Pengolahan Data Seismik Refraksi Menggunakan Metode Plus MinusFull description
laporan pendahuluan + akhirFull description
Deskripsi lengkap
GF
basic pengolahan data awal metode ground penetrating radarFull description
Full description
TUGAS PENGOLAHAN DATA SEISMIK Oleh: Nur Arasyi – 115.140.113 115.140.113 Dosen Pengampu: Ardian Novianto, ST. MT. Soal
1. Apa yang anda ketahui tentang NMO dan velocity analysis? 2. Sebutkan jenis – jenis jenis velocity analysis! 3. Apa hubungan velocity analysis dengan NMO? 4. Apa itu NMO dan kenapa memerlukan NMO? Jelaskan! 5. Buat gambar secara grafis dari perhitungan NMO!
Jawab
1. NMO dan velocity analysis (velan) NMO
NMO atau Normal Move Out adalah koreksi yang dilakukan untuk menormalkan posisi trace seismik (pada satu CDP) yang membentuk parabola karena akibat pengaruh offset antara antara shoot point (SP) dengan geophone-geophone yang berbeda-beda. Ilustrasi
Gambar 1.1. Ilustrasi koresi NMO pada Common Mid Point Gather (CMP Gather) Image source: wikipedia.com wikipedia.com
Gambar diatas adalah penembagakan CMP Gather dengan satu titik CDP yang sama dan memiliki nilai fold coverage sebesar 6 kali. Dari hasil penembakan didapatkan 6 buah trace seismik pada satu titik pengukuran. Karena akibat variasi offset maka trace dari pasangan SP dengan geophone yang jauh akan mengalami penambahan travel time sehingga hasil trace seolah-olah menunjukan adanya antiklin. Hasil pengukuran yang bersifat semu ini kemudian dikoreksi dengan koreksi NMO untuk menunjukan hasi pengukuran yang tidak terpengaruh penambahan travel time akibat penambahan offset . Semakin besar nilai offset maka semakin besar pula penambahan travel time semu. Velocity Analysis Velocity analysis sangat erat hubungannya dengan koreksi NMO, velocity analysis dilakukan sebelum koreksi NMO untuk mendapatkan kecepatan terbaik agar data yang parabola (efek variasi offset ) menjadi datar. Penentuan kecepatan terbaik ini didapat dari analisa grafik semblance dengan cara mencari nilai kecepatan dengan tingkat nilai koherensi paling tinggi.
Gambar 1.2. Gambar grafik semblace pada proses velocty analysis. Image source: Handout Seismic Processing Training oleh PSE UGM Oktober 2016
Gambar diatas adalah gambar grafik semblace yang dapat menunjukan nilai kecepatan terbaik yang dapat digunakan untuk koreksi NMO. Dapat dilihat pada gambar diatas terdapat nilai kecepatan yang masuk dalam plot, akan tetapi pilihlah nilai kecepatan nengan nilai koherensi paling tinggi. Asumsi yang mendasari nilai kecepatan pada grafik ini adalah nilai kecepatan gelombang akan semakin cepat seiring bertambahnya kedalaman.
Kesalahan dalam pemilihan keceptan dapat mengakibatkan over correction (trace parabola keatas) atau under correction (tetap parabola kebawah) pada koreksi NMO. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan s alah interpretasi pada suatu lapisan yang seharusnya datar malah terbaca seperti syncline atau anticline. 2. Jenis – Jenis Velocity Analysis Kecepatan Sesaat : Kecepatan pada fungsi waktu (t) yang spesifik Kecepatan Interval : Nilai kecepatan rata-rata pada suatu fungsi intercal waktu tertentu (∆t) Kecepatan Rata-Rata: Hasil nilai kecepatan dari perbandingan jarak vertika (Zf ) dengan waktu (tf ) dari beberapa jenis lithologi. Kecepatan RMS: Kecepatan total dari suatu sistem perlapisan Kecepatan Stack/ NMO: Kecepatan Tx dan To yang bersifat mendasar pada persaaman NMO Kecepatan Semu: Adalah kecepatan yang melalui suatu lithologi dan diukur tidak secara tegak lurus dengan bentuk perlapisan lithologi tersebut.
3. Hubungan Antara velocity analysis (velan) dengan NMO. Hubungan paling utama dari velan dengan NMO adalah picking nilai kecepatan tiap trace pada velan (berdasarkan semblace dan koherensi tinggi) akan mempengaruhi tingkat kedataran koreksi NMO. Pada hal ini diusahan untuk merubah dan mempertahankan event seismik berupa direct wave, top reflection wave, bottom reflection wave serta event seismik pada interest zone - (pengolahan Paradigm Echos). Nilai velan sangan mempengaruhi hasil dari koreksi NMO, berikut ini adalah respon dari nilai velan terhadap hasil NMO:
Gambar 3.1. Hasil NMO akibat picking nilai velan.
Gambar a merupakan bentuk awal trace seismik yang berlum dilakukan koreksi NMO melalui picking velan. Pada gambar ini trace masih sangat berbentuk parabolik karena variasi offset . Berikutnya akan dilakukan picking velan dan menghasilkan gambar b, c dan d.
Gambar b menunjukan bahwa nilai picking velan sudah sesuai sehingga hasil koreksi menghasilkan trace yang datar. Gambar c menunjukan bahwa nilai picking kecepatan velan terlalu tinggi dari yang seharusnya, maka terbentuklah kurva yang over corrected (parabolik keatas). Gambar d berkebalikan dengan gambar c yaitu nilai picking kecepatan velan terlalu rendah dari yang seharusnya sehingga hasil trace berbentuk under corrected (parabolik kebawah). 4. NMO dan kapan NMO diterapkan NMO atau Normal Move Out adalah koreksi yang dilakukan untuk menormalkan posisi trace seismik (pada satu CDP) yang membentuk parabola karena akibat pengaruh offset antara shoot point (SP) dengan geophone-geophone yang berbeda-beda. Semakin besar nilai dari far offset maka akan semakin bersar pula tingkat kelengkungan yang terjadi pada trace di suatu CDP. Hal ini dapat mengakibatkan salah interpretasi, semula lapisan yang datar akan terlihat seperti anticline. Maka dari itu koreksi NMO sangat diperlukan pada prosesing seismik. 5. Gambar ilustrasi dan penjelasan rumus NMO
Gambar 5.1. Ilustrasi rumus NMO
Pada gambar diatas terlihat bahwa tujuan NMO adalah untuk menormalkan efek parabola yang diakibatkan oleh penambahan travel time semu akibat penambahan offset . Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengurangkan travel time semu dengan nilai waktu koreksi NMO ( ∆t NMO) sehingga didapatkan nilai travel time yang sesungguhnya. Nilai waktu koreksi NMO (∆t NMO) didapat dari selisih antara waktu terukur (tx) dengan waktu seharusnya (t o). Atau bisa didapat dari velan yang menghasilkan Vrms.