PERUSAHAAN NESTLE DI INDONESIA
Nama NIM Mata Kuliah Dosen
: : : :
Frida Ayu Setianingsih Setianingsih 5116221012 5116221012 International International Business Tubagus Haryono
Universitas Pancasila Manajemen Strategik 2018
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN .......................................... .......................................................................... ........................................................ ........................ 1. LATAR BELAKANG ....................................................................... .................................................................................. ........... 2. IDENTIFIKASI MASALAH ...................................................................... ........................................................................ 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN MAKALAH ............................. BAB II LANDASAN LANDASAN TEORI .................................................................... .......................................................................................... ...................... BAB III ISI ................................................................. .................................................................................................. ................................................... .................. 1. PROFIL PERUSAHAAN ......................................... ......................................................................... ................................... ... 2. PRODUK-PRODUK PRODUK-PRODUK PERUSAHAAN PERUSAHAAN ............................................. ........................................................ ........... 3. LOKASI PERUSAHAAN ......................................... ......................................................................... ................................... ... 4. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN ...................................... ............................................ ...... 5. VISI DAN MISI PERUSAHAAN PERUSAHAAN ......................................... ............................................................... ...................... 6. STRATEGI PERUSAHAAN ..................................... ....................................................................... .................................. 7. BENTUK FDI PERUSAHAAN NESTLE .................................... ................................................... ............... 8. MANFAAT PERUSAHAAN NESTLE DI INDONESIA ............................ 9. INSTRUMEN KEBIJAKAN PEMERINTAH ............................................ ............................................ BAB IV PENUTUP ................................................................ .................................................................................................. .................................. 1. KESIMPULAN .................................................................. ............................................................................................ .......................... 2. SARAN .......................................... ......................................................................... .............................................................. ............................... BAB V DAFTAR PUSTAKA .................................... ........................................................................ ...................................................... ..................
3-4 3 4 4 5-6 7-17 7 9 9 10 10 11 15 16 16 18-19 18 18 20
2
BAB I PENDAHULUAN 1.
LATAR BELAKANG
Di era modern ini, Bisnis Internasional berkembang pesat sejalan dengan membiasnya batas-batas negara untuk melakukan perdagangan. Selain bertujuan untuk menambah nilai guna suatu produk atau jasa, ekspansi perdagangan bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan dan memperlebar konsistensi perusahaan dalam kancah Internasional. Dalam bidang perdagangan internasional peran FDI sangat penting. FDI ( Foreign Direct Investment ) adalah salah satu bukti bahwa perekenomian sudah semakin mengglobal. Hal ini dimulai pada saat sebuah perusahaan multinasional dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal ( Home Country) dapat mengontrol perusahaan yang ada di negara tujuan investasi ( Host Country) baik sebagian ataupun seluruhnya. Terdapat tiga cara untuk melakukan FDI, yaitu penanaman modal yang dilakukan dengan cara melakukan pembelian perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau dengan menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di negara lain. Selain itu, dengan cara membeli saham sekurangkurangnya sebesar 10%. Sejak tahun 2010 FDI yang masuk ke Indonesia menunjukkan peningkatan pesat. Indonesia merupakan negara dengan potensi yang tinggi dalam foreign direct investment , karena banyak sekali faktor-faktor yang menjadi suatu ketertarikan negara asing untuk menanamkan modalnya. Indonesia harus saling terbuka dan saling bekerjasama untuk membangun ekonomi negara karena Indonesia merupakan negara berkembang yang masih banyak membutuhkan dana investasi untuk membangun negeri ini. Pada awalnya FDI di Indonesia dilakukan untuk membangun ekonomi di Indonesia dengan cara dikeluarkannya UU Penanaman Modal Asing (UU No.1 tahun 1967). Persetujuan untuk investasi asing langsung diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menjalankan aktivitasnya untuk memberikan persetujuan dan ijin atas investasi asing langsung. Para ekonom menganggap FDI sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi karena memberi kontribusi pada ukuran-ukuran ekonomi nasional seperti Produk Domestik Bruto (PDB/GDP), Gross Fixed Capital Formation (GFCF) dan saldo pembayaran. FDI juga membuka pasar dan jalur pemasaran yang baru bagi perusahaan, fasilitas produksi yang lebih murah dan akses pada teknologi, produk, keterampilan dan pendanaan yang baru. Dalam kasus ini, Perusahaan Nestle yang berpusat di Vevey, Swiss juga sangat dipengaruhi oleh investasi langsung luar negeri (Foreign Direct Investment – FDI) dalam ekspansinya ke beberapa Negara, termasuk ekspansi ke Indonesia. Nestle yang merupakan perusahan makanan dan minuman terbesar di dunia, memandang pentingnya investasi langsung luar negeri – FDI untuk mengembangkan usahanya, dengan tercermin pada terdapatnya Perusahaan Nestle di 191 negara di dunia. Indonesia yang memiliki sumber daya yang melimpah juga menggetarkan pihak Nestle untuk berinvestasi di Indonesia. Sebagaimana pernyataan Direktur Nestle dalam laporan keuangan audited nya yang menyatakan bahwa Perusahaan Nestle akan menjalankan bisnis untuk jangka panjang dengan menggunakan bahan baku lokal, dengan harga terjangkau untuk masyarakat indonesia. Dengan adanya Perusahaan Nestle yang merambah pasar Indonesia makin menyemarakkan persaingan pasar domestik vs penanaman modal Asing di Indonesia. Dalam hal ini, diperlukan regulasi pemerintah untuk mendukung jalannya usaha perusahaan Asing maupun domestik agar dapat tumbuh berdampingan dan meminamalisir kerugian semua pihak.
3
2.
IDENTIFIKASI MASALAH
1. 2. 3. 4. 5.
3.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: Bagaimana latar belakang Perusahaan Nestle ? Bagaimana bentuk penerapan FDI Nestle di Indonesia ? Bagaimana ekspansi bisnis Nestle di Indonesia ? Apa saja manfaat yang ditimbulkan karena adanya FDI Nestle di Indonesia? Bagaimana instrumen kebijakan pemerintah mempengaruhi jalannya ekspansi Nestle di Indonesia ?
TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN MAKALAH
Penyusunan makalah yang berjudul “Foreign Direct Investment Perusahaan Nestle di Indonesia” ini bertujuan untuk : 1. 2. 3. 4. 5.
Untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Bisnis Internasional. Menambah pengetahuan mengenai pengaruh FDI dalam kegiatan bisnis di Indonesia. Memberikan gambaran terkait proses bisnis Nestle di Indonesia. Memberikan informasi mengenai pentingnya perusahaan melakukan FDI. Memberikan informasi pentingnya sikap dan regulasi pemerintah atas investasi langsung luar negeri yang ingin masuk di suatu negara
4
BAB II LANDASAN TEORI Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat dimana mereka mengkoordinasi manajemen global1. Barnet & Muller (dalam Yanuar, 2007)2 motivasi utama suatu perusahaan multinasional melakukan penanaman modal asing di suatu negara adalah motif ekonomi berupa: 1. Mencari keuntungan sebesar-besarnya, baik keunggulan monopolis maupun keuntungan komperatif dalam rangka mengantisipasi saingan-saingan bisnis mereka di seluruh dunia 2. Memperluas pasar produksinya di seluruh dunia, dengan jalan menempatkan pabrik-pabriknya di lokasi pasar terdekat untuk menekan biaya transportasi hasil produk 3. Memperoleh bahan-bahan primer sumber alam dan energi, tenaga kerja secara murah untuk menekan faktor produksi biaya dan kebutuhan industrinya secara teratur (tidak terputus) Investasi Asing Langsung
Investasi asing langsung merupakan partisipasi jangka panjang oleh suatu negara pada negara lain. Biasanya melibatkan partisipasi dalam bidang manajemen, perusahaan patungan, transfer teknologi dan konsultasi pakar. Ada tiga tipe dari investasi asing langsung : investasi asing langsung ke dalam, investasi asing langsung ke luar dan “ stock of foreign direct investment ”, yang merupakan jumlah akumulatif dalam suatu periode. Investasi langsung tidak meliputi investasi melalui pembelian saham3. Froot (1993: 1) mendefinisikan FDI sebagai bentuk pemindahan modal yang bertujuan untuk memperoleh atau meluaskan kontrol perusahaan atas aset-aset produktif 4. Dapat dikatakan bahwa FDI merupakan bentuk penanaman modal yang dilakukan perusahaan untuk memperluas jangkauannya secara lintas batas negara asal. Hubungan FDI terdiri dari perusahaan induk dan afiliasi asing yang bersama-sama membentuk bisnis internasional atau perusahaan multinasional. Penanaman modal secara FDI banyak dilakukan saat globalisasi. Hal tersebut dikarenakan terdapat kemudahan akses transportasi dan kebutuhan untuk mencari pasar yang lebih luas dan menjanjikan selain pasar domestik. Bentuk-bentuk FDI adalah dengan melakukan merger, akuisisi dan joint venture. Merger merupakan gabungan dari dua atau lebih perusahaan. Dalam merger maka akan terjadi transfer semua properti satu ke yang lain. Merger and Acquisition (M&A) adalah FDI yang menyebabkan perpindahan kepemilikan aset dari perusahaan domestik kepada perusahaan asing. Keduanya memiliki karakter yang kurang lebih sama. Selain itu, cross-border acquisitions terjadi apabila aset dan operasional perusahaan domestik beralih kepada perusahaan asing, dan perusahaan domestik tersebut menjadi afiliasi dari perusahaan asing tersebut (Guspiabri, 2010: 2) 5. Kemudian joint venture juga memiliki persamaan yaitu penggabungan dua atau lebih perusahaan namun cenderung bersifat temporar atau sementara dan untuk bidang bisnis yang spesifik. Perbedaan lainnya adalah kedua perusahaan masih dapat melanjutkan kegiatan perusahaan mereka secara terpisah (Foltz et.al, 2002)6. 1. 2. 3. 4.
Sumber : id.wikipedia.org (perusahaan multinasional) Drs. Yanuar Ikbar, MA, “Ekonomi Politik Internasional”, PT. Refika Aditama, Bandung 2007 Sumber : id.wikipedia.org (investasi asing langsung) Froot, Kenneth A. 1993. Foreign Direct Investment . Chicago: University of Chicago Press
5
Manfaat dari FDI7 yang umumnya diperoleh negara berkembang antara lain sebagai berikut: 1. 2. 3.
Perluasan kesempatan kerja: adanya FDI akan membuka lapangan kerja untuk tenaga buruh bagi daerah setempat. Alih teknologi: adanya transfer pengetahuan dan teknologi, metode pemasaran dan pendekatan manajerial yang baru. Perolehan devisa
Manfaat FDI bagi home country atau negara asal antara lain adalah memperoleh faktor produksi yaitu sumber daya alam dan tenaga kerja murah yang lebih efisien di luar negeri dibandingkan bila dilakukan di dalam negeri. Kemudian melalui FDI dapat membuka pasar baru atau menjaga pasar yang telah ada. Selain itu juga mendapatkan peningkatan keuntungan melalui peningkatan skala ekonomi, dan home country dapat meluaskan kontrol pengaruhnya di suatu negara (Arifin dalam Guspiabri, 2010: 3)8. Adapun manfaat FDI bagi host country atau negara tujuan antara lain adalah membantu pembentukan modal sumber daya manusia, membantu menciptakan lingkungan bisnis yang lebih kompetitif dan meningkatkan perkembangan perusahaan. (Arifin dalam Guspiabri, 2010: 3)8 Kurniati et al. (2007) mengelompokkan jenis FDI menjadi dua yaitu9: 1. FDI Vertikal : FDI yang dilakukan secara vertikal menyangkut desentralisasi secara geografis dari aliran produksi perusahaan. Perusahaan akan melakukan kegiatan produksi di negara-negara yang memiliki biaya tenaga kerja yang rendah, kemudian hasil produksi di negara tersebut akan disalurkan kembali ke negara induk. 2. FDI Horizontal : FDI yang dilakukan secara horisontal akan memproduksi barang yang sama di beberapa negara. FDI jenis ini memiliki motivasi untuk mencari pasar yang baru. Keuntungan dari FDI jenis ini adalah efisiensi di dalam biaya transportasi, karena tempat produksi yang ada menjadi lebih dekat dengan konsumen. Pemerintah Indonesia menyadari perlunya upaya meningkatkan investasi, yaitu dengan memperbaiki berbagai aspek yang berkaitan dengan iklim investasi. Iklim investasi adalah semua kebijakan, kelembagaan dan lingkungan, baik yang sedang berlangsung maupun yang diharapkan terjadi di masa datang, yang bisa mempengaruhi tingkat pengembalian dan risiko suatu investasi (Stern 2002, dalam Mundarajat 2006)10. Dapat dikatakan bahwa FDI sangat tergantung pada iklim investasi yang ditawarkan oleh sebuah negara. Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi iklim investasi11: 1. Kondisi ekonomi makro, termasuk stabilitas ekonomi makro, keterbukaan ekonomi, persaingan pasar dan stabilitas sosial dan politik 2. Kepemerintahan dan kelembagaan termasuk kejelasan dan efektifitas peraturan, perpajakan, sistem hukum, sektor keuangan, fleksibilitas pasar tenaga kerja dan keberadaan tenaga kerja yang terdidik dan terampil 3. Infrastruktur, antara lain sarana transportasi, telekomunikasi, listrik dan air
5. 6.
7. 8. 9.
10. 11.
Guspiabri. 2010. Pengaruh Stagnan Investasi Intra-ASEAN [Online] Foltz, John C, Hakan Araci, Mahmut Kargin. 2002. Mergers, Acquisitions, Joint Venture and Consolidation in Agribusiness. [online] Lincoln Arsyad, “Ekonomi Pembangunan”, STIE YKPN, Yogyakarta, 2004 Guspiabri. 2010. Pengaruh Stagnan Investasi Intra-ASEAN [Online] Kurniati, dkk., 2007, Determinan FDI (Faktor-Faktor yang menentukan investasi asing langsung), Laporan Hasil Penelitian Mundarajat Kuncoro, “Reformasi Iklim Investasi” Kompas, 3 February 2006) Asian Development Bank, 2005, “Jalan menuju pemulihan, memperbaiki iklim investasi di Indonesia”.
6
BAB III ISI
1.
PROFIL PERUSAHAAN
Nestlé merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok lebih dari 10 juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya. “Good Food, Good Life” merupakan slogan Nestlé yang menggambarkan komitmen Nestlé sebagai produsen makanan yang peduli akan kesehatan umat manusia dengan menghasilkan makanan yang sehat, bermutu, aman, berkualitas, bergizi, dan menyenangkan untuk dikonsumsi demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Nestlé adalah sebuah perusahaan multinasional yang didirikan pada tahun 1866 di Vevey, Swiss. Pendirinya adalah Henry Nestlé, seorang ahli gizi berkebangsaan Jerman. Hal yang melatarbelakangi Henry Nestlé adalah banyaknya bayi yang meninggal dunia sebelum usia mereka mencapai satu tahun, hal ini dikarenakan para ibu tidak dapat menyusui sendiri bayinya. “Ferine Lactee Nestlé” mejadi makanan pendamping ASI sekaligus makanan penambah gizi yang berhasil menekan angka kematian bayi. Sejak saat itu Nestlé menjadi perusahaan produsen makanan yang mendapat kepercayaan dari masyarakat. Henry Nestlé memanfaatkan nama keluarganya ‘Nestlé’, yang dalam bahasa Jerman Swiss berarti sarang burung kecil (little nest), menjadi logo perusahaannya. Logo tersebut menjadi lambang rasa aman, kasih sayang, kekeluargaan dan pengasuhan. Henry Nestlé bukan saja melahirkan makanan bayi yang bermutu, namun juga menjadi orang Swiss pertama yang membangun industri modern yang berpikir akan pentingnya citra merek dan perusahaan. Melalui simbol dua anak burung dalam sarang bersama induknya dengan penuh kasih sayang memberi makanan kepada anakanya, citra Nestlé langsung dikenal sebagai perusahaan yang menghasilkan makanan bermutu penuh gizi. Simbol ini kemudian diubah pada tahun 1868 dan langsung diterapkan di berbagai materi iklan dan publikasi. Sampai sekarang, logo ini tetap digunakan dalam nuansa modern sesuai dengan kemajuan zaman. Pada tahun 1910 susu “Tjap Nona” masuk ke pasaran Indonesia melalui distributor yang ada di Singapura. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1965 pemerintah membuka kesempatan berinvestasi bagi investor asing. Kebijakan ini mendorong Nestlé dan para mitranya untuk membuka usaha di Indonesia. Pada tanggal 29 Maret 1971, Nestlé S.A yang berpusat di Vevey, Swiss bersama mitra lokalnya mendirikan PT. Food Specialties Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Waru, Jawa Timur. Pabrik ini didirikan pada tahun 1972 dan mulai beroperasi pada tahun 1973 yang menghasilkan susu Tjap Nona. Pada awal 1980 produksi susu segar mengalami peningkatan drastis, kondisi tersebut merupakan salah satu keberhasilan PT Food Specialties Indonesia dalam membina petani sapi perah. Hal ini mendorong PT Food Specialties Indonesia mendirikan pabrik baru. Pabrik ini didirikan di Kejayan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1988 serta diresmikan oleh Presiden RI (pada saat itu) Soeharto, pada Juni 1988. Pada tahun 1979, PT Nestlé Beverages Indonesia (dahulu bernama PT Indofood Jaya Raya) yang memiliki pabrik di Panjang, Lampung, mulai memproduksi kopi instan “Nescafé”. Selain pure coffee, PT Nestlé Beverages Indonesia juga memproduksi mixes coffee dalam berbagai aroma. Pada tahun 1997 Nescafé mulai memasuki pasaran Rusia dalam kemasan jar dan dua tahun kemudian produksi kopi instan dalam kemasan kaleng dihentikan. Selanjutnya pada tahun 2001 sebagian proses pengemasan untuk produk 3in1 diserahkan ke comanufacturer dan PT Nestlé Beverages Indonesia berganti nama menjadi PT Nestlé Indonesia. 7
Pada tahun 1988 Nestlé pusat mengakusisi Rowntree Macintosh dari Inggris sehingga membuka peluang Nestlé untuk mengembangkan usahanya di bidang kembang gula. Pabrik PT Food Specialties Indonesia yang merupakan anak perusahaan Nestlé mengambil alih PT Multi Rasa Agung, yang memiliki pabrik di Cikupa, Tangerang dan menghasilkan permen dengan merek dagang “Foxs”. Pada tahun 1990 diresmikan pabrik baru di Cikupa, Tangerang. Pada tahun 1992, dalam rangka memperluas usahanya, PT Multi Rasa Agung memperluas pabriknya dan memproduksi permen dengan merek dagang “Polo”. Pada 1996 PT Multi Rasa Agung berganti nama menjadi PT. Nestlé Confectionery Indonesia dan mulai memproduksi “Nestea Powder” pada tahun 1997. Selain pabrik Waru, Kejayan, Cikupa dan Panjang, Nestlé Indonesia juga memiliki sebuah pabrik di Telaga yang memproduksi mie instan. Sejak tahun 1999 dilakukan penggabungan manajemen secara bertahap di PT Nestlé Indonesia dan pabrik-pabriknya. Pada Desember 1999, PT Nestlé Indonesia dan PT Nestlé Asean Indonesia berubah menjadi PT Nestlé Indonesia, yang kedua pada akhir tahun 2000 PT Nestlé Confectionery Indonesia bergabung dengan PT Supmi Sakti, kemudian berubah menjadi PT Nestlé Indonesia dan pabrik Telaga ditutup. Ketiga, pada akhir tahun 2001 PT Nestlé Beverages Indonesia dan PT Nestlé Distribution Indonesia bergabung dengan PT Nestlé Indonesia. Pada Juni 2002, pabrik Waru dilikuidasi dan digabung dengan pabrik Kejayan. PT Nestlé Indonesia juga semakin memperluas usahanya dengan melakukan perjanjian kerjasama dengan perusahaan lain. Salah satu kerjasama yang dilakukan berlangsung pada 1 April 2005. PT Nestlé dan PT Indofood Sukses Makmur, TBK melakukan kerjasama dalam bentuk joint venture. Perusahaan ini diberi nama PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia (NICI). Perusahaan ini menghasilkan produk-produk bumbu masakan yang akan dipasarkan di Indonesia. Sejak tanggal 29 Desember 1993, PT Food Specialties Indonesia telah resmi berganti nama menjadi PT Nestlé Indonesia. Tabel 1. Sejarah singkat PT Nestlé di Indonesia Waktu
Perkembangan
Abad 19
Produk Nestlé Milkmaid dikenal sebagai “Tjap Nona‟
29 Maret 1971
Berdirinya PT Food Specialties Indonesia
1972
Berdirinya Pabrik Waru, Jawa Timur
1973
Pabrik Waru mulai beroperasi dengan menghasilkan produk susu
12 April 1978
Berdirinya PT Indofood Jaya Raya yang kemudian berganti nama menjadi PT Nestlé Beverages Indonesia
1979
Berdirinya Pabrik Panjang, Lamp ung yang menghasilkan produk – produk kopi
1988
Berdirinya Pabrik Kejayan, Jawa Timur yang menghasilkan produk – produk susu bubuk
1990
Berdirinya Pabrik Cikupa, Tangerang yang menghasilkan produk – produk confectionery.
1993
Perubahan nama PT Food Specialties menjadi PT Nestlé Indonesia
1995
Pengakusisian PT Supmi Sakti yang memproduksi mie instant dengan pabrik yang berlokasi di Telaga. 8
PT Sumber Pangan Segar dan PT Rola Perdana ditunjuk sebagai distributor utama PT Nestlé Indonesia. Selanjutnya ke dua perusahaan ini bergabung dan berganti nama menjadi PT Nestlé Distribution Indonesia yang merupakan distributor tunggal.
1998
2001
Penggabungan perusahaan – perusahaan yang tergabung dalam Grup PT Nestlé Indonesia menjadi satu badan hukum PT Nestlé Indonesia.
2002
Pengintregasiaan Pabrik Waru dengan Pabrik Kejayan
2005
Pembentukan joint venture dengan PT Indofood Sukses Makmur, TBK dengan nama perusahaan PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia
2.
PRODUK-PRODUK PERUSAHAAN
Sebagaimana tertulis pada www.nestle.co.id, Nestle merupakan perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 2.000 merek, mulai dari ikon global hingga produk lokal favorit yang terdapat di 191 negara di seluruh dunia. Adapun produk Nestle terdapat dalam beberapa kategori, antara lain: a. b. c. d. e. f. g. h. i.
3.
Kembang Gula, Coklat & Snek Kopi Minuman Nutrisi Anak dan Keluarga Makanan Pendamping Asi Sereal Sarapan Produk Kuliner Minuman Siap Minum Nutrisi Kesehatan
LOKASI PERUSAHAAN
1.
2.
Kantor Pusat Nestle mempunyai kantor pusat di Vevey, Swiss dengan alamat Avenue Nestle 55, Case Postale 353, CH-1800 Vevey, Tlp : 41-21-9242111, Fax :41-21-9211720, sedangkan pusat pengembangan Nestle adalah Ver-Chez-Les-blance, Case Postale 44, Ch-1000 Lausanne 26. Kantor Cabang Di Asia Tenggara, Nestle memiliki 23 pabrik yang memproduksi berbagai macam makanan dan minuman. Kantor cabang Nestle terbagi dalam 3 wilayah yaitu di wilayah Eropa, Amerika, dan wilayah Asia, Oceania, Afrika.
PT Nestlé Indonesia berkantor pusat di Wisma Nestle, Perkantoran Hijau Arkadia, Menara B, Lantai 5 Jl. TB Simatupang Kav 88, Jakarta 12520, Indonesia. Saat ini, PT Nestlé Indonesia mempunyai 3 pabrik untuk menunjang proses produksi, yaitu: a.
b.
c.
Pabrik Kejayan, didirikan pada tanggal 2 Juni 1988 Lokasi: Desa Kejayan, Pasuruan – Jawa Timur Hasil Produksi: Susu bubuk, susu kental manis dan susu sterilisasi Pabrik Panjang, didirikan pada tahun 1979 Lokasi: Desa Seampok, Panjang – Lampung Hasil Produksi: Kopi bubuk dan kopi bubuk instan Pabrik Cikupa, didirikan pada bulan Oktober 1990 9
Lokasi: Desa Bitung Jaya, Cikupa – Tangerang Hasil Produksi: Permen, minuman serbuk teh i nstan, choco snack Selain itu, daerah pemasaran PT Nestle Indonesia juga dibagi menjadi empat wilayah kantor penjualan, yaitu: a. Kantor wilayah penjualan I Kantor ini berlokasi di Jl. M.G. Manurung I Km. 9,3 Kelurahan Tanjung Morawa, Medan, Sumatra Utara b. Kantor wilayah penjuallan II Kantor ini berlokasi di Jl. Paus no 91, Rawamangun, Jakarta Timur, DKI Jakarta c. Kantor wilayah penjualan III Kantor ini berlokasi di Jl. Berbek Industri I/ 23 komp. SIER, Waru, Surabaya, Jawa Timur d. Kantor wilayah penjualan IV Kantor ini berlokasi di Jl. Kapasan Raya 3 (Makassar Industrial Estate), Makassar, Sulawesi Tengah.
4.
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
PT Nestlé Indonesia merupakan badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang merupakan bentuk perusahaan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha terbagi atas saham-saham. Anggotanya memiliki hak suara penuh dalam rapat anggota, sehingga pemegang saham atau anggota turut menentukan jalannya perusahaan tersebut. Jumlah karyawan saat ini sekitar 3.400 karyawan. Struktur organisasi yang berlaku di PT Nestlé Indonesia meliputi dua bagian, yaitu struktur organisasi di kantor pusat dan struktur organisasi di setiap pabrik. Pemegang jabatan tertinggi di PT Nestlé Indonesia adalah seorang Presiden Direktur yang mengepalai Divisi Teknikal, Divisi Keuangan, Divisi Supply Chain, Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Legal and Corporate Affairs, Divisi Penjualan, Divisi Infant Nutrition, Divisi Dairy Products, Divisi Coffee and PPP ( Popularly Position Products), Divisi Confectionery, Divisi Nestlé Profesional , Divisi Liquid Products, Divisi Pelayanan Penjualan, serta Divisi Global. Presiden direktur bersama masing – masing pimpinan divisi disebut sebagai Management Committee (Macom).
5.
VISI DAN MISI PERUSAHAAN 5.1
Visi perusahaan : a. Meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi perusahaan makanan dan nutrisi yang terkemuka serta terpandang di Indonesia. b. Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang dengan modal yang efisien bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan konsumen. c. Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi yang kuat di setiap kategori
PT Nestlé Indonesia juga menetapkan motto perusahaan, yaitu“Passion for Our Consumers” Melalui motto ini, PT Nestlé Indonesia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya. PT Nestlé Indonesia menerapkan beberapa kebijakan Kualitas dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan. Kebijakan Kualitas meliputi : a. Produk dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan b. Selalu mematuhi peraturan yang berlaku 10
c. Zero waste dan zero defect d. Berkomitmen secara terus menerus untuk meningkatkan standar kualitas Kebijakan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan meliputi : a. Karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling berharga b. Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah pencemaran lingkungan) c. Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan K3 d. Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat e. Perbaikan secara terus menerus di bidang lingkungan PT Nestlé Indonesia selalu menerapkan nilai – nilai yang selama ini menjadi landasan bagi perusahaan dan seluruh karyawan, nilai – nilai tersebut dikenal dengan istilah “PRIDE”, yang merupakan singkatan dari Passion (Semangat), Respect (menghormati), Integrity (Integritas), Determination (Gigih), dan Excellence (Unggul). 5.2
6.
Misi perusahaan : Misi Nestlé Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bernutrisi dan lezat rasanya. Selain itu, memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen seperti tercantum dalam setiap kemasan produk.
STRATEGI PERUSAHAAN
SWOT digunakan untuk mengevaluasi keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan yang sebelumnya telah diidentifikasi pada matriks IFE dan EFE. Melalui matriks ini akan dihasilkan empat strategi utama yaitu strategi S-O (Strengths-Opportunities), W-O (Weakness-Opportunities), S-T (Strengths-Threats) dan W-T (Weakness-Threats). 6.1
ANALISIS SWOT Untuk dapat melakukan persaingan di pasar dunia sebuah perusahaan multinasional seperti Nestle harus melakukan analisa produknya sendiri dengan melakukan penelitian dan survey dengan akurat, analisa-analisa tersebut meliputi SWOT (strength, weaknes, opportunities, threats).
Strengths : a. Nestle adalah sebagai perusahaan pelopor produsen susu formula di dunia. b. Nestle sebagai produsen susu formula terbesar di dunia. c. Nestle adalah perusahaan yang selalu ingin berupaya mengembangkan diri dan salah satu upayanya dengan strategi pemasaran melalui promosi kampanye besar-besaran. Weakness : a. Penyusutan pasar merupakan pukulan berat untuk produsen susu formula salah satunya nestle. b. Strategi promosi melalui kampanye yang ditempuh oleh nestle mengabaikan etika promosi, dan ini bertentangan dengan penelitian kesehatan tentang keunggulan asi dibanding susu formula. Opportunities : Nestle dapat memanfaatkan nama besar sebagai perusahaan pelopor pembuat susu formula dan merupakan perusahaan terbesar di dunia. Kepercayaan masyarakat terhadap keunggulan atau mutu produknya harus senantiasa dipertahankan sehingga animo masyarakat mengenai produk nestle adalah “sebagai susu unggulan yang kedua untuk bayi setelah asi (sebagai yang terbaik)”.
11
a.
b. c.
d. e.
f.
Satu kesempatan yang dimiliki Nestle adalah bahwa produk berbasis kesehatan menjadi makin populer di dunia, termasuk di Amerika Serikat. Konsumen menjadi lebih sadar kesehatan, dan menyadari hidup dengan umur yang panjang tidak hanya dikarenakan oleh keberuntungan dan genetika. LC1 sama sekali belum diperkenalkan di Amerika Serikat. Nestle juga memiliki kesempatan untuk menjadi atau bahkan lebih besar dari pemimpin pasar di Jerman dengan LC-1. Dalam waktu dua tahun peluncuran produk di Jerman, mereka telah mendapatkan pasar sebanyak 60%. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa produk mereka yang berbeda, dan masyarakat Jerman menyukai rasanya. Kesempatan lain LC1 adalah karena mereka merupakan pemimpin pasar disana sehingga mereka dapat lebih memperkenalkan produk-produknya yang berbasis kesehatan dan sesuai dengan selera konsumen. Menyediakan makanan yang bebas dari bahan alergen, seperti bebas gluten dan bebas kacang. Mereka mengeluarkan premi baru yang mengandung coklat kakao lebih tinggi dan diberi nama Nestle Treasures Gold, dalam rangka untuk menambah keuntungan pada saat ”resesi ekonomi” di mana konsumen memotong kembali barang-barang mewah mereka, tapi memanjakan diri dengan permen dan cokelat secara teratur. Orang amerika ingin cokelat yang mewah, dan coklat kualitas tinggi mereka merupakan produk yang dapat bertahan pada kondisi resesi (sejauh ini), karena dipasarkan dengan harga yang terjangkau. Membuka Nestlé Café di kota-kota besar untuk menyediakan produk Nestlé secara khusus dan menjangkau seluruh pasar. Namun kesempatan lain yang mereka bagikan dengan Nestle adalah bahwa pasar makanan berbasis kesehatan dan gizi tengah membludak. Secara terus-menerus meluncurkan dan memasarkan produk baru di pasar-pasar dan mereka akan terus melakukannya karena pasar terus memberikan keuntungan bagi mereka. Kekuatan lain yang General Mills adalah kenyataan bahwa konsumen hanya tahu Yoplait menyehatkan. Yoplait adalah satu-satunya merek terkemuka yoghurt untuk menawarkan vitamin D dan vitamin ini sangat penting bagi wanita dewasa (Yoplait.com) Ini bukan hanya sebuah kebetulan bahwa Yoplait memiliki vitamin D, tetapi bahan vitamin tersebut telah sengaja ditambahkan untuk menarik minat konsumen wanita.
Threats : Pada Februari 2007 banyak pihak menggembar-gemborkan aksi boikot terhadap perusahaan makanan nestle. Karena diperkirakan 1,5 juta anak di Negara berkembang meninggal setiap tahunnya disebabkan kekurangan asupan asi. Disinyalir bahwa nestle adalah salah satu produsen yang melakukan pelanggaran persyaratan pemasaran makanan bayi yang dikeluarkan oleh Word Health Assembly.
a.
b.
Sebuah ancaman bagi Nestle adalah kenyataan bahwa beberapa pasar yang mereka masuki sudah matang. Danone telah lebih dulu mendapatkan posisi sebagai pemimpin pasar untuk yoghurt di Perancis. Sejak danone menjadi yang pertama kali tiba di pasar, mereka selalu menjadi pemimpin pasar disana. Meskipun konsumen di Perancis menyukai rasa LC-1, Namun para peneliti meyakini bahwa mereka tidak membeli kembali yoghurt karena mereka lebih suka rasa produk Danone yang lebih baik. Ancaman lain terhadap Nestle adalah bahwa ada persaingan yang ketat di pasar yoghurt di Amerika Serikat. General Mills divisi Yoplait adalah pemimpin di pasar yoghurt di Amerika Serikat. Yoplait telah menjadi pemimpin selama bertahun-tahun dan terus berinovasi produk-produk kesehatan yang baru. General Mills telah menjadi pesaing kuat Nestle dan mereka tidak kurang pengalaman dan kekuatan. Salah satu kekuatan yang mereka miliki adalah pengakuan merek mereka oleh konsumen. Salah satu dari tujuan utama mereka adalah untuk memberikan produk yang konsumen percayai dan bernilai, dan ternyata mereka berhasil. Kekuatan lain yang mereka miliki adalah distribusi mereka. Yoplait didistribusikan ke toko-toko di Amerika 12
c.
d.
e.
f.
g.
h.
6.2
Serikat dengan jumlah yang lebih banyak daripada yoghurt merek lain. Ini merupakan salah satu alasan mengapa mereka telah menjadi pemimpin pasar yogurt untuk waktu begitu lama. Ancaman utama yang menantang General Mills adalah bahwa ada persaingan yang ketat antara pemain kelas atas di pasar yogurt dan hal sejenis. Gizi dan kesehatan menjadi begitu penting bagi konsumen di Amerika Serikat, dan di seluruh dunia. Seiring dengan meningkatnya persaingan ini untuk mendapatkan pangsa pasar. Pasokan sederhana dan teori permintaan yang lazim di pasar-pasar. Ancaman lain yang dimiliki oleh General Mills adalah bahwa perusahaan-perusahaan kecil yang memproduksi produk serupa dengan manfaat gizi yang sama ataupun lebih dari itu. General Mills juga memiliki beberapa kelemahan. Mereka menyatakan bahwa mereka adalah pemimpin pasar di Amerika Serikat mungkin menghalangi mereka untuk berinovasi. Mereka telah memproduksi yoghurt Yoplait selama bertahun-tahun, dan telah menawarkan serangkaian produk baru dalam beberapa tahun terakhir di departemen gizi. Bagaimanapun sebagian besar produk ini, sudah sangat umum, dan secara luas ditawarkan di Amerika Serikat. Makanan industri kesehatan di Amerika Serikat telah berkembang pesat dan General Mills tidak menawarkan produk yang cukup dalam ligkup pasar yang lebih kecil. Mereka tidak masuk ke wilayah yang tidak banyak diketahui karena keberhasilan mereka di pasar yogurt. Terdapat kontaminasi terhadap pasokan untuk bahan makanan Nestle, khususnya e-coli. Merek adonan kue mereka,Toll House, ditarik dari pasar pada bulan Maret 2009 karena e-coli. Wabah tersebut menyebar di 28 negara bagian dan produk harus ditarik dari pasaran global. Nestlé belum mengetahui penyebab ini terjadi, dan masih terus menyelidikinya. Mereka terpengaruh oleh penarikan kembali produk makanan hewan mereka pada tahun 2007, di mana 95 merek makanan kucing dan anjing yang berbeda ditarik kembali karena terkontaminasi oleh racun tikus. Juga pada tahun 2007, FDA menyimpulkan bahwa beberapa makanan hewan peliharaan menyakitkan dan membunuh kucing dan anjing. FDA menemukan kontaminan dalam protein nabati yang diimpor ke Amerika Serikat dari China dan digunakan sebagai bahan dalam makanan hewan peliharaan. Harga bahan cokelat mentah yang melonjak; biaya susu murni naik 50% pada tahun 2008, ini memotong banyak margin keuntungan mereka dan efek ini berdampak pada konsumen, dengan menyusutkan kemasan dengan cara yang hampir terang-terangan, namun konsumen membayar dengan harga tetap untuk produk yang kurang. Mereka memiliki pesaing utama, seperti Hershey, Cadbury-Schweppes (dimiliki oleh Pepsi), Lindt dan Ghirardelli, Kellogg’s, Pos, Starbucks, Beech-Nut, Quaker, Kraft Foods, Dannon, Del-Monte, IAMS, eath’s best, Heinz, Frito -Lay (dimiliki oleh Pepsi). STRATEGI PENCAPAIAN SASARAN +) Dalam pengembangan produk, Nestle mengaplikasikan Nestlé Nutritional Profiling System untuk memastikan bahwa produk-produk Nestle memberikan nilai gizi yang baik untuk konsumen. Dan menciptakan produk yang terpercaya secara Nasional maupun Internasional.
Produksi
-) Disinyalir bahwa Nestle adalah salah satu produsen yang melakukan pelanggaran persyaratan pemasaran makanan bayi yang dikeluarkan oleh Word Health Assembly. Saat terjadi kasus 1,5 juta anak di Negara berkembang meninggal setiap tahunnya disebabkan kekurangan asupan ASI. Oleh karena ingin menciptakan produk yang terpercaya secara Nasional maupun Internasional, maka Sebagian produk nestle masih di impor, dan menimbulkan kesan mahal pada faktor beli ke konsumen.
13
Marketing
+) Kuatnya tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta aktifnya upaya Nestlé menjaga mutu, dengan mengganti kaleng- kaleng tua di toko-toko dan warung-warung dengan produk baru, merebut kepercayaan dan kesetiaan para konsumen. Karena permintaan konsumen Indonesia yang semakin meningkat, maka Nestlé secara resmi memulai berusaha di Indonesia pada tahun 1971 atas nama PT Food Specialities Indonesia.Nestlé Indonesia sekarang memiliki tiga pabrik. -) meskipun sudah adanya tim yang terjun ke desa-desa secara aktif untuk menjaga mutu masyarakat, tetapi untuk kalangan masyarakat desa yang sangat terpencil dan tidak mampu membeli produk Nestle tentunya program penjaga mutu dari divisi marketing tidak bisa berbuat banyak, karena tidak mungkin memaksakan mengkonsumsi produk Nestle tetapi tidak mampu membeli dalam jangka waktu panjang.
Litbang
+) Dengan 29 fasilitas riset, pengembangan dan teknologi di seluruh dunia, Nestlé memiliki jaringan R&D terluas di kalangan perusahaan makanan. Jaringan riset, pengembangan dan teknologi Nestlé, bersama dengan kelompok aplikasi pasar lokal.
Budaya perusahaan
+) Corporate Business Principal Nestlé merupakan pondasi dari budaya perusahaan kami, yang telah berkembang selama 140 tahun. Corporate Business Principal Nestlé akan terus berevolusi dan beradaptasi dengan perubahan dunia. Landasan dasar kita tidak berubah dari waktu dan asal-usul Perusahaan kami, dan mencerminkan ide-ide dasar keadilan, kejujuran, dan perhatian umum untuk kesejahteraan orang-orang. Nestlé berkomitmen untuk menganut Prinsip Bisnis di semua negara, disesuaikan dengan undangundang lokal, praktek-praktek budaya dan agama. +) PT Nestlé Indonesia merupakan badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang merupakan bentuk perusahaan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha terbagi atas saham-saham. Anggotanya memiliki hak suara penuh dalam rapat anggota, sehingga pemegang saham atau anggota turut menentukan jalannya perusahaan tersebut. Dengan demikian akan jelas pembagian tugas pada masing-masing pemilik modal.
Struktur Organisasi
Manajemen
-) Struktur organisasi yang berlaku di PT Nestlé Indonesia meliputi dua bagian, yaitu struktur organisasi di kantor pusat dan struktur organisasi di setiap pabrik. Pemegang jabatan tertinggi di PT Nestlé Indonesia adalah seorang Presiden Direktur yang mengepalai Divisi Teknikal, Divisi Keuangan, Divisi Supply Chain, Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Legal and Corporate Affairs, Divisi Penjualan, Divisi Infant Nutrition, Divisi Dairy Products, Divisi Coffee and PPP ( Popularly Position Products), Divisi Confectionery, Divisi Nestlé Profesional , Divisi Liquid Products, Divisi Pelayanan Penjualan, serta Divisi Global. Presiden direktur bersama masing – masing pimpinan divisi disebut sebagai Management Committee (Macom). dari uraian tersebut jelas bahwa Nestle terlalu banyak divisi di dalam struktur organisasinya.
+) PT Nestlé Indonesia sebagai salah satu produsen pangan terkemuka memberikan perhatian yang sangat serius terhadap masalah keamanan pangan dan produk yang dihasilkan. Dalam rangka pengelolaan masalah keamanan produk yang dihasilkan, PT Nestlé Indonesia, Kejayan Factory berencana mengimplementasikan standar ISO 22000. Saat ini sistem manajemen keamanan pangan yang diterapkan PT Nestlé Indonesia, Kejayan Factory dinamakan Food Safety Management system (FSMS), 14
yaitu sistem yang mengutamakan keamanan pangan, ketaatan terhadap peraturan , dan komitmen manajemen terhadap keamanan produk yang dihasilkan. Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi, denagn mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di masing-masing negara. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive advantage. Memilih atau membangun strategi yang tepat bagi perusahaan pada suatu periode waktu menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh manajer Nestle. Strategi perusahaan disesuaikan dengan ukuran dan karakter perusahaan. Perusahaan seperti Nestle yang telah melakukan diversifikasi bisnis, pada umumnya memiliki dua tingkatan strategi: strategi unit bisnis (competitive strategy) yang menitik-beratkan pada upaya membangun keunggulan di setiap bidang usaha yang digeluti, dan strategi korporasi yang menentukan berbagai bisnis yang akan diusahakan termasuk pengelolaan keseluruhan portofolio bisnis perusahaan tersebut. Satu hal yang perlu dicermati, kompetisi terjadi pada level unit bisnis, perusahaan induk tidak terlibat langsung dalam persaingan. Strategi korporasi berpeluang sukses jika memberi perhatian utama pada pemeliharaan keunggulan tiap – tiap unit bisnis. Diversifikasi akan menambah biaya dan hambatan bagi unit bisnis yang sudah ada. Hambatan dan biaya tersembunyi (hidden costs) yang dibebankan kepada unit bisnis, secara terencana harus dapat dikurangi. Pemegang saham memiliki kesiapan untuk melakukan diversifikasi sendiri dengan memilih portofolio bisnis yang resiko dan return-nya sesuai dengan preferensi mereka. Hal ini menandakan strategi korporasi tidak dapat sukses kecuali ia dapat memberikan tambahan nilai bagi shareholders, dan industri di mana unit bisnis baru yang dibentuk memiliki struktur yang mendukung dihasilkannya return yang lebih tinggi dari biaya modal.
7.
BENTUK FDI PERUSAHAAN NESTLE
Salah satu bentuk lain penerapan FDI yang dilakukan oleh Perusahaan Nestle adalah Joint Venture. Dengan menggunakan bentuk usaha ini Nestle mempunyai keuntungan
yaitu perusahaan dapat mengambil manfaat dari mitra lokalnya mengenai pengetahuan tentang kondisi persaingan, budaya, bahasa, sistem politik dan sistem bisnis di negara dimana perusahaan akan didirikan. Ketika perkembangan biaya dan atau risiko pembukaan pasar luar negeri tinggi, suatu perusahaan dapat mengambil keuntungan dengan cara berbagi biaya dan atau risiko ini dengan mitra lokal. Sehingga Nestle dapat berkembang dengan cepat dan terjalin hubungan yang kuat. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) dan Nestle S.A (Nestle), Switzerland, membentuk perusahaan patungan (joint venture). Perusahaan joint venture itu adalah PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Perusahaan joint venture itu akan fokus di bisnis kuliner (bumbu penyedap makanan). Menurut CEO PT Indofood Anthoni Salim, pendirian usaha patungan ini, akan menciptakan peluang memperbesar pangsa pasar. Sebab, dua perusahaan besar ini akan saling memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimilikinya. Kegiatan investasi Nestle di Indonesia mendapat dukungan dari pemerintah indonesia, salah satunya pemberian insentif berupa potongan PPh dan PPn sebesar 30% untuk mendorong industri pengolahan susu agar memberikan nilai tambah pada produk dalam negeri.
15
Hal tersebut didapatkan oleh PT Nestle Indonesia karena telah melakukan perluasan usaha pengolahan susu senilai US Dollar 200 Juta. Menurut Kepala Badan Pengkajian Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) Kementerian Perindustrian, industri yang berhak mendapatkan insentif pengurangan PPh sebesar 30% selama enam tahun adalah perusahaan yang telah memenuhi persyaratan dari segi jumlah tenaga kerja dan permodalan. Untuk padat karya, wajib memiliki investasi minimal Rp 50 Miliar dengan tenaga kerja 300 orang. Sementara perusahaan yang padat modal wajib berinvestasi minimal Rp 100 Miliar dengan tehaga kerja 100 orang. Dalam hal ini, jumlah karyawan PT Nestle Indonesia sekitar 3.400 orang.
8.
MANFAAT FDI PERUSAHAAN NESTLE DI INDONESIA
Keterlibatan Nestle dalam pedesaan turut membantu peningkatan kesejahteraan bagi para petani, pemasok dan masyarakat. Selama 30 tahun terakhir, Nestle Indonesia menyediakan baik bantuan teknik cara beternak sapi perah yang baik serta bantuan keuangan untuk pembelian peralatan bagi peternak sapi perah di Jawa Timur, yang pada tahun 2011 telah mencapai sekitar 33.000 peternak. Disamping itu, dengan bekerja sama dengan HIVOS sejak Juni 2010, PT Nestle Indonesia memberikan bantuan penyediaan fasilitas biogas untuk membantu pelestarian lingkungan. Energi biogas digunakan para keluarga peternak untuk memasak dan menerangi rumah. Di Indonesia, lebih dari 90% petani kopi adalah petani kecil. Kebanyakan dari mereka belum menyadari pentingnya pembibitan dan cara bertani yang baik, juga cara penanganan sebelum dan pasca panen. PT Nestle menyadari kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi petani kecil tersebut, oleh karenanya pada tahun 1994, PT Nestle bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka). Kerja sama ini meliputi identifikasi bibit tanaman kopi yang lebih produktif dan tahan terhadap penyakit. Selain itu, PT Nestle menyediakan bantuan teknis kepada lebih dari 10.000 petani kopi yang meliputi cara bertani kopi yang baik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi serta menjaga kelestarian lingkungan. Pada tahun 2011, PT Nestle telah membeli secara langsung sekitar 10.000 ton biji kopi per tahun dari para petani di Lampung. Nestle menghibahkan teknologi Somatic Embryogenesis, yaitu teknologi untuk memperbanyak tanaman dalam jumlah besar dalam waktu relatif singkat, dimana bibit yang dihasilkan akan memiliki karakteristik yang sama dengan induknya. Pada 2008, Menteri Pertanian meresmikan Pusat Somatic Embryogenesis kakao pertama di Indonesia hasil kerja sama alih teknologi dari Nestle R&D Centre di Tours, Perancis. Oleh Puslitkoka, teknologi Somatic Embryogenesis telah digunakan untuk mempercepat proses revitalisasi tanaman kakao rakyat agar produksi kakao Indonesia tetap terjaga di tahun-tahun mendatang.
9.
INSTRUMEN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Berbagai masalah dalam investasi asing langsung di Indonesia diantaranya ketidak pastian kebijakan ekonomi dan pelaksanaan peraturan, kelambatan pemberantasan korupsi, rendahnya penegakan hukum dan peraturan serta rendahnya tingkat keamanan di beberapa provinsi yang harus segera dibenahi agar iklim investasi membaik. Pemerintah berupaya memperbaiki iklim usaha seperti pengembangan kebijakan insentif, perpajakan dan mengawal investasi di masa depan dengan memberikan regulasi yang kondusif sehingga membuat hasil produksi dari investor dapat bersaing dengan negara lain.
16
Pemerintah berupaya meningkatkan aspek administrasi publik, kondisi persaingan usaha, ketersediaan infrastruktur, perundang-undangan yang mendukung persaingan usaha dan investasi, desentralisasi, pelaksanaan tata pemerintahan yang baik (good governance) dalam hal ini melepaskan diri dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Administrasi publik. Pemerintah telah memperbaiki undang-undang tentang kebangkrutan pada tahun 1998 dan perbaikan undang-undang tentang investasi. Perbaikan perbaikan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kepastian hukum dan penghargaan atas kontrak yang masih menjadi masalah di Indonesia disamping pembedaan perlakuan antara perusahaan asing dan domestik. Persaingan usaha. Pelaksanaan undang-undang tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat (UU No. 5/1999) diharapkan dapat memperbaiki kondisi pasar, terutama dalam mencegah timbulnya monopoli dan terjadinya persaingan usaha tidak sehat. Infrastruktur. Kementerian Perindustrian telah menetapkan industri pengolahan susu sebagai salah satu industri prioritas untuk dikembangkan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 28 tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional. Pemerintah telah meberikan beberapa fasilitas antara lain pembebasan PPn untuk produk susu segar melalui PP No. 7 Tahun 2007 tentang impor dan/ atau penyerahan barang kena pajak tertentu yang bersifat strategis yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, Pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) bagi investasi baru maupun perluasan di bidang industri pengolahan susu sesuai PP No. 62 Tahun 2008 tentang fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidang-bidang usaha tertentu dan/ atau di daerah-daerah tertentu, serta pemberian kredit usaha pembibitan sapi sesuai dengan PMK No. 131/PMK.05/2009 tentang Kredit Usaha Pembibitan Sapi. Pelaksanaan undang-undang tentang pemerintahan yang bersih dan anti korupsi, kolusi dan nepotisme (UU No. 28/ 1999) serta undang-undang tentang pemberantasan korupsi (UU No. 31/ 1999) diharapkan membantu menciptakan sistem pemerintahan yang bersih dan transparan. Desentralisasi (otonomi daerah). Diharapkan dapat meningkatkan peranan dan kondisi daerah. Perbaikan undang-undang otonomi dan keseimbangan fiskal antara pemerintah pusat dan daerah dengan undang-undang No. 32/ 2004 dan No. 33/ 2004 semakin memperluas dan memperjelas peranan pemerintah daerah karena mereka dapat memilih kepala pemerintahan sendiri dengan fungsi yang lebih luas.
17
BAB IV PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Kinerja Nestle sejauh ini sudah cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penerapan strategi-strategi yang ada di Nestle. Dilihat dari strategi pertumbuhan dan strategi pengembangan produk Nestle yang mengusung slogan “good food, good life” sudah membuktikan dengan semakin berkembangnya produk-produk Nestle yang mengedepankan kualitas dan meningkatkan level kesehatan masyarakat. Sedangkan dilihat dari strategi perluasan pasar Nestle juga sudah mulai merambah pasar kelas menengah ke bawah dengan membuat produk eceran dengan harga yang relatif terjangkau. FDI memberikan pengaruh yang besar terhadap pola perdagangan internasional dan sebagian besar FDI yang masuk ke negara-negara sedang berkembang mampu memberikan peningkatan ekspor. Secara umum FDI dapat meningkatkan ekspor dengan cara: (1) menambah modal dalam negeri untuk ekspor; (2) melakukan transfer teknologi dan produk baru untuk ekspor; (3) memberikan akses kepada pasar yang baru atau pasar asing; (4) menyediakan pelatihan kepada tenaga kerja di dalam negeri yang dapat meningkatkan kemampuan teknis dan skill management. Peningkatan ekspor ini akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan pertumbuhan GDP suatu negara kemudian berpengaruh pada permintaan uang akibat peningkatan GDP tersebut.Ekspor merupakan faktor penting dalam merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekspor impor akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber daya yang langka dan pasar-pasar internasional yang potensial. Indonesia memiliki potensi yang sangat menarik bagi investor asing, dengan kondisi sumber daya alam yang dimiliki merupakan keunggulan komparatif yang harus dikelola secara bijaksana. Potensi sumber daya alam termasuk komoditas-komoditas pertambangan dan pertanian serta jumlah tenaga kerja yang besar dapat menjadi keunggulan yang dapat terus ditingkatkan.
2.
SARAN
Upaya untuk meningkatkan minat investor asing untuk berinvestasi di Indonesia sangat diperlukan. Hal terpenting dalam memicu FDI adalah daya tarik dari iklim investasi yang ada di suatu Negara. Daya tarik itu antara lain ketersediaan infrastruktur, produksi dalam negeri, pekerja yang terampil dan terdidik, kebijakan perdagangan yang terbuka, kebijakan ketenagakerjaan yang mendukung usaha dan kebijakan ekonomi yang probisnis. Oleh karena itu, Pemerintah perlu memperbaiki iklim investasi agar menjadi lebih kondusif bagi investor asing. Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan dalam peningkatan iklim investasi, antara lain sebagai berikut: a. Penyederhanaan sistem dan perizinan; dalam hal ini peran BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) lebih ditingkatkan. b. Pemerintah Pusat dan Daerah lebih fokus pada pelaksanaan tata kelola pemerintah yang baik khususnya dalam hal peningkatan akuntabilitas dan transparansi terhadap publik. Dengan adanya hal tersebut, akan meningkatkan kepercayaan investor asing dalam berinvestasi.
18
c.
d. e. f. g.
Pemerintah lebih fokus terhadap pembangunan infrastruktur, seperti bandara, pelabuhan, sarana jalan, ketersediaan energi (listrik) dan telekomunikasi. Selain itu, juga fokus menyiapkan tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang terampil dengan daya saing global (penguasaan bahasa dan teknologi informasi). Penurunan berbagai pungutan yang tumpang tindih segera dihilangkan dan dikoordinasikan dengan sebuah paket kebijakan investasi. Perbaikan yang menyangkut aspek political risk, business conditions dan perbaikan variabel ekonomi makro Integrasi perekonomian dalam bentuk liberalisasi perdagangan, investasi dan keuangan Perlu dilakukan kajian yang lebih komprehensif guna mengetahui permasalahan yang sesungguhnya dihadapi, sehingga penentuan strategi kebijakan investasi tidak akan tertinggal dari negara lain
19
BAB V DAFTAR PUSTAKA
Asian Development Bank, 2005, “Jalan menuju pemulihan, memperbaik i iklim investasi di Indonesia” Drs. Yanuar Ikbar, MA, 2007, “Ekonomi Politik Internasional”, PT. Refika Aditama, Bandung Foltz, John C, Hakan Araci, Mahmut Kargin. 2002. Mergers, Acquisitions, Joint Venture and Consolidation in Agribusiness. [online] Froot, Kenneth A. 1993. Foreign Direct Investment . Chicago: University of Chicago Press Guspiabri. 2010. Pengaruh Stagnan Investasi Intra-ASEAN [Online] http://www.nestle.co.id/ina/ Kurniati, dkk., 2007, Determinan FDI (Faktor-Faktor yang menentukan investasi asing langsung), Laporan Hasil Penelitian Lincoln Arsyad, 2004, “Ekonomi Pembangunan”, STIE YKPN, Yogyakarta Mundarajat Kuncoro, 2006 “Reformasi Iklim Investasi” Kompas Sumber : id.wikipedia.org (investasi asing langsung) Sumber : id.wikipedia.org (perusahaan multinasional)
20