TUGAS SISTEM MANUFAKTUR Sistem Manufaktur dalam Pembuatan Rem Sepeda Motor ”
“
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah manajemen proyek jurusan Teknik Mesin FT.UNTIRTA
Disusun oleh : Firda Andini (3331141436)
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON – BANTEN MARET 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pertama mata kuliah “sistem manufaktur”. Keberhasilan tugas ini tidak lain juga disertai dari referensi-referensi serta bantuan dari pihak-pihak yang bersangkutan, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih. Tugas ini juga masih memiliki kekurangan dan kesalahan, baik dalam penyampaian materi ataupun dalam penyusunan tugas ini. Tugas ini juga dimaksudkan untuk menambah wawasan mahasiswa Teknik Mesin khususnya mengenai sistem manufaktur dalam pembuatan rem sepeda motor. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar dapat memperbaiki tugas pertama mata kuliah sistem manufaktur. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
Cilegon, Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..............................................................................
ii
DAFTAR ISI .............................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
iv
5BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..............................................................................
1
1.2 Batasan Masalah ............................................................................
1
1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................
1
1.4 Sistematika Penulisan ....................................................................
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Produk..............................................................
3
2.2 Perencanaan Produksi ...................................................................
4
2.3 Tenaga Kerja .................................................................................
6
2.4 Struktur Organisasi ........................................................................
6
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir ................................................................................
9
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Manufaktur Pembuatan Rem ............................................
10
4.2 Diagram Alir Sistem Manufaktur ................................................
10
BAB V PENUTUPAN 5.1 Kesimpulan ..................................................................................
16
5.2 Saran ............................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Rem ......................................................................................
3
Gambar 2.2 Struktur Organisasi ...............................................................
6
Gambar 3.1 Diagram Alir ........................................................................
9
Gambar 4.1 Proses Manufaktur Pembuatan Rem ....................................
10
Gambar 4.2 Diagram Alir Sistem Manufaktur.........................................
10
Gambar 4.3 Desain Rem Cakram ............................................................
11
Gambar 4.4 Assembly and part drawing ..................................................
12
Gambar 4.5 Electric screwdriver .............................................................
13
Gambar 4.6 Tungku Pemanas Logam ......................................................
13
Gambar 4.7 Diecasting process ...............................................................
13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan kendaraan bermotor saat ini telah menjadi suatu keharusan, tingkat mobilitas dan aktifitas yang tinggi menuntut manusia untuk selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Banyaknya kegiatan ditempat yang berbeda mengharuskan untuk datang tepat waktu, oleh karena itu diciptakan suatu alat transportasi untuk mengatasi masalah tersebut.Saat ini sudah cukup banyak alat transportasi yang dapat digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan akan kemudahan untuk berpindah-pindah. Seperti contohnya mobil, motor, kereta, bis dan lain-lain sudah banyak diperjual bebaskan dengan kisaran harga yang bervariasi dengan tingkat kenyamanan yang berbeda pula. Mobil, motor, bis dan lain-lain tidak terlepas dari peran penting komponen-komponen yang berperan penting pada setiap bagiannya. Makalah ini akan membahas dari salah satu komponen penting tersebut, yakni pengendali suatu kendaraan. Komponen tersebut adalah rem, rem merupakan komponen yang berguna untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan sepeda motor. Perkembangan komponen – komponen mesin dan spare part di bidang otomomif semakin berkembang pesat ditandai dengan produktivitas produksi kendaraan baru yang semakin meningkat, maka dibutuhkan teknologi terbaru dan inovasi baru sehingga dapat bersaing. Oleh karena itu, untuk membuat sistem manufaktur yang baik dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Hal tersebut akan dibahas pada makalah ini. 1.2 Batasan Masalah Pada laporan ini dibatasi oleh beberapa permasalahan yang harus dikaji, diantaranya: 1.Bagaimana merencanakan sistem manufaktur rem yang sesuai dengan permintaan customer ? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Memenuhi persyaratan mata kuliah sistem manufaktur 2. Menerapkan ilmu yang telah di peroleh dari mata kuliah sistem manufaktur 3. Merencanakan sistem manufaktur yang sesuai dengan permintaan customer.
1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada laporan ini adalah sebagai berikut: BAB I :Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan praktikum, serta sistematika penulisan yang berguna untuk memberikan gambaran tentang isi laporan. BAB II :Tinjauan Pustaka menjelaskan profil perusahaan, produk, dasar teori perencanaan produksi. BAB III :Metodologi penelitian. BAB IV :Pembahasan, menjelaskan perencanaan sistem manufaktur dan analisa hasil dari perhitungan. BAB V :Penutup, berisikan tentang kesimpulan dari perencanaan sistem manufaktur yang telah dibuat serta saran-saran yang membangun untuk perencanaan selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran umum Produk Pengertian rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja untuk memperlambat atau menghentikan perputaran. Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat, dengan demikian laju kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem. Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu komponen penting sebagai keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya dan keamanan berkendara jadi terganggu. Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi.
Gambar 2.1 Rem
Beberapa fungsi rem untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerakan roda kendaraan, mengatur kecepatan selama berkendara, untuk menahan kendaraan saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau menanjak. Terdapat dua jenis rem, yaitu rem tromol dan rem cakram. Rem tromol adalah sistem yang seringkali digunakan untuk sepeda motor dengan kapasitas cc kecil. Sistem rem ini juga dikenal sebagai sistem rem yang murah, namun kurang mumpuni untuk melakukan pengereman pada kecepatan tinggi, kecuali untuk tipe tertentu. Sistem rem ini tidak terlihat dari luar, karena berada didalam komponen roda kendaraan. Mekanisme rem
tromol adalah ketika tuas rem ditarik, lengan rem akan memutar cam/nok yang menyebabkan brake shoe mengembang kemudian kanvas rem akan bergesekan dengan tromol. Gesekan ini yang akan menyebabkan perlambatan pada sepeda motor. Berbeda dengan sistem rem tromol, rem cakram adalah sistem rem yang seringkali digunakan untuk sepeda motor dengan kapasitas cc besar, sehingga mampu mengurangi kecepatan kendaraan dari kecepatan tinggi sekalipun. Karena itu sistem rem jenis ini juga digunakan pada kereta api, mobil, dan sepeda. Namun penggunaan rem cakram saat ini sudah digunakan pula pada sepeda motor dengan kapasitas cc kecil, karena dianggap lebih efektif dan lebih trendy. Mekanisme kerja rem cakram adalah dengan menggerakkan piston yang kemudian mendorong kanvas rem bergerak menjepit cakram dari dua sisi. Gesekan pada cakram yang berhubungan dengan roda, membuat roda kehilangan kecepatannya dan pada akhirnya berputar lebih lambat dari sebelumnya. Komponen-komponen rem yang umum: Backing plate, silinder penyetel sepatu rem, sepatu rem, pegas pembalik, kampas rem, silinder roda, drum rem. Rem yang merupakan sistem pengendalian kendaraan, maka perangkat rem harus mendapat perhatian lebih. Perawatan rutin harus tetap dijalankan untuk memaksimalkan kerjanya. Idealnya perangkat rem perlu dicek setiap kendaraan menempuh jarak 10.000 km. Ini untuk memastikan apakah komponen-komponennya masih dalam kondisi sempurna. Selain itu, pembongkaran juga perlu untuk membersihkan dari penumpukan debu di bagian kanvas, teromol, dan cakram. Debu berpotensi menyebabkan goresan pada piringan atau tromol tergores.
2.2 Perencanaan Produksi Perencanaan adalah usaha-usaha atau tindakan-tindakan yang akan atau perlu diambil oleh pimpinan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan mempertimbangkan masalah-masalah yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Perencanaan produksi (production 6 planning) adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu di masa depan sesuai dengan yang diperkirakan atau diramalkan (Assauri, 2004). Tujuan dari perencanaan produksi adalah : 1.Untuk mencapai tingkat (level) keuntungan tertentu terhadap penjualan yang diinginkan. 2.Untuk menguasai pasar tertentu, dimana perusahaan diharapkan mempunyai pangsa pasar tertentu dengan hasil atau output tersebut.
3.Agar perusahaan dapat bekerja pada tingkat efisiensi tertentu. 4.Agar dapat mempertahankan kesempatan kerja.
dan
mengembangkan
pekerjaan
dan
5.Agar dapat menggunakan fasilitas perusahaan dengan se-efisien mungkin. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan perencanaan produksi ialah agar dapat memproduksi barang-barang (output) dalam waktu tertentu dimasa yang akan datang dengan kuantitas dan kualitas yang dikehendaki serta dengan keuntungan (profit) yang maksimum. Heizer dan Render (2004) membagi tiga perencanaan dalam produksi berdasarkan horison waktu yaitu : 1.Perencanaan jangka panjang (lebih dari satu tahun), perencanaan ini merupakan tanggung jawab eksekutif puncak misalnya menambah fasilitas dan menambah peralatan yang memiliki umur panjang. 7 2.Perencanaan jangka menengah (3 hingga 18 bulan), disebut juga perencanaan agregat yang dilakukan oleh manajer operasi dengan perencanaan tugas seperti perencanaan penjualan, subkontrak, manambah peralatan, menambah shift, menambah karyawan, dan membuat atau menggunakan persediaan. 3.Rencana jangka pendek (hingga tiga bulan), perencanaan dilakukan oleh manajer operasi, para penyelia dan mandor. Penjadwalan tugas, penjadwalan karyawan dan pengalokasian mesin merupakan tanggung jawab mereka. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencaanaan proses produksi berdasarkan sifat proses produksi adalah : 1.Proses produksi yang terputus-putus Perencanaan produksi dalam perusahaan pabrik yang mempunyai proses produksi yang terputus – putus, dilakukan berdasarkan jumlah pesanan (make to order) yang diterima. Oleh karena kegiatan produksi dilakukan berdasarkan pesanan, jumlah produksi biasanya relatif kecil, sehingga perencanaan produksi yang dibuat sematamata tidak berdasarkan ramalan penjualan (sales forecasting), tetapi didasarkan atas pesanan yang masuk. Perencanaan produksi dibuat untuk menentukan kegiatan produksi yang perlu dilakukan bagi pengerjaan setiap pesanan yang masuk. Ramalan penjualan ini membantu untuk dapat memperkirakan order yang akan diterima, sehingga dapat diperkirakan dan ditentukan bagaimana penggunaan mesin dan peralatan yang ada agar mendekati optimum pada masa yang akan datang, dan tindakan-tindakan apa yang perlu diambil untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang mungkin terjadi. Perencanaan produksi yang disusun haruslah fleksibel, agar sumber daya dapat dipergunakan secara optimal. 8
2.Proses produksi yang terus menerus (continuous process) Perencanaan produksi pada perusahaan yang bersifat terus menerus, dilakukan berdasarkan ramalan penjualan. Hal ini karena kegiatan produksi tidak dilakukan berdasarkan pesanan akan tetapi untuk memenuhi pasar dan jumlah yang besar serta berulang-ulang dan telah mempunyai blueprint selama jangka waktu tertentu.
2.3 Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan orang yang mampu melaksanakan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Adapun jumlah tenaga kerja yang dimiliki perusahaan yaitu berjumlah 546, diantaranya 337 karyawan tetap dan 209 karyawan kontrak.
2.4 Struktur Organisasi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah kerangka dari kegiatan perusahaan secara menyeluruh yang menunjukan posisi, wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing bagian. Jenis struktur organisasi yang dipilih adalah jenis struktur organisasi staff dan lini, yaitu suatu bentuk struktur organisasi dimana wewenang mengalir dari pimpinan kepada bawahannya dari dari bawahanya ini kepada bawahannya lagi yaitu dimana perusahaan dipimpin oleh Direktur dengan dibantu Factory Director. A.Direktur, tugasnya : a.Mengkoordinasi dan menjamin kelangsungan operasi perusahaan.
b.Menetapkan kebijakan mutu perusahaan dan menjamin mutu produk. c.Meninjau sistem manajemen mutu setiap departemen pada selang waktu tertentu. d.Meninjau dan mengesahkan pesanan pembelian. B.Produksi, tugasnya : a.Memantau atas penaganan mutu dan pemeliharaan mesin produksi. b.Memantau perencanaan dan kegiatan produksi perusahaan. c.Memantau perencanaan dan kegiatan produksi perusahaan. C. Engineering , tugasnya : a.Mengelola pemeliharaan mesin produksi untuk menjamin kelancaran produksi. b.Mengatur dan melaksanakan segala macam perbaikan (repair) atas mesin-mesin dan peralatan produksi. c.Mengatur pengoperasian sarana utility. d.Mengevaluasi performance maintenance dan penyempurnaanya. D. Maintenance, tugasnya : a.Mengelola pemeliharaan mesin produksi untuk menjamin kelancaran produksi. b.Mengatur dan melaksanakan segala macam perbaikan (repair) atas mesin-mesin dan peralatan produksi. E.PPIC, tugasnya : Membuat penjadwalan produksi. F.Quality Control , tugasnya : a.Melakukan dan menjamin kebenaran pelaksanaan inspeksi dan pengujianterhadap barang masuk yang meliputi bahan baku, bahan pendukung dankonsumabel produksi serta selama proses produksi dan produk akhir. b.Mengkoordinir aktifitas jaminan mutu dan tindakan koreksi atau pencegahan. c.Mengendalikan dan menjamin kesesuaian mutu, menentukan danmengevaluasi hasil inspeksi dan pengujian untuk produksi rokok berasa serta melakukan tindakan penyempurnaan yang diperlukan. d.Memantau dan mengevaluasi performancekualitas hasil proses produksiserta menetapkan penyempurnaan secara terus menerus. G. Human Resource and Development , tugasnya : a.Menerapkan manajemen SDM secara efektif dan efisien sesuaiperkembangan kebutuhan perusahaan. b.Mengatur dan melaksanakan kegiatan-kegiatan umum termasukdiantaranya menyelenggarakan hubungan masyarakat, transportasi,keamanan, lingkungan, pemadam kebakaran, perijinan dan lainsebagainya.
c.Mengkoordir identifikasi dan evaluasi kompetensi karyawan dan secaraterus menerus mengembangkanya. d.Mengevaluasi dan menjamin tersedianya karyawan yang kompeten danefektif serta secara terus menerus meningkatkan pembinaankompetensinya. H. Marketing , tugasnya : a.Merumuskan kebijakan marketing, baik jangka pendek maupun jangkapanjang. b.Memberikan saran terhadap informasi yang dibutuhkan baik oleh calonpelanggan maupun pelanggan yang ada mengenai produk dan layananperusahaan. c.Mengidentifikasi dan meningkatkan kepuasan pelanggan. d.Menyiapkan rencana penjualan, promosi dan pemasaran baik domestic maupun ekspor. e.Menagani permintaan, pesanan dan kontrak. I. Accounting , tugasnya : a.Mengatur dan melaksanakan kebijakan keuangan dan administrasi keuangan perusahaan. b.Menyiapkan segala bentuk laporan keuangan dan akuntansi sebagai salah satu instrumen penting di dalam kebijakan pengambilan keputusan. c.Bertanggung jawab atas aktifitas penyempurnaan sistem mutu secaraterus-menerus. d.Mengevaluasi dan menjamin serta meningkatkan pencapaian sasaran termasuk pencapaian sasaran yang ditetapkan di bagiannya. J. Finance, tugasnya : Mengatur dan melaksanakan kebijakan keuangan dan administrasi keuangan perusahaan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 3.1 Diagram Alir Penulisan
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Proses Manufaktur Pembuatan Rem
Gambar 4.1 Proses Manufaktur Pembuatan Rem
4.2 Diagram Alir Sistem Manufaktur
Gambar 4.2 Diagram Alir Sistem Manufaktur
1. Costumer Needs ( Kebutuhan Konsumen ) Pengumpulan data spesifikasi rem yang dibutuhkan oleh konsumen dengan cara melakukan observasi lapangan dan juga wawancara. Kami mempelajari penggunaan rem dan kebiasaan pengemudi memastikan rem kami memenuhi kebutuhan semua orang. Data yang diperoleh: a. Rem bekerja dengan lembut b. Tidak cepat aus c. Tahan lama d. Tidak mudah tersusupi debu e. Kampas rem dengan kualitas baik 2. Conseptual Design ( Desain Konseptual ) Dari data yang diperoleh diatas maka diasumsikan bahwa rem yang diproduksi haruslah memiliki kemampuan self energizing effect guna memperkuat daya pengereman. Dari asumsi diatas kita dapat mengetahui rem yang cocok dengan permintaan konsumen tersebut ialah rem cakram. Dimana rem ini memiliki keunggulan seperti berikut : a. Konstruksinya dan sistem pengeremannya terbuka (kaliper berpotensi ditumpuki kotoran yang mengeras dan dapat merusak cakram). b. Daya pengereman lebih bergantung kepada lebar cakram dan kekuatan piston . c. Durabilitas lebih baik (pada jalan menurun) d. Hasil pengereman dapat mencapai 100% (karena menggunakan prinsip “menjepit”) e. Hasil pengereman dapat Kampas tidak cepat panas (memiliki pelepasan panas yang lebih baik) 100% (karena menggunakan prinsip “menjepit”) f. Tidak perlu menginjak rem terlalu keras karena dibantu oleh fluida (hidrolis) untuk menggerakkan piston yang mendorong kampas rem. 3. Product Design (Desain Produk ) Desain yang diperoleh dengan spesifikasi yang telah ditentukan ialah :
Gambar 4.3 Desain Rem Cakram
Rem cakram terdiri dari tiga komponen, yaitu : 1. Piringan, umumnya cakram atau piringan dibuat dari besi tuang dan berlubang-lubang untuk ventilasi. Fungsi dari lubang-lubang tersebut adalah untuk menjamin pendinginan yang baik dan umur yang lebih awet . 2. Pad rem, pada rem biasanya terbuat dari campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi. Pada pad rem diberi garis celah untuk menunjukkan tebal pada pad rem. Dengan demikian, dapat mempermudah pengecekan keausan pada pad rem. Pada beberapa pad rem dipasangkan metalic plate yang disebut juga dengan anti aquel shim, yang dipasangkan pada sisi piston dari pad rem untuk mencegah bunyi saat dilakukan pengereman. 3. Caliper atau cylinder body, memegang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran minyak rem menuju ke silinder. Menurut jenis pemasangannya caliper dikelompokkan menjadi 2 tipe, yaitu : a. Tipe fixed caliper (double piston) b. Tipe floating caliper (single piston) 4. Product Preparation ( Persiapan Produk ) Assembly and Part Drawing
Gambar 4.4 Assembly and part drawing
5. Process Planning Jumlah Mesin dan Peralatan Jumlah mesin yang terdapat diplant A yang digunakan dalam pembuatan rem adalah yang sebagai berikut : 1. Electric scredriver yang digunakan untuk melubangi plat, terdiri dari 4 unit.
Gambar 4.5 Electric screwdriver 2. Tungku Pemanas, digunakan untuk memanaskan logam sebanyak 5unit
Gambar 4.6 Tungku pemanas logam 3. Cetakan untuk die casting, sebanyak 6 unit
Gambar 4.7 Diecasting process
6. Proses Evaluasi Pada tahapan ini rem yang telah didesain akan disempurnakan lagi oleh bagian research and development, brem yang sekiranya masih ada kekurangan akan dimodifikasi lagi baik itu secara geometri ataupun komposisi material dari rem. Pada tahapan ini juga rem di cek apakah rem telah memenuhi syarat untuk di produksikan dimana rem ini haruslah ramah lingkungan dan tidak menyebakan pencemaran pada lingkungan sekitar. 7. Processing a. Manufacture or preparation of the basic components Persiapan bahan baku pembuatan rem pertama dilakukan oleh peneliti dimana peneliti akan melakukan research apakan material yang digunakan untuk pembuatan rem telah sesuai dengan syarat dan permintan konsumen, dimana hal ini harus memenuhi safety factor yang telah ditentukan. Material yang cocok untuk rem yang dibuat adalah baja paduan rendah karena material ini kuat menahan beban. Sehingga material ini dapat digunakan sebagai base/ dasar pembuatan rem. Baja paduan rendah memiliki sifat yang tahan terhadap suhu yang tinggi, mampu menahan beban, keuletan, kekuatan dan tahan aus, dimana proses pembentukan yang dipilih adalah proses pengecoran dengan die casting. b. Production of semi-finished products 1) Peleburan baja menggunakan tungku pemanas, diperlukan untuk membuat bahan baku agar lebih mudah dibentuk 2) Melakukan pencetakan dengan metode diecasting 3) Membuat pola lubang guna kepentingan assembly 4) Finishing dengan pelapisan 8. Control Production Pada tahapan terakhir ini line produksi akan di rechecking oleh orang yang telah memiliki sertifikasi khusus untuk memastikan bahwa kegiatan produksi rem telah berjalan dengan jadwal yang telah ditetapkan sehingga tidak ada keterlambatan baik itu untuk pengiriman kepada konsumen ataupun memenuhi permintaan dari gudang untuk di simpan apabila ada permintaan ekstra dari konsumen. Pada tahapan ini juga production line akan di cek tiap tiap mesinnya untuk memastikan agar tidak terjadi overhaul pada pabrik secara mendadak, oleh karena itu setiap mesin akan di cek keadaannya dimana hal ini akan dikerjakan oleh pihak maintanance pabrik. Setelah semua kegiatan diatas telah dilakukan maka pihak perusahaan rem dapat melakukan/mendaftarkan rem kepada asurasi kualitas dimana rem akan di jamin pemakaiannnya. Hal ini dilakukan untuk membuat konsumen dapat lebih mempercayai pihak dari perusahaan sehingga konsumen dapat
bertahan dan selalu menggunkan jasa /barang yang di produksi dan disediakan oleh perusahaan. 9. Product Setelah semua tahapan telah dilakukan maka perusahaan dapat memasuki ke tahap terakhir dimana produk disimpan di pergudangan serta dipasarkan dan melakukan pengiriman produk hasil yang telah di buat oleh sales. Pertama tama rem yang telah jadi disimpan di gudang penyimpanan dan didata berapa banyak jumlah rem yang telah dihasilkan data ini dapat digunakan untuk pembuatan rem berikutnya dimana bagian yang mengontrol kapasitas rem dapat meminta kepada pabrik berapa banyak rem yang dapat distok pada produksi berikutnya.Apabila ada permintaan dari konsumen rem yang berada pada gudang ini akan dikirimkan secara langsung dagan jasa pengiriman baik itu melalui darat, laut ataupun udara. Selain itu juga rem akan didistribusikan kesetiap kostumer servis untuk dijual. Data hasil penjualan akan di rekap oleh bagian akutan untuk mengetahui berapa keuntungan yang telah diperoleh oleh pabrik dari pertama kali pemilihan material pembuatan rem hingga rem sampai ketangan konsumen. Bagian ini merupakan salah satu sumber terpenting dalam perusahaan karena rem bisa diproduksi secara berkelanjutan apabila profit yang dihasillan lebih besar dari modal yang dibutuhkan. Sehingga pada bagian ini 10. Customer Service Customer service bertugas untuk menanggapi saran, kritik, perbaikan, pengupgradean dari produk yang telah dibuat
BAB V PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan 1. Tugas ini termasuk dalam penilaian matakuliah sistem manufaktur 2. Tugas ini merupakan penerapan dari materi sistem manufaktur mengenai proses manufaktur pada suatu produk 3. Perencanaan sistem manufaktur yang sesuai dengan permintaan customer dengan tahapan permintaan dengan pengumpulan data yang didapatkan melewati observasi lapangan dan wawancara. 5.2 Saran 1. Disarankan menggunakan metode diecasting karena hasil pencetakannya lebih baik dibanding dengan metode pengecoran
DAFTAR PUSTAKA
Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi.Jakarta: Ghalia Indonesia Kusuma,Hendra.2004. Perencanaan dan Pengendalian Produksi.Yogyakarta: Politeknik Negeri Malang Solehudin,Asep.2007. Kajian Perencanaan Produksi Agregat .Bogor:Institut Pertanian Bogor https://www.hondacengkareng.com/membahas-kelebihan-rem-cakramdibandingkan-rem-tromol/ (Diakses pada 29 Maret 2017, Pukul 10:00 WIB)