MAKALAH TEKNOLOGI PENGECATAN PENGECATAN ULANG BODY MOBIL (R E P A I R )
Diajukan Sebagai Salah Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teknologi Pengecatan Pengecatan Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
Oleh : OKTARIL HAMDI 16074051 / 2016
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang proses
“
Pengecetan Ulang Body Mobil
(R epai r ) . Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak ”
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Tujuan dibuatnya makalah ini agar kita mengetahui bagaimana proses kerja pengecetan ulang body kendaraan. Makalah ini di susun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Teknologi Pengecatan. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, untuk itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan mendukung. Penulis berharap semoga kalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan dapat menjadikan kita lebih baik untuk dimasa yang akan datang.
Padang, Oktober 2018
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI........................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1 C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Pengertian Pengecatan........................................................................ 3 1. Aspek Ekonomis .......................................................................... 3 2. Aspek Estetika dan Identifikasi .................................................... 3 3. Aspek Perlindungan Metal ........................................................... 3 B. Persiapan Panel yang Dilakukan Sebelum Melakukan Pengecatan ... 4 1. Melindungi panel baru ................................................................... 4 2. Melepas assesoris .......................................................................... 4 3. Mengeluarkan cat lama.................................................................. 5 4. Meratakan gelombang pada mobil ................................................ 8 C. Menghilangkan Karat. ........................................................................ 8 D. Mencat dasar pertama......................................................................... 10 1. Teknik pencampuran cat................................................................ 11 2. Teknik Pengecatan......................................................................... 12 3. Cara Menggunakan Spray Gun ..................................................... 14 E. Pengecatan berdasarkan kerusakan .................................................... 16 1. Clouding (berbayang putih seperti awan)...................................... 16 2. Cacat berupa Beads (Cratering, Fish Eyes). ................................. 17 3. Cacat menyerupai kulit jeruk (Orange Peel )................................. 17 4. Cacat Cat yang meleleh ( Runs). .................................................... 18 5. Solvent popping (Gelembung Udara Kecil) .................................. 18 6. Cracking (retak)............................................................................. 18
ii
7. Cacat berupa goresan amplas. ....................................................... 19 8. Chipping (Luka Kecil Akibat Kerikil/Benda Keras) ..................... 19 BAB III PENUTUP ............................................................................................. 20
A. Kesimpulan ............................................................................................... 20 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi seorang mahasiswa dituntut harus bisa mempelajari dan mempraktekkan pengecetan ulang body mobil ( repair ). Kompetensi keahlian Teknik perbaikan body otomotif menyiapkan peserta didik untuk bekerja usaha/industri, instansi atau perusahaan pribadi (wirausaha). Kompetensi keahlian Teknik pengecetan dan perbaikan bodi otomotif diperoleh dengan mempelajari Makalah Pengecetan Ulang Body Mobil ( Repair ). Makalah Pengecetan Ulang Body Mobil ( Repair ) merupakan makalah yang mendukung pencapaian kompetensi dalam paket keahlian teknik pengecetan dan perbaikan body otomotif. Makalah bertujuan memberi bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik tentang pengecatan body dalam paket keahlian Pengecetan Ulang Body Mobil ( Repair ). Ruang lingkup makalah Pengecetan Ulang Body Mobil ( Repair) berkenaan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan pengecatan body otomotif yang meliputi: langkah-langkah pengecatan dan melakukan pengecatan body kendaraan, hal yang harus diperhatikan sebelum dilakukannya proses pengecatan,pemilihan dan campuran cat yang sesuai, macam-macam teknik pengecatan, cara melakukan pengecatan yang baik dan benar, dan pengecatan berdasarkan kerusakan cat.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana langkah-langkah pengecatan dan melakukan pengecatan body kendaraan? 2. Apa hal yang harus diperhatikan sebelum dilakukannya proses pengecatan Pemilihan dan campuran cat yang sesuai? 3. Apa saja macam-macam teknik pengecatan? 4. Bagaimana cara melakukan pengecatan yang baik dan benar?
1
2
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat memahami lebih mendalam tentang pengecatan ulang body mobil (repair ). 2. Mahasiswa mampu melakukan perbaikan dan pengecatan body mobil dengan hasil yang baik. 3. Mahasiswa mengetahui tata cara melakaukan pengecatan yang baik dan benar.
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengecatan Pengecatan ( painting ) adalah suatu proses aplikasi cat dalam betuk cair pada sebuah obyek, untuk membuat lapisan tipis yang kemudian untuk memuat lapisan yang keras atau lapisan cat. Fungsi dari pengecatan itu s endiri dapat dilihat melalui beberapa aspek antara lain: 1. Aspek Ekonomis Proses pengecatan dengan tujuan untuk melindungi metal atau body yang dapat menurun kekuatannya dari terjadi korosi atau karat. Oleh karena itu permukaan material dilindungi dengan cat, yang akan merintangi
kerusakan
dari
material
dan
akan
meningkatkan
penggunaannya dalam waktu yang lebih lama. 2. Aspek Estetika dan Identifikasi Cat memberikan warna dan kilapan pada suatu obyek dan meningkatkan efek estetikanya, yang selanjutnya mempengaruhi daya tarik dari suatu produk kendaraan. Identifikasi warna juga merupakan tujuan lain dari pengecatan dimana mobil pemadam kebakaran, ambulans
dan
mobil
polisi
dengan
warna
tersendiri
untuk
membedakannya dengan kendaraan lainya, sekalipun ada berbagai cara untuk meningkatkan tampilan suatu obyek, namun tidak ada yang lebih sederhana dan memberi hasil yang lebih baik dari pengecatan.
3. Aspek Perlindungan Metal Tujuan
dari
perlindungan
material
ini
untuk
melindungi
metal/body yang dapat atau rusak dengan mudah oleh terjadinya korosi atau karat dan tidak menjamin kekuatan aslinya, tetapi permukaan material
ini
dapat
dilindungi
3
dengan
cat.
4
B. Persiapan Panel yang Dilakukan Sebelum Melakukan Pengecatan Persiapan panel adalah persyaratan umum di dalam pekerjaan otomotif, baik panel baru maupun panel lama. Pekerjaan persiapan panel adalah semua kegiatan yang dilakukan meliputi perlakuan sebelum pengecatan untuk panel baru dan untuk pemulihan suatu kerusakan atau penggantian panel lama. Pekerjaan persiapan panel sangat penting karena pekerjaan ini berbagai. Suatu pekerjaan dasar untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik pada top coating (tapisan akhir suatu pengecatan kendaraan). Persiapan panel yang benar kemudian dilanjutkan dengan sistem pengecatan yang baik pula, jelas akan menjamin daya lekat cat. Jika hal ini yang terjadi maka pengecatan akan tahan terhadap embun, dan dapat mencegah timbulnya karat dikemudian hari. Tujuan utama persiapan panel adalah berbagai berikut: 1) Untuk mengembalikan permukaan yang penyok ke posisi semula . 2) Untuk melindungi metal dasar dari karat. 3) Untuk memperbaiki daya lekat dengan perlakuan Lapisan bahan bahan cat berikutnya. 1. Melindungi Panel Baru Panel baru yang dimaksudkan di sini bukanlah panel yang baru dibuat secara keseluruhan seperti di industri-industri otomotif. Panel baru yang dimaksudkan adalah plat-plat baru yang dipakai berbagai pengganti dari bagian bagian kendaraan yang mengalami kerusakan. Kerusakan ini seperti penggantian spatbor (mudgard) baik sebagian atau penggantian secara keseluruhan dengan model yang sudah jadi tinggal menggantikan spatbor yang telah rusak. Kerusakan lain misalnya pintu, kap mesin dan lain sebagainya.
2. Melepas Assesoris Sebuah kendaraan mempunyai banyak assesoris yang tidak boleh dikenai cat ketika mobil tersebut akan dicat kembati. Oleh karena itu assesoris inj perlu dilepas dengan hati-hati sebelum dilakukan pengecatan. Tidak semua assesoris kendaraan dilepas pada saat kendaraan tersebut akan dicat. Untuk melepas suatu
5
assesoris perlu perhitungan dan pertimbangan beberapa hal antara lain berat ringannya kerusakan bodi kendaraan tersebut, jenis dari kendaraan tersebut mewah atau sedang atau biasa, biaya perbaikan dan lain sebagainya. berbagai contoh kaca depan, jika disekitar les kaca tidak ada kebocoran yang berat yang perlu perbaikan serius, maka sebaiknya kaca depan tidak perlu dibuka. Untuk menghindari karet kaca can kaca itu sendiri dari semprotan cat, maka karet dan kaca dapat ditutup dengan kertas penutup dan plester cat. Assesoris-assaesoris yang perlu dilepas adalah Kaca Spion, Bemper, Lampu-lampu, Kaca-kaca, KaretKaret Pintu, Plat Nomor, Wifer (penghapus Kaca) dan Assesoris lain.
3. Mengeluarkan Cat Lama Sebelum menyemprotkan cat baru di alas lapisan cat untuk sebaiknya diadakan perneriksaan terhadap panel dengan saksama jangan samapai masih ada kerusakan-kerusakannya. Jika suatu kendaraan baru pertama kali dicat ulang (pengecatan kedua kalinya), maka cat kendaraan tersebut masih tipis dan kemungkinan retak-retak sedikit. kendaraan yang demikian cat tuanya tidak perlu dikeluarkan cukup diamplas dengan kertas amplas halus nomor 500 atau 600 kemudian diberi cat dasar (primer surfacer). Akan tetapi jika suatu kendaraan yang sudah beberapa kali dicat ulang maka cat dan dempulnya sudah berlapislapis masuk sehingga lapisan catnya sudah tebal. Suatu lapis an cat yang tebal akan mudah retak sebab itu untuk mendapatkan hasil pengecatan ulang yang baik, maka mau tidak mau cat lama harus dikupas atau dihilangkan. Untuk mengeluarkan atau Mengupas cat lama dapat dilakukan dengan beberapa cara berbagai berikut: a. Menggunakan Cara Mekanik 1) Dibakar (Burning off) Mengupas cat lama dengan membakar adalah suatu cara yang efektif untuk mengeluarkan cat lama dari permukaan panel. Cara mekanik ini menggunakan kompor gas kemudian cat itu dibakar
step
by
step
dan
sementara
itu
diskrap
dengan
6
menggunakan pisau dempul (putty knife). Nyala api diarahkan ke permukaan cat sehingga cat tersebut mudah dikupas dengan pisau dempul. 2) Mesin sander Mengupas atau menghilangkan cat lama dapat juga dilakukan dengan menggunakan mesin sander. Pekerjaan ini adalah suatu cara untuk mengupas cat dengan menggunakan kertas amplas kasar nomor 24 - 36 pada mesin sander. 3) Pembersihan dengan pasir (Abrasive Blast Cleaning) Pekerjaan ini adalah suatu cara untuk mengupas cat yang pada umumnya diketahui seperti Sand Blasting (mengupas dengan ledakan). Pembersihan dengan pasir ini yaitu dengan ledakan ini sedikit menyesatkan. Akan tetapi sebenarnya ada cukup banyak partikel-partikel pengamplas/penggosok untuk dipilih. Beberapa diantaranya yang dapat dipilih seperti pasir dan pecahan-pecahan kaca. Mengamplas dengan ledakan terutama sekali digunakan untuk membersihkan kerusakan yang disebabkan oleh api dan karat. 4) Cara konvensional Mengupas cat lama secara konvensional adalah dengan menggunakan pahat, betel, ring seher bekas. Caranya adalah dengan mengeruk secara pelan-pelan atau step bay step. Cara ini adalah suatu cara mengupas cat lama yang paling lama dan membosankan.
b. Menggunakan Cairan Pengupas 1) Pengupas cat yang tajam (caustic base strippers) Jenis pengupas cat ini adalah paling baik untuk mengupas lapisan cat. Larutan ini berisi bensol, soda api, wax dan bahan tambahan lainnya. Pengupas cat secara kimia ini di pasaran dikenal
7
dengan soda api. Cairan ini dipakai dengan menggunakan kuas besar dengan cara mengulaskan di atas permukaan cat. Dengan lapisan agak tebal dan yakinkan bahwa semua permukaan sudah dipoles dengan rata. Sesudah dua atau tiga jam bahan ini akan meresap ke dalam lapisan cat semalam pada permukaan cat. Keesokan harinya baru disemprot dengan menggunakan air. Untuk memperoleh penekanan yang penuh ke dalam plat maka dilakukan dengan semprotan air yang kuat dan dapat menembus celah
dan
bagian-bagian
yang
retak
sehingga
semua
kotoran¬kotoran dan zat yang melekat pada permukaan plat dapat menjadi bersih. Soda api yang melekat tentu lama pada plat dapat merusak plat bahkan mudah berkarat. Sebab itu setelah semua cat terkelupas cucilah permukaan plat atau kendaraan dengan menggunakan deterjen (sabun) kemudian bersihkan dengan air bersih. 2) Solvent base stripper (scrape off) Pengupas cat jenis ini terbuat dari sejumlah Larutan, antara lain yang terutama adalah Methytine Chloride can Wax yang terdapat larut dalam air. Larutan ini terdapat digunakan panda semua cat tetapi lebih efektif pada cat enamel. Penggunaannya adalah dengan mengulaskan cairan ini pada permukaan panel dengan luas yang kecil. Cairan diulaskan di alas permukaan agak tebal, sesudah itu Larutan akan masuk ke dalam pori-pori cat. Sekitar 10 menit kemudian cat mulai mengkerut can pada saat itu harus segera dikupas dengan menggunakan skrap atau pisau dempul. Jika kerutan sudah mengering maka cat tersebut biasanya sulit lagi untuk dikupas dengan menggunakan pisau dempul.
8
4. Meratakan Gelombang pada Mobil Gelombang-gelombang yang dimaksudkan di sini hanyalah gelombanggelombang kecil. Untuk kerusakan-kerusakan yang parah adalah pekerjaan dari seorang ahli ketok dan yang biasanya dikuasai oleh seorang tukang las. Di lapangan atau di bengkel-bengkel las/ketok dan pengecatan sebenarnya terdiri dari dua profesi, tapi tidak rnenutup kemungkinan seseorang terdapat mengalami kedua profesi ini. Jadi seorang tukang Las/Ketok juga terdapat menjadi tukang cat. Pada kesempatan ini hanyalah gelombang-gelombang kecil atau kerusakankerusakan kecil yang terdapat diperbaiki oleh seorang tukang cat. Jika ada bagian yang akan dilas, maka harus diserahkan pada ahlinya. Jika ketika kendaraan itu mengalami kerusakan yang besar haruslah dikerjakan oleh seorang tukang las/ketok yang profesional. Sebelum meratakan suatu gelombang pada permukaan kendaraan, maka terlebih dahulu mencari di mana terdapat gelombang tersebut panda permukaan panel. Untuk menemukan gelombang panda permukaan panel yang sudah dikupas catnya ada beberapa cara. Cara menemukan gelombang tersebut adalah: pandangan mata, meraba, membandingkan model permukaan panel yang di sebelahnya dan dengan menggunakan mistar yang panjang. Gelombang yang sedikit besar dengan mudah terdapat dikenali. Gelombang kemudian diraba lagi dengan menyapu menggunakan telapak tangan sekedar untuk membuktikan bahwa betul-betul pada daerah itu ada gelombang. Selanjutnya diratakan dengan menggunakan landasan dan palu perata. Jika gelombang tersebut agak besar, kadang-kadang dengan sedikit kejutan palu yang terkendali gelombang tersebut terdapat kembali ke posisi semuta (permukaan menjadi rata). Akan tetapi ada juga gelombang setelah kembali, ditindis sedikit saja akan kembali bergelombang.
C. Menghilangkan Karat Hampir semua bahan fero dan non fero atau bahan logam dan non logam dapat berkarat. Adapun cara yang terbaik untuk mencegah terjadinya serangan
9
karat adalah dengan menciptakan suatu situasi atau suasana lingkungan yang menetralisir terjadinya proses pengkaratan. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan bahan pelapis permukaan yang anti terhadap suatu jenis karat tertentu atau menggunakan bahan yang tahan terhadap jenis karat tertentu. Pada teknotogi pengecatan, kita hanya berbicara sekitar karat yang terjadi pada logam, cara menghilangkan atau mengurangi, karena untuk menghilangkan sama sekali adalah tidak mungkin. a. Mengamplas. Jika suatu permukaan panel yang kadar karatnya masih ringan, maka karat tersebut terdapat dihilangkan dengan mengamplas plat tersebut. Gunakan kertas amplas kering untuk mengamplas karat yang demikian. Kertas amplas yang terdapat dipakai tingkat kekasarannya harus disesuaikan dengan berat ringannya karat yang akan diamplas. b. Menggunakan sikat baja Sikat baja terdiri dari dua jenis yaitu sikat baja yang terdapat digunakan secara manual dan sikat baja yang terdapat digunakan pada mesin dalam hal ini mesin gerinda tangan dapat digunakan. Menghilangkan karat dengan sikat baja secara manual membutuhkan waktu yang agak lama. Sikat baja yang dipasang pada mesin terdapat dibeli di toko-toko cat. Sikat ini tinggal dipasang langsung pada mesin kemudian dikeraskan dengan menggunakan kunci. Sebelum menggunakan
sikat
baja
baik
yang
manual
maupun
yang
menggunakan mesin, pakailah pakaian kerja secara lengkap yaitu masker, kaca mats, kaos tangan, pelindung dada, dan sepatu. c. Menghilangkan karat dengan larutan (zat kimia) Karat-karat yang masih ringan atau masih kecil paling efektif menghilangkannya dengan system kimia. Dengan mencairkan suatu bagian larutan dan dua bagian air (suatu banding dual), maka dengan sendirinya terdapat menghemat larutan. Terdapat bermacam-macam larutan pembersih karat dalam dunia perdagangan antara lain: yang
10
disebut Metal Prup dan Doxidine. Untuk cars penggunaan larutan ini di Batas suatu permukaan yang berkarat sebaiknya ikuti petunjuk berbagai berikut: 1) Pakailah kuas pada cat menggunakan cairan pada permukaan. 2) Gosok dengan steel wol sampai permukaan itu bersih dan mengkilat. 3) Cuci dengan air karena air terdapat menetralisir zat kimia dan lap sampai kering. 4) Setelah permukaan panel tersebut sudah dilap dengan kain Lap yang bersih kemudian dikeringkan maka permukaan panel tersebut tidak boleh diraba lagi karena pada tangan mungkin terdapat keringat yang mengandung garam can zat asam sehingga terdapat menyebabkan timbulnya karat kembali.
Sehubungan
dengan
itu
maka
sebaiknya
menggunakan sarung tangan pada waktu menghilangkan karat dengan suatu lanutan kimia.
D. Mencat dasar pertama Cat dasar sebenarnya digunakan pada beberapa lokasi lapisan. Untuk pemakaian cat solid baik cat lacquer rnaupun cat enamel penggunaan cat dasar paling tidak dua kali. Pertama pada permukaan logam dan kedua setetah pengamplasan dempul. Untuk cat metalic dapat ditambahkan dengan cat dasar warna di mana warna yang dipilih berbagai cat dasar ketiga ini adalah warna yang sedikit lebih mudah dari warna cat yang sesungguhnya (top coat). Fungsi cat dasar pertama (primer) adalah paling tidak dua hal yaitu: pertama untuk melapisi permukaan logam agar tertindung dari serangan karat. Kedua adalah berbagai perekat antara permukaan panel dengan lapisan berikutnya seperti dempul dan cat. Sebelum suatu permukaan panel kendaraan dicat dasar pertama maka perlu pembersihan permukaan yang betul-betul bersih dari berbagai kotoran termasuk karat. Selanjutnya perlu pengamplasan untuk
11
melukai permukaan agar cat dasar dapat melekat dengan kuat. Setetah pengamplasan secara keseluruhan kemudian dilap bersih baru dicat dasar. Dewasa ini penggunaan primer type dua komponen sudah menjadi populer sekalipun tersedia primer type suatu komponen. Primer type dua komponen menggunakan hardener sehingga perlu memperhatikan petunjuk penggunaannya agar didapatkan primer yang kuat menutupi permukaan panel. Di pasaran terdapat banyak jenis primer dan untuk type dua komponen sering disebut cat dasar epoxy. Cat dasar epoxy ini juga berbagai merek dengan berbagai tingkat kualitas yang berbeda-beda. Proses pengeringannya pun bervariasi ada yang cepat kering dan ada juga yang lambat kering mulai dari satu jam sampai 24 jam. Kelihatannya bahwa primer type dua komponen yang berkualitas baik adalah primer yang lambat kering yaitu sekitar 24 jam atau satu hari satu malam (kering udara) atau tanpa pengeringan paksa. Biasanya panel yang baru dicat primer pertama ini, komponen¬-komponen yang tidak dibuka yang tidak boleh kena cat belum ditutup dengan kertas penutup. Hal ini karena proses pengerjaan kendaraan tersebut masih panjang sehingga jika sudah ditutupi dengan kertas kemungkina kertas penutup terdapat rusak atau robek. Sehubungan dengan itu maka setelah pengecatan cat dasar pertama ini, segeralah cuci dengan thinner komponen-komponen yang tidak ditutupi tersebut. Jika lama baru dicuci dengan thinner maka cat sulit untuk bersih. Container plastic tidak direkomendasikan berbagai tempat mencampur wash primer, karena kemungkinan terdapat terjadi reaksi kimiawi yang terdapat menurunkan kualitas pengecatan. Gunakanlah alat pengaman seperti kaca mata pengaman (goggles), respirator, sarung tangan tahan pelarut pada saat rnengecat. Urethene dan epoxy primer memerlukan mengeringan buatan.
1. Teknik pencampuran cat Untuk pencampuran cat jika jenis cat kental maka takarannya 1 liter cat berbanding 2 liter tiner, tapi bila jenis catnya cair maka perbandingannya bisa menggunakan 1:1 ( 1 liter cat berbanding 1 liter tiner).
12
2. Teknik Pengecatan a. Pengecatan Sistem Manual Komponen penting dari pengecatan sistem manual adalah Kompresor udara sebagai alat penghasil udara bertekanan, transformer udara sebagai pengatur tekanan udara yang akan digunakan untuk proses pengecatan dan juga berfungsi untuk menyaring minyak dan air yang masuk ke selang yang akan mempengaruhi kualitas pengecatan. Spray gun berfungsi sebagai pengkabut cat, mendorong dan mengarahkan cat pada benda kerja, mengontrol bentuk dan pola pengecatan serta beberapa fungsi lain,
Gambar 1. Spray Gun b. Pengecatan dengan sistem celup (dipping) Pengecatan sistem dipping merupakan proses pencelupan part ke dalam tangki cat, kelebihan cat akan kembali ke dalam tangki cat saat diangkat.
Gambar 2. Sikat Besi
13
c. Elektrostatik Spaying Merupakan sistem pengecatan dengan menggunakan media elektrostatis untuk mengarahkan butiran cat ke seluruh luas permukaan benda kerja. Bila dibandingkan dengan sistem spraying biasa untuk waktu dan volume cat yang sama, pada elektrospraying akan didapat jumlah cat yang menempel ke benda kerja lebih banyak.
Gambar 3. Elektrostatik Spaying d. Pengecatan dengan Sistem Aliran ( Flow Coater ) Dilakukan dengan melewatkan part yang akan dicat pada tirai aliran cat. Pada umunya sistem pengecatan ini dipakai untuk pengecatan kaca / back mirror. Pengaturan ketebalan cat dilakukan dengan mengatur viskositas dan kecepatan aliran tirai cat. Keterangan gambar:
Gambar 4. Flow Coater e. Elektro Deposition Painting (EDP) Pada umunya pengecatan dengan sistem ini dipakai untuk keperluan pengecatan primer (lapisan yang terhubung langsung dengan permukaan metal yang dilapisi). Pengecatan sistem ini
14
mempunyai daya rekat dan daya tahan terhadap produksi yang sangat tinggi dan sifat kerataan yang relatif merata.
Gambar 5. Elektro Deposition Painting (EDP)
3. Cara Menggunakan Spray Gun Agar dapat mengecat dengan baik tanpa menjadi lelah, harus dijaga sikap relaks tanpa memegang bahu, pundak atau lengan yang menahan spraygun. Biasanya spraygun ditahan dengan ibu jari, telunjuk dan kelingking, sedangkan trigger ditarik dengan jari tengah dan jari manis. a. Menggerakkan Spraygun Ada empat hal penting dalam menggerakkan spraygun, yaitu: jarak spraygun, sudut spraygun, kecepatan langkah ayun, pola tumpang-tindihnya/ Overlapping. b. Jarak Pengecatan Jarak pengecatan atau jarak antara spraygun dan area yang dicat untuk masing-masing cat berbeda, tergantung dari proses dan obyek yang akan dicat. Bila terlalu dekat akan mengakibatkan cat meleleh dan bila terjadi pada cat metalik akan menimbulkan belang-belang yang diakibatkan oleh partikel metalik yang mengumpul. Bila jaraknya terlalu jauh mengakibatkan permukaan menjadi kasar. Untuk jarak penyemprotan yang tidak teratur akan mengakibatkan hasil pengecatan yang belang-belang dan tidak mengkilap. Jarak spraygun secara umum 15-20 cm, untuk jenis acrylic lacquer : 10-20 cm dan enamel: 15 – 25 cm.
15
Gambar 6. Jarak Pengecatan c. Sudut Spraygun Dalam melakukan penyemprotan cat, posisi badan harus diposisikan sejajar dengan benda kerja serta mengikuti dari bentuk benda kerja, mendatar atau melengkung. Arah penyemprotan membentuk sudut 900 dari bidang kerja. Untuk menghindari kelelahan dalam bekerja, pengecatan dilakukan dari atas ke bawah, bukan dari bawah ke atas.
Gambar 7. Sudut Spray Gun d. Kecepatan Pengecatan Kecepatan gerak alat semprot hendaknya stabil, baik dengan arah horizontal maupun vertikal. Jika terlalu lambat, cat akan meleleh,bila terlalu cepat maka hasil pengecatan kurang rata. Jika kecepatannya kurang stabil maka akan diperoleh hasil pengecatan yang tidak rata dan kurang mengkilap. Kecepatan gerak spraygun harus konstan, yang dianjurkan kira-kira 12 feet/detik.
Gambar 8. Kecepatan Pengecatan
16
e. Pola Tumpang Tindih (Overlapping ) Overlapping
adalah
suatu
teknik
pengecatan
pada
permukaan benda kerja, sehingga penyemprotan yang pertama dan berikutnya akan menyambung. Tujuannya adalah : 1) Menghindarkan terjadinya tipis 2) Menghindarkan adanya perbedaan warna 3) Untuk mendapatkan ketebalan lapisan cat yang merata 4) Mencegah tidak adanya cat pada lapisan pertama dan berikutnya.
Gambar 9. Overlapping Vertikal dan Horizontal
E. Pengecatan berdasarkan kerusakan 1. Clouding (berbayang putih seperti awan) Kondisi ini bisa dideteksi dengan munculnya bayangan putih tipis atau tebal pada lapisan cat. Bila diumpamakan, bayangan tersebut seperti awan putih. Makanya disebut dengan istilah clouding . Efek ini umumnya terjadi pada lapisan cat. Bisa terjadi karena proses pencampuran atau pembuatan warna yang tak sempurna atau kerusakan pada spray gun. Bisa juga karena karena tekanan a ngin spray gun tidak tepat, atau kekentalan cat tidak pas hingga teknik penyemprotan yang salah.
17
Gambar 10. Clouding 2. Cacat berupa Beads (Cratering, Fish Eyes) Beads adalah suatu depresi yang terbentuk apabila ada oli atau air yang mendorong lapisan cat, atau suatu kekosongan yang terbentuk karena cat tidak dapat membentuk lapisan diatas oli atau air.
Gambar 11. Cratering, Fish Eyes 3. Cacat menyerupai kulit jeruk (orange peel ) Suatu lapisan tidak rata,menyerupai kulit jeruk, cacat ini timbul apabila cat mengering terlampau cepat,sebelum selesainya perataan (pergerakan permukaan cat untuk meratakan dirinya sendiri). Ini juga dipengaruhi oleh kondisi aplikasi serta tebal lapisan cat.
Gambar 12. Orange Peel
18
4. Cacat Cat yang meleleh ( Runs) Runs disebabkan
oleh
kelebihan
cat
yang mengalir kebawah dan
mongering.
Gambar 13. Runs
5. Solvent popping (Gelembung Udara Kecil) Ini adalah kondisi munculnya gelembung udara berukuran kecil (bintik bintik) pada bagian cat paling atas. Hal ini bisa disebabkan banyak faktor seperti pencampuran material yang tak tepat, waktu pengeringan yang kurang hingga aplikasi lapisan coating yang tidak kompatibel. Kalau bintiknya halus dan tidak banyak bisa diampelas untuk menghilangkannya. Namun, jika jumlahnya banyak dan areanya luas perlu dikerok semua dan dicat ulang.
Gambar 13. Solvent popping 6. Cracking (retak) Muncul retak (crack) seperti tanah atau lumpur me ngering pada cat. Bentuk retaknya bermacam- macam, tapi umumnya bisa terjadi pada lapisan cat atau undercoat. Kerusakan ini bisa disebabkan banyak faktor. Misalnya lapisan film yang terlalu tebal bias meningkatkan tekanan memicu retak. Bisa juga disebabkan pencampuran material yang tidak bagus atau penggunaan aditif cat yang tidak tepat. Kalau retaknya halus dan tipis bisa diampelas untuk
19
menghilangkannya. Namun, jika retaknya banyak dan dalam, car perlu dikerok dan proses pengecatan diulang.
Gambar 14. Cracking 7. Cacat berupa goresan amplas Kehilangan
warna
terjadi
apabila
top-coat kehilangan
gloss
(kilapnya) dengan berlalunya waktu. Apabila undercout bersifat porous, makacenderung menyerap cat, sehingga terjadi perubahan warna. Demikian pula, kehilanganwarna dapat terjadi apabila buffing compound diaplikasi sebelum lapisan catmengering sempurna.
Gambar 15. Goresan 8. Chipping (luka kecil akibat kerikil/benda keras Akibat benturan kerikil atau benda keras saat melaju kencang. Makanya bentuk kerusakannya berupa bintik-bintik kecil yang saat diraba terasa kasar. Umumnya terdapat di bumper, pintu samping dan kadang atas kap mesin. Untuk perbaikannya mesti melakukan pengecatan ulang pada area yang terluka.
Gambar 16. Chipping
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengecatan ( painting ) merupakan suatu proses aplikasi cat dalam betuk cair pada sebuah obyek, untuk membuat lapisan tipis yang kemudian untuk memuat lapisan yang keras atau lapisan cat. Fungsi dari pengecatan dibagi menjadi tiga aspek yaitu aspek ekonomis, aspek estetika dan identifikasi dan aspek perlindungan metal. Teknik dalam pengecatan body kendaraan dibagi menjadi lima yaitu teknik menggunakan manual atau spraygun, pengecatan dengan menggunakan system celup, elektrostatik spaying, pengecatan dengan menggunakan system aliran dan menggunkan system elektro deposition painting. Kerusakan pada cat kendaraan bermacam-macam diantaranya yaitu Clouding (berbayang putih seperti awan), Cacat berupa Beads (Cratering, Fish Eyes), Butiran(Menyerupai kawah, mata ikan), Cacat menyerupai kulit jeruk (orange peel ), CacatCat yang meleleh ( Runs), Solvent popping (gelembung udara kecil), Cracking (retak), Cacat berupa goresan amplas dan Chipping (luka kecil akibat kerikil/benda keras) Ada bagian kecil cat yang terlepas (chips).
20
DAFTAR PUSTAKA
http://distributorbanradial.com/bodi-mobil/teknik-cara-mengecat-bodi-mobildengan-hasil-sempurna/ http://finishing-jati.blogspot.co.id/2016/04/langkah-langkah-pengecatan-bodymobil.html
http://madwax.foliodeck.com/jenis-jenis-kerusakan-pada-cat-mobil
https://tipssupaya.blogspot.co.id/2013/03/3-jenis-cat-mobil-yang-biasadigunakan.html
http://www.mobil-klasikantik.com/2012/02/cara-menyambung-
cat-lama-dan-baru-biar-sama.html http://real-fadli.blogspot.co.id/2015/05/mengukur-takaran-cat-dan-pernis.html
21