Tugas Analisis Analisis Laporan Keuangan
Kelompok 1
Soal 1 •
Beberapa pemakai Laporan Keuangan menekankan bahwa meskipun memiliki daya tarik intelektual, keseragaman dalam Akuntansi tidak dapat dilakukan dalam lingkungan modern yang rumit yang bersandar, paling tidak sebagian kekuatan pasar ekonomi.
Diminta : a)
Jelaskan paling tidak 3 kelemahan keseragaman akuntansi nasional atau internasional.
b)
Jelaskan mengapa keseragaman dalam akuntansi memiliki dampak dapat dibandingkan
Jawaban Soal 1 bagian (a) Kelemahan keseragaman akuntansi nasional atau internasional, jika dilihat dari pendekatan dalam keseragaman akuntansi ada tiga yaitu :
1.
Dalam Pendekatan Bisnis
2.
Dalam Pendekatan Ekonomi
3.
Dalam Pendekatan Teknis
Kelemahan keseragama akuntansi
1.
adanya kegagalan pasar/kebutuhan untuk mencapai tujuan social, yang berkaitan dengan penyajian informasi keuangan bagi pihak yang berkepentingan.
Kegagalan Pasar disebabkan oleh
Keenggaanan perusahaan mengungapkan informasi
Adanya penyelewengan
Penyajian informasi akuntansi tidak secara semestinya
Beberapa Teori Kegagalan pasar
•
Kegagalan Pasar eksplisit
•
Kegagalan pasar implisit
Kelemahan Keseragaman Akuntansi 2.
Adanya kecenderungan bahwa pihak pemerintah yang terlibat dalam bidang tersebut bertindak untuk melindungi kepentingan public/melakukan tindakan yang merugikan profesi akuntansi
3.
Keseregaman Akuntansi Gagal Membedakan a)
Entitas publik dan non publik
b)
Laporan keuangan tahunan dan intern
c)
Perusahaan besar dan kecil
d)
Laporan keuangan auditan dan non audit
Jawaban Bagian (b) •
Akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah,autoritas pajak , dan bahkan manager untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis
Akuntansi internasional •
Adalah akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Tiga kemungkinan pengertian orang terhadap akuntansi internasional 1.
konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for foreign subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Di sini dianggap bahwa akuntansi internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada diberbagai Negara
2.
konsep comperative atau international accounting yang menekankan pada upaya mempelajari dan mencoba memahami perbedaan akuntansi di berbagai Negara.
3.
universal atau world accounting yang berarti merupakan kerangka atau konsep di mana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk didalamya teori dan prinsip akuntansi yang berlaku disemua Negara.
Tiga Model Toritis Untuk Penyeragaman Akuntansi Internasional 1.
Absolute uniformity, berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku di seluruh komunitas ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai.
2.
Circumstantial uniformity, berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan.
3.
Purposive uniformity, akan mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.
Prancis •
Perancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General (kode akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan
September 1947. Pada Tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable General berisi:
•
Tujuan dan prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan
•
Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
•
Aturan pengakuan dan penilaian
•
Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
•
Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis adalah : 1.
Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2.
Comite de la Reglemetation Comptable atau CRC (Komite Regulasi
Akuntansi) 3.
Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4.
Ordre des Experts-Comtable atau OEC (Ikatan Akuntansi Publik)
5.
Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes atau CNCC (Ikatan
Auditor Kepatuhan Nasional)
Laporan Keuangan Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini : •
Neraca
•
Laporan laba rugi
•
Catatan atas laporan keuangan
•
Laporan direktur
•
Laporan auditor
Ciri utama pelaporan di Perancis adalah •
Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
•
Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
•
Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
•
Detail provisi
•
Detail revaluasi yang dilakukan
•
Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
•
Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
•
Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
•
Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
•
Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan
•
Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Perusahaan-perusahaan komersial harus memberikan laporan sementara per enam bulan. Di antara hal lain, harus ada informasi yang diberikan untuk:
•
Pemakaian air, bahan baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi.
•
Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air atau tanah, termasuk polusi suara, dan biayanya.
•
Jumlah penyisihan untuk risiko terkait di lingkungan.
•
Undang-undang Prancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan (atau mengurangi akibatnya).
Patokan Akuntansi •
Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda: perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak