BAB I PENDAHULUAN
Penyakit Penyakit radang di daerah kulit hidung biasanya biasanya disebabkan disebabkan oleh bakteri bakteri dan mungki mungkin n bisa bisa bermanif bermanifest estasi asi di bagian bagian kulit kulit yang yang terbuka terbuka atau atau bagian bagian dermis dermis.. Walaupun Wa laupun penyakit-penyakit ini termasuk dalam bidang kompetensi dokter spesialis kulit, namun dokter spesialis THT akan sering menghadapi penyakit radang tersebut.1 Radang di kulit hidung karena infeksi bakteri termasuk kasus yang sering ditemukan ditemukan dan bisa terjadi pada semua usia, salah satu kasusnya kasusnya adalah vestibulit vestibulitis. is. estib stibul ulit itis is meru merupa paka kan n
infe infeks ksii
bakt bakter erii
akut akut yang yang dise diseba babk bkan an oleh oleh bakt bakter erii
Staphylococcus aureus. aureus. Habitat Habitat alami alami Staphylococcus aureus pada aureus pada manusia adalah di daer daerah ah kulit kulit,, hidu hidung, ng, mulu mulut, t, dan usus usus besa besar, r, di mana mana pada pada keada keadaan an sistem imun normal Staphylococcus aureus tidak aureus tidak bersifat patogen.1,!," #pabila #pabila tidak diterapi sedini mungkin, mungkin, penyakit-peny penyakit-penyakit akit radang tersebut dapat menyebabkan komplikasi yang mengan$am ji%a. &nfeksi yang berkelanjutan dapat menyebar ke lapisan jaringan di ba%ah kulit, bahkan kadangkala melibatkan vena yang menuju ke otak. 'eadaan tersebut sering disebut dengan thrombosis sinus kave kavern rnos osus us.. (leh (leh seba sebab b itu itu pent pentin ing g bagi bagi dokt dokter er spes spesia iali liss THT THT untu untuk k bisa bisa mendiagnosa dengan benar dan memberikan terapi se$ara tepat. ),*
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Anatomi Hidung 1
+entuk dan penampilan hidung luar tidak hanya berpengaruh pada penampilan se$ara keseluruhan, tapi juga proses fungsional yang terjadi di dalam hidung. truktur anatomi hidung penting untuk alasan estetika dan fungsional, karena hidung adalah gerbang dari traktus respiratorius.1
ambar !.1 #natomi tulang hidung Hidung luar merupakan perluasan dari $avum nasi yang mengarah ke depan %ajah dan memposisikan nares menjadi melengkung ke ba%ah. Hidung luar berbentuk pyramid dimana apenya berada di anterior. udut atas dari hidung yang berada di antara tulang orbita melanjut ke dahi. usunan hidung luar terdiri dari tulang dan kartilago serta jaringan ikat. +agian tulang adalah bagian dimana hidung berhubungan dengan tengkorak, di sini os.nasal dan sebagian dari os. /aillae serta os. 0rontal ikut menyokong. i bagian anterior, pada masing-masing sisi, disusun oleh prosessus lateralis dari
2
kartilago septum, ala mayor, dan tiga atau empat kartilago ala minor, serta sebuah kartilago septum di linea mediana yang membentuk bagian anterior septum nasi.2
ambar !.! #natomi hidung dalam 3avum nasi merupakan suatu ruangan dimana terdapat lubang di bagian anterior yang disebut nares anterior dan lubang di bagian posterior yang disebut $hoanae. 3avum nasi dipisahkan satu sama lain oleh septum nasi, berbatasan dengan palatum durum di bagian inferior, di sebelah superior berbatasan dengan os. 0rontal, os. 4thmoid, dan os. phenoid. i sebelah lateralnya berbatasan dengan orbita. /asing-masing $avum nasi terdiri dari tiga bagian 5 vestibulum nasi, area respiratorius, area olfaktorius. estibulum nasi adalah bagian paling anterior dari $avum nasi, yang dilapisi epitel yang sama dengan kulit luar yaitu epitel gepeng berlapis berkeratin 6stratified
3
s7uamous keratini8ed epithelium9 dan terdapat rambut-rambut halus yang
disebut vibrissae.2,: 2.2
Vaskulaisasi Hidung
Hidung luar memperoleh aliran darah dari a. fa$ialis , yang berasal dari a. $arotis eksterna dan a. ophthalmi$a yang merupakan $abang dari a. $arotis interna. edangkan hidung bagian dalam juga menerima aliran darah dari a.$arotis eksterna 6a. sphenopalatina, a.palatina mayor, a. labialis superior, a.nasalis lateralis9 dan a. $arotis interna 6a. ethmoidalis anterior dan posterior9.2 3avum nasi banyak menerima aliran darah dari a. phenopalatina, yang merupakan $abang terminal a./aillaris di fossa pterigopalatina. #rteri palatina mayor memberikan vaskularisasi di daerah dinding medial dan lantai dari
$avum
nasi
yang
akan
beranastomose
dengan
$abang
dari
a.sphenopalatina. askularisasi a.labialis superior untuk daerah bibir serta memberikan $abang untuk daerah hidung dan $avum nasi. #rteri nasalis lateralis yang merupakan $abang dari a. fa$ialis memberikan aliran darah ke hidung luar dan $abang alar yang berjalan di sekitar tepi lateral nares memberikan aliran darah ke vestibulum nasi. edangkan a.ethmoidalis anterior dan posterior yang merupakan $abang dari a. ophthalmi$a memberikan aliran darah ke dinding medial dan lateral $avum nasi, a. ethmoidalis anterior juga memberikan aliran darah ke kulit dan jaringan yang berdekatan di hidung luar.2
4
ambar !." askularisasi hidung
Perjalanan vena di $avum nasi sebagian besar mengikuti arteri. ena yang berjalan mengikuti a. maillaris mengalirkan darah ke vena-vena di pleus pterygoideus di fossa infratemporalis. ena-vena dari $avum nasi bagian anterior akan bergabung ke vena fa$ialis.!
2.!
In"#asi Hidung
5
ambar !.) &nervasi hidung araf yang terlibat langsung di daerah hidung adalah saraf kranial pertama 6n. olfa$torius9 untuk penghiduan, n. oftalmikus dan n.maillaris dari saraf kranial 6n.trigeminus9 untuk impuls aferen sensorik, n. fasialis untuk gerakan otot-otot pernafasan pada hidung luar, dan sistem saraf otonom. 0ungsi yang terakhir terutama melalui ganglion sfenopalatina, berguna untuk mengontrol diameter vena dan arteri hidung, juga untuk memproduksi mu$us, dengan demikian dapat mengubah pengaturan hantaran,suhu, dan kelembaban aliran udara.!
2.!
Histologi
6
;uas permukaan $avum nasi kurang lebih 1*< $m! dan total volumenya sekitar 1* ml.ebagian besar dilapisi oleh mukosa respiratorius. e$ara histologis, mukosa hidung terdiridari palut lendir 6mucous blanket 9, epitel kolumnar berlapis semu bersilia, membrana basalis,lamina propria yang terdiri dari lapisan subepitelial, lapisan media dan lapisan kelenjar profunda. a. 4pitel 4pitel mukosa hidung terdiri dari beberapa jenis, yaitu epitel skuamous kompleks padavestibulum, epitel transisional terletak tepat di belakang
vestibulum
dan
epitel
kolumnar berlapis semu bersilia pada sebagian mukosa respiratorius. 4pitel ko lumnarsebagian besarmemiliki silia. el-sel bersilia ini memiliki banyak mitokondria yang sebagian besar berkelompok pada bagian apeks sel. /itokondria ini merupakan sumber energi utama selyang diperlukan untuk kerja silia. el goblet merupakan kelenjar uniseluler yangmenghasilkan mukus, sedangkan sel basal merupakan sel primitif yang merupakan sel bakaldari epitel dan sel goblet. el goblet atau kelenjar mukus merupakan sel tunggal,menghasilkan protein polisakarida yang membentuk lendir dalam air. istribusi dankepadatan sel goblet tertinggi di daerah konka inferior sebanyak 11.<<< sel=mm! dan terendahdi septum nasi sebanyak *:<< sel=mm! .
el basal tidak pernah men$apai permukaan. elkolumnar pada
lapisan epitel ini tidak semuanya memiliki silia. edangkan pada konka superior
ditutupi
menghidu=membau.
oleh
epitel
4pitel
olfaktorius
olfaktorius
yang tersebut
khusus terdiri
untukfungsi atas
sel
penyokong=selsustentakuler, sel olfaktorius 6neuron bipolar dengan dendrit yang melebar di permukaanepitel olfaktorius dan bersilia, berfungsi sebagai
7
reseptor dan memiliki akson yang bersinapsdengan neuron olfaktorius otak9, sel basal 6berbentuk piramid9 dan kelenjar +o%man padalamina propria. 'elenjar +o%man menghasilkan sekret yang membersihkan silia selolfaktorius sehingga memudahkan akses neuron untuk membau 8at8at.3avum nasi bagian anterior pada tepi ba%ah konka inferior 1 $m dari tepi depanmemperlihatkan sedikit silia 61<>9 dari total permukaan. ;ebih ke belakang epitel bersiliamenutupi !=" posterior kavum nasi. ilia merupakan struktur yang menonjol dari permukaan sel. +entuknya panjang,dibungkus oleh membran sel dan bersifat mobile. ?umlah silia dapat men$apai !<< buah padatiap sel. Panjangnya antara !-2 @m dengan diameter <," @m. truktur silia terbentuk dari dua. /ikrotubulus sentral tunggal yang dikelilingi sembilan pasang mikrotubulus luar. /asing-masing mikrotubulus dihubungkan satu sama lain oleh
bahan
elastis
Tiap silia tertanam pada
yang
disebut
neksin
badan basal yang
dan jari-jari radial.
letaknya tepat diba%ah
permukaansel. Pola gerakan silia yaitu gerakan $epat dan tiba-tiba ke salah satu arah 6active stroke9dengan ujungnya menyentuh lapisan mukoid sehingga menggerakan lapisan ini.. 'emudiansilia bergerak kembali lebih lambat dengan ujung tidak men$apai lapisan tadi 6recovery stroke9. Perbandingan durasi geraknya kira-kira 1 A ". engan demikian gerakan silia seolah-olah menyerupai ayunan tangan seorang perenang. ilia ini tidak bergerak se$ara serentak,tetapi berurutan seperti efek domino 6metachronical waves9 pada satu area arahnya sama. erak silia terjadi karena mikrotubulus saling melun$ur satu sama lainnya. umberenerginya #TP yang berasal dari mitokondria. #TP berasal dari peme$ahan #P oleh#TPase. #TP berada di lengan dinein yang menghubungkan mikrotubulus dalam pasangannya. edangkan antara pasangan yang satu dengan yang lain dihubungkan
8
dengan bahan elastis yang diduga neksin.
ambar !.* Histologi hidung
9
/ikrovilia merupakan penonjolan dengan panjang maksimal ! @m dan diameternya <,1@m atau 1=" diameter silia. /ikrovilia
tidak
bergerak
seperti
silia.
emua
epitel
kolumnarbersilia atau tidak bersilia memiliki mikrovilia pada permukaannya. ?umlahnya men$apai "<<-)<< buah tiap sel. Tiap sel panjangnya sama. /ikrovilia bukan merupakan bakal silia. /ikrovilia merupakan perluasanmembran sel, yang menambah luas permukaan sel./ikrovilia ini membantu pertukaran $airan dan elektrolit dari dan ke dalam sel epitel.engan demikian men$egah kekeringan permukaaan sel, sehingga menjaga kelembaban yanglebih baik dibanding dengan sel epitel gepeng. b. Palut ;endir Palut lendir merupakan lembaran yang tipis, lengket dan liat, merupakan bahan yangdisekresikan oleh sel goblet, kelenjar seromukus dan kelenjar lakrimal. Terdiri dari dualapisan yaitu lapisan yang menyelimuti batang silia dan mikrovili 6 sol layer 9 yang disebutlapisan perisiliar. 3airan perisiliar mengandung glikoprotein mukus, protein serum, protein sekresi dengan berat molekul rendah. ;apisan ini sangat berperanan penting pada gera kan silia, karenasebagian besar batang silia berada dalam lapisan ini, sedangkan denyutan silia terjadi didalam $airan ini. iduga mukoglikoprotein ini yang menangkap partikel terinhalasi dan dikeluarkan oleh gerakan mukosiliar, menelan dan bersin. ;apisan ini juga berfungsi sebagai pelindung pada temperatur dingin, kelembaban rendah, gas atau aerosol yang terinhalasi sertamenginaktifkan virus yang terperangkap. 'edalaman $airan perisiliar sangat penting untuk mengatur interaksi antara silia dan palut lendir, serta sangat menentukan pengaturan transportasi mukosiliar.
10
$. /embrana +asalis /embrana basalis terdiri atas lapisan tipis membran rangkap diba%ah epitel. i ba%ahlapisan rangkap ini terdapat lapisan yang lebih tebal yang terdiri atas kolagen dan fibrilretikulin. d. ;amina Propia ;amina propria merupakan lapisan diba%ah membrana basalis. ;apisan ini dibagi atasempat bagian yaitu lapisan subepitelial yang kaya akan sel, lapisan kelenjar superfisial,lapisan media yang banyak sinusoid kavernosus dan lapisan kelenjar profundus. ;amina propria ini terdiri dari sel jaringan ikat, serabut jaringan ikat, substansi dasar, kelenjar, pembuluh darah dan saraf 6/ygind 1BC15 +allenger 1BB29./ukosa pada sinus paranasal merupakan lanjutan dari mukosa hidung. /ukosanya lebihtipis dan kelenjarnya lebih sedikit. 4pitel toraknya berlapis semu bersilia, bertumpu padamembran basal yang tipis dan lamina propria yang melekat erat dengan periosteumdiba%ahnya. ilia lebih banyak dekat ostium, gerakannya akan mengalirkan lendir ke arahhidung melalui ostium masing-masing.
iantara
semua
sinus
paranasal,
maka
sinus
maksilamempunyai kepadatan sel goblet yang paling tinggi.C 2.$
%isiologi Hidung
Hidung berfungsi sebagai indra penghidu , menyiapkan udara inhalasi agar dapat digunakan paru serta fungsi filtrasi. ebagai fungsi penghidu,
11
hidung memiliki epitel olfaktorius berlapis semu yang ber%arna ke$oklatan yang mempunyai tiga ma$am sel-sel syaraf yaitu sel penunjang, sel basal dan sel olfaktorius. 0ungsi filtrasi, memanaskan dan melembabkan udara inspirasi akan melindungi saluran napas diba%ahnya dari kerusakan. 0ungsi hidung terbagi atas beberapa fungsi utama yaitu 619ebagai jalan nafas, 6!9 #lat pengatur kondisi udara, 6"9 Penyaring udara, 6)9 ebagai indra penghidu, 6*9 Dntuk resonansi suara, 629 Turut membantu proses bi$ara,6:9 Reflek nasal.C 2.&
D"'inisi
Easal vestibulitis atau vestibulitis hidung adalah infeksi pada kulit dan folikel rambut di daerah vestibulum nasi, biasanya disebabkan oleh kuman taphylo$o$$us aureus.*,B 2.(
E)id"miologi
/eskipun belum ada penelitian hingga saat ini tentang insidensi atau prevalensi nasal vestibulitis, pada umumnya nasal vestibulitis banyak diderita pada usia tua.1 2.*
Etiologi
Penyebab vestibulitis hidung sering dihubungkan dengan trauma lokal kulit di vestibulum nasi karena sering dikorek-korek 6mengambil kotoran hidung9. /emotong rambut hidung bisa melukai kulit vestibulum nasi sehingga menyebabkan infeksi. Pada orang F orang yang menderita rhinitis akut, sinusitis, dan rhinitis alergi tidak jarang juga terjadi vestibulitis hidung karena trauma dari penggunaan sapu tangan.),B,1< (rganisme penyebab dari nasal vestibulitis adalah Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak
12
motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok. +akteri ini merupakan mikroflora normal manusia dan biasanya terdapat pada saluran pernafasan atas dan kulit. &nfeksi S. aureus diasosiasikan dengan beberapa kondisi patologi, diantaranya bisul, jera%at, pneumonia, meningitis, dan arthritits. ebagian besar penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini memproduksi
nanah, oleh karena itu
bakteri
ini
disebut
piogenik,
taphylo$o$$us aureus juga menghasilkan en8im koagulase dan en8im katalase." 2.+
%akto ,"siko
0aktor risiko untuk kondisi ini termasukA kebiasaan buruk seperti mengorek hidung, infeksi virus, rhinorrhea kronis, folikulitis rambut hidung dan menghilangkan rambut hidung ketika menderita pilek atau flu. 0aktor Risiko lain adalah fraktur hidung dari ke$elakaan mobil, perkelahian fisik, jatuh, atau penyebab traumatis lainnya. eptum perforasi akibat menghirup obat-obatan seperti kokain atau metamfetamin,merokok, dan paparan ra$un.) 2.1-
ani'"stasi Klinis
imulai dengan gejala yang ringan, tetapi bila dimanipulasi dengan sentuhan atau gerakan memen$et dapat menyebabkan vestibulitis pada hidung. Pun$ak hidung dirasakan sangat nyeri dan kaku, dimana kulitnya sangat tergang pada perikondrium. Rudolf sign yaitu eritema pada nasal tip, lebih sering unilateral, jarang bilateral. ejala tambahan seperti demam, sakit kepala, dan malaise dapat ditemukan.B 2.11
Diagnosa
iagnosa ditegakan dari anamnesa dan pemeriksaan fisik. ari anamnesa biasanya didapatkan keluhan ujung hidung terasa sakit, bengkak, bahkan demam atau malaise. Pemeriksaan fisik pada nasal vestibulitis 13
kadangkala dimulai dengan adanya furunkel, namun biasanya sudah sering disentuh atau dikorek-korek sehingga terjadi $ellulitis. Temuan klinis lainnya adalah oedema yang disertai kemerahan, indurasi, bintil disekitar folikel rambut hidung, bahkan bisa juga terdapat supurasi atau krusta),11.
ambar !.2 estibulitis nasal
ambar !.: estibulitis nasal
14
ambar !.C estibulitis nasal 2.12
Diagnosa Banding
iagnosa banding dari nasal vestibulitis adalah furunkolisis, selulitis, rhinophyma, dan erysipelas.),11 2.1!
T"a)i
Pemberian antibiotik pada nasal vestibulitis biasanya memberikan respon yang baik. ediaan salep antibiotik sering digunakan pada kebanyakan kasus. (bat-obat antiinflamasi sebaiknya diberikan untuk mengurangi oedema dan peradangan. 'ompres dingin juga bisa dilakukan untuk menghambat penyebaran radang dan yang tidak kalah penting pasien dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan hidung.) 2.1/
Kom)likasi
'omplikasi bisa sangat serius. apat dikenal sebagai selulitis, abses dan trombosis dari $avernosus. 'emungkinan trombosis sinus $avernosus harus selalu di$urigai, hal ini dapat terjadi karena penyebaran infeksi se$ara retrogade le%at vena. 'ondisi ini menimbulkan keadaan yang serius, yang sering diikuti dengan kebutaan atau bahkan kematian. #%alnya pasien 15
mengeluhsakit kepala, nyeri sampai parestesi nervus trigemial yang diikuti oleh neuropati nervus kranial yang lain, menyebabkan ophthalmoplegia. Pemberian $epat antibiotik intravena dosis tinggi dapat mengurangi mortalitas hingga 1<-!:>.1<
BAB III KESIPULAN
Easal vestibulitis atau vestibulitis hidung adalah infeksi pada kulit dan folikel rambut di daerah vestibulum nasi, biasanya disebabkan oleh kuman taphylo$o$$us aureus. /eskipun belum ada penelitian hingga saat ini 16
tentang insidensi atau prevalensi nasal vestibulitis, pada umumnya nasal vestibulitis banyak diderita pada usia tua. 0aktor risiko yang sering terjadi adalah kebiasaan buruk seperti mengorek hidung, infeksi virus, rhinorrhea kronis, folikulitis rambut hidung dan menghilangkan rambut hidung ketika menderita pilek atau flu. ejala klinis dimulai dengan gejala yang ringan, tetapi bila dimanipulasi dengan sentuhan atau gerakan memen$et dapat menyebabkan vestibulitis pada hidung. Pun$ak hidung dirasakan sangat nyeri dan kaku, dimana kulitnya sangat tergang pada perikondrium. Rudolf sign, demam, sakit kepala, dan malaise dapat ditemukan. iagnosa banding dari nasal vestibulitis adalah furunkolisis, selulitis, rhinophyma, dan erysipelas. Pemberian
antibiotik
topikal
pada
nasal
vestibulitis biasanya
memberikan respon yang baik. (bat-obat antiinflamasi sebaiknya diberikan untuk mengurangi oedema dan peradangan. 'ompres dingin juga bisa dilakukan untuk menghambat penyebaran radang. 'omplikasi bisa sangat serius. apat dikenal sebagai selulitis, abses dan trombosis dari $avernosus.
DA%TA, PUSTAKA
1. Probst R, revers , &ro H. # tep +y tep uide ;earning. +asi$ (tolaryngology. tugart, Ee% Gork 5 Thieme. !<11 !. Higler P#. Penyakit Hidung dalam +oies +uku ajar penyakit THT 6+(&4 0undamental of (tolaryngology9. 4disi 2. ?akarta 5 43. 1BB:
17
". taphylo$o$$us
aureus.
#vailable
at
httpA==id.%ikipedia.org=%iki=taphylo$o$$usaureus ). +hargava '+ et all. # hort Tetbook of 4ET iseases, 2th ed. /umbai 5 Dsha Publi$ation. !<1" *. Easal estibulitis.
#vailable
at
httpA==%%%.mer$kmanuals.$om=home=se$1B=$h!!1=$h!!1f.html 2. rake R;, ogl W, /it$hell #W/. rayIs #natomy for tudent. Philadelphia 5 4lsevier. !<1*. :. Easal estibule. #vailable at httpA==en.%ikipedia.org=%iki=Easalvestibule C. ?un7ueira ;3, 3arneiro ?. Histologi asar Teks J #tlas. 1
|
for
$ontaminated
head
and
surgery. Laryngoscope.
1BC)5B)A)2-*1. 1!. ;ee '?. Essential Otolaryngology : Head and eck Surgery, Cth 4d. D# A /$ra%-Hill. !<<" 1". +e$ker W, Eaumann HH, Pfalt8 3R. 4ar Eose Throat iseases. # po$ket referen$e. !nd rev. 4d. Ee% Gork 5 Thieme /edi$al Publisher. 1BB) 1). anis%ara . 0armakologi dan Terapi. 4disi ). ?akarta 5 +agian 0armakologi 0akultas 'edokteran Dniversitas &ndonesia. !<<".
18