BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES (UTILITAS) DAN LABORATORIUM 4.1. Unit Pendukung Proses (Utilitas)
Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan bagian penting yang menunjang berlangsungnya suatu proses dalam suatu pabrik. Unit pendukung proses antara lain : unit penyediaan air (air proses, air pendingin, air sanitasi, air umpan boiler dan air untuk perkantoran dan perumahan), steam perumahan), steam,, listrik dan pengadaan bahan bakar. Unit pendukung proses yang dibutuhkan pada prarancangan pabrik ini meliputi : 1. Unit Penyediaan dan Pengolahan Air Berfungsi sebagai air proses, air pendingin, air umpan boiler dan air sanitasi untuk air perkantoran dan air untuk perumahan. Proses pendinginan digunakan di Cooling Tower . 2. Unit Penyediaan Steam Digunakan untuk proses pemanasan di reaktor, kristalizer, evaporator
6. Unit Penyediaan Udara Tekan Berfungsi sebagai penyedia udara tekan untuk menjalankan sistem instrumentasi. Udara tekan diperlukan untuk alat kontrol pneumatik. Alat penyediaan udara tekan berupa berupa kompresor dan tangki udara. udara.
4.1.1. Unit Penyediaan Air dan Pengolahan air ( Water Supply Section ) A. Unit Penyediaan Air
Unit penyediaan air merupakan salah satu unit utilitas yang bertugas menyediakan air untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Unit ini sangat berpengaruh dalam kelancaran produksi dari awal hingga akhir proses. Dalam memenuhi kebutuhan air didalam pabrik, dapat diambil dari air permukaan. Pada umumnya air permukaan dapat diambil dari air sumur, air sungai, dan air laut sebagai sumber untuk mendapatkan air. Dalam perancangan pabrik Magnesium sulfat ini, sumber air baku yang digunakan berasal dari sungai. Pertimbangan menggunakan air sungai sebagai sumber untuk mendapatkan air adalah : 1. Pengolahan air sungai relatif lebih mudah, sederhana, dan biaya pengolahan relatif murah dibandingkan dengan proses pengolahan air
6. Unit Penyediaan Udara Tekan Berfungsi sebagai penyedia udara tekan untuk menjalankan sistem instrumentasi. Udara tekan diperlukan untuk alat kontrol pneumatik. Alat penyediaan udara tekan berupa berupa kompresor dan tangki udara. udara.
4.1.1. Unit Penyediaan Air dan Pengolahan air ( Water Supply Section ) A. Unit Penyediaan Air
Unit penyediaan air merupakan salah satu unit utilitas yang bertugas menyediakan air untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Unit ini sangat berpengaruh dalam kelancaran produksi dari awal hingga akhir proses. Dalam memenuhi kebutuhan air didalam pabrik, dapat diambil dari air permukaan. Pada umumnya air permukaan dapat diambil dari air sumur, air sungai, dan air laut sebagai sumber untuk mendapatkan air. Dalam perancangan pabrik Magnesium sulfat ini, sumber air baku yang digunakan berasal dari sungai. Pertimbangan menggunakan air sungai sebagai sumber untuk mendapatkan air adalah : 1. Pengolahan air sungai relatif lebih mudah, sederhana, dan biaya pengolahan relatif murah dibandingkan dengan proses pengolahan air
2. Air pendingin Pada ummnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan air digunakan sebagai media pendingin, yaitu : a. Air merupakan materi materi yang dapat dapat diperoleh dalam jumlah yang besar b. Mudah dalam pengaturan dan dan pengolahannya c. Dapat menyerap menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi dan tidak terdekomposisi d. Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan adanya temperatur pendinginan 3. Air umpan boiler Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler adalah boiler adalah : a. Zat-zat yang dapat menyebabkan korosi Korosi disebabkan air mengandung larutan-larutan asam, gas-gas terlarut seperti O 2, CO2, H2S yang masuk kebadan air b. Zat yang dapat menyebabkan kerak ( scale ( scale reforming ) Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi, yang biasanya berupa garam-garam karbonat dan silikat.
4. Air sanitasi Air sanitasi digunakan untuk keperluan kantor dan rumah tangga perusahaan, yaitu air minum, laboratorium, dan lain-lain. Air sanitasi yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat tertentu : a. Syarat fisik : 1). Suhu normal di bawah suhu udara luar 2). Warna jernih 3). Tidak berasa 4). Tidak berbau b. Syarat kimia : 1). Tidak mengandung zat organik maupun anorganik 2). Tidak beracun c. Syarat bakteriologis : Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, seperti Salmonella, Pseudomonas, Escherichia coli.
B. Unit Pengolahan Air
Kebutuhan air pabrik diperoleh dari air sungai dengan mengolah
dari penyaring awal ( screen). Kemudian dialirkan ke bak pengendap yang dilengkapi dengan pengaduk. 3. Bak penggumpal (B-02) Air setelah melalui bak pengendap awal kemudian dialirkan ke bak penggumpal untuk menggumpalkan koloid-koloid tersuspensi dalam cairan (larutan) yang tidak mengendap di bak pengendap dengan cara menambahkan senyawa kimia. Umumnya flokulan yang biasa digunakan adalah Tawas atau alum (Al 2(SO4)3) dan Na2CO3. adapun reaksi yang tejadi dalam bak penggumpal adalah : Al2(SO4)3 + 3Ca(HCO3)2
2Al(OH)3 + 3CaSO4 + 6CO2 ... (4.1)
CaSO4 + Na2CO3
Na2SO4 + CaCO3 ..................... (4.2)
4. Clarifier (C-01) Air setelah melewati bak penggumpal air dialirkan ke Clarifier untuk memisahkan/mengendapkan gumpalan-gumpalan dari bak penggumpal. Air baku yang telah dialirkan kedalam clarrifier yang alirannya telah diatur ini akan diaduk dengan agitator. Air keluar clarifier dari bagian pinggir secara overflow sedangkan sludge (flok) yang terbentuk akan mengendap secara gravitasi dan di blow down
7. Tangki Karbon Aktif (T-01) Air setelah melalui bak penampung dialirkan ke tangki Karbon Aktif (T-01). Air harus ditambahkan dengan klor atau kaporit untuk membunuh kuman dan mikroorganisme seperti amuba, ganggang dan lain-lain yang terkandung dalam air sehingga aman untuk dikonsumsi. Klor adalah zat kimia yang sering dipakai karena harganya murah dan masih mempunyai daya desinfeksi sampai beberapa jam setelah pembubuhannya. Klorin dalam air membentuk asam hipoklorit, reaksinya adalah sebagai berikut : Cl2 + H2O
+
-
H + Cl
+
HOCl .............................. (4.3)
Asam hipoklorid pecah sesuai reaksi berikut : HOCl + H2O
-
+
OCl + H ............................................... (4.4)
Kemudian air dialirkan ke Tangki air bersih (T-02) untuk keperluan air minum dan perkantoran. 8. Tangki air bersih (T-02) Tangki air bersih ini fungsinya untuk menampung air bersih y ang telah diproses. Dimana air bersih ini digunakan untuk keperluan air minum dan perkantoran.
Reaksi: Ca
Ca
Mg R 2 + H 2 SO 4 → 2HR + Mg SO 4 ........................................ (4.6) Na 2 Na 2 10. Tangki Anion Exchanger (T-04) Air yang keluar dari tangki kation exchanger (T-03) kemudian diumpankan ke tangki anion exchanger . Tangki ini berfungsi untuk mengikat ion-ion negatif (anion) yang terlarut dalam air dengan resin yang bersifat basa, sehingga anion-anion seperti CO 32- , Cl - , dan SO42akan terikat dengan resin. Reaksi : H2SO4 + 2R 4 NO
(R 4 N)2SO4
+ 2H2O ................. (4.7)
Dalam waktu tertentu, anion resin ini akan jenuh, sehingga perlu diregenerasikan kembali dengan larutan NaOH. Reaksi : (R 4 N)2SO4
+ NaOH
2R 4 NOH + Na2SO4 .................. (4.8)
Sebelum masuk boiler air diproses dalam unit deaerator dan unit pendingin.
sehingga dapat mencegah terjadinya korosi pada tube boiler . Air yang keluar dari deaerator dialirkan dengan pompa sebagai air umpan boile ( boiler feed water ). 12. Bak Air Pendingin (B-05) Pendingin yang digunakan dalam proses sehari-hari berasal dari air yang telah digunakan dalam pabrik kemudian didinginkan dalam cooling tower . Kehilangan air karena penguapan, terbawa udara maupun dilakukannya blow down di cooling tower diganti dengan air yang disediakan di bak air bersih. Air pendingin harus mempunyai sifat-sifat yang tidak korosif, tidak menimbulkan kerak, dan tidak mengandung mikroorganisme yang bisa menimbulkan lumut. Untuk mengatasi hal tersebut diatas, maka kedalam air pendingin diinjeksikan bahan-bahan kimia sebagai berikut : a. Fosfat, berguna untuk mencegah timbulnya kerak. b. Klorin, untuk membunuh mikroorganisme. Zat dispersant, untuk mencegah timbulnya penggumpalan
o
Tabel 4.2 Daftar Kebutuhan Steam Jenuh T : 120 C No
Nama Alat
Kebutuhan Steam
1
Heat Exchanger (E-01)
68,2041
2
Reaktor
4,888.7935
3
Precipitator
1,309.1248
4
Evaporator
3,291.1451
5
Kristaliser
64.8702
Jumlah
3.
9,622.1377
Kebutuhan air untuk sanitasi Tabel 4.3 Daftar Kebutuhan Air Sanitasi No
Penggunaan
Kebutuhan
1
Karyawan
2
Laboratorium
3
Air untuk Bengkel
4
Poliklinik
5
Taman, kebun,
500,00
6
Kantin, mushola,
300,00
7
Kebutuhan pemadam
173,13
Jumlah
881.25 20,83 8,33 20,83
1.904,38
Wet bulb temperatur (TWB)
= 75 °F
Dari tabel 17.2, Kern diperoleh : Humidity
= 0.022 lb H 2O/lb udara kering
Suhu rata-rata udara keluar
= (104+86)/2 = 95 °F
Aliran udara keluar pada suhu 95 °F = 0.04738 lb H2O/lb udara kering Maka setiap udara kering membawa H 2O sebanyak = 0,04738-0,022 = 0.025 lb H 2O/lb udara kering Wc
= laju massa air masuk menara pendingin
130.064, 69 Kg / jam 1000 kg / m3
Wc
= 130,0647 m³/jam
Wc
= 572,61 gall/menit (gpm)
Dari Evans, vol. 2, hal. 100, disebutkan bahwa setiap penurunan suhu 10°F, banyaknya air yang hilang karena penguapan sebanyak: 104 − 86 1 × × Vap = 286.740, 61 lb/jam 10 100
= 189,64 kg/menit = 3,1607 kg/jam Air yang dibuang untuk menurunkan konsentrasi padatan dalam air sirkulasi, Wb (blow down) =
We
(Perry's persamaan 12-12)
siklus - 1
Siklus berkisar 3 - 5, diambil 4 putaran Wb
= 63,21 kg/menit = 3.792,87 kg/jam
Make up cooling tower = 2.341,1797 + =
3,1607 +
3.792,87
6.137,2056 kg/jam
2. Air Umpan Boiler yang hilang Asumsi : massa air umpan boiler yang menjadi steam 80 %. air umpan boiler
= 26,516.2254 lb/jam = 12,027.7510 kg/jam
Jumlah air make up yang digunakan untuk menyediakan steam sebesar 20% Massa air make up boiler
= (0.2 x 26,516.2058) lb/jam = 5,303.24 lb/jam = 2,405.55 kg/jam
Jadi total kebutuhan air yang disuplai dari tamgki air = air untuk sanitasi (perkantoran dan pabrik) + make up air pendingin + make up air umpan boiler + air proses di RDVF) = (1.904,38+ 6.137,2056 + 14.433,30+ 4,165.69) kg/jam = 14.612,72 kg/jam Untuk menjaga adanya kebocoran saat distribusinya, make up air dilebihkan sebanyak 10%, sehingga air yang akan diambil dari air sungai saat dipompakan adalah sebesar 17.550,1722 sekitar 30.000 kg/jam.
4.1.2. Unit Penyediaan Steam
1. Perhitungan kapasitas boiler Q
= Ms. λ
Dimana : Ms
= Massa steam yang dihasilkan (kg/jam)
λ
= Enthalpi steam pada T dan P tertentu (btu/kg)
Dari steam tabel (Smith-vanness, App. F), o
o
Suhu steam 120 C = 248 F,
kg/jam atau
0
Panas penguapan (λ ) pada suhu 120 C
= 952.15 Btu/lb = 2,214,546.41 J/Kg
Beban panas boiler - Panas sensible air dari T1 sampai T2 Q1 =
m x CpL x (T2 - T1)
= 1,1711E+08 J/jam - Panas Laten Pada T2 Q2 =
m x λ
= 3,8356E+10 J/jam - Panas Total Q
=
Q1 + Q2
= 3,8473E+10 J/jam = 3,6467E+07 Btu/jam 2. Perhitungan luas penampang perpindahan panas (A) konversi panas menjadi daya (Hp), Q = 3,6467E+10 joule/jam x
1 kWh
0,7457 Hp
c. Listrik untuk penerangan dan AC d. Listrik untuk laboratorium dan bengkel e. Listrik untuk instrumentasi 1. Listrik untuk keperluan proses a. peralatan proses
Tabel 4.4 Konsumsi listrik untuk Keperluan Proses
Nama alat
Power (HP)
Jumlah
∑ power (HP)
Belt conveyor
1
1
1
Bucket elevator
0.5
1
0.5
Blower-01
3
1
3
Pengaduk Reaktor
60
1
60
Pengaduk precipitator
25
1
25
Pompa-01
7
2
14
Pompa-02
0.5
2
1
Pompa-03
0.5
2
1
Pompa-04
0.5
2
1
Pompa-05
0.5
2
1
b. Peralatan utilitas Tabel 4.5. Konsumsi listrik untuk Unit Pendukung Proses (Utilitas)
Nama ALat
Power(HP)
Jumlah
∑ power (HP)
Pompa-01
2
2
4
Pompa-02
2
2
4
Popma-03
1
6
6
Pompa-04
1
6
6
Pompa-05
0.5
6
3
Pompa-06
0.5
2
1
Pompa-07
0.5
2
1
Jumlah
25
Diketahui 1 HP
= 0.7457 KW
Power yang dibutuhkan
= 25 x 0.7457 KW = 18.6425 KW
2. Listrik untuk keperluan alat kontrol dan penerangan Listrik untuk AC diperkirakan 5000 W
=
Listrik untuk penerangan dperkirakan
=100 KW
3. Listrik untuk laboratorium dan bengkel
5 KW
Frekuensi
= 50 HZ
Bahan Bakar = solar
4.1.4. Unit Penyediaan Bahan bakar
1. Untuk menjalankan generator tersebut digunakan bahan bakar: Jenis bahan bakar
= solar
Heating value
= 19 448 Btu/ lb
Effisiensi bahan baker
= 80%
Sg. Solar
= 0, .8691
Kapasitas input generator
= 450 KW
Kebutuhan solar
= 3.2144 m /jam
3
2. Bahan yang digunakan untuk boiler Jenis bahan bakar
= solar
Heating value
= 19 448 Btu/lb
Densitas
= 0.8691 lb/ft3
Kebutuhan solar
= 0.98m3/jam = 23.47liter/hari
3. Tangki bahan bakar Fungsi
: Menampung bahan bakar solar untuk generator
Spesifikasi Alat Utilitas 1.
Filter
a. Kode b. Fungsi
: F-01 : Menyaring kotoran-kotoran yang berukuran kecil maupun
besar c. Lebar
: 15 ft
d. Panjang : 10 ft e. Diameter : 0,01 m
2.
Bak Pengendap Awal
a. Kode
: B-01
b. Fungsi
: Menampung
air
yang
berasal
dari
air
sungai
dan
mengendapkan kotoran yang terbawa (ukuran besar) yang tidak tersaring pada saringan kasar dengan waktu tinggal 5 jam. c. Bahan
: Beton
d. Jenis
: Persegi panjang
e. Volume
: 164,5
m
f.
: 3,45
m
Lebar
3
4.
Clarifier
a. Kode
: C-01
b. Fungsi
: Mengendapkan partikel-partikel halus yang ada dalam air tanah dengan waktu tinggal 12 jam
c. Bahan
: Beton
d. Jenis
: Silinder horisontal
e. Volume
: 397,71
m
f.
: 10,04
m
: 5,02
m
Diameter
g. Tinggi
5.
3
Bak Penyaring / Sand Filter
a.
Kode
b. Fungsi
: B-03 : Menyaring partikel-partikel halus yang belum terendapkan di Clarifier .
c.
Bahan
: Beton
d.
Jenis
: Graving Sand Filter
e.
Volume
: 9,8738 m
f.
Lebar
: 0,52
m
3
7.
8.
Tangki Karbon Aktif
a. Kode
: T-01
b. Fungsi
: Membersihkan air dari bau dan rasa yang kurang sedap
c. Jenis
: Persegi panjang
d. Volume
: 0,2508 m
e. Tinggi
: 1.09
m
f.
: 0,54
m
Diameter
Tangki Air Bersih
a. Kode
: T-02
b. Fungsi
: Menampung air bersih untuk perkantoran
c. Jenis
: Persegi panjang
d. Volume
: 249,30
m
e. Tinggi
: 10,83
m
f. Diameter : 5,42
9.
3
3
m
Bak Penampung Air Pendingin
a. Kode
: B-05
11. Pompa
11.1. Pompa 1 a. Kode
: P-01
b.
: Memompa air sungai menuju ke bak pengendap awal.
Fungsi
c. Bahan
: Stainless Steel
d. Jenis
: Centrifugal pump
e. Jumlah
: 2 buah
f. Kapasitas
: 30,1438 m3/jam
g. BHP teoritis
: 0,9046 Hp
h. BHP actual
: 1,0643 Hp
i. Power motor : 2
Hp
11.2. Pompa 2 a. Kode
: P-02
b. Fungsi
: Memompa air pendingin dari bak penampung air
sementara ke bak air pendingin c. Bahan
: Stainless Steel
d. Jenis
: Centrifugal pump
3
f. Kapasitas
: 2,1534 m /jam
g. BHP teoritis
: 0.4697
Hp
h. BHP actual
: 0.7828
Hp
i. Power motor
:1
Hp
11.4. Pompa 4 a. Kode
: P-04
b. Fungsi
: Memompa air dari Cooling Tower ke bak air pendingin
c. Bahan
: Stainless Steel
d. Jenis
: Centrifugal pompa
e. Jumlah
: 6 buah
f. Kapasitas
: 2,1534 m /jam
g. BHP teoritis
: 0.4658 Hp
h. BHP actual
: 0.7763 Hp
i. Power motor
: 1
3
11.5. Pompa 5 a. Kode
: P-05
Hp
c. Bahan
: Stainless Steel
d. Jenis
: Centrifugal pompa
e. Jumlah
: 2 buah
f. Kapasitas
: 3,3013 m /jam
g. BHP teoritis
: 0,1353 Hp
h. BHP actual
: 0,2081 Hp
i. Power motor
: 0,5
3
Hp
11.7. Pompa 7 a. Kode
: P-07
b. Fungsi
: Memompa air ke tangki deaerator.
c. Bahan
: Stainless Steel
d. Jenis
: Centrifugal pump
e. Jumlah
: 2 buah
f. Kapasitas
: 1,2085 m /jam
g. BHP teoritis
: 0,0264 Hp
h. BHP actual
: 0,0439 Hp
3
i. Power motor : 0,5
Hp
13. Tangki Deaerator
a. Kode
:
T-03
b. Fungsi
: Menghilangkan gas CO2 dan O2 yang terikat dalam feed water yang dapat menyebabkan korosi atau karat pada boiler
c. Bahan
: Stainless Steel
d. Waktu tinggal : 24 jam e. Jenis
: Tangki silinder tegak
f. Volume
: 3,67 m³
g. Diameter
: 1,33 m
h. Tinggi
: 2,65 m
14. Tangki anion exchanger
a. Kode
: T-03
b. Fungsi
: Menghilangkan mineral atau kesadahan dari air sebesar -
-
yang disebabkan oleh anion seperti Cl , dan SO4 sehingga dapat
menimbulkan
kerak
yang
pada
akhirnya
mengakibatkan perpindahan panas akan tertahan dan
mengakibatkan perpindahan panas akan tertahan dan menyumbat aliran pada plat c. Bahan
: Stainless Steel
d. Jenis
: Tangki silinder tegak
e. Volume
: 42,42 ft³
f. Tinggi
: 12 ft
(0.4176 m )
4.1.5. Unit Pengolahan Limbah
Untuk pengolahan limbah pada perancangan pabrik Magnesium sulfat ini bertujuan untuk mengolah dan memeriksa limbah atau cemaran yang dihasilkan agar memenuhi peraturan pemerintah atau tidak membahayakan lingkungan. Adapun limbah yang dihasilkan dari pabrik Magnesium Sulfat ini berupa limbah cair, limbah padat dan limbah padat, yaitu:
Tabel 4.6 Klasifikasi Limbah dan Peanganannya
No
Jenis limbah
Asal
Jumlah
Penanganan
2.
Limbah padat
berupa padatan tersaring
Limbah padat ditampung
yang berasal dari filter
dalam
(RDVF)
penampung
- MgCO3 - SiO2
2,074.8990 8.3490
dijual
suatu
sebagai
bak kemudian produk
samping ke industri lain.
- CaO - Fe
2+
- MgSO4.H2O - Fe2O3
3.
Limbah gas
17.8553 3.2995 533.3229 0,5172
- Berasal dari Reaktor yang berupa CO 2
762.2778
Limbah gas yang berupa CO2 kemudian ditampung kemudian dijual ke industri lain untuk dioleh menjadi es kering.
3. Memeriksa kadar zat-zat yang dapat menyebabkan pencemaran pada buangan pabrik Laboratorium melaksanakan kerja selam 24 jam sehari dibagi dalam kelompok kerja shift dan non shift. 1. Kelompok kerja non shift Kelompok kerja ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen yang diperlukan oleh laboratorium dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan kelompok shift. Tugas kelompok non shift : a. Menyiapkan reagen untuk analisa laboratorium b. Menganalisa bahan baku , bahan penolong, dan hasil produksi c. Melakukan analisa bahan buangan penyebab polusi lingkungan d. Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran proses produksi 2. Kelompok kerja shift Kelompok kerja ini melakukan tugas pemantauan dan analisa-analisa rutin terhadap proses produksi, dalam melaksanakan tugasnya kelompok
b. Melakukan pemantauan/analisa terhadap mutu air dan lain-lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi
4.2.1. Program kerja laboratorium
Dalam upaya pengendalian mutu produk pabrik Magnesium sulfat ini mengoptimalkan aktivitas laboratorium untuk pengujian mutu. Untuk mempermudah pelaksanaan program kerja laboratorium, maka laboratorium di pabrik dibagi tiga bagian : 1. Laboratorium pengamatan Kerja dan tugas laboratorium ini adalah melakukan analisa secara fisika terhadap semua aliran yang berasal dari proses produksi maupun tangki serta mengeluarkan “Certificate of Quality” untuk menjelaskan spesifikasi hasil pengamatan. Jadi pemeriksaan dan pengamatan dilakukan terhadap bahan baku dan produk akhir. 2. Laboratorium analitik Kerja dan tugas laboratorium ini adalah melakukan analisa terhadap sifat-sifat dan kandungan kimiawi bahan baku dan produk akhir. 3. Laboratorium penelitian pengembangan lingkungan
4.2.3. Prosedur analisa
Laboratorium mempunyai tugas analisa terhadap proses dalam pabrik dan unit pendukung proses. a. Proses dalam pabrik 1). MgCO3, H2SO4 masuk silo dan tangki penyimpan, analisa ini meliputi : warna, densitas, kemurnian, viskositas 2). Produk keluar Reaktor 3). Produk keluar Precipitator 4). Filtrat keluar Rotary Drum Filter 5). Cairan keluar dari Evaporator 6). Kristal keluar Kristalizer 7). Kristal dan cairan keluar Centrifuge 8). Kristal keluar Rotary Dryer b. Unit pendukung proses Analisa untuk utilitas meliputi : 1. Air lunak proses kapur dan air proses penjernihan, yang dianalisa 4-
pH, SiO2, Ca sebagai CaCO3, sulfur sebagai SO , Chlor , sebagai Cl2, dan zat padat terlarut
Tujuan keselamatan kerja : 1. Melindungi
tenaga
kerja
dalam
melakukan
pekerjaan
untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi 2. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di lingkungan kerja 3. Memelihara sumber produksi dan dipergunakan secara aman di lingkungan kerja Untuk
pelaksanaan
program
keselamatan
kerja,
disediakan
perlengakapan pakaian seragam kerja untuk tiap-tiap karyawan. Selain itu perusahaan juga menyediakan alat-alat pelindung diri yang disesuaikan dengan kondisi dan jenis pekerjaan. Peralatan Safety (Safety Equipment ) harus dipakai oleh setiap karyawan yang berada di plant atau daerah proses. Perlengkapan safety yang harus dipakai : 1. Sepatu safety 2. Safety Goggle (kacamata safety) 3. Ear muff/Ear plug , yaitu penutup telinga yang dipakai untuk mengurangi suara bising dari mesin 4. Safety Helmet , yaitu lat pelindung kepala 5. Masker , yaitu penutup hidung dan mulut untuk menyaring udara yang