Tumbuhan parasit adalah tumbuhan yang untuk kelangsungan hidupnya menggantungkan sebagian atau seluruh sumber energinya sumber energinya pada tumbuhan lain (disebut tumbuhan inang inang)) dan mengakibatkan inangnya mengalami kekurangan energi (lihat artikelsimbiosis artikel simbiosis). ). Dalam pengertian ini tidak termasuk persaingan antarorganisme, maupun pemangsaan yang dilakukan oleh beberapa tumbuhan insektivora insektivora..
Tumbuhan parasit yang menggantungkan menggantungkan sebagian su mber energi pada tumbuhan inang disebut parasit fakultatif dan tumbuhan yang sepenuhnya menggantungkan sumber energi pada tumbuhan inang disebut sebagai parasit obligat (parasit sejati). Parasit fakultatif masih memiliki organ fotosintetik fotosintetik yang yang berfungsi secara normal sebagaimana tumbuhan bukan parasit. Contoh kelompok pertama perta ma ini misalnya mistletoe mistletoe.. Contoh kelompok kedua (parasit sejati) adalah tali putri (Cuscuta), Cuscuta), benalu benalu,, dan padma dan padma ( Rafflesia). Rafflesia). Beberapa tumbuhan bersifat parasit hanya dalam sebagian tahap perkembangannya. Tumbuhan semacam ini diberi istilah hemiparasit ("setengah parasit"). C Contohnya ontohnya adalah cendana,, penghasil kayu cendana. cendana
Sejarah K eberadaan eberadaan bakteri pertama kali ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek pada Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani (bakterion) akterion) yang memiliki arti "batang-batang kecil". Perkembangan pengetahuan tentang bakteri berkembang setelah serangkaian percobaan olehLouis olehLouis Pasteur , yang melahirkan cabang ilmu mikrobiologi mikrobiologi.. Bakteriologi adalah cabang mikrobiologi yang mempelajari biologi bakteri.
Struktur sel
Struktur sel bakteri Artikel Artikel utama: Struktur sel b sel bakteri
Seperti prokariota (organisme yang tidak memiliki membran inti) pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding sel. Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang tersusun dari lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teikoat. Sementara bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar dari lipopolisakarida: terdiri dari membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis dan terletak pada periplasma (di antara lapisan luar dan membran sitoplasma). Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagela dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsula atau lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan struktur biofilm. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom, dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas, dan magnetosom. Beberapa bakteri mampu membentuk diri menjadi endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrem.
Morfologi/bentuk bakteri
Berbagai bentuk tubuh bakteri Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu: y
K okus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut: M ikrococcus, jika kecil dan tunggal o Diplococcus, jka bergandanya dua-dua o T etracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar o Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus o Staphylococcus, jika bergerombol o
Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai Basil ( Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut: Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua o Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai o Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut: V ibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran o Spiral , jika lengkung lebih dari setengah lingkaran o o
y
y
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.
Alat gerak bakteri
Gambar alat gerak bakteri: A-Monotrik; B-Lofotrik; C-Amfitrik; D-Peritrik; Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Hampir semua bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian yang berbentuk batang ditemukan adanya flagel. Sedangkan bakteri kokus jarang sekali memiliki flagel. Ukuran flagel bakteri sangat kecil, tebalnya 0,02 ± 0,1 mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu: y y y y y
Atrik , tidak mempunyai flagel. M onotrik , mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya. Lofotrik , mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya. Amfitrik , mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya. P eritrik , mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
Pengaruh lingkungan terhadap bakteri K ondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan danreproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya.
Suhu Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dala m tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu: y
Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.
Reaksi nitritasi y
Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.
Reaksi nitratasi Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah. Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. K arena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. K elompok bakteri ini a da yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostri ium pasteurianum, dan Rho ospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhi zobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar. Tumbuhan ya ng bersimbiosis dengan Rhi zobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, T ephrosia, dan In igofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah. Bakteri usus
Bakteri E schereria coli hidup di kolon (usus besar ) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting
dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbaga i hewan ternak dan kuda, bak ter i anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput men jadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus. Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan: Nama produk atau makanan
No.
Bahan baku
Bakteri yang berperan Lact o acill s
ul ar icus dan S tr e pt ococcus
1.
Yoghur t
susu
2.
Mentega
susu
S tr e pt ococcus l acti s
3.
Terasi
ikan
Lact o acill us
sp.
4.
Asinan buah-buahan
buah buahan
Lact o acill us
sp.
5.
Sosis
daging
6.
ef ir
susu
t ermophil us
ediococcus cerevi siae Lact o acill us
ul ar icus dan S rt e pt ococcus
l acti s
Bakteri penghasil antibiotik
Anti biotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bak ter i yang menghasilkan anti biotik adalah: y y y
Bacill us
revi s, menghasilkan terotr isin Bacill us su tili s, menghasilkan basitrasin Bacill us pol myxa, menghasilkan polimixin
Bakteri merugikan Bakteri perusak makanan
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun). R acun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia, namun ada pula yang sekarang dimanfaatkan bagi kepentingan kosmetika (Botox). Contohnya: y
y
y
Cl ost ri dium ot uli um, menghasilkan racun botulinin, ser ingkali terdapat pada makanan kalengan dan racunnya di pakai sebagai bahan dasar Botox. seud omona s cocovenenans, nomen invalid ), Burk hold er i a g l adioli (sin. P menghasilkan asam bongkrek , terdapat pada tempe bongkrek Leuconost oc me sent er oid e s, penyebab pelendiran makanan
Bakteri denitrif ikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan ber langsung denitr if ikasi, yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitr it dan akhirnya men jadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bak ter i yang menyebabkan denitr if ikasi adalah M icr ococcus d enit ri ficans dan P seud omona s d enit ri ficans. Bakteri patogen
Merupakan kelompok bak ter i parasit yang menimbulkan penyak it pada manusia, hewan dan tumbuhan. Bak t er i penyebab penyak it pada manusia: No.
Penyak it yang ditimbulkan
Nama bakteri
1.
S al monell a t y phos a
Tifus
2.
Shi g ell a d y sent er iae
Disentr i basiler
3.
V ibr io comma
4.
Haemophil us
5.
Di pl ococcus
6.
M ycobact er ium
7.
Cl ost ri dium t et ani
Tetanus
8.
N ei ser ia mening iti s
Meningitis (radang selaput otak)
9.
N ei ser ia gonorr hoeae
Gonorrhaeae (kencing nanah)
olera
in fl uen
a
pneumoniae
Inf luensa Pneumonia (radang paru-paru)
t uber cul osi s TBC paru-paru
10. Tre ponema pallid um
Sif ilis atau Lues atau ra ja singa
11.
Lepra (kusta)
M ycobact er ium
l e pr ae
12. Tre ponema per t enue
Puru atau patek
Bak t er i penyebab penyak it pada hewan: No.
Nama bakteri
Penyak it yang ditimbulkan
1.
Br ucell a abor t us
2.
S tr e pt ococcus a g al actia Mastitis pada sapi (radang payudara)
3.
Bacill us ant hr aci s
4. 5.
ctinomyce s
bovi s
C yt opha g a col umnar i s
Brucellosis pada sapi
Antraks Bengkak rahang pada sapi Penyak it pada ikan
Bak t er i penyebab penyak it pada tumbuhan: Nama bakteri X ant homona s
oryzae
X ant homona s cam pe st ri s
Penyak it yang ditimbulkan
Menyerang pucuk batang padi Menyerang tanaman kubis
P seud omona s sol anacaer um Penyak it layu pada famili terung-terungan Erwinia amyl ovor a
Penyak it busuk pada buah-buahan
Dekomposisi Bak t er i beker ja secara terstruk tur dalam proses degradasi organisme atau proses pembusukan mayat. Proses pembusukan berawal dar i mikroorganisme, misalnya bak ter i-bak ter i yang hidup di dalam usus besar manus ia. Bak ter i tersebut mulai mendegradasi protein yang terdapat dalam tubuh. Jika seluruh jenis ikatan protein sudah terputus, beberapa jar ingan tubuh men jadi tidak berfungsi. Proses ini disempurnakan bak ter i yang datang dar i luar tubuh mayat, dan dapat pula berasal dar i udara, tanah, ataupun air. Seluruh jenis bak ter i ini menyerang hampir seluruh sel di tubuh dengan cara menyerang s istem per tahanan tubuh yang tidak lagi ak tif, menghancurkan jar ingan otot, atau menghasilkan enzim penghancur sel yang disebut protease. emudian dengan berbagai jenis metabolisme, mikroorganisme mulai memakan jar ingan mati dan mencernanya. Tak jarang ker ja proses ini di bantu reaksi k imia alami yang ter jadi dalam organisme mati.
Bakteri heterotrof Tidak semua mikroorganisme mampu mendegradasi mayat. ebanyakan mereka berasal dar i jenis bak ter i heterotrof. Bak ter i ini membutuhkan molekul-molekul organik dar i organisme lain sebagai nutr isi agar ia dapat ber tahan hidup dan berkembang biak. Berbeda dengan bak ter i autotrof yang mampu menghasilkan makanan sendir i denganCO2 sebagai nutr isi makro ser ta bantuan dar i cahaya matahar i atau sumber energi k imia lainnya. Jenis bak ter i heterotrof biasanya hidup dan berkembang biak pada organisme mati. Mereka mendapatkan energi dengan menguraikan senyawa organik pada organisme mati. Molekulmolekul besar seper ti protein, karbohidrat, lemak , atau senyawa organik lain didekomposisi metabolisme tubuh bak t er i tersebut men jadi molekul-molekul tunggal seper ti asam amino, metana, gas CO2, ser ta molekul-molekul lain yang mengandung enam nutr isi utama bak t er i, yaitu senyawa-senyawa karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O), fosfor (P), ser ta sulfur (S).
Kumpulan unsur organik Tubuh mayat adalah tempat hidup, sumber makanan, ser ta tempat berkembang biak bak ter i bak ter i tersebut, karena tubuh terdir i dar i kumpulan protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik dan anorganik lain. Secara biologis, tubuh makhluk hidup (khususnya manusia) kumpulan dar i unsur-unsur organik seper ti C, H, N, O, P, S, atau unsur anorganik seper ti , Mg, Ca, Fe, Co, Zn, Cu, Mn, atau Ni. eseluruhan unsur tersebut di butuhkan
bak ter i heterotrof sebagai sumber nutr isi alias makanan utama mereka. Sementara cairancairan dengan pH (tingkat keasaman suatu larutan) ter tentu yang berada dalam tubuh manusia adalah media kultur (lingkungan) per tumbuhan yang baik bagi bak ter i-bak ter i tersebut.
Bau busuk Bau busuk dar i tubuh mayat tidak hanya mengganggu, namun juga membahayakan. Pembusukan dimulai dengan pemutusan ikatan protein-protein besar pada jar ingan tubuh oleh bak ter i fermentasi menggunakan enzim protease. umpulan hasil pemutusan ikatan protein yang disebut asam amino ini dicerna berbagai jenis bak ter i, misalnya bak t er i acetogen. Bak t er i ini mereaksikan asam amino dengan oksigen dalam tubuhnya untuk menghasilkan asam asetat, hidrogen, nitrogen, ser ta gas karbon dioksida. Produk asam asetat ini menimbulkan bau. Asam asetat yang dihasilkan ini di proses kembali oleh bak ter i jenis methanogen, misalnya M et hanot hermobact er t hermoaut ot r ophicum yang biasa hidup di lingkungan kotor seper ti selokan dan pembuangan limbah (septic tank ). Asam asetat direaksikan dalam sel methanogen dengan gas hidrogen dan karbon dioksida untuk menghasilkan metana, air , dan karbon dioksida. Metana dalam bentuk gas juga menghasilkan bau busuk. Selain asam asetat dan gas metana, beberapa bak ter i menghasilkan gas hidrogen sulf ida yang baunya seper ti telur busuk. Lebih dar i itu, bau busuk mayat di lautan yang bercampur dengan uap garam bersifat racun, karena mampu mereduks i konsentrasi elek trolit dalam tubuh. Produk berbahaya selain gas yang dihasilkan adalah cairan asam dan cairan lain yang mengandung protein toksik. Jika cairan-cairan ini sempat menginfeksi kulit yang luka atau terkena makanan, bukan hanya produk beracun yang dapa t masuk ke dalam tubuh tetapi juga bak ter i heterotrof patogen seper ti clostr idium. Bak t er i ser ta produk beracun ini dapat menginfeksi manusia lewat kontaminasi makanan, minuman, atau luka di kulit. arena adanya saluran masuk ini, maka berbagai penyak it seper ti malar ia, diare, degradasi sel darah merah, lemahnya sistem per tahanan tubuh, infeksi pada luka (tetanus), bengkak, atau infeksi pada alat kelamin men jadi ancaman yang ser ius. Cara mengatasi serangan mikroorganisme ini adalah dengan men jaga makanan dan minuman tetap ster il, yaitu dengan di panaskan. Mencuci tangan dan kak i dengan sabun antiseptik cair sebelum makan. Men jaga lingkungan agar ster il dengan cara menyemprotkan obat penster il. Bak t er i-bak ter i tersebut juga dapat dicegah per tumbuhannya dengan cara meminum obat anti biotik atau suntik imunitas. Sifat-sifat inilah yang harus di pahami dengan cara mengikuti prosedur standar penanganan mayat. Antara lain menggunakan masker standar minimal WHO (ti pe N-95), memakai sarung tangan khusus, ser ta mencuci tangan sebelum dan sesudah mengangkat satu mayat. Langkah terbaik adalah segera menguburkan mayat.
Parasitologi kedokteran Salah satu bidang terbesar parasitologi, parasitologi kedok t eran adalah studi se jumlah parasit yang menginfeksi manusia, yang mencakup organisme seper ti:
y
y y
P lasmo ium spp., organisme uniseluler yang menyebabkan malaria. 4 subtipe malaria adalah P lasmo ium falciparum, P malariae, P vivax dan P ovale. Leishmania onovani, organisme uniseluler yang menyebabkan leishmaniasis organisme multiseluler seperti Schistosoma spp., Wuchereria bancrofti dan Necator americanus
Parasitologi kedokteran dapat melibatkan perkembanganobat, studi epidemiologi dan studi zoonosis.
Parasitologi kedokteran hewan Artikel utama untuk bagian ini adalah: Parasitologi kedokteran hewan Studi parasit yang menyebabkan kerugian ekonomi dalam operasiagrikultur maupun akuakultur , atau yang menginfeksi binatang penyerta. Contoh spesies yang dipelajari adalah: y
y y
Lucilia cericata, yang meletakkan telur di kulit hewan ternak. Tempayak menetas keluar dan menggali dalam daging, menyusahkan hewan dan menyebabkan kerugian ekonomi bagi petani Oto ectes cynotis, tungau telinga kucing, menyebabkan Canker. G yro actylus salaris, parasit monogenea salmon, yang dapat menyerang populasi yang tidak resisten.
[sunting] Parasitologi struktural Artikel utama untuk bagian ini adalah: Parasitologi struktural Merupakan studi struktur protein dari parasit. Pene ntuan struktur protein parasit dapat membantu memaha mi bagaimana protein-protein itu berfungsi secara berbeda dari protein yang homolog pada manusia. Di samping itu, struktur protein dapat menginformasikan proses penemuan obat.
[sunting] Ekologi parasit Parasit dapat menyediakan informasi tentang ekologi populasi inang. Sebagai contoh, dalam biologi perikanan, komunitas parasit dapat digunakan untuk membedakan populasi yang berbeda dari spesies ikan yang bersama-sama menghuni kawasan itu. Di samping itu, parasit memiliki sejumlah sifat khusus dan strategi riwayat hidup yang memungkinkannya mengkolonisasi inang. Memahami aspek-aspek ekologi parasit ini dapat menerangkan strategi penghindaran parasit yang dikandung inang.
Taksonomi dan filogenetik K eragaman yang luas pada hewan parasit menciptakan tantangan bagi para biolog untuk menggambarkan dan mengelompokkannya. Perkembangan terkini dalam menggunakanDNA untuk mengidentifikasi spesies yang terpisah dan mengamati hubungan antarkelompok pada sejumlah skala taksonomi banyak berguna bagi para parasitolog, karena banyak parasit yang amat degeneratif dan menyembunyikan hubungan antarspesies.
Mistletoe adalah nama umum yang populer untuk tumbuhan parasit dar i ordo Santalales yang
terdir i dar i keluarga Santalaceae, Loranthaceae, dan Misodendraceae. Spesies yang termasuk keluarga Santalaceae dulunya ser ing digolongkan ke dalam keluarga Viscaceae. Di kebudayaan Barat, daun mistletoe yang tetap berwarna hijau di musim dingin digunakan sebagai hiasan Natal. Orang Eropa menggunakan spes ies V i scum album, sedangkan spesies P hor ad end r on l eucar pum digunakan di Amer ika Utara. R angkaian daun mistletoe digantung di depan pintu dan orang yang berdir i di bawah mistletoe boleh mencium orang yang disukainya. Nama mistletoe dulunya hanya digunakan untuk spesies V i scum album atau dikenal sebagai mistletoe Eropa yang tergolong famili Santalaceae dan satu-satunya spesies mistletoe asal Br itania R aya dan daratan Eropa. Mistletoe juga digunakan untuk spesies P hor ad end r on l eucar pum asli Amer ika Utara dan tergolong famili Santalaceae. Sebagai contoh evolusi konvergen, beberapa tumbuhan famili Loranthaceae yang memilik i karak ter istik yang mir p i juga disebut mistletoe. Spesies V i scum album (mistletoe Eropa) memilik i helai daun berhadapan, berbentuk lon jong dengan tepi daun yang mulus, dahan berkayu dan memilik i buah yang berkelompok seper ti buah ber i berwarna krem. Sedangkan P hor ad end r on l eucar pum (mistletoe Amer ika) walaupun ter lihat mir i p, memilik i daun yang lebih pendek dan lebar, ser ta buah yang berkelompok dalam jumlah yang lebih banyak. Di Australia terdapat 71 spesies yang termasuk famili Loranthaceae dan 14 spesies yang termasuk famili Santalaceae. Sebagian besar spesies dapat tumbuh di berbagai jenis pohon. Walaupun biasanya cuma menghambat per tumbuhan tanaman inang, mistletoe yang men jadi ter lalu lebat bisa mematikan tanaman inang. Sebagian mistletoe bersifat setengah parasit, daun tetap berwarna hijau sepan jang tahun, dapat melakukan fotosintesis sendir i, dan hanya bergantung dar i tanaman inang untuk zat mineral dar i dalam tanah. Genus Ar ceut hobium yang tergolong famili Santalaceae adalah salah satu contoh mistletoe yang bersifat parasit total, karena mengandalkan fotosintesis dan mineral dar i tanaman inang. Burung yang memakan buah mistletoe membantu penyebaran biji mistletoe. Biji tersebar bersama jatuhan kotoran burung di ranting-ranting pohon. Selain itu, burung juga bisa men jepit buah mistletoe dengan paruh agar biji ter lepas dar i daging buah. Burung lalu menyeka paruhnya pada ranting terdekat. Biji mistletoe ber lapis getah yang lengket dan mampu menempel erat pada calon tanaman inang. Asal-usul kata "mistletoe" belum diketahui dengan jelas, tapi mungk in berasal dar i bahasa Jerman "Mist" yang berar ti kotoran hewan. Dalam bahasa Inggr is uno, "mistel" merupakan sebutan lain untuk tanaman basil. Se jak dulu mistletoe hanya dianggap sebagai hama pembunuh pohon, tapi sekarang mistletoe diakui berperan penting dalam men jaga keseimbangan ekosistem. Berbagai jenis binatang memakan buah, daun, dan tunas mistletoe sambil menyebarkan biji mistletoe yang lengket ke mana-mana. Daun-daun mistletoe yang selalu berdaun hijau sepan jang tahun ser ing di pakai sebagai sarang bagi berbagai jenis burung. Di Australia terdapat lebih dar i 240 spesies burung yang bersarang di ker imbunan daun mistletoe, atau k ira-k ira 75 persen dar i spesies burung yang ada.
Kegunaan Mistletoe populer di kalangan ahli pengobatan tradisional di Eropa. Di Jerman, tanaman ini digunakan untuk mengobati penyak it saluran pernafasan dan kanker. Se lain itu, mistletoe juga sedang diteliti untuk pengobatan tumor. Walaupun penggunaan mistletoe belum diizinkan di Amer ika Ser ikat, mistletoe sudah diresepkan di Eropa. Mistletoe disebut-sebut dalam mitologi Norse. Dewa bernama Baldur terbunuh dengan sen jata yang di buat dar i mistletoe. Dalam mitologi elt dan r itual kepercayaan Druid, mistletoe digunakan sebagai penawar racun. Pada tradisi orang R umania, mistletoe (disebut vâsc dalam bahasa R umania) dianggap sebagai sumber nasi b baik. Di daerah pedalaman, tanaman ini masih digunakan sebagai obat dan dianggap memilik i kekuatan sihir.
Bunga mistletoe V i scum album Buah mistletoe V i scum album Mistletoe di atas pohon ape