Nama Kelompok : 1. Rifqi Shufrony
15106311 40120
2. Rizky Nafandy
15106311 40124
3. Wahi din Suhendar Suhendar
15106311 40138
6.1Hard OR paradigma dan gambaran diagram Pendekatan keras OR berasumsi bahwa : 1. masa la h telah telah didefini sikan sikan dengan dengan jelas , menyira menyira tkan bahwa bahwa •
•
tujuan dari pembuat keputusan keputusan di ketahui ketahui dan terdapat kriteria untuk as cer-getar ketika ketika mereka mereka tela tela h tercapai, ji ka ada tuju an yang sa ling bertentanga bertentanga n, trade-off d apa t didefini did efini si kan,
•
kursus a lternatif tindakan yang dikenal, baik sebagai daftar pilihan atau sa tu set vari vari abel keputusan, keputusan,
•
kendal kendal a pada pil ihan keputusan keputusan diketahui, dan
•
input data yang diperluka n tersedia; tersedia;
2. masa la hnya adalah relatif terstruktur terstruktur dengan dengan ba ik, yang berar berar ti bahwa •
hubungan antara vari abel yang yang penurut, penurut,
•
perila ku sistem dapat ditangkap dala m model model matematika, matematika, dan
•
upaya komputasi komputasi untuk menentukan menentukan sol usi l ayak secara ekonom ekonomi; i;
3. masa la h dapat cukup baik teris teris ol asi dari sistem yang lebih lua s. 4. optimali sas i tujuan, tujuan, bila memung memungkinkan, kinkan, adal ah ideal. 5. masa la hnya adalah yang yang bersi bersi fat teknis, teknis, tanpa politik; orang terut terutama ama di li hat sebagai obyek pasif. 6. ji ka ada beberapa pemangku kepentingan, konsensus kons ensus da pat dica pai tentang semua as pek yang
mempe mempengaruhi ngaruhi seberapa baik tujuan dapat dicapai. 7. pembuat pembuat keputusa keputusa n memil memil iki kekuatan dan otoritas untuk menerapkan menerapkan 's olus i' atau meneg menegakk akk an
pelaksa naan melalui rantai hirarki komando. komando.
Tiga fase f ase utama dalam proyek OR/MS adalah adalah : 1. Formulasi masalah atau Penentuan Lingkup (Scoping) masalah 2. Pemodelan sistem 3. Implementasi Imple mentasi dari rekomendas rekomendasii 6.2 Formulasi Masalah atau Scoping Masalah
Bertujuan untuk mengi dentifikasi dentifikasi masalah (i su-isu) su-isu) untuk dianalisis dianalisis dan mendefinisikan system relevan rele van untuk isu tersebut.
Tingkat kedalaman, detail dan resol usi bergantung pada :
Pengetahuan awal mengenai masalah Kompleksitas Permasalahan Hubungan antara pemili k masalah dan analisis masalah
Bagaimana kondisi benefit yang potensial dan biaya proyek?
Pasti ; fase awal dapat berupa FORMULASI MASALAH yang lengkap. Tidak cukup di ketahui ; tentukan LINGKUP (SCOPE) MASALAH terlebih dahulu
Scoping : me ngidentifikasi sifat alamiah dari permasalahan dan melakukan penilaian apa yang dapat dihasilkan dari analisi dan bagaimana penilaian biaya dan benefit.
Gambar 6-1 ; Metodologi Keras OR 6.3 Format Proposal Proyek Format Proposal Proyek Haruslah;
Dis aj ikan dengan standar profesi onal, dengan eja an, tata bahas a dan si ntaksis, dan format yang konsi sten. Efek vis ual nya juga penting.
Menggunakan bahas a yang singkat, jela s dan sederhana .
Meri ngkas si tuasi masalah, memotivas i pendekatan yang dius ulkan dal am is tilah non -teknis , daftar la ngkah-la ngkah analisis, data dan sumber daya yang diperluka n (waktu, dana, kemampuan komputas i), rekomendasi , data benefit dan j adwal da n benefit.
Presentasi oral (lisan) yang profess ional.
6.4 Fase Pemode lan Masalah
Formulas i Masa lah/Rumusa n Mas alah (Fase Scoping) mungkin belum menghas il kan defini si detai l dari sys tem relevan. Itu sebabnya ada 4 langkah ;
4 Membangun model matematik
Dapat dimulai dengan memfinalkan definisi system relevan secara cukup detail sehingga mudah diubah ke dalam kerangka kuantitatif. Biasanya menggunakan pendekatan proses, dalam bentuk i nfluence diagram yang detail.
Setel ah defi nisi si stem memuaskan, kita membangun model matematik untuk menangkap hubungan kuantitatif antara input, variable system dan output. 5 Menemukan solusi yang disukai
memanipula si model ini untuk mengeksplora si respon dari kinerja sistem terhada p perubahan input terkendal i dan tidak terkendal i , Contoh; mengeksplorasi solusi feasible atau bidang solusi.
Tujuannya adal ah untuk menemukan s ol usi ya ng lebih dis ukai sesua i tujua n pemili k masa la h (problem owner).
Jika problem owner memili ki s atu tujua n utama berarti sol usi ya ng dic ari adalah solusi optimal, contoh maksimasi profit .
6 Menguji dan memvalidasi model dan solu Dalam Menetapkan kredi bilitas model. Validasi memiliki dua aspek: Validitas internal atau verifikasi ; Memeri ksa / mengecek apaka h model s udah benar
(logis ) dan matematis benar dan apa kah data yang digunakan sudah benar.
Validitas eksternal atau validasi ; Validasi (validasi eksternal); membandingankan model system dengan o kondisi real, sehi ngga model dapat digunakan untuk pencarian solusi o Validasi eksternal adalah pertanyaan mengenai kredibilitas model.
7 Uji What-If atau analisis se nsitivitas Pertanyaan what-if Bagaimana perubahan solusi jika ada perubahan input yang tak terkendali kedalam system ‘
’
‘
’
Seberapa mahal dampak yang ditimbul kan jika solusi be rdasarkan masukan yang salah diimplementasikan Sensitivitas dan analisis error juga merupakan bagaian int egral dari pengujian validitas eksternal.
Laporan Proyek
Untuk proyek-proyek yang membutuhkan persetujuan pemil ik untuk i mplementas i, tahap pemodelan berakhir dengan la poran proyek ri nci tentang ana lis is yang dilakukan, temuan, dan rekomendasi ana li s tentang i mplementas i. ti ndakan lebih la njut akan sa ngat tergantung pada dokumen i ni. Laporan proyek harus lengkap dan berdiri sendiri. Untuk menjadi kredibel, itu harus dengan standar profesi onal yang tinggi dalam hal konten dan presentasi. Kedua kekuatan dan kelemahan dari analisis dan kesimpulan yang dicapai harus dibilang. Ini juga untuk perlindungan analis sendiri. Ia dapat kemudian tidak dituduh kelalaian, atau setelah menyesatkan pemilik masalah dengan menyembunyikan aspek penting. Ini merupakan bagian dari etika profesi analis! Kapan Proyek Ditinggalkan?
Sebagai anal isis berla ngsung, analis harus secara berkala menil ai apakah proyek ters ebut harus mela njutkan atau di tinggalkan. Kelangsungan hidup sebuah proyek dimasukkan ke dalam pertanyaan ketika manfaat kemungkinan yang dapat beras al dar i pelaksanaan has ilnya tidak membenarkan bia ya tambahan yang har us di keluarkan untuk menyelesai kan i tu. Jika ini tampaknya menjadi kasus, etika profesi mengharusk an la poran anali s fakta ini kepada pemilik masalah (s) atau sponsor (s). Poin mengangkat estimasi biaya dan manfaat proyek semua relevan di si ni. 6.5 Tahap Implementasi
Jika pemil ik masa lah setuju bahwa standar ki nerja kemungkinan akan bertemu, pr oyek memas uki taha p terakhi rnya: I mplementas i & Solus i. Dengan beberapa TAHAPAN; 8.
Rencana Implementasi (Pelaksanaan)
Menyiapka n rencana ri nci dar i semua tugas i mplementas i, tugas untuk indi vidual dan ja dwal untuk Koordi nas i. 9.
menetapkan prosedur untuk memelihara dan membangun kontrol atas solusinya
10.
Implementasikan solusi secara actual Persi apan dokumentasi lengkap dari model, perangkat luna k yang dikembangkan untuk
digunakan, dan manual pengguna mandir i merupakan bagi an integral da ri pros es 11.
implementasi. Melakukan audit pada solusi; Ini terdiri dar i mendiri kan sejauh mana sol usi memenuhi j anj i -janjinya dalam hal keuntungan yang di rai h dan biaya yang dikelua rkan, serta memeri ksa penggunaan yang tepat terus sol usi da n merekomendas ikan perubahan mungkin dalam cahaya dari pengal aman praktis yang diperoleh. Hal i ni dapat menimbulkan la poran audi t proyek akhi r.
6.6 Sifat Keras OR Proses Maju dan keterkaitan ke belakang
Berbagai la ngkah bias anya dimula i pada urutan yang ditampilkan, tetapi s etia p langkah mungkin tumpang tindih bai k sebelumnya serta langkah -la ngkah beri kutnya. Sebagai c ontoh, ketika kita mulai mengidentifi kas i masal ah yang akan dia nalisis, kita mungkin perlu untuk mengumpulkan i nformasi ya ng lebih spesifik dan lebih detai l mengenai si tuasi masalah, yang kemudia n ditambahkan ke Rich Pictur. Proses Berulang
metodologi adal ah berulang. Ini berarti bahwa ana lis dapat kembali ke langkah sebelumnya dan mengula ng atau memodifikas i bagi an dari ana lisis sudah dilakukan. Misalnya, mencoba untuk mendefinis ika n si stem yang relevan dapat menunjukkan kontradiks i atau aspek-as pek yang hila ng dalam si tuasi mas alah. Sebelum mela njutkan, ini ha rus di selesaikan. Ini pa da gilirannya menyebabkan perubahan dal am sis tem yang relevan. Pengumpulan Data
Banyak OR teks menunjukkan la ngkah terpisa h 'pengumpula n data'. Gambar 6 -1 tida k menunjukkan. I ni bukan pengawasa n! Alas annya sederhana. pengumpula n data tida k terjadi pa da titik tertentu dal am anali sis sebagai l angkah yang terpisa h.