Trend Tr end Keperawatan Sekarang dan Masa Depan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang termasuk bidang kesehatan, peningkatan status ekonomi masyarakat, peningkatan perhatian terhadap pelaksanaan hak asasi manusia, kesadaran masyarakan akan kebutuhan kesehatan mengakibatkan masyarakat semakin semakin sadar sadar akan akan pentin pentingny gnyaa hidup hidup sehat sehat dan melahir melahirkan kan tuntut tuntutan an akan akan pelay pelayanan anan kesehatan yang berkualitas. Perges Pergeseran eran akan akan fenome fenomena na tersebu tersebut, t, telah telah mengub mengubah ah sifat sifat pelaya pelayanan nan keperaw keperawatan atan dari dari pelayanan fokasional yang hanya berdasarkan keterampilan belaka kepada pelayanan profesional yang berpijak pada penguasaan iptek keperawatan dan spesialisasi dalam pelayanan keperawatan. Fokus peran dan fungsi perawat bergeser dari penekanan aspek kuratif kepada peran aspek preventif dan promotif tanpa meninggalkan peran kuratif kuratif dan rehabilitatif. Kondis Kondisii ini menunt menuntut ut uapaya uapaya kongkr kongkrit it dari dari profesi profesi keperaw keperawatan atan,, yaitu yaitu profesi profesiona onalism lismee keperawatan. keperawatan. Proses Proses ini meliputi meliputi pembenahan pembenahan pelayanan keperawatan keperawatan dan mengoptimal mengoptimalkan kan penggunaan proses keperawatan, pengembangan dan penataan pendidikan keperawatan dan juga antisipasi organisasi profesi (PPNI. !.Pengembangan dan Penataan Pendidikan Keperawatan "eningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang profesional, telah memi#u memi#u perawat perawat untuk untuk terus terus mengem mengemban bangka gkan n diriny dirinyaa dalam dalam berbag berbagai ai bidang bidang,, terutam terutamaa penataan sistem pendidikan keperawatan. $leh karena itu profesi keperawatan dengan landasan yang kokoh perlu memperhatikan wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep pendidikan a.%awasan a.%awasan Keilmuan Pada Pada ting tingkat kat pend pendid idik ikan an akad akadem emi, i, peng penggu gunaa naan n kuri kuriku kulu lum m & III III kepe kepera rawa watan tan !''' !''',, merupakan wujud dari pembenahan kualitas lulusan keperawatan. %ujud ini dapat dilihat dengan adanya )"ata )"ata Kuliah Kuliah *mum *mum ("K*, ("K*, yaitu yaitu Pendid Pendidika ikan n +gama +gama,, Pan#asi Pan#asila, la, Kewiraa Kewiraan n dan tika tika *mum )"at )"ataa Kuli Kuliah ah &asa &asarr Keah Keahli liah ah ("K& ("K&K K,, yait yaitu u +nato natomi mi,, Fisi Fisiol olog ogii dan dan -iok -iokim imia ia,, "ikrobiologi dan Parasitologi, Farmakologi, Ilmu i/i dan Patologi. )"ata Kuliah Keahlian ("KK, yaitu K&K, K&" I dan II, tika Keperawatan, Komunikasi &alam Keperawatan, K"- I, II, III, I0 dan 0, Keperawatan +nak I dan II, Keperawatan
"aterni "aternitas tas I dan II, Keperaw Keperawata atan n 1iwa 1iwa I dan II, Keperaw Keperawata atan n Komuni Komunitas tas I, II dan III, Keperawatan Keluarga, Keperawatan gawat &arurat, Keperawatan erontik, Kepemimpinan dan "anajemen Keperawatan, Keperawatan Profesional dan Pengantar 2iset Keperawatan. &emikian juga halnya dengan tingkat pendidikan 3! Keperawatan, yaitu dengan berlakunya kurikulum Ners pada tahun !''4. 3ementara itu di Fakultas Ilmu Keperawatan *niversitas Indonesia (FIK5*I telah dibuka 36 Keperawatan untuk 3tudi "anajemen Keperawatan, Keperawatan "aternitas dan Keperawatan Komunitas. &an selanjutnya akan dibuka 3tudi 36 Keperw Keperwata atan n 1iwa dan Keperaw Keperawatan atan "edika "edikall -edah. -edah. &apat &apat disimpu disimpulka lkan n bahwa bahwa saat ini perkembangan keperawatan diarahkan kepada profesionalisme dengan spesialisasi bidang keperawatan. b.$rientasi Pendidikan Pend Pendid idik ikan an kepe kepera rawat watan an baga bagaim iman anap apun un akan akan tetap tetap bero berorie rient ntasi asi pada pada peng pengem emba bang ngan an pengetahuan dan teknologi, artinya pengalaman pengalaman belajar baik kelas, laboratorium dan lapangan tetap tetap mengik mengikuti uti kemaju kemajuan an ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an dan teknol teknologi ogi serta serta memanfa memanfaatk atkan an segala segala sumber yang memungkinkan penguasaan iptek. 3ehingga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan keperawatan dan persaingan global. #.Kerangka Konsep -erpik -erpikir ir ilmiah, ilmiah, pembin pembinaan aan sikap sikap dan tingka tingkah h laku laku profesi profesiona onal, l, belajar belajar aktif aktif mandir mandiri, i, pendidikan dilingkungan masyarakat serta penguasaan iptek keperawatan merupakan karakteristik dari pendidikan profesional keperawatan. 6.Perkembangan Pelayanan Keperawatan Peru Peruba baha han n sifat sifat pelay pelayan anan an dari dari foka fokasio siona nall menj menjad adii prof profesi esion onal al deng dengan an foku fokuss asuh asuhan an keperaw keperawatan atan dengan dengan peran peran preven preventif tif dan promot promotif if tanpa tanpa melupa melupakan kan peran peran kuratif kuratif dan reha rehabi bilit litati atiff haru haruss didu diduku kung ng deng dengan an peni pening ngka kata tan n sumb sumber er daya daya manu manusia sia di bida bidang ng keperawatan. 3ehingga pada pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan dapat terjadinya pelayanan yang efisien, efektif serta berkualitas. 3elanjutnya, saat ini juga telah berkembang berbagai model prakti keperawatan profesional, seperti )Praktik keperawatan di rumah sakit fasilitas kesehatan )Praktik keperawatan di rumah (home #are )Praktik keperawatan berkelompok (nursing home 7 klinik bersama, dan )Praktik keperawatan perorangan, yaitu melalui keputusan Kepmenkes No. 89: tahun 6;;;, yang kemudian di revisi menjadi Kepmenkes No. !6<' tahun 6;;! tentang 2egistrasi dan Praktik Keperawatan.
Daftar Pustaka
+limul, +.=. (6;;6, Pengantar pendidikan keperawatan. 3agung 3eto 1akarta ffendy, N. (!''>, Pengantar proses keperawatan. ? 1akarta affar, @.$.1. (!''', Pengantar praktik keperawatan professional. ? 1akarta http://ayusceeliia.blogspot.com/2010/10/trend-dan-issue-dalamkeperawatan.html
Trend Dan Issue Dalam eperawatan
2.1 Definisi Trend
Arend adalah sesuatu yang sedang di bi#arakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta. 3etelah tahun 6;;;, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada tahun 6;;< era dimulainya pasar bebas +3+N dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisiBpergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai ma#am dampak pada aspek kehidupan mas yarakat khususnya aspek kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi, pen#emaran, ke#elakaan, disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gi/i, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif. Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatanBkeperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek so#ial budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek. Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di Indonesia masih belum menggembirakan, banyak fa#tor yang dapat menyebabkan masih rendahnya peran perawat professional, diantaranya
!. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Aahun !'4> pendidikan 3! keperawatan pertama kali dibuka di *I, sedangkan di negara barat pada tahun !48'. 6. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional. <. Keterlambatan system pelayanan keperawatan., ( standart, bentuk praktik keperawatan, lisensi
"enyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi ter#apainya tujuan kesehatan C sehat untuk semua pada tahun 6;!; C, maka solusi yang harus ditempuh adalah !. Pengembangan pendidikan keperawatan. 3istem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan keperawatan berkelanjutan. +kademi Keperawatan merupakan pendidikan keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan. 3ampai saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal 3&" pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan. 6. "emantapkan system pelayanan perawatan professional &epertemen Kesehatan 2I sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi praktik keperawatan. 3elain itu semua penerapan model praktik keperawatan professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin kepuasan konsumenBklien. <. Penyempurnaan organisasi keperawatan $rganisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan #epat dan dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya. 2estrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna men#iptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upa ya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat. Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu baik se#ara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sangat penting dalam terwujudnya pelayanan keperawatan professional. Nilai professional yang melandasi praktik keperawatan dapat di kelompokkan dalam !. Nilai intelektual Nilai intelektual dalam prtaktik keperawatan terdiri dari a. -ody of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan #. "enggunakan pengetahuan dalam berpikir se#ara kritis dan kreatif. 6. Nilai komitmen moral Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruisti#, dan memperhatikan kode etik keperawatan. "enurut -eau#hamp D %alters (!'4' pelayanan professional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik. +spek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah a. -enefi#ien#e selalu mengupayakan keputusan dibuat berdasarkan keinginan melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (1ohnstone, !''9 b. Fair Aidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, so#ial budaya, keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki. #. Fidelity -erperilaku #aring (peduli, kasih sa yang, perasaan ingin membantu, selalu berusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual klien. <. $tonomi, kendali dan tanggung gugat $tonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan tindakan se#ara mandiri. =ak otonomi merujuk kepada pengendalian kehidupan diri sendiri yang berarti bahwa perawat memiliki kendali terhadap fungsi mereka. $tonomi melibatkan ke mandirian, kesedian mengambil resiko dan tanggung jawab serta tanggung gugat terhadap tindakannya s endiribegitupula sebagai pengatur dan penentu diri sendiri. Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap sesuatu atau seseorang. -agi profesi keperawatan, harus ada kewenangan untuk mengendalikan praktik, menetapkan peran, fungsi dan tanggung jawab anggota profesi. Aanggung gugat berarti perawat bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang dilakukannya terhadap klien.
2.2 Definisi issue
Issue adalah sesuatu yang sedang di bi#arakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya. -eberapa issue keperawatan pada saat ini v *A=+N+3I+ "embunuh bisa dilakukan se#ara legal. Itulah euthanasia, pembuhuhan legal yang sampai kini masih jadi kontroversi. Pembunuhan legal ini pun ada beragam jenisnya. 3e#ara umum, kematian adalah suatu topik yang sangat ditakuti oleh publik. =al demikian tidak terjadi di dalam dunia kedokteran atau kesehatan. &alam konteks kesehatan modern, kematian tidaklah selalu menjadi sesuatu yang datang se#ara tiba5tiba. Kematian dapat dilegalisir menjadi sesuatu yang definit dan dapat dipastikan tanggal kejadiannya. uthanasia memungkinkan hal tersebut terjadi. uthanasia adalah tindakan mengakhiri hidup seorang individu se#ara tidak menyakitkan, ketika tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai bantuan untuk meringankan penderitaan dari individu yang akan mengakhiri hidupnya. +da empat metode euthanasia
•
uthanasia sukarela ini dilakukan oleh individu yang se#ara sadar menginginkan kematian.
•
uthanasia non sukarela ini terjadi ketika individu tidak mampu untuk menyetujui karena faktor umur, ketidak mampuan fisik dan mental. 3ebagai #ontoh dari kasus ini adalah menghentikan bantuan makanan dan minuman untuk pasien yang berada di dalam keadaan vegetatif (koma.
•
uthanasia tidak sukarela ini terjadi ketika pasien yang sedang sekarat dapat ditanyakan persetujuan, namun hal ini tidak dilakukan. Kasus serupa dapat terjadi ketika permintaan untuk melanjutkan perawatan ditolak.
•
-antuan bunuh diri ini sering diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk euthanasia. =al ini terjadi ketika seorang individu diberikan informasi dan wa#ana untuk membunuh dirinya sendiri. Pihak ketiga dapat dilibatkan, namun tidak harus hadir dalam aksi bunuh diri tersebut. 1ika dokter terlibat dalam euthanasia tipe ini, biasanya disebut sebagai Ebunuh diri atas pertolongan dokter. &i +merika 3erikat, kasus ini pernah dilakukan oleh dr. 1a#k Kevorkian.
G
uthanasia dapat menjadi aktif atau pasif
•
uthanasia aktif menjabarkan kasus ketika suatu tindakan dilakukan dengan tujuan untuk menimbulkan kematian. ?ontoh dari kasus ini adalah memberikan suntik mati. =al ini ilegal di -ritania 2aya dan Indonesia.
•
uthanasia pasif menjabarkan kasus ketika kematian diakibatkan oleh penghentian tindakan medis. ?ontoh dari kasus ini adalah penghentian pemberian nutrisi, air, dan ventilator.
H Argumen Pro Euthanasia Kelompok pro euthanasia, yang termasuk juga beberapa orang #a#ad, berkonsentrasi untuk mempopulerkan euthanasia dan bantuan bunuh diri. "ereka menekankan bahwa pengambilan keputusan untuk euthanasia adalah otonomi individu. 1ika seseorang memiliki penyakit yang tidak dapat disembuhkan atau berada dalam kesakitan yang tak tertahankan, mereka harus diberikan kehormatan untuk memilih #ara dan waktu kematian mereka dengan bantuan yang diperlukan. "ereka mengklaim bahwa perbaikan teknologi kedokteran merupakan #ara untuk meningkatkan jumlah pasien yang sekarat tetap hidup. &alam beberapa kasus, perpanjangan umur ini melawan kehendak mereka. "ereka yang mengadvokasikan euthanasia non sukarela, seperti Peter 3inger, berargumentasi bahwa peradaban manusia berada dalam periode ketika ide tradisional seperti kesu#ian hidup telah dijungkir balikkan oleh praktek kedokteran baru yang dapat menjaga pasien tetap hidup dengan bantuan instrumen. &ia berargumen bahwa dalam kasus kerusakan otak permanen, ada kehilangan sifat kemanusian pada pasien tersebut, seperti kesadaran, komunikasi, menikmati hidup, dan seterusnya. "empertahankan hidup pasien dianggap tidak berguna, karena kehidupan seperti ini adalah kehidupan tanpa kualitas atau status moral. Falsafah *tilitarian 3inger menekankan bahwa tidak ada perbedaan moral antara membunuh dan mengi/inkan kematian terjadi. 1ika konsekuensinya adalah kematian, maka tidak menjadi masalah jika itu dibantu dokter, bahkan lebih disukai jika kematian terjadi dengan #epat dan bebas rasa sakit.
H Oposisi terhadap Euthanasia -anyak argumen anti euthanasia bermula dari proposisi, baik se#ara religius atau sekuler, bahwa setiap kehidupan manusia memiliki nilai intrinsik dan mengambil hidup seseorang dalam kondisi normal adalah suatu kesalahan. +dvokator hak5hak orang #a#ad menekankan bahwa jika euthanasia dilegalisasi, maka hal ini akan memaksa beberapa orang #a#ad untuk menggunakannya karena ketiadaan dukungan sosial, kemiskinan, kurangnya perawatan kesehatan, diskriminasi sosial, dan
depresi. $rang #a#ad sering lebih mudah dihasut dengan provokasi euthanasia, dan informed #onsent akan menjadi formalitas belaka dalam kasus ini. -eberapa orang akan merasa bahwa mereka adalah beban yang harus dihadapi dengan solusi yang jelas. 3e#ara umum, argumen anti euthanasia adalah kita harus mendukung orang untuk hidup, bukan men#iptakan struktur yang mengi/inkan mereka untuk mati. H Eutanasia menurut hukum dibeberapa negara 3ejauh ini eutanasia diperkenankan yaitu dinegara -elanda, -elgia serta ditoleransi di negara bagian $regon di +merika, Kolombia dan 3wi ss dan dibeberapa negara dinyatakan sebagai kejahatan seperti di 3panyol, 1erman dan &enmark - Amerika utanasia agresif dinyatakan ilegal dibanyak negara bagian di +merika. 3aat ini satu5satunya negara bagian di +merika yang hukumnya se#ara eksplisit mengi/inkan pasien terminal ( pasien yang tidak mungkin lagi disembuhkan mengakhiri hidupnya adalah negara bagian $regon, yang pada tahun !'': melegalisasikan kemungkinan dilakukannya eutanasia dengan memberlakukan ** tentang kematian yang pantas (Oregon Death with Dignity Act . Aetapi undang5undang ini hanya menyangkut bunuh diri berbantuan, bukan euthanasia. 3yarat5syarat yang diwajibkan #ukup ketat, dimana pasien terminal berusia !4 tahun ke atas boleh minta bantuan untuk bunuh diri, jika mereka diperkirakan akan meninggal dalam enam bulan dan keinginan ini harus diajukan sampai tiga kali pasien, dimana dua kali se#ara lisan (dengan tenggang waktu !> hari di antaranya dan sekali se#ara tertulis (dihadiri dua saksi dimana salah satu saksi tidak boleh memiliki hubungan keluarga dengan pasien. &okter kedua harus mengkonfirmasikan diagnosis penyakit dan prognosis serta memastikan bahwa pasien dalam mengambil keputusan itu tidak berada dalam keadaan gangguan mental. =ukum juga mengatur se#ara tegas bahwa keputusan pasien untuk mengakhiri hidupnya tersebut tidak boleh berpengaruh terhadap asuransi yang dimilikinya baik asuransi kesehatan, jiwa maupun ke#elakaan ataupun juga simpanan hari tuanya. -elum jelas apakah undang5undang $regon ini bisa dipertahankan di masa depan, sebab dalam 3enat +3 pun ada usaha untuk meniadakan ** negara bagian ini. "ungkin saja nanti nasibnya sama dengan ** Northern Aerritory di +ustralia. -ulan Februari lalu sebuah studi terbit tentang pelaksanaan ** $regon selama tahun !'''. 3ebuah lembaga jajak pendapat terkenal yaitu polling ( Gallup Poll) menunjukkan bahwa 8; orang +merika mendukung dilakukannya eutanasia. - Indonesia
-erdasarkan hukum di Indonesia maka eutanasia adalah sesuatu perbuatan yang melawan hukum, hal ini dapat dilihat pada peraturan perundang5undangan yang ada yaitu pada Pasal <99 Kitab *ndang5*ndang =ukum Pidana yang menyatakan bahwa J-arang siapa menghilangkan nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, yang disebutkannya dengan nyata dan sungguh5sungguh, dihukum penjara selama5lamanya !6 tahunJ. 1uga demikian halnya nampak pada pengaturan pasal5 pasal <<4, <9;, <9>, dan <>' K*=P yang juga dapat dikatakan memenuhi unsur5unsur delik dalam perbuatan eutanasia. &engan demikian, se#ara formal hukum yang berlaku di negara kita memang tidak mengi/inkan tindakan eutanasia oleh siapa pun. Ketua umum pengurus besar Ikatan &okter Indonesia (I&I Farid +nfasal "oeloek dalam suatu pernyataannya yang dimuat oleh majalah Aempo 3elasa > $ktober 6;;9 menyatakan bahwa utanasia atau Jpembunuhan tanpa penderitaanJ hingga saat ini belum dapat diterima dalam nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat Indonesia. Juthanasia hingga saat ini tidak sesuai dengan etika yang dianut oleh bangsa dan melanggar hukum positif yang masih berlaku yakni K*=P. H Eutanasia menurut ajaran agama islam 3eperti dalam agama5agama Ibrahin lainnya (ahudi dan Kristen, Islam mengakui hak seseorang untuk hidup dan mati, namun hak tersebut merupakan anugerah +llah kepada manusia. =anya +llah yang dapat menentukan kapan seseorang lahir dan kapan ia mati (L3 66 88M 6 69<. $leh karena itu, bunuh diri diharamkan dalam hukum islam meskipun tidak ada teks dalam +l5 Luranmaupun =adist yang se#ara eksplisit melarang bunuh diri. Kendati demikian, ada sebuah ayat yang menyiratkan hal tersebut, J&an belanjakanlah (hartamu di jalan +llah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya +llah menyukai orang5orang yang berbuat baik.J (L3 6 !'>, dan dalam ayat lain disebutkan, J1anganlah engkau membunuh dirimu sendiri,J (L3 9 6', yang makna langsungnya adalah J1anganlah kamu saling berbunuhan.J &engan demikian, seorang "uslim (&okter yang membunuh seorang "uslim lainnya (pasien disetarakan dengan membunuh dirinya sendiri. utanasia dalam ajaran Islam disebut atl ar-rahmah atau taisir al-maut (eutanasia, yaitu suatu tindakan memudahkan kematian seseorang dengan sengaja tanpa merasakan sakit, karena kasih sayang, dengan tujuan meringankan penderitaan si sakit, baik dengan #ara positif maupun negatif. Pada konferensi pertama tentang kedokteran Islam di Kuwait tahun !'4!, dinyatakan bahwa tidak ada suatu alasan yang membenarkan dilakukannya eutanasia ataupun pembunuhan berdasarkan belas kasihan (mercy killing dalam alasan apapun juga. G
Eutanasia positi!
ang dimaksud taisir al5maut al5faal (eutanasia positif ialah tindakan memudahkan kematian si sakit 55karena kasih sayang55 yang dilakukan oleh dokter dengan mempergunakan instrumen (alat. "emudahkan proses kematian se#ara aktif (eutanasia positifadalah tidak diperkenankan oleh syara. 3ebab dalam tindakan ini seorang dokter melakukan suatu tindakan aktif dengan tujuan membunuh si sakit dan memper#epat kematiannya melalui pemberian obat se#ara overdosis dan ini termasuk pembunuhan yang haram hukumnya, bahkan termasuk dosa besar yang membinasakan. Perbuatan demikian itu adalah termasuk dalam kategori pembunuhan meskipun yang mendorongnya itu rasa kasihan kepada si sakit dan untuk meringankan penderitaannya. Karena bagaimanapun si dokter tidaklah lebih pengasih dan penyayang daripada ang "en#iptakannya. Karena itu serahkanlah urusan tersebut kepada +llah Aaala, karena &ia5lah yang memberi kehidupan kepada manusia dan yang men#abutnya apabila telah tiba ajal yang telah ditetapkan5Nya. G
Eutanasia negati! utanasia negatif disebut dengan taisir al-maut al-mun!a"il . Pada eutanasia negatif tidak dipergunakan alat5alat atau langkah5langkah aktif untuk mengakhiri kehidupan si sakit, tetapi ia hanya dibiarkan tanpa diberi pengobatan untuk memperpanjang hayatnya. =al ini didasarkan pada keyakinan dokter bahwa pengobatan yang dilakukan itu tidak ada gunanya dan tidak memberikan harapan kepada si sakit, sesuai dengan 3unnatullah (hukum +llah terhadap alam semesta dan hukum sebab5akibat. &iantara masalah yang sudah terkenal di kalangan ulama syara ialah bahwa mengobati atau berobat dari penyakit tidak wajib hukumnya menurut 1umhur FuOaha dan imam5imam mah/ab. -ahkan menurut mereka, mengobati atau berobat ini hanya berkisar pada hukum mubah. &alam hal ini hanya segolongan ke#il yang mewajibkannya seperti yang dikatakan oleh sahabat5sahabat Imam 3yafii dan Imam +hmad sebagaimana dikemukakan oleh 3yekhul Islam Ibnu Aaimiyah,, dan sebagian ulama lagi menganggapnya mustahab (sunnah. #eberapa kasus menarik
$asus %asan $usuma & Indonesia 3ebuah permohonan untuk melakukan eutanasia pada tanggal 66 oktober 6;;9 telah diajukan oleh seorang suami bernama =assan Kusuma karena tidak tega menyaksikan istrinya yang bernama +gian Isna Nauli, << tahun, tergolek koma selama 6 bulan dan disamping itu ketidakmampuan untuk menanggung beban biaya perawatan merupakan suatu alasan pula. Permohonan untuk melakukan eutanasia ini diajukan ke Pengadilan Negeri 1akarta Pusat. Kasus ini merupakan salah satu #ontoh bentuk eutanasia yang diluar keinginan pasien. Permohonan ini akhirnya ditolak oleh Pengadilan
Negeri 1akarta Pusat, dan setelah menjalani perawatan intensif maka kondisi terakhir pasien (: 1anuari 6;;> telah mengalami kemajuan dalam pemulihan kesehatann ya. $asus seorang wanita 'ew (ersey - Amerika erikat 3eorang perempuan berusia 6! tahun dari New 1ersey, +merika 3erikat, pada tanggal 6! +pril !':> dirawat di rumah sakit dengan menggunakan alat bantu pernapasan karena kehilangan kesadaran akibat pemakaian alkohol dan /at psikotropika se#ara berlebihan.$leh karena tidak tega melihat penderitaan sang anak, maka orangtuanya meminta agar dokter menghentikan pemakaian alat bantu pernapasan tersebut. Kasus permohonan ini kemudian dibawa ke pengadilan, dan pada pengadilan tingkat pertama permohonan orangtua pasien ditolak, namun pada pengadilan banding permohonan dikabulkan sehingga alat bantu pun dilepaskan pada tanggal , pasien tersebut meninggal akibat infeksi paru5paru (pneumonia. H +-$23I +borsi berasal dari bahasa latin abortus yaitu berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 6; minggu yang mengakibatkan kematian janin. +borsi yaitu tindakan pemusnahan yang melanggar hukum , menyebabkan lahir prematur fetus manusia sebelum masa lahir se#ara alami. +borsi telah dilakukan oleh manusia selama berabad5abad, tetapi selama itu belum ada undang5 undang yang mengatur mengenai tindakan aborsi. Peraturan mengenai hal ini pertama kali dikeluarkan pada tahun 9 " di mana telah ada larangan untuk melakukan aborsi. 3ejak itu maka undang5undang mengenai aborsi terus mengalami perbaikan, apalagi dalam tahun5tahun terakhir ini di mana mulai timbul suatu revolusi dalam sikap masyarakat dan pemerintah di berbagai negara di dunia terhadap tindakan aborsi. =ukum abortus di berbagai negara dapat digolongkan dalam beberapa kategori sebagai berikut G
=ukum yang tanpa penge#ualian melarang aborsi, seperti di -elanda.
G
=ukum yang memperbolehkan aborsi demi keselamatan kehidupan penderita (ibu, seperti di Peran#is dan Pakistan.
G
=ukum yang memperbolehkan aborsi atas indikasi medik, seperti di Kanada, "uangthai dan 3wiss.
G
=ukum yang memperbolehkan aborsi atas indikasi sosio5medik, seperti di slandia, 3wedia, Inggris, 3#andinavia, dan India.
G
=ukum yang memperbolehkan aborsi atas indikasi sosial, seperti di 1epang, Polandia, dan ugoslavia.
G
=ukum yang memperbolehkan aborsi atas permintaan tanpa memperhatikan indikasi5indikasi lainnya (+bortion on reOust atau +bortion on demand, seperti di -ulgaris, =ongaria, *332, 3ingapura.
G
=ukum yang memperbolehkan abortus atas indikasi eugenistis (aborsi boleh dilakukan bila fetus yang akan lahir menderita #a#at yang serius misalnya di India
G
=ukum yang memperbolehkan aborsi atas indikasi humanitarian (misalnya bila hamil akibat perkosaan seperti di 1epang
G
Negara5negara yang mengadakan perubahan dalam hukum abortus pada umumnya mengemukakan salah satu alasanBtujuan seperti yang tersebut di bawah ini
*ntuk memberikan perlindungan hukum pada para medisi yang melakukan abortus atas indikasi medik. *ntuk men#egah atau mengurangi terjadinya abortus provo#atus #riminalis. *ntuk mengendalikan laju pertambahan penduduk. *ntuk melindungi hal wanita dalam menentukan sendiri nasib kandungannnya. *ntuk memenuhi desakan masyarakat. 3tatistik baru5baru ini diterbitkan oleh &epartemen Kesehatan (&= mengungkapkan bahwa pada tahun 6;;4, untuk wanita penduduk di Inggris dan %ales, jumlah dari aborsi adalah !'>.6'8 (&=, 6;;'. "edia
pelaporan
sekitar statistik terfokus pada kejam naik dari laju mengulangi aborsi (&aily "ail, 6;;', danmasyarakat umum dengan #epat mengomentari seperti artikel, sehingga menimbulkan putaran lagi perdebatan tentang hak5hak dan kesalahan aborsi. Perdebatan aborsi bukanlah hal baru. "eskipun ini adalah sebuah negara di mana hampir 6;;.;;; kehamilan yang berakhir melalui aborsi setiap tahun, dan di mana aborsi telah hukum selama lebih dari 9; tahun, prosedur ini masih dikelilingi oleh
kontroversi
dan
membagi
masyarakat
umum,
kesehatan profesional
dan
politisi. +kibatnya, aborsi tidak berbi#ara tentang dalam per#akapan sehari5hari, dan sedikitwanita mengakui telah punya satu 5 itu hanya terlalu pribadi, terlalu tabu (=adley, 6;;8. +lasan mengapa perempuan mungkin memilih melakukan aborsi sangat kompleks dan bervariasi, namun masalah tetap diperdebatkan, dan masih ada besar keengganan untuk terlibat dalam pemeriksaan terbuka dan jujur tentang praktek aborsi dan tempatnya dalam masyarakat kita 3ebagai perawat di "arie penasihat 3topes International, salah satu dari penyedia terkemuka Inggris seksual dan reproduksi jasa5jasa perawatan kesehatan, saya sehari5hari berurusan dengan klien yang telah aborsi dipilih
untuk
berbagai
ma#am
alasan,
tapi
yang merasa
terisolasi
dan
setan
untuk
melakukannya. "emutuskan untuk mengakhiri kehamilan dapat menjadi salah satu yang paling sulit keputusan seorang wanita untuk membuat, dan ketika membuat ini keputusan saya per#aya bahwa perempuan harus memiliki akses ke dukungan dan nasihat untuk memungkinkan mereka untuk membuat suatu pilihan. +ku merasa sangat yakin bahwa kita perlu membasmi rasa malu yang berhubungan
dengan
aborsi
sehingga
perempuan dapat
memilih
prosedur
tanpa
menjadi
lebih pengalaman menyedihkan daripada perlu. &i negara5negara di mana aborsi ilegal atau sangat terbatas, aborsi yang tidak aman tetap menjadi
penyebab
utama
kematian, dan
menyebabkan
sampai
8:.;;;
kematian
setiap
tahunnya. +borsi disahkan di Inggris dan %ales pada tahun !'8:, dan hukum jika dua dokter setuju bahwa
alasan
wanita
untuk
men#ari
aborsi memenuhi persyaratan ** +borsi. =ukum persyaratan dari *ndang5undang tidak mengi/inkan perawat untuk mengotorisasi aborsi, tapi 2oyal ?ollege of Nursing (2?N mengakui bahwa pembangunan
inovatif
menyusui berarti
bahwa
peran
perawat
sekarang
meren#anakan,
memimpin dan mengelola proporsi yang signifikan perawatan untuk wanita men#ari dan B atau mengalami aborsi (2?N, 6;;4. 3ebagai hasil dari perubahan dalam praktik dan maju peran perawat dalam menyediakan pelayanan aborsi, perawat berada dalam posisi yang ideal untuk membentuk #ara aborsi layanan yang disediakan di masa depan (2?N, 6;;4, dan memastikan bahwa wanita merasa didukung daripada dipermalukan ketika menghadapi kehamilan yang tidak diinginkan. ?ontoh peran yang perawat bisa memainkan meliputi Penilaian pra5aborsi. "enghadapi kehamilan yang tidak diinginkan #enderung menjadi sangat menegangkan waktu bagi seorang wanita. Karena dari sifat sensitif konsultasi awal, itu adalah ide yang bagus untuk melihat wanita sendiri, sehingga ia dapat memberikan jawaban yang akurat dan mengungkapkan perasaan5perasaannya tanpa merasa dihambat
oleh
pasangan
atau
orangtua Pra5dan
pas#a5aborsi
konseling. 3angat
penting
untuk memberi wanita kesempatan untuk mempertimbangkan pilihan dalam sebuah rahasia dan tidak menghakimi lingkungan. 3istem seharusnya berada di tempat untuk merujuk perempuan untuk kehamilan
spesialis
konseling,
ketika ini
diperlukan. Aetapi
kita
juga
harus
mengenali
perempuan hak otonomi dalam pengambilan keputusan mereka. H ?$NFI&NAI+@IA ang dimaksud #onfidentiality adalah menjaga privasi atau rahasia klien, segala sesuatu mengenai klien boleh diketahui jika digunakan untuk pengobatan klien atau mendapat i/in dari klien. 3ebagai perawat kita hendaknya menjaga rahasia pasien itu tanpa memberitahukanya kepada orang lain maupun perawat lain. Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. -eberapa hal terkait isu ini yang se#ara fundamental mesti dilakuakan dalam merawat pasien adalah
a. 1aminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus tetap terjaga b. Individu yang menyalahgunakan kerahsiaan, keamanan, peraturan dan informasi dapat dikenakan hukumanB legal aspek H INF$2"& ?$N3NA Aujuan dari informed #onsent adalah agar pasien mendapat informasi yang #ukup untuk dapat mengambil keputusan atas terapi yang akan dilaksanakan. Informed #onsent juga berarti mengambil keputusan bersama. =ak pasien untuk menentukan nasibnya dapat terpenuhi dengan sempurna apabila pasien telah menerima semua informasi yang ia perlukan sehingga ia dapat mengambil keputusan yang tepat. Keke#ualian dapat dibuat apabila informasi yang diberikan dapat menyebabkan gun#angan psikis pada pasien. &okter harus menyadari bahwa informed #onsent memiliki dasar moral dan etik yang kuat. "enurut +meri#an ?ollege of Physi#ians thi#s "anual, pasien harus mendapat informasi dan mengerti tentang kondisinya sebelum mengambil keputusan. -erbeda dengan teori terdahulu yang memandang tidak adanya informed #onsent menurut hukum penganiayaan, kini hal ini dianggap sebagai kelalaian. Informasi yang diberikan harus lengkap, tidak hanya berupa jawaban atas pertanyaan pasien.
2.3 Trend dan issue kesejagatan dalam keperawatan
!6 "ei 6;;4 adalah =ari Keperawatan 3edunia. International ?oun#il of Nurses (I?N mengangkat temaQ&elivering Luality, 3erving ?ommunities Nurses @eading Primary =ealth ?areQ. Aema tersebut sesungguhnya sangat relevan dengan kondisi -angsa Indonesia karena Pertama, Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat turut bertanggung jawab untuk mewujudkan derajat kesehatan setinggi tingginya. Pada tahun 6;;956;;', Pemerintah telah menetapkan kebijakan pembangunan kesehatan yang diarahkan pada peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas puskesmas, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan, pengembangan sistem jaminan kesehatan terutama bagi penduduk miskin, peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat, peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat sejak usia dini serta pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar. -ahkan, pada tahun 6;;8, "enteri Kesehatan 2I menetapkan flatform baru, terutama inisiatif nasional untuk mobilisasasi sosial dan pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan kinerja sistem kesehatan.
Kedua, -erbagai #ara dilakukan oleh pemerintah tetapi masalah kesehatan justru semakin kompleks. Krisis ekonomi dan berbagai ben#ana alam menyebabkan terpuruknya kondisi masyarakat termasuk masalah kesehatan. 3ebagian masyarakat tidak lagi mampu membiayai pelayanan kesehatannya sendiri. Pola pelayanan kesehatan dasar sebagian besar masih di bawah standar pelayanan minimum (&irektorat Kesehatan dan i/i "asyarakat -appenas. Padahal, Pelayanan Kesehatan &asar sangat diperlukan untuk menanggulangi berbagai masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat. =al ini mengakibatkan penyakit tidak menular meningkat drastis. &i 1awa dan -ali, sekitar 6; juta orang menderita penyakit jantung, dan <; penyakit ini menyebabkan kematian. &isisi lain, penyakit menular masih tinggi. 3ekitar 66 kematian disebabkan oleh penyakit menular dan parasit. &emikian juga angka kematian ibu 694B!;;,;;; kelahiran hidup, angka kematian bayi 68.'B!,;;; kelahiran hidup (&ata Pusat 3tatistik, 6;;:. =al ini sangat memprihatinkan, mengingat di 0ietnam hanya !4, Ahailand, !:, Filipina, 68, "alaysia, >.>, dan 3ingapura, <. padahal angka5angka tersebut merupakan indikator kesehatan suatu bangsa. "asalah gi/i juga sangat memprihatinkan. Pada tahun 6;;:, penderita gi/i kurang men#apai 6!.'. Pada tahun 6;;> terdapat sekitar > juta anak menderita gi/i kurang dimana !,> juta diantaranya menderita gi/i buruk, dan !>;,;;; diantaranya mengalami gi/i buruk berat (marasmus, kwashiorkor dan marasmus5kwashiorkor. +da sekitar 6<6 balita meninggal dunia karena masalah pada periode 1anuari5November 6;;>. Kondisi ini mengakibatkan pertahanan tubuh lemah sehingga penyakit menular seperti A- Paru, "alaria, dan demam berdarah #enderung meningkat. -ahkan, angka kesakitan A- Paru men#apai !;6B!;;,;;;. =al yang sama juga terjadi pada lanjut usia (lansia. @ansia akan tumbuh sebesar :. Pada tahun !''; sampai 6;6>, Indonesia akan mengalami kenaikan lansia hingga 9!9. +ngka ini menjadikan kita menduduki peringkat ke5< dunia, setelah ?ina dan India (-ureau of the ?en#us *3+, !''<. Pada awal abad ke 6! ini diperkirakan men#apai !> juta orang dan pada tahun 6;6; jumlah lanjut usia tersebut akan meningkat sekitar <;59; juta orang. Ketiga, +lokasi anggaran kesehatan kita masih di bawah standar %=$, yaitu minimal >. +nggaran seke#il itu oleh pemerintah diarahkan pada bantuan 1aminan Kesehatan "asyarakat bagi yang sakit, bukan pada upaya promotif dan preventif. &isisi lain, kemampuan fiskal daerah tidak menjamin alokasi biaya kesehatan, terutama publi# goods, disaat kemampuan masyarakat miskin untuk menjangkau pelayanan kesehatannya masih rendah. =al ini mengakibatkan kita tertinggal dalam pen#apaian berbagai indikator kesehatan dasar. Keempat, seluruh potensi profesi kesehatan belum dioptimalkan. 3ejak dulu hingga sekarang, profesi kesehatan selalu diarahkan untuk pelayanan pengobatan (kuratif. Perawat sesungguhnya
memiliki kemampuan dan kompetensi untuk memimpin pelayanan kesehatan primer. Perawat mampu memberdayakan keluarga dan masyarakat untuk membantu mengatasi masalah kesehatannya s endiri. H *ndang5*ndang Praktik Keperawatan. Aetapi, dalam peringatan =ari Perawat 3edunia ini Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI lebih mendorong disahkannya *ndang5*ndang Praktik Keperawatan. =al ini karena pertama, Keperawatan sebagai profesi memiliki karateristik yaitu, adanya kelompok pengetahuan (body of knowledge yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikan masalah dalam tatanan praktik keperawatanM pendidikan yang memenuhi standar dan diselenggarakan di Perguruan AinggiM pengendalian terhadap standar praktikM bertanggungjawab dan bertanggungugat terhadap tindakan yang dilakukanM memilih profesi keperawatan sebagai karir seumur hidup, danM memperoleh pengakuan masyarakat karena fungsi mandiri dan kewenangan penuh untuk melakukan pelayanan dan asuhan keperawatan yang beriorientasi pada kebutuhan sistem klien (individu, keluarga, kelompok dan komunitas. Kedua, Kewenangan penuh untuk bekerja sesuai dengan keilmuan keperawatan yang dipelajari dalam suatu sistem pendidikan keperawatan yang formal dan terstandar menuntut perawat untuk akuntabel terhadap keputusan dan tindakan yang dilakukannya. Kewenangan yang dimiliki berimplikasi terhadap kesediaan untuk di gugat, apabila perawat tidak bekerja sesuai standar dan kode etik. $leh karena itu, perlu diatur sistem registrasi, lisensi dan sertifikasi yang ditetapkan dengan peraturan dan perundang5undangan. 3istem ini akan melindungi masyarakat dari praktik perawat yang tidak kompeten, karena Konsil Keperawatan Indonesia yang kelak ditetapkan dalam *ndang *ndang Praktik Keperawatan akan menjalankan fungsinya. Konsil Keperawatan melalui uji kompetensi akan membatasi pemberian kewenangan melaksanakan praktik keperawatan hanya bagi perawat yang mempunyai pengetahuan yang dipersyaratkan untuk praktik. 3istem registrasi, lisensi dan sertifikasi ini akan meyakinkan masyarakat bahwa perawat yang melakukan praktik keperawatan mempunyai pengetahuan yang diperlukan untuk bekerja sesuai standar. Ketiga, perawat telah memberikan konstribusi besar dalam peningkatan derajat kesehatan. Perawat berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan mulai dari pelayanan pemerintah dan swasta, dari perkotaan hingga pelosok desa terpen#il dan perbatasan. Aetapi pengabdian tersebut pada kenyataannya belum diimbangi dengan pemberian perlindungan hukum, bahkan #enderung menjadi objek hukum. Perawat juga memiliki kompetensi keilmuan, sikap rasional, etis dan profesional, semangat pengabdian yang tinggi, berdisiplin, kreatif, terampil, berbudi luhur dan dapat memegang teguh etika
profesi. &isamping itu, *ndang5*ndang ini memiliki tujuan, lingkup profesi yang jelas, kemutlakan profesi, kepentingan bersama berbagai pihak (masyarakat, profesi, pemerintah dan pihak terkait lainnya, keterwakilan yang seimbang, optimalisasi profesi, fleksibilitas, efisiensi dan keselarasan, universal, keadilan, serta kesetaraan dan kesesuaian interprofesional (%=$, 6;;6. Keempat, Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan semakin meningkat. =al ini karena adanya pergeseran paradigma dalam pemberian pelayanan kesehatan, dari model medikal yang menitikberatkan pelayanan pada diagnosis penyakit dan pengobatan, ke paradigma sehat yang lebih holistik yang melihat penyakit dan gejala sebagai informasi dan bukan sebagai fokus pelayanan (?ohen, !''8. &isamping itu, masyarakat membutuhkan pelayanan keperawatan yang mudah dijangkau, pelayanan keperawatan yang bermutu sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dan memperoleh kepastian hukum kepada pemberian dan penyelenggaraan pelayanan keperawatan. Negara5negara +3+N seperti Philippines, Ahailand, 3ingapore, "alaysia, sudah memiliki *ndang *ndang Praktik Keperawatan (Nursing Pra#ti#e +#ts sejak puluhan tahun yang lalu. "ereka siap untuk melindungi masyarakatnya dan lebih siap untuk menghadapi globalisasi perawat asing yang masuk ke negaranya dan perawatnya bekerja di negara lain. Ketika penandatanganan "utual 2e#ognition +rrangement di Philippines tahun 6;;8, posisi Indonesia, bersama dengan 0ietnam, @aos dan "yanmar, yang belum memiliki Konsil Keperawatan. 3emoga apa yang dilakukan oleh PPNI dapat mengangkat derajad bangsa ini dengan negara lain, khususnya dalam pelayanan keperawatan.
2.4 Gloalisasi dalam keperawatan
Aantangan internal profesi keperawatan adalah meningkatkan kualitas 3umber &aya "anusia (3&" tenaga keperawatan sejalan dengan telah disepakatinya keperawatan sebagai suatu profesi pada lokakarya nasional keperawatan tahun !'4<, sehingga keperawatan dituntut untuk memberikan pelayanan yang bersifat professional. Aantangan eksternal profesi keperawatan adalah kesiapan profesi lain untuk menerima paradigma baru yang kita bawa. lobalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.lobalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimun#ulkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa5 bangsa di seluruh dunia. ("enurut dison +. 1amli dkk.Kewarganegaraan.6;;>
Professional keperawatan adalah proses dinamis dimana profesi keperawatan yang telah terbentuk (!'49 mengalami perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat. lobalisasi yang akan berpengaruh terhadp perkembangan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan ada 6 yaitu M a. Aersedianya alternatif pelayanan b. persaingan penyelenggaraan pelayanan untuk menarik minat pemakai jasa pemakai kualitas untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan yang terbaik. *ntuk hal ini berarti tenaga kesehatan, khususnya tenaga keperawatan diharapkan untuk dapat memenuhi standar global dalam memberikan pelayanan B asuhan keperawatan. &engan demikian diperlukan perawat yang mempunyai kemampuan professional dengan standar internasional dalam aspekintelektual,interpersonal dan teknikal, bahkan peka terhadap perbedaan so#ial budaya dan mempunyai pengetahuan transtrutural yang luas serta ma mpu memanfaatkan alih IPAK. &atangnya era globalisasi tidak dapat dan memang tidak perlu kita #egah, yang lebih penting adalah bagaimana kita menyikapi dampak positif dan men#egah dampak negatifnya. *saha peningkatan kompetensi individual dan daya saing nasional merupakan pilihan utama agar para manajer pelayanan kesehatan Indonesia tetap kukuh sebagai tuan ru mah di negara sendiri. &i samping itu, pemerintah seharusnya senantiasa memfasilitasi dalam bentuk penyusunan kebijakan, peraturan perundangan, dan pengawasan yang efektif serta efisien.
2.! "ieralisasi perdagangan jasa pela#anan kese$atan
Indonesia merupakan negara yang #ukup diminati oleh negara asing. Pertama karena memiliki potensi pasar yang besar terkait dengan jumlah penduduk yang besar. Kedua, sekarang ini kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia #ukup menjanjikan. &engan potensi pasar yang besar tidak mengherankan jika kelak banyak dokter atau tenaga kesehatan asing yang berniat bekerja di Indonesia. =al ini tampaknya menakutkan profesi kesehatan, karena ketakutan untuk bersaing, seperti kita ketahui kualitas sumber daya manusia kesehatan kita rendah serta penguasaan teknologi yang terbatas pula. &alam bidang kesehatan era globalisasi lebih banyak diartikan pada perdagangan jasa pelayanan kesehatan, seperti yang ter#antum dalam perjanjian +A3, poin nomor 9 dari perjanjian mengenai masuknya tenaga profesional kesehatan ke Indonesia. Perdagangan jasa pada era globalisasi berlangsung se#ara bebas. Pembatasan yang bersifat protektif, misal melalui lisensi yang dikeluarkan
oleh pemerintah, seperti yang dilakukan oleh negara5negara berkembang lainnya, namun hal tersebut sudah tidak boleh dilakukan. 3eharusnya liberalisasi pada bidang kesehatan justru menjadi #ambuk bagi kita, dimana kita perlu pemusatan diri untuk meningkatkan mutu atau profesionalisme sehingga apapun yang terjadi di masa mendatang dokter Indonesia tidak perlu takut lagi di negeri sendiri dan diluar negeri. -ila Indonesia dapat menambah jumlah, jenis serta dapat meningkatkan mutu dokter, dokter spesialis, maka akan turun minat rumah sakit asing di Indonesia mempekerjakan dokter asing, karena Indonesia sudah dapat memenuhi kuota dokter atau dokter spesialis dan biaya yang dikeluarkanpun relatif murah, sebab biaya mempekerjakan dokter asing lebih mahal. Kalau dianalisis dari sudut pandang yang lain, sebenarnya dokter Indonesia tidak perlu takut dengan masuknya dokter asing karena ada kemungkinan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh dokter asing tidak sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kesehatan masyarakat Indonesia sebagai akibat dari sistem pendidikan serta latar belakang sosial budaya yang berbeda. -ila pemerintah Indonesia tidak segera memperbaiki sistem pendidikan dan kebijakan dalam bidang kesehatan maka tenaga kesehatan Indonesia dalam menghadapi era globalisasi akan dihadapkan pada dua pilihan 1adi tuan rumah di negeri sendiri, atau tergusur. +tau jadi tuan rumah di negeri sendiri serta tamu terhormat di luar negeri.
-+- I PN&+=*@*+N +. @+A+2 -@+K+N Peran perawat adalah menjaga pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya (Floren#e Nigthingale dalam bukunya %hat it is and %hat it is not Perawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang di dasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio5 psiko5sosio5spritual yang komprehensif serta di tujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yg men#akup seluruh siklus kehdpan manusia (@okakarya keperawatan Nasional !'48 Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Aenaga keperawatan se#ara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik. Perawat dalam menjalankan peran dan tanggungjawabnya sangat dituntut memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang baik yang dapat menunjang tindak prilaku profesionalnya . Pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang baik akan dapat diperoleh dalam lingkungan perguruan tinggi yang memiliki komitmen yang kuat untuk men#etak perawat yang profesional. &ekade ini begitu banyak perguruan tinggi keperawatan yang berdiri dengan mekanisme yang ada. Perguruan tinggi ini tentunya memiliki andil dalam pembangunan bangsa utamanya dunia keperawatan untuk men#etak sumber daya keperawatan yang profesional, dan itu patut kita a#ungi jempol atas segala upayanya. Namun disatu sisi bahwa dengan maraknya perguruan tinggi keperawatan tersebut. -. A*1*+N !. "engidentifikasi trend dalam keperawatan medikal di Indonesia 6. "engidentifikasi isu dalam keperawatan medikal di Indonesia <. "engetahui implikasi trend dan isu keperawatan medikal terhadap perawat di Indonesia. ?. "+NF++A "eningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan isu keperawatan medikal bedah di Indonesia. -+- II I3I +. I3* KP2+%+A+N Aelenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan pasien sama seperti telehealth se#ara keseluruhan. &i banyak negara, dan di beberapa negara bagian di +merika 3erikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawa t yang online sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang menerima tele#are harus bersifat lokal guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing masih dalam perdebatan dan sulit peme#ahannya. &alam memberikan asuhan keperawatan se#ara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi yang mengatur praktek, 3$PBstandar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi kesehatanBberbasis internet. Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. -eberapa hal terkait dengan isu ini, yang se#ara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah !. 1aminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus tetap terjaga 6. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon dan keuntungannya <. &iseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar dapat dikontrol dengan membuat informed #onsent (pernyataan persetujuan lewat email 9. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukumanBlegal aspek. 3etelah tahun 6;;;, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada tahun 6;;< era dimulainya pasar bebas +3+N dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisiBpergeseran pola
kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai ma#am dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi, pen#emaran, ke#elakaan, disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gi/i, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif. Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatanBkeperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek so#ial budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek. Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di Indonesia masih belum menggembirakan, banyak fa#tor yang dapat menyebabkan masih rendahnya peran perawat professional, diantaranya !. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Aahun !'4> pendidikan 3! keperawatan pertama kali dibuka di *I, sedangkan di negara barat pada tahun !48'. 6. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional. <. Keterlambatan system pelayanan keperawatan ( standart, bentuk praktik keperawatan, lisensi -. A2N& KP2+%+A+N &+N I"P@IK+3IN+ &I IN&$N3I+ Perkembangan trend keperawatan di Indonesia terjadi dalam berbagai bidang yang meliputi a. Aelenursing (Pelayanan +suhan Keperawatan 1arak 1auh "enurut "artono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak se#ara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biaya kesehatan, jangkauan tanpa batas akan layanan kesehatan, mengurangi kunjungan dan masa hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis, mengembangkan model pendidikan keperawatan berbasis multimedia (-ritton, Keehner, 3till D %alden !'''. Aetapi sistem ini justru akan mengurangi intensitas interaksi antara perawat dan klien dalam menjalin hubungan terapieutik sehingga konsep perawatan se#ara holistik akan sedikit tersentuh oleh ners. 3istem ini baru diterapkan dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di 2umah 3akit Internasional. =al ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum memadai. b. -agaimana aplikasi dan keuntungan telenursing +plikasi telenursing tersedia di rumah, rumah sakit, melalui telenursing #entre dan melalui unit mobile. Aelepon triage dan home #are saat ini merupakan aplikasi yang tumbuh yang paling #epat. Perawat home #are menggunakan sistem yang memberikan ijin untuk melakukan monitoring parameter fisiologi di rumah, seperti tekanan darah, glukosa darah, pernapasan, dan menimbang berat badan, via internet. "elalui sistem video interaktif, pasien menghubungi perawat bertugas dan menyusun suatu konsultasi melalui video untuk menunjukkan permasalahan yang dihadapiM sebagai #ontoh, bagaimana #ara mengganti
balutan luka, memberi suntikan hormon insulin atau mendiskusikan peningkatan nafas pendek (sesak nafas. =al ini sangat membantu orang dewasa dan anak5anak dengan kondisi5 kondisi kronis dan ma#am5ma#am penyakit yang melemahkan, terutama sekali mereka yang mempunyai #ardiopulmonary diseases. Aelenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipa si aktif dalam perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. =al itu memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi se#ara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan se#ara langsung (online. Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga5keluarga merek Aelenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpen#il, rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata. &an keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju, mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di 23, serta menghambat infeksi nosokomial. Aelenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di 23, peningkatan jumlah #akupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home #are. +plikasi telenursing di &enmark pada perawat yang bekerja di poliklinik ($P& R outpatient yang mempertahankan kontak dengan pasien melalui telepon, maka jumlah kunjungan ke 23, dan hari rawat berkurang setengahnya. &i Islandia, dengan penduduk yang terpen#ar, pelayanan asuhan keperawatan berbasis telepon dapat mensuport ibu yang kelelahan dan stress merawat bayinya. &an beberapa program telenursing dapat membantu mengurangi hipertensi pada ibu bersalin dengan eklamsia. -ahkan di Irlandia utara telenursing untuk perawatan luka diabetik telah menjadi alternatif pelayanan keperawatan untuk pasien penderita diabetik ul#er. 9 +plikasi telenursing juga dapat diterapkan dalam model hotlineB#all #entre yang dikelola organisasi keperawatan, untuk melakukan triage pasien, dengan memberikan informasi dan konseling dalam mengatur kunjungan 23 dan mengurangi kedatangan pasien di ruang gawat darurat. Aelenursing juga dapat digunakan dalam aktifitas penyuluhan kesehatan, telekonsultasi keperawatan, pemeriksaan hasil lab dan uji diagnostik, dan membantu dokter dalam mengimplementasikan protokol penanganan medis.4. Aelenursing melalui telepon triage dan home #are merupakan bentuk aplikasi yang berkembang pesat saat ini. &alam perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat memonitor tanda5tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui internet. &engan melakukan video #onferen#e, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas. Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. &apat memberikan pelayanan akurat, #epat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas. "enurut -ritton, Keehner, 3till D %alden !''' ada beberapa keuntungan telenursing adalah yaitu !. fektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, 23 dan nursing home 6. &engan sumber daya minimal dapat meningkatkan #akupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis <. Aelenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di 23
9. &apat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan tehnologi >. &apat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distan#e learning dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Aelenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video #onferen#e, pembelajaran online dan multimedia distan#e learning. Ketrampilan klinik keperawatan dapat dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi lewat se#ara interaktif. #. Keuntungan Aelenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di 23, peningkatan jumlah #akupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home #are. -+- III PN*A*P +. K3I"P*@+N a. Arend Keperawatan "edikal dan &aknya di Indonesia. -eberapa trend yang terjadi dalam Keperawatan di Indonesia, diantaranya adalah telenursing, Prinsip "oisture -alan#e dalam Perawatan @uka, Pen#egahan =I05+I&3 pada 2emaja dengan Peer roup, Program sertifikasi perawat keahlian khusus, =ospi#e =ome ?are, $ne &ay ?are, Klinik =I0, Klinik 2awat @uka, -erdirinya organisasi profesi keperawatan kekhususan, Pengembangan viden#e -ased Nursing Pra#ti# e di @ingkungan 2umah 3akit dalam @ingkup Keperawatan. &isadari bahwa semua trend tersebut belum seutuhnya diterapkan dalam pelayanan keperawatan di seluruh Indonesia. b. Isu dalam Keperawatan "edikal dan &aknya di Indonesia -eberapa isue yang berkembang dalam Keperawatan "edikal di Indonesia, antara lain Pemakaian tap water (air keran dan betadine yang dien#erkan pada luka, -elum ada dokumentasi keperawatan yang baku sehingga setiap institusi rumah sakit mengunakan versi atau modelnya sendiri5sendiri, Prosedur rawat luka adalah kewenangan dokter, uthanasia suatu issue kontemporer dalam keperawatan, Pengaturan sistem tenaga kesehatan, @ulusan &< Keperawatan lebih banyak terserap di 2umah sakit pemerintah dibandingkan 3!, dan Peran dan tanggung jawab yang belum ditetapkan sesuai dengan jenjang pendidikan sehingga implikasi di rs antara &III, 3! dan 3pesialis belum jelas terlihat.
-. 3+2+N a. 3eluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai trend dan isu keperawatan medikal bedah di Indonesia sehingga dapat dikembeangkan dalam tatanan layanan keperawatan. b. &iharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti trend dan isu tersebut melalui kegiatan riset sebagai dasar untuk pengembangan viden#e -ase d Nursing Pra#ti#e di @ingkungan 2umah 3akit dalam @ingkup Keperawatan "edikal -edah.
&+FA+2 P*3A+K+ !. httpBBid.wikipedia.orgBwikiBKeperawatan 6. httpBBabdalle.wordpress.#omB6;;:B;'B6'Bbagaimana5sarjana5keperawatan5kelakB <. httpBBkeperawatanadil.blogspot.#omB6;;:B!!Bkeperawatan5profesional.html
9. httpBBperawattegal.wordpress.#omB6;;'B;4B6'Bkonsep5dasar5keperawatan5perkembangan5 konsep5dan5tren5keperawatanB >. fileBBB&Bmata6;kuliahBK&BA2N6;&+N6;I33*6;@+@6;&+@+" 6;KP2+%+A+N6;P2$F3I$N+@6;?6+-6;F$2*" 6;"+3+2+K+A6;3=+A6;&+N6;31+=A2+.htm