AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK 1. Definisi Auditing Auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam memeriksa dan mengevaluasi mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan perusahaan klien.
ASOBAC AC (A Stat Statem emen entt of Basi Basic c Audi Auditi ting ng Conc Concep ept t ), defin Menurut ASOB definisi isi auditing adalah: sistem sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi buktibukti bukti secara secara objekt objektif if mengen mengenai ai pernya pernyataa taan n tentan tentang g kejadi kejadian an dan tinda tindakan kan ekonomi ekonomi untuk untuk menentuk menentukan an tingkat tingkat kesesuaia kesesuaian n antara antara pernyataa pernyataan n tersebut tersebut dengan dengan kriteria kriteria yang ditetapkan ditetapkan dan untuk menyampa menyampaikan ikan hasilnya hasilnya kepada kepada pemakai yang berkepentingan. berkepentingan. Beberapa ahli juga mengemukakan beberapa definisi auditing, antara lain: Menurut Sukrisno Agoes, auditing adalah: “Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang yang indepe independe nden, n, terhad terhadap ap lapor laporan an keuang keuangan an yang yang telah telah dis disusu usun n oleh oleh manajemen manajemen,, besertaca besertacatatan tatan-cata -catatan tan pembukua pembukuan n dan bukti-bukt bukti-buktii pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”
Menurut Boynton dkk, 2005, auditing adalah: “Suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi mengevaluasi bukti secara objektif objektif mengenai mengenai asersi-as asersi-asersi ersi kegiatan kegiatan dan peristiw peristiwa a ekonomi, ekonomi, dengan dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan” berkepentingan”
Menurut Arens dan Loebbecke, 1991, auditing adalah: ”Proses ”Proses pengumpu pengumpulan lan dan pengevalu pengevaluasia asian n bahan bahan bukti bukti tentang tentang informas informasii yang dapat diukur mengenai suatu satuan usaha yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan”
2. Tipe-Tipe Auditing
Secara umum, tipe auditing tebagi atas tiga kelompok, antara lain:
a. Audit Atas Laporan Keuangan Audit ini bertujuan menentukan apakah laporan keuangan yang meliputi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan arus kas yang merupakan informasi kuantitaif akan diverifikasi (periksa) yang telah disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tertentu ini apakah penyajian laporan keuangan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan atau akuntansi yang berterima umum.
b.Audit Ketaatan Audit ini bertujuan mempertimbangkan apakah klien telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Audit ini dapat berupa penentuan apakah karyawan-karyawan di bidang akuntansi telah mengikuti prosedur yang diterapkan oleh perusahaan. Hasil audit ini tidak dilaporkan kepada pihak luar namun kepada pihak tertentu dalam organisasi. c. Audit Operasional Audit ini merupakan penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan metode operasi dari suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektivitasnya. Pada umumnya hasil audit menyarankan kepada manajemen untuk memperbaiki jalannya operasi perusahaan. 3. Tipe Auditor Tipe auditor terbagi tiga, antara lain:
a.
Auditor Independen
Auditor Independen bertugas mengaudit suatu atau beberapa perusahaan yang menggunakan jasanya. Auditor ini mempunyai sikap independen karena tidak terikat dengan suatu entitas dalam melakukan jasa audit maupun jasa konsultasi.
b.
Auditor Pemerintah
Di Indonesia yang bertindak sebagai auditor internal pemerintah adalah Badan Pengawasan Keuangan & Pembangunan (BPKP), sedangkan yang bertindak sebagai auditot eksternal pemerintah adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI).
Auditor Internal
c.
Auditor ini bertugas pada suatu perusahaan yang melakukan audit untuk kepentingan manajemen agar kegiatan operasional berjalan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) atau kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
4. Profesi Akuntan Publik Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara kritis, pemeriksaan harus dipimpin oleh seorang yang bergelar akuntan dan mempunyai izin praktek sebagai akuntan publik dari Menteri Keuangan. Akuntan tersebut harus berpendidikan, berpengalaman dan ahli dibidang akuntansi, perpajakan, sistem akuntansi dan pemeriksaan akuntansi. Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara sistematis, akuntan publik harus merencanakan pemeriksaannya sebelum proses pemeriksaan dimulai dengan membuat rencana yang memuat kapan pemeriksaan akan dimulai, berapa lama dan kapan laporan harus selesai, berapa orang staf yang ditugaskan, dan masalah-masalah yang diperkirakan akan dihadapi. 5.
Hirarki Kantor Akuntan Publik (*) Organisasi utama Kantor Akuntan Publik terdiri dari:
MANAGING PARTNER DAN PARTNER, tugasnya:
A. • • •
Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan tugas-tugas KAP. Memimpin pelaksanaan pekerjaan audit dan konsultansi. Memimpin pelaksanaan tugas lainnya yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan audit dan konsultansi.
B. EXPERT ADVISORY TEAM (Tim Penasihat Ahli), terdiri dari: DATABASE ADMINISTRATOR Membuat dan me-maintenance database kantor. Melakukan perawatan hardware maupun software. Mengatur distribusi email yang keluar dan masuk. Men-support seluruh kebutuhan database tim auditor maupun tim konsultan. • • • •
OFFICE PERSONEL DIVISION Melaksanakan penerimaan, penempatan, dan administrasi pegawai. Membantu manajemen kantor dalam menyelesaikan masalah di bidang kepegawaian. • •
C. OFFICE SECRETARY , membantu kelancaran tugas pekerjaan Kantor Akuntan Publik, dalam penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan, antara lain : • • •
Mengurus surat menyurat dan pengirimannya. Menerima dan mengirim telpon / faksimili. Membantu manajemen dalam menyelesaikan kesekretariatan dan rumah-tangga kantor.
masalah
di
bidang
Untuk menunjang kinerja terdapat organisasi pendukung fungsional. Organisasi pendukung fungsional terbagi menjadi dua divisi, yaitu audit division dan consultant division.
1. AUDIT DIVISION, terdiri dari: A. AUDIT DIRECTOR, tugasnya: •
•
•
•
Membantu Managing Partner / Partner melaksanakan kegiatan manajemen operasional di Divisi Audit - Kantor Akuntan Publik, misalnya melakukan pembahasan pra-kontrak / kontrak penugasan jasa audit. Memberi pendapat dan saran-saran mengenai pekerjaan audit Kantor Akuntan Publik. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan manajer dan supervisor, di bidang jasa audit. Membahas permasalahan yang timbul di lapangan dan menyelesaikannya; bilamana perlu masalah tersebut dibahas dengan rekan pimpinan / rekan.
B. AUDIT MANAGER, tugasnya: •
•
•
•
Memberi pendapat dan saran-saran mengenai pekerjaan audit Kantor Akuntan Publik. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan supervisor dan tim di bidang audit. Me-review konsep laporan laporan auditor independen dan/atau sejenisnya, serta membahasnya dengan Managing Partner / Partner dan Supervisor sebelum konsep laporan tersebut dibahas dengan pihak klien untuk difinalkan. Membahas laporan auditor independen dengan pihak klien dan kemudian memonitor penyelesaian laporan tersebut sampai dengan laporan ditandatangani Managing Partner / Partner untuk dikirimkan kepada klien.
C. AUDIT SUPERVISOR, tugasnya: • •
•
Mempersiapkan kontrak kerjasama audit. Merencanakan dan menyusun program audit. Tugas ini meliputi: Menetapkan penugasan auditor dan menyiapkan surat tugas, menyusun rancangan program audit dan mempersiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan pekerjaan. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan audit.
• • •
• •
Membagi tugas pekerjaan harian dan formulir pekerjaan. Mengawasi pelaksanaan tugas oleh para auditor. Mereview kertas kerja pemeriksaan dan konsep laporan audit yang disiapkan oleh Chief Auditor (Ketua Tim). Menyelenggarakan administrasi audit. Membuat laporan kepada manajer mengenai hasil pekerjaan audit dan permasalahan yang ditemukan.
D. TIM AUDITOR, yang terdiri dari chief auditor, senior auditor, dan junior auditor
2. CONSULTANT DIVISION, terdiri dari: A. EXECUTIVE DIRECTOR, tugasnya: •
•
•
•
Membantu Managing Partner / Partner melaksanakan kegiatan manajemen operasional di Divisi Konsultan - Kantor Akuntan Publik, misalnya melakukan pembahasan pra-kontrak / kontrak penugasan jasa konsultansi. Memberi pendapat dan saran-saran mengenai pekerjaan konsultansi Kantor Akuntan Publik. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan manajer dan supervisor, baik di bidang jasa konsultansi. Membahas permasalahan yang timbul di lapangan dan menyelesaikannya; bilamana perlu masalah tersebut dibahas dengan rekan pimpinan / rekan.
B. CONSULTANT MANAGER, tugasnya: Membantu Executive Director melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis jasa konsultansi di Divisi Konsultan - Kantor Akuntan Publik, misalnya melakukan pembahasan lingkup pekerjaan dalam kontrak penugasan jasa konsultansi, dan laporan konsultansi (draft / final). •
•
Mereview laporan dan laporan konsultansi (draft / final) dan membahasnya dengan Executive Director (atau jika perlu, Managing Partner / Partner) dan Supervisor sebelum konsep laporan tersebut dibahas dengan pihak klien untuk di-”final”-kan. Membahas laporan final dengan pihak klien dan kemudian memonitor penyelesaian laporan jasa konsultansi sampai dengan laporan ditandatangani Managing Partner / Partner, selanjutnya agar dikirimkan kepada klien.
C. CONSULTANT SUPERVISOR, tugasnya: • •
Menyiapkan kontrak kerjasama konsultansi. Merencanakan dan menyusun program konsultansi. Tugas ini meliputi: menetapkan penugasan konsultan dan menyiapkan surat tugas serta
•
•
• •
menyusun rancangan program konsultasi dan mempersiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan pekerjaan. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan konsultan (Ketua & Anggota Tim) di lapangan, membagi tugas pekerjaan harian dan formulir pekerjaan, mengawasi pelaksanaan tugas oleh para konsultan. Mereview konsep laporan konsultasi dan kertas kerja pemeriksaaan yang disiapkan oleh Ketua Tim. Menyelenggarakan administrasi konsultasi. Membuat laporan kepada manajer sebagai atasannya, mengenai hasil pekerjaan konsultasi dan permasalahan yang ditemukan.
D. TIM CONSULTANT, yang terdiri dari chief consultant, senior consultant, dan junior consultant. (*)
Sumber: kap-chaeroni-rekan.com
6. Jasa Yang Diberikan Akuntan Publik Akuntan merupakan salah satu jenis profesi yang menghasilkan berbagai macam jasa bagi masyarakat yang dapat digolongkan menjadi dua yaitu jasa atestasi dan jasa non atestasi. Sebelum membahas kedua golongan jasa tersebut alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan atestasi (attestation) dan asersi. Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi mengenai suatu entitas sesuai dalam semua hal yang signifikan, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dan yang dimaksud dengan asersi itu sendiri adalah pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang secara implisit dimaksudkan untuk dipergunakan oleh pihak lain (pihak ketiga). (Mulyadi dan Kanaka, 1998) Jasa atestasi dibedakan menjadi empat jenis yaitu:
Auditing. Jasa profesi ini mencakup perolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang diuat oleh manajemen. Akuntan publik yang melakukan jasa audit ini di sebut dengan auditor. Dalam pelaksanaan tugas ini auditor memberikan keyakinan positif (positif assurance) atas asersi yang di buat manajemen dalam laporan keuangan historis. Auditing ini merupakan jasa profesi akuntan publik yang paling di kenal masyarakat dan jasa profesi ini seringkali disebut dengan jasa tradisional profesi akuntan publik.
Pemeriksaan (examination). Jasa profesi ini menghasilkan pernyataan suatu pendapat mengenai kesesuaian asersi yang di buat oleh pihak lain dengan
kriteria yang telah ditetapkan organisasi. Contoh jasa profesi ini adalah pemeriksaan
terhadap
informasi
keuangan
prospektif
dan
pemeriksaan
menentukan kesesuaian pengendalian intern suatu entitas.
Review. Jasa profesi ini bisa berupa permintaan keterangan dan prosedur analitis terhadap informasi keuangan suatu entitas dengan tujuan memberikan keyakinan negatif atas esersi yang terkandung dalam laporan
keuangan suatu
entitas.
Prosedur yang disepakati. Jasa profesi ini ruang kerjanya leih sempit bila dibandingkan dengan revie dan pemeriksaan, contoh dari jasa profesi ini klien dan akuntan publik ersepakat bahwa prosedur tertentu akan diterapkan terhadap unsur atau akun dalam laporan keuangan. Jasa non atestasi merupakan jasa yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik yang didalamnya memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Bentuk jasa non atestasi ini meliputi: jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen dan jasa kompilasi. Dalam jasa perpajakan, profesi akuntan publik ini dapat memberikan jasanya berupa pengisian surat pemberitahuan pajak tahunan (SPT) pajak penghasilan, perencanaan pajak dan mewakili klien dalam menghadapi masalah perpajakan. Jasa kompilasi, akuntan publik memberikan jasanya berupa penyusunan laporan keuangan.
7. Gambaran
Umum
Standar
Pemeriksaan
Akuntansi
Publik
(SPAP)(**) Standar auditing berbeda dengan prosedur auditing yang mana berkaitan dengan tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan standar berkaitan dengan suatu kriteria ukuran mutu kinerja tindakan tersebut. Berikut akan dipaparkan tentang standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, antara lain:
Standar Umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. 2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3. Dalam melaksanaan aufit dan penyusunan laporannya, auditor wajib mengggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
Standar Pekerjaan Lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. 2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. 3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
Standar Pelaporan 1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan peride berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. 3. Pengungkapan infomatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam lapran auditor. 4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada dan tingkat tanggungjawab yang dipikul oleh auditor. (**)
Sumber: www.wordpress.com//Mata
8. Beda Akuntansi dengan Auditing
Akuntansi lebih menekankan pada proses pencatatan sedangkan auditing berfokus pada proses penelusuran. Dalam audit keuangan (Financial audit) kegiatan penelusuran ditujukan pada pencarian bahan pembuktian keuangan sesuai dengan laporan keuangan, karena obyek audit adalah data-data akuntansi, maka auditor dituntut untuk memahami kaedah prinsip akuntansi. Auditing bukanlah cabang dari ilmu akuntansi, akan tetapi merupakan cabang ilmu yang bebas, yang mendasarkan pada hasil kegiatan akuntansi atau hasil kegiatan lainnya.
Sumber: Artikel dari: www.google.com//auditingdanprofesiakuntanpublik .ppt www.wordpress.com//Mata www.kap-chaeroni-rekan.com
TUGAS AUDITING PERTEMUAN KE-2 AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK
KELOMPOK 8: ARIEF AZHAR
(0810533
)
FAHMI SAPUTRA
(0810533
)
ICHSAN AKBAR
(0810533
)
TEGUH SASTRA
(0810533
)
YUL EMRI YULIS
(0810533
)