I.
Judul “Energi Magnet”
II.
Tujuan 1. Untuk mengetahui besarnya arus yang mengalir dan tegangan 2. Untuk mengetahui gelap terangnya lampu
III.
Rumusan masalah Apakah jumlah liitan berpengaruh terhadap kuat arus, tegangan?
IV.
Landasan Teori Sebuah percobaan yang dilakukan Faraday Henry menemukan bahwa ketika batang magnet dimasukkan ke dalam lilitan kawat, terjadi arus yang terukur oleh galvanometer, namun arus tersebut setelah beberapa saat kemudian hilang. Hal yang sama ketika batang magnet dikeluarkan dari lilitan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan medmagnet yang konstan menimbulkan listrik yang disebut dengan induksi el ektromagnet atau induksi magnetik. Menurut Hukum Biot Savart, s ebuah kawat berarus dapat menimbulkan medan magnet disekitarnya sesuai dengan aturan tangan kanan. Medan magnet adalah ruang disekitar magnet atau ruang yang masih memungkinkan adanya interaksi magnet. Medan magnet mer upakan daerah disekitar magnet yang terdapat gaya gaya magnet. Medan magnet merupakan besaran vektor disebut dengan vektor induksi magnet B. Medan magnet dilukiskan dengan garis-garis yang arah singgungnya pada setiap titik garisgaris induksi magnet. Banyaknya garis magnet dinamakan dengan fluks magnet sedangkan banyaknya garis induksi magnet persatu an luas dinamakan rapat fluks magnet (Dosen-Dosen Fisika;2012) Penemuan Oersted mengenai hubungan listrik dan magnet, yaitu bahwa suatu muatan listrik dan magnet ketika muatan itu bergerak. Penemuan ini membuktikan teori tentang “muatan” magnet, yaitu bahwa magnet dapat diketahui bahwa medan magnet melingkar disekitar kawat berarus dengan arah menggenggam kawat dengan aturan tangan kanan. Hal ini dapat dilakukan seperti menggenggam kawat dengan tangan kanan, sehingga ibu ari menunjuk arah arus. Arah putaran genggaman ke-empat jari menunjukkan arah medan magnet. Pada tahun 1827 seorang ahli fisika Jerman, Goerge Simon Ohm menemukan hubungan antara arus listrik (I) yang mengalir melalui suatu rangkaian dengan tegangan yang dipasang dalam rangkaian (V). Hubungan V dan I tersebut diperoleh Ohm melalui sebuah percobaan dan secara empiris Ohm menyatakan hubungan antara V dan I. Hukum Ohm menyatakan bahwa besar arus yang mengalir pada suatu konduktor, pada suhu tetap sebanding dengan badan potensial antar a kedua ujungujung konduktor. Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan pada terminal
material berbanding lurus terhadap arus yang mengalir melalui material ini, secara matematis hal ini dirumuskan sebagai berikut:
V=IR
(Tipler Jilid 2;142)
V.
Hipotesis Banyak lilitan berpengaruh terhadap arus, tegangan dan nyala lampu
VI.
Alat dan Bahan 1. Alat peraga 2. Lampun 3. Multimeter
VII.
Langkah Kerja 1. Menyiapkan alat peraga. 2. Menyiapkan multimeter. 3. Menghubungkan kabel penghubung multimeter dengan kawat tembaga dengan jumlah lilitan 2000N. 4. Memutar magnet yang sudah dihubungkan dengan lilitan. 5. Lampu akan menyala. 6. Hitung kuat arus dan tegangan yang dihasilkan pada multimeter. 7. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel data praktikum. 8. Ulangi langkah 3-7 dengan mengganti jumlah lilitan 300N
VIII. Hasil Pecobaan
No
IX.
Jumlah Lilitan (N)
1
2000
2
300
I (A)
V (V)
0,001 0,001 0,001 0,001 0,01 0,01 0,01 0,01
0,31 0,04 0,1 1 0,3 0,09 9,39 175
Analisis Data Berdasarkan data yang kami dapatkan dari percobaan , kami dapat mengetahui kuat arus listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian
dengan tegangan yang dipasang dalam rangkaian yang dapat dirumuskan:
V=IR Keterangan: V = tegangan (volt) I = kuat arus listrik (Ampere) R = hambatan (ohm)
X.
Pembahasan
Berdasarkan table pengamatan percobaan dapat diketahui bahwa jumlah lilitan mempengaruhi arus listrik dan tegangan, dibuktikan dengan hasil percobaan energi magnet yang dapat menghidupkan lampu dengan lilitan yang telah divariasi yaitu :
Arus listrik
Sedangkan untuk besar energi yang dihasilkan tergantung umlah lilitan yang digunakan. Semakin banyak jumlah lilitan maka lampu akan hidup semakin terang. Apabila jumlah lilitan sedikit maka lampu hidup redup atau bisa jadi tidak hidup karena jumlah lilitan sedikit.
XI.
Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa jumlah lilitan mempengaruhi arus listrik dan tegangan. Dengan magnet, lilitan dan lampu yang dihubungkan maka akan menghidupkan lampu. Banyaknya jumlah lilitan mempengaruhi nyala lampu yang dihasilkan.
a. Lampiran
ALAT PERAGA