BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang
Antibiotik adalah obat atau zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat dapat mengham menghambat bat/me /memba mbasmi smi mikrob mikrobaa lain lain (jasad (jasad renik/ renik/bak bakter teri), i), khusus khususnya nya mikroba yang merugikan manusia yaitu mikroba penyebab infeksi pada manusia (Munaf S, 199)! Antibi Antibioti otik k tidak tidak efekti efektiff menang menangani ani infeks infeksii akibat akibat "irus, "irus, jamur jamur,, atau atau nonbakt nonbakteri eri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam mela#an berbagai jenis bakteri! $eberhasilan penemuan penisilin oleh Ale%ander &lemming pada tahun 19', telah telah membuka membuka lembaran lembaran baru dimulainya penemuan bermaam*ma bermaam*maam am antibiotik antibiotik yang baru dan lebih baru lagi! +al inilah yang menimbulkan keperayaan dan harapan yang besar besar terhada terhadap p antibi antibioti otik k untuk untuk selalu selalu berhas berhasil il dalam dalam membunu membunuh h kuman kuman dan menyembuhkan penyakit infeksi (Munaf S, 199)! enggunaan enggunaan antibiotik antibiotik tentu diharapkan diharapkan mempunyai mempunyai dampak positif, positif, akan tetapi penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan menimbulkan dampak negatif! -ampak nega negati tiff dari dari peng penggu guna naan an anti antibi biot otik ik yang yang tida tidak k rasi rasion onal al anta antara ra lain lain mun munul ul dan dan berkembangnya bakteri yang resisten terhadap antibiotik, munulnya penyakit akibat superinfeksi bakteri resisten, terjadinya toksisitas/efek samping obat, sehingga pera#atan penderita menjadi lebih lama, biaya pengobatan menjadi lebih mahal, dan akhirnya menurunnya kualitas pelayanan kesehatan (M. -a"ies, 199)! Meskipun ada lebih dari 1 maam antibiotik, namun umumnya mereka berasal dari beberapa jenis antibiotik saja, sehingga mudah untuk dikelompokkan! Ada banyak ara untuk menggolongkan antibiotik, antibiotik, salah satunya berdasarkan berdasarkan struktur kimianya! Salah satunya yaitu 0entamisin yang termasuk turunan Aminoglikosida!
1.2 Rumusa Rumusan n Masalah Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Antibiotik 0entamisin 2. Apa efek samping dari Antibiotik 0entamisin 3. 2agaimana mekanisme kerja dari obat Antibiotik 0entamisin
1.3 Tujuan Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah 3 1. 4ntuk mengetahui dan memahami tentang pengaruh obat antibioti terhadap penyakit! 2. 4ntuk mengetahui tentang mekanisme kerja obat! 3. 4ntuk memenuhi tugas makalah mata kuliah farmakologi!
BAB II PEMBAHAAN 2.1 Pengert!an Ant!"!#t!k $entam!s!n 0entamisin merupakan suatu antibiotika golongan aminoglikosida yang efektif
untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif yang sensitif antara lain Proteus, Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella, Serratia, E.Coli, Enterobacter dan lain*
lain! 2akteri ini antara lain menyebabkan bakteremia, meningitis, osteomielitis, pneumonia, infeksi luka bakar, infeksi saluran kemih, dan tularemia, dalam keadaan tertentu gentamisin digunakan pula terhadap gonore dan infeksi S. aureus! Sedapat mungkin gentamisin sistemik hanya diterapkan pada infeksi berat saja! enggunaan gentamisin seara topial khususnya dalam lingkungan rumah sakit perlu dibatasi untuk menghambat perkembangan resistensi pada bakteri sensitif (M. -a"ies, 199)! 5umah sakit merupakan tempat penggunaan antibiotik paling banyak ditemukan! -i negara yang sudah maju 16 7 68 dari seluruh penderita yang dira#at di rumah sakit mendapatkan antibiotik baik seara tunggal ataupun kombinasi, sedangkan di negara berkembang 6 7 penderita yang dira#at di rumah sakit mendapatkan antibiotik (0andhi, !:! '8)! enggunaan antibiotik tentu diharapkan mempunyai dampak positif, akan tetapi penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan menimbulkan dampak negatif! -ampak negatif dari penggunaan antibiotik yang tidak rasional antara lain munul dan berkembangnya bakteri yang resisten terhadap antibiotik, munulnya penyakit akibat superinfeksi bakteri resisten, terjadinya toksisitas/efek samping obat, sehingga pera#atan penderita menjadi lebih lama, biaya pengobatan menjadi lebih mahal, dan akhirnya menurunnya kualitas pelayanan kesehatan (M. -a"ies, 199)!
2.2 Penggunaan %l!n!k a! Salah satu sebagai pilihan utama untuk pengobatan meningitis b! 4ntuk infeksi berat yang di sebabkan oleh 3 1! roteus '! seudomonas 6! Aeruginosa ! $lebsiella ;! Serratia, < oli, =!
2.3 &en!s ' &en!s Pen(ak!t )ang Mem"utuhkan Ant!"!#t!k $entam!s!n a. Men!ng!t!s Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen, airan serebrospinal
dan spinal olumn yang menyebabkan proses infeksi pada system saraf pusat! (Suriadi, dkk! Asuhan $epera#atan pada Anak, ed!', '=)
Meningitis adalah infeksi ruang subaraknoid dan leptomeningen yang disebabkan oleh berbagai organisme pathogen! (:ay >ureen! 2uku Ajar ediatri 5udolph,"ol!1, '= ) ! Meningitis merupakan infeksi parah pada selaput otak dan lebih sering ditemukan pada anak*anak! ?nfeksi ini biasanya merupakan komplikasi dari penyakit lain, seperti ampak, gondong, batuk rejan atau infeksi telinga! Meningitis adalah infeksi yang menular! Sama seperti flu, pengantar "irus meningitis berasal dari airan yang berasal dari tenggorokan atau hidung! @irus tersebut dapat berpindah melalui udara dan menularkan kepada orang lain yang menghirup udara tersebut! (Anonim, '8 dalam :uita, ')!
Pem"er!an Ant!"!#t!k $entam!s!n Pa*a Pen(ak!t Men!ng!t!s
0entamisin merupakan concentration-dependent dan termasuk dalam obat dengan ambang terapi sempit sehingga peningkatan kadar obat sedikit saja di dalam darah akan berdampak besar pada pasien karena kadar obat dalam darah dapat mele#ati ambang terapi obat dan dapat menimbulkan efek toksik atau dapat pula lebih rendah dari ambang terapi obat sehingga obat tidak efektif lagi untuk terapi infeksi! +al ini dapat memiu terjadiya resistensi antibiotik lebih epat terjadi pada pasien! leh karena itu pengukuran kadar serum obat selama terapi perlu dilakukan untuk menghindari efek toksik atau tidak adanya efek terapi dari gentamisin! kombinasi antibiotika gentamisin dan ampisilin! -osis gentamisin ;*= mg/kg/bb/hari di berikan (?@) dapat di bagi menjadi 6 dosis pemberian atau dosis tunggal per hari! $ombinasi antibiotika gentamisin dan ampisilin digunakan sebagai antibiotik lini pertama untuk pasien anak! +al ini disebabkan gentamisin yang dikombinasikan dengan penisilin atau "anomisin menghasilkan efek bakterisid yang kuat, yang sebagian
disebabkan
oleh
peningkatan
ambilan
obat
yang
timbul
karena
penghambatan sintesis dinding sel! enisilin mengubah struktur dinding sel sehingga memudahkan penetrasi gentamisin kedalam kuman ($atzung, ')!
b! $#n#re
0onore merupakan semua penyakit yang disebabkan oleh bakteri Beisseria gonorrhoeae yang bersifat purulen dan dapat menyerang permukaan mukosa manapun di tubuh manusia (2ehrman, '9)! Pem"er!an Ant!"!#t!k $entam!s!n Pa*a Pen(ak!t $#n#re
enegahan penyakit gonore neonatal adalah dengan menggunakan perak nitrat, eritromisin, siprofloksasin, gentamisin, atau obat tetes mata eritromisin! (aulianandita!blog)!
2.+ ,armas! ' ,armak#l#g! 2.+.1 !-at ,!s!k# %!m!a Rumus %!m!a /"at a. !-at ,!s!k# %!m!a 0 $elarutan 3 Carut dalam air, tidak larut dalam etanol, dalam aseton, dalam
kloroform, dalam eter, dan dalam benzene! emberian 3 Serbuk, putih sampai kekuning*kuningan! (sribd!om/mobile/do)
". Rumus %!m!a /"at 5umus gentamisin 3 D'1+6B;8 Molekul massa 3 88!;9= g/mol . Nama truktur %!m!a0 '*EF,=*diamino*6*(E6*amino*=*F1*(methylamino)ethylGo%an*'*ylHo%y)*'*
hydro%yylohe%ylGo%yH*;*methyl**(methylamino)o%ane*6,;*diol
(stemat! IUPA4 name (6 R, R,; R)*'*EF(1S ,'S ,6 R,S ,= R)*,=* diamino*6*EF(' R,6 R,=S )* 6*amino*=*F(1 R)* 1*(methylamino)ethylGo%an*'*ylGo%yH* '*hydro%yylohe%ylGo%yH*;*methyl* *(methylamino)o%ane*6,;*diol
l!n!al *ata AH,5Drugs. #m Me*l!nePlus
monograph a=''8;
Pregnan( ateg#r( Legal status
•
•
-
4$ 3 M
?@, phthalmi, ?M, topial Pharma#k!net! *ata limited oral bioa"ailability B!#a6a!la"!l!t( Pr#te!n *1 "!n*!ng ' hrs Hal-7l!-e renal E8ret!#n I*ent!-!ers A num"er 16*==*6 R#utes
AT #*e Pu"hem IUPHAR l!gan* DrugBank hem9!*er UNII %E$$ hEBI hEMBL
-= AI8 :1 026 S1 AA11 S' AA1 S6 AA= JA8AA91 J01AA91 J0;1AA J:;1026 D?- 6=8 ''8 -289 69=8 >=K9@?$0 -16 D+<2?3'81' D+
Sumber 3 (#ikipedia!org/#iki/0entamiin)
2.+.2
,armak#l#g! Umum 0entamisin sistemik di indikasikan untuk infeksi oleh kuman gram negatif
yang sensitif antara lain < oli, serratia, klebsiela, pseudomonas, proteus! (farmakologi dan terapi edisi hal =8 ) 2.+.3
,armak#*!nam!k
Akti"itas antibakteri terutama tertuju pada basil gram Begatif yang aerobik! Akti"itas terhadap mikroorganisme anaerobik atau bakteri fakultatif dalam kondisi anaerobik rendah sekali! +al ini dapat dijelaskan berdasarkan kenyataan bah#a transpor gentamisin (golongan aminoglikosida) membutuhkan oksigen (trasnpor aktif)! Akti"itas terhadap bakteri 0ram*positif sangat terbatas! 0entamisin aktif terhadap enterokokus dan streptokokus lain tetapi efekti"itas klinis hanya diapai bila digabung dengan penisilin! .alaupun in vitro 9; galur S! aureus sensitif terhadap gentamisin tetapi manfaat klinik belum terbukti sehingga sebaiknya obat ini jangan digunakan tersendiri untuk indikasi tersebut! 0alur resisten gentamisin epat timbul selama pajanan tersebut! Mekanisme kerja aminoglikosida berdifusi le#at kanal air yang dibentuk oleh porin protein pada membran luar dari bakteri gram negatif masuk ke ruang periplasmik! Sedangkan transpor melalui membran dalam sitoplasma membutuhkan energi! &ase transpor yang tergantung energi ini bersifat rate limitting, dapat di blok oleh Da'L dan Mg'L, hiperosmolaritas, penurunan p+ dan
anaerobik suatu abses yang bersifat hiperosmolar! Setelah masuk sel, aminoglikosid terikat pada ribosom 6S dan menghambat sintesis protein! >erikatnya aminoglikosid pada ribosom ini memperepat transpor aminoglikosid ke dalam sel, diikuti dengan kerusakan membran sitoplasma, dan disusul kematian sel! ang diduga terjadi adalah miss reading kode genetik yang mengakibatkan terganggunya sintesis protein! Aminoglikosida bersifat bakterisidal epat! engaruh aminoglikosida menghambat sintesis protein dan menyebabkan miss reading dalam penerjemahan m5BA, tidak menjelaskan efek letalnya yang epat! kha*!jahnural-!r*aus!.:#r*9ress.4 2.+.+
,armak#k!net!k
0entamisin sebagai polikation bersifat sangat polar, sehingga sangat sukar diabsorpsi melalui saluran erna! 0entamisin dalam bentuk garam sulfat yang diberikan ?M baik sekali absorpsinya! $adar punak diapai dalam #aktu N sampai ' jam! Sifat polarnya menyebabkan aminoglikosid sukar masuk sel! $adar dalam sekret dan jaringan rendah, kadar tinggi dalam korteks ginjal, endolimf dan perilimf telinga, menerangkan toksisitasnya terhadap alat tersebut!
fungsi
ginjal
akan
menghambat
ekskresi
gentamisin,
menyebabkan terjadinya akumulasi dan kadar dalam darah lebih epat menapai kadar toksik! $eadaan ini tidak saja menimbulkan masalah pada penyakit ginjal, tetapi perlu diperhatikan pula pada bayi terutama yang baru lahir atau prematur, pada pasien yang usia lanjut dan pada berbagai keadaan, yang disertai dengan kurang sempurnanya fungsi ginjal! ada gangguan faal ginjal t N gentamisin epat meningkat! $arena kekerapannya terjadi nefrotoksisitas dan ototoksitas akibat akumulasi gentamisin, maka perlu penyesuaian dosis pada pasien gangguan ginjal! (khadijahnuralfirdausi!#ordpress)
2.+.;
T#ks!s!tas 5 E-ek am9!ng
0entamisin
memiliki
efek
samping
3
O
1
(Beurotoksisitas,
totoksisitas (auditory dan "estibular), Befrotoksik (meningkatkan klirens kreatinin)! 1 (
Alergi,
-yspnea,
0ranuloytopenia,
&otosensitif,
seudomotor
Derebral,
>rombositopenia ($atzung, ')! totoksisitas dan nefrotoksisitas enderung ditemukan saat terapi dilanjutkan hingga lebih dari lima hari, pada dosis yang lebih tinggi, pada orang*orang lanjut usia, dan dalam keadaan insufisiensi fungsi ginjal ($atzung, ')!
E-ek sam9!ng la!n(a 0
ada kulit terasa terbakar, gatal, kering, iritasi, folikulitis, hipertrikosis, jera#at, hipopigmentasi, maserasi kulit, infeksi sekunder, atropi kulit, stria, miliaria! (gentamiin*ream!html)!
BAB III PENUTUP
3.1
%es!m9ulan
0entamisina merupakan suatu antibiotika golongan aminoglikosida yang efektif untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif yang sensitif antara lain Proteus, Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella, Serratia, E.Coli, Enterobacter dan lain*lain! 2akteri ini antara lain menyebabkan bakteremia, meningitis, osteomielitis, pneumonia, infeksi luka bakar, infeksi saluran kemih, dan tularemia, dalam keadaan tertentu gentamisin digunakan pula terhadap gonore dan infeksi S. aureus! Sedapat mungkin gentamisin sistemik hanya diterapkan pada infeksi berat saja! enggunaan gentamisin seara topial khususnya dalam lingkungan rumah sakit perlu dibatasi untuk menghambat perkembangan resistensi pada bakteri sensiti"e!
DA,TAR PUTA%A &URNAL 0
1! 2ertram $atzung!0! '! Farmakologi Dasar dan Klinik ! enerjemah dan
he M0ra#*+ill Dompanies! '! -ono"an, :! &!, Shroeder, .!S!, >ran, M!>!, &oster, $!, &orrest, A!, Cee, >!, 0andhi, !:! '8! Assessment of
;! ###!sribd!om/mobile/do-iaksestanggal18&ebruari'1; =! http3//en!m!#ikipedia!org/#iki/0entamiin-iaksestanggal18&ebruari'1;
8! http3//ryanjauhari* blakon!blogspot!om/'11/;/farmakologi!html-iaksestanggal18&ebruari'1; ! htt9s055kha*!jahnural-!r*aus!.:#r*9ress.#m5tag5stase5 -iaksestanggal18&ebruari'1; 9! http3//antibiotik'!blogspot!om/'11/1'/gentamiin* ream!html-iaksestanggal18&ebruari'1;
TU$A ,ARMAI $ENTAMIIN
/leh 0 an*! Praset(a a9utra NPM0 11<==13;52=11A
,A%ULTA %ED/%TERAN UNI>ERITA ?I&A)A %UUMA URABA)A 2=1;