UPAYA MEMINIMALISIR DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL BAGI REMAJA Dovel Pirmanto
[email protected]
Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satunya perkembangan generasi muda atau remaja di suatu negara. Hal ini menjadi gambaran bagaimana keberlangsungan kepemimpinan suatu negara 10 tahun yang akan datang, 20 tahun yang akan datang, bahkan 50 tahun yang akan datang. Bangsa yang akan maju apabila kadernisasi kepemimpinan dari satu generasi ke generasi berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan dari generasi sebelumnya. Beberapa tahun terakhir ini berbagai permasalahan muncul dari generasi muda terutama pada bangsa Indonesia. Permasalahan ini muncul dari berbagai faktor yang menimbulkan rendahnya moralitas remaja. Masih ingatkah kita dengan pidato presiden pertama Indonesia Soekarno untuk pemuda aceh dan pemuda Indonesia ? pada 16 juni 1948 di ujung pidatonya Soekarno menyampaikan pesan yang sangat kuat. “Berikan padaku 1000 orang tua, 10.000 orang tua, 100.000 orang tua, 1 milyun orang tua, aku bisa memindahkan Pulau Weh ke daerah Tanah Jawa. Berikan padaku 1000 pemuda, 10 pemuda, yang hatinya betul-betul berkobar dengan api kemerdekaan, dengan 10 pemuda itu akan aku menggemparkan seluruh dunia”. Hal senada yang diungkapkan oleh Mohammad Hatta pada pembukaan rapat besar di lapangan ikada Jakarta 11 september 1944.” Saya percaya akan kebulatan hati pemuda Indonesia, yang percaya akan kesanggupanya berjuang dan menderita”. Mengingat kembali pesan kedua pendiri bangsan Indonesia ini, tentu memberikan makna yang sangat mendalam bagi generasi muda Indonesia. Kita dapat melihat harapan besar dari para pendiri bangsa ini terhadap remaja dan generasi muda, para pendiri bangsa berharap bahwa generasi setelah mereka akan mampu membawa Indonesia ke arah kemajuan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dimana setiap informasi dapat di secaraecara real-
Upaya Meminimalisir Dampak Negatif Media Sosil Bagi Remaja | 1
time bagi para pengguna Internet, sehingga remaja sulit untuk dapat dipisahkan dari Internet. Data penetrasi penggunaan internet berdasarkan pekerjaan tahun 2016 mempresentasekan bahwa 89,70% pengguna adalah mahasiswa, 69,80% pengguna adalah pelajar, 58,40% pengguna adalah pekerja, 25,30% pengguna adalah ibu rumah tangga, 6,70% pengguna lainnya. Melihat dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagain besar pengguna internet adalah remaja yaitu mahasiswa dan pelajar. Penggunaan internet bagi para remaja berbeda-beda, baik untuk keperluan akademis, sosial, dan sebaginya. Berdasarakan data statistik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Tahun 2016, penggunaan internet di indonesia 78% masyarakat indonesia menggunakan internet untuk membuka situs jejaring sosial. Berdasarkan data tersebut dapat diartikan bahwa masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa lepas dari informasi atau sosialisasi melalui media sosial. Sehingga kebutuhan akan informasi menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat di era digital dan informasi sekarang ini. Menggali informasi dari data yang telah di paparkan diatas bahwa remaja sebagai pengguna internet terbesar dan digunakan untuk jejaring sosial. Kebutuhan akan informasi saat ini baik dari media cetak, media elektronik (sosial media) menjadi kebutuhan bagi setiap remaja. Perkembangan teknologi di media sosial berbanding lurus dengan dampak negatif yang akan di timbulkan bagi remaja tersebut. Perkembangan dunia maya yang bersifat global tanpa ada batas yang memberika akses ke semua orang. Ketidak terbatasan di dunia maya membuat setiap yang baik sampai dengan yang buruk akan di dapatkan di dunia maya tersebut. Bahkan ke burukan tersebut merambah ke media sosial, mulai dari hujatan kebencian, pornografi, finah dan lain sebagainya. Dampak yang negatif yang akan di timbulkan pada remaja yaitu lupa akan tujuan pendidikan karena mereka lebih banyak menggunakan waktu untuk bersosialisasi di media sosial di dunia maya dibandingkan waktu untuk belajar sehingga waktu terbuang dengan begitu saja. Kemudian dampak lain yaitu kurangnya moralitas karena kurangnya rasa peduli mereka dengan dunia nyata, yang seharusnya dunia nyata sebagai tempat mereka bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Pengaruh budaya luar dampak buruk lain dari penggunaan media sosial bagi remaja, karena cenderung ikut dan masuk dalam budaya barat dan lupa akan budaya bangsa
Upaya Meminimalisir Dampak Negatif Media Sosil Bagi Remaja | 2
Indonesia itu sendiri. Melihat berbagai dampak yang di timbulkan bagi remaja dalam menggunakan media sosial, menjadi gambaran bahwa bangsa Indonesia sedang mengalasi krisis moral pada remaja. Permasalahan ini bukanlah permasalahan pemerintah saja, bukan permasalahan orang tua saja, tetapi menjadi permasalahan bersama bagi masyarakat Indonesia, untuk itu dibutuhkan rasa peduli dan kemauan dari setiap warga negara Indonesia untuk merubah bangsa Indonesia yang lebih baik untuk di masa mendatang. Upaya dalam meminimalkan atau menurunkan dampak negatif media sosial dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu menumbuhkan minat baca. Kenapa demikian ? menumbuhkan minat baca akan membuat remaja menjadi banyak menghabiskan waktu untuk belajar dan membaca buku di bandingkan menggunakan media sosial. Menumbuhkan minat baca pada remaja akan menjadi kebiasaan bagi remaja untuk membaca buku, dengan kebiasaan membaca buku ini mereka perlahan akan meninggalkan media sosial dan akan tertanam pada diri mereka bahwa membawa jauh lebih penting di bandingkan menghabiskan waktu untuk media sosial. Menumbuhkan minat baca juga akan berdampak pada meningkatnya hubungan sosial, dimana mereka lebih dapat mengenal kerakteristik, budaya, maupun kehidupan sosial masyarakat. Sehingga mereka dapat beradaptasi dengan suatu masyarakat di suatu daerah, apabila mereka berkunjung ke daerah tersebut. Sering membaca akan menambah rasa empeti pada seseorang karena dapat meningkatkan kemampuan kita dalam memahami perasaan orang lain, sehingga dapat meningkatkan kualitas hubungan yang lebih baik dengan orang di sekitar kita. Budaya membaca bukan bearti akan memutuskan kita dengan dunia luar, bahkan sebaliknya. Menurut penelitian yang pernah dilakukan seorang psikolog dari University of Buffalo menjelaskan bahwa ketika seseorang sedang membaca buku, hal tersebut dapat membantunya untuk mengidentifikasi karakter didalam buku yang dibaca. Sehingga akan mengalami jenis hubungan kehidupan nyata yang dapat meningkatkan rasa kepedulian, membangaun serta peduli pada lingkungan, dengan membaca dapat meningkatkan persahabatan antara pembaca dengan dunia luar. Kepedulian terhadap remaja menjadi tugas utama bagi setiap masyarakat Indonesia, sebab remaja atau generasi muda akan mencerminkan gambaran bangsa Indonesia untuk beberapa tahun kedepan. Upaya mengurangi dampak negatif bagi remaja yang menggunakan media sosial antara lain melalui pendidikan karakter bangsa.
Upaya Meminimalisir Dampak Negatif Media Sosil Bagi Remaja | 3
Penyelanggaraan Pendidikan Karakter Bangsa tidak lepas dari UU No 20 tahun 2003 tentang sitem pendidikan nasional menyebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pendidikan karakter bangsa tidak hanya memberikan pembelajaran dalam artian intelektual saja, tetapi juga harus dalam segi moral dan spiritual. Pendidikan karakter akan tercapai dengan baik apabila pendidikan karakter berbanding lurus dengan perkembangan intelektual seorang remaja dimulai sejak dini khususnya di lembaga pendidikan formal atau nonformal. Pada lembaga formal, pendidikan karakter dapat dimulai dari sekolah dengan memberikan contoh yang dapat dijadikan teladan bagi siswa dan murid serta melalui pemberia pembelajaran kegamaan dan kewarganegaraan. Sehingga dapat membetuk individu yang berjiwa sosial tinggi, berpikir kreatif, mencintai dan menghargai orang lain, memiliki cita-cita luhur, dan adil. Melalui pendidikan karakter diharapkan mampu mengembangkan kualitas remaja dalam berbagai aspek yang dapat mengurangi dampak negatif terdapat media sosial pada remaja, serta masalah budaya dan karakter bangsa. Pendidikan sebagai alternatif yang sangat bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang labih baik, sebagai pemegang tongkat estapet untuk meneruskan kepemimpinan bangsa Indonesia untuk dimasa depan. Peran dan pengawasan orang tua menjadi garda terdepan dalam mengurangi dampak negatif media sosial pada remaja. Rumah menjadi wadah pertama fase pendidikan bagi seorang remaja sebelum masuk ke dunia pendidikan formal di sekolah. Seorang remaja menghabiskan waktu banyak dirumah dibandingkan di sekolah. Di sekolah remaja mengahbiskan waktu 5-10 jam dalam sehari di sekolah, artinya remaja punya waktu 14 jam untuk di rumah. Fungsi pengasawasan orang tua sangat berperan penting dalam mengurangai dampak negarif media sosial ini. Orang tua harus jeli dalam memberikan fasilitas dan teknologi bagi remaja. Orang tua diharapkan mampu mengawasi apa saja yang dilakukan remaja di dunia maya, dan dengan siapa saja mereka bersosialisasi dan berteman.
Upaya Meminimalisir Dampak Negatif Media Sosil Bagi Remaja | 4
Permasalahan pada remaja menjadi masalah bersama, untuk itu perlu ada peran serta setiap masyarakat untuk mewujudkan negerasi muda Indonesia yang berkarakter dan berakhlak mulia. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya dengan menumbuhkan minat baca, sehingga dengan membaca dapat mengalihkan pandangan remaja dari media sosial ke kebiasan membaca. Hal lain dapat di lakukan dengan memberikan pendidikan karakter bangsa bagi remaja itu sendiri baik melalui pendidikan formal maupaun pendidikan non formal. Semua kembali kepada peran kita masaing-masing sebagai warga negara, tanpa terkecuali orang tua. Orang tua menjadi salah satu faktur utama yang akan menentuka pribadi seorang remaja, karena orang tua menjadi pendidik pertama bagi remaja dan dapat melakukan pengawasan terhadap tumbuh kembang remaja tersebut. Tumbuhnya rasa peduli terhadap remaja baik dari pemerintah, orang tua, masyarakat Indonesia diharapkan mampu mengurangi dampak media sosial terhadap remaja. Ketika kerja saling bersinergi antara pemerintah dan orang tua, orang tua dan masyarakat, pemerintah dan mayarakat, maka pekerjaan rumah atau permasalahan bangsa sebesar apapun dapat diselesaikan dengan baik. Pepatah mengatakan “ Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing” menjadi filosopi bagi bangsa dalam menyelesaikan segala permasalahan, terutama permasalahan krisis moral yang di alami remaja saat ini.
Upaya Meminimalisir Dampak Negatif Media Sosil Bagi Remaja | 5