MAKALAH Model Konseptual Keperawatan Mandiri “Self Care” D.E. Orem
Disusun Oleh : Kelompok Tutorial 2 1.
Bella Ayuningtyas S
20140320014
2.
Inggrid Tanjung Wulandari
20140320031
3.
Adriyan Surya Nugraha
20140320041
4.
Jami’atul Fitri
20140320044
5.
Ahmad Ramdani
20140320052
6.
Ikbal S. Solaeman
20140320062
7.
Chintya Eldza Pangestu
20140320085
8.
Rahmah Yanita Kusuma
20140320090
9.
Syifa Aulia Hanin
20140320125
10. Yurika Ratna Pratiwi
20140320126
11. Wawan Sugianto
20140320127
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami ucapakan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah serta petunjuknyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Model Konseptual Keperawatan Mandiri “Self Care” D.E. Orem” , dengan baik. Tak lupa shalawat berserta salam kami suguhkan kepangkuan Nabi besar Muhammad Shalawlah Hualai Wasalam, dimana beliau telah membawa umat manusia dari jaman kegelapan menuju jaman yang terang benderang. Tidak lupa penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini dari tahap penyusunan hingga selesai. Penulis juga menyadari bahwa setiap menusia memiliki kekurangan, maka dari itu dengan lapang dada penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan penulis dan para pembaca sekalian.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, 08 Desember 2016 Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
1
D. Manfaat
2
BAB II A. Sejarah Dorothea Orem
3
B. Pengertian
4
C. Theory Self Care Deficit
4
D. Model Konseptual dan Kebutuhan Dasar
5
E. Keyakinan dan Nilai – nilai
6
F. Tujuan
6
G. Pengetahuan dan Keterampilan
7
H. Aplikasi Terhadap Keperawatan Keluarga
9
BAB III A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Keperawatan merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang professional, dilakukan oleh tenaga keperawatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan pasien, keluarga maupun masyarakat. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat dituntut untuk bisa mengembangkan segala kratifitasnya dalam bentuk pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan tindakan keperawatan. Teori orem adalah teori yang berpusat pada kemandirian pasien, keluarga dan masyarakat, teori ini memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup, kesehatan dan kesejahteraan dengan cara memandirikan pasien, keluarga dan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari – hari. Dalam hal ini, perawat memiliki peran untuk memberikan bantuan dan dukungan dengan cara mengajarkan, mengarahkan dan mensuport pasien, keluarga maupuan masyarakat, agar mereka dapat memenuhi kebutuhan self care, tanpa bantuan dari orang ketiga dalam hal ini perawat ataupun tenaga kesehatan lainnya.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut ; 1. Apa yang dimaksud dengan teori orem…? 2. Apa saja model konseptual dari teori Orem …? 3. Apa tujuan dari teori Orem …? 4. Teori Orem bagus diaplikasikan pada komunitas yang seperti apa..?
C. Tujuan Dengan rumusan masalah yang telah ada sebelumnya, tujuan dari makalah ini adalah ; 1. Mengetahui definisi dari teori Orem 2. Mengetahui model konseptual dari teori orem. 3. Mengetahui tujuan dari teori Orem. 4. Mengetahui komunitas yang sesuai untuk pengaplikasian teori Orem. 1
D. Manfaat Adapun manfaat yang dari penulisan makalah ini adalah ; 1. Menambah wawasan masyarakat tentang teori Orem dan aplikasinya dalam komunitas atau kehidupan sehari – hari. 2. Menambah wawasan penulis tentang teori Orem, model konseptual dan pengaplikasiannya. 3. Sebagai referensi bagi teman sejawat maupun masyarakat.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Dorothea Orem Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Ia menerima diploma di keperawatan pada tahun 1934 dari Providence Hospital School of Nursing, Washington, DC Orem menerima sarjana sains dalam pendidikan keperawatan pada tahun 1939 dan master ilmu dalam pendidikan keperawatan pada tahun 1945 dari Catholic University of America, Washington DC . Selama tahun 1958-1959 Dorothea Orem bekerja sebagai seorang konsultan pada bagian pendidikan Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan dan berpartisipasi dalam suatu proyek pelatihan peningkatan praktek perawat (vokasional). Pekerjaan ini menstimulasi Orem untuk membuat suatu pertanyaan : “Kondisi apa dan kapan seseorang membutuhkan pelayanann keperawatan?” Orem kemudian menekankan ide bahwa seorang perawat itu adalah “Diri sendiri”. Ide inilah yang kemudian dikembangkan dalam konsep keperawatannya “Self Care”. Pada tahun 1959 konsep keperawatn Orem ini pertama sekali dipublikasikan. Tahun 1965 Orem bekerjasama dengan beberapa anggota fakultas dari Universitas di Amerika untuk membentuk suatu Comite Model Keperawatan (Nursing Model Commitee).
Tahun 1968 bagian dari Nursing Model Commitee
termasuk Orem melanjutkan pekerjaan mereka melalui Nursing Development Conference Group (NDCG). Kelompok ini kemudian dibentuk untuk menghasilkan suatu kerangka kerja konseptual dari keperawatan dan menetapkan disiplin keperawatan. Orem Kemudian mengembangkan konsep keperawatanya “self care” dan pada tahun 1971 dipublikasikan Nursing; Concepts of Practice. Pada edisi pertama fokusnya terhadap individu, sedangkan edisi kedua (1980), menjadi lebih luas lagi meliputi multi person unit (keluarga, kelompok dan masyarakat). Edisi ketiga (1985) Orem menghadirkan General Theory Keperawatan dan pada edisi keempat (1991) Orem memberikan penekanan yang lebih besar terhadap anak-anak, kelompok dan masyarakat. Sepanjang karirnya, Orem banyak menerima gelar kehormatan, seperti penghargaan Sigma Theta Tau International. Dorothea Orem meninggal dunia pada bulan Juni 2007. 3
B. Pengertian Keperawtan mandiri “self care” menurut orem adalah : “Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit.” (orem’s 1980). C. Theory Self Care Deficit Orem mengembangkan teori Self Care Deficit meliputi 3 teori yang berkaitan yaitu : 1. Self Care Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk berinisiatif dan membentuk prilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Jika self care dibentuk dengan efektif maka hal tersebut akan membantu membentuk integritas struktur dan fungsi manusia dan erat kaitannya dengan perkembangan manusia. 2. Self care deficit Merupakan hal utama dari teori general keperawatan menurut Orem. Dalam teori ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (atau pada kasus ketergantungan) tidak mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif. Keperawatan diberikan jika kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau adanya ketergantungan. Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat digunakan dalam membantu self care: a. Tindakan untuk atau lakukan untuk orang lain. b. Memberikan petunjuk dan pengarahan. c. Memberikan dukungan fisik dan psychologis. d. Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung pengembangan personal. e. Pendidikan. Perawat dapat membantu individu dengan menggunakan beberapa atau semua metode tersebut dalam memenuhi self care. 4
3. Nursing system Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care dan kemampuan pasien melakukan self care. Orem mengidentifikasi tiga klasifikasi nursing system yaitu Wholly Compensatory , Partially Compensatory , Supportie Education. Ketiga nursing system ini digunakan sebagai dasar pengetahuan dan keterampilan praktek perawat. D. Model Konseptual dan Kebutuhan Dasar 1. Model konseptual keperawatan mandiri didasari oleh enam pasal berikut ini. a. Keperawatan
mandiri
didasarkan
pada
tindakan
dimana
manusia
melaksanakannya. b. Keperawatan mandiri didasarkan pada kesengajaan dan pengambilan keputusan sebagai pedoman tindakan. c. Setiap orang menghendaki keperawatan mandiri dan menjadi kebutuhan dasar manusia. d. Orang dewasa mempunyai hak dan tanggung jawab untuk merawat diri sendiri dan orang lain untuk memelihara kesehatan mereka agar hidup sehat. e. Keperawatan mandiri adalah perubahan tingkah laku secara lambat dan terus – menerus didukung dari pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal. f. Keperawatan mandiri akan meningkatkan harga diri seseorang, sehingga memengaruhi konsep diri. 2. Orem mengemukakan beberapa kebutuhan mendasar dalam keperawatan mandiri (self care) yang dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengkajian dan menetukan masalah atau diagnosis keperawatan, diantaranya yaitu : a. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan udara; b. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan air; c. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan makanan; 5
d. Pemeliharaan proses eliminasi; e. Pemeliharaan dengan keseimbangan antara aktifitas dan istirahat; f. Pemeliharaan dan keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial; g. Pencegahan risiko pada kehidupan dan keadaan sehat manusia; h. Perkembangan dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi, pengetahuan dan keinginan manusia. E. Keyakinan dan Nilai – nilai Keyakinan orem’s tentang empat konsep utama Keperawatan adalah ; 1. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit / trauma atau coping dan efeknya. 2. Sehat : kemapuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan. 3. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan Keperawatan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik. 4. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas structural, fungsi dan perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. F. Tujuan Tujuan model keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah : 1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit. 6
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care. 3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan dependent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh karena self care deficit apapun dihilangkan. 4. Jika ketiganya diatas tidak ada yang bisa tercapai, perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhan self care klien. Tujuan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga atau komunitas adalah : 1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara therapeutic. 2. Menolong klien bergerak kearah tindakan – tindakan asuhan mandiri. 3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan secara kompoten. Dengan demikian maka focus asuhan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah : 1. Aspek Interpersonal : Hubungan didalam keluarga 2. Aspek Sosial : Hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya. 3. Aspek Prosedural : Melatih keterampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi. 4. Aspek Tehnis : Mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan dirumah misalnya melakukan tindakan kompres secara benar. G. Pengetahuan dan Keterampilan untuk praktek Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan menggunakan tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode bantuan : 1. Kategori Bantuan 7
a. Wholly Compensatory : Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon terhadap rangsangan. b. Partially Compensatory : Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan. c. Supportie Education : Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mmapu melakukan perawatan mandiri. 2. Metode Bantuan : Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima metode bantuan yang meliputi : a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien b. Mengajarkan klien c. Mengarahkan klien d. Mensupport klien e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang. Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan didiskripsikan sebagai berikut : a. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu, keluarga atau kelompok sampai klien dapat diizinkan pulang dari perawatan. b. Menetapkan jika dan bagaiman klien dapat dibantu melalui perawatan. c. Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak dengan perawat dan asisten. d. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari – hari klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima. 8
e. Pelayanan sosial dan penyuluhan yang dibutuhkan atau yang diterima. Model konsep / teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan – kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan. Untuk menetapkan model konsep / teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan teknikal dan sikap yang terapeutik. H. Aplikasi Terhadap Keperawatan Keluarga Model konseptual menurut Orem ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakuakn opaya kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga, yaitu : mengenal masalah, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang kesehatan dan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara tepat. Sebagai contoh perawatan anggota keluarga yang mengidap diabetes mellitus dengan tipe ketergantungan insulin, sehingga perlu dilakukan penyuntikan insulinberkala diperlukan pelatihan kemandirian klien dan keluarga dalam melakukan penyuntikan insulin tersebut.
9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Dorothea Orem adalah salah satu pakar dalam ilmu keperawata yang mengembangkan konsep keperawatan “self care”. Menurut orem konsep keperawatan “self care” adalah suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit. Konsep keperawatan ini berfokus pada pengembangan keperawatan mandiri yang dilakukan oleh pasien, maupun anggota keluarga guna meningkatkan kemandirian pasien dengan memperhatikan unsur fisiologis, psikologis dan lingkungan. Model keperawatan orem menyediakan hubungan antara perawat dan pasien maupun anggota keluarga, terdiri dari tindakan untuk memenuhi perawatan diri yang dipelukan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Denden dermawan. 2012. “Buku Ajar Keperawatan Komunitas”. Yogyakarta : Gosyen Publishing
Wahit iqbal mubarak, Nurul chayatin. 2009. “Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori”. 2009. Jakarta : Salemba Medika
Muslim Shah. 2015. “Compare and Contrast of Grand Theories: Orem’s Self-Care Deficit Theory and Roy’s Adaptation Model”. International Journal Of Nursing Didactics. Vol 5. No 1 : 40-42
Abi Muhlisin. 2010. “Teori Self Care Dari Orem Dan Pendekatan Dalam Praktek Keperawatan” . Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697. Vol 2. No 2 ; 97-100
A Working Document. 2016. “Theory Based Nursing Practice” . The University of Tennessee at Chattanooga School of Nursing Faculty & Students
11