Modul
Pelatihan Analisis Data (Uji Validitas Reliabilitas Instrumen)
Manual & Computerize With SPSS Program
Oleh : Peno Suryanto (Konsultan Analisis data dan Statistik)
Fast Solusion Samirono CT VI No 158, Sleman, Yogyakarta Yo gyakarta Telp. 081 227 855 49 (Peno Suryanto) 085 643 777 622 (Ahmad Irfangi)
Senyum dan Salamu’alaikum Modul ini dibuat untuk memudahkan para klien Fast Solusion dalam memahami analisis data validitas dan reliabilitas instrument penelitian. Kami Kami Mengu Menguca capka pkan n teri terima ma kasih kasih kepad kepadaa UKM UKM Pene Peneli liti tian an UNY UNY yang yang tela telah h bekerjasama dalam mengembangkan modul ini. Terimakasih Terimakasih kami ucapkan kepada semua klien klien Fast Solution Solution yang sampai sekarang mencapai angka ribuan mahasiswa baik dari Strata D3, S1, S2 dan S3 dari berbagai bidang study, yang telah memberikan kepercayaan kepada kami dalam menganalisis data, olah data, maupun konsultasi penelitian (Skripsi, Thesis dan disertasi), serta penulisan karya ilmiah. Bagi Bagi tema teman n tema teman n yang yang ingi ingin n beke bekerj rjas asam amaa deng dengan an kami kami dala dalam m anal analis isis is data data,, konsultan penelitian atau penulisan karya ilmiah silahkan menghubungi kami. Kami akan siap membantu dan memberikan solusi bagi anda. Dan yang terakhir, tentunya modul ini masih banyak kekurangan sehingga kami mengharapkan kepada siapapun untuk melengkapinya. Modul ini diberikan secara cuma-cuma dan dapat disebarluaskan kepada siapapun juga, kami yakin ilmu yang tersebar akan menjadi amal bagi kami maupun yang membaca. Semoga Modul Ini dapat berguna bagi anda.
UJI INSTRUMEN PENELITIAN
Sebelum mempelajari uji validitas maupun reliabilitas instrumen kita harus mengenal istrumen penelitian. Instrumen adalah alat ukur “apa ukur “apa yang mau diukur” (atau disebut variabel variabel penelitian). Variabel penelitian perlu diukur dengan alat. alat. Jika variabel bersifat eksak seperti berat, panjang, waktu, kecepatan dan suhu jelas alat ukurnya dan telah diuji validitas dan reliabilitasnya oleh ahli. Sebaliknya variabelvariabel variabel sosial misalnnya misalnnya,, motivasi berprestas berprestasi, i, biasanya biasanya yang membuat alat ukur adalah peneliti sendiri. Oleh karena itu, sebelum instrumen tersebut digunakan untuk menguk mengukur ur maka maka harus harus melewa melewati ti uji validi validitas tas dan reliab reliabil ilita itass instru instrumen men terleb terlebih ih dahulu. A. Validitas
Valid jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesi bermakna obyektif atau mempunyai dasar yang kuat . Sutrisno Sutrisno Hadi (2000) (2000) menyebut menyebut validitas validitas dengan dengan kata sahih. sahih. Butir Butir yang yang dikata dikatakan kan sahih sahih apabil apabilaa butir butir terseb tersebut ut mempuny mempunyai ai kontrib kontribusi usi terhadap nilai variabel yang diukurnya. Kontribusi setiap butir dapat diterangkan melalui pemikiran logis hubungan antara butir dengan skor variabel yang diukurnya. Hubungan dengan pemikiran logis disebut disebut dengan dengan validi validitas tas intern internal. al. Penguku Pengukuran ran validi validitas tas ini menggu menggunaka nakan n cara cara konsultasi konsultasi dengan ahli yang kompeten dalam bidang yang diteliti. diteliti. SPSS SPSS tidak dapat mengukur tingkat validitas internal, tetapi dapat mengukur validitas eksternal. Pengujian validitas secara eksternal diperoleh dengan mengkorelasikan antara skor butir dengan skor skor total variabel. variabel. untuk memperjelas skor pada butir dimisalkan dengan X dan skor total total variabel dengan Y. Menurut Suharsimi (2002) analisis butir butir dapat menggunakan rumus product rumus product moment sebagai moment sebagai berikut: r xy =
∑(( X − X )(Y − Y ) ( ∑( X − X ) )( ∑(Y − Y ) ) 2
2
Keterangan : X
r xy = Nilai Korelasi Product Korelasi Product Moment xy = Skor pada butir Y = Skor total variabel X = Rerata skor butir = Rerata skor total Y
Nilai korelasi akan berkisar antara -1 sampai dengan 1. Korelasi yang negatif berarti butir mempunyai kontribusi yang negatif terhadap skor total variabel. sehingga apabi apabila la skor skor pada pada butir butir keci kecill maka maka skor skor tota totall vari variab abel el besar besar dan dan begi begitu tu juga juga sebaliknya. Sedangkan nilai korelasi yang positif mempunyai makna apabila skor pada butir rendah maka skor total variabel rendah dan apabila skor pada butir tinggi maka skor total variabel variabel juga ikut tinggi. Hal tersebut tersebut apabila semua kasus berjalan berjalan ideal, ideal, tetapi tetapi kadang kadang ada beberap beberapaa kasus kasus yang yang tidak tidak sesuai sesuai dengan dengan kondis kondisii ideal ideal sehingga perlu dilihat probabilitas (nilai kemungkinan hal tersebut terjadi). Keputusan butir valid atau gugur digunakan dua cara yaitu membandingkan nilai r xy xy hasil hitungan (output SPSS) dengan r pada tabel dan membandingkan nilai
probabilitas output SPSS dengan nilai probabilitas yang digunakan peneliti (biasanya menggunakan 5% untuk penelitian sosial dan 1% untuk penelitian eksak). Apabila nilai r xy probabilitas as output SPSS SPSS ≤ 0,05, maka butir butir tersebut tersebut sahih. xy ≥ r tabel tabel atau probabilit Begitu juga sebaliknya apabila nilai r xy xy < r tabel tabel atau nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka butir dapat dikatakan gugur. Contoh : Tabel 1. Data Uji Coba Instrumen Motivasi Belajar Skor Butir
No
Total
Kasus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 10
1
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
Skor 28
2
2
4
4
4
2
4
3
3
4
2
32
3
4
4
3
4
2
3
4
4
2
3
33
4
2
2
2
2
3
3
4
2
2
3
25
5
4
3
3
3
4
3
2
3
3
3
31
6
4
4
2
4
4
4
3
4
3
4
36
7
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
38
8
1
4
2
4
2
2
2
2
2
2
23
9
4
3
3
3
4
4
2
3
2
2
30
10
3
4
4
1
3
3
4
3
1
3
29
Ujilah validitas setiap butir instrumen motivasi belajar tersebut secara manual dan menggunakan SPSS? a. Secar cara Ma Manual ual 1.
Analisis Butir 1 Berdasarkan tabel di atas maka apabila kita menganalisis butir 1 akan memperoleh tabel sebagai berikut: Skor Total
Butir 1 No
Y
1
3
28
X -0.1
2
2
32
-1.1
3
4
33
4
2
5
Kasus
(Y ( X − X ) 2
X
Y X Y ( X − X )( Y −Y )
Y ) 2
−
−
− -2.5
0.25
0.01
6.25
1.5
-1.65
1.21
2.25
0.9
2.5
2.25
0. 0.81
6.25
25
-1.1
-5.5
6.05
1.21
30.25
4
31
0.9
0.5
0.45
0. 0.81
0.25
6
4
36
0.9
5.5
4.95
0. 0 .81
30.25
7
4
38
0.9
7.5
6.75
0. 0 .81
56.25
8
1
23
-2.1
-7.5
15.75
4.41
56.25
9
4
30
0.9
-0.5
-0.45
0.81
0.25
10
3
29
-0.1
-1.5
0.15
0.01
2.25
Jumlah
31
305
34.5
10.9
190.5
r xy =
r xy =
∑(dxdy ) ( ∑dx )( ∑dy ) 2
34 ,5
( (10 .9 ) (190 ,5 ) )
r xy =
2
r xy
=
34 ,5
( 2076,45 ) 34 ,5 45 ,57
=
0,757
Perhit Perhitung ungan an diatas diatas menemu menemukan kan r xy = 0,97 0,97 , jika jika diba dibandi nding ngkan kan dengan r tabel tabel maka r xy xy > r tabel tabel (r tabel berdasarkan lampiran untuk df = 10 diperoleh 0,40). Sehingga dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan 1 valid untuk mengukur motivasi belajar. 2.
Anal Analis isis is Buti Butirr 2 (sil (silah ahka kan n cob cobaa sen sendi diri ri yaaa yaaa.. .... ..!) !)
3.
Butir ketiga tuga ugas mandi ndiri yooo!
4. b. Denga Dengan n Bantu Bantuan an SPSS. SPSS.
1.
Mengisi pada tabel Data View
2.
Memberi keterangan pada Variabel View
3. Sort Me Menu Analyze pilih Corelation klik kiri menu Bivariat.
4. Pada Pada Dialog, Dialog, butir-b butir-buti utirr pada kotak kiri kiri dimasukk dimasukkan an ke kolom kolom Variabels, corelation coeffisients coeffisients pilih Pearson, pada pada corelation pada kotak kotak dialog dialog Test of Significance pilih One Tailed , selanjutnya OK
5. Akan Akan mem memun uncu culk lkan an output hasil seperti yang dibawah ini
6. Agar Agar terl terlih ihat at rapi rapi klik klik kana kanan n tabel output , pilih Pivot , Edit kemudian pilih pivoting traying . Akan mucul gambar dibawah Pidahkan kotak dikolom
ke layer dan kotak statistik di row ke column
7. Terlihat hasil yang lebih bih rapi api, ingat pada var variabel ke dua yang dimuncukkan adalah TOTAL Correlations
TOTAL BUTIR 1
P e ar ar so so n C or or re re la la titio n S ig ig . ( 11- ta ta ilile d) d) . 7 5 7** .0 0 6
BUTIR 2
.4 6 1
.0 9 0
10
BUTIR 3
.4 4 4
.0 9 9
10
BUTIR 4
.2 9 8
.2 0 2
10
BUTIR 5
.2 6 6
.2 2 9
10
BUTIR 6
. 7 6 9**
.0 0 5
10
BUTIR 7
.2 9 0
.2 0 8
10
BUTIR 8
. 9 3 3**
.0 0 0
10
BUTIR 9
. 6 3 4*
.0 2 5
10
BUTIR 10
. 6 3 8*
.0 2 4
10
1 .00 0
.
10
TOTAL
N 10
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Berdasarkan tabel hasil di atas r hitung hitung yang lebih besar dari r tabel tabel (0,400) terletak pada butir 1, butir 6, butir 8, butir 9, dan butir 10. Butir butir tersebut dinyatakan sahih (valid). Korelasi pada butir tersebut ditandai dengan tanda binta bintang ng (*) atau bintan bintang g dua (**). (**). Tanda Tanda bintan bintang g (*) menyatak menyatakan an bahwa bahwa korela korelasin sinya ya signif signifika ikan n pada pada tingkat tingkat signif signifika ikansi nsi 5% dapat dapat dikata dikatakan kan nilai nilai probabilitas hubungan sedang dan bintang dua (**) signifikan pada tingkat signifikansi 1% (probabilitasnya hubungannya sangat tinggi)
B. Reliabilitas Instrumen
Reliab Reliabili ilits ts berasa berasall dari dari kata kata reliability yang mempunyai mempunyai arti konsistensi, konsistensi, kestabilan, keterpercayaan dan sutrisno hadi mengartikan dengan keterandalan. Hasil pengukuran dapat dikatakan reliabel apabila dalam beberapa kali pengukuran pada obyek yang sama akan menghasilkan mengh asilkan hasil yang relatif sama. (Azwar,2003). Penguj Pengujian ian reliab reliabili ilitas tas instr instrume umen n yang yang biasa biasa digunak digunakan an dalam dalam peneli penelitia tian n menggu menggunaka nakan n pendeka pendekatan tan intern internal. al. Dalam Dalam pendeka pendekatan tan ini seolah seolah-ol -olah ah instru instrumen men dibelah menjadi beberapa bagian sehingga dapat dikorelasikan. Dalam SPSS Rumus digun digunak akan an adal adalah ah Alfa Alfa Cronb Cronbac ach. h. Reli Reliabi abili lita tass Alph Alphaa cron cronbac bach h tepa tepatt apabi apabila la digunakan instrumen dengan skala interval atau rasio. Rumus alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
r i
∑ s = 1 − k − 1 s k
2
i
2
t
Keterangan : k
= Jumlah Belahan
si2
= Varian setiap belahan
st2
= Varian tatal
Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriteria Guilford (1956), yaitu : 1. kurang dari 0,20
: Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan
2. 0,20 - < 0,40
: Hubungan yang kecil (tidak erat)
3. 0,40 - < 0,70
: Hubungan yang cukup erat
4. 0,70 - < 0,90
: Hubungan yang erat (reliabel)
5. 0,90 - < 1,00
: Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)
6. 1,00
: Hubungan yang sempurna
Contoh Perhitungan Manual
1. Data Berasal Berasal dari dari tabel tabel 1, pilih pilih yang sahih/vali sahih/valid d gugu r
sahih
Skor Butir
No
Total
Kasus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 10
Skor
1
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
28
2
2
4
4
4
2
4
3
3
4
2
32
3
4
4
3
4
2
3
4
4
2
3
33
4
2
2
2
2
3
3
4
2
2
3
25
5
4
3
3
3
4
3
2
3
3
3
31
6
4
4
2
4
4
4
3
4
3
4
36
7
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
38
8
1
4
2
4
2
2
2
2
2
2
23
9
4
3
3
3
4
4
2
3
2
2
30
10
3
4
4
1
3
3
4
3
1
3
29
2. Tabel Tabel menj menjadi adi sebert sebertii dibaw dibawah ah ini ini Skor Butir
No
Skor Butir
Total Skor
2
1
6
2
2
8
Total 2
9
2
Skor
10
Kasus
1
6
8
9
10
1
3
3
3
2
3
14
9
9
9
4
9
196
2
2
4
3
4
2
15
4
16
9
16
4
225
3
4
3
4
2
3
16
16
9
16 16
4
9
256
9
4
4
9
144
4
2
3
2
2
3
12
4
5
4
3
3
3
3
16
16
9
9
9
9
256
6
4
4
4
3
4
19
16
16
16
9
16
361
7
4
4
4
4
4
20
16
16
16
16
16
400
8
1
2
2
2
2
9
1
4
4
4
4
81
9
4
4
3
2
2
15
16
16 16
9
4
4
225
10
3
3
3
1
3
13
9
9
9
1
9
169
31
33 33
31 31
25 25
29
107
113
101
71
89
2313
Jumlah
∑ s
2
i
= s
1
2
+ s + s + s + s 2
6
2
8
2
9
149
2
10
S12 = (107/10)-(31/10)2 = 10,7-9,61 = 1,09 S62 = (113/10)-(33/10)2 = 11,3-10,89 = 0,41 S82 = (101/10)-(31/10)2 = .......-........ = 0,49 S92 = (...../....)-(...../....)2 =.......-.......... = 0,85
S102= (...../.....)-(..../....)2=.......-.......... = 0,49 St2 = ...................................................= 9,29
∑ s
2 i
r i =
=1,09 + 0,41 + 0,49 + 0,85 + 0,49 = 3,33
5 3,3 5 1 − = {0,64 } = 0,80 4 9,29 4
Dengan Menggunakan SPSS
1. Berdas Berdasark arkan an data data pada pada Uji Uji Vali Validit ditas as
2. Pilih Me Menu Analyze , sort kebawah pilih menu Scale, kemudian klik menu Reliability Analysis...,
3. Munc Muncul ul kotak kotak dial dialog og , masu masukk kkan an Buti Butirr yang yang valid valid kedal kedalam am Box Item, Kemudian tekan OK
4. Output SPSS akan menunjukkan sebagai berikut:
Referensi :
Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi (2003) Dasar-dasar (2003) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Prestasi, Yogyakarta:Pustaka Pelajar Azwar, Saifuddin ( 2003) Tes Prestasi, -------------------------------------------- ( 2003) Reliabilitas dan Validitas, Validitas , Yogyakarta: Pustaka Pelajar Guilf Guilford ord,, J.P (1979) (1979) Psychometric Psychometric Methods Methods , Tata Tata McGraw McGraw-Hi -Hill ll Company Limited
Publis Publishin hing g
Statistika, Yogyakarta: Graha Ilmu Hamang, Abdul (2005) Metode Statistika, Penelitian, Bandung: Alfabeta Sugiyono (2003) Statistik Untuk Penelitian, Statisti stikk Dalam Dalam Peneli Penelitia tian n Psikol Psikologi ogi dan Pendid Pendidika ikan n, Winarsunu, Winarsunu, Tulus (2004) Stati Malang: UMM Press Voelker, David H, dkk (2004) Seri Matematika Matematika Keterampila Keterampilan n Statistika Statistika,, Bandung: Pakar Raya. Pakar Raya. Santoso, Singgih (2003) Mengatasi Berbagai Masalah Statistik , Jakarta:Gramedia. Hadi Sutrisno (1998), Metodologi Research, Yogyakarta: BPFE