1 STUDIO. P & PERANCANGAN ARSITEKTUR ARSITEKTUR VI SUPERBLOK
BAB I. PENDAHULUAN 1.1.
Latar bela elakang Jakart Jakarta a sebagai sebagai kota kota metrop metropoli olitan tan tumbuh tumbuh dengan dengan pesatny pesatnya, a, dan menjad menjadii titik titik pertum pertumbuh buhan an ekonom ekonomii utama utama di Indone Indonesia sia.. Ting Tingka katt
unban nbaniisa sasi si
pertumbu mbuhan
yan yang
penduduk
cepa ce patt
teru terus s
Jaka akarta.
mendo endoro rong ng
Jaka akarta
angk angka a
tumbuh
dan
bekemb bekembang ang secara secara linear, linear, mengik mengikuti uti jalurjalur-jal jalur ur utama utama kota kota sepert sepertii sudirma sudirman, n, thamri thamrin, n, rasuna rasuna said said dll. dll. Sehing Sehingga ga dalam dalam operasionalnya menjadi mahal dan tidak efektif. Menurut prof. M. Danisworo, Danisworo, lahan-lahan di kota di Jakarta yang sangat mahal terutama dipusat kota, juga kondisi lahan yang sudah sangat terb terbat atas as..
Selai elain n
tang tanganan-ta tang ngan an
itu itu
yang yang
peng pengua uasa saan anny nya a
juga juga
berb berbeda eda sehi sehing ngga ga
bera berada da
dida didala lam m
meny menyul ulit itkan kan dala dalam m
kondisi pemanfaatannya. Pada Pa datn tnya ya
pemu pemuki kima man n
meng mengak akib ibat atka kan n
perm permas asal alah ahan an
kota ko ta
Jakart Jakarta a yang yang beruju berujung ng pada menuru menurunny nnya a kualit kualitas as hidup hidup dan menuru menurunny nnya a kualit kualitas as lingku lingkunga ngan n sekitar sekitar,Ha ,Hall itu disebab disebabkan kan pembangunan sarana dan prasarana di lokasi strategis tertentu yang terpisah jauh dengan pemukiman telah menggeser hunian ke daerah pinggiran kota. Dengan permasalahan yang terjadi di atas, atas, suda sudah h saa saatn tnya ya menc mencar arii solu solusi si untu untuk k menat menata a kemb kembal alii perkembangan kota Jakarta. Dibutuhkan suatu konsep penataan ruan ruang g ko kota, ta, agar agar pema pemanf nfaa aata tan n ruan ruang g ko kota ta dapat dapat dila dilaku kuka kan n secara efektif, efisien,dan interaktif. Salah satu aplikasi yang dapat digunakan yaitu dengan konsep superblok sehingga menciptakan zona-zona terkontrol. Konsep superblok atau mixed used development development itu itu sendiri sendiri merupakan merupakan suatu alternatif alternatif terhadap terhadap beban lalu lintas dan kemacetan kemacetan yang terjadi di Jakarta. Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Sains dan Teknologi Nasional ISTN 2012
Dwi Widianto (07120601)
2 STUDIO. P & PERANCANGAN ARSITEKTUR VI SUPERBLOK
Ada berbagai konsep yang sudah ada sejak dulu dengan aplikasi dan konteks yang beragam. Ebenezer howard merintisnya dengan konsep “garden city”, untuk populasi 32.000 penduduk. Di Prancis dan Brazil dikenal dengan istilah “urban sector” . pada konsep zona terkontrol dipusat kota dikenal dengan istilah superblock. Konsep ini dipelopori oleh perry dan stein pada tahun 1920 di Amerika Serikat dan di Eropa dikembangkan oleh le Corbusier terutama untuk hunian skala besar.
Superblok merupakan suatu kawasan dalam konteks urban yang dirancang
secara
terpadu
dan
terintegrasi
(integrated
development), dalam konsep tata guna lahan yang bersifat campuran (mixed used). Salah satu unsur terpenting pada suatu kawasan
superblok
yaitu
keberhasilan
dalam
mekanisme
kontrol, seperti halnya konsep urban design guidelines (UDGL) yang memuat regulasi pengembangan superblok. (sumber, M Ridwan kamil) . Adanya suatu kawasan terpadu dan terintegrasi
dengan baik, sehingga kegiatan pun dapat terakomodir dengan baik.
Penduduk
dapat
tinggal,
bekerja,
berwisata
dan
bangunan
dan
melakukan banyak kegiatan lainnya.
1.2.
Tujuan Adapun tujuan dari perencanaan superblok : a. Mengoptimalkan
lahan
terhadap
fungsi
aktifitas manusia dengan meminimalisir kerusakan lahan b.
Meminimalisir kemacetan yang ada pada saat ini dan waktu yang
akan datang khususnya kawasan sudirman Jakarta Selatan
c. Merencanakan suatu sarana atau tempat dimana warga dapat
tinggal,
bekerja,
belajar,
Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Sains dan Teknologi Nasional ISTN 2012
berwisata,
berbelanja,
Dwi Widianto (07120601)
3 STUDIO. P & PERANCANGAN ARSITEKTUR VI SUPERBLOK
berinteraksi dan melakukan kegiatan sosial lainnya dalam satu kawasan yang terpadu dan terintegrasi.
1.3.
Sasaran a. Pelaku (manusia)
-
pelaku bisnis, para pengusaha baik dibidang retail untuk pusat perbelanjaan, maupun penyewa untuk rental office
-
Kebutuhan pekerja, masyarakat, dan pengunjung dari luar daerah
maupun
mancanegara
yang
ingin
melakukan
berbagai aktifitas di dalam kawasan superblok
b.
Lingkungan -
Merencanakan poa pencapaian, sirkulasi dalam tapak, menentukan pintu masuk, pengelolaan dan perletakan massa, pengolahan ruang luar dan zooning yang sesuai dengan lokasi dan fungsi.
1.4.
Identifikasi Masalah Dari
hal
tersebut
mendukung
dapat
perencanaan
di
identifikasikan
kawasan
masalah
superblok
di
yang
Sudirman
dengan faktor-faktor, berupa : a.
Jauhnya
jarak
tempat
tinggal
dan
pusat
kegiatan
yang
mengakibatkan tingginya angka mobilitas penduduk yang tinggi b. Lalu lintas, yang mana kepadatan tansportasi/kendaraan yang dari sudirman atau ingin menuju sudirman hampir setiap hari macet
dan pada saat tertentu saja bisa terlihat
lenggang
c.
Kurangnya
ruang
menyebabkan
terbuka
superblok
hijau
di
menjadi
Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Sains dan Teknologi Nasional ISTN 2012
kawasan salah
superblok
satu
yang
Dwi Widianto (07120601)
4 STUDIO. P & PERANCANGAN ARSITEKTUR VI SUPERBLOK
menyebabkan efek global warming semakin bertambah d. Keterbatasan lahan di Jakarta, serta tingkat penduduk yang semakin terus bertambah
1.5.
Permasalahan a. Masalah umum
-
Bagaimana
menciptakan
ruang
terbuka
hijau
yang
memberikan kenyamanan tanpa mengganggu sirkulasi bagi pejalan kaki ? b. Masalah khusus
-
Bagaimana memberikan keleluasaan bagi pemakai pada zona-zona dikawasan superblok, agar dapat terintegrasi secara terpadu ?
1.6.
Batasan Masalah •
Pembatasan masalah yang difokuskan yaitu, integritas antar zona publik dan private agar tercipta pola aksesbilitas yang memudahkan bagi pengunjung dan penghuni.
1.7.
Pendekatan Masalah •
Untuk
mengatasi
permasalahan
diatas
yaitu
persoalan
tentang integritas dan aksesbilitas hal yang perlu dilakukan dengan cara mengolah pola terintegrasi antar zona publik dan private bagi pengunjung maupun penghuni.
1.8.
Tema Integrasi dalam aksesbilitas
Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Sains dan Teknologi Nasional ISTN 2012
Dwi Widianto (07120601)
5 STUDIO. P & PERANCANGAN ARSITEKTUR VI SUPERBLOK
Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Sains dan Teknologi Nasional ISTN 2012
Dwi Widianto (07120601)