PENYIMPANGAN SILA 5 PANCASILA
KELOMPOK 13
3/2/15
KEWARGANEGARAAN
12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Sebagai Bangsa Indonesia, kita tentu mengetahui dasar negara kita yang terkenal akan kesakralannya, yang terkenal dengan semboyannya "Bhineka Tunggal Ika". Di mana simbolnya merupakan lambang keagungan Bangsa Indonesia yang terpancar dalam bentuk Burung Garuda. Simbol di dadanya merupakan pengamalan hidup yang menjadikan Indonesia benar-benar khas Ideologi dari Bangsa Indonesia. Itulah lambang egara kita, pengamalan sekaligus Ideologi kita, !ancasila.
Di dalam pancasila terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung di dalam lima garis besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. !erjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak jua lepas dari nilai !ancasila. Sejak aman penjajahan hingga sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai !ancasila tersebut.
Indonesia hidup di dalam berbagai macam keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan agama. Dari ke semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. #enjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di ba$ah naungan !ancasila dan semboyannya, Bhineka Tunggal Ika.
Tidak jauh dari hal tersebut, !ancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam keberagaman budaya dan menjadikan !ancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan budaya satu dengan yang lain. %arena ikatan yang satu itulah, !ancasila menjadi inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia.
12
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut & '.
(pa yang dimaksud dengan !ancasila )
*.
(pa saja nilai - nilai yang terkandung dalam sila - sila !ancasila )
+.
(pa saja contoh nyata penyimpangan nilai nilai !ancasila )
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka dapat diambil tujuan sebagai berikut & '.
ntuk mengetahui pengertian dari !ancasila.
*.
ntuk mengetahui nilai nilai yang terkandung dalam sila !ancasila.
+.
ntuk mengetahui contoh nyata penyimpangan nilai nilai !ancasila.
12
BAB II PEMBAHAAN 2.1 Pengert!an Pan"as!la
!ancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. !ancasila terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Sanskerta yaitu, panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. !ancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
ima sendi utama penyusun !ancasila adalah %etuhanan /ang #aha 0sa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya$aratan1per$akilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragra2 ke-3 !embukaan ndang-undang Dasar '435.
#eskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila !ancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan !ancasila pada tahun '435, tanggal ' 6uni diperingati sebagai hari lahirnya !ancasila.
2.2 N!la! # n!la! $ang Terkan%ung Dalam !la Pan"as!la
ilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin, dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Dalam Dictionary of Sociology an Related Sciences nilai adalah suatu kemampuan yang dipercayai yang ada pada
suatu benda untuk memuaskan manusia. #enurut C Klukhon, nilai bukanlah keinginan melainkan apa yang diinginkan. Sedang menurut %amus ilmiah populer nilai adalah ide tentang apa yang baik, benar, bijaksana, dan apa yang berguna, si2atnya lebih abstrak dari norma.
12
ilai dibagi menjadi dua macam yaitu &
a. ilai yang mendarah daging yaitu nilai yang sudah menjadi kepribadian ba$ah sadar atau yang mendorong timbulnya tindakan tanpa berpikir panjang lagi. 7ontohnya & orang yang taat beragama maka akan menderita saat ia melanggar larangan dari norma agama tersebut. b. ilai dominan yaitu nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai-nilai yang lain. Beberapa pertimbangan dominan atau tidaknya nilai tersebut bisa dilihat dari & • • • •
Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut amanya nilai tersebut dirasakan oleh anggota kelompok tersebut Tingginya usaha mempertahankan nilai tersebut Tingginya kedudukan orang-orang yang memba$akan nilai tersebut
!ancasila di rumuskan bukan semata tanpa arti. Dalam setiap sila dalam !ancasila mengandung nilai-nilai luhur. ilai-nilai inilah yang jika diterapkan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat menjadi pendorong untuk kemajuan bangsa.
ilai nilai yang terkandung dalam Sila !ancasila yaitu sebagai berikut &
!la &ea%!lan 's!al Bag! eluruh Rak$at In%'nes!a.
Inti sila kelima yaitu 8keadilan9 yang mengandung makna si2at-si2at dan keadaan egara Indonesia harus sesuai dengan hakikat adil, yaitu pemenuhan hak dan $ajib pada kodrat manusia hakikat keadilan ini berkaitan dengan hidup manusia , yaitu hubungan keadilan antara manusia satu dengan lainnya, dalam hubungan hidup manusia dengan tuhannya, dan dalam hubungan hidup manusia dengan dirinya sendiri. %eadilan ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam pengertian sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Selanjutnya hakikat
12
adil sebagaimana yang terkandung dalam sila kedua ini terjelma dalam sila kelima, yaitu memberikan kepada siapapun juga apa yang telah menjadi haknya oleh karena itu inti sila keadilan social adalah memenuhi hak ikat adil.
:ealisasi keadilan dalam praktek kenegaraan secara kongkrit keadilan social ini mengandung cita-cita ke2ilsa2atan yang bersumber pada si2at kodrat manusia monodualis , yaitu si2at kodrat manusia sebagai indi;idu dan makhluk social.
maupun dalam hubungan egara Indonesia dengan egara lain =lingkup internasional>.
Dalam lingkup nasional realisasi keadilan di$ujudkan dalam tiga segi =keadilan segitiga> yaitu& a. %eadilan distributi;e, yaitu hubungan keadilan antara egara dengan $arganya. egara $ajib memenuhi keadilan terhadap $arganya yaitu $ajib membagi-bagikan terhadap $arganya apa yang telah menjadi haknya. b. %eadilan bertaat =legal>, yaitu hubungan keadilan antara $arga egara terhadap egara. 6adi dalam pengertian keadilan legal ini negaralah yang $ajib memenuhi keadilan terhadap negaranya. c. %eadilan komulati2, yaitu keadilan antara $arga egara yang satu dengan yang lainnya, atau dengan perkataan lain hubungan keadilan antara $arga egara.
Selain itu secara keji$aan cita-cita keadilan tersebut juga meliputi seluruh unsur manusia, jadi juga bersi2at monopluralis. Sudah menjadi ba$aan hakikatnya hakikat mutlak manusia untuk memenuhi kepentingan hidupnya baik yang ketubuhan maupun yang keji$aan, baik dari dirinya sendiri-sendiri maupun dari orang lain, semua itu dalam realisasi hubungan kemanusiaan selengkapnya yaitu hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan manusia lainnya dan hubungan manusia dengan Tuhannya.
12
2.3 Pe%'man Pengalaman Pan"as!la &e()
!0D?#( !0G(#(( !(7(SI( SI( %0-5 !edoman penghayatan dan pengamalan !ancasila sila %eadialan Sosial Bagi Seluruh :akyat Indonesia& a. #engembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana b. c. d. e. 2.
kekeluargaan dan gotong royong #engembangkan sikap adil terhadap sesama #enjaga keseimbangan antara hak dan ke$ajiban #enghormati hak orang lain Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri Tidak mengunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersi2at pemerasan
terhadap orang lain g. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersi2at pemborosan dan gaya hidup murah h. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan atau i. j.
merugikan kepentingan umum Suka bekerja keras Suka menghargai hasil karya orang lain yang berman2aat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama. k. Suka melakukan kegiatan dalam rangka me$ujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial.
:ealisasi dan perlindungan keadilan dalam hidup bersama dalam suatu egara berkebangsaan,
mengharuskan
egara
untuk
menciptakan
suatu
peraturan
perundang-undangan. Dalam pengertian inilah maka egara kebangsaan yang berkeadilan sosial harus merupakan suatu negara yang berdasarkan atas
pengakuan dan perlindungan atas hak-hak asasi manusia
@
peradilan yang bebas
@
legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya
%onsekuensinya sebagai suatu egara
12
egara Indonesia harus mengakui dan melindungi hak-hak asasi manusia yang tercantum dalam undang-undang '435 pasalA '.
!asal * '> Segala $arga egara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan perintahan dan $ajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. *> Tiap-tiap $arga egara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
*.
!asal *C 8 Setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupannya. 8 !asal *C (,B,7,D,0,,G,<,I,6
+.
!asal *4 =*> egara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya itu.
3.
!asal +' ='> Setiap $arga egara berhak mendapatkan pendidikan . =*> Setiap $arga egara $ajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah $ajib membiayainya. =+> !emerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketak$aan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
Demikianlah sebagai suatu egara yang berkeadilan maka $arga egara berke$ajiban menaati peraturan perundangan-und angan sebagai mani2estasi keadilan legal dalam hidup bersama.
12
ilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia /ang (dil dan #akmur secara lahiriah atapun batiniah.
2.3 Bukt! Pelanggaran Terha%a* Pan"as!la &e()
&em!sk!nan
Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. egara ini subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong miskin. &et!m*angan %alam *en%!%!kan
Banyak anak usia sekolah harus putus sekolah karena biaya, mereka harus bekerja dan banyak yang menjadi anak jalanan. &et!m*angan %alam *ela$anan kesehatan
%eadilan dalam kesehatan masih belum dirasakan oleh masyarakat miskin Indonesia. Didalam hal ini maksudnya adalah belum dirasakan man2aat !6%## =!rogram jaminan kesehatan masyarakat miskin> atau (S%0S%I =(suransi %esehatan #asyarakat #iskin> sehingga munculnya anggapan 8orang miskin dilarang sakit9 karena biaya berobat di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi dan hanya untuk kalangan menengah ke atas.
BAB III PENUTUP 3.1 &es!m*ulan
!ancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. ima sendi utama penyusun !ancasila adalah %etuhanan /ang #aha 0sa, kemanusiaan yang adil dan
12
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya$aratan1per$akilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragra2 ke-3 !embukaan ndang-undang Dasar '435.
Di dalam !ancasila terkandung nilai nilai disetiap silanya yaitu& ='>
Sila %etuhanan /ang #aha 0sa, maka dalam segala aspek penyelenggaraan egara Indonesia harus sesuai dengan hakikat nila-nilai yang berasal dari tuhan, yaitu nila-nilai agama.
=*>
%emanusiaan /ang (dil dan Beradab,dalam sila ini sangat menjunjung tinggi tinggi nilai kemanusiaan, melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan berani membela kebenaran dan keadilan.
=+>
!ersatuan Indonesia, inti sila yang ketiga ini adalah hakikat dan si2at egara dengan hakikat dan si2at-si2at satu.
=3>
Sila %erakyatan yang Dipimpin oleh
=5>
Sila %eadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, ini merupakan sila yang terakhir dari !ancasila. Dalam sila ini mengandung nilai Dalam rangka ini dikembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. ntuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan ke$ajiban, serta menghormati hak-hak orang lain.
7ontoh penyimpangan nyata terhadap nilai nilai !ancasila dari sila pertama sampai sila kelima seperti& Bom Bali I, ,
12
3.2 aran
#asyarakat sebagai bagian dari egara %esatuan :epublik Indonesia tentunya diharapkan mampu meresapi dan melaksanakan nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan sehari-hari. !enyimpangan yang terjadi terhadap nilai luhur pancasila bukanlah kesalahan satu puhak saja. Tetapi lembaga yang terkait dengan penanaman nilai-nilai dasar pancasila juga turut bertanggung ja$ab. Sehingga sangat diperlukan peranan dari pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk menanamkan nilai-nilai !ancasila kepada masyarakat, sehingga penyimpangan-penyimpangan terhadap nilai !ancasila menjadi berkurang.
DA+TAR PUTA&A
%aelan.*EEC. Pendidikan Pancasila./ogyakarta&!aradigma.
Tamburaka,:ustam.'445. Pendidikan Pancasila.6akarta&!T Dunia !ustaka 6aya.
Buku
%e$arganegaraan.*EE5.
Pancasila
sebagai
Dasar
dan
Ideologi
Negara.6akarta&/udhistira.
12
&EL,MP,& 13
'. '+'E*''-'4F
(:(S B(I (S0S?
*. '+'E*''-''3
B(B/ (#0I(
+. '3'E*''-'*4
(D
3. '3'E*''-'53
(:S/( T
5. '3'E*''-'55
<0S%0T< <(S
12