indah - Lintasan : 2 benua, 2 samudra - 300 suku dg budaya masing-masing
Nilai-nilai yg terkandung : - Kesatuan wilayah dan bangsa (Sumpah Pemuda) - Kemandirian (kekayaan alam dan sdm)
Bhineka Tunggal Ika - Termuat dlm kitab Sutasoma (Mpu Tantular), Majapahit menerapkan karena adanya 2 agama yang kuat (Syiwa dan Budha) dapat berdampingan secara damai - Diangkat kembali oleh Prof. M. Yamin - Tidak menghilangkan adanya perbedaan, tetapi mengusahakan agar perbedaan menjadi kesatuan yg kaya akan budaya - Memuat nilai-nilai toleransi, keadilan, menghargai dan memberi kesempatan kpd yg berbeda
Etika : Falsafah moral Etika dan Moral Dua pengertian moral : - Kondisi pikiran, ucapan, dan perilaku yg telah menjadi sifat seseorang - Sistem nilai (norma) yg menjadi acuan benar/salah kehidupan setiap anggota masyarakat, sehingga dpt meyebabkan baik / buruk kehidupan di masyarakat
Sumber ajaran moral 1. Agama 2. Adat 3. Ajaran guru, orang tua, pemimpin informal di masyarakat, orang-orang bijak
Etika 1. Sistem nilai (norma tentang benar/salah) yang menjadi acuan manusia dalam menjalani hidup dalam tata kehidupan bermasyarakat yg terkait dengan moral yang baik (disebut juga sebagai ajaran moral) 2. Falsafah moral (ilmu filsafat) : Mempelajari mengapa nilai-nilai tersebut diperlukan dan bagaimana melaksanakan dan mempertanggungjawabkannya kepada orang lain dan masyarakat
Etika profesi Kumpulan asas atau nilai yang dianut dalam suatu profesi (pendidik, kedokteran, IT, bisnis, dll) untuk menjadi acuan agar tugas profesinya dilaksanakan dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah moral
Pendekatan Etika Tiga bentuk pendekatan etika 1. Etika deskriptif : Membahas perilaku moral tanpa menilai baik atau buruk 2. Etika normatif : Menilai baik/buruk perilaku moral dari norma-norma kehidupan bermasyarakat 3. Meta-etika : Membahas arti baik/buruk dari segi moral
Contoh : Poligami Deskriptif : Arti, pelaksana pelaksanaannya, annya, sebab terjadinya Normatif : Norma-norma yg berlaku (agama, adat, lingkungan sosial) Meta-etika : Menilai dampak baik / buruk dari segi moral (anak, keluarga, sosial)
Sumber norma moral Sumber moral : - Agama (universal/khusus) - Warisan (ajaran) leluhur Norma Hukum & Norma Moral : Norma hukum : Bersifat memaksa, perlu didasarkan pada moral Norma moral : Bersifat ajakan/anjuran, perlu diwujudkan menjadi norma hukum agar dpt dilaksanakan
Prinsip dasar moral Tiga prinsip dasar moral : 1. Sikap baik : Usahakan Usahakan hasil yang bermanfaat dan tidak merugikan orang lain 2. Keadilan : Menghormati hak setiap orang secara proporsiona proporsionall 3. Hormat pada diri sendiri : Menjaga martabat diri sendiri (jiwa dan raga)
Nilai-nilai moral Nilai : Ukuran perasaan terhadap obyek yang dinilai, terkait dengan kebaikan / manfaat (relatif) Ciri : - Bergantung pada penilai (relatif) - Terkait dg konteks praktis - Merupakan hal yg ditambahkan oleh penilai
Macam-macam Macam-maca m nilai Berdasarkan obyek yg dinilai terdapat beberapa macam nilai : - Ekonomis (kesejahteraan lahir) - Estetis (keindaha (keindahan) n) - Etis (moral) - Akademis (ilmu) - Historis (sejarah)
Norma moral Terkait dg nilai-nilai lain Ciri : - Terkait dg tanggung jawab terhadap penggunaan kebebasan yg dimiliki - Terkait dg hati nurani - Bersifat absolut
Moral dan agama Moral yg bersumber pada agama : Universal / khusus Pelaksanaan : Bergantung pada iman, filosofi, dan rasio Contoh : Larangan membunuh sesama - Setiap agama mengakui - Secara filosofis : Merampas hak hidup orang lain - Secara rasio : Menyebabkan penderitaan
Moral dan hukum - Hukum harus didasarkan pada moral - Norma moral agar lebih efektif perlu diwujudkan dalam bentuk norma hukum
Kebebasan dan kewajiban moral Manusia memiliki akal untuk berpikir, dengan demikian memiliki kebebasan untuk memlih apa yg akan dilakukan (baik / buruk) Kewajiban moral : Penggunaan kebebasan utk hal-hal yg sesuai dg norma-norma moral (terkait dg martabatnya sebagai manusia)
Kebebasan Bentuk : Positif – Positif – negatif negatif Macam : - Eksistensial : Lahir (mampu) Batin (mau) - Sosial : Lahir Batin Norma
Kebebasan pos/neg. Kebebasan positif : Bebas untuk memilih apa yg akan dilakukan, dipengaruhi oleh kemauan dan kemampuan sendiri Kebebasan negatif : Bebas dari sesuatu (penyakit, kewajiban), dipengaruhi oleh faktor dari luar
Kebebasan eksistensial Bentuk positif - Bergantung pada diri sendiri - Bersifat lahir / batin Kebebasan secara lahir : Bergantung pada kemampuan fisik Kebebasan secara batin : Bergantung pada kemauan
Kebebasan sosial Bentuk negatif - Dipengaruhi faktor eksternal - Sifat : Lahir, batin, normatif Kebebasan secara lahir : Kemampuan fisik dipengaruhi oleh faktor eksternal Kebebasan secara batin : Kemauan dipengaruhi oleh faktor eksternal Kebebasan normatif : Kemampuan atau kemauan bergantung pada norma
Penggunaan Penggunaa n kebebasan Mengejar kebebasan = kehilangan kebebasan Menggunakan kebebasan dg memilih - melanggar ketentuan karena dianggap mengganggu kebebasan
kehilangan kebebasan
- taat pada ketentuan kebebasan
memperoleh
Kebebasan dan tanggung jawab Manusia dewasa : Mampu dan mau bertanggung jawab atas penggunaan kebebasannya yg diwujudkan dalam sikap, tutur kata, dan peri laku - Mampu : Dapat menjelaskan alasan yg masuk akal atas perbuatannya - Mau : Bersedia menanggung segala akibatnya
Martabat manusia Manusia berbudi luhur : Selalu menggunakan kebebasannya untuk hal-hal yang bermanfaat dan tidak merugikan orang lain
Kedewasaan moral 1. Mandiri 2. Berpikir luas, tidak picik 3. Ingin lebih mengenal lingkungan 4. Ingin mengembangkan diri 5. Mengenal diri sendiri, dapat memposisikan diri
Kedewasaan moral 6. Mampu menerima kegagalan sbg pelajaran 7. Memahami kekurangan dan mengakui keunggulan orang lain 8. Mampu memotivasi diri
Kedewasaan moral Mandiri : Mampu mencapai apa yg diinginkan dengan upaya sendiri, tidak selalu bergantung pada orang lain Berpikir luas : Mempertimbangkan semua aspek yg terkait, tidak picik Ingin lebih mengenal lingkungan : Agar dpt lebih menyesuaikan diri dg lingkungan
Kedewasaan moral Ingin mengembangkan diri : Agar dpt mencapai kondisi yg lebih baik Mampu mengenal diri sendiri secara benar : Tidak memaksakan diri, menempatkan diri pada posisi yg tepat Mampu menerima kegagalan : Tidak menyalahkan pihak lain, tidak patah semangat, sebagai pelajaran
Kedewasaan moral Mampu memahami kekurangan dan kelebihan orang lain : Mengharapkan hal-hal yg tepat dari orang lain, tidak merendahkan Mampu memotivasi diri : Memiliki dan mampu mendorong diri sendiri untuk meningkatkan diri
Martabat manusia Manusia bermoral : Selalu menggunakan kebebasannya untuk hal-hal yang bermanfaat dan tidak merugikan orang lain
Suara hati dan moral Pelanggaran terhadap norma-norma moral menyebabkan hati nurani merasa tidak nyaman Orang bermoral selalu mendengarkan suara hati nuraninya
Ciri manusia berbudi luhur 1. Adil 2. Bersyukur 3. Ciptaan Tuhan 4. Disiplin 5. Tidak Egois 6. Ber-Empati. 7. Jujur 8. Kebajikan
9. Menghormati hak 10. Menjaga martabat 11. Tidak munafik 12. Rendah hati 13. Rukun 14. Sabar 15. Sederhana 16. Sopan
Adil - Tidak memihak dan berat sebelah - Mempertimbangkan dari semua pihak - Memberikan kepada yg berhak sesuai ketentuan (jumlah, waktu) - Memberi perlakuan yg sama tidak membedakan berdasarkan status - Memberi lebih banyak kepada yg lebih berprestasi
Bersyukur - Mensyukuri atas apa saja yg diterima atau dialami - Tidak menggerutu atas kekurangan - Melihat dan membantu mereka yg lebih menderita - Memanfaatkan semua miliknya dg saksama
Topik Bersyukur dalam kondisi yang kurang menyenangkan : - Kekurangan - Sakit Mengapa dan bagaimana caranya ?
Ciptaan Tuhan Menghargai dan memelihara ciptaan Tuhan - Tubuh : Menjaga kesehatan dan kesucian Tubuh - Alam : Menjaga kelestarian alam (mencegah pemanasan global) dg penghematan energi, menjaga kebersihan, memelihara pohon
Topik Mengapa dan bagaimana cara menjaga - kesehatan - kesucian tubuh
Disiplin - Selalu patuh pada norma / aturan - Memegang teguh apa yg diniatkan - Selalu menepati janji/kesepaka janji/kesepakatan tan Disiplin merupakan salah satu kunci utama untuk mencapai sukses
Tidak egois Egois : - Selalu memikirkan kepentingan sendiri tanpa peduli terhadap orang lain - Kurang peduli pada lingkungan - Kurang peka pada penderitaan orang lain (jarang menolong)
Topik Dskusikan sikap egois di : - Jalan raya - Fasilitas umum (lift, pintu) - Tempat umum (bus, pertemuan)
Empati - Memahami bagaimana perasaan orang lain, dapat menempatkan dirinya pada posisi orang lain - Menjaga segala perilakunya (sikap, ucapan, tindakan) agar tidak menyebabkan sakit hati (kerugian) orang lain
Jujur Tidak berbohong atau fitnah - Berkata sesuai dg fakta - Mengambil hanya yg menjadi haknya - Tidak menyalahgunakan wewenang - Tidak menginginkan milik orang lain - Memberikan kepada yg berhak
Topik - Kadang-kadang kebohongan dapat
dibenarkan - Kebohongan biasanya akan terjadi berulang-ulang Berikan beberapa contoh
Kebajikan Selalu mengingat kebajikan yg diterima dari orang lain dan berusaha membalasnya Tidak mengingat kebajikan yg telah diperbuat kepada orang lain dan tidak mengharap balasan
Kebajikan - Lakukan perbuatan yg seperti anda inginkan orang lain perbuat kepada anda - Jangan lakukan perbuatan yg tidak anda inginkan orang lain berbuat kepada anda
Menghormati hak - Berikan yg menjadi haknya, jangan ditunda apalagi dirampas (upah, istirahat) - Toleransi : Beri kesempatan melaksanakan atau menggunakan haknya (di jalan, di pintu, hak berbicara dlm diskusi, hak melaksanakan kewajiban beragama)
Menjaga martabat Martabat : Penilaian masyarakat terhadap seseorang - Menjaga sikap (sopan, hormat pada orang lain) - Menjaga ucapan (santun, berdasarkan fakta) - Menjaga perilaku : Perbuatan, pakaian
Topik Berikan beberapa contoh yg tidak menjaga martabat - Berpakaian - Perilaku
Tidak munafik Munafik : Tidak sesuai antara ucapan dengan kata hati dan perbuatan Orang berbudi luhur selalu berkata sesuai dengan apa yang ada di hati dan perbuatan, sehingga secara moral dapat selalu dipertanggungjawabkan
Rendah hati - Tidak sombong - Tidak menonjolkan kelebihan sendiri - Tidak iri atas kelebihan orang lain - Menghargai orang yg memiliki kelebihan - Mensyukuri segala yg diterima
Rukun Selalu siap bekerja sama dengan orang lain demi tercapainya tujuan (kepentingan) bersama Tidak mementingkan diri sendiri Tidak membuat konflik, berusaha hidup berdampingan dengan damai Memiliki toleransi yang tinggi
Sabar - Mampu mengendalikan emosi, tidak mudah terprovokasi - Ulet dalam berusaha secara sah - Tidak mudah patah semangat - Segala sesuatu dilandasi oleh pemikiran yg matang - Tidak terburu-buru - Mampu menjadi pendengar yg baik
Sederhana - Tidak boros, menggunakan miliknya untuk hal-hal yg benar-benar perlu - Tidak mengagungkan materi (mewah) - Tidak menutupi kekurangannya - Tidak pamer dan menonjolkan diri - Tidak menyalahgunakan wewenang - Tidak iri atas kelebihan orang lain
Sopan Menjaga sikap, ucapan, dan perilaku agar - Tidak menyinggung harga diri atau kehormatan orang lain - Menghargai dan menghormati orang lain - Menempatkan diri sesuai posisi yg selayaknya
Falsafah Kehidupan Jawa 1. Aja dumeh 2. Ajining diri gumantung kedaling lati 3. Alon-alon waton kelakon 4. Bisa rumangsa, aja rumangsa bisa 5. Omong sing waton, aja waton omong 6. Tepa salira 7. Larangan Ma lima
Aja dumeh Aja (jangan) (jangan) dumeh (mentang-m (mentang-mentang) entang) Jika memiliki kekuasaan dan kewenangan atau hak, jangan menggunakannya dg semena-mena - Gunakan kewenangan sesuai ketentuan - Jika kekuasaan dan kewenangan tidak ada lagi tidak akan dihormati orang lain
Topik Dosen : - Memberi kuliah (materi, waktu) - Menentukan nilai Mahasiswa : ? Pimpinan : - Menentukan aturan - Memberi perintah - Membuat keputusan Umum : - Memiliki kelebihan (pintar, kaya, cantik) - Memiliki hak
Ajining diri diri gumantung gumantung kedaling lati Aji : Nilai luhur, luhur, martabat martabat Diri : Kita (jasmani, rohani, moral) Gumantung : Bergantung pada Kedal : Gerak Lati : Lidah, bibir, mulut - Martabat diri kita dalam hidup akan sangat bergantung pada ucapan-ucapan yang keluar dari mulut kita
Alon waton kelakon Alon (pelan) (pelan) waton (yg penting) kelakon kelakon (terlaksana, tercapai tujuan) - Walaupun pelan tetapi yg penting tercapai tujan dg aman - Segala sesuatu direncanakan dengan matang, dipertimbangkan semua resiko - Tidak harus terburu-bur terburu-buru u
Bisa rumangsa Mampu merasa (menyadari) : - Bahwa manusia selalu memiliki kelemahan, sehingga perlu : Menghargai orang lain, belajar dan minta bantuan dari mereka - Bahwa manusia selalu perlu bantuan, sehingga harus hidup rukun dg sesama
Bisa rumangsa - Bahwa semua yg dicapai atas berkat dan rahmat Allah, maka perlu : Berdoa mohon bantuan dan bersyukur - Bahwa semua ciptaan Tuhan adalah demi kebaikan manusia, maka harus selalu memelihara lingkungan
Rumangsa bisa Merasa : Mampu, pandai, menguasai - Meremehkan orang lain - Sombong - Tidak serius - Tidak mau meningkatkan diri (belajar)
Omong sing waton Omong (bicara) sing waton (memiliki dasar) - Bicara berdasarka berdasarkan n fakta dan kaidahpergaulan - Dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan keabsahannya - Tidak dapat dibantah - Pikir dulu baru bicara
Waton omong Waton omong (asal bicara, tanpa dasar) - Bicara tanpa dilandasi fakta, hanya berdasarkan prasangka, tidak dipikirkan lebih dulu akibat yg dpt ditimbulkan - Potensi menimbulkan konflik - Menimbulkan krisis kepercayaan - Bicara dulu, akibatnya bagaimana nanti saja
Tepa salira Tepa : Menyamakan, mengandaikan Salira : Diri sendiri - Dalam berbuat / berkata-kata atau memperlakukan orang lain hendaknya dengan memdipertimbangkan jika kita menerima perlakuan tersebut dari orang lain (empati)
- Jangan berbuat pada orang lain seperti yang tidak anda inginkan orang lain berbuat kepada anda - Berbuatlah kepada orang lain seperti yang anda inginkan orang lain berbuat pada anda
Larangan Ma Lima Ma-5 : Main, minum, madat, maling, madon Main : Berjudi - Lupa waktu - Melalaikan kewajiban - Menghabiskan harta benda - Menimbulkan kesengsaraan - Ketidakharmonisan rumah tangga
Minum Minum yg memabukkan - Mabuk : Lupa diri, berperilaku yg memalukan - Kesehatan terganggu - Uang habis untuk beli minuman - Menimbulkan kesengsaraan dan ketidakharmonisan keluarga
Madat Konsumsi obat-obat terlarang (narkoba, dll) - Kesehatan (fisik, mental) merosot - Sulit disembuhkan - Menurun pada anak - Kemelaratan - Mencuri
Maling Mencuri : Mengambil barang atau milik orang lain untuk kepentingan sendiri Termasuk : Korupsi, plagiat, membajak hasil karya orang lain - Dilarang agama dan undang-undang - Menimbulkan kesengsaraan orang lain - Korupsi : Menyengsaraka Menyengsarakan n rakyat
Madon Wadon (perempuan) : Melacur, selingkuh, kumpul kebo - Dilarang agama (berdosa) - Melacur : Penyakit, merusak rumah tangga - Selingkuh : Merusak rumah tangga
Tugas Akhir Semester Membuat makalah yang membahas salah satu dari masalah berikut. 1.Korupsi - Di mana terjadinya dan pada level apa - Macam-macam bentuk dan akibatnya - Norma-norma yang dilanggar - Penyebabnya - Cara penanggulanggannya
2. Penyebaran narkoba dan sejenisnya - Jenis-jenisnya - Populasinya (dimana penyebarannya) - Norma-norma yang dilanggar - Penyebabnya - Dampaknya - Cara penanggulangannya
3. Kecelakaan lalu lintas - Macam-macam bentuk kecelakaan - Dampaknya - Macam-macam penyebabnya - Norma-norma yang dilanggar - Cara penanggulangan
4. Tindak kekerasan dan bentrokan antar kelompok - Macam dan penyebabnya - Norma yang dilanggar - Dampaknya - Cara penanggulangan
5. Premanisme - Macam-macam bentuknya - Norma yang dilanggar - Terjadi di mana - Dampaknya - Cara menanggulangi
6. Kumpul kebo (seks tanpa nikah) - Macamnya - Norma yang dilanggar - Penyebabnya - Dampaknya - Cara penanggulangan
7. Lain-lain : - Banjir yang sering terjadi - Pelangaran larangan merokok di tempat umum - Kemacetan lalu lintas - KDRT, perceraian, dan lain-lain