ASESMEN MEMBACA
Pelaksanaan asesmen membaca bertujuan untuk memahami dan memperoleh informasi tentang siswa dalam perkembangan kemampuan membacanya, sehingga pada gilirannya nanti guru dapat dengan segera memberikan bantuan pada siswa yang belum berhasil. Bantuan itu hendaknya diberikan pada siswa yang membutuhkannya membutuhkannya sehingga segera berguna baginya. Dengan asesmen guru dapat mencatat pertumbuhan dan perkembangan siswa selama belajar di kelas. Dengan asesmen berarti pendeteksian kesulitan membaca siswa dapat diketahui lebih awal dan dapat segera diatasi. Selain itu siswa dapat termotivasi untuk belajar lebih bersemangat karena merasa diperhatikan oleh guru. Juga membuat siswa tahu bagaimana meningkatkan dirinya sebagai pembaca efektif. . !sesmen !sesmen Perkem Perkemban bangan gan "embaca "embaca Bentuk asesmen membaca didesain dalam bentuk asesmen perkembangan yang digunakan digunakan untuk melaksanakan penilaian proses membaca yaitu wawancara, observasi, portofolio, dan jurnal. !. #awanc wancar araa #awancara #a wancara satu demi satu merupakancara yang ideal untuk mengetahui keadaan membaca siswa. Siswa cenderung memberikan tanggapan tertulis secara minimal. Dengan wawancara personal, kita dapat memancing tanggapan dan memperoleh informasi yang mencerminkan sikap, strategi, kesenangan, dan tingkat kepercayaan diri anak dalam waktu yang singkat $%ofi&uddin dan 'uhdi, ()))*+-. #awancara #awancara juga dapat dilakukan guru untuk memperoleh informasi tentang perkembangan membaca siswa yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan membaca mereka. /ontoh pertanyaan yang perlu diajukan kepada siswa* (. Di mana mana kamu kamu membaca membaca selain selain di di sekola sekolah0 h0 +. !pakah !pakah semu semuaa orang orang di rumahm rumahmu u suka suka membaca membaca00 1. Berapa Berapa lama lama kamu kamu membaca membaca di ruma rumah0 h0 2. !pakah !pakah kamu meminjam meminjam buku buku di perpust perpustakaan akaan atau atau membeli membeli sendiri0 sendiri0 3. Buku Buku apa apa yang yang kamu kamu suka sukai0 i0 4. Sebutk Sebutkan an judul judul buku buku yang yang terak terakhir hir kamu kamu baca5 baca5 B. 6bse 6bserv rvas asii 6bservasi atau pengamatan dilakukan oleh guru dengan melihat, mendengarkan serta mencatat hal7hal yang berkaitan dengan perkembangan
membaca siswa secara individual. 8egiatan ini tidak hanya dilaksanakan guru pada waktu pembelajaran membaca, bisa juga pada waktu pembelajaran lain dan dilakukan secara terus menerus. Dengan observasi akan memberikan gambaran keterampilan membaca siswa yang berhubungan dengan* melafalkan bunyi, mengenal lambang tulisan dan menggunakan intonasi. 9ntuk merekam hasil observasi ini, guru menggunakan catatan perorangan bagi setiap siswa. Buku catatan pengamatan merupakan bagian yang sangat esensial dalam observasi. !gar pengamatan dapat dilaksanakan dengan sebaik7baiknya, guru menyusun perangkat pengamatan yang anatara lain dapat berupa format7format pengamatan. Berdasarkan catatan observasi yang dikumpulkan sepanjang proses pembelajaran, guru dapat mengetahui kemampuan membaca setiap siswa secara tepat. :erman $dalam Sugiran, +1*(1 menawarkan beberapa strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk melaksanakan observasi keterampilan membaca siswa antara lain* (. Demonstrasi Siswa mempertunjukkan atau memperagakan keterampilan membaca yang dimilikinya yang dapat memperlihatkan penguasaan kemampuan membaca sampai tingkat tertentu, misalnya* membaca teknik $bagaimana siswa menyuarakan lambang7lambang tulisan dengan lafal dan intonasi yang baik;di kelas awal, membaca cepat $bagaimana siswa menangkap isi bacaan dalam waktu yang cepat, guru menentukan waktu yang sesuai dengan tingkat kesukaran bahan bacaan;kelas tinggi dan membaca indah $membaca karya sastra, bersifat apresiatif, melibatkan emosi, penghayatan, dan penjiwaan;semua kelas. +. nvestigasi
terendah. %entangan ini dapat dalam bentuk huruf $!,B,/,D, angka $(,+,1,2, sedangkan rentangan kategori bisa sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah atau baik sekali, baik, sedang, kurang $Sudjana, +3*--.
/ontoh format observasi* pengamatan membaca teknik =o. (. +.
=ama Siswa
(
ntonasi + 1
2
(
>afal + 1
2
8enyaringan ( + 1 2
... ... /. Portofolio Portofolio adalah kumpulan hasil karya siswa yang representatif
menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam suatu periode waktu tertentu, misalnya satu catur wulan atau semester $skandar, ())-*(?. 8umpulan hasil karya siswa ini menggambarkan apa yang dapat dikerjakan oleh siswa dalam berbahasa, termasuk keterampilan membaca mereka. 9ntuk setiap siswa disiapkan satu file. !da tiga macam portofolio yaitu* ( working portofolio, yang berisi kumpulan dari contoh7contoh pekerjaan siswa, komentar orang tua siswa, dan catatan7catatan guru@ + showcase portofolio, kumpulan pekerjaan siswa yang dipilih dari pekerjaan pekerjaan yang terbaik saja@ 1 record keeping portofolio, catatan hasil evaluasi dan skor tes yang dilaksanakan oleh guru $Burn dala Syafi&ie, ())*1). Data7data yang tersimpan dalam file portofolio dianalisis sehingga diperoleh gambaran mengenai perkembangan kemajuan belajar membaca siswa. Selain itu portofolio juga dipakai untuk membantu siswa merefleksikan apa yang telah mereka pelajari. Dalam prakteknya, portofolio membaca terintegrasi dengan keterampilan berbahasa yang lain seperti menyimak, berbicara, dan menulis. /ontoh7contoh topik portofolio membaca $terintegrasi dengan keterampilan berbahasa yang lain* (. Jawaban terhadap pertanyaan bacaan $pemahaman +. "enceritakan kembali isi bacaan dengan bahasa sendiri $menulis atau 1. 2. 3. 4. -.
berbicara "eringkas isi bacaan $menulis >aporan kegiatan pembacaan pustaka 8omentar;pendapat tentang topik bacaan !presiasi bacaan sastra Daftar cek;pengamatan;observasi guruuntuk menunjukkan
perkembangan membaca siswa ?. 8ontribusi siswa kepada laporan kelompok ). 8omentar orang tua tentang kegiatan membaca siswa di rumah (. Penjelasan siswa terhadap setiap item pada portofolio $penilaian diri
Setiap lembar dalam portofolio itu adalah hasil pilihan siswa sebagai wakil dari pekerjaannya. Jadi, portofolio sesungguhnya adalah evaluasi diri oleh siswa. "engevaluasi portofolio membacasiswa bertujuan untuk membantu siswa meningkatkan pemahamannya terhadap kinerja atas tugas membaca yang dipamerkan di dalam portofolio. 8riteria untuk mengevaluasi portofolio seyogyanya juga disidkusikan dengan siswa sehingga baik guru maupun siswa dapat mengetahui kriteria ini. Bagi guru kriteria dapat digunakan untuk memberi balikan, sedangkan bagi siswa dapat menggunakan kriteria itu untuk melakukan tugasnya. /ontoh asesmen portofolio $Sugiran, +1*((* !sesmen "embaca Siswa
* AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
* AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
anggal * AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA 8eterampilan membaca yang dieksplorasi AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA !sesmen dari* a. b. c. d. e. f. g. h.
"embaca teknik * AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA "embaca ndah * AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA "embaca dalam hati * AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA "embaca cepat * AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA "embaca pemahaman * AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Penalaran dan berpikir kritis dari hasil membaca * AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pertumbuhan pemahaman * AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA 8erja tidak selesai, atau pekerjaan perlu diperbaiki * AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
D. Jurnal Jurnal adalah kegiatan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu dan ditulis dalam bentuk catatan singkat $skandar, ())-*+1. Jurnal ini berisikan peristiwa penting yang dialami siswa dalam sehari7hari. 6leh karena itu, jurnal semacam ini sering disebut jurnal harian. Jurnal dapat digunakan untuk merekam atau meringkas topik7topik kunci dalam pembelajaran seperti perasaan siswa terhadap kegiatan membaca, kesulitan berkaitan dengan membaca, atau berbagai komentar yang dibuat siswa. "enggunakan jurnal sangat kondusif untuk melatih berfikir tentang mengapa sesuatu $membaca perlu dilakukan. Dalam jurnal dapat digunakan untuk menulis reaksi, pertanyaan, kesuksesan, pemikiran maupun rasa frustasi
dalam kegiatan belajar $membaca. "enggunakan jurnal dapat memperoleh informasi tentang sejarah siswa ketika belajar $membaca secara independen. ugas7tugas membaca di atas harus* ( authentik dan valid, menilai secara utuh yang ada pada siswa dan mengukur apa yang hendak diukur, + melibatkan observasi yang berulang7ulang, setiap pola perilaku siswa diamati, bagaimana perubahannya dari satu tahap ke tahap kegiatan berikutnya, apakah ada perbaikan@ dan 1 menggunakan berbagai metode untuk memperoleh fakta kinerja siswa. Cakta inilah yang menjadi bahan pertimbangan guru dalam memberikan penilaian. ujuan akhir dari asesmen adalah menanamkan self regulated;evaluation pada siswa. Self regulated;evaluation adalah pembelajaran yang diberikan pada anak bagaimanamereka mengatur;mengevaluasi diri sendiri. Pembelajaran yang dimaksud adalah menanamkan pada anak pentingnya mengatur dan mengevaluasi diri sehingga nantinya tertanam kemandirian, rasa percaya diri, tanggung jawab, dan kreativitas. Self regulation;self evaluation ini bertujuan memotivasi anak untuk mencapai keinginan dengan usaha sendiri. Self regulation;evaluation pada pembelajaran membaca juga perlu ditanamkan pada anak sejak usia SD. 8ebiasaan untuk mengatur;mengevaluasi sendiri kegiatan membacanya akan menumbuhkan kemandirian dan mengembangkan kemampuan problem sholping pada anak. !nak bisa mengatur kegiatan membacanya setiap hari. !pa yang harus dilakukan berkaitan dengan itu, apakah membaca buku $cerita, faktual, majalaj, membeli buku, melaporkan hasil bacaan atau menceritakan hasil bacaan kepada orang lain. 9ntuk mengontrol self regulaton;self evaluation keterampilan membacanya siswa dapat membuat pedoman;rubrik yag berisi hal7hal yang dilaksanakan dan niilai point yang diperoleh. /ontoh rubrik self regulation* Pengumpulan pont membaca =o. (. +. 1. 2. 3. 4.
8egiatan "embaca "embaca (3 menit "embaca ( buku "elaporkan hasil bacaan dalam tulisan "enceritakan hasil bacaan kepada orang lain "eminjam; membeli buku "erekomendasi orang lain membaca satu buku
Poin ( ( ( ( ( (
-. ?.
"enulis cerita berita sesuai dengan tema buku yang dibaca "embaca cerita dengan bersuara $di panggung
( (
. !sesmen :asil "embaca valuasi hasil membaca atau dikenal dengan evaluasi produk adalah evaluasi pengejaran membaca yang menekankan pada hasil;skor yang dicapai siswa dalam belajar membaca. valuasi ini dilaksanakan pada saat7saat tertentu secara formal untuk melihat kemampuan membaca siswa, misalnya setelah beberapa pokok bahasan, satu catur wulan, satu semester atau satu tahun pelajaran $Syafi&ie, ()))*1). Sasaran yang dinilai dalam evaluasi hasil belajar membaca adalah tingkat penguasaan siswa terhadap apa yang telah dipelajarinya dalam pembelajaran membaca. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa pusat perhatian evaluasi hasil belajar membaca adalah tingkat ketercapaian tujuan pengajaran. valuasi membaca ini dapat juga diartikan sebagai alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam menggali informasi yang terdapat dalam teks yang di dalamnya melibatkan aspek* pengetahuan dan pemahaman bahasa dan lambang tertulis, gagasan, serta nada dan gaya penulisan dengan melibatkan kemampuannya yang berkenaan dengan komponen kebahasaan maupun komponen nonkebahasaan $=urgiyantoro,+(*+2-. Pemahaman bahasa dan lambang tertulis meliputi pemahaman* ( kata7 kata yang dipakai dalam bacaan, + makna kata7kata dalam bacaan, 1 pola7pola kalimat dan bentuk7bentuk kata dalam bacaan, dan 2 menafsirkan dengan tepat lambang;tanda baca dalam bacaan. Pemahaman gagasan meliputi* ( maksud dan gagasan pokok, + gagasan pendukung, 1 hubungan antar gagasan pendukung, dan 2 menarik kesimpulan dan penalaran dengan tepat. Pemahaman nada dan gaya meliputi kemampuan* ( mengenal sikap pengarang terhadap masalah yang dikemukakan serta sikap pengarang terhadap pembacanya, + memahami nada tulisan atau bacaan, dan 1 mengenal macam7 macam teknik dan gaya penulisan bacaan. "acam7macam tes kemampuan membaca yang dapat dipakai untuk mengevaluasi kemampuan membaca dapat dikemukakan di bawah ini.
!. es cloEe es cloEe merupakan salah satu tes yang ddapat dimanfaatkan untuk mengetes kemampuan membaca. Seseorang dapt memahami wacana dengan teknik cloEe ini dengan cara melengkapi bagian7bagian wacana yang sengaja dihilangkan;dikurangi $kurang lengkap dari teks aslinya. 8ekurangan yang harus dilengkapiitu terdiri dari kata7kata yang merupakan bagian dari suatu wacana. 8emampuan untuk mengenali dan mengembalikan kata7kata yang telah dihilangkan secara tepat, menunjukkan tingkat kemampuan berbahasa. Penghilangan kata7kata dari wacana tulis merupakan ciri khas pokok dari tes cloEe $Djiwandono, ())4*-). Secara keseluruhan tes cloEe dapat dimanfaatkan untuk penilaian tingkat keterbacaan dan tingkt kesulitan teks, menelaah kendala7kendala yang ada dalam teks, penilaian kelancaran berbahasa, dan penilaian efektifitas pengarang. %ofi&uddin mengatakan bahwa komentar yang dapat dikemukakan sehubungan dengan pemakaian tes cloEe untuk mengukur kemampuan membaca dapat dikemukakan seperti berikut* jika diamati apa yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan tes, tampaknya apa yang dikerjakan siswa kurang mencerminkan kegiatan membaca yang sebenarnya. Proses yang terjadi dalam diri siswa sewaktu mengerjakan tes cloEe lebih bersifat kognitif. Selain itu, tes ini ttidak adil sebab keberhasilan siswa sangat dipengaruhi oleh kemiripan gaya bahasanya dengan gaya bahasa yang terdapat dalam tekss. 8eberhasilan siswa dalam mengerjakan tes cloEe juga sangat dipngaruhi oleh skemata siswa terhadap isi teks. B. es meringkas isi bacaan es meringkas seringkali juga dipakai untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa yang bersifat global, sebab tes ini banyak melibatkan skemata dalam sebuah teks. Djiwandono mengemukakan bahwa tes ini menuntut siswa untuk dapat memahami secara rinci dan mengungkapkan kembali pemahamannya secara ringkas. Pada tingkat awal, tes meringkas isi bacaan didasarkan atas teks bacaan yang sederhana baik dalam hal isi, panjang7pendek maupun gaya bahasa. Semakin tinggi tingkat kemampuan berbahsa siswa makin panjang dan semakin kompleks isi teks bacaan yang harus disusun $())4*4-. :arus pula dicatat bahwa meringkas isi bacaan tidak sepenuhnya merupakan tes membaca karena jawaban
yang dituntut dalam bentuk ringkasan itu menyangkut penggunaan kemampuan menulis $terintegrasi. /. es subjektif es subjektif yang dimaksud adalah tes yang jawabannya berupa uraian dan penyekorannya dilakukan dengan mempertimbangkan benar salahnya uraian yang diberikan siswa. /iri penanda tes subjektif antara lain* ( jumlah soal yang disusun tidak terlalu banyak, + hasil yang diperoleh kurang mewaadahi karena jangkauan bahannya tidak terlalu luas, 1 banyak dipengaruhi oleh faktor bahasa yang digunakan oleh siswa, kerapian tulisan yang dibuat oleh siswa, sikap penilai terhadap siswa, penyekoran bersifat relatif, jawaban sangat panjang, dipengaruhi oleh emosi pemeriksa, pertanyaan yang diajukan luas dan rumit, sedangkan waktu yang tersedia terbatas. es subjektif dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu* ingatan sederhana, jawaban pendek, dan bentuk diskusi. 8elebihan tes subjektif terletak pada* mudah dalam penyusunan, mudah disesuaikan dengan bahan pelajaran yang dikehendaki, baik untuk mengukur kemampuan kognisi yang membutuhkan proses berpikir atau bernalar tingkat tinggi. 8ekurangan tes subjektif dapat dilihat dari segi* isi;bahan $jumlah butir soal biasanya terbatas, pemeriksaa $korektor seringkali terpengaruh oleh faktor subjektivitas. Siswa $dapat mengelabui korektor dengan memberikan jawaban yang panjang, pemeriksaa sangat banyak memakan waktu. D. es objektif es objektif yang dimaksud adalah tes yang cara pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif yang dilakukan dengan cara mencocokkan kunci jawaban dengan hasil pekerjaan siswa. es objektif ini terdidi atas butir7butir tes yang dapat dijawab dengan sepatah atau beberapa patah kata atau memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. es objektif memungkinkan siswa untuk menjawab banyak pertanyaan dalam waktu yang sangat singkat, sehingga bahan atau materi yang diujikan dapat menjangkau sebagian besar bahan yang akan diujikan. es objektif dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu* penyempurnaan, benar7salah, penjodohan, dan pilihan ganda.
8elebihan yang dimiliki oleh tes objektif, antara lain* diskor secara objektif dan mekanis, jangkauan bahnnya cukup luas, dan mudah dalam pemeriksaannya. 8elemahan tes objektif antara lain* sulit dalam pembuatannya, dalam pengertian banyak menyita waktu, tenaga, dan biaya, tidak dapat mengukur kemampuan proses berpikir tingkat tinggi dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berspekulasi. 9ntuk mengukur kemampuan memahamai bacaan, diperlukan bahan tes membaca berupa teks bacaan. Dalam memilih teks bacaan sebagai bahan tes membaca ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Caktor yang dimaksud meliputi* tingkat kesulitan bacaan, panjang pendek bacaan, isi bacaan, dan bentuk;model bacaan $=urgiyantoro, +(*+2)7+3+. !. ingkat kesulitan bacaan ingkat kesulitan bacaan, salah satunya dipengaruhi oleh faktor kekompleksan kosa kata dan struktur yang terdapat dalam bacaan. 9ntuk mengetahui secara dekat kesulitan teks bacaan ada sejumlah alat;teknik yang dapat dipakai. Satu diantaranya adalah tes cloEe. Jika rata7rata jawaban siswa yang benar lebih dari -3F maka teks yang diujikan dinyatakan mudah, sebaliknya jika rata7rata yang benar kurang dari +3F maka teks tersebut tergolong sulit. Jika kita hendak memperkirakan tingkat kesulitan wacana dalam satu buku atau wacana panjang, pengambilan wacana hendaknya dilakukan secara rambang. Secara umum orang mengatakan bahwa wacana yang baik untuk bahan tes kemampuan membaca adalah wacana yang tingkat kesulitannya sedang atau sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Dalam memilih teks bacaan, hendaknya diperhatikan masalah tingkat kesulitan teks bacaan. Jangan memilih teks bacaan yang terlalu sulit atau terlalu mudah bagi siswa. B. si teks bacaan Secara pedagogis, bacaan yang baik adalah yang sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa kebutuhan atau menarik perhatian siswa. ujuan kegiatan membaca itu sendiri khususnya yang berkaitan dengan pemahaman bacaan, adalah untuk memperluas dunia dan horison siswa, memperkenalkan berbagai hal dan budaya dari berbagai pelosok daerah dan negara lain.
Pemberian bahan yang demikian tentu saja harus mempertimbangkan tingkat kematangan siswa. "elalui pengajaran membaca itulah sebenarnya kita dapat berperan serta mengembangkan sikap dan nilai7nilai pada diri siswa, misalnya dengan menyediakan bacaan yang berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa, pendidikan moral pancasila, kehidupan beragama, berbagai karya seni, berbagai ilmu pengetahuan populer, dan sebagainya. Di pihak lain, kita juga perlu selekif, menghindari bacaan7bacaan yang bersifat kontra atau masih bersifat kontroversial. /. Panjang pendeknya teks bacaan #acana atau teks yang diteskan sebaiknya tidak terlalu panjang. Beberapa wacana yang pendek lebh baik daripada sebuah wacana yang panjang. Sepuluh butir tes dari tiga atau empat wacana lebih bak daripada hanya dari sebuah wacana panjang. Dengan wacana yang pendek, kita dapat membuat soal tentang berbagai hal dan jadinya lebih komprehensif. Disamping itu secara psikologis siswa pun lebh senang pada wacana yang pendek, karena tidak membutuhkan waktu banyak untuk membacanya dan wacana pendek ta mpaknya lebih mudah. #acana pendek yang dimaksudkan di atas dapat berupa satu atau dua alinena atau kira7kira sebanyak 3 sampai ( kata. #acana pendek bahkan dapat hanya terdiri dari satun kalimat atau satu pernyataan yang kemudian dibuat parafrasenya. es kemampuan membaca dalam hal ini adalah memahami dan memilih parafrase tersebut yang sesuai dengan pernyataan. eks bacaan yang dijadikan bahan tes membaca janganlah terlalu panjang atau terlalu pendek, tetapi dapat menampung ide secara utuh. Sebagai pedoman, panjang teks bacaan yang diambil sebaiknya berisi kurang lebih ( kata. Dari teks tersebut dapat diturunkan 4 sampai - butir pertanyaan. D. Bentuk;model teks atau wacana "odel teks yang dipakai sebagai bahan teks membaca dapat berbentuk prosa $argumentasi, persuasi, narasi, maupun deskripsi atau dialog. eks dapat diambil dari buku pelajaran, majalah, surat kabar, atau jurnal. Selain pembahasan di atas terdapat dua taksonomi yang dapat digunakan dalam tes membaca yatu taksonomi Bloo dan taksonomi Barret.
!. aksonomi Bloom Bloom membedakan adanya 1 ranah $domain, yaitu* ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. %anah kognitif dibedakan menjadi 4 tingkatan yaitu* tingkat ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam tes membaca penerapan ranah kognitif dapat dijelaskan sebagai berikut. (. es membaca tingkat ingatan es kemampuan pada tingkat ingatan mengehendaki siswa untuk menyebutkan kembali fakta, definisi, atau konsep yang terdapat di dalam wacana yang diujikan. 6leh karena fakta, definisi, atau konsep yang terdapat di daam wacana itu dapat ditemukan dan dibaca berkali7kali, pada hakikatnya tes ntingkat ingatan tersebut hanya sekedar mengenali, menemukan, dan memindahkan fakta yang ada pada wacana ke lembar jawaban yang dituntut. +. es membaca tingkat pemahaman es kemampuan membaca pada tingkat pemahaman menuntut siswa untuk dapat memahami wacana yang dibacanya. Pemahaman yang dilakukan dimaksudkan untuk memahami isi bacaan, mencai hubungan antarhal, sebab akibat, perbedaan dan persamaan antarhal dan sebagainya. Butir tes kemampuan membaca untuk tingkat pemahaman ini belum tergolong sulit, masih dalam aktivitas kognitif tingkat sederhana walau sudah lebih tinggi dari sekedar kemampuan ingatan. Penyusunan tes hendaklah tidak dilakukan sekedar mengutip kalimat dalam konteks secara utuh, melainkan dibuat parafrasenya. Dengan demikian, siswa tidak sekedar mengenali dan mencocokkan jawaban dengan teks saja melainkan dituntut untuk dapat memahami. 8emampuan siswa memahami dan memilih parafrase secara tepat merupakan bukti bahwa siswa mampu memahami bacaan yang diujikan itu. 1. es membaca tingkat penerapan es membaca tingkat penerapan ini menuntut siswa untuk dapat menerapkan pemahamannya pada situasi atau hal lain yang berkaitan, siswa dituntut untuk dapat menerapkan atau memberi contoh baru dari suatu konsep, ide, pengertian, atau pikiran yang terdapat dalam teks bacaan. es tingkat penerapan menghendaki siswa untuk mampu menerapkan pemahamannya pada situasi atau hal yang lain yang ada kaitannya. Siswa dituntut
untuk mampu menerapkan atau memberikan contoh baru, misalnya tentang suatu konsep, pengertian, atau pandangan yang ditunjuk dalam wacana. 8emampuan siswa memberikan contoh, demonstrasi atau hal7hal lain yang sejenis merupakan bukti bahwa siswa telah memahami isi wacana yang bersangkutan. 2. es membaca tingkat analisis es membaca tingkat analisis menuntut siswa untuk menganalisis informasi yang terdapat dalam wacana, mengenali, mengidentifikasi, serta membedakan pesan dan informasi. Pemahaman yang dituntut pada jenis tes ini lebih bersifat terinci. Diantaranya berupa* penentuan pikiran pokok dan piikiran penjelas dalam wacana penentuan kalimat yang berisi ide pokok;penentuan jenis alinea, dan penentuan tanda penghubung antaralinea. 3. es membaca tingkat sintesis es membaca tingkat sintesis menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggeneralisasikan konsep, masalah, atau pendapat yang terdapat dalam wacana.ivitas yang dituntut dari jenis tes ini berupa* kemampuan berpikir secara kritis dan kreatif, kemampuan penalaran, kemampuan menghubungkan berbagai fakta atau konsep, serta menarik generalisasi. 4. es membaca tingkat evaluasi es membaca tingkat evaluasi menuntut siswa dapat memberikan penilaian terhadap isi wacana yang dibacanya. Baik dari segi isi atau permasalahan yang dikemukakan maupun dari segi bahasa serta cara penuturannya. !ktivitas yang diukur dalam tes ini merupakan aktivitas kognitif tingkat tertinggi yang difokuskan pada proses berpikir. Peniilaian terhadap isi wacana misalnya berupa penilaian terhadap gagasan, konsep, cara pemecahan masalah dan bahkan menemukan dan menilai bagaimana pemecahan masalah yang sebaiknya. B. aksonomi Barret Barret membedakan adanya 3 kelompok intelektual dalam kegiatan membaca pemahaman, yaitu* (. Pemahaman literal, yakni kemampuan mengenal sesuatu;fakta atau mengingat kembali sesuatu;fakta. +. Penataan kembali $reorganisasi, yakni kemampuan menganalisis, mensintesis, menata.
1. de7ide dan informasi yang diungkapkan secara eksplisit dalam bacaan@ pemahaman inferensial, yakni kemampuan untuk menggunakan ide atau informasi yang secara eksplisit tertuang dalam bacaan beserta intuisi dan pengalaman pribadi yang dimilikinya sebagai dasar untuk memecahkan persoalan. 2. Pemahaman evaluatif, yakni kemampuan untuk memastikan dan menilai kualitas, ketelitian, kebergunaan atau kebermanfaatan ide yang terdapat ndalam wacana. 3. !presiasi, yakni kemampuan untuk menerapkan kepekaan emosiona dan estetika yang dimilikinya dalam merespon bentuk, gaya, struktur, serta teknik pemaparan ide dalam bacaan. Penilaian Keterampilamn Membaca
Jenis membaca yang tercakup pada Standart si Bahasa ndonesia adalah membaca nyaring, membca cepat $scanning, dan membaca intensif. Sasaran dan langkah penilaian terhadap jenis7jenis membaca diuraikan sebagai berikut* (. 8eterampilan "embaca =yaring 8eterampilan membaca nyaring $membacakan adalah kemampuan untuk melisnkan tanda tanda tertulis sehingga pesan pada teks tertulis dapat tersampiakan dengan baik. Pembacaan secara lisan wacana tertulis memiliki aturtan7aturan yang berkaitan dengan pe,nberian intonasi dan penampilan lisan yang lain. Pendukung penampilan lisan adalah sikap;penampilan, ekspresi, kepercayaan diri, dan sereusnya. !dapun indikator kemampiuan membaca nyaring diuraikan sebagai berikut* a. mampu melafalkan kata ; kalimat secara tepat sesuai dengan naskah yang disediakan. b. mampu mengungkapkan tingi rendah suatu kalimat sesuai dengan tanda baca pada naskah. c. menggunakan tekanan sesuai dengan penting tidaknya informasi yang disampikan kata. d. mengunakan variasi tempo atau keras lemahnya suara sesuai dengan ragam naskah yang dibaca. e. menggunakan jeda sesui dengan satuan makna dan tanda baca pada naskah yang dibaca.
f. menggunakan jeda antar parafon yang tepat. g. mengunakan warna suara sesuai dengan ragam naskah. h. menggunakan intonasi yang sesuai pada bagian pembuka, inti, dan penutup i. membacakan naskah dengan lancar j. membacakan naskah dengan sikap yang tepat. +. 8eterampilan "embaca /epat $scanning Salah satu kemampuan membaca cepat yang dinilai adalah membaca scaning $membaca memindai. 8arakteristik kemampuan membaca memindai perlu diketahui dulu untuk memnentukan validitas konstruk membaca scaning !pa itu membaca Scanning0 •
eknik membaca cepat untuk menemukan informasi yang telah ditentukan pembaca pada teks dengan ciri aturan tertentu $mencari nomor telpon, mencari makana kata dalam kamus ensiklopedi, mencari entry pada indeks, menemukan angka7angka statistik, menemukan informasi tertentu
•
yang terdapat pada daftar Pembaca telah menemukan kata yang dicari sebelum kegiatan membaca
•
dilakukan. Pembaca tidak membaca bagian lain dari teks kecuali informasi yang
•
dicari Pembaca menggunakan aturan yang sesuai dengan fotrmat teks $alfabetis, waktu, aturan lain.
8apan melakukan scanning0 •
"encari fakta khusus ; informasi dari suatu bacaan dengan format tertentu
•
$berupa daftar kamus, ensiklopedi, buku Cakta khusus ; informasi yang dicari sudah ditetapkan sebelum membaca
Bagaimana melakukan scanning0 •
"enggerakkan mata seperti anak panah langsung meluncur ke bawah
•
menemukan informasi yang telah ditetapkan Setelah ditemukan kecepatan diperlambat untuk menemukan keterangan
•
lengkap dari informasi yang dicari "enggunakan strategi pengurutan alfabetis, entr y, urutan waktu, dan strategi lama unytuk menemukan informasi yang tepat
Bagaimana menilai kemampuan scanning yang memiliki validitas konstruk tinggi0
•
"emahami karakteristik membaca memindai "enentukan indikator berdasarkan bangunan pengertian membaca
•
memindai sesuai genre wacana yang akan dibaca "enentukan konteks untuk merangsang murid melakukan kegiatan
•
membaca memindai "enentukan rubrik penyekoran dengan fokus pada kecepatan dan
•
• •
ketepatan menemukan informasi "enentukan kriteria ketuntasan Penyimpulan ketuntasan membaca memindai
1. 8eterampilan "embaca Pemahaman 8emampuan membaca pemahaman difokuskan pada pemahaman kata7kata sulit dan pemahaman kalimat. es membaca menggunakan teks yang terdiri atas beberapa paragraf. !gar memiliki validitas konstruk yang tinggi penyusunan tes sebagai alat penilaian kenampuan membaca hendaknya mempertimbangkan prinsip penyusunan yang meliputi $a indikator dirumuskan dengan menjabarkan kompetensi dasar sesuai konstruks, $b menyusun tes berdasarkan indikator, $c menggunakan teks wacana tulis sebagai rangsang teks sesuai dengan wacana pada kompetensi dasar, $d mencakup berbagai tingkatan kemampuan berfikir yang sesuai, $e keterampilan mikro dan makro diteskan secara terpadu dan, $f menggunakan bentuk tes yang sesuai dengan tingkatan berfikir. 8esalahan penyusunan tes membaca pemahaman yang biasa terjadi dicontohkan berikut * $( Soal bisa dijawab tanpa membaca dengan teliti sebuah teks. Dari teks tersebut terdapat kalimat * Bukan hanya orang tua yang dirugikan dalam peristiwa pemukulan siswa oleh seorang guru itu. !naknyapun harus menanggung kerugian secara psikis dan fisik. Dua kata yang berantonim adalah .... a. 6rang tua G anak
c.
b. bukan G tidak
d. Siswa G murid
$+ Bersifat pengetahuan umum $sudah diketahui bukan hanya dari teks;dari pelajaran lain
Siapa presiden % ke empat0 8ota Padang terdapat di propinsi mana0 $1 idak mengukur fokus materi $isi dapat difokuskan pada berbagai fokus sesuai dengan genre karakteristik khusus wacana Bacalah kutipan berita berikut5 Soal ulislah isi berita di atas5 $/ontoh soal tidak jelas Seharusnya isi dibatasi secara khusus seuai dengan karakteristik wacana. "isalnya pokok7pokok berita, kalimat fakta dalam berita, dan sebagainya. $2 struktur kalimat persis dengan kutipan dengan menghilangkan satu kata saja. :al ini membuat siswa tidak berfikir dan cenderung mencocokkan saja dengan teks. Pemilihan jawaban yang benar seharusnya menyangkut penafsiran bacaan bukan hanya memadankan kata7kata dalam pertanyaan dengan kata7kata dalam bacaan. $3 Pemilihan tidak logis sehingga siswa memilih bukan karena paham isis bacaan tetapi karena pilihan itu memang tidak logis. $4 Pemilihan kutipan yang tidak sesuai dengan apa yang mau ditanyakan. $- 8utipan penuh kata7kata sukar sehingga kesulitan pemahanan siswa terganggu dengan kesulitan katanya. !mati contoh penyususnan soal tes membaca pemahaman yang tidak sesuai dari segi validitas konstruk berikut5 8ompetensi Dasar
* "enyimpulkan opini dan fakta dalam tajuk
ndikator
* a. "enentukan opini pada tajuk b. menentukan kalimat fakta pada tajuk c. menyimpulkan opini pada tajuk dengan alasan atau bukti d. menyimpulkan fakta pada tajuk dengan alasan atau bukti
D!C!% %9J98!=