Gambar 3.2.4 Ril ganda satu pemutus
3.2.5
Ring bus ( ril gelang ) Dalam skema ril gelang, pemutus pemutus tenaga disusun dalam bentuk gelang
dengan rangkaian rangkaian keluaran dihubungkan antara pemutus pemutus tenaga tersebut.. Jumlah rangkaian keluar sama dengan jumlah pemutus tenaga. Dalam kerja normal, seluruh pemutus dalam keadaan tertutup.Dalam hal terjadi suatu gangguan rangkaian, dua pemutus tenaga terbuka otomatis ( tripped). Dalam kejadian dimana satu dari pemutus tersebut gagal bekerja untuk mengeluarkan gangguan tersebut, suatu rangkaian tambahan akan dibuka ( tripped)., dengan mengerjakan rele cadangan “gangguan
pemutus”
(breaker-failure
backup
relays).
Pada
waktu
dilakukan
pemeliharaan pemutus, rangkaian gelang terputus, tapi seluruh sistem tetap bekerja. Rangkaian rangkaian keluaran yang dihubungkan ke gelang tersebut, disusun sedemikian rupa sehingga sumber sumber bekerja bergiliran melayani beban. Untuk keadaan dimana suatu rangkaian tambahan keluar dari system, saklar pemisah dapat dibuka, dan gelang dapat tetap ditutup. Pada beberapa kondisi kerja ataupun pada waktu pemeliharaan, tidak diperlukan perubahan pada rele rele proteksi.
Gambar 3.2.5 Ril Gelang 14
Skema ril gelang adalah ekonomis , mempunyai keandalan yang baik, kerja yang aman, fleksibel, dan biasanya dipandang cukup baik untuk suatu gardu induk yang penting, sampai dengan lima rangkaian keluaran. Rele rele proteksi dan rangkaian peyambungan kembali otomatis lebih rumit dari skema skema yang telah dibahas terlebih dahulu.
3.2.6
Breaker and a-half scheme Adalah merupakan kebiasaan yang umum, untuk membangun gardu induk besar
pertama kali dengan skema ring gelang. Untuk lebih dari lima rangkaian keluaran, skema ring gelang tersebut biasanya ditingkatkan menjadi skema system 1,5 pemutus beban ()..
Sistem 1½ pemutus beban
Skema 1,5 pemutus ( gambar diatas), kadang disebut sebagai skema 3 saklar, mempunyai tiga pemutus tenaga diantara busbar busbar utama. Dua rangkaian keluaran dihubungkan antara ketiga pemutus tenaga tersebut., karena itu disebut sebagai satu setengah pemutus. Pola bentuk ini diulangi sepanjang busbar utama, sedemikian sehingga 1,5 pemutus digunakan untuk setiap rangkaian keluaran. Sistem 1,5 pemutus jauh lebih mahal dari pada skema skema yang lain, kecuali skema ganda – dua pemutus. Akan tetapi skema 1,5 pemutus lebih baik dalam hal fleksibilitas, keandalan dan keamanan kerja. Rele rele 15
proteksi dan skema penyambungan kembali otomatis jauh lebih rumit ( complex) dari pada skema skema lainnya.
3.2.7
Sistem tanpa ril Akhir akhir ini , sistem unit ( gambar di hal berikut) dengan menghilangkan ril
mulai banyak dipakai karena adanya kemajuan dalam keandalan alat alat, meluasnya system transmisi bawah tanah di kota-kota, dan penyederhanaan instalasi karena sukarnya memperoleh tanah.
Gambar Sistem tanpa Ril
3.3
Komponen Pendukung pada Gardu Induk (GI)
Jika dilihat dari segi manfaat dan kegunaan dari gardu induk itu sendiri,maka peralatan dan komponen dari gardu induk harus memiliki keandalan yang tinggi serta kualitas yang tidak diragukan lagi, adapun komponen pendukung pada gardu induk ini adalah
Lighting Arrester (LA) Berfungsi untuk mengamankan instalasi (peralatan listrik pada instalasi) dari gangunan tegangan lebih yang di akibatkan oleh sambaran petir maupun oleh surya petir. 16
Pemisah (PMS)
Pemisah tanah Berfungsi untuk mengamankan peralatan dari sisa tegangan yang timbul sesudah SUTT di putuskan, atau induksi tegangan dari penghantar, hal ini perlu untuk keamanan dari orang yang bekerja pada instalasi.
Pemisah peralatan. Berfungsi untuk mengisolasi peralatan listrik dari peralatan yang bertegangan.Pemisah di operasikan tanpa beban.
Pemutus Tenaga (PMT) Berfungsi untuk memutuskan hubungan tenaga listrik dalam keadaan gangguan maupun dalam keadaan berbeban dan proses ini harus dapat dilakukan dengan cepat. Pemutus tenaga listrik dalam keadaan gangguan akan menimbulkan arus yang relatif besar, pada saat tersebut PMT bekerja sangat berat. Bila kondisi peralatan PMT menurun karena kurangnya pemeliharaan, sehingga tidak sesuai lagi kemampuan dengan daya yang di putuskannya, maka PMT tersebut akan dapat rusak (meledak).
Current Transformer (CT) merubah besaran arus dari arus yang besar ke arus yang kecil atau memperkecil besaran arus listrik pada sistem tenaga listrik, menjadi arus untuk sistem pengukuran dan proteksi.Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, yaitu memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi tegangan tinggi.
Potensial Transformer (PT) Berfungsi untuk merubah besaran tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau memperkecil besaran tegangan listrik pada sistem tenaga listrik, menjadi besaran tegangan untuk pengukuran dan proteksi.Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, dengan memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi tegangan tinggi.
17
Rail (Busbar) Berfungsi sebagai titik pertemuan/hubungan trafo-trafo tenaga, SUTT-SUTT dan peraltan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga/daya listrik. Bahan dari rail umumnya terbuat dari bahan tembaga (bar copper, atau hollow konduktor), ACSR : almalec atau alumunim (busbar alumunium atau hollw conductor).
Trafo Tenaga Trafo tenaga berfungsi menyalurkan tenaga/daya dari tegangan tinggi atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan).
Neutral Grounding Resistance (NGR) Diperlukan proteksi yang praktis dan biasanya tidak terlalu mahal, karena karakteristik relay dipengaruhi oleh sistem pentanahan neutral.Komponen yang dipasang
antara
titik
neutral
trafo
dengan
pentanahan.Berfungsi
untuk
memperkecil arus gangguan yang terjadi.
Circuit Breaker (CB) Circuit Breaker Adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk memutus rangkaian listrik dalam keadaan berbeban (berarus).CB dapat dioperasikan pada saat jaringan dalam kondisi normal maupun pada saat terjadi gangguan.Karena pada saat bekerja, CB mengeluarkan (menyebabkan timbulnya) busur api, maka pada CB dilengkapi dengan pemadam busur api.
Disconnecting Switch (DS) Adalah peralatan pemisah, yang berfungsi untuk memisahkan rangkaian listrik dalam keadaan tidak berbeban.Dalam GI, DS terpasang di :
Transformator Bay (TR Bay).
Transmission Line Bay (TL Bay).
Busbar.
Bus Couple. 18
Karena DS hanya dapat dioperasikan pada kondisi jaringan tidak berbeban, maka yang harus dioperasikan terlebih dahulu adalah CB.Setelah rangkaian diputus oleh CB, baru DS dioperasikan.
19
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan
1.
Pada jaringan distribusi primer ada beberapa bentuk struktur dari sistem bentuk struktur dari sistem. Bentuk-bentuk dari jaringan distribusi primer ini tergantung dari jenis lokasi akan di pasang dan sesuai dengan kebutuhan.
2.
Skema pada gardu induk yang dipilih menentukan pengaturan pemasangan lisrik dan fisik peralatan peralatan penghubung-pemutus ( switching equipment). Skema hubungan yang umum digunakan adalah:
3.
a.
Single bus ( satu ril),
b.
Double bus, double breaker ( sistem 2-ril 2-pemutus beban),
c.
Main and transfer bus ( sistem ril utama dan pindah ),
d.
Double bus single breaker (sistem 2-ril 1-pemutus beban),
e.
Ring bus (ril gelang),
f.
Breaker and a half ( sistem 1,5 pemutus-beban),
g.
Sistem tanpa ril
Jika dilihat dari segi manfaat dan kegunaan dari gardu induk itu sendiri, maka peralatan dan komponen dari gardu induk harus memiliki keandalan yang tinggi serta kualitas yang tidak diragukan lagi, adapun komponen pendukung pada gardu induk ini Ialah Lighting Arrester (LA),Pemisah (PMS), Pemutus Tenaga (PMT), Current Transformer (CT), Potensial Transformer (PT), Rail (Busbar), Trafo Tenaga,
Neutral
Grounding
Resistance
(NGR),
Circuit
Breaker
(CB),
Disconnecting Switch (DS)
4.1
Saran
Dari pembahasan makalah tentang Sistem Distribusi Primer 150KV/20KV Pada Gardu induk dan komponen pendukung dalam gardu induk, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu segala kritik dan saran yang
bersifat
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaannya. 20
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/15319949/SISTEM_DISTRIBUSI_TENAGA_LISTRI K_Makalah_Diajukan_untuk_memenuhi_salah_tugas_mata_kuliah_Teknik_Tena ga_Listrik_Disusun_oleh
http://www.pln.co.id/p3bjawabali/?p=451
http://dokumen.tips/documents/makalah-gardu-induk.html
http://www.academia.edu/19329353/Gardu_Induk
21