IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERA TIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONE SIA DI SMP NEGERI 3 SUKAHENING TASIKMALLA A YA
Untuk diseminarkan pada : Seminar Karya Tulis Ilmiah MKKS Kabupaten Tasikm alaya ma Rabu, 19 Mei 2012 h Oleh
UTIK, SS..Pd. NIP 19 620606 198603 1 012 NUPTK 1938 7406 4220 0062
PEMERINTAHA AN KABUPATEN TAS SIKMALAYYA DIN NAS PEND DIDIKAN
SMP NEEGERI 3 SSUKAHEN NING J Jl. Desa Kud dadepa Sukkahening Ka abupaten Ta asikmalayaa 46154 (0265) 56 638113 Webb blog: http:// //smpn3sukkahening.blogspot.com m Email : smp
[email protected] 2 2012
HALAMAN PENGESAHAN 1. a. Judul Makalah: “IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 3 SUKAHENING TASIKMALAYA” b. Bidang Ilmu : Bahasa Indonesia c. Kategori Makalah : Makalah Hasil PTK 2. Identitas Peneliti a. Nama Lengkap dan Gelar : UTIK, S.Pd. b. Jenis Kelamin : Laki‐Laki c. Golongan Pangkat/NIP : IV.a / 19620606 198603 1 012 d. Jabatan Fungsional : Guru Pembina Sukahening, Mei 2012 Penyusun, UTIK, S.Pd. NIP 19620606 198603 1 012
Mengetahui : Kepala SMP Negeri 3 Sukahening, A. RAHMAT, S.Pd. NIP 19610911 198902 1 001
Kepala Perpustakaan SMP Negeri 3 Sukahening, II SARTIKA, S.Pd. NIP 19720715 198903 2 004
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Alloh Subhanahuwata’ala. Atas berkat hidayah dan rahmat‐Nya, penyusun dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas ini. Shalawat dan salam semoga tercurahlimpahkan kepada junjunan kita nabi Muhammad SAW, pemberi suri tauladan kepada seluruh umat manusia di dunia. Semoga kita dapat menjadi ummat beliau yang sebenar‐benarnya. Makalah ini berjudul “IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 3 SUKAHENING TASIKMALAYA”.
Penyusun ucapkan terima kasih kepada pihak‐pihak yang telah mendukung baik secara moril maupun materil kepada : 1. Drs. H. Caca Slamet, M.Pd., selaku Pengawas Pembina SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya; 2. A. Rahmat, S.Pd., selaku Kepala SMPN 3 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya; 3. Dewan guru SMPN 3 Sukahening yang telah bekerjasama dengan baik. 4. Anak dan istri penyusun yang selalu menjadi pemicu semangat utama dalam menjalani tugas dan beban kerja yang berat ini. 5. Siswa siswi kelas VIII‐A yang sangat membantu dalam proses pembelajaran. 6. Semua pihak yang tidak dapat kami ucapkan satu‐persatu.
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
i
Akhirnya, penyusun berdoa. Semoga semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan, mendapat imbalan yang maha setimpal dari Alloh Subhanahuwata’ala. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Tasikmalaya, Mei 2012 Penyusun
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
ii
DAFTAR ISI Hal LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR .............................................................................................. i DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii DAFTAR TABEL .................................................................................................... iv DAFTAR GRAFIK .................................................................................................. v DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................... 3 1.3 Rumusan Masalah ....................................................................... 3 1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hasil Belajar .............................................................. 5 2.2 Pembelajaran Kooperatif ............................................................. 6 2.3 Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match ............................ 8 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Hasil Belajar Bahasa Indonesia .................................................... 3.2 Keaktifan Belajar Bahasa Indonesia ............................................. 3.3 Jumlah Siswa yang Mengerjakan PR Bahasa Indonesia .............. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...................................................................................... 5.2 Saran ............................................................................................ DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN‐LAMPIRAN
10 12 14
16 17
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
iii
DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Langkah‐Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ........................ 7
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
iv
DAFTAR GRAFIK Grafik Grafik Grafik Grafik
3.1 3.2 3.3 3.4
Prosentase Nilai Siswa Kelas VIII‐A yang Melampaui KKM ....... Nilai Rata‐Rata Siswa Kelas VIII‐A ............................................... Prosentase Keaktifan Belajar ...................................................... Prosentase Mengerjakan Tugas .................................................
Hal 10 11 12 14
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
v
DAFTAR LAMPIRAN 1. Curriculum Vitae ........................................................................................... 19
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh seseorang sebagai subjek menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan manakala terjadi interaksi guru dan siswa pada saat pengajaran itu berlangsung. Inilah makna belajar dan mengajar sebagai suatu proses. Interaksi guru dan siswa sebagai makna utama proses pengajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pengajaran yang efektif. Mengingat kedudukan siswa sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek dalam pengajaran, maka inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, proses pembelajaran di kelas VIII‐A di SMP Negeri 3 Sukahening belum sepenuhnya optimal, hal ini tampak pada waktu proses pembelajaran, banyak siswa yang ramai mengobrol pada saat pembelajaran berlangsung, siswa pasif dalam penerimaan informasi maupun dalam proses pembelajaran, menganggap Bahasa Indonesia sebagai ilmu hafalan, metode maupun pendekatan yang digunakan guru kurang bervariasi.
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
1
Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah, sehingga siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Ceramah adalah cara mengajar yang hingga kini masih banyak dipakai. Pengajar datang di kelas, memberikan bahan ajar dari topik tertentu selama waktu tertentu pula. Sistem ceramah memang praktis, tetapi belum menjamin kalau siswa dapat menangkap dari apa yang diceramahkan. Setelah dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa ternyata dengan pendekatan pembelajaran seperti itu hasil belajar siswa dirasa belum maksimal. Hal ini tampak pada hasil belajar yang dicapai oleh siswa kelas VIII‐A yang rata‐rata nilai ulangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah masih banyak di bawah KKM, yaitu <73. Guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas, guru menerapkan salah satu teknik pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Teknik pembelajaran kooperatif tipe Make a Match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan teknik pembelajaran ini yaitu siswa mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktunya, sehingga mereka menemukan pasangan yang sesuai dengan konsep. Bertolak dari hal tersebut di atas, maka peneliti akan mengambil suatu tindakan penelitian dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII‐A Menggunakan Pembelajaran Kooperatif pada Materi Slogan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Sukahening Tasikmalaya.”
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
2
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat terlihat beberapa masalah, yaitu : Nilai rata‐rata ulangan Bahasa Indonesia siswa 48% masih di bawah KKM. Siswa yang terlibat secara aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia masih rendah sekitar 60%. Siswa yang mengerjakan tugas rumah masih rendah sekitar 60%. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu : Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match bisa meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII‐A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012?; Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match bisa meningkatkan Keaktifan Belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII‐A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012?; Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match bisa meningkatkan jumlah siswa yang mengerjakan PR Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII‐A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012?.
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
3
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk : Mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada siswa kelas VIII‐ A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012; Mengetahui
peningkatan
keaktifan
belajar
Bahasa
Indonesia
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada siswa kelas VIII‐A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012; Mengetahui peningkatan jumlah siswa yang mengerjakan PR Bahasa Indonesia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada siswa kelas VIII‐A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012.
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
4
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Belajar Menurut Surya (1981:32) “Definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.” “Belajar adalah suatu perilaku, akibat interaksi dengan lingkungan” (Ali Muhammad, 204:14). Sudjana (2004:22) mengatakan “Hasil belajar adalah kemampuan‐kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.” Sedangkan menurut Horwart Kingsley yang dikutif oleh Sudjana (2004:22) membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1) Keterampilan dan kebiasaan; (2) Pengetahuan dan pengarahan; (3) Sikap dan cita‐cita. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkontruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari‐hari. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa. Dari faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark menyatakan hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
5
Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana; 2002:39). Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik). 2.2 Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri‐ciri:
Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif.
Kelompok dibentuk dari siswa‐siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Jika dalam kelas, terdapat siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda maka diupayakan agar setiap kelompok pun terdiri atas dari ras, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula.
Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan. Agar pembelajaran kooperatif memperoleh hasil yang efektif, maka harus
ditempuh langkah‐langkah sebagai berikut :
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
6
Table 2.1 Langkah‐Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Fase Indikator Kegiatan Guru ke 1 Menyampaikan tujuan Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran dan memotivasi siswa yang ingin dicapai pada pelajaran itu dan memotivasi siswa untuk belajar. 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bahan bacaan. 3 Mengorganisasikan Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana siswa kepada kelompok caranya membentuk kelompok dan ‐kelompok belajar membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. 4 Membimbing kelompok Guru membimbing kelompok‐kelompok bekerja dan belajar belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing‐ masing kelompok mempresentasi hasil kerjanya. 6 Memberikan Guru mencari cara‐cara untuk menghargai penghargaan upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok. Sedangkan menurut langkah‐langkah model pembelajaran kooperatif sebagai berikut :
Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang ingin di capai dalam pembelajaran, guru juga menetapkan sikap dan keterampilan‐keterampilan sosial yang diharapkan dapat dikembangkan dan diperlihatkan oleh siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran. Guru dalam merancang pembelajaran juga harus mengorganisasikan materi tugas‐tugas yang dikerjakan bersama‐sama dalam dimensi kerja kelompok untuk memulai pembelajarannya, guru harus
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
7
menjelaskan tujuan dan sikap serta keterampilan sosial yang ingin dicapai dan diperlihatkan oleh siswa selama pekerjaannya.
Dalam aplikasi pembelajaran di kelas, guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara bersama‐sama dalam kelompok‐ kelompok
kecil
dalam
menyampaikan
materi
pemahaman
dan
pendalamannya akan dilakukan siswa ketika belajar bersama‐sama dalam kelompok yang sudah terbentuk.
Dalam melakukan observasi kegiatan siswa, guru mengarahkan dan membimbing secara individual dan kelompok dalam pemahaman materi maupun mengenai sikap dan perilaku siswa dalam kegiatan belajar.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya, guru juga memberikan beberapa penekanan terhadap nilai, sikap dan perilaku sosial yang harus dikembangkan dan dilatih kepada para siswa. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran
kooperatif keaktifan siswa dalam proses belajar sangat besar, sehingga siswa tidak hanya dijadikan sebagi objek belajar melainkan juga sebagai subjek belajar yang dilatih bekerjasama untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, serta menghargai pendapat orang lain. 2.3 Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Teknik metode pembelajaran Make a Match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran. Salah satu keunggulan tehnik ini adalah siswa
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
8
mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Langkah‐langkah penerapan metode Make a Match sebagai berikut: 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. 2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban. 3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang. 4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama tumbuhan dalam Bahasa Indonesia akan berpasangan dengan nama tumbuhan dalam bahasa latin (ilmiah). 5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama. 7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. 8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok. 9. Guru bersama‐sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
9
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Hasil B Belajar Bahasa Indoneesia 3.1 Grafik 3 Prosentaase Nilai Sisw wa Kelas VIII‐A Yang M Melampaui KKKM SM MPN 3 Suka hening Kabupaten Tasikmalaya Tahu n Pelajaran 2011/2012 2
90%
81% 73% 7
80%
84% 776%
Prosentase N Nilai Awal
70% 60%
Prosentase N Nilai Tugas Sikklus Kesatu2
48%
50%
Prosentase N Nilai Tugas Sikklus Kedua
40%
Prosentase N Nilai Ulangan Siklus Kesatuu
30% 20%
Prosentase N Nilai Ulangan Siklus Keduaa
10% 0% Nilai Siswa a Yang Melam mpaui KKM
Dari grafik tersebut t b isa dilihat peningkatan dari n ilai tugas yang ui KKM, seb belum pene litian sebessar 48%, Siklus kesatu ssebesar 73% % dan melampau Siklus ked dua sebesaar 76%. Prrosentase peningkata an nilai tuggas siswa yang melampau ui KKM sebesar antar ssiklus kesattu dan kedu ua 3%. Padaa grafik tersebut juga digam mbarkan pe eningkatan sebesar 3% % dari nilai ulangan ssiswa dari siklus kesatu 81% % menjadi 8 84% pada s iklus keduaa yang pada awalnya seebesar 48%.
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajarraa n Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesiia
10
Grafik 3 3.2 Nilai Ra ta‐Rata Sisw wa Kelas VIIII‐A SM MPN 3 Suka hening Kabupaten Tasikmalaya 2 Tahu n Pelajaran 2011/2012
8,20
7,90
8,00
7,72
7,80 7,60
7,34 7
7,40
Rata‐Rata N Nilai Awal Rata‐Rata N Nilai Tugas Sikklus Kesatu Rata‐Rata N Nilai Ulangan Siklus Kesaatu
7,20 6,80
7,00
8,01
Rata‐Rata N Nilai Tugas Sikklus Kedua
6,80 6,60
Rata‐Rata N Nilai Ulangan Siklus Keduua
6,40 6,20 6,00 Nilai Rata‐Rat N ta
Dari grafik tersebut dappat dideskripsikan bahw wa nilai ratta‐rata dari nilai awal sebeelum penellitian rendaah. Setelah h dilakukan penelitiann tindakan kelas sebanyak dua siklus yang terddiri dari 6 pertemuan terjadi peeningkatan yang signifikan.. Deengan imple ementasi peembelajaran n kooperatif tipe Makee a Match d dalam mata pelaajaran bahasa Indones ia akan berrpengaruh tterhadap p eningkatan hasil belajar siswa. Hal ini i seperti diungkapkkan Clark yang y dikutiif oleh Sudjana (2002:39) “Hasil belajar siswa di sekolah h 70% dipe engaruhi olleh kemam mpuan siswa dan n 30% dipen ngaruhi ole h lingkungaan. Demikia an juga fakttor dari luaar diri siswa yakkni lingkunggan yang ppaling dom minan berup pa kualitas pembelajaaran.” Peningkattan kualitas pembelajaaran dalam mata pelajaran Bahassa Indonesiaa dari
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajarraa n Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesiia
11
awalnya dengan d mengunakan m metode Ceramah, diganti denga n menggun nakan model pem mbelajaran kooperatif tipe Make a Match. 3.2 Keaktiifan belajarr Bahasa Ind donesia Grafik 3 3.3 Proseentase Keaktifan Belajar S Siswa Kelas s VIII‐A SMPPN 3 Sukahe ening Kabup paten Tasikm malaya Tahu n Pelajaran 2011/2012 2
100% %
86%
90% %
992%
94%
80% % 70% % 60% %
98%
Sebelumm Penelitian 566%
Siklus 1 Pertemuan 1
50% %
Siklus 1 Pertemuan 2
40% %
Siklus 2 Pertemuan 1
30% %
Siklus 2 Pertemuan 2
20% % 10% % 0% % Keaktifan K Siswa dallam Pembelajaran
Mo odel pembe elajaran koooperatif tip pe Make a M Match dala m pembelaajaran Bahasa Indonesia pad da materi SSlogan di ke elas VIII‐A di SMP Negeeri 3 Sukahening 11/2012 da pat melibaatkan siswa belajar akktif. Hal inii bisa tahun pellajaran 201 dilihat dari prosentase siswa yaang aktif paada pembe elajaran sebbelum pene elitian sebesar 56% 5 menin ngkat 30% menjadi 86% 8 pada siklus 1 ppertemuan ke‐1, meningkat lagi sebessar 6% menjjadi 92% paada siklus 1 pertemuann 2. Peningkatan
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajarraa n Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesiia
12
terjadi lagi sebesar 2% menjadi 94% pada siklus 2 pertemuan 1 dan meningkat lagi sebesar 4% menjadi 98% pada siklus 2. Dari gambaran tersebut bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar efektif, kreatif dan menyenangkan, disamping itu siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya, menemukan pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui proses bertanya, kerja kelompok, belajar dari model yang sebenarnya, bisa merefleksikan apa yang diperolehnya antara harapan dengan kenyataan sehingga peningkatan hasil belajar yang didapat bukan hanya sekedar hasil menghapal materi belaka, tetapi lebih pada kegiatan nyata (mencari informasi) yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran (diskusi berpasangan). Hal ini serupa seperti yang telah dilakukan oleh Widyaningsih (2008) menyimpulkan disimpulkan bahwa pelaksanaan cooperative learning dalam pembelajaran matematika dapat menggunakan berbagai model serta efektif jika digunakan dalam suatu periode waktu tertentu. Suasana positif yang timbul dari cooperative learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencintai pelajaran dan guru matematika.
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
13
3.3 Jumlah h Siswa Yan ng Mengerjjakan PR Ba ahasa Indon nesia Grafik 3 3.4 Prosen tase Menge erjakan Tug gas S Siswa Kelas s VIII‐A SMPPN 3 Sukahe ening Kabup paten Tasikm malaya Tahu n Pelajaran 2011/2012 2
95%
100% %
% 100%
90% % 80% % 70% %
60%
60% %
Sebellum Penelitian Sikluss Kesatu
50% %
Sikluss Kedua
40% % 30% % 20% % 10% % 0% % Keaktifan K Siswa dalaam Pembelajaran
Daari grafik te ersebut dappat dideskriipsikan bah hwa prosenntase siswa yang mengerjakkan Tugas/PR mengalaami peninggkatan hal ini dipengarruhi oleh model m pembelajaaran koope eratif tipe Make a Match M yang g digunakann dalam proses p pembelajaaran Bahasaa Indonesia . Peningkattan terlihat dari prosenntase siswa yang mengerjakkan PR paada awal ssebelum melakukan m Penelitian Tindakan Kelas sebesar 60% meninggkat 35% m menjadi 95% % pada siklu us 1 dan meeningkat lagi 5% menjadi 100% pada ssiklus keduaa. Implementasii dalam pembelajaaran koop peratif, guuru meran ncang pembelajaaran, memp pertimbanggkan dan menetapkan m target pem mbelajaran yang
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajarraa n Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesiia
14
ingin dicapai dalam pembelajaran, guru juga menetapkan sikap dan keterampilan‐keterampilan sosial yang diharapkan dapat dikembangkan dan diperlihatkan oleh siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran. Guru dalam merancang pembelajaran melakukan pengorganisiran materi tugas‐tugas yang dikerjakan bersama‐sama dalam dimensi kerja berpasangan untuk memulai pembelajarannya, menjelaskan tujuan dan sikap serta keterampilan sosial yang ingin dicapai dan diperlihatkan oleh siswa selama pekerjaannya. Dalam aplikasi pembelajaran di kelas, guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara bersama‐sama dalam kerja berepasangan dalam menyampaikan materi pemahaman dan pendalamannya dilakukan siswa ketika belajar bersama pasangannya yang sudah terbentuk. Dalam melakukan observasi kegiatan siswa, guru mengarahkan dan membimbing secara individual dan kelompok dalam pemahaman materi maupun mengenai sikap dan perilaku siswa dalam kegiatan belajar. Guru juga memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya, guru juga memberikan beberapa penekanan terhadap nilai, sikap dan perilaku sosial yang harus dikembangkan dan dilatih kepada para siswa. Hasil implementasi ini membantu dan mendorong siswa untuk mengerjakan PR lebih baik. Sehingga banyak siswa yang mengerjakan PR dan hasil pekerjaan PR‐nya lebih baik.
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
15
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa temuan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu: Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia di kelas VIII‐A SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini bisa dilihat dari rata‐rata nilai awal ulangan dan tugas siswa sebelum dilakukan implementasi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match sebesar 6,80 meningkat 1,21 poin menjadi 8,01. Prosentase siswa yang melampaui KKM pada awal sebesar 48% meningkat 36 poin menjadi 84% setelah dilakukan implementasi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII‐A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012 dapat melibatkan siswa belajar aktif. Hal ini bisa dilihat dari prosentase siswa yang aktif pada pembelajaran sebelum dilakukan implementasi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match sebesar 56% meningkat 42 poin menjadi 98%. Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII‐A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
16
2011/2012 dapat meningkatan dari prosentase siswa yang mengerjakan PR pada awal sebelum melakukan implementasi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match sebesar 60% meningkat menjadi 100%. Berdasarkan temuan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan jumlah keaktifan belajar siswa, serta meningkatkan jumlah siswa yang mengerjakan PR di kelas VIII‐A SMP Negeri 3 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya. 4.2 Saran Berdasarkan temuan‐temuan di atas, penulis sarankan agar: Pembelajaran Bahasa pada umumnya dan Bahasa Indonesia pada khususnya dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif Make a Match sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran di sekolah. Melalui pembelajaran model pembelajaran kooperatif Make a Match, guru dapat dengan mudah merespon potensi atau modalitas siswa dalam setiap kelompok belajar, apakah tergolong kepada kelompok visual, atau kelompok auditorial atau kelompok kinestetik. Dengan demikian seorang guru yang profesional dapat lebih efektif dapat melakukan kegiatan proses belajar mengajar, serta dengan mudah dapat merespon perbedaan perbedaan potensi yang dimiliki peserta didiknya.
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
17
DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhamad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Angkasa. Sudjana, N., dan Ibrahim. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjana, N., dan Rivai, A. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Surya, Moh. 2001. Pengajaran Remedial. Jakarta: Depdikbud. Widyaningsih, Wahyu. 2008. Kel. 3 Cooperative Learning sebagai Model Pembelajaran Alternatif untuk Meningkatkan Motivasi Siswa pada Mata Pelajaran
Matematika.
Makalah
dipbulikasikan
melalui
http://tpcommunity05.blogspot.com. Diakses pada tanggal 26 April 2008. Wirajaya, Asep Yuda dkk. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
18
CURRICULUM VITAE Nama : UTIK, S.Pd d. TTL : Tasikmala aya, 06 Junii 1962 Alamat : Kp. Sukam mulya 04/0 04 Sundakeerta Sukahe ening Tasikmala aya 46154 Email : Telp : 08522380 00733 R (Alm) dan Ibuu Empat (A Almh) Penulis diilahirkan daari pasangaan Bapak Ruhaemi pada tahu un 1962 di T Tasikmalayaa. Penulis m masuk pend didikan Sekoolah Dasar di SD Negeri Cijoho dan lulus pada tahun 19 975, pada tahun yangg sama pe enulis melanjutkkan pendidikannya di SSLTP Negerii Condong d dan lulus paada tahun 1979, pada tahu un yang sam ma penulis melanjutkaan pendidikannya di SM MIK Tasikm malaya dan lulus pada tahun 1983. Pada tahun 1998 pe enulis mennjadi mahasiswa Pendidikan Ilmu Bah hasa dan SSastra Indo onesia Faku ultas Pendiidikan dan Ilmu Keguruan Universitass Galuh Ciam mis dan lulu us pada tahu un 2002.
UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajarraa n Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesiia
19
NOTULA SEMINAR Hari Tanggal Waktu Tempat
Pemateri Moderator
Jumlah yang Hadir
RINGKASAN MATERI UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
1
Sesi Tanya Jawab Pertanyaan 1 oleh : Pertanyaan 2 oleh : Pertanyaan 3 oleh : Pertanyaan 4 oleh : Pertanyaan 5 oleh : KESIMPULAN KOMENTAR PESERTA SEMINAR TERHADAP ISI & PEMATERI Nama : ________________________ Nama : ________________________ KOMENTAR PANITIA SEMINAR TERHADAP ISI & PEMATERI Nama : ________________________ Nama : ________________________ UTIK, S.Pd. 2012 @ Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Bahasa Indonesia
2
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 3 SUKAHENING TASIKMALAYA
UTIK, S.Pd. NIP 19620606 198603 1 012 NUPTK 1938 7406 4220 0062
Curriculum Vitae Nama NIP NUPTK GMP TTL Alamat
: : : : : :
Telp
:
UTIK, S.Pd. 19620606 198603 1 012 1938 7406 4220 0062 GMP Bahasa Indonesia SMPN 3 Sukahening Tasikmalaya, 06 Juni 1962 Kp. Sukamulya 04/04 Sundakerta Sukahening Tasikmalaya 46154 085223800733
Latar Belakang Suasana belajar monoton, Siswa belajar secara pasif, Hasil belajar masih banyak yang dibawah KKM, Hasil karya siswa tidak maksimal, Jumlah Siswa yang mengerjakan PR masih rendah.
Identifikasi Masalah Nilai rata-rata ulangan Bahasa Indonesia siswa 48% masih di bawah KKM. Siswa yang terlibat secara aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia masih rendah sekitar 60%. Siswa yang mengerjakan tugas rumah masih rendah sekitar 60%.
Rumusan Masalah Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match bisa meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII-A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012?; Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match bisa meningkatkan Keaktifan Belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII-A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012?; Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match bisa meningkatkan jumlah siswa yang mengerjakan PR Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII-A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012?.
Tujuan Penelitian Mengetahui peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada siswa kelas VIII-A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012; Mengetahui peningkatan keaktifan belajar bahasa Indonesia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada siswa kelas VIII-A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012; Mengetahui peningkatan jumlah siswa yang mengerjakan PR bahasa Indonesia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada siswa kelas VIII-A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012.
Manfaat Penelitian
Untuk Siswa; mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan, materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa, dan memberikan pengalaman kepada siswa belajar aktif dan menyenangkan melalui pembelajaran kooperatif tipe Make a Match untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Slogan. Untuk Guru; memberikan masukan dan pertimbangan lebih lanjut untuk menerapkan teknik pembelajaran kooperatif Make a Match, memberikan informasi untuk lebih lanjut menekankan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dan sebagai pertimbangan dan pemasukan serta menumbuhkan motivasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Untuk Sekolah yaitu memberikan informasi bahwa teknik pembelajaran kooperatif Make a Match merupakan variasi pembelajaran yang menyenangkan, yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah. Untuk Pembelajaran dan Ilmu Pengetahuan yaitu memberikan masukan dalam inovasi dunia pendidikan tentang penggunaan strategi pembelajaran yang kreatif.
Kajian Pustaka Hasil Belajar
Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pembelajaran Slogan Bahasa Indonesia
Pembelajaran Kooperatif
Hasil Belajar 8,20
8,01 7,90
8,00 7,72
7,80
Rata-Rata Nilai Awal
7,60 7,34 7,40
Rata-Rata Nilai Ulangan Siklus Kesatu
7,20 7,00
Rata-Rata Nilai Tugas Siklus Kesatu
6,80
6,80
Rata-Rata Nilai Tugas Siklus Kedua
6,60
Rata-Rata Nilai Ulangan Siklus Kedua
6,40 6,20 6,00 Nilai Rata-Rata
Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match bisa meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi slogan di kelas VIII-A SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini bisa dilihat dari rata-rata nilai awal ulangan sebelum dilakukan penelitian sebesar 6,80 meningkat 0,92 poin menjadi 7,72 pada siklus 1 dan meningkat lagi 0,29 poin menjadi 8,01 pada siklus 2. Peningkatan nilai terjadi juga pada nilai ratarata tugas siswa pada siklus 1 sebesar 7,34 meningkat 0,56 poin menjadi 7,90 pada siklus 2.
Hasil Belajar Prosentase nilai tugas siswa yang melampaui KKM pada awal sebelum implementasi pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match sebesar 48% meningkat 25% menjadi 73% pada siklus 1 dan meningkat lagi 8% menjadi 81% pada siklus 2. Peningkatan prosentase nilai ulangan siswa yang melampaui KKM pada siklus 1 sebesar 76% meningkat 8% menjadi 84% pada siklus 2.
90%
81%
80%
73%
84% 76% Prosentase Nilai Awal
70% 60% 50%
48%
Prosentase Nilai Tugas Siklus Kesatu Prosentase Nilai Tugas Siklus Kedua
40% 30%
Prosentase Nilai Ulangan Siklus Kesatu
20%
Prosentase Nilai Ulangan Siklus Kedua
10% 0% Nilai Siswa Yang Melampaui KKM
Keaktifan Siswa 92%
100%
94%
98%
86%
90% 80% 70% 60%
Sebelum Penelitian
56%
Siklus 1 Pertemuan 1 Siklus 1 Pertemuan 2
50%
Siklus 2 Pertemuan 1
40%
Siklus 2 Pertemuan 2
30% 20% 10% 0% Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi Slogan di kelas VIII-A di SMP Negeri 3 Sukahening tahun pelajaran 2011/2012 dapat melibatkan siswa belajar aktif. Hal ini bisa dilihat dari prosentase siswa yang aktif pada pembelajaran sebelum implementasi pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match sebesar 56% meningkat 30% menjadi 86% pada siklus 1 pertemuan ke-1, meningkat lagi sebesar 6% menjadi 92% pada siklus 1 pertemuan 2. Peningkatan terjadi lagi sebesar 2% menjadi 94% pada siklus 2 pertemuan 1 dan meningkat lagi sebesar 4% menjadi 98% pada siklus 2.
Siswa yang Mengerjakan PR 95%
100%
100%
90% 80% 70%
60% Sebelum Penelitian
60%
Siklus Kesatu
50%
Siklus Kedua
40% 30% 20% 10% 0% Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Dari grafik tersebut dapat dideskripsikan bahwa prosentase siswa yang mengerjakan Tugas/PR mengalami peningkatan hal ini dipengaruhi oleh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match yang digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Peningkatan terlihat dari prosentase siswa yang mengerjakan PR pada awal sebelum implementasi pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match sebesar 60% meningkat 35% menjadi 95% pada siklus 1 dan meningkat lagi 5% menjadi 100% pada siklus kedua.
Kesimpulan Berdasarkan temuan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan jumlah keaktifan belajar siswa, serta meningkatkan jumlah siswa yang mengerjakan PR di kelas VIII-A SMP Negeri 3 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya