TRANSISI MOBILITAS PENDUDUK
Perubahan komposisi penduduk (menurut usia, jenis kelamin atau yang lain) dari suatu wilayah akan berpengaruh timbal balik dengan kemampuan kemampuan sosial ekonomi masyarakat dalam memenuhi memenuhi kebutuhan hidup mereka. Masyarakat Masyarakat wilayah wilayah tersebut tersebut dapat saja pindah pindah ketempat ketempat lain bila mereka merasakan beberapa hal yang mendorong untuk melakukan hal itu, misalnya lowongan pekerjaan yang sangat menyempit dan sumber daya alam yang makin langka, sebaliknya untuk alasan serupa, masyarakat dari wilayah lain bisa saja masuk kewila yah tersebut. Zelinsky membagi transisi mobilitas penduduk dalam 5 tahap yang berkaitan dengan karakteristik pemmbangunan social ekonomi masyarakat. Tahap pertama yaitu tahap masyarakat tradisional, kedua tahap tahap awal awal masyarak masyarakat at dalam dalam transi transisi, si, ketiga ketiga tahap tahap akhir akhir masyara masyarakat kat transi transisi. si. eempat eempat tahap tahap masyarakat maju, kelima tahap masyarakat pasca industri.
Tugas Individu Transisi Vital Kependudukan D I S U S U N Ole Saat Silverius Si!a"at NIM# $%%%%&%'%( $%%%%&%'%(
)akultas Ek*n*+i Universitas Negeri Medan ,'%-
%#Pengertian De+*gra.i
Pegertian demogra!i sangat banyak menurut menurut para ahli namun kali ini saya mengutip pendapat pendapat ahli M. "auser dan #uddly #ucan #ucan ($%5%) menyatakan menyatakan &demogra!i mempelajari jumlah jumlah ,pesebaran territorial,dan komposisi penduduk penduduk serta perubahan perubahannya dan sebab sebabnya yang biasa timbul karena natalitas ,mortalitas ,gerak territorial dan mobilitas social'. ,#Transisi De+*gra.i
ata transisi mempunyai arti perubahan atau perpindahaan, sedang demogra!i yang berasal dari bahasa un unani, ani, yaitu &demos' yang berarti penduduk dan &gra!ien' yang berarti tulisan, atau dapat dapat diartikan sebagai tulisan tentang kependudukan. Transisi demogra!i adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh para demogra!er terdahulu untuk melakukan pendekatan atau melakukan analisis terhadap !enomena pertumbuhan penduduk yang memang sangat menarik sekali untuk dikaji. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh beberapa !aktor yaitu !aktor alami dan !aktor dari luar. aktor alamiah terjadinya suatu perubahan jumlah penduduk adalah kelahiran (!ertilitas), dan kematian (mortalitas), sedagkan !aktor*!aktor lain yang mungkin mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk adalah !aktor yang berasal dari l uar seperti perpindahan penduduk (mobilitas), pertumbuhan ekonomi, gaya hidup, bencana alam dan lain*lain. #ikatakan sebuah hal yang menarik untuk dipelajari karena pertumbuhan penduduk memberikan suatu pola tertentu yaitu dari awal tahun masehi sampai saat ini. Mungkin itu yang menimbulkan suatu kegelisahan pada pikiran demogra!er*demogra!er pada masa lalu untuk meneliti apakah yang menyebabkan perubahan karakteristik penduduk dari waktu ke waktu. Transisi demogra!i meneliti apakah hal*hal yang mempngaruhi !enomena pertumbuhan penduduk tersebut. ang ang menarik adalah pola yang tidak linear pada pertumbuhan jumlah penduduk dunia. "ingga pada akhirnya Malthus menyimpulkan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk itu dianalogikan s eperti deret ukur, sedangkan pertambahan bahan pangan berkembang menurut deret hitung. Para ahli demogra!i pada awalnya memproyeksikan bahwa pertumbuhan pertumbuhan penduduk akan terjadi terjadi terus*menerus sehingga akan ada waktunya ketika manusia jumlahnya akan mencapai tigkat puncak sehingga sudah tidak ada ruang untuk bergerak lagi. "igga pada akhirnya disadari bahwa kesalahan dari pandangan tersebut adalah mereka tidak memperkirakan adanya perkembangan ekonomi modern yang bisa menanggulangi hal buruk tersebut terjadi. Pendekatan trasisi demogra!i terus dike mbangkan oleh para demogra!er*demogra!er pada masa itu. +eberapa dari mereka yang akan dibahas teorinya pada kesempatan penulisan essay ini adalah otestein ($%-5*$%5), +lacker ($%-/), ($%-/), 0oale ($%/1*$%2%), ($%/1*$%2%), Teitelbum Teitelbum ($%/5), dan 0aldwell ($%/1). ($%/1). Masing*masing dari mereka melakukan dengan pendekatan dan sudut pandang berbeda.
/#Te*ri Transisi De+*gra.i 0
Te*ri Te*ri Maltus#
Thomas Malthus merupakan orang pertama yang menulis secara sistematis tentang bahaya dari pertumbuhan. 3a merupakan ahli ahli politik ekonomi 3nggris. Pendapat Malthus dikenal dikenal dengan &naturalaw' atau hukum alamiah yang mempengaruhi atauu menentukan pertumbuhann penduduk. Menurunya, penduduk akan terus bertambah lebihh cepat dibanding dengan pertambahan bahan makan. ecuali terhambat oleh penyakit atau malapetaka 0
1arren T*+ps*n
Teori ini muncul sebagai dampak dari !enomena pertumbuhan yang terus berlangsung hingga abad ke* 4 hingga perang dunia pertama, yang merupakan akibat dari re6olusi industri, beberapa diantara negara*negara itu seperti Perancis, 3nggris dan 7kandina6ia menunjukkan bahwa pertumbuhannya telah terhenti atau adanya gejala akan berhenti. Teori hasil dari obser6asi Thompson dan kawan*kawan pada $%4% ini diberi nama &hipotesis transisi demogra!i', dan sekarang teori yang telah diperbaiki ini dikenal dengan nama &theor y o! the demographic transition' atau teori transisi demogra!i. Teorii ini menggambarkan empat prooporsi yang saing berhubungan yang diinnyatakan menurut tahap*tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk.. Teori ini menggambarkan empat proporsi yang saling berhubungan yang dinyatakan menurut tahap* tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk. Tahap $ 8 9ika :ngka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran, menghasilkan angka pertumbuhan nol (;ero) Tahap 4 8 9ika :ngka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka kelahiran, maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positi! dan meningkat terus Tahap 8 9ika :ngka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnya angka kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positi! akan tetapi menurun. Tahap - 8 9ika :ngka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya adalah pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akan mencapai nol (;ero) 0
Te*ri Transisi De+*gra.i Bla2ker 3%4&(5
+lacker membagi transisi demogra!i dalam 5 tahap 8 $.
7tationer tinggi
Tingkat kelahiran yang tinggi, tingkat kematian yang tinggi dan pertambahan alami yang nol. 0ontohnya 8
:wal perkembangan
Tingkat kelahiran yang tinggi, tingkat kematian menurun dan pertambahan alami lambat. 0ontohnya 8 3ndia sebelum tahun P# 33 .
:khir perkembangan
Tingkat kelahiran menurun, tingkat kematian lebih cepat dari pada tingkat kelahiran dan pertambahan alami cepat. 0ontohnya 83ndia setelah P# 33 -.
7tationer rendah
Tingkat kelahiran yang rendah, tingkat kematian yang rendah, dan pertambahan alami nol= sangat rendah. 0ontohnya 8 :merika 7erikat pada tahun $%*an. 5.
Menurun
Tingkat kelahiran yang rendah, tingkat kematian yang lebih tinggi dari pada tingkat kelahiran, pertambahan alami negati!. 0ontohnya > Perancis sebelum P# 33. 0
Transisi De+*gra.i +enurut B*gue 3%46-5
Tahap transisi sebagai berikut 8 $.
Pratransisi (Pre* Transitional)
#itunjukkan dengan tingkat !ertilitas dan mortalitas yang tinggi. 4.
Tahap Transisi (Transitional)
#itunjukkan dengan tingkat !ertilitas tinggi dan tingkat mortalitas rendah. .
Tahap Pasca Transisi (Past Transitional)
#inyatakan dengan tingkat !ertilitas dan mortalitas sudah rendah. Teori transisi demogra!i menggambarkan berubahnya tingkat pertumbuhan penduduk dari tingkat yang tinggi menuju tingkat yang rendah yang dapat dilihat melalui tiga tahapan. $. Pada tahap pertama, mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggii karena berada pada tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi, sehingga berlangsung lama. Tingginya tingkat kematian saat itu dikarenakan belum ditemukanya obat*obatan untuk menyembuhkan penyakit. Ppada saat ini tingkat kelahiran yang tinggi juga disebabbkann oleh perseppsi masyarakat yang menganut paham banyak anak banyak rejeki, selain itu juga belum ditemukanya alat kontrasepsi. 4. Pada tahap kedua, masuk pada tahap dimana tingkat kematian sudah mulai turun, hal ini disebabkan oleh ditemukanya &penicilin'. amun tingkat kelahiran masih tetap tingi sebagai akibat dari penemuan penicilin yang secara tidak langsung membendung tingkat kematian yang tinggi= menurunkann tingkat kematian . Pada tahap ketiga, tingkat kelahiran sudah dapat dikendalikan, karena pada saat ini telah ada sistem pengobatan yang baik, serta telah ditemukanya slat kontrasepsi. Pada tahap ini di 3ndonesia sedang gencar*gencarnya program eluarga +erencana. 7elain itu pada tahap ini j uga telah ada campur tangan dari pemerintah dan meningkatnya kesejahteraan keluarga dan pendidikan. Tingkat kematian dan tingkat kelahiran sudah mulai dapat seimbang.
K*nsep Transisi De+*gra.i
onsep transisi demogra!i pada dasarnya meneliti tentang sebab mengapa hampir setiap negara baik negara berkembang maupun negara maju sama*sama melewati !ase yang hampir sama yaitu8 $.
elahiran dan kematian tinggi
4.
elahiran masih tinggi, dan angka kematian turun
. :ngka kematian dan angka kelahiran sama*sama turun dan mencapai pada angka yang rendah, dan kemudian stabil. ?alaupu +lacker mengajukan bahwa tahapan ini dibagi menjadi 5 tahap, tetapi pada dasarnya sama.
7ebelum membahas tentang teori transisi demogra!i seperti di atas, dibahas dahulu tentang sedikit sejarah tentang riwayatperkembangan jumlah penduduk di duia dari masa ke masa. Pada awalnya, yaitu pada awal tahun masehi jumlah penduduk di dunia diperkirakan sekitar 45 juta penduduk dengan angka pertumbuhan penduduk hanya sekitar ,-@ per tahun. ehidupan pada ;aman ini masih terbilang sangat sederhana. +elum tercipta dunia perindustrian dan pola hidup juga masih sangat sederhana dilihat dari segi kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. :ngka kelahiran pada saat itu tinggi dibarengi dengan tingginya angka kematian. Aaju pertumbuhan penduduk yang sangat rendah ini bertahan hingga berabad*abad lamanya. "ingga terjadi re6olusi industri yang terjadi sekitar tahun $/5 yang menyebabkan lonjakan jumlah peduduk yang cukup signi!ikan. 9umlah penduduk saat itu mencapai sekitar angka /% juta jiwa penduduk. Pada abad berikutnya dampak dari re6olusi industri mulai terasa. Be6olusi industri tentu sangat berhubungan erat dengan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang yang mendukukung terjadinya perbaikan kualitas tara! hidup manusia. emajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di
semkin banyak kesempatan untuk menggantikan tenaga kerja orang tuanya. :kibat dari hal*hal ini adalah berhasil ditekannya angka kelahiran. "al ini bisa disadari sebagai !enomena transisi demogra!i pada tahap kedua. Dbjek penelitian para demogra!er meneliti transisi demogra!i sama, yaitu !enomena pertumbuhan penduduk dari masa ke masa. +eberapa demogra!er adalah sebagai berikut $.
otestein ($%-5*$%5)
otestein berpendapat bahwa walaupun !aktor utama dari pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk, hanya kelahiran dan kematian yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. 9adi konsep transisi demogra!i hanya memandang pengaruh dari !aktor alamiah kelahiran dan kematian. ertilitas yang tinggi diperlukan untuk mempertahankan keluarga. Transisi demogra!i bergerak dari suatu kondisi stabil dengan laju pertumbuhan penduduk nok ke kondisi stabil lainya, yaitu setelah melalui beberapa tahap. 4.
0aldwell ($%/1)
0aldwell berpendapat bahwa tingginya kelahiran tidak berpengaruh pada ke matian, tidak juga berpegaruh pada adat istiadat, tetapi semata*mata karea pergeseran keutungan ekonomi. 9adi yang mempengaruhi transisi demogra!i adalah karena pergeseran sistem ekonomi yang berlaku, sebagai contoh karena sistem ekonomi menjadi modern maka keinginan untuk memiliki anak banyak akan terkurangi dan lebih memilih untuk konsenterasi pada karir pekerjaan. "al itu dapat dilihat pada perbedaan sistem keluarga di negara berkembang dan negara maju. Pada negara berkembang, jumlah anak itu sedikit dan usia produkti! banyak sedangakan pada negara berkembang jumlah anak ban yak dengan pelayanan kesehatan tidak sebaik negara maju. Drang tua memperoleh keuntunungan ekonomis dari anak*anaknya dan penurunan !ertilitas hanya akan terjadi ketika aliran kekayaan dari anak ke orang tua dibalik menjadi dari orang tua ke anak. .
+lacker ($%-/)
+lacker berpendapat bahwa transisi demogra!i terbagi menjadi 5 tahap, yaitu8 a.
"igh stationary
b.
c.
Aate eEpanding
d.
Aow stationary
e.
#eclining
-.
0oale ($%/1*$%2%)
Pendapat 0oale adalah perubahan spesi!ik terhadap perilaku reprodukti6itas penduduk yang terjadi pada tran!ormasi penduduk tradisional menjadi modern. 5.
Teitelbum
#ia berpendapat bahwa angka kematian menurun lebih cepat disaat angka kelahiran masih tetap tinggi. 3tu karena angka kematian lebih berhubungan erat dengan sosial ekonomi.
+erikut dijelaskan transisi demogra!i yang dijelaskan oleh Bla2keryang membagi transisi demogra!i menjadi 5 tahapan. 7ecara gra!ik dapat digambarkan sebagai berikut
$.
Tahap $ "igh stationary
Pada tahap ini angka kelahiran dan kematian sangat tinggi. "al yang menyebabkan adalah karen pola hidup yang masih sederhana, belum ditemukannya obat*obatan dan alat*alat medis yang canggih. ?abah penyakit tidak dapat kdikendalikan seperti angka kematian dan kelahiran yang juga t idak terkendali tiap tahunya. 9adi pertumbuhan penduduk lambat dikarenakan angka kematian hampir sama dengan angka kelahiran. 0ontoh dari tahap ini adalah
4.
Tahap 4
9umlah penduduk naik dengan pesat karena angka kelahiran masih saja tetap tinggi karena masih ada pandangan bahwa semakin banyak anak maka akan semakin banyak keuntungan yang didapat. Tingginya angka kelahiran dibarengi dengan dilaksanakannya re6olusi industri yang menemukan obat*obatan dan alat*alat medis yang sudah lebih canggih sehingga berhasil menekan angka kematian. Pada awalnya, obat*obatan seperti penicili diciptakan untuk keperluan perang, tetapi selanjutnya dikonsumsi untuk umum. #engan ditemukanya obat*obatan modern, dan pela yanan kesehatan yang lebih baik, maka angka harapan hidup pun meningkat. "asilnya, jumlah penduduk dunia naik pesat. 0ontoh pada tahap ini adalah 3ndia sebelum perang dunia 4, dan 3ndonesia pada tahun $%2an angka pertumbuhan sebesar 4,4@ per tahun. .
Tahap Aate
Pada tahap ini angka kelahiran sudah berhasil ditekan dengan ditemukannya alat kontrasepsi yang berhasil menekan angka kelahiran. 7ementara itu, angka kematian menunjukkan penurunan yang lebih signi!ikan dikarenakan pelayanan medis sudah lebih bagus dan sistem ekonomi juga menunjukkan kondisi yang lebih baik. #engan demikian gaya hidup manusia juga sedikit berubah menjadi manusia modern. 3ndustri membaik dan ban yak tenaga kerja terserap, sehingga angka kelahiran berhasil ditekan. 0ontoh dari tahap ini adalah 3ndia sesudah perang dunia 4. -.
Tahap - Aow 7tationary
:ngka kelahiran semakin bisa ditekan hasilnya angka kelahiran pada tahap ini berada pada angka yang rendah. +egitu juga dengan angka kematian yang sudah lebih dahulu berhasil ditekan sebelumnya. 7elisih antara keduanya tidak begitu jauh yaitu pada angka yang relati6 rendah. 0ontoh 8 :ustralia, 7elandia +aru, :merika pada tahun $%. 5.
Tahap 5 #eclining
Pada tahap ini terjadi kebalikan yaitu angka kematian malah lebih tinggi daripada angka kelahiran. "al ini bisa terjadi karena semakin berhasil ditekannya angka kelahiran dengan alat kontrasepsi ataupun karena gaya hidup masyarakat terkait memang sudah berubah. 0ontoh 9erman tahun $%/5. Transisi demogra!i sebenarnya menganalisis dan kemudian mengeneralisir gejala*gejala yang terjadi pada pertumbuhan penduduk masyarakat dunia per wilayah mereka tinggal, walaupu pada akhirnya juga ditemukan bahwa sebenanya tidak tepat juga teori itu digeneralisir di detiap wilayah. :da
wilayah atau negara atau suatu peradaban yang jika dikatakan itu melenceng dari teori yang telah dikemukakan. Pada umumnya teori transisi de mogra!i menjelaskan perubahan kehidupan masyarakat dari agraris menjadi industrial. Tetapi pada kenyataanya ada negara yang sudah bisa menekan angka kelahiran walaupun proses industrialisasi masih dalam proses awal. enomena ini dapat ditemui di negara*negara di
4. Pendidikan 3ndonesia masih perlu ditngkatkan dan diratakan. 7alah satu !aktor penentu pertumbuhan penduduk adalah pendidikan wanita. Pendidikan masyarakat yang tinggi juga akan merangsang pemikiran masyarakat untuk mempunyai gaya hidup modern. . 3ndonesia adalah egara agraris. Mungkin ini salah satu penyebab sulitnya 3ndonesia berubah menjadi egara industri karena sebagian mas yarakat 3ndonesia adalah petani.
-#Transisi Vital
Transisi 6ital adalah perubahan*perubahan tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang berpengaruh pada pertumbuhan dan mobilitas penduduk. Tahapan transisi 6ital (+ogue, $%1%)8 $. tahapan pratransisi (pre transitional), dari : hingga + dengan cirri*ciri tingkat kelahiran dan kematian sama. 4. Transisi (transitional), dari + ke <, dicirikan dengan penurunan tingkat kelahiran dan tinkat kematian . Pasca transisi (post transitional), dari < ke , dicirikan oleh tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran sedang.
TRANSISI VITAL DAN TRANSISI MOBILITAS PENDUDUK TRANSISI VITAL
TRANSISI MOBILITAS PENDUDUK
MAS7ARAKAT MA8U FASE D
FASE IV M3GB:73 #<7:*DT:FM<3G:T terjadi arus tenaga kerja tidak terlatih dari desa mobilitas sirkuler tenaga kerja terampil dan pro!essional meningkat dalam berbagai 6ariasi
MAS7ARAKAT SAN9AT MA8U FASE E perilaku !ertilitas tidak dapat di prediksiF karena kelahiran dapat dikontrol oleh indi6idu maupun lembaga sosial
FASE V Mobilitas turunF sarana komunikasi sempurna mobilitas sirkuler meningkatFakibat kemampuan telekomunikasi dan in!ormasi bentuk*bentuk mobilitas sirkuler 6ariati!
Angka )ertilitas T*tal +enurut Pr*vinsi %4$%: %4(': %4(-: %44': %44%: %44&: %44$: %44(: %444: ,''': ,'',: ,''$: ,'%' dan ,'%,
Pr*vinsi
%4
%$%4('
%44'
%44%
%44&
%44$
,'''
,'',
,''$
,'%'
,'%,
:ceh
1.4/
5.4-
-./
./1
.
4.2$
4.--
*
.$
4./%
4.2
7umatera Ctara
/.4
5.%-
-.4%
-.$/
.22
.$
4.2-
.
.2
.$
.
7umatera +arat
1.$2
5./1
.2%
.1
.
%$.1
4.%5
.4
.-
4.%$
4.2
Biau
5.%-
5.--
-.%
*
.$
4.//
4.-5
.4
4./
4.24
4.%
9ambi
1.%
5.5/
./1
*
4.%/
4.1/
4./
4./
4.2
4.5$
4.
7umatera 7elatan
1.
5.5%
-.44
.-
4.2/
4.22
4.
4.
4./
4.51
4.2
+engkulu
1./4
1.4
.%/
*
.-5
4.12
4.-%
.
4.-
4.5$
4.4
Aampung
1.1
5./5
-.5
.4
.-5
4.15
4.-4
4./
4.5
4.-5
4./
+angka +elitung
*
*
*
*
*
4.1
4.5
4.-
4.5
4.5-
4.1
epulauan Biau
*
*
*
*
*
*
*
*
.$
4.2
4.1
#3 9akarta
5.$2
.%%
4.
4.$-
$.%
$.1
$.11
4.4
4.$
$.24
4.
9awa +arat
1.-
5./
.-/
.
.$/
4.5$
4.42
4.2
4.1
4.-
4.5
9awa Tengah
5.
-./
.5
4.25
4.//
4.1
4.$-
4.$
4.
4.4
4.5
#3 ogyakarta
-./1
.-4
4.2
4.-
$./%
$.--
$./%
$.%
$.2
$.%-
4.$
9awa Timur
-./4
.51
4.-1
4.
4.44
$./$
$.2/
4.$
4.$
4.
4.
+anten
*
*
*
*
*
4./4
4./
4.1
4.1
4.5
4.5
+ali
5.%1
.%/
4.42
4.
4.$-
$.2%
4.
4.$
4.$
4.$
4.
usa Tenggara +arat
1.11
1.-%
-.%2
.24
.1-
4.%4
4.1%
4.-
4.2
4.5%
4.2
usa Tenggara Timur
5.%1
5.5-
-.1$
*
.2/
./
.-1
-.$
-.4
.24
.
alimantan +arat
1.4/
5.54
-.--
.%-
.-
4.%%
4.14
4.%
4.2
4.1-
.$
alimantan Tengah
1.2
5.2/
-.
*
4.$
4./-
4.4$
.4
.
4.51
4.2
alimantan 7elatan
5.-
-.1
.4-
4./
4.
4.
4.
.
4.1
4.5
4.5
alimantan Timur
5.-$
-.%%
.42
*
.4$
4.5
4.4
4.2
4./
4.1$
4.2
7ulawesi Ctara
1./%
-.%$
4.1%
4.45
4.14
4.$4
4.$
4.1
4.2
4.-
4.1
7ulawesi Tengah
1.5
5.%
.25
*
.2
4./5
4.2$
.4
.
4.%-
.4
7ulawesi 7elatan
5./$
-.22
.5-
.$
4.%4
4.51
4.55
4.1
4.2
4.55
4.1
7ulawesi Tenggara
1.-5
5.24
-.%$
*
.5
.$
.$-
.1
.
.4
.
Gorontalo
*
*
*
*
*
4./
4.1
4.2
4.1
4./1
4.1
7ulawesi +arat
*
*
*
*
*
*
*
*
.5
.
.1
Maluku
1.2%
1.$1
-.5%
*
./
.%
.4%
*
.%
.51
.4
Maluku Ctara
*
*
*
*
*
.$/
.-
*
.4
.5
.$
Papua +arat
*
*
*
*
*
*
*
*
.-
.$2
./
Papua
/.4
5.5
-./
*
.$5
.42
4.2
*
4.%
4.2/
./
INDONESIA
-#6%
(
/#//
/#''
,#(-
,#/&
,#,$
0
,#6'
,#&%
,#6'
7umber 8 7ensus Penduduk $%/$, $%2, $%%, 4, 4$, 7ur6ei #emogra!i dan esehatan 3ndonesia (7#3) $%%$, $%%-, $%%/, 44, 4/ dan 4$4
Penduduk Ind*nesia +enurut Pr*vinsi %4$%: %4(': %44': %44-: ,''' dan ,'%'
Penduduk Pr*vinsi %4
%$%4('
%44'
%44-
,'''
,'%'
:ceh
425%5
41$$4/$
-$1$51
2-/52
%%5
--%--$
7umatera Ctara
114$2$
212%-
$4514/
$$$$-11/
$$1-%155
$4%244-
7umatera +arat
4/%$%1
-12$1
-4/
-4$/
-4-2%$
-2-1%%
Biau
$1-$5-5
4$1255
%/1
%5-
-%5/14/
5521/
9ambi
$12-
$--5%%-
44512
41%%5%
4-$2-1
%4415
7umatera 7elatan
--5/
-14%2$
1$/-
/4/5-5
12%%1/5
/-5%-
+engkulu
5$%$1
/121-
$$/%$44
$-%$$/
$51/-4
$/$55$2
Aampung
4///2
-14-/25
1$/5/
115//5%
1/-$-%
/12-5
epulauan +angka +elitung
*
*
*
*
%$%/
$444%1
epulauan Biau
*
*
*
*
*
$1/%$1
#3 9akarta
-5/%
15--%
245%411
%$$4154
22%--
%1//2/
9awa +arat
4$1454%
4/-5545
52-54
%41/2/
5/4%5/
-5/4
9awa Tengah
4$2//$1
45/422%
42541-
4%15411
$442%-
42415/
#3 ogyakarta
4-2%1
4/52$
4%$5-
4%$1//%
$44412
-5/-%$
9awa Timur
455$1%%%
4%$22254
45%%$
2--4
-/21-
/-/1/5/
+anten
*
*
*
*
2%2/2
$14$11
+ali
4$444
4-1%%
4///2$$
42%51-%
$5$$14
2%/5/
usa Tenggara +arat
44-15
4/4-11-
1%1-%
1-5/$
-%41$
-54$4
usa Tenggara Timur
44%542/
4//$11
4121--
5//-/4
%544/%
-1224/
alimantan +arat
4$%%1
4-2112
44%$5
15/
--$%2
-%5%2
alimantan Tengah
/$%1
%5-5
$%1-21
$14/-5
$25/
44$42%
alimantan 7elatan
$1%%$5
41-1-%
45%/5/4
42%-//
4%254-
1411$1
alimantan Timur
//%/
$4$2$1
$2/111
4$-$2
4-55$4
55$-
7ulawesi Ctara
$/$25-
4$$52-
4-/2$
%$41-%%
4$4%2
44/5%1
7ulawesi Tengah
%$114
$42%15
$/$$4/
$%2/$
44$2-5
415%
7ulawesi 7elatan
5$25/1
1144$4
1%2$1-1
/55212
25%14/
2-//1
7ulawesi Tenggara
/$-$4
%-44
$-%1
%$$521%$/
$24$42-
444521
Gorontalo
*
*
*
*
25--
$-$1-
7ulawesi +arat
*
*
*
*
*
$$5215$
Maluku
$2%515
$-$$1
$25//%
4215$1
$455%
$551
Maluku Ctara
*
*
*
*
/255%
$22/
Papua +arat
*
*
*
*
*
/1-44
Papua
%4--
$$/2/5
$1-2/2
$%-414/
444%-
422$
INDONESIA
$$%4244 %
$-/-%4% 2
$/%/2%1
$%-/5-2 2
4141-5% 5
4/1-$4 1
0atatan 8 Termasuk Penghuni Tidak Tetap (Tuna ?isma, Pelaut, Bumah Perahu, dan Penduduk Clang*alik=gelaju) 7umber 8 7ensus Penduduk $%/$, $%2, $%%, 4 dan 7ur6ei Penduduk :ntar 7ensus (7CP:7) $%%5
Re.erensi
"utasuhut,7.4$5. Diktat Ekonomi kependudukan.Cnimed #iktat
%#PERTUMBU;AN PENDUDUK DUNIA
Perkembangan jumlah penduduk dunia sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya. :da tiga tahap perkembangan peradaban manusia hingga kini. Pertama, jaman ketika manusia mulai mempergunakan alat*alat untuk menanggulangi kehidupan. edua, jaman ketika manusia mulai mengembangkan usaha pertanian menetap. etiga, jaman era dimulainya industrialisasi, yaitu sekitar pertengahan abad ke*$/ sesudah masehi. #alam kerangka kerja perkembangan kebudayaan manusia itulah, beberapa tahapan atau periode sejarah pertumbuhan penduduk dunia dirumuskan oleh para ahli. :ngka pertama yang dikemukakan mengenai jumlah penduduk dunia adalah $45. orang, yang hidup kira*kira sat u juta tahun yang lalu (#e6ey dalam +land dan #wight <.Aee, $%/1). :ngka ini baru berkembang kira*kira satu juta orang setelah mengalami proses pertumbuhan selama /. tahun kemudian. Tingkat pertumbuhan penduduk setiap tahun dalam era ini nyaris tidak berarti sama sekali, yakni ,-$ persen. Aambatnya pertumbuhan penduduk pada era ini disebabkan karena tingginya ti ngkat kematian. Pertumbuhan penduduk terlihat meningkat pada kira*kira 1*% tahun yang lampau,ketika teknik bertani sudah dikenal dan mulai menyebar dibeberapa bagian dunia. Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu !aktor yang menjadi masalah sosial ekonomi pada umumnya karena dengan bertambahnya penduduk maka otomatis harus bertambah pula persediaan sandang pangan, kesempatan kerja, serta !asilitas umum, selain itu pertambahan penduduk akan menimbulkan berbagai masalah seerti bertmbahnya tingkat penganguran,kemiskinan, anak putus sekolah yang dapat pula menimbulkan berbagai kejahatan (kriminalitas). Perkembangan jumlah penduduk sejak tahun $2% sampai sekarang dan perkiraan sampai tahun 41 adalah sebagai berikut 8 Perkembangan Penduduk #unia Tahun $2*41
7umber 8 3skandar , #oews 7ampurno Masalah Pertambahan Penduduk di 3ndinesia. +ertambah cepatnya penggandaan penduduk (double population) dapat dilihat pada tabel berikut 8 Penggandaan Penduduk #unia
7umber 8
+erikut adalah peringkat negara*negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (45)8 $. Bepublik Bakyat Tiongkok ($.1.$.2$4 jiwa) 4. 3ndia ($.$.1. jiwa) . :merika 7erikat (4%2.$21.1%2 jiwa) -. 3ndonesia (4-$.%/.2/% jiwa) 5. +rasil ($21.$$4./%- jiwa) 1. Pakistan ($14.-$%.%-1 jiwa) /. +angladesh ($--.$%.142 jiwa) 2. Busia ($-.-4.% jiwa) %. igeria ($42.//$.%22 jiwa) $. 9epang ($4/.-$/.4-- jiwa) #engan pertambahan jumlah penduduk yang besar inilah kesadaran akan penurunan tingkat kelahiran sebagai usaha*usaha menekan laju pertimbuhan penduduk, menjadi program internasional yang mencakup hampir semua negara di dunia.
,#TRANSISI VITAL
Transisi 6ital adalah perubahan*perubahan tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang berpengaruh pada pertumbuhan dan mobilitas penduduk. Tahapan transisi 6ital (+ogue, $%1%)8 $. tahapan pratransisi (pre transitional), dari : hingga + dengan cirri*ciri tingkat kelahiran dan kematian sama. 4. Transisi (transitional), dari + ke <, dicirikan dengan penurunan tingkat kelahiran dan tinkat kematian . Pasca transisi (post transitional), dari < ke , dicirikan oleh tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran sedang.
Model transisi 6ital
/#TRANSISI MOBILITAS PENDUDUK A# )akt*r < )akt*r =ang Me+pengarui M*"ilitas Penduduk
Mobilitas penduduk mempunyai pengertian pergerakan penduduk dari satu daerah ke daerah lain. +aik untuk sementara maupun untuk jangka waktu yang lama atau menetap seperti mobilitas ulang* alik (komunitas) dan migrasi. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain atau dari suatu daerah ke daerah lain. Penduduk yang melakukan mobilisasi tidaklah semata mata untuk berpindah tempat saja, tetapi hal itu dilakukan oleh karena dorongan dari tiga !aktor yaitu8 $. Penarik. 4. Pendorong. . endala. Pada tahun $225 <.G. Ba6enstin ( +ogue, $%1%8 /55, dalam 7uhardi, 4/) mempublikasikan yang dia sebut sebagai / hukum*hukum perpindahan penduduk (migrasi), yang terdiri dari8 $. Migrasi dan jarak, kebanyakan migran melakukan perpindahan dalam jarak dekat. +ila jaraknya bertambah maka jumlah migrant yang berpindah menurun. 4. Migrasi bertahap, penduduk semula pindah dari daerah pedesaan ke tepi kota besar sebelum masuk ke dalam kota besar tersebut. . :rus dan arus balik, tiap adanya arus migrasi akan terjadi juga migrasi arus balik. -. #aerah urban (perkotaan) dan rural (pedesaan), penduduk perkotaan kurang melakukan migrasi dibandingkan dengan penduduk daerah pedesaan.
5. #ominasi wanita pindah jarak dekat, dalam jarak dekat wanita pindah lebih banyak daripada laki* laki. 1. Teknologi dan migrasi, perkembangan teknologi cenderung meningkatkan migrasi. /. #ominasi moti! ekonomi, walaupun berbagai jenis !aktor dapat mendorong terjadinya perpindahan akan tetapi keinginan untuk meningkatkan keadaan ekonomi merupakan kekuatan yang paling potensial. aktor pendorong (push) yang bersi!at sentri!ugal dan penarik (pull) yang bersi!at sentripetal. :rdy (42) mngungkapkan perpindahan dari daerah asal (area o! origin) dimungkinkan oleh karena adanya beberap !aktor pendorong yaitu8 $. Turunnya sumber daya alam. 4. "ilangnya mata pencaharian. . #iskriminasi yang bersi!at penekanan atau penyisihan -. Memudarnya rasa ketertarikan oleh karena kesamaan kepercayaan, kebiasaan atau kebersamaan perilaku baik antar anggota keluarga maupun masyarakat sekitar. 5. Menjauhkan diri dari masyarakat oleh karena tidak lagi kesempatan untuk pengembangan diri, pekerjaan atau perkawinan. 1. Menjauhkan diri dari masyarakat oleh karena bencana alam seperti banjir, kebakaran, kekeringan, gempa bumi, atau epidemic penyakit. Perpindahan ke daerah tujuan (area o! destination) dimungkinkan oleh karena adanya beberapa !aktor penarik yaitu8 $. esempatan yang melebihi untuk bekerja sesuai dengan latar belakang pro!esinya dibandingkan di daerah asal. 4. esempatan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. . esempatan yang lebih tinggi memperoleh pendidikan atau pelatihan sesuai dengan spesialisasi yang dikehendaki. -. eadaan lingkungan yang menyenangkan, seperti cuaca perumahan, sekolah, da !asilitas umum lainnya. 5. etergantungan, seperti dari seorang isteri terhadap suaminya yang tinggal di tempat yang dituju. 1. Penyediaan untuk melakukan berbagai kegiatan yang berbeda atau yang baru dilihat dari berbagai sisi lingkungan, penduduk atau budaya mas yarakat sekitar. 'aktor pendorong dan penarik perpindahan penduduk ada yang negati! dan ada yang positi!' (:bidin, 4$). aktor pendorong yang positi! yaitu para migran ingin mencari atau menambah pengalaman di daerah lain. 7edangkan !aktor pendorong yang negati! yaitu !asilitas untuk memenuhi kebutuhan hidup terbatas dan lapangan pekerjaan terbatas pada pertanian. aktor penarik yang positi! yaitu daerah tujuan mempunyai sarana pendidikan yang memadai dan lebih lengkap. aktor penarik
yang negati! adalah adanya lapangan pekerjaan yang lebih ber6ariasi, kehidupan yang lebih mewah, sehingga apa saja yang diperlukan akan mudah didapat dikota. Pada masing*masing daerah terdapat !aktor*!aktor yang menahan seseorang untuk tidak meninggalkan daerahnya atau menarik orang untuk pindah ke daerah tersebut (!aktor H), dan ada pula !aktor*!aktor yang memaksa mereka untuk meninggalkan daerah tersebut (!aktor *). 7elain itu ada pula !aktor* !aktor yang tidak mempengaruhi penduduk untuk melakukan migrasi (!aktor o). #iantara keempat !aktor tersebut, !aktor indi6idu merupakan !aktor yang sangat menentukan dalam pengambilan keputusan untuk migrasi. Penilaian positi! atau negati! terhadap suatu daerah tergantung kepada indi6idu itu sendiri. +esarnya jumlah pendatang untuk menetap pada suatu daerah dipengaruhi besarnya !aktor penarik (pull !actor) daerah tersebut bagi pendatang. 7emakin maju kondisi sosial ekonomi suatu daerah akan menciptakan berbagai !aktor penarik, seperti perkembangan industri, perdagangan, pendidikan, perumahan, dan transportasi. ondisi ini diminati oleh penduduk daerah lain yang berharap dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Pada sisi lain, setiap daerah mempunyai !aktor pendorong (push !actor) yang menyebabkan sejumlah penduduk migrasi ke luar daerahnya. aktor pendorong itu antara lain kesempatan kerja yang terbatas jumlah dan jenisnya, sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai,!asilitas perumahan dan kondisi lingkungan yang kurang baik. <6eret 7. Aee ($%%1, dalam 0hotib, III) menambahkan bahwa selain kedua !aktor pendorong dan penarik tersebut terdapat juga !aktor kendala antar daerah asal dengan daerah tujuan, yang kemudian dikenal dengan !aktor*!aktor penarik kebutuhan (demand pull) pendorong penyediaan (supply push) dan jejaring (network).
B# Peru"aan M*"ilitas Penduduk Sela+a Transisi De+*gra.i
Pada masa pretransisi, menurut 7utomo (4$8/) merupakan '!ase yang memiliki ciri*ciri adanya tingkat kelahiran yang tinggi, tetai diikuti pula dengan tingkat kematian yang tinggi. #engan demikian, tidak terjadi perrtumbuhan penduduk'. Pada !ase ini sumber daya manusia masih sangat rendah. pendidikan yang diteriama oleh setiap orang sangat terbatas. "al ini menyebabkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang*orang pada saat itu sangat rendah. Pengetahuan yang rendah ini sangat berdampak pada cara hidup mereka. #ala m memenuhi kebutuhannya orang*orang pada masa itu sangat bergantung pada alam. Terutama masalah kebutuhan pokok yaitu pangan, orang*orang pada masa itu melakukan kegiatan 'hunting and gathering' yaitu berburu dan mengumpulkan makanan. #emikian pula dengan kebutuhan*kebutuhan yang lainnya, mereka memenuhinya dengan cara yang paling sederhana. arena ketersediaan sumber daya alam di suatu daerah terbatas jika di pakai terus* menerus suatu saat pasti akan habis juga. 9ika hal ini terjadi maka terjadilah perpidahan penduduk. Mereka mencari tempat baru yang menurut mereka memiliki sumber daya alam yang melimpah yang bisa dipakai dalam beberapa waktu yang lama. Perpidahan ini relati! sering dilakukan oleh masyarakat pada saat itu sehingga mobilitasnya sangat tinggi. ase transisi dibagi menjadi yaitu 'awal transisi, pertengahan transisi, dan akhir transisi' (7utomo, 4$8/). :wal transisi memiliki ciri*ciri tingkat kematian mulai menurun, tetapi tidak diikuti oleh penurunan tingkat kematian. Pertengahan transisi ditandai menurunnya tingkat kelahihan, sementara tingkat kematian juga terus menurun. 7edangkan akhir transisi dicirikan menurunnya tingkat kematian dengan cepat, sementara laju penurunan tingkat ke matian sudah melambat.
7edangkan pada masa transisi, pendidikan sudah mulai berkembang. Masyarakat pada masa ini sudah memiliki cukup pengetahuan untuk memenuhi kebutuhannya dan tidak terlalu bergantung dengan alam. Penemuan*penemuan mulai bermunculan, baik dalam bidang kesehatan maupun yang lainnya. "al ini berdampak besar bagi kualitas kehidupan manusia pada saat itu. 7uatu perubahan yang paling besar adalah masyarakat pada saat itu sudah dapat menernakkan dan membudidayakan tanaman(domestikasi). #engan berubahnya sistem hidup mereka dari hunting and gathering menjadi system yang lebih e!isien yaitu domestikasi maka masyarakat pada saat itu mulai tingal menetap di suatu daerah. kebutuhan*kebutuhan mereka mulai dapat dipenuhi sendiri, ketergantungan pada alam pun mulai berkurang. Maka mobilitas masyarakat pun berkurang. ase terakhir yaitu !ase posttransisi, menurut 7utomo (4$8/) mempunyai ciri*ciri 'baik tingkat kelahiran maupun tingkat kematian keduanya berada pada tingkat yang rendah. #engan demikian, laju pertumbuhan penduduk menjadi sangat kecil, bahkan dapat terjadi tidak ada lagi pertumbuhan penduduk'. Pada !ase terakhir yaitu !ase posttransisi, dimana pendidikan yang didapatkan oleh setiap masyarakat sudah sangat tinggi, pengetahuan yang dimiliki pun bertambah dengan pesat. +anyak penemuan J penemuan baru di segala bidang. ualitas kesehatan dan bidang*bidang lainnya sangat meningkat. Peningkatan teknologi menyebabkan semua kebutuhan yang diperlukan tersedia dalam suau tempat. Drang*orang idak perlu lagi bepergian ke tempat*tempat yang jauh untuk memenuhi kebutuhannya. "al ini menyebabkan mobilitas penduduk pada masa itu sangat rendah.
TRANSISI VITAL DAN TRANSISI MOBILITAS PENDUDUK TRANSISI VITAL
TRANSISI MOBILITAS PENDUDUK
MAS7ARAKAT MA8U FASE D
MAS7ARAKAT SAN9AT MA8U
FASE IV M3GB:73 #<7:*DT:FM<3G:T terjadi arus tenaga kerja tidak terlatih dari desa mobilitas sirkuler tenaga kerja terampil dan pro!essional meningkat dalam berbagai 6ariasi
FASE E perilaku !ertilitas tidak dapat di prediksiF karena kelahiran dapat dikontrol oleh indi6idu maupun lembaga sosial
FASE V Mobilitas turunF sarana komunikasi sempurna mobilitas sirkuler meningkatFakibat kemampuan telekomunikasi dan in!ormasi bentuk*bentuk mobilitas sirkuler 6ariati!
#iposkan %th 7eptember 4$- oleh Bosellly 7rininta Peru"aan M*"ilitas Penduduk Pada Masa Transisi De+*gra.i
Published on $% :ugust 4$- by 0andra ?iguna Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional. 7ebagai modal dasar atau aset pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran pembangunan, tetapi juga merupakan pelaku pembangunan. 7ementara itu jumlah penduduk yang besar bukan jaminan keberhasilan suatu pembangunan. Peningkatan jumlah penduduk yang besar tanpa adanya peningkatan kesejahteraan justru bisa menjadi bencana, yang pada gilirannya dapat menimbulkan gangguan terhadap program* program pembangunan yang sedang dilaksanakan. 7elain itu juga akan dapat menimbulkan berbagai kesulitan bagi generasi yang akan datang. Pemenuhan kebutuhan merupakan salah satu indikator pencapaian kesejahteraan penduduk, namun di dalam perjalanan pemenuhan kebutuhan ini penduduk mengalami kesulitan karena pada daerah* daerah tertentu, peningkatan jumlah penduduk yang tinggi tidak diiringi dengan peningkatan sumber daya manusia sehingga menimbulkan peningkatan angka pengangguran, atau dengan kata lain di tempat yang jumlah penduduknya tinggi akan lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Maka dari itu pencapaian kesejahteraan harus diikuti dengan pemerataan persebaran penduduk, karena dengan pemerataan persebaran penduduk dapat mempermudah seseorang untuk memperoleh peluang kerja yang lebih memadai. Maka dari itu peningkatan jumlah penduduk harus dibarengi dengan pemerataan jumlah penduduk di daerah*daerah dimana salah satu yang dapat merealisasikan hal tersebut adalah program transmigrasi.
Se!ara Trans+igrasi di Ind*nesia
#alam perjalanan sejarah transmigrasi di 3ndonesia yang sudah mencapai satu abad, sejak mulai dilaksanakan pada jaman pemerintahan kolonial +elanda tahun $%5 hingga saat ini, telah melalui berbagai masa pemerintahan dan kekuasaan yang berbeda. ?alaupun secara demogra!is pengertian umum dari transmigrasi ini tetap sama dari masa ke masa, yaitu memindahkan penduduk dari wilayah yang padat ke wilayah yang kurang atau jarang penduduknya, tetapi dalam pelaksanaannya didasarkan pada latar belakang, tujuan, dan kebijakan yang berbeda*beda, baik yang tertulis secara resmi maupun terselubung (ugraha 7etiawan, Peneliti pada Pusat Penelitian ependudukan dan Pengajar pada 9urusan 7osial
7ejarah transmigrasi di 3ndonesia dimulai sejak dilaksanakannya kolonisasi oleh pemerintah kolonial +elanda tahun $%5. ebijakan kolonisasi penduduk dari pulau 9awa ke luar 9awa dilatarbelakangi oleh8 $. Pelaksanaan salah satu program politik etis, yaitu emigrasi untuk mengurangi jumlah penduduk pulau 9awa dan memperbaiki tara! kehidupan yang masih rendah. 4. Pemilikan tanah yang makin sempit di pulau 9awa akibat pertambahan penduduk yang cepat telah menyebabkan tara! hidup masyarakat di pulau 9awa semakin menurun. . :danya kebutuhan pemerintah kolonial +elanda dan perusahaan swasta akan tenaga kerja di daerah*daerah perkebunan dan pertambangan di luar Pulau 9awa. Politik etis yang mulai diterapkan pada tahun $% bertujuan menyejahterakan masyarakat petani yang telah dieksploitasi selama dilaksanakannya culture stelsel (sistem tanam paksa). 7ebab sistem tanam paksa tersebut telah menyebabkan orang*orang 3ndonesia semakin menderita. #ari sisi ekonomi, telah menyebabkan pula berubahnya sistem perekonomian tradisional ke arah pola perekonomian baru (dualisme ekonomi) dan bertambah miskinnya penduduk terutama masyarakat petani. ,# Peri*de La+p*ngs2e V*lks"anks
0atatan akurat mengenai berapa banyak jumlah penduduk yang dipindahkan pada periode ini masih perlu dicari. #ata yang berasal dari beberapa dokumen antara lain memperlihatkan antara tahun $%$4* $%44 jumlah penduduk yang diberangkatkan ke daerah kolonisasi s ebanyak $1.22 orang. emudian pada tahun $%44 dibuka lagi pemukiman kolonisasi baru yang lebih besar yang diberi nama ?onosobo di dekat ota :gung Aampung 7elatan serta pe mukiman kolonisasi dekat 7ukadana di Aampung Tengah. Pemukiman yang lebih kecil dibuka di 7umatera 7elatan, +engkulu, alimantan, dan 7ulawesi. #ata yang lain menunjukkan sampai akhir tahun $%4$ jumlah penduduk asal 9awa di desa*desa kolonisasi Gedongtataan telah mencapai jumlah $%.5/4 orang. :da juga yang menulis, antara tahun $%5*$%4% jumlah orang 9awa yang dipindahkan ke luar 9awa sudah mencapai angka 4-. orang. #engan demikian jika dihitung berdasarkan jumlah orang yang diberangkatkan antara tahun $%5*$%$$ sebanyak -.2 orang, berarti antara tahun $%$$*$%4% pemerintah kolonial +elanda telah memindahkan penduduk melalui program kolonisasi sekitar $%.5 orang. Pada periode Aampongsche 6olksbank, pelaksanaan kolonisasi belum dapat dikatakan berhasil, penyebabnya adalah perencanaan yang kurang matang dan implementasi yang banyak menyimpang. Masalah tempat pemukiman, pengairan, dan yang l ainnya tidak direncanakan secara matang, sehingga
menyebabkan kerugian secara !inansial. esehatan pemukim baru pun menjadi terabaikan yang berdampak pada tingkat mortalitas penduduk di pemukiman kolonisasi menjadi tinggi. ?alaupun pemerintah kolonial +elanda memiliki konsep, bahwa daerah tujuan kolonisasi harus memiliki suasana sosial budaya dan sistem pertanian yang hampir sama dengan daerah asal. amun !aktanya daerah yang telah dipersiapkan tersebut tidak memenuhi kriteria. 7istem irigasi yang dibuat tidak memadai, demikian juga prasarana transportasi, sehingga banyak pemukim baru yang tidak betah, dan kembali ke 9awa. #alam perekrutan calon peserta kolonisasi, pemerintah member instruksi kepada lurah*lurah yang diberi target untuk mengirimkan sejumlah orang ke daerah kolonisasi. 7istem seleksi yang diatur oleh lurah menjadikan mereka mudah mengatur untuk menyingkirkan orang*orang tidak disukai karena dianggap saingan atau lawan politik lurah. 0ara rekruitmen demikian menyebabkan orang tidak siap untuk memulai kehidupan di daerah tujuan kolonisasi. 7eirama dengan pencanangan kolonisasi, perkebunan*perkebunan di 7umatera Timur mengalami kemajuan. "al ini berdampak pada pelaksanaan kolonisasi, karena ada persaingan antara calo tenaga kerja dengan petugas kolonisasi yang diberi target untuk mencari orang sebagai peserta kolonisasi. 3su yang dikembangkan oleh calo tenaga kerja adalah hal*hal negati! tentang kolonisasi, agar penduduk 9awa lebih tertarik untuk menjadi kuli kontrak di perkebunan 7umatera. Pada akhirnya orang*orang di pulau 9awa sendiri lebih tertarik menjadi kuli kontrak ketimbang ikut kolonisasi, sebab dianggap lebih menguntungkan secara ekonomi. :da dugaan pemerintah kolonial +elanda menjadi tidak terlalu serius menangani kolonisasi, setelah melihat !enomena banyaknya orang 9awa yang tertarik untuk menjadi kuli kontrak pada perkebunan*perkebunan di 7umatera Timur. 7ebab pemerintah kolonial +elanda sendiri, dalam melaksanakan kolonisasi ini memiliki tujuan yang terselubung yaitu untuk mendukung penyediaan tenaga kerja murah bagi perkebunan*perkebunan tanaman ekspor dalam rangka mendukung perkembangan ekonominya. :rtinya program kolonisasi ini dianggap menjadi tidak penting, manakala sudah banyak penduduk 9awa yang tertarik untuk menjadi kuli kontrak di 7umatera. /# >a+an Depresi Ek*n*+i Dunia
Terjadinya arus migrasi penduduk yang deras dari pulau 9awa untuk menjadi kuli kontrak di 7umatera berlangsung menjelang terjadinya depresi ekonomi dunia. "impitan kesulitan hidup di 9awa telah mendorong mereka secara mandiri dan sukarela bermigrasi ke 7umatera. "al ini, pada akhirnya menyebabkan pemerintah kolonial +elanda mengubah kebijakan kolonisasi. Pada masa peralihan antara tahun $%4/* $% pemerintah hanya menyediakan biaya transportasi untuk mereka yang mengikuti program kolonisasi. #epresi ekonomi yang terus berlanjut telah berpengaruh terhadap perekonomian pemerintah kolonial +elanda. Permintaan tenaga kerja dari perkebunan*perkebunan di 7umatera menjadi kurang, bahkan sebagian mengurangi tenaga kerjanya, sehingga banyak kuli kontrak yang kembali ke pulau 9awa. Pemerintah +elanda mulai merasa perlu mengintensi!kan kembali kolonisasi. Pemerintah pun memperketat pers yaratan untuk mengikuti kolonisasi yaitu8 $. peserta harus benar*benar petani, sebab jika bukan dapat menyebabkan ketidak*berhasilan di lokasi kolonisasi, 4. !isik harus kuat agar bisa bekerja keras, . harus muda untuk menurunkan !ertilitas di Pulau 9awa, -. sudah berkeluarga untuk menjamin ketertiban di lokasi baru,
5. tidak memiliki anak kecil dan banyak anak karena akan menjadi beban, 1. bukan bekas kuli kontrak karena dianggap sebagai propokator yang akan menimbulkan keresahan di pemukiman baru, /. harus waspada terhadap &perkawinan koloniasai' sebagai sumber keributan, 2. jika wanita tidak sedang hamil karena diperlukan tenaganya pada tahun*tahun pertama bermukim di tempat baru, %. jika bujangan harus menikah terlebih dahulu di 9awa karena dikhawatirkan mengganggu istri orang lain, $. peraturan tersebut tidak berlaku jika seluruh masyarakat desa ikut kolonisasi. 7ejalan dengan kesulitan ekonomi yang dialami oleh pemerintah kolonial +elanda sebagai dampak depresi ekonomi dunia sementara minat masyarakat 9awa untuk ikut kolonisasi cukup tinggi, pemerintah akhirnya merubah pola kolonisasi untuk menekan biaya dengan sistem bawon. Pemukim kolonisasi terdahulu diharapkan memakai tenaga kerja pe mukim baru dengan prinsip tolong* menolong dan gotong*royong. Pemekaran daerah kolonisasi baru dibuat tidak jauh dari kolonisasi lama. Penempatan pemukim baru dilakukan pada bulan ebruari*Maret saat menjelang musim panen padi di pemukiman lama, sehingga mereka bisa ikut bawon. +agian hasil bawon pemukim baru di Aampung dibuat lebih besar dengan perbandingan $8/ atau $85, artinya buruh mendapatkan satu bagian setiap tujuh atau lima bagian pemilik. Pada saat itu sistem bawon di pulau 9awa umumnya menggunakan perbandingan $8$. Peserta kolonisasi mandiri pada periode ini boleh dikatakan lebih berhasil dibandingkan dengan peserta sebelumnya, walaupun masih ada beberapa yang kembali ke pulau 9awa. ondisi demikian, memberikan daya tarik pada masyarakat 9awa untuk ikut kolonisasi. :khirnya dikembangkan daerah kolonisasi baru di Pale mbang, +engkulu, 9ambi, 7umatera Ctara, 7ulawesi, dan alimantan. ?alaupun pada pelaksanaan kolonisasi periode i ni jumlah penduduk yang dipindahkan dari pulau 9awa ke daerah kolonisasi cukup banyak dibandingkan dengan periode sebelumnya, namun kalau dilihat dari aspek pengendalian penduduk pulau 9awa belum bisa disebut berhasil. Pendapat ahli kependudukan +elanda pada saat itu, jika ingin mengendalikan penduduk 9awa, penduduk yang dipindahkan harus mencapai 2. keluarga per tahun. Pemerintah kolonial +elanda sampai menjelang akhir masa kekuasaannya, hanya mampu memindahkan penduduk pulau 9awa kurang dari seperlima dari target yang diharapkan per tahunnya. #ata lain menunjukkan antara tahun $%5*$%-$ penduduk yang berhasil dipindahkan hanya berjumlah $2%.%2 orang. :kan tetapi jika dilihat dari aspek peningkatan kesejahteraan peserta kolonisasi, mereka mungkin dapat disebut lebih baik tingkat kehidupannya dibandingkan pada saat berada di daerah asaln ya. Trans+igrasi Masa Pendudukan 8epang
7ejak tahun $%-4 susunan pemerintahan di Aampung mengalami perubahan dengan perginya pejabat* pejabat kolonial +elanda dari +innenlands +estuur. etika tentara 9epang masuk ke 3ndonesia, kegiatan transmigrasi tetap dilaksanakan. :kan tetapi karena sibuk dengan peperangan, rupanya penguasa 9epang tidak sempat melakukan pengadministrasian kegiatan transmigrasi seperti halnya pada jaman pemerintah kolonial +elanda, sehingga sangat sedikit dokumentasi mengenai transmigrasi yang bisa ditemukan. #iperkirakan selama kekuasaan 9epang, penduduk pulau 9awa yang berhasil dipindahkan ke luar 9awa melalui transmigrasi sekitar 4. orang. Tidak hanya di bidang transmigrasi, kondisi kependudukan yang parah dimulai ketika tentara 9epang mengambil alih
kekuasaan dari pemerintahan +elanda. Pada periode ini kondisi perekonomian di 3ndonesia sangat buruk. +eberapa komoditi seperti tekstil, alat*alat pertanian, bahan pangan menghilang dari pasaran. Terjadi pula mobilisasi tenaga kerja (romusha) untuk dipekerjakan di perkebunanperkebunan dan proyek*proyek pertahanan 9epang, baik di dalam maupun di luar negeri. -# Trans+igrasi Setela Ke+erdekaan A. Masa Orde Lama
etika baru merdeka dari penjajahan 9epang, di 3ndonesia masih terjadi gejolak politik, sehingga permasalahan kepadatan penduduk masih terabaikan. +aru tahun $%-2 pemerintah Bepublik 3ndonesia membentuk panitia untuk mempelajari program serta pelaksanaan transmigrasi yang diketuai oleh :. ". #. Tambunan. ?alaupun telah terbentuk kepanitiaan, keputusan yang menyangkut masalah transmigrasi baru diambil pada tahun $%5. +ulan #esember $%5 merupakan awal mula pemberangkatan transmigran di jaman kemerdekaan ke 7umatera 7elatan. Pelaksananya ditangani oleh 9awatan Transmigrasi yang berada di bawah ementrian 7osial. +aru tahun $%1 9awatan Transmigrasi menjadi departemen yang digabung dengan urusan perkoperasian dengan nama #epartemen Transmigrasi dan operasi. Pada masa ini, selain tujuan demogra!is, tujuan lainnya tidak jelas. amun Presiden 7oekarno sendiri tidak !okus pada kelebihan penduduk 9awa, tetapi hanya melihat adanya ketimpangan kepadatan penduduk pulau 9awa dan luar 9awa. :kan tetapi di kemudian hari yaitu seperti tercantum pada Cndang*undang o. 4=$%1 jelas terbaca, bahwa tujuan t ransmigrasi adalah untuk meningkatkan keamanan, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat, serta mempererat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Target pemindahan penduduk pada jaman orde lama dinilai sangat ambisius dan tidak realistis, dimana sasaran &Bencana 5 Tahun Tambunan' adalah mengurangi penduduk pulau 9awa agar mencapai angka $ juta jiwa pada tahun $%2/ dari jumlah penduduk sebanyak 5- juta jiwa pada tahun $%54. Pada kenyataannya antara tahun $%5*$%5% pemerintah hanya berhasil memindahkan transmigran sebanyak 44/.1 orang. Be6isi target transmigran sebenarnya telah dilakukan dengan yang lebih realistis. 7elama lima tahun, antara tahun $%51*$%1 direncanakan pemindahan penduduk 9awa sebanyak 4 juta orang, atau rata*rata - ribu orang per tahun. Pada rencana delapan tahun selanjutnya, yaitu antara tahun $%1$*$%12, 9awatan Transmigrasi menurunkan lagi targetnya menjadi $,51 juta orang, atau rata*rata $%5 ribu orang per tahun. Pada periode rencana delapan tahun, muncul kebijakan Transmigrasi Gaya +aru pada musyawarah nasional gerakan transmigrasi yang diselenggarakan pada bulan #es ember $%1-. onsepnya memindahkan kelebihan !ertilitas total yang diperkirakan mencapai angka $,5 juta orang per tahun. Pada kebijakan ini, muncul pula ide untuk melaksanakan transmigrasi swakarya, artinya transmigran baru ditampung oleh transmigran lama seperti yang pernah dilakukan pada jaman +elanda dengan sistem bawon, kemudian membuka hutan, membangun rumah, dan membuat jalan sendiri, sehingga tanggungan pemerintah tidak terlampau besar. Minat penduduk pulau 9awa untuk ikut trans migrasi pada periode ini cukup tinggi. +ahkan mereka mau berangkat ke daerah transmigran atas biaya sendiri tanpa bantuan pemerintah. #i tempat tujuan mereka cukup melapor untuk memperoleh sebidang lahan dan bantuan material lainnya. Pada jaman orde lama, ada pengkategorian transmigrasi, sehingga dikenal istilah transmigrasi umum, transmigrasi keluarga, transmigrasi biaya sendiri, dan transmigrasi spontan. #alam sistem transmigrasi umum segala keperluan transmigran, sejak penda!taran sampai di lokasi menjadi tanggungan pemerintah. Pemerintah juga menanggung biaya hidup selama delapan bulan pertama,
bibit tanaman, serta alat*alat pertanian. Transmigrasi keluarga merupakan merupakan sistem transmigrasi beruntun, artinya jika ada keluarga transmigran ingin mengajak keluarganya yang masih tinggal di pulau 9awa untuk tinggal di daerah transmigrasi, maka transmigran lama harus menanggung biaya hidup dan perumahan transmigran baru. 7istem ini tidak jalan, karena terlalumemberatkan peserta transmigrasi, sehingga tidak dilaksanakan lagi sejak $%5%. Transmigrasi biaya sendiri, mengharuskan calon transmigran menda!tar di tempat asal, kemudian berangkat ke lokasi dengan ongkos sendiri, setelah sampai di lokasi mereka mendapatkan lahan dan subsidi seperti transmigran umum. 7edangkan transmigrasi spontan selain menanggung sendiri ongkos ke lokasi, mereka pun harus mengurus sendiri keberangkatannya. #i tempat tujuan baru mereka lapor untuk mendapatkan lahan di daerah yang telah ditentukan. B. Masa Orde Baru
Pada jaman orde baru, tujuan utama transmigrasi tidak semata*mata memindahkan penduduk dari pulau 9awa ke luar 9awa, namun ada penekanan pada tujuan memproduksi beras dalam kaitan pencapaian swasembada pangan. Pembukaan daerah transmigrasi diperluas ke wilayah alimantan +arat, alimantan 7elatan, 7ulawesi, bahkan sampai ke Papua. Tahun $%15*$%1%, belum ditentukan target jumlah transmigran yang harus dipindahkan. +ahkan terkesan belum begitu perhatian terhadap program transmigrasi. #aerah transmigran seperti Aampung, 9ambi, 7umatera 7elatan yang pada awalnya banyak sekali menerima transmigran, pada periode ini hanya menerima sekitar 54 persen dari total transmigran yang diberangkatkan. 9umlah yang di kirim ke 7ulawesi sekitar 45 persen, sisanya ke pulau*pulau lain seperti ali mantan dan Papua. 9ika pada masa orde lama dikenal empat kategori transmigrasi, pada periode ini hanya dikenal dua kategori yaitu transmigrasi umum dan transmigrasi spontan. Pada transmigrasi spontan pemerintah hanya mengorganisir perjalanan dari daerah asal ke tempat tujuan, ongkos ongkos semua ditanggung peserta. 7ementara transmigrasi spontan, semua ongkos ditanggung pemerintah, dan di lokasi memperoleh lahan seluah dua hektar, rumah, dan alat*alat pertanian, serta biaya selama $4 bulan pertama untuk di daerah tegalan, dan 2 bulan pertama di daerah pesawahan menjadi tanggungan pemerintah. 9umlah seluruh transmigran yang berhasil dipindahkan pada periode ini sebanyak $24.-$- orang atau sekitar 54.-4$ keluarga. Masih pada jaman orde baru, tepatnya tahun $%/- ketika Gunung Merapi meletus, ada kejadian seluruh warga desa diikutsertakan dalam program transmigrasi, di lokasi baru mereka menempati daerah yang sama. #ari kejadian inilah kemudian muncul istilah transmigrasi bedol desa. Pada periode rencana pembangunan lima tahun (repelita) ke*4 antara tahun $%/-*$%/%, konsep transmigrasi diintegrasikan ke dalam pembangunan nasional. #alam kerangka pembangunan nasional tersebut, transmigrasi diharapkan dapat meningkatkan ketahanan nasional, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun budaya, serta meningkatkan produksi pangan dan komoditi ekspor. Produksi pertanian diharapkan dapat mendukung sektor industri sebagai cita*cita pembangunan. 7elain itu mulai tercetus pemikiran untuk mengembangkan daerah tujuan semenarik mungkin, sehingga akan banyak penduduk yang tertarik untuk pindah dari pulau 9awa dengan biaya mandiri tanpa tergantung pada pemerintah. Target transmigrasi pada repelita ke*4 adalah memberangkatkan 5 ribu keluarga atau 45 ribu orang per tahun, atau jika dihitung selama selama lima tahun, transmigran yang harus diberangkatan sebanyak $,45 juta orang. Target yang tidak realistis tersebut pada tahun $%/1 dikurangi menjadi $2 ribu keluarga selama lima tahun, sedangkan realis asinya pemerintah hanya mampu memberangkatkan sebanyak 4- ribu orang atau sekitar $1 persen dari target yang dicanangkan.
Masa selanjutnya, pada repelita ke* ($%/%*$%2) ada penekanan yang lebih mendalam terhadap kepentingan pertahanan dan keamanan. Pelaksanaan transmigrasi spontan l ebih didorong lagi dengan mengembangkan kegiatan ekonomi di luar pulau 9awa guna menarik minat calon transmigran. Target pemindahan transmigran sebanyak 45 ribu keluarga dapat dicapai, bahkan terlampaui sebanyak dua kali lipat. Pemerintah berhasil memberangkatkan sebanyak 5 ribu keluarga. Mengingat keberhasilan pada repelita ke*, maka pada repelita ke*- target transmigran ditingkatkan lagi menjadi /5 ribu keluarga atau ,/5 juta orang. Pada akhir bulan Dktober $%25 telah berhasil diberangkatkan sebanyak 5.11 keluarga atau $.$1.//$ orang. Pada periode ini diintroduksi konsep tentang pelestarian lingkungan, sehingga transmigrasi juga diberi misi agar bisa memulihkan sumber daya alam yang sudah tereksploitasi dan memelihara lingkungan hidup. C. Masa Reformasi
9umlah penduduk yang berhasil dipindahkan dalam program transmigrasi, terus meningkat dari tahun ke tahun. ?alaupun demikian tetap tidak bisa mengejar bertambahnya jumlah penduduk di pulau 9awa. 7ebab !ertilitas di pulau 9awa jauh melebihi angka penduduk yang dapat dipindahkan ke luar pulau 9awa. #engan demikian, jika dilihat dari aspek demogra!is yang dikaitkan dengan pengurangan penduduk di pulau 9awa, program transmigrasi ini tidak mencapai sasarannya. #iakui pula oleh #epartemen Transmigrasi dan Pemukiman Perambah "utan, bahwa pelaksanaan transmigrasi yang telah dilaksanakan hingga jaman orde baru belum memberikan pengaruh yang merata, baik ditinjau dari sisi mikro yaitu tingkat perkembangan CPT=#esa, maupun makro yaitu pada percepatan pertumbuhan wilayah. Pembangunan transmigrasi pun belum berhasil menjadi pendorong pembangunan, karena belum dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam pembangunan wilayah. Mengingat kondisi seperti di atas, perlu dicari paradigma baru dalam pembangunan transmigrasi. Paradigma baru yang sudah jauh berbeda dengan paradigma lama, terjadi dengan dikeluarkannya Cndang*undang o. 5=$%%/. Pelaksanaan transmigrasi tidak lagi di!okuskan pada pemecahan masalah persebaran penduduk, yang selama % tahun terakhir memang tidak berhasil dipecahkan, namun bergeser pada pengembangan ekonomi dan pembangunan daerah. #alam Cndang*undang tersebut dinyatakan, bahwa tujuan transmigrasi adalah8 $. untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitar, 4. meningkatkan pemerataan pembangunan daerah, dan . memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui tujuannya itu diharapkan rakyat 3ndonesia yang berada di luar the circular flow of income dalam sistem ekonomi nasional bisa lebih cepat mencapai tingkat kesejahteraannya. Terjadinya ketimpangan akibat strategi industrialisasi yang terlalu bertumpu di pulau 9awa yang telah menyebabkan ketimpangan antar daerah dapat dikurangi. Gejala disintegrasi dan separatis memerlukan strategi dan kebijakan yang tepat termasuk dari pihak #epartemen Transmigrasi dan PP". Penyempurnaan pelaksanaan transmigrasi yang diperlukan antara lain, agar transmigrasi diupayakan secara merata di wila yah tanah air, dan pemukiman transmigran tidak merupakanenclave serta memiliki keterkaitan !ungsional dengan kawasan di sekitarnya. +erbagai kelompok etnis harus berbaur dalam kebhinekaan, penduduk setempat j uga harus mendapat perhatian yang sama, dengan tujuan untuk meredam potensi kon!lik antara pendatang dan penduduk asli. #engan diberlakukannya otonomi daerah, maka pemerintah daerah akan memiliki tanggung jawab dan wewenang yang lebih besar dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
daerahnya masing*masing. 7ehingga, pembangunan transmigrasi harus diletakkan pada kerangka pembangunan daerah yang selanjutnya harus dapat dijabarkan dalam program*program transmigrasi. +erdasarkan pada penjelasan di atas 6isi transmigrasi ke depan adalah & Mewujudkan komunitas baru yang merupakan hasil integrasi harmonis antara penduduk setempat dan masyarakat pendatang, yang sejahtera serta dapat tumbuh dan berkembang secara mandiri dan berkelanjutan”. :dapun misinya adalah & Mengisi pembangunan di daerah sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan pendatang, serta sesuai dengan rencana pembangunan daerah dan rencana pembangunan nasional '. Misi di atas dilakukan melalui konsep pengembangan wilayah dan pengembangan masyarakat, antara lain dengan upaya peningkatan pembangunan daerah dalam rangka mengembangkan pusat*pusat pertumbuhan ekonomi yang ada, dan mewujudkan agropolitan baru sebagi pusat pertumbuhan ekonomi. 7elain itu, dilakukan pendekatan kultural dengan memperhatikan sistem nilai dan perilaku serta adatistiadat masyarakat setempat, sehingga pembangunan transmigrasi tidak lagi bersi!at eksklusi! dalam kehidupan siklis, melainkan melalui berbagai teknik pembauran. onsep manajemen pembangunan transmigrasi yang dijalankan antara lain, pembangunan transmigrasi yang re!ormis tidak lagi menekankan pada target pemindahan transmigran, melainkan pada pencapaian pertumbuhan kesejahteraan transmigran yang dikaitkan dengan kemampuan daya beli dari transmigran yang paling miskin dengan ukuran keberhasilan minimal transmigran terhadap kebutuhan dasarnya. 7elain itu, menjadikan trans migrasi sebagai suatu kebutuhan yang diminta oleh masyarakat setempat, dunia usaha, dan pemerintah daerah. )akt*r =ang Me+pengarui M*"ilitas Penduduk#
Cntuk bisa memahami moti! atau alasan mengapa suatu penduduk melakukan perpindahan, maka pola perpindahan penduduk tersebut harus diketahui terlebih dahulu. Pada tahun $225 <.G. Ba6enstin (+ogue, $%1%8 /55) mempublikasikan / hukum perpindahan penduduk (migrasi), yang terdiri dari8 $. Migrasi dan jarak, kebanyakan migran melakukan perpindahan dalam jarak dekat. +ila jaraknya bertambah maka jumlah migran yang berpindah menurun. 4. Migrasi bertahap, penduduk semula pindah dari daerah pedesaan ke tepi kota besar sebelum masuk ke dalam kota besar tersebut. . :rus dan arus balik, tiap adanya arus migrasi akan terjadi juga migrasi arus balik. -. #aerah urban (perkotaan) dan rural (pedesaan), penduduk perkotaan kurang melakukan migrasi dibandingkan dengan penduduk daerah pedesaan. 5. #ominasi wanita pindah jarak dekat, dalam jarak dekat wanita pindah lebih banyak daripada laki*laki. 1. Teknologi dan migrasi, perkembangan teknologi cenderung meningkatkan migrasi. /. #ominasi moti! ekonomi, walaupun berbagai jenis !aktor dapat mendorong terjadinya perpindahan akan tetapi keinginan untuk meningkatkan keadaan ekonomi merupakan kekuatan yang paling potensial. Penduduk yang melakukan mobilisasi tidaklah semata mata untuk berpindah tempat saja, tetapi hal itu dilakukan oleh karena dorongan dari tiga !aktor yaitu !aktor penarik, pendorong, dan !aktor kendala. aktor pendorong ( push) yang bersi!at sentri!ugal dan penarik ( pull ) yang bersi!at sentripetal.
Perpindahan dari daerah asal (area of origin) dimungkinkan oleh karena adanya beberapa !aktor pendorong diantaranya8 $. Turunnya sumber daya alam. 4. "ilangnya mata pencaharian. . #iskriminasi yang bersi!at penekanan atau penyisihan -. Memudarnya rasa ketertarikan oleh karena kesamaan kepercayaan, kebiasaan atau kebersamaan perilaku baik antar anggota keluarga maupun masyarakat sekitar. 5. Menjauhkan diri dari masyarakat oleh karena tidak lagi kesempatan untuk pengembangan diri, pekerjaan atau perkawinan. 1. Menjauhkan diri dari masyarakat oleh karena bencana alam seperti banjir, kebakaran, kekeringan, gempa bumi, atau epidemik penyakit. Perpindahan ke daerah tujuan ( area of destination) dimungkinkan oleh karena adanya beberapa !aktor penarik yaitu8 $. esempatan yang melebihi untuk bekerja sesuai dengan latar belakang pro!esinya dibandingkan di daerah asal. 4. esempatan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. . esempatan yang lebih tinggi memperoleh pendidikan atau pelatihan sesuai dengan spesialisasi yang dikehendaki. -. eadaan lingkungan yang menyenangkan, seperti cuaca perumahan, sekolah, da !asilitas umum lainnya. 5. etergantungan, seperti dari seorang istri terhadap suaminya yang tinggal di tempat yang dituju. 1. Penyediaan untuk melakukan berbagai kegiatan yang berbeda atau yang baru dilihat dari berbagai sisi lingkungan, penduduk atau budaya masyarakat sekitar. <6eret 7. Aee ($%%1) menambahkan bahwa selain kedua !aktor pendorong dan penarik tersebut terdapat juga !aktor kendala antar daerah asal dengan daerah tujuan, yang kemudian dikenal dengan !aktor*!aktor penarik kebutuhan ( demand pull ) pendorong penyediaan ( supply push) dan jejaring (network ). Peru"aan M*"ilitas Penduduk Sela+a Transisi De+*gra.i
Pada masa pretransisi, sumber daya manusia masih sangat rendah. pendidikan yang diterima oleh setiap orang sangat terbatas. "al ini menyebabkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang*orang pada saat itu sangat rendah. Pengetahuan yang rendah ini sangat berdampak pada cara hidup mereka. #alam memenuhi kebutuhannya orang*orang pada masa itu sangat bergantung pada alam. Terutama masalah kebutuhan pokok yaitu pangan, orang*orang pada masa it u melakukan kegiatan & hunting and gathering ' yaitu berburu dan mengumpulkan makanan. #emikian pula dengan kebutuhan*kebutuhan yang lainnya, mereka memenuhinya dengan cara yang paling sederhana. arena ketersediaan sumber daya alam di suatu daerah terbatas jika di pakai terus*menerus suatu saat pasti akan habis juga. 9ika
hal ini terjadi maka terjadilah perpindahan penduduk. Mereka mencari tempat baru yang menurut mereka memiliki sumber daya alam yang melimpah yang bisa dipakai dalam beberapa waktu yang lama. Perpindahan ini relati! sering dilakukan oleh masyarakat pada saat itu sehingga mobilitasnya sangat tinggi. 7edangkan pada masa transisi pendidikan sudah mulai berkembang. Masyarakat pada masa ini sudah memiliki cukup pengetahuan untuk memenuhi kebutuhannya dan tidak terlalu bergantung dengan alam. Penemuan*penemuan mulai bermunculan, baik dalam bidang kesehatan maupun yang lainnya. "al ini berdampak besar bagi kualitas kehidupan manusia pada saat itu. 7uatu perubahan yang paling besar adalah masyarakat pada saat itu sudah dapat menernakkan dan membudidayakan tanaman(domestikasi). #engan berubahnya sistem hidup mereka dari hunting and gathering menjadi sistem yang lebih e!isien yaitu domestikasi maka masyarakat pada saat itu mulai tinggal menetap di suatu daerah. kebutuhan*kebutuhan mereka mulai dapat dipenuhi sendiri, ketergantungan pada alam pun mulai berkurang. Maka mobilitas masyarakat pun berkurang. Pada !ase terakhir yaitu !ase posttransisi, dimana pendidikan yang didapatkan oleh setip masyarakat sudah sangat tinggi, pengetahuan yang dimiliki pun bertambah dengan pesat. +anyak penemuan J penemuan baru di segala bidang. ualitas kesehatan dan bidang*bidang lainnya sangat meningkat. Peningkatan teknologi menyebabkan semua kebutuhan yang diperlukan tersedia dalam suatu tempat. Drang*orang idak perlu lagi bepergian ke tempat*tempat yang jauh untuk memenuhi kebutuhannya. "al ini menyebabkan mobilitas penduduk pada masa itu sangat rendah. Si+pulan
7ejarah transmigrasi di 3ndonesia telah berjalan selama lebih dari $ tahun. "al ini dimulai s ejak diberlakukannya kolonisasi oleh pemerintah +elanda. Pada awal pelaksanaannya transmigasi di 3ndonesia dilatarbelakangi oleh pelaksanaan salah satu program politik etis, pemilikan tanah yang makin sempit di pulau 9awa akibat pertambahan penduduk yang cepat, adanya kebutuhan pemerintah kolonial +elanda dan perusahaan swasta akan tenaga kerja di daerah*daerah perkebunan dan pertambangan. Pada perjalananya transmigrasi yang pada awaln ya sulit untuk dilaksanakan berangsur*angsur menjadi mudah untuk dilaksanakan. Masyarakat secara sukarela pindah ke daerah*daerah yang lebih terpencil. 7eiring dengan hal tersebut maka tujuan*tujuan transmigrasi pun semakin bertambah banyak, yaitu untuk meningkatkan keamanan, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat, serta mempererat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Perubahan orde atau jaman juga sangat berpengaruh pada penambahan tujuan transmigrasi. 7ecara umum dari awal dilaksanakannya transmigrasi di 3ndonesia,jumah penduduk yang berhasil dipindahkan semakin meningkat walaupun pada ja man penjajahan 9epang sempat mengalami penurunan karena terjadi perang dunia. 9ika kita tinjau lebih dalam maka kita akan menemukan !aktor*!aktor yang mempengaruhi mobilitas penduduk. amun secara umum terdapat tiga !aktor, yaitu !aktor penarik, pendorong dan kendala. #ilihat dari sisi transisi demogra!i maka mobilitas penduduk dari jaman pretransisi, transisi dan posttransisi secara umum mengalami penurunan. Peningkatan kulitas pendidikan, kemajuan teknologi membuat kesejahteraan penduduk dapat dicapai tanpa melalui mobilitas. 7eperti pada saat ini, dimana segala kebutuhan yang kita perlukan sudah tersedia di satu tempat sehingga kita tidak perlu melakukan perpindahan.