SKALA WAKTU GEOLOGI
SKALA UMUR GEOLOGI RENTANG WAKTU
Rentang waktu kedua dan ketiga masing-masing merupakan subbagian dari garis waktu sebelumnya yang ditandai dengan atau tanda bintang (asterisk). Holosen, (kala terakhir) terlalu kecil untuk dapat terlihat jelas pada garis garis waktu ini.
Dalam juta tahun Geng’Q File 2010
Page 1
SKALA WAKTU GEOLOGI
Dalam bahasa bahasa Inggris Inggris,, berturut-turut skala waktu geologi dari yang terbesar adalah eon, era, period, epoch, dan stage. Dalam bahasa bahasa Indonesia, Indonesia, eon kadang diterjemahkan menjadi masa, period diterjemahkan menjadi periode atau zaman, sedangkan epoch diterjemahkan menjadi kala. Tabel berikut memberikan ringkasan peristiwa-peristiwa utama dan karakteristik pada periode waktu yang membentuk skala waktu geologi. Seperti diagram di atas, skala skala waktu ini didasarkan pada International Commission on Stratigraphy. Tinggi tiap baris tidak menggambarkan rentang waktu tiap subdivisi waktu.
TABEL WAKTU GEOLOGI Tabel berikut memberikan ringkasan peristiwa-peristiwa utama dan karakteristik pada periode waktu yang membentuk skala waktu geologi. Seperti diagram di atas, skala waktu ini didasarkan didasarkan pada International Commission on Stratigraphy. Tinggi tiap baris tidak menggambarkan rentang waktu tiap subdivisi waktu. Tabel Waktu Geologi
Masa (eon)
Era
Fanerozoikum (I) Kenozoikum
Geng’Q File 2010
Periode
Ka Kala (epoh)
Peristiwa utama
Mulai, juta tahun yang lalu[2]
Neo Neogen
Holo Holose sen n
Akh Akhir glasi lasia asi dan dan keba kebang ngkkita itan pera perada dab ban
0.011430 ±
Page 2
SKALA WAKTU GEOLOGI
Dalam bahasa bahasa Inggris Inggris,, berturut-turut skala waktu geologi dari yang terbesar adalah eon, era, period, epoch, dan stage. Dalam bahasa bahasa Indonesia, Indonesia, eon kadang diterjemahkan menjadi masa, period diterjemahkan menjadi periode atau zaman, sedangkan epoch diterjemahkan menjadi kala. Tabel berikut memberikan ringkasan peristiwa-peristiwa utama dan karakteristik pada periode waktu yang membentuk skala waktu geologi. Seperti diagram di atas, skala skala waktu ini didasarkan pada International Commission on Stratigraphy. Tinggi tiap baris tidak menggambarkan rentang waktu tiap subdivisi waktu.
TABEL WAKTU GEOLOGI Tabel berikut memberikan ringkasan peristiwa-peristiwa utama dan karakteristik pada periode waktu yang membentuk skala waktu geologi. Seperti diagram di atas, skala waktu ini didasarkan didasarkan pada International Commission on Stratigraphy. Tinggi tiap baris tidak menggambarkan rentang waktu tiap subdivisi waktu. Tabel Waktu Geologi
Masa (eon)
Era
Fanerozoikum (I) Kenozoikum
Geng’Q File 2010
Periode
Ka Kala (epoh)
Peristiwa utama
Mulai, juta tahun yang lalu[2]
Neo Neogen
Holo Holose sen n
Akh Akhir glasi lasia asi dan dan keba kebang ngkkita itan pera perada dab ban
0.011430 ±
Page 2
SKALA WAKTU GEOLOGI
(I.1)
(I.1.1)
Paleogen (I.1.2)
Geng’Q File 2010
(I.1.1.1)
manusia.
0.00013[4]
Pleistosen (I.1.1.2)
Berkembangnya dan selanjutnya punahnya banyak banyak mamalia mamalia besar besar (megafau (megafauna na Pleistosen). Evolusi manusia modern secara anatomis. anatomis. Awal Awal Zaman Zaman Es terkini. terkini.
1.806 ± 0.005
*
Pliosen (I.1.1.3)
Iklim dingin dingin dan kering. Australopitheca Australopitheca; banyak mamalia dan moluska yang saat ini ada mulai muncul. Homo habilis muncul.
5.332 ± 0.005
*
Miosen (I.1.1.4)
Iklim Iklim modera moderat; t; Orogen Orogenyy di belaha belahan n utara. utara. Mamali Mamalia a dan famili familia a burun burung g modern modern dikena dikenali. li. Berbag Berbagai ai kuda kuda dan mastodo mastodon n berkemban berkembang. g. Rumput Rumput tumbuh tumbuh di manamanamana. mana. Kera pertama pertama muncul. muncul.
23.03 ± 0.05
Oligosen (I.1.2.1)
Iklim hangat; hangat; Evolusi Evolusi dan diversifik diversifikasi asi pada fauna pesat, terutama mamalia. Evolusi Evolusi dan penyebaran utama berbagai berbagai jenis tumbuhan
*
33.9±0.1 *
Page 3
SKALA WAKTU GEOLOGI
berbunga berbunga modern. modern.
Eosen (I.1.2.2)
Mamalia Mamalia kuno (mis. Creodont, Creodont, Condylarth Condylarth,, Uintatheriidae, dll) berkembang. Munculnya beberapa keluarga keluarga mamalia mamalia "modern". "modern". Paus primitif primitif terdivers terdiversifika ifikasi. si. Rumput Rumput pertama. pertama. Ice cap berkemban berkembang g di Antarktika Antarktika..
55.8±0.2 *
Paleosen (I.1.2.3)
Iklim tropis. tropis. Tumbuhan Tumbuhan modern modern muncul; muncul; Mamalia terdiversikasi menjadi beberapa garis keturunan primitif menyusul kepunahan dinosaurus. Mamalia besar pertama (sampai seukuran beruang atau kuda nil kecil).
65.5±0.3 *
Atas/Akhir (I.2.1.1)
Mesozoikum (I.2)
Geng’Q File 2010
Kapur (I.2.1)
Tumbuhan berbunga berkembang, bersama dengan dengan jenis-jeni jenis-jeniss baru insekta. insekta. Ikan bertulang sejati (Teleostei) modern mulai bermuncul bermunculan. an. Ammonita, Ammonita, Belemnoi Belemnoidea, dea, Bivalvia ia rudist rudist,, Echino Echinoide idea a dan Porife Porifera ra Bawah/Awal Bivalv umum ditemukan. Banyak jenis baru (I.2.1.2) dinosauru dinosauruss (mis. Tyrannosa Tyrannosaurida uridae, e,
99.6±0.9 *
145.5 ± 4.0
Page 4
SKALA WAKTU GEOLOGI
Titanosauridae, Hadrosauridae, dan Ceratopsidae) berkembang, juga Crocodilia modern; mosasaurus dan hiu modern muncul di laut. Burung primitif perlahan menggantikan pterosaurus. Mamalia monotremata, marsupialia and eutheria bermunculan. Gondwana terpecah.
Atas/Akhir (I.2.2.1)
Jura (I.2.2)
Geng’Q File 2010
Gymnospermae (terutama tumbuhan runjung, Bennettitales dan sikas) dan pakupakuan umum ditemukan. Banyak jenis dinosaurus, seperti sauropoda, carnosaurus, Tengah and stegosaurus. Mamalia kecil umum (I.2.2.2) ditemukan. Burung pertama dan hewan melata bersisik (Squamata). Ichthyosaurus dan plesiosaurus berkembang. Bivalvia, ammonita dan Belemnoidea juga banyak dijumpai. Bulu babi sangat umum, juga lili Bawah/Awal laut, bintang laut, Porifera, Brachiopoda, (I.2.2.3) Terebratulida, dan Rhynchonellida. Terpecahnya Pangaea menjadi Gondwana dan Laurasia.
161.2 ± 4.0
175.6 ± 2.0
*
199.6 ± 0.6
Page 5
SKALA WAKTU GEOLOGI
Atas/Akhir (I.2.3.1)
Dinosaurus mendominasi: Archosaurus di daratan, Ichthyosaurus dan Nothosaurus di lautan, dan Pterosaurus di udara. Cynodonta menjadi lebih kecil dan lebih menyerupai Tengah mamalia; mamalia dan crocodilia pertama (I.2.3.2) Trias (I.2.3) muncul. Dicrodium merupakan flora umum di daratan. Banyak terdapat amfibi Temnospondylus . Ammonita sangat umum. Bawah/Awal Koral modern dan ikan bertulang sejati (Teleostei) muncul, dan juga banyak (I.2.3.3) insekta.
Lopingian (I.3.1.1)
Daratan bergabung menjadi superbenua Pangaea, membentuk Pegunungan Appalachia. Akhir tahap glasial PermoCarboniferous. Reptilia Synapsida Guadalupian (Pelycosaurus dan Therapsida) melimpah, Paleozoikum Perm (I.3.1) (I.3.1.2) sementara parareptilia dan [Amfibia (I.3) Temnospondylia masih umum ditemukan. Pada zaman Perm pertengahan, flora zaman Cisuralian Karbon mulai digantikan oleh tumbuhan (I.3.1.3) runjung (tumbuhan berbiji sejati pertama) dan tumbuhan lumut sejati pertama. Geng’Q File 2010
228.0 ± 2.0
245.0 ± 1.5
251.0 ± 0.4
*
260.4 ± 0.7
*
270.6 ± 0.7
*
299.0 ± 0.8 *
Page 6
SKALA WAKTU GEOLOGI
Kumbang dan serangga bersayap dua berevolusi. Kehidupan laut berkembang di bagian terumbu dangkal yang hangat; Brachiopoda (Productida dan Spiriferida) , Bivalva, Foraminifera, dan amonit Orthocerida melimpah. Kepunahan massal antara Perm dan Trias terjadi 251 juta tahun yang lalu: 95 persen kehidupan di bumi pun, termasuk seluruh trilobita, graptolita, dan Blastoidea.
Atas/Akhir (I.3.2.1)
Karbon/ Pennsylvanian (I.3.2)
Geng’Q File 2010
Winged insects radiate suddenly; some (esp. Protodonata and Palaeodictyoptera) are quite large. Amphibians common and diverse. First reptiles and coal forests (scale Tengah trees, ferns, club trees, giant horsetails, (I.3.2.2) Cordaites, etc.). Highest-ever oxygen levels. Goniatites, brachiopods, bryozoa, bivalves, and corals plentiful in the seas. Testate Bawah/Awal forams proliferate. (I.3.2.3)
306.5 ± 1.0
311.7 ± 1.1
318.1 ± 1.3
*
Page 7
SKALA WAKTU GEOLOGI
Atas/Akhir (I.3.3.1)
Karbon/ Mississippian (I.3.3)
Large primitive trees, first land vertebrates, and amphibious sea-scorpions live amid coal-forming coastal swamps. Lobe-finned rhizodonts are big fresh-water predators. In Tengah the oceans, early sharks are common and (I.3.3.2) quite diverse; echinoderms (esp. crinoids and blastoids) abundant. Corals, bryozoa, goniatites and brachiopods (Productida, Bawah/Awal Spiriferida, etc.) very common. But trilobites and nautiloids decline. Glaciation in East (I.3.3.3) Gondwana.
Atas/Akhir (I.3.4.1)
Devon (I.3.4)
Geng’Q File 2010
First clubmosses, horsetails and ferns appear, as do the first seed-bearing plants (progymnosperms), first trees (the tree-fern Archaeopteris), and first (wingless) insects. Tengah Strophomenid and atrypid brachiopods, (I.3.4.2) rugose and tabulate corals, and crinoids are all abundant in the oceans. Goniatite ammonoids are plentiful, while squid-like Bawah/Awal coleoids arise. Trilobites and armoured (I.3.4.3) agnaths decline, while jawed fishes (placoderms, lobe-finned and ray-finned
326.4 ± 1.6
345.3 ± 2.1
359.2 ± 2.5
*
385.3 ± 2.6
*
397.5 ± 2.7
*
416.0 ± 2.8
*
Page 8
SKALA WAKTU GEOLOGI
fish, and early sharks) rule the seas. First amphibians still aquatic. "Old Red Continent" of Euramerica.
Pridoli (I.3.5.1)
Atas/Akhir (Ludlow) (I.3.5.2) Silur (I.3.5) Wenlock (I.3.5.3)
First vascular plants (the whisk ferns and their relatives), first millipedes and arthropleurids on land. First jawed fishes, as well as many armoured jawless fish, populate the seas. Sea-scorpions reach large size. Tabulate and rugose corals, brachiopods (Pentamerida, Rhynchonellida, etc.), and crinoids all abundant. Trilobites and mollusks diverse; graptolites not as varied.
Bawah/Awal (Llandovery) (I.3.5.4)
Ordovisium
Geng’Q File 2010
Atas/Akhir
Invertebrates diversify into many new types
418.7 ± 2.7
*
422.9 ± 2.5
*
428.2 ± 2.3
*
443.7 ± 1.5
*
460.9 ± 1.6
*
Page 9
SKALA WAKTU GEOLOGI
(I.3.6)
Kambrium (I.3.7)
Geng’Q File 2010
(I.3.6.1)
(e.g., long straight-shelled cephalopods). Early corals, articulate brachiopods ( Orthida, Strophomenida, etc.), bivalves, nautiloids, Tengah trilobites, ostracods, bryozoa, many types of (I.3.6.2) echinoderms (crinoids, cystoids, starfish, etc.), branched graptolites, and other taxa all common. Conodonts (early planktonic Bawah/Awal vertebrates) appear. First green plants and (I.3.6.3) fungi on land. Ice age at end of period.
Atas/Akhir Major diversification of life in the Kambrium (Furongian) Explosion. Many fossils; most modern (I.3.7.1) animal phyla appear. First chordates appear, along with a number of extinct, problematic phyla. Reef-building Archaeocyatha Tengah abundant; then vanish. Trilobites, priapulid (I.3.7.2) worms, sponges, inarticulate brachiopods (unhinged lampshells), and many other animals numerous. Anomalocarids are giant predators, while many Ediacaran fauna die Bawah/Awal out. Prokaryotes, protists (e.g., forams), (I.3.7.3) fungi and algae continue to present day. Gondwana emerges.
471.8 ± 1.6
488.3 ± 1.7
*
501.0 ± 2.0
*
513.0 ± 2.0
542.0 ± 0.3
*
Page 10
SKALA WAKTU GEOLOGI
Neoproterozoikum (II.1)
Good fossils of multi-celled animals. Ediacaran fauna (or Vendobionta) flourish worldwide in seas. Trace fossils of Ediacaran worm-like Trichophycus , etc. First sponges and (II.1.1) trilobitomorphs. Enigmatic forms include oval-shaped Dickinsonia, frond-shaped Charniodiscus , and many soft jellied creatures. Cryogenian Possible "snowball Earth" period. Fossils still rare. Rodinia (II.1.2) landmass begins to break up.
ProteroPrakamzoikum brium (II) [6]
Paleoproterozoikum (II.3)
Geng’Q File 2010
+5/-30 *
850 [8]
Tonian (II.1.3)
Rodinia supercontinent persists. Trace fossils of simple multi-celled eukaryotes. First radiation of dinoflagellate-like acritarchs.
1000
[8]
Stenian (II.2.1)
Narrow highly metamorphic belts due to orogeny as supercontinent Rodinia is formed.
1200
[8]
Ectasian (II.2.2)
Platform covers continue to expand. Green algae colonies in the seas.
1400
[8]
Calymmian Platform covers expand. (II.2.3)
1600
[8]
Statherian First complex single-celled life: protists with nuclei. (II.3.1) Columbia is the primordial supercontinent.
1800
[8]
2050
[8]
[7]
Mesoproterozoikum (II.2)
630
Orosirian
The atmosphere became oxygenic. Vredefort and Sudbury
Page 11
SKALA WAKTU GEOLOGI
(II.3.2)
Basin asteroid impacts. Much orogeny.
Rhyacian (II.3.3)
Bushveld Formation occurs. Huronian glaciation.
2300
[8]
Siderian (II.3.4)
Oxygen Catastrophe: banded iron formations result.
2500
[8]
2800
[8]
Mesoarkean First stromatolites (probably colonial cyanobacteria). Oldest macrofossils. (III.2)
3200
[8]
Paleoarkean First known oxygen-producing bacteria. Oldest definitive microfossils. (III.3)
3600
[8]
Neoarkean (III.1) Arkean (III)
Eoarkean (III.4)
Stabilization of most modern cratons; possible mantle overturn event.
Simple single-celled life (probably bacteria and perhaps archaea). Oldest probable microfossils.
Hadean Pembentukan bumi (4570 jtl). Zircon, mineral tertua yang diketahui (4400 jtl). (IV)
Geng’Q File 2010
3800 c.4570
Page 12
SKALA WAKTU GEOLOGI
FANEROZOIKUM Fanerozoikum adalah suatu eon pada skala waktu geologi yang memiliki kehidupan hewan yang sangat banyak.
Masa ini kurang lebih telah dimulai sejak 545 juta tahun yang lalu sewaktu hewan bercangkang keras pertama kali muncul dan masih berlangsung terus saat ini. Namanya diturunkan dari bahasa Yunani yang berarti "kehidupan kasat mata", merujuk pada besarnya organisme sejak ledakan Kambrium. Fanerozoikum dibagi menjadi tiga era: Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum.
Gambar 1. Biodiversitas pada masa Phanerozoikum
Geng’Q File 2010
Page 13
SKALA WAKTU GEOLOGI
Masa sebelum mulainya eon ini disebut Prekambrium yang belakangan dibagi lagi menjadi eon Hadean, Arkean, dan Proterozoikum. Batasan tepat antara Fanerozoikum dan Prekambium agak kurang dapat dipastikan. Pada abad ke-19, batasnya dipatok pada fosil pertama metazoa. Namun, belakangan berhasil diidentifikasi beberapa ratus taksa metazoa Prekambium melalui studi sistematik yang dimulai sejak 1950-an. Kebanyakan ahli geologi dan paleontologi menetapkan batas antara Prekambium dan Fanerozoikum pada beberapa titik: sewaktu trilobita dan arkaeociata pertama kali muncul; sewaktu Trichophycus pedum , suatu organisme penggali kompleks, pertama kali muncul; atau pada kemunculan pertama suatu kelompok organisme kecil bercangkang yang dinamakan "fauna kecil bercangkang". Tiga titik batas ini memiliki perbedaan beberapa juta tahun satu dengan yang lainnya. Periode waktu Fanerozoikum mencakup kemunculan pesat banyak filum hewan; evolusi filum-filum tersebut menjadi berbagai bentuk; kemunculan tumbuhan darat; perkembangan tumbuhan kompleks; evolusi ikan; kemunculan hewan darat; serta perkembangan fauna modern. Selama periode ini, lempengan daratan perlahan bergabung menjadi suatu massa daratan tunggal yang disebut Pangea yang selanjutnya terpisah menjadi bentuk-bentuk benua seperti sekarang.
KENOZOIKUM Kenozoikum (Bahasa Yunani: καινός, kainos, "baru", dan ζωή, zoe, "kehidupan", atau berarti "kehidupan baru") adalah
era terakhir dari tiga era klasik geologi. Era ini berlangsung selama 65,5 juta tahun sampai sekarang, setelah peristiwa kepunahan massal Kapur-Tersier pada akhir periode Kapur yang menandai punahnya dinosaurus tanpa bulu dan berakhirnya era Mesozoikum.
Geng’Q File 2010
Page 14
SKALA WAKTU GEOLOGI
Kenozoikum dibagi menjadi dua periode; Paleogen dan Neogen, yang dibagi lagi menjadi beberapa kala (epoch). Paeogen terdiri dari Paleosen, Eosen, dan Oligosen, sedangkan Neogen terdiri dari Miosen, Pliosen, Pleistosen, dan Holosen, yang berlangsung hingga saat ini. Kenozoikum dapat pula dibagi menjadi Tersier (Paleosen dan Pliosen) dan Kuarter (Pleistosen dan Holosen), walaupun kebanyakan ahli geologi saat ini tidak l agi menggunakan pembagian tersebut.
Gambar 2. Rangka dari zaman Oligosen, Kenozoikum.
Neogen Neogen adalah suatu periode bagian dari era Kenozoikum pada skala waktu geologi yang dimulai sejak 23.03 ± 0.05 juta
tahun yang lalu, melanjutkan periode Paleogen. Berdasarkan proposal terakhir dari International Commission on Stratigraphy, Neogen terdiri dari kala Miosen, Pliosen, Pleistosen, dan Holosen dan berlangsung hingga saat ini. Sistem Neogen (formal) dan Sistem Tersier (nonformal) merupakan istilah untuk batuan yang terbentuk pada periode ini.
Geng’Q File 2010
Page 15
SKALA WAKTU GEOLOGI
Neogen berlangsung kurang lebih selama 23 juta tahun. Selama periode ini, mamalia dan burung berevolusi dengan pesat; genus Homo juga mulai muncul pada periode ini. Bentuk kehidupan lain relatif tidak berubah. Terjadi beberapa gerakan benua, dengan peristiwa yang paling penting adalah terhubungnya Amerika Utara dan Selatan pada akhir Pliosen. Iklim mendingin sepanjang periode ini yang memuncak pada glasiasi kontinental pada sub-era Kuarter (atau kadang disebut juga periode pada beberapa skala waktu).
Holosen Holosen adalah kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung mulai sekitar 10.000 tahun radiokarbon, atau kurang
lebih 11.430 ± 130 tahun kalender yang lalu (antara 9560 hingga 9300 SM). Holosen adalah kala keempat dan terakhir dari periode Neogen. Namanya berasal dari bahasa Yunani ὅλος ("holos") yang berarti keseluruhan dan καινή ("kai-ne") yang berarti baru atau terakhir. Kala ini kadang disebut juga sebagai "Kala Alluvium".
Pleistosen Pleistosen adalah suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 1.808.000 hingga 11.500 tahun yang lalu. Namanya berasal dari bahasa Yunani πλε ῖ στος ( pleistos, "paling") dan καινός (kainos, "baru"). Pleistosen mengikuti
Pliosen dan diikuti oleh Holosen dan merupakan kala ketiga pada periode Neogen. Akhir Pleistosen berhubungan dengan akhir Zaman Paleolitikum yang dikenal dalam arkeologi. Pleistosen dibagi menjadi Pleistosen Awal, Pleistosen Tengah, dan Pleistosen Akhir, dan beberapa tahap fauna.
Geng’Q File 2010
Page 16
SKALA WAKTU GEOLOGI
Pliosen Pliosen adalah suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung 5,332 hingga 1,806 juta tahun yang lalu. Kala ini
merupakan kala kedua pada periode Neogen di era Kenozoikum. Pliosen berlangsung setelah Miosen dan diikuti oleh kala Pleistosen.Namanya diberikan oleh Sir Charles Lyell dan berasal dari kata bahasa Yunani πλε ῖ ον ( pleion, "lebih") dan καινός (kainos, "baru") dan kurang lebih berarti "kelanjutan dari sekarang", merujuk pada fauna laut moluska yang relatif modern yang hidup pada zaman ini. Seperti periode geologi lain yang lebih tua, stratum geologi yang menentukan awal dan akhir teridentifikasi, tapi waktu pasti awal dan akhir kala ini agak tak pasti. Batas yang menentukan kemunculan Pliosen tidak ditentukan oleh suatu peristiwa tertentu melainkan hanya berupa batas semu antara Miosen yang lebih hangat dan Pliosen yang relatif lebih sejuk. Batas akhir awalnya ditentukan pada awal glasiasi Pleistosen, tapi belakangan dianggap terlalu lama. Banyak geologis berpendapat bahwa pembagian yang lebih luas antara Paleogen dan Neogen lebih berguna. Narciso Benítez, seorang astronom dari Universitas Johns Hopkins, dan timnya mengajukan teori bahwa suatu supernova mungkin merupakan penyebab kepunahan hewan laut yang menandai batas Pliosen-Pleistosen, dengan menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada lapisan ozon.
Gambar 3. Anadara, Pliosen. Geng’Q File 2010
Page 17
SKALA WAKTU GEOLOGI
MIOSEN Miosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang berlangsung antara 23,03 hingga 5,332 juta tahun yang
lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang membedakan awal dan akhir kala ini dapat teridentifikasi, tapi waktu tepat awal dan akhirnya tidak dapat terlalu dipastikan. Miosen dinamai oleh Sir Charles Lyell dan berasal dari kata bahasa Yunani μείων (meioon, "kurang") dan καινός (kainos, "baru") dan kurang lebih merujuk pada "kurang baru" karena hanya memiliki 18% (kurang dari Pliosen) invertebrata laut modern. Miosen mengikuti Oligosen dan diikuti oleh Pliosen dan merupakan kala pertama pada periode Neogen.
Gambar 4. Suatu diorama dari kala Miosen di Royal Ontario Museum , Toronto
Geng’Q File 2010
Page 18
SKALA WAKTU GEOLOGI
PALEOGEN Paleogen adalah periode dalam skala waktu geologi yang merupakan bagian pertama dari era Kenozoikum dan
berlangsung selama 42 juta tahun antara 65,5 ± 0,3 hingga 23,03 ± 0,05 juta tahun yang lalu. Periode ini terdiri dari kala Paleosen, Eosen, dan Oligosen, dan dilanjutkan oleh kala Miosen pada periode Neogen. Paleogen merupakan saat pertama berkembangnya mamalia dari jumlah yang sedikit dan bentuk yang sederhana, hingga membengkak menjadi beragam jenis pada akhir kepunahan massal yang mengakhiri periode Kapur (era Mesozoikum) sebelumnya. Beberapa mamalia ini akan berevolusi menjadi bentuk yang lebih besar yang mendominasi daratan, dan ada pula yang berevolusi menjadi mampu hidup di lingkungan lautan, daratan khusus, dan bahkan di udara. Burung juga berkembang pesat pada periode ini menjadi kurang lebih bentuk modern yang dikenal saat ini. Cabang kehidupan lain di bumi bertahan relatif tidak berubah dibandingkan dengan perubahan yang dialami burung dan mamalia pada periode ini. Iklim menjadi lebih dingin sepanjang Paleogen dan batas laut menyurut di Amerika Utara di awal periode ini.
OLIGOSEN Oligosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang berlangsung dari sekitar 34 hingga 23 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang membedakan periode ini terdefinisi dengan jelas, tapi waktu awal dan akhirnya agak kurang dapat dipastikan. Namanya berasal dari bahasa Yunani oligos ("beberapa") dan ceno ("baru"), dan merujuk pada sedikitnya penambahan mamalia modern setelah peledakan evolusi pada kala Eosen. Oligosen melanjutkan kala Eosen dan diikuti oleh Miosen dan merupakan kala ketiga dan terakhir pada periode Paleogen.
Geng’Q File 2010
Page 19
SKALA WAKTU GEOLOGI
Awal Oligosen ditandai dengan kepunahan massal yang mungkin berhubungan dengan tumbukan objek luar angkasa yang ditemukan di Siberia dan dekat Chesapeake Bay. Batas antara Oligosen dan Miosen tidak dapat ditentukan secara mudah dengan suatu peristiwa, melainkan merupakan batas yang semu antara Oligosen yang lebih hangat dengan Miosen yang relatif lebih dingin. Oligosen sering dianggap merupakan masa transisi yang penting, suatu penghubung antara "[the] archaic world of the tropical Eocene and the more modern-looking ecosystems of the Miocene. (Haines)"
Gambar 5. Mesohippus , suatu jenis mamalia yang hidup pada kala Oligosen.
Geng’Q File 2010
Page 20
SKALA WAKTU GEOLOGI
EOSEN Eosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang berlangsung 55,8 ± 0,2 hingga 33,9 ± 0,1 juta tahun
yang lalu yang merupakan kala kedua pada periode Paleogen di era Kenozoikum. Kala ini berlangsung mulai akhir kala Paleosen hingga awal Oligosen. Awal Eosen ditandai dengan kemunculan mamalia modern pertama. Akhir Eosen adalah suatu kepunahan massal yang disebut Grande Coupure , yang mungkin berhubungan dengan satu atau lebih bolide (meteor besar) yang ditemukan di Siberia dan Chesapeake Bay. Seperti halnya periode geologi lain, stratum yang menentukan awal dan akhir kala ini terdefinisi dengan jelas, walaupun waktu tepatnya kurang dapat dipastikan. Nama "Eosen" berasal dari bahasa Yunani eos (fajar) and ceno (baru) dan merujuk pada "kebangkitan" mamalia modern ("baru") yang muncul pada kala ini.
Gambar 6. Mesonyx , ungulata karnivor yang berkembang pada kala Eosen.
Geng’Q File 2010
Page 21
SKALA WAKTU GEOLOGI
PALEOSEN Paleosen, "awal fajar masa kini", adalah kala yang berlangsung antara 65,5 ± 0,3 hingga 55,8 ± 0,2 juta tahun
yang lalu. Paleosen merupakan kala pertama dari periode Paleogen di era modern Kenozoikum. Seperti halnya skala waktu geologi lainnya, stratum yang menunjukkan awal dan akhir kala ini terdefinisi dengan jelas, tapi waktu pasti akhirnya tidak terlalu jelas. Paleosen dimulai langsung setelah kepunahan massal pada akhir periode Kapur yang dikenal dengan nama batas K-T (Kapur - Tersier), yang menandai punahnya dinosaurus. Kepunahan ini menyebabkan timbulnya kekosongan niche ekologi di bumi dan karenanya namanya diberikan. "Paleosen" berasal dari bahasa Yunani yaitu merujuk kepada fauna "(lebih) tua" (παλαιός, palaios) dan "baru" (καινός, kainos) yang muncul pada kala ini, sebelum munculnya mamalia modern pada kala Eosen.
Gambar 7. Platipus, salah satu jenis hewan modern yang mulai muncul pada kala Paleosen. Geng’Q File 2010
Page 22
SKALA WAKTU GEOLOGI
MESOZOIKUM Mesozoikum (Bahasa Yunani: μεσο, meso, "antara" dan ζωον, zoon, "hewan" atau berarti "hewan pertengahan")
adalah salah satu dari tiga era geologi pada eon Fanerozoikum. Pembagian waktu menjadi era ini diawali oleh Giovanni Arduino pada abad ke-18, walaupun nama asli yang diberikannya untuk Mesozoikum adalah Sekunder (menjadikan era modern menjadi Tersier). Era yang berlangsung antara Paleozoikum dan Kenozoikum ini sering pula disebut Zaman Kehidupan Pertengahan atau Zaman Dinosaurus , mengikuti nama fauna yang dominan pada masa itu. Mesozoikum ditandai dengan aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi. Benua-benua secara perlahan mengalami pergeseran dari saling menyatu satu sama lain menjadi seperti keadaannya saat ini. Pergeseran ini menimbulkan spesiasi dan berbagai perkembangan evolusi penting lainnya. Iklim hangat yang terjadi sepanjang periode juga memegang peranan penting bagi evolusi dan diversifikasi spesies hewan baru. Pada akhir zaman ini, dasar-dasar kehidupan modern terbentuk. Mesozoikum berlangsung kurang lebih selama 180 juta tahun, antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu. Era ini dibagi menjadi tiga periode: Trias, Jura, dan Kapur.
Gambar 8. Fosil peninggalan zaman Mesozoikum Geng’Q File 2010
Page 23
SKALA WAKTU GEOLOGI
KAPUR (PERIODE) Periode Kapur atau Cretaceous adalah salah satu periode pada skala waktu geologi yang bermula pada akhir
periode Jura dan berlangsung hingga awal Paleosen atau sekitar 145.5 ± 4.0 hingga 65.5 ± 0.3 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode geologi yang paling lama dan mencakup hampir setengah dari era Mesozoikum. Akhir periode ini menandai batas antara Mesozoikum dan Kenozoikum. Periode ini ditandai sebagai suatu periode terpisah pertama kali oleh ahli geologi Belgia, Jean d'Omalius d'Halloy, pada tahun 1822 dengan menggunakan stratum di Basin Paris dan mendapat namanya berdasarkan banyaknya lapisan kapur (kalsium karbonat yang terbentuk oleh cangkang invertebrata laut, terutama coccolith) yang ditemukan pada periode Kapur Akhir di Eropa daratan dan Kepulauan Britania. dibagi menjadi dua kala yaitu Kapur Akhir dan Kapur Awal
Gambar 9. Fosil ikan dari periode Kapur. Geng’Q File 2010
Page 24
SKALA WAKTU GEOLOGI
JURA (PERIODE) Jura adalah suatu periode utama dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 199,6 ± 0,6 hingga 145,4 ±
4,0 juta tahun yang lalu, setelah periode Trias dan mendahului periode Kapur. Lapisan batuan yang mencirikan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi waktu tepatnya mengandung ketidakpastian sebesar 5 hingga 10 juta tahun. Jura merupakan periode pertengahan era Mesozoikum, yang dikenal juga dengan "Zaman Dinosaurus". Awal periode ini ditandai dengan peristiwa kepunahan Trias-Jura. dibagi menjadi tiga kala yaitu Jura Akhir, Jura Tengah dan Jura Awal
Nama periode ini diberikan oleh Alexandre Brogniart berdasarkan banyaknya batu kapur laut yang ditemukan di Pegunungan Jura, di daerah pertemuan Jerman, Perancis, dan Swiss.
Gambar 10. Dinosaurus besar dominan pada periode Jura. Geng’Q File 2010
Page 25
SKALA WAKTU GEOLOGI
TRIAS Trias adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 251 ± 0,4 hingga 199,6 ± 0,6 juta
tahun yang lalu. Periode ini berlangsung setelah Permian dan diikuti oleh Jura. Awal dan akhir periode Trias masingmasing ditandai dengan peristiwa kepunahan besar. Peristiwa kepunahan yang mengakhiri periode Trias baru-baru ini berhasil ditentukan waktunya secara lebih akurat, tapi sebagaimana halnya dengan periode geologi lain yang lebih tua, lapisan batuan yang mencirikan awal dan akhir teridentifikasi dengan baik, tapi waktu persis awal dan akhir periode ini memiliki ketidakpastian sebanyak beberapa juta tahun. Semasa periode Trias, kehidupan laut dan daratan menunjukkan sebaran adaptif yang dimulai dengan biosfer yang sangat miskin setelah peristiwa kepunahan Permian-Trias. Karang dari kelompok Zoantharia muncul untuk pertama kalinya. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) mungkin mulai berkembang pada periode Trias, seperti juga vertebrata terbang pertama, pterosaurus. Trias dibagi menjadi tiga kala yaitu Trias Akhir, Trias Tengah dan Trias Awal.
Gambar 11. Preondactylus buffarinii , spesies pterosaurus yang berkembang pada periode Trias. Geng’Q File 2010
Page 26
SKALA WAKTU GEOLOGI
PALEOZOIKUM Paleozoikum (Bahasa Yunani: palaio, "tua" dan zoion, "hewan", berarti "kehidupan purba") adalah era pertama
dari tiga era pada eon Fanerozoikum. Era ini berlangsung pada kurang lebih 542 sampai 251 juta tahun yang lalu, dan dibagi menjadi enam periode, berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm. Paleozoikum dilanjutkan dengan era Mesozoikum.
Gambar 12. Fosil Trilobita, organisme yang berkembang pada zaman Paleozoikum
Geng’Q File 2010
Page 27
SKALA WAKTU GEOLOGI
PERM (PERIODE) Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0
± 0,4 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum. Perm dibagi menjadi tiga kala yaitu Lopongian, Guadalupian, dan Cisuralian.
KARBON (PERIODE) Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal periode Perm sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun. Nama "karbon" diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan di Eropa Barat. Dua pertiga masa awal periode ini disebut subperiode Mississippian dan sisanya disebut subperiode Pennsylvanian. Pohon-pohon konifer muncul pada periode yang penting ini. dibagi menjadi tiga kala yaitu Late Pennsylvanian, Tengah Pennsylvanian dan Early Pennsylvanian.
DEVON (PERIODE) Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era Paleozoikum dan berlangsung antara
416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari Devon, Inggris, tempat pertama kalinya batuan Exmoor yang berasal dari periode ini dipelajari. Semasa periode Devon, ikan pertama kali berevolusi dan memiliki kaki serta mulai berjalan di darat sebagai tetrapoda sekitar 365 juta tahun yang lalu. Tumbuhan berbiji pertama tersebar di daratan kering dan membentuk hutan yang luas. Geng’Q File 2010
Page 28
SKALA WAKTU GEOLOGI
Di laut, hiu primitif berkembang lebih banyak dibanding periode Silur dan Ordovisium akhir. Ikan bersirip-cuping (lobefinned, Sarcopterygii ), ikan bertulang (bony fish, Osteichthyes) serta moluska amonite muncul untuk pertama kalinya. Trilobit, brachiopoda mirip moluska, dan terumbu karang besar juga masih sering ditemukan. Kepunahan Devon Akhir sangat mempengaruhi kehidupan laut. Paleografi didominasi oleh superbenua Gondwana di selatan, benua Siberia di utara, serta pembentukan awal superbenua Euramerika di bagian tengah. dibagi menjadi Tiga Kala Yaitu LATE DEVONIAN, TENGAH DEVONIAN dan EARLY DEVONIAN
Gambar 13. Ilustrasi seniman tentang periode Devon awal.
Geng’Q File 2010
Page 29
SKALA WAKTU GEOLOGI
SILUR Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ±
1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sebesar 5-10 juta tahun. Awal Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan besar (peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies laut musnah. Dibagi Menjadi Tiga Kala Yaitu LUDLOW EPOCH, WENLOCK EPOCH dan LLANDOVERY EPOCH.
Gambar 14. rekaan seniman tentang ikan-ikan pada periode Silur.
Geng’Q File 2010
Page 30
SKALA WAKTU GEOLOGI
ORDOVISIUM Ordovisium adalah suatu periode pada era Paleozoikum yang berlangsung antara 488,3 ± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5
juta tahun lalu. Periode ini melanjutkan periode Kambrium dan diikuti oleh periode Silur. Periode yang mendapat namanya dari salah satu suku di Wales, Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth pada tahun 1879 untuk menyelesaikan persengketaan antara pengikut Adam Sedgwick dan Roderick Murchison yang masing-masing mengelompokkan lapisan batuan yang sama di Wales utara masuk dalam periode Kambrium dan Silur. Lapworth mengamati bahwa fosil fauna pada strata yang dipersengketakan ini berbeda dengan fauna pada periode Kambrium maupun Silur sehingga seharusnya memiliki periode tersendiri. Dibagi Menjadi Tiga Kala Yaitu Late Ordovician, Tengah Ordovician dan Early Ordovician
Gambar 15. Rekaan seniman tentang laut pada periode Ordovisium.
Geng’Q File 2010
Page 31
SKALA WAKTU GEOLOGI
KAMBRIUM Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) di
akhir eon Proterozoikum dan berakhir pada sekitar 488,3 ± 1,7 jtl dengan dimulainya periode Ordovisium. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum dari eon Fanerozoikum. Nama "Kambrium" berasal dari Cambria, nama klasik untuk Wales, wilayah asal batuan dari periode ini pertama kali dipelajari. dapat dibagi menjadi : Furongian,Tengah Kambrium dan Early Kambrium.
Gambar 16. Bumi pada masa Kambrium Tengah.
Geng’Q File 2010
Page 32
SKALA WAKTU GEOLOGI
PRAKAMBRIUM Prakambrium adalah nama informal untuk eon-eon pada skala waktu geologi yang terjadi sebelum eon
Fanerozoikum saat ini. Periodenya dimulai dari pembentukan Bumi sekitar 4500 juta tahun yang lalu hingga evolusi hewan makroskopik bercangkang keras, yang menandai dimulainya Kambrium, periode pertama dari era pertama (Paleozoikum) eon Fanerozoikum, sekitar 542 juta tahun yang lalu. Umumnya Prakambrium dianggap terdiri dari eon Hadean, Arkean, dan Proterozoikum.
Gambar 17. Salah satu bentang alam bentukan masa Prakambrium
Geng’Q File 2010
Page 33
SKALA WAKTU GEOLOGI
PROTEROZOIKUM Proterozoikum adalah eon yang mewakili suatu periode sebelum merebaknya kehidupan kompleks pertama di
muka Bumi. Masa ini berlangsung antara 2500 sampai 542 (± 1) juta tahun yang lalu dan merupakan tadinya merupakan bagian dari masa Prekambrium. Proterozoikum didahului oleh eon Arkean dan dilanjutkan oleh Fanerozoikum dan terdiri dari tiga era yang berturut-turut dari yang paling tua: Paleoproterozoikum, Mesoproterozoikum, dan Neoproterozoikum. Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa ini antara lain adalah: transisi menjadi atmosfer beroksigen pada era Mesoproterozoikum; beberapa glasiasi, termasuk terjadinya hipotesis "Bumi Bola Salju" (Snowball Earth) semasa periode Kriogenian pada akhir Neoproterozoikum; serta periode Ediakaran (635 hingga 542 juta tahun yang lalu) yang ditandai dengan evolusi organisme multiselular bertubuh lunak.
Gambar 18. Stromatolit dari zaman Proterozoikum. Geng’Q File 2010
Page 34
SKALA WAKTU GEOLOGI
NEOPROTEROZOIKUM Neoproterozoikum adalah era geologi yang berlangsung antara 1000 hingga 542 juta tahun yang lalu dan
merupakan bagian akhir eon Proterozoikum dan masa Prakambrium. Era ini mungkin merupakan salah satu era yang memiliki catatan geologis paling menarik karena Bumi dilanda oleh beberapa glasiasi terparah yang pernah diketahui, sampai-sampai lembaran es bisa mencapai khatulistiwa. Pada bagian akhir era ini, periode Ediakara, ditemukan fosil paling awal kehidupan multisel, termasuk hewan-hewan paling awal. Neoproterozoikum terdiri tiga periode: Tonian, Cryogenian, dan Ediacaran.
EDIAKARA Periode Ediakara, dinamai dari nama Ediacara Hills di Australia Selatan adalah periode terakhir dari era Neoproterozoik dan dari eon Proterozoik, yang kemudian diikuti oleh periode Kambrium, periode pertama era Paleozoik dari eon fanerozoik. Statusnya sebagai periode geologis resmi disahkan tahun 2004 oleh International Union of Geological Sciences (IUGS), dengan demikian ia merupakan periode geologis baru pertama yang dideklarasikan dalam 120 tahun. Type section-nya ada di Barisan Pegunungan Flinders di Australia Selatan. dibagi menjadi dua kala yaitu Cryogenian dan Tonian.
Geng’Q File 2010
Page 35
SKALA WAKTU GEOLOGI
MESOPROTEROZOIKUM Mesoproterozoikum adalah era geologi yang berlangsung antara 1600 hingga 1000 juta tahun yang lalu dan
merupakan bagian dari eon Proterozoikum. Peristiwa penting pada era ini adalah pembentukan superbenua Rodinia dan evolusi reproduksi seksual. Era ini dibagi menjadi tiga periode: Calymmianm, Ectasian, dan Stenian
PALEOPROTEROZOIKUM Paleoproterozoikum adalah era geologi pertama dalam eon Proterozoikum yang berlangsung antara 2500
hingga 1600 juta tahun yang lalu. Benua-benua pertama kali stabil pada era ini. Era ini juga merupakan era berkembangnya cyanobakteria, suatu tipe bakteri yang menggunakan proses biokimia fotosintesis untuk menghasilkan energi dan oksigen. Era ini dibagi menjadi empat periode: Siderian, Rhyacian, Orosirian, dan Statherian. Sebelum adanya peningkatan berarti oksigen atmosferik, hampir semua bentuk kehidupan merupakan anaerob, yang metabolismenya berlangsung melalui respirasi selular yang tidak membutuhkan oksigen. Oksigen bebas dalam jumlah besar bersifat racun bagi sebagian besar bakteri anaerob, karenanya, pada masa ini hampir semua kehidupan di Bumi punah. Organisme yang dapat bertahan hidup adalah yang resisten terhadap oksidasi dan efek racun oksigen atau yang tinggal di lingkungan yang bebas oksigen. Peristiwa ini disebut dengan Bencana Oksigen.
Geng’Q File 2010
Page 36
SKALA WAKTU GEOLOGI
ARKEAN Arkean, dulunya disebut Arkeozoikum, adalah suatu eon geologi sebelum Proterozoikum yang berakhir 2500
juta tahun yang lalu. Batas ini tidak ditentukan secara stratigrafi melainkan secara kronometri. Titik awal masa ini tidak secara resmi diakui oleh International Commission on Stratigraphy, tapi biasanya dianggap berlangsung sejak 3800 juta tahun yang lalu, di akhir eon Hadean. Arkean terdiri dari empat era, berturut-turut dari yang paling awal: Eoarkean, Paleoarkean, Mesoarkean, dan Neoarkean.
NEOARKEAN Neoarkean adalah era yang termasuk dalam eon Arkean dan berlangsung antara 2800 hingga 2500 juta tahun yang lalu. Periode ini didefinisikan secara kronometri dan tidak merujuk pada suatu bagian lapisan batuan tertentu di Bumi.
Pada era ini, fotosintesis dengan oksigen pertama kali berkembang dan bertanggung jawab atas bencana oksigen (oxygen catastrophe) yang akan terjadi nanti pada 2400 juta tahun yang lalu pada era Paleoproterozoikum. Peristiwa ini timbul karena penumpukan oksigen beracun di atmosfer yang dihasilkan oleh organisme fotoautotrof yang berkembang pada era Neoarkean ini.
MESOARKEAN Mesoarkean adalah era geologi bagian dari eon Arkean yang berlangsung 3200 hingga 2800 juta tahun yang lalu.
Periode ini ditentukan secara kronometri dan tidak merujuk pada suatu bagian lapisan batuan tertentu di Bumi. Fosil yang ditemukan di Australia menunjukkan bahwa stromatolit telah hidup di Bumi sejak era ini. Geng’Q File 2010
Page 37
SKALA WAKTU GEOLOGI
PALEOARKEAN Paleoarkean adalah era geologi dalam eon Arkean yang berlangsung antara 3600 hingga 3200 juta tahun yang
lalu. Periode ini didefinisikan secara kronometri dan tidak merujuk pada suatu bagian lapisan batuan tertentu di Bumi. Bentuk kehidupan tertua yang berhasil ditemukan berupa bakteri yang berumur lebih dari 3460 juta tahun ditemui di Australia Barat dan berasal dari era ini.
EOARKEAN Eoarkean adalah suatu era pada skala waktu geologi yang berlangsung antara 3800 hingga 3600 juta tahun yang
lalu. Era ini merupakan bagian pertama dari eon Arkean, didahului oleh eon Hadean, dan dilanjutkan oleh era Paleoarkean. International Commission on Stratigraphy tidak merekomendasikan batas bawah era ini. Namanya berasal dari dua kata bahasa Yunani: eos (fajar) dan archios (kuno). Superbenua pertama Vaalbara muncul pada periode ini.
HADEAN Hadean adalah eon geologi sebelum Arkean. Periode ini dimulai sejak pembentukan Bumi hingga berakhirnya pada kurang lebih 3800 juta tahun yang lalu, walaupun waktu berakhir ini bervariasi menurut sumber-sumber yang berbeda. Namanya diambil dari "Hades", bahasa Yunani untuk "tak tampak" atau "neraka" dan menggambarkan dunia bawah atau merujuk pada kondisi Bumi pada saat itu. Ahli geologi Preston Cloud menciptakan istilah ini pada tahun 1972, awalnya untuk memberi nama periode sebelum batuan yang paling awal ditemukan. W. B. Harland selanjutnya memberikan istilah yang hampir sinonim: "periode Priskoan". Teks-teks yang lebih tua menggunakan istilah sederhana "Pra-Arkean" sedangkan pada abad ke-19 dan abad ke-20 umum digunakan istilah " Azoik " yang artinya tanpa atau sebelum kehidupan untuk merujuk pada periode ini. Geng’Q File 2010
Page 38
SKALA WAKTU GEOLOGI
PENJELASAN DALAM UMUR GEOLOGI
ZAMAN ES Zaman es adalah suatu waktu di mana suhu iklim bumi turun menyebabkan peningkatan jumlah pembentukan es di
kutub dan gletser gunung. Zaman es adalah waktu suhu menurun dalam jangka waktu yang lama dalam iklim bumi, menyebabkan peningkatan dalam keluasan es di kawasan kutub dan gletser gunung. Secara geologis, zaman es sering digunakan untuk merujuk
kepada waktu lapisan es di belahan bumi utara dan selatan; dengan denifisi ini kita masih dalam za man es. Secara awam, dan untuk waktu 4 juta tahun kebelakangan, definisi zaman es digunakan untuk merujuk kepada waktu yang lebih dingin dengan tutupan es yang luas di seluruh benua Amerika Utara dan Eropa. Penyebab terjadinya zaman es salah satunya adalah akibat terjadinya proses pendinginan aerosol yang sering menimpa planet bumi. Letusan gunung Krakatau adalah salah satu contohnya dalam skala kecil sedangkan salah satu teori kepunahan dinosaurus (tumbukan Chicxulub) adalah salah satu contoh skala besar.
Zaman Es Terakhir Dari segi pandang sudut di atas, zaman es terakhir dimulai sekitar 20.000 tahun yang lalu dan berakhir kira-kira 10.000 tahun lalu atau pada awal kala Holocene (akhir Pleistocene). Proses pelelehan es di zaman ini berlangsung relatif lama dan beberapa ahli membuktikan proses ini berakhir sekitar 6.000 tahun yang lalu.
Geng’Q File 2010
Page 39
SKALA WAKTU GEOLOGI
Zaman Es di Nusantara Ketika zaman es, pemukaan air laut jauh lebih rendah daripada sekarang, karena banyak air yang membeku di daerah kutub. Kala itu Laut China Selatan kering, sehingga kepulauan Nusantara barat tergabung dengan daratan Asia Tenggara. Sementara itu pulau Papua juga tergabung dengan benua Australia. Setelah peristiwa pelelehan es tersebut, gelombang migrasi manusia ke Nusantara mulai terjadi.
Gambar 19. Penyebaran Es Di Belahan Bumi Utara Pada Masa Pleistosen.
Geng’Q File 2010
Page 40
SKALA WAKTU GEOLOGI
PERADABAN
Gambar 20. Reruntuhan Machu Picchu dari Peradaban Inca Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia. Seringkali istilah ini digunakan
untuk merujuk pada suatu masyarakat yang "kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja yang rumit dalam struktur hirarki sosial . Istilah peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih luas dari istilah "budaya" yang populer dalam kalangan akademis. Dimana setiap manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah budaya, yang dapat diartikan sebagai "seni, adat istiadat, kebiasaan ... kepercayaan, nilai, bahan perilaku dan kebiasaan dalam tradisi yang merupakan sebuah cara hidup masyarakat". Namun, dalam definisi yang paling banyak digunakan, peradaban adalah istilah deskriptif yang relatif dan Geng’Q File 2010
Page 41
SKALA WAKTU GEOLOGI
kompleks untuk pertanian dan budaya kota. Peradaban dapat dibedakan dari budaya lain oleh kompleksitas dan organisasi sosial dan beragam kegiatan ekonomi dan budaya. Dalam sebuah pemahaman lama tetapi masih sering dipergunakan adlah istilah "peradaban" dapat digunakan dalam cara sebagai normatif baik dalam konteks sosial di mana rumit dan budaya kota yang dianggap unggul lain "ganas" atau "biadab" budaya, konsep dari "peradaban" digunakan sebagai sinonim untuk "budaya (dan sering moral) Keunggulan dari kelompok tertentu." Dalam artian yang sama, peradaban dapat berarti "perbaikan pemikiran, tata krama, atau rasa". [3] masyarakat yang mempraktikkan pertanian secara intensif; memiliki pembagian kerja; dan kepadatan penduduk yang mencukupi untuk membentuk kota-kota. "Peradaban" dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban global). Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK.
Geng’Q File 2010
Page 42
SKALA WAKTU GEOLOGI
EVOLUSI Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi
ke generasi berikutnya.
Evolusi Mekanisme dan Proses
Adaptasi Hanyutan genetika Aliran gen Mutasi Seleksi alam Spesiasi Riset dan sejarah
Bukti Sejarah evolusi kehidupan Sejarah Sintesis modern Efek sosial Teori dan fakta Keberatan / Kontroversi Bidang
Kladistika Genetika ekologi Perkembangan evolusioner Evolusi manusia Evolusi molekuler Filogenetika Genetika populasi
Geng’Q File 2010
Page 43
SKALA WAKTU GEOLOGI
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi. Terdapat dua mekanisme utama yang mendorong evolusi: 1. seleksi alam yang merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. 2. hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift ) yang merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa
Geng’Q File 2010
Page 44