I.
PENDAHULUAN Vertigo Vertigo adalah perasaan perasa an seolah-olah penderita bergerak atau a tau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan ual dan kehilangan keseibangan. Vertigo Vertigo bisa berlangsung hanya han ya beberapa saat atau bisa berlan!ut sapai beberapa !a bahkan hari. Penderita kadang erasa lebih baik !ika berbaring dia, tetapi "ertigo bisa terus berlan!ut eskipun penderita tidak bergerak saa sekali. A. EPID EPIDE# E#$L $L$% $%II Vertigo adalah keluhan yang sering di!upai dala praktek yang digabarkan sebagai rasa berputar, pening, tak stabil & giddiness, unsteadiness' unsteadiness' atau pusing &dizziness'. dizziness'. Pre"alensi "ertigo di (eran, berusia )* tahun hingga + tahun adalah /, /, 01/ 01/ diasu diasus sika ikan n karen karenaa kelai kelaina nan n "est "estib ibul uler er.. Pene Penelit litia ian n di Pran Pran2i 2iss eneukan eneukan )0 bulan setelahnya setelahnya pre"alensi pre"alensi "ertigo "ertigo 1*/ &%rill et al., 0) cit ., ., 3issdor4, 0)'. Pre"alensi di Aerika, dis4ungsi "estibular sekitar 5/ populasi dengan uur 1 tahun ke atas &%rill et al., 0)'. Pasien yang engalai "ertigo "estibu "estibular lar,, +5/ endap endapatka atkan n ganggu gangguan an "ertig "ertigo o peri4e peri4err dan 05/ engal engalai ai "ertigo sentral &6haker et al., 0)0'. Di Indonesia angka ke!adian "ertigo sangat tinggi, pada tahun 0) dari usia 1 sapai 5 tahun sekitar 5/ yang erupakan keluhan noor tiga paling sering dikeluhkan oleh penderita yang datang ke praktek uu, setelah nyeri kepala, dan stroke &7uarilyah, &7uarilyah, 0) cit., 8idiantoro, 0)'. Uunya "ertigo diteukan sebesar )5/ dari keseluruhan populasi dan hanya 1/ 9 +/ yang diperiksakan ke dokter &7uarilyah, 0)'. 3. :LA7 :LA7I; I;I: I:A7 A7II Vertigo Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang s eseorang atau lingkungan sekitarnya. Persepsi gerakan bisa berupa< ). Vertigo "estibula "estibularr adalah rasa berputar berputar yang tibul tibul pada gangguan gangguan "estibular "estibular.. 0. Vertigo non "estibu "estibular lar adalah rasa goyang goyang,, elayang, elayang, engabang engabang yang yang tibul tibul pada gangguan siste propriosepti4 atau siste "isual 3erdasarkan letak lesinya dikenal 0 !enis "ertigo "estibular, yaitu< ). Vertigo "estibular peri4er. =er!adi =er!adi pada lesi di labirin dan ner"us "estibularis 0. Vertigo "estibular sentral. =ibul pada lesi di nukleus "estibularis batang otak, thalaus sapai ke korteks serebri. 6. ;A:=$> :=$> >E7I >E7I:$ :$
II.
PA=$;I7I$L$%I A. E=I$L$%I 3. %E(ALA
6. #ANI;E7=A7I :LINI: #ani4estasi klinis pada klien dengan "ertigo yaitu Perasaan berputar yang kadang-kadang disertai ge!ala sehubungan dengan reak dan lebab yaitu ual, untah, rasa kepala berat, na4su akan turun, lelah, lidah pu2at dengan selaput putih lengket, nadi leah, puyeng &di??iness', nyeri kepala, penglihatan kabur, tinitus, ulut pahit, ata erah, udah tersinggung, gelisah, lidah erah dengan selaput tipis. Pasien Vertigo akan engeluh !ika posisi kepala berubah pada suatu keadaan tertentu. Pasien akan erasa berputar atau erasa sekelilingnya berputar !ika akan ke tepat tidur, berguling dari satu sisi ke sisi lainnya, bangkit dari tepat tidur di pagi hari, en2apai sesuatu yang tinggi atau !ika kepala digerakkan ke belakang. 3iasanya "ertigo hanya berlangsung 5-) detik. :adangkadang disertai rasa ual dan seringkali pasien erasa 2eas.Penderita biasanya dapat engenali keadaan ini dan berusaha enghindarinya dengan tidak elakukan gerakan yang dapat enibulkan "ertigo. Vertigo tidak akan ter!adi !ika kepala tegak lurus atau berputar se2ara aksial tanpa ekstensi, pada hapir sebagian besar pasien, "ertigo akan berkurang dan akhirnya berhenti se2ara
spontan dala beberapa hari atau beberapa bulan, tetapi kadang-kadang dapat !uga sapai beberapa tahun.
D. DIA%N$7I7 ANAMNESIS
Pertaa-taa ditanyakan bentuk "ertigonya, elayang, goyang, berputar, tu!uh keliling, rasa naik perahu dan sebagainya. Perlu diketahui !uga keadaan yang epro"okasi tibulnya "ertigo. Perubahan posisi kepala dan tubuh, keletihan dan ketegangan. Pro4il 8aktu, apakah tibulnya akut atau perlahan-lahan, hilang tibul, paroksisal, kronik progresi4 atau ebaik. PEMERIKSAAN FISIK
Ditu!ukan untuk eneliti 4aktor-4aktor penyebab, baik kelainan sisteik, otologik atau neurologik-"estibuler atau serebeler, dapat berupa peeriksaan 4ungsi pendengaran dan keseibangan, gerak bola ata@nistagus dan 4ungsi serebelu. Pendekatan klinis terhadap keluhan "ertigo adalah untuk enentukan penyebab, apakah akibat kelainan sentral yang berkaitan dengan kelainan susunan sara4 pusat &korteks serebri serebelu, batang otak atau berkaitan dengan sisti "estibuler@otologik, selain itu harus dipertibangkan pula 4aktor psiikologik@psikiatrik yang dapat endasari keluhan "ertigo tersebut. ;aktor sisteik yang !uga harus dipikirkan@di2ari antara lain ariti !antung, hipertensi, hipotensi, gagal !antung kongesti4, anei, hipoglikei. Dala enghadapi kasus "ertigo, pertaa-taa harus ditentukan bentuk "ertigonya, lalu letak lesi dan keudian penyebabnya, agar dapat diberikan terapi kausal yang tepat dan terapi sitoatik yang sesuai. PEMERIKSAAN FISIK UMUM
Peeriksaan 4isik diarahkan ke keungkinan penyebab sisteik, tekanan darah diukur dala posisi berbaring, duduk dan berdiri, bising karotis, iraa &denyut !antung' dan pulsasi nadi peri4er !uga perlu diperiksa. III. IV.
7A7A>AN =E>API =U(UAN =E>API =u!uan pengobatan "ertigo, selain kausal &!ika diteukan penyebabnya', ialah untuk eperbaiki ketidakseibangan "estibular elalui odulasi transisi sara4, uunya digunakan obat yang bersi4at antikolinergik.
V.
=A=ALA:7ANA =E>API
A. %UIDELINE
3. =E>API N$N ;A>#A:$L$%I - Dia, duduk atau berbaring ketika ge!ala ter!adi, hindari perubahan posisi se2ara tiba-tiba, dan hindari lapu terang untuk enghindari akin parahnya
-
ge!ala. #engurangi penggunaan gara sapai kurang dari 0, gra natriu atau gra natriu klorida setiap harinya &disertai dengan asupan kalsiu, agnesiu, dan kaliu yang
2ukup'.
Intake gara
natriu akan
eningkatkan intake air, sehingga "olue darah eningkat dan enyebabkan tekanan darah yang akin naik.
-
Pandai enyiasati dan engelola stres. Pada pasien stres, horon norepine4rin akan terstiulasi, dan enibulkan "asokonstriksi pebuluh
-
darah. Peberian seduhan teula8ak, karena teula8ak engandung kurkuin
-
yang ber4ungsi sebagai hepatoprotektor. #enghindari akanan berleak, karena !ika kondisi hati kurang baik aka tidak apu elakukan absorbsi terhadap leak. Leak !uga dapat
eperparah hipertensi. 6. =E>API ;A>#A:$L$%I 1. Antikolinergik Antikolinergik erupakan obat pertaa yang digunakan untuk penanganan "ertigo, yang paling banyak dipakai adalah skopolain dan hoatropin. :edua preparat tersebut dapat !uga dikobinasikan dala satu sediaan anti"ertigo. Antikolinergik berperan sebagai supresan "estibuler elalui reseptor uskarinik. Peberian antikolinergik per oral eberikan e4ek rata-rata 1 !a, sedangkan ge!ala e4ek saping yang tibul terutaa berupa ge!ala-ge!ala penghabatan reseptor uskarinik sentral, seperti gangguan eori dan kebingungan &terutaa pada populasi lan!ut usia', ataupun ge!ala-ge!ala penghabatan uskarinik peri4er, seperti gangguan "isual, ulut kering, konstipasi, dan gangguan berkeih. 2. Antihistamin Penghabat reseptor histain-) & H-1 blocker ' saat ini erupakan anti"ertigo yang paling banyak diresepkan untuk kasus "ertigo,dan terasuk di antaranya adalah di4enhidrain, sikli?in, dienhidrinat, eklo?in, dan proeta?in. #ekanise antihistain sebagai supresan "estibuler tidak banyak diketahui, tetapi diperkirakan !uga epunyai e4ek terhadap reseptor histain sentral. Antihistain ungkin !uga epunyai potensi dala en2egah dan eperbaiki Bmotion sicknessC. E4ek sedasi erupakan e4ek saping utaa dari peberian penghabat histain-). $bat ini biasanya diberikan per oral, dengan laa ker!a ber"ariasi ulai dari 1 !a &isalnya, sikli?in' sapai )0 !a &isalnya, eklo?in'. 3. Histaminergik $bat kelas ini di8akili oleh betahistin yang digunakan sebagai anti"ertigo di beberapa negara Eropa, tetapi tidak di Aerika. 3etahistin sendiri erupakan prekrusor histain. E4ek anti"ertigo betahistin diperkirakan berasal dari e4ek "asodilatasi, perbaikan aliran darah pada ikrosirkulasi di daerah telinga tengah dan siste "estibuler. Pada peberian per oral,
betahistin diserap dengan baik, dengan kadar pun2ak ter2apai dala 8aktu sekitar 1 !a. e4ek saping relati4 !arang, terasuk di antaranya keluhan nyeri kepala dan ual. 4. Antio!aminergik Antidopainergik biasanya digunakan untuk engontrol keluhan ual pada pasien dengan ge!ala irip-"ertigo. 7ebagian besar antidopainergik erupakan neuroleptik. E4ek antidopainergik pada "estibuler tidak diketahui dengan pasti, tetapi diperkirakan bah8a antikolinergik dan antihistainik &H)' berpengaruh pada siste "estibuler peri4er. Laa ker!a neuroleptik ini ber"ariasi ulai dari 1 sapai )0 !a. 3eberapa antagonis dopain digunakan sebagai antieetik, seperti doperidon dan etoklopraid. E4ek saping dari antagonis dopain ini terutaa adalah hipotensi ortostatik, sonolen, serta beberapa keluhan yang berhubungan dengan ge!ala ekstrapiraidal, seperti diskinesia tardi4, parkinsonise, distonia akut, dan sebagainya. ". #en$oia$e!in 3en?odia?epin erupakan odulator %A3A, yang akan berikatan di tepat khusus pada reseptor %A3A. E4ek sebagai supresan "estibuler diperkirakan ter!adi elalui ekanise sentral. Naun, seperti halnya obatobat sedati4, akan eengaruhi kopensasi "estibuler. E4ek 4arakologis utaa dari ben?odia?epin adalah sedasi, hipnosis, penurunan ke2easan, relaksasi otot, anesia anterograd, serta antikon"ulsan. 3eberapa obat golongan ini yang sering digunakan adalah lora?epa, dia?epa, dan klona?epa. %. Antagonis kalsi&m $bat-obat golongan ini beker!a dengan enghabat kanal kalsiu di dala siste "estibuler, sehingga akan engurangi !ulah ion kalsiu intrasel. Penghabat kanal kalsiu ini ber4ungsi sebagai supresan "estibuler. ;lunari?in dan sinari?in erupakan penghabat kanal kalsiu yang diindikasikan untuk penatalaksanaan "ertigo kedua obat ini !uga digunakan sebagai obat igren. 7elain sebagai penghabat kanal kalsiu, ternyata 4lunari?in dan sinari?in epunyai e4ek sedati4, antidopainergik, serta antihistain-). ;lunari?in dan sinari?in dikonsusi per oral. ;lunari?in epunyai 8aktu paruh yang pan!ang, dengan kadar antap ter2apai setelah 0 bulan, tetapi kadar obat dala darah asih dapat terdeteksi dala 8aktu 0-1 bulan setelah pengobatan dihentikan. E4ek saping !angka pendek dari
penggunaan obat ini terutaa adalah e4ek sedasi dan peningkatan berat badan. E4ek !angka pan!ang yang pernah dilaporkan ialah depresi dan ge!ala parkinsonise, tetapi e4ek saping ini lebih banyak ter!adi pada populasi lan!ut usia. g. Sim!atomimetik
7ipatoietik, terasuk e4edrin dan a4etain, harus digunakan se2ara hati-hati karena adanya e4ek adiksi. h. Asetille&sin
$bat ini banyak digunakan di Pran2is. #ekanise ker!a obat ini sebagai anti"ertigo tidak diketahui dengan pasti, tetapi diperkirakan beker!a sebagai prekrusor neuroediator yang eengaruhi akti"asi "estibuler a4eren, serta diperkirakan epunyai e4ek sebagai BantikalsiuC pada neurotransisi. 3eberapa e4ek saping penggunaan asetilleusin ini di antaranya adalah gastritis &terutaa pada dosis tinggi' dan nyeri di tepat in!eksi. i. 'ain(lain
3eberapa preparat ataupun bahan yang diperkirakan epunyai e4ek anti"ertigo di antaranya adalah ginkgo biloba, piribedil &agonis dopainergik', dan ondansetron.
VI.
PENELE7AIAN :A7U7 A. :A7U7 Pria, *0 tahun, engeluh rasa kantuk dan pusing yang berkepan!angan, geetar, dan badan terasa kaku. >i8ayat penyakitnya adalah hipertropi prostat dan diberi resep oleh dokter DoFa?o2in 1 g sehari. Dua bulan yang lalu, ia diberi resep Proklorpera?in5 g &7teetil' Fsehari untuk engatasi pusing@"ertigo yang berkepan!angan. Apa pendapat dan saran 4arasis pada kasus iniG 3. ANALI7I7 :A7U7 Naa < =n Uur < *0 tahun 7ubyekti4 < - #engeluh rasa kantuk dan pusing yang berkepan!angan, geetar, dan badan
-
terasa kaku >i8ayat penyakit hipertropi prostat
$byekti4 < Assesent < Proble
7
$
=erapi
D>P
#edik Hipertropi
-
prostat Vertigo
#engeluh rasa kantuk
dan
pusing
yang
-
DoFa?o2in
1
=epat
-
g@hari Proklorpera?in
indikasi =epat
5 g Fsehari
indikasi
berkepan!angan , geetar, dan badan
terasa
kaku
Planning < =erapi hipertropi prostat dengan enggunakan doFa?o2in 1 g@hari diganti dengan 4inasterid dosis 5 g@hari. Untuk pengobatan "ertigo tetap enggunakan proklorpera?in 5 g sehari.
6. EVALUA7I $3A= =E>PILIH NA#A
INDI:A7
D$7I
E
I
ALA7A
$3A= ;inasteri
I
7
7
$
N
HA>%A %$L$N%A N
d VII.
:E7I#PULAN Pasien engalai "ertigo karena e4ek saping yang ditibulkan dari doFa2o?in. =erapi doFa2o?in diganti dengan 4inasterid dosis 5 g @ hari dan untuk pengobatan
VIII.
"ertigo dengan terapi proklorpera?in 5 g sehari DA;=A> PU7=A:A
6hain, =.6. Practical Neurology 3rd edition: Approach to the Patient ith !izziness and "ertigo. Illinois< olter :lu8er Lippin2ot. illia and ilkins. 0 &6hain, 0' Hoan =., 00. #bat $ #bat Penting, %hasiat, Penggunaan, dan &'ek (ampingnya . (akarta < P= EleF #edia :oputindo #2Vary :=, >oehrborn 6%, A"ins AL, et al. Aeri2an Urologi2al Asso2iation %uideline< #anageent o4 3enign Prostati2 Hyperplasia &3PH'. Linthi2u, #D< Aeri2an Urologi2al Asso2iation 0)<)-0, AppendiF 0+*-0*5. 9
7ee ore at< http<@@stage.usphara2ist.2o@arti2le@guidelines-4or-the-treatent-o4 benign-prostati2-hyperplasiaJsthash.Fp4t4%t.dpu4